analisis hermeneutika amina wadud muhsin - welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/bab i, v,...

42
IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN (Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Filsafat Agama (S.Fil.I) Disusun Oleh: Sudarsono NIM. 11510076 PEMBIMBING: Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag NIP. 197508162000031001 JURUSAN FILSAFAT AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015

Upload: dongoc

Post on 10-Apr-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT

PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

(Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Filsafat Agama (S.Fil.I)

Disusun Oleh:

Sudarsono NIM. 11510076

PEMBIMBING:

Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag

NIP. 197508162000031001

JURUSAN FILSAFAT AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA 2015

Page 2: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

Scanned by CamScanner

Page 3: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

Scanned by CamScanner

Page 4: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

Scanned by CamScanner

Page 5: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

v

HALAMAN MOTTO

Perubahan pada diri manusia yang tinggi dan terhormat saat manusia mengejar ilmu pengetahuan. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan.

(Sudarsono Ms Jawara)

Page 6: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

vi

Persembahan

Almamaterku Tercinta

Jurusan Filsafat Agama

Fakultas Ushuluddin, dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Teruntuk kedua orangtuaku di kampung kelahiran Madura:

Rama Misnawe dan Ibu Sura’iye

Dan Saudaraku:

Mak Saluki istri Masrifah & Kak Agus istri Nur Aisyah

Serta Tunanganku yang tersayang:

Sunia Dania

Page 7: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohman Nirrohim

د هلل الذي جعل العلن والعول به هي ارفع الدرجات واهن الوهوات، اشهد اى الاله اال هللا واشهد اى هحودا والح

دا هحود و على اله واصحابه اجوعيي . اها يرسىل هللا والصالة والسالم على اشزف االبياء والوزسليي س

بعد

Tiada ungkapan yang manis dilidah dan tiada sejuk dihati selain ungkapan

syukur alhamdullah karena berkat kesehatan dari Allah SWT yang telah

melimpahkan nikmat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menulis

skripsi ini sebagai syarat mengajukan gelar Strata Satu (S1). Berangkat

terselesaikannnya skripsi ini, yang berjudul IMAM PEREMPUAN DALAM

SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN (Analisis

Hermeneutika Amina Wadud Muhsin).

Shalawatuhu Wa Salamuhu tetap mengalir deras pada Nabi dan Rasulullah

yakni Nabi Muhammad Saw, figur teladan umat, pembawa cahaya keimanan dan

ilmu pengetahuan. Semoga kita termasuk umatnya.

Tiada kekuatan dan tiada kebahagian dalam menyusunan skripsi selain

do’a-doa’ dari ibu dan bapak, serta dari bantuan berbagai pihak, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Prof. Drs. H Akh, Minhaji, MA.Ph.D, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Page 8: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

ix

2. Dr. Alim Roswantoro, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan

Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

3. Dr. H. Robby Habiba Abror, S.Ag., M.Hum selaku Ketua Jurusan Filsafat

Agama dan Dr. Moh. Fatkhan M.Ag selaku Sekretaris Jurusan serta Dr.

Mutiullah S.Ag., M.Fil. selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA) .

4. Dr. H. Fahruddin Faiz S.Ag,. M.Ag selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

selama ini telah memberikan arahan, motivasi dan nasehat kepada penulis.

5. Dosen-dosen jurusan Filsafat Agama yang telah memberi banyak ilmu kepada

penulis dan memberi nuansa baru dalam pemikiran penulis.

6. Segenap keluarga penulis, Rama Misnawe dan Emmbu’ Sura’iye, dan Mak

Saluki, Agus dan Bak Masrifah, dan Nur Aisyah dan saudara ibu kandung:

Bek Iyu, Num Suharto, Num Juma’at, Neng Hanna, serta saudara bapak

kandung: Rama Munawi, Rama Atwi, dan Rama Ahmad. Terima Kasih atas

do’a dan motivasi baik secara materi ataupun moril.

7. Kepada Mertua di Madura: Bapak Masrawi dan Ibu Sahnatun serta juga

tunanganku yakni Sunia Dania di kampung kelahiran Madura. Terima Kasih

atas motivasi baik, dorongan, dan mengingatkan penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini, lagipula juga membantu secara materi ataupun moril.

8. Teman-teman seperjuangan di perkuliahan, Sukron, Exwan, Iksan, Rhasidi,

Wahyudi, Robi, Eko, Edi, Alim, Wahedi, Su’di, dan semua tema-teman FA

angkatan 2011 UIN Sunan Kalijaga tanpa terkecuali. Tiada kata yang terucap,

terimakasih buat semuanya. Terutama teman-teman Filsafat Agama serta saya

ucapkan Mator sakalangkong atas dukungannya selama ini.

Page 9: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

x

9. Teman-Teman Beasiswa Bidikmisi angkatan 2011 di anatarnya: Agus

Hardiyanto, Atok, Sakban, Umar, Fatih, Baihaki, Wahyudi, Rhasidi, Iksan,

Risyanto, Seto, dan lain sehingga penulis tidak bisa disebutkan satu per-satu,

rasa bahagia tak terhingga bisa menjadi keluarga kecil di UIN Sunan Kalijaga

di organisasi ASSAFFA di Jogja, semoga persaudaraan ini tidak sampai di

sini saja.

10. Teman-teman kos sebelah Mas Nailur, Mas Sidik, Mas Slamet, Diyanto,

Ahok, dan Rendi. Terimakasih atas kesetiaannya menabur senyum dalam

setiap langkah penulis.

11. Terakhir terimakasih Ust UICCI (United Islamic Center Culutural Of

Indonesia) dan banyak Terima Kasih yang tak terhingga: Abi Yasir, Abi

Hisyam, Abi Ali , Abi Ahmad, dan Abi yang lainya semua tak bisa penulis

sebutkan satu persatu serta salam hormat yang tak terkira.

Yogyakarta, 25 Mei 2015

Penulis,

Sudarsono NIM: 11510076

Page 10: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

xi

ABSTRAK

Diskursus imam perempuan merupakan paradigma yang kontroversi di

kalangan ulama. Ancaman antara pro dan kontra dari dulu sampai sekarang tidak

kunjung usai. Seakan-akan wacana seperti imam perempuan menjadi sebuah polemik

yang aktual. Ini menandakan bahwa penafsiran terhadap al-Qur’an dan hadis terus

berlanjut dan tidak perna mati. Menjadi keniscayaan apabila penafsiran al-Qur’an dan

Hadis stagnan pada waktu dulu. Maka al-Qur’an dan hadis tidak lagi sebagai petunjuk

ataupun jalan hidup manusia, akan tetapi al-Qur’an sebagai hiasa yang hanya bisa

dikenang dan dipajang. Tetapi tidak seperti itu, realitasnya al-Qur’an masih

digunakan sebagai pentunjuk dan jalan hidup umat Islam.

Buktinya, umat Islam masih menafsirkan al-Qur’an dan Hadis yang berkaitan

dengan imam perempuan dalam shalat. Meskipun argumentasi para ulama ada yang

pro dan kontra tetapi yang menarik untuk dikaji dalam studi hermeneutika dengan

pandangan Amina Wadud Muhsin adalah menafsirkan al-Qur’an dengan metologi

baru yakni hermeneutika.

Penelitian ini menggunakan analisis hermeneutika yang dikembangkan oleh

Amina Wadud Muhsin, dengan harapan dapat memunculkan pesan-pesan yang

dinamika dari konteks “Imam Perempuan Dalam Shalat” yang terkandung di

dalamnya dengan penelaahan analitis dan metologis terhadap konsep-konsep yang

tampak memainkan peran dalam pembentukan visi Qur’anik dan menemukan

weltanschauung atau pandangan dunia masyarakat.

Selanjutnya, langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

pertama pandangan ulama tentang imam dalam shalat dan pandangan ulama tentang

imam perempuan dalam shalat. Kedua meneliti tentang boleh tidaknya seorang

perempuan menjadi imam shalat dengan pandangan para ulama dan analisis

pemikiran Amina Wadud Muhsin.

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa seorang perempuan menjadi

imam dalam shalat menurut Amina Wadud Muhsin dengan pernyataan boleh, dengan

landasan pada Hadis dari Ummu Waraqah dan al-Qur’an juga tidak ada ayat-ayat

yang melarang perempuan menjadi imam dalam shalat.

Oleh karena itu, menurut Amina Wadud Muhsin menganggap bahwa untuk

memahami al-Qur’an dan hadis selalu dan harus melacak konteks historis dan

sosiologinya sehingga dapat menemukan jawaban yang objektif dan rasional dengan

menggunakan pendekatan hermeneutikan dan masuk dalam paradigma hermeneutika

filosofis.

Page 11: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... ii

HALAMAN NOTA DINAS .......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................. viii

HALAMAN TRANSLITERASI .................................................................. ix

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah ........................................................ 1

B. Rumusan masalah ................................................................. 7

C. Tujuan dan kegunaan penelitian ........................................... 8

D. Telaah pustaka ...................................................................... 8

E. Metode penelitian ................................................................. 12

F. Sistematika pembahasan ...................................................... 16

BAB II : WACANA IMAM PEREMPUAN DALAM ISLAM

A. Pandangan para ulama tentang imam shalat ......................... 17

1. Pengertian shalat .............................................................. 20

Page 12: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

xiii

2. Perbedaan antara imamah kubra dan sugra...................... 21

3. Syarat-syarat menjadi imam ............................................ 22

4. Orang-orang yang berhak menjadi imam.......................... 24

5. Hukum azan dan iqomat bagi perempuan

serta menjawab................................................................ 26

B. Pandangan para ulama tentang imam perempuan

dalam shalat ......................................................................... 27

1. Pandangan para ulama memperbolehkan perempuan

menjadi imam dalam shalat bagi laki-laki.................... 30

2. Pandangan para ulama tidak memperbolehkan

perempuan menjadi imam dalam shalat bagi laki-laki.. 33

BAB III : AMINA WADUD MUHSIN PEMIKIRAN DAN

HERMENEUTIKANYA

A. Biografi Amina Wadud Muhsin.............................................. 38

1. Karya-karya .......................................................................... 41

B. Sejarah hermeneutika, kemunculan, dan Perkembangannya.. 44

1. Priode klasik......................................................................... 45

2. Priode pertengahan ............................................................. 47

3. Priode modern .................................................................... 48

C. Pemikiran hermeneutika Amina Wadud Muhsin................... 48

1. Corak pemikiran gender........................................................ 51

Page 13: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

xiv

2. Kritik terhadap metode tafsir dalam menafsirkan Al-Qur’an. 58

BAB IV : PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN TENTANG

IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT

A. Prinsip pemahaman dalam hermeneutika Amina

Wadud Muhsin pada teks Al-Qur’an........................................ 58

1. Penafsiran Amina Wadud Muhsin pada surat An-Nisa’

untuk mendamaikan antara pro dan kontra para ulama

tentang imam perempuan dalam shalat................................ 60

2. Hadis yang dianalisis dengan metodelogi hermeneutika

Amina Wadud Muhsin........................................................ 64

B. Pandangan Amina Wadud Muhsin tentang Imam

perempuan dalam shalat ......................................................... 65

C. Relevansinya pemikiran Amina Wadud Muhsin pada

Masyarak kontemporer............................................................ 70

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 76

B. Saran-saran ................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

LAMPIRAN ...............................................................................................

CURRICULUM VITIE ...................................................................................

Page 14: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menelisik kembali sejarah terdahulu, sebelum Islam muncul di

dunia, banyak kejadian-kejadian yang tragis dan memilukan. Terutama

laki-laki yang bersikap keras pada perempuan, seakan-akan perempuan

dianggap sebagai barang hidup yang begitu rendah dan tidak berharga. Di

Roma, misalnya perempuan yang berkerja tidak mendapat upah. Kalau

mendapat upah, haknya berkurang. Di Prencis pada masa silam,

perempuan secara mutlak di bawah kekuasaan suaminya. Jika suaminya

berkehendak, ia dapat menjadi teman hidup selamanya. Sedangkan jika

tidak, ia pun dapat membunuhnya. Kadang-kadang perempuan dapat saja

dicampakkan kedalam api, sebagai pengertian tobat suaminya di saat

menghadapi kematian. Di Inggris, pada abad ke 5 sampai ke 11 Masehi,

perempuan hanya dipandang sebagai pelengkap keberadaan laki-laki yang

dapat dianggap sebagai penyalur dan pemuas nafsu laki-laki.Jadi, tidak

diberi nilai tertentu yang memiliki tingkat dan derajat seperti laki-laki.1

Hal di atas sama dengan di semenanjung Arab, pada masa

Jahiliyah, sebelum lahirnya agama Islam, nasib perempuan lebih

memprihatinkan. Perempuan dipandang sebagai barang dan hewan yang

1Muhammad Koderi, Bolehkan Wanita Menjadi Imam Negara (Jakarta: Gema Insan

Press, 1999), hlm. 22.

Page 15: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

2

dapat diperjualbelikan. Seorang lelaki boleh memperistri berapa saja

perempuan sekehendak hatinya tanpa batas. Perempuan tidak mempunyai

hak waris sama sekali. Bahkan, jika seorang lelaki mempunyai beberapa

istri, dapat diwariskan kepada anaknnya. Jika seorang perempuan

melahirkan bayi perempuan maka menjadi aib. Tidak sedikit bayi

perempuan yang lahir kemudian dikuburkan hidup-hidup. Keadaan ini

menimbulkan rasa takut pada setiap perempuan yang sedang hamil. Umar

Bin Khattab berkata, “Pada masa Jahiliyah, kami tidak perna memberikan

hak apa pun kepada perempuan sampai Allah maha tinggi menurunkan

perintah yang penting buat mereka, dan memberikan kepada mereka

bagian yang tepat.” Pandangan pada masa Jahiliyah itu diabadikan dalam

surat An-Nahl : 58-59. 2

ا وهى كظين ) ث ظل وجهه هسىد ر أحدهن بال ر به يتىاري هي القىم هي سى (85وإذا بش ء ها بش

ه في التراب أل ساء ها يحكوىى )أيوسكه (85عل هىى أم يدس

Artinya:Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan

(kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan

dia sangat marah. (16:58).Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak,

disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia

akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan

menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah

buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (16:59).

Meskipun ayat-ayat al-Qur’an sudah menjelaskan secara tersurat

tentang perempuan di masa dulu. Hal ini tidak lepas dengan pernyataan

Konfucu (Konfucius) bahwa ada dua jenis manusia yang sukar diurus,

yaitu turunan orang rendahan dan perempuan dan juga tokoh logika

2Tafsir al-Quran, Surat An-Nahl Ayat 58-61

Page 16: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

3

terkenal, Aristoteles, menyebutkan perempuan sebagai manusia yang

belum selesai yang tertahan dalam perkembangan tingkat bawah. “Tidak

boleh menjalin persahabatan dengan perempuan. Pada kenyataannya,

perempuan adalah sarang serigala,” begitu dinyatakan dengan Rig Weda.3

Berangkat dari keterangan di atas, sebelum Islam datang, manusia

bernama “perempuan” sangat rendah, tidak berhak mendapatkan apa pun,

bisa jadi sebagai harta, boleh dimiliki dan diperlakukan sesuka hati. Harta

hanya dimiliki kaum laki-laki saja dan perempuan tidak boleh,apalagi turut

mengatur penggunaan harta tersebut.4

Akan tetapi setalah Islam datang perempuan mendapatkan

kesempatan dan dianggap seperti manusia pada umumnya. Mereka

diperlakukan sebagai layaknya manusia pada umumnya, tidak pilih kasih

antara laki-laki dan perempuan. Islam mengajarkan kepada pemeluknya

bahwa perempuan dan laki-laki setara di hadapan Allah swt. Itu yang

terdapat di dalam al-Qur’an yang telah disebutkan dibawah ini:

وما خلقت الجن واإلنس إال لي عبدون

Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka menyembahku”. (Qs, Adz Dzaariyat: 56)5

3 Muhammad Koderi, Bolehkan Wanita Menjadi Imam Negara . hlm. 23.

4 Diakses Internet Ksripsi Muhammad Suwandi, hukum perempuan menjadi imam shalat

dalam pandangan tokoh-tokoh Muhamadiyah dan Nahdatul Ulama daerah istimewa Yogyakarta, di

Web:http://digilib.uinsuka.ac.id/10659/1/BAB%20I,%20BAB%20V,%20DAFTAR%20PUSTAK

A.pdf , Hlm. 1-2. Pada tanggal, 19 Mei 2015. 5(Qs. Adz Dzaariyat (51) : 56) dalam keterngan di atas bahwa bisa dipahami tentang

penciptaan manusia dan jin, Allah swt menyuruh kepada siapa pun, tampa terkecuali untuk

menyembahnya supaya mereka sadar bahwa mereka di dunia itu sebagai ciptaan Allah swt.

Keterangan ini diambil dari ayat-ayat al-Qur’an secara gamblang sehingga mempermudah dan bisa

dimengerti.

Page 17: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

4

Ayat di atas, bisa dipahami bahwa antara laki-laki dan perempuan

di hadapan Allah sama, tidak ada perbedaan di antara keduanya, hanya

saja yang dilihat adalah imam dan ketaqwaannya dan juga hal Ini tidak

lepas adanya Islam sebagai rahmatun lil alamin, yakni sebagai pengayom

bagi seluruh alam, tampa terkecuali siapapu sukunya.

Islam mengajarkan persamaan gender (derajat) untuk umat

manusia. Tidak ada penyebab yang menjadi sebab lebih tingginya derajat

manusia yang satu dengan yang lainnya, kecuali peringkat imam dan

ketagwaannya di sisi Allah.6

Meskipun dalam al-Qur’an laki-laki dan perempuan seringkali

disebutkan sama derajatnya tentang hal ibadah. Maka semacam ini,

pandangan terhadap kedudukan perempuan sekarang mengalami banyak

tafsiran baru, terutama dalam penafsiran ayat-ayat al-Qur’an mengenai

perempuan. Hal ini terbukti dengan adanya kesempatan dan memberikan

ruang kepada perempuan dalam hal apa pun sehingga perempuan mulai

ada yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, sosial, budaya, politik,

dan agama. Tetapi yang menjadi persoalan dalam penulis yakni pandangan

Amina Wadud Muhsin tentang imam perempuan dalam shalat.

Penulis sebelum membahas pandangan Amina Wadud Muhsin

tentang imam perempuan dalam shalat: terlebih dahulu penulismembahas

6Di dalam al-Qur’an bahwasanya keterangan mengenai manusia yang dipandang

dihadapan Allah dilihat dari imam dan ketagwaan, ketaqwaan itu tidak memandang dari berbagai

status, baik yang kayamaupun yang miskin. Tetapi dalam pandangan Allah di dalam al-Qur’an

seberapa imam dan ketagwaan manasia sehingga manusia baru mendapatkan derajat yang

setinggih-tinggihnya dihadapan Allah swt.

Page 18: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

5

pemikiranpara ulama tentang imam perempuan dalam shalat lalu

dilanjutkan dengan pandangan Amina Wadud Muhsinmengenai persoalan

di atas, antara perempuan dan laki-laki dalam pandangannya dihadapan

Allah Swt.

Dengan demikian, adanya paradigma baru menurut pandangan

Amina Wadud Muhsin dalam menafsirkan al-Qur’an dan hadis selalu

dihubungkandengan tiga aspek dari teks itu, yakni: dalam konteks apa

suatu teks itu ditulis (jika dikaitkan dengan al-Qur’an, dalam konteks apa

ayat itu di wahyukan); bagaimana komposisi tata bahasa teks (ayat)

tersebut (bagaimana mengungkapkan, apa yang dikatakannya); dan

bagaimana keseluruhan teks (ayat), weltanschauung-nya. 7

Bedanya dengan metodologi para ulama bahwa perempuan tidak

punya hak apapun dan tidak berhak apalagi menjadi imam dalam shalat,

larangan para ulama berkiblat pada surat An-Nisa’ ayat 34:

“Laki-laki (Suami) itu pelindung bagi perempuan (Istri), karena Allah

telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah

dari hartanya maka perempuan-perempuan yang sholeh, adalah mereka

yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada,

karena Allah telah menjaga (mereka).”8

7Amina Wadud Muhsin, Wanita di dalam al-Qur’an, terj. Yaziar Radianti (Bandung:

Pustaka, 1992), hlm. 4 dan Khoiruddin nasution, Fazlurrahman. TentangWanita, (Yogyakarta:

TAZZAFA dengan ACADEMIA,2002), hlm. 121 8 Ayat ayat di atas tentang As-Bebul Nuzulnya sebagai berikut “ Allah telah mewajibkan

kepada suami untuk menggauli istri dengan baik”, tetapi sering dipandang dan ditafsirkan bahwa

ayat-ayat perempuan tidak boleh menjadi peran ataupun yang lainnya. Dan ditafsirkan bahwa ayat

di atas ayat-ayat yang sering memarjinalkan perempuan sehingga gerak perempuan tidak ada

(baca: mufassir).

Page 19: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

6

Dimana ayat ini seringkali ditafsirkan memproritaskan eksistensi

laki-laki dari pada perempuan sehingga kaum perempuan tidak

mempunyai ruang dalam hal apa pun.9

Perbedaan antara pandangan para ulama dan pandangan Amina

Wadud Muhsin mengenai imam perempuan dalam shalat memunculkan

diskursus yang aktual sehingga penulis cocok bilamana pemikiran Amina

Wadud Muhsin dikaji dan dianalisis. Karena pemikiran Amina Wadud

Muhsin telah menjadi landasan dari berbagai pemikir Islam yang pro

terhadapnya.

Oleh karena itu, mengenai misinya sebagai tokoh pembela hak-hak

perempuan, iabersama-sama dengan seorang perempuan mantan seorang

wartawan Wall Street Journal bersama Asra Q. Nomani melaksanakan

shalat Jumat, 18 Maret 2005, dia menjadi imam 100 jemaah laki-laki dan

perempuan serta menjadi khatib untuk salat Jum'atnya di sebuah Gereja di

Universiti Commanwealth di New York.Jama’ahnya berjumlah sekitar 100

orang bercampur laki-laki dan perempuan.10

Berbagai reaksi pun muncul di kalangan ulama, dan sekaligus

menghadirkan polemik yang selama ini hampir terkubur dalam pemikiran

umat Islam. Tindakannya itu memicu kembali kontroversi boleh tidaknya

perempuan menjadi imam dengan jama’ahnya laki-laki.

9 Pandangan tentang ayat ini secara panjang lebar telah dikupas oleh Kamaroddin

Nasution dalam karyanya Fazlur Rahman tentang wanita, lihat Khamaruddin Nasution dalam

karyanya Fazlur Rahman Tentang Wanita (Yoqyakarta: Tassafa Dengan Academia, 2002), hlm.

53-78. 10

Di akses, http://zahraalhabsy.blogspot.com/2009/06/perempuan-menjadi-imam-di-

mata-amina.html, tanggal, 25 Maret 2015.

Page 20: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

7

Dalam penelitian ini, penulis mengangkat judul imam perempuan

dalam shalat menurut pandangan Amina Wadud Muhsin dengan

pendekatan hermeneutika dengan pisau analisis kritis-historis-kontekstual,

untuk menelusuri dan menemukan makna pemikiran Amina Wadud

Muhsin mengenai imam perempuan dalam shalat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah

yang dibahas dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana pandangan para ulama tentangimam perempuan dalam

shalat?

2. Bagaimana pandangan Amina Wadud Muhsin tentang imam perempuan

dalam shalat ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang

dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian ini antara lain :

a. Untuk mengetahuipandangan ulama tentang imam perempuan dalam

shalat.

b. Untuk mengetahuipandangan Amina Wadud Muhsin tentang imam

perempuan dalam shalat.

2. Kegunaan Penelitian

Dari hasil yang dicapai dalam penelitian ini diharapkan :

Page 21: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

8

a. Memberikan sumbangan pengetahuan yang berarti bagi para

pemerhati bagi masalah gender dan perempuan untuk kepentingan

studi islamiyah.

b. Dalam penelitian ini, bermanfaat bagi mahasiswa dan mahasiswi

untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai boleh dan

tidaknya, seorang perempuan menjadi imam dalam shalat bagi

jama’ah laki-laki.

c. Menambah wawasan khazanah keilmuan dan pemikiran khususnya

pada jurusan Filsafat Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran

Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

D. Telaah Pustaka

Dalam menulis sebuah karya ilmiah tentunya harus ditopang

dengan berbagai disiplin keilmuan dan juga tinjauan dari penelitian-

penelitian sebelumnya yang dirasa searah dan sejalan. Di beberapa tempat

(perpustakaan, toko buku, dan lain lain), ditemukan beberapa karya yang

membahas tentang penelitian, meskipun berbeda sudut pandang mengenai

imam perempuan dalam shalat menurut pandangan Amina Wadud Muhsin,

dan sangat mendukung untuk dijadikan bahan referensi dan literatur dalam

penulisan skripsi ini.

Beberapa buku, skripsi, jurnal, dan lainnya tentang

konsepkesetaraan gender dan imam perempuan dalam shalat menurut

pandangan Amina Wadud Muhsin sendiri, di antaranya:

Page 22: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

9

Pertama Skripsi Muhammad Suwandi yang berjudul “Hukum

perempuan menjadi imam shalat dalam pandangan tokoh-tokoh

Muhamadiyah dan Nahdatul ulama Daerah Istimewa Yogyakarta,” dalam

Skripsi ini dijelaskan gambaran umum tentang imamah sampai pada imam

perempuan dalam pandangan tokoh-tokoh Muhamadiyah dan Nahdatul

Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga dengan adanya dua

pandangan menghasilkan beberapa analisis dari skripsi ini, karena

analisisnya pendapat-pendapat dua pandangan antara Muhamadiyah dan

Nahdatul Ulama sehingga penulis skripsi mengkorelasikan. Tetapi yang

menjadi perbedaan dalam penulis ialah objek yang dikaji, kalau di atas

mengkaji dalam perspektif imam perempuan menurut Muhamadiyah dan

Nahdatul Ulama maka Skripsi penulis mengkaji imam perempuan menurut

pandangan Amina Wadud Muhsin. Kajian seperti ini belum ada secara

spesifik mendiskripsikan secara gamblang dan jelas.11

Kedua Skripsi Sulaiman yang berjudul “Keseteraan gender dalam

pemikiran Amina Wadud Muhsin dan Siti Musdah Mulia”, Dalam skripsi

ini dijelaskan lebih banyak mengupas masalah kesetaraan gender menurut

pandangan kedua toko dengan menjawab persoalan-persoalan yang

berkaitan dengan hukum Islam di Indonesia, baik dalam persoalan rumah

tangga, mendidik, menjaga, juga lainnya. Kesetaraan gender di bahas

11

Muhammad Suwandi, Hukum perempuan menjadi imam shalat dalam pandangan

tokoh-tokoh Muhamadiyah dan Nahdatul Ulama daerah istimewa Yogyakarta (Skripsi: Uin Suka,.

2012).

Page 23: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

10

secara umum (membahas peran kesetaraan gender dalam penafsiran Al-

Qur’an secara umum dengan melihat dasar-dasar ayat Al-Qur’an).12

Ketiga buku Dr. Mansour Fakih yang berjudul “Studi analisis

gender dan transformasi sosial”. Dalam buku tersebut dijelaskan secara

khusus penulis dengan cara mencoba mengkritisi metode penafsir yang

telah ada yang membahas persoalan yang mengangkat kesetaraan gender,

yang selalu ada semacam mereduksi eksistensi peran perempuan dengan

cara dilakukannya oleh kaum laki-laki dengan cara khusus dalam

memposisikan perempuan. Artinya tidak ada semacam memarjinalkan

salah satunya antara laki-laki dan perempuan sehingga menemuka

responsif dalam polimik perempuan.13

Keempat Jurnal yang disusun oleh Elya Munfaridadengan berjudul

“Kepemipinan perempuan dalam ibadah: tafsir transformatif atas diskursus

imam perempuan bagi laki-laki dalam shalat.” Dalam jurnal ini pertama

dijelaskan gambaran tentang imam perempuan dengan mengkaitkan

gender mulai dari pengertian sampai pada kritik terhadap mufasir klasik

dan itupun tidak dijelaskan secara mendetail alasannya, tetapi yang

membedakan skripsi penulis merupakan metode tafsir Amina Wadud

12

Sulaiman, “Kesetaraan gender dalam pandangan pemikiran Amina Wadud Muhsin dan

Siti Musdah Mulia ,”Skripsi mahasiswa Fak Syariah, Jur PMH, (2006), UIN Sunan Kalijaga

Yoqyakarta.

13

Mansour Fakih, Analisis Jender Dan Tranformasi Sosial ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1996 ), hlm. 129.

Page 24: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

11

Muhsin mengenai imam perempuan dalam shalat dengan melihat

pemahaman dan pandangan ulama lalu mengkorelasikannya.14

Kelima buku yang berisikan kumpulan tulisan anggota PSW

Surakarta, yang berjudul, “Relasi gender dalam Islam.” Dalam buku ini

peneliti menjelaskan persoalan gender seperti perspektif al-Qur’an, hadis

dan juga fikih tentang gender. Keterikatan dalam diskripsinya dengan

judul dan ayat ayat al-Qur’an yang berhubungan dengan gender.15

Oleh karena itu, untuk membedakan penelitian ini dengan bahasan

yang sudah ada, penyusun membahas pemikiran Amina Wadud Muhsin

tentang imam perempuan dalamshalat dengan alasan-alasan dasarnya.

Sedalam pengamatan penulis belum terdapat penelitian yang

spesifik membahas kajian yakni, imam perempuan dalam shalat menurut

pandangan Amina Wadud Muhsin dengan analisis hermeneutika. Oleh

karena itu penulis berkeyakinan dengan analisis yang belum dikaji dan

layak untuk dikaji dan diuji.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini

adalah sebagai berikut:

14

Lihat Elya Mundalifa, “Kepemipinan perempuan dalam ibadah: tafsir transformatif

atas diskursus imam perempuan bagi laki-laki dalam sholat” di dalam Jurnal Studi Gender &

Anak (Pusat Studi Gender STAIN Purwokerto: YINYANG, 2008) 15

Erwati Aziz, dkk, Relasi Jender Dalam Islam ( Surakarta: PSW STAIN Surakarta Press,

2002 )

Page 25: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

12

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat kepustakaan (library research).

Yakni penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan

informasi dari bantuan bermacam-macam materi yang terdapat di

ruang perpustakaan. Buku-buku agama dan ensiklopedia yang

merupakan kepustakaan umum. Adapun kepustakaan khusus seperti

jurnal, tesis, disertasi, sedangkan kepustakaan Cyber yaitu

kepustakaan global yang terdapat dalam internet. Setalah data-data

yang dibutuhkan tersebut terkumpul, penulis kemudian

mengklasifikasi dan menganalisisnya sebagai berikut:

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

dua jenis, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder sebagai

berikut:

a) Sumber data primer. Yakni data-data yang berasal dari seluruh

karya Amina Wadud Muhsin yang membahas tentang imam

perempuan dan metode yang digunakan dalam memahami ayat-

ayat Al-Qur’an seperti di dalam buku, Wanita Di Dalam Al-

Qur’an, yang diterjemahkan oleh Yaziar Radianti yang

diterbitkan pada tahun 1992 di Bandung dan diterbitkan lagi

dengan judul,Al-Qur’an Menurut Perempuan,yang diterjemahkan

oleh Abdullah Ali pada tahun 1999 di Jakarta.

Page 26: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

13

b) Sumber data sekunder dengan judul adalah buku-buku, kitab

tafsir, kitab hadis, kamus, artikel-artikel di majalah dan internet,

maupun media informasi lainnya yang bisa

dipertanggungjawabkan kebenaran datanya yang berkaitan

dengan pokok permasalahan pada penelitian ini dan dianggap

penting untuk dikutip.

3. Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, data-data yang telah didapat

dikumpulkan kemudian diolah dengan cara-cara berikut:

a. Diskripsi

Yaitu dengan mengumpulkan dan mengelompokkan

pengertian, interpretasi, dan argumentasi dalam pembahas “Imam

perempuan dalam shalat menurut pandangan Amina Wadud Muhsin,”

kemudian dianalisis makna-makna apa yang telah diinterpretasi

Amina Wadud Muhsin dengan metodelogi hermeneutikanya tentang

imam perempuan dalam shalat atas jama’ah laki-laki yang terdapat di

dalam al-Qur’an dengan jawaban yang objektif.

b. Kesinambungan Historis

Merupakan kegunaan untuk melacak akar-akar yang menjadi

landasan Amina Wadud Muhsin tentang diperbolehkannya perempuan

manjadi imam dalam shalat dan tentunya pemikiran Amina Wadud

Page 27: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

14

Muhsin merupakan buah dari sejarah panjang yang dihasilkan dari

pergolakan-pergolakan sehingga memunculkan pandangan baru.16

c. Analisis

Yaitu melakukan analisis dengan menggunakan teori

hermeneutika. Analisis ini meliputi makna kata imam dalam shalat

dalam al-Qur’an, konsep-konsep yang terkait dengan konsep imam

shalat menurut pandangan ulama dan Amina Wadud Muhsin.

4. Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah historis dan filosofis. Pendekatan historis merupakan

pendekatan yang selalu melihat berbagai peristiwa dan akar

sejarahnya.17

Pendekatan ini melacak sejarah Amina Wadud Muhsin

dari beberapa pandangan mengenai imam perempuan dalam shalat.

Sedangkan pendekatan filosofis digunakan penulis untuk

mengkaji hasil serta mengkorelasikan antara pandangan ulama dan

Amina Wadud Muhsin tentang imam perempuan dalam shalat. Kedua

pendekatan ini bisa menjadi tolak ukur pemikiran Amina Wadud

Muhsin dengan para ulama.

16

Anton Bakker dan Ahmad Charris Zubaidi, Metodelogi Penelitian Filsafat

(Yogyakarta: Kanisius, 2004), hlm. 54 17

Syaifuddin Zuhri, Gerakan Oposisi Islam Masa Reformasi: Study Terhadap Majelis

Mujahidin Indonesia, dalam jurnal Sosiologi Agama , vol. 1, no. 1, Juni 2007, hlm. 47-49.

Page 28: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

15

F. Sistematika Pembahasan

Dalam penulisan hasil penelitian, dibutuhkan sebuah sistematika

penulisan agar permasalahan tersusun secara sistematis dan tidak keluar

dari pokok permasalahan yang akan diteliti. Untuk itu, penulis menyusun

sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab pertama, berisikan pendahuluan. Bab ini mencakup latar

belakang penelitian, masalah-masalah yang akan diteliti, tujuan dan

kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika

pembahasan.

Bab kedua, membahas tentang pandangan para ulama tentang

imam shalat (pengertian imam dalam shalat, perbedaan antara imamah

kubra dan sugra, syarat-syarat menjadi imam, orang-orang yang berhak

menjadi imam, dan hukum azan dan iqamat bagi perempuan serta

menjawab), dan pandangan para ulama tentang imam perempuan dalam

shalat yang terdiri dua sub bab.

Bab ketiga, menjelaskan biografi Amina Wadud Muhsin, sejarah

hermeneutika dan perkembangannya, dan hermeneutika Amina Wadud

Muhsin yang terdiri tiga bab dari beberapa sub-sub.

Bab keempat, pandangan Amina Wadud Muhsin tentang imam

perempuan yang terdiri dari tiga bab dari beberapa sub-sub.

Page 29: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

16

Bab kelima, berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran. Dalam

bab ini akan diterangkan kesimpulan dari pendapat dan argumentasi

tentang imam perempuan menurut Amina Wadud Muhsin yang di dapat

serta menyimpulkan pandangan tentang imam perempuan dalam shalat

dari hasil yang diketahui penulis.

Page 30: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan dari beberapa uraian yang telah dijelaskan dan

dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, yaitu:

1. Pandangan para ulama tentang imam perempuan dalam shalat.

Dapat disimpulkan dari konteks di atas bahwa makna dasar kata

imam yaitu pemimpin, sedangkan makna secara umum kata imam

merupakan pemimpin dalam segala hal yang berkaitan dengan apa pun,

baik pemimpin dalam sektor politik, keluarga, pendidikan lebih-lebih

kepada hal hukum, yakni imam dalam shalat.

Akan tetapi pandangan ulama fiqih tentang imam perempuan

dalam shalat telah bersepakat bahwasanya perempuan tidak boleh

menjadi imam. Karena mereka memandang perempuan seluruh

tubuhnya dan suara mengundang shahwat laki-laki. Terkait semacam

ini sehingga perempuan tidak diperbolehkan menjadi imam dalam

shalat.

Meskipun mayoritas ulama fiqih telah bersepakat, tetapi

argumentasi mereka berbeda-beda tentang imam perempuan. Perbedaan

seperti di atas tetap saja perempuan tidak diperbolehkan menjadi imam

lebih-lebih menjadi imam dalam shalat.

Perbedaan dan ketajaman mayoritas ulama fiqih bisa disebutkan

pada sisi pendapat. Mereka mementingkan kemaslahatan umat Islam

Page 31: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

76

terhadap perempuan dalam melaksanakan shalat. Lebih spesifik pada

perempuan menjadi imam dalam shalat.

Argumentasi dan pendapat jamhur ulama tentang imam

perempuan dalam shalat ada larangan secara tegas dan jelas. Ini

membuktikan bahwa perempuan tidak diperbolehkan menjadi imam

dalam shalat. Karena perempuan pada dasarnya baik dari segi tubuh dan

suara adalah aurat, bahkan ada yang lebih tajam bahwa perempuan

tubuh dan suaranya adalah mengundang nafsu.

Argumentasi para ulama tidak memperbolehkan perempuan

menjadi imam dalam shalat karena perempuan seluruhnya tubuh dan

suara adalah aurat sehingga perempuan tidak diperbolehkan menjadi

imam dalam shalat.

Terkait larangan diatas, mayoritas ulama menjadi rujukan adalah

al-Qur’an dan hadis, juga beberapa sejarah dianalisis dengan sosiologi

pada waktu dulu sehingga mengeluarkan pendapat bahwa perempuan

dalam shalat atas jema’ah laki-laki dilarang keras menjadi imam.

Argumentasi ulama bisa dipahami di atas, dengan dasat-dasar al-Qur’an

dan hadis.

2. Pandangan Amina Wadud Muhsin tentang imam perempuan dalam

shalat

Meskipun argumentasi ulama fiqih tidak memperbolehkan

seorang perempuan menjadi imam dalam shalat maka dapat

disimpulkan penulis, kesimpulan ini dilatar belakangi dengan konteks

Page 32: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

77

pembahasan yakni imam perempuan dalam shalat menurut Amina

Wadud Muhsin. Artinya jika di atas argumentasi ulama tidak

memperbolehkan perempuan menjadi imam dalam shalat bagi laki-laki

maka menurut pandangan Amina Wadud Muhsin bahwa perempuan

boleh manjadi imam dalam shalat atas jama’ah laki-laki.

Diskursus Amina Wadud Muhsin memandang perempuan tidak

hanya dipandang sebelah mata saja. Akan tetapi membuka kembali

sejarah dan kitab-kitab klasik yang dijadikan rujukan jamhur ulama.

Pandangan Amina Wadud Muhsin tentang imam perempuan dalam

shalat sebenarnya perempuan diberi ruang dan kesempatan untuk

berkecipung dan mempunyai kewajiban menggali dan menganalisis

pandangan-pandangan ulama yang mengikat perempuan dalam sektor

apa pun.

Oleh karena itu, Amina Wadud Muhsin mengambil kesimpulan

dengan menggunakan alat hermeneutika dengan analisis terhadap ayat-

ayat al-Qur’an. Di dalam hermeneutika yang digunakan Amina Wadud

Muhsin menghasilkan pandangan baru tentang imam perempuan yang

tidak diperbolehkan oleh mayoritas ulama. Bahkan Amina Wadud

Muhsin berargumen bahwa perempuan boleh menjadi imam shalat,

asalkan memenuhi persyaratan dan tidak ada larangan secara khusus di

dalam al-Qur’an.

Page 33: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

78

B. Saran-saran

Setelah selesai menyusun skripsi ini, penulis menyadari bahwa

sebuah penelitian pasti tidak lepas dari suatu kekurangan dan kesalahan.

Kesalahan yang penulis lakukan itu dari penulis pribadi dan jika ada

kelebihan itu dari Allah swt. Bahkan penulis menyadari meskipun

kekurangan dan kesalahan maka penulis kemukakan bahwa penelitian ini

tidak dikatakan selasai, tapi masih bisa dikaji ulang secara mendalam

mengingat masih ada yang perlu dikaji lebih dalam lagi dalam penelitian

ini, misalnya:

Pertama, Pengkajian secara mendetail tentang pandangan imam

perempuan dalam shalat tidak hanya terfokus terhadap beberapa hadis

yang dijadikan landasan toko dalam penulis, karena mengingat literatur

penulis sangatlah terbatas dalam memahami bahasa dan juga hermeneutika

secara mendalam sehingga perlunya dikembangkan lagi secara mendalam.

Kedua, pengkajian tentang pandangan imam perempuan dalam

shalat dalam pandangan yang lain seperti, ulama modern korelasi dengan

pandangan Amina Wadud Musin, Musda Mulia, Mahmud Syaltut, dan

lainnya baik dilihat dari Semiotika, atau pun hermeneutikanya. Namun

bisa juga pengkajian terhadap pandangan lain dengan analisis

hermeneutika, tetapi yang terpenting adalah mengembangkan dan

mempertajam analisis kajiannya sehingga menemukan jawaban objektif

dan sempurna.

Page 34: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

79

Oleh karena itu, akhirnya penulis meminta kritik kontruktif kepada

pembaca sehingga penulis mengetahui kesalahan dan kekurangan Skripsi

tentang Judul “Imam Perempuan Dalam Shalat Menurut Pandangan

Amina Wadud Muhsin”

Page 35: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

DAFTAR PUSTAKA

Ar-Rahbani, Abdul Qadir, Salat Empat Mazhab, Cek Ke-1, (P.T. Pustaka Literal

Antarnusa, 1994).

Aziz, Erwati, dkk, Relasi Jender Dalam Islam, (Surakarta: PSW STAIN Surakarta

Press, 2002).

Ayyub, Syaikh Hasan, Fiqih Ibadah, Cet Ke-1, (Jakarta: Pustaka Al-Kausar,

2003).

Al-Khasty, Muhammad Utsman, Fiqih Wanita Empat Mabzhab. terj. Abu Nafis

Ibnu Abdurrohim, (Bandung: Kazhanah Intelektual Anggota IKPI, 2010).

Al-hasbhy, Muhammad Bagir, Fiqih Praktis Menurut Al-Qur’an, As-Sunnah dan

Pendapat Para Ulama’ Cet I, (Bandung: Mizan Anggota IKAPI, 1991).

Asy-Syafi’i, Muhammad Bin Idris, Al-Ulum, Cet 2, (Bairut Al-Dar Fikr, 1983).

Al-Habsyi, Muhammad Bagir, Fiqih Praktis Menurut al-Qur’an, As-Sunnah dan

Pendapat Para Ulama Cet I, (Bandung: Mizan Anggota IKAPI, 1999).

Al-Maltawi, Hasan Al-Kamil, Figh Ibadah Ala Mazhab al-Imam Maliki, (Mesir:

Maktabah Misriyyah, 1978).

Ar-Rahbawi, Abul Qadir, Shalat Empat Mazhab, cet. Ke-5, (Jakarta: Litera

Antarnusa,2003).

Amal, Taufik Adnan, Rekontruksi Sejarah al-Qur’an (Yogyakarta: FKBA, 2001).

Agustina, Nurul, “ Tradisionalisme Islam dan Feminisme .” Dalam Jurnal Ulumul

Qur’an No. 5, Vol, 1994.

Arkoun, Muhammad. Rethingking Islam Terj. Yudian Wasmin, (Yogyakarta:

Pustaka pelajar, 1996).

Al-Aththar, Dawud “Perspektif Baru Ilmu al-Qur’an,” terj. Afif muhammad dan

Ahsin Muhammad, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999).

Abdurrahman, Aisya. Tafsir Bintusy Syathi’, (Bandung: Mizan, 1996).

Page 36: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

Bakker, Anton dan Zubaidi, Ahmad Charris, Metodelogi Penelitian Filsafat,

(Yogyakarta: Kanisius, 2004).

Bahreisj, Hussein, Pedoman Fiqih Islam (Kitab Hukum Islam dan Tafsirnya),

(Surabaya: Al-Ikhlas, 1981).

Bayumi, Muhammad, al-Ahkam al-Fiqiyah al-Imamu wa Ma’mum Fisalat,

(Maktabah al-Iman1424h/2003 m).

Badi’ah, Riyadlul, Hermeneutika Al-Qur’an Abdullah Ahmed An-Na’im,

(Yogyakarta: Uin Suka, 2012).

Bleicher, Josef, Hermeneutika Kontemporer: Hermeneutika Sebagai Metode,

Filsafat, dan Kritik tej. Imam Khoiri, (Yogyakarta: Fajar Pustaka, 2007).

Bertens, K.. Filsafat Barat Kontemporer Prancis, (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2001).

Chirzin, Muhammad, Al Qur’an dan Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: PT Dana

Bhakti Prima Jasa, 1998).

Daud, Abu, Sunan Abi Daud, “Bab. Imamah Al-Nisa’,” (Semarang: CV. Asy-

Syifa’, 1992).

Daudy, Ahmad, Kuliah Filsafat Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986).

Dzahabi, Muhammad Husaen al-, at-Tafsir wa al-Mufassirun, jilid I, (Kairo: Dar

al-Kutub al-Hadis, 1976).

Dzamaghani, Hasan bin Muhammad, al-Wujuh wa an-Nazhoir fi al- Qur’an al –

Azhi, (Beirut: Dar al-Ulum Lilmulain, 1085).

Fatwa Mejelis Ulama Indonesia, Wanita Menjadi Imam Shalat, (Jakarta:

Erlangga,2002).

Fais, Rahruddin. Hermeneutika al-Qur’an: Antara Teks, Konteks, dan

Kontekstualisasi, (Yogyakarta: Qalam, 2002).

Fakih, Mansour, Analisis Jender Dan Tranformasi Sosial, ( Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1996 ).

Page 37: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

Husein, Syah Hidayatullah, Shalat Dalam Madzab Ahlulbait, (Jakarta: Lentera

Anggota IKAPI, 2007).

Husaini, Adian, Hermeneutika Feminis: Satu Kajian Kritis, (Jurnal Kajian Islam,

No. 03, Vol, 2, 2006).

Hafidz, Ahsin W. al-, “Madaniyah”, Kamus Ilmu al-Qur’an (Jakarta: AMZAH,

2006 ).

Harahap, Syahrin, Metodologi Studi dan Penelitian Ilmu-ilmu Ushuluddin,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000).

Hitti, Philip. K., History of The Arabs terj. R. Cecep Lukman Yasin

(dkk).(Jakarta: serambi Ilmu, 2005).

Jawad, Muhammad, Fiqih Lima Mazhab: Ja’fari, Hanafi, Maliki, Syafi’i,

Hambali, ahli bahasa Masyukur A.B. dkk., cet I, (Jakarta: PT Lentera

Basritama, 1996).

Jabir, Abu Bakar dan Hawwas, Abdul Wahab Sayyed, Fiqih Ibadah (Thahara,

Shalat, Puasa, dan Haji) Lengkap dan Praktis. Cet ke-1/cet 2, (Jakarta:

Amzah, 2009/2010).

Koderi, Muhammad, Bolehkan Wanita Menjadi Imam Negara (Jakarta: Gema

Insan Press, 1999).

Kurzman, Charles (ed.), Wacana islam Liberal: Pemikiran Islam Kontemporer

tentang isu-isu Glabal, Terj. Bahrul Ulum dan Heri Junaidi, (Jakarta:

Paramadina, 2001).

Karim, Taufiq Abdullah, M Rusli, Metologi Penelitian Agama Suatu Pengantar,

(Yogyakarta: Tiara Wacana, 2004).

Man, Sulai, “Kesetaraan gender dalam pandangan pemikiran Amina Wadud

Muhsin dan Siti Musdah Mulia ,” Skripsi mahasiswa Fak Syariah, Jur

PMH, (2006).

Mundalifa, Elya, “Kepemipinan Perempuan Dalam Ibadah: tafsir transformatif

atas diskursus imam perempuan bagi laki-laki dalam sholat” di dalam

Page 38: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

Jurnal Studi Gender & Anak, (Pusat Studi Gender STAIN Purwokerto:

YINYANG, 2008).

Muhammad, Husein, Fiqih Perempuan: Refleksi Kiai Atas Wacana Agama dan

Gender, Cet. I, (Yogyakarta:LKIS,2001).

Muhsin, Amina Wadud, Qur’an and Woman: Rereading a Sacred Teks From a

Woman’s Perspektive, (New York: Oxford Universiti Prees, 1999).

Muhsin, Amina Wadud,“ Wanita Di Dalam Al-Qur’an, Terj. Yazir Radianti,

(Bandung: Pustaka, 1992).

Muhsin, Amina Wadud, Inside The Gender Jihad Woman Reform In Islam,

(Oxford:Oneworld,2006).

Mustaqim, Abdul, Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur’an Studi Aliran-Aliran dari

Periode Klasik, Pertengahan, Higga Modern-Kontemporer, (Yogyakarta:

Adap Press, 2012).

Nasution, Khoiruddin, Fazlurrahman. Tentang Wanita, (Yogyakarta: TAZZAFA

dengan ACADEMIA,2002).

Palmer, Richard E.. Hermeneutika: Teori Baru Mengenai Hermeneutika, Terj.

Musnur Heri Daman Huri Muhammed, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2003).

Quttan, Manna Khalil al-, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an terj. Mudzakir AS, (Jakarta:

Litera AntarNusa, 2009).

Rifa’i, Moh., Risalah Tuntutan Shalat Lengkap, (Semarang:C. D. Thoha Putra,

1976).

Radianti, Yaziar, Wanita Di Dalam Al-Qur’an , trj. Yaziar Radianti, (Bandung:

Pustaka,1992).

Suwandi, Muhammad, Hukum perempuan menjadi imam shalat dalam

pandangan tokoh-tokoh Muhamadiyah dan Nahdatul Ulama daerah

istimewa Yogyakarta, (Skripsi: Uin Suka,. 2012).

Page 39: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

Sabiq, Sayyid, Figih Sunnah, (Bairut: Dar al-Fikr1992).

Sabiq, Sayyid, Fiqih Shalat, terj. Zenal Muttaqin, (Jakarta: Jabal, 2009).

Salim, Fahmi, Kritik Terhadap Atudy Al-Qur’an Kaum Leberal, (Jakarta:

Perspektif Kelompok Gema Insani, 2010).

Soetriono dan Hanafie, Rita, Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian, (Yogyakarta:

Andi, 2007).

Sumaryono, E., Hermenutika: Sebuah Metode Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius,

1991).

Syamsudin, Sahiron, Hermeneutika dan Pengembangan Ulumul Qur’an,

(Yogyakarta: Pesantren Nawesia, 2009).

Saifuddin, Muhammad,Al-Qur’anulkarim Terjemah Tafsir Perkata, (Jakarta:

Syaamil Al-Qur’an 2007).

Setiawan, Nur Kholis, Al-Qur’an Kitab Sastra Terbesar, (Yogyakarta: Elsaq

Press, 2006) .

Shaleh,(dkk.), Asbabun Nuzul: Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-ayat al-

Qur’an, (Bandung: Penerbit Diponegoro, 2000).

Shihab, M.Quraish (dkk.), “Salam AS” Ensiklopedi al-Qur’an Kajian Kosa Kata,

(Jakarta: Lentera Hati, 2007).

Supriyadi, Dedi, Pengantar Filsafat Islam Konsep, Filsuf, dan Ajarannya,

(Bandung: Pustaka Setia, 2010).

Umar, Nasruddin, Fikih Wanita Untuk Semua, (Jakarta: PT Serambi Ilmu

Semesta, 2010).

Ubhan, Zaitunah, Tafsir Kebencian (Studi Bias Jender Dalam Tafsir Qur’an),

(Yogyakarta: LKIS Yogyakarta,1999).

Usman, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: Teras, 2009).

Yunus, Mahmud, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1990).

Page 40: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

Zuhri, Syaifuddin, Gerakan Oposisi Islam Masa Reformasi: Study Terhadap

Majelis Mujahidin Indonesia, dalam jurnal Sosiologi Agama , vol. 1, no. 1, Juni

2007.

..........., M.Quraish, Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an,

(Jakarta: Lentera Hati, 2008).

Diakses di internet sebagai berikut:

http://digilib.uinsuka.ac.id/10659/1/BAB%20I,%20BAB%20V,%20DAFTAR%2

0PUSTAKA.pdf , Hlm. 1-2. Pada tanggal, 19 Mei 2015.

http://zahraalhabsy.blogspot.com/2009/06/perempuan-menjadi-imam-di-mata-

amina.html, tanggal, 25 Maret 2015.

http://www.ahmadzain.com/read/ilmu/53/hukum-perempuan-menjadi-imam-

sholat/, Di akses di internet pada tanggal, 09/04/2015.

https://www.islampos.com/amina-wadud-imam-nyeleneh-dari-virginia-10671/,

pada tanggal 20 Mei 2015.

http://islamlib.com/?site=1&aid=448&cat=content&cid=11&title=gugatan amina-

atas-tafsir-dan-fikih-maskulin, Ahmad Musthofa Haroen, Gugatan Amina atas

tafsir dan fikih maskulin. di akses di internet pada tanggal, 30 Mei 2015

Amina Wadud Muhsin http://ahmadsyafiq881.blogspot.com/2013/11/amina-

wadud.html, pada tanggal, 25 Mei 2015.

Makalah Pdf Bab IV, Analisis Pemikiran Amina Wadud Tentang Hukum Wanita

Sebagai Imam Shalat, library. walisongo. ac. id/digilib/download. php?id=58,

h . 64-65

Page 41: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap : Sudarsono

Tampat, Tanggal Lahir : Dusun Lebbak, Batang-Batang, Sumenep, 06-02-1991

Madura, Prov. Jawa Timur.

Jurusan/Fakultas : Filsafat Agama / Ushuluddin dan Pemikiran Islam

No. Hp : 087839272920

Email : [email protected]

Alamat Asal :Pesisir Timur, Dusun Lebbak, Kec. Batang-Batang,-

Kab. Sumnep, Madura, Prov. Jawa Timur.

Alamat di Yogyakarta : Jl. Gowok, Dusun Gowok, Kec. Ambarukmu-

RT 14 RW 06 Kab. Sleman, Yogyakarta.

Identitas Orang Tua

Nama Ayah : Misnawe

Nama Ibu : Sura’iye

Pekerjaan : IBU RUMAH TANGGA

Alamat :Dusun Labbak, Pesisir Timur, Kec. Batang-Batang, Kab.

Sumenep, Madura, Prov. Jawa Timur.

Page 42: Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin - Welcome to ...digilib.uin-suka.ac.id/17366/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN

Riwayat Pendidikan :

1. SDN 1 Depanda

2. MTS. Aqidah Usymuni

3. SMA 1 AN-NUQAYAH PP. An-Nuqayah Daerah Lubangsa, Guluk-Guluk.

4. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, FA. 2011-2015

Pengalaman Organisasi :

1. OSIS (organisasi siswa intra sekolah)

2. IKSAL (Ikatan Santri Legung).

3. IKSTIDA (Ikatan Keluarga Santri Timur Daya)

4. SANGGAR ANDALAS

5. IAA (Ikatan Alumni AN-NUQAYAH)

6. LSKY (Lesehan Sastra Kutub Yogyakarta).

7. ASSAFFA

8. UICCI

9. PMII(Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)

10. Pers Majalah Tafakkur

11. Organisasi Bidikmisi

12. Dll.