jalur evakuasi

31
Perencanaan Jalur Evakuasi Perencanaan Jalur Evakuasi

Upload: andre-arimalem-sebayang

Post on 14-Jul-2016

106 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Jalur Evakuasi Aspek Kebakaran

TRANSCRIPT

Perencanaan Jalur EvakuasiPerencanaan

Jalur Evakuasi

3. Perencanaan daerah dan jalur penyelamatan (evakuasi) pada bangunan

Biasanya diperuntukkan untuk bangunan pemukiman berlantaibanyak dan merupakan bangunan yang lebih kompleks. Beberapa hal yang termasuk ke dalam kategori dari sistem ini :

Perencanaan dan kalkulasi jumlah penghuni / pemakaiBangunanPerencanaan tangga kebakaranPintu kebakaranTanda (sign), simbol, penerangan (lampu) darurat, dlDaerah perlindungan sementara, kompartemenisasi, dllJalur keluar bangunanPeralatan dan perlengkapan evakuasi

SISTEM PROTEKSI PASIFSISTEM PROTEKSI PASIF

JALUR KELUARBanguanan harus didisain memiliki fasilitas keluar yang memadai saat darurat.Yang perlu diperhatikan ::

Perencanaan dan kalkulasi jumlah penghuni / pemakai BangunanJumlah dan kapasitas yang cukup.Jarak yang terbatas dan dapat dicapaiTerproteksi dari api dan asapMemliki penerangan dan tanda yang jelas.

EXITSaat alarm berbunyi. Penghuni bangunan bergerak ke arahruang keluar darurat untuk kemudian ke luar bangunan.

Pada bangunan dimana terjadi antrian ke ruang darurat, pintu & tangga perlu diberi kemampuan yang cukup.

Perencanaan lebar jalur keluar darurat diperlukan untukmembatasi waktu antrin

Jumlah & dimensi jalur keluar darurat, sangat dipengaruhioleh jumlah penghunian dalam bangunan.

Kalkulasi populasi didasari pada apa yang dikenal denganOcupancy Load Factors, untuk mengetahui densitas(kepadatan) penghunian.

Beberapa Tabel Penting

Building Escape StrategyEscape Strategy untuk koridor linier pada low rise building ditunjukkan pada gambar di bawah :

TanggaTangga didi pusatpusat bangunanbangunan tidaktidak dianjurkandianjurkan untukuntuk didi buatbuat, , karenakarena jalurjalur iniinitidaktidak dapatdapat dipakaidipakai bilabila koridorkoridor dipenuhidipenuhi oleholeh asapasap. . BegitupunBegitupun, , balkonbalkoneksterioreksterior dapatdapat ditambahkanditambahkan untukuntuk dapatdapat menjadimenjadi alternative alternative jalurjalurpenyelamatanpenyelamatan..

TanggaTangga daruratdarurat yang yang dipasangdipasang padapada ujungujung--ujungujung koridorkoridor dapatdapatmemberikanmemberikan alternative alternative jalurjalur keluarkeluar yang yang lebihlebih dekatdekat, , cepatcepat dandan amanamanpadapada penghunipenghuni..

TanggaTangga luarluar ((eksterioreksterior) yang ) yang dapatdapat diproteksidiproteksi dapatdapat memberikanmemberikan jalurjaluryang yang amanaman daridari asapasap..

ESCAPE & REFUGE

Akses ke exit direncanakan bebas dari bahaya api dan asap, dandapat dijangkau oleh semua penghuni bangunan setiap saat.Exit dibuat berpisah satu dengan yang lainnya, sehingga penghunitidak mudah terhalang oleh kebakaran pada lokasi tertentu.Menentukan lebar unit exit yang baik, dapat menggunakan rumus

ESCAPE & REFUGE

RINTANGAN & JALUR BUNTU

Tidak diijinkan membuat exit melalui ruangan tertentu yang dapat terkuncisehingga menjadi rintangan evakasiHindari jalur buntu yang dapat membingungkan atau menjebak penghunibila ruangan penuh asapAda peraturan dan standard mengatur panjang jalur buntu yang diijinkanuntuk tiap jenis bangunan.

Rintangan Akses

Koridor Buntu

Maksimum travel distance yang diijinkan bergantung pada jenispenghunian , bahaya kebakaran, dan kemampuan fisik & antisipasipenghuni. Begitu pula dengan jalur buntu (dead end)Untuk bangunan hunian, dead end harus lebih pendek (karena penghunitidak selalu siaga)

DEAD END

ESCAPE OPTIONSSangat memungkinkan jalue evakuasi terhalangi pandangan oleh asap atauapi, sehingga penghuni harus balik dan mencari alternatif lain untuk keluar.Sangat dibutuhkan alternatif jalur keluar pada batasan tertentu jarak di dalambangunan untuk memungkinkan penghuni keluar dengan aman.

TRAVEL DISTANCE Travel distance adalah besaran jarak sepanjang lantai dari titik tertentu dalambangunan ke pintu keluar darurat terdekat. Bila layout bangunan tidakmerupakan jalur lurus langsung, disebut direct distance. Direct distance maksimal sebesar 2/3 dari travel distance.Jumlah exit dan lokasinya harus dapat melayani penghuni untuk melakukanevakuasi dengan aman.Maksimum ukuran yang diijinkan untuk jarak tempuh (travel distance), tergantung pada fungsi bangunan (tabel). Lebih spesifik lagi : jenis penghuni, tingkat bahaya api, kemampuan fisik dan antisipasi terhadap sinyal bahayaoleh penghuni bangunan.Jarak tempuh, akan tergantung pada seberapa cepat penghuni bereaksi danmenyelamatkan diri dan seberapa lama proses terjadinya hingga pergerakantersebut mencapai jalur yang aman.

TRAVEL DISTANCE

TANGGA KEBAKARAN

Bangunan berlantai banyak, harus menyediakan tangga darurat denganjarak tertentu (sesuai dengan peraturan setempat) dari setiap titikjangkauan dalam bangunan. Jarak maksimal 35 m (atau disesuaikandengan travel distance berdasarkan fungsi).

Setiap tangga harus ditutup shaft dengan pintu dan dinding memiliki fire resistance.Tangga eksternal yang di hubungkan dengan selasar atatu balkon darurat, dapat diperbolehkan.Berdasarkan peraturan yang umum dikenal untuk tangga :

Bangunan dengan ketinggian 3 lantai, tangga internal dapat dibuatterbuka.

Bangunan dengan ketinggian lebih dari 3 lantai, dianjurkan tangga tertutupdengan dinding pengaman.Bangunan tinggi (hi rise) harus memiliki minimal 2 buah tangga dengan salahsatunya ditutup dengan dinding pengaman.

EVAKUASI MELALUI TANGGA KEBAKARAN

Proses evakuasi yang aman belum selesai bila penghuni belum sampai padatempat yang aman yaitu ruang terbuka di luar bangunan. Sehingga, tanggakebakaran disyaratkan untuk keluar langsung menuju ruang terbuka.Bangunan besar dengan lantai dasar yang lebih besar dari lantai di atasnya, jalurlangsung tersebut tidak memungkinkan. Tangga kebakaran dapat direncanakankeluar di lantai dasar, kemudian menggunakan jalur protektif (tahan api dan asap) ke ruangan terbuka di luar bangunan.Pada bangunan komersial dimana tangga kebakaran terletak di dalam, dibuatkeluar pada lobby yang memiliki resiko rendah terhadap kebakaran.Posisi keluar tangga kebakaran juga dapat diletakkan sedekat mungkin denganpintu yang menuju keluar bangunan. (lebih ideal bila diproteksi tambahan dengansistem sprinkler otomatis).Khusus untuk bangunan dengan basement, tangga kebakaran dapat dibuatmelayani lantai basement maupun lantai di atasnya. Tangga kebakaran daribasement di desain langsung menuju ke arah ruang terbuka tanpa adanya resikokemungkinan bertumpuknya arus evakuasi penghuni dari lantai-lantai di atasnya.Tangga kebakaran dari lantai atas tidak diijinkan menuju kearah daerah basement.

Persyaratan tangga kebakaran

Terbuat dari konstruksi baja atau beton, dengan ketahanan api selama 2 jam.Tangga dipisahkan dengan ruang lain dengan dinding beton yang tebalnyaminimum 15 cm, atau tebal tembok 30 cm, dan mempunyai ketahanan kebakaranselama 2 jam. Bahan finishing, seperti lantai dari bahan yang tidak licin, tidak mudah terbakar, susunan tangga terbuat dari besi.Lebar tangga minimum 120 cm (untuk lalu lintas 2 orang).Pintu tangga terbuat dari bahan yang tahan kebakarannya 2 jam.Pintu paling atas, membuka ke arah luar dan semua pintu lainnya membuka kearah ruangan tangga, kecuali pintu bawah, membuka ke luar dan langsungberhubungan dengan ruang luar.Daun pintu yang terbuat dari pintu tahan api dilengkapi dengan engsel, kunci, danpegangan yang juga tahan api.Letak pintu kebakaran paling jauh dalam jarak radius 25 m.Agar asap kebakaran tidak masuk dalam ruangan tangga, diperlukan : Exhaust Fan, Pressure Fan, untuk memberi tekanan di dalam ruang tangga yang lebih besardari pada tekanan pada ruang luar.Adanya alat penerangan, berupa lampu otomatis/Emergency.

Konstruksi Tangga Kebakaran

LAYOUT TANGGA KEBAKARAN

Alternatif layout tanggakebakaran yang dapat dibuat :

langsung keluar bangunankeluar ke koridorterproteksikeluar kemudian melaluipintu keluar terdekatkeluar ke lobby (yang relatif aman terhadapbahaya)

Konstruksi Tangga Kebakaran

Lebar tangga minimal 1,5 m, bebas halangan (bersih tanpa handrail)Jumlah tanjakan maksimal 18 buahInjakan (g), tanjakan (r) dan jumlah (2r + g) sesuai tabel persyaratan.Injakan & tanjakan selalu konstan, dengan bukaan antar injakan maksimal 12.5 cmDiberi anti slip pada ujung injakan.Bordes diijinkan untuk mengurangi jumlah tanjakan dengan persyaratan lebarbersih minimal 1,6 m dan panjang bersih minimal 2,7 m.Disediakan pegangan tangga yang menerus sepanjang tangga, sedikitnya padasalah satu sisi tangga bila lebar lebih dari 2 m dipasang pada kedua sisi. Tinggi pegangan biasanya disesuaikan fungsi bangunan.Dipasangi penerangan darurat yang memiliki instalasi terproteksi.

Alternatif Tangga Darurat (Eksterior)

Contoh Tangga Darurat (Eksterior)

Rumah Susun Pasar Jumat

Contoh Tangga Darurat (Eksterior)

Rumah Susun Kemayoran

Contoh Tangga Darurat (Eksterior)

Rumah Susun Sarijadi Bandung

SekianSekian

Kepmen PU No 10/KPTS/2000