jilbab kenapa tidak! - subhan nurdin

130
http://subhan-nurdin.blogspot.com Jilbab, Kenapa Tidak ?! 1

Upload: subhan-nurdin

Post on 12-Jun-2015

1.190 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Hukum Jilbab, Cadar, busana muslimah- Libasut Taqwa- Meneguhkan kewajiban berjilbab- Sanggahan jilbab tidak wajib.

TRANSCRIPT

Page 1: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

http://subhan-nurdin.blogspot.com

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 1

Page 2: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Jilbab, Kenapa Tidak ?!Menjawab Keraguan Wajibnya Berjilbab

Penyusun :Subhan Nurdin

Penerbit :ASH-SHIDDIQ PRESS

+ات- و+ق(ل' 'م(ؤ'م-ن -ل +غ'ض(ض'ن+ ل 'ص+ار-ه-ن: م-ن' ي +ب أ+ح'ف+ظ'ن+ وج+ه(ن: و+ي ف(ر(

+ 'د-ين+ و+ال (ب +ه(ن: ي +ت : ز-ين -ال 'ه+ا ظ+ه+ر+ م+ا إ 'ن+ م-ن +ض'ر-ب 'ي و+ل-خ(م(ر-ه-ن: -ه-ن: ع+ل+ى ب (وب ي ج(

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya

dan memelihara kemaluannya. Dan janganlah mereka menampakkan perhi-

asannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan

Jilbab, Kenapa Tidak ?!2

Page 3: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

kain kudung ke dadanya....”(QS. An-Nur/24:31)

IFTITAH

Alhamdulillah 'Ala Kulli Hal.

Seluruh pujian hanya milik Allah SWT Yang telah menurunkan tuntunan dan pedoman hidup kepada manusia untuk meraih kebahagiaan abadi.

Jilbab dan mode pakaian wanita se-makin hari semakin marak dipersoalkan. Kaum wanita selalu menjadi objek ek-sploitasi oleh kaum kapitalis untuk mem-promosikan produknya. Segala cara ditempuh untuk mengelabui konsumen, termasuk menjual kehormatan dan harga diri wanita bahkan mengorbankan keyak-inan agama dengan pelanggaran keten-tuan Allah SWT. Wanita muslimah yang dulu sangat terhormat dengan pakaian khasnya kini semakin buruk citranya. Propaganda untuk melecehkan kaum muslimah diantaranya juga dengan membuat tasykik (keragu-raguan) sekitar hukum berjilbab dan menutup aurat. Na-mun upaya merusak hukum Allah tidak

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 3

Page 4: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

akan langgeng. Karena Allah Sendiri yang akan membalas makar dan tipu daya mereka serta menjaga keutuhan dan kesempurnaan hukumnya. Firman Allah :

:ا -ن +ح'ن( إ +ا ن 'ن ل +ز: 'ر+ ن :ا الذcك -ن +ه( و+إ +ح+اف-ظ(ون+ ل ل"Sesungguhnya Kami telah menu-

runkan Adz-Dzikra (Aturan hukum yang harus dijadikan peringatan) dan sesung-guhnya Kami lah Yang akan menjadi Pen-jaganya." (QS. Al-Hijr: 9)

Mudah-mudahan setetes ilmu lewat buku ini menjadi wasilah datangnya hi-dayah Allah SWT kepada kita semua.

Bandung, Maret 2007Subhan Nurdin

Jilbab, Kenapa Tidak ?!4

Page 5: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI IFTITAHJILBAB TIDAK WAJIB - JIL & JilbabJILBAB JAHILIYAH

1. Kudung Gantung 2. Kudung Ciput 3. Kudung Millenium 4. Kudung Suster 5. Kudung Wig 6. Kudung Seksi 7. Kudung Selebritis 8. Kudung Tomboy

MENJAWAB KERAGUAN WAJIBNYA JILBAB A. Bagaimana Penafsiran QS. An-Nur:31 B. Batas Aurat WanitaC. Jilbab, Khimar & Adat Wanita Arab D. Kerudung Bukan Masalah Khilafiyah

TABARRUJ JAHILIYAH YANG MODIS & TRENDI - Tabarruj & Pamer Aurat- Pakaian Taqwa; Penjaga Kehormatan- Aurat Wanita

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 5

Page 6: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

- Awas Wabah Dayuts ! -

MENEGUHKAN KEYAKINAN BERJILBAB 1. Rambut termasuk aurat wanita 2. Hadits Aurat Wanita Dla'if 3. Perbedaan Jilbab, Kerudung & Khimar 4. Hukum Memakai Celana Panjang 5. Shalat Wanita yang tidak berjilbab 6. Kriteria Pakaian Wanita 7. Hukum Cadar 8. Photo Tanpa Jilbab 9. Menjadi Designer & Butik Busana 10. Jilbab dari Sutera 11. Hijab khusus untuk Istri Nabi12. Jilbab budaya Arab13. Hijab=tirai14. Jilbab & Kebebasan Wanita15. Kewajiban Jilbab Temporal

DAFTAR PUSTAKA

Jilbab, Kenapa Tidak ?!6

Page 7: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Jilbab Tidak Wajib !

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 7

Page 8: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Jilbab, Kenapa Tidak ?!8

Page 9: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Jilbab Tidak Wajib !

ulisan ini pada awalnya meru-pakan tanggapan atas ceramah ilmiah Dr. Nurcholis Madjid pada Seminar Dua Hari di Institut Agama Islam Negeri Sunan Gunung Djati (IAIN-SGD) Bandung tahun 1992 lalu. Yaitu ketika seorang pe-serta menanyakan, apa benar Cak Nur berpandangan Kontroversial dengan jumhur ulama tentang kewajiban berjil-bab, ternyata jawabannya cukup meyakinkan, “Ini isteri saya ada di sini, tidak pakai kerudung.” 1

Beberapa waktu lalu pernyataan senada muncul kembali pada harian Re-publika, Jum’at 7 Januari 1994 dalam Kolom Dr. M. Quraisy Shihab, beliau menyata-kan; “Memang, kita boleh berkata bahwa yang menutup seluruh 1 Arsip Kaset Rekaman : 1992, Pen.

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 9

T

Page 10: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

badannya kecuali wajah dan telapak tan-gannya, menjalankan bunyi teks ayat itu,2 bahkan mungkin berlebih. Namun dalam saat yang sama kita tidak boleh berkata bahwa yang tidak memakai kerudung, atau yang menampakkan lengannya, secara pasti telah melanggar petunjuk agama.”

Sepintas pernyataan kedua pakar ini mungkin tidak berpengaruh apa-apa bagi mereka yang sudah terbiasa mendengar gagasan-gagasan kontroversial akhir-akhir ini. Namun bagi kebanyakan orang, hal ini dapat membingungkan, bahkan bisa dijadikan pegangan atau dalil untuk melegalisasi perbuatannya. Karena gagasan tersebut bukan keluar dari orang biasa, tetapi justeru dari pakar hukum Islam kontemporer.

Jika memperhatikan secara lengkap uraian kedua pakar dalam pembahasan-nya masing-masing, ada beberapa pokok pikiran yang perlu disoroti, mengingat sangat prinsipilnya masalah tersebut. Di-antara pandangan Cak Nur ialah;

1)Al-Quran Surat An-Nur:31 yang berbunyi, WAL YADLRIBNA BI KHU-MURIHINNA ‘ALA JUYUBIHINNA,

2 QS. 24:31, pen.

Jilbab, Kenapa Tidak ?!10

Page 11: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

ditafsirkan; “Tarik itu kerudungmu un-tuk menutup dadamu.”

2)Rambut tidak termasuk aurat wanita di luar shalat.

3) Lafad JUYUB (dada) pada QS. An-Nur:31 secara zhahir menunjukkan ke-wajiban wanita menutup dada saja.

4) Ia memandang adanya madzhab yang membolehkan rambut/ kepala wanita terbuka serta menganggapnya seba-gai masa-lah khilafiah.

Adapun pandangan Dr. Quraisy tidak berbeda jauh dengan Cak Nur, hanya dalam uraiannya lebih dilengkapi dalil dan alasan yang dikutip dari beberapa kitab, di antaranya Tafsir Al-Qurtubi, Tafsir Ali As-Sais (Guru Besar Al-Azhar) dan Maqasid Syari’ah karya Muhammad Thaher Bin ‘Asyur (Ulama dari Tunis). Pendapatnya ini agak “sedikit longgar” dibanding jawaban Cak Nur yang seram-pangan. Disamping latar belakang pen-didikan yang berbeda, Dr. Quraisy adalah peraih gelar Doktor dalam ilmu-ilmu Al-Quran dengan yudisium Summa Cum Laude dan penghargaan tingkat I (Mum-taz ma’a martabat Syaraf Ula). Maka tidak heran bila pandangannya yang kon-troversial ini diperkuat dalil dan penda-pat para mufassir. Hanya saja, jawaban Quraisy di atas sangat meresahkan kaum

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 11

Page 12: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

muslimin khususnya mereka yang se-lama ini memandang jilbab sebagai su-atu kewajiban bagi wanita yang telah aqil baligh. Kiranya Dr. Quraisy cenderung kepada beberapa pandangan di bawah ini;

1) lafad ILLA MAA ZHAHARA MINHA (Ke-cuali yang (biasa) tampak darinya) ditafsirkan; batasan aurat wanita yang mesti ditutupi pakaian disesuaikan den-gan kondisi adat dan budaya masing-masing tempat. Mengutip pandangan Muhammad Thaher Bin Asyur dalam “Maqashid Al-Syari’ah"; “Cara memakai jilbab, berbeda-beda sesuai dengan perbedaan keadaan wanita dan adat mereka. Tetapi tujuan perintah ini adalah seperti bunyi ayat itu, yakni agar mereka dapat dikenal (sebagai wanita muslimah yang baik) sehingga tidak diganggu.”

2) Istitsna (pengecualian) pada ayat tersebut ialah, wanita boleh menam-pakkan selain wajah dan telapak tangan-nya dalam keadaan mendesak, seba-gaimana komentarnya; “Kalau rumusan Ibnu Athiah diterima, maka tentunya yang dikecualikan itu dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan mendesak yang dialami seseorang.”

Jilbab, Kenapa Tidak ?!12

Page 13: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

3)Wanita yang tidak memakai kerudung atau menampakkan lengannya, dipan-dang tidak melanggar petunjuk agama, sebagaimana tulisnya; ”...Namun dalam saat yang sama, kita tidak boleh berkata bahwa yang tidak memakai kerudung atau yang menampakkan lengannya se-cara pasti telah melanggar petunjuk agama.” Senada dengan pandangan Harun Nasu-tion : “Pendapat yang mengatakan hijab itu wajib, bisa dikatakan ya. Dan yang mengatakan tidak wajib pun bisa dijawab ya. Tapi batasan-batasan aturan yang je-las mengenai hijab ini tidak ada dalam al-Qur’an dan hadits-hadits mutawatir.” (Is-lam Rasional, h.332)

JIL & JILBAB

Tahun 2003, sebuah buku kontroversial berjudul “Kritik atas Jilbab” diterbitkan oleh Jaringan Islam Liberal (JIL). Buku ini merupakan terjemahan dari tulisan Muhammad Sa’id Al-Asymawi dengan judul “Haqiqatul Hijab Wa Hujjiyyatul Ha-dits” yang terbit tahun 1994 dan berisi polemik antara Asymawi dengan Syekh Al-Azhar & Mufti Mesir, Dr. Muhammad Sayyid Al-Thanthawi.

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 13

Page 14: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Poin pokoknya hampir sama dengan pan-dangan Cak Nur dan Dr. Quraisy yaitu Jil-bab tidak wajib! Berikut ini pendapat JIL & Al-Asymawi:

1. Memakai Jilbab karena takut api neraka adalah sebuah kekeliruan. Editor buku tersebut menulis: “Saya ingat ketika saya kecil. Nenek saya sangat ketat dengan kerudung, meski kerudungnya se-helai kain yang ditutupkan di kepala. Ia muslimah yang taat sampai wafatnya (allahummaghfir-laha). Menurutnya, rambut perem-puan yang sudah baligh tak boleh diperlihatkan karena itu aurat. Bila melanggar tegasnya, pasti rambut kita akan dibakar di neraka. (v)

2. Jilbab & Hijab dalam Islam bukan termasuk wilayah syari’at namun hanya sebatas etika dan estetika. (ix)

3. Perintah kewajiban Jilbab adalah pengaruh Hellenisme dan Persia yang pada asalnya merupakan pakaian pilihan (occasional cos-tume).

4. Turunnya Ayat tentang hijab & jil-bab adalah kondisional (untuk kea-manan) dan lebih bersifat politis (muslimah & non muslimah),

Jilbab, Kenapa Tidak ?!14

Page 15: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

diskriminatif (untuk membedakan budak dan merdeka) dan elitis.

5. Konsep hijab bukanlah “milik” Is-lam. Taurat Yahudi meggunakan is-tilah tif’eret dan Injil Nasrani memakai istilah zammah, re’alah, zaif dan mitpahat. Bahkan pakaian seperti ini sudah menjadi wacana dalam code Bilalama (3000 SM), Code Hammurabi (2000 SM) dan Code Asyiria (15000 SM) Ketentuan penggunaan jilbab sudah dikenal di beberapa kota tua seperti Mesopotamia, Babilonia, dan Asyiria.

6. Tradisi berjilbab di kalangan saha-bat dan tabi’in lebih merupakan ke-harusan budaya daripada keharu-san agama.

7. Rambut wanita pada dasarnya bukan aurat. Siapapun yang mewa-jibkanmenutupnya atas anggapan bahwa itu aurat, maka pada hakikatnya telah mewajibkan sesu-atu yang tidak pernah diwajibkan agama atau telah menggantikan hukum-hukum agama, mungkin atas dasar kebodohan, kepentin-gan politik, motif “minyak”, atau lainnya. Menurutnya juga dipan-dang sebagai kaum ekstrimis dan teroris. (h.92)

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 15

Page 16: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

8. Hijab artinya kain penghalang atau tirai yang khusus bagi istri-istri Nabi SAW, tidak ada hubungan dengan model penutup kepala atau kerudung. Jilbab ialah mantel dan perintah mengulurkan bawahnya untuk membedakan antara mukmi-nah merdeka dan budak yang sifat-nya temporal.

9. Kewajiban jilbab dan hijab akan mengungkung kebebasan wanita.

Sanggahan atas pendapat ini sebagian dibahas dalam bab “Menjawab Keraguan Wajibnya Jilbab” dan pada Tanya jawab di akhir buku.

Jilbab, Kenapa Tidak ?!16

Page 17: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 17

Page 18: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Jilbab Jahiliyah

Jilbab, Kenapa Tidak ?!18

Page 19: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Jilbab Jahiliyah

enomena jilbab dengan berbagai model dan aksesorisnya kini semakin marak. Aneka mode yang ditawarkan para selebritis menghiasi khazanah trend

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 19

F

Page 20: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Millenium dari yang sedikit terbuka sam-pai yang buka-bukaan. Demikian halnya jilbab dan kerudung yang digunakan para artis dan model muslimah. Kecenderun-gan mengikuti trend sungguh sangat mengkhawatirkan, karena ternyata tidak sedikit yang menyalahi ketentuan syari'at Islam yang telah jelas. Diantara model dan cara berjilbab yang melebihi batas Allah dan Rasul-Nya ialah Jilbab Jahiliyah.Ketika menafsirkan QS. Al-Ahzab : 33, Muqatil berkomentar : Tabarruj Jahiliyah pada ayat tersebut ialah wanita yang berkerudung namun tidak membelitkan-nya sehingga tertutup kalung di leher, anting di telinga serta pundaknya. (Ibnu Katsir)Maka model jilbab yang hanya menutup rambut kepala tanpa menutup kuping, leher dan pundak termasuk pada jilbab jahiliyah ini.

Adapun model dan bentuknya antara lain :

1. Kudung GantungKerudung yang hanya digantungkan di kepala atau pundak. Biasanya digu-nakan dengan kain kebaya yang ter-buka dadanya. Jelas pakaian tersebut tidak mencerminkan muslimah sejati.

Jilbab, Kenapa Tidak ?!20

Page 21: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

2. Kudung Ciput Kerudung yang hanya menutupi ram-but saja dengan leher terbuka. Bi-asanya kudung ciput digunakan untuk bagian dalam kerudung.

3. Kudung MilleniumWarna kerudung yang mencolok juga diharamkan karena dapat menarik perhatian laki-laki yang melihatnya. Menarik perhatian lelaki yang bukan muhrim dengan farfum atau warna pakaian dapat menimbulkan fitnah syahwat.

4. Kudung Suster/Pendeta KristenDalam berpakaian Rasulullah SAW melarang menyerupai non muslim. Para suster kristen ada yang menge-nakan kerudung dengan model yang khas. Memang menutupi seluruh badannya, namun jika kita sengaja meniru mode tersebut dilarang keras dengan sabda Rasulullah SAW:

و'ل( ق+ال+ س( (م'i الله- ر+ :اك -ي (و'س+ : إ (ب و+ل+ان- ه'ب :ه( الر: -ن :ا م+ن' ف+إ ي +ز+ -ه-م' ت و' ب

+ :ه+ أ ب +ش+ ت'س+ +ي cي ف+ل م-ن

"Jauhi oleh kamu berpakaian seperti pendeta, karena sesungguhnya siapa yang berpakaian seperti mereka atau

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 21

Page 22: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

menyerupainya, maka ia bukan golon-ganku." (HR. Ath-Thabrany)

5. Kudung WigTidak sedikit yang mengenakan wig untuk menutup rambutnya. Mungkin mereka masih merasa malu atau takut mengenakan jilbab dengan sem-purna. Dalam hadits Sa'id Bin Musayyab menceritakan:

+ة( ق+د-م+ 'ن( م(ع+او-ي -ي ب ب+ +ان+ أ ف'ي س(

+ة+ 'م+د-ين +ا ق+د-م+ه+ا ق+د'م+ة� آخ-ر+ ال +ن ف+خ+ط+بج+ +خ'ر+ :ة� ف+أ (ب ع+ر� م-ن' ك م+ا ف+ق+ال+ ش+

'ت( (ن ى ك ر+) +ن: أ +ح+د�ا أ +ف'ع+ل( أ 'ر+ ه+ذ+ا ي غ+ي+ه(ود- 'ي -ن: ال -ي: و+إ :ب :ه( ص+ل:ى الن 'ه- الل +ي ع+ل:م+ ل م:اه( و+س+ ور+ س+ -ي الز¡ +ع'ن 'و-ص+ال+ ي ال

ع+ر- ف-ي الش:Mu'awiyah datang ke Madinah, lalu ia berkhutbah di hadapan kami. Ia men-geluarkan sebagian dari rambut (wig) sambil berkata: "Aku tidak melihat orang yang menggunakan ini selain Yahidu. Sesungguhnya Rasulullah SAW menamakannya sebagai (ram-but) kepalsuan. Yaitu wanita yang menyambung rambutnya. (HR. Al-Bukhari & Muslim)

6. Kudung Seksi

Jilbab, Kenapa Tidak ?!22

Page 23: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Sebagian wanita muslimah berkerudung dengan benar, namun mereka menggunakan make up wajah yang berlebihan. Padahal berhias yang dihalalkan ialah di hadapan suaminya. Ada lagi yang berkerudung dengan pakaian T-Shirt yang ketat se-hingga membentuk dadanya. Rasulul-lah SAW melaknatnya sebagai berjil-bab tapi telanjang.

-ي ع+ن' ب+ ة+ أ 'ر+ ي س(ول( ق+ال+ ق+ال+ ه(ر+ ر+

'ه- الله( ص+ل:ى الله- +ي :م+ ع+ل ل 'ف+ان- و+س+ ص-ن+ه'ل- م-ن' :ار- أ +م' الن ه(م+ا ل ر+

+ م+ع+ه(م' ق+و'م£ أ+اط£ ي +اب- س- +ذ'ن +أ +ق+ر- ك 'ب (ون+ ال +ض'ر-ب -ه+ا ي ب

:اس+ اء£ الن -س+ +ات£ و+ن ي +اس- +ات£ ك ع+ار-ي+ت£ +ت£ م(م-يال -ال ه(ن: م+ائ ء(وس( -م+ة- ر( ن س'

+ +أ ك(خ'ت- 'ب +ة- ال -ل 'م+ائ + ال 'ن+ ال ل +د'خ( :ة+ ي ن 'ج+ + ال و+ال+ج-د'ن+ ه+ا ي -ن: ر-يح+ ه+ا و+إ (وج+د( ر-يح+ +ي م-ن' ل

ة- ير+ +ذ+ا م+س- +ذ+ا ك و+كDari Abu Hurairah ra berkata: Rasulul-lah SAW bersabda: "Ada dua macam penghuni neraka, aku tidak mau meli-hat mereka, yaitu : Kaum yang mem-bawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pergunakan untuk memukul orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang dengan menggoyang-goyangkan pinggulnya, berlenggak lenggok kepalanya seperti

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 23

Page 24: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

punuk unta, wanita itu tidak akan ma-suk surga, bahkan tidak akan men-cium baunya surga padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak yang san-gat jauh." (HR. Muslim)

7. Kudung SelebritisWanita muslimah seharusnya berjil-bab dengan niat yang benar, yaitu mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya. Jika niatnya mengikuti trend para artis dan selebriti apalagi diikuti ke-sombongan, menjadi sia-sialah amal shaleh yang dilakukannya.

'ن- ع+ن' +ن: ع(م+ر+ اب ول+ أ س( ص+ل:ى الله- ر+'ه- الله( +ي :م+ ع+ل ل + ق+ال+ و+س+ 'ظ(ر( ال +ن الله( ي

-ل+ى +ه( ج+ر: م+ن' إ +و'ب +ء+ ث +ال ي خ(Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Rasul-ullah SAW bersabda: "Allah tidak akan melihat kepada orang yang mengu-lurkan pakaiannya karena sombong." (HR. Muslim)

8. Kudung TomboyWanita tomboy ialah yang berke-lakuan lelaki khas dengan celana jeans ketat atau sobek. Atasnya berkerudung tetapi bawahnya pamer aurat.

Jilbab, Kenapa Tidak ?!24

Page 25: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

'ن- ع+ن' :اس� اب +ع+ن+ ق+ال+ ع+ب -ي¡ ل :ب الن'ه- الله( ص+ل:ى +ي :م+ ع+ل ل -ين+ و+س+ :ث ن 'م(خ+ الج+ال- م-ن' cت- الر+ جcال +ر+ 'م(ت م-ن' و+الاء- cس+ +خ'ر-ج(وه(م' و+ق+ال+ الن (م' م-ن' أ -ك (وت (ي ب

ج+ ق+ال+ +خ'ر+ -ي¡ ف+أ :ب 'ه- الله( ص+ل:ى الن +ي ع+ل:م+ ل �ا و+س+ ن ج+ ف(ال+ +خ'ر+ �ا ع(م+ر( و+أ +ن ف(ال

Dari Ibnu Abbas RA. berkata: "Rasulul-lah SAW melaknat laki-laki yang berla-gak wanita dan (al-Mutarajjilat) wanita yang bergaya laki-laki. Beliau bersabda: "Usirlah mereka dari rumahmu!" Nabi SAW mengusir si fu-lan, demikian pula Umar." (HR. Al-Bukhari)

-ي ع+ن' ب+ ة+ أ 'ر+ ي +ع+ن+ ق+ال+ ه(ر+ ول( ل س( ر+

'ه- الله( ص+ل:ى الله- +ي :م+ ع+ل ل ج(ل+ و+س+ الر:+س( 'ب +ل ة+ ي 'س+ -ب +ة- ل أ 'م+ر' ال+ة+ أ 'م+ر' +س( و+ال 'ب +ل ة+ ت 'س+ -ب ج(ل- ل الر:

Dari Abu Hurairah RA berkata: "Rasul-ullah SAW melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki." (HR. Abu Dawud)

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 25

Page 26: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Jilbab, Kenapa Tidak ?!26

Page 27: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Menjawab KeraguanWajibnya Jilbab

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 27

Page 28: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Menjawab KeraguanWajibnya Jilbab

ebelumnya, pada uraian ini, tiada maksud penulis menyudutkan satu pihak. Namun atas dorongan ukhuwah dan sal-ing mengingatkan, penulis mem-beranikan diri untuk memberikan pan-dangan-pandangan dan bahan per-bandingan sekitar masalah hukum berjil-bab dan batas aurat wanita, dengan harapan keragu-raguan selama ini men-dapatkan alternatif pemecahannya. Sis-tematika penulisan dibagi ke dalam be-

Jilbab, Kenapa Tidak ?!28

S

Page 29: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

berapa sub judul yang intinya sebagai sanggahan atas pandangan Cak Nur, Dr. Quraisy dan Al-Asymawi juga JIL beserta pendukungnya, baik langsung maupun tidak.

A. BAGAIMANA PENAFSIRAN QS. AN-NUR:31 MENURUT JUMHUR ULAMA ?

+ات- و+ق(ل' 'م(ؤ'م-ن -ل +غ'ض(ض'ن+ ل 'ص+ار-ه-ن: م-ن' ي +ب أ+ح'ف+ظ'ن+ وج+ه(ن: و+ي + ف(ر( 'د-ين+ و+ال (ب +ه(ن: ي +ت : ز-ين -ال إ

'ه+ا ظ+ه+ر+ م+ا 'ن+ م-ن +ض'ر-ب 'ي -خ(م(ر-ه-ن: و+ل ع+ل+ى ب-ه-ن: (وب ي + ج( 'د-ين+ و+ال (ب +ه(ن: ي +ت : ز-ين -ال -ه-ن: إ +ت (ع(ول -ب و' ل

+ أ-ه-ن: +ائ و' ء+اب

+ +اء- أ -ه-ن: ء+اب +ت (ع(ول و' ب+ -ه-ن: أ +ائ 'ن ب

+ و' أ+ أ

+اء- 'ن +ب -ه-ن: أ +ت (ع(ول و' ب+ -ه-ن: أ -خ'و+ان و' إ

+ -ي أ +ن ب-ه-ن: -خ'و+ان و' إ

+ -ي أ +ن -ه-ن: ب +خ+و+ات و' أ+ -ه-ن: أ ائ -س+ و' ن

+ أ+ك+ت' م+ا (ه(ن: م+ل 'م+ان ي

+ و- أ+ -ع-ين+ أ :اب و- الت

+ -ع-ين+ أ :اب الت'ر- (ول-ي غ+ي +ة- أ ب -ر' 'إل ج+ال- م-ن+ ا cو- الر

+ الطcف'ل- أ:ذ-ين+ +م' ال وا ل +ظ'ه+ر( ات- ع+ل+ى ي اء- ع+و'ر+ cس+ الن

+ 'ن+ و+ال +ض'ر-ب -ه-ن: ي ل ج( ر'+ -أ +م+ ب (ع'ل -ي (خ'ف-ين+ م+ا ل م-ن' ي

-ه-ن: +ت (وا ز-ين (وب -ل+ى و+ت ¡ه+ا ج+م-يع�ا الله- إ ي+ أ

(ون+ 'م(ؤ'م-ن (م' ال :ك +ع+ل -ح(ون+ ل (ف'ل تKatakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandan-gannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 29

Page 30: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

perhiasannya, kecuali yang (biasa) nam-pak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasan-nya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar dike-tahui perhiasan yang mereka sembun-yikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beri-man supaya kamu beruntung. (QS. An-Nur : 31)

Berangkat dari penafsiran QS. An-Nur:31, khususnya pada kutipan ayat yang berbunyi WALYADLRIBNA BI KHU-MURIHINNA ‘ALA JUYUBIBIHINNA yang di-jadikan dalil bahwa khimar (kerudung) adalah hanya penutup dada, dengan menerjemahkan lafad Dlaraba... Bi... ’Ala artinya “Tariklah.”

Jilbab, Kenapa Tidak ?!30

Page 31: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Menurut para ahli lughah, idiom kata Dlaraba yang disambungkan dengan ‘ala mengandung arti meletakkan sesuatu atas sesuatu untuk menutupinya atau menghalanginya.3

Jadi, bila diterjemahkan “tariklah (kerudung yang menutupi kepalamu) un-tuk menutupi dadamu” sama sekali menyalahi ketentuan lughah.

Ibnu Abbas menjelaskan dalam tafsirnya, “Walyadlribna bi khumurihinna, yaitu Yurkhiina Qina’ahunna, artinya (perintahkan mereka) untuk mengu-lurkan pakaian penutupnya (sehingga menutupi dadanya).”4 Demikian pula para mufassir lainnya memberikan penje-lasan dengan makna yang hampir sama, seperti Yughthiina, Yasturna, Yamna’na yang berarti menutupi/menghalangi.

Dalam tafsir Jalalain dikemukakan WAL-YADLRIBNA BI KHUMURIHINNA ‘ALA JU-YUBIBIHINNA maksudnya, supaya mereka menutup kepala, pundak dan dada mereka dengan Al-maqani’ (paka-ian penutup).5

Sepanjang pengetahuan penulis, para mufassir salafiah menafsirkan ayat terse-but sebagaimana penafsiran Jalalain ini. Misalnya Imam As-Shabuny menafsirkan,

3 Al-Munjid:4884 Tanwirul Miqbas:2255 II:292

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 31

Page 32: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

yaitu dengan menutup kepala mereka, pundak dan dada mereka yang dipan-dang sebagai ziinah (perhiasan).6

Karenanya, sebelum menafsirkan kalimat ini, terlebih dahulu harus dipa-hami kalimat sebelumnya yang berbunyi WALAA YUBDIINA ZINATAHUNNA ILLA MAA ZHAHARA MIN-HA (Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali apa yang tampak). Yang dimak-sud ziinah (perhiasan) yaitu sesuatu yang diperlihatkan dari seorang wanita, baik itu pakaian, perhiasan seperti cincin, dan sebagainya yang dikenal sebagai alat ke-cantikan/ make-up (tajmiel).

Menurut Imam Al-Qurthuby, ziinah itu terbagi menjadi dua bagian. Pertama, Ziinah Khalqiah, yaitu perhi-asan yang sudah melekat pada dirinya seperti raut wajah, kulit, bibir dan seba-gainya. Kedua, Ziinah Muktasabah, yaitu perhi-asan yang dipakai wanita untuk mem-perindah atau menutupi jasmaninya, seperti busana, cincin, celak mata, pe-warna dan sejenisnya. Inilah yang dimak-sud dalam firman Allah;

(م' خ(ذ(وا +ك +ت 'د+ ز-ين ن (لc ع- ج-د� ك م+س'

6 Tafsir Ayat Ahkam II:145

Jilbab, Kenapa Tidak ?!32

Page 33: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

”Ambillah perhiasanmu ketika ke masjid.” 7

Maksud dari perhiasan yang biasa tampak dan boleh diperlihatkan itu, karena tidak mung-kin untuk menyem-bunyikannya atau menutupnya. Seperti wajah, pakaian luar dan telapak tangan.

As-Shabuny dalam “Shafwatut Tafasir” nya menulis; “WALAA YUBDIINA ZINATAHUNNA ILLA MAA ZHAHARA MINHA” yaitu janganlah membuka perhi-asannya di hadapan orang asing (bukan muhrim) kecuali yang terlihat dengan tidak di-sengaja serta tidak menimbulkan niat buruk.8

Ibnu Katsir menyatakan; “Janganlah menampakkan sesuatu perhiasanpun kepada orang asing kecuali yang tidak mungkin untuk ditutupi.”

Menurut Ibnu Mas’ud, perhiasan itu ada dua bagian;(1) Perhiasan yang tidak boleh diperli-hatkan kecuali kepada suami, yaitu cincin (jari-jari tangan) dan wajah. (2) Perhiasan yang boleh ditampakkan pada orang asing yaitu busana bagian luarnya.9

Ulama lain berpendapat, yang dimak-sud perhiasan adalah wajah dan telapak

7 Al-Qurthuby XII:2298 II:2369 Mukhtashar Ibnu Katsir II:600

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 33

Page 34: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

tangan, karena keduanya tidak termasuk aurat.

Al-Baidlawy menyatakan; “Yang lebih jelas (kebolehan menampakkan perhi-asan) ini hanya dalam shalat, bukan boleh memperlihatkannya sembarangan. Karena seluruh badan wanita dewasa adalah aurat, tidak halal selain suami dan muhrimnya melihat sesuatupun dari auratnya kecuali karena dlarurat (ter-paksa), seperti berobat atau menjadi saksi (dalam pengadilan).” 10

Abdullah At-Talidy dalam “Al-Mar-ah Al-Mutabarrijah” mengungkapkan tiga je-nis ziinah yang tidak boleh diperlihatkan kepada selain muhrim; (1) Pakaian dan acesoris busana, (2) Perhiasan seperti kalung, cincin dan anting. (3) Alat rias seperti lipstik, celak, pewarna dan se-jenisnya. Ketiga jenis ziinah ini harus di-tutupi kecuali memang yang tidak mungkin tertutup, atau tidak sengaja ter-buka. Pendapat Inilah yang dipegang para mufassir seperti Ibnu Mas’ud, Al-Hasan Al-Bisry, Ibnu Sirin, Ibrahim An-Nakha-i, Abi Al-Jauza, Al-Qurthubi, Ibnu ‘Athiyah, Ibnu Al-Jauzi, Abi Hayan, Abi As-Su’ud, Shiddiq Hasan Khan Al-Qanuji, Asy-Syanqithy, Al-Maududy, Ash-Shabuny dll.11

10 Al-Baidlawy II:5811 1990:56-57.

Jilbab, Kenapa Tidak ?!34

Page 35: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Dari penjelasan kutipan ayat di atas, kita dapat memahaminya bahwa menampakkan perhiasan luar saja (yang nampak) banyak ulama yang meng-haramkannya, apalagi anggota badan yang ditutupi perhiasan luar tersebut. (menggunakan kaidah ushul Mafhum Mu-wafaqah Fahwal Khitab). Penafsiran di atas diperkuat lagi dengan sebuah Ha-dits yang menjelaskan sikap kaum mus-limah ketika ayat ini diturunkan.

:ة+ ع+ن' 'ت- ص+ف-ي -ن +ة+ ب 'ب ي +ن: ش+ ة+ أ -ش+ ض-ي+ ع+ائ ر+:ه( 'ه+ا الل +ت' ع+ن +ان +ق(ول( ك +م:ا ت ل+ت' ل +ز+ ه+ذ-ه- ن+ة( ي 'ن+ اآل' +ض'ر-ب 'ي -خ(م(ر-ه-ن: و+ل -ه-ن: ع+ل+ى ب (وب ي ج(

+خ+ذ'ن+ ه(ن: أ ر+ (ز' +ه+ا أ ق:ق'ن +ل- م-ن' ف+ش+ ق-ب'ح+و+اش-ي ن+ ال +م+ر' ت -ه+ا ف+اخ' ب

Dari Shafiah Binti Syaibah, ia bercerita; “Ketika kami bersama Aisyah RA, mereka menyebut-nyebut kelebihan wanita Quraisy. Lalu Aisyah RA berkata; “Me-mang wanita Quraisy itu memiliki kelebi-han, tetapi, Demi Allah, sesungguhnya aku tidak pernah melihat yang lebih mu-lia daripada wanita Anshar, mereka san-gat membenarkan Kitabullah dan sangat kuat imannya kepada wahyu yang ditu-runkan. Ketika turun surat An-Nur, ayat yang menyuruh berkerudung, suami mereka pulang lalu membacakan kepada

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 35

Page 36: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

mereka apa yang telah Allah turunkan. Dengan segera setiap wanita menarik kain yang ada, lalu menjadikannya kerudung kepala karena membenarkan dan iman kepada apa yang diturunkan Allah dalam kitab-Nya.”12

Disamping QS. An-Nur:31 yang secara tegas menjelaskan kewajiban menge-nakan khimar, ayat lainnya ialah QS. Al-Ahzab:59;

¡ه+ا ي+ +اأ -ي¡ ي :ب و+اج-ك+ ق(ل' الن +ز' -ك+ -أل +ات +ن اء- و+ب -س+ و+ن

-ين+ 'م(ؤ'م-ن -ين+ ال (د'ن 'ه-ن: ي +ي -ه-ن: م-ن' ع+ل -يب +ب ج+ال-ك+ +ى ذ+ل +د'ن +ن' أ ف'ن+ أ (ع'ر+ + ي 'ن+ ف+ال (ؤ'ذ+ي ي

+ان+ ا الله( و+ك ح-يم�ا غ+ف(ور� ر+“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-ister-imu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min; “hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu, dan Allah Maha Pe-ngampun lagi Maha Penyayang.”

Bila pada QS. An-Nur:31 memakai lafad WALYADLRIBNA, maka pada ayat ini digunakan lafad YUDNIINA artinya mengulurkan hingga menutupi kepala, pundak dan dada sampai ke seluruh tubuhnya. Ayat ini diperjelas lagi dengan sebuah Hadits dari Ummu Salamah,

12 HR. Al-Bukhari dan Abu Dawud

Jilbab, Kenapa Tidak ?!36

Page 37: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

katanya; ”Ketika turun ayat ini, para wanita Anshar terlihat keluar berbon-dong-bondong, pada kepala mereka terli-hat seperti burung ghirban (gagak) yang hitam karena kerudung yang dikenakan berwarna hitam.” 13

B. BATAS AURAT WANITA DI LUAR SHALAT

Sebenarnya masalah ini telah banyak diketahui oleh kaum muslimin, namun tidak ada salahnya jika kita mengetahui dasar-dasar hukum yang menjelaskan batasan aurat wanita di luar shalat den-gan merujuk kepada Kitabullah dan Sun-nah Rasulullah SAW serta atsar shahabat dan salaf yang mempertegas masalah tersebut.

Dalil Pertama, yaitu QS. An-Nur:31 dan QS. Al-Ahzab:59 dengan berbagai penaf-sirannya yang mu’tamad (terpercaya) se-bagaimana uraian sebelumnya. Ayat lain-nya ialah perintah hijab yang menun-jukkan agar kaum wanita selalu terpeli-hara auratnya. Firman Allah;

-ذ+ا (م(وه(ن: و+إ 'ت +ل أ +اع�ا س+ (وه(ن: م+ت +ل أ م-ن' ف+اس'اء- ح-ج+اب� و+ر+

13 HR. Abdurrazaq dan Jama’ah

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 37

Page 38: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

(م' -ك ط'ه+ر( ذ+ل+ (م' أ -ك (وب -ق(ل -ه-ن: ل (وب و+ق(ل

“Apa-bila kamu meminta sesuatu keper-luan kepada mereka (isteri-isteri Nabi SAW), maka mintalah dari belakang tabir (hijab). Cara demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” 14

Dalil Kedua, Banyak Hadits yang menje-laskan batasan aurat wanita. Di antara Hadits tersebut ialah;

(1) Aisyah RA berkata;

+ن: م+اء+ أ +س' 'ت+ أ -ن -ي ب ب+ 'ر� أ +ك ع+ل+ى د+خ+ل+ت' ب

س(ول- الله( ص+ل:ى الله- ر+'ه- +ي :م+ ع+ل ل 'ه+ا و+س+ +ي +اب£ و+ع+ل -ي +ع'ر+ض+ ر-ق+اق£ ث ف+أ'ه+ا س(ول( ع+ن 'ه- الله( ص+ل:ى الله- ر+ +ي :م+ ع+ل ل و+س+

+ا و+ق+ال+ م+اء( ي +س' -ن: أ +ة+ إ أ 'م+ر' -ذ+ا ال +غ+ت' إ +ل ب'م+ح-يض+ +م' ال (ح' ل +ص'ل +ن' ت ى أ (ر+ 'ه+ا ي : م-ن -ال ه+ذ+ا إ

ار+ و+ه+ذ+ا +ش+ -ل+ى و+أ 'ه- و+ج'ه-ه- إ +ف:ي و+ك“Sesungguhnya Asma Binti Abu Bakar RA berjumpa dengan Nabi SAW dengan pakaian tipis, maka Nabi SAW berpaling darinya sambil berkata; “Hai Asma, sesungguhnya seorang wanita apabila telah baligh, tidak boleh dilihat selain ini dan ini”, sambil mengisyaratkan pada muka dan dua tangannya. 15

14 QS. 33:5315 HR. Abu Dawud

Jilbab, Kenapa Tidak ?!38

Page 39: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

(2) Sabda Rasulullah SAW; + +ق:ب' ال +ن +ت 'م(ح'ر-م+ة( ت + ال +س' و+ال 'ب +ل 'ن- ت ي 'ق(ف:از+ ال

“Janganlah wanita yang ber-ihram menutup muka dan memakai sarung tan-gan.”16

Maksudnya, batasan pakaian ihram wanita ketika melaksanakan haji/umrah, sebagaimana pakaiannya di luar ibadah haji/umrah yaitu wajib menutup seluruh badannya kecuali muka dan telapak tan-gannya.

(3) Sabda Rasulullah SAW;

+ة( أ 'م+ر' ة£ ال -ذ+ا ع+و'ر+ ج+ت' ف+إ ف+ه+ا خ+ر+ ر+ +ش' ت اس''ط+ان( ي الش:

“Wanita itu aurat. Jika mereka keluar (rumah) maka syetan menyanjungnya.” 17

Para ulama juga memandang bahwa seluruh badan wanita adalah aurat ke-cuali muka dan telapak tangan. Mereka berbeda pendapat bukan dalam masalah, apakah rambut termasuk aurat atau tidak, tetapi dalam hal wajib tidaknya menutup wajah dengan cadar (niqab). Bahkan dalam Tafsir Ayat Ahkam, Ash-Shabuny membuat pembahasan 16 HR. Al-Bukhari17 HR. At-Tirmidzi, menurutnya Hasan Shahih

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 39

Page 40: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

tersendiri dengan judul “Bid’atu Kasyfil Wajhi” (Bid’ah membuka wajah).

Sa’ad Bin Jubair, Adh-Dhahhak dan Al-Au-za’i mengatakan bahwa perhiasan yang boleh tampak ialah muka dan dua telapak tangan. Sedangkan Ibnu Umar, Ikrimah, Abu Syattsa’i dan Ibrahim An-Nakha’i berpendapat yaitu muka, dua telapak tangan dan cincin.18

Para Imam Madzhab pun berbeda pendapat dalam hal aurat wanita, tetapi bukan boleh/tidaknya membuka kerudung kepala. Madzhab Syafi’iyah dan Hanabilah memandang bahwa seluruh badan wanita adalah aurat. Imam Ahmad mengatakan; “Seluruh badan wanita adalah aurat, termasuk kukunya sekalipun.” 19 Sedangkan Imam Malik dan Abu Hanifah berpendapat, selain wajah dan telapak tangan, seluruhnya terma-suk aurat.

Sesungguhnya telah menjadi penda-pat jumhur ulama dan merupakan ijma’ yang berdasarkan Al-Quran dan Hadits shahih bahwa rambut termasuk salah satu aurat wanita. Sebagaimana dikutip dalam Ensiklopedi Ijmak; “Ulama sepakat bahwa rambut dan badan wanita merdeka selain wajah dan telapak ta-

18

? HR. At-Tirmidzi 19 Tafsir Ibnu Al-Jauzi VI:31

Jilbab, Kenapa Tidak ?!40

Page 41: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

ngannya adalah aurat. Mengenai budak wanita, ulama sependapat bahwa kepalanya bukan aurat, baik ia bersuami atau tidak, kecuali menurut riwayat Al-Hasan Al-Bashry; Budak wanita yang bersuami dan oleh suaminya ditem-patkan di suatu rumah, itu seperti wanita merdeka, tanpa khilaf.” 20

Jika kini muncul para ulama kontem-porer dan diakui otoritasnya dalam hal ilmu keIslaman yang berpandangan kon-troversial dengan penjelasan dan penda-pat di atas, selayaknya kita mengingat sabda Rasulullah SAW yang menyatakan otoritas para tokoh salaf khususnya sha-habat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in.21

Ibnul Qayyim menyatakan; “Tidak, tidak boleh begitu saja menerima suatu pendapat walaupun dari orang terke-muka, tanpa dalil yang sah bahkan se-harusnya kita bisa menyaring semua, ke-mudian mengambil mana yang cocok dengan Kitab dan Sunnah.”

C. JILBAB, KHIMAR DAN ADAT WANITA ARAB

20 1987:3721 HR. Muslim

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 41

Page 42: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Memang benar, kaum muslimat diperintahkan menutup dadanya, tetapi juga diwajibkan menutup kepala seba-gaimana telah dijelaskan sebelumnya.

Dalam Munjid, jilbab diartikan sebagai baju atau pakaian yang lebar. Juga dalam kitab “Al-Mufradat” karya Raghib Isfa-hany, disebutkan bahwa jilbab adalah baju atau kerudung. Kitab Al-Qamus menyatakan jilbab sebagai pakaian luar yang lebar, sekaligus kerudung, yang bi-asa dipakai kaum wanita untuk menutupi pakaian (dalam) mereka. “Lisanul Arab” mendefinisikan jilbab ialah jenis pakaian yang lebih besar dibanding kerudung dan lebih kecil dibanding selendang lebar (rida’) yang biasa dipakai kaum wanita untuk menutup kepala dan dada mereka.

Adapun khumur bentuk jamak dari khimar arti asalnya ialah penutup. Ibnu Katsir mendefinisikan, khimar adalah sesuatu yang dibuat untuk menutupi kepala atau biasa juga disebut Miqna’.22 Jadi, kata “khimar” merupakan istilah baku untuk penutup kepala, seperti isti-lah topi atau kopiah. Apabila hilang sifat menutup kepalanya, tidak lagi disebut khimar. Perintah menutup dada dengan khimar, maksudnya, khimar (penutup kepala) tadi jangan hanya sampai kepala

22 Tafsir Ibnu Katsir III:284

Jilbab, Kenapa Tidak ?!42

Page 43: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

saja, tetapi juga menutupi dada. Jika seseorang berkata; “Tekanlah kopiahmu sampai menutupi kupingmu,” perintah ini sudah dimaklumi bahwa kopiah tersebut tetap dipakai sebagaimana mestinya, dan ditambah dengan menutupi kuping.23

Ibnu Abi Hatim mengatakan; “Allah memerintahkan untuk menutup leher dan dadanya dengan khimar mereka se-hingga tidak terlihat sedikitpun darinya.” Ini membuktikan bahwa khimar yang sifatnya menutupi kepala tadi hendaknya juga menutupi leher dan dadanya.

Adapun mereka yang memandang khimar sebagai adat kebiasaan wanita Arab, perlu dipertanyakan kembali. Justeru adanya perintah menutup aurat dengan khimar ini disebabkan kebiasaan wanita Jahiliah yang selalu membuka au-ratnya, sebagaimana dikutip Ash-Shabuny; “Para mufassir berkata; “Adalah wanita Jahiliah seperti juga wanita jahiliah mo-dern kini, lalu lalang di hadapan lelaki dengan dada dan leher terbuka, dua lengannya terjulur, kadang badannya bergerak erotis atau rambut-nya terurai untuk mendapatkan perha-tian kaum lelaki. Sedangkan wanita mus-limah menutupkan khumur mereka ke belakang, maka tinggallah bagian 23 Lihat bantahan A. Hassan dalam "Wanita Islam" 1989:71 terhadap Aliran Baru yang pandangannya sejalan dengan gagasan Cak Nur

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 43

Page 44: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

dadanya terbuka, kemudian kaum mu’minat diperintahkan untuk menutup bagian depannya sehingga tidak tampak lagi dan memelihara mereka dari keja-hatan.” 24

Ibnu Al-Jauzy menyatakan pendapat yang sama tentang busana wanita jahiliyah yang menampakkan auratnya.25

D. KERUDUNG BUKAN MASALAH KHILAFIAH

Cak Nur dan Dr. Quraisy memandang adanya madzhab yang membolehkan rambut terbuka. Cak Nur mengaku selalu bilang pada isterinya; “Hai, kalau kamu tidak menutup rambut, Insya Allah, saya masih bisa berargumen, tapi kalau tidak menutup dada, sama sekali tidak bisa.” Dan Dr. Quraisy memfatwakan agar tidak menyalahkan wanita yang tidak menutup kepala atau lengannya. Benarkah ada madzhab atau pendapat demikian di an-tara para ulama salaf dan pengikut Ahlus Sunnah Wal Jama’ah? Simaklah komentar A. Hassan dalam “Soal-Jawab” nya; “Sep-anjang pemeriksaan kami, tidak ada seo-rangpun dari para Imam yang terkenal dalam Islam membolehkan wanita mem-

24 Shafwatut Tafasir II:33625 At-Tashil III:144, Al-Mar'ah Mutabarrijah:63

Jilbab, Kenapa Tidak ?!44

Page 45: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

buka kepalanya.” 26 Dan itu diakui pula oleh Cak Nur sebagai Qaulun Syadzun (pendapat yang asing). Namun masalah-nya, mengapa gagasan tersebut masih dipertahankan?, Wallahu A’lam.

Adapun Dr. Quraisy menyinggung pandangan Ibnu ‘Asyur tentang kebole-han berjilbab sesuai de-ngan kondisi dan adat wanita itu berada, sehingga tidak mustahil kerudung trend wanita Indone-sia hanya diselendangkan di pundak. Ternyata dalam buku Ibnu ‘Asyur sendiri, tidak ada satupun per-nyataan bahwa jil-bab tidak wajib, baik secara implisit apalagi eksplisit. Dia tidak berbeda pen-dapat dengan jumhur ulama. Kemudian, maksud jilbab sesuai kondisi dan adat, ialah “haiaat” yaitu bentuk dan model jil-bab, dimana menurut Ibnu ‘Asyur jilbab itu berbeda sesuai kondisi dan adat setempat. Tentu saja model jilbab di ik-lim tropis tidak sama dengan di iklim yang dingin. Namun substansi jilbab tetap, sebagai penutup kepala yang hukumnya wajib.27

Bahkan A. Hassan pernah men-gungkapkan; “Suatu dusta besar, kalau PAI mengatakan urusan kerudung itu masalah khilafiah ! Tidak ada seorang-pun dari ulama berpendapat bahwa 26 III:109027 Bulletin Terobosan, Cairo No. 138, Sept. 1996

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 45

Page 46: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

kerudung itu tidak wajib, tidak ada ahli tafsir, tidak dari ahli Hadits dan juga tidak dari ahli fiqh. Hanya pengarang “Aliran Baru” sendiri memutar balikkan ayat kerudung itu buat mengadakan perselisihan yang tidak ada, de-ngan itu, ia bisa menganggap masalah tersebut menjadi khilafiah !” 28

Menurut penulis, boleh/tidaknya seseo-rang memvonis atau menyimpulkan ten-tang sesuatu hal yang berhubungan den-gan syari’ah, sangat ditentukan oleh ada/tidaknya dalil syara’ yang menjadi dasar pijakannya. Bagaimana kita tidak boleh menyalahkan yang tidak menutup kepala atau lengannya, sedangkan Rasul-ullah SAW sendiri pernah bersabda;

-ي ع+ن' ب+ ة+ أ 'ر+ ي س(ول( ق+ال+ ق+ال+ ه(ر+ ر+

'ه- الله( ص+ل:ى الله- +ي ع+ل:م+ ل 'ف+ان- و+س+ +ه'ل- م-ن' ص-ن :ار- أ +م' الن ل

ه(م+ا ر++ +اط£ م+ع+ه(م' ق+و'م£ أ ي س-

+اب- +ذ'ن +أ +ق+ر- ك 'ب (ون+ ال +ض'ر-ب -ه+ا ي :اس+ ب الناء£ -س+ +ات£ و+ن ي +اس- +ات£ ك +ت£ ع+ار-ي م(م-يال+ت£ -ال ه(ن: م+ائ ء(وس( -م+ة- ر( ن س'

+ +أ (خ'ت- ك 'ب ال+ة- -ل 'م+ائ + ال 'ن+ ال ل +د'خ( :ة+ ي ن 'ج+ + ال +ج-د'ن+ و+ال ي

ه+ا -ن: ر-يح+ ه+ا و+إ (وج+د( ر-يح+ +ي م-ن' لة- ير+ +ذ+ا م+س- +ذ+ا ك و+ك

28 Wanita Islam:24

Jilbab, Kenapa Tidak ?!46

Page 47: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Dari Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Ada dua macam penghuni neraa, aku tidak mau melihat mereka, yaitu : Kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka pergunakan untuk memukul orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang dengan menggoyang-goyangkan pinggulnya, berlenggak leng-gok kepalanya seperti punuk unta, wanita itu tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan mencium baunya surga padahal bau surga itu dapat ter-cium dari jarak yang sangat jauh." (HR. Muslim)

Berikut ini petikan Soal Jawab A. Has-san tentang keraguan wajibnya jilbab.Soal :

Saya sudah tahu hukum wajib wanita bertudung kepala di hadapan laki-laki yang halal ia kahwin, dan saya juga su-dah membaca Pembela Islam 43:15, dan Soal Jawab II/th. 1969:654 II/th. 1972:616 dan Alfatwa 6:29, tetapi karena ada se-orang ketua perkumpulan berkata: "Saya belum dapat keterangan tentang wajib wanita bertudung kepala sedang zaman dahulu, wanita tidak bertudung kepala" dan karena perkataan ketua ini diturut oleh lain ketua yang lebih rendah dari-padanya, maka diantara pengikut-pengikut perkumpulan itu telah timbul

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 47

Page 48: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

keragu-raguan, walaupun mereka tahu bahwa ketua itu bukan orang yang berpengetahuan di dalam agama.Karena itu harap Al-Lisan suka men-erangkan :

1. Apa alasan-alasan yang mewa-jibkan bertudung ?

2. Adakah salah satu imam terkenal di dalam Islam berpendapat bahwa tudung kepala itu tidak wajib atas wanita ?

3. Di zaman sebelum Rasulullah, adakah wanita bertudung atau tidak ?

4. Di zaman Rasulullah, sebelum datang perintah bertudung bagaimana pakaian wanita Islam ?

Jawab ke 1Sebagaimana tersebut di pertanyaan,

bahwa di Pembela Islam, Soal Jawab dan Al-Fatwa telah diterangkan masalah au-rat wanita yang harus ditutupnya di hadapan laki-laki yang bukan mahram-nya, maupun di dalam rumah ataupun di luar.

Di sini akan kami terangkan kembali dengan sedikit luas.Firman Allah :

+ 'د-ين+ و+ال (ب +ه(ن: ي +ت : ز-ين -ال 'ه+ا ظ+ه+ر+ م+ا إ م-ن

Jilbab, Kenapa Tidak ?!48

Page 49: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Dan janganlah wanita-wanita itu menam-pakkan perhiasan mereka melainkan apa yang zhahir saja." (QS. An-Nur:31)

Sebagai tafsier bagi ayat ini diriway-atkan:

Telah berkata Ibnu Abbas: Perhiasan yang zhahir itu ialah muka, dan celak di mata, dan bekas pacar di tangan dan cincin. (Ibnu Jarier)

Telah berkata Sa'id bin Jubair dan Dlah-haak dan Auza'i: Yaitu muka dan dua tan-gan sampai pergelangan. (Ibnu Katsier)

Telah berkata Ibnu Umar dan 'Athaa' dan 'Ikrimah dan Abusy-Sya'-tsaa' dan Ibrahim Nakh'i: Yaitu mukanya dan dua tangannya sampai pergelangan dan cincin. (Ibnu Katsier)

Dari perkataan shahabat, tabi'in dan lainnya, yang menafsirkan ayat itu, ny-atalah badan wanita yang boleh keli-hatan itu hanyalah muka dan dua tangan sampai pergelangan.

Mereka faham begitu, bukan semata-mata karena fikiran, tetapi ialah be-ralasan dengan kejadian-kejadian di za-man Nabi dan dengan sabdanya:

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 49

Page 50: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

+ا م+اء( ي +س' -ن: أ +ة+ إ أ 'م+ر' -ذ+ا ال +غ+ت' إ +ل 'م+ح-يض+ ب ال+م' (ح' ل +ص'ل +ن' ت ى أ (ر+ 'ه+ا ي م-ن

: -ال ار+ و+ه+ذ+ا ه+ذ+ا إ +ش+ -ل+ى و+أ 'ه- و+ج'ه-ه- إ +ف:ي و+ك"Ya Asma, sesungguhnya seorang wanita apabila cukup umur tidak boleh dilihat daripada (anggota) nya, melainkan ini dan ini, sambil Rasulullah SAW isyaratkan kepada muka dan dua tangan-nya sampai pergelangan." (HR. Abu Dawud)

Jadi menurut ayat, Hadits dan tafsir-tafsir shahabat dan tabi'in dan lainnya bahwa selain daripada muka dan tangan tidak boleh dibuka.

Dari ini nyata pula bahwa kepala dan rambut wanita itu tidak termasuk dari bagian anggauta yang boleh terbuka di hadapan laki-laki asing.

Di dalam Hadits, di perkataan shaha-bat-shahabat, tabi'in dan lainnya tidak terdapat bahwa kepala atau rambut wanita itu boleh terbuka.Firman Allah:

'ن+ +ض'ر-ب 'ي -خ(م(ر-ه-ن: و+ل -ه-ن: ع+ل+ى ب (وب ي ج("Dan hendaklah wanita-wanita itu menghulurkan tudung-tudung kepala mereka atas dada mereka." (QS. An-Nur:31)

Maksudnya hendaklah wanita-wanita itu menghulurkan tudung-tudung kepala

Jilbab, Kenapa Tidak ?!50

Page 51: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

mereka di atas dada, lalu belitkan di leher supaya bagian dada yang dekat leher, yang biasa terbuka itu bisa ter-tutup.

Perkataan khumur yang tersebut di ayat artinya beberapa khimar.

Khimar itu sesuatu yang dibuat tudung atau tutup kepala dan yaitu yang orang namakan miqna." (Ibnu Katsir)

Miqna' ialah tutup atau tudung kepala yang juga terkenal dengan nama muqna' atau telekung.Diriwayatkan:

Telah berkata Aisyah:

ح+م( +ر' اء+ الله( ي -س+ ات- ن 'م(ه+اج-ر+ و+ل+ ال) 'أل +م:ا ا ل

ل+ 'ز+ +ن 'ن+ الله( أ +ض'ر-ب 'ي -خ(م(ر-ه-ن: و+ل ع+ل+ى ب-ه-ن: (وب ي ق:ق'ن+ ج( وط+ه(ن: ش+ ن+ م(ر( +م+ر' ت -ه+ا ف+اخ' ب

"Mudah-mudahan Allah beri rahmat atas wanita-wanita Muhajirin yang dahulu. Di waktu Allah turunkan ayat tudung itu, mereka koyak kain mereka yang belum berjahit dan mereka buat tudung. (S.R. Bukhari)

Telah berkata Shafiyah binti Syaibah : Di waktu kami bersama-sama Aisyah mereka sebut wanita-wanita Quraisy dan kelebihan mereka. Maka Aisyah berkata: "Sesungguhnya wanita-wanita Quraisy itu mempunyai kelebihan, tetapi sesung-guhnya aku, demi Allah, tidak aku lihat

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 51

Page 52: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

yang lebih mulia daripada wanita-wanita Anshar: sangat-sangat mereka membe-narkan kitab Allah dan sangat kuat iman mereka kepada wahyu yang diturunkan. Waktu diturunkan surah An-Nur, ayat yang menyuruh bertudung, laki-laki mereka pulang, lalu membacakan kepada mereka apa yang diturunkan oleh Allah itu, lantas tiap-tiap seorang daripada wanita-wanita mereka mengambil kain mereka yang berlukis, lalu mereka jadikan tudung kepala karena membenarkan dan percaya kepada apa yang ditirunkan oleh Allah di kitab-Nya. (R. Abu Dawud)

Ayat An-Nur:31 itu sendiri telah me-nunjukkan, bahwa tudung kepala itu wa-jib pula menutup dada sebelah atas yang biasanya terbuka.

Dua riwayat dari Aisyah itu mene-gaskan bahwa turunnya ayat itu untuk mewajibkan tutup kepala.

Diantara shahabat, tabi'in, imam-imam dan mufassirin tidak ada yang berpendapat boleh terbukakepala wanita di hadapan laki-laki asing.

Orang yang berkata: "..Saya belum dapat keterangan tentang wajib tutup kepala itu," mungkin tak tahu adanya ayat tersebut atau tak tahu artinya, atau sengaja hendak putar-putar, karena su-

Jilbab, Kenapa Tidak ?!52

Page 53: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

dah terlanjur mengatakan tidak wajib bertudung.

+ 'د-ين+ و+ال (ب +ه(ن: ي +ت : ز-ين -ال -ه-ن: إ +ت (ع(ول -ب لDan janganlah mereka itu nampakkan perhiasan mereka melainkan kepada suami-suami mereka dan..." (QS. An-Nur:31)

Telah berkata Ibnu Abbas dab Muqatil : (Maksudnya, tidak boleh mereka buka) tudung sarung dan tudung kepala melainkan di hadapan suami-suami mereka dan ..." (Al-Baghawi)

Ayat ini bersama tafsir shahabat-sha-habat itu menguatkan arti ayat yang mewajibkan bertudung.

Ayat-ayat Qur'an dan amal Shahabat, tabi'in dan seterusnya terlalu terang, tetapi orang yang sudah biasakan anak isterinya tidak bertudung, hendak men-cari-cari jalan untuk terlepas...

+ ج'ن+ و+ال +ر: +ب ج+ ت +ر¡ +ب :ة- ت -ي اه-ل 'ج+ (ول+ى ال 'أل ا"Dan janganlah kamu (isteri-isteri Nabi) nampakkan perhiasan sebagaimana hal Jahiliyah yang dahulu. (QS. Al-Ahzab:33)

Telah berkata Muqatil : Perkataan Tabarruj (nampakkan perhiasan) yang tersebut di ayat itu, ialah seorang wanita bertudung dengan tidak membelitkan dia

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 53

Page 54: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

hingga tertutup kalung, leher, anting-anting dan tengkuknya. (Ibnu Katsir)

Menurut tafsir Muqatil ini, bahwa bertudung dengan tidak menutup kuping dan leher itu dikatakan cara Jahiliyah. Bagaimana kalau tidak bertudung sama sekali, sebagaimana isteri kebanyakan pemimpin-pemimpin Islam?!

Sampai di sini saja rasanya cukup menunjukkan, bahwa bertudung kepala itu wajib, dan perkataan pemimpin yang memberi fatwa : "Saya belum dapat keterangan tentang wajib bertudung" itu, tidak jadi alasan.

Jawab ke 2:

Sepanjang pemeriksaan kami tidak ada seorangpun dari para imam-imam yang terkenal dalam Islam membolehkan wanita membuka kepadanya.

Jawab ke 3 :

Di zaman Jahiliyah ada wanita-wanita bertudung dan ada yang tidak, tetapi tudung mereka tidak sebagaimana yang dimaksudkan oleh Islam.

Jawab ke 4 :

Jilbab, Kenapa Tidak ?!54

Page 55: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Wanita-wanita Islam, sebelum datang perintah bertudung ada yang bertudung dan ada yang tidak bertudung. (Soal-Jawab : 1085-1090)

Dengan penjelasan alakadarnya ini, mudah-mudahan kita semakin hati-hati dan kritis terhadap setiap gagasan yang sekiranya menimbulkan keraguan akan kebenaran Kitabullah dan Sunnah Rasul-ullah SAW.

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 55

Page 56: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Tabarruj Jahiliyah Yang Modis & Trendi

Jilbab, Kenapa Tidak ?!56

Page 57: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 57

Page 58: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Tabarruj Jahiliyah Yang Modis & Trendi

1. TABARRUJ & PAMER AURATAllah berfirman :

ن+ (ن: ف-ي و+ق+ر' -ك (وت (ي + ب ج'ن+ و+ال +ر: +ب ج+ ت +ر¡ +ب ت:ة- -ي 'ج+اه-ل (ول+ى ال 'أل +ق-م'ن+ ا +ة+ و+أ الص:ال

-ين+ +اة+ و+ء+ات ك +ط-ع'ن+ الز: +ه( الله+ و+أ ول س( و+ر+:م+ا -ن (ر-يد( إ (ذ'ه-ب+ الله( ي -ي (م( ل 'ك ج'س+ ع+ن cالر

+ه'ل+ 'ت- أ +ي 'ب (م' ال ك (ط+هcر+ ا و+ي +ط'ه-ير� ت"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bert-ingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tu-naikanlah zakat dan ta`atilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermak-sud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (QS. Al-Ahzab:33)

Tabarruj artinya menampakkan aurat dan mengundang syahwat dengan ke-molekan tubuh wanita dan hal seronok lainnya. Wanita adalah aurat, termasuk suara dan gerakan tubuhnya. Maka pada ayat di atas sebelumnya diperintahkan agar wanita tetap rumah untuk menghin-dari fitnah syahwat. Bahkan jika hendak keluarpun harus ditemani muhrimnya.

Jilbab, Kenapa Tidak ?!58

Page 59: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW mengingat-kan: "Sesungguhnya pada wanita ada kelemahan dan aurat, maka tutupilah kelemahan mereka dengan diam dan sembunyikanlah aurat mereka dengan tinggal di rumah." (HR. Al-'Uqail dari Ibnu Umar)

Kaum wanita juga diperingatkan agar tidak menggunakan farfum atau wewan-gian yang mengundang syahwat lelaki hidung belang, bahkan ketika hendak ke tempat ibadah ataupun pengajian. Rasul-ullah SAW bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian (para wanita) hendak ke masjid, maka janganlah menggunakan farfum." (HR. Muslim)

Bagi wanita dewasa ketika dia berada di dalam rumahnya tetap harus menjaga auratnya dari kaum lelaki dengan men-genakan jilbab. Ketika menafsirkan QS. An-Nur:31, Ibnu Abbas berkata: WA LA YUBDINA ZINATAHUNNA ILLA MA DZA-HARA MINHA, Perhiasan yang nampak ialah wajah, celak mata, punggung tela-pak tangan dan cincin. Inilah yang ditam-pakkan di dalam rumahnya bagi siapa yang masuk ke rumahnya. Adapun WA LAA YUBDINA ZINATAHUNNA ILLA LIBU'ULATIHINNA AU ABAIHINNA dst. Per-hiasan yang ditampakkan kepada golon-gan ini ialah antingnya dan gelang tan-

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 59

Page 60: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

gannya. Adapun gengge (gelang kaki), lengan, leher dan rambutnya tetap tidak diperbolehkan terlihat kecuali kepada suaminya. (Fathul Qadir IV:26) Muqatil Bin Hayyan berkata : “WA LAA TABARRAJNA TABARRUJAL JAHILIYYATIL ULA, tabarruj ialah menanggalkan kerudung di kepalanya dan tidak mengikatkannya sehingga tersingkap kalungnya atau antingnya dan pun-daknya maka tampaklah seluruhnya dan inilah tabarruj yang menjadi fenomena umum diantara wanita mu’minin.

Mujahid berkata : “Jika wanita keluar rumah dan berjalan di antara kaum lelaki maka itulah tabarruj jahiliyah.”

Qatadah berkata : “Jika wanita keluar rumah berjalan-jalan dan bert-ingkah genit, maka Allah melarang hal itu.”

Dari Anas RA berkata : Kaum wanita datang kepada Nabi SAW dan bertanya : “Wahai Rasulullah, Kaum lelaki mendapat keutamaan untuk pergi ke medan jihad fisabilillah, lalu bagaimana dengan kami, adakah amal yang setimpal dengan jihadnya kaum lelaki?” Maka Rasulullah SAW menjawab : “Barangsiapa yang diam (atau kalimat yang semakna) di rumahnya, maka

Jilbab, Kenapa Tidak ?!60

Page 61: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

sesungguhnya pahalanya setimpal den-gan mujahid fisabilillah.”

Rasulullah SAW bersabda : “Tidak sedikit yang berpakaian di dunia, telan-jang di akhirat.” 29

Dalam Fathul Bari dijelaskan : “Berpakaian di dunia dengan pakaian yang sempurna disebabkan oleh adanya kemampuan, tetapi telanjang diakhirat dari ganjaran disebabkan oleh tidak adanya amal shaleh di dunia. Berpakaian dengan macam-macam baju tetapi paka-iannya membayang, tidak menutup au-ratnya, maka dia disiksa di akhirat den-gan telanjang sebagai balasannya. Berpakaian karena mendapat bermacam-macam nikmat dari Allah, tetapi dia telanjang dari syukur.”

Al-Ustadz Abdurrahman menje-laskan: “Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa pakaian bani Adam itu ada tiga macam yaitu : Pertama, pakaian YUWAARI SAUATIKUM, artinya pakaian sekedar penutup bagian-bagian yang malu bila dilihat atau terlihat orang. Ke-dua, pakaian RIISYAN, artinya pakaian yang merupakan hiasan yang layak bagi manusia, jadi lebih daripada hanya menyembunyikan aurat saja. Ketiga, (dan yang terpenting) pakaian yang dise-

29 HR. Al-Bukhari

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 61

Page 62: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

but LIBASUTTAQWA, yang berarti pakaian yang merupakan ketakwaan, yang menyelamatkan diri, menyegarkan jiwa, membangkitkan budi pekerti dan akhlaq yang mulia. Pakaian inilah yang men-jamin keselamatan diri, dunia dan akhi-rat, menjamin kebahagiaan rumah tangga dan menjamin keamanan serta ketenteraman dalam masyarakat dan ne-gara. Ketiga macam pakaian itulah garis pemisah utama dan ciri fitrah insaniyah yang membedakan bani Adam dan bani binatang. Sebab binatang tidak memper-hatikan urusan pakaian penutup aurat. Binatang tidak beraurat dan tidak memi-liki sifat atau perasaan malu.30

PAKAIAN TAQWA; PENJAGA DIRI

Pakaian merupakan kebutuhan pokok setiap manusia. Allah memberikan naluri kepada setiap manusia untuk menutupi tubuhnya dengan pakaian, sebagaimana firman-Nya :

+ن-ي +اب +ا ق+د' ء+اد+م+ ي 'ن ل 'ز+ +ن (م' أ 'ك +ي ا ع+ل +اس� -ب ل(و+ار-ي (م' ي -ك و'آت ا س+ و+ر-يش�

30 Risalah Wanita:166

Jilbab, Kenapa Tidak ?!62

Page 63: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

+اس( -ب :ق'و+ى و+ل -ك+ الت 'ر£ ذ+ل ي م-ن' ذ+ل-ك+ خ++ات- :ه(م' الله- ء+اي +ع+ل ( ل ون+ :ر( +ذ:ك ي

-ي26 +ن +اب + ء+اد+م+ )ي (م( ال :ك +ن -ن +ف'ت 'ط+ان( ي ي الش:+م+ا ج+ ك +خ'ر+ (م' أ 'ك +و+ي ب

+ :ة- م-ن+ أ ن 'ج+ 'ز-ع( ال +ن ي'ه(م+ا ه(م+ا ع+ن +اس+ -ب +ه(م+ا ل (ر-ي -ي -ه-م+ا ل و'آت :ه( س+ -ن إ

(م' اك +ر+ (ه( ه(و+ ي -يل 'ث( م-ن' و+ق+ب ي + ح+ ال+ه(م' و'ن +ر+ :ا ت -ن +ا إ 'ن ع+ل +اط-ين+ ج+ ي +اء+ الش: -ي و'ل

+ أ:ذ-ين+ -ل + ل (ون+ ال (ؤ'م-ن ي

"Wahai Bani Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian in-dah untuk perhiasan. Dan pakaian ke-taqwaan itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. Hai anak Adam, jan-ganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengelu-arkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaian-nya untuk memperlihatkan kepada kedu-anya `auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa meli-hat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS. Al-A'raf:26)

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 63

Page 64: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Islam secara lengkap membahas pakaian untuk kaum wanita, karena wanita adalah makhluk terindah yang mesti dijaga serta lebih banyak bagian auratnya yang mesti ditutupi. Sejak manusia pertama sampai nabi terakhir, wanita dengan auratnya dijadikan sorotan utama. Ingatlah kisah Adam yang diusir dari surga sebab terbuai go-daan syetan lewat wanita. Atau kisah Zu-laikha yang menggoda Yusuf dengan ke-molekan tubuhnya. Dalam sebuah hadit-spun dinyatakan : "Wanita seluruhnya adalah aurat." (HR. At-Tirmidzi dari Ibnu Mas'ud)

Karenanya, Islam memberikan keten-tuan yang jelas dan tegas mengenai pakaian wanita dan karakteristik yang harus dijaga sebagai pribadi wanita baik.

Rasulullah SAW mengingatkan: "Pada akhir zaman dari umatku akan ada wanita-wanita yang berpakaian telan-jang, di kepalanya terdapat beberapa macam perhiasan yang berlebihan. Ter-celalah mereka, karena mereka memang tercela." (HR. Malik)

AURAT WANITA

Secara bahasa 'aurat artinya terbuka, tanpa penutup. Sedangkan menurut isti-lah syara. 'aurat adalah bagian anggota

Jilbab, Kenapa Tidak ?!64

Page 65: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

tubuh yang wajib ditutupi, karena jika tidak ditutupi akan berdampak negatif pada kehormatan dirinya maupun pihak yang melihatnya.

Dalam al-Qur'an terdapat tiga ayat yang menggunakan kata 'aurat. Pada QS. 33:13, mengisyaratkan orang yang ingin lari dari jihad dengan berapologi bahwa rumah mereka terbuka dan tidak ada yang menjaganya. QS. 24:31 menun-jukan bahwa ada orang-orang yang tidak/belum berhasrat melihat aurat wanita, dan QS. 24:58 mengisyaratkan ada tiga waktu yang harus diperhatikan ketika akan membuka aurat yaitu menje-lang shubuh, setelah Isya dan ketika panas terik sehingga harus menang-galkan pakaiannya.

Berdasarkan syari'at Islam, aurat wanita yang sudah balig ialah seluruh bagian tubuhnya kecuali wajah dan tan-gannya sampai pergelangan. Diantara dalilnya ialah:- Ketika Asma' Binti Abu Bakar –Saudari Aisyah masuk ke rumah Nabi SAW den-gan mengenakan pakaian tipis yang menampakkan lekukan tubuhnya, serta merta Rasulullah SAW memalingkan wa-jahnya seraya bersabda: "Hai Asma, jika telah tiba masa haidnya, seorang wanita tidak dibenarkan menampakkan badan-nya kecuali ini dan ini." Sambil beliau

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 65

Page 66: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

menunjuk muka dan telapak tangannya. (HR. Abu Dawud)

Hadits ini menunjukkan bahwa aurat wanita yang sudah aqil balig ialah selu-ruh badannya kecuali wajah dan telapak tangannya. Diperkuat lagi dengan penaf-siran QS. An-Nur:31 yang menjelaskan sikap para wanita Anshar ketika sampai ayat tersebut yaitu menutup seluruh tubuhnya kecuali wajah dan tangan sam-pai pergelangannya atau dengan pakaian yang disebut jilbab.

Pakaian yang menutupi seluruh badan wanita dewasa merupakan syarat yang harus dilaksanakan baik dalam sha-lat maupun di luar shalat. Rasulullah SAW bersabda: "Allah tidak akan mener-ima shalat seorang wanita dewasa ke-cuali dengan kain penutup kepala (kerudung)." (HR. Abu Dawud)Sesungguhnya Ummu Salamah pernah bertanya kepada Nabi SAW: "Bolehkah wanita shalat dengan memakai baju pan-jang dan kerudung tetapi tidak memakai kain panjang (sarung)?" Maka sabdanya: "Boleh kalau baju itu panjang hingga menutup dua kakinya." (HR. Abu Dawud)

Kriteria Pakaian Wanita Muslimah

Pada prinsipnya, pakaian yang ter-baik bagi manusia ialah pakaian ke-

Jilbab, Kenapa Tidak ?!66

Page 67: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

taqwaan sebagaimana QS. Al-A'raf:26. Maksudnya, ketaqwaan merupakan satu-satunya penghalang dan pemelihara diri dari derasnya godaan nafsu dan perbu-atan dosa. Karenanya motivasi seseo-rang dalam berpakaian seharusnya di-dasari taqwa kepada Allah yaitu dengan melaksanakan perintah Allah yang men-gandung hikmah dan kemaslahatan serta sikap waspada dari perbuatan keji dan tercela berupa larangan Allah SWT.

Sebagai manifestasi taqwa terse-but, seluruh ketentuan Allah dan Rasul-Nya dalam hal berpakaian, baik bentuk dan kriterianya dijadikan prioritas utama sebelum aspek lainnya seperti mode, trend dan sebagainya.Beberapa hadits menjelaskan kriteria bu-sana wanita ialah:

1. Tidak menampakkan perhiasan dan aurat wanita, baik terbuka maupun bahan yang tipis atau transparan.

2. Tidak ketat dan menonjolkan lekukan tubuh, sehingga dianjurkan mengenakan pakaian luar dan dalam serta longgar. Hadits dari Usamah Bin Zaid RA berkata, "Rasulullah SAW memberikan pakaian Qibthy yang tebal yang dihadiahi oleh Dihyah Al-Kilaby, kemudian kuberikan kepada istriku. Rasul bertanya: "Kenapa kamu tidak memakai pakaian Qibthy itu?"

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 67

Page 68: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Kami menjawab: "Kami berikan pada istri kami." Beliau bersabda: "Perin-tahkan kepadanya, hendaklah memakai pakaian dalam, karena aku khawatir pakaian tersebut terlalu ke-tat, sehingga kelihatan lekuk-lekuk tubuhnya." (HR. Ahmad)Dari Ummi Al-Hasan, sesungguhnya Ummu Salamah berbicara dengan mereka bahwa Nabi SAW mengukur pakaian untuk Fatimah satu jengkal dari ukuran ikat pinggangnya." (HR. Ahmad)

3. Tidak menyerupai pakaian lelaki atau model pakaian non muslim yang secara prinsip berbeda. Rasulullah SAW bersabda: "Tidak termasuk go-longanku, laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki." Abdullah bin 'Amr bin 'Ash menuturkan bahwa Rasulullah SAW melihat pakaian 'Usfurain (terbuat dari bulu), kemudian beliau bersabda: "Pakaian ini termasuk pakaian orang kafir, maka janganlah kamu memakainya." (HR. Muslim, An-Nasa-i dan Ahmad)

4. Tidak bermegah-megahan atau berlebihan dalam model dan ak-sesorisnya. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang memakai busana megah di dunia, maka Allah pada hari

Jilbab, Kenapa Tidak ?!68

Page 69: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

kiamat akan memberinya pakaian ke-hinaan, kemudian dilempar bersama pakaian tersebut ke neraka." (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah & Ahmad)

5. Tidak mencolok, baik warna maupun wanginya atau perhiasan yang bersuara untuk mengundang perhatian kaum lelaki. Rasulullah SAW mengingatkan: "Seorang wanita yang memakai minyak wangi lalu lewat di tengah-tengah kamu dengan maksud agar tercium bau harumnya, maka wanita itu adalah berzina." (HR. Ad-Darimy, At-Tirmidzi dan Ahmad)

Bagian Kaki Wanita adalah Aurat

Setelah mengetahui kriteria dasar di atas, masalah status hukum bagian kaki wanita dan kriteria pakaiannya terdapat beberapa ayat dan hadits yang bisa di-jadikan dasar, antara lain:a. Firman Allah : "Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan." (QS. An-Nur:31) Ayat ini menegaskan prinsip berpakaian kelima, yaitu perhi-asan kaki (gengge) yang biasa dipakai wanita. Menurut Ibnul 'Araby, jika wanita melakukan itu sebagai ungkapan kegem-biraan, maka hukumnya makruh. Jika melakukannya untuk tabarruj atau men-

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 69

Page 70: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

gundang perhatian lelaki, maka hukum-nya haram. Demikian pula bunyi yang disebabkan benda lain seperti sandal, sepatu dan sejenisnya." (Ahkamul Qur'an III:389)b. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsi-apa menarik pakaiannya seperti saat me-nunggang kuda, maka Allah tidak akan melihatnya di akhirat kelak." (HR. Al-Bukhari, Muslim & At-Tirmidzi)Hadits ini menunjukkan bahwa bagian kaki wanita adalah aurat yang harus ditu-tupi. Maka, jika dengan sengaja memper-lihatkan bagian kaki, hukumnya haram.c. Ummu Salamah pernah bertanya pada Rasulullah SAW, "Bagaimana cara wanita memakai pada ujung pakaiannya?" Be-liau menjawab: "Ulurkan saja sampai satu jengkal." Ummu Salamah masih bertanya: "Kalau begitu akan terbuka ke-dua mata kakinya?" Rasul menjawab: "Ulurkan sekitar satu hasta, tapi jangan lebih dari itu." (HR. Al-Bukhari, Muslim, dll)

Sabda Rasulullah SAW di atas mengisyaratkan bahwa wanita harus berusaha menutupi bagian kakinya seda-pat mungkin. Jika telah diusahakan den-gan tidak sengaja terbuka, maka tidak menjadi dosa.Ketentuan ini sebagai rukhshah (keringanan), sebagaimana dalam hadits,

Jilbab, Kenapa Tidak ?!70

Page 71: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

dari Ibnu Umar berkata: "Rasulullah SAW memberikan rukhshah bagi Ummahat Mu'minin (istri Rasul) pada ujung paka-iannya satu jengkal kemudian mereka meminta menambahnya lagi, kemudian ditambah satu jengkal. Lalu mereka mengutus kepada kami agar mengu-lurkan ujung pakaian wanita muslim satu hasta." (HR. Abu Dawud, An-Nasa-i & At-Tirmidzi)d. Dari Ummi Walad milik Abdurrahman Bin 'Auf, ia berkata kepada Ummu Salamah: "Aku seorang wanita yang mengenakan pakaian panjang pada ujung bagian kaki dan suka berjalan melewati tempat kotor." Ia menjawab, Rasulullah SAW bersabda: "Bersihkanlah segera setelah itu." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dll)Hadits ini menunjukkan akan sikan is-tiqamah yang harus dimiliki kaum wanita ketika menghadapi cobaan dalam melak-sanakan ketentuan Allah dan Rasul-Nya.e. Dari Muhammad Bin Zaid Bin Qanfadz dari Ibunya, ia bertanya kepada Ummu Salamah, bagaimana pakaian wanita ketika shalat ? beliau menjawab: "Ia sha-lat memakai kerudung dan pakaian long-gar penutup yang menghalangi per-mukaan dua lututnya." (HR. Abu Dawud)Bagaimana jika ditutupi dengan kaus kaki ? Syara' tidak memberikan keten-

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 71

Page 72: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

tuan jenis penutupnya. Namun menurut penulis, berdasarkan prinsip kedua, kaus kaki termasuk kategori yang menam-pakkan lekukan tubuh. Alangkah baiknya jika kita mengamalkan dalil yang sudah jelas yaitu dengan mengulurkan bagian bawah pakaian sehingga ujung jari kaki pun tertutupi.

Aturan Islam turun bukan untuk menyusahkan manusia, tetapi justeru un-tuk kemaslahatan dan kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari fenomena zaman sekarang, dimana tidak sedikit wanita yang sudah tidak lagi mengindahkan sisi etika dan moral apalagi agama. Dampaknya? Kita sak-sikan dan rasakan sendiri. Maha benar Allah ketika mengingatkan kita: "Dan hendaklah kamu (wanita) tetap di rumahmu dan janganlah berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu." (QS. Al-Ahzab:33)

Memang, diantara penyebab yang paling banyak menjerumuskan seseorang pada perbuatan zina diawali dengan pengumbawan aurat dan hal-hal yang tidak senonoh. Sebuah syair Arab menye-butkanNADZRATUN FABTISAMATUN FA SALA-MUNFA KALAMUN FA MAU'IDUN FA LIQO-UN

Jilbab, Kenapa Tidak ?!72

Page 73: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Awalnya adalah pandangan, lalu senyu-man kemudian sapaan.Selanjutnya percakapan diikuti perjanjian dan akhirnya pertemuan.

AWAS, WABAH DAYUTS !

Rasulullah SAW bersabda: “Tiga golongan orang yang tidak akan masuk surga dan Allah tidak akan memandangi mereka pada hari Kiamat. (1) orang yang durhaka kepada orangtua, (2) wanita yang bertingkah kelelakian dan menyeru-pakan diri dengan laki-laki, dan (3) dayuts.” (HR. An-Nasa-i, Hakim, Baihaqy dan Ahmad)

-ه-ل'ه+أ في- +ث(ب(خ'ال ¡ر-ق(ي ي-ذ:ال (ه:ن+أAd-Dayuts ialah yang membiarkan ke-jelekan dalam keluarganya. 31

(ه+ت'ل+ل+د ا+ذ-إ +ر'ي-ع+لب'ا +ت+ث+ي+د 'ن-م (ل'و(ع+ي+ف (ث'و(ي:لد+ا -ة+اض+يcالر-ب (ه+ت'ن+ي+ل+و

+ر+ك'من(ل'ا ى+أ+ر ى+ت+ح +ل+ل+ذ (ث'و(ي:الد cق+لح'ا-ب(ه(رcي+غ(ي +ال+ف -ه-ل'ه+أ-ب

Ad-Dayuts berasal dari kalimat DAYAT-STAL BA'IR, (unta yang terdiam dan lemah) yaitu lemahnya untuk melakukan sesuatu sehingga melihat kemunkaran

31 Fathu X:406

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 73

Page 74: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

dalam keluarganya ia tidak merubah-nya.32

Dayuts kabalikan dari ghirah yaitu cemburu dalam kebaikan. Suatu ketika Rasulullah SAW melihat Asma berpakaian tipis, seketika ghirah beliau muncul dan keluarlah kalimat sebagaimana dalam hadits : “Wahai Asma, Apabila wanita telah dewasa, tidak boleh tampak kecuali ini dan ini ! (seraya Rasulullah SAW memberi isyarat pada muka dan kedua telapak tangannya). (HR. Abu Dawud)

Dimana ghirah kita, ketika istri kita, anak gadis kita, kakak/adik wanita kita bertabarruj ?! Sudah menjadi pemandan-gan umum, seorang ibu berkerudung berjalan bersama anak gadisnya yang berkudung gaul atau bahkan tak berjil-bal. Tidakkah kita sadar akan peringatan Rasulullah SAW terhadap dayuts yang Al-lah sendiri enggan melihat mereka, karena sangat dibencinya sikap dayuts tersebut.

Sudah saatnya kita kembali meneladani akhlaq dan sunnah Rasulul-lah SAW, ketika suatu hari beliau pernah shalat memakai faruj (semacam pakaian yang dibuat dari sutra). Setelah selesai shalat dia membuka baju tersebut seperti orang yang membenci atau tidak

32 Faidlul Qadir III:327

Jilbab, Kenapa Tidak ?!74

Page 75: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

menyukai baju seperti itu, dan Rasulullah SAW bersabda : LAA YANBAGHI HADZA LIL MUTTAQIN.”Tidak patut pakaian seperti ini bagi orang Islam yang taqwa.” 33

33 HR. Muslim

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 75

Page 76: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Jilbab, Kenapa Tidak ?!76

Page 77: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Meneguhkan KeyakinanBerjilbab

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 77

Page 78: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Meneguhkan KeyakinanBerjilbab

Jilbab, Kenapa Tidak ?!78

P

Page 79: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

ada bab ini, penulis kemukakan tanya jawab yang berhubungan dengan jilbab dan pakaian wanita sebagai pe-nambah wawasan dan bantahan bagi mereka yang bermaksud menyeret kaum wanita pada kesesatan.

1. Rambut termasuk Aurat WanitaBenarkah rambut wanita di luar shalat tidak termasuk aurat ? Mengapa ada istri atau puteri para kiai yang tidak menutup rambutnya?

Dalam menentukan hukum Islam, kita tidak diberi wewenang. Hanya Allah-lah yang berwenang menentukan hukum bagi kemaslahatan hamba-hamba-Nya. Sebagaimana firman Allah:

+ان+ و+م+ا -م(ؤ'م-ن� ك + ل +ة� و+ال -ذ+ا م(ؤ'م-ن ق+ض+ى إ(ه( الله( ول س( ا و+ر+ م'ر�

+ +ن' أ (ون+ أ +ك +ه(م( ي ة( ل +ر+ ي 'خ- الم'ر-ه-م' م-ن'

+ +ع'ص- و+م+ن' أ +ه( الله+ ي ول س( و+ر+� ض+ل: ف+ق+د' +ال �ا ض+ال -ين م(ب

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 79

Page 80: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS. Al-Ahzab:36)

Karenanya, kiai atau ustadz dan istri atau anak kiai tidak bisa dijadikan dalil dan sandaran hukum.

Golongan yang membedakan aurat wanita di dalam dan di luar shalat berdalih bahwa hadits tentang perintah berkerudung dalam shalat tersebut me-nunjukkan di luar shalat wanita itu tidak berkerudung. Pemahaman tersebut ku-rang tepat –untuk tidak disebut “sesat”- Kalau ada yang berkata “Tidak ada yang duduk di kelas kecuali berbaju putih” bukan berarti yang diluar kelas itu tidak berbaju putih. Juga dalam undang-un-dang hukum, pengulangan kalimat itu diperlukan sebagai ta’kid atau penguat dan penegasan.

Allah memerintahkan untuk menutup kepala dan rambut wanita dengan kerudung sebagaimana dibahas pada bab sebelumnya. Artinya, rambut wanita adalah aurat yang wajib ditutupi. Adapun dalam pelaksanaannya sangat tergan-tung dari keimanan masing-masing indi-vidu. Dan setiap orang akan diminta per-tanggungjawaban amalnya kelak serta tidak bisa saling berbagi amal, seba-gaimana firman-Nya:

Jilbab, Kenapa Tidak ?!80

Page 81: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

+ +ك'س-ب( و+ال (ل¡ ت +ف'س� ك : ن -ال 'ه+ا إ +ي + ع+ل +ز-ر( و+ال تة£ ر+ و+از-ر+ ى و-ز' (خ'ر+ (م: أ +ى ث -ل (م' إ cك ب (م' ر+ ج-ع(ك م+ر'

(م' (ك cئ +ب (ن -م+ا ف+ي (م' ب 'ت (ن -ف(ون+ ف-يه- ك +ل ت +خ' ت"Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan". (QS. Al-An'am:164)

2. Hadits Asma Dla'ifBenarkah hadits tentang aurat wanita ke-cuali wajah dan telapak tangan dla'if ?

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abu Dawud. Memang dijelaskan pula sebagai hadits mursal. Namun batasan aurat wanita kecuali wajah dan telapak tangan tidak hanya berdasarkan hadits tersebut. Bahkan dalilnya dari Al-Qur'an surat Al-Ahzab: 59 dan An-Nur:31 tentang kewa-jiban wanita menutup seluruh badannya kecuali wajah dan telapak tangan. Juga terdapat hadits shahih lainnya seperti diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan yang lainnya.

3. Perbedaan Jilbab, Kerudung & Khimar

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 81

Page 82: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Apa perbedaan Jilbab, Kerudung dan Khi-mar ?

Jilbab adalah Malhafah atau Malaa'ah (kain penutup dari atas kepala sampai ke bawah. Makna semacam ini berdasarkan hadits :

(مc ع+ن' :ة+ أ +ا ق+ال+ت' ع+ط-ي ن (م-ر' +ن' أ (خ'ر-ج+ أ ن:ض+ 'ح(ي +و'م+ ال 'ن- ي 'ع-يد+ي 'خ(د(ور- و+ذ+و+ات- ال اله+د'ن+ +ش' -م-ين+ ج+م+اع+ة+ ف+ي ل 'م(س' +ه(م' ال و+د+ع'و+ت+ز-ل( +ع'ت :ض( و+ي 'ح(ي :ه(ن: ع+ن' ال ق+ال+ت' م(ص+ال

+ة£ أ +ا ام'ر+ ول+ ي س( +ا الله- ر+ -ح'د+ان 'س+ إ +ي +ه+ا ل ل+اب£ 'ب ل ه+ا ق+ال+ ج- -س' 'ب (ل -ت (ه+ا ل +ت ب -ه+ا م-ن' ص+اح- +اب 'ب ل ج-

Dari Ummu 'Athiyah berkata : Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk keluar pada hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, baik gadis-gadis yang sedang haid maupun yang sudah menikah. Mereka yang sedang haid tidak mengikuti shalat. Mereka mendengarkan nasihat kebaikan dan khutbah kepada kaum muslimin. Ummu Athiyah bertanya: "wahai Rasulul-lah, ada seseorang yang tidak memiliki jilbab?" Maka Rasulullah SAW bersabda: "Hendaklah saudaranya meminjamkan jilbab kepadanya." (HR. Al-Bukhari, Mus-lim, Abu Dawud, At-Tirmidzi & An-Nasa-i)

Ada lagi yang disebut Al-Miqna' atau istilah kita Mukena yang biasa dipakai shalat. Menurut Al-Asqalany: Al-Jilbab

Jilbab, Kenapa Tidak ?!82

Page 83: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

disebut juga Al-Miqna'ah atau Al-Khimar atau lebih lebar dari itu. Disebut juga (Ats-Tsaub) pakaian lebar selain selen-dang (Ar-Rida). Ada yang menyebut Al-Izaar (sarung) ada yang menyebut Al-Mil-hafah, Al-Malaa-ah, dan Al-Qomis (baju gamis)" (Fathulbari)

Karenanya, pakaian wanita ada paka-ian dalam (Ats-tsiyab) dan pakaian luar yang disebut jilbab.

Adapun Khimar jamaknya Khumur yang berarti sesuatu yang dapat menutup kapalanya, atau istilah kita kerudung. Karenanya dalam QS. An-Nur:31, Allah memerintahkan agar men-gulurkan Khumurnya sampai menutupi Juyub yang artinya bagian kerah bajunya (leher dan dadanya) karena termasuk au-rat wanita.

4. Hukum Memakai Celana PanjangBolehkan wanita memakai celana pan-jang yang longgar ?

Kriteria pakaian wanita sudah dije-laskan sebelumnya. Diantaranya tidak menyerupai laki-laki. Dalam hadits diri-wayatkan : "Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki." (HR. Abu Dawud, An-Nasa-i, Ibnu Majah & Al-Hakim yang menyetakan

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 83

Page 84: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

bahwa hadits ini memenuhi syarat ke-shahihan Al-Bukhari & Muslim)Ibnu Abi Maikah mengatakan:

"Dikatakan kepada Aisyah RA: "Sesungguhnya ada seorang wanita yang memakai sandal (yang khusus dipakai oleh laki-laki saat itu). Maka Aisyah berkata: "Rasulullah SAW melaknat wanita yang menyerupai laki-laki." (HR. Abu Dawud)

Celana panjang yang longgar me-mang menutup aurat, tetapi merupakan pakaian laki-laki dan wanita dilarang menyerupai laki-laki dalam berpakaian. Alangkah baiknya jika celana panjang tersebut ditutupi dengan pakaian longgar yang panjang.

5. Shalat Wanita yang tidak berjil-babBenarkan shalatnya orang yang tidak berkerudung tidak diterima oleh Allah ?

Syarat sahnya shalat diantaranya menutup aurat. Jika wanita tersebut ketika shalatnya menutup aurat maka tentu saja shalatnya sah. Sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah, Sesunggunya Nabi SAW bersabda: "Allah tidak akan menerima shalatnya wanita yang sudah baligh kecuali dengan memakai

Jilbab, Kenapa Tidak ?!84

Page 85: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

kerudung." (HR. Imam yang lima kecuali An-Nasa-i)

Masalah diterima atau tidak oleh Al-lah SWT itu bukan hak kita. Ada juga amal wanita yang berjilbab tetapi ditolak karena niatnya tidak lillahi ta'ala. Namun, walaupun shalatnya sah, wanita yang tidak berkerudung dan memperlihatkan auratnya tetap berdosa karena tidak mentaati perintah Allah. Dan orang-orang yang menyombongkan diri dengan tidak mengikuti petunjuk Allah sangat dibenci oleh-Nya.

Asy-Sya'rawi menjelaskan tentang do'anya wanita yang tidak berkerudung: "Begitu juga wanita yang membuka tutup kepalanya dan mendo'akan kecelakaan kepada orang lain. Dengan perbuatannya itu, ia telah mengerjakan dosa membuka sesuatu yang diperintahkan untuk di-tutup yaitu rambutnya. Maka do'anya itu tidak akan dikabulkan." (Du'a Mustajab:132)

Sedangkan shalat adalah do'a. Maka sebagai muslimah sepatutnya memper-hatikan ketentuan Allah secara sempurna agar dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

6. Kriteria Pakaian Wanita Menurut Islam

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 85

Page 86: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Bagaimana kriteria pakaian wanita menurut Islam ?

Islam telah memberikan ketentuan yang jelas dalam Al-Qur'an dan As-Sun-nah Ash-Shahihah tentang kriteria paka-ian bagi muslimah. Sebagaimana dike-mukakan oleh Nashiruddin Al-Albany bahwa berdasarkan ayat Al-Qur'an dan beberapa hadits, jilbab dan pakaian wanita harus memenuhi delapan syarat yaitu :Pertama, Menutup seluruh badan selain yang dike-cualikanKedua, Bukan berfungsi sebagai perhiasanKetiga, Kainnya harus tebal, tidak tipisKeempat, Harus longgar & tidak tipis, tidak ketat sehingga membentuk lekukan tubuhKelima, Tidak memakai farfum yang mengun-dang perhatian lelaki Keenam, Tidak menyerupai pakaian laki-lakiKetujuh, Tidak menyerupai pakaian wanita kafir Kedelapan, Bukan Libasusuhrah (pakaian megah un-tuk mencari popularitas).

Jilbab, Kenapa Tidak ?!86

Page 87: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

(Jilbab Al-Mar'ah Al-Muslimah Fi Al-Kitab Wa As-Sunnah)

Dalam QS. Al-A'raf:26 ditegaskan

+ن-ي +اب +ا ق+د' ء+اد+م+ ي 'ن ل 'ز+ +ن (م' أ 'ك +ي ا ع+ل +اس� -ب (و+ار-ي ل ي(م' -ك و'آت ا س+ +اس( و+ر-يش� -ب :ق'و+ى و+ل -ك+ الت 'ر£ ذ+ل ي خ+-ك+ +ات- م-ن' ذ+ل :ه(م' الله- ء+اي +ع+ل ون+ ل :ر( +ذ:ك ي

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi `auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

Libasuttaqwa, yaitu pakaian yang da-pat menyelamatkan manusia dari kehi-naan di dunia & akhirat, yaitu disamping cara berpakaian yang memenuhi syari'at juga diiringi dengan ketaqwaan dalam hatinya sehingga berusaha menjauhi per-buatan maksiat dan selalu beramal shaleh. Artinya, sejalan antara lahiriyah dan kepribadian wanita.

7. Hukum CadarBagaimana hukum wanita bercadar ?

Muhammad Bin Sirin berkata: "Aku bertanya kepada Ubaidah As-Salmany tentang firman Allah YUDNINA 'ALAI-HINNA MIN JALABIBIHINNA. (ia mempera-

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 87

Page 88: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

gakan) dia menutup wajahnya dan kepalanya dan hanya nampak matanya yang sebelah kiri

Ayat tentang hijab ini memang banyak ditafsirkan sebagai kewajiban menutup wajah.

Ali Bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu Abbas: "Allah memerintahkan wanita mu'min jika keluar rumah karena suatu keperluan agar menutup wajah mereka di atas kepalanya dengan jilbab dan membuka satu matanya." Sebagaimana juga riwayat dari Aisyah tentang Haditsul Ifki bahwa Aisyah menutup wajahnya ketika mendengar suara Shafwan Bin Mu'athal As-Silmy dan berkata: "Sungguh ia mengenal aku sebelum turun ayat hi-jab." Maka kejadian ini menunjukkan bahwa kaum wanita setelah turun ayat hijab tidak diketahui karena wajah mereka tertutup.

A. Hassan menafsirkan : "Aurat wanita di luar rumahnya, ya'ni selain memakai tudung kepala sebagaimana QS. An-Nur:31, hendaklah wanita-wanita pakai tudung lagi dari atas itu, dan tudung ini hendaklah dihulurkan sedikit ke muka.

Berdasarkan ayat lainnya tentang larangan bertabarruj (QS. An-Nisa:31) dan perintah berlaku iffah (menjaga ke-hormatan) (QS. An-Nur:60) maka dapat disimpulkan bahwa syari'at menutup wa-

Jilbab, Kenapa Tidak ?!88

Page 89: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

jah bagi wanita bertujuan untuk menghindari fitnah ketika wanita keluar rumah. Sebagaimana pandangan Az-Zuhaily: "Wanita muda dilarang mem-buka wajahnya di hadapan kaum lelaki. Bukan disebabkan (wajah) itu aurat, na-mun untuk menghindari fitnah yaitu mengundang maksiat dan syahwat. Mak-sudnya, wanita dilarang membuka wa-jahnya karena takut dilihat kaum lelaki sehingga menimbulkan fitnah sebab melihat wajahnya dengan syahwat."

8. Photo Tanpa JilbabBagaimana Hukum wanita diphoto tanpa memakai jilbab?

Ketika seseorang diphoto maka yang memphoto-nya tentu melihat langsung kepada objeknya. Maka berlaku hukum melihat aurat yang sudah dijelaskan se-belumnya. Diantaranya hadits tentang larangan melihat dan memperlihatkan aurat:

'د- ع+ن' ح'م+ن- ع+ب 'ن- الر: -ي ب ب+ ع-يد� أ 'خ(د'ر-يc س+ ال

-يه- ع+ن' ب+ +ن: أ ول+ أ س( 'ه- الله( ص+ل:ى الله- ر+ +ي ع+ل

:م+ ل + ق+ال+ و+س+ 'ظ(ر( ال +ن ج(ل( ي -ل+ى الر: ة- إ ع+و'ر+ج(ل- + الر: +ة( و+ال أ 'م+ر' -ل+ى ال ة- إ +ة- ع+و'ر+ أ 'م+ر' + ال و+ال

(ف'ض-ي ج(ل( ي -ل+ى الر: ج(ل- إ +و'ب� ف-ي الر: ث

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 89

Page 90: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

د� + و+اح- (ف'ض-ي و+ال +ة( ت أ 'م+ر' -ل+ى ال +ة- إ أ 'م+ر' ف-ي ال:و'ب- 'و+اح-د- الث ال

Dari Abdurrahman Bin Abi Sa'id Al-Khudry dari ayahnya, sesungguhnya Ra-sulullah SAW bersabda: "Janganlah seo-rang lelaki melihat aurat lelaki lainnya dan janganlah seorang wanita melihat aurat wanita lainnya. Dan ja-nganlah seo-rang lelaki satu selimut dengan lelaki lainnya dan janganlah seorang wanita satu selimut dengan wanita lainnya." (HR. Muslim)

+ا +ن +ه'ز( ح+د:ث 'ن( ب � ب -يه- ع+ن' ح+ك-يم ب+ ج+دcه- ع+ن' أ

+ا ق(ل'ت( ق+ال+ -ي: ي +ب +ا الله- ن (ن ات -ي م+ا ع+و'ر+ 'ت +أ ن'ه+ا +ذ+ر( و+م+ا م-ن +ك+ اح'ف+ظ' ق+ال+ ن ت : ع+و'ر+ -ال م-ن' إ

-ك+ ت و'ج+ و' ز++ +ك+ت' م+ا أ (ك+ م+ل +م-ين +ا ق(ل'ت( ي ي

ول+ س( -ذ+ا الله- ر+ +ان+ إ 'ق+و'م( ك +ع'ض(ه(م' ال ف-ي ب

+ع'ض� -ن' ق+ال+ ب +ط+ع'ت+ إ ت +ن' اس' + أ اه+ا ال +ر+ +ح+د£ ي أ+ اه+ا ف+ال +ر+ +ا ق(ل'ت( ق+ال+ ي -ي: ي +ب -ذ+ا الله- ن +ان+ إ ك

+ا +ح+د(ن �ا أ -ي ال +ح+ق¡ ف+الله( ق+ال+ خ+ +ن' أ +ا أ ي +ح' ت (س' ي'ه( :اس- م-ن' م-ن الن

Bahaz Bin Hakim telah menceritakan dari ayahnya dari kakeknya, ia bertanya : "Ya Nabiyallah, apakah batasan aurat bagi kami?" Beliau bersabda: "Jagalah au-ratmu kecuali kepada istrimu atau hamba sahaya miliknya." Aku bertanya lagi: "Ya Rasulullah, bagaimana jika satu

Jilbab, Kenapa Tidak ?!90

Page 91: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

golong-an terhadap golongan lainnya yang sejenis." Jika mampu janganlah seo-rangpun saling melihat auratnya. Aku bertanya lagi: "Ya Nabiyallah, bagaimana jika sedang me-nyendiri ? beliau men-jawab: "Allah lah yang harus kamu jadikan malu daripada manusia." (HR. At-Tirmidzi)

Rambut wanita juga termasuk aurat yang tidak boleh dilihat selain kepada orang-orang yang dibolehkan melihatnya (lihat QS. An-Nur:31). Maka diphoto tanpa jilbab oleh orang lain yang tidak diperbolehkan melihat auratnya hukum-nya haram.

Adapun melihat photo wanita yang tidak berjilbab, hukumnya berbeda den-gan melihat aurat langsung.

9. Menjadi Designer atau Butik Bu-sana ?Bagaimana hukum menjadi designer bu-sana wanita atau menjual pakaian yang mempertontonkan aurat ?

Islam membebaskan seluruh usaha yang halal. Profesi designer busana dan kebutuhan wanita hukum asalnya juga halal selama menggunakan bahan dan cara serta tujuan yang tidak diharamkan oleh Allah SWT. Membuat desain pakaian dalam atau menjualnya juga halal karena

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 91

Page 92: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

fungsinya sebagai pakaian dalam, walaupun pasti terlihat aurat. Namun jika mendesain dan menjual busana wanita yang memang umumnya sebagai paka-ian luar dan melanggar ketentuan batasan aurat yang diharamkan, maka hukumnya menjadi haram.

Para perancang dan penjual busana seharusnya memperhatikan peringatan Rasulullah SAW :

'ن- ج+ر-ير- ع+ن' 'د- ب ...ق+ال+ ق+ال+ الله- ع+بس(ول( 'ه- الله( ص+ل:ى الله- ر+ +ي :م+ ع+ل ل م+ن' و+س+

ن: - ف-ي س+ +م ال -س' 'إل :ة� ا ن +ة� س( ن -ه+ا ف+ع(م-ل+ ح+س+ ب+ع'د+ه( -ب+ ب (ت +ه( ك 'ل( ل +ج'ر- م-ث -ه+ا ع+م-ل+ م+ن' أ + ب و+ال

'ق(ص( +ن (ج(ور-ه-م' م-ن' ي ي'ء£ أ ن: و+م+ن' ش+ ف-ي س+

- +م ال -س' 'إل :ة� ا ن +ة� س( cئ ي -ه+ا ف+ع(م-ل+ س+ +ع'د+ه( ب -ب+ ب (ت ك'ه- +ي 'ل( ع+ل ر- م-ث -ه+ا ع+م-ل+ م+ن' و-ز' + ب 'ق(ص( و+ال +ن ي

ار-ه-م' م-ن' و'ز++ ء£ أ ي' ش+

Dari Jarir Bin Abdillah menceritakan: … Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang membuat suatu kebiasaan baik dalam Islam dan diikuti orang yang sete-lahnya, maka akan dicatat baginya pa-hala seperti orang yang mengamalkan-nya dengan tidak mengurangi pahala dirinya. Dan Barangsiapa yang membuat kebiasaan jelek dalam Islam kemudian diamalkan oleh yang lain setelahnya, maka dicatat baginya dosa seperti

Jilbab, Kenapa Tidak ?!92

Page 93: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

pelaku dosa yang melakukannya tanpa mengurangi dosa dirinya sedikitpun." (HR. Muslim)

10. Jilbab dari suteraBagaimana hukum jilbab dari sutera ?

Emas dan sutera diharamkan memakainya bagi kaum pria. Seba-gaimana diceritakan dalam hadits dari Ali Karamahullahu Wajhah: "Nabi SAW memegang sutera di tangan kanannya dan emas di tangan kirinya kemudian bersabda: "Sesungguhnya dua barang ini haram bagi kaum lelaki dari umatku." (HR. Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa-i, Ibnu Majah)

Adapun bagi wanita diperbolehkan se-bagai perhiasannya. Al-Qardlawy menje-laskan tentang hikmah dihalalkannya emas dan sutera bagi kaum wanita: "Pengecualian hukum ini bagi kaum wanita untuk menjaga karakteristik wanita yang feminis dan menyukai kein-dahan selama perhiasan itu tidak untuk menarik syahwat lelaki (yang tidak halal). Seperti dalam hadits: "Siapapun wanita yang menggunakan farfum kemudian melewati satu kaum agar tercium baunya maka ia berperilaku zina dan setiap mata dapat berzina." (HR. An-Nasa-i). Juga dalam QS. An-Nur:31.

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 93

Page 94: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

11. Hijab, Khusus untuk Isteri Nabi Dalam buku “Kritik atas Jilbab” dise-butkan bahwa perintah Hijab dikhususkan untuk isteri-isteri Nabi SAW, bagaimana sebenarnya?

Perintah hijab dalam arti tirai pengha-lang, tercantum dalam QS. 32:53 yaitu orang-orang mukmin diperintahkan ketika berkunjung ke rumah Nabi atau istri-istrinya dengan ketentuan antaralain berbicara dihalangi oleh hijab tersebut. Kekhususan ini sama dengan kekhususan larangan menikahi bekas isteri Nabi SAW sebagaimana dicantumkan dalam ayat tersebut. Namun dibantah oleh At-Thanthawi bahwa ayat ini bersifat umum karena yang dijadikan khitab perintahnya ialah “orang-orang yang beriman” untuk menjaga etika bertamu ke rumah Nabi SAW. dan larangan menikahi bekas istri Nabi SAW. Artinya khusus bagi istri-istri Nabi menggunakan hijab dan haram menikah lagi, bukan berarti kaum muk-minah dilarang atau tidak wajib menggu-nakan hijab atau diharamkan menikah lagi. 12. Jilbab Budaya ArabKelompok JIL menganggap Jilbab itu bu-daya Arab, bagaimana ?

Jilbab, Kenapa Tidak ?!94

Page 95: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

Dalam kaidah Islam dikenal iatilah ‘Adat atau tradisi dan budaya. Sebagian Syari’at Islam juga ada yang berasal dari adat atau syari’at Nabi sebelumnya yang kemudian direformasi dan dilegalisasi se-bagai ibadah oleh Allah SWT dengan al-Qur’an. Seperti syari’at nikah. Karenanya dikenal dalam kaidah ushul “Syari’at se-belum kita yang diungkapkan dalam al-Qur’an dan tidak ada yang membatalkan-nya, maka ia menjadi ketetapan syari’at kita. Atau menurut sebagian yang lain, kita harus taslim (memberlakukan) hukum tersebut dengan keyakinan akan benarnya namun diamandemen dengan syari’at kita.” (Ushulul Fiqh Al-Islamy, Dr. Wahbab Az-Zuhaily I: 448)Kaidah lainnya menyatakan : “Al-‘Adatu Muhakkamah” (Tradisi itu dapat dijadikan hukum – dengan syarat tertentu). Bagi yang tetap bersikeras bahwa Jilbab adalah adat wanita Arab telah dibantah pada bab sebelumnya dan sebenarnya kaum muslimin juga sepakat bahwa adat wanita berjilbab tetap lebih baik dan ter-hormat daripada yang tidak berjilbab.

13. Hijab = tiraiAyat tentang kewajiban hijab khusus bagi istri Nabi dan arti hijab ialah tirai bukan

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 95

Page 96: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

kerudung atau jilbab, benarkah demikian?

QS. Al-Ahzab:53 adalah:

¡ه+ا ي+ +اأ :ذ-ين+ ي (وا ال (وا ال+ ء+ام+ن ل +د'خ( (وت+ ت (ي -يc ب :ب الن-ال: +ن' إ (ؤ'ذ+ن+ أ (م' ي +ك +ى ل -ل � إ 'ر+ ط+ع+ام +اظ-ر-ين+ غ+ي ن

+اه( -ن +ك-ن' إ -ذ+ا و+ل (م' إ يت (وا د(ع- ل -ذ+ا ف+اد'خ( ف+إ(م' وا ط+ع-م'ت ر( +ش- 'ت ين+ و+ال+ ف+ان -س- 'ن +أ ت -ح+د-يث� م(س' ل

-ن: (م' إ -ك +ان+ ذ+ل (ؤ'ذ-ي ك -ي: ي :ب -ي الن +ح'ي ت +س' ف+ي(م' 'ك :ه( م-ن -ي ال+ و+الل ي +ح' ت +س' 'ح+قc م-ن+ ي -ذ+ا ال و+إ

(م(وه(ن: 'ت +ل أ +اع�ا س+ (وه(ن: م+ت +ل أ اء- م-ن' ف+اس' و+ر+(م' ح-ج+اب� -ك ط'ه+ر( ذ+ل

+ (م' أ -ك (وب -ق(ل -ه-ن: ل (وب و+ق(ل+ان+ و+م+ا (م' ك +ك +ن' ل (ؤ'ذ(وا أ ول+ ت س( :ه- ر+ و+ال+ الل+ن' 'ك-ح(وا أ +ن و+اج+ه( ت +ز' +ع'د-ه- م-ن' أ +د�ا ب +ب -ن: أ إ

(م' -ك +ان+ ذ+ل 'د+ ك ن :ه- ع- )53ع+ظ-يم�ا( اللAl-Asymawi berpendapat bahwa ayat hi-jab itu tidak ada hubungannya dengan ketentuan jilbab atau kerudung dan ke-wajiban hijab hanya khusus untuk isteri Nabi SAW. Namun beliau juga sependa-pat bahwa ayat tersebut adalah perintah memelihara kesopanan dan etika per-gaulan mukminah dengan yang lainnya. Memang ayat tersebut adalah perintah membuat tirai bagi istri Nabi SAW, na-mun menurut Al-Qurthubi dan para mu-fassir, secara implisit ayat tersebut men-cakup kewajiban kaum mukminah men-

Jilbab, Kenapa Tidak ?!96

Page 97: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

jaga auratnya agar tidak dilihat oleh bukan muhrimnya agar terpelihara ke-hormatannya dan keumuman tersebut berdasarkan kalimat LIQULUBIKUM WA QULUBIHINNA. Adapun hubungannya dengan jilbab/kerudung ialah menutupi auratnya. Jadi bisa dipahami bahwa hijab lebih meliputi penutup aurat secara luas daripada jilbab atau kerudung yang menutupi badan saja.

14. Jilbab & Kebebasan Wanita

Benarkah wanita muslimah tidak boleh beraktifitas di luar rumah, bukankah ini mengungkung kebebasan wanita?

Kelompok Feminisme Sekuler selalu mempropagandakan bahwa syari’at jil-bab akan membatasi kebebasan mus-limah dan menuntut persamaan gender. Allah SWT menciptakan wanita & pria dengan keutamaannya masing-masing. Jika kita perhatikan tarikh masa Nabi SAW ternyata peran muslimah cukup diperhitungkan, sebut saja wanita Muha-jirin dan Anshar yang disebutkan sebagai wanita teladan. Justeru dengan keten-tuan jilbab ini semakin membuka wawasan muslimah untuk berinteraksi dengan yang lain dengan aturan Islam yang selalu menjaga kehormatan kaum

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 97

Page 98: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

wanita. Mereka yang memandang jilbab mengungkung kebebasan wanita hakikatnya menuduh para shahabiyat (muslimah masa Nabi SAW) sebagai wanita terbelakang. Padahal sebaliknya, zaman purba yang tidak beradab itu wanita bertelanjang, tidak berpakaian apalagi berjilbab.

15. Kewajiban Jilbab temporalBenarkah kewajiban jilbab sefatnya tem-poral seperti perintah memanjangkan jenggot untuk berbeda dengan Yahudi?

Al-Asymawi memandang ayat jilbab itu sifatnya temporal yaitu untuk membe-dakan antara muslimah merdeka dengan budak supaya tidak diganggu. Jika illat-nya tidak ada maka hukumnya pun tiada.Penting untuk diketahui, ada perbedaan antara illat dengan hikmah. Ketika se-buah alasan hukum disampaikan dalam al-Qur’an atau hadits, hakikatnya ia tidak merubah hukum asalnya dan alasan Al-lah atau Nabi SAW itu tidak dikategorikan sebagai illat tetapi sebagai hikmah atau sabab, sebagaimana pandangan seorang fuqaha, Imam Habib Ahmad Al-Kiranawy dalam “Qawa’id Fi ‘Ulumil Fiqh” : “Alasan (illat) yang disampaikan Allah dan Rasul-Nya bukanlah sebagai illat, namun hanya sebagai sabab. Sabab ini menetapkan

Jilbab, Kenapa Tidak ?!98

Page 99: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

adanya ketetapan dalam nash dan tidak kepada yang lain sehingga ia menjadi produk agama bukan hasil dari pikiran. Bahkan Ibnu Hazm dengan rinci membe-dakan antara illat, sabab, tujuan (al-ghayah), isyarat (al-‘Alamah), dan mak-sud (al-ghardlu). (hlm.207). Misalnya, larangan zina karena disebutkan sebagai fakhisyah (dampaknya kerusakan), jika itu dianggap illat, ketika hilang dampak fakhisyahnya, apakah berarti zina men-jadi halal ?!Maka, turunnya ayat jilbab walaupun pada awal turunnya merupakan pem-beda antara merdeka dan budak, dengan tidak adanya perbudakan tidak bisa merubah ketetapan hukum kewajiban jil-bab sama sekali.

Wallahu A’lam Bis-Shawwab

DAFTAR PUSTAKA

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 99

Page 100: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

1. Abdurrahman Al-Baghdadi, Emansi-pasi Adakah dalam Islam, GIP, Jakarta, Cet. II, 1990.

2. Abu Al-Ghifari, Kudung Gaul, Berjil-bab tapi Telanjang, Mujahid Press, Bandung, 2002.

3. Dr. Mutawalli Asy-Sya'rawi, Do'a yang Dikabulkan, Akbar, Juni 2003.

4. CD Program Holy Qur’an Ver. 6.50, Sakhr, 1997.

5. CD Program Mausu’ah Al-Hadits Syarif Ver. 2.00, Global Islamic Software Company, 1997.

6. CD Program Maktabah Alfiyah Lis Sun-nah Nabawiyah Ver. 1.5, Turath, Am-man, 1999.

7. CD Program Al-Fiqhul Islamy Wa Adil-latuh, Dr. Wahbah Az-Zuhaily, Darul Fikr, Damaskus, 1997.

8. Al-Jurjany, Ali Bin Muhammad Asy-Syarif, Kitab At-Ta’rifat,: Maktabah Lubnan, Beirut, 1969.

9. A.Hassan, Soal Jawab, CV. Diponegoro, Bandung, 1988.

10.Asy-Syaukany, Nailul Authar, Darul Ha-dits, Kairo, 1993.

11.Abdul Aziz bin Baz, Fatawa Wa Tanbi-hat Wa Nasha-ih, Maktabah As-Sun-nah, Kairo, Cet. I, 1989.

12.A. Zakaria, Etika Hidup Seoranng Mus-lim, Azka, Garut, Cet. I, 2003.

13.Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, Darul Fath LilI’lam Al-’Araby, Kairo, 1994.

Jilbab, Kenapa Tidak ?!100

Page 101: JILBAB Kenapa Tidak! - Subhan Nurdin

14.Ibnu Katsir, Tafsir Al-Quran Al-’Azhim, Darul Khair, Beirut, 1993.

15.Tim, Hadits Qudsi, CV. Diponegoro, 1988

16.Tim, Ayat-Ayat Hukum, Diponegoro, 1990.

17.Fuad Abdul Baqi, Al-Mu’jamul Mu-fahrats Li Alfazhil Quranul Karim, Darul Kutub Al-Mishriyah, Cairo, 1945.

18.Faidlullah Al-Husainy Al-Maqdisy, Fathurrahman Li Thalabi Ayatil Quran, Darul Fikr, Beirut, 1995.

19.Ibnul Qayim, Zadul Ma’ad, Darul Fikr, Beirut, 1973.

20.KH.E. Abdurahman, Risalah Wanita, Sinar Baru, Bandung, 1988.

21.Al-Maraghi, Imam, Tafsir Al-Maraghi. 22.Al-Qardlawi, Yusuf , Dr., Al-Halal Wal

Haram Fil Islam, 1985.23.Muhammad Sa’id Al-Asymawi, Kritik

Atas Jilbab, JIL, Jakarta, 2003.24.Dr. Wahbah Az-Zuhaily, Ushulul Fiqh

Al-Islamy, Darul Fikr, Damaskus, 1986.25.Syekh Habib Ahmad Al-Kiranawy,

Qawa’id Fi Ulumil Fiqh, Darul Fikr ‘Araby, Beirut, 1989.

26.Referensi lain yang mendukung penulisan buku ini.

Jilbab, Kenapa Tidak ?! 101