(analisis perancangan kerja) pembakuan sistem kerja bab i

Upload: fairus-tin-08

Post on 19-Jul-2015

157 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Analisa pekerjaan dilakukan terlebih dahulu dengan melakukan

pemisahan dan penguraian atas gerakan-gerakan dasar pembentuknya. Gerakan dasar ini dikembangkan oleh F.B. Gilberth dan Lilian Gilberth yang berjumlah 17 gerakan dasar. Untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal maka perlu dilakukannya perbaikan sistem kerja dengan cara melakukan proses analisis terhadap beberapa gerakan bagian badan dalam menyelesaikan pekerjaan yang dilaksanakan. Dengan analisis ini dilakukan pengurangan gerakan-gerakan yang tidak efektif sehingga dapat menghemat waktu penyelesaian suatu produk maupun waktu pemakaian peralatan dan fasilitas kerja yang ada. Di dalam perbaikan sistem kerja operator harus memperhatikan prinsipprinsip ekonomi gerakan baik mengenai gerakannya saat bekerja, pengaturan tata letak tempat kerjanya maupun perancangan peralatan kerja yang digunakannya. Sehingga pada saat menyelesaikan pekerjaannya operator dapat menghasilkan hasil kerja yang baik tanpa adanya produk yang cacat. Untuk mendapatkan hasil kerja yang baik itu operator harus juga memperhatikan konsumsi energi yang dibutuhkannya pada saat melakukan perbaikan sistem kerja tersebut. Sehingga pada saat bekerja operator merasa nyaman dan tenang tanpa merasa kelelahan. Dengan begitu akan meningkatkan produktivitas kerja operator, dengan sendirinya produk yang dihasilkan akan baik tanpa adanya kecacatan yang berarti. (Pangestu Subagyo,1990:3) PT. Industri Anugrah (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil yang menghasilkan benang tenun. Seluruh proses produksi mengunakan mesin. Walaupun mesin sangat berperan, manusia tetap sangat diperlukan demi kelancaran produksi. Pada penelitian ini, mesin yang diamati ialah mesin Ring Spinning yang merupakan mesin inti dalam pembuatan benang dan membutuhkan pengawasan lebih. Selain itu beban kerja pada bagian ini dihipotesakan tinggi (berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Alisa

I-1

Subandono, 2007). Oleh karena itu akan dihitung keandalan operator dengan menggunakan metode HEART dan SPAR-H. Selain itu akan dihitung beban kerja operator dengan menggunakan metode fisik dan mental. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa aktivitas yang memiliki human error probability tertinggi ialah aktivitas mengatasi lapping dan menyambung benang yang putus. Dari kedua metode kuantifikasi HRA didapatkan bahwa keandalan operator tergolong rendah. Dari hasil pengukuran beban kerja baik melalui work sampling maupun pengeluaran energi didapatkan kesimpulan bahwa beban kerja pelaksana produksi tergolong tinggi. Selain itu dengan metode QEC didapatkan bagian tubuh yang rawan terjadi cedera ialah bagian pergelangan tangan dan leher. Oleh karena itu usulan perbaikan yang dapat dilakukan meliputi pemberian waktu istirahat, penambahan operator, dan perbaikan kondisi lingkungan. Pada modul I telah dibahas mengenai pengukuran waktu kerja, dimana produk pencil box yang dibuat hanya satu. Dalam pembuatan produk tersebut banyak terjadi kesalahan atau kecatatan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, oleh sebab itu pada modul III ini akan dibahas mengenai apa saja yang berkaitan dengan perbaikan sistem kerja pada modul I yang telah ada. 1.2 Rumusan Masalah Untuk mendapatkan hasil perbaikan sistem keja yang maksimal tentunya kita memperhatikan bentuk perhitungan dan metode yang digunakan dalam perakitan pencil box, untuk itu praktikan perlu membuat suatu rumusan masalah tentang Bagaimana cara mengitung dengan menggunakan metode MTM, dan work Faktor agar perbaikan sistem keja dapat dilakukan secara maksimal 1.3 1.3.1 Tujuan da Manfaat Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang telah diterangkan diatas maka praktikan bisa menetapkan tujuan sistem perbaikan kerja. Adapun tujuan dari perbaikan sistem kerja ini adalah Praktikan mengetahui nilai waktu baku, waktu siklus dan waku normal dengan menggunakan metode MTM, dan work Faktor

I-2

1.3.2

Manfaat Adapun manfaat yang bisa diambil dari praktikum adalah Dengan

melakukan perhitungan metode MTM dan Work Faktor praktikan bisa mengetahui nilai waktu baku, waktu siklus dan waku normal. 1.4 Batasan Masalah Agar permasalahan tidak terlalu luas ruang lingkupnya, maka penulis membatasi masalah pada : 1. Dalam pengolahan dalam sama seperti pada modul I dilakukan pengujian kenormalan data, keseragaman data, kecukupan data dan kurva belajar. 2. 3. 4. Perhitungan waktu siklus untuk perakitan pencil box. Perhitungan waktu baku dengan menggunakan data waktu gerakan. Metode yang digunakan untuk penentuan waktu baku adalah MTM, MOST dan Work Factor. 1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan laporan praktikum ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisikan tentang latar belakang masalah, tujuan laporan, batasan masalah dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Menguraikan semua teori dasar serta prinsip dasar yang digunakan untuk membahas masalah ini yang berkaitan erat dengan kegiatan praktikum. BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Mengumpulkan data dari hasil pengukuran serta menguraikan semua data dan penghitung waktu baku yang berkaitan dengan pengukuran tersebut. BAB IV ANALISA Menganalisa semua yang diolah pada Bab III tentang perbaikan sistem kerja dan hasil pengukuran.

I-3

BAB V

PENUTUP Menguraikan secara singkat mengenai kesimpulan dan saran dari praktikum dan penulis laporan.

I-4