bukubse.belajaronlinegratis.com- perancangan sistem kerja dan ergonomi industri jilid 1

Upload: belajaronlinegratis

Post on 05-Apr-2018

242 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    1/172

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    2/172

    Bambang Suhardi

    PERANCANGAN

    SISTEM KERJA

    DAN ERGONOMI

    INDUSTRIJILID 1

    SMK

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

    Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan Nasional

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    3/172

    Hak Cipta pada Departemen Pendidikan NasionalDilindungi Undang-undang

    PERANCANGANSISTEM KERJADAN ERGONOMI

    INDUSTRIJILID 1Untuk SMK

    Penulis : Bambang Suhardi

    Perancang Kulit : TIM

    Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm

    Diterbitkan oleh

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDirektorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan Nasional

    Tahun 2008

    SUH SUHARDI, Bambangp Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Industri Jilid 1

    untuk SMK oleh Bambang Suhardi ---- Jakarta : DirektoratPembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat JenderalManajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen

    Pendidikan Nasional, 2008.

    vi, 168 hlmDaftar Pustaka : Lampiran. A

    Daftar Istilah : Lampiran. BDaftar Tabel : Lampiran. CDaftar Gambar : Lampiran. D

    ISBN : 978-979-060 -000-5ISBN : 978-979-060 -001-0

    Diperbanyak oleh :

    http://bukubse belajaronlinegratis com

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    4/172

    KATA SAMBUTAN

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmatdan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat

    Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat JenderalManajemen Pendidikan Dasar dan Menengah DepartemenPendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisanbuku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak ciptabuku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK. Karena buku-bukupelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.

    Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh BadanStandar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk

    SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untukdigunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan MenteriPendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus2008.

    Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginyakepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hakcipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untukdigunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK.Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada

    Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download),digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi olehmasyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersialharga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkanoleh Pemerintah. Dengan ditayangkan soft copy ini diharapkanakan lebih memudahkan bagi masyarakat khsusnya parapendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia maupunsekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengaksesdan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

    Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini.Kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dansemoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kamimenyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya.Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

    Jakarta, 17 Agustus 2008Direktur Pembinaan SMK

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    5/172

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    6/172

    ii

    DAFTAR ISI

    Sambutan Direktur Pembinaan SMKHalaman

    Kata Pengantar iDaftar Isi ii

    Bab I SISTEM PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS I - 11.1 Pendahuluan 11.2 Konsep Dasar Sistem Produksi 2

    1.2.1 Input 31.2.2 Proses Transformasi 5

    1.2.3 Output 51.3 Produktivitas Kerja 61.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas 111.5 Cara Mengukur Produktivitas Kerja 121.6 Rangkuman 131.7 Soal 14

    Bab II ANALISA PERANCANGAN KERJA II 12.1 Pendahuluan 1

    2.2 Peta Kerja 12.2.1 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan 22.2.2 Peta Aliran Proses 102.2.3 Peta Proses Regu Kerja 14

    2.3 Pengukuran Kerja 152.4 Penentuan Ukuran Sampel 182.5 Rangkuman 212.6 Soal 21

    Bab III ERGONOMI III 13.1 Pendahuluan 13.2 Ergonomi 2

    3.2.1 Ruang Lingkup Ergonomi 33.2.2 Resiko Karena Kesalahan Ergonomi 33.2.3 Identifikasi Resiko 53.2.4 Cumulative Trauma Disorder 63.2.5 Sikap Tubuh 9

    3.2.6 Posisi Kerja 10

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    7/172

    iii

    3.2.7 Mengenali Sumber Penyebab Keluhan Muskuloskeletal 15

    3.3 Konsep Antropometri 163.3.1 Alat Ukur Antropometri 17

    3.3.2 Cara Pengukuran 193.3.3 Data Antropometri 213.3.4 Antropometri pada Posisi Duduk 273.3.5 Persentile 353.3.6 Data Antropometri untuk Perancangan Produk 37

    3.4 Rangkuman 383.5 Soal 38

    Bab IV TELAAH METODE IV 14.1 Pendahuluan 14.2 Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan 2

    4.2.1 Tubuh Manusia dan Gerakan-gerakannya 34.2.2 Tata Letak Tempat Kerja dan Gerakan-gerakan 44.2.3 Perancangan Peralatan dan Gerakan-gerakan 5

    4.3 Penerapan Ekonomi Gerakan 84.3.1 Eliminasi Kegiatan 84.3.2 Kombinasi Gerakan atau Aktivitas Kerja 94.3.3 Penyederhanaan Kegiatan 9

    4.4 Studi Gerakan untuk Menganalisa Kerja 104.5 Perbaikan dengan Ekonomi Gerakan 29

    4.5.1 Mengurangi Jumlah Gerakan 304.5.2 Lakukan Gerakan Bersamaan Waktunya 394.5.3 Mempermudah Gerakan 45

    4.6 Contoh Aplikasi Perbaikan Kerja 484.6.1 Penyederhanaan 484.6.2 Penggabungan 494.6.3 Penghapusan 524.6.4 Penataan Tempat Kerja 53

    4.6.5 Pemborosan Karena Proses

    59

    4.7 Rangkuman 604.8 Soal 61

    Bab V WAKTU SET UP V - 15.1 Pendahuluan 15.2 Pengurangan Waktu Set Up 25.3 Teknik Kecepatan Set Up 3

    5.3.1 Pisahkan Kegiatan Set Up Eksternal dan Internal 35.3.2 Memperbaiki Kegiatan Set Up Internal 45.3.3 Memperbaiki Kegiatan Set Up Eksternal 9

    5.4 Rangkuman 115.5 Soal 11

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    8/172

    iv

    Bab VI MATERIAL HANDLING VI 16.1 Pendahuluan 16.2 Peralatan Material Handling 2

    6.2.1 Conveyor 26.2.2 Cranes dan Hoists 46.2.3 Truck 6

    6.3 Manual Material Handling 86.3.1 Manual Material Handling Menurut OSHA 96.3.2 Batasan Beban yang Boleh Diangkat 136.3.3 Pemindahan Material Secara Teknis 156.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi MMH 166.3.5 Cara Mengangkat Beban 186.3.6 Faktor Resiko Kecelakaan Kerja MMH 236.3.7 Penanganan Resiko Kerja MMH 23

    6.4 Metode Analisa Postur Kerja OWAS 246.5 Material Handling Bahan Kimia Berbahaya 33

    6.6 Rangkuman 346.7 Soal 35

    Bab VII LINGKUNGAN KERJA FISIK VII 17.1 Pendahuluan 17.2 Temperatur 1

    7.2.1 Lingkungan Kerja Panas 27.2.2 Pengaruh Temperatur Terhadap Kesehatan dan

    Keselamatan Kerja 47.2.3 Penilaian Lingkungan Kerja Panas 57.2.4 Pengendalian Lingkungan Kerja Panas 7

    7.3 Kebisingan 97.3.1 Seberapa Keras Suara yang Terlalu Keras? 107.3.2 Anatomi Telinga Manusia 107.3.3 Suara di Tempat Kerja 117.3.4 Jenis Kebisingan 147.3.5 Nilai Ambang Batas 167.3.6 Pengaruh Kebisingan 177.3.7 Sumber Kebisingan 187.3.8 Pengukuran Kebisingan 207.3.9 Mengendalikan Tingkat Kebisingan 22

    7.4 Pencahayaan 267.4.1 Definisi dan Istilah yang Dipakai 277.4.2 Hukum Kuadrat Terbalik 297.4.3 Jenis-jenis Sistim Pencahayaan 307.4.4 Komponen Pencahayaan 347.4.5 Dampak Penerangan yang Tidak Baik 377.4.6 Merancang Sistem Pencahayaan 37

    7.4.7 Pendekatan Aplikasi Penerangan di Tempat Kerja 397.4.8 Pemasangan Lampu Penerangan 41

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    9/172

    v

    7.5 Getaran 427.5.1 Pengaruh Getaran 437.5.2 NAB Getaran 43

    7.5.3 Pengendalian Getaran 447.6 Bau-bauan7.7 Radiasi Non Ionisasi

    4546

    7.7.1 Gelombang Mikro 467.7.2 Sinar Ultraviolet 477.7.3 Sinar Infra Merah 487.7.4 Sinar Laser 48

    7.8 Ventilasi 497.8.1 Prinsip Sistem Ventilasi 497.8.2 Tempat Kerja Berbahaya 507.8.3 Permasalahan Ventilasi di Industri 50

    7.9 Bahan Berbahaya Beracun 597.9.1 Penanganan Bahan Kimia Berbahaya 607.9.2 Penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya 617.9.3 Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang 637.9.4 Label Bahan Kimia 667.9.5 Lembar Data Keselamatan Bahan 67

    7.10 Rangkuman 697.11 Soal 69

    Bab VIII ALAT PELINDUNG DIRI VIII 18.1 Pendahuluan 18.2 Bahaya di Tempat Kerja 18.3 Evaluasi Bahaya di Tempat Kerja 38.4 Aktivitas Kerja di Industri 38.5 Pemilihan APD di Perusahaan 68.6 Jenis-jenis APD 7

    8.6.1 Alat Pelindung Kepala 8

    8.6.2 Hats/Cap 98.6.3 Kacamata 108.6.4 Goggles 118.6.5 Perisai Muka 128.6.6 Alat Pelindung Telinga 148.6.7 Alat Pelindung Pernapasan 188.6.8 Alat Pelindung Tangan 228.6.9 Alat Pelindung Kaki 258.6.10 Pakaian Pelindung 288.6.11 Sabuk Pengaman 298.6.12 Alat Pelindung untuk Pekerjaan Las 318.6.13 Alat Pelindung Lutut 358.6.14 Back and Lumbar Support Belts 36

    8.7 Pemeliharaan APD 378.8 Rangkuman 378.9 Soal 38

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    10/172

    vi

    Bab IX STASIUN KERJA KOMPUTER IX 19.1 Pendahuluan 19.2 Gangguan Kesehatan Pemakaian Komputer 2

    9.2.1 Gangguan pada Bagian Mata dan Kepala 39.2.2 Gangguan pada Lengan dan Tangan 39.2.3 Gangguan pada Leher, Pundak dan Punggung 5

    9.3 Cara Menanggulangi Gangguan Kesehatan/Kelelahan 59.3.1 Menghindari CTS 59.3.2 Menghindari Kelelahan 5

    9.4 Peralatan pada Stasiun Kerja Komputer 159.4.1 Mouse 169.4.2 Layar Komputer 169.4.3 Keyboard 179.4.4 Meja Komputer 18

    9.5 Sikap Kerja Tidak Benar 199.6 Pengaturan Stasiun Kerja Komputer 21

    9.6.1 Tempat Kerja

    9.6.2 Keyboard9.6.3 Mouse9.6.4 Monitor9.6.5 Kursi9.6.6 Penopang Kaki9.6.7 Bantalan Punggung9.6.8 Pemegang Dokumen9.6.9 Tudung Pelindung

    22

    232629303233

    3434

    9.7 Pandangan Menyilaukan 359.8 Cara Berkomputer 379.9 Kebisingan dan Radiasi 379.10 Rangkuman 389.11 Soal 39

    LAMPIRAN :Daftar Pustaka ADaftar Istilah BDaftar Gambar CDaftar Tabel D

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    11/172

    Bab I

    1

    BAB I

    SISTEM PRODUKSI DANPRODUKTIVITAS

    1.1 Pendahuluan

    Banyak hal telah dilakukan manusia dalam usahanya

    untuk meningkatkan produktivitas kerja. Dengan peningkatanproduktivitas tersebut mengakibatkan banyak industri yangmengganti tenaga manusia dengan mesin dan peralatanproduksi yang lebih modern. Kondisi ini banyak terjadi padanegara-negara maju. Untuk negara berkembang, pengertianmengenai produktivitas selalu dikaitkan dan diarahkan padasegala usaha yang dilakukan dengan memanfaatkan sumberdaya manusia yang ada. Semua usaha untuk meningkatkanproduktivitas dilakukan tanpa dikaitkan dengan penanamanmodal. Modal ini digunakan untuk membeli mesin dan peralatanyang lebih modern, sehingga produktivitas kerja bisa meningkatsecara spektakuler.

    Masalah produktivitas pada dasarnya tidak bisa terlepasdengan sistem produksi, yaitu sistem dimana faktor-faktor:

    Manusia sebagai tenaga kerja (tenaga kerja langsungdan tidak langsung).

    Modal / kapital yang terdiri dari: mesin, perkakas bantu,bahan baku, bangunan pendukung, dan lain-lain.

    Dikelola dengan suatu cara yang terorganisasi dengan baik,lebih produktif karena dikelola secara efektif dan efisien.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    12/172

    Bab I

    2

    Untuk meningkatkan produktivitas , maka kita tidak bisaterpaku pada salah satu faktor saja. Meskipun teknologi yangdimiliki sudah modern tapi kalau tidak didukung dengansumberdaya manusia yang terampil, maka produktivitas jugabelum tentu meningkat bahkan sebaliknya. Untuk memahamipersoalan yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas disektor industri ini maka perlu dipahami dulu tentang apa yangdimaksud dengan sistem produksi dan produktivitas.

    Siswa setelah membaca bab ini diharapkan memahamikonsep dasar sistem produksi, arti produktivitas kerja dan bisamengidentifikasi faktor yang mempengaruhi produktivitas kerjadan memahami cara mengukur produktivitas kerja pada suatuindustri.

    1.2 Konsep Dasar Sistem Produksi

    Sistem produksi adalah serangkaian aktivitas yangdilakukan untuk mengolah atau mengubah sejumlah masukan(input) menjadi sejumlah keluaran (output) yang memiliki nilaitambah. Pengolahan yang terjadi bisa secara fisik maupunnonfisik. Sedangkan nilai tambah adalah nilai dari keluaran yangbertambah dalam pengertian nilai guna atau nilai ekonomisnya.Proses produksi ini bisa digambarkan dalam bentuk bagan inputoutput(gambar 1.1). Gambar 1.1 menunjukkan bahwa elemen-

    elemen utama dalam sistem produksi adalah: input, prosestransformasi dan output. Proses transformasiakan mengubahmasukan/inputmenjadi keluaran/output. Proses ini biasanyadilengkapi dengan kegiatan umpan balik untuk memastikanbahwa keluaran yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan.Tidak menutup kemungkinan bahwa proses transformasiini jugadipakai sebagai pengendali sistem produksi agar mampumeningkatkan perbaikan terus-menerus.

    Sistem produksi memiliki komponen atau elemenstruktural dan fungsional yang berperan penting menunjangkontinuitas operasional sistem produksi ini. Komponen atau

    elemen struktural yang membentuk sistem produksi terdiri dari:

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    13/172

    Bab I

    3

    material, mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal, energi,informasi , tanah, dan lain-lain. Elemen fungsional terdiri dari:supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi, dankepemimpinan. Elemen fungsional berkaitan dengan manajemendan organisasi.

    1.2.1 Input

    Dalam sistem produksi terdapat beberapa input sebagaiberikut:

    1. Tenaga kerja. Operasi sistem produksi membutuhkanintervensi manusia dan orang-orang yang terlibat dalam

    sistem produksi dianggap sebagai input tenaga kerja.2. Mesin. Untuk mengubah bahan baku menjadi produk

    jadi, maka sebuah sistem produksi membutuhkanmesin.

    3. Material. Agar sistem produksi dapat menghasilkanproduk manufaktur, diperlukan material atau bahanbaku.

    4. Modal. Operasi sistem produksi membutuhkan modal.Fasilitas peralatan, mesin produksi, bangunan pabrik,gudang dan lain-lain dianggap sebagai barang modal.

    5. Metoda. Aktivitas sistem produksi untuk mengubahmaterial menjadi barang jadi memerlukan teknologi.

    Teknologi tersebut harus bisa dioperasikan. Cara untukmengoperasikan teknologi disebut dengan metoda.

    6. Energi. Mesin-mesin produksi dan aktivitas pabriklainnya membutuhkan energi untuk menjalankanaktivitas itu. Berbagai macam bahan bakar, minyakpelumas, tenaga listrik, air untuk keperluan pabrik, dll,dianggap sebagai input energi.

    7. Informasi. Dalam industri modern, informasi telahdipandang sebagai input. Berbagai macam informasitentang: kebutuhan pelanggan, kuantitas permintaanpasar, perilaku pesaing, dll, dianggap sebagai inputinformasi.

    8. Manajerial. Sistem industri modern yang berada dalamlingkungan pasar global yang sangat kompetitif

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    14/172

    Bab I

    4

    membutuhkan: supervisi, perencanaan, pengendalian,koordinasi, dan kepemimpinan yang efektif untukmeningkatkan performansisistem itu secara terus-menerus.

    9. Tanah. Sistem produksi manufaktur membutuhkanlokasi untuk mendirikan pabrik, gudang, dan lain-lain.

    Umpan Balik

    Gambar 1.1 Bagan Input Output

    INPUT:

    Manusia

    Mesin

    Material

    Modal

    Metoda

    Energi

    Informasi

    Manajerial

    Tanah

    PROSES

    TRANSFORMASI

    OUTPUT:

    Barang /Jasa

    Limbah

    Informasi

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    15/172

    Bab I

    5

    1.2.2 Proses Transformasi

    Proses transformasi dalam sistem produksi dapatdidefinisikan sebagai integrasi sekuensialdari tenaga kerja,material, informasi, metode kerja, dan mesin atau peralatan,dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah bagiproduk agar dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar.

    Contoh proses transformasi, bayangkan sebuah pabrikperakitan mobil yang menggunakan bahan baku dalam bentukpartsdan komponen. Material ini secara bersama-sama denganperalatan modal, tenaga kerja, energi, informasi, manajerial, danlain-lain, ditransformasikan menjadi mobil. Hasil transformasi iniberupa sebuah mobil.

    Suatu tugas atau aktivitas dikatakan memiliki nilai tambahapabila penambahan beberapa input pada tugas itu akanmemberikan nilai tambah produk sesuai dengan keinginankonsumen. Contoh dari tugas yang memiliki nilai tambah:

    1. Pengoperasian peralatan bor untuk mengubah sepotonglogam tanpa cacat.

    2. Pengujian material untuk meyakinkan bahwa material itusesuai standar yang ditetapkan.

    3. Menerbangkan sebuah pesawat terbang dengan baik.

    1.2.3 Output

    Outputdari proses dalam sistem produksi dapat berupabarang atau jasa yang disebut sebagai produk. Selain produkhasil output dari sebuah sistem produksi adalah limbah daninformasi. Pengukuran karakteristik output sebaiknyamengacu kepada kebutuhan pelanggan dalam pasar. Berikut inibeberapa contoh sistem produksi jasa dan manufaktur.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    16/172

    Bab I

    6

    Tabel 1.1 Beberapa Contoh Sistem Produksi Jasa dan Manufaktur

    No Sistem Input Output

    1 Bank Karyawan, fasilitasgedung dan peralatan,kantor, modal, energi,informasi, manajerial, dll

    Pelayananfinansial baginasabah

    2 Rumah Sakit Dokter, perawat,karyawan, fasilitas gedungdan peralatan medik,laboratorium, modal,energi, informasi,manajerial, dll

    Pelayananmedik bagipasien, dll

    3 Rumah Makan Koki, pelayan, bahan,peralatan, ruangan,bumbu, modal, energi,

    informasi, manajerial dll

    Pelayananmakanan,hiburan

    kenyamanan,dll

    4 TransportasiUdara

    Pilot, pramugari, tenagamekanik, karyawan,pesawat terbang, fasilitasgedung dan peralatankantor, energi, informasi,manajerial, dll

    Transportasiudara bagiorang danbarang darisatu lokasi kelokasi lain

    5 Manufaktur Karyawan, fasilitasgedung dan peralatanpabrik, material, modal,energi, informasi,manajerial, dll

    Barang jadi,limbah, dll

    Catatan: istilah sistem produksi dalam industri manufaktur serupa dengansistem produksi pada industri jasa

    1.3 Produktivitas Kerja

    Pengertian produktivitas secara umum adalah rasioantara output dibagi dengan input. Sementara pendekatan dalamstudi produktivitas sering kali hanya menekankan pada aspekekonomi tertentu saja. Kenyataannya studi produktivitas jugamencakup aspek-aspek non ekonomi, yang kadang-kadang lebih

    besar peranannya dalam peningkatan produktivitas. Aspek-

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    17/172

    Bab I

    7

    aspek non ekonomi, seperti manajemen dan organisasi, kualitaskerja, perlindungan dan keselamatan kerja, motivasi, dan lainsebagainya yang berperan dalam menggerakkan, mendorongdan mengkoordinasikan para individu atau kelompok individulainnya yang terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan padasetiap unit ekonomi untuk bekerja lebih efektif dan efisien.

    Kesadaran akan peningkatan produktivitas semakinmeningkat karena adanya suatu keyakinan bahwa perbaikanproduktivitas akan memberikan kontribusi positif dalamperbaikan ekonomi. Pandangan bahwa kehidupan hari ini haruslebih baik dari kehidupan hari kemarin dan kehidupan hari esokharus lebih dari hari ini, merupakan suatu pandangan yangmemberi dorongan pemikiran ke arah produktivitas.

    Manfaat positif apakah yang bisa dicapai denganterjadinya peningkatan produktivitas dari suatu aktivitas produksi.Agar bisa memberikan suatu ilustrasi yang jelas, Gambar 1.2. adan 1.2.b menunjukkan hal-hal positif tersebut.

    Gambar 1.2 a. Kurva Kenaikan Produktivitas

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    18/172

    Bab I

    8

    Gambar 1.2. b Kurva Penurunan Biaya

    Gambar 1.2 a dan 1.2.b memperlihatkan bahwa adanyapeningkatan produktivitas yang ditunjukkan dengan kurva P akanmenyebabkan terjadinya penurunan biaya produksi perunitnya

    seperti yang ditunjukkan oleh kurva C. Produktivitas adalah rasiooutput per input. Bilamana output dalam hal ini adalah berupaunit keluaran yang dihasilkan oleh proses produksi dan semuamasukan yang diperlukan dikonversikan dalam unit satuanmoneter (rupiah), maka:

    Pi= Total output selama periode t1/ Total input selama periode t1 ....1.1

    Dengan formulasi ini, peningkatan produktivitas akan terjadibilamana output berhasil naik (bertambah besar) atau tetap dandi sisi lain input dalam hal ini bisa lebih ditekan lagi seminimal

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    19/172

    Bab I

    9

    mungkin. Dengan demikian arah kurva P akan cenderung naikseperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1.2 a.

    Naiknya produktivitas (Unit/Rp) ternyata akan membawakonsekuensi terhadap penurunan biaya produksi per unitnya(Rp/Unit). Formula Ci = 1/Pi sehingga:

    Total biaya input yang dikeluarkan selama periode tiCi= ---------------------------------------------------------------------- .....1.2

    Total output yang dikeluarkan selama periode ti

    Berdasarkan formulasi ini, maka arah kurva C akan cenderungturun bilamana produktivitas bisa dinaikkan seperti yang

    ditunjukkan dalam Gambar 1.2 b. Dampak akibat kenaikanproduktivitas menyebabkan penurunan biaya per unitnya akanmampu meningkatkan daya saing output yang dihasilkan olehindustri.

    Produktivitas tidak sama dengan produksi, tetapiproduksi, performansi kualitas, hasil-hasil, merupakan komponendari usaha produktivitas. Dengan demikian, produktivitasmerupakan suatu kombinasi dari efektivitas dan efisiensi. Secaraumum produktivitas dapat dinyatakan sebagai rasio antarakeluaran terhadap masukan, atau rasio hasil yang diperolehterhadap sumber daya yang dipakai.

    Produktivitas = Output / Input ...........................................1.3

    Jika dalam rasio itu masukan yang dipakai untuk menghasilkankeluaran dihitung seluruhnya maka disebut produktivitas total.Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas totalsebagai berikut:

    Output

    Produktivitas total = -------------------------------------------------- ........1.4

    (tenaga kerja + mesin + material,dsb)

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    20/172

    Bab I

    10

    Produktivitas total digunakan untuk mengukur perubahanefisiensi dari kegiatan operasi. Untuk mengukur perubahanproduktivitas total dalam suatu periode waktu, semua faktor yangberkaitan dengan kuantitas keluaran dan masukan yang dipakaiselama periode tadi diperhitungkan. Faktor-faktor itu meliputimanusia, mesin, modal, material, dan energi.

    Jika yang dihitung sebagai masukan hanya komponentertentu saja maka disebut produktivitas parsial. Rumus yangdigunakan sebagai berikut:

    Produktivitas parsial (misalnya tenaga kerja)

    Keluaran Keluaran

    Produktivitas = -------------------------- atau ---------------------- ......1.5Biaya tenaga kerja jam kerja orang

    Produktivitas perusahaan akan meningkat jika:

    1. Keluaran meningkat tapi masukan tetap atau menurun.

    2. Keluaran tetap tetapi masukan menurun

    3. Keluaran meningkat dan masukan meningkat tetapiperbedaan keluaran lebih besar dari kenaikan masukan.

    Produktivitas dapat diukur dalam berbagai bentuk. Tabel1.2 menunjukkan contoh ukuran produktivitas dalam berbagaibentuk:

    Tabel 1.2 Ukuran Produktivitas

    No Ukuran Produktivitas1 Jumlah Produksi / Jumlah Penggunaan Tenaga Kerja2 Jumlah Produksi / Jumlah Penggunaan Material3 Jumlah Produksi / Jumlah Penggunaan Energi4 Jam Kerja Aktual / Jam Kerja Standar5 Jam Kerja Setup Produksi / Jam Kerja Aktual Produksi6 Jumlah Produk Cacat / Jumlah Produksi

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    21/172

    Bab I

    11

    1.4 Faktor-Faktor yang MempengaruhiProduktivitas

    Pada hakikatnya produktivitas kerja akan banyakditentukan oleh dua faktor utama:

    a. Faktor Teknis: merupakan faktor yang berhubungandengan pemakaian dan penerapan fasilitas produksisecara lebih baik, penerapan metode kerja yang lebihefektif dan efisien, dan atau penggunaan bahan bakuyang lebih ekonomis.

    b. Faktor Manusia: merupakan faktor yang mempunyaipengaruh terhadap usaha-usaha yang dilakukanmanusia di dalam menyelesaikan pekerjaan. Faktor inimeliputi: sikap mental, motivasi, disiplin, dan etos kerja.

    Pada industri yang bersifat mekanisasi atau otomatisasidalam proses produksinya, maka faktor teknis yang palingberpengaruh dalam upaya peningkatan produktivitas. Industriyang bersifat otomatisasi ini maka penelitian produktivitas akanditekankan pada aspek teknis. Sedangkan untuk industri yangmasih bersifat padat karya, maka upaya peningkatanproduktivitas harus ditekankan pada aspek manusianya.

    Contoh:

    Untuk industri pengecoran logam di daerah Ceper, Klatenyang bersifat padat karya, maka upaya peningkatan produktivitaskerjanya dilakukan dengan cara mengembangkan kemampuandari tenaga kerjanya. Sedangkan untuk industri yang bersifatotomatisasi misalnya PT. Astra Honda Motor, peningkatanproduktivitas kerja lebih difokuskan pada aspek teknis, dengan

    jalan memperbaharui teknologi yang dimilikinya.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    22/172

    Bab I

    12

    1.5 Cara Mengukur Produktivitas Kerja

    Suatu kelompok kerja terdiri dari 8 tenaga kerja, padabulan pertama mampu menghasilkan produk sebesar 900 unit.Dalam satu bulan mereka bekerja selama 25 hari, dan tiap haribekerja selama 8 jam. Bahan baku yang digunakan dalamproses produksi sebesar 400 unit. Bulan berikutnya merekahanya bekerja selama 20 hari dalam satu bulan. Namun merekamampu menghasilkan produk sebesar 1000 unit. Bahan bakuyang digunakan meningkat menjadi 500 unit. Tingkatproduktivitas kelompok kerja di atas dapat dilakukan pengukuransebagai berikut:

    a. Produktivitas pada bulan pertama

    Produktivitas dilihat dari tenaga kerja saja adalah:

    5,1128

    900Pr ==soduktivita

    Produktivitas dilihat dari jumlah jam kerja yang dipakai

    562.08258

    900Pr ==

    xxsoduktivita

    Produktivitas total

    atausoduktivita 205,24008

    900Pr =

    +

    =

    45,04001600

    900Pr =

    +

    =soduktivita

    b. Produktivitas pada bulan kedua

    Produktivitas dilihat dari tenaga kerja saja adalah:

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    23/172

    Bab I

    13

    1258

    1000Pr ==soduktivita

    Produktivitas dilihat dari jumlah jam kerja yang dipakai

    781,08208

    1000Pr ==

    xxsoduktivita

    Produktivitas total

    96,15008

    1000Pr =

    +

    =soduktivita atau

    562,05001280

    1000Pr =+

    =soduktivita

    1.6 Rangkuman

    Dalam sistem produksi dapat dibagi menjadi tiga bagian,yaitu bagian input, proses transformasi, dan output. Input terdiridari manusia, mesin, material, modal, metoda, energi, informasi,manajerial, dan tanah. Proses transformasi merupakan sebuah

    aktivitas yang terintegrasi dari komponen input dalam suatulingkungan guna menghasilkan nilai tambah bagi produk. Outputdari sistem produksi berupa barang atau jasa, informasi, danlimbah.

    Produktivitas adalah rasio antara output dibagi denganinput. Produktivitas ada dua, yaitu produktivitas total danproduktivitas parsial. Produktivitas total dipakai untuk mengukurperubahan efisiensi dari kegiatan operasi. Produktivitas parsial

    jika input yang dimasukkan hanya komponen tertentu saja.

    Pada dasarnya ada dua factor yang bisa mempengaruhiproduktivitas kerja. Faktor tersebut adalah faktor teknis danfaktor manusia. Faktor teknis sangat berpengaruh pada

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    24/172

    Bab I

    14

    peningkatan produktivitas untuk industri yang bersifatotomatisasi, sedangkan aspek manusia sangat berperan padaindustri yang bersifat padat karya.

    1.7 Soal

    1. Sebutkan komponen input pada industri pengecoranlogam.

    2. Sebutkan komponen output pada industri perakitansepeda motor.

    3. Faktor apa sajakah yang paling dominan mempengaruhiproduktivitas kerja pada industri padat karya, misalnyaindustri konveksi.

    4. PT. Paijem memiliki data output yang dihasilkan daninput yang dipakai (dalam juta rupiah) selama tahun2007, sebagai berikut:Output total (nilai produksi) = 1500Input:- Input tenaga kerja = 200- Input material = 200

    - Input modal = 300- Input energi = 100- Input lain-lain = 100Hitung produktivitas total dan produktivitas parsial untukmasing-masing input.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    25/172

    Bab II

    1

    BAB II

    ANALISA PERANCANGANKERJA

    2.1 Pendahuluan

    Pada proses produksi, perancangan stasiun kerja danmetode kerja bukan hal mudah. Kesalahan dalam perancangan

    maupun metode kerja akan berdampak buruk pada prosessecara keseluruhan. Evaluasi perancangan harus dilakukansecara terus menerus untuk mendapatkan metode terbaik. Salahsatu cara untuk mengevaluasi metode kerja adalah denganmenggunakan peta kerja dan pengukuran waktu standar.

    Dengan mempelajari bab ini, para siswa diharapkanmengetahui bentuk peta kerja, khususnya peta tangan kiri dantangan kanan, peta aliran proses, dan peta regu kerja. Selain itusiswa memahami fungsi dari masing-masing peta kerja tersebut.Kemampuan lain para siswa diharapkan mampu menghitungwaktu standar dengan menggunakan studi waktu.

    2.2 Peta Kerja

    Pendekatan tradisional yang sering digunakan untukmenganalisis metode kerja adalah peta kerja. Peta kerjamerupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerjasecara sistematis dan jelas. Dengan peta kerja kita bisa melihatsemua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu bendakerja dari mulai masuk proses sampai menjadi produk. Beberapapeta kerja yang sering digunakan untuk analisis metode kerja,

    yaitu: peta tangan kiri dan tangan kanan, peta aliran proses, danpeta regu kerja.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    26/172

    Bab II

    2

    2.2.1 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

    Untuk memperjelas peta tangan kiri dan tangan kanan ini,maka perlu diperhatikan proses perakitan steker di bawah ini.Pada proses perakitan ini dibagi menjadi tiga stasiun kerja.Masing-masing stasiun kerja mempunyai tugas yang berbeda.Gambar 2.1 ini memperlihatkan aliran proses produksi, yangdimulai dari stasiun kerja 1 menuju stasiun kerja 2 dan terakhir distasiun kerja 3.

    Gambar 2.1 Aktivitas Sistem KerjaSumber: Madyana, 1996

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    27/172

    Bab II

    3

    Gambar 2.2 memperlihatkan aktivitas pada stasiun kerja 1.Aktivitas pada stasiun kerja 1 ini adaah operator akan merakitsteker.

    Gambar 2.2 Stasiun Kerja 1Sumber: Madyana, 1996

    Keterangan:1. Kotak Baut2. Kotak Badan Steker3. Kotak Kaki Steker4. Kotak Badan Steker

    5. Kotak Mur6. Kotak Komponen Produk Cacat

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    28/172

    Bab II

    4

    Operator pada stasiun kerja 2 akan melakukan pekerjaanmemasukkan steker ke dalam doos kecil. Proses kerja sepertipada gambar di bawah ini.

    Gambar 2.3 Stasiun Kerja 2Sumber: Madyana, 1996

    Setelah proses selesai dilakukan pada stasiun kerja 2,maka tahapan berikutnya adalah masuk ke stasiun kerja 3. Padastasiun kerja 3 ini, operator akan memasukkan doos kecil kedalam doos besar. Cara kerja pada stasiun ini seperti terlihat

    pada gambar 2.4 berikut ini

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    29/172

    Bab II

    5

    Gambar 2.4 Stasiun Kerja 3Sumber: Madyana, 1996

    Keterangan:1. Doos Besar Kosong2. Label3. Lem Perekat4. Doos Isi 6 Steker5. Doos Besar Sedang Diisi6. Doos Besar Berisi Steker

    Pada stasiun kerja 3 operator yang bertugas ada 2 orang.Operator 1 memasang label pada doos kecil sekaligusmemasukkan doos kecil ke dalam doos besar. Operator 2mengangkat doos besar untuk dibawa ke gudang.

    Sistem perakitan steker di atas dapat dipecah menjaditiga peta tangan kiri dan tangan kanan. Peta ini menggambarkansemua gerakan-gerakan saat bekerja dan waktu mengangguryang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga

    menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    30/172

    Bab II

    6

    tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan pekerjaan.Dengan peta ini kita bisa melihat semua operasi secara cukuplengkap, yang berarti mempermudah perbaikan operasi tersebut.

    Pada dasarnya peta tangan kiri dan tangan kanan inimempunyai kegunaan yang lebih khusus, yaitu:

    1. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan danmengurangi kelelahan.

    2. Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yangtidak efisien dan tidak produktif, sehingga mempersingkatwaktu kerja.

    3. Alat untuk melatih pekerja baru, dengan cara kerja yangideal.

    Peta tangan kiri dan tangan kanan pada perakitan stekerini ada tiga buah, yaitu:

    1. Peta tangan kiri dan tangan kanan pada departemen 1dengan pekerjaan merakit steker ( gambar 2.5 ).

    2. Peta tangan kiri dan tangan kanan pada departemen 2dengan pekerjaan membungkus steker dalam kotak kecil( gambar 2.6 ).

    3. Peta tangan kiri dan tangan kanan pada departemen 3dengan pekerjaan memasukkan kotak kecil dalam dosbesar ( gambar 2.7 ).

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    31/172

    Bab II

    7

    PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

    PEKERJAAN : Merakit steker

    Departemen : INomor Peta :SEKARANG ( ) : USULAN ( )DIPETAKAN OLEH :TANGGAL DIPETAKAN :

    Tangan Kiri Jarakcm

    Waktudetik

    LAMBANG Jarakcm

    Waktudetik

    TanganKanan

    Ambil tutupsteker, rakit

    50 2 50 2 Ambil kakisteker, rakit

    Pegang,arahkan

    3,5 50 3,5 Ambil tutupsteker, rakit

    Pegang,

    arahkan

    6,9 6,9 Ambil baut,

    pasangAmbil mur 50 1,9 25 1,9 Ambil obengPegang,arahkan

    5,7 5,7 Kencangkanbaut

    Letakkansteker padaconveyor

    50 2 2 Tunggu

    TOTAL 150 22 125 22RingkasanWaktu tiap siklus : 22 detikJumlah produk tiap siklus : 1Waktu untuk membuat satu produk : 22 detik

    Gambar 2.5 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Departemen 1Sumber: Madyana, 1996

    Peta tangan kiri dan tangan kanan pada departemen 1 inimenunjukkan ternyata jarak perpindahan yang dilakukan tangankiri sebesar 150 cm dan waktu yang dipergunakan 22 detik.Tangan kanan melakukan perpindahan sebesar 125 cm danwaktu yang dipergunakan 22 detik. Waktu 22 detik pada tangankanan ini terdiri dari aktivitas bekerja dan aktivitas untukmenunggu. Jadi pembagian kerja antara tangan kiri dan tangankanan pada departemen 1 bisa dikatakan hampir seimbang.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    32/172

    Bab II

    8

    PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

    PEKERJAAN : Membungkus steker dalam kotak kecil

    Departemen : IINomor Peta :SEKARANG ( ) : USULAN ( )DIPETAKAN OLEH :TANGGAL DIPETAKAN :

    Tangan Kiri Jarakcm

    Waktudetik

    LAMBANG Jarakcm

    Waktudetik

    TanganKanan

    Ambil kotak 46 3 61 3 Ambil sekatBuka kotak 2,4 2,4 Buka kardusPegang 1,9 25 1,9 Ambil sekatPegang 5,8 5,8 Pasang

    sekat

    Pegang 11 58 11 Ambil stekerTutup kotak 3,2 3,2 Tutup kotakTunggu 0,6 42 0,6 Letakkan di

    ban

    TOTAL 46 27,9 186 27,9RingkasanWaktu tiap siklus : 27,9 detikJumlah produk tiap siklus : 1Waktu untuk membuat satu produk : 27,9 detik

    Gambar 2.6 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Departemen 2Sumber: Madyana, 1996

    Ringkasan dari peta tangan kiri dan tangan kanan padadepartemen 2 adalah sebagai berikut. Total jarak jangkauanyang dilakukan oleh tangan kiri sebesar 46 cm sedangkantangan kanan sebesar 186 cm. Sedangkan pembagian waktukerja untuk kedua tangan bisa dikatakan seimbang. Waktu kerjauntuk tangan kiri 27,9 detik dan tangan kanan 27,9 detik.Meskipun ada waktu sebesar 0,6 detik di tangan kiri untukmenunggu tangan kanan selesai meletakkan kardus ke ban

    berjalan.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    33/172

    Bab II

    9

    PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

    PEKERJAAN : Memasukkan kotak kecil ke dalam dos besar

    Departemen : IIINomor Peta :SEKARANG ( ) : USULAN ( )DIPETAKAN OLEH :TANGGAL DIPETAKAN :Tangan Kiri Jarak

    cmWaktudetik

    LAMBANG Jarakcm

    Waktudetik

    Tangan Kanan

    Ambil kotakkecil

    40 2 40 2 Ambil kotakbesar

    Buka kotakbesar

    4,5 4,5 Buka kotakbesar

    Ambil kotakkecil

    30 2 30 2 Ambil label

    Peganglabel

    1,3 1,3 Ambil lem

    Peganglabel

    2,5 2,5 Label diolesilem

    Peganglabel

    1,5 1,5 Mengembalikanlem

    Tempel label 3 3 Label ditempelMasukkanke kotakbesar

    20 3 20 3 Masukkankotak kecil kekotak besar

    Ulangi 3 kali 13,3 x3

    13,3 x5

    Ulangi 5 kali

    Tutup kotak

    besar

    4 4 Tutup kotak

    besarBawa kotakbesar

    50 2 50 2 Bawa kotakbesar

    Letakkankotak besar

    2 2 Letakkan kotakbesar

    TOTAL 140 67,7 140 76,7RingkasanWaktu tiap siklus : 76,7 detikJumlah produk tiap siklus : 1Waktu untuk membuat satu produk : 76,7 detik

    Gambar 2.7 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Departemen 3Sumber: Madyana, 1996

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    34/172

    Bab II

    10

    Pekerjaan yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kananpada departemen 3 adalah memasukkan doos kecil ke dalamdoos besar. Total jarak yang ditempuh oleh tangan kiri sebesar140 cm sedangkan untuk tangan kanan 140 cm. Lamanya waktukerja untuk kedua tangan tidak sama. Tangan kiri selama 67,7detik sedangkan tangan kanan 76,7 detik.

    2.2.2 Peta Aliran Proses

    Peta aliran proses adalah sebuah peta yangmenggambarkan urutan operasi, baik gerakan pekerja maupunaliran material. Peta ini memperlihatkan bagian proses yangtidak produktif, seperti delay, penyimpanan sementara, dan

    untuk mengetahui panjang pendeknya jarak yang ditempuh.Contoh peta aliran proses ada pada gambar 2.8, 2.9, dan 2.10.

    Gambar 2.8 menggambarkan peta aliran proses untukjenis pekerjaan merakit steker. Pada peta aliran proses bagianini terdiri dari aktivitas operasi dan transportasi. Perinciannyasebagai berikut: aktivitas operasi sebanyak 5 kegiatansedangkan aktivitas transportasi hanya sekali. Denganmemperhatikan peta aliran proses pada bagian ini bisadisimpulkan bahwa aktivitas merakit steker ini cara kerjanyasudah benar.

    Gambar 2.9 menggambarkan peta aliran prosesmembungkus steker. Pada peta ini terdiri dari 7 aktivitas operasi.Semua kegiatan pada bagian ini termasuk kategori kegiatanproduktif. Berarti cara kerja membungkus steker ini termasukcara kerja yang sudah benar.

    Gambar 2.10 adalah peta aliran proses yangmenggambarkan aktivitas memasukkan doos kecil ke dalamdoos besar. Pada kegiatan ini terdiri dari aktivitas operasisebanyak 9. Cara kerja pada bagian ini sangat efektif, sebabsemua aktivitas yang terjadi merupakan aktivitas yang produktif.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    35/172

    Bab II

    11

    Gambar 2.8 Peta Aliran Proses Merakit StekerSumber: Madyana, 1996

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    36/172

    Bab II

    12

    Gambar 2.9 Peta Aliran Proses Membungkus StekerSumber: Madyana, 1996

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    37/172

    Bab II

    13

    Gambar 2.10 Peta Aliran Proses Memasukkan Kotak Kecil dalam DosBesar

    Sumber: Madyana, 1996

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    38/172

    Bab II

    14

    2.2.3 Peta Proses Regu Kerja

    Peta ini digunakan dalam suatu tempat kerja dimanauntuk melakukan pekerjaan tersebut memerlukan kerjasamayang baik dari sekelompok pekerja. Peta ini merupakankumpulan dari peta aliran proses dimana tiap peta aliran prosestersebut menunjukkan satu seri kerja dari seorang operator.Berikut gambar peta proses regu kerja.

    Gambar 2.11 Peta Proses Regu KerjaSumber: Madyana, 1996

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    39/172

    Bab II

    15

    Fungsi utama dari peta proses regu kerja adalah untukmeminimumkan waktu menunggu.

    2.3 Pengukuran Kerja

    Pengukuran kerja adalah suatu aktivitas untukmenentukan lamanya sebuah pekerjaan bisa diselesaikan.Pengukuran kerja berkaitan dengan penentuan waktu standar.Waktu standar adalah waktu yang diperlukan oleh seorangpekerja terlatih untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu,bekerja pada tingkat kecepatan yang berlanjut, sertamenggunakan metode, mesin dan peralatan, material, danpengaturan tempat kerja tertentu.

    Penentuan waktu standar merupakan masukan pentingbagi perencanaan proses produksi. Salah satu cara yang seringdigunakan untuk menentukan waktu standar adalah dengan carastudi waktu.

    Studi waktu dilaksanakan dengan menggunakan alat jamhenti ( stop watch) untuk mengamati waktu tugas. Waktustandar dihitung berdasarkan pengamatan terhadap seorangpekerja yang melaksanakan siklus tugasnya berulang-ulang.Setelah ditetapkan, waktu standar itu diberlakukan bagi seluruhpekerja lain yang melaksanakan pekerjaan serupa. Pekerja yang

    dipilih adalah pekerja yang mengerti benar ( terlatih ) tentangtugas yang sedang diamati dan bekerja dengan menggunakanmetode yang sesuai.

    Tahap dalam Studi Waktu

    Tahap-tahap dalam menentukan waktu standar, sebagai berikut:

    1. Tentukan pekerjaan yang akan diamati dan beri tahupekerja yang dipilih tentang tujuan studi. Langkah inidiperlukan agar pekerja yang diamati ataupun

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    40/172

    Bab II

    16

    penyelianya tidak curiga, melainkan malah membantukelancaran pengamatan.

    2. Tentukan jumlah siklus kerja ( ukuran sampel, n ) yangakan diamati. Jumlah siklus kerja tergantung padastandar deviasi dari waktu yang diamati, ketelitian, dantingkat kepercayaan yang diinginkan.

    3. Catat seluruh hasil pengamatan dan hitung rata-ratawaktu yang diamati.

    n

    XX

    i=

    _

    .............................................. 2.1

    4. Tetapkan peringkat kinerja ( PR, performance rating)pekerja yang bersangkutan, lalu hitung waktu normal (NT, normal time) dengan menggunakan rumus, sebagaiberikut:

    100.

    _ PRXNT = .............................................. 2.2

    dimana:PR = peringkat kinerja ( dalam persen )

    Peringkat kinerja diperlukan untuk penyesuaianwaktu yang diperoleh dari pengamatan terhadap satuorang pekerja menjadi waktu normal yang berlaku bagiseluruh pekerja. Peringkat kinerja untuk rata-rata pekerjasebesar 100%. Pekerja yang memiliki keterampilan /kecakapan lebih dari rata-rata pekerja lainnya memilikiperingkat kinerja di atas 100%. Pekerja yangketerampilannya di bawah rata-rata memiliki peringkatkinerja di bawah 100%.

    Peringkat kinerja ini hanya berlaku untuk satujenis kegiatan, tidak diberlakukan secara umum. Dengandemikian, bisa saja untuk satu jenis kegiatan, seorang

    pekerja mempunyai peringkat kinerja di bawah rata-rata

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    41/172

    Bab II

    17

    karyawan lain, tetapi untuk jenis kegiatan yang lainperingkatnya di atas rata-rata.

    Waktu normal diartikan sebagai waktu yangdiperlukan oleh seorang pekerja yang berpengalamanuntuk menyelesaikan elemen-elemen tugas yang penting,dan bekerja pada kecepatan normal.

    5. Tetapkan faktor kelonggaran ( AF, allowance factor).Faktor kelonggaran diperlukan untuk mencakup interupsi

    / penundaan yang terjadi karena keperluan pribadipekerja ( untuk minum, ke kamar kecil atau istirahatkarena letih ) atau penundaan yang tidak bisa dihindari (seperti mesin / peralatan rusak, material terhambat, ataugangguan listrik ).

    Untuk faktor kelonggaran yang dinyatakansebagai persentase dari waktu tugas:

    AAF += 1 ..................................................... 2.3

    dimana:A = toleransi kelonggaran ( dalam persen )

    Untuk faktor kelonggaran yang dinyatakansebagai persentase dari waktu kerja:

    )1(

    1

    AAF

    = ............................................ 2.4

    6. Selanjutnya hitung waktu standar ( ST, standard time)dengan rumus:

    ST = NT x AF ............................................... 2.5

    Waktu standar ini yang selanjutnya dipakaisebagai acuan dalam perencanaan produksi danpenentuan sistem insentif baik bagi karyawan yang

    berprestasi maupun untuk keperluan perencanaan lain.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    42/172

    Bab II

    18

    2.4 Penentuan Ukuran Sampel ( n )

    Ukuran sampel ( jumlah siklus kerja ) bergantung padastandar deviasi dari waktu yang diamati, ketelitian ( maksimumpenyimpangan ) dari nilai sebenarnya, dan tingkat kepercayaanyang diinginkan. Analisis studi waktu biasanya menggunakanpengamatan pendahuluan dengan sejumlah sembarang sampel,selanjutnya menggunakan pendekatan statistik sehingga n dapatdicari dengan rumus, sebagai berikut:

    2

    _

    .

    .

    =

    Xa

    sZn ................................................ 2.6

    di mana:Z = tingkat kepercayaan yang diinginkans = standar deviasi dari data pengamatana = ketelitian yang diinginkan ( dalam % dari nilai rata-rata )_

    X = rata-rata hitung dari data pengamatan

    Apabila ketelitian yang diinginkan dinyatakan dalam unitwaktu, persamaan tersebut menjadi:

    2.

    =

    e

    sZn ................................................ 2.7

    di mana:e = ketelitian ( dalam unit waktu )

    Nilai Z diperoleh dari distribusi normal. Nilai Z yang biasadipakai, seperti berikut ini.

    Tabel 2.1 Nilai Z

    Tingkat Kepercayaan ( % ) Nilai Z90

    9599

    1,645

    1,9602,575

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    43/172

    Bab II

    19

    Sedangkan standar deviasi dapat dicari dengan menggunakanrumus berikut ini:

    1

    )(_

    2

    =

    n

    XXs

    i ..................................................... 2.8

    di mana:s = standar deviasiXi = nilai pengamatan_

    X = rata-rata nilai pengamatann = jumlah pengamatan

    Contoh 1

    Seorang analis studi waktu akan mengamati waktu yangdiperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Daripengamatan pendahuluan diperoleh data bahwa rata-rata hitungwaktu tugas 6,6 menit dengan standar deviasi 1,1 menit. Tingkatkepercayaan yang diinginkan 95%. Apabila maksimumkesalahan ditentukan sebesar 10% dari rata-rata waktupengamatan, jumlah sampel yang diperlukan dapat dihitung,sebagai berikut.

    2

    _

    =

    Xa

    Zsn =

    2

    6,61,0

    1,196,1

    x

    x= 10,67

    Angka 10,67 dibulatkan menjadi 11

    Contoh 2

    Hasil pengamatan terhadap lama suatu tugas selamalima siklus berturut-turut menghasilkan data sebagai berikut: 10,9, 10, 11, 10 menit. Apabila peringkat kinerja dari pekerja yang

    bersangkutan 110% dan toleransi kelonggaran ditetapkan

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    44/172

    Bab II

    20

    sebesar 20% dari waktu tugas, waktu standar untuk tugas itudapat dihitung, sebagai berikut:

    _

    X = ( 10 + 9 + 10 + 11 + 10 ) / 5 = 10 menit

    NT =_

    X x PR/100 = 10 x ( 110/100) = 11 menitST = NT x ( 1 + A ) = 11 x ( 1 + 0,2 ) = 13,2 menit

    Pekerja yang bersangkutan dapat menyelesaikan setiapsiklus tugas rata-rata selama 10 menit. Waktu yang diperlukanoleh pekerja itu lebih cepat dari rata-rata pekerja lain karenapekerja itu mempunyai kinerja yang lebih baik dari rata-ratapekerja lain. Waktu normal untuk tugas tersebut 11 menit, artinyarata-rata pekerja dapat menyelesaikan pekerjaan dalam 11

    menit. Untuk menjadikan sebagai waktu standar, perludimasukkan faktor kelonggaran, sehingga waktu standar menjadi13,2 menit untuk setiap siklus.

    Contoh 3

    Apabila toleransi kelonggaran dalam contoh 2 di atasbukan berupa persentase dari waktu tugas melainkan dalambentuk keperluan personal 30 menit/hari, untuk perawatan mesin10 menit/hari, dan untuk hal-hal lainnya 8 menit/hari, dan bilawaktu kerja per hari selama 8 jam, maka perhitungan waktustandarnya, sebagai berikut:

    1,0/480

    /)81030(=

    ++=

    harimenit

    harimenitA

    unitmenitA

    NTST /12

    1,01

    11

    1=

    =

    =

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    45/172

    Bab II

    21

    2.5 Rangkuman

    Bab II ini membahas mengenai peta kerja danpengukuran kerja. Peta kerja adalah suatu alat yangmenggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas.Peta kerja yang dipelajari meliputi: peta tangan kiri dan tangankanan, peta aliran proses, dan peta regu kerja.

    Peta tangan kiri dan tangan kanan ini menggambarkansemua gerakan-gerakan saat bekerja dan saat mengangguryang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan. Peta aliranproses menggambarkan urutan operasi, baik gerakan pekerjamaupun aliran material. Peta ini juga memperlihatkan bagianproses yang tidak produktif, seperti delay, dan penyimpanan

    sementara. Sedangkan peta regu kerja adalah menggambarkansatu seri kerja dari seorang operator dibandingkan denganoperator lainnya.

    Pengukuran kerja adalah suatu aktivitas untukmenentukan waktu standar. Waktu standar adalah waktu yangdiperlukan oleh seorang pekerja terlatih untuk menyelesaikansuatu tugas tertentu, dengan tingkat kecepatan berlanjut danmenggunakan cara kerja dan peralatan tertentu. Salah satu caradalam pengukuran kerja ini adalah dengan studi waktu.

    2.6 Soal1. Sebutkan fungsi dari peta kerja di bawah ini:

    a. Peta tangan kiri dan tangan kanan

    b. Peta aliran proses

    c. Peta regu kerja

    2. Buat peta tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukanaktivitas membongkar karburator sepeda motor?

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    46/172

    Bab II

    22

    3. Dari pengamatan pendahuluan diperoleh data bahwarata-rata hitung waktu tugas 10 menit dengan standardeviasi 1,5 menit. Tingkat kepercayaan yang diinginkan90 %. Jika maksimum kesalahan ditentukan sebesar 20%dari rata-rata waktu pengamatan, tentukan jumlah sampelyang diperlukan.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    47/172

    Bab III

    1

    BAB III

    ERGONOMI

    3.1 Pendahuluan

    Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya,sehingga peralatan sudah menjadi kebutuhan pokok padaberbagai lapangan pekerjaan. Artinya peralatan dan teknologi

    merupakan penunjang yang penting dalam upaya meningkatkanproduktivitas untuk berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu disisilain akan terjadi dampak negatifnya, bila kita kurang waspadamenghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul. Hal ini tidakakan terjadi jika dapat diantisipasi pelbagai risiko yangmempengaruhi kehidupan para pekerja. Pelbagai risiko tersebutadalah kemungkinan terjadinya Penyakit Akibat Kerja. Penyakityang berhubungan dengan pekerjaan dan Kecelakaan AkibatKerja yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian.

    Antisipasi ini harus dilakukan oleh semua pihak dengan carapenyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja.Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomi.

    Bab ini akan membahas tiga sub bab, yaitu ergonomi,antropometri dan metode pengolahan data. Sub bab ergonomimeliputi pembahasan gambaran umum ergonomi, ruang lingkupergonomi dalam dunia kerja, resiko yang timbul akibat kesalahanergonomi, identifikasi resiko yang berkaitan denganCummulative Trauma Dissorder, sikap tubuh, posisi kerja,mengenali penyebab keluhan muskuloskeletalsertapengendalian ergonomi untuk kesehatan dan keselamatan kerja.Sub bab antropometri akan membahas definisi antropometri, alatukur yang dipergunakan, cara-cara pengukuran, data-dataantropometri yang digunakan dalam perancangan produk, danpersentil.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    48/172

    Bab III

    2

    Dengan mempelajari bab ini diharapkan para siswamemahami dan mampu menerapkan ergonomi dalam duniakerja. Selain itu siswa diharapkan mengetahui kegunaan data-data antropometri dalam merancang produk.

    3.2 Ergonomi

    Ergonomi atau Ergonomics (bahasa Inggrisnya)sebenarnya berasal dari kata Yunani yaitu Ergo yang berartikerja dan Nomos yang berarti aturan atau hukum. Ergonomimempunyai berbagai batasan arti, di Indonesia disepakati bahwaergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untukmenyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau

    sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensiyang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya (Nurmianto, 1996).

    Pendekatan khusus dalam disiplin ergonomi ialah aplikasisistematis dari segala informasi yang releven yang berkaitandengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perancanganperalatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Analisisdan penelitian ergonomi meliputi hal-hal yang berkaitan, yaitu:

    a. Anatomi (struktur), fisiologi (bekerjanya), dan antropometri

    (ukuran) tubuh manusia.

    b. Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dansistem syaraf yang berperan dalam tingkah laku manusia.

    c. Kondisi-kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalamwaktu yang pendek maupun panjang ataupun membuatcelaka manusia dan sebaliknya kondisi-kondisi kerja yangmembuat nyaman kerja manusia.

    Memperhatikan hal-hal tersebut maka penelitian danpengembangan ergonomi akan memerlukan dukungan dari

    berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, antropometri, anatomianthropologi, faal, dan teknologi.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    49/172

    Bab III

    3

    3.2.1 Ruang Lingkup Ergonomi

    Dalam lapangan kerja, ergonomi ini juga mempunyaiperanan yang cukup besar. Semua bidang pekerjaan selalumenggunakan ergonomi. Ergonomi ini diterapkan pada duniakerja supaya pekerja merasa nyaman dalam melakukanpekerjaannya. Dengan adanya rasa nyaman tersebut makaproduktivitas kerja diharapkan menjadi meningkat. Secara garisbesar ergonomi dalam dunia kerja akan memperhatikan hal-halsebagai berikut:

    1. Bagaimana orang mengerjakan pekerjaannya.

    2. Bagaimana posisi dan gerakan tubuh yang digunakan

    ketika bekerja.

    3. Peralatan apa yang mereka gunakan.

    4. Apa efek dari faktor-faktor diatas bagi kesehatan dankenyamanan pekerja.

    3.2.2 Resiko Karena Kesalahan Ergonomi

    Sering dijumpai pada sebuah industri terjadi kecelakaankerja. Kecelakaan kerja tersebut disebabkan oleh faktor daripekerja sendiri atau dari pihak menajemen perusahaan.Kecelakaan yang disebabkan oleh pihak pekerja sendiri, karenapekerja tidak hati-hati atau mereka tidak mengindahkanperaturan kerja yang telah dibuat oleh pihak manajemen.Sedangkan faktor penyebab yang ditimbulkan dari pihakmanajemen, biasanya tidak adanya alat-alat keselamatan kerjaatau bahkan cara kerja yang dibuat oleh pihak manajemenmasih belum mempertimbangkan segi ergonominya. Misalnyapekerjaan mengangkat benda kerja di atas 50 Kg tanpamenggunakan alat bantu. Kondisi ini bisa menimbulkan ciderapada pekerja.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    50/172

    Bab III

    4

    Untuk menghindari cedera, pertama-tama yang dapatdilakukan adalah mengidentifikasi resiko yang bisa terjadi akibatcara kerja yang salah. Setelah jenis pekerjaan tersebutdiidentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah menghilangkancara kerja yang bisa mengakibatkan cidera.

    Tabel 3.1. Tabel Resiko

    FAKTOR RESIKO DEFINISI JALAN KELUAR

    Pengulangan yangbanyak

    Menjalankan gerakanyang sama berulang-ulang

    Desain kembali carakerja untukmengurangi jumlahpengulangan gerakanatau meningkatkan

    waktu jeda antaraulangan, ataumenggilirnya denganpekerjaan lain

    Beban berat Beban fisik yangberlebihan selamakerja (menarik,memukul,mendorong). Semakinbanyak day yangharus dikeluarkan,semakin berat bebanbagi tubuh

    Mengurangi gayayang diperlukan untukmelakukan kerja,mendesain kembalicara kerja, menambah

    jumlah pekerja padapekerjaan tersebut,menggunakanperalatan mekanik.

    Postur yang kaku Menekuk ataumemutar bagian tubuh

    Mendesain cara kerjadan peralatan yangdipakai hingga posturtubuh selama kerjalebih nyaman

    Beban statis Bertahan lama padasatu postur sehinggamenyebabkankontraksi otot

    Mendesain cara kerjauntuk menghindariterlalu lama bertahanpada satu postur,memberi kesempatnuntuk mengubah

    posisi

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    51/172

    Bab III

    5

    Tabel 3.1 Lanjutan

    FAKTOR RESIKO DEFINISI JALAN KELUAR

    Tekanan Tubuh tertekan padasuatu permukaan atautepian

    Memperbaikiperalatan yang adauntuk menghilangkantekanan, ataumemberikan bantalan

    Getaran Menggunakanperalatan yangbergetar

    Mengisolasi tangandari getaran

    Dingin atau panasyang ekstrim

    Dingin mengurangidaya raba, arusdarah, kekuatan dankeseimbangan. Panas

    menyebabkankelelahan

    Atur suhu ruangan,beri insulasi padatubuh

    Organisasi kerjayang buruk

    Termasuk bekerjadengan irama mesin,istirahat yang tidakcukup, kerja monoton,beberapa pekerjaanyang harus dikerjakandalam satu waktu

    Beban kerja yanglayak, istirahat yangcukup, pekerjaanyang bervariasi,otonomi individu

    3.2.3 Identifikasi Resiko

    Apakah pekerjaan anda membuat anda melakukan haldibawah ini berulang-ulang:

    Membengkokkan dan/atau memutar pergelangantangan?

    Menahan siku jauh dari badan?

    Meraih di belakang tubuh anda?

    Mengangkat atau melempar sesuatu diatas bahu?

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    52/172

    Bab III

    6

    Mengangkat sesuatu dari bawah lutut?

    Menggunakan jepitan jari?

    Bekerja dengan leher tertekuk?

    Memotong daging dengan keras?

    Mengangkat barang berat?

    Menggunakan satu jari atau jempol untukmengoperasikan alat?

    Menggunakan alat dengan ujung tang keras dantajam?

    Menggunakan alat yang bergetar?

    Menggunakan peralatan tangan seperti palu?

    Bekerja dalam ruangan yang dingin?

    Jika anda menjawab ya pada salah satu pertanyaan di atas,anda mungkin berada dalam resiko untuk mengalami kelainankarena mengalami trauma yang terus menerus (cumulativetrauma disorder CTD).

    3.2.4Cumulative Trauma Disorder (CTD)

    CTD dapat diterjemahkan sebagai kerusakan traumakumulative. Penyakit ini timbul karena terkumpulnya kerusakan-kerusakan kecil akibat trauma berulang yang membentukkerusakan yang cukup besar dan menimbulkan rasa sakit. Hal inisebagai akibat penumpukan cedera kecil yang setiap kali tidaksembuh total dalam jangka waktu tertentu yang bisa pendek danbisa lama, tergantung dari berat ringannya trauma setiap hari,yang diekspresikan sebagai rasa nyeri, kesemutan, bengkak dan

    gejala lainnya.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    53/172

    Bab III

    7

    Gejala CTD biasanya muncul pada jenis pekerjaan yangmonoton, sikap kerja yang tidak alamiah, penggunaan ataupengerahan otot yang melebihi kemampuannya. Biasanya gejalayang muncul dianggap sepele atau dianggap tidak ada. Traumapada jaringan tubuh antara lain disebabkan: over exertion, overstretching, dan over compressor.

    CTD dapat digolongkan sebagai penyakit akibat kerja,apabila dapat dibuktikan terdapat pemaparan dari dua atau lebihfaktor resiko ergonomi di tempat kerja. Ada beberapa faktorresiko untuk terjadinya CTD, yaitu:

    1. Terdapatposture atau sikap tubuh yang janggal.

    2. Gaya yang melebihi kemampuan jaringan.

    3. Lamanya waktu pada saat melakukan posisi janggal.

    4. Frekuensi siklus gerakan dengan posture janggal permenit.

    Beberapa contoh CTD:

    a. Tendinitis, adalah tendon yang meradang. Gejalayang muncul: sakit, bengkak, nyeri tekan, lemahdi tempat yang terpapar (siku, bahu). Gambar 3.1merupakan contoh CTD.

    b. Rotator cuff tendinitis, satu atau lebih dari empatrotator cuff tendonitis pada bahu meradang.Gejala yang muncul: sakit, gerakan terbatas padabahu.

    c. Tenosynovitis, pembengkakan pada tendon dansarung yang menutupi tendon. Gejalanya:pembengkakan, nyeri tekan, sakit pada tempatyang terpapar (siku, tangan, lengan).

    d. Carpal tunnel syndrome, tekanan yang terlalu

    berat pada syaraf medianus yang melalui

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    54/172

    Bab III

    8

    pergelangan tangan. Gejalanya: mati rasa,kesemutan, pegal, dan sakit pada pergelangantangan.

    e. Tennis elbow, peradangan pada tendon di siku.Gejala yang muncul: sakit, sedikit bengkak, danlemah.

    f. White finger, pembuluh darah di jari-jari rusak.Gejalanya pucat di jari-jari, mati rasa, danperasaan seakan jari terbakar.

    Gambar 3.1 Cumulative Trauma Disorder

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    55/172

    Bab III

    9

    3.2.5 Sikap Tubuh

    Hubungan tenaga kerja dalam sikap dan interaksinyaterhadap sarana kerja akan menentukan efisiensi, efektivitas danproduktivitas kerja. Sikap tubuh yang tidak alamiah dalambekerja, misalnya sikap menjangkau barang yang melebihi

    jangkauan tangannya harus dihindarkan. Apabila hal ini tidakmemungkinkan maka harus diupayakan agar beban statiknyadiperkecil. Penggunaan meja dan kursi kerja ukuran baku olehorang yang mempunyai ukuran tubuh yang lebih tinggi atausikap duduk yang terlalu tinggi sedikit banyak akan berpengaruhterhadap hasil kerjanya. Pada waktu bekerja diusahakan agarbersikap secara alamiah dan bergerak optimal. Berikut ini sikaptubuh yang baik dan tidak baik.

    Best: Arm by Side Elbow at900 Better: Arm Below Shoulder

    Gambar 3.2 Sikap Tubuh Paling Baik

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    56/172

    Bab III

    10

    Sedangkan gambar 3.3 berikut ini menggambarkan sikap tubuhyang tidak baik. Karena tangan dipaksa untuk menjangkaubenda yang berada di ketinggian.

    Gambar 3.3 Bad: Arm above Shoulder

    3.2.6 Posisi Kerja

    Gambar 3.4 menggambarkan seorang pekerja yangbekerja dengan posisi kepala mendongak. Cara kerja sepertipada gambar diperbolehkan dengan syarat waktu kerja tidakmelebihi 2 jam per harinya. Kondisi kerja ini bisa mengakibatkanrasa sakit pada leher, tangan dan bahu.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    57/172

    Bab III

    11

    Gambar 3.4 Posisi Kerja Mendongak

    Gambar 3.5 menggambarkan pekerja sedang memotong rantingpohon dengan posisi tangan yang dipaksakan untuk menjangkauke depan.

    Gambar 3.5 Posisi Kerja Menjangkau

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    58/172

    Bab III

    12

    Posisi kerja seperti gambar 3.5 akan mengakibatkan rasa sakitpada siku dan bahu.

    Sedangkan bekerja dengan menundukkan leher ataumembungkukkan punggung melebihi sudut 300 (gambar 3.6 dangambar 3.7) diperbolehkan asal jam kerja tidak melebihi 2 jamper harinya. Cara kerja ini akan mengakibatkan rasa sakit pada

    leher dan tulang belakang.

    Gambar 3.6 Pekerjaan Menunduk

    Gambar 3.7 Pekerjaan Membungkuk

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    59/172

    Bab III

    13

    Gambar 3.8 menggambarkan seorang pekerja yang bekerjadengan cara jongkok. Posisi kerja dengan jongkok ini juga akanmenimbulkan rasa tidak nyaman pada diri pekerja. Kondisi kerjaini diperbolehkan asal tidak melebihi 2 jam per harinya. Gambar3.9 memperlihatkan pekerja yang menyelesaikan pekerjaandengan cara berlutut. Cara kerja ini diperbolehkan dengan syaratwaktu kerja tidak melebihi 2 jam per harinya.

    Gambar 3.8 Pekerjaan Dengan Jongkok

    Gambar 3.9 Pekerjaan Dengan Berlutut

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    60/172

    Bab III

    14

    Pekerjaan dengan menggunakan kekuatan tangan yangcukup besar, seperti mengambil benda dengan menjepit danmemencet benda kerja ini juga ada batasannya. Jenis pekerjaanyang menggunakan kekuatan tangan secara terus menerus inidipersyaratkan tidak lebih dari 2 jam per harinya. Untukpekerjaan mengambil benda kerja dengan cara menjepit inibatasannya adalah berat tidak melebihi 2 pounds. Sedangkanuntuk memencet/meremas batasannya tidak lebih dari 10pounds beratnya.

    Gambar 3.10 Mengambil Benda Dengan Jari

    Gambar 3.11 Gerakan Meremas

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    61/172

    Bab III

    15

    3.2.7 Mengenali Sumber Penyebab KeluhanMuskuloskeletal

    Ada beberapa cara yang telah diperkenalkan dalammelakukan evaluasi ergonomi untuk mengetahui hubunganantara tekanan fisik dengan resiko keluhan otot skeletal.Pengukuran terhadap tekanan fisik ini cukup sulit karenamelibatkan berbagai faktor subjektif seperti kinerja, motivasi,harapan dan toleransi kelelahan.

    Salah satu alat ukur ergonomik sederhana yang dapatdigunakan untuk mengenali sumber penyebab keluhanmuskuloskeletal adalah nordic body map. Melalui nordic bodymap dapat diketahui bagian-bagian otot yang mengalami

    keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak nyaman(agak sakit) sampai sangat sakit. Kuesionernordic body mapada pada lampiran bab 3.

    3.2.8 Pengendalian Ergonomi

    Pengendalian ergonomi dipakai untuk menyesuaikantempat kerja dengan pekerja. Pengendalian ergonomi berusahamengatur agar tubuh pekerja berada di posisi yang baik danmengurangi resiko kerja. Pengendalian ini harus dapatmengakomodasi segala macam pekerja. Pengendalian ergonomidikelompokkan dalam tiga katagori utama, yang disusun sesuaidengan metoda yang lebih baik dalam mencegah danmengendalikan resiko ergonomi.

    1. Pengendalian teknikadalah metoda yang lebih diutamakankarena lebih permanen dan efektif dalam menghilangkanresiko ergonomi. Pengendalian teknik yang bisa dilakukanadalah memodifikasi, mendesain kembali atau menggantitempat kerja, bahan, obyek, desain tempat penyimpanan danpengoperasian peralatan.

    2. Pengendalian administratif. Pengendalian ini berhubungan

    dengan bagaimana pekerjaan disusun, seperti:

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    62/172

    Bab III

    16

    Jadwal kerja Penggiliran kerja dan waktu istirahat Program pelatihan Program perawatan dan perbaikan

    3. Cara kerja. Pengendalian cara kerja berfokus pada carapekerjaan dilakukan, yakni :

    menggunakan mekanik tubuh yang baik menjaga tubuh untuk berada pada posisi netral

    3.3Konsep Antropometri

    Istilah antropometri berasal dari anthro yang berarti

    manusia dan metri yang berarti ukuran. Antropometri adalahpengetahuan yang menyangkut pengukuran tubuh manusiakhususnya dimensi tubuh. Antropometri secara luas akandigunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomisdalam proses perancangan (design) produk maupun sistem kerjayang akan memerlukan interaksi manusia.

    Manusia pada umumnya berbeda-beda dalam hal bentukdan dimensi ukuran tubuhnya. Beberapa faktor yangmempengaruhi ukuran tubuh manusia, yaitu:

    1. Umur,

    Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahirsampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untukwanita. Setelah itu, tidak lagi akan terjadi pertumbuhanbahkan justru akan cenderung berubah menjadi pertumbuhanmenurun ataupun penyusutan yang dimulai sekitar umur 40tahunan.

    2. Jenis kelamin (sex),Jenis kelamin pria umumnya memiliki dimensi tubuh yanglebih besar kecuali dada dan pinggul.

    3. Suku bangsa (etnik),Setiap suku bangsa ataupun kelompok etnik tertentu akan

    memiliki karakteristik fisik yang berbeda satu dengan yanglainnya.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    63/172

    Bab III

    17

    4. Sosio ekonomi,Tingkat sosio ekonomi sangat mempengaruhi dimensi tubuhmanusia. Pada negara-negara maju dengan tingkat sosioekonomi tinggi, penduduknya mempunyai dimensi tubuh yangbesar dibandingkan dengan negara-negara berkembang.

    5. Posisi tubuh (posture),Sikap ataupun posisi tubuh akan berpengaruh terhadapukuran tubuh oleh karena itu harus posisi tubuh standarharus diterapkan untuk survei pengukuran.

    3.3.1 Alat Ukur Antropometri

    Peralatan yang digunakan untuk mendapatkan data-dataantropometri adalah sebagai berikut:

    Gambar 3.12 Goniometer Untuk Mengukur Sudut

    Goniometer ini dipakai untuk mengukur lekukan-lekukan tubuhmanusia.

    Sedangkan gambar 3.13 memperlihatkan berbagaimacam antropometer. Alat ini dipakai untuk mengukur bagian-bagian tubuh manusia.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    64/172

    Bab III

    18

    Gambar 3.13 Jenis-jenis Antropometer

    Kursi antropometri seperti pada gambar 3.14 ini dipakai untukmengukur data-data antropometri manusia dalam posisi duduk.Data yang diperoleh biasanya dipakai untuk merancang kursidan ketinggian meja kerja serta untuk perancangan fasilitas kerjayang berhubungan dengan manusia pemakainya. Orang yangakan diukur data antropometrinya harus duduk di kursi ini.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    65/172

    Bab III

    19

    Gambar 3.14 Kursi Antropometri

    3.3.2 Cara Pengukuran

    Secara umum deskripsi dari pengukuran dataantropometrik terdiri dari setidaknya tiga buah tipe terminologydasar yaitu :

    1. Locatoryang mengidentifikasikan suatu titik atau daerah dari

    tubuh yang menjadi dasar pengukuran titik atau bidang.

    2. Orientatoryang mengidentifikasikan arah atau tujuan darisuatu dimensi tubuh.

    3. Potensioneryang menandakan asumsi dari posisi tubuhsubyek dalam pengukuran, seperti posisi duduk.

    Berikut ini cara-cara pengukuran yang sering digunakan:

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    66/172

    Bab III

    20

    Gambar 3.15 Mengukur Lebar Telapak Tangan

    Gambar 3.16 Penggunaan Antropometer Papan Kepala Bergeser(Sliding Head Board)

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    67/172

    Bab III

    21

    Gambar 3.17 Penggunaan Antropometer Dengan Sistem GriddanBoarddi Sudut

    3.3.3 Data Antropometri

    Dimensi tubuh manusia untuk perancangan produk terdiridari dua jenis, yaitu struktural dan fungsional. Dimensi tubuhstruktural yaitu pengukuran tubuh manusia dalam keadaan tidak

    bergerak. Sedangkan dimensi tubuh fungsional adalahpengukuran tubuh manusia dalam keadaan bergerak. Secaraumum data antropometri yang sering digunakan untukmerancang produk dan stasiun kerja ada pada gambar 3.18

    A. Antropometri Struktural

    Pengukuran manusia pada posisi diam dan linier padapermukaan tubuh. Ada beberapa metode pengukuran tertentuagar hasilnya representative. Disebut juga pengukuran dimensistruktur tubuh dimana tubuh diukur dalam berbagai posisi

    standar dan tidak bergerak (tetap tegak sempurna). Dimensitubuh yang diukur dengan posisi tetap antara lain meliputi berat

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    68/172

    Bab III

    22

    badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri maupun duduk, ukurankepala, tinggi atau panjang lutut pada saat berdiri atau duduk,panjang lengan, dan sebagainya.

    Gambar 3.18 Ukuran Tubuh Manusia yang Sering Digunakan UntukMerancang Produk

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    69/172

    Bab III

    23

    Gambar 3.19 di bawah ini memperlihatkan antropometristruktural. Antropometri struktural ini diantaranya: tinggiselangkang, tinggi siku, tinggi mata, rentang bahu, tinggipertengahan pundak pada posisi duduk, jarak pantat-ibu jarikaki, dan tinggi mata pada posisi duduk.

    Gambar 3.19 Antropometri Struktural Posisi Berdiri dan Duduk

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    70/172

    Bab III

    24

    Dimensi Kepala, Wajah, Tangan dan Kaki

    Penerapan data ini untuk merancang terali untukkeamanan, jeruji, panel visual dan pencapaian panel, peralatanrekreasi, pengaturan dan peralatan tempat penyimpanan sepatudi rumah, dan sebagainya.

    Gambar 3.20 Antropometri Struktural Kepala, Wajah, Tangan dan Kaki

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    71/172

    Bab III

    25

    B. Antropometri Fungsional

    Antropometri fungsional adalah pengukuran keadaan danciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak ataumemperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saatpekerja tersebut melaksanakan kegiatannya. Hasil yangdiperoleh merupakan ukuran tubuh yang nantinya akan berkaitanerat dengan gerakan-gerakan nyata yang diperlukan tubuh untukmelaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Antropometri dalamposisi tubuh melaksanakan fungsinya yang dinamis akan banyakdiaplikasikan dalam proses perancangan fasilitas ataupun ruangkerja.

    a

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    72/172

    Bab III

    26

    b

    Gambar.3.21 (a,b) Antropometri Fungsional/dinamis

    Posisi Kerja

    Data ini berfungsi untuk merancang ruang mekanik danutilitas, ruang latihan fisik, ruang terapi fisik, dan area sejenislainnya.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    73/172

    Bab III

    27

    Gambar 3.22 Antropometri Fungsional Posisi Kerja

    3.3.4 ANTROPOMETRI PADA POSISI DUDUK

    Dinamika posisi duduk dapat lebih mudah digambarkandengan mempelajari mekanika sistem penyangga dankeseluruhan struktur tulang yang terlibat di dalam geraknya.Sumbu penyangga dari batang tubuh yang diletakkan dalamposisi duduk adalah sebuah garis pada bidang datar koronal,melalui titik terendah dari tulang duduk (ischial tuberosities) di

    atas permukaan tempat duduk. Gambar berikut memperlihatkantuberosities.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    74/172

    Bab III

    28

    Gambar 3.23 Tulang Duduk (Ischial Tuberosities) dalam Posisi Duduk

    Gambar 3.24 Potongan Tulang Duduk Pada Bagian Posterior

    Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sekitar 75% darikeseluruhan berat badan hanya disangga oleh daerah seluas 4inci persegi atau 26 cm persegi dari tulang duduk ini. Kondisi inimemperjelas bahwa berat badan yang diterima, disebarkanhanya pada daerah yang kecil saja. Akibatnya, terjadi teganganyang sangat besar pada daerah pantat di bawahnya.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    75/172

    Bab III

    29

    Tekanan-tekanan ini menimbulkan perasaan lelah dantidak nyaman. Bertahan pada posisi duduk dalam jangka waktuyang lama tanpa mengubah-ubah posisinya, di bawah kondisitekanan kompresi yang terjadi, dapat menyebabkan kurangnyaaliran darah pada suatu daerah, gangguan pada sirkulasi darah,menyebabkan nyeri, sakit dan rasa kebal.

    Suatu perancangan tempat duduk harus diupayakansedemikian rupa sehingga berat badan yang disangga olehtulang duduk tersebar pada daerah yang cukup luas. Alas yangtepat pada landasan tempat duduk dapat memenuhi kebutuhantersebut. Harus diupayakan agar subyek yang sedang duduk diatas tempat duduk tersebut dapat mengubah-ubah posisi ataupostur tubuhnya untuk mengurangi rasa ketidaknyamanannya.Kondisi ini mendasari diperlukannya data antropometri yangtepat. Berikut ini data-data antropometri untuk perancangankursi.

    Gambar 3.25 Dimensi Antropometri untuk Perancangan Kursi

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    76/172

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    77/172

    Bab III

    31

    Landasan tempat duduk yang letaknya terlalu tinggidapat menyebabkan paha tertekan dan peredaran darahterhambat. Sebagai, tambahan pula, telapak kaki tidak dapatmenapak dengan baik di atas permukaan lantai yangmengakibatkan melemahnya stabilitas tubuh.

    Jika, letak suatu landasan tempat duduk terlalu rendahseperti gambar berikut ini.

    Gambar 3.27 Tempat Duduk Terlalu Rendah

    Landasan tempat duduk yang letaknya terlalu rendah dapatmenyebabkan kaki condong terjulur ke depan, menjauhkantubuh dari keadaan stabil. Sebagai tambahan pula, pergerakantubuh ke depan akan menjauhkan punggung dari sandaransehingga penopangan lumbar tidak terjaga dengan tepat. Bagiorang yang bertubuh tinggi akan dapat lebih merasa nyamanwalau menggunakan kursi dengan landasan tempat duduk yangrendah dibandingkan dengan seseorang yang bertubuh pendekmenggunakan kursi yang landasan duduknya terlalu tinggi.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    78/172

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    79/172

    Bab III

    33

    Tekanan pada jaringan-jaringan akan menyebabkaniritasi dan ketidaknyamanan. Bahaya lebih besar ialah terjadinyapenggumpalan darah jika subyek tidak mengubah posisitubuhnya. Untuk menghindarkan ketidaknyamanan pada bagiankaki, subyek akan memajukan posisi pantatnya dan hal inimenyebabkan bagian punggungnya tidak dapat bersandarsehingga stabilitas tubuh melemah dan tenaga otot yangdiperlukan menjadi semakin besar sebagai upaya untuk menjagakeseimbangan. Hasilnya adalah kelelahan, ketidaknyamanandan sakit di bagian punggung.

    Bila kedalaman landasan tempat duduk terlalu sempit,seperti pada gambar di bawah ini, akan menimbulkan situasiyang buruk. Kondisi ini dapat menimbulkan perasaan terjatuhatau terjungkal dari kursi. Sebagai akibatnya, kedalamanlandasan tempat duduk yang terlalu sempit akan menyebabkanberkurangnya penopangan pada bagian bawah paha.

    Gambar 3.29 Landasan Tempat Duduk Terlalu Sempit

    Secara antropometri, jarak dari pantat ke lipatan dalam lututmerupakan pedoman penentuan kedalaman tempat duduk yang

    tepat.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    80/172

    Bab III

    34

    Sandaran Punggung

    Fungsi utama dari sandaran punggung adalah untukmengadakan penopangan bagi daerah lumbar, atau bagian kecildari punggung, yaitu bagian bawah yang berbentuk cekungdimulai dari bagian pinggang sampai pertengahan punggung.Konfigurasi dari sandaran punggung harus dapat menyokongsesuai profil dari tulang belakang, terutama pada daerah lumbarseperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.30, namun harusdiperhatikan supaya tidak membuatnya terlalu pas untukmenghindarkan pemakai mengubah-ubah posisinya.

    Keseluruhan tinggi sandaran punggung dapat bervariasisesuai dengan jenis dan maksud pemakaian suatu kursi. Sebuahkursi untuk sekertaris lebih cocok bila penopang lumbarnyahanya pada suatu daerah kecil saja. Kursi santai akan lebihcocok bila sandarannya mencapai bagian belakang kepalaataupun tengkuk. Perlu diingat untuk menyediakan ruangtambahan bagi penonjolan daerah pantat. Jarak bersih ini dapatberupa daerah terbuka berbentuk ceruk antara permukaantempat duduk dan penopang lumbar. Bantalan yang empuk padabagian ini akan mengakomodasi penonjolan bagian pantat ini.

    Gambar 3.30 Sandaran Punggung

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    81/172

    Bab III

    35

    Sandaran Lengan

    Sandaran lengan ini memiliki beberapa fungsi. Sandaranini menopang berat dari lengan dan membantu pemakai ketikaakan duduk atau bangkit dari tempat duduknya. Jika suatu kursidigunakan untuk suatu kegiatan tertentu, misalnya bagiseseorang yang bertugas dengan putaran-putaran tuts yangsensitif atau panel kontrol, maka sandaran tangan tersebut dapatberfungsi untuk menjaga agar lengan tetap stabil sepanjangpelaksanaan pekerjaannya. Tinggi siku pada posisi istirahatadalah pengukuran antropometri yang tepat sebagai pedomanbagi penentuan tinggi sandaran lengan.

    Bantalan

    Tujuan dari pemberian bantalan pada dasarnya adalahsebagai upaya penyebaran tekanan, sehubungan dengan beratbadan pada titik persinggungan antar permukaan dengan daerahyang lebih luas. Bahayanya, seorang perancang seringkaliberanggapan bahwa makin empuk, dalam, dan lembut suatubantalan, akan semakin besar kenyamanan yang dihasilkannya.Padahal bukan demikian kenyataannya. Seringkali justru sebuahkursi yang tampaknya terlalu empuk justru dapat menyebabkankelelahan, ketidaknyamanan dan rasa sakit.

    3.3.5Persentil

    Persentil adalah suatu nilai yang menunjukkanpersentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada ataudibawah nilai tersebut. Sebagai contoh, persentil ke-95 akanmenunjukkan 95% populasi akan berada pada atau dibawahukuran tersebut, sedangkan persentil ke-5 akan menunjukkan5% populasi akan berada pada atau dibawah ukuran itu. Dalamantropometri, angka persentil ke-95 akan menggambarkanukuran manusia yang terbesar dan persentil ke-5 sebaliknyaakan menunjukkan ukuran terkecil. Bilamana diharapkan

    ukuran yang mampu mengakomodasikan 95% dari populasi

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    82/172

    Bab III

    36

    yang ada, maka diambil rentang 2.5-th dan 97.5-th persentilsebagai batas-batasnya.

    Pemakaian nilai-nilai persentil yang umum diaplikasikandalam perhitungan data antropometri ada pada tabel berikut.

    Tabel 3.2 Persentil dan Perhitungan

    Persentil Perhitungan

    Ke-1x

    x 325.2

    Ke-2,5x

    x 96.1

    Ke-5x

    x 645.1

    Ke-10x

    x 28.1

    Ke-50 x

    Ke-90x

    x 28.1+

    Ke-95x

    x 645.1+

    Ke-97,5x

    x 96.1+

    Ke-99x

    x 325.2+

    Contoh Perhitungan Persentil

    Dari hasil pengukuran tubuh manusia Indonesia (dewasa,laki-laki, usia antara 18 45 tahun) diperoleh data dengandistribusi normal, tinggi rata-rata 165 cm dan standard deviasi6,5 cm. Berapakah ukuran persentil 90.

    Jawab

    90-th ukuran =

    + xX 28,1

    = 165 + 1,28 (6,5) = 173,32 cm

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    83/172

    Bab III

    37

    3.3.6 Data Antropometri Untuk PerancanganProduk

    Penggunaan data antropometri dalam penentuan ukuranproduk harus mempertimbangkan prinsip-prinsip di bawah iniagar produk yang dirancang bisa sesuai dengan ukuran tubuhpengguna sebagai berikut :

    1. Prinsip perancangan produk bagi individu dengan ukuranekstrim. Rancangan produk dibuat agar bisa memenuhi 2sasaran produk, yaitu :

    a. Sesuai dengan ukuran tubuh manusia yang mengikutiklasifikasi ekstrim.

    b. Tetap digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain(mayoritas dari populasi yang ada).

    Agar dapat memenuhi sasaran pokok tersebut maka ukurandiaplikasikan yaitu:

    a. Dimensi minimum yang harus ditetapkan dari suaturancangan produk umumnya didasarkan pada nilaipercentile terbesar misalnya 90-th, 95-th, atau 99-thpercentile.

    b. Dimensi maksimum yang harus ditetapkan diambilberdasarkanpercentile terkecil misalnya 1-th, 5-th, atau10-th percentile

    2. Prinsip perancangan produk yang bisa dioperasikan diantararentang ukuran tertentu (adjustable). Produk dirancangdengan ukuran yang dapat diubah-ubah sehingga cukupfleksible untuk dioperasikan oleh setiap orang yang memilikiberbagai macam ukuran tubuh. Mendapatkan rancanganyang fleksibel semacam ini maka data antropometri yangumum diaplikasikan adalah dalam rentang nilai 5-th sampaidengan 95-th.

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    84/172

    Bab III

    38

    3. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata-rata.Produk dirancang berdasarkan pada ukuran rata-rata tubuhmanusia atau dalam rentang 50-th percentile.

    3.4 Rangkuman

    Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergo yangberarti kerja dan nomos yang berarti aturan atau hukum. Jadiergonomi adalah aturan-aturan mengenai keserasian dalammengerjakan sebuah pekerjaan. Ergonomi memerlukandukungan dari berbagai disiplin ilmu seperti psikologi,antropometri, antropologi, faal, anatomi, dan teknologi.

    Pengendalian ergonomi ada tiga kelompok utama untukmengendalikan resiko. Pengendalian itu adalah sebagai berikut:

    Pengendalian teknik

    Pengendalian administratif

    Cara kerja

    Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkutpengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh.

    Antropometri ini digunakan sebagai dasar pertimbanganergonomis dalam perancangan produk maupun sistem kerjayang memerlukan interaksi manusia.

    3.5 Soal

    a. Sebutkan 4 macam produk rancangan fasilitas kerja yangsaudara bisa identifikasikan melanggar prinsip-prinsipergonomi.

    b. Untuk mendapatkan data antropometri tinggi tubuhmanusia Indonesia (laki-laki, umur 20 30 tahun), telah

    dilakukan pengukuran terhadap 30 mahasiswa yang

  • 7/31/2019 BukuBse.belajarOnlineGratis.com- Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi Industri Jilid 1

    85/172

    Bab I