analisis hisab awal bulan qamariah dalam kitab kasyf al-jilbab

163
ANALISIS HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DALAM KITAB KASYF AL-JILBAB SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.1) dalam Ilmu Syari’ah Jurusan Ahwal al-Syakhsiyah Oleh: MUHAMMAD CHANIF 082111085 KONSENTRASI ILMU FALAK JURUSAN AHWAL AL-SYAKHSIYAH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Upload: khairul-alonx

Post on 12-Jan-2016

110 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

MUHAMMAD CHANIF082111085KONSENTRASI ILMU FALAKJURUSAN AHWAL AL-SYAKHSIYAHFAKULTAS SYARI’AHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGOSEMARANG2012Penentuan awal bulan Qamariah yang terjadi dan berkembang diIndonesia memang menjadi sebuah permasalahan tersendiri. Hal ini tak lepasdari belum adanya kesepakatan tentang metode yang dipakai selain melihathilal secara langsung (ru‟yat al-hilal). Bagi golongan yang tidakmemberlakukan hisab secara mutlak jika hilal tidak dapat dilihat akan terjadiperbedaan tentang metode apa yang akan digunakan. Apakah denganmenetapkan awal bulan Qamariah sebagaimana hasil hisab ataukahmenggunakan cara istikmal?.Hisab meliputi beberapa kategori, yaitu urfi, istilahi, haqiqi bi altaqrib, haqiqi bi al-tahqiq dan haqiqi kontemporer. Semua metode tersebutmemiliki perbedaan antara satu dengan yang lain. Anatara hisab haqiqi bi altaqrib pun terdapat perbedaan. Salah satunya seperti yang ditunjukkan dalamkitab Kasyf al-Jilbab.Dari latar belakang tersebut muncul beberapa permasalahan pokokyaitu bagaimana perbedaan model perhitungan dalam kitab Kasyf al-Jilbabdengan kitab Sullam al-Nayyirain, Syamsul Hilal dan Fath al-Ro‟uf alMannan? Serta bagaimana tingkat akurasi hasil perhitungan dalam kitab Kasyfal-Jilbab dengan kitab-kitab tersebut yang notabene sama-sama taqribi?Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Selain itu penelitian inibersifat kepustakaan (Library Research) dimana data primernya adalah datadata yang ada dalam kitab Kasyf al-Jilbab dan data sekundernya adalahdokumen berupa buku, tulisan, makalah-makalah yang berkaitan denganobyek penelitian serta hasil wawancara terhadap ahli waris dan muridpengarang kitab Kasyf al-Jilbab. Data-data tersebut kemudian dianalisisdengan menggunakan metode analisis komparatif, yakni mengkomparasikanantara hasil perhitungan dalam kitab Kasyf al-Jilbab dan kitab-kitab taqribilain yang telah penulis sebutkan di atas dengan hasil perhitungan hisabkontemporer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan antara perhitungandalam kitab Kasyf al-Jilbab dengan kitab yang lain terletak pada langkahkoreksi (ta‟dil) yang dilakukan. Dalam kitab Kasyf al-Jilbab ada dua ta‟dilyang dihilangkan, yakni ta‟dil al-syams dan ta‟dil al-ayyam. Dalam kitabKasyf al-Jilbab untuk mencari ta‟dil al-‟allamah cukup dengan mengalikanantara bu‟du al-muthlaq dengan hissoh al-sa‟ah. Hal ini tentu berbeda dengankitab-kitab pembanding yang dalam menentukan ta‟dil al-allamah melaluiproses koreksi terhadap bu‟du al-muthlaq untuk dijadikan bu‟du al-mu‟addalkemudian dikalikan hissoh al-sa‟ah.Selain itu, hasil perhitungan dalam kitab ini menunjukkan hasil yangjika dilihat dari aspek ijtima‟, hasil dalam kitab Kasyf al-Jilbab tergolongpaling lambat dari pada kitab-kitab lainnya. Hal ini dikarenakan perbedaanproses penentuan ijtima‟. Dalam kitab Kasyf al-Jilbab penentuan ijtima‟menggunakan data bu‟du al-muthlaq sedangkan dalam kitab-kitab lainnyamenggunakan bu‟du al-mu‟addal. Namun dari aspek irtifa‟ al-hilal, hasil yangditunjukkan tergolong paling mendekati hasil hisab kontemporer.Kata kunci: Hisab, Awal Bulan, Kitab Kasyf al-Jilbab.

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

ANALISIS HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DALAM

KITAB KASYF AL-JILBAB

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.1) dalam Ilmu Syari’ah

Jurusan Ahwal al-Syakhsiyah

Oleh:

MUHAMMAD CHANIF

082111085

KONSENTRASI ILMU FALAK

JURUSAN AHWAL AL-SYAKHSIYAH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

Page 2: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab
Page 3: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab
Page 4: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

DEKLARASI

Dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini benar-benar berisi hasil penelitian yang penulis lakukan. Skripsi ini tidak berisi

materi-materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga

skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang

terdapat dalam refrensi yang dijadikan bahan rujukan

Semarang, 25 Juni 2012

Deklarator

Muhammad Chanif

NIM. 082111085

Page 5: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

ABSTRAK

Penentuan awal bulan Qamariah yang terjadi dan berkembang di

Indonesia memang menjadi sebuah permasalahan tersendiri. Hal ini tak lepas

dari belum adanya kesepakatan tentang metode yang dipakai selain melihat

hilal secara langsung (ru‟yat al-hilal). Bagi golongan yang tidak

memberlakukan hisab secara mutlak jika hilal tidak dapat dilihat akan terjadi

perbedaan tentang metode apa yang akan digunakan. Apakah dengan

menetapkan awal bulan Qamariah sebagaimana hasil hisab ataukah

menggunakan cara istikmal?.

Hisab meliputi beberapa kategori, yaitu urfi, istilahi, haqiqi bi al-

taqrib, haqiqi bi al-tahqiq dan haqiqi kontemporer. Semua metode tersebut

memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain. Anatara hisab haqiqi bi al-

taqrib pun terdapat perbedaan. Salah satunya seperti yang ditunjukkan dalam

kitab Kasyf al-Jilbab.

Dari latar belakang tersebut muncul beberapa permasalahan pokok

yaitu bagaimana perbedaan model perhitungan dalam kitab Kasyf al-Jilbab

dengan kitab Sullam al-Nayyirain, Syamsul Hilal dan Fath al-Ro‟uf al-

Mannan? Serta bagaimana tingkat akurasi hasil perhitungan dalam kitab Kasyf

al-Jilbab dengan kitab-kitab tersebut yang notabene sama-sama taqribi?

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Selain itu penelitian ini

bersifat kepustakaan (Library Research) dimana data primernya adalah data-

data yang ada dalam kitab Kasyf al-Jilbab dan data sekundernya adalah

dokumen berupa buku, tulisan, makalah-makalah yang berkaitan dengan

obyek penelitian serta hasil wawancara terhadap ahli waris dan murid

pengarang kitab Kasyf al-Jilbab. Data-data tersebut kemudian dianalisis

dengan menggunakan metode analisis komparatif, yakni mengkomparasikan

antara hasil perhitungan dalam kitab Kasyf al-Jilbab dan kitab-kitab taqribi

lain yang telah penulis sebutkan di atas dengan hasil perhitungan hisab

kontemporer.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan antara perhitungan

dalam kitab Kasyf al-Jilbab dengan kitab yang lain terletak pada langkah

koreksi (ta‟dil) yang dilakukan. Dalam kitab Kasyf al-Jilbab ada dua ta‟dil

yang dihilangkan, yakni ta‟dil al-syams dan ta‟dil al-ayyam. Dalam kitab

Kasyf al-Jilbab untuk mencari ta‟dil al-‟allamah cukup dengan mengalikan

antara bu‟du al-muthlaq dengan hissoh al-sa‟ah. Hal ini tentu berbeda dengan

kitab-kitab pembanding yang dalam menentukan ta‟dil al-allamah melalui

proses koreksi terhadap bu‟du al-muthlaq untuk dijadikan bu‟du al-mu‟addal

kemudian dikalikan hissoh al-sa‟ah.

Selain itu, hasil perhitungan dalam kitab ini menunjukkan hasil yang

jika dilihat dari aspek ijtima‟, hasil dalam kitab Kasyf al-Jilbab tergolong

paling lambat dari pada kitab-kitab lainnya. Hal ini dikarenakan perbedaan

proses penentuan ijtima‟. Dalam kitab Kasyf al-Jilbab penentuan ijtima‟

menggunakan data bu‟du al-muthlaq sedangkan dalam kitab-kitab lainnya

menggunakan bu‟du al-mu‟addal. Namun dari aspek irtifa‟ al-hilal, hasil yang

ditunjukkan tergolong paling mendekati hasil hisab kontemporer. Kata kunci: Hisab, Awal Bulan, Kitab Kasyf al-Jilbab.

Page 6: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

MOTTO

(8:االنشقاؽ)فسوؼ ياسب حسابا يسريا

Artinya: “Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah”

(QS. Al Insyiqaq: 8)1

1 Depag RI, al-Qur‟an dan Terjemahannya, Bandung: CV Penerbit J-Art, tt, hlm. 590

Page 7: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan untuk:

Ayah Ibundaku tercinta (Bapak Mas’ud dan Ibu Nuriyati), yang telah memberikanku akan arti kehidupan, yang telah membimbingku dengan

penuh kasih sayang yang tiada henti, semoga amal Bapak Ibu mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah swt.

Kakak dan Mbak Serta keponakanku tersayang yang telah memberikanku arti kebersamaan, semoga kalian senantiasa mendapatkan kebahagiaan dari

Allah di dunia maupun kelak di akhirat.

Romo KH. Ahmad Maulani (Pengasuh Ponpes An Nihayah Senori Tuban) beserta keluarga yang senantiasa membimbingku walaupun kini Beliau

berada jauh dariku

Romo KH. Sirodj Khudlori dan Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag. (Pengasuh Ponpes Daarun Najaah Tugu Semarang) dan keluarga yang senantiasa

membimbingku

Bapak H. Zainal Hakim (Mantan Ketua Pengadilan Agama Kab. Rembang) yang senantiasa memberikan support kepadaku

Bapak H. Nuril Anwar, S.H (Ketua Badan Hisab Rukyah Kab. Rembang) yang selalu memotivasiku

Romo KH. Zainal Abidin (Wakil Ketua Badan Hisab Rukyah Kab. Rembang) yang senantiasa memberikan saran-saran serta motifasinya kepadaku

Bapak Drs. H. Eman Sulaeman, MH beserta keluarga yang selalu menerima kedatanganku bak seorang anak sendiri, yang selalu memberikan saran-saran

selama aku di sini serta yang telah membantuku mengatasi masa-masa sulitku.

Bapak Drs. KH. Slamet Hambali, M.SI, dan Bapak Dr. Ali Murtadlo, M.Ag yang dengan sabar, tulus dan ikhlas selalu membimbingku

Buat teman-teman TOGETHER dan kawan-kawan Daarun Najaah, khususnya kepada “Mas Amar X” yang telah membuatku iri, sehingga

semangatku bisa muncul kembali

Page 8: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi alladzi bi ni‟matihi tatimmu al-shalihaat. Puji syukur

senantiasa penulis panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi, atas segala limpahan Nikmat,

Taufiq serta Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

yang berjudul Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah dalam Kitab Kasyf al-

Jilbab, dengan baik meskipun di tengah-tengah proses penulisan banyak sekali

kendala yang menghadang. Namun berkat pertolongan Nya semua dapat penulis

lalui.

Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan keharibaan baginda

Sayyid al-Anbiya‟ wa Imam al-Mursalin Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,

sahabat dan pengikutnya, yang telah membawa dan menyebarkan agama islam

yang membawa rahmat bagi seluruh alam serta mengembangkannya hingga

sekarang sampai hari kiamat kelak.

Atas terselesaikannya penulisan skripsi yang tidak hanya karena jerih

payah penulis melainkan atas bantuan dan support dari berbagai pihak ini, maka

perkenankan penulis menyampaikan ungkapan terima kasih sebagai bentuk

apresiasi penulis kepada;

1. Bapak Dr. H. Imam Yahya, M.Ag., Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN

Walisongo Semarang beserta para Pembantu Dekan

2. Bapak Drs. H. Slamet Hambali, M.S.I, dan Bapak Dr. Ali Murtadho,

M.Ag yang dengan sabar, tulus dan ikhlas meluangkan waktu untuk

membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini

Page 9: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

3. Ayah Ibunda penulis tercinta (Bapak Mas‟ud dan Ibu Nuriyati), yang telah

memberikan penulis akan arti kehidupan, yang telah membimbing penulis

dengan penuh kasih sayang yang tiada henti, semoga amal Bapak Ibu

mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah swt.

4. Kakak dan Mbak serta keponakan penulis tersayang yang telah

memberikan penulis arti kebersamaan, semoga senantiasa mendapatkan

kebahagiaan dari Allah di dunia maupun kelak di akhirat.

5. Romo KH. Ahmad Maulani (Pengasuh Ponpes An Nihayah Senori Tuban)

beserta keluarga yang senantiasa membimbing penulis walaupun kini

berada jauh dari penulis.

6. Romo KH. Sirodj Khudlori dan Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag. (Pengasuh

Ponpes Daarun Najaah Tugu Semarang) dan keluarga yang senantiasa

membimbing penulis.

7. Bapak H. Zainal Hakim (Mantan Ketua Pengadilan Agama Kab.

Rembang), Bapak H. Nuril Anwar, S.H (Ketua Badan Hisab Rukyah Kab.

Rembang) dan Romo KH. Zainal Abidin (Wakil Ketua Badan Hisab

Rukyah Kab. Rembang) yang senantiasa memberikan support kepada

penulis.

8. Bapak Drs. H. Eman Sulaeman, M.H. beserta keluarga yang selalu

menerima kedatangan penulis bagaikan seorang anak sendiri, yang selalu

memberikan saran-saran selama penulis di sini serta yang telah membantu

penulis dalam mengatasi masa-masa sulit penulis.

Page 10: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

9. Buat teman-teman “TOGETHER” dan kawan-kawan Pondok Pesantren

Daarun Najaah, khususnya kepada “Mas Amar X” yang telah membuat

penulis iri, sehingga semangat penulis pun bisa muncul kembali

10. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi

ini.

Hanya ungkapan terima kasih yang bisa penulis berikan sebagai bentuk

apresiasi penulis atas semua bantuan yang telah diberikan semoga Allah

memberikan balasan yang lebih baik. Amiin..

Meski penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan

skripsi ini, namun kesalahan dan kekurangan telah menjadi keniscayaan bagi

manusia. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan.

Akhirnya, hanya kepada Allah penulis berserah diri atas segala upaya yang

telah penulis lakukan. Dengan mengharap pertolongan dan ridlo Allah swt,

penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi

penulis dan bagi pembaca umumnya.

Penulis,

MUHAMMAD CHANIF

NIM : 082111085

Page 11: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Pedoman Translitrasi

A : ا B : ب T : ت TS : ث J : ج H : ح KH : خ D : د DZ : ذ R : ر Z : ز S : س SY : ش SH : ص DL : ض TH : ط DH : ظ ‘ : ع GH : غ F : ؼ Q : ؽ K : ؾ L : ؿ M : ـ N : ف U : و H : ىػ ‘ : ء Y : ي

Page 12: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Daftar Glosarium

‘Allamah al-Mu’addalah : waktu terjadinya konjungsi yang

menjadi penghabisan bulan yang

pertama sekaligus permulaan bulan

ke dua dengan kata lain yang

memisahkan antara kedua bulan

tersebut yang telah dita‟dil.

Auj : istilah untuk menggambarkan titik

terjauh matahari dari bumi pada

orbitnya.

Al-Bu’du al-Muthlaq : jarak sudut antara bulan dan

matahari yang belum dita‟dil

(dikoreksi)

‘Allamah : waktu terjadinya konjungsi yang

menjadi penghabisan bulan yang

pertama sekaligus permulaan bulan

ke dua dengan kata lain yang

memisahkan antara kedua bulan

tersebut.

Deklinasi : jarak benda langit sepanjang

lingkaran yang dihitung dari equator

sampai benda langit tersebut

Dip (Kerendahan Ufuk) : adalah perbedaan kedudukan

antara kaki langit (horizon)

sebenarnya (ufuq haqiqi) dengan

kaki langit yang terlihat (ufuq mar‟i)

seorang pengamat

Geosentris : sebuah teori yang menyatakan

bahwa bumi adalah pusat tata surya.

Teori ini dipopulerkan oleh

Ptolomeus.

Haqiqi bi al-Tahqiq : hisab yang didasarkan pada

peredaran bulan dan bumi yang

sebenarnya, dengan menggunakan

data-data yang diperoleh dengan

lebih modern dan teliti sehingga

mempunyai tingkat akurasi yang

lebih tinggi

Page 13: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Haqiqi bi al-Taqrib : hisab yang didasarkan pada

peredaran bulan dan bumi yang

sebenarnya yang masih bersifat

perkiraan

Heliosentris : sebuah teori yang menyatakan

bahwa matahari adalah pusat tata

surya. Teori ini dipopulerkan oleh

Nicolas Copernicus.

Hisab : cara memprediksi fenomena alam

lainya seperti terjadinya gerhana

(matahari dan bulan) yang

didasarkan pada perhitungan posisi,

gerak matahari dan bulan

Hissoh : istilah untuk menunjukkan lebar

bulan, yakni pada kemiringan

lintasan edar bulan dari lintasan edar

bumi dalam Madar al-I‟tidal

Ijtima’ : berkumpulnya matahari dan bulan

dalam satu bujur astronomi yang

sama. Ijtima‟ di sebut juga dengan

konjungsi, pangkreman, iqtiraan.

Sedangkan yang di maksud ufuk

adalah lingkaran besar yang

membagi bola langit menjadi dua

bagian yang besarnya sama. Ufuk di

sebut juga horizon, kaki langit,

cakrawala, batas pandang

Imkan al-ru’yat : sebuah konsep yang

mempertimbangkan kemungkinan

hilal dapat dilihat

Irtifa’ : ketinggian hilal yang dihitung dari

pusat bumi (hisab haqiqi bi al-

taqrib) atau dari permukaan bumi

(hisab haqiqi bi al-tahqiq) sampai

pada posisi hilal pada saat matahari

terbenam

Istikmal : metode yang dipakai dalam

penentuan awal bulan Qamariah

dengan cara menyempurnakan

Page 14: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

bilangan bulan yang sedang berjalan

menjadi 30 hari.

Khossoh : istilah untuk tempat/ posisi bulan

pada garis edarnya

Markaz : istilah untuk tempat/ posisi tetap

matahari pada garis edarnya

Mukts al-hilal : lama hilal berada di atas ufuk

dihitung sejak terbenamnya

matahari sampai terbenamnya hilal.

Nur al-hilal : cahaya hilal yang menunjukkan

besarnya piringan bulan yang

terkena dan memantulkan sinar

matahari

Refraksi : Refraksi yaitu perbedaan antara

tinggi suatu benda langit yang

dilihat dengan tinggi sebenarnya

diakibatkan karena adanya

pembiasan sinar

Ru’yat : aktivitas mengamati hilal setelah

terjadinya ijtima‟ (konjungsi).

Adapun yang dimaksud disini

adalah ru‟yat al-hilal yaitu

penentuan hilal dengan mata

telanjang atau dengan menggunakan

alat yang dilakukan setiap akhir

bulan atau setiap tanggal 29 bulan

Qamariah pada saat matahari

terbenam.

Sa’at min al-ijtima’ ila al-ghurub : selisih waktu yang dihitung antara

ijtima‟ sampai matahari terbenam.

Semi diameter : titik pusat matahari dengan

piringan luarnya

Sudut Waktu : sudut pada titik kutub langit yang

dibentuk oleh perpotongan antara

lingkaran meridian dengan

lingkaran waktu yang melalui suatu

objek tertentu di bola langit

Page 15: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Ta’dil al-‘Allamah : koreksi yang digunakan untuk

mengoreksi al-„allamah

Urfi : sistem perhitungan kalender yang

didasarkan pada peredaran rata-rata

bulan mengelilingi bumi dan

ditetapkan secara konvensional

Wujud al-hilal : sebuah konsep yang berpedoman

bahwa jika hilal telah wujud (berada

di atas ufuk) maka keesokan harinya

telah masuk bulan baru meskipun

hilal tidak dapat dilihat.

Page 16: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN DEKLARASI ............................................................................ iv

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ v

HALAMAN MOTO ....................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... viii

PEDOMAN TRANSLITRASI ......................................................................... xi

DAFTAR GLOSARIUM ................................................................................. xii

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Permasalahan ................................................................................................. 14

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 15

D. Telaah Pustaka ............................................................................................... 15

E. Metode Penelitian .......................................................................................... 17

F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 19

BAB II : KONSEP UMUM TENTANG AWAL BULAN QAMARIAH

A. Pengertian Hisab Awal Bulan Qamariah ....................................................... 21

B. Dasar Hukum Hisab Awal Bulan Qamariah .................................................. 23

C. Metode-Metode yang Digunakan dalam Menentukan Awal

Bulan Qamariah …………………… ............................................................ 30

D. Macam-Macam Hisab Awal Bulan Qamariah ............................................... 40

E. Pandangan Ulama Terhadap Posisi Ilmu Hisab dalam

Penetapan Awal Bulan Qamariah .................................................................. 46

Page 17: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

BAB III : HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DALAM KITAB KASYF

AL-JILBAB

A. Gambaran Umum tentang Kitab Kasyf al-Jilbab ........................................... 51

B. Metode Perhitungan Awal Bulan Qamariah dalam Kitab

Kasyf al-Jilbab ............................................................................................... 56

C. Perhitungan Awal Bulan Qamariah dalam Kitab Kasyf al-Jilbab ................. 62

BAB IV : ANALISIS TERHADAP HISAB AWALBULAN

QAMARIAH DALAM KITAB KASYF AL-JILBAB

A. Perbedaan Kitab Kasyf al-Jilbab dengan Kitab-Kitab Lainnya ..................... 64

B. Kelebihan dan Kekurangan dalam Kitab Kasyf al-Jilbab .............................. 85

BAB V : KESIMPULAN

A. Kesimpulan ................................................................................................... 87

B. Saran-saran ................................................................................................... 88

C. Penutup………………………………………………………….................. 90

Daftar Pustaka

Lampiran-lampiran

Riwayat Pendidikan

Page 18: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan dengan tujuan untuk selalu menyembah (beribadah)

kepada Allah, hal ini sebagaimana ditegaskan dalam surat al-Dzariyat ayat 56.2

Salah satu bentuk ibadah itu ialah puasa pada bulan Ramadlan. Puasa berarti

menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkannya dengan tata cara

tertentu.3

Di antara syarat yang diwajibkan dalam menjalankan ibadah puasa yaitu

seseorang dapat menyaksikan masuknya bulan baru. Hal ini sebagaimana yang

ditegaskan oleh Allah dalam al-Qur‟an (Surat al-Baqarah: 185) yang berbunyi;

نات من الهدى والفرقان فمن اس وب شهر رمضان الذي أنزل فه القرآن هدى للن بكم رد للا ام أخر ة من أ صمه ومن كان مرضا أو على سفر فعد هر فل شهد منكم الش

على ما هداكم ولعلكم تشكرون ة ولتكبروا للا رد بكم العسر ولتكملوا العد سر ول ال﴿185﴾

Artinya;”Bulan Ramadlan ialah, (bulan) yang di dalamnya diturunkan al-

Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan

mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang benar dan yang

batil). Karena itu, siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka

berpuasalah. Dan siapa yang sakit atau dalam perjalanan (ia tidak

berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang

ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki

kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.

dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah

kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan

kepadamu, supaya kamu bersyukur”.4 (Q.S al-Baqarah: 185)

2 Dalam ayat ini Allah berfirman yang artinya, dan Kami tidak menciptakan manusia

dan jin kecuali untuk beribadah kepada Ku. (QS. 51 : 56) 3 Syihabuddin, al-Minhaj al-Qawim, Semarang: Pustaka al-„Alawiyyah, t.t. hlm. 117.

4 Depag RI, Qur‟an Tajwid dan Terjemahannya, Jakarta: Maghfiroh Pustaka, 2007,

hlm 28.

Page 19: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Dalam ayat tersebut dengan jelas Allah menyebutkan bahwa barang

siapa yang telah menyaksikan bulan maka ia diwajibkan menjalankan ibadah

puasa begitu pula jika ia telah melihat bulan baru setelah menyempurnakan

jumlah hari dalam satu bulan selama menjalankan puasa ia diperintahkan untuk

berbuka (berhari raya).5

Untuk mengetahui maksud jumlah bulan dalam ayat tersebut, dapat

digunakan salah satu hadits nabi yang diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad

berikut;

در ا ا ػ ن فاؽ ػ ػ ال ػ ا ح ن ػ ف غ ر س ع ش ف و وا ح ن ػ ا ااشن ػا ن (ر ا س امحد)

Artinya:”Satu bulan itu ada 29 hari, maka janganlah kalian berpuasa

hingga kalian melihatnya (hilal) dan jangan pula kalian

berhari raya sehingga kalian melihatnya. Jika kalian terhalang

oleh awan (sehingga kalian tidak dapat melihatnya) maka

perkirakanlah”. 6

(HR. Muslim dan Ahmad)

Dengan menggunakan hadits tersebut sebagai alat penafsir terhadap

ayat di atas maka akan didapatkan beberapa kesimpulan antara lain;

a. Syarat diwajibkannya memulai dan mengakhiri ibadah puasa adalah ketika

seseorang melihat hilal (bulan),7

5 Perintah berbuka (berhari raya) ini ditunjukkan oleh kalimat pada akhir ayat dan

hendaklah ia menyempurnakan bilangan dan kemudian hendaklah ia bertakbir kepada Allah. 6 Abi al-Husain Muslim bin al-Hajjaj, Shahih Muslim, juz 2, Beirut: Dar al-Kutub al-

Ilmiyyah, t.t, hlm. 759. 7 Hal ini penulis ungkapkan dengan berdasarkan pada kaidah lughawiyah bahwa

lafadh حتيberarti batas. Hal ini sebagaimana dicontohkan, saya makan ikan sampai

kepalanya, jadi kepala di sini merupakan batas akhir dari bagian ikan yang dimakan

sehingga kepalanya tidak ikut dimakan. Senada dengan contoh tersebut, seseorang tidak

diwajibkan puasa hingga melihat hilal, maka melihat hilal adalah batas akhir manusia

tidak wajib puasa dan sebaliknya melihat hilal ini merupakan batas awal diwajibkannya

manusia untuk menjalankan ibadah puasa.

Page 20: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

b. Jumlah bilangan bulan dalam satu bulan yang wajib kita sempurnakan

dalam menjalankan ibadah puasa ini adalah selama 29 hari, namun

terkadang juga 30 hari,8

c. Jika pada akhir hari ke 29 hilal tidak dapat dilihat maka perintah

berikutnya sebagai jalan alternatif ialah mengira-ngirakan (yang menurut

hadits lain menyempurnakan jumlah hari dalam satu bulan menjadi 30 hari

(istikmal)).9

Hal di atas juga erat kaitannya dengan hadits berikut;

ا . حدثنا بد اهلل بن س مة ن ااك ن ناف ن بد اهلل بن م رضي اهلل نهما ال ػ ا ا اا ل ػ ال و وا ح ن :رسول اهلل ص ى اهلل س ذك ر ضا فقال

در ا ا ػ ن فاؽ ػح ن ػ ف غ

Artinya;”Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berbukalah

(berharirayalah) kalian karena melihatnya. Jika kalian tertutup

oleh mendung (sehingga kalian tidak bisa melihatnya) maka

perkirakanlah”.10

Berangkat dari dalil-dalil di atas maka muncullah perbedaan penafsiran

terhadap hadits tersebut. Banyak pihak yang mengartikan hadits tersebut secara

berbeda, yang jika disimpulakan sebagai berikut;

8 Hal ini dikarenakan secara astronomis bulan akan bergerak mengelilingi bumi

dengan sempurna dalam kurun waktu 29 hari 12 jam 44 menit 03 detik, lihat Saadoeddin

Djambek, Hisab Awal Bulan Cet I, Jakarta: Tintamas Indonesia, 1976. yang jika dibuat

rata-rata bulan akan mengelilingi bumi dua kali dalam kurun waktu 59 hari 1 jam 28

menit 06 detik. Oleh sebab itu rata-rata umur bulan dalam satu bulan Qamariah berbeda

dengan bulan berikutnya. 9 Hal ini sebagaimana keterangan dalam point 6 di atas bahwa bulan bergerak

mengelilingi matahari membutuhkan waktu lebih dari 29 hari dan kurang dari 30 hari,

sehingga ada kemungkinan bulan pada akhir hari ke 29 tersebut masih belum menempuh

jarak dalam waktu tersebut. Dengan demikian jika jumlah hari tersebut disempurnakan

selama 30 hari maka akan dapat dipastikan bulan sudah sempurna mengelilngi bumi. 10

Abu Abdullah Muhammad bin Isma‟il, Matn al- Bukhari, Jilid 1, Beirut: Dar

al-Fikr, t.t. hlm. 398.

Page 21: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

a. Golongan yang mengartikan hadits tersebut sebagai perintah untuk

melaksanakan ru‟yat al-hilal

Menurut golongan ini ru‟yat diartikan melihat dengan mata kepala,

baik dengan mata telanjang maupun dengan alat.11

Dengan demikian

menurut golongan ini hadits tersebut merupakan perintah pelaksanaan

ru‟yat.

Mereka mendasarkan pendapat mereka dengan hadits nabi yang

lain yang berbunyi

ة با ث ث ف غ ػ أف ا ا ؤي ػت ػ وا ا ؤ ػ . فاكم وا دن

Artinya;”Berpuasalah kalian karena melihat hilal (Ramadlan) dan

berbukalah kalian karena melihatnya (hilal bulan Syawwal).

Apabila kalian terhalang oleh sesuatu maka lengkapkanlah

bilangan bulan Sya‟ban menjadi tiga puluh hari”.12

Dari hadits tersebut tampak jelas bahwa nabi Muhammad saw

dalam anjuran pelaksanaan puasa dan hari raya menawarkan dua metode,

yakni ru‟yat al-hilal, jika hilal ternyata tidak dapat dilihat karena suatu hal

maka metode alternatif yang ditawarkan nabi ialah dengan cara istikmal.13

Dengan berdasarkan pada hadits-hadits nabi di atas, maka

secara eksplisit kita tidak dapat menemukan dasar untuk diberlakukannya

hisab dalam penentuan awal bulan Qamariah.

11

Ahmad Izzuddin. Penentuan Awal Bulan Qamariah Prespektif NU, Makalah

disampaikan dalam Seminar Nasional oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat

Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,27-30 Nopember 2008. 12

Bahrun Abu Bakar, dkk (terj), Ibanat al-Ahkam, cet I, Bandung: Sinar Baru

Algesindo Offset. 1994, hlm. 1088. 13

Istikmal ialah metode dalam penetapan awal bulan dengan cara menyempurnakan

jumlah bilangan hari pada bulan sebelumnya menjadi 30 hari. Hal ini disebabkan usia hari

dalam satu bulan Qamariah terkadang 29 hari dan terkadang 30 hari.

Page 22: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

b. Golongan yang mengartikan hadits tersebut sebagai dasar

diperbolehkannya menggunakan metode hisab dalam penentuan awal

bulan Qamariah.

secara bahasa bermakna maka perkirakanlah. Inilah yang فاقدروا لو

mengundang berbagai penafsiran jika pada tanggal 29 hilal tidak dapat

dilihat. Salah satu penafsiran tersebut ialah memperkirakan posisi hilal saat

itu dengan berdasarkan pada data-data hasil perhitungan (hisab).

Dalam kitab Fath al-Bari Ibn Hajar al-„Asqalany menyebutkan

beberapa perbedaan pandangan tentang hadits di atas yakni pada lafadh

Menurut ulama muta‟akhirin, yang dimaksud dengan lafadh tersebut .فاقدروا لو

ialah perkirakanlah dengan menghitung posisi benda-benda langit.

Sedangkan ibn al-„Arabi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lafadh

tersebut ialah khithab terhadap orang-orang yang mempunyai kapabilitas

dalam ilmu hisab, sedangkan khithab bagi orang awam ialah dengan redaksi

lain yaitu فاكملوا العدة . Sehingga menurut Ibn al-„Arabi kewajiban dalam

bulan Ramadlan bermacam-macam, bagi sekelompok orang wajib

menghitung gerak matahari dan bulan sedangkan bagi sekelompok orang

yang lainnya hanya diwajibkan menghitung bilangan (jumlah) hari.14

Dari kedua perbedaan penafsiran tersebut ternyata dipadukan

menjadi satu oleh sebagian pihak, yakni menjadikan hisab sebagai pemandu

dalam pelaksanaan ru‟yat al-hilal atau dengan kata lain hisab dijadikan

14

Ibn Hajar al-„Asqalany, Fath al-Bari, Juz 4, Beirut: Dar al-Fikr, t.t. hlm. 122

Page 23: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

sebagai alat pemberi informasi terhadap posisi atas keberadaan objek yang

saat itu sedang dicari (hilal).

Namun permasalahannya, bagaimana pada zaman dahulu yang

pada dasarnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi masih belum pesat

seperti zaman sekarang orang-orang dapat menghitung posisi dan

mengetahui keadaan hilal? Bagaimana metode yang digunakan manusia

pada zaman dahulu untuk menentukan keberadaan hilal tersebut? Dalam

tulisan ini penulis akan menyampaikan salah satu karya yang cukup

memberikan gambaran tentang munculnya beragam khazanah keilmuan

dalam bidang ini. Namun, sebelum penulis berbicara lebih lanjut penulis

bermaksud untuk menguraikan sekilas tentang macam-macam hisab yang

muncul dan berkembang di kalangan masyarakat Indonesia.

a. Hisab Urfi

Hisab urfi berarti sistem perhitungan kalender yang

didasarkan pada peredaran rata-rata bulan mengelilingi bumi dan

ditetapkan secara konvensional. Sistem ini mulai muncul dan

berkembang pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab

ra.15

Model hisab ini pula yang dianut oleh Sultan Agung

Anyokro Kusumo pada tahun 1663 M atau 1555 C (Caka) dalam

15

Susiknan Azhari, Ensiklopedi Hisab Rukyat, Cet II, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2008, hlm. 79.

Page 24: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

merumuskan penanggalan Jawa Islam, yakni perpaduan antara tahun

Hindu Jawa dengan kalender Hijriyah.16

Metode hisab ini menetapkan dalam satu daur (siklus)

terdiri dari 8 tahun yang sering disebut dengan Windu. Dari delapan

tahun tersebut ditetapkan ada tiga tahun yang berumur lebih panjang

(kabisat) atau dengan istilah lain disebut Wuntu yakni berumur 355

hari, yaitu tahun yang jatuh pada urutan tahun ke 2, 5, dan 8.

Sedangkan lima tahun sisanya disebut tahun basithah (Wustu) yang

berumur lebih pendek yakni 354 hari. Kelima tahun tersebut ialah

tahun yang jatuh pada urutan tahun ke 1, 3, 4, 6, dan 7.17

Dalam metode ini juga ditetapkan bahwa umur bulan

untuk bulan ganjil selama 30 hari sedangkan umur bulan untuk bulan

genap selama 29 hari kecuali bulan Dzul Hijjah pada tahun kabisat.

Di samping itu, dalam metode ini juga menetapkan bahwa dalam

120 tahun akan terjadi perubahan kaidah penentuan hari dan pasaran

awal tahun.18

Perubahan penentuan hari dan pasaran awal tahun itu

terjadi karena setiap 120 tahun jumlah hari dalam hisab ini lebih satu

hari dan harus dikurangi satu hari untuk mendapatkan hari yang

sama dengan sistem hisab lain. Kelebihan jumlah hari itu salah

16

Lihat Badan Hisab dan Rukyat, Almanak Hisab Rukyat, Jakarta: Proyek

Pembinaan Badan Peradilan agama Islam, 1981, hlm. 45. 17

Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak (Dalam Teori dan Praktik), Yogyakarta :

Buana Pustaka, cet. I, 2004, hlm. 117. 18

Sayful Mujab, Skripsi Fakultas Syari‟ah IAIN Walisongo Semarang, 2007,

hlm. 6.

Page 25: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

satunya menurut analisa penulis disebabkan karena pembulatan

dalam penetapan hari pada tahun-tahun sebelumnya.

Nama-nama tahun dalam hisab ini yaitu; Alif, Ehe, Jim

Awal, Ze, Dal, Be, Wawu, dan Jim Akhir. Sedangkan nama-nama

bulannya ialah sebagai berikut; Suro, Sapar, Mulud, Bakdomulud,

Jumadilawal, Jumadilakhir, Rejeb, Ruwah, Poso, Sawal,

Dulkangidah dan Besar.19

b. Hisab Istilahi

Hisab Istilahi adalah metode perhitungan kalender yang

didasarkan pada peredaran rata-rata bulan mengelilingi bumi. Dalam

metode hisab ini ditetapkan bahwa satu siklus ialah tiga puluh tahun

yang dalam masa 30 tahun itu terdapat 11 tahun kabisat dan 19 tahun

basithah.20

Tahun-tahun kabisat tersebut yakni tahun-tahun yang

jumlah harinya lebih banyak (355 hari) dan jatuh pada urutan tahun

ke 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18, 21, 24, 26, dan 29.21

Pada tahun-tahun

tersebut umur bulan Dzul Hijjah lebih panjang satu hari dari pada

pada tahun-tahun yang lainnya. Sedangkan tahun-tahun yang jatuh

selain pada urutan tersebut disebut tahun basithah (354 hari).

19

Muhyiddin Khazin, Op. Cit. hlm. 118-119. 20

Badan Hisab dan Rukyat, Op Cit, hlm. 43. 21

Ibid, hlm. 43.

Page 26: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

c. Hisab haqiqi bi al-taqrib

Hisab haqiqi berarti hisab yang didasarkan pada peredaran

bulan dan bumi yang sebenarnya. Menurut hisab ini umur tiap bulan

tidaklah konstan dan juga tidak beraturan, melainkan tergantung

posisi hilal pada setiap awal bulan. Artinya boleh jadi dua bulan

berturut-turut umurnya 29 atau 30 hari, bahkan boleh jadi bergantian

seperti dalam hisab urfi.22

Bi al-taqrib artinya mendekati, hal ini dikarenakan data-

data yang diperoleh dalam sistem hisab ini masih bersifat perkiraan,

bukan data yang sebenarnya. Salah satu sumber data yang digunakan

dalam sistem hisab ini ialah data-data yang disusun oleh Ulugh Beik

As-Samarqand (w.1420 M).

Dalam sistem hisab ini data hasil perhitungan yang

diperoleh belum lengkap. Hasil yang biasanya muncul dari sistem

hisab ini hanyalah berkisar pada konjungsi (ijtima‟), ketinggian hilal

(irtifa‟ al-hilal), lama hilal di atas ufuk (mukts al-hilal), dan cahaya

hilal (nur al-hilal). Hal ini belum bisa memberikan penjelasan yang

signifikan jika dipakai dalam pemandu ru‟yat. Ini disebabkan karena

jika hisab ini digunakan sebagai pemandu ru‟yat maka seseorang

akan kesulitan menentukan posisi hilal saat matahari terbenam

karena dalam hasil perhitungan sistem ini belum menyebutkan

22

Susiknan Azhari, Op. Cit. hlm. 78.

Page 27: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

azimut hilal dan matahari, sehingga sangat memungkinkan sekali

terjadi salah arah.

Selain itu hasil irtifa‟ yang diperoleh juga belum

menunjukkan akurasi yang tinggi. Hal ini dikarenakan dalam

menghitung irtifa‟ al-hilal sistem ini hanya dengan membagi antara

selisih antara waktu ijtima‟ (konjungsi) dengan waktu matahari

terbenam (ghurub) yang kemudian dibagi 2. Hal ini salah satunya

disebabkan oleh asumsi bahwa bulan bergerak mengelilingi bumi

sejauh 12 derajat setiap harinya (24 jam), sehingga untuk

mendapatkan angka 12 tersebut cukup dengan membagi angka 24

dengan angka 2. Dengan demikian akan diperoleh angka 360 derajat

(angka maksimal yang dicapai bulan untuk mengelilingi bumi)

setelah 30 hari bulan melakukan perjalanannya.

KH. Ghazali bin Mas‟ud, penulis kitab Kasyf al-Jilbab

menyebutkan bahwa untuk menentukan irtifa‟ al-hilal dapat

dilakukan dengan cara mengalikan bilangan al-saa‟at min al-ijtima‟

ila al-ghurub dengan 30 menit.23

d. Hisab haqiqi bi al-tahqiq

Sebagaimana pengertian di atas bahwa hisab haqiqi adalah

hisab yang didasarkan pada peredaran bulan dan bumi yang

sebenarnya. Sedangkan arti bi al-tahqiq ialah dengan kenyataannya.

Maksudnya hisab haqiqi bi al-tahqiq ini ialah sistem hisab yang

23

Ghazali bin Mas‟ud, Kasyf al-Jilbab, 1988. hlm. 8.

Page 28: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

didasarkan pada peredaran bulan dan bumi sebenarnya dan data-data

yang digunakan ialah data-data tentang bumi dan bulan yang

diperoleh dengan cara yang lebih modern sehingga menghasilkan

data yang mempunyai akurasi yang relatif lebih tinggi dari pada data

yang diperoleh sistem hisab haqiqi bi al-taqrib.

Hisab ini perhitungannya berdasarkan pada data-data yang

diolah dengan Spherical Trigonometri (Segitiga bola)24

bukan

seperti hisab haqiqi bi al-taqrib yang didasarkan pada data-data yang

diolah dengan sistem Geocentris.25

Dengan demikian menurut

penulis sangatlah wajar jika terdapat perbedaan tingkat akurasi hasil

perhitungan antara kedua sistem hisab tersebut.

Dalam sistem hisab haqiqi bi al-tahqiq ini penentuan

irtifa‟ al-hilal tidak seperti pada sistem hisab haqiqi bi al-taqrib

yang hanya membagi dua antara selisih waktu ijtima‟ dengan waktu

ghurub, akan tetapi dalam hisab haqiqi bi al-tahqiq sudah

memperhatikan tata koordinat lokasi pelaksanaan ru‟yat al-hilal

24

Sayful Mujab, Op Cit, hlm. 9. 25

Ibid, hlm. 8.

Page 29: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

dilaksanakan, deklinasi26

, sudut waktu27

, bahkan refraksi28

,

kerendahan ufuk (dip)29

dan semi diameter30

bulan.

Dalam sistem hisab ini juga telah disebutkan azimut bulan,

azimut matahari dan lain sebagainya sehingga sistem ini dapat

memberikan informasi yang lebih jelas dan terperinci tentang

keadaan suatu objek, dalam hal ini adalah hilal dalam suatu tempat

tertentu.

Kesimpulannya, dari berbagai macam metode hisab yang

ada dan berkembang dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hisab

urfi dan istilahi tidak bisa dijadikan patokan untuk menentukan awal

bulan Qamariah. Hal ini disebabkan hasil yang diperoleh dari kedua

sistem hisab ini ialah data perkiraan yang menetapkan jumlah hari

dalam satu bulan antara 29 dan 30 hari secara bergantian.

Sedangkan metode/ sistem hisab haqiqi bi al-taqrib dan

haqiqi bi al-tahqiq bisa dijadikan pedoman terhadap penentuan awal

bulan Qamariah dikarenakan kedua sistem hisab tersebut sudah

mendasarkan hasil perhitungnnya dengan data peredaran bulan

26

Deklinasi (Mail) adalah jarak benda langit sepanjang lingkaran yang

dihitung dari equator sampai benda langit tersebut. Lihat Muhyiddin Khazin, Kamus

Ilmu Falak, Yogyakarta: Buana Pustaka, 2005, hlm. 27

Sudut waktu ialah sudut pada titik kutub langit yang dibentuk oleh

perpotongan antara lingkaran meridian dengan lingkaran waktu yang melalui suatu

objek tertentu di bola langit. Lihat Susiknan Azhari, Op. Cit, hlm. 195. 28

Refraksi yaitu perbedaan antara tinggi suatu benda langit yang dilihat

dengan tinggi sebenarnya diakibatkan karena adanya pembiasan sinar. Lihat Susiknan

Azhari, Ibid, hlm. 180. Lihat pula Muhyiddin Khazin, Op.Cit, hlm. 19. 29

Dip (kerendahan ufuk) adalah perbedaan kedudukan antara kaki langit

(horizon) sebenarnya (ufuq hakiki) dengan kaki langit yang terlihat (ufuq mar‟i)

seorang pengamat. Lihat Susiknan Azhari, Op. Cit. hlm. 58. 30

Semi diameter yaitu titik pusat matahari dengan piringan luarnya.Lihat

Susiknan Azhari, Op. Cit. hlm. 191.

Page 30: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

sebenarnya. Namun dalam sistem hisab haqiqi bi al-taqrib tingkat

akurasinya masih rendah karena tingkat akurasi data juga masih

tergolong rendah. Sedangkan dalam sistem hisab haqiqi bi al-tahqiq

data-data yang diperoleh sudah menunjukkan akurasi tinggi sehingga

sangat memungkinkan untuk dijadikan pedoman dan bahan

informasi pelaksanaan ru‟yat al-hilal dalam rangka penentuan awal

bulan Qamariah khususnya dalam bulan-bulan yang mengandung

unsur ibadah seperti Ramadlan, Syawwal dan Dzul Hijjah.

Sebagaimana keterangan di atas kitab Kasyf al-Jilbab

merupakan salah satu kitab dengan metode hisab haqiqi bi al-taqrib,

hal ini dapat dilihat dari data-data yang digunakan dalam

perhitungannya. Selain itu dalam kitab karya KH. Ghazali bin

Mas‟ud ini hanya menampilkan hasil irtifa‟ al-hilal, nur al-hilal dan

mukts al-hilal. Hasil perhitungan dalam kitab ini belum melakukan

koreksi terhadap refraksi, kerendahan ufuk maupun lainnya sehingga

hasil perhitungan dalam kitab ini masih bersifat perkiraan

(mendekati).

Walaupun demikian, penulis tetap tertarik untuk

mengangkat kitab ini dalam sebuah penelitian. Hal yang paling

menarik bagi penulis ialah tentang cara/ metode perhitungan yang

digunakan dalam kitab tersebut yang berbeda dengan kitab-kitab

lainnya dalam menghitung awal bulan Qamariah.

Page 31: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Selain itu hal yang mendasari penulis mengambil kitab ini

ialah untuk memperkenalkan kepada masyarakat umum bahwa

sebenarnya masih banyak karya-karya yang khususnya berkaitan

dengan ilmu falak yang masih belum tersebarluaskan seperti halnya

kitab ini.

Dengan berbagai alasan tersebut maka penulis bermaksud

untuk meneliti lebih lanjut apa yang menjadikan kitab ini dapat

menghitung awal bulan Qamariah dengan cara yang berbeda (lebih

singkat) dibandingkan dengan kitab-kitab lain yang sama-sama

taqribi? Selain itu juga untuk mengetahui tingkat akurasi hasil

perhitungan dalam kitab ini jika dibandingkan dengan kitab Sullam

al-Nayyirain, Syamsul Hilal, dan Fathu al-Ro‟uf al-Mannan yang

notabene sama-sama menggunakan sisten hisab taqribi.

Penulis akan menjadikan hasil hisab dengan metode

kontemporer sebagai pembanding untuk mengetahui tingkat akurasi

hasil perhitungan yang dihasilkan antara kitab Kasyf al-Jilbab,

Sullam al-Nayyirain, Syamsul Hilal. Hal ini disebabkan hasil

perhitungan kontemporer mempunyai tingkat akurasi tinggi dengan

kenyataan di lapangan. Sehingga di antara kitab-kitab dengan

metode hisab taqribi tersebut mana yang lebih mendekati hasil

perhitungan hisab kontemporer itulah yang penulis golongkan

mempunyai tingkat akurasi yang lebih tinggi.

Page 32: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

B. Permasalahan

Dengan berdasarkan pada uraian dalam pendahuluan di atas, maka

penulis dapat mengemukakan pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas

dalam tulisan ini. Adapun permasalahannya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perbedaan model perhitungan awal bulan Qamariah

dalam kitab Kasyf al-Jilbab dengan kitab Sullam al-Nayyirain,

Syamsul Hilal, dan Fathu al-Ro‟uf al-Mannan?

2. Bagaimana tingkat akurasi hasil perhitungan dalam kitab Kasyf

al-Jilbab dengan kitab-kitab Sullam al-Nayyirain, Syamsul Hilal,

dan Fathu al-Ro‟uf al-Mannan yang sama-sama taqribi?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perbedaan model perhitungan dalam kitab

Kasyf al-Jilbab dari kitab Sullam al-Nayyirain, Syamsul Hilal, dan

Fathu al-Ro‟uf al-Mannan.

2. Untuk mengetahui tingkat akurasi hasil perhitungan dalam kitab

Kasyf al-Jilbab.

D. Telaah Pustaka

Skripsi Ahmad Izzuddin yang berjudul Analisis Kritis Tentang Hisab

Awal Bulan Qomariyyah dalam Kitab Sullam al-Nayyirain,31

yang kajian

untuk memperdalam penghitungan dalam kitab Sullam al-Nayyirain untuk

31

Ahmad Izzuddin, Analisis Kritis Tentang Hisab Awal Bulan Qomariyyah dalam

Kitab Sullam al-Nayyirain, Skripsi Fakulats Syari‟ah IAIN Walisongo Semarang, 1997.

Page 33: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

menentukan awal bulan Qamariah dan untuk mengungkap dan mengkaji

khilafiyah dalam penilaian eksistensi kitab Sullam al-Nayyirain sebagai

pedoman hisab awal bulan Qamariah dan pengaktualisasian pada era modern.

Skripsi Sayful Mujab yang berjudul Studi Analisis Pemikiran KH.

Moh. Zubair Abdul Karim dalam Kitab Ittfaq Dzatil Bain,32

yang

menguraikan tentang pemikiran hisab KH. Moh. Zubair Abdul Karim dalam

kitabnya serta permasalahan yang terdapat dalam kitab tersebut, yakni

mengapa hasil perhitungan kitab tersebut khususnya dalam penentuan awal

Syawwal 1427 H berbeda dengan hasil-hasil perhitungan kitab lain yang

sejenis.

Skripsi M. Rifa Jamaluddin Nashir yang berjudul Pemikiran Hisab

KH. Ma‟shum bin Ali al-Maskumambangi (Analisis Terhadap Kitab Badi‟ah

al-Mitsal fi Hisab al-Sinin wa al-Hilal) yang menjelaskan tentang pemikiran

KH. Ma‟shum bin Ali al-Maskumambangi tentang hisab awal bulan

Qamariah.33

Skripsi Kitri Sulastri yang berjudul Studi Analisis Hisab Awal Bulan

Kamariyah dalam Kitab Irsyad al-Murid yang menguraikan tentang hisab awal

bulan Qamariah yang terdapat dalam kitab Irsyad al-Murid.34

Dalam penulisan skripsi ini, penulis bermaksud untuk memaparkan

perbedaan perhitungan antara kitab Kasyf al-Jilbab dengan kitab yang lain

32

Sayful Mujab, Studi Ananlisis Pemikiran KH. Moh. Zubair Abdul Karim dalam

Kitab Ittfaq Dzatil Bain, Skripsi Fakulats Syari‟ah IAIN Walisongo Semarang, 2007. 33

M. Rifa Jamaluddin Nashir, Pemikiran Hisab KH. Ma‟shum bin Ali al-

Maskumambangi (Analisis Terhadap Kitab Badi‟ah al-Mitsal fi Hisab al-Sinin wa al-Hilal)

Skripsi Fakulats Syari‟ah IAIN Walisongo Semarang, 2010. 34

Kitri Sulastri, Analisis Hisab Awal Bulan Kamariyah Dalam Kitab Irsyad al-Murid,

Skripsi Fakulats Syari‟ah IAIN Walisongo Semarang, 2011.

Page 34: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

(Sullam al-Nayyirain, Syamsul Hilal dan Fath al-Ro‟uf al-Mannan), selain itu

juga membandingkan hasil perhitungan antara kitab ini dan kitab-kitab

tersebut dengan hasil hisab kontemporer untuk mengetahui tingkat akurasinya.

Sejauh penelusuran penulis belum pernah ada satupun tulisan yang membahas

tentang hal ini. Dengan demikian penulis menyatakan bahwa penelitian yang

penulis lakukan benar-benar orisinil, murni dari penulis sendiri tanpa ada

unsur plagiarisme.

E. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penyelesaian skripsi

ini ialah metode penelitian kualitatif, hal ini dikarenakan data yang

dianalisis merupakan data yang didapat dengan cara pendekatan kualitatif.

2. Jenis Data

Dalam penelitian yang akan penulis lakukan ini terdapat dua jenis

data, yakni data primer dan data skunder. Data primer adalah data yang

penulis peroleh dari kitab Kasyf al-Jilbab, sedangkan data skunder adalah

data-data yang penulis peroleh dari dokumen-dokumen, buku-buku, hasil

penelitian lain, dan juga hasil wawancara yang berkaitan dengan obyek

penelitian.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data data yang diperlukan dalam tulisan ini

penulis menggunakan metode Library Research (penelitian kepustakaan)

Page 35: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

berupa pengumpulan dokumen dalam hal ini kitab Kasyf al-Jilbab, yakni

penulis melakukan analisis terhadap sumber data yaitu kitab Kasyf al-Jilbab

sebagai data primer, dan buku-buku/ tulisan-tulisan yang menjelaskan

seputar permasalahan yang sedang dikaji. Selain itu penulis juga melakukan

wawancara kepada orang-orang terdekat pengarang kitab ini (baik ahli waris

maupun murid-muridnya) sebagai data pendukung dalam penelitian ini.

Selain itu, penulis juga melakukan komparasi data hasil

perhitungan dalam kitab ini dengan hasil perhitungan kitab-kitab lain yang

sejenis untuk kemudian dikomparasikan dengan hasil perhitungan dengan

metode terkini yang tingkat akurasinya lebih tinggi dari pada kitab-kitab

tersebut. Hal ini sebagai bahan untuk menarik sebuah kesimpulan sementara

tentang tingkat akurasi metode hisab dalam kitab ini dengan metode hisab

lain yang sejenis.

4. Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka kemudian dilakukan pengolahan dan

analisis terhadap data tersebut. Dalam menganalisis data penulis

menggunakan tehnik analisis komparatif,35

yakni dengan

mengkomparasikan antara hasil perhitungan dalam kitab ini dan hasil

perhitungan kitab-kitab lain dengan hasil perhitungan sistem hisab

kontemporer untuk menarik kesimpulan tentang tingkat akurasinya. Dengan

demikian metode analisis yang penulis gunakan adalah metode analisis

35

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin,

Ed. III, 1996, hlm. 88.

Page 36: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

kualitatif, hal ini dikarenakan data yang dianalisis merupakan data yang

didapat dengan cara pendekatan kualitatif.36

Analisis yang digunakan adalah “analisis isi”, yang dalam hal ini

metode hisab awal bulan Qamariah dalam kitab Kasyf al-Jilbab. Analisis ini

diperlukan untuk menguji apakah metode hisab yang tertuang dalam kitab

Kasyf al-Jilbab sesuai dengan kebenaran ilmiah dalam astronomi modern,

sehingga metode kitab ini dapat dijadikan salah satu pedoman dalam

penentuan awal bulan Qamariah.

Karena data-data yang didapat juga berasal dari dokumen-

dokumen maka analisis data juga dilakukan dengan menggunakan dua

metode kritik yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal

menanyakan “apakah data/ dokumen tersebut otentik atau tidak?”,

sedangkan kritik internal menanyakan “apabila data/ dokumen itu otentik,

apakah data tersebut akurat atau relevan?”37

. Dua metode ini berfungsi

sebagai metode kritik atas data/dokumen yang ada.

F. Sistematika Penulisan

Secara garis besar penulisan penelitian ini terdiri atas 5 bab, yang

mana dalam setiap bab terdapat sub-sub pembahasan sebagaimana berikut :

Bab pertama adalah Pandahuluan; Bab ini menguraikan tentang

Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Telaah

Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

36

Analisis kualitatif pada dasarnya mempergunakan pemikiran logis, analisis

dengan logika, induksi, deduksi, analogi, komparasi dan sejenisnya. Lihat Tatang M. Amirin,

Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995, hlm. 95. 37

M. Sayuthi Ali, Metodologi Penelitian Agama (Pendekatan Teori dan Praktek),

cet. I, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002, hlm. 169.

Page 37: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Bab kedua adalah Konsep Umum Tentang Hisab Awal Bulan

Qamariah; Bab ini meliputi Pengertian Hisab Awal Bulan Qamariah, Dasar

Hukum Hisab Awal Bulan Qamariah, Metode-Metode yang Digunakan dalam

Menentukan Awal Bulan Qamariah, Macam-macam Hisab Awal Bulan

Qamariah dan Pandangan Ulama‟ terhadap Penentuan Awal Bulan Qamariah

Bab ketiga adalah Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf

al-Jilbab; Bab ini menjelaskan mengenai Gambaran Umum tentang Kitab

Kasyf al-Jilbab, Metode Perhitungan Awal Bulan Qamariah dalam Kitab

Kasyf al-Jilbab, Perhitungan Awal Bulan Qamariah dalam Kitab Kasyf al-

Jilbab

Bab keempat adalah Analisis Terhadap Konsep Hisab Awal Bulan

Qamariah Dalam Kitab Kasyf al-Jilbab; Bab ini meliputi Perbedaan Kitab

Kasyf al-Jilbab dengan Kitab-Kitab yang Lainnya, Kelebihan dan Kekurangan

dalam Kitab Kasyf al-Jilbab.

Bab kelima adalah Penutup; Bab ini meliputi Kesimpulan, Saran-

Saran, dan Penutup

Page 38: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

BAB II

Konsep Umum Tentang Hisab Awal Bulan Qamariah

A. Pengertian Hisab Awal Bulan Qamariah

Menurut bahasa hisab berasal dari kata يحسب، حسابا, حسـب . Kata

tersebut juga mempunyai arti yang sama dengan kata عــد, يعـــد yang berarti

hitung, menghitung.38

Dalam kamus al-Munjid juga disebutkan bahwa hisab

secara bahasa yaitu عدة (hitungan).39

Kata hisab banyak digunakan dalam ayat-ayat al-Qur‟an. Menurut

Tono Saksono dalam buku Mengkompromikan Rukyat dan Hisab, kata hisab

muncul sebanyak 37 kali dalam al-Qur‟an yang semuanya mempunyai arti

perhitungan dan tidak memiliki ambiguitas arti/ makna.40

Secara etimologi, kata hisab secara umum dalam al-Qur‟an

mempunyai beberapa arti, antara lain:

a. Perhitungan

ها أ رد ها إ ن اا ن كا إذا ح ت بتح نة فح وا بأحسن نػ (86: اانساء) ى كل يء حس با

Artinya: “Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka

balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau

38

A.W. Munawwir, Kamus al-Munawwir Indonesia-Arab, Surabaya: Pustaka

Progresif, 1970, hlm. 323. 39

Louis Ma‟luf, al-Munjid, Beirut: Dar al-Masyriq, 1986, hlm.132. 40

Tono Saksono, Mengkompromikan Rukyat dan Hisab, Jakarta: Amythas

Publicita; Center For Islamic Studies, 2007, hlm.120.

Page 39: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah

memperhitungkan segala sesuatu”. (al-Nisa‟: 86)41

b. Memeriksa

(8:االنشقاؽ)فسوؼ ياسب حسابا يسريا

Artinya:”Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah”.

(Q.S. al-Insyiqaq: 8)42

c. Batas

ت من الم ل وتخرج الح هار ف الل هار وتولج الن ل ف الن تولج اللر حساب ﴿ وترزق من تشاء بغ ت من الح ﴾27وتخرج الم

Artinya:“Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau

masukkan siang ke dalam malam, engkau keluarkan yang

hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari

yang hidup. Dan Engaku memberi rizqi siapa yang Engkau

hendaki tanpa hisab (batas)”. (Q.S. Ali Imran: 27)43

d. Pertanggungjawaban

ا ى اانذين يػتػنقو ن حساب ن يء ا ن ذك ى )69: االن ا )ا نه يػتػنقو

Artinya: “Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikitpun atas

orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka, akan

tetapi (kewajiban mereka ialah) mengingatkan agar

mereka bertakwa”. (Q.S. al-An‟am: 69)44

Secara terminologi, Muhyiddin Khazin mendefinisikan bahwa, hisab

adalah perhitungan atau Arithmatic45

Sedangkan menurut Moedji Raharto

ilmu hisab dalam arti khusus adalah cara penentuan awal bulan Islam atau

41

Depag RI, al-Qur‟an dan Terjemahannya, Bandung: CV Penerbit J-Art, tt, hlm. 92. 42

Ibid, hlm. 590 43

Ibid, hlm. 54 44

Ibid, hlm.137 45

Muhyiddin Khazin, Kamus Ilmu Falak, Jogjakarta: Buana Pustaka, 2005, hlm.

30.

Page 40: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

cara memprediksi fenomena alam lainya seperti terjadinya gerhana (matahari

dan bulan) yang didasarkan pada perhitungan posisi, gerak matahari dan

bulan.46

B. Dasar Hukum Hisab Awal Bulan Qamariah

Dalil-dalil yang dijadikan sebagai dasar hukum hisab antara lain:

A. Al-Qur‟an

a. Firman Allah SWT dalam surat Yunus: 5, sebagaimana berikut:

هو اانذ ج ل ااشنمس ض اء ااقم نورا قدنر نازل اتػ موا دد ااسن الساب ا خ ق اا ن ذاك إالن بالق يػ ل اليات

)5:يونس ) اقو يػ مو Artinya:“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan

bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah

(tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu

mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu)”.

(Q.S Yunus: 5).47

Dalam Tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab

disebutkan bahwa Lafadhh dipahami dalam arti Allah swt قدره منازل

menjadikan bagi bulan manzilah-manzilah yakni tempat-tempat

dalam perjalananya mengitari matahari, setiap malam pada

tempatnya dari saat ke saat sehingga terlihat Bumi ia selalu berbeda

sesuai dengan posisinya dengan matahari. Hal ini yang

menghasilkan perbedaan-perbedaan bentuk bulan dalam pandangan

46

Moedji Raharto, “Astronomi Islam dalam Perspektif Astronomi Modern” dalam

Moedji Raharto, (ed), Gerhana Kumpulan Tulisan Moedji Raharto, Lembang: Pendidikan

dan Pelatihan Hisab Rukyat Negara-Negara MABIMS, 2000, hlm.107. 47

Departemen Agama RI, op.cit, hlm. 209.

Page 41: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

kita di Bumi. Dari sini pula dimungkinkan untuk menetukan bulan

Qamariah.48

b. Firman Allah SWT dalam surat al-Isra‟: 12, seperti berikut:

هار مبصرة ة الن ل وجعلنا آ ة الل ن فمحونا آ ت هار آ ل والن وجعلنا الللناه ء فص نن والحساب وكل ش كم ولتعلموا عدد الس لتبتغوا فضل من رب

﴾12تفصل ﴿

Artinya:” Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda,

lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda

siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari

Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-

tahun dan perhitungan. dan segala sesuatu telah Kami

terangkan dengan jelas”. (Q.S. al-Isra‟: 12)49

lafadhh tersebut menjelaskan , ات موا دد ااسن الساب

bahwa Allah menciptakan langit dan Bumi supaya manusia

mengetahui bilangan tahun dan perhitungan bulan dan hari.50

c. Firman Allah SWT dalam surat al-An‟am: 96, seperti berikut:

مس والقمر حسبانا ذلك تقدر ل سكنا والش فالق الصباح وجعل الل ﴾96العزز العلم ﴿

Artinya: “ Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk

beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk

48

Lihat M.Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, Jakarta: Lentera Hati,

v.VI, cet.II, 2004, hlm.20 49

Departemen Agama RI, op.cit, hlm. 284 50

Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir al-Qur‟anul Majid an-Nuur,

Semarang: Hayam Wuruk, juz.15, cet.II, 2000, hlm. 230

Page 42: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

perhitungan. Itulah ketentuan Allah yang Maha Perkasa

lagi Maha mengetahui”. (Q.S. al-An‟am: 96)51

Dalam tafsir ibnu Kastir, firman Allah “serta menjadikan

matahari dan bulan dengan perhitungan”, yakni keduanya berjalan

menurut perhitungan yang sempurna, terukur, tidak berubah, dan

tidak kacau. Masing-masing memiliki orbit yang dilaluinya pada

musim hujan dan musim panas yang berimpliksai terhadap

pergantian siang dan malam.

Kata husbana terambil dari kata hisab, seperti ayat

sebelumnya (al-Rahman:5) penambahan huruf alif dan nun

memberi arti kesempurnaan sehingga kata tersebut diartikan

perhitungan yang sempurna dan teliti. Penggalan ayat di atas

sebagian ulama memahami bahwa peredaran matahari dan Bumi

terlaksana dalam satu perhitungan yang sangat teliti. Peredaran

benda-benda langit yang sedemikian konsisten, teliti dan pasti

sehingga tidak tejadi tabrakan antar planet-planet. Sebagian ulama

memahami bahwa Allah menjadikan peredaran matahari dan bulan

sebagai alat untuk malakukan perhitungan waktu, tahun, bulan,

hari, bahkan menit dan detik.52

Jadi, ayat-ayat di atas khususnya surat al-An‟am ayat 96

secara kontekstual menjelaskan antara pendapat ulama satu dan

yang lain tidak ada kerancuan, sebagaimana bulan mengalami

51

Departemen Agama RI, op.cit, hlm 141. 52

Quraish Shihab, Op. Cit, hlm. 204

Page 43: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

beberapa fase, pada paruh pertama bulan berada pada posisi di

antara matahari dan Bumi, sehingga bulan itu menyusut yang

menandakan bahwa bulan tersebut adalah bulan sabit.

Begitu pula apabila berada di arah behadapan dengan

matahari, di mana Bumi berada di tengah maka akan tampak bulan

purnama. Kemudian purnama itu akan kembali mengecil sedikit

demi sedikit sampai pada paruh kedua. Dengan demikian,

sempurnalah satu bulan Qamariah selama 29,5309 hari. Atas dasar

itulah manusia bisa menentukan penanggalan bulan Qamariah.53

B. Al-Hadits

Dalam istilah „ulum al-hadits al-Hadits atau sering disebut

dengan al-Sunnah diartikan sebagai segala sesuatu baik berupa

perkataan, perbuatan, maupun sikap diam yang dianggap sebagai

sebuat legitimasi (ketetapan) yang berasal dari Muhammad saw.

Namun, antara al-Hadits dan al-Sunnah, ternyata kedua istilah tersebut

mempunyai perbedaan. Bahwa al-Sunnah yaitu segala ucapan dan

perbuatan Nabi sesudah kenabian, sedangkan al-Hadits yaitu segala

ucapan dan perbuatan Nabi sebelum kenabian.

Dalam tata hirarki sistem hukum islam, kedudukan al-Hadits

ini menempati posisi kedua setelah al-Qur‟an. Hal ini dikarenakan

kebenaran hadits merupakan sebuah jaminan dari Allah dalam salah

satu firman Nya (surat al-Najm) yang berarti,

53

Ibid.

Page 44: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

“dan dia (Muhammad) tidak akan mengucapkan sesuatu

berdasarkan hawa nafsu, melainkan wahyu yang telah diwahyukan

kepadanya”.

Pada dasarnya tidak banyak hadits yang mejelaskan tentang

penggunaan hisab dalam penentuan awal bulan Qamariah jika

dibanding dengan ru‟yat. Hal ini disebabkan pada saat itu hisab belum

berkembang pesat, hisab baru mulai berkembang pada masa Umar bin

Khattab yang ditandai dengan munculnya kelender Hijriah. Namun

demikian terdapat beberapa dalil yang oleh madzhab hisab dijadikan

sebagai pegangan diantaranya:

a. Hadits riwayat Bukhori

عن نافع عن عبداهلل بن عمر رضي اهلل عنهما اف رسوؿ اهلل صلى اهلل عليو وسلم ذكر رمضاف فقاؿ ال تصوموا حتى تروا الهالؿ وال تفطروا حتى تروه فاف غم عليكم

(رواه البخارى)فاقدروالو

Artinya : “Dari Nafi‟ dari Abdullah bin Umar bahwasanya

Rasulullah saw menjelaskan bulan Ramadlan

kemudian beliau bersabda: janganlah kamu berpuasa

sampai kamu melihat hilal dan (kelak) janganlah

kamu berbuka sebelum melihatnya lagi. Jika tertutup

awan maka perkirakanlah”. (HR Bukhari).54

b. Hadits riwayat Muslim

54

Muhammad ibn Isma‟il al-Bukhari, Shohih Bukhari, Juz III,Beirut: Dar

al-Fikr ,tt, hlm. 34.

Page 45: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

عن ابن عمر رضي اهلل عنهما قاؿ قاؿ رسوؿ اهلل صلى اهلل عليو وسلم انما الشهر تسع وعشروف فال تصوموا

حتي تروه وال تفطروا حتي تروه فاف غم عليكم فاقدروالو (رواه مسلم)

Artinya : “Dari Ibnu Umar ra. Berkata Rasulullah saw bersabda

satu bulan hanya 29 hari, maka jangan kamu berpuasa

sebelum melihat bulan, dan jangan berbuka sebelum

melihatnya dan jika tertutup awan maka

perkirakanlah”. (HR. Muslim).55

Dari kedua hadits tersebut lafadhz yang menjadi

permasalahan adalah pada lafadhz فاقدروالو, para ulama berbeda dalam

menginterpretasikanya. Menurut jumhur ulama bahwa yang dimaksud

lafadhz tersebut yaitu menyempurnakan dengan bilangan 30 hari, hal

ini dikarenakan banyak hadits yang menempatkan posisi istikmal

secara shorih. Sedangkan menurut ulama muta‟akhirin maksud dikira-

kirakan adalah dengan menggunakan hisab.

C. Ijma‟

Ijma‟ yang secara etimologi berarti kesepakatan atau

konsensus merupakan sumber hukum Islam yang ketiga dalam tata

hirarki perundang-undangan islam. Sedangkan secara terminologi

ijma‟ berarti kesepakatan semua mujtahid muslim pada suatu masa

setelah wafatnya Rasulullah SAW atas hukum syara‟ mengenai suatu

kejadian.56

55

Ibid, hlm. 481. 56

Abdul Wahab Kholaf, Ushul Fiqh, cet I, Jakarta: Pustaka Amani, 2003, hlm. 54

Page 46: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Jika menilik dasar hukum sebelumnya, bahwa metode hisab

yang dihasilkan dari interpretasi al-Qur‟an dan al-Hadits tentunya

akan mengahasilkan suatu ijtihad yang dihasilkan dengan menempuh

beberapa metode baik Ijma‟, Qiyas, dan sebagainya. Yang kemudian

akan melahirkan perbedaan pendapat.

Dengan belum adanya kesepakatan yang pasti tentang

metode apa yang harus digunakan dalam penentuan awal bulan

Qamariah selain ru‟yat al-hilal, hal ini menunjukkan belum adanya

konsensus antara para ulama terhadap masalah ini. Hal ini berarti

secara eksplisit tidak ada penjelasan yang menunjukkan kesepakatan

para mujtahid yang terkait tentang penetapan awal bulan Qamariah

dengan metode hisab, akan tetapi ada beberapa argumen ulama yang

menyatakan bahwa hisab merupakan salah satu alternatif menentukan

waktu syar‟i.

Untuk lebih lengkapnya hal tersebut akan dipaparkan pada

sub bab pendapat ulama tentang hisab yang digunakan dalam

penentuan awal bulan Qamariah.

D. Qiyas

Qiyas secara istilahi yaitu menyamakan sesuatu hukum dari

peristiwa yang tidak memiliki nash hukum dengan peristiwa yang

sudah memiliki nash hukum sebab sama dalam illat hukumnya.57

57

Abdul Wahab Kholaf, Ibid, hlm. 65

Page 47: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Penentuan awal bulan Qamariah dengan metode hisab juga

dianalogikan dengan penentuan awal waktu shalat dengan metode

hisab, dimana dalam hadits disebutkan bahwa penentuan waktu shalat

berdasarkan gejala-gejala alam58

(Dhuhur; tergelincirnya matahari,

Ashar; bayangan benda sama panjang bendanya, Maghrib;

terbenamnya matahari, Isya‟; hilangnya mega merah atau cahaya

merah, dan Shubuh; terbitnya fajar).

Dengan demikian, menurut Qiyas pemberlakuan metode

hisab dalam rangka penentuan awal bulan Qamariah dapat dibenarkan

dengan ketentuan-ketentuan tertentu sebagaimana pemberlakuan

metode hisab dalam penentuan awal waktu shalat di samping

menggunakan cara pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam.

C. Metode-Metode yang Digunakan dalam Menentukan Awal Bulan

Qamariah

Sebagaimana yang dipaparkan sebelumnya, bahwa terdapat dasar

hukum dalam penentuan awal bulan Qamariah baik yang tercantum dalam al-

Qur‟an ataupun al-Hadits. Dari pedoman tersebut secara garis besar terdapat

tiga macam cara dalam penentuan awal bulan Qamariah khususnya yang

terkait dengan masalah ibadah, diantaranya yaitu:

58

Farid Ruskanda, 100 Masalah Hisab dan Rukyat, Jakarta: Gema Inani Press, 1996, hlm.87

Page 48: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

1. Cara pertama, Ru‟yat

Ru‟yat berasal dari bahasa Arab yaitu ية ؤرأى، يرى ، ر yang artinya

„melihat‟ secara sederhana ru‟yat berarti melihat, mengamati, dan

mengobservasi, artinya melihat dengan kepala.59

Ru‟yat adalah aktivitas mengamati visibiltas60

hilal setelah

terjadinya ijtima‟ (konjungsi). Adapun yang dimaksud disini adalah ru‟yat

al-hilal yaitu penentuan hilal dengan mata telanjang atau dengan

menggunakan alat yang dilakukan setiap akhir bulan atau setiap tanggal 29

bulan Qamariah pada saat matahari terbenam.61

Madzhab ru‟yat mempunyai pedoman sendiri yaitu dengan

berpedoman pada al-Qur‟an surat al-Baqoroh: dan berbagai hadits yang

menyatakan bahwa penentuan awal bulan Qamariah dilakukan dengan

ru‟yat, salah satu diantaranya:

ثنا ابو بد اهلل حممد : قاال , ابو زك يا بن ا إسحا ؽ املزكي,أخربنا ابو بد اهلل الافظ ن بد اا بن دينار , انبا إمسا ل بن ج , ثنا يي, ثنا ج بن حممد, بن ي قوب

ااشه س ش ا ة :قال رسول اا ص ى اا س : أن مس ابن م قال

59

Susiknan Azhari, Ensiklopedi Hisab Rukyat, Yogyakarta: Pustaka Belajar,

2008, hlm. 183 60

Visibilitas hilal merupakan istilah inggris yang berarti kemungkinan hilal

terlihat, selain memperhitungkan wujudnya hilal di atas ufuk, pelaku hisab juga

memperhatikan fator-faktor lain yang memungkinkan terlihatnya hilal. Lihat Susiknan

Azhari, Ensiklopedi Hisab Rukyat, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008, hlm.79. 61

Lihat di kumpulan seminar Lajnah Falakiyah, 1994, hlm.22

Page 49: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

62.اقدر ا ا ؼال و وا ح ال ا ح إال ا يغ ف غ

(ر ا س ىف اا ح ح ن يي بن يي)

Artinya :”Mengabarkan kepada kami Abu Abdillah al-Hafidz, dan Abu

Zakaria bin Abi Ishaq al-Muzakki, mereka berkata : bercerita

kepada kami Abu Abdillah Muhammad bin Ya‟kub, bercerita

kepada kami, Ja‟far bin Muhammad, bercerita kepada kami

Yahya, Ismail bin Ja‟far memberitakan, dari Abdullah bin Dinar

sesungguhnya Ibnu Umar berkata : bersabda Rasulullah SAW :

bulan itu 29 malam, janganlah kalian berpuasa hingga melihat

hilal, dan janganlah kalian berbuka hingga melihat hilal, kecuali

jika awan menutupi (mendung), maka sempurnakanlah 30 hari”.

(HR. Muslim, hadits Shahih dari Yahya bin Yahya).

Ru‟yat terdiri dari beberapa macam, diantaranya:

a. Ru‟yat bi al-Qalbi

Yaitu ru‟yat yang hanya diperkirakan bahwa hilal sudah bisa

terlihat. Ru‟yat seperti ini tidak banyak diikuti, karena tidak ada bukti

yang nyata dan ditakutkan akan menyesatkan.

b. Ru‟yat bi al-Fi‟li

Ru‟yat bi al-fi‟li adalah usaha melihat hilal dengan mata

telanjang dan dilakukan secara langsung yang dilakukan setiap akhir

bulan tanggal 29 bulan Qamariah pada saat matahari tenggelam. Apabila

hilal berhasil dilihat, maka sejak malam itu sudah dihitung tanggal satu

bulan baru. Tetapi jika tidak berhasil diru‟yat maka malam dan keesokan

harinya masih merupakan bulan yang sedang berjalan, sehingga umur

bulan tersebut digenapkan 30 hari (Istikmal).63

62

Muhammad Abdul Qadir „Athab, Sunan al-Kubra (Li al-Imam Abi Bakar

Ahmad bin al-Husain bin Ali al-Baihaqi), Libanon : Daar al-Kutub al-Ilmiah, juz 4, hlm.

345. 63

Depag RI, Ephemeris Hisab Rukyat 2004,Jakarta, Ditpenpera,2004, hlm. 37.

Page 50: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Ru‟yat bi al- fi‟li menjadi sistem penentuan awal bulan

Qamariah yang diterapkan pada zaman Nabi, para sahabat, tabi‟in dan

tabi‟ al-tabi‟in. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa ru‟yat

tersebut masih digunakan dalam menentukan awal bulan Ramadlan,

Syawwal dan Dzul Hijjah. Namun sistem ini tidak dapat dijadikan dalam

pembuatan kalender.

Sebelum berkembangnya ilmu astronomi, ru‟yat yang

diinterpretasikan dari hadits Rasulullah yaitu ru‟yat yang dilakukan

secara visual. Padahal jika dilihat di era sekarang banyak sekali problem

yang menghambat pengamatan hilal secara visual, diantaranya: Pertama,

kondisi cuaca seperti mendung; kedua, ketinggian hilal dan matahari;

ketiga, jarak antara bulan dan matahari (jika hilal terlalu dekat, meskipun

matahari telah tenggelam, berkas sinarnya masih menyilaukan sehingga

hilal tidak akan tampak); keempat, kondisi atmosfir Bumi seperti akibat

polusi udara, kabut dan sebagainya); kelima, kualitas mata pengamat.64

Perbedaan di kalangan ulama fiqh terkait masalah

pemberlakuan ru‟yat apakah hanya untuk satu wilayah atau seluruh

dunia. Dalam hal ini, jumhur fuqoha‟ menyatakan bahwa ru‟yat di suatu

negara berlaku untuk di negara-negara Islam lainya (bersifat global).

64

Depag RI, Ibid, hlm. 87

Page 51: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Menurut madzhab Syafi‟i65

, terdapat lima pendapat tentang

jarak ke garis batas mathla‟ dari lokasi ru‟yat al-hilal, yaitu: Pertama,

pemberlakuan hasil ru‟yat hanya sejauh jarak dimana qoshar shalat

diijinkan yakni sekitar 80 km; Kedua, pemberlakuan hasil ru‟yat sejauh

8° bujur; Ketiga, wilayat al-hukmi sebagaimana yang berlaku di

Indonesia jika di suatu wilayah ru‟yat berhasil, maka berlaku di seluruh

Indonesia; Keempat, pemberlakuan hasil ru‟yat sejauh 24 farsakh (133

km); Kelima, pemberlakuan hasil ru‟yat al-hilal sampai suatu daerah

dimana hilal masih memungkinkan untuk diru‟yat.

Sedangkan menurut Imam as-Sarkhosi, hasil ru‟yat berlaku

juga bagi daerah yang jauh, jika daerah yang jauh tersebut

memungkinkan untuk ru‟yat dalam arti keadaan hilal di daerah yang jauh

tidak berada di bawah ufuk. Secara astronomi, pendapat tersebut dapat

dibenarkan.

Mengenai kriteria visibilitas hilal masih terjadi perselisihan,

yakni belum ada kesepakatan secara global tentang kriteria yang harus

digunakan dalam mengontrol hasil ru‟yat.66

Karena kriteria visibilitas

hilal cukup rumit dan tidak ditemukanya zona yang pasti.

Indonesia sebagai anggota MABIMS, menggunakan kriteria

imkan al-ru‟yat “ bahwa tinggi hilal terendah adalah 2 derajat di atas

65

Shoifiyulloh, Al-Muhtaj (Seputar Awal Bulan Hijriyah Edisi Baru

Dilengkapi Perhitungan Gerhana Bulan), cet 2, Malang: Pondok Pesantren Miftahul

Huda, 2006, hlm.18 66

Shofiyullah, Ibid, hlm.12

Page 52: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

ufuq mar‟i”. Tetapi ketetapan ini sangat sulit diterima para astronom

internasional. Kriteria yang disepakati MABIMS merupakan tinggi hilal

minimum tiga derajat dan umur bulan saat Matahari terbenam minimal

delapan jam.67

2. Cara kedua, Istikmal

Cara ini dilakukan ketika hilal tidak behasil untuk dilihat, tidak

pandang cuaca cerah maupun mendung. Istikmal dilakukan dengan

menyempurnakan jumlah hari Sya‟ban atau Ramadlan menjadi 30 hari.

Seperti halnya ru‟yat, penentuan awal bulan dengan istikmal juga

mempunyai dasar. Salah satu hadits yang dapat dijadikan pedoman yaitu:

ثنا حممد بن زياد قال ثنا بة حدن قال اانيب ص ى : مس ابا ه ي ة رضي اهلل ن يقول : حدثنا آد حدنف , صو وا ا ؤيت اف ا ا ؤيت )- : قال ابو ااقاس ص ى اهلل س : ا قال – اهلل س

68.(فاكم وا دنة با ث ث غيب

Artinya :”Bercerita kepada kami Adam, bercerita kepada kami

Muhammad bin Ziyad, ia berkata : aku mendengar Abu

Hurairah RA berkata : bersabda Nabi SAW : “berpuasalah

kalian karena melihat hilal dan berbukalah kalian karena

melihat hilal,, dan apabila mendung maka sempurnakanlah

bulan Sya‟ban menjadi 30 hari”. (HR. Al-Bukhari).

Cara ini hanya fokus pada tiga bulan yaitu bulan Ramadlan untuk

penentuan awal puasa, Syawwal untuk menetapkan hari raya idul fitri dan

Dzul Hijjah untuk menetapkan idul Adha.

67

Susiknan Azhari, Hisab dan Rukyat: Wacana untuk Membangun

Kebersamaan di Tengah Perbedaan), Yogyakarta:Pustaka Pelajar, cet.I, Mei 2007,

hlm.158. 68

Susiknan Azhari, Ibid.

Page 53: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

3. Cara ketiga, Hisab

Metode hisab merupakan penentuan awal bulan Qamariah yang

didasarkan pada perhitungan peredaran bulan mengelilingi matahari.

Metode hisab tersebut dapat menentukan awal bulan jauh sebelumnya,

sebab tidak tergantung pada terlihatnya hilal pada saat matahari terbenam

walaupun metode ini diperselisihkan kebolehan penggunaanya dalam

menentukan awal bulan yang ada kaitanya dengan pelaksanaan ibadah

(awal bulan Ramadlan, Syawwal, dan Dzul Hijjah), namun metode ini

mutlak diperlukan dalam menetapkan awal-awal bulan untuk kepentingan

penyusunan kalender.

Dari ketiga metode penentuan awal bulan Qamariah di atas juga

masih terdapat perbedaan dalam memahami konsep permulaan hari dalam

bulan baru. Di sinilah kemudian muncul berbagai aliran mengenai

penentuan awal bulan yang pada dasarnya berpangkal pada pedoman

ijtima, dan posisi hilal di atas ufuk.69

Menurut ahli ru‟yat, dalam sistem penanggalan hijriah

(penentuan awal bulan) adalah posisi hilal berada di atas ufuk pada saat

matahari terbenam dan dapat diru‟yat sedangkan menurut ahli hisab, awal

bulan cukup ditandai dengan keberadaan hilal di atas ufuk pada saat

matahari terbenam. Adapun ahli astronomi menyatakan awal bulan

69

Ijtima‟ adalah berkumpulnya matahari dan bulan dalam satu bujur astronomi

yang sama. Ijtima‟ di sebut juga dengan konjungsi ,pangkreman, iqtiraan. Sedangkan

yang di maksud ufuk adalah lingkaran besar yang membagi bola langit menjadi dua

bagian yang besarnya sama. Ufuk di sebut juga horizon, kaki langit, cakrawala, batas

pandang

Page 54: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

ditandai dengan terjadinya konjungsi atau ijtima‟ al-hilal (matahari dan

bulan berada pada garis bujur yang sama).

a) Konsep ijtima‟

Golongan yang berpedoman pada ijtima‟ dapat dibedakan

menjadi beberapa golongan yaitu:

a. Ijtima‟ qobla al-ghurub yaitu apabila ijtima‟ terjadi sebelum

matahari terbenam maka pada malam harinya sudah dianggap

sebagai bulan baru.

b. Ijtima‟ qobla al-fajri yaitu apabila ijtima‟ terjadi sebelum terbit

fajar maka pada malam itu sudah dianggap sudah masuk awal

bulan baru.

c. Ijtima‟ qabla al-zawal yaitu apabila ijtima‟ terjadi sebelum zawal

maka hari itu sudah memasuki awal bulan baru.

Namun dari golongan-golongan tersebut yang masih

dipegang oleh ulama adalah ijtima‟ qobla al-ghurub dan ijtima‟ qobla

al-fajri. Sedangkan golongan yang lain tidak banyak di kenal secara

luas oleh masyarakat.70

b) Konsep posisi al-hilal

Adapun kriteria posisi hilal yang dijadikan sebagai penentu

masuknya awal bulan Qamariah adalah apabila perhitungan hilal sudah

70

Nouruz Zaman Shiddiqi, Fiqh Indonesia: Penggagas dan Gagasannya,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997, hlm. 195.

Page 55: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

memenuhi kriteria sebagai penentu awal bulan (tidak

memperhitungkan apakah hilal dapat dilihat atau tidak).

Golongan yang berpedoman pada posisi hilal di atas ufuk

dibedakan menjadi:

a. Golongan yang berpedoman pada posisi hilal di atas ufuk haqiqi

yaitu ufuk yang berjarak 90 derajat dari titik zenit (lingkaran bola

langit yang bidangnya melalui titik pusat Bumi dan tegak lurus

pada garis vertikal peninjau.71

Menurut pendapat ini, bahwa apabila

pada saat matahari terbenam (setelah terjadinya ijtima‟), posisi hilal

sudah berada di atas ufuk haqiqi.72

b. Golongan yang berpedoman pada posisi hilal di atas ufuk mar‟i

yaitu ufuk haqiqi dengan koreksi seperti kerendahan ufuk73

,

refraksi74

, semi diameter75

, dan parallax76

.

c. Imkan al-ru‟yat yaitu masuknya awal bulan ditentukan berdasarkan

pengamatan langsung terhadap hilal atau berdasarkan penampakan

71

Marsito. Kosmografi Ilmu Bintang-Bintang, Djakarta: Pembangunan, 1960,

hlm. 13. Posisi hilal pada ufuk adalah posisi titik pusat bulan pada ufuk haqiqi. Lihat

Susiknan Azhari, Ilmu Falak Teori dan Praktek, Yogyakarta: Lazuardi, 2001, hlm.

32. 72

Penentuan awal bulan Qamariah dilakukan dengan menentukan ketinggian

(haqiqi) titik pusat bulan yang diukur dari ufuk haqiqi. Lihat Ichtijanto. Almanak

Hisab Rukyat, Jakarta: Proyek Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam, 1981,

hlm. 148. 73

Untuk mencari kerendahan ufuk dapat di gunakan rumus 0o 1,76‟ di

kalikan dengan akar ketinggian tempat tersebut dari permukaan air laut. 74

Untuk mencari refraksi dapat digunakan rumus tinggi lihat – tinggi nyata. 75

Semi Diameter / jari-jari/ Nisful Qotr adalah titik pusat matahari / bulan

dengan piringan luarnya. Lihat dalam Tim Hisab Ditpenpera Depag RI, Op.Cit, hlm.

4. 76

Parallax/ ikhtilaf al-mandzor adalah sudut antara garis yang di tarik dari

benda langit ke titik pusat Bumi dan garis yang di tarik dari benda langit ke mata si

Pengamat. Lihat dalam Tim Hisab Ditpenpera Depag RI,Ephemeris Hisab Rukyat

2004, Jakarta, Ditpenpera, 2004, hlm. 5.

Page 56: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

hilal (menetukan posisi ketinggian hilal pada saat terbenamnya

matahari, yang memungkinkan bisa dilihat).77

Di Indonesia terdapat beberapa golongan dalam menentukan awal

bulan Qamariah, diantaranya: NU, Muhammadiyah78

,PERSIS79

, Jama‟ah

Tarekat Naqsyabandiyah80

, an-Nadzir81

, HTI.

Konsep imkan al-ru‟yat merupakan konsep yang ditawarkan

pemerintah untuk menjembatani antara madzhab hisab dan madzhab ru‟yat.

Ketetapan ini pada dasarnya merupakan titik temu yang paling baik

meskipun kriteria di Indonesia lebih rendah dari kriteria Internasional.

Kriteria ini juga dibuat dari perpaduan data ru‟yat dan data hisab.

Ormas-ormas yang menerima kriteria MABIMS yaitu NU dan

Persis, sedangkan untuk Muhammadiyah mempunyai konsep sendiri yaitu

77

Ichtijanto. Almanak Hisab Rukyat, Jakarta: Proyek Pembinaan Badan

Peradilan Agama Islam, 1981, hlm. 149. 78

Pada mulanya konsep yang digunakan Muhammadiyah adalah hisab haqiqi

dengan kriteria imkan al-ru‟yat, kemudian hisab haqiqi dengan konsep ijtima‟ qabla al-

ghurub Akan tetapi pada tahun 1938 M/1357 H organisasi ini menggunakan konsep wujud

al-hilal sebagai jalan tengah antara hisab murni (hisab ijtima‟) dan ru‟yat murni, dan

konsep ini masih dijadikan pegangan hingga sekarang.

79 Persis merupakan salah satu ormas yang menggunakan hisab dalam penentuan

awal bulan Qamariah (Ramdlan, Syawwal, dan Dzul Hijjah). Pada awalnya mereka

menggunakan konsep yang sama dengan Muhammadiyah yaituk wujud al-hilal. Seiring

dengan perubahan pemahaman, pada tahun 1422 H/1423 H Persis mulai mengadopsi teori

imakan al-ru‟yat dalam menyusun kalender.

80 Jama‟ah tarekat Naqsyabandiyah terdiri atas beberapa aliran yang berdasarkan

syeikh Mursyid masing-masing, sebagaimana yang disampaikan pada seminar nasional

bahwa hanya aliran Pasar Baru Padanglah yang berbeda dalam penetapan awal Ramadlan

dan Syawwal. Aliran ini lebih menitikberatkan hisab urfi yang terdapat dalam almanak

guru mereka yaitu syeikh Abdul Munir.

81 An-Nadzir merupakan kelompok muslim yang memegang tiga konsep dalam

penentuan awal bulan Qamariah yaitu konsep hisab dengan angka 54 sebagai pedoman

perhitunganya, ru‟yat dengan mata hati, dan pengamatan fenomena alam seperti pasang

surut air laut, angin, hujan dan kilat

Page 57: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

wujud al-hilal dengan berdasarkan bahwa hilal berada di atas ufuk, dan

tidak memandang berapa ketinggian hilalnya.

D. Macam-Macam Hisab Awal Bulan Qamariah

Macam-macam hisab yang muncul dan berkembang di kalangan

masyarakat Indonesia.

e. Hisab Urfi

Hisab urfi berarti sistem perhitungan kalender yang

didasarkan pada peredaran rata-rata bulan mengelilingi Bumi dan

ditetapkan secara konvensional. Sistem ini mulai muncul dan

berkembang pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab

ra.82

Model hisab ini pula yang dianut oleh Sultan Agung

Anyokro Kusumo pada tahun 1663 M atau 1555 C (Caka) dalam

merumuskan penanggalan Jawa Islam, yakni perpaduan antara tahun

Hindu Jawa dengan kalender Hijriyah.83

Metode hisab ini menetapkan dalam satu daur (siklus)

terdiri dari 8 tahun yang sering disebut dengan Windu. Dari delapan

tahun tersebut ditetapkan ada tiga tahun yang berumur lebih panjang

(kabisat) atau dengan istilah lain disebut Wuntu yakni berumur 355

hari, yaitu tahun yang jatuh pada urutan tahun ke 2, 5, dan 8.

Sedangkan lima tahun sisanya disebut tahun basithah (Wustu) yang

82

Susiknan Azhari, Ensiklopedi Hisab Rukyat, Cet II, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2008, hlm. 79. 83

Lihat Badan Hisab dan Rukyat, Almanak Hisab Rukyat, Jakarta: Proyek

Pembinaan Badan Peradilan agama Islam, 1981, hlm. 45.

Page 58: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

berumur lebih pendek yakni 354 hari. Kelima tahun tersebut ialah

tahun yang jatuh pada urutan tahun ke 1, 3, 4, 6, dan 7.84

Dalam metode ini juga ditetapkan bahwa umur bulan

untuk bulan ganjil selama 30 hari sedangkan umur bulan untuk bulan

genap selama 29 hari kecuali bulan Dzul Hijjah pada tahun kabisat.

Di samping itu, dalam metode ini juga menetapkan bahwa dalam

120 tahun akan terjadi perubahan kaidah penentuan hari dan pasaran

awal tahun.85

Perubahan penentuan hari dan pasaran awal tahun itu

terjadi karena setiap 120 tahun jumlah hari dalam hisab ini lebih satu

hari dan harus dikurangi satu hari untuk mendapatkan hari yang

sama dengan sistem hisab lain. Kelebihan jumlah hari itu salah

satunya menurut analisa penulis disebabkan karena pembulatan

dalam penetapan hari pada tahun-tahun sebelumnya.

Nama-nama tahun dalam hisab ini yaitu; Alif, Ehe, Jim

Awal, Ze, Dal, Be, Wawu, dan Jim Akhir. Sedangkan nama-nama

bulannya ialah sebagai berikut; Suro, Sapar, Mulud, Bakdomulud,

Jumadilawal, Jumadilakhir, Rejeb, Ruwah, Poso, Sawal,

Dulkangidah dan Besar.86

84

Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak (Dalam Teori dan Praktik), Yogyakarta:

Buana Pustaka, cet. I, 2004, hlm. 117. 85

Sayful Mujab, Skripsi Fakultas Syari‟ah IAIN Walisongo Semarang, 2007,

hlm. 6. 86

Muhyiddin Khazin, Op. Cit. hlm. 118-119.

Page 59: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

f. Hisab Istilahi

Hisab Istilahi adalah metode perhitungan kalender yang

didasarkan pada peredaran rata-rata bulan mengelilingi Bumi. Dalam

metode hisab ini ditetapkan bahwa satu siklus ialah tiga puluh tahun

yang dalam masa 30 tahun itu terdapat 11 tahun kabisat dan 19 tahun

basithah.87

Tahun-tahun kabisat tersebut yakni tahun-tahun yang

jumlah harinya lebih banyak (355 hari) dan jatuh pada urutan tahun

ke 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18, 21, 24, 26, dan 29.88

Pada tahun-tahun

tersebut umur bulan Dzul Hijjah lebih panjang satu hari dari pada

pada tahun-tahun yang lainnya. Sedangkan tahun-tahun yang jatuh

selain pada urutan tersebut disebut tahun basithah (354 hari).

g. Hisab Haqiqi bi al-taqrib

Hisab Haqiqi berarti hisab yang didasarkan pada

peredaran bulan dan Bumi yang sebenarnya. Menurut hisab ini umur

tiap bulan tidaklah konstan dan juga tidak beraturan, melainkan

tergantung posisi hilal pada setiap awal bulan. Artinya boleh jadi dua

bulan berturut-turut umurnya 29 atau 30 hari, bahkan boleh jadi

bergantian seperti dalam hisab urfi.89

Bi al-taqrib artinya mendekati, hal ini dikarenakan data-

data yang diperoleh dalam sistem hisab ini masih bersifat perkiraan,

bukan data yang sebenarnya. Salah satu sumber data yang digunakan

87

Badan Hisab dan Rukyat, Op Cit, hlm. 43. 88

Ibid, hlm. 43. 89

Susiknan Azhari, Op. Cit. hlm. 78.

Page 60: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

dalam sistem hisab ini ialah data-data yang disusun oleh Ulugh Beik

As-Samarqand (w.1420 M).

Dalam sistem hisab ini data hasil perhitungan yang

diperoleh belum lengkap. Hasil yang biasanya muncul dari sistem

hisab ini hanyalah berkisar pada konjungsi (ijtima‟), ketinggian hilal

(irtifa al-hilal), lama hilal di atas ufuk (mukts al-hilal), dan cahaya

hilal (nur al-hilal). Hal ini belum bisa memberikan penjelasan yang

signifikan jika dipakai dalam pemandu ru‟yat. Ini disebabkan karena

jika hasil hisab ini digunakan sebagai pemandu ru‟yat maka

seseorang akan kesulitan menentukan posisi hilal saat matahari

terbenam karena dalam hasil perhitungan sistem ini belum

menyebutkan azimut hilal dan matahari, sehingga sangat

memungkinkan sekali terjadi salah arah.

Selain itu hasil irtifa‟ yang diperoleh juga belum

menunjukkan akurasi yang tinggi. Hal ini dikarenakan dalam

menghitung irtifa al-hilal sistem ini hanya dengan membagi antara

selisih antara waktu ijtima‟ (konjungsi) dengan waktu matahari

terbenam (ghurub) yang kemudian dibagi 2. Hal ini salah satunya

disebabkan oleh asumsi bahwa bulan bergerak mengelilingi Bumi

sejauh 12 derajat setiap harinya (24 jam), sehingga untuk

mendapatkan angka 12 tersebut cukup dengan membagi angka 24

dengan angka 2. Dengan demikian akan diperoleh angka 360 derajat

Page 61: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

(angka maksimal yang dicapai bulan untuk mengelilingi Bumi)

setelah 30 hari bulan melakukan perjalanannya.

KH. Ghazali bin Mas‟ud, penulis kitab Kasyf al-Jilbab

menyebutkan bahwa untuk menentukan Irtifa al-hilal dapat

dilakukan dengan cara mengalikan bilangan al-Saa‟at min al-Ijtima‟

ila al-Ghurub dengan 30 menit.90

h. Hisab Haqiqi bi al-tahqiq

Sebagaimana pengertian di atas bahwa hisab haqiqi adalah

hisab yang didasarkan pada peredaran bulan dan Bumi yang

sebenarnya. Sedangkan arti bi al-tahqiq ialah dengan kenyataannya.

Maksudnya hisab haqiqi bi al-tahqiq ini ialah sistem hisab yang

didasarkan pada peredaran bulan dan Bumi sebenarnya dan data-data

yang digunakan ialah data-data tentang Bumi dan bulan yang

diperoleh dengan cara yang kontemporer sehingga menghasilkan

data yang mempunyai akurasi yang relatif lebih tinggi dari pada data

yang diperoleh sistem hisab haqiqi bi al-taqrib.

Hisab ini perhitungannya berdasarkan pada data-data yang

diolah dengan Spherical Trigonometri (Segitiga bola)91

bukan

seperti hisab haqiqi bi al-taqrib yang didasarkan pada data-data yang

diolah dengan sistem Geocentris.92

Dengan demikian menurut

penulis sangatlah wajar jika terdapat perbedaan tingkat akurasi hasil

perhitungan antara kedua sistem hisab tersebut.

90

Ghazali bin Mas‟ud, Kasyf al Jalbab, 1988. Hlm. 8. 91

Sayful Mujab, Op Cit, hlm. 9. 92

Ibid, hlm. 8.

Page 62: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Dalam sistem hisab haqiqi bi al-tahqiq ini penentuan irtifa

al-hilal tidak seperti pada sistem hisab haqiqi bi al-taqrib yang

hanya membagi dua antara selisih waktu ijtima‟ dengan waktu

ghurub, akan tetapi dalam sistem hisab ini sudah memperhatikan tata

koordinat dimana lokasi ru‟yat al-hilal dilaksanakan, deklinasi93

,

sudut waktu94

, bahkan refraksi95

, kerendahan ufuk (dip)96

dan semi

diameter97

bulan.

Dalam sistem hisab ini juga telah disebutkan azimut bulan,

azimut matahari dan lain sebagainya sehingga sistem ini dapat

memberikan informasi yang lebih jelas dan terperinci tentang

keadaan suatu objek, dalam hal ini adalah hilal dalam suatu tempat

tertentu.

Kesimpulannya, dari beberapa metode hisab yang ada dan

berkembang dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hisab urfi dan

istilahi tidak bisa dijadikan patokan untuk menentukan awal bulan

Qamariah. Hal ini disebabkan hasil yang diperoleh dari kedua sistem

93

Deklinasi (Mail) adalah jarak benda langit sepanjang lingkaran yang

dihitung dari equator sampai benda langit tersebut. Lihat Muhyiddin Khazin, Kamus

Ilmu Falak, Yogyakarta: Buana Pustaka, 2005, hlm. 94

Sudut waktu ialah sudut pada titik kutub langit yang dibentuk oleh

perpotongan antara lingkaran meridian dengan lingkaran waktu yang melalui suatu

objek tertentu di bola langit. Lihat Susiknan Azhari, Op. Cit, hlm. 195. 95

Refraksi yaitu perbedaan antara tinggi suatu benda langit yang dilihat

dengan tinggi sebenarnya diakibatkan karena adanya pembiasan sinar. Lihat Susiknan

Azhari, Ibid, hlm. 180. Lihat pula Muhyiddin Khazin, Op.Cit, hlm. 19. 96

Dip (kerendahan ufuk) adalah perbedaan kedudukan antara kaki langit

(horizon) sebenarnya (ufuq haqiqi) dengan kaki langit yang terlihat (ufuq mar‟i)

seorang pengamat. Lihat Susiknan Azhari, Op. Cit. hlm. 58. 97

Semi diameter yaitu titik pusat matahari dengan piringan luarnya. Lihat

Susiknan Azhari, Op. Cit. hlm. 191.

Page 63: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

hisab ini ialah data perkiraan yang menetapkan jumlah hari dalam

satu bulan antara 29 dan 30 hari secara bergantian.

Sedangkan metode/ sistem hisab haqiqi bi al-taqrib dan

haqiqi bi al-tahqiq bisa dijadikan pedoman terhadap penentuan awal

bulan Qamariah dikarenakan kedua sistem hisab tersebut sudah

mendasarkan hasil perhitungnnya dengan data peredaran bulan

sebenarnya. Namun dalam sistem hisab haqiqi bi al-taqrib tingkat

akurasinya masih rendah karena tingkat akurasi data juga masih

tergolong rendah. Sedangkan dalam sistem hisab haqiqi bi al-tahqiq

data-data yang diperoleh sudah menunjukkan akurasi tinggi sehingga

sangat memungkinkan untuk dijadikan pedoman dan bahan

informasi pelaksanaan ru‟yat al-hilal dalam rangka penentuan awal

bulan Qamariah khususnya dalam bulan-bulan yang mengandung

unsur ibadah seperti Ramadlan, Syawwal dan Dzul Hijjah.

E. Pandangan Ulama’ Terhadap Penentuan Awal Bulan Qamariah

Di Indonesia metode hisab dijadikan acuan dalam penentuan awal

bulan Qamariah yang kemudian dilakukan pembuktian melalui ru‟yat al-

hilal, namun ada sebuah golongan yang berpegang teguh dengan metode

hisab saja. Sehingga menjadi salah satu faktor penyebab perbedaan awal

bulan Qamariah di Indonesia.

Seperti halnya hukum yang dikodifikasi ulama fiqh yang sering

kali terjadi perbedaan pendapat dalam penetapan hukum dengan masing-

masing argumen yang mereka bangun. Begitu juga dengan penetapan

Page 64: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

hukum tentang metode hisab yang digunakan dalam penentuan awal bulan

Qamariah.

Ada ulama fiqih yang tidak memperbolehkan penetapan awal

bulan Qamariah dengan ilmu hisab sebagaimana pendapat Imam Hanafi,

Imam Syafi‟i, mayoritas ulama‟ salaf dan khalaf.98

Sedangkan ulama

yang memperbolehkan hisab diantaranya adalah Muthorif bin Abdullah

(tokoh terkemuka tabi‟in), Ibnu Suraij, Ibnu Qutaibah dan sebagian ulama

mutaakhirin (zaman sekarang).

Perbedaan ini disebabkan cara pandang terhadap kutipan hadits

Ibnu Umar. Argumentasi fuqoha‟ yang tidak memperbolehkan penetapan

awal bulan Qamariah yang terkait dengan waktu ibadah dengan hisab

karena menganggap bahwa hadits tersebut sifatnya masih global, dan

ditakhsis dengan hadits yang diriwayatkan Bukhori :

ا دة ث ث اصو وا ا ؤيت أف ا ا ؤيت ف غ فأ كم وا

Artinya: “Berpuasalah kamu semua karena terlihatnya hilal (Ramadlan)

dan berbukalah kamu semua (berhari raya idul fitri) karena

terlihatnya hilal (Syawwal), jika ia tertutup bagimu maka

sempurnakanlah 30 hari”. (HR. Bukhori)

Imam Nawawi dan fuqoha‟ yang lain juga berpendapat demikian,

dengan alasan ketidakmampuan menghitung pada zaman Nabi sehingga

menjadi suatu kesulitan bagi mereka.

98

Shofiyullah, Almuhtaj (Seputar Awal bulan Hijriah Edisi Baru dilengkapi

Perhitungan Gerhana Bulan,), Malang: Ponpes Miftahul Huda, cet.II, Juli 2007, hlm.21.

Page 65: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Sedangkan fuqoha‟ yang memperbolehkan penetapan awal bulan

Qamariah dengan hisab yaitu karena memang diperuntukkan bagi mereka

yang bisa dan mengetahui ilmu falak, sedangkan لعدة ثال ثينافأ كملوا

ditujukan untuk orang awam (bagi mereka yang tidak bisa ilmu hisab).99

Seiring dengan perkembangan zaman, kasus perbedaan penetapan

awal bulan Qamariah sebenarnya berdasarkan khithab pada waktu itu yaitu

disesuaikan dengan perbedaan situasi dan kondisi. Sehingga fatwa

(hukum) akan berubah seiring perubahan zaman dan keadaan.

Menurut Ibnu Suraij mengutip pendapat imam Syafi‟i bahwa

orang-orang yang mengikuti madzhabnya itu mengambil pedoman dengan

bintang-bintang dan kedudukan bulan, kemudian jelas baginya bahwa hilal

terlihat, tetapi tertutup awan maka orang tersebut boleh menjalankan puasa

dan hal itu sudah dianggap cukup.100

Ada juga kelompok Rowafidh yang menyatakan jika hilal tidak

dapat dilihat dengan mata maka hal ini hendaknya dikembalikan kepada

ahlinya (ahli perbintangan). Begitu juga dengan pendapat Ibnu Syakir hasil

hisab yang cermat dan dapat dipercaya, hendaknya diterima dan diamalkan

oleh semua anggota masyarakat secara umum. Hal ini didukung karena

pada zaman syeikh Syakir, ilmu falak mengalami kemajuan yang pesat

99

Ibid, hlm.22 100

Lihat Bidayatul Mujtahid, juz I, hlm,.243

Page 66: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

seperti yang terjadi zaman sekarang (pendapat ini lebih dari setengah abad

1939 M).101

Pendapat Imam al-Ramli dan al-Khatib asy-Syarbani menyatakan

bahwa jika hisab bertentangan dengan ru‟yat maka hisab tersebut tidak

bisa diterima, sedangkan Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitab Tuhfatul

Muhtaj menjelaskan hasil ru‟yat dapat ditolak apabila didasarkan adanya

kesamaan hasil perhitungan seluruh ahli hisab.102

Yusuf Qordhawi menganjurkan untuk menggunakan hisab yang

mendatangkan kepastian, minimal dalam hal penafian bukan dalam hal

pengukuhan.103

Yakni dalam penentuannya tetap menggunakan ru‟yat,

akan tetapi jika hasil perhitungan menunjukkan bahwa hilal sama sekali

belum wujud maka kesaksian terhadap ru‟yat harus ditolak. Pendapat ini

serupa dengan pendapat Imam Taqiyyuddin al-Subkiy.

Dari pendapat-pendapat di atas, sangat jelas bahwa pada dasarnya

ru‟yat dan hisab sama-sama penting. Sehingga hisab dan ru‟yat harusnya

saling melengkapi, sebagian besar masyarakat di Indonesia memadukan

diantara keduanya. Sebagaimana pendapat yang ditawarkan fuqoha‟ yang

mewajibkan menggunakan hisab dan ru‟yat, dengan cara ru‟yat dikontrol

dengan hisab atau dalam Jawa hisab dijadikan ancer-ancer.

101

Shofiyullah, op.cit, hlm.35, lihat Awail asy-Syuhur al-Arabiyah, hlm.717. 102

Ahmad Yazid Fattah, Hisab dan Rukyat dalam Penentuan Awal Bulan

Hijriah, Disampaikan pada seminar di Bululawang 9 Agustus 2009. 103

Shofiyullah, op.cit, hlm.38.

Page 67: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Jika menurut hisab hilal tidak mungkin dapat diru‟yat, maka

ru‟yat tersebut dapat ditolak seperti pendapat Imam al-Subki, hal

inilah yang dilakukan pemerintah Indonesia. Berbeda dengan imam

Ibnu Hajar, jika terjadi perbedaan antara hisab dan ru‟yat maka yang

dikedapankan adalah hisab.

Page 68: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

BAB III

Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

A. Gambaran Umum tentang Kitab Kasyf al-Jilbab

1. Biografi Sosial KH. Ghazali.

a. Riwayat Hidup

KH. Ghazali mempunyai nama lengkap yaitu KH.

Ghazali bin Mas‟ud bin Irsyad bin Syarif. Ia dilahirkan dari pasangan

KH. Mas‟ud dan Nyai Hj. Muthmainnah pada tahun 1921 M di desa

Gandrirojo Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang Jawa Tengah.

Semasa mudanya beliau sempat nyantri di berbagai

pondok pesantren, yaitu;

1. Pondok Pesantren Kasingan Rembang Jawa Tengah yang saat itu

diasuh oleh KH. Musthofa. Beliau adalah kakek KH. Musthofa

Bisyri (Gus Mus).

2. Pondok Pesantren Ma‟had Ilmi al-Syar‟i (MIS) yang dulu

bernama Pondok Pesantren al-Muttahidah di Sarang Rembang

Jawa Tengah di bawah bimbingan KH. Imam.

3. Pondok Pesantren Darul Qur‟an Kediri Jawa Timur di bawah

bimbingan seorang ulama ahli falak yaitu KH. Yunus. Di sinilah

KH. Ghazali memperdalam pengetahuan tentang ilmu falak.

Page 69: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

4. Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur yang pada saat

itu diasuh oleh Khadlratus Syaikh KH. Hasyim Asy‟ari.104

Sepulang dari perantauannya dalam menuntut ilmu beliau

pulang ke desa Gandrirojo tempat beliau dilahirkan. Selain itu desa

Gandrirojo pada saat itu merupakan desa tempat berlindung para Kyai

Sedan, Pamotan, Lasem, Kajen dan lain-lain dari kejaran Belanda

yang pada waktu itu berbasis di Pamotan dan Lasem saat melancarkan

serangan Agresi Militernya. Para Kyai tersebut akhirnya mendirikan

sebuah madrasah yang kemudian pada tahun 1949 mengangkat KH.

Ghazali yang pada saat itu masih jejaka sebagai Mufattisy (sekarang

kepala sekolah).105

Pengangkatan itu dinilai oleh para Kyai sebagai langkah

yang tepat karena para Kyai tersebut menilai sosok Ghazali muda

adalah sosok pemuda yang berilmu lengkap. Anggapan para Kyai

tersebut tentu bukanlah hal yang mengada-ada ataupun hal yang

berlebihan, namun benar adanya. Selain menguasai ilmu alat, anak

KH. Mas‟ud ini juga sangat fasih dalam berbagai bidang keilmuan

antara lain, Balaghah, Faro‟idl, Fiqh, Hadits, Tasawwuf dan tentunya

ilmu Falak.106

Setelah kurang lebih lima tahun menjabat sebagai

Mufattisy akhirnya Ghazali memutuskan untuk menikahi Aminah,

104

Hasil wawancara dengan Bapak Abdul Kholiq, Putra KH. Ghazali di

Karang Asem Sedan Rembang pada tanggal 30 Desember 2011. 105

Hasil wawancara dengan Bapak KH. Sahlan M. Nur, Murid angkatan

pertama KH. Ghazali di Gandrirojo Sedan Rembang pada tanggal 10 Januari 2012. 106

Hasil wawancara dengan Bapak KH. Sahlan M. Nur, Ibid.

Page 70: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

seorang gadis dari desa Karangasem kec. Sedan. Setelah pernikahan

tersebut berjalan kurang lebih 2 tahun, sang istri merasa tidak kerasan

tinggal di Gandrirojo dan meminta untuk pindah ke Karangasem.

Sebagai bentuk Mu‟asyarah bi al-Ma‟ruf seorang suami terhadap

istri, akhirnya KH. Ghazali pun menuruti permintaan istrinya untuk

pindah ke desa Karangasem.107

Sepindahnya KH. Ghazali dari Gandrirojo ke

Karangasem tidak membuat semangat juang beliau mengendur, beliau

tetap menunaikan tugasnya sebagai seorang guru. Tugas mengajar itu

dibajak dari Karangasem ke Gandrirojo setiap Selasa dan Jumat.108

Selama pernikahannya dengan Nyai Hj. Aminah KH.

Ghazali dikaruniai tiga orang anak yaitu;

1. Abdul Kholiq (berdomisili di desa Karangasem Kec Sedan)

2. Abdul Jalil (berdomisili di desa Karangasem Kec Sedan)

3. Nur Qo‟id (berdomisili di desa Karangasem Kec Sedan).109

Selain itu, pria yang sewaktu nyantri di Jombang terkenal

jadog ini merupakan sosok pria yang tidak mau menampakkan diri di

kalangan masyarakat, sehingga banyak masyarakat yang tidak tahu

tentang beliau, yang mereka ketahui hanyalah KH. Ghazali itu sosok

ulama yang sangat alim. Bahkan satu hal yang sering dipesankan

kepada santrinya ialah Idfin Nafsaka Fi al Naas (Kuburlah dirimu

107

Hasil wawancara dengan Bapak KH. Sahlan M. Nur, Ibid 108

Hasil wawancara dengan Bapak KH. Sahlan M. Nur, Ibid, Juga Hasil

wawancara dengan Bapak Abdul Kholiq, Op Cit. 109

Hasil wawancara dengan Bapak Abdul Kholiq, Op Cit.

Page 71: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

dalam manusia) yang berarti janganlah suka menampakkan diri di

hadapan manusia.110

Beliau wafat pada hari Kamis Pahing, 09 Dzul Hijjah

1417 H/ 17 April 1997 M dalam usia 76 tahun.

b. Karya KH. Ghazali.

KH. Ghazali semasa hidup tergolong orang yang

produktif dalam hal melahirkan karya tulis, namun karya-karya beliau

tidak dipublikasikan seperti halnya penulis-penulis yang lain. Karya-

karya beliau cukup ditulis dalam sebuah risalah yang kemudian beliau

ajarkan kepada santri-santrinya. Beliau menyampaikan apa yang

beliau tulis dan mempersilakan bagi para santrinya yang ingin

menggandakan (memfoto kopi).

Bahkan perhatian ahli waris terhadap karya-karya beliau

pun agak kurang, hal ini terbukti dengan banyaknya karya-karya yang

penulis jumpai yang rusak, ada yang karena kehujanan, ada pula yang

dimakan rayap. Selain itu khusus untuk kitab ini ahli warisnya pun

tidak punya kitab aslinya. Justru penulis memperoleh kitab ini dari

murid beliau yang belajar langsung kepada beliau dan diizinkan untuk

menggandakannya.

110

Hasil wawancara dengan Bapak KH. Sahlan M. Nur, Op. Cit

Page 72: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Di antara karya KH. Ghazali adalah

1. Risalah Kasyf al-Jilbab

Nama lengkap kitab yang disusun KH. Ghazali adalah

Kasyf al-Jilbab fi al Ijtima‟ bi Aqshar al Hisab ala Thariqati al Syekh

Yunus bin Abdullah al Kediri. Kitab ini disusun oleh beliau pada hari

Rabu Kliwon, 5 Sya‟ban 1408 H. yang bertepatan dengan tanggal 23

Maret 1988.111

Adapun data yang digunakan dalam kitab tersebut

merujuk pada kitab Risalah al-Qamarain fi Ijtima al-Nayyirain karya

Syekh Yunus bin Abdullah Kediri sebagaimana pengakuan pengarang

dalam Mukaddimah kitab ini.

Kitab ini memuat beberapa pokok pembahasan, dimulai

dengan mukaddimah, kemudian langkah-langkah menghitung ijtima

yang kemudan dilengkapi juga dengan table data sebagai bahan

perhitungan. Selain itu, pada bagian terakhir kitab ini dibahas secara

singkat tentang tata cara mengetahui dan menghitung hari pada bulan-

bulan tertentu.

2. Bulugh al-Wathor fi al-„Amal bi al-Qamar

Kitab ini membahas metode yang digunakan untuk

mengetahui thul al-qamar, mengetahui terbit dan tenggelamnya,

mengetahui lama hilal di atas ufuk, posisi hilal, cahaya hilal, sifat

hilal dan kemungkinan merukyahnya yang diambil dari kitab al-

Mathla‟ al-Sa‟id.

111

Abu abdul Kholiq Ghazali bin Mas‟ud, Kasyf al Jilbab fi al Ijtima‟ bi

Aqshar al Hisab ala Thariqati al Syekh Yunus bin Abdullah al Kediri.

Page 73: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

3. Risalah fi al-„Amal bi al-Rub‟i al-Mujayyab,

Risalah ini berisikan penjelasan mngenai pola kerja rubu‟

mujayyab dalam penentuan jam dan waktu yang sesuai dengan al-

sa‟ah al-zawaliyah. Rislah ini terdiri dari 13 (tiga belas) bab ditambah

pendahuluan dan penutup.

4. Nafisat al-Ashfad

Buku ini berisi tentang wirid-wirid dan hizib-hizib yang

diamalkan oleh KH. Ghazali dan sampai sekarang masih digunakan

dan diamalkan oleh ahli warisnya, baik secara individu maupun

jamaah.

B. Metode Perhitungan Awal Bulan Qamariah dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

Data Tahun Majmu’ah

Tahun Allamah Hissoh Khossoh Markaz

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة م

1370 5 13 43 6 24 39 4 24 7 3 10 4

1400 3 13 58 2 26 3 2 18 49 4 18 4

1430 2 14 13 10 27 27 - 12 46 5 26 4 Data Tahun Majmu‟ah dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

Data Tahun Mabsutoh

Tahun Allamah Hissoh Khossoh Markaz

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة م

1 4 8 49 - 8 3 10 9 48 11 19 16

2 1 17 37 - 16 6 8 19 36 11 8 32

3 6 2 26 - 24 8 6 29 24 10 27 48

4 3 11 14 1 2 11 5 9 12 10 17 4

5 7 20 3 1 10 14 3 19 - 10 6 20

6 5 4 51 1 18 17 1 28 47 9 25 36

7 2 13 40 1 26 20 0 8 35 9 14 52

8 6 22 28 2 4 22 10 18 23 9 4 8

9 4 7 17 2 12 25 8 28 11 8 23 24

10 1 16 5 2 20 28 7 7 59 8 12 40 Data Tahun Mabsuthah dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

Page 74: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Data Bulan

Bulan Allamah Hissoh Khossoh Markaz

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة م

Muharrom 1 12 44 1 - 40 - 25 39 - 29 6

Shofar 3 1 28 2 1 20 1 21 38 1 28 13

R. Awal 4 14 12 3 2 1 2 17 27 2 27 19

R. Akhir 6 2 56 4 2 41 3 13 16 3 26 25

J. Awal - 15 40 5 3 21 4 9 5 4 25 32

J. Akhir 2 4 24 6 4 1 5 4 54 5 24 38

Rajab 3 17 8 7 4 42 6 - 43 6 23 44

Sya‟ban 5 5 52 8 5 22 6 26 32 7 22 51

Ramadhan 6 18 36 9 6 2 7 22 21 8 21 57

Syawwal 1 7 20 10 6 42 8 18 10 9 21 3

Dzul Qa‟dah 2 20 4 11 7 23 9 13 59 10 20 10

Dzul Hijjah 4 8 49 0 8 3 10 9 48 11 19 16 Data Bulan dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

Dalam menghitung awal bulan Qamariah, kitab Kasyf al-Jilbab

menggunakan metode hisab haqiqi bi al-taqrib. Hal ini ditunjukkan dengan

tidak adanya koreksi-koreksi seperti kerendahan ufuk (dip), refraksi, dan lain

sebagainya yang digunakan dalam metode hisab haqiqi bi al-tahqiq..

Cara untuk menghitung awal bulan Qamariah dalam kitab ini

dapat dilalui dengan beberapa langkah sebagai berikut

1. Mengambil انمركز , انخاصة, انحصة, انعالمةحركات dari tabel

(tahun satuan) انمبسىطة dan (tahun puluhan) جذوال انسىيه انعربيةانمجمىعة

jika ada, atau tahun puluhan (انمجمىعة) saja dengan tahun dan bulan

yang dicari kemudian dijumlahkan sesuai tingkatannya. Hasil

penjumlahan itulah yang kemudian kita namakan dengan

;Contoh .انحركات انمطهمات

Page 75: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Mengetahui ijtima‟ akhir Ramadlan 1432 H.

مركز خاصة حصة عالمة

لة جة ج لة جة ج لة جة ج لة عة و

1430 02 14 13 10 27 27 00 12 46 05 26 04

2 01 17 37 00 16 06 08 19 36 11 08 32

1432 04 08 50 11 13 33 09 02 22 05 04 36

57 21 08 21 22 07 02 06 09 36 18 06 رمضان

33 26 01 43 24 04 35 19 08 26 03 4 انحركات انمطهمات

2. Mengambil تعذيم االول dari jadwal (tabel) sesuai data انخاصة yang telah

dijumlahkan kemudian mengambil تعذيم انثاوي dari tabel انمركز yang

telah dijumlahkan. Kemudian kedua ta‟dil itu dijumlahkan. Hasil dari

penjumlahan itu disebut dengan انبعذ انمطهك. Contoh;

: انخاصة انحاصهة بعذ انجمع

:انمركز انحاصهة بعذ انجمع

187 :تعذيم انخاصة / تعذيم االول

+343 :تعذيم انمركز / تعذيم انثاوي

530 :انبعذ انمطهك

3. Mengambil حصة انساعة dalam tabel sesuai nilai انخاصة kemudian

dikalikan dengan انبعذ انمطهك. Setelah kita kalikan maka hasilnya kita

ambil empat angka dari kanan,maka sisa hasilnya tersebut dinamakan

dan empat angka yang kita potong tersebut kita ,ساعات تعذيم انعالمة

kalikan 60 (kaidah) dan hasilmya juga kita potong empat angka dari

kanan maka sisanya disebut تعذيم انعالمة دلائك . Contoh;

04 24 43

01 26 33

Page 76: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

180 :حصة انساعة

x 530 :انبعذ انمطهك

0000

540

900 +

عة 95400

60 x

00000

32400+

لة 324000

Dalam contoh ini dapat diketahui bahwa nilai تعذيم انعالمة دلائك ialah

9 عة لة 32

4. Mengurangi انعالمة انمطهمة dengan تعذيم انعالمة yang kemudian hasilnya

disebut انعالمة انمعذنة . Contoh;

: عالمة انمطهمة

:تعذيم انعالمة

:عالمة انمعذنة

Keterangan;

a. Kitab ini disusun dengan menggunakan koordinat 71 derajat 19

menit yang merupakan koordinat kota Rembang dari kota

Makkah. Dengan demikian jika hendak menghitung untuk

kota-kota yang berada di luar Rembang maka kita dapat

melakukannya dengan cara jam „allamah al-mu‟addalah

tersebut ditambah fadlutthulain (selisih bujur) antara Rembang

4 03 26

- 09 32

3 17 54

Page 77: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

dengan termpat tersebut, dengan catatan jika tempat tersebut

berada di sebelah timur Rembang, jika tempat tersebut berada

di sebelah barat rembang maka fadlutthulain tersebut

dikurangkan jam „allamah al-mu‟addalah.

b. Jam yang terdapat dalam perhitungan ini dihitung mulai jam

ketika matahari tenggelam (ghurub) yakni jam 6 setelah

matahari tergelincir/ kulminasi atas (zawal)

5. Mengurangkan ساعات انعالمة انمعذنة dengan 24 jam (sehari semalam),

kemudian hasilnya kita sebut dengan ساعات مه االجتماع انى انغروب.

Contoh;

: ساعة

:ساعات انعالمة انمعذنة

:ساعات مه االجتماع انى انغروب

6. Kemudian hasil dari ساعات مه االجتماع انى انغروب dikalikan 30 menit

untuk menghasilkan tinggi hilal. Contoh;

:ساعات مه االجتماع انى انغروب

(بانجبر ) جه 3 له 03: ارتفاع انهالل

24

17 54

06 06

06 06

3

-

3

-

3’ 00”

X 30

3

Page 78: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

7. Mengalikan tinggi hilal dengan 4 menit untuk mencari lama hilal di

atas ufuk setelah matahari terbenam ( دلائك مكث انهالل فىق االفك بعذ انغروب)

Contoh;

له 12 :مكث انهالل

8. Mengambil عرض انممر dari tabel sesuai nilai buruj انحصة untuk bagian

atas atau bawahnya dan juga derajat انحصة untuk nilai sebelah kanan

atau kiri. Kemudian pada pertemuan nilai keduanya itulah nilai عرض

Nilai dari .مكث انهالل kemudian jumlahkan dengan nilai ,انممر

penjumlahan ini disebut وىر انهالل (cahaya hilal) yang mana setiap 60

menit sama dengan satu jari. Contoh;

:عرض انممر

:دلائك مكث انهالل

:وىر انهالل

03 03

12

-

12

12’ 12”

X 4

52”

12‟

12’ 52”

Page 79: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

C. Perhitungan Awal Bulan Qamariah dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

Perhitungan akhir Ramadhan 1432 H

مركز خاصة حصة عالمة

لة جة ج لة جة ج لة جة ج لة عة و

1430 02 14 13 10 27 27 00 12 46 05 26 04

2 01 17 37 00 16 06 08 19 36 11 08 32

1432 04 08 50 11 13 33 09 02 22 05 04 36

57 21 08 21 22 07 02 06 09 36 18 06 رمضان

33 26 01 43 24 04 35 19 08 26 03 4 انحركات انمطهمات

: انخاصة انحاصهة بعذ انجمع

:انمركز انحاصهة بعذ انجمع

187 :تعذيم انخاصة / تعذيم االول

+343 :تعذيم انمركز / تعذيم انثاوي

530 :انبعذ انمطهك

180 :حصة انساعة

x 530 :انبعذ انمطهك

0000

540

900 +

عة 95400

60 x

00000

32400+

لة 324000

04 24 43

01 26 33

Page 80: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Dalam hasil ini dapat diketahui bahwa nilai تعذيم انعالمة دلائك ialah 9

لة 32 عة

: عالمة انمطهمة

:تعذيم انعالمة

:عالمة انمعذنة

Dengan demikian Ijtima‟ terjadi pada hari Senin

: ساعة

:ساعات انعالمة انمعذنة

:ساعات مه االجتماع انى انغروب

Dengan demikian Ijtima‟ terjadi pada hari Senin 6 jam 6 menit

sebelum Ghurub yang berarti jam 11:54 WIB

:ساعات مه االجتماع انى انغروب

(بانجبر ) جه 3 له 03: ارتفاع انهالل

Dengan demikian ketinggian hilal pada saat ghurub ialah 3° 3’

:مكث انهالل

Lama hilal di atas ufuk 12 menit 12 detik sejak terbenam matahari

:عرض انممر

:دلائك مكث انهالل

:وىر انهالل

4 03 26

- 09 32

3 17 54

24

17 54

06 06

06 06

3

-

3

-

3’ 00”

X 30

3

03 03

12

-

12

12’ 12”

X 4

52”

12‟

12’ 52”

Page 81: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

BAB IV

Analisis Terhadap Konsep Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf

al-Jilbab

A. Perbedaan Kitab Kasyf al-Jilbab dengan Kitab Sullam al-Nayyirain, Fath

al-Ro’uf al Mannan dan Syamsul Hilal.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai

dengan peningkatan sumber daya manusia ternyata berdampak luas bagi

perkembangan ilmu hisab terutama di Indonesia. Dengan semakin

berkembangnya zaman manusiapun mulai berpikir cerdas dalam menanggapi

segala sesuatu, tidak terkecuali dalam bidang ilmu hisab. Sebagaimana yang

telah diketahui bahwa pada awal mulanya ilmu hisab ini hanyalah

berdasarkan kebiasaan atau yang sering disebut dengan hisab „urfi.

Banyak ulama yang mulai mencurahkan perhatiannya terhadap

perkembangan ilmu ini. Para ulama banyak yang mengarang berbagai macam

kitab falak dengan tujuan untuk mengembangkan ilmu ini. Kitab-kitab

tersebut juga disajikan dalam berbagai macam sistem perhitungan, berbeda

markaz, maupun berbeda dalam hal-golongan hisab.

Kitab-kitab tersebut antara lain Sullam al-Nayyirain karya

Muhammad Manshur bin Abdul Hamid Muhammad Damiri al-Batawi,

Syamsul Hilal, Nurul Anwar karya KH. Noor Ahmad SS Jepara, Fath al-

Ro‟uf al-Mannan karya Abu Hamdan Abdul Jalil bin abdul Hamid Kudus, al-

Khulashah al-Wafiyah karya KH. Zubair Umar Jailani Salatiga dan lain

sebagainya.

Page 82: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Secara umum dalam menghitung awal bulan Qamariah, kitab ini

lebih singkat dari pada kitab-kitab taqribi yang lainnya. Kitab ini hanya

menggunakan dua kali ta‟dil yaitu menjumlahkan ta‟dil al-khossoh dan ta‟dil

al-markaz untuk mencari bu‟du al-muthlaq yang kemudian dilanjutkan

dengan mencari ta‟dil al-„allamah yang kemudian digunakan untuk

menentukan jam ijtima‟ sampai matahari terbenam setelah itu membagi

selisih tersebut dengan 30 menit maka diketahuilah ketinggian hilal-pada saat

itu.

Sebagaimana pengakuan pengarang kitab Kasyf al-Jilbab ini

bahwa hasil perhitungan ini telah digunakan berkali-kali dan berkesesuaian

dengan keadaan yang terjadi, maka dari situlah penulis tergerak untuk

menguak kebenaran atas pengakuan tersebut. Mengingat kitab ini masih

menggunakan sistem taqribi, sedangkan hampir semua kitab yang

menggunakan sistem hisab taqribi hasilnya masih terpaut cukup jauh dengan

keadaan yang sebenarnya.

Untuk mengetahui kebenaran pengakuan tersebut maka penulis

melakukan beberapa analisis di bawah ini yang meliputi;

1. Paradigma yang Membangun Teori

Sistem perhitungan yang dipakai dalam kitab Kasyf al-Jilbab

ialah sistem hisab haqiqi bi al-taqrib, artinya data-data yang digunakan

masih bersifat perkiraan. Dalam sistem hisab haqiqi bi al-taqrib,

Page 83: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

pemikirannya didasarkan kepada teori Ptolomeus112

yang sering dikenal-

dengan teori geosentris.

Menurut teori geosentris, Bumi tidaklah bergerak mengelilingi

matahari, melainkan tetap berdiam diri pada tempatnya. Bumi menjadi

pusat tata surya. Oleh sebab itu seluruh benda langit yaitu meliputi

matahari, bulan, dan benda-benda angkasa lainnya bergerak mengelilingi

Bumi. Berpangkal dari sini maka koreksi yang dilakukan dalam sistem ini

yakni koreksi terhadap posisi bulan dan matahari bisa dibilang sangat

sederhana.113

2. Sumber Data yang Digunakan

Masih sebagaimana pengakuan pengarang kitab Kasyf al-Jilbab

ini, bahwa data-data yang digunakan dalam perhitungan awal bulan

Qamariah dalam kitab ini ialah data-data yang diambil dari tabel sang

Guru, Syekh Yunus Kediri. Namun, dalam hal-ini KH. Ghozali mengubah

bujur markaz perhitungan dengan menjadikan kota Rembang sebagai

pusatnya, yakni 71° 19‟ terhitung dari kota Makkah al-Mukarramah.

3. Penentuan Ijtima‟

Dalam penentuan ijtima‟ kitab Kasyf al-Jilbab tidak

menunjukkan secara langsung pada jam menit serta detik berapa ijtima‟

terjadi. Akan tetapi, seperti halnya kita-kitab lainnya dalam penentuan

112

Ptolomeus adalah sarjana Mesir di Iskandariah yang berpendapat bahwa

Bumi itu diam, sedangkan seluruh benda langit beredar mengelilinginya. Lihat P.

Simanora, Ilmu Falak (Kosmografi), cet, XXX, Jakarta: Penerbit CV Pedjuang Bangsa,

1985, hal. 3 113

Ahmad Sayful Mujab, Studi Analisis Pemikiran Hisab KH. Moh. Zubair

Abdul Karim dalam Kitab Ittifaq Dzatil Bain, Skripsi Fakultas Syari‟ah IAIN Walisongo,

2007, hlm. 63.

Page 84: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

ijtima‟nya kitab ini menggunakan istilah jarak jam antara ijtima‟ sampai

ghurub, sehingga untuk mengetaui jam berapa ijtima‟ itu terjadi ialah

dengan cara mengurangi jam terbenam matahari dengan lama antara

ijtima‟ dengan ghurub, maka dengan langkah tersebut dapat ditentukan

jam berapa (WIB) ijtima‟ terjadi.

Contoh, jika jam antara ijtima dengan ghurub sebesar 13 jam,

itu berarti kita harus menghitung mundur 13 jam dari jam ghurub. Jika jam

ghurub adalah jam 18.00 WIB, maka 13 jam sebelumnya ialah jam 05.00

WIB, itu berarti ijtima terjadi pada pukul 05.00 WIB.

4. Penentuan Ketinggian Hilal

Ketinggian hilal merupakan hal yang sangat penting dalam

proses ini (hisab). Hal tersebut dikarenakan dari sinilah dapat diketahui

apakah secara teori hilal sudah ada di atas ufuk atau belum. Selain itu juga

untuk mengetahui apakah hilal memungkinkan untuk dilihat atau tidak.

Hal ini pula yang akan dibuktikan dalam ru‟yat al-hilal.

Dalam penentuan ketinggian hilal, kitab Kasyf al-Jilbab

menggunakan metode yang cukup simpel, yaitu jarak jam antara ijtima‟

dengan ghurub dikalikan 30 menit.

Dengan hasil tersebut menurut pengakuan pengarang kitab

Kasyf al-Jilbab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, akan tetapi

mengingat sistem yang dipakai masih menggunakan sistem hisab haqiqi bi

al-taqrib maka penulis akan mencoba membuktikan dengan

membandingkan hasil perhitungan kitab Kasyf al-Jilbab dan kitab-kitab

Page 85: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

lain yang menggunakan sistem hisab haqiqi bi al-taqrib untuk kemudian

dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan menggunakan sistem hisab

haqiqi kontemporer yang tingkat akurasinya sudah terbukti.

Secara umum, untuk mengetahui dan membuktikan tingkat

akurasi hasil perhitungan dalam kitab Kasyf al- Jilbab ini, berikut penulis

sajikan perbandingan hasil perhitungan antara kitab Kasyf al-Jilbab

dengan kitab-kitab lainnya.

Perhitungan Awal Syawwal 1413 H

Hasil Ijtima Jam Irtifa’ Mukuts

Kitab

Kasyf al-Jilbab Selasa 13.37 2° 12‟ 09 Menit

Sullam al-Nayyirain Selasa 12.50 2° 35‟ 10 Menit

Fath al-Ro‟uf al-Mannan Selasa 13.01 2° 20‟ 09 Menit

Syamsul Hilal Selasa 13.03 2° 19‟ 09 Menit

Kontemporer Selasa 14.12 - 1° 54‟ 00 Menit

Perhitungan Awal Syawwal 1414 H

Hasil Ijtima Jam Irtifa’ Mukuts

Kitab

Kasyf al-Jilbab Sabtu 13.44 2° 08‟ 9 Menit

Sullam al-Nayyirain Sabtu 13.13 2° 32‟ 10 Menit

Fath al-Ro‟uf al-Mannan Sabtu 13.29 2° 07‟ 09 Menit

Syamsul Hilal Sabtu 13.24 2° 10‟ 09 Menit

Kontemporer Sabtu 14.06 - 1° 38‟ 00 Menit

Page 86: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Perhitungan Awal Ramadlan 1432 H

Hasil Ijtima Jam Irtifa’ Mukuts

Kitab

Kasyf al-Jilbab Ahad 02.47 7° 36‟ 30 Menit

Sullam al-Nayyirain Ahad 01.03 8° 28‟ 34 Menit

Fath al-Ro‟uf al-Mannan Ahad 01.19 8° 10‟ 33 Menit

Syamsul Hilal Ahad 01.25 8° 08‟ 33 Menit

Kontemporer Ahad 01.41 7° 12‟ 27 Menit

Perhitungan Awal Syawwal1432 H

Hasil Ijtima Jam Irtifa’ Mukuts

Kitab

Kasyf al-Jilbab Senin 11.54 3° 03‟ 12 Menit

Sullam al-Nayyirain Senin 10.12 3° 54‟ 16 Menit

Fath al-Ro‟uf al-Mannan Senin 10.25 3° 35‟ 14 Menit

Syamsul Hilal Senin 10.35 3° 30‟ 14 Menit

Kontemporer Senin 10.05 2° 00‟ 07 Menit

Perhitungan Awal Ramadlan1433 H

Hasil Ijtima Jam Irtifa’ Mukuts

Kitab

Kasyf al-Jilbab Kamis 10.39 3° 41‟ 15 Menit

Sullam al-Nayyirain Kamis 09.49 4° 06‟ 16 Menit

Fath al-Ro‟uf al-Mannan Kamis 10.00 3° 50‟ 15 Menit

Syamsul Hilal Kamis 10.04 3° 48‟ 15 Menit

Kontemporer Kamis 11.25 1° 47‟ 06 Menit

Page 87: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Perhitungan Awal Syawwal1433 H

Hasil Ijtima Jam Irtifa’ Mukuts

Kitab

Kasyf al-Jilbab Jum‟at 22.54 9° 33‟ 38 Menit

Sullam al-Nayyirain Jum‟at 22.14 9° 53‟ 40 Menit

Fath al-Ro‟uf al-Mannan Jum‟at 22.24 9° 36‟ 38 Menit

Syamsul Hilal Jum‟at 22.31 9° 33‟ 38 Menit

Kontemporer Jum‟at 22.56 7° 27‟ 28 Menit

Dari beberapa hasil perhitungan awal bulan Qamariah dalam

tabel di atas kita dapat menyimpulkan bahwa hasil perhitungan ketinggian

hilal-dalam kitab Kasyf al-Jilbab ini lebih mendekati hasil hisab

kontemporer dibanding kitab-kitab yang tertulis dalam tabel yang

notabene sama-sama menggunakan metode hisab haqiqi bi al-taqrib.

Namun demikian tidak dalam hasil perhitungan jam terjadinya ijtima,

sebagaimana dalam tabel di atas jam terjadinya ijtima‟ yang dihasilkan

dalam perhitungan kitab ini ternyata jauh lebih lambat dari pada yang lain.

Perbedaan Perhitungan Antara Kitab Kasyf al-Jilbab Dengan Kitab Taqribi

Lainnya

a. Perbedaan Data

Berikut kami sajikan beberapa perbandingan data yang terdapat

dalam masing-masing kitab;

Page 88: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

1. Kasyf al-Jilbab

a. Data Tahun Majmu‟ah

Tahun Allamah Hissoh Khossoh Markaz

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة م

1370 5 13 43 6 24 39 4 24 7 3 10 4

1400 3 13 58 2 26 3 2 18 49 4 18 4

1430 2 14 13 10 27 27 - 12 46 5 26 4 Data Tahun dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

b. Data Bulan

Bulan Allamah Hissoh Khossoh Markaz

قة جة kج قة جة ج قة جة ج قة عة م

Muharram 1 12 44 1 - 40 - 25 39 - 29 6

Shofar 3 1 28 2 1 20 1 21 38 1 28 13

R. Awal 4 14 12 3 2 1 2 17 27 2 27 19

R. Akhir 6 2 56 4 2 41 3 13 16 3 26 25

J. Awal - 15 40 5 3 21 4 9 5 4 25 32

J. Akhir 2 4 24 6 4 1 5 4 54 5 24 38

Rajab 3 17 8 7 4 42 6 - 43 6 23 44

Sya‟ban 5 5 52 8 5 22 6 26 32 7 22 51

Ramadlan 6 18 36 9 6 2 7 22 21 8 21 57

Syawwal 1 7 20 10 6 42 8 18 10 9 21 3

Dzul Qa‟dah 2 20 4 11 7 23 9 13 59 10 20 10

Dzul Hijjah 4 8 49 0 8 3 10 9 48 11 19 16 Data Bulan dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

2. Sullam al-Nayyirain

a. Data Tahun Majmu‟ah

Tahun Allamah Hissoh Khossoh Markaz „Auj

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة م

1370 7 1 34 7 25 33 5 20 13 4 9 10 3 11 38

1400 5 1 49 3 27 3 3 14 13 5 17 10 3 12 2

1430 3 2 4 11 28 33 1 8 13 6 25 10 3 12 26 Data Tahun dalam Kitab Sullam al-Nayyirain

Page 89: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

b. Data Bulan

Bulan Allamah Hissoh Khossoh Markaz „Auj

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة م

Muharram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Shofar 1 12 44 1 0 40 0 25 49 0 29 6 0 0 0

R. Awal 3 1 28 2 1 20 1 21 38 1 28 13 0 0 0

R. Akhir 4 14 12 3 2 1 2 12 27 2 27 19 0 0 0

J. Awal 6 2 56 4 2 41 3 13 16 3 26 25 0 0 0

J. Akhir 0 15 40 5 3 21 4 9 5 4 25 32 0 0 0

Rajab 2 4 24 6 4 1 5 4 54 5 24 38 0 0 0

Sya‟ban 3 17 8 7 4 42 6 0 43 6 23 44 0 0 0

Ramadlan 5 5 52 8 5 22 6 26 32 7 22 51 0 0 0

Syawwal 6 18 36 9 6 2 7 22 20 8 21 57 0 0 0

Dzul Qa‟dah 1 7 20 10 6 42 8 18 10 9 21 3 0 0 0

Dzul Hijjah 2 20 5 11 7 23 9 13 59 10 20 10 0 0 0 Data Bulan dalam Kitab Sullam al-Nayyirain

3. Fath al-Ro‟uf al-Mannan

a. Data Tahun Majmu‟ah

Tahun Allamah Hissoh Wasath Khossoh Markaz

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة م

1370 2 22 28 7 2 42 6 10 57 3 3 55 2 29 19

1400 7 22 43 3 4 6 7 19 21 - 27 53 4 7 19

1430 5 22 57 11 5 30 8 27 45 10 21 49 5 15 19 Data Tahun dalam Kitab Fath al-Ro‟uf al-Mannan

b. Data Bulan

Bulan Allamah Hissoh Wasath Khossoh Markaz

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة م

Muharram 1 12 44 1 0 40 0 29 6 0 25 49 0 29 6

Shofar 3 1 28 2 1 20 1 28 13 1 21 32 1 28 13

R. Awal 4 14 12 3 2 1 2 27 19 2 17 37 2 27 31

R. Akhir 6 2 56 4 2 41 3 26 25 3 13 16 3 26 25

J. Awal 7 15 40 5 3 21 4 25 32 4 9 5 4 25 32

J. Akhir 2 4 24 6 4 1 5 24 28 5 4 54 5 24 38

Rajab 3 17 8 7 4 42 6 23 45 6 0 43 6 23 44

Sya‟ban 5 5 53 8 5 22 7 22 51 6 26 32 7 22 51

Ramadlan 6 18 36 9 6 3 8 21 58 7 22 21 8 21 57

Syawwal 1 7 20 10 6 42 9 21 4 8 18 10 9 21 3

Dzul Qa‟dah 2 20 4 11 7 23 10 20 10 9 13 59 10 20 10

Dzul Hijjah 4 8 48 0 8 3 11 19 17 10 9 48 11 19 16 Data Bulan dalam Kitab Fath al-Ro‟uf al-Mannan

Page 90: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

4. Syamsul Hilal

a. Data Tahun Majmu‟ah

Tahun Allamah Hissoh Wasath Khossoh Markaz

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة م

1370 2 22 28 7 05 24 6 21 54 3 7 50 2 58 38

1400 - 22 43 3 8 12 7 38 42 - 55 44 4 14 38

1430 5 22 58 11 11 - 8 5 30 10 43 38 5 30 38 Data Tahun dalam Kitab Syamsul Hilal

b. Data Bulan

Tahun Allamah Hissoh Wasath Khossoh Markaz

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة م

Muharram 1 12 44 1 1 21 - 58 13 - 51 38 - 58 13

Shofar 3 1 28 2 2 41 1 56 26 1 43 16 1 56 26

R. Awal 4 14 12 3 4 2 2 54 38 2 34 54 2 54 38

R. Akhir 6 2 56 4 5 22 3 52 51 3 26 32 3 52 51

J. Awal 7 15 40 5 6 43 4 51 4 4 18 10 4 51 4

J. Akhir 2 4 24 6 8 3 5 49 16 5 9 48 5 49 16

Rajab 3 17 8 7 9 23 6 47 30 6 1 26 6 47 29

Sya‟ban 5 5 52 8 10 44 7 45 43 6 53 4 7 45 41

Ramadlan 6 18 36 9 12 4 8 43 55 7 44 42 8 43 54

Syawwal 1 7 20 10 13 25 9 42 8 8 36 19 9 42 7

Dzul Qa‟dah 2 20 4 11 14 45 10 40 21 9 27 58 10 40 20

Dzul Hijjah 4 8 48 0 16 6 11 38 33 10 19 36 11 38 32 Data Bulan dalam Kitab Syamsul Hilal

Dari tampilan data yang penulis sajikan di atas, dapat diketahui

bahwa antara data kitab Kasyf al-Jilbab dengan kitab yang lain terdapat

perbedaan yang tentu perbedaan ini akan mempengaruhi hasil akhir.

Perbedaan data di atas salah satunya disebabkan oleh perbedaan

koordinat markaz masing-masing kitab. Jika kitab Sullam al-Nayyirain

bermarkaz di Jakarta, Syamsul Hilal di Jepara dan Fath al-Ro‟uf al-

Mannan bermarkaz di Semarang, maka kitab Kasyf al-Jilbab bermarkaz di

Page 91: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Rembang. Sehingga karena data tersebut dipindah dari satu markaz ke

markaz yang lain maka perbedaan titik koordinat akan sangat menentukan.

Data-data yang digunakan dalam perhitungan awal bulan

Qamariah dalam kitab Kasyf al-Jilbab sebagaimana pengakuan

pengarangnya diperoleh dari tabel guru pengarang yaitu Syekh Yunus

Kediri, hanya saja ada beberapa data yang dihilangkan yakni data al-

Wasath, selain itu pengarang juga merubah markaz yang pada awalnya

berada di Kediri dipindah ke Rembang, sehingga terdapat perbedaan

antara data dalam kitab ini dengan kitab asli karangan Syekh Yunus.

Namun karena metode yang dipakai masih dalam kategori hisab

haqiqi bi al-taqrib, yang notabene mengikuti paham Geosentris yang

secara ilmiah telah digugurkan oleh teori Heiosentris, maka secara ilmiah

pula data-data yang terdapat dalam kitab Kasyf al-Jilbab ini sudah tidak

sesuai dengan kebenaran ilmiah (tidak relevan/ tidak akurat).

b. Perbedaan Proses Perhitungan

1. Kasyf al-Jilbab.

Proses perhitungan dalam kitab ini yang menjadi data utama

untuk mencari gerak muthlaq ialah, „Allamah, Hissoh, Khossoh, dan

Markaz.

Selain data yang berbeda dalam kitab ini data tahun yang

digunakan dalam perhitungan bukanlah tahun sebelumnya, namun tahun

itu juga. Sedangkan untuk bulan tetap mengambil data bulan sebelumnya.

Page 92: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Contoh, menghitung bulan Ramadlan 1432 H. maka data yang digunakan

ialah data bulan Sya‟ban tahun 1432 H.

Adapun data-data yang diproses untuk menghasilkan keterangan

tentang awal bulan telah penulis jelaskan pada sub bab terdahulu.

2. Sullam al-Nayyirain

Proses perhitungan dalam kitab ini yang menjadi data utama

untuk mencari gerak muthlaq ialah, „Allamah, Hissoh, Khossoh, Markaz,

dan „Auj.

a. „Allamah ialah; waktu terjadinya konjungsi yang menjadi

penghabisan bulan yang pertama sekaligus permulaan bulan ke dua

dengan kata lain yang memisahkan antara kedua bulan tersebut.114

b. Hissoh ialah; istilah untuk menunjukkan lebar bulan, yakni pada

kemiringan lintasan edar bulan dari lintasan edar Bumi dalam

Madar al-I‟tidal.115

c. Khossoh ialah; istilah untuk tempat/ posisi bulan pada garis

edarnya.116

d. Markaz ialah; istilah untuk tempat/ posisi tetap matahari pada garis

edarnya117

e. Auj ialah; istilah untuk menggambarkan titik terjauh matahari dari

Bumi pada orbitnya.118

114

Muhammad Manshur ibn abd Hamid, Sullam al-Nayyirain, Jakarta: Madrasah

al-Khoiriyah al-Manshuriyah, 1925, hal. 4 115

Ibid, hal-4 116

Ibid, hal-4 117

Ibid, hal-4 118

Ibid, hal-4

Page 93: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Dalam perhitungannya, data tahun yang digunakan dalam

perhitungan bukanlah tahun sebelumnya, namun tahun itu juga. Sedangkan

untuk bulan mengambil data bulan sebelumnya. Adapun data-data yang

dihitung ialah;

a. Ta‟dil al-Khossoh; menghitung sesuai data yang ada dalam tabel

dengan menggunakan nilai al-Khossoh

b. Ta‟dil al-Markaz; menghitung sesuai data yang ada dalam tabel

dengan menggunakan nilai al-Markaz

c. Bu‟du al-Nayyirain Ghoiru al-Mu‟addalah; Ta‟dil al-Khossoh

ditambah Ta‟dil al-Markaz

d. Ta‟dil al-Syams; Bu‟du al-Nayyirain Ghoiru al-Mu‟addalah

dikalikan 5 menit ditambah Ta‟dil al-Markaz.

e. Wasath al-Syams; al-Auj ditambah al-Markaz

f. Muqawwim al-Syams; Wasath al-Syams dikurangi Ta‟dil al-Syams

g. Daqa‟iq Ta‟dil al-Ayyam; menghitung sesuai dengan data

Muqawwim al-Syams

h. Bu‟du al-Nayyirain al-Mu‟addalah; Bu‟du al-Nayyirain Ghoiru al-

Mu‟addalah dikurangi Daqa‟iq Ta‟dil al-Ayyam

i. Hissoh al-Sa‟ah; menghitung sesuai dengan data al-Khossoh

j. Ta‟dil al-„Allamah; Bu‟du al-Nayyirain al-Mu‟addalah dikalikan

Hissoh al-Sa‟ah.

k. Al-„Allamah al-Mu‟addalah bi Jakarta; al-„Allamah Ghoiru al-

Mu‟addalah dikurangi Ta‟dil al-„Allamah

Page 94: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

l. Selisih Jam di antara dua Bujur; selisih antara bujur tempat dengan

bujur Jakarta dikalikan 4 menit

m. „Allamah sesuai dengan tempat; al-„Allamah al-Mu‟addalah bi

Jakarta ditambah selisih jam antara kedua bujur.

n. Irtifa‟ al-Hilal; Selisih jam dengan jam Ijtima‟ dikalikan 4 menit

o. Mukts al-Hilal; Irtifa‟ al-Hilal-dikalikan 4 menit

p. Nuru al-Hilal; Ardlu al-Qamar (menghitung sesuai dengan data

Hissoh) dikalikan 4 menit

q. Manzilah al-Qamar; menghitung sesuai data Muqawwim al-Syams

3. Fath al-Ro’uf al-Mannan

Proses perhitungan dalam kitab ini yang menjadi data utama

untuk mencari gerak muthlaq ialah, „Allamah, Hissoh al-„Ardl, Wasath al-

Syams, Khossoh, dan Markaz.

Dalam perhitungannya, data tahun yang digunakan dalam

perhitungan adalah tahun sebelumnya, begitu juga untuk bulan mengambil

data bulan sebelumnya. Adapun langkah perhitungannya ialah;

a. Ta‟dil Khossoh; tabel

b. Ta‟dil Markaz; tabel

c. Bu‟du al-Muthlaq; penjumlahan antara Ta‟dil Khossoh dan Ta‟dil

Markaz

d. Ta‟dil al-Syamsi; Bu‟du al-Muthlaq dikalikan 5 menit, kemudian

ditambah Ta‟dil Markaz

Page 95: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

e. Muqawwim al-Syamsi (darajat/ thul al-syams); al-Wasath

dikurangi Ta‟dil al-Syamsi

f. Daqa‟iq al-Ayyam, tabel

g. Bu‟du al-Mu‟addal; Bu‟du al-Muthlaq dikurangi Daqa‟iq al-

Ayyam

h. Ta‟dil al-Allamah; Bu‟du al-Mu‟addal-dikalikan Hissoh al-Sa‟ah

i. Al-Allamah al-Mu‟addalah/ ijtima; Al-Allamah al-Muthlaqoh

dikurangi Ta‟dil al-Allamah

j. Al-Bu‟du min al-Ijtima ila al-Ghurub; 24 jam dikurangi Sa‟at al-

Ijtima‟

k. Irtifa‟ al-Hilal; Al-Bu‟du min al-Ijtima ila al-Ghurub dibagi 2

l. Al-Muktsu; Irtifa‟ dikalikan 4 menit

m. Ardlu al-Qamar; tabel

n. Nur al-Hilal; Ardul Qamar ditambah Muktsu al-Hilal

4. Syamsul Hilal

Proses perhitungan dalam kitab ini yang menjadi data utama

untuk mencari gerak muthlaq ialah, „Allamah, Hissoh, Wasath, Khossoh,

dan Markaz.

Dalam perhitungannya, data tahun yang digunakan dalam

perhitungan adalah tahun sebelumnya, begitu juga untuk bulan mengambil

data bulan sebelumnya. Adapun proses perhitungannya ialah;

a. Ta‟dil Khossoh; tabel

b. Ta‟dil Markaz; tabel

Page 96: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

c. Bu‟du al-Muthlaq; penjumlahan antara Ta‟dil Khossoh dan Ta‟dil

Markaz

d. Ta‟dil al-Syams; hasil perkalian dari Bu‟du al-Muthlaq dengan

kaidah (0.083) ditambah dengan Ta‟dil al-Markaz

e. Ta‟dil al-Ayyam; Tabel

f. Al-Bu‟du al-Mu‟addal; al-Bu‟du al-Muthlaq dikurangi Ta‟dil al-

Ayyam

g. Hissoh al-Sa‟ah; tabel

h. Ta‟dil al-Allamah; Al-Bu‟du al-Mu‟addal-dikalikan Hissoh al-

Sa‟ah

i. Al-Sa‟at ila al-Ghurub; 24 dikurangi Sa‟at al-Allamah al-

Mu‟addalah

j. Irtifa‟; Al-Sa‟at ila al-Ghurub dikalikan 0.500

k. Al-Mukts; Irtifa‟ dikalikan 0.067

l. Nur al-Hilal; al-Muktsu ditambah Ardlu al-Qamar (tabel)

c. Perbedaan Penentuan Ijtima’

a. Sullam al-Nayyirain

Penetuan ijtima‟ dalam kitab ini diawali dengan mencari bu‟du

al-nayyirain ghoiru al-mu‟addal (bu‟du al-muthlaq) dengan cara

menjumlahkan ta‟dil khossoh dengan ta‟dil markaz. Kemudian

hasilnya dikalikan 5 menit. Setelah itu, hasil perkalian tersebut

ditambahkan dengan ta‟dil markaz yang selanjutnya disebut ta‟dil al-

syams. Setelah ta‟dil al-syams diperoleh maka ta‟dil al-syams tersebut

Page 97: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

kemudian digunakan untuk mengurangi wasath al-syams yang

diperoleh dari penjumlahan antara al-auj dengan al-markaz. Hasilnya

disebut muqawwim al-syams.

Sebagai langkah selanjutnya ialah mencari nilai ta‟dil al-

ayyam sesuai dengan nilai muqawwim al-syams yang selanjutnya nilai

ta‟dil al-ayyam tersebut digunakan untuk mengurangi bu‟du al-

muthlaq. Hasil pengurangan itulah yang disebut dengan bu‟du al-

nayyirain al-mu‟addal yang selanjutnya dikalikan hissoh al-sa‟ah

untuk mencari nilai ta‟dil al-„allamah.

b. Syamsul Hilal

Penetuan ijtima‟ dalam kitab ini diawali dengan mencari bu‟du

al-muthlaq dengan cara menjumlahkan ta‟dil khossoh dengan ta‟dil

markaz. Kemudian hasilnya dikalikan 5 menit. Setelah itu, hasil

perkalian tersebut ditambahkan dengan ta‟dil markaz yang selanjutnya

disebut ta‟dil wasath al-syams. Setelah ta‟dil wasath al-syams

diperoleh maka ta‟dil wasath al-syams tersebut kemudian digunakan

untuk mengurangi wasath al-syams yang hasilnya disebut muqawwim

al-syams.

Sebagai langkah selanjutnya ialah mencari nilai ta‟dil al-

ayyam sesuai dengan nilai muqawwim al-syams yang selanjutnya nilai

ta‟dil al-ayyam tersebut digunakan untuk mengurangi bu‟du al-

muthlaq. Hasil pengurangan itulah yang disebut dengan bu‟du al-

Page 98: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

nayyirain al-mu‟addal yang selanjutnya dikalikan hissoh al-sa‟ah

untuk mencari nilai ta‟dil al-„allamah.

c. Fath al-Ro’uf al-Mannan

Sebagaimana dalam kitab Syamsul Hilal, penetuan ijtima‟

dalam kitab ini diawali dengan mencari bu‟du al-muthlaq dengan cara

menjumlahkan ta‟dil khossoh dengan ta‟dil markaz. Kemudian

hasilnya dikalikan 5 menit. Setelah itu, hasil perkalian tersebut

ditambahkan dengan ta‟dil markaz yang selanjutnya disebut ta‟dil

wasath al-syams. Setelah ta‟dil wasath al-syams diperoleh maka ta‟dil

wasath al-syams tersebut kemudian digunakan untuk mengurangi

wasath al-syams yang hasilnya disebut muqawwim al-syams.

Sebagai langkah selanjutnya ialah mencari nilai ta‟dil al-

ayyam sesuai dengan nilai muqawwim al-syams yang selanjutnya nilai

ta‟dil al-ayyam tersebut digunakan untuk mengurangi bu‟du al-

muthlaq. Hasil pengurangan itulah yang disebut dengan bu‟du al-

nayyirain al-mu‟addal yang selanjutnya dikalikan hissoh al-sa‟ah

untuk mencari nilai ta‟dil al-„allamah.

d. Kasyf al-Jilbab

Penetuan ijtima‟ dalam kitab ini relatif singkat dibanding

kitab-kitab tersebut. Perbedaan yang dimaksud ialah jika dalam

perhitungan kitab-kitab di atas semuanya menggunakan bu‟du al-

mu‟addal untuk kemudian dikalikan dengan hissoh al-sa‟ah, maka

Page 99: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

dalam kitab ini cukup menggunakan bu‟du al-muthlaq kemudian

dikalikan hissoh al-sa‟ah.

Dengan demikian lebih singkatnya perhitungan dalam kitab

Kasyf al-Jilbab dibandingkan kitab-kitab yang kami sebutkan sebagai

pembanding ialah terletak pada langkah perhitungan untuk mencari

nilai ta‟dil al-„allamah sebagai koreksi atas al-harakat al-muthlaqah.

d. Karakteristik Hisab Urfi, dan Haqiqi

1. Hisab Urfi

Menurut Susiknan Azhari dan Ibnor Azli Ibrahim penanggalan

berdasarkan hisab urfi memiliki karakteristik:

a. Awal tahun pertama Hijriah (1 Muharam 1 H) bertepatan dengan hari

Kamis tanggal 15 Juli 622 M;

b. Satu periode (daur) membutuhkan waktu 30 tahun;

c. Dalam satu periode/ 30 tahun terdapat 11 tahun panjang (kabisat) dan

19 tahun pendek (basitah).119

2. Hisab Haqiqi bi al-Taqrib

Dalam forum seminar sehari ilmu Falak tanggal 27 April 1997

di Tugu, Bogor, Jawa Barat dicetuskan bahwa kitab Sullam al-Nayyiran

karya Muhammad Manshur bin Abdul Hamid bin Muhammad Damiri,

119

Cara menentukan suatu tahun itu termasuk tahun kabisat atau basitah adalah

dengan membagi tahun tersebut dengan angka 30. Jika sisanya termasuk deretan angka-

angka pada ketentuan dalam urutan tahun kabisat maka tahun tersebut termasuk tahun

kabisat, jika tidak maka termasuk tahun basitah. Sebagai contoh tahun 1430 H, 1430: 30=

47 daur sisa 20. Bilangan 20 tidak termasuk tahun kabisat, maka tahun 1430 H adalah

tahun basitah. Contoh yang lain adalah tahun 1431 daur sisa 21. Bilangan 21 termasuk

tahun kabisat. Sa‟aduddin Djambek agak berbeda dalam penentuan tahun kabisat ini, ia

memasukkan tahun ke 16 sebagai tahun kabisat dan tidak tahun yang ke 15.

Page 100: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Syams al-Hilal karya Noor Ahmad SS Jepara, dan Fath al-Rauf al-

Mannan karya Abu Hamdan Abdul Jalil adalah tergolong hisab Haqiqi bi

al-Taqrib yang tingkat akurasinya rendah.

a. Karena kitab ini basis data yang dijadikan acuannya adalah Zeij

(tabel astronomi) Ulugh Beik (w. 1449 M)

b. Dalam pelaksanaan pengamatannya berdasarkan teori

Geosentrisnya Ptolomeus. Sedangkan teori ini secara ilmiah telah

gugur dengan munculnya teori Heliocentris yang menyatakan

bahwa bukannya Bumi yang menjadi pusat tata surya akan tetapi

mataharilah yang menjadi pusat tata surya.

c. Ketinggian hilal dihitung dari titik pusat Bumi, bukan dari

permukaan Bumi dan berpedoman pada gerak rata-rata bulan;

setiap hari bulan bergerak dari arah barat ke timur 12˚. Rumus

ketinggian hilal adalah selisih waktu ijtima dan waktu ghurub

kemudian di bagi dua. Akibatnya apabila ijtima terjadi sebelum

ghurub, maka pastilah ketinggian hilal itu positif di atas ufuk.120

d. Perhitungan hisab ini juga belum memberikan informasi tentang

azimut matahari dan bulan. Di samping itu diperlukan beberapa

ta‟dil atau koreksi agar hasil perhitungannya menjadi akurat.121

120

Moh Murtadho, 2008, Ilmu Falak Praktis, Malang: UIN Malang Press,

cet.ke1, h 225-226 121

Ibid

Page 101: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

3. Hisab Haqiqi bi al-tahqiq

a. Dalam pengamatannya telah berdasarkan pada teori Nicolas

Copernicus, teori Heliosentris yang menyatakan Matahari adalah

pusat dari tata surya.

b. Perhitungannya telah menggunakan rumus-rumus spherical

trigonometri (segitiga bola) dengan melakukan banyak koreksian/

ta‟dil data pergerakan matahari dan bulan.

c. Dalam menentukan ketinggian hilal dengan memperhatikan

koordinat lintang dan bujur, deklinasi dan sudut waktu bulan

dengan koreksi refraksi, paralaks, Dip, dan semi diameter bulan.

d. Metode hisab ini menyajikan data tentang ijtima, terbenamnya

matahari, tinggi hilal, azimut matahari dan bulan sehingga sangat

membantu dalam pelaksanaan ru‟yat al-hilal.122

Metode yang masuk kategori hisab haqiqi bi al-tahqiq antara

lain kitab al-Khulashah al-Wafiyah karya Zubair Umar al-Jailani,

Almanak Menara Kudus karya Turaikhan Adjhuri, Nurul Anwar karya

Noor Ahmad SS Jepara, al-Maksuf karya Ahmad Soleh Mahmud Jauhari

Cirebon, Ittifaq Dzat al-Bain karya Muhammad Zuber Abdul Abdul Karim

Gresik, Hisab Haqiqi karya K. Wardan Dipo Ningrat, al-Qawa‟id al-

Falakiyah karya Abd al-Fatah as-Sayyid ath-Thufi al-Falaki, dan Badi‟ah

al-Mitsal karya Ma‟shum Jombang.

122

Ibid, 226-227

Page 102: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

B. Kelebihan dan Kekurangan dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

1. Kelebihan-Kelebihan yang Terdapat Dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

a. Dalam perhitungan awal bulan Qamariah, kitab Kasyf al-Jilbab

menggunakan metode yang cukup singkat sebagaimana ungkapan

pengarangnya. Kitab ini hanya menggunakan dua kali ta‟dil yaitu

menjumlahkan ta‟dil al-khossoh dan ta‟dil al-markaz untuk mencari

bu‟du al-muthlaq yang kemudian dilanjutkan dengan mencari ta‟dil

al-„allamah yang kemudian digunakan untuk menentukan jam ijtima‟

sampai matahari terbenam setelah itu membagi selisih tersebut

dengan 30 menit maka diketahuilah ketinggian hilal-pada saat itu.

b. Data-data yang ditampilkan dalam kitab ini sudah ditulis dengan

angka arab (angka biasa), bukan lagi angka Jumali (abajadun)

sehingga mempermudah pembaca dalam membaca data yang tersaji

c. Meskipun proses perhitungan dalam kitab Kasyf al-Jilbab relatif lebih

singkat dari pada kitab-kitab dalam tabel, namun dalam hal ketinggian

hilal kitab ini mempunyai tingkat akurasi yang lebih tinggi jika

dibandingkan dengan kitab-kitab lainnya sebagaimana dalam tabel.

2. Kelemahan-Kelemahan yang Terdapat Dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

a. Metode hisab yang dipakai dalam kitab ini, baik untuk penentuan saat

terjadinya ijtima, ketinggian hilal, lama hilal di atas ufuk, dan lain-

lain kitab Kasyf al-Jilbab masih menggunakan metode hisab haqiqi bi

al-taqrib, yang itu artinya tingkat akurasi hasil perhitungan daam

kitab ini masih rendah

Page 103: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

b. Data-data yang disajikan masih terbatas pada waktu tertentu, sehingga

jika hendak menghitung tahun yang sebelum atau sesudah data tahun

yang disajikan akan kesulitan karena harus menghitung data tersebut

kembali.

c. Terlalu singkatnya keterangan yang terdapat dalam kitab ini

menjadikan kurangnya informasi yang didapat dari hasil perhitungan

dengan menggunakan metode dalam kitab ini. Misalnya, tidak adanya

keterangan pasti hari dimulai dari hari apa, posisi hilal terhadap

matahari, sehingga ini akan menimbulkan sedikit kebingungan

terutama bagi pemula mengingat biasanya kitab-kitab yang lain

mempunyai pedoman tersendiri kapan hari dimulai.

d. Tidak adanya informasi tentang keadaan hilal, berada di sebelah mana

matahari, kemiringan hilal dikarenakan tidak adanya data yang

diperhitungkan dalam proses perhitungan, sehingga hal-ini akan dapat

mengganggu proses ru‟yat al-hilal.

e. Jarak ijtima‟ yang ditunjukkan terlalu jauh jika dibandingkan dengan

kitab taqribi yang lain sebagaimana dalam grafik di atas.

Page 104: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa pembahasan dan analisis yang telah penulis

lakukan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa;

1. Dalam perhitungan awal bulan Qamariah, kitab Kasyf al-Jilbab

mempunyai perbedaan dengan kitab Sullam al-Nayyirain, Syamsul

Hilal dan Fath al-Ro‟uf al-Mannan. Perbedaan itu terletak pada;

a. Data yang disajikan dalam setiap tahunnya. Hal ini tentunya akan

sangat berpengaruh terhadap harakat al-ijtima‟ yang dicari untuk

kemudian diproses sehingga mendapatkan hasil perhitungan yang

dicari.

b. Langkah ta‟dil yang dilakukan yang relatif lebih singkat dari pada

kitab-kitab taqribi lainnya. Jika dalam perhitungan awal bulan

Qamariah dalam kitab Fath al-Ro‟uf al-Mannan dan Syamsul Hilal

serta Sullam al-Nayyirain untuk mendapatkan ta‟dil al-„allamah

harus melewati koreksi terhadap bu‟du al-muthlaq, maka dalam

kitab Kasyf al-Jilbab cukup dengan mengalikan bu‟du al-muthlaq

dengan hissoh al-sa‟ah.

c. Selain itu, perbedaan yang terdapat dalam proses perhitungan pada

kitab ini dan kitab-kitab lainnya ialah terletak pada data-data yang

dihitung. Jika dalam kitab Sullam al-Nayyirain, Fathu al Ro‟uf al-

Page 105: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Mannan, dan Syamsul Hilal semuanya menghitung data-data yang

berkaitan dengan matahari, (Sullam al-Nayyirain; al-Auj, Fathu al

Ro‟uf al-Mannan dan Syamsul Hilal; Wasath al-Syams) maka

dalam kitab Kasyf al-Jilbab tidak memperhitungkan data-data yang

berkaitan dengan matahari kecuali al-Markaz. Hal inilah yang

menyebabkan proses perhitungan dalam kitab ini tergolong

ringkas, sebagaimana pengakuan pengarang.

d. Perbedaan yang paling mendasar antara kitab Kasyf al-Jilbab

dengan kitab yang lain ialah terdapat dalam proses penentuan

ijtima.

2. Untuk mengetahui tingkat akurasi hasil perhitungan kitab Kasyf al-

Jilbab, sebagaimana yang penulis paparkan pada bab pertama, sesuai

hasil yang dapat kita lihat pada bab IV bahwa ternyata kitab ini

mempunyai tingkat akurasi yang lebih tinggi dalam hal ketinggian

hilal. Hal ini terbukti dengan selisih hasil antara kitab ini dengan kitab-

kitab yang lain jika dibandingkan dengan hasil perhitungan metode

kontemporer. Namun, dalam hal kapan terjadinya ijtima‟ ternyata kitab

ini menunjukkan hasil yang paling lambat dibandingkan dengan hasil

jam ijtima‟ lainnya.

B. Saran-Saran

1. Dengan semakin berkembangpesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi

di masa sekarang ini, maka perlu juga diimbangi dengan perbaikan dan

update baik data maupun sistem perhitungan yang ada di dalam kitab

Page 106: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

ini. Oleh karena kitab ini masih bersifat haqiqi bi al-taqrib, maka

seyogyanya dari pihak waratsah dan atau murid-murid serta pengamal

kitab ini untuk melakukan revisi terhadap kitab ini, di antaranya

dengan menambahkan sistem hisab tahkiki dalam kitab ini, sehingga

hasil yang ditunjukkan dari perhitungan kitab ini benar-benar

menunjukkan akurasi yang lebih tinggi.

2. Masih banyaknya perbedaan dalam masalah penentuan awal bulan

Qamariah di zaman sekarang ini seharusnya menjadikan pemerintah

sebagai pihak yang berwenang untuk menjaga stabilitas serta

kondusifitas masyarakat untuk bergerak bersama para ulama dan ahli

falak untuk duduk bersama membahas mengenai penentuan awal bulan

Qamariah, hal ini supaya terjadi kesepahaman dari berbagai golongan

sehingga perbedaan penentuan awa bulan Qamariah terutama pada

bulan-bulan Ramadlan, Syawwal, dan Dzul Hijjah dapat dihindari. Hal

ini mengingat ketiga bulan tersebut merupakan bulan-bulan di mana

diwajibkannya melakukan ibadah fardlu.

3. Mengingat ilmu falak merupakan ilmu yang sangat penting khususnya

terhadap penentuan waktu-waktu ibadah, maka sudah seharusnya ilmu

ini dikembangkan lebih luas kepada khalayak umum. Hal ini bisa

ditempuh dengan menjadikan ilmu ini sebagai salah satu materi dalam

kurikulum pendidikan baik untuk pendidikan formal seperti sekolah-

sekolah dan Perguruan Tinggi maupun pendidikan informal seperti

Pondok Pesantren. Hal ini mengingat banyak kalangan yang menilai

Page 107: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

ilmu falak adalah ilmu tua dan rumit sehingga mereka enggan untuk

mempelajarinya. Sebab jika hal ini tidak dilakukan maka nasib

keberadaan ilmu falak akan semakin mengkhawatirkan.

C. Penutup

Demikian yang dapat penulis susun dan paparkan, puji syukur

alhamdulillah penulis haturkan ke hadirat Allah swt. Tuhan semesta alam

yang telah memberikan kekuatan, petunjuk serta kasih sayang kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Meskipun penulis telah berupaya secara optimal dalam menyajikan

skripsi ini, akan tetapi penulis sendiri menyadarai bahwa masih banyak

kekurangan dari berbagai aspek serta jauh dari kesempurnaan, karena

hanya Allahlah yang bersifat Maha Sempurna. Teringat sebuah kutipan

maqalah “jika sesuatu itu telah sempurna maka akan tampak

kekurangannya” serta sebuah pepatah “tiada gading yang tak retak”,

maka penulis mengharapkan kitik serta saran yang konstruktif untuk

kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Atas segala kritik dan saran

penulis ucapkan banyak terima kasih

Akhirnya, penulis berdo‟a semoga dengan adanya skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya. Amiiin………….

Page 108: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Syawwal 1413 H dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

مركز خاصة حصة عالمة السنة قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة ـ 1410 5 6 3 5 16 31 9 26 48 1 0 44 3 6 2 26 0 24 8 6 29 24 10 27 48 1413 4 8 29 6 10 39 4 26 12 11 28 32 Ramadhan 6 18 36 9 6 2 7 22 21 8 21 57

29 20 8 33 18 0 41 16 3 5 3 4 الحركات المطلقات

قة جة ج

0 18 33

الخاصة الحاصلة بعد الجمع :

8 20 29

المركز الحاصلة بعد الجمع :

340

تعديل الخاصة/ تعديل االوؿ :

0

تعديل المركز / تعديل الثاني :

340

البعد المطلق :

220

:

حصة الساعة

x 340

:

البعد المطلق

4800 7 عة

x 60

8000 28 قة

4 3 5

:

عالمة المطلقة

7 28

:

تعديل العالمة

3 19 37

:

العالمة المعدلة

24

:

ساعة

19 37

:

ساعات العالمة المعدلة

4 23

:

ساعات من االجتماع الى الغروب

4 23

:

ساعات من االجتماع الى الغروب

30

Page 109: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

2 12

:

ارتفاع الهالؿ

2 12

:

ارتفاع الهالؿ

4

8 48

:

مكث الهالؿ

3 40

:

عرض القمر

8

دقائق مكث الهالؿ :

11 40

نور الهالؿ :

Page 110: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Syawwal 1414 H dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

مركز خاصة حصة عالمة السنة قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة ـ 1410 5 6 3 5 16 31 9 26 48 1 0 44 4 3 11 14 1 2 11 5 9 12 10 17 4 1414 1 17 17 6 18 42 3 6 0 11 17 44 Ramadhan 6 18 36 9 6 2 7 22 21 8 21 57

41 9 8 21 28 10 44 24 3 53 11 1 الحركات المطلقات

قة جة ج

10 28 21

الخاصة الحاصلة بعد الجمع :

8 9 41

المركز الحاصلة بعد الجمع :

745

تعديل الخاصة/ تعديل االوؿ :

0

تعديل المركز / تعديل الثاني :

745

البعد المطلق :

217

:

حصة الساعة

x 745

:

البعد المطلق

1665 16 عة

x 60

9900 9 قة

1 11 53

:

عالمة المطلقة

16 9

:

تعديل العالمة

19 44

:

العالمة المعدلة

24

:

ساعة

19 44

:

ساعات العالمة المعدلة

4 16

ساعات من االجتماع الى الغروب :

4 16

ساعات من االجتماع الى الغروب :

Page 111: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

30

2 8

:

ارتفاع الهالؿ

2 8

:

ارتفاع الهالؿ

4

8 32

:

مكث الهالؿ

2 52

:

عرض القمر

8

دقائق مكث الهالؿ :

10 52

نور الهالؿ :

Page 112: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Ramadhan 1432 H dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

مركز خاصة حصة عالمة السنة قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة ـ 1430 2 14 13 10 27 27 0 12 46 5 26 4 2 1 17 37 0 16 6 8 19 36 11 8 32 1432 4 8 50 11 13 33 9 2 22 5 4 36 Sya'ban 5 5 52 8 5 22 6 26 32 7 22 51

الحركات 27 27 0 54 28 3 55 18 7 42 14 2 المطلقات

قة جة ج

3 28 54

الخاصة الحاصلة بعد الجمع :

0 27 27

المركز الحاصلة بعد الجمع :

40

تعديل الخاصة/ تعديل االوؿ :

272

تعديل المركز / تعديل الثاني :

312

البعد المطلق :

190

:

حصة الساعة

x 312

:

البعد المطلق

9280 5 عة

x 60

6800 55 قة

2 14 42

:

عالمة المطلقة

5 55

:

تعديل العالمة

2 8 47

:

العالمة المعدلة

24

:

ساعة

8 47

:

ساعات العالمة المعدلة

15 13

ساعات من االجتماع الى الغروب :

15 13

ساعات من االجتماع الى الغروب :

30

7 36

:

ارتفاع الهالؿ

Page 113: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

7 36

:

ارتفاع الهالؿ

4

30 28 :

مكث الهالؿ

57 :

عرض القمر

30

دقائق مكث الهالؿ :

نور الهالؿ : 57 30

Page 114: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Syawwal 1432 H dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

مركز خاصة حصة عالمة السنة قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة ـ 1430 2 14 13 10 27 27 0 12 46 5 26 4 2 1 17 37 0 16 6 8 19 36 11 8 32 1432 4 8 50 11 13 33 9 2 22 5 4 36 Ramadhan 6 18 36 9 6 2 7 22 21 8 21 57

33 26 1 43 24 4 35 19 8 26 3 4 الحركات المطلقات

قة جة ج

4 24 43

الخاصة الحاصلة بعد الجمع :

1 26 33

المركز الحاصلة بعد الجمع :

187

تعديل الخاصة/ تعديل االوؿ :

343

تعديل المركز / تعديل الثاني :

530

البعد المطلق :

190

:

حصة الساعة

x 530

:

البعد المطلق

5400 9 عة

x 60

4000 32 قة

4 3 26

:

عالمة المطلقة

9 32

:

تعديل العالمة

3 17 54

:

العالمة المعدلة

24

:

ساعة

17 54

:

ساعات العالمة المعدلة

6 6

ساعات من االجتماع الى الغروب :

6 6

ساعات من االجتماع الى الغروب :

30

3 3

:

ارتفاع الهالؿ

Page 115: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

3 3

:

ارتفاع الهالؿ

4

12 12 :

مكث الهالؿ

52 :

عرض القمر

12

دقائق مكث الهالؿ :

نور الهالؿ : 52 12

Page 116: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Ramadhan 1433 H dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

مركز خاصة حصة عالمة السنة قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة ـ 1430 2 14 13 10 27 27 0 12 46 5 26 4 3 6 2 26 0 24 8 6 29 24 10 27 48 1433 1 16 39 11 21 35 7 12 10 4 23 52 Sya'ban 5 5 52 8 5 22 6 26 32 7 22 51

43 16 0 42 8 2 57 26 7 31 22 6 الحركات المطلقات

قة جة ج

2 8 42

الخاصة الحاصلة بعد الجمع :

0 16 43

المركز الحاصلة بعد الجمع :

38

تعديل الخاصة/ تعديل االوؿ :

242

تعديل المركز / تعديل الثاني :

280

البعد المطلق :

210

:

حصة الساعة

x 280

:

البعد المطلق

8800 5 عة

x 60

8000 52 قة

6 22 31

:

عالمة المطلقة

5 52

:

تعديل العالمة

5 16 39

:

العالمة المعدلة

24

:

ساعة

16 39

:

ساعات العالمة المعدلة

7 21

ساعات من االجتماع الى الغروب :

7 21

ساعات من االجتماع الى الغروب :

30

Page 117: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

3 40 30

:

ارتفاع الهالؿ

3 40 30

:

ارتفاع الهالؿ

4

14 44

:

مكث الهالؿ

16

:

عرض القمر

14

دقائق مكث الهالؿ :

14 16

نور الهالؿ :

Page 118: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Syawwal 1433 H dalam Kitab Kasyf al-Jilbab

مركز خاصة حصة عالمة السنة قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة ـ 1430 2 14 13 10 27 27 0 12 46 5 26 4 3 6 2 26 0 24 8 6 29 24 10 27 48 1433 1 16 39 11 21 35 7 12 10 4 23 52 Ramadhan 6 18 36 9 6 2 7 22 21 8 21 57

49 15 1 31 4 3 37 27 8 15 11 1 الحركات المطلقات

قة جة ج

3 4 31

الخاصة الحاصلة بعد الجمع :

1 15 49

المركز الحاصلة بعد الجمع :

0

تعديل الخاصة/ تعديل االوؿ :

318

تعديل المركز / تعديل الثاني :

318

البعد المطلق :

200

:

حصة الساعة

x 318

:

البعد المطلق

3600 6 عة

x 60

6000 21 قة

1 11 15

:

عالمة المطلقة

6 21

:

تعديل العالمة

1 4 54

:

العالمة المعدلة

24

:

ساعة

4 54

:

ساعات العالمة المعدلة

19 6

ساعات من االجتماع الى الغروب :

19 6

ساعات من االجتماع الى الغروب :

30

Page 119: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

9 33

:

ارتفاع الهالؿ

9 33

:

ارتفاع الهالؿ

4

38 12

:

مكث الهالؿ

11

:

عرض القمر

38

دقائق مكث الهالؿ :

38 11

نور الهالؿ :

Page 120: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Syawwal 1413 H dalam Kitab Sullam al-Nayyirain

Tahun األوج المركز الخاصة الحصة العالمة

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة ة 1410 6 17 54 6 17 33 10 22 13 1 29 50 3 12 10

3 6 2 26 24 9 6 29 24 10 27 48 2 Ramadhan 5 5 52 8 5 22 6 26 32 7 22 51 الحركات غير

المعدلة4 2 12 3 17 4 18 9 8 20 29 3 12 12

في معرفة تعديل الخاصة في معرفة تعديل المركز ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث اخلاصة 18 9 امل كز 8 20 29 املدخول املدخول اا س احمل وظ 9 اا س احمل وظ 29 ااس األ ل 3 33 ااس األ ل 1 ااس ااثاين 3 28 ااس ااثاين 1 اا ضل 5 اا ضل 0 اا س احمل وظ 9 اا س احمل وظ 29 اا ضل 5 اا ضل 0 حاصل ااض ب 45 حاصل ااض ب 0 ااس األ ل 3 33 ااس األ ل 1 حاصل ااض ب 45 حاصل ااض ب 0 تعديل الخاصة 3 32 15 تعديل المركز 1

في معرفة بعد النيرين غير المعدلة في معرفة تعديل الشمس

ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث

15 33 3 ب د اانريين غري

ديل اخلاصة 3 32 15 امل داة

ديل امل كز 1 ااقا دة 5

3 33 15 حاصل ااض ب 17 46 15بعد النيرين غير

المعدلة

Page 121: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

ديل امل كز 1 في معرفة وسط الشمس تعديل الشمس 18 46 15

ج جة قة ين اث األ ج 3 12 12 في معرفة مقـو الشمس

امل كز 8 20 29 ج جة قة ين اث وسط الشمس 2 41 سط ااشمس 2 41

ديل ااشمس 18 46 15 مقـو الشمس 2 22 13 45

في معرفة دقائق تعديل األياـ في معرفة بعد النيرين المعدلة ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث

15 33 3 ب د اانريين غري

قو ااشمس 2 22 13 45 امل داة

املدخول دقائق ديل األيا 4 28 27 اا س احمل وظ 2 22 13 45 بعد النيرين المعدلة 3 28 46 33

ااس األ ل 4 ااس ااثاين 5 في معرفة تعديل العالمة

اا ضل 1 ة قة ين اث اا س احمل وظ 22 13 45 ب د اانريين امل داة 3 28 46 33 اا ضل 1 ح ة ااسا ة 2 12 22 12 حاصل ااض ب 28 27 تعديل العالمة 7 40 35 39

ااس األ ل 4 حاصل ااض ب 28 27 في معرفة عالمات المعدلة بجاكرطا

دقائق تعديل األياـ 4 28 27 ة قة ين اث اا ة غري امل داة 4 2 12

في معرفة حصة الساعة ديل اا ة 7 40 35 39

21 24 31 18 3 العالمة المعدلة

ج جة قة ين اث بجاكرطا

اخلاصة 18 9 املدخول في معرفة ساعة بين الطولين

اا س احمل وظ 3 9 ة قة ين اث

Page 122: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

40 146 طول ااس األ ل 2 13 ............ااب د

ااس ااثاين 2 12 طول ااب د جاك طا 142 اا ضل 1 فضل 4 40 اا س احمل وظ 3 9 ااقا دة 4 اا ضل 1 .....الساعة بين 18 40

حاصل ااض ب 37 48 ااس األ ل 2 13 ..................في معرفة العالمة الموافقة بػػػػػػػػػػػػػ

حاصل ااض ب 37 48 ة قة ين اث

21 24 31 18 3 اا ة امل داة

حصة الساعة 2 12 22 12 جباك طا

ااسا ة اا ضل 18 40 العالمة المعدلة 3 18 50 4 21

تقديري

في معرفة ارتفاع الهالؿ في معرفة مكث الهالؿ

ة قة ين اث ة قة ين اث ااسا ة يف ااقا دة 24 ار اع اا ل 2 34 58 ااسا ة االجتماع 18 50 4 21 ااقا دة 4

دد ااسا ة االجتماع 5 9 55 39 مكث الهالؿ 10 19 52

ااقا دة 30 ارتفاع الهالؿ 2 34 58 في معرفة منزلة القمر

ج جة قة ين اث في معرفة قوس نور الهالؿ قو ااشمس 2 22 13 45 ج جة قة ين اث املدخول

ال ة 3 17 4 اا س احمل وظ 22 13 45 املدخول ااس األ ل 11 اا س احمل وظ 4 ااس ااثاين 12 ااس األ ل 4 46 اا ضل 1

ااس ااثاين 4 45 اا س احمل وظ 22 13 45 اا ضل 1 اا ضل 1

اا س احمل وظ 4 حاصل ااض ب 33 13 45

Page 123: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

اا ضل 1 ااس األ ل 11 حاصل ااض ب 4 حاصل ااض ب 33 13 45 ااس األ ل 4 46 منزلة القمر 11 33 13 45

حاصل ااض ب 4

عرض القمر 4 45 56

ث اا ل 10 19 52

ض ااقم 4 45 56

قوس نور الهالؿ 14 5 48

Page 124: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Syawwal 1414 H dalam Kitab Sullam al-Nayyrain

Tahun األوج المركز الخاصة الحصة العالمة

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة ة 1410 6 17 54 6 17 33 10 22 13 1 29 50 3 12 10

4 3 11 14 1 2 11 5 9 12 10 17 4 3 Ramadhan 5 5 52 8 5 22 6 26 32 7 22 51 الحركات غير

المعدلة1 11 3 25 6 10 27 57 8 9 45 3 12 13

في معرفة تعديل الخاصة في معرفة تعديل المركز

ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث اخلاصة 10 27 57 امل كز 8 9 45 املدخول املدخول اا س احمل وظ 57 اا س احمل وظ 45 ااس األ ل 7 31 ااس األ ل 7 ااس ااثاين 7 27 ااس ااثاين 6 اا ضل 4 اا ضل 1 اا س احمل وظ 57 اا س احمل وظ 45 اا ضل 5 اا ضل 1 حاصل ااض ب 3 48 حاصل ااض ب 45 ااس األ ل 7 31 ااس األ ل 7 حاصل ااض ب 3 48 حاصل ااض ب 45 تعديل الخاصة 7 27 12 تعديل المركز 6 15

في معرفة بعد النيرين غير المعدلة في معرفة تعديل الشمس

ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث

ب د اانريين غري 7 33 27 ديل اخلاصة 7 27 12 امل داة

ديل امل كز 6 15 ااقا دة 5

7 33 27 حاصل ااض ب 37 47 15بعد النيرين غير

المعدلة

Page 125: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

ديل امل كز 6 15 في معرفة وسط الشمس تعديل الشمس 44 2 15

ج جة قة ين اث األ ج 3 12 13 في معرفة مقـو الشمس

امل كز 8 9 45 ج جة قة ين اث وسط الشمس 11 21 58 سط ااشمس 11 21 58

ديل ااشمس 44 2 15 مقـو الشمس 11 21 13 57 45

في معرفة دقائق تعديل األياـ في معرفة بعد النيرين المعدلة ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث

27 33 7 ب د اانريين غري

قو ااشمس 11 21 13 57 45 امل داة

املدخول دقائق ديل األيا 3 اا س احمل وظ 1 13 57 45 بعد النيرين المعدلة 7 30 27

ااس األ ل 3 ااس ااثاين 3 في معرفة تعديل العالمة

اا ضل 0 ة قة ين اث اا س احمل وظ 1 13 57 45 ب د اانريين امل داة 7 30 27

اا ضل 0 ح ة ااسا ة 2 8 35 24 حاصل ااض ب 0 0 تعديل العالمة 16 5 23 22

ااس األ ل 3 حاصل ااض ب 0 0 في معرفة عالمات المعدلة بجاكرطا

دقائق تعديل األياـ 3 0 0 ة قة ين اث اا ة غري امل داة 1 11

في معرفة حصة الساعة ديل اا ة 16 5 23 22

38 36 54 18 العالمة المعدلة

ج جة قة ين اث بجاكرطا

اخلاصة 10 27 57 املدخول في معرفة ساعة بين الطولين

اا س احمل وظ 2 57 ة قة ين اث

Page 126: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

40 146 طول ااس األ ل 2 8 ............ااب د

ااس ااثاين 2 9 طول ااب د جاك طا 142 اا ضل 1 فضل 4 40 اا س احمل وظ 2 57 ااقا دة 4 اا ضل 1 .....الساعة بين 18 40

حاصل ااض ب 35 24 ااس األ ل 2 8 ..................في معرفة العالمة الموافقة بػػػػػػػػػػػػػ

حاصل ااض ب 37 24 ة قة ين اث

38 36 54 18 اا ة امل داة

حصة الساعة 2 8 35 25 جباك طا

ااسا ة اا ضل 18 40 العالمة المعدلة 19 13 16 38

تقديري

في معرفة ارتفاع الهالؿ في معرفة مكث الهالؿ

ة قة ين اث ة قة ين اث ااسا ة يف ااقا دة 24 ار اع اا ل 2 32 21 30 ااسا ة االجتماع 19 13 16 38 ااقا دة 4

دد ااسا ة االجتماع 4 46 43 22 مكث الهالؿ 9 33 26

ااقا دة 30 ارتفاع الهالؿ 2 32 21 30 في معرفة منزلة القمر

ج جة قة ين اث في معرفة قوس نور الهالؿ قو ااشمس 11 21 13 57 45 ج جة قة ين اث املدخول

ال ة 3 25 6 اا س احمل وظ 13 57 45 املدخول ااس األ ل 13 اا س احمل وظ 6 ااس ااثاين 14 ااس األ ل 4 32 اا ضل 1

ااس ااثاين 4 30 اا س احمل وظ 13 57 45 اا ضل 2 اا ضل 1

اا س احمل وظ 6 حاصل ااض ب 13 57 45

Page 127: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

اا ضل 2 ااس األ ل 13 حاصل ااض ب 12 حاصل ااض ب 13 57 45 ااس األ ل 4 32 منزلة القمر 13 13 57 45

حاصل ااض ب 12

عرض القمر 4 31 48

ث اا ل 9 33 26

ض ااقم 4 31 48

قوس نور الهالؿ 14 5 14

Page 128: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Ramadhan 1432 H dalam Kitab Sullam al-Nayyirain

Tahun األوج المركز الخاصة الحصة العالمة

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة ة 1430 3 2 1 11 28 33 1 8 13 6 25 10 3 12 26

2 6 2 26 24 9 6 29 24 10 27 48 2 Sya'ban 3 17 8 7 4 42 6 43 6 23 44

الحركات غير المعدلة

1 12 49 7 19 21 3 28 32 27 26 3 12 28

في معرفة تعديل الخاصة في معرفة تعديل المركز ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث اخلاصة 3 28 32 امل كز 27 26 املدخول املدخول اا س احمل وظ 32 اا س احمل وظ 26 ااس األ ل 25 ااس األ ل 2 48 ااس ااثاين 27 ااس ااثاين 2 50 اا ضل 2 اا ضل 2 اا س احمل وظ 32 اا س احمل وظ 26 اا ضل 2 اا ضل 2 حاصل ااض ب 1 4 حاصل ااض ب 52 ااس األ ل 25 ااس األ ل 2 48 حاصل ااض ب 1 4 حاصل ااض ب 52 تعديل الخاصة 26 4 تعديل المركز 2 48 52

في معرفة بعد النيرين غير المعدلة في معرفة تعديل الشمس

ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث

56 14 3 ب د اانريين غري

ديل اخلاصة 26 4 امل داة

ديل امل كز 2 48 52 ااقا دة 5

Page 129: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

3 14 56 حاصل ااض ب 16 14 40بعد النيرين غير

المعدلة ديل امل كز 2 48 52

في معرفة وسط الشمس تعديل الشمس 3 5 6 40

ج جة قة ين اث األ ج 3 12 28 في معرفة مقـو الشمس

امل كز 27 26 ج جة قة ين اث وسط الشمس 4 9 54 سط ااشمس 4 9 54

ديل ااشمس 3 5 6 40 مقـو الشمس 4 6 48 53 20

في معرفة دقائق تعديل األياـ في معرفة بعد النيرين المعدلة ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث

56 14 3 ب د اانريين غري

قو ااشمس 4 6 48 53 20 امل داة

املدخول دقائق ديل األيا 5 21 47 اا س احمل وظ 1 48 53 20 بعد النيرين المعدلة 3 9 34 13

ااس األ ل 5 ااس ااثاين 6 في معرفة تعديل العالمة

اا ضل 1 ة قة ين اث اا س احمل وظ 1 48 53 20 ب د اانريين امل داة 3 9 34 13 اا ضل 1 ح ة ااسا ة 1 55 17 36 حاصل ااض ب 21 47 تعديل العالمة 6 4 16 11

ااس األ ل 5 حاصل ااض ب 21 47 في معرفة عالمات المعدلة بجاكرطا

دقائق تعديل األياـ 5 21 47 ة قة ين اث اا ة غري امل داة 1 12 49

في معرفة حصة الساعة ديل اا ة 6 4 16 11

49 43 44 6 1 العالمة المعدلة

ج جة قة ين اث بجاكرطا

اخلاصة 3 28 32

Page 130: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

املدخول في معرفة ساعة بين الطولين اا س احمل وظ 3 32 ة قة ين اث

40 146 طول ااس األ ل 1 56 ............ااب د

ااس ااثاين 1 55 طول ااب د جاك طا 142 اا ضل 1 فضل 4 40 اا س احمل وظ 3 32 ااقا دة 4 اا ضل 1 .....الساعة بين 18 40

حاصل ااض ب 42 24 ااس األ ل 1 56 ..................في معرفة العالمة الموافقة بػػػػػػػػػػػػػ

حاصل ااض ب 42 48 ة قة ين اث

49 43 44 6 1 اا ة امل داة

حصة الساعة 1 55 17 36 جباك طا

ااسا ة اا ضل 18 40 العالمة المعدلة 1 7 3 23 49

تقديري

في معرفة ارتفاع الهالؿ في معرفة مكث الهالؿ

ة قة ين اث ة قة ين اث ااسا ة يف ااقا دة 24 ار اع اا ل 8 28 18 ااسا ة االجتماع 7 3 23 49 ااقا دة 4 دد ااسا ة االجتماع 16 56 36 11 مكث الهالؿ 33 53

ااقا دة 30 ارتفاع الهالؿ 8 28 18 في معرفة منزلة القمر

ج جة قة ين اث في معرفة قوس نور الهالؿ قو ااشمس 4 6 48 53 20 ج جة قة ين اث املدخول

ال ة 7 19 21 اا س احمل وظ 48 53 20 املدخول ااس األ ل 7 اا س احمل وظ 21 ااس ااثاين 8 ااس األ ل 3 47 اا ضل 1

ااس ااثاين 3 50 اا س احمل وظ 48 53 20

Page 131: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

اا ضل 3 اا ضل 1 اا س احمل وظ 21 حاصل ااض ب 48 53 20 اا ضل 3 ااس األ ل 7

حاصل ااض ب 1 3 حاصل ااض ب 48 53 20 ااس األ ل 3 47 منزلة القمر 7 48 53 20

حاصل ااض ب 1 3

عرض القمر 3 48 3

ث اا ل 33 53

ض ااقم 3 48 3

قوس نور الهالؿ 37 41 3

Page 132: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Syawwal 1432 H dalam Kitab Sullam al-Nayyirain

Tahun األوج المركز الخاصة الحصة العالمة

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة ة 1430 3 2 1 11 28 33 1 8 13 6 25 10 3 12 26

2 6 2 26 24 9 6 29 24 10 27 48 2 Ramadhan 5 5 52 8 5 22 6 26 32 7 22 51 الحركات غير

المعدلة3 1 33 8 20 1 4 24 21 1 26 33 3 12 28

في معرفة تعديل الخاصة في معرفة تعديل المركز ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث اخلاصة 4 24 21 امل كز 1 26 33 املدخول املدخول اا س احمل وظ 21 اا س احمل وظ 33 ااس األ ل 1 51 ااس األ ل 3 31 ااس ااثاين 1 56 ااس ااثاين 3 32 اا ضل 5 اا ضل 1 اا س احمل وظ 21 اا س احمل وظ 33 اا ضل 5 اا ضل 1 حاصل ااض ب 1 45 حاصل ااض ب 33 ااس األ ل 1 51 ااس األ ل 3 31 حاصل ااض ب 1 45 حاصل ااض ب 33 تعديل الخاصة 1 52 45 تعديل المركز 3 31 33

في معرفة بعد النيرين غير المعدلة في معرفة تعديل الشمس

ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث

ب د اانريين غري 5 24 18 ديل اخلاصة 1 52 45 امل داة

ديل امل كز 3 31 33 ااقا دة 5

5 24 18 حاصل ااض ب 27 1 30بعد النيرين غير

المعدلة

Page 133: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

ديل امل كز 3 31 33 في معرفة وسط الشمس تعديل الشمس 3 58 34 30

ج جة قة ين اث األ ج 3 12 28 في معرفة مقـو الشمس

امل كز 1 26 33 ج جة قة ين اث وسط الشمس 5 9 1 سط ااشمس 5 9 1

ديل ااشمس 3 58 34 30 مقـو الشمس 5 5 2 25 30

في معرفة دقائق تعديل األياـ في معرفة بعد النيرين المعدلة ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث

18 24 5 ب د اانريين غري

قو ااشمس 5 2 25 30 امل داة

املدخول دقائق ديل األيا 8 29 اا س احمل وظ 2 25 30 بعد النيرين المعدلة 5 16 17 31

ااس األ ل 8 ااس ااثاين 9 في معرفة تعديل العالمة

اا ضل 1 ة قة ين اث اا س احمل وظ 2 25 30 ب د اانريين امل داة 5 16 17 31 اا ضل 1 ح ة ااسا ة 1 50 حاصل ااض ب 29 تعديل العالمة 9 39 52 7

ااس األ ل 8 حاصل ااض ب 29 في معرفة عالمات المعدلة بجاكرطا

دقائق تعديل األياـ 8 29 ة قة ين اث اا ة غري امل داة 3 1 33 في معرفة حصة الساعة ديل اا ة 4 9 39 52 7

53 7 53 15 2 العالمة المعدلة

ج جة قة ين اث بجاكرطا

اخلاصة 4 24 21 املدخول في معرفة ساعة بين الطولين

اا س احمل وظ 4 21 ة قة ين اث

Page 134: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

40 146 طول ااس األ ل 1 50 ............ااب د

ااس ااثاين 1 50 طول ااب د جاك طا 142 اا ضل 0 فضل 4 40 اا س احمل وظ 4 21 ااقا دة 4 اا ضل 0 .....الساعة بين 18 40

حاصل ااض ب 0 0 ااس األ ل 1 50 ..................في معرفة العالمة الموافقة بػػػػػػػػػػػػػ

حاصل ااض ب 0 ة قة ين اث

53 7 53 15 2 اا ة امل داة

حصة الساعة 1 50 جباك طا

ااسا ة اا ضل 18 40 العالمة المعدلة 2 16 11 47 53

تقديري

في معرفة ارتفاع الهالؿ في معرفة مكث الهالؿ

ة قة ين اث ة قة ين اث ااسا ة يف ااقا دة 24 ار اع اا ل 3 54 6 ااسا ة االجتماع 16 11 47 53 ااقا دة 4 دد ااسا ة االجتماع 7 48 12 7 مكث الهالؿ 15 36

ااقا دة 30 ارتفاع الهالؿ 3 54 6 في معرفة منزلة القمر

ج جة قة ين اث في معرفة قوس نور الهالؿ قو ااشمس 5 5 2 25 30 ج جة قة ين اث املدخول

ال ة 8 20 1 اا س احمل وظ 2 25 30 املدخول ااس األ ل 10 اا س احمل وظ 1 ااس ااثاين 11 ااس األ ل 4 55 اا ضل 1

ااس ااثاين 4 56 اا س احمل وظ 2 25 30 اا ضل 1 اا ضل 1

اا س احمل وظ 1 حاصل ااض ب 2 25 30

Page 135: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

اا ضل 1 ااس األ ل 10 حاصل ااض ب 1 حاصل ااض ب 2 25 30 ااس األ ل 4 55 منزلة القمر 10 2 25 30

حاصل ااض ب 1

عرض القمر 4 55 1

ث اا ل 15 36

ض ااقم 4 55 1

قوس نور الهالؿ 20 31 1

Page 136: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Ramadhan 1433 H dalam Kitab Sullam al-Nayyirain

Tahun األوج المركز الخاصة الحصة العالمة

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة ة 1430 3 2 1 11 28 33 1 8 13 6 25 10 3 12 26

3 6 2 26 24 9 6 29 24 10 27 48 2 Sya'ban 3 17 8 7 4 42 6 43 6 23 44

الحركات غير المعدلة

5 21 38 7 27 24 2 8 20 16 42 3 12 28

في معرفة تعديل الخاصة في معرفة تعديل المركز

ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث اخلاصة 2 8 20 امل كز 16 42 املدخول املدخول اا س احمل وظ 20 اا س احمل وظ 42 ااس األ ل 32 ااس األ ل 2 27 ااس ااثاين 29 ااس ااثاين 2 29 اا ضل 3 اا ضل 2 اا س احمل وظ 20 اا س احمل وظ 42 اا ضل 3 اا ضل 2 حاصل ااض ب 1 حاصل ااض ب 1 24 ااس األ ل 32 ااس األ ل 2 27 حاصل ااض ب 1 حاصل ااض ب 1 24 تعديل الخاصة 31 تعديل المركز 2 28 24

في معرفة بعد النيرين غير المعدلة في معرفة تعديل الشمس

ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث

ب د اانريين غري 2 59 24 ديل اخلاصة 31 امل داة

ديل امل كز 2 28 24 ااقا دة 5

2 59 24 حاصل ااض ب 14 57 بعد النيرين غير

المعدلة

Page 137: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

ديل امل كز 2 28 24 في معرفة وسط الشمس تعديل الشمس 2 43 21

ج جة قة ين اث األ ج 3 12 28 في معرفة مقـو الشمس

امل كز 16 42 ج جة قة ين اث وسط الشمس 3 29 10 سط ااشمس 3 29 10 ديل ااشمس 2 43 21 مقـو الشمس 3 26 26 39

في معرفة دقائق تعديل األياـ في معرفة بعد النيرين المعدلة

ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث

24 59 2 ب د اانريين غري

قو ااشمس 3 26 26 39 امل داة

املدخول دقائق ديل األيا 6 اا س احمل وظ 1 26 39 بعد النيرين المعدلة 2 53 24

ااس األ ل 6 ااس ااثاين 6 في معرفة تعديل العالمة

اا ضل 0 ة قة ين اث اا س احمل وظ 1 26 39 ب د اانريين امل داة 2 53 24 اا ضل 0 ح ة ااسا ة 2 7 20 حاصل ااض ب 0 0 تعديل العالمة 6 7 59

ااس األ ل 6 حاصل ااض ب 0 0 في معرفة عالمات المعدلة بجاكرطا

دقائق تعديل األياـ 6 ة قة ين اث اا ة غري امل داة 5 21 38 في معرفة حصة الساعة ديل اا ة 6 7 59

1 30 15 5 العالمة المعدلة

ج جة قة ين اث بجاكرطا

اخلاصة 2 8 20 املدخول في معرفة ساعة بين الطولين

اا س احمل وظ 3 20 ة قة ين اث

Page 138: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

40 146 طول ااس األ ل 2 8 ............ااب د

ااس ااثاين 2 7 طول ااب د جاك طا 142 اا ضل 1 فضل 4 40 اا س احمل وظ 3 20 ااقا دة 4 اا ضل 1 .....الساعة بين 18 40

حاصل ااض ب 40 ااس األ ل 2 8 ..................في معرفة العالمة الموافقة بػػػػػػػػػػػػػ

حاصل ااض ب 40 ة قة ين اث

1 30 15 5 اا ة امل داة

حصة الساعة 2 7 20 جباك طا

ااسا ة اا ضل 18 40 العالمة المعدلة 5 15 48 41

تقديري

في معرفة ارتفاع الهالؿ في معرفة مكث الهالؿ

ة قة ين اث ة قة ين اث ااسا ة يف ااقا دة 24 ار اع اا ل 4 5 39 ااسا ة االجتماع 15 48 41 ااقا دة 4 دد ااسا ة االجتماع 8 11 19 مكث الهالؿ 16 23

ااقا دة 30 ارتفاع الهالؿ 4 5 39 في معرفة منزلة القمر

ج جة قة ين اث في معرفة قوس نور الهالؿ قو ااشمس 3 26 26 39 ج جة قة ين اث املدخول ال ة 7 27 24 اا س احمل وظ 26 39 املدخول ااس األ ل 9 اا س احمل وظ 24 ااس ااثاين 10 ااس األ ل 4 12 اا ضل 1 ااس ااثاين 4 15 اا س احمل وظ 26 39 اا ضل 3 اا ضل 1 اا س احمل وظ 24 حاصل ااض ب 26 39

Page 139: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

اا ضل 3 ااس األ ل 9 حاصل ااض ب 1 12 حاصل ااض ب 26 39 ااس األ ل 4 12 منزلة القمر 9 26 39

حاصل ااض ب 1 12

عرض القمر 4 13 12

ث اا ل 16 23

ض ااقم 4 13 12

قوس نور الهالؿ 20 36 12

Page 140: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Syawwal 1433 H dalam Kitab Sullam al-Nayyirain

Tahun األوج المركز الخاصة الحصة العالمة

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة ة 1430 3 2 1 11 28 33 1 8 13 6 25 10 3 12 26

3 6 2 26 24 9 6 29 24 10 27 48 2 Ramadhan 5 5 52 8 5 22 6 26 32 7 22 51 الحركات غير

المعدلة 10 22 8 28 4 3 4 9 1 15 39 3 12 28

في معرفة تعديل الخاصة في معرفة تعديل المركز

ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث اخلاصة 3 4 9 امل كز 1 15 49 املدخول املدخول اا س احمل وظ 9 اا س احمل وظ 49 ااس األ ل 0 0 ااس األ ل 3 16 ااس ااثاين 0 0 ااس ااثاين 3 17 اا ضل 0 اا ضل 1 اا س احمل وظ 9 اا س احمل وظ 49 اا ضل 0 اا ضل 1 حاصل ااض ب 0 0 حاصل ااض ب 49 ااس األ ل 0 0 ااس األ ل 3 16 حاصل ااض ب 0 0 حاصل ااض ب 49 تعديل الخاصة 0 0 تعديل المركز 3 16 49

في معرفة بعد النيرين غير المعدلة في معرفة تعديل الشمس

ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث

ب د اانريين غري 3 16 49 ديل اخلاصة 0 0 0 امل داة

ديل امل كز 3 16 49 ااقا دة 5

3 16 49 حاصل ااض ب 16 24 5بعد النيرين غير

المعدلة

Page 141: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

ديل امل كز 3 16 49 في معرفة وسط الشمس تعديل الشمس 3 33 13 5

ج جة قة ين اث األ ج 3 12 28 في معرفة مقـو الشمس

امل كز 1 15 39 ج جة قة ين اث وسط الشمس 4 28 17 سط ااشمس 4 28 17 ديل ااشمس 3 33 13 5 مقـو الشمس 4 24 43 46 55

في معرفة دقائق تعديل األياـ في معرفة بعد النيرين المعدلة ج جة قة ين اث ج جة قة ين اث

49 16 3 ب د اانريين غري

قو ااشمس 4 24 43 46 55 امل داة

املدخول دقائق ديل األيا 6 56 45 اا س احمل وظ 4 43 46 55 بعد النيرين المعدلة 3 9 52 15

ااس األ ل 6 ااس ااثاين 7 في معرفة تعديل العالمة

اا ضل 1 ة قة ين اث اا س احمل وظ 4 43 46 55 ب د اانريين امل داة 3 9 52 15 اا ضل 1 ح ة ااسا ة 2 2 10 12 حاصل ااض ب 56 45 تعديل العالمة 6 26 36 49

ااس األ ل 6 حاصل ااض ب 56 45 في معرفة عالمات المعدلة بجاكرطا

دقائق تعديل األياـ 6 56 45 ة قة ين اث اا ة غري امل داة 0 10 22

في معرفة حصة الساعة ديل اا ة 6 26 36 49

11 23 55 3 العالمة المعدلة

ج جة قة ين اث بجاكرطا

اخلاصة 3 4 9 املدخول في معرفة ساعة بين الطولين

اا س احمل وظ 4 9 ة قة ين اث

Page 142: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

40 146 طول ااس األ ل 2 3 ............ااب د

ااس ااثاين 2 2 طول ااب د جاك طا 142 اا ضل 1 فضل 4 40 اا س احمل وظ 4 9 ااقا دة 4 اا ضل 1 .....الساعة بين 18 40

حاصل ااض ب 49 48 ااس األ ل 2 3 ..................في معرفة العالمة الموافقة بػػػػػػػػػػػػػ

حاصل ااض ب 49 48 ة قة ين اث

11 23 55 3 اا ة امل داة

حصة الساعة 2 2 10 12 جباك طا

ااسا ة اا ضل 18 40 العالمة المعدلة 4 14 3 11

تقديري

في معرفة ارتفاع الهالؿ في معرفة مكث الهالؿ

ة قة ين اث ة قة ين اث ااسا ة يف ااقا دة 24 ار اع اا ل 9 52 58 24 ااسا ة االجتماع 4 14 3 11 ااقا دة 4

دد ااسا ة االجتماع 19 45 56 49 مكث الهالؿ 39 31 32

ااقا دة 30 ارتفاع الهالؿ 9 52 58 24 في معرفة منزلة القمر

ج جة قة ين اث في معرفة قوس نور الهالؿ قو ااشمس 4 24 43 46 55 ج جة قة ين اث املدخول

ال ة 8 28 4 اا س احمل وظ 43 46 55 املدخول ااس األ ل 12 اا س احمل وظ 4 ااس ااثاين 13 ااس األ ل 5 اا ضل 1

ااس ااثاين 5 اا س احمل وظ 43 46 55 اا ضل 0 اا ضل 1

اا س احمل وظ 4 حاصل ااض ب 43 46 55

Page 143: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

اا ضل 0 ااس األ ل 12 حاصل ااض ب 0 حاصل ااض ب 43 46 55 ااس األ ل 5 منزلة القمر 12 43 46 55

حاصل ااض ب 0

عرض القمر 5

ث اا ل 39 31 32

ض ااقم 5

قوس نور الهالؿ 44 32 32

Page 144: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Syawwal 1413 H dalam kitab Fathur Ro’uf al-Mannan

السنة التامة المركز الخاصة وسط الشمس حصة العرض العالمة

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة ـ

1400 00 22 43 03 04 06 07 19 21 00 27 52 04 07 19 12 03 09 42 03 06 33 07 21 21 03 27 34 07 21 12

Ramadhan 06 18 36 09 06 02 08 21 58 07 22 20 08 21 57 04 03 01 03 16 41 00 02 40 00 17 46 08 20 28

”‘ “ ‘ ° ج “‘ “ ‘ ° ج 01 03 04 العالمة 16 10 34 03 تعديل الخاصة 1

02 06 45 07 تعديل العالمة 17 01 تعديل المركز 2

58 53 15 19 03 العالمة المعدلة 18 10 35 03 البعد المطلق 3

58 53 15 19 03 اجتماع بسماراغ 19 05 القاعدة 4

58 53 15 19 03 العالمة المعدلة بسماراغ 20 50 55 17 حاصل الضرب 5

20 04 ساعات فضل الطولين 21 01 تعديل المركز 6

رمباعاجتماع بػػػػػػػػػػ 22 50 55 18 تعديل وسط الشمس 7 03 19 20 13 58

24 القاعدة 23 40 02 وسط الشمس 8

58 13 20 19 ساعات العالمة 24 10 04 21 02 مقـو الشمس 9

02 46 39 04 البعد من االجتماع 25 13 28 04 تعديل االياـ 10

53 19 02 ارتفاع الهالؿ 26 10 35 03 البعد المطلق 11

04 القاعدة 27 13 28 04 تعديل االياـ 12

32 19 09 مكث الهالؿ 28 47 41 30 03 البعد المعدؿ 13

38 46 04 عرض القمر 29 48 26 12 02 حصة الساعة 14

10 06 14 نور الهالؿ 30 02 06 45 07 تعديل العالمة 15

Keterangan; Ijtima’ Pada Hari : Selasa Ijtima’ Pada Jam : 13 : 01 WIB Tinggi Hilal : 02° 20’ Lamanya di atas Ufuk : 09 menit 20 detik Cahaya Hilal :

Page 145: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Syawwal 1414 H dalam kitab Fathur Ro’uf al-Mannan

السنة التامة المركز الخاصة وسط الشمس حصة العرض العالمة

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة ـ

1400 00 22 43 03 04 06 07 19 21 00 27 52 04 07 19 13 00 18 30 03 14 36 07 10 38 02 07 22 07 10 28

Ramadhan 06 18 36 09 06 02 08 21 58 07 22 20 08 21 57 01 11 49 03 24 44 11 21 57 10 27 34 08 09 44

”‘ “ ‘ ° ج “‘ “ ‘ ° ج 49 11 01 العالمة 16 44 28 07 تعديل الخاصة 1

02 08 08 16 تعديل العالمة 17 16 06 تعديل المركز 2

58 51 40 19 العالمة المعدلة 18 35 07 البعد المطلق 3

58 51 40 19 اجتماع بسماراغ 19 05 القاعدة 4

58 51 40 19 العالمة المعدلة بسماراغ 20 55 37 حاصل الضرب 5

20 04 ساعات فضل الطولين 21 16 06 تعديل المركز 6

رمباعاجتماع بػػػػػػػػػػ 22 11 44 تعديل وسط الشمس 7 19 45 11 58

24 القاعدة 23 57 21 11 وسط الشمس 8

58 11 45 19 ساعات العالمة 24 49 12 21 11 مقـو الشمس 9

02 48 14 04 البعد من االجتماع 25 03 تعديل االياـ 10

01 24 07 02 ارتفاع الهالؿ 26 35 07 البعد المطلق 11

04 القاعدة 27 03 تعديل االياـ 12

36 29 08 مكث الهالؿ 28 32 07 البعد المعدؿ 13

32 32 04 عرض القمر 29 48 30 08 02 حصة الساعة 14

08 02 13 نور الهالؿ 30 02 08 08 16 تعديل العالمة 15

Keterangan; Ijtima’ Pada Hari : Sabtu Ijtima’ Pada Jam : 13 : 29 WIB Tinggi Hilal : 02° 07’ Lamanya di atas Ufuk : 08 menit 30 detik Cahaya Hilal :

Page 146: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Ramadhan 1432 H dalam kitab Fathur Ro’uf al-Mannan

السنة التامة المركز الخاصة وسط الشمس حصة العرض العالمة

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة ـ

1430 05 22 58 11 05 30 8 27 45 10 21 49 5 15 19 01 04 08 48 00 08 02 11 19 16 10 09 47 11 19 16

Sya’ban 05 05 52 08 05 22 07 22 51 06 26 32 07 22 51 01 13 38 07 18 54 04 09 52 03 28 08 00 27 26

”‘ “ ‘ ° ج “‘ “ ‘ ° ج 38 13 01 العالمة 16 16 25 تعديل الخاصة 1

50 59 02 06 تعديل العالمة 17 52 48 02 تعديل المركز 2

10 00 35 07 01 العالمة المعدلة 18 08 14 03 البعد المطلق 3

10 00 35 07 01 اجتماع بسماراغ 19 05 القاعدة 4

10 00 35 07 01 العالمة المعدلة بسماراغ 20 40 10 16 حاصل الضرب 5

20 04 ساعات فضل الطولين 21 52 48 02 تعديل المركز 6

رمباعاجتماع بػػػػػػػػػػ 22 40 02 05 03 تعديل وسط الشمس 7 01 07 39 20 10

24 القاعدة 23 52 09 04 وسط الشمس 8

10 20 39 07 ساعات العالمة 24 20 57 46 06 04 مقـو الشمس 9

50 39 20 16 البعد من االجتماع 25 23 21 05 تعديل االياـ 10

55 19 10 08 ارتفاع الهالؿ 26 08 14 03 البعد المطلق 11

04 القاعدة 27 23 21 05 تعديل االياـ 12

20 41 32 مكث الهالؿ 28 37 36 08 03 البعد المعدؿ 13

36 46 03 عرض القمر 29 24 22 55 01 حصة الساعة 14

56 27 36 نور الهالؿ 30 50 59 02 06 تعديل العالمة 15

Keterangan; Ijtima’ Pada Hari : Ahad Ijtima’ Pada Jam : 01 : 19 WIB Tinggi Hilal : 08° 10’ Lamanya di atas Ufuk : 32 menit 41 detik Cahaya Hilal :

Page 147: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Syawwal 1432 H dalam kitab Fathur Ro’uf al-Mannan

السنة التامة المركز الخاصة وسط الشمس حصة العرض العالمة

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة ـ

1430 05 22 58 11 05 30 08 27 45 10 21 49 05 15 19 1 04 08 48 00 08 02 11 19 16 10 09 47 11 19 16

Ramadhan 06 18 36 09 06 02 08 21 58 07 22 20 08 21 57 03 02 22 08 19 34 05 08 59 04 23 56 01 26 32

”‘ “ ‘ ° ج “‘ “ ‘ ° ج 22 02 03 العالمة 16 44 50 01 تعديل الخاصة 1

07 09 36 09 تعديل العالمة 17 32 31 03 تعديل المركز 2

53 50 45 16 02 العالمة المعدلة 18 16 22 05 البعد المطلق 3

53 50 45 16 02 اجتماع بسماراغ 19 05 القاعدة 4

53 50 45 16 02 العالمة المعدلة بسماراغ 20 20 51 26 حاصل الضرب 5

20 04 ساعات فضل الطولين 21 32 31 03 تعديل المركز 6

رمباعاجتماع بػػػػػػػػػػ 22 20 23 58 03 تعديل وسط الشمس 7 02 16 50 10 53

24 القاعدة 23 59 08 05 وسط الشمس 8

53 10 50 16 ساعات العالمة 24 40 36 00 05 05 مقـو الشمس 9

07 49 09 07 البعد من االجتماع 25 07 00 08 تعديل االياـ 10

33 54 34 03 ارتفاع الهالؿ 26 16 22 05 البعد المطلق 11

04 القاعدة 27 07 00 08 تعديل االياـ 12

38 19 14 مكث الهالؿ 28 53 15 14 05 البعد المعدؿ 13

55 04 عرض القمر 29 50 01 حصة الساعة 14

38 14 19 نور الهالؿ 30 07 09 36 09 تعديل العالمة 15

Keterangan; Ijtima’ Pada Hari : Senin Ijtima’ Pada Jam : 10 : 25 WIB Tinggi Hilal : 03° 35’ Lamanya di atas Ufuk : 14 menit 20 detik Cahaya Hilal :

Page 148: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Ramadhan 1433 H dalam kitab Fathur Ro’uf al-Mannan

السنة التامة المركز الخاصة وسط الشمس حصة العرض العالمة

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة ـ

1430 05 22 58 11 05 30 08 27 45 10 21 49 05 15 19 2 01 17 37 00 16 05 11 08 33 08 19 35 11 08 32

Sya’ban 05 05 52 08 05 22 07 22 51 06 26 32 07 22 51 05 22 27 07 26 57 03 29 09 02 07 56 00 16 42

”‘ “ ‘ ° ج “‘ “ ‘ ° ج 27 22 05 العالمة 16 08 32 تعديل الخاصة 1

52 37 10 06 تعديل العالمة 17 24 28 02 تعديل المركز 2

08 22 16 16 05 العالمة المعدلة 18 32 00 03 البعد المطلق 3

08 22 16 16 05 اجتماع بسماراغ 19 05 القاعدة 4

08 22 16 16 05 العالمة المعدلة بسماراغ 20 40 02 15 حاصل الضرب 5

20 04 ساعات فضل الطولين 21 24 28 02 تعديل المركز 6

رمباعاجتماع بػػػػػػػػػػ 22 40 26 43 02 تعديل وسط الشمس 7 05 16 20 42 08

24 القاعدة 23 09 29 03 وسط الشمس 8

08 42 20 16 ساعات العالمة 24 20 33 25 26 03 مقـو الشمس 9

52 17 39 07 البعد من االجتماع 25 06 تعديل االياـ 10

56 38 49 03 ارتفاع الهالؿ 26 32 00 03 البعد المطلق 11

04 القاعدة 27 06 تعديل االياـ 12

36 18 15 مكث الهالؿ 28 32 54 02 البعد المعدؿ 13

15 11 04 عرض القمر 29 48 24 07 02 حصة الساعة 14

27 30 19 نور الهالؿ 30 52 37 10 06 تعديل العالمة 15

Keterangan; Ijtima’ Pada Hari : Kamis Ijtima’ Pada Jam : 10 : 00 WIB Tinggi Hilal : 03° 50’ Lamanya di atas Ufuk : 15 menit 19 detik Cahaya Hilal :

Page 149: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Syawwal 1433 H dalam kitab Fathur Ro’uf al-Mannan

السنة التامة المركز الخاصة وسط الشمس حصة العرض العالمة

قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة جة ج قة عة ـ

1430 5 22 58 11 5 30 8 27 45 10 21 49 5 15 19 2 01 17 37 00 16 05 11 08 33 08 19 35 11 08 32

Ramadhan 06 18 36 09 06 02 08 21 58 07 22 20 08 21 57 00 11 11 08 27 37 04 28 16 03 03 44 01 15 48

”‘ “ ‘ ° ج “‘ “ ‘ ° ج 11 11 العالمة 16 16 تعديل الخاصة 1

19 23 27 06 00 تعديل العالمة 17 48 16 03 تعديل المركز 2

41 36 43 04 00 العالمة المعدلة 18 04 17 03 البعد المطلق 3

41 36 43 04 00 اجتماع بسماراغ 19 05 القاعدة 4

41 36 43 04 00 العالمة المعدلة بسماراغ 20 20 25 16 حاصل الضرب 5

20 04 ساعات فضل الطولين 21 48 16 03 تعديل المركز 6

رمباعاجتماع بػػػػػػػػػػ 22 20 13 33 03 تعديل وسط الشمس 7 00 04 47 56 41

24 القاعدة 23 16 28 04 وسط الشمس 8

41 56 47 04 ساعات العالمة 24 40 46 42 24 04 مقـو الشمس 9

19 03 12 19 البعد من االجتماع 25 33 56 06 تعديل االياـ 10

40 01 36 09 ارتفاع الهالؿ 26 04 17 03 البعد المطلق 11

04 القاعدة 27 33 56 06 تعديل االياـ 12

07 24 38 مكث الهالؿ 28 27 07 10 03 البعد المعدؿ 13

05 عرض القمر 29 12 15 02 02 حصة الساعة 14

07 24 43 نور الهالؿ 30 19 23 27 06 تعديل العالمة 15

Keterangan; Ijtima’ Pada Hari : Jum’at Ijtima’ Pada Jam : 22 : 24 WIB Tinggi Hilal : 09° 36’ Lamanya di atas Ufuk : 38 menit 24 detik Cahaya Hilal :

Page 150: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Awal Bulan Syawwal 1413 H dalam Kitab Syamsul Hilal

السنة

المركز الخاصة الوسط الحصة العالمة

Derajat Derajat Derajat Derajat عة ـ

1412 4 8.417 190.660 100.710 145.447 358.517 Ramadhan 6 18.606 276.035 261.960 232.349 261.950

4 3.023 106.695 2.670 17.796 260.467 تعديل الشمس 0.313 تعديل العالمة 7.718

3 19.305 2.357

Dr/ Jam Dr/ Jam 1 TK 13 3.550 تعديل الخاصة AM العالمة المعدلة

بػػػػػػػػػػػػػػجفارا

19.305

2 TM 14 0.017 + تعديل المركز SFT 0.054 + ساعة فضل الطولين 3 BM 15 3.567 البعد المطلق AM العالمة المعدلة

بػػػػػػػػػػػرمباغ 19.359

4 R القاعدة x 0.083 16 Y 24 اليـو 5 HP 17 0.296 حاصل الضرب SAM ساعات العالمة

المعدلة- 19.359

6 TM 18 0.017 + تعديل المركز SG 4.641 الساعات الى الغروب 7 TS 19 0.313 تعديل الشمس R القاعدة x 0.500 8 TY 20 0.067 تعديل االياـ Ir 2.321 االرتفاع 9 BM 21 3.567 البعد المطلق R القاعدة x 0.067

10 BD 22 3.500 البعد المعدؿ M 0.156 المكث 11 HS حصة الساعة x 2.205 23 AQ 0.080 + عرض القمر 12 TA 24 7.718 تعديل العالمة NH 0.236 نور الهالؿ

Keterangan; Ijtima’ Pada Hari : Selasa Ijtima’ Pada Jam : 13 : 03 WIB Tinggi Hilal : 2° 19’

مقـو الشمس العالمة المعدلة وقت االجتماع

Page 151: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Lamanya di atas Ufuk : 9 menit 22 detik Cahaya Hilal :

Awal Bulan Syawwal 1414 H dalam Kitab Syamsul Hilal

السنة

المركز الخاصة الوسط الحصة العالمة

Derajat Derajat Derajat Derajat عة ـ

1413 1 17.225 198.707 89.990 95.245 347.784 Ramadhan 6 18.606 276.035 261.960 232.349 261.950

1 11.831 114.742 351.950 327.594 249.734 تعديل الشمس 0.727 تعديل العالمة 16.215

7 19.616 351.223

Dr/ Jam Dr/ Jam 1 TK 13 7.450 تعديل الخاصة AM العالمة المعدلة

بػػػػػػػػػػػػػػجفارا

19.616

2 TM 14 0.100 + تعديل المركز SFT 0.054 + ساعة فضل الطولين 3 BM 15 7.550 البعد المطلق AM العالمة المعدلة

بػػػػػػػػػػػرمباغ 19.670

4 R القاعدة x 0.083 16 Y 24 اليـو 5 HP 17 0.627 حاصل الضرب SAM ساعات العالمة

المعدلة- 19.670

6 TM 18 0.100 + تعديل المركز SG 4.330 الساعات الى الغروب 7 TS 19 0.727 تعديل الشمس R القاعدة x 0.500 8 TY 20 0.050 تعديل االياـ Ir 2.165 االرتفاع 9 BM 21 7.550 البعد المطلق R القاعدة x 0.067

10 BD 22 7.500 البعد المعدؿ M 0.145 المكث 11 HS حصة الساعة x 2.162 23 AQ 0.081 + عرض القمر 12 TA 24 16.215 تعديل العالمة NH 0.226 نور الهالؿ

مقـو الشمس العالمة المعدلة وقت االجتماع

Page 152: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Keterangan; Ijtima’ Pada Hari : Sabtu Ijtima’ Pada Jam : 13 : 24 WIB Tinggi Hilal : 2° 10’ Lamanya di atas Ufuk : 8 menit 42 detik Cahaya Hilal :

Awal Bulan Ramadhan 1432 H dalam Kitab Syamsul Hilal

السنة

المركز الخاصة الوسط الحصة العالمة

Derajat Derajat Derajat Derajat عة ـ

1431 3 7.775 343.547 257.030 271.615 154.584 Sya’ban 5 5.872 245.364 232.853 206.532 232.844

1 13.647 228.911 129.883 118.147 27.428 تعديل الشمس 3.067 تعديل العالمة 5.955

1 7.692 126.816

Dr/ Jam Dr/ Jam 1 TK 13 0.417 تعديل الخاصة AM العالمة المعدلة

بػػػػػػػػػػػػػػجفارا

7.692

2 TM 14 2.800 + تعديل المركز SFT 0.054 + ساعة فضل الطولين 3 BM 15 3.217 البعد المطلق AM العالمة المعدلة

بػػػػػػػػػػػرمباغ 7.746

4 R القاعدة x 0.083 16 Y 24 اليـو 5 HP 17 0.267 حاصل الضرب SAM ساعات العالمة

المعدلة- 7.746

6 TM 18 2.800 + تعديل المركز SG 16.254 الساعات الى الغروب 7 TS 19 3.067 تعديل الشمس R القاعدة x 0.500 8 TY 20 0.083 تعديل االياـ Ir 8.127 االرتفاع 9 BM 21 3.217 البعد المطلق R القاعدة x 0.067

10 BD 22 3.134 البعد المعدؿ M 0.544 المكث

مقـو الشمس العالمة المعدلة وقت االجتماع

Page 153: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

11 HS حصة الساعة x 1.900 23 AQ 0.063 + عرض القمر 12 TA 24 5.955 تعديل العالمة NH 0.607 نور الهالؿ

Keterangan; Ijtima’ Pada Hari : Ahad Ijtima’ Pada Jam : 01 : 25 WIB Tinggi Hilal : 8° 8’ Lamanya di atas Ufuk : 32 menit 38 detik Cahaya Hilal :

Awal Bulan Syawwal 1432 H dalam Kitab Syamsul Hilal

السنة

المركز الخاصة الوسط الحصة العالمة

Derajat Derajat Derajat Derajat عة ـ

1431 3 7.775 343.547 257.030 271.615 154.584 Ramadhan 6 18.606 276.035 261.960 232.349 261.950

3 2.381 259.582 158.990 143.964 56.534 تعديل الشمس 3.980 تعديل العالمة 9.440

2 16.941 155.010

Dr/ Jam Dr/ Jam 1 TK 13 1.850 تعديل الخاصة AM العالمة المعدلة

بػػػػػػػػػػػػػػجفارا

16.941

2 TM 14 3.533 + تعديل المركز SFT 0.054 + ساعة فضل الطولين 3 BM 15 5.383 البعد المطلق AM العالمة المعدلة

بػػػػػػػػػػػرمباغ 16.995

4 R القاعدة x 0.083 16 Y 24 اليـو 5 HP 17 0.447 حاصل الضرب SAM ساعات العالمة

المعدلة- 16.995

6 TM 18 3.533 + تعديل المركز SG 7.005 الساعات الى الغروب

مقـو الشمس العالمة المعدلة وقت االجتماع

Page 154: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

7 TS 19 3.980 تعديل الشمس R القاعدة x 0.500 8 TY 20 0.133 تعديل االياـ Ir 3.503 االرتفاع 9 BM 21 5.383 البعد المطلق R القاعدة x 0.067

10 BD 22 5.250 البعد المعدؿ M 0.235 المكث 11 HS حصة الساعة x 1.798 23 AQ 0.083 + عرض القمر 12 TA 24 9.440 تعديل العالمة NH 0.318 نور الهالؿ

Keterangan; Ijtima’ Pada Hari : Senin Ijtima’ Pada Jam : 10 : 35 WIB Tinggi Hilal : 3° 30’ Lamanya di atas Ufuk : 14 menit 06 detik Cahaya Hilal :

Awal Bulan Ramadhan 1433 H dalam Kitab Syamsul Hilal

السنة

المركز الخاصة الوسط الحصة العالمة

Derajat Derajat Derajat Derajat عة ـ

1432 0 16.583 351.594 246.310 221.413 143.851 Sya’ban 5 5.872 245.364 232.853 206.532 232.844

5 22.455 236.958 119.163 67.945 16.695 تعديل الشمس 2.733 تعديل العالمة 6.112

5 16.343 116.430

Dr/ Jam Dr/ Jam 1 TK 13 0.533 تعديل الخاصة AM العالمة المعدلة

بػػػػػػػػػػػػػػجفارا

16.343

2 TM 14 2.483 + تعديل المركز SFT 0.054 + ساعة فضل الطولين 3 BM 15 3.016 البعد المطلق AM العالمة المعدلة

بػػػػػػػػػػػرمباغ 16.397

مقـو الشمس العالمة المعدلة وقت االجتماع

Page 155: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

4 R القاعدة x 0.083 16 Y 24 اليـو 5 HP 17 0.250 حاصل الضرب SAM ساعات العالمة

المعدلة- 16.397

6 TM 18 2.483 + تعديل المركز SG 7.603 الساعات الى الغروب 7 TS 19 2.733 تعديل الشمس R القاعدة x 0.500 8 TY 20 0.100 تعديل االياـ Ir 3.802 االرتفاع 9 BM 21 3.016 البعد المطلق R القاعدة x 0.067

10 BD 22 2.916 البعد المعدؿ M 0.255 المكث 11 HS حصة الساعة x 2.096 23 AQ 0.070 + عرض القمر 12 TA 24 6.112 تعديل العالمة NH 0.325 نور الهالؿ

Keterangan; Ijtima’ Pada Hari : Kamis Ijtima’ Pada Jam : 10 : 04 WIB Tinggi Hilal : 3° 48’ Lamanya di atas Ufuk : 15 menit 18 detik Cahaya Hilal :

Awal Bulan Syawwal 1433 H dalam Kitab Syamsul Hilal

السنة

المركز الخاصة الوسط الحصة العالمة

Derajat Derajat Derajat Derajat عة ـ

1432 0 16.583 351.594 246.310 221.413 143.851 Ramadhan 6 18.606 276.035 261.960 232.349 261.950

7 11.189 267.629 148.270 93.762 45.801 تعديل الشمس 3.555 تعديل العالمة 6.341

7 4.848 144.715

Dr/ Jam Dr/ Jam 1 TK 13 0.000 تعديل الخاصة AM 4.848 العالمة المعدلة

مقـو الشمس العالمة المعدلة وقت االجتماع

Page 156: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

بػػػػػػػػػػػػػػجفارا2 TM 14 3.283 + تعديل المركز SFT 0.054 + ساعة فضل الطولين 3 BM 15 3.283 البعد المطلق AM العالمة المعدلة

بػػػػػػػػػػػرمباغ 4.902

4 R القاعدة x 0.083 16 Y 24 اليـو 5 HP 17 0.272 حاصل الضرب SAM ساعات العالمة

المعدلة- 4.902

6 TM 18 3.283 + تعديل المركز SG 19.098 الساعات الى الغروب 7 TS 19 3.555 تعديل الشمس R القاعدة x 0.500 8 TY 20 0.117 تعديل االياـ Ir 9.549 االرتفاع 9 BM 21 3.283 البعد المطلق R القاعدة x 0.067

10 BD 22 3.166 البعد المعدؿ M 0.640 المكث 11 HS حصة الساعة x 2.003 23 AQ 0.084 + عرض القمر 12 TA 24 6.341 تعديل العالمة NH 0.724 نور الهالؿ

Keterangan; Ijtima’ Pada Hari : Jum’at Ijtima’ Pada Jam : 22 : 31 WIB Tinggi Hilal : 9° 33’ Lamanya di atas Ufuk : 38 menit 24 detik Cahaya Hilal :

Hisab Awal Bulan Syawwal 1413 H dengan Sistem Ephemeris

1. Jam FIB : 7 (0.00175)

- EL 1 : 2° 39‟ 40” AL 1 : 2° 32‟ 28”

- EL 2 : 2° 42‟ 09” AL 2 : 3° 02‟ 14”

2. Jam Ijtima‟ : 14 : 12 : 1.77

3. Terbenam matahari

a. Tinggi Matahari : - 0° 53‟ 56.13”

b. Deklinasi Taqribi : 1° 7‟ 25”

c. Equation of Time Taqribi : - 6‟ 34”

d. Suduk Waktu Matahari : 90° 46‟ 26.97”

Page 157: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

e. Terbenam Matahari : 17 : 43 : 44

4. Deklinasi : 1° 7‟ 9”

5. Equation of Time : - 6‟ 34.27”

6. Sudut waktu Matahari : 90° 46‟ 28.83”

7. Terbenam Matahari : 17 : 43 : 44.19

8. Azimuth Matahari : 268° 58‟ 40.6”

9. ARA Matahari : 2° 34‟ 56.86”

10. ARA Bulan : 2° 8‟ 45.14”

11. Sudut Waktu Bulan : 91° 12‟ 40.55”

12. Deklinasi Bulan : 6° 4‟ 58.25”

13. Tinggi Bulan Hakiki : - 1° 53‟ 58.9”

14. Koreksi

a. Horizontal Parallaks :

b. Parallaks :

c. Refraksi :

d. Kerendahan Ufuk :

15. Tinggi Hilal Mar‟i :

16. Lama Hilal di atas Ufuk :

17. Azimuth Hilal :

18. Posisi Hilal :

Page 158: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Hisab Awal Bulan Syawwal 1414 H dengan Sistem Ephemeris

19. Jam FIB : 7 (0.00159)

- EL 1 : 351° 28‟ 28” AL 1 : 351° 25‟ 37”

- EL 2 : 351° 30‟ 58” AL 2 : 351° 55‟ 60”

20. Jam Ijtima‟ : 14 : 06 : 7.96

21. Terbenam matahari

f. Tinggi Matahari : - 0° 53‟ 56.13”

g. Deklinasi Taqribi : - 3° 18‟ 56”

h. Equation of Time Taqribi : - 9‟ 49”

i. Suduk Waktu Matahari : 91° 17‟ 36..93”

j. Terbenam Matahari : 17 : 49 : 3.46

22. Deklinasi : - 3° 19‟ 6.76”

23. Equation of Time : - 9‟ 49.18”

24. Sudut waktu Matahari : 91° 17‟ 38.2”

25. Terbenam Matahari : 17 : 49 : 3.73

26. Azimuth Matahari : 260° 14‟ 9.87”

27. ARA Matahari : 352° 18‟ 48.8”

28. ARA Bulan : 352° 7‟ 52.64”

29. Sudut Waktu Bulan : 91° 28‟ 34.36”

30. Deklinasi Bulan : 1° 28‟ 44.51”

31. Tinggi Bulan Hakiki : - 1° 38‟ 13.6”

32. Koreksi

e. Horizontal Parallaks :

f. Parallaks :

g. Refraksi :

h. Kerendahan Ufuk :

33. Tinggi Hilal Mar‟i :

34. Lama Hilal di atas Ufuk :

35. Azimuth Hilal :

36. Posisi Hilal :

Page 159: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

Hisab Awal Bulan Ramadhan 1432 H dengan Sistem Ephemeris

37. Jam FIB : 18 (0.00099)

- EL 1 : 127° 14‟ 19” AL 1 : 126° 51‟ 48”

- EL 2 : 127° 16‟ 43” AL 2 : 127° 27‟ 09”

38. Jam Ijtima‟ : 01 : 41 : 0.091

39. Terbenam matahari

k. Tinggi Matahari : - 0° 53‟ 56.13”

l. Deklinasi Taqribi : 18° 31‟ 52”

m. Equation of Time Taqribi : - 6‟ 27”

n. Suduk Waktu Matahari : 88° 43‟ 26.64”

o. Terbenam Matahari : 17 : 35 : 24.78

40. Deklinasi : 18° 17‟ 30.16”

41. Equation of Time : - 6‟ 25”

42. Sudut waktu Matahari : 88° 44‟ 57.86”

43. Terbenam Matahari : 17 : 35 : 28.86

44. Azimuth Matahari : 288° 18‟ 41.24”

45. ARA Matahari : 130° 18‟ 48.10”

46. ARA Bulan : 137° 52‟ 45.60”

47. Sudut Waktu Bulan : 91° 12‟ 40.55”

48. Deklinasi Bulan : 81° 10‟ 58.20”

49. Tinggi Bulan Hakiki : 7° 11‟ 32.20”

50. Koreksi

i. Horizontal Parallaks : 0° 59‟ 22.59”

j. Parallaks : 0° 58‟ 54.56”

k. Refraksi : 0° 07‟ 51.92”

l. Kerendahan Ufuk : 0° 03‟ 56.13”

51. Tinggi Hilal Mar‟i : 6° 40‟ 36.52”

52. Lama Hilal di atas Ufuk : 0 : 26 : 42.43

53. Azimuth Hilal : 282° 54‟ 04.74”

Page 160: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

54. Posisi Hilal : 5° 24‟ 36.50” Selatan Matahari

Hisab Awal Bulan Syawwal 1432 H dengan Sistem Ephemeris

55. Jam FIB : 3 (0.00180)

- EL 1 : 155° 27‟ 16” AL 1 : 155° 24‟ 13”

- EL 2 : 155° 29‟ 41” AL 2 : 156° 01‟ 21”

56. Jam Ijtima‟ : 10 : 05 : 16.27

57. Terbenam matahari

p. Tinggi Matahari : - 0° 53‟ 56.13”

q. Deklinasi Taqribi : 9° 23‟ 33”

r. Equation of Time Taqribi : - 1‟ 3”

s. Suduk Waktu Matahari : 89° 49‟ 14.89”

t. Terbenam Matahari : 17 : 34 : 23.99

58. Deklinasi : 9° 23‟ 55.61”

59. Equation of Time : - 1‟ 3.43”

60. Sudut waktu Matahari : 89° 49‟ 14.89”

61. Terbenam Matahari : 17 : 34 : 23.57

62. Azimuth Matahari : 279° 21‟ 26.33”

63. ARA Matahari : 157° 33‟ 10.5”

64. ARA Bulan : 159° 45‟ 42.5”

65. Sudut Waktu Bulan : 87° 36‟ 30.16”

66. Deklinasi Bulan : 3° 12‟ 16.02”

67. Tinggi Bulan Hakiki : 2° 00‟ 2.30”

68. Koreksi

m. Horizontal Parallaks : 1° 00‟ 32”

n. Parallaks : 1° 00‟ 29.77”

o. Refraksi : 0° 20‟ 13.57”

p. Kerendahan Ufuk : 0° 03‟ 56.13”

69. Tinggi Hilal Mar‟i : 1° 40‟ 11.95”

70. Lama Hilal di atas Ufuk : 0 : 6 : 40.80

Page 161: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

71. Azimuth Hilal : 273° 27‟ 42.82”

72. Posisi Hilal : 5° 53‟ 43.51” Selatan Matahari

Hisab Awal Bulan Ramadhan 1433 H dengan Sistem Ephemeris

73. Jam FIB : 4 (0.00127)

- EL 1 : 116° 53‟ 46” AL 1 : 116° 41‟ 19”

- EL 2 : 116° 56‟ 09” AL 2 : 117° 13‟ 06”

74. Jam Ijtima‟ : 11 : 25 : 24.49

75. Terbenam matahari

u. Tinggi Matahari : - 0° 53‟ 56.13”

v. Deklinasi Taqribi : 20° 43‟ 18”

w. Equation of Time Taqribi : - 6‟ 20”

x. Suduk Waktu Matahari : 88° 26‟ 57.44”

y. Terbenam Matahari : 17 : 34 : 11.83

76. Deklinasi : 20° 43‟ 30.04”

77. Equation of Time : - 6‟ 20”

78. Sudut waktu Matahari : 88° 26‟ 39.02”

79. Terbenam Matahari : 17 : 34 : 10.60

80. Azimuth Matahari : 290° 45‟ 43.23”

81. ARA Matahari : 119° 27‟ 8.5”

82. ARA Bulan : 121° 25‟ 26.9”

83. Sudut Waktu Bulan : 86° 13‟ 44.53”

84. Deklinasi Bulan : 15° 57‟ 26.46”

85. Tinggi Bulan Hakiki : 1° 46‟ 29.35”

86. Koreksi

q. Horizontal Parallaks : 0° 56‟ 1.57”

r. Parallaks : 0° 55‟ 59.96”

s. Refraksi : 0° 21‟ 9.67”

t. Kerendahan Ufuk : 0° 03‟ 56.13”

87. Tinggi Hilal Mar‟i : 1° 30‟ 51.14”

Page 162: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

88. Lama Hilal di atas Ufuk : 0 : 6 : 3.41

89. Azimuth Hilal : 286° 17‟ 44.53”

90. Posisi Hilal : 4° 28‟ 12.73” Selatan Matahari

Hisab Awal Bulan Syawwal 1433 H dengan Sistem Ephemeris

91. Jam FIB : 16 (0.00190)

- EL 1 : 145° 08‟ 26” AL 1 : 145° 10‟ 36”

- EL 2 : 145° 10‟ 50” AL 2 : 145° 44‟ 15”

92. Jam Ijtima‟ : 22 : 55 : 50.4

93. Terbenam matahari

z. Tinggi Matahari : - 0° 53‟ 56.13”

aa. Deklinasi Taqribi : 13° 12‟ 26”

bb. Equation of Time Taqribi : - 3‟ 59”

cc. Suduk Waktu Matahari : 89° 22‟ 13.78”

dd. Terbenam Matahari : 17 : 35 : 31.92

94. Deklinasi : 12° 53‟ 20.98”

95. Equation of Time : - 3‟ 46”

96. Sudut waktu Matahari : 89° 24‟ 17.82”

97. Terbenam Matahari : 17 : 35 : 27.19

98. Azimuth Matahari : 282° 52‟ 17.36”

99. ARA Matahari : 148° 8‟ 12.72”

100. ARA Bulan : 155° 38‟ 17.3”

101. Sudut Waktu Bulan : 81° 54‟ 13.18”

102. Deklinasi Bulan : 4° 46‟ 48.83”

103. Tinggi Bulan Hakiki : 7° 27‟ 19.24”

104. Koreksi

u. Horizontal Parallaks : 0° 57‟ 52.59”

v. Parallaks : 0° 57‟ 23.23”

w. Refraksi : 0° 07‟ 35.61”

x. Kerendahan Ufuk : 0° 03‟ 56.13”

Page 163: Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf Al-Jilbab

105. Tinggi Hilal Mar‟i : 6° 57‟ 14.00”

106. Lama Hilal di atas Ufuk : 0 : 27 : 48.93

107. Azimuth Hilal : 275° 43‟ 54.17”

108. Posisi Hilal : 7° 8‟ 23.19”