analisis jalur nurma.pdf

16
 0 PATH ANALYSI S ( ANALISI JALUR) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Statistik  Yang dibina oleh Dr. Eddy Sutadji, M.Pd Oleh :  Nurmalita Kurnia Dewi 14055180 7698 PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN KEJURUAN PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Septemb er 2014

Upload: nurmalita-kurnia-dewi

Post on 06-Oct-2015

655 views

Category:

Documents


161 download

TRANSCRIPT

  • 0

    PATH ANALYSIS ( ANALISI JALUR)

    Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah

    Statistik

    Yang dibina oleh Dr. Eddy Sutadji, M.Pd

    Oleh :

    Nurmalita Kurnia Dewi 140551807698

    PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN KEJURUAN

    PASCASARJANA

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    September 2014

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pada era globalisasi saat ini hamper semua bidang tidak terlepas dari

    menggunakan angka, data dan fakta. Hal ini menunjukkan bahwa statistika

    sebagai sarana mengembangkan cara berpikir logis, lebih dari itu statistika

    mengembangkan berpikir secara ilmiah untuk merencanakan penyelidikan,

    menyimpulkan dan membuat keputusan yang teliti dan meyakinkan. Statistika

    merupakan bagian substansi dari latihan professional dan menjadi landasan dari

    kegiatan-kegiatan penelitian.

    Dalam kehidupan sehari-hari penggunaan metode statistika sudah hampir

    diseluruh bidang. Penggunaan teknik analisis statistika ternyata dapat membatu

    dalam pelancaran pencapaian tujuan di kegiatan. Seperti untk kepentingan

    ekonomi, akademik maupun untuk pengambilan keputusan manajemen.

    Analisis jalur merupakan salah satu teknik analisis kuantitatif,

    pengembangan dari regresi linear berganda. Teknik ini mempunyai kelebihan

    disbanding dibandingkan dengan regresi linear karena model analisis jalur dapat

    menemukan pengaruh tidak langsung dalam hubungan antar variabel perantara.

    Dengan menggunakan analisis ini peneliti akan memperoleh hasil analisis lebih

    akurat dan komprehensip.

    Berdasarkan uraian di atas kajian ini lebih difokuskan untuk membahas

    tentang analisi jalur (path analysis)

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana sejarah analisis jalur?

    2. Apakah pengertian dari analisis jalur?

    3. Apakah manfaat dari analisis jalur?

    4. Bagaimana prinsip-prinsip dasar analisis jalur?

    5. Bagaimana terminologi dalam analisis jalur?

    6. Bagaimana model analisis jalur?

  • 2

    C. Tujuan

    1. Untuk mengetahui sejarah analisis jalur?

    2. Untuk mengetahui pengertian dari analisis jalur?

    3. Untuk mengetahui manfaat dari analisis jalur?

    4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar analisis jalur?

    5. Untuk mengetahui terminologi dalam analisis jalur?

    6. Untuk mengetahui model analisis jalur?

  • 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Sejarah Analisis Jalur

    Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama

    tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright ( Joreskog &

    Sorbom, 1996; Johnson & Wichern, 1992). Path analisis digunakan untuk

    menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui

    pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen)

    terhadap variabel terikat (endogen). Model path analisis yang dibicarakan adalah

    pola hubungan sebab akibat atau a set of hypothesized causal asymmetric

    relation among the variables.

    Path Analysis walaupun cukup lama dikembangkan, tetapi baru dikenal

    secara luas oleh para ahli ilmu-ilmu sosial setelah sosiolog Otis D. Duncan (1966)

    memperkenalkannya ke dalam literatur sosiologi lewat tulisannya Path Analysis:

    Sosiological Example yang dimuat dalam AJS (American Journal of Sosiology).

    Sejak itulah path analysis banyak dibicarakan.

    B. Pengertian Analisis Jalur (Path Analysis)

    Menurut Supardi (2011:271) analisis jalur adalah suatu teknik

    pengembangan dari regresi linear berganda. Teknik ini digunakan untuk menguji

    besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada

    setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1, X2, dan X3 terhadap

    Y serta dampaknya terhadap Z.

    Menurut Sugiono (2012:297) analisis jalur merupakan pengembangan dari

    analisis regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus

    dari analisis jalur.

    Al Rasyid dalam Akdon (2013:115) mengatakan bahwa dalam penelitian

    sosial tidak semata-mata hanya mengungkapkan hubungan variabel sebagai

    terjemahan statistik dari hubungan antara variabel alami, tetapi terfokus pada

    upaya untuk mengungkapkan hubungan kausal antar variabel.

  • 4

    C. Manfaat Path Analysis

    1. Penjelasan terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang

    diteliti.

    2. Prediksi nilai variabel terikat (Y) berdasarkan nilai variabel bebas (X) dan

    prediksi dengan path analysis ini bersifat kualitatif

    3. Faktor determinan yaitu penentuan variabel bebas (X) mana yang

    berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y), juga dapat digunakan

    untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel bebas (X)

    terhadap variabel terikat (Y)

    4. Pengujian model, menggunakan theory trimming, baik untuk uji

    reliabilitas konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep

    baru.

    D. Prinsip-prinsip dasar

    Prinsip-prinsip dasar yang sebaiknya dipenuhi dalam analisis jalur di

    antaranya adalah:

    1. Adanya linieritas (linierity), hubungan antar variabel bersifat linier.

    2. Adanya aditivitas (additivity). Tidak ada efek-efek interaksi

    3. Data berskala interval.

    Semua variabel yang di observasi mempunyai data berskala interval

    (skaled values). Jika data belum dalam bentuk skala interval, sebaiknya

    data diubah dengan menggunakan metode suksesive internal (MSI)

    terlebih dahulu.

    4. Semua variabel residual (yang tidak diukur) tidak berkorelasi dengan salah

    satu variabel dalam model.

    5. Istilah gangguan (disturbance terms) atau variabel residual tidak boleh

    berkorelasi dengan semua variabel endogenous dalam model. Jika

    dilanggar maka akan berakibat hasil regresi menjadi tidak tepat untuk

    mengestimasikan parameter-parameter jalur.

    6. Sebaiknya hanya terdapat multikolinieritas yang rendah.

    Multikolinieritas adalah dua atau lebih variabel bebas (Penyebab)

    mempunyai hubungan yang sangat tinggi. Jika terjadi hubungan yang

  • 5

    tinggi maka kita akan mendapatkan standar error yang besar dari koefisien

    beta () yang dapat digunakan untuk menghilangkan varian biasa dalam

    melakukan analisis korelasi secara parsial.

    7. Adanya rekursivitas.

    Semua anak panah mempunyai satu arah, tidak boleh terjadi pemutaran

    kembali (looping).

    8. Spesifikasi model sangat diperlukan untuk menginterpretasi koefisien-

    koefisien jalur.

    9. Terdapat masukan korelasi yang sesuai. Artinya jika tidak menggunakan

    matriks korelasi sebagai masukan maka korelasi pearson digunakan untuk

    dua variabel berskala interval.

    10. Terdapat ukuran sampel yang memadai.

    11. Sampel sama dibutuhkan untuk perhitungan regresi dalam model jalur.

    E. Terminologi dalam analisis jalur

    Ada beberapa istilah yang lazim digunakan dalam analisis jalur antara lain:

    1. Model Jalur

    Model jalur ialah suatu diagram yang menghubungkan antara variabel

    bebas, perantara dan tergantung.

    2. Jalur Penyebab untuk suatu variabel yang diberikan meliputi:

    a. Jalur-jalur arah dari anak-anak panah menuju ke variabel tersebut

    b. Jalur-jalur korelasi dari semua variabel endogenous yang dikorelasikan

    dengan variabel-variabel yang lain yang mempunyai anak panah-anak

    panah manuju ke variabel yang sudah ada tersebut.

    3. Variabel exogenous

    Variabel exogenous dalam suatu jalur ialah semua variabel yang tidak ada

    penyebab-penyebab eskplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak-anak

    panah yang menuju kearahnya, selain pada bagian kesalahan pengukuran.

    4. Variabel endogenous

    Variabel endogenous ialah variabel yang mempunyai anak-anak panah

    menuju kearah variabel tersebut. Variabel yang termasuk didalamnya ialah

    mencakup semua variabel perantara dan tergantung.

  • 6

    5. Koefisien jalur/pembobotan jalur

    Koefisien jalur adalah koefisien regresi standar atau disebut beta yang

    menunjukkan pengaruh langsung dari suatu variabel bebas terhadap

    variabel tergantung dalam suatu model jalur tertentu.

    6. Variabel laten

    Variabel laten dapat didefinisikan sebagai variabel penyebab yang tidak

    dapat diobservasi secara langsung. Pengamatan variabel tersebut diamati

    melalui variabel manifesnya.

    Variabel manifest adalah variabel indicator terukur yang dapat diobservasi

    secara langsung untuk mengukur variabel laten.

    Contoh variabel laten motivasi. Tidak bisa diukur secara langsung, namun

    melalui variabel manifesnya (indicator) seperti pekerja keras, pantang

    menyerah, tekun, teliti.

    7. Variabel Mediator/ intervening

    Menurut Tuckman (dalam Sugiyono, 2011) variabel intervening adalah

    variabel yang secara teoritik mempengaruhi hubungan antara variabel

    independent dengan variabel dependent menjadi hubungan yang tidak

    langsung.

    Dalam hubungan kausal antar variabel serta dampaknya terhadap angka

    baku ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap jalur. Koefisien jalur adalah

    koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang dikonversi dalam angka baku

    (Z-score) yang rata-ratanya sudah diset =0 dan standar deviasinya =1. Hal ini

    digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel eksogen terhadap

    variabel endogen.

    Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu:

    1) Anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari sebuah

    variabel eksogen [variabel (X)] terhadap sebuah variabel endogen

    [variaabel akibat (Y)].

    Contoh: X1 Y.

    2) Anak panah dua arah yang menyatakan hubungan korelasional antara

    variabel eksogen,

    Contoh: X1 X2

  • 7

    F. Model Analisis Jalur

    Ada beberapa model jalur dari yang paling sederhana sampai dengan yang

    lebih rumit, yaitu:

    1. Model regresi berganda

    Model pertama ini sebenarnya merupaka pengembangan regresi berganda

    dengan menggunakan dua variabel eksogen yaitu X1 dan X2 dengan satu

    variabel endogen.

    Gambar 2.1 Model Regresi Berganda

    2. Model Mediasi

    Model mediasi atau perantara dimana variabel Y memodifikasi pengaruh

    variabel X terhadap variabel Z.

    Gambar 2.2 Model Mediasi

    3. Model Kombinasi Pertama dan Kedua

    Model Kombinasi Pertama dan Kedua, yaitu hubungan variabel X

    berpengaruh terhadap variabel Z secara langsung dan secara tidak

    langsung memengaruhi variabel X melalui variabel Y.

  • 8

    Gambar 2.3 Model Kombinasi Pertama dan Kedua

    4. Model Kompleks

    Model kompleks ini merupakan model yang lebih kompleks, yaitu variabel

    X1 secara langsung memengaruhi Y2 dan melalui variabel X2 secara tidak

    langsung memengaruhi Y2, sementara variabel Y2 juga dipengaruhi oleh

    variabel Y1.

    Gambar 2.4 Model Kompleks

    5. Model Rekursif dan Nonrekursif

    Dari sisi pandang arah sebab akibat, ada dua tipe model jalur, yaitu

    rekursif dan nonrekursif. Model rekursif adalah jika semua anak panah

    menuju satu arah.

    Gambar 2.5 Model Rekursif

  • 9

    Model tersebut dapat diterangkan sebagai berikut:

    Anak panah menuju satu arah, yaitu dari 1 ke 2, 3, dan 4; dari 2 ke

    3 dan dari 3 menuju ke 4. Tidak ada arah yang terbalik, misalnya

    dari 4 ke 1

    Hanya terdapat satu variabel exogenous, yaitu 1 dan 3 varibel

    endogenous, yaitu variabel 1 dan error (e2, e3, dan e4).

    Satu variabel endogenous dapat menjadi variabel endogenous

    lainnya, tetapi bukan ke variabel exogenous.

    Model nonrecursif terjadi jika arah panah tidak searah atau terjadi arah

    yang terbalik (looping), misalnya dari 4 ke 3 atau dari 3 ke 1 dan 2,

    atau bersifat sebab akibat (reciprocal cause).

    G. Studi Kasus

    Hipotesis: Diduga IQ dan motivasi berprestasi siswa berkontribusi secara

    simultan dan signifikan terhadap hasil belajar siswa

    1. Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran

    IQ : X1

    Motivasi : X2

    Hasil Belajar Siswa : Y

    Skala Interval, dengan N= 55 responden

  • 10

    Tabel 2.1 Data IQ, motivasi, hasil belajar

    X1 X2 Y

    1 69 71 72

    2 78 78 78

    3 82 73 78

    4 63 63 66

    5 80 81 78

    6 78 70 79

    7 74 74 72

    8 65 77 76

    9 80 80 80

    10 76 73 72

    11 74 72 71

    12 80 76 80

    13 65 61 62

    14 63 74 70

    15 77 71 73

    16 68 70 72

    17 80 77 79

    18 73 73 74

    19 67 68 69

    20 69 65 64

    21 70 64 61

    22 80 79 78

    23 76 79 74

    24 70 68 70

    25 77 75 71

    26 79 80 82

    27 80 79 80

    28 82 70 83

    29 78 76 80

    30 73 63 75

    31 72 72 74

    32 70 71 70

    33 55 46 45

    34 73 80 82

    35 73 65 68

    36 82 71 73

    37 67 75 77

    38 72 67 68

    39 76 69 71

    40 74 81 79

    41 65 86 88

    42 68 67 64

    43 73 79 77

    44 69 82 80

    45 77 68 71

    46 70 66 76

    47 66 70 80

    48 72 71 76

    49 70 65 71

    50 78 78 80

    51 63 62 61

    52 65 64 65

    53 69 65 75

  • 11

    54 63 67 65

    55 82 79 80

    2. Diagram Jalur

    Gambar 2.6 Hubungan structural X1 dan X2 terhadap Y

    Persamaan struktural untuk diagram jalur di atas adalah:

    = 11 + 22 +

    3. Menghitung koefisien korelasi dan regresi menggunakan spss

    Tabel 2.2 Correlation

    Correlations

    IQ Motivasi Hasil Belajar

    IQ

    Pearson Correlation 1 .554** .619

    **

    Sig. (2-tailed) .000 .000

    N 55 55 55

    Motivasi

    Pearson Correlation .554** 1 .842

    **

    Sig. (2-tailed) .000 .000

    N 55 55 55

    Hasil Belajar

    Pearson Correlation .619** .842

    ** 1

    Sig. (2-tailed) .000 .000

    N 55 55 55

    **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

    Tabel 2.3 Model Summary

    Model Summary

    Model R R Square Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .862a .742 .732 3.72448

    a. Predictors: (Constant), Motivasi, IQ

    r12 212

    IQ (X1)

    Motivasi (X2)

    Hasil Belajar (Y)

    yx 1

    yx 2

    y

  • 12

    Tabel 2.4 Anova

    ANOVAa

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1

    Regression 2077.397 2 1038.698 74.879 .000b

    Residual 721.331 52 13.872

    Total 2798.727 54

    a. Dependent Variable: Hasil Belajar

    b. Predictors: (Constant), Motivasi, IQ

    Tabel 2.5 Coefficient

    Coefficientsa

    Model Unstandardized Coefficients Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) 1.747 6.370 .274 .785

    IQ .255 .098 .220 2.602 .012

    Motivasi .740 .087 .720 8.510 .000

    a. Dependent Variable: Hasil Belajar

    4. Menghitung koefisien jalur secara keseluruhan (simultan)

    Uji secara keseluruhan ditunjukkan oleh tabel 2.4 Anova.

    Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:

    Ha : 1 = 2 0

    Ho : 1 = 2 = 0

    Hipotesis bentuk kalimat

    Ha: IQ dan motivasi berprestasi siswa berkontribusi secara simultan dan

    signifikan terhadap hasil belajar siswa.

    Ho: IQ dan motivasi berprestasi siswa tidak berkontribusi secara simultan dan

    signifikan terhadap hasil belajar siswa.

    Pada Tabel 2.4 Anova diperoleh nilai F sebesar 74.879 dengan nilai

    probabilitas (sig) = 0,000, karena nilai sig < 0.05, maka keputusannya adalah Ho

    ditolak dan Ha diterima.

    Pada Tabel 2.5 Coefficient, didapat nilai sig 0,000. Kemudian nilai sig.

    0,022 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

  • 13

    artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Jadi motivasi siswa berkontribusi

    secara signifikan terhadap hasil belajar.

    Kerangka hubungan kausal empiris antara X1 dan X2 terhadap Y dapat

    dibuat melalui persamaan structural sebagai berikut:

    Struktur Y = 11 + 22 +

    = 0,098 X1 + 0,087 X2 + 0,258

    Gambar 2.7 Diagram Jalur Hubungan Kausal Empiris X1 dan X2 terhadap Y

    Hasil Analisis Jalur

    Berdsarkan hasil perhitungan analisis jalur struktur tersebut, maka memberikan

    informasi secara objektif sebagai berikut:

    1. Besarnya kontribusi IQ (X1) yang secara langsung mempengaruhi hasil

    belajar (Y) adalah 0,0982 = 0,009604 atau 0,9604%

    2. Besarnya kontribusi motivasi (X2) yang secara langsung mempengaruhi

    hasil belajar (Y) adalah 0,0872 = 0,007569 atau 0,7569%

    3. Besarnya kontribusi IQ (X1) dan motivasi (X2) berpengaruh secara

    simultan yang langsung mempengaruhi hasil belajar siswa (Y) adalah

    0,742 = 74,2%. Sisanya sebesar 25,8% dipengaruhi factor-faktor lain yang

    tidak dapat dijelaskan dalam penelitian.

    r12=0,554 2 = 0,742

    IQ (X1)

    Motivasi (X2)

    Hasil Belajar (Y)

    yx 2= 0,087

    = 0,258 yx 1= 0,098

  • 14

    BAB III

    KESIMPULAN

    Analisis jalur (path analysis) merupakan suatu teknik analisis statistika yang

    dikembangkan dari analisis regresi berganda. Analisis jalur digunakan untuk

    mengetahui efek langsung dan tidak langsung dari suatu variabel terhadap

    variabel lain.Untuk melakukan analisis jalur perlu diketahui diagram jalur dan

    perhitungan koefisien jalur.

  • 15

    DAFTAR RUJUKAN

    Kuncoro, E.A & Riduwan. 2007. Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis

    (Path Analysis: Bandung: Alfabeta

    Pardede, R. & Manurung, R. 2014. Analisis Jalur Teori dan Aplikasi Dalam Riset

    Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta

    Sugiono. 2012. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

    Supardi. 2013. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Jakarta: Smart.