analisis pengaruh peninggian platform akibat subsidence...
TRANSCRIPT
Oleh: Sulung Fajar Samudra
4309100082
Jurusan Teknik Kelautan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013
Dosen Pembimbing: Ir. Murdjito, M.Sc. Eng
Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D MRINA
dangkal
Sumber: http://anggoronadhi.tumblr.com
Sumber: http://ratnatalie.wordpress.com
subsidence
Peninggian platform
Fatigue Life dan Keandalan ??
Analisis Pengaruh Peninggian Platform Akibat Subsidence dengan Pendekatan Dinamis Berbasis Keandalan
1. Bagaimana pengaruh peninggian platform
terhadap periode natural struktur?
2. Berapa umur kelelahan struktur sebelum dan
sesudah subsidence?
3. Bagaimana pengaruh peninggian platform
terhadap umur kelelahan struktur?
4. Bagaimana pengaruh peninggian platform
terhadap keandalan struktur?
1. Mengetahui pengaruh peninggian terhadap periode natural struktur
2. Mengetahui umur kelelahan struktur sebelum dan sesudah subsidence
3. Mengetahui pengaruh peninggian platform terhadap umur kelelahan struktur
4. Mengetahui pengaruh peninggian platform terhadap keandalan struktur
1. Dapat mengetahui pengaruh peninggian platform terhadap periode natural
struktur, umur kelelahan struktur, dan keandalan struktur.
2. Dapat mengetahui cara menganalisis pengaruh peninggian platform akibat
subsidence terhadap periode natural struktur, umur kelelahan, dan keandalan
struktur.
1. Struktur yang digunakan dalam studi kasus ini adalah struktur L-PRO platform milik Pertamina Hulu Energy ONWJ.
2. Analisis struktur jacket ditinjau berdasarkan API RP 2A WSD 3. Jacket dan tanah diasumsikan mengalami penurunan secara bersamaan 4. Tidak dihitung proses terjadinya subsidence 5. Tangga, perpipaan, dan peralatan kecil lainnya tidak dimodelkan dan
dijadikan beban pada struktur. 6. Tanah tidak dimodelkan dan tumpuan pondasi dianggap fixed. 7. Pendekatan analisis kelelahan menggunakan metode analisis
deterministik. 8. Metode perhitungan keandalan menggunakan metode AFOSM 9. Respon dinamis struktur (tegangan) ditinjau secara global berdasarkan
standar API RP 2A WSD. 10. Pemodelan struktur dan analisis kelelahan dilakukan dengan
menggunakan software GT Strudl 2.7
Operator : PHE ONWJ Tipe Platform : Process Lokasi Platform : Utara Laut Jawa Koordinat : 05o 53’ 45.00’’ LS 107o 29’ 34.00’’ BT Jumlah Kaki Jacket : 4 Tinggi jacket : 113.85 ft Main deck T.OS elevation : +45.00 (MSL)(ft) Cellar Deck T.O.S elevation : +25.00 (MSL)(ft)
L-PRO platform
Subsidence (Whittaker and Reddish, 1989) 1. proses-proses geologi vulkanik 2. Pengambilan bahan cair dalam tanah yang
berlebihan 3. Adanya beban-beban berat diatasnya
sehingga lapisan tanah mengalami konsolidasi
4. Aktifitas penambangan
Periode natural Periode getar T adalah merupakan properti alami dari struktur yang
bergantung pada massa dan kekakuan yang bergetar secara bebas tanpa adanya gaya luar.
Analisis Kelelahan -> untuk memprediksi nilai dari fatigue life pada sambungan kritis Hot spot adalah lokasi pada suatu sambungan tubular dimana terjadi tegangan
tarik/tekan maksimum. SCF (Stress Concentration Factor) merupakan perbandingan antara tegangan hot spot stress dan tegangan nominal
pada brace dipengaruhi oleh parameter geometris suatu sambungan tubular joint
BRACE BRACE
T
D
t
BEBAN AKSIAL BEBAN AKSIAL
IN PLANE BENDING IN PLANE BENDING
OUT OF PLANE
BENDING
Tubular Joint
Kurva S-N
Merupakan garis rata-rata sebaran data yang diturunkan berdasarkan regresi
Persamaan Umum: NSm = A atau log N = log A – m log S
Sumber: API RP 2A WSD
Metode Palmgren-Miner Hipotesis Palmgren-Miner mengenai total kerusakan per tahun:
Fatigue life =
Analisis Keandalan
Moda Kegagalan
Metode AFOSM
Sumber: scivita.com
)/1()(ln /
m
NSe
ANM m
L
mL
F
CLOSED-FORM FATIGUE LIFE EQUATION
A
Penentuan moda kegagalan
Analisis Keandalan (Metode AFOSM)
Selesai
Mulai
Studi Literatur : Jurnal, Penelitian Sebelumnya
Data Struktur dan Data Lingkungan
Pemodelan dengan Software
Klasifikasi joint untuk analisis fatigue
Pemilihan metode SCF
Menghitung umur kelelahan pada tiap detail joint
Umur kelelahan terkecil
A
Penentuan Moda Kegagalan
Penormalisasian Variabel Acak
Substitusi Variabel Acak ke dalam Persamaan Moda Kegagalan
Transformasi Persamaan Moda Kegagalan ke dalam Bentuk α
danβ
Iterasi α dan β hingga didapatkan β yang konvergen
Perhitungan Keandalan Struktur Berdasarkan β yang telah
Didapatkan
Struktur
Berat Structural
(topside+jacket)
report (Kips)
Berat Structural
(topside+jacket)
pemodelan (Kips)
Selisih (%)
LPRO -746.74 -751.19 4.45
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan berat sebesar 4.45 %. Karena selisih berat kurang dari 5% maka pemodelan dianggap valid dan dapat Melanjutkan ke analisis selanjutnya.
Tabel Validasi software
Peninggian (ft) Subsidence (ft) Natural Period (sec)
0 1.378319
10.77 1.3799
14.57 1.3811
0 1.378941
10.77 1.38013
14.57 1.38321
0 1.464524
10.77 1.49467
14.57 1.50135
0 1.58149
10.77 1.59132
14.57 1.61169
0 1.689661
10.77 1.719381
14.57 1.745361
0
3.28
6.56
9.84
13.12
Berikut tabel dan grafik periode natural struktur
Periode natural -> dipengaruhi massa dan kekakuan Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa penambahan tinggi struktur berbanding lurus dengan kenaikan periode natural struktur tersebut.
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Na
tura
l Pe
rio
d (
sec)
Subsidence level (ft)
Natural Period vs Subsidence level
Peninggian 0 Feet
Peninggian 3.28 Feet
Peninggian 6.56 Feet
Peninggian 9.84 Feet
Peninggian 13.02 Feet
Peninggian (ft) Subsidence (ft) DAF prosentase kenaikan
0 1.0485 100%
10.77 1.0487 0.019%
14.57 1.0487 0.019%
0 1.0486 0.010%
10.77 1.0487 0.019%
14.57 1.0489 0.038%
0 1.055 0.620%
10.77 1.057 0.811%
14.57 1.0581 0.916%
0 1.0649 1.564%
10.77 1.0658 1.650%
14.57 1.0676 1.822%
0 1.0748 2.508%
10.77 1.0777 2.785%
14.57 1.0802 3.023%
0
3.28
6.56
9.84
13.12
Berdasarkan hasil periode natural dihitung nilai DAF
QTT2
TT1
1
w
n2
2w
2n
2DAF
0.0%
0.5%
1.0%
1.5%
2.0%
2.5%
3.0%
3.5%
0 5 10 15 20
Prosentase Kenaikan DAF (%)
Subsidence level (ft)
Prosentase Kenaikan DAF vs Subsidence level
Peninggian 0 ft
Peningggian 3.28 ft
Peninggian 6.56 ft
Peninggian 9.84 ft
Peninggian 13.02 ft
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa level subsidence tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap respon dinamis struktur.
Cumulative damageFatigue life (years)
deg 60 0.1124282 88.95
deg 60 0.1125609 88.8
deg 60 0.1130844 88.43
deg 60 0.113236 88.31
deg 60 0.1133 88
Skenario DirectionJoint (670), Chord (1287)
struktur awal
struktur peninggian 3.28 ft
struktur peninggian 6.56 ft
struktur peninggian 9.84 ft
struktur peninggian 13.12 ft
Pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa peninggian struktur menyebabkan umur kelelahan struktur tersebut berkurang
No Skenario Struktur
Maksimum
Penambahan Umur
Operasi (tahun)
1 Struktur awal 19.79
2 Struktur awal dengan Subsidence 13.57 ft 13.23
3 Struktur dengan Subsidence dan Peninggian 3.28 ft 12.57
4 Struktur dengan Subsidence dan Peninggian 6.56 ft 12.47
5 Struktur dengan Subsidence dan Peninggian 9.84 ft 12.36
6 Struktur dengan Subsidence dan Peninggian 13.12 ft 12.31
Variabel acak Hasil iterasi variabel acak
COV μ σ distribusi
A 0.31 2.5012E+13 7.75372E+12 log-normal
Se 0.2 189.6 37.92 log-normal
Keandalan struktur menurun seiring dengan peninggian yang dilakukan. Hal ini diakibatkan karena perubahan nilai indeks keandalan.
1. Peninggian platform berpengaruh terhadap periode natural struktur tetapi tidak signifikan. Berdasarkan analisis periode natural, menunjukkan bahwa semakin tinggi peninggian struktur akan menyebabkan periode natural struktur semakin tinggi. Begitu juga halnya dengan subsidence, semakin dalam subsidence akan semakin besar periode natural
2. Umur kelelahan yang didapatkan setelah struktur sebelum subsidence ialah 88.95 tahun sedangkan umur kelelahan struktur sesudah subsidence ialah 73.72 tahun.
3. Berdasarkan analisis umur kelelahan struktur, peninggian struktur menyebabkan umur kelelahan struktur berkurang. Hal ini dikarenakan adanya perubahan beban struktur sehingga mempengaruhi umur kelelahan
4. Hasil perhitungan keandalan struktur menunjukkan bahwa sebelum ditinggikan
stuktur memiliki indeks keandalan 3.2502 dengan keandalan 0.99942. berbanding terbalik dengan peninggian struktur, indeks keandalan semakin turun hingga pada peninggian 13.12 ft, indeks keandalan menjadi 3.232 dan keandalan struktur menjadi 0.99938. Hal ini menunjukkan bahwa peninggian struktur berpengaruh terhadap keandalan struktur itu sendiri. Semakin tinggi peninggian yang dilakukan, maka akan semakin berkurang keandalan struktur tersebut.
Pada Tugas Akhir ini analisis kelelahan dilakukan dengan melakukan pendekatan deterministik. Untuk penyusunan Tugas Akhir berikutnya, dapat dilakukan dengan pendekatan full spectral analysis dan fracture mechanics.
Perhitungan keandalan struktur pada Tugas Akhir ini menggunakan metode AFOSM, untuk perbandingan, pada tugas akhir berikutnya dapat menggunakan simulasi Monte Carlo dan lainnya.
API RP 2A-WSD 21st Edition, 2007, “Reccomended Practise for Planning, Designing, and constructing Fixed Offshore
Platform”. American Petroleum Institute, Washington DC, Juli 1 st.
AISC 9 st Edition, 1989, “Manual of Steel Construction, Allowable Stress Desing”. American Institute of Steel Constrution,
AISC, New york.
Kumoro, B. Breh, 2005, ”Analisis Pengaruh Subsidence Terhadap Integritas Struktur Jacket Platform”, Jurnal Tugas Akhir,
Jurusan Teknik Kelautan-ITS. Surabaya.
Doonhof, Dirk; Kristianse, Tron. Golder; Nagel, Neal B; Pattilo, Phillip D; Sayers, Colin, 2005, “Compaction and
Subsidence”. Oilfield Review BP Norge and Coventurers Hess Norge, Enterprise Oil Norge and Total E&P Norge, AS.
Farida, Leny.2005, ”Analisa Keandalan Terhadap kelelahan pada Struktur Kaki Jack Up Platform”. Surabaya: Jurusan
Teknik Kelautan FTK ITS.
Firmansyah, Harry., dan Akhmad Rafiudin, 2008, “Analisis Linier dan Non Linier Struktur Anjungan Lepas Pantai Akibat
Subsidence”.Laporan Tugas Akhir. Institut Teknonologi Bandung. Bandung.
Murdjito, 2003, “Pengantar Kuliah Perancangan Bangunan Laut III”, Jurusan Teknik Kelautan-ITS. Surabaya.
Purwanti, Nina dan Joni Wahyudi, 2008, “Analisis subsidence anjungan lepas pantai tipe jacket”. Laporan Tugas Akhir.
Institut Teknonologi Bandung. Bandung.
Soegiono, 2004, Teknologi Produksi dan Perawatan Bangunan Laut, Surabaya: Airlangga University Press