analisi pdb sektor pertanian - perpustakaan...

95

Upload: doanque

Post on 03-May-2018

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015

Ukuran Buku : 10,12 inci x 7,17 inci (B5) Jumlah Halaman : 90 halaman

Penanggung Jawab : Dr. Suwandi, MSi

Penyunting : Ir. Dewa N Cakrabawa, MM Ir. Sabarella, MSi

Naskah : Metha Herwulan Ningrum Ir. Wieta B Komalasari, Msi Sri Wahyuningsih, S.Si Pengolah Data: Tim BPS Metha Herwulan Ningrum Yani Supriati, SE Heri Dwi Martono Heruwati Design dan Layout : Rinawati, SE Heri Dwi Martono

Diterbitkan oleh : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian, 2015

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh

karena anugrah dan rahmatNya telah disusun Buku Analisis PDB Sektor

Pertanian tahun 2015 yang merupakan salah satu output dari sub kegiatan

Laporan Pengelolaan dan Analisis Data PDB Sektor Pertanian dalam Program

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian

Pertanian. Buku ini berisi data PDB sektor pertanian, PDB sektor industri

pengolahan berbasis pertanian dan PDB sektor perdagangan berbasis pertanian

serta analisis kinerja masing-masing sektor.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada Badan Pusat Statistik, Eselon I terkait lingkup

Kementerian Pertanian dan seluruh anggota tim, yang telah bekerja sama

dengan sangat baik dalam penyusunan Buku ini. Kami sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan hasil analisis PDB

sektor pertanian pada kegiatan selanjutnya. Semoga Buku Analisis PDB sektor

pertanian ini dapat memberikan manfaat bagi para pengambil kebijakan di

sektor pertanian dan pengguna data lainnya.

Jakarta, Desember 2015 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,

Dr. Ir. Suwandi, MSi NIP. 19670323.199203.1.003

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

ii

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................ ii BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ............................................................... 1

1.2. Tujuan ........................................................................... 2

1.3. Cakupan Data ................................................................. 3

BAB II. SUMBER DATA DAN METODOLOGI ................................... 5

2.1. Sumber Data .................................................................. 5

2.2. Metodologi ..................................................................... 9

BAB III. ANALISIS PDB SEKTOR PERTANIAN .............................. 18

3.1. PDB Sektor Pertanian .................................................... 19

3.2. PDB Sektor Pertanian dari Hulu hingga Hilir .................... 22

3.3. PDB Sektor Pertanian (on farm/hulu) ............................. 28

3.4. PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian ........ 41

3.5. PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian .................. 50

BAB IV. KESIMPULAN .................................................................... 57

LAMPIRAN

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

iii

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 PDB atas dasar harga berlaku dan kontribusinya terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 ..................... 20

Tabel 3.2 PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan dan

laju pertumbuhan, tahun 2010 - 2014 ............................. 22 Tabel 3.3 PDB atas dasar harga berlaku menurut klasifikasi

Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010 – 2014 .......................................................... 23

Tabel 3.4 Peranan PDB atas dasar harga berlaku, menurut

klasifikasi Kementerian Pertanian terhadap penciptaan PDB Indonesia (%), tahun 2010 - 2014 ........... 24

Tabel 3.5 PDB atas dasar harga konstan menurut klasifikasi

Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010 - 2014 .......................................................... 26

Tabel 3.6 Laju pertumbuhan PDB atas dasar harga konstan

menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (%), tahun 2010 - 2014 ........................................................... 27

Tabel 3.7 PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas

dasar harga berlaku, tahun 2010 - 2014 .......................... 42 Tabel 3.8 Kontribusi PDB industri pengolahan berbasis

pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 .............................................................................. 43

Tabel 3.9 PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas

dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 .................. 47 Tabel 3.10 Laju pertumbuhan PDB industri pengolahan

berbasis pertanian, tahun 2010 - 2014 .............................. 48

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

iv

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

Tabel 3.11 PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga berlaku, tahun 2010 - 2014 ................................... 51

Tabel 3.12 PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 .................. 54

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

v

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Kontribusi PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 ............ 25

Gambar 3.2 Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dari hulu

hingga hilir, tahun 2010 - 2014 ..................................... 28

Gambar 3.3 Kontribusi sektor pertanian (on farm) terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 ................................ 29

Gambar 3.4 Kontribusi PDB sub sektor pertanian terhadap PDB

Indonesia, tahun 2010 - 2014 ....................................... 30 Gambar 3.5 Kontribusi PDB kelompok komoditas tanaman

Pangan terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun 2010 - 2014 ................................................................. 32

Gambar 3.6 Kontribusi PDB kelompok komoditas Hortikultura

terhadap PDB pertanian sempit, tahun 2010 - 2014 ............................................................................ 33

Gambar 3.7 Kontribusi PDB masing-masing komoditas

perkebunan terhadap PDB pertanian sempit, tahun 2010 - 2014 ...................................................... 34

Gambar 3.8 Kontribusi PDB kelompok komoditas peternakan

terhadap PDB pertanian sempit, tahun 2010 - 2014 ........................................................................... 35

Gambar 3.9 Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian atas

dasar harga konstan, tahun 2010 - 2014 ........................ 36 Gambar 3.10 Laju pertumbuhan PDB kelompok tanaman pangan

/komoditas atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 ................................................................. 38

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

vi

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

Gambar 3.11 Laju pertumbuhan PDB kelompok hortikultura atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 ............... 38

Gambar 3.12 Laju pertumbuhan PDB komoditas perkebunan

atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 ............................................................................ 40

Gambar 3.13 Laju pertumbuhan PDB kelompok komoditas perternakan atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 ........................................................ 41 Gambar 3.14 Kontribusi sektor industri pengolahan dan sektor

industri pengolahan berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 ................................ 45

Gambar 3.15 Kontribusi kelompok sektor industri pengolahan

berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014 ........................................................ 46 Gambar 3.16 Laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan

berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 ........................................................ 50

Gambar 3.17 Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan

eceran (PBE) berbasis pertanian, atas dasar harga berlaku terhadap PDB pertanian perdagangan besar dan eceran, tahun 2010 - 2014 ............................ 52

Gambar 3.18 Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE), masing-masing kelompok terhadap

PDB sektor PBE berbasis pertanian, tahun 2014 ............ 53

Gambar 3.19 Laju pertumbuhan PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE), atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014 ........................................................ 55

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi suatu negara yang diukur

dengan pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan

produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam

selang waktu tertentu. Produksi tersebut diukur dalam konsep

nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh sektor‐sektor

ekonomi di wilayah bersangkutan yang secara total dikenal

sebagai Produk Domestik Bruto (PDB). Sehingga PDB

merupakan jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh unit-

unit produksi yang beroperasi di wilayah suatu negara dalam

jangka waktu tertentu (BPS, 2001).

Data PDB Indonesia telah dipublikasikan oleh Badan

Pusat Statistik (BPS) dalam periode triwulanan dan tahunan

menurut lapangan usaha (termasuk sektor pertanian), yang

disajikan dalam dua konsep harga, yaitu harga berlaku dan

harga konstan. PDB atas dasar harga berlaku, sering disebut

dengan PDB nominal yaitu nilai barang dan jasa yang dihasilkan

suatu negara dalam suatu periode waktu menurut harga yang

berlaku pada waktu tersebut. Sementara PDB atas dasar harga

konstan, sering disebut dengan PDB riil merupakan PDB atas

dasar harga konstan dimana faktor harganya telah dihilangkan.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

2

Oleh karena itu, tingkat pertumbuhan ekonomi dihitung dari

PDB atas harga konstan.

Di sektor pertanian, PDB terbagi atas sub sektor

tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan,

peternakan dan hasil-hasilnya, perikanan, dan kehutanan,

dimana perhitungan PDB menggunakan pendekatan produksi.

Dari nilai PDB dapat diketahui perkembangan kinerja yang

dicapai oleh setiap sub sektor pendukung pertanian secara

menyeluruh mulai dari aktivitas pertanian dari sisi on farm

sampai dengan aktivitas pasca panen (off farm). Untuk

melengkapi informasi tentang kinerja masing-masing sub sektor

pertanian, diperlukan juga informasi perkembangan kinerja dari

beberapa komoditas atau kelompok komoditas yang merupakan

unggulan sektor pertanian. Untuk itu Pusdatin bekerja sama

dengan BPS berupaya untuk menyajikan data PDB sektor

pertanian yang dirinci menurut sub sektor dan

komoditas/kelompok komoditas, dilengkapi dengan PDB industri

berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian.

Dengan demikian diharapkan dapat diperoleh informasi yang

selengkapnya tentang posisi sektor pertanian terhadap sektor-

sektor lainnya serta kontribusinya dalam mendukung

perekonomian Indonesia.

1.2. Tujuan

Penyusunan Buku Analisis Produk Domestik Bruto Sektor

Pertanian bertujuan untuk menganalisis kinerja pembangunan

sektor pertanian dari hulu sampai hilir berdasarkan data PDB.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

3

1.3. Cakupan Data

Cakupan dalam penyusunan PDB sektor pertanian,

industri pengolahan berbasis pertanian dan perdagangan

berbasis pertanian mulai februari 2014 dengan tahun dasar

2010 ini berdasarkan Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha

Indonesia (KBLI) 5 digit tahun 2009 dengan rincian sektor

sebagai berikut :

Sektor Sub sektor

Pertanian

1. Tanaman Pangan 2. Tanaman Hortikultura 3. Tanaman perkebunan 4. Peternakan

Industri Pengolahan

1. Industri makanan, minuman 2. Industri Pengolahan tembakau 3. Industri tekstil dan pakaian jadi 4. Industri kimia, Farmasi dan Obat

Tradisional 5. Industri karet, barang dari karet dan

plastik

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

4

Sektor Sub sektor

Perdagangan Besar dan Eceran

1. Perdagangan besar dan eceran tanaman pangan

2. Perdagangan besar dan eceran tanaman Hortikultura

3. Perdagangan besar dan eceran tanaman Perkebunan

4. Perdagangan besar dan eceran peternakan dan hasil-hasilnya

5. Perdagangan besar dan eceran industri pengolahan berbasis komoditi pertanian

Klasifikasi Produk Domestik Bruto Pertanian menurut Kode Baku

Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009 yang digunakan pada

PDB Sektor pertanian serta diskripsi kelompok komoditi di atas

secara rinci dapat di lihat pada Lampiran 1.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

5

BAB II SUMBER DATA DAN METODOLOGI

2.1. Sumber Data

Data yang digunakan untuk penyusunan PDB sektor

pertanian yang lebih rinci serta PDB industri pengolahan

berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian

menurut kelompok dibagi menjadi:

1. Sub Sektor Tanaman Pangan

Sub sektor tanaman pangan mencakup data padi dan

palawija, dengan rincian palawija meliputi komoditas

jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan

kacang hijau. Data produksi padi dan palawija bersumber

dari BPS. Data tahun 2010 sd 2013 yang digunakan

adalah data angka tetap padi dan palawija, sedangkan

tahun 2014 menggunakan angka Sementara karena PDB

yang dirilis oleh BPS menggunakan angka tersebut

Data harga berupa harga produsen dan Indeks yang

dibayar petani untuk biaya produksi kelompok

tanaman pangan dari Subdirektorat Statistik Harga

Perdesaan (BPS). Data indikator harga berupa

Indeks Harga Produsen diperoleh dari Subdirektorat

Statistik Harga Produsen (BPS). Sedangkan data

struktur biaya kegiatan tanaman pangan diperoleh

dari hasil Sensus Pertanian 2013 dan Survei Struktur

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

6

Ongkos Usaha Tani (SOUT) tahun 2014 yang

dilakukan oleh Subdirektorat Statistik Tanaman Pangan

(BPS). Data harga padi menggunakan harga produsen

dari Sub Direktorat Statistik Harga Produsen BPS. Data

harga palawija menggunakan indikator harga

berdasarkan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)

dari Sub Direktorat Statistik Harga Perdagangan Besar

BPS. Data struktur ongkos untuk padi dan palawija

menggunakan struktur ongkos hasil pengolahan Sensus

Pertanian 2013 dari Sub Direktorat Statistik Hortikultura,

BPS

2. Sub Sektor Hortikultura

Data produksi sayur-sayuran dan buah-buahan diperoleh

dari Sub Direktorat Statistik Hortikultura BPS. Data

tahun 2010 sd 2013 menggunakan angka tetap,

sedangkan data tahun 2014 menggunakan angka

sementara. Cakupan kelompok hortikultura sayuran

meliputi bawang daun, bawang merah, kubis,

petsai/sawi, wortel, kacang panjang, cabai, tomat,

terung, buncis, ketimun, labu siam, kangkung, bayam,

lobak, petai, melinjo, kacang merah dan kentang.

Sedangkan cakupan kelompok hortikultura buah-buahan

meliputi komoditas alpukat, belimbing, duku/langsat,

durian, jambu biji, jambu air, jeruk, mangga, manggis,

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

7

nangka, nenas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo,

sirsak, sukun, melon dan semangka.

Data Harga sayuran dan buah-buahan menggunakan

indikator harga berdasarkan Indeks Harga Perdagangan

Besar (IHPB) dari Sub Direktorat Statistik Harga

Perdagangan Besar BPS. Data telah tersedia sampai

tahun 2014.

Data struktur ongkos sayuran dan buah-buahan

menggunakan struktur ongkos hasil pengolahan Sensus

Pertanian 2013 dari Sub Direktorat Statistik Hortikultura,

BPS.

3. Sub Sektor Tanaman Perkebunan

Data produksi tanaman perkebunan diperoleh dari

Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.

Komoditas yang tersedia produksinya meliputi:

tembakau, karet, kelapa sawit, tebu, kelapa, kakao, kopi

dan teh, cengkeh serta perkebunan lainnya. Data yang

digunakan untuk tahun 2010 sd 2013 merupakan angka

tetap, sedangkan tahun 2014 menggunakan angka

sementara.

Data harga menggunakan indikator harga yaitu Indeks

Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat

Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data telah

tersedia sampai tahun 2014.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

8

Data struktur Ongkos masih menggunakan struktur

ongkos hasil pengolahan Sensus Pertanian 2013 dari

Sub Direktorat Statistik Perkebunan, BPS.

4. Sub Sektor Peternakan

Data peternakan diperoleh dari Direktorat Jenderal

Peternakan Kementerian Pertanian. Jenis data yang

tersedia meliputi: populasi ternak, produksi telur,

produksi susu dan pemotongan daging. Data yang

digunakan tahun 2010 sd 2013 merupakan angka tetap,

sedangkan data tahun 2014 menggunakan angka

sementara.

Data harga menggunakan indikator harga yaitu Indeks

Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat

Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data sudah

tersedia sampai tahun 2014.

Data struktur Ongkos masih menggunakan struktur

ongkos hasil pengolahan Sensus Peternakan Nasional

(SPN) tahun 2006, Sensus Pertanian 2013 dari Sub

Direktorat Statistik Peternakan BPS.

5. Sektor Industri Berbasis Pertanian

Data industri besar dan sedang diperoleh dari hasil survei

industri besar dan sedang dari Sub Direktorat Statistik

Industri Besar dan Sedang, BPS. Data yang digunakan

mencakup produksi yang dihasilkan, bahan baku dan

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

9

penolong serta biaya-biaya lain yang dirinci menurut

komoditas. Data ini tersedia untuk tahun 2010 dan 2014,

serta Indeks Produksi Besar dan Sedang, BPS tahun

2014.

Data industri kecil dan kerajinan rumah tangga (IKKRT)

diperoleh dari hasil pengolahan Sensus Ekonomi 2006

dan indikator tenaga kerja, BPS.

Data harga menggunakan indikator harga yaitu Indeks

Harga Perdagangan Besar (IHPB) dari Sub Direktorat

Statistik Harga Perdagangan Besar BPS. Data telah

tersedia sampai tahun 2014.

Data struktur ongkos menggunakan struktur ongkos hasil

survei industri besar dan sedang dari Sub Direktorat

Statistik Industri Besar dan Sedang, BPS tahun 2010

sampai dengan tahun 2014.

6. Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian

Output sektoral barang-barang yang diperdagangkan

diperoleh dari output masing-masing sektor PDB yaitu

barang-barang pertanian dan industri berbasis pertanian

2.2. Metodologi

Metode penghitungan yang digunakan untuk menyusun

PDB setiap sektor berbeda-beda, sehingga metodologi yang

akan disajikan dibagi menjadi beberapa sektor maupun

subsektor. Metodologi ini digunakan untuk memperoleh PDB

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

10

atas dasar harga berlaku maupun PDB atas dasar harga

konstan tahun 2010.

1. PDB Sektor Pertanian

PDB yang disusun dalam analisis ini meliputi

Subsektor Tanaman Bahan Makanan, Subsektor Tanaman

Perkebunan, dan Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya

yang dirinci menurut klasifikasi yang sudah dijelaskan

sebelumnya.

PDB atas dasar harga berlaku dihitung menggunakan

pendekatan produksi, yaitu nilai tambah diperoleh dari

pengurangan total nilai produksi (output) dengan biaya

antaranya untuk masing-masing kelompok komoditas.

Atau dengan rumus dapat dijelaskan :

Outputb,t = Produksit x Hargat

NTBb,t = Outputb,t – Biaya antara b,t

dimana:

Outputb,t = Output/nilai produksi bruto atas dasar harga berlaku tahun t

NTBb,T = Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun t

Produksit = Kuantum produksi tahun t Hargat = Harga produksi tahun t

PDB atas dasar harga konstan dihitung menggunakan

metode revaluasi, yaitu output diperoleh dari perkalian

antara produksi dengan harga tahun dasar. Sedangkan nilai

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

11

tambah dihasilkan dari output atas dasar harga konstan

dikalikan dengan rasio nilai tambah tahun dasar.

Atau dengan rumus dapat dijelaskan :

Outputk,t = Produksit x Harga0 NTBk,t = Outputk,t x Rasio NTB0

dimana:

Outputk,t = Output/nilai produksi bruto atas dasar harga konstan tahun t

NTBk,t = Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun t

Harga0 = Harga produksi tahun dasar Rasio NTB0 = Rasio nilai tambah bruto terhadap output

tahun dasar.

Khusus Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya,

penghitungan produksinya adalah selisih populasi ditambah

dengan pemotongan, dengan rumus sebagai berikut:

Produksit = (Populasit – Populasit-1) + Pemotongant +

(Eksport – Import )

2. PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian

Output Industri Besar dan Sedang, biaya antara dan nilai

tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari

hasil pengolahan transfer in transfer out (TITO) survei

industri besar dan sedang.

Data Industri besar dan sedang dihasilkan dari survei

tahunan industri yang dilakukan secara sensus. Survei ini

dilakukan dengan pendekatan establishment, dan

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

12

tabulasi akhirnya disajikan secara rinci menurut

kelompok komoditi berdasarkan KBLI 5 digit. Penentuan

suatu establishment masuk ke dalam KBLI 5 digit

tertentu didasarkan kepada produk utamanya (main

characteristic product).

Produk utama adalah produk yang nilai outputnya paling

besar dibandingkan dengan nilai produk-produk lainnya

yang dihasilkan oleh suatu establishment. Pada

kenyataannya terlihat bahwa dalam satu establishment

ternyata dapat menghasilkan beberapa jenis produk

disamping produk utama. Dengan kata lain digunakannya

pendekatan establishment tersebut mengakibatkan

bahwa seluruh jenis komoditi yang dihasilkan oleh suatu

establishment akan masuk ke dalam KBLI 5 digit tertentu

mengikuti produk utamannya. Oleh karena itu tidak

tertutup kemungkinan bahwa produk lainnya di luar

produk utama tersebut mempunyai ciri produk yang tidak

sesuai lagi dengan ciri produk utamanya. Ada

kemungkinan bahwa produk lainnya tersebut memiliki

Kode KBLI 5 digit yang berbeda dengan produk

utamanya.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diperoleh

suatu gambaran bahwa penyajian hasil survei tahunan

industri besar dan sedang yang dirinci menurut KBLI 5 digit

belum secara murni memperlihatkan identitas dari KBLI 5

digit tertentu, karena di dalamnya masih terdapat produk-

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

13

produk di luar produk utama. Agar data hasil survei

tahunan Industri besar dan sedang (IBS) ini dapat

digunakan untuk kebutuhan penyusunan PDB Industri

Pertanian perlu dilakukan proses pengolahan lebih lanjut.

Proses pengolahan data tersebut, dilakukan melalui

tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Melakukan identifikasi establishment IBS yang sebagian

atau seluruh barang-barang yang dihasilkan adalah

barang-barang berbahan baku tanaman bahan makanan,

tanaman perkebunan serta peternakan .

b. Melakukan penyandian (Coding) setiap komoditi dari

barang-barang yang dihasilkan untuk seluruh

establishment yang terpilih pada point 1 ke dalam KBLI 5

digit meskipun hasil penyandian berbeda dari KBLI yang

akan disusun PDB-nya.

c. Melakukan penyandian (Coding) setiap komoditi dari

bahan baku dan penolong untuk seluruh establishment

yang terpilih pada point 1 ke dalam KBLI 5 digit.

d. Menjumlahkan nilai dari barang-barang yang dihasilkan

dengan kode KBLI yang sama pada setiap establishment.

e. Melakukan destinasi terhadap bahan baku dan penolong

setiap komoditi sesuai dengan industri pemakai (hasil

point 4).

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

14

f. Melakukan proses Transfer In Transfer Out (TITO)

terhadap bahan baku maupun biaya lainnya sesuai

dengan output yang sesuai. Output ini terdiri dari

barang-barang yang dihasilkan, listrik yang dijual, jasa

industri, selisih nilai stok barang setengah jadi, dan

penerimaan lainnya.

g. Setelah proses TITO selesai, maka dilakukan agregasi

barang-barang yang dihasilkan serta bahan baku dan

biaya produksi lainnya (termasuk komponen nilai

tambah) sesuai dengan KBLI 5 digit Industri yang telah

ditentukan.

h. Memeriksa kelayakan rasio nilai tambah menurut KBLI

yang telah disepakati.

i. Membuat neraca produksi IBS menurut KBLI 5 digit.

Setelah neraca produksi Industri Besar dan Sedang

diperoleh, artinya nilai tambah untuk industri Besar dan

Sedang atas dasar harga berlaku diperoleh pula. Kemudian

untuk menghitung nilai tambah industri Besar dan Sedang

atas dasar harga konstan 2000 diperlukan suatu deflator

yaitu indeks harga perdagangan besar (IHPB). Dari Output

industri besar dan sedang atas dasar harga berlaku di-

deflate dengan indeks harga perdagangan besar maka

diperoleh output industri besar dan sedang atas dasar harga

konstan. Kemudian output atas dasar harga konstan

tersebut dikalikan rasio nilai tambah terhadap output tahun

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

15

dasar diperoleh NTB industri besar dan sedang atas dasar

harga konstan.

Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga, dasar

penghitungannya adalah output hasil pengolahan Sensus

Ekonomi (SE) 2006. Output hasil SE 2006 di-deflate dengan

IHPB tahun yang sama diperoleh output atas dasar harga

konstan. Kemudian untuk tahun 2012 sampai 2014

digerakkan menggunakan indeks produksi Industri Mikro

dan Kecil (IMK). Setelah output atas dasar harga konstan

masing-masing tahun diperoleh maka di-inflate dengan IHPB

dihasilkan output atas dasar harga berlaku masing-masing

tahun. NTB atas dasar harga berlaku dihitung dari output

atas dasar berlaku kali rasio NTB tahun berjalan. Demikian

juga NTB atas dasar harga konstan dihitung dari output atas

dasar harga konstan kali rasio NTB tahun dasar.

Nilai Tambah Bruto Sektor Industri atas dasar harga

berlaku dan konstan dihasilhan dari penjumlahan nilai

tambah industri besar dan sedang dan nilai tambah industri

kecil dan kerajinan rumah tangga untuk masing-masing

harga berlaku dan harga konstan.

3. PDB Sektor Perdagangan Besar dan Eceran Berbasis

Pertanian

Penghitungan PDB sektor ini didasarkan pada metode

commodity flow (arus barang), artinya output subsektor

perdagangan didasarkan pada output sektoral atas dasar

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

16

harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Output

sektoral dalam laporan ini adalah output tanaman

pangan, output tanaman hortikultura, output tanaman

perkebunan, output peternakan dan hasil-hasilnya, serta

output industri pengolahan berbasis komoditi pertanian.

Output sektor perdagangan adalah margin perdagangan

yang dihasilkan dari selisih penjualan dan pembelian

barang-barang yang didagangkan. Output subsektor

perdagangan atas dasar harga berlaku dan atas dasar

harga konstan dihitung dengan mengalikan output

sektoral dengan rasio margin perdagangan dan rasio

barang yang didagangkan untuk masing-masing

kelompok komoditi. Rasio margin perdagangan dan rasio

barang yang didagangkan diturunkan dari tabel Input-

Output tahun 2005.

Output sektor perdagangan = Margin

Perdagangan Besar + Margin Perdagangan Eceran

Margin Perdagangan Besar (PB) =

RMS Produsen x RMS PB x RMH PB x Output Produsen

Dimana :

RMS Produsen = Rasio Marketed Surplus di tingkat produsen

RMS PB = Rasio Marketed Surplus di tingkat perdagangan besar

RMH PB = Rasio Marjin Harga di tingkat Perdaganan Besar

Output Produsen = Output dari produsen sektoral

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

17

Margin Perdagangan Eceran (PE) =

RMS Produsen x RMS PB x RMS PB ke PE x RMS PE x RMH PE x Output Produsen

Dimana :

RMS Produsen = Rasio Marketed Surplus di tingkat produsen

RMS PB = Rasio Marketed Surplus di tingkat perdagangan besar

RMS PB ke PE = Rasio Marketed Surplus di tingkat Perdaganan Besar yang dijual ke Pedagang Eceran

RMS PE = Rasio Marketed Surplus di tingkat Perdaganan Eceran

RMH PE = Rasio Marjin Harga di tingkat Perdaganan Eceran

Output Produsen = Output dari produsen sektoral

Nilai tambah bruto (NTB) atau PDB subsektor

perdagangan atas dasar harga berlaku dan atas

dasar harga konstan dihitung dari perkalian antara

output perdagangan dengan rasio nilai tambah

terhadap output masing-masing kelompok komoditi.

Output dan NTB perdagangan yang dihitung di sini

hanya mencakup perdagangan besar dan eceran

dalam negeri, tidak termasuk penjualan barang-

barang impor, pajak penjualan, dan bea masuk

barang impor.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

18

BAB III Analisis PDB Sektor Pertanian

PDB merupakan jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh

seluruh unit usaha dalam suatu negara pada jangka waktu tertentu

atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan

oleh seluruh unit ekonomi (BPS, 2001). Pada tahun 2015

penghitungan PDB sudah menggunakan tahun dasar 2010 dengan

kelompok lapangan usaha menjadi 17 (tujuh belas) kelompok, salah

satunya adalah sektor pertanian. Sesuai dengan 4 (empat) sukses

pembangunan pertanian, diantaranya meningkatkan nilai tambah,

daya saing dan ekspor yang dapat dilihat salah satunya melalui

perkembangan PDB pertanian.

Pusdatin telah bekerjasama dengan BPS dalam menyusun data

PDB sektor pertanian yang lebih rinci berdasarkan komoditas/

kelompok komoditas termasuk didalamnya PDB industri berbasis

pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian, sehingga

diharapkan persentase penciptaan nilai tambah bruto pertanian

terhadap PDB Indonesia lebih mendekati realitas.

Dalam penyajian data PDB menurut lapangan usaha yang

secara rutin dirilis oleh BPS, salah satunya adalah PDB pertanian

secara luas yang mencakup tanaman pangan. Tanaman hortikultura,

tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan dan

perikanan. Namum mengingat Kementerian Pertanian tidak termasuk

kehutanan dan perikanan sehingga dalam penyusunan PDB sektor

Pertanian yang lebih rinci ini hanya mencakup PDB menurut sub sektor

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

19

Tanaman Pangan, sub sektor Tanaman Hortikultura, sub sektor

Tanaman Perkebunan dan sub sektor Peternakan yang dalam

penyajiannya lebih diperinci per kelompok komoditas atau

komoditas pertanian penyusunnya.

Selain itu juga PDB dihitung dengan 2 pendekatan yaitu harga

berlaku merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung

dengan menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun.

Harga konstan merupakan nilai tambah barang dan jasa yang

dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu

sebagai tahun dasar (tahun 2010).

3.1. PDB Sektor Pertanian

Perkembangan PDB Indonesia selama tahun 2010 sampai tahun

2014 terlihat terjadi peningkatan, yang diikuti pula peningkatan PDB

sektor pertanian. PDB sektor pertanian luas (termasuk kehutanan dan

perikanan) atas dasar harga berlaku tahun 2010 sebesar 956,1 triliun

rupiah meningkat menjadi 1.410,7 triliun rupiah pada tahun 2014

(angka sangat sementara). Kondisi demikian juga terjadi di sektor

pertanian sempit, yaitu tahun 2010 sebesar 754,4 triliun rupiah

menjadi 1.088,9 triliun rupiah di tahun 2014. Sementara di sektor

industri pengolahan yaitu tahun 2010 sebesar 1.512,8 triliun rupiah

menjadi 2.215,8 triliun rupiah di tahun 2014, begitu juga di sektor

perdagangan tahun 2010 sebesar 923,9 triliun rupiah menjadi 1.410,9

triliun rupiah pada tahun 2014. Kontribusi terbesar pada tahun 2014

terjadi pada sektor industri pengolahan sebesar 21,02%, sementara

posisi kedua diduduki oleh sektor pertanian secara luas dan sektor

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

20

perdagangan masing-masing sebesar 13,38%. Hal ini dapat dilihat

lebih rinci pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. PDB sektor pertanian atas harga berlaku dan kontribusinya terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 - 2014

2010 2011 2012 2013*) 2014**) 2010 2011 2012 2013*) 2014**)

a. Tanaman Pangan 253,3 271,0 305,7 332,1 344,0 3,69 3,46 3,55 3,49 3,26

b. Tanaman Hortikultura 110,4 125,3 125,1 137,4 159,5 1,61 1,60 1,45 1,44 1,51

c. Tanaman Perkebunan 268,2 303,4 323,4 358,2 397,9 3,91 3,87 3,75 3,76 3,77

d. Peternakan 108,4 117,3 130,6 148,0 167,1 1,58 1,50 1,52 1,55 1,58

e. Jasa Pertanian dan Perburuhan 14,1 15,6 17,4 19,1 20,5 0,21 0,20 0,20 0,20 0,19

Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan) 754,4 832,5 902,1 994,8 1.088,9 10,99 10,63 10,47 10,44 10,33

Sektor Pertanian (Secara Luas) 956,1 1.058,2 1.152,3 1.275,0 1.410,7 13,93 13,51 13,37 13,39 13,38

Sektor Industri Pengolahan 1.512,8 1.704,3 1.848,2 1.998,7 2.215,8 22,04 21,76 21,45 20,98 21,02

Sektor Perdagangan 923,9 1.066,1 1.138,5 1.263,8 1.410,9 13,46 13,61 13,21 13,27 13,38

Sektor Lainnya 3.471,3 4.003,1 4.476,8 4.987,2 5.505,4 50,57 51,11 51,96 52,36 52,22

PDB Indonesia 6.864,1 7.831,7 8.615,7 9.524,7 10.542,7 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

UraianPDB Atas Harga Berlaku (Triliun Rupiah) Kontribusi thd PDB Indonesia (%)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2010 sampai dengan

tahun 2014 mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat berdasarkan

PDB atas harga konstan 2010, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia

tahun 2011 sebesar 6,17%, sementara pada tahun 2012 sampai tahun

2014 laju pertumbuhan ekonomi meningkat namun melambat masing-

masing sebesar 6,03%, 5,58% dan 5,02%.

Seiring dengan kondisi tersebut, laju pertumbuhan sektor

pertanian secara luas tahun 2011 meningkat sebesar 3,95%, kembali

meningkat pada tahun 2012 sebesar 4,59%, dan di tahun 2013

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

21

sampai tahun 2014 sedikit melambat masing-masing sebesar 4,20%

dan 4,18%. Sementara pertanian sempit mencakup sektor tanaman

pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan serta

sektor jasa pertanian dan perburuhan memiliki pertumbuhan yang

fluktuatif, yaitu tahun 2011 meningkat sebesar 3,47%, kemudian

tahun 2012 meningkat sebesar 4,58%, tahun 2013 meningkat sebesar

3,85% dan tahun 2014 meningkat lebih lambat menjadi sebesar

3,71%.

Laju pertumbuhan sektor industri pengolahan pada tahun 2011

mencapai 6,26%, kemudian pada tahun 2012 sampai tahun 2014

tumbuh melambat masing-masing menjadi 5,62%, 4,49% dan 4,63%.

Demikian juga di sektor perdagangan tahun 2011 mencapai 9,66%,

kemudian pada tahun 2012 sampai tahun 2014 tumbuh melambat

masing-masing menjadi 5,40%, 4,71% dan 4,84%.

Jika dilihat dari PDB atas dasar harga konstan tahun 2010, PDB

sektor pertanian sempit (tanaman pangan, tanaman hortikultura,

tanaman perkebunan, peternakan dan Jasa pertanian dan

perburuhan) tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 masing-masing

sebesar 754,4 triliun rupiah tahun 2010, pada tahun 2011 sebesar

780,6 triliun rupiah, tahun 2012 sebesar 816,3 triliun, tahun 2013

sebesar 847,8 triliun rupiah dan tahun 2014 meningkat hingga mampu

menyumbangkan PDB Indonesia sebesar 879,2 triliun rupiah, Secara

rinci dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

22

Tabel 3.2. PDB sektor pertanian atas harga konstan dan laju pertumbuhan, tahun 2010 - 2014

2010 2011 2012 2013*) 2014**) 2011 2012 2013*) 2014**)

a. Tanaman Pangan 253,3 250,8 263,1 268,3 268,9 -1,00 4,90 1,97 0,24

b. Tanaman Hortikultura 110,4 120,1 117,4 118,2 123,2 8,77 -2,21 0,67 4,19

c. Tanaman Perkebunan 268,2 281,5 301,0 319,5 338,2 4,94 6,95 6,15 5,83

d. Peternakan 108,4 113,6 119,2 125,3 132,1 4,80 4,97 5,08 5,44

e. Jasa Pertanian dan Perburuhan 14,1 14,6 15,5 16,5 16,9 3,83 6,07 5,91 2,58

Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan) 754,4 780,6 816,3 847,8 879,2 3,47 4,58 3,85 3,71

Sektor Pertanian (Secara Luas) 956,1 993,9 1.039,4 1.083,1 1.128,4 3,95 4,59 4,20 4,18

Sektor Industri Pengolahan 1.512,8 1.607,5 1.697,8 1.774,1 1.856,3 6,26 5,62 4,49 4,63

Sektor Perdagangan 923,92 1.013,2 1.067,9 1.118,2 1.172,4 9,66 5,40 4,71 4,84

Sektor Lainnya 3.471,3 3.673,1 3.921,9 4.182,7 4.411,0 5,81 6,77 6,65 5,46

PDB Indonesia 6.864,13 7.287,6 7.727,1 8.158,2 8.568,1 6,17 6,03 5,58 5,02

UraianPDB Atas harga konstan (triliun rupiah) Laju Pertumbuhan (%)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

3.2. PDB Sektor Pertanian Dari Hulu Hingga Hilir

3.2.1. PDB Sektor Pertanian Hulu Hilir Atas Harga Berlaku

Penyempurnaan penghitungan PDB sektor pertanian terlihat

ada perubahan, dengan penggunaan tahun dasar 2010, PDB sektor

pertanian sempit atas dasar harga berlaku mencakup tanaman

pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan dan peternakan

dan hasil-hasilnya, serta jasa pertanian dan perburuhan hanya

mencakup produk primer tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

masing-masing 754,4 triliun rupiah, 832,5 triliun rupiah, 902,1 triliun

rupiah, 994,8 triliun rupiah dan 1.088,9 triliun rupiah. Setelah

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

23

dilakukan penyempurnaan penghitungan PDB sektor pertanian per

komoditas, pada tahun 2014 PDB sektor pertanian bertambah 660,3

triliun rupiah dari sektor industri pengolahan berbasis pertanian dan

394,2 triliun rupiah dari sektor perdagangan berbasis pertanian.

Sehingga PDB sektor pertanian menurut cakupan Kementan menjadi

1.477,2 triliun rupiah pada tahun 2010 sementara tahun 2011 sampai

tahun 2014 masing-masing menjadi 1.635,2 triliun rupiah, 1781,5

triliun rupiah, 1.942,6 triliun rupiah dan 2.143,5 triliun rupiah. Hasil

penghitungan secara rinci dapat di lihat pada tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.3. PDB atas dasar harga berlaku menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010 -2014

2010 2011 2012 2013*) 2014 **)

I Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan) 754.4 832.5 902.1 994.8 1,088.9

a. Tanaman Pangan 253.3 271.0 305.7 332.1 344.0

b. Tanaman Hortikultura 110.4 125.3 125.1 137.4 159.5

c. Tanaman Perkebunan 268.2 303.4 323.4 358.2 397.9

d. Peternakan 108.4 117.3 130.6 148.0 167.1

e. Jasa Pertanian dan Perburuhan 14.1 15.6 17.4 19.1 20.5

II Sektor Industri Pengolahan (Kementan) 431.6 486.7 540.8 576.4 660.3

III Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan) 291.2 316.0 338.6 371.4 394.2

PDB Menurut Cakupan Kementan 1,477.2 1,635.2 1,781.5 1,942.6 2,143.5

PDB Indonesia 6,864.1 7,831.7 8,615.7 9,524.7 10,542.7

UraianNO.PDB Atas Harga Berlaku (Triliun Rp.)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku yang dihasilkan

diatas, pada tahun 2011 PDB sektor pertanian menurut cakupan

Kementerian Pertanian mampu menyumbang PDB Indonesia sebesar

20,88% yang terdiri dari sektor pertanian (on farm) sebesar 10,63%,

dari sektor industri pengolahan sebesar 6,21% serta dari sektor

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

24

perdagangan sebesar 4,04%. Sementara pada tahun 2012

sumbangan yang tercipta untuk PDB Indonesia masing-masing sektor

di lingkup Kementerian Pertanian adalah sektor pertanian sebesar

10,47%, sektor industri pengolahan sebesar 6,28% dan sektor

perdagangan besar dan eceran sebesar 3,93%, sehingga total PDB

menurut cakupan Kementerian Pertanian mencapai 20,68%. Pada

tahun 2013 sumbangan yang dihasilkan oleh Kementerian Pertanian

dalam penciptaan PDB Indonesia sebesar 20,40% (Tabel 3.4). Jika di

perhatikan selama kurun waktu lima tahun, peranan komoditi-komoditi

menurut binaan Kementerian Pertanian dalam penciptaan PDB

Indonesia menunjukan persentase yang bergerak cukup baik,

meskipun berfluktuatif.

Tabel 3.4. Peranan PDB atas dasar harga berlaku menurut klasifikasi

Kementerian Pertanian terhadap penciptaan PDB Indonesia (%), tahun 2010 - 2014

2010 2011 2012 2013*) 2014**)

I Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan) 10.99 10.63 10.47 10.44 10.33

a. Tanaman Pangan 3.69 3.46 3.55 3.49 3.26

b. Tanaman Hortikultura 1.61 1.60 1.45 1.44 1.51

c. Tanaman Perkebunan 3.91 3.87 3.75 3.76 3.77

d. Peternakan 1.58 1.50 1.52 1.55 1.58

e. Jasa Pertanian dan Perburuhan 0.21 0.20 0.20 0.20 0.19

II Sektor Industri Pengolahan (Kementan) 6.29 6.21 6.28 6.05 6.26

III Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan) 4.24 4.04 3.93 3.90 3.74

PDB Menurut Cakupan Kementan 21.52 20.88 20.68 20.40 20.33

PDB Indonesia 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

No. UraianKontribusi PDB Pertanian thd PDB Indonesia (%)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

25

Gambar 3.1. berikut ini menunjukkan bahwa PDB Pertanian on

farm memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDB Indonesia, diikuti

PDB sektor Industri pengolahan berbasis pertanian di peringkat ke

dua, sementara peringkat ke tiga diduduki oleh PDB sektor

perdagangan berbasis pertanian.

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

2010 2011 2012 2013 *) 2014 **)

Perdagangan Berbasis

Pertanian4.24 4.04 3.93 3.90 3.74

Industri Pengolahan Berbasis Pertanian

6.29 6.21 6.28 6.05 6.26

Pertanian On Farm 10.99 10.63 10.47 10.44 10.33

(%)

Gambar 3.1. Kontribusi PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir terhadap PDB

Indonesia, tahun 2010 - 2014

3.2.2. PDB Sektor Pertanian Hulu Hilir Atas Harga Konstan

PDB sektor pertanian sempit meliputi tanaman pangan,

tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan dan jasa

pertanian dan perburuhan atas dasar harga konstan 2010 pada tahun

2010 sebesar 754,4 triliun rupiah, meningkat di tahun 2011 menjadi

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

26

780,4 triliun rupiah, begitu juga di tahun 2012 meningkat menjadi

816,3 triliun rupiah, dan pada tahun 2013 hinga tahun 2014

mengalami peningkatan masing-masing menjadi 847,8 triliun rupiah

dan 879,2 triliun rupiah. Setelah dihitung untuk PDB sektor industri

pengolahan berbasis pertanian dan PDB perdagangan berbasis

pertanian sesuai dengan cakupan Kementerian Pertanian, PDB atas

dasar harga konstan 2010 yang tercipta bertambah menjadi 1.375,1

triliun rupiah pada tahun 2010, meningkat pada tahun 2011 menjadi

1.487 triliun rupiah, naik kembali pada tahun 2012 menjadi 1.578,6

triliun rupiah, dan pada tahun 2013 menjadi 1.635,7 triliun rupiah dan

tahun 2014 meningkat menjadi 1.724,1 triliun rupiah. Secara rinci

dapat di lihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5. PDB atas dasar harga konstan 2010 menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (triliun rupiah), tahun 2010-2014

2010 2011 2012 2013*) 2014**)

I Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan) 754.4 780.6 816.3 847.8 879.2

a. Tanaman Pangan 253.3 250.8 263.1 268.3 268.9

b. Tanaman Hortikultura 110.4 120.1 117.4 118.2 123.2

c. Tanaman Perkebunan 268.2 281.5 301.0 319.5 338.2

d. Peternakan 108.4 113.6 119.2 125.3 132.1

e. Jasa Pertanian dan Perburuhan 14.1 14.6 15.5 16.5 16.9

II Sektor Industri Pengolahan (Kementan) 419.4 458.0 503.3 520.8 569.0

III Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan) 201.3 248.5 259.0 267.1 275.9

PDB Menurut Cakupan Kementan 1,375.1 1,487.0 1,578.6 1,635.7 1,724.1

PDB Indonesia 6,864.1 7,287.6 7,727.1 8,158.2 8,568.1

No. UraianPDB Atas Harga Konstan (Triliun Rp.)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

27

Seiring dengan kondisi tersebut, laju pertumbuhan sektor

pertanian secara sempit pada tahun 2011 mencapai 3,47%, meningkat

pada tahun 2012 sebesar 4,58%, sementara pada tahun 2013 sampai

tahun 2014 meningkat melambat masing-masing sebesar 3,85% dan

3,71%. Laju pertumbuhan sub sektor tanaman pangan tahun 2014

sebesar 0,24%, sub sektor tanaman hortikultura sebesar 4,19%, sub

sektor tanaman perkebunan mencapai 5,83%, sub sektor peternakan

mencapai 5,44% dan jasa pertanian dan perburuhan sebesar 2,58%

(Tabel 3.6).

Tabel 3.6. Laju pertumbuhan PDB atas dasar harga konstan 2010 menurut klasifikasi Kementerian Pertanian (%), tahun 2011 - 2014

2011 2012 2013*) 2014**)

I Sektor Pertanian (Secara Sempit/Kementan) 3.47 4.58 3.85 3.71

a. Tanaman Pangan -1.00 4.90 1.97 0.24

b. Tanaman Hortikultura 8.77 -2.21 0.67 4.19

c. Tanaman Perkebunan 4.94 6.95 6.15 5.83

d. Peternakan 4.80 4.97 5.08 5.44

e. Jasa Pertanian dan Perburuhan 3.83 6.07 5.91 2.58

II Sektor Industri Pengolahan (Kementan) 9.20 9.89 3.48 9.25

III Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Kementan) 23.45 4.24 3.13 3.28

PDB Menurut Cakupan Kementan 8.14 6.16 3.62 5.41

PDB Indonesia 6.17 6.03 5.58 5.02

No. UraianLaju Pertumbuhan (%)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

28

Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir

pada tahun 2014 menunjukan peningkatan PDB pertanian on farm

mencapai 3,71%, sementara PDB industri pengolahan berbasis

pertanian mencapai 9,25% dan PDB sektor perdagangan berbasis

pertanian mencapai 3,28%. Perkembangan laju pertumbuhan PDB

sektor pertanian dari hulu hingga hilir dapat dilihat pada Gambar 3.2.

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

2011 2012 2013 *) 2014 **)

Perdagangan Berbasis Pertanian 23.45 4.24 3.13 3.28

Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 9.20 9.89 3.48 9.25

Pertanian 3.47 4.58 3.85 3.71

( % )

Gambar 3.2. Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian dari hulu hingga hilir tahun

2010 - 2014

3.3. PDB Sektor Pertanian (on farm)

3.3.1. Kontribusi PDB Sektor Pertanian on Farm

Kontribusi PDB sektor pertanian (on farm) secara luas terhadap

sumbangan PDB Indonesia selama tahun 2010 - 2014 menunjukkan

sedikit terjadi penurunan, yaitu tahun 2010 berkontribusi sebesar

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

29

13,93% kemudian turun menjadi 13,51% tahun 2011, turun menjadi

13,37% pada tahun 2012, naik menjadi 13,39% pada tahun 2013 dan

turun menjadi 13,38%, sehingga kontribusi PDB sektor lainnya

meningkat (Gambar 3.3).

0.0010.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00

2010 2011 2012 2013 *) 2014 **)

Pertanian Sempit 10.99 10.63 10.47 10.44 10.33

Pertanian Luas 13.93 13.51 13.37 13.39 13.38

Sektor Lainnya 86.07 86.49 86.63 86.61 86.62

(%)

Gambar 3.3. Kontribusi sektor pertanian (on farm) terhadap PDB Indonesia,

tahun 2010 - 2014

Demikian pula bila dilihat kontribusi PDB sektor pertanian

sempit terhadap PDB Indonesia tahun 2010 sampai dengan tahun

2014 masing-masing berkontribusi sebesar 10,99% pada tahun 2010,

pada tahun 2011 menjadi 10,63%, pada tahun 2012 menjadi

10,47%, dan pada tahun 2013 hingga tahun 2014 masing-masing

sebesar 10,44% dan 10,33%. Secara rinci dapat di lihat pada

Lampiran 2 & 3.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

30

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

Tan. Pangan Tan. Hortikultura

Tan. Perkebunan

Peternakan Jasa Pertanian

dan

Perburuhan

Pertanian Sempit

Pertanian Luas

2010 3.69 1.61 3.91 1.58 0.21 10.99 13.93

2011 3.46 1.60 3.87 1.50 0.20 10.63 13.51

2012 3.55 1.45 3.75 1.52 0.20 10.47 13.37

2013 *) 3.49 1.44 3.76 1.55 0.20 10.44 13.39

2014 **) 3.26 1.51 3.77 1.58 0.19 10.33 13.38

(%)

Gambar 3.4. Kontribusi PDB sub sektor pertanian (on farm) terhadap PDB Indonesia tahun

2010 - 2014

Bila dilihat pada Gambar 3.4. menunjukkan sub sektor

pertanian yang memiliki kontribusi tertinggi adalah tanaman

perkebunan mencapai 3,91% tahun 2010 melambat menjadi 3,87%

pada tahun 2011, pada tahun 2012 melambat mencapai 3,75%,

sementara pada tahun 2013 dan tahun 2014 sedikit meningkat

masing-masing menjadi 3,76% dan 3,77% terhadap PDB Indonesia.

Selanjutnya disusul sub sektor tanaman pangan memberikan

kontribusi sebesar 3,69% pada tahun 2010, begitu juga di tahun 2011

hingga tahun 2014 masing-masing memberikan kontribusi sebesar

3,46%, 3,55%, 3,49% dan 3,26%, sub sektor hortikultura menduduki

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

31

peringkat ke tiga memberikan kontribusi masing-masing sebesar

1,61% (tahun 2010), 1,60 (tahun 2011), 1,45% (tahun 2012), 1,44%

(tahun 2013) dan 1,51% (tahun 2014), peringkat ke empat diduduki

oleh sektor peternakan dengan kontribusi sebesar 1,58% Tahun 2010

dan tahun 2014, kelima diduduki oleh sektor jasa pertanian dan

perburuhan memberikan kontribusi sebesar 0,19 % pada tahun 2014

sampai dengan 0,21% tahun 2010. Jika diperhatikan selama lima

tahun tersebut, peranan komoditas pertanian dalam penciptaan PDB

Indonesia menunjukkan persentase yang bergerak melambat (Gambar

3.4).

Komoditas padi terhadap pertanian sempit pada tahun 2014

berkontribuai sebesar 22,86%, komoditas jagung memberikan

kontribusi sebesar 4,80%, komoditas kedelai memberikan kontribusi

sebesar 0,56% dan palawija lainnya memberikan kontribusi sebesar

3,36%. Produksi padi memberikan andil terbesar di sub sektor

tanaman pangan, sehingga bila terjadi perubahan produksi atau harga

akan berpengaruh besar terhadap sub sektor tanaman pangan dan

pada akhirnya terhadap PDB Sektor Pertanian. Secara lebih rinci

masing-masing nilai dan kontribusi sub sektor tanaman pangan dapat

dilihat pada Lampiran 5.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

32

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

2010 2011 2012 2013 *) 2014 **)

PDB Palawija Lainnya 4.33 3.39 2.70 3.70 3.36

PDB Kedelai 0.62 0.57 0.54 0.47 0.56

PDB jagung 5.35 4.94 5.33 4.86 4.80

PDB Padi 23.28 23.65 25.31 24.36 22.86

(%)

Gambar 3.5. Kontribusi PDB kelompok komoditas tanaman pangan terhadap PDB

Pertanian Sempit, tahun 2010 - 2014

Peranan masing-masing komoditas/kelompok komoditas PDB

sub sektor Hortikultura terhadap PDB Indonesia tahun 2014, kelompok

komoditas sayur mampu berkontribusi sebesar 6,87%, mencakup

komoditas bawang merah, cabai dan sayur lainnya yang memberikan

kontribusi masing-masing sebesar 0,62%, 1,38% dan 4,87%, disusul

PDB kelompok komoditas buah-buahan sebesar 7,78%. Sementara

kontribusi PDB sub sektor Hortikultura terhadap PDB pertanian sempit

untuk komoditas sayuran dan buah-buahan memberikan kontribusi

masing-masing sebesar 6,87% dan 7,78% (Gambar 3.6). Secara lebih

rinci masing-masing nilai dan kontribusi PDB sub sektor hortikultura

dapat dilihat dalam Lampiran 5.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

33

-

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

2010 2011 2012 2013 *) 2014 **)

PDB Horti Sayuran 7.98 7.19 6.04 6.81 6.87

Bawang merah 1.06 0.49 0.48 0.53 0.62

Cabai 2.03 1.27 1.37 1.34 1.38

sayur lainnya 4.89 5.44 4.18 4.95 4.87

PDB Horti Buah 6.65 7.86 7.83 7.00 7.78

(%)

Gambar 3.6. Kontribusi PDB kelompok hortikultura terhadap PDB Pertanian

Sempit, tahun 2010 -2014

Selanjutnya perananan masing-masing komoditas pada sub

sektor perkebunan tahun 2014 yang mampu menyumbangkan PDB

Indonesia terbesar adalah komoditas kelapa sawit, menyumbangkan

sebesar 16,69% terhadap PDB Pertanian Sempit, disusul karet dan

penghasil getah lainnya sebesar 4,76%, kelapa sebesar 1,44%, tebu

dan tanaman pemanis lainnya sebesar 1,08% dan komoditas

perkebunan lainnya sebesar 10,30% (Gambar 3.7). Secara lebih rinci

masing-masing nilai dan kontribusi PDB sub sektor perkebunan dapat

dilihat dalam Lampiran 5.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

34

-2.00 4.00 6.00 8.00

10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00

2010 2011 2012 2013 *) 2014 **)

Tembakau 0.59 0.90 1.04 0.61 0.58

Karet & Penghasil Getah Lainnya 5.36 4.57 3.94 4.54 4.76

Kelapa Sawit 18.17 17.04 17.58 17.22 16.69

Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 1.30 1.25 1.30 1.13 1.08

Kelapa 1.66 1.65 1.59 1.45 1.44

Kakao 0.23 0.19 0.17 0.16 0.17

Teh dan kopi 1.04 1.02 0.95 0.86 0.83

Cengkeh 0.61 0.45 0.64 0.68 0.70

Lainnya 6.58 9.38 8.63 9.36 10.30

(%)

Gambar 3.7 Kontribusi PDB masing-masing komoditas perkebunan

terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun 2010 - 2014

Perananan masing-masing kelompok komoditas pada sub

sektor peternakan tahun 2014 yang mampu menyumbangkan PDB

Pertanian sempit terbesar adalah kelompok komoditas ternak besar

dan ternak kecil sebesar 6,55%, ternak unggas menyumbangkan

sebesar 6,35% terhadap PDB pertanian sempit, disusul kelompok susu

segar sebesar 2,44%, (Gambar 3.8). Secara lebih rinci masing-masing

nilai dan kontribusi PDB sub sektor peternakan terhadap pertanian

sempit dapat dilihat dalam Lampiran 5.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

35

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

2010 2011 2012 2013 *) 2014 **)

Susu Segar 1.27 1.77 1.49 2.99 2.44

Ternak Unggas 5.40 5.58 5.91 6.03 6.35

Ternak Besar & Kecil 7.69 6.73 7.08 5.86 6.55

(%)

Gambar 3.8. Kontribusi PDB kelompok komoditas peternakan terhadap PDB

Pertanian Sempit, tahun 2010 - 2014

3.3.2. Laju Pertumbuhan PDB Sektor Pertanian on Farm

Pada PDB sektor pertanian on farm, bila dilihat selama 2010

sampai 2014, laju pertumbuhan PDB sub sektor pertanian secara

sempit atas dasar harga konstan 2010, menunjukkan pertumbuhan

yang positif, dimana laju pertumbuhan yang cukup tajam terjadi pada

tahun 2012 untuk tanaman perkebunan sebesar 6,95% dibandingkan

tahun sebelumnya, pada tahun 2013 sedikit melambat menjadi

6,15%, sementara pada tahun 2014 menjadi 5,83%. Laju

pertumbuhan tanaman pangan pada tahun 2011 mengalami

penurunan sebesar 1,00%, sementara pada tahun 2012 sampai tahun

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

36

2014 berfluktuatif dari 4,90% pada tahun 2012 menjadi 1,97% pada

tahun 2013, kembali melambat menjadi 0,24% pada tahun 2014.

Laju pertumbuhan sub sektor hortikultura pada tahun 2011

mencapai 8,77%, pada tahun 2012 turun sebesar 2,21%, kembali

meningkat sebesar 0,67% pada tahun 2013, meningkat lagi pada

tahun 2014 sebesar 4,19%.

Begitu juga dengan laju pertumbuhan sub sektor peternakan

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, pada tahun 2011

mencapai 4,80%, naik menjadi 4,97% pada tahun 2012, meningkat

menjadi 5,08% pada tahun 2013 dan naik kembali menjadi 5,44%

pada tahun 2014.

Sementara laju pertumbuhan pada sektor jasa pertanian dan

perburuhan berfluktuatif, pada tahun 2011 sebesar 3,83% menjadi

2,58% pada tahun 2014 (Gambar 3.9).

-4.00

-2.00

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

Tanaman

Pangan

Hortikultura Perkebunan Peternakan Jasa Pertanian

& Perburuhan

Pertanian

sempit

Pertanian

Luas

PDB Indonesia

-1.00

8.77

4.94 4.80

3.83 3.47

3.95

6.53

4.90

-2.21

6.95

4.97

6.07

4.58 4.59

6.26

1.97

0.67

6.15

5.08 5.91

3.85 4.20

5.79

0.24

4.19

5.83

5.44

2.58

3.71 4.18

5.15

2011 2012 2013 2014

Gambar 3.9 Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan 2010, tahun 2011 – 2014

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

37

Selanjutnya bila diamati lebih jauh laju pertumbuhan masing-

masing PDB komoditas/kelompok komoditas terhadap sub sektor

tanaman Pangan menunjukkan fluktuatif, dimana laju pertumbuhan

padi pada tahun 2011 menurun sebesar 1,07%, kembali meningkat

pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 masing-masing sebesar

5,02% dan 3,22%, kembali turun pada tahun 2014 sebesar 0,61%.

Sementara jagung meningkat cukup tajam mencapai 9,88%

pada tahun 2012, sementara pada tahun 2011 dan tahun 2013

mengalami penurunan sebesar 3,73% dan 4,51%, kembali naik pada

tahun 2014 sebesar 2,68%.

Laju pertumbuhan komoditas kedelai terbesar terjadi pada

tahun 2014 mencapai 22,44%, sementara pada tahun 2011 sampai

dengan tahun 2013 mengalami penurunan masing-masing sebesar

6,15%, 0,96%, 7,49%, begitu juga dengan kelompok palawija lainnya

berfluktuatif dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 (Gambar

3.10). Secara lebih rinci laju pertumbuhan masing-masing kelompok

komoditas pada PDB sub sektor tanaman bahan makanan dapat dilihat

dalam Lampiran 8.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

38

-10.00

-5.00

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

2011 2012 2013 *) 2014 **)

PDB Padi -1.07 5.02 3.22 -0.61

PDB jagung -3.73 9.88 -4.51 2.68

PDB Kedelai -6.15 -0.96 -7.49 22.44

PDB Palawija Lainnya 3.47 -0.66 4.66 -0.56

(%)

Gambar 3.10. Laju pertumbuhan PDB kelompok tanaman Pangan/komoditas atas harga

konstan 2010, tahun 2011 - 2014

Selanjutnya bila diamati lebih jauh laju pertumbuhan masing-

masing PDB komoditas/kelompok komoditas terhadap sub sektor

hortikultura menunjukkan fluktuatif, dimana laju pertumbuhan

kelompok hortikultura sayuran pada tahun 2011 menurun sebesar

45,39%, kembali meningkat pada tahun 2012 sampai dengan tahun

2014 masing-masing sebesar 6,62%, 3,86% dan 6,34%

Komoditas bawang merah meningkat cukup tajam mencapai

22,08% pada tahun 2014, cabai merah tahun 2014 meningkat sebesar

8,61%, kelompok sayur lainnya pada tahun 2014 menurun sebesar

0,41% dan kelompok buah-buahan meningkat pada tahun 2014

sebesar 3,52% (Gambar 3.11). Secara lebih rinci laju pertumbuhan

masing-masing kelompok/komoditas pada PDB sub sektor tanaman

hortiklutura dapat dilihat dalam Lampiran 8.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

39

-60.00

-40.00

-20.00

-

20.00

40.00

60.00

2011 2012 2013 *) 2014 **)

PDB Horti Sayuran -45.39 6.62 3.86 6.34

Bawang merah -54.15 7.96 4.83 22.08

Cabai -39.90 11.70 4.21 8.61

Sayur lainnya -45.97 2.52 3.28 -0.41

PDB Horti Buah 48.26 -4.58 -0.29 3.52

(%)

Gambar 3.11. Laju pertumbuhan PDB kelompok tanaman Hortikultura atas harga konstan

2010, tahun 2011 - 2014

Sementara itu laju pertumbuhan masing-masing komoditas

pada sub sektor perkebunan tahun 2011 sampai 2013 berfluktuatif,

sedangkan pada tahun 2014 terjadi peningkatan, dengan peningkatan

terbesar terjadi pada tanaman kelapa sawit sebesar 5,62%, sementara

peningkatan terbesar pada tahun 2013 terjadi pada tanaman karet

dan penghasil getah lainnya mencapai 7,48% dan pada tahun 2012

terjadi peningkatan terbesar pada komoditas cengkeh mencapai

38,26%, sementara pada tahun 2011 terbesar terjadi pada komoditas

tembakau mencapai 58,11%. Sedangkan penurunan terbesar pada

periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 terjadi pada

komoditas cengkeh mencapai 26,57% di tahun 2011 (Gambar 3.12).

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

40

Secara lebih rinci laju pertumbuhan masing-masing komoditas

penyusun PDB sub sektor perkebunan dapat dilihat dalam Lampiran 8.

(40.00)

(30.00)

(20.00)

(10.00)

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

2011 2012 2013 *) 2014 **)

Tembakau 58.11 21.58 (36.95) 1.10

Karet & Penghasil Getah Lainnya 9.34 0.74 7.48 (2.61)

Kelapa Sawit 5.18 12.64 6.79 5.62

Tebu dan Tan. Pemanis Lainnya (0.97) 14.28 (1.57) 3.19

Kelapa 0.24 0.49 (4.34) (0.66)

Tan. Kakao (15.00) 3.97 (2.65) (1.60)

Teh dan kopi (6.43) 6.05 (1.85) 0.92

Cengkeh (26.57) 38.26 9.82 0.80

Perkebunan Lainnya 3.73 (7.26) 16.21 17.48

(%)

Gambar 3.12. Laju pertumbuhan PDB komoditas perkebunan atas harga

konstan 2010, Tahun 2011 - 2014

Laju pertumbuhan masing-masing PDB kelompok komoditas

pada sub sektor peternakan menunjukan peningkatan. Sementara laju

pertumbuhan terbesar terjadi pada susu segar tahun 2013 sebesar

96,86%. Sementara laju pertumbuhan sub sektor peternakan pada

tahun 2014 ternak besar dan kecil memiliki laju pertumbuhan sebesar

13,32% dan laju pertumbuhan ternak unggas mencapai 8,63%%,

sementara penurunan terjadi pada kelompok susu segar sebesar

14,17% pada tahun 2014 (Gambar 3.13). Secara lebih rinci laju

pertumbuhan masing-masing kelompok komoditas pada PDB sub

sektor peternakan dapat dilihat dalam Lampiran 8.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

41

(20.00)

-

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

2011 2012 2013 *) 2014 **)

Ternak Besar & kecil (3.47) 7.60 (17.44) 13.32

Ternak Unggas 6.82 5.67 6.48 8.63

Susu Segar 42.42 (6.72) 96.86 (14.17)

(%)

Gambar 3.13. Laju pertumbuhan PDB kelompok komoditas peternakan atas harga

konstan, tahun 2011 – 2014

3.4 PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian

3.4.1. PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian Atas Harga Berlaku

PDB sektor Industri pengolahan cakupan Kementerian Pertanian

disebut sebagai PDB industri pengolahan berbasis pertanian. Industri

tersebut terbagi lagi menjadi sub industri pengolahan dengan rincian

seperti berikut ini :

1. Industri makanan dan minuman

2. Industri pengolahan tembakau

3. Industri tekstil dan pakaian jadi

4. Industri kimia farmasi dan obat tradisional

5. Industri karet, barang dari karet dan plastik

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

42

Selama periode tahun 2010 - 2014 baik PDB industri pengolahan

maupun PDB industri pengolahan berbasis pertanian mengalami

kenaikan. Nominal PDB industri pengolahan atas dasar harga berlaku

pada tahun 2010 sebesar 1.512,76 triliun rupiah meningkat menjadi

2.215,75 triliun rupiah pada tahun 2014. Hal ini juga terjadi pada

industri pengolahan berbasis pertanian meningkat dari 431,63 triliun

rupiah pada tahun 2010 menjadi 660,34 triliun rupiah pada tahun

2014 (Tabel 3.7).

Tabel 3.7. PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga berlaku, tahun 2010 - 2014

2010 2011 2012 2013*) 2014**)

Ind. Makanan dan Minuman 360,443 410,387 457,773 489,742 560,620

Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian 346,639 396,003 439,385 470,705 539,262

Ind. Pengolahan Tembakau 67,249 71,735 79,340 82,203 95,509

Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian 64,674 69,221 76,153 79,007 91,870

Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 96,307 108,192 116,558 129,627 138,758

Industri Karung Goni dan Kapuk 112 125 116 134 152

Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional 114,332 124,717 143,460 156,690 179,340

Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian 12,754 13,516 16,381 17,883 20,097

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 66,763 72,006 76,425 76,157 79,926

Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian 7,448 7,803 8,726 8,692 8,956

PDB Industri Pengolahan 1,512,761 1,704,251 1,848,151 1,998,694 2,215,754

PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 431,627 486,668 540,760 576,422 660,337

PDB INDONESIA 6,864,133 7,831,726 8,615,705 9,524,737 10,542,694

UraianPDB atas Harga Berlaku (Miliar Rp.)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara

**) Angka sangat sementara

Dari Tabel 3.7 terlihat bahwa sektor industri pengolahan

berbasis pertanian pada kelompok industri makanan dan minuman

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

43

menduduki peringkat terbesar. Peringkat kedua adalah industri

pengolahan tembakau, sementara industri kimia farmasi dan obat

tradisional berada pada peringkat ketiga. Peringkat berikutnya adalah

industri karet, barang dari karet dan plastik dan terakhir industri

karung goni dan kapuk. Kelompok industri makanan dan minuman

berbasis pertanian meningkat dari 346,64 trilyun rupiah pada tahun

2010 menjadi 539,26 trilyun rupiah pada tahun 2014. Kelompok

industri pengolahan tembakau berbasis pertanian meningkat dari

64,67 trilyun rupiah pada tahun 2010 menjadi 91,87 trilyun rupiah

pada tahun 2014.

Tabel 3.8. Kontribusi PDB industri pengolahan berbasis pertanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 -2014

2010 2011 2012 2013*) 2014**)

Ind. Makanan dan Minuman 5.25 5.24 5.31 5.14 5.32

Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian 5.05 5.06 5.10 4.94 5.12

Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian thd totalnya1) 96.17 96.49 95.98 96.11 96.19

Ind. Pengolahan Tembakau 0.98 0.92 0.92 0.86 0.91

Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian 0.94 0.88 0.88 0.83 0.87

Industri Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian thd totalnya1) 96.17 96.49 95.98 96.11 96.19

Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 1.40 1.38 1.35 1.36 1.32

Industri Karung Goni dan Kapuk 0.002 0.002 0.001 0.001 0.001

Ind. Karung Goni dan Kapuk thd totalnya1) 0.12 0.12 0.10 0.10 0.11

Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional 1.67 1.59 1.67 1.65 1.70

Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian 0.19 0.17 0.19 0.19 0.19

Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian thd totalnya1) 11.16 10.84 11.42 11.41 11.21

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 0.97 0.92 0.89 0.80 0.76

Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian 0.11 0.10 0.10 0.09 0.08

Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian thd totalnya1) 11.16 10.84 11.42 11.41 11.21

PDB Industri Pengolahan 22.04 21.76 21.45 20.98 21.02

PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 6.29 6.21 6.28 6.05 6.26

PDB INDONESIA 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

UraianKontribusi (%)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

1) Terhadap total masing-masing kelompok

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

44

Dari sisi persentase kontribusi menurut kelompok industrinya,

dapat dilihat pada Tabel 3.8. Kontribusi tertinggi adalah kelompok

industri makanan dan minuman dengan kontribusi berfluktuasi

cenderung meningkat terhadap PDB Indonesia. Pada peringkat ke-2

adalah industri kimia farmasi dan obat tradisional, sementara industri

tekstil, barang dari kulit dan alas kaki menempati peringkat ke-3. Jika

dilihat industri pengolahan yang berbasis pertanian, kontribusi

tertinggi adalah industri makanan dan minuman, diikuti peringkat

kedua yaitu industri pengolahan tembakau.

Perkembangan kontribusi sektor industri pengolahan berbasis

pertanian terhadap sumbangan PDB Indonesia selama tahun 2010 –

2014 sedikit berfluktuasi. Kontribusi sektor industri pengolahan

berbasis pertanian pada tahun 2010 sebesar 6,29% menurun menjadi

6,21% pada tahun 2011 kembali meningkat menjadi 6,28% pada

tahun 2012. Pada tahun 2014 kontribusi industri pengolahan berbasis

pertanian adalah sebesar 6,26% dari total PDB Indonesia. Demikian

pula industri pengolahan secara umum menunjukkan kontribusi yang

berfluktuatif setiap tahunnya (Gambar 3.14).

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

45

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

2010 2011 2012 2013*) 2014**)

22.04 21.76 21.45 20.98 21.02

6.29 6.21 6.28 6.05 6.26

(%)

PDB Industri Pengolahan PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian

Gambar 3.14 Kontribusi sektor industri pengolahan dan industri pengolahan

berbasis petanian terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 – 2014

Jika dilihat dari total PDB dalam kelompoknya, kelompok

industri pengolahan berbasis pertanian untuk makanan dan minuman

serta pengolahan tembakau memiliki proporsi terbesar terhadap total

industri kelompoknya yaitu diatas 95%. Sementara pada kelompok

industri pengolahan berbasis pertanian untuk karet, barang dari karet

dan plastik menunjukkan kontribusi yang cukup kecil hanya berkisar

0,08% sd. 0,11% saja (Tabel 3.8).

Kontribusi PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian

masih relatif landai. Sektor industri pengolahan berbasis pertanian

masih memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.

Pengembangan sektor industri ini diharapkan meningkatkan

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

46

kontribusinya terhadap PDB dan pada akhirnya dapat berperan

semakin kuat dalam perekonomian Indonesia.

Kontribusi PDB sektor industri berbasis pertanian untuk industri

makanan, minuman dan tembakau terhadap total PDB Indonesia

menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, kecuali sedikit menurun

pada tahun 2013. Tahun 2010 kontribusinya sekitar 5,05% meningkat

menjadi 5,10% di tahun 2012, menurun menjadi 4,94% di tahun 2013

dan kembali meningkat menjadi 5,12% di tahun 2014. Industri kimia

farmasi dan obat tradisional yang berbasis pertanian berkontribusi

0,19% terhadap total PDB Indonesia dan relatif stabil. Sementara

industri karung goni dan kapuk berkontribusi paling rendah terhadap

total PDB Indonesia, yaitu hanya sekitar 0,002% saja (Gambar 3.15).

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

2010 2011 2012 2013 2014

5.05 5.06 5.104.94

5.12

0.940.88 0.88 0.83 0.87

0.0016 0.0016 0.0013 0.0014 0.00140.19 0.17 0.19 0.19 0.190.11 0.10 0.10 0.09 0.08

(%)

Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian

Industri Karung Goni dan Kapuk Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian

Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian

Gambar 3.15 Kontribusi kelompok industri pengolahan berbasis pertanian

terhadap PDB Indonesia, tahun 2010 – 2014

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

47

3.4.2. PDB Sektor Industri Pengolahan Berbasis Pertanian Atas Harga Konstan

Pertumbuhan ekonomi selama tahun 2010 - 2014 mengalami

kenaikan, hal ini ditunjukkan adanya kenaikan PDB Industri

pengolahan yang diikuti pula oleh industri pengolahan berbasis

pertanian berdasarkan harga konstan. Nilai PDB industri pengolahan

atas dasar harga konstan pada tahun 2010 sebesar 1.512,76 trilyun

rupiah meningkat menjadi 1.856,31 triliun rupiah pada tahun 2014.

Hal ini juga terjadi pula pada industri pengolahan berbasis pertanian

berdasarkan atas dasar harga konstan meningkat dari 419,40 triliun

rupiah pada tahun 2010 menjadi 568,99 triliun rupiah pada tahun

2014 (Tabel 3.9).

Tabel 3.9. PDB industri pengolahan berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010, tahun 2010 - 2014

2010 2011 2012 2013*) 2014**)Ind. Makanan dan Minuman 360,443 400,004 441,342 459,283 503,091

Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian 339,472 377,842 415,013 432,088 473,855 Ind. Pengolahan Tembakau 67,249 67,097 73,011 72,814 79,259

Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian 63,337 63,379 68,656 68,503 74,653

Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 96,307 102,561 108,754 115,913 117,682

Industri Karung Goni dan Kapuk 45 48 53 56 56

Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional 114,332 124,231 140,102 147,249 152,973 Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian 10,445 10,799 12,843 13,539 13,840

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 66,763 68,153 73,307 71,946 72,777 Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian 6,099 5,924 6,720 6,615 6,585

PDB Industri Pengolahan 1,512,761 1,607,452 1,697,787 1,774,097 1,856,311 PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 419,398 457,993 503,286 520,800 568,988

PDB INDONESIA 6,864,133 7,287,635 7,727,083 8,158,194 8,568,116

UraianPDB atas Harga Konstan (Miliar Rp.)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

48

Berdasarkan harga konstan 2010, laju pertumbuhan PDB sektor

industri pengolahan berbasis pertanian tahun 2011 meningkat sebesar

9,2%, kemudian melambat secara signifikan pada tahun 2013 menjadi

3,48%. Pada tahun 2014 kembali meningkat 9,25% (Tabel 3.10).

Tabel 3.10. Laju pertumbuhan PDB industri pengolahan berbasis pertanian, tahun 2011 -2014

2011 2012 2013*) 2014**)

Ind. Makanan dan Minuman 10.98 10.33 4.07 9.54

Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian 11.30 9.84 4.11 9.67

Ind. Pengolahan Tembakau -0.23 8.82 -0.27 8.85

Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian 0.07 8.33 -0.22 8.98

Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 6.49 6.04 6.58 1.53

Industri Karung Goni dan Kapuk 7.66 10.28 5.55 -0.27

Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional 8.66 12.78 5.10 3.89

Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian 3.39 18.93 5.41 2.23

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 2.08 7.56 -1.86 1.16

Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian -2.87 13.43 -1.56 -0.46

PDB Industri Pengolahan 6.26 5.62 4.49 4.63

PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 9.20 9.89 3.48 9.25PDB INDONESIA 6.17 6.03 5.58 5.02

UraianLaju Pertumbuhan (%)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Secara umum, rata-rata laju pertumbuhan kelompok industri

pengolahan berbasis pertanian mengalami kenaikan pada periode

2010 – 2014, walaupun terjadi pelambatan pada tahun-tahun tertentu

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

49

jika dilihat setiap tahunnya. Tahun 2013 terlihat merupakan tahun

dimana laju pertumbuhan setiap kelompok industri pengolahan

berbasis pertanian mengalami pertumbuhan yang lebih lambat

dibandingkan tahun lainnya. Sebaliknya tahun 2012 merupakan tahun

dengan laju pertumbuhan yang cenderung paling baik untuk semua

kelompok industri.

Kelompok industri makanan dan minuman berbasis pertanian

tahun 2010 - 2014 laju pertumbuhannya meningkat yaitu 11,3% pada

tahun 2010, kembali melambat menjadi 9,84% pada tahun 2011 dan

menjadi 4,11% di tahun 2013. Pada tahun 2014 laju pertumbuhannya

meningkat menjadi 9,67%. Pada kelompok industri pengolahan

tembakau tercatat pada tahun 2013 terjadi peningkatan menjadi

0,07%, sementara tahun 2014 laju pertumbuhan kembali meningkat

8,98%. (Gambar 3.15).

Industri karung goni mengalami pelambatan laju cukup

dominan, dimana tahun 2012 pertumbuhannya sebesar 10,28%, pada

tahun 2014 justru menurun 0,27%. Sementara industri kimia farmasi

dan obat tradisional berbasis pertanian merupakan kelompok industri

yang selalu mengalami laju pertumbuhan yang meningkat walaupun

peningkatannya mengalami sedikit pelambatan dari tahun ke tahunnya

pada periode 2010 – 2014. Sebaliknya industri karet, barang dari

karet dan plastik yang berbasis pertanian merupakan kelompok

industri yang lebih sering mengalami laju penurunan dalam periode

waktu yang sama. Secara rata-rata selama 4 tahun terakhir kelompok

industri ini mengalami laju pertumbuhan paling rendah dibandingkan

kelompok industri lainnya (Gambar 3.16).

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

50

-5.00

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

2011 2012 2013*) 2014**)

11.309.84

4.11

9.67

0.07

8.33

-0.22

8.98

7.66

10.28

5.55

-0.27

3.39

18.93

5.41

2.23

-2.87

13.43

-1.56-0.46

(%)

Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian

Industri Karung Goni dan Kapuk Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian

Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian

Gambar 3.16. Laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan berbasis pertanian

atas dasar harga konstan 2010, tahun 2011 – 2014

3.5 PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian

3.5.1 PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian Atas Harga berlaku

Pada periode tahun 2010 - 2014 PDB sektor perdagangan besar

dan eceran berbasis pertanian secara nominal (berdasarkan harga

berlaku) sebesar 291,18 triliun rupiah pada tahun 2010 dan terus

meningkat menjadi 394.22 triliun rupiah pada tahun 2014. Sektor

tersebut mencakup perdagangan besar dan eceran komoditas

pertanian (berbasis pertanian), yaitu komoditas tanaman pangan,

hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya,

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

51

serta perdagangan komoditas hasil industri pengolahan berbasis

komoditi pertanian yang masing-masing mengalami peningkatan PDB

selama tahun 2010-2014 (Tabel 3.11).

Tabel 3.11. PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga berlaku, 2010-2014

2010 2011 2012 2013 *) 2014 **)

Perdagangan Besar dan Eceran Berbasis Pertanian 291.2 316.0 338.6 371.4 394.2

PBE Tanaman Pangan 25.1 26.3 28.3 30.6 33.1

PBE Hortikultura 55.1 61.4 65.2 71.1 75.6

PBE Tanaman Perkebunan 7.6 9.2 9.7 10.5 11.1

PBE Peternakan dan Hasil-hasilnya 34.1 37.3 40.4 45.0 46.9

PBE Ind. Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 169.3 181.7 195.0 214.1 227.5

PDB Perdagangan Besar dan Eceran 741.8 857.1 909.8 1,001.3 1,121.4

PDB INDONESIA 6,864.1 7,831.7 8,615.7 9,524.7 10,542.7

Sumber : BPS diolah Pusdatin

Keterangan : * ) Angka Sementara

** ) Angka Sangat Sementara

UraianPDB Atas Dasar Harga Berlaku (Triliun Rp.)

Perkembangan perdagangan besar dan eceran berbasis

pertanian menunjukkan bahwa sub sektor perdagangan industri

pengolahan berbasis komoditi pertanian memberikan nilai PDB

terbesar, diikuti kemudian perdagangan sub sektor hortikultura, sub

sektor peternakan dan hasil-hasilnya, sub sector tanaman pangan

serta sub sektor tanaman perkebunan. Pada tahun 2010, PDB

Perdagangan besar dan eceran sub sektor perdagangan industri

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

52

pengolahan berbasis komoditi pertanian memberikan nilai sebesar

169,3 triliun rupiah dan terus meningkat menjadi 227,5 triliun rupiah

pada tahun 2014.

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

PBE Tanaman Pangan

PBE Hortikultura

PBE Tanaman Perkebunan

PBE Peternakan dan Hasil-hasilnya

PBE Ind. Pengolahan

Berbasis Komoditi

Pertanian

2010 3.39 7.43 1.02 4.60 22.82

2011 3.07 7.16 1.08 4.35 21.20

2012 3.11 7.16 1.07 4.44 21.43

2013 3.06 7.10 1.05 4.50 21.38

2014 2.95 6.75 0.99 4.18 20.29

(%)

Gambar 3.17. Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE) berbasis

pertanian terhadap PDB Perdagangan besar dan eceran, tahun 2010- 2014

Jika dilihat kontribusi terhadap PDB perdagangan besar dan

eceran, sub sektor perdagangan industri pengolahan berbasis

pertanian tersebut pada periode 2010 sd 2014 memberikan kontribusi

masing-masing 39,25%, 36,87%, 37,21%, 37,09% dan 35,16%. Sub

sektor perdagangan hortikultura memberikan kontribusi pada tahun

2010 sebesar 7,43% dan terus mengalami penurunan pada tahun

2014 menjadi sebesar 6,75%.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

53

Sementara sub sektor perdagangan peternakan dan hasil-

hasilnya, tanaman pangan dan tanaman perkebunan memberikan

kontribusi terhadap PDB perdagangan besar dan eceran pada tahun

2010 sd 2014 hanya di bawah 4%. Bahkan pada sub sector

perkebunan tahun 2014, kontribusinya sangat kecil yaitu sebesar

0,99% (Gambar 3.18).

2.95

6.75

0.99

4.18

20.29

PBE Tanaman Pangan

PBE Hortikultura

PBE Tanaman Perkebunan

PBE Peternakan dan Hasil-hasilnya

PBE Ind. Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian

Gambar 3.18. Kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE)

masing-masing kelompok terhadap PDB sektor Perdagangan Besar Eceran, tahun 2014

Pada tahun 2014 kontribusi PDB sektor perdagangan besar dan

eceran (PBE) terbesar pada kontribusi sektor perdagangan industri

pengolahan mencapai 20,29%, peringkat kedua diduduki oleh sektor

hortikultura sebesar 6,75%, selanjutnya peringkat ketiga diduduki oleh

sektor perdagangan peternakan dan hasil-hasilnya mencapai 4,18%,

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

54

peringkat yang keempat adalah sektor perdagangan tanaman pangan

sebesar 2,95% dan kontribusi terkecil di sektor perdagangan tanaman

perkebunan sebesar 0,99%, secara rinci dapat dilihat pada Gambar

3.20 dan Lampiran 14.

3.5.2 PDB Sektor Perdagangan Berbasis Pertanian Atas Harga Konstan

Kinerja riil untuk sektor perdagangan besar dan eceran

diketahui dari nilai PDB atas dasar konstan 2010. Secara umum

kinerja sektor perdagangan besar dan eceran komoditas pertanian

cukup baik, yang diindikasikan dengan peningkatan nilai PDB

perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian dari 201,3 triliun

rupiah pada tahun 2010 meningkat menjadi 283,0 triliun rupiah pada

tahun 2014 (Tabel 3.12).

Tabel 3.12. PDB perdagangan berbasis pertanian atas dasar harga Konstan 2010, Tahun 2010 - 2014

2010 2011 2012 2013 *) 2014 **)

Perdagangan Besar dan Eceran Berbasis Pertanian 201.3 248.5 259.0 267.1 283.0

PBE Tanaman Pangan 15.0 16.5 17.6 18.0 19.4

PBE Hortikultura 31.9 40.7 42.7 42.9 45.5

PBE Tanaman Perkebunan 7.0 8.7 9.0 9.3 9.8

PBE Peternakan dan Hasil-hasilnya 21.4 26.0 27.6 27.8 29.6

PBE Ind. Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 125.9 156.6 162.0 169.2 178.6

PDB Perdagangan Besar dan Eceran 741.8 822.3 864.5 899.9 943.2

PDB INDONESIA 6,864.1 7,287.6 7,727.1 8,158.2 8,568.1

Sumber : BPS diolah Pusdatin

Keterangan : * ) Angka Sementara

** ) Angka Sangat Sementara

UraianPDB Atas Dasar Harga Konstan (Triliun Rp.)

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

55

Perkembangan kinerja riil sektor perdagangan besar dan kecil

berbasis pertanian atas dasar harga konstan 2010 dari sisi nilai PDB

secara jelas dapat dilihat pada Gambar 3.19.

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

2011 2012 2013 2014

PBE Tanaman Pangan 10.11 6.97 1.93 7.86

PBE Hortikultura 27.45 4.96 0.44 6.08

PBE Tanaman Perkebunan 24.10 3.68 2.61 6.21

PBE Peternakan 21.27 6.10 0.74 6.51

PBE Ind. Pengolahan 24.35 3.48 4.40 5.59

(%)

Gambar 3.19. Laju pertumbuhan PDB sektor perdagangan besar dan eceran (PBE)

atas dasar harga konstan 2010, Tahun 2011 – 2014

Dukungan untuk perbaikan kinerja sektor perdagangan besar

dan eceran berasal dari 5 sub sektor, yaitu perdagangan besar dan

eceran komoditas tanaman pangan, hortikultura, tanaman

perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, serta hasil industri

pengolahan berbasis pertanian. Dari kelima sub sektor tersebut,

pertumbuhan positif tertinggi pada tahun 2014 dicapai oleh sub sektor

perdagangan besar dan eceran sektor Tanaman Pangan sebesar

7,86% terhadap tahun sebelumnya. Begitu juga pada tahun 2014 laju

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

56

pertumbuhan pada kelompok perdagangan besar dan eceran sektor

tanaman hortikultura mencapai 6,08%, perdagangan besar dan eceran

sektor tanaman perkebunan mencapai 6,21%, %, perdagangan besar

dan eceran sektor peternakan mencapai 6,51%, perdagangan besar

dan eceran sektor Industri pengolahan mencapai 5,59%, secara rinci

dapat di lihat pada Gambar 3.21 serta Lampiran 16.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

57

BAB IV

KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada BAB III diatas dapat disimpulkan bahwa : 1) Mulai tahun 2015 BPS telah mempublikasi PDB dengan tahun

dasar 2010, dimana cakupan lapangan usaha (sektor ekonomi)

yang disajikan terjadi perubahan dari 9 lapangan usaha pada

tahun dasar 2000 menjadi 17 lapangan usaha, dengan penyajian

data dimulai tahun 2010 sampai dengan sekarang.

2) Kegiatan penyusunan data PDB tahun 2015 telah dilaksanakan

dengan baik dan dihasilkan data PDB sektor pertanian yang lebih

rinci tahun 2010 – 2014 serta memperoleh respon positif dari

Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian karena dinilai mampu

memberikan informasi terkait penilaian kinerja masing-masing

sektor pertanian. Selama lima tahun tersebut, peranan komoditas

pertanian dalam penciptaan PDB Indonesia menunjukkan

persentase yang bergerak makin meningkat.

3) Penyempurnaan Pengelolaan PDB sektor pertanian (termasuk

industri pengolahan dan perdagangan berbasis pertanian) dari

hulu sampai hilir memberikan kontribusi terhadap PDB Indonesia

sebesar 21,52 persen pada tahun 2011 turun menjadi 20,33

persen pada tahun 2014. Kontribusi tertinggi tahun 2014 adalah

kontribusi PDB sektor pertanian sempit (on farm) sebesar

10,33 persen terhadap PDB Indonesia, disusul sektor industri

pengolahan berbasis pertanian sebesar 6,26 persen dan sektor

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

58

perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian sebesar 3,74

persen.

4) Sementara itu rincian kontribusi PDB sektor pertanian sempit (on

farm) pada tahun 2014 yang terbesar adalah tanaman pangan

mencapai 3,26 persen, sub sektor hortikultura 1,51 persen,

disusul sektor perkebunan 3,77 persen, sektor peternakan

sebesar 1,58 persen dan sektor jasa pertanian dan perburuhan

memberikan kontribusi 0,19 persen terhadap PDB Indonesia.

5) Laju pertumbuhan yang dihasilkan oleh masing-masing kelompok

komoditas dalam lingkup Pertanian menghasilkan pertumbuhan

positif selama tahun 2011 sampai tahun 2014, begitu juga

dengan industri makanan, minuman dan tembakau, industri

tekstil, barang dar kulit dan alas kaki, industri pupuk, kimia dan

barang dari karet serta kelompok perdagangan besar dan eceran

berbasis pertanian pada periode yang sama memberikan

pertumbuhan posiitiif.

6) PDB industri pengolahan berbasis pertanian pada tahun 2014

memberikan kontribusi 6,26 persen terhadap PDB Indonesia,

sementara PDB industri pengolahan berbasis pertanian

memberikan kontribusi 21,02 persen terhadap PDB industri

Pengolahan.

7) PDB perdagangan besar dan eceran berbasis pertanian pada

tahun 2014 memberikan kontribusi sebesar 3,74 persen terhadap

PDB Indonesia, sementara PDB perdagangan besar dan eceran

berbasis pertanian memberikan kontribusi sebesar 35,16 persen

terhadap PDB Perdagangan besar dan eceran Indonesia.

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

59

Lampiran 1. Klasifikasi Produk Domestik Bruto Pertanian menurut

Kode Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009 yang digunakan pada PDB sektor Pertanian

PERTANIAN TANAMAN PANGAN

01120 Pertanian Padi

01111 Pertanian Tanaman Jagung

01112 Pertanian Tanaman Gandum

01113 Pertanian Tanaman Kedelai

01114 Pertanian Tanaman Kacang Tanah

01115 Pertanian Tanaman Kacang Hijau

01119 Pertanian Tanaman Serelia lannya, Kacang-kacangan dan biji-bijain penghasil minyak lainnya

01135 Pertanian Tanaman Umbi-umbian palawija

PERTANIAN TANAMAN HORTIKULTURA

01116 Pertanian Tanaman Kacang-kacangan hortikultura

01131 Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Daun

01133 Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Buah

01134 Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Umbi

01136 Pertanian Tanaman Jamur

01139 Pertanian Tanaman Hortikultura Sayuran Lainnya

01253 Perkebunan Tanaman Sayuran Tahunan

01283 Perkebunan Cabai

01132 Pertanian Tanaman Hortikultura Buah

01210 Perkebunan buah anggur

01220 Perkebunan buah-buahan tropis

01230 Perkebunan buah jeruk

01240 Perkebunan buah apel dan buah batu (pome and stone fruits)

01251 Perkebunan Buah Beri

01259 Perkebunan Tanaman Buah Semak Lainnya

01193 Pertanian Tanaman Bunga

01194 Pembibitan Tanaman Bunga

01301 Pertanian Tanaman Hias Bukan Tanaman Bunga

01302 Pengembangbiakkan Tanaman Hias

01299 Perkebunan Cemara dan Tanaman Tahunan Lainnya

01285 Perkebunan Tanaman Obat atau Biofarmaka Rimpang

01286 Perkebunan Tanaman Obat atau Biofarmaka Non Rimpang

Kategori/

kodeDESKRIPSI

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

60

Lanjutan Lampiran 1

PERTANIAN TANAMAN PERKEBUNAN

01117 Pertanian Tanaman Biji-bijian Penghasil Minyak Makan

01118 Pertanian Tanaman Biji-bijian Penghasil Bukan Minyak Makan

01137 Pertanian Tanaman Bit Gula dan Tanaman Pemanis Bukan Tebu

01140 Perkebunan Tebu

01150 Perkebunan Tembakau

01160 Pertanian Tanaman Berserat

01191 Pertanian Tanaman Rumput-rumputan da Tanaman Pakan Ternak

01192 Pembibitan Bit (Bukan Bit Gula) dan Bibit Tanaman Pakan Ternak

01252 Perkeunan Tanaman Buah Biji Kacang-kacangan

01260 Perkebunan Tanaman Buah-buahan Penghasil Minyak (OLEAGINOUS)

01261 Perkebunan Buah Kelapa

01262 Perkebunan Buah Kelapa Sawit

01270 Perkebunan Tanaman Untuk Bahan Minuman

01281 Perkebunan Lada

01282 Perkebunan Cengkeh

01284 Perkebunan Tanaman Aromatik/Penyegar

01289 Perkebunan Tanaman Rempah-rempah, aromatik/penyegar , narkotik dan obat lainnya

01291 Perkebunan Karet dan Tanaman Penghasil Getah Lainnya

PETERNAKAN

01411 Pembibitan dan Budidaya Sapi Potong

01413 Pembibitan dan Budidaya Kerbau Potong

01420 Peternakan Kuda dan Sejenisnya

01441 Pembibitan dan Budidaya Domba

01442 Pembibitan dan Budidaya Kambing Potong

01450 Peternakan Babi

01461 Pembibitan dan Budidaya Ayam Ras Pedaging

01462 Pembibitan dan Budidaya Ayam Ras Petelur

01463 Pembibitan dan Budidaya Ayam Buras

01464 Pembibitan dan Budidaya Itik

01465 Pembibitan dan Budidaya Itik Manila

01466 Pembibitan dan Budidaya Burung Puyuh

01467 Pembibitan dan Budidaya Burung Merpati

01469 Pembibitan dan Budidaya Ternak Unggas Lainnya

Kategori/

kodeDESKRIPSI

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

61

Lanjutan Lampiran 1

01491 Pembibitan dan Budidaya Burung Unta

01492 Pengusahaan Kokon/Kepompomg Ulat Sutera

01493 Pembibitan dan Budidaya Lebah

01494 Pembibitan dan Budidaya Rusa

01499 Pembibitan dan Budidaya Aneka Ternak Lainnya

01412 Pembibitan dan Budidaya Sapi Perah

01414 Pembibitan dan Budidaya Kerbau Perah

01443 Pembibitan dan Budidaya Kambing Perah

Jasa Pertanian dan Perburuhan

01611 Jasa Pengolahan Lahan

01612 Jasa Pemupukan, Penamanan Bibit/Benih dan Pengendalian Jasad Pengganggu

01613 Jasa Pemanenan

01614 Jasa penyemprotan dan Penyerbukan melalui udara

01619 Jasa Penunjang Pertanian lainnya

01621 Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak

01622 Jasa Pemacekan Ternak

01623 Jasa Penetasan Telur

01629 Jasa Penunjang Peternakan Lainnya

01630 Jasa Pasca Panen

01640 Pemilihan Bibit Tanaman untuk Pengembangbiakkan

C INDUSTRI PENGOLAHAN

10 INDUSTRI MAKANAN

101 Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging

10110 Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Bukan Unggas

10120 Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas

10130 Industri Pengolahan dan Pengawetan Produk Daging dan Daging Unggas

Kategori/

kodeDESKRIPSI

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

62

Lanjutan Lampiran 1

KATEGORI/

KODEDESKRIPSI

C INDUSTRI PENGOLAHAN

10 INDUSTRI MAKANAN

101 Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging

10110 Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Bukan Unggas

10120 Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas

10130 Industri Pengolahan dan Pengawetan Produk Daging dan Daging Unggas

103 Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran

1031 Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran denganm cara diasinkan, dilumatkan , dikeringkan dan dibekukan

10311 Industri Pengasinan/Pemanisan Buah-buahan dan Sayuran

10312 Industri Pelumatan Buah-buahan dan Sayuran

10313 Industri Pengeringan Buah-buahan dan Sayuran

10314 Industri Pembekuan Buah-buahan dan Sayuran

10320 Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran dalam Kaleng

10330 Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran

10391 Idustri Tempe Kedelai

10392 Industri Tahu kedelai

10399 Industri Pengolahan dan pengawetan lainnya Buah-buahan dan Sayuran

104 Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani

10411 Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani

10412 Industri Margarin

10413 Industri Minyak Goreng Bukan Minyak Kelapa dan Kelapa Sawit

10421 Industri Kopra

10422 Industri Minyak Makan Kelapa

10423 Industri Minyak Goreng Kelapa

10424 Industri Tepung dan Pelet Kelapa

10431 Industri Minyak Makan Kelapa Sawit (Crude Palm Oil)

10432 Industri Minyak Goreng Kelapa Sawit

10490 Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani Lainnya

105 Industri Pengolahan Susu, Produk dari Susu dan Es Krim

10510 Industri Pengolahan Susu dan Krim

10520 Industri Pengolahan Susu Bubuk dan Susu Kental

10531 Industri Pengolahan Es Krim

10590 Industri Pengolahan Produk dari Susu Lainnya

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

63

Lanjutan Lampiran 1

KATEGORI/

KODEDESKRIPSI

106 Industri Penggilingan Padi-padian, Tepung dan Pati

1061 Industri Penggilingan, Pengupasan dan Pembersihan Padi-padian dan Biji-bijian (Bukan beras dan jagung)

10611 Industri Penggilingan dan Pembersihan Padi-padian dan Biji-bijian

10612 Industri Pengupasan, Pembersihan, dan Sortasi Kopi

10613 Industri Pengupasan, Pembersihan, dan Pengeringan Kakao

10614 Industri Pengupasan dan Pembersihan Biji-bijian Bukan Kopi dan Kakao

10615 Industri Pengupasan dan Pembersihan Kacang-Kacangan

10616 Industri Pengupasan dan Pembersihan Umbi-umbian (termasuk Rizoma)

10617 Industri Tepung Terigu

10618 Industri Berbagai macam Tepung dari padi-padian, biji-bijian, kacang-kacangan, umbi-umbian dan sejenisnya

10621 Industri Pati Ubi Kayu

10622 Industri berbagai macam Pati Palma

10623 Industri Glukosa dan Sejenisnya

10629 Industri Pati Lainnya

10631 Industri Penggilingan Padi dan Penyosohan Beras

10632 Industri Penggilingan dan Pembersihan Jagung

10633 Industri Tepung Beras dan Tepung Jagung

10634 Industri Pati Beras dan Jagung

107 Industri Makanan Lainnya

10710 Industri Produk Roti dan Kue

10721 Industri Gula Pasir

10722 Industri Gula Merah

10723 Industri Sirop

10729 Industri Pengolahan Gula Lainnya Bukan Sirop

10731 Industri kakao

10732 Industri Makanan dari Coklat dan Kembang Gula

10733 Industri Manisan Buah-buahan dan sayuran Kering

10740 Industri Makaroni, Mie dan Produk Sejenisnya

10750 Industri Makanan dan Masakan Olahan

10761 Industri Pengolahan Kopi dan The

10762 Industri Pengolahan Herbal (Herb Infusion)

10771 Industi Kecap

10772 Industri Bumbu Masak dan Penyedap Makanan

10773 Industri Produk masak dari Kelapa

10792 Industri Kue Basah

10793 Industri Makanan dari Kedele dan Kacang-kacangan Lainnya Bukan Kecap, Tempe, dan Tahu

10794 Industri Kerupuk, Kripik, Peyek, dan sejenisnya

10799 Industri Produk Makanan lainnya

108 Industri Makanan Hewan

10801 Industri Ransum makanan Hewan

10802 Industri Konsentrat Makanan Hewan

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

64

Lanjutan Lampiran 1

KATEGORI/

KODEDESKRIPSI

110 Industri Minuman

11010 Industri Minuman Keras

11020 Industri Anggur (wine)

11030 Industri Minuman Keras dari Malt dan Malt

11040 Industri Minuman ringan

120 INDUSTRI PENGOLAHAN TEMBAKAU

12011 Industri Rokok Kretek

12012 Industri Rokok Putih

12019 Industri Rokok dan Cerutu Lainnya

12091 Industri Pengeringan dan Pengolahan Tembakau

12099 Industri Bumbu Rokok serta Kelengkapan Rokok Lainnya

13 INDUSTRI TEKSTIL

13111 Industri Persiapan Serat tekstil

13995 Industri Karung Goni

13997 Industri Kapuk

15111 Industri Pengawetan Kulit

15112 Industri Penyamakan Kulit

20 INDUSTRI KIMIA DAN BARANG-BARANG DARI BAHAN KIMIA

201 Industri Bahan Kimia

20115 Industri Bahan Kimia Dasar Organik, yang Bersumber dari Hasil Pertanian

20119 Industri Bahan Kimia Dasar Organik Lainnya

20121 Industri Pupuk alam/non sintesis hara makro primer

202 Industri Barang Kimia Lainnya

20294 Industri Minyak Atsiri

21021 Industri Simplisia (Bahan Obat Tradisional0

21022 Industri produk Obat Tradisional

22 INDUSTRI KARET. BARANG DARI KARET, DAN PLASTIK

221 Industri Karet dan Barang dari Karet

22121 Industri Pengasapan Karet

22122 Industri Remilling Karet

22123 Industri Karet Remah (Crumb Rubber)

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

65

Lanjutan Lampiran 1

KATEGORI/

KODEDESKRIPSI

G PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN. REPARASI DAN PERAWATAN MOBIL DAN SEPEDA MOTOR

46 Perdagangan Besar Bukan Mobil dan Sepeda Motor

462 Perdaganagn Besar Hasil Pertanian dan Hewan Hidup

46201 - Perdagangan Besar Padi dan Palawija

46202 - Perdagangan Besar Buah yang Mengandung Minyak

46203 - Perdagangan Besar Bunga dan Tumbuhan

46204 - Perdagangan Besar tembakau Rajangan

46205 - Perdagangan Besar Binatang Hidup

46209 - Perdagangan Besar hasil pertanian dan Hewan Hidup Lainnya

463 Perdagangan Besar Makanan, Minuman dan Tembakau

4631 Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Minuman Hasil pertanian

46311 - Perdagangan Besar Beras

46312 - Perdagangan Besar Buah-buahan

46313 - Perdagangan Besar Sayuran

46314 - Perdagangan Besar Kopi, The dan Kakao

46315 - Perdagangan Besar Minyak dan Lemak Nabati

46319 - Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Minuman hasil Pertanian Lainnya

4632 Perdagangan Besar Bahan Makanan dan Makanan hasil Peternakan dan Perikanan

46321 - Perdagangan Besar Daging Sapi dan Daging Sapi Olahan

46322 - Perdagangan Besar Daging Ayam dan Daging Ayam Olahan

46323 - Perdagangan Besar Daging dan Daging Olahan Lainnya

46325 - Perdagangan Besar Telur dan Hasil Olahan Telur

46326 - Perdagangan Besar Susu dan Produk Susu

46327 - Perdagangan Besar Minyak dan lemak Hewani

4633 Perdagangan Besar Makanan dan Minuman lainnya dan Tembakau

46331 - Perdagangan Besar Gula, Coklat dan Kembang Gula

46332 - Perdagangan Besar Produk Roti

46335 - Perdagangan Besar Rokok dan Tembakau

46339 - Perdagangan Besar Makanan dan Minuman Lainnya

47 PERDAGANGAN ECERAN BUKAN MOBIL DAN MOTOR

4721 Perdagangan Eceran Khusus Komoditi Makanan dari Hasil Pertanain di Toko

47211 - Perdagangan Eceran Padi dan Palawija

47212 - Perdagangan Eceran Buah-buahan

47213 - Perdagangan Eceran Sayuran

47214 - Perdagangan Eceran Hasil Peternakan

47219 - Perdagangan Eceran Hasil Pertanian Lainnya

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

66

Lanjutan Lampiran 1

KATEGORI/

KODEDESKRIPSI

4722 Perdagangan Eceran Khusus Makanan Hasil Industri di Toko

47221 - Perdagangan Eceran Beras

47222 - Perdagangan Eceran Roti, Kue Kering, Serta Kue Basah dan Sejenisnya

47223 - Perdagangan Eceran Kopi, Gula Pasir dan Gula Merah

47224 - Perdagangan Eceran Tahu, Tempe , Tauco dan Oncom

47225 - Perdagangan Eceran Daging dan Biota Air Olahan

47229 - Perdagangan Eceran Makanan Lainnya

47240 - Perdagangan Eceran Khusus Rokok dan Tembakau

47724 - Perdagangan Eceran obat Tradisional

47727 - Perdagangan Eceran Aromatik/Penyegar (minayk Atsiri)

47752 - Perdagangan Eceran Hewan Ternak

47753 - Perdagangan Eceran Pakan ternak/Unggas/Ikan Dan hewan Piaraan

47761 - Perdagangan Eceran Bunga Potong/Florist

47762 - Perdagangan Eceran Tanaman Hias, Bibit buah-buahan dan Tanaman Obat

47763 - Perdagangan Eceran Pupuk dan Pemberantas Hama

47764 - Perdagangan Eceran Perlengkapan dan Media Tanaman Hias

47791 - Perdagangan Eceran Mesin Pertanian dan Perlengkapannya

47796 - Perdagangan Eceran Alat-alat Pertanian

4781 Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Pertanian

47811 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Padi dan Palawija

47812 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Buah-buahan

47813 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Sayur-sayuran

47814 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Peternakan

47819 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Komoditi Hasil Pertanian Lainnya

4782 Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Makanan, Minuman dan Produk Tembakau Hasil Industri Pengolahan

47821 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Beras

47822 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Roti, Kue Kering, Serta Kue Basah dan Sejenisnya

47823 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Kopi, Gula Pasir dan Gula Merah dan Sejenisnya

47824 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Tahu, Tempe , Tauco dan Oncom

47825 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Daging Olahan dan Biota Air Olahan

47827 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Rokok dan Tembakau

47828 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Pakan Ternak, Pakan Unggas dan Pakan Ikan

47829 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Makanan Yang Tidak Dapat Diklasifikasi di Tempat Lain

47843 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Obat Tradisonal

47845 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Pupuk dan Pemberantas Hama

47846 - Perdagangan Eceran Kaki Lima dan :Los Pasar Aromatik/Penyegar (Minyak Atsiri)

47991 - Perdagangan Eceran Keliling Komoditi Makan dari Hasil Pertanian

47992 - Perdagangan Eceran Keliling Komoditi Makanan, Minuman atau Tembakau Hasil Industri Pengolahan

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

67

Lampiran 2. PDB sektor pertanian atas dasar harga berlaku, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 – 2014

2010 2011 2012 2013 2014

PDB Tanaman Pangan 253,327 270,977 305,671 332,112 343,952

Padi 175,650 196,908 228,372 242,322 248,920

Jagung 40,329 41,112 48,068 48,393 52,321

Kedelai 4,654 4,755 4,878 4,639 6,123

Palawija Lainnya 32,693 28,203 24,352 36,758 36,589

PDB HORTIKULTURA 110,395 125,286 125,108 137,369 159,521

Hortikultura Sayuran 60,213 59,846 54,449 67,735 74,818

- Bawang merah 8,016 4,040 4,325 5,236 6,734

- Cabai 15,287 10,551 12,377 13,282 15,062

- Sayur lainnya 36,910 45,255 37,747 49,216 53,023

Hortikultura Buah 50,182 65,440 70,658 69,634 84,702

PDB Perkebunan 268,207 303,403 323,362 358,172 397,896

Perkebunan Tembakau 4,421 7,483 9,419 6,107 6,308

Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya 40,475 38,039 35,556 45,131 51,820

Perkebunan Kelapa Sawit 137,065 141,841 158,557 171,346 181,700

Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 9,833 10,365 11,749 11,248 11,719

Perkebunan Kelapa 12,559 13,741 14,304 14,408 15,674

Perkebunan Tanaman Kakao 1,765 1,559 1,540 1,562 1,881

Perkebunan Tanaman Teh dan kopi 7,862 8,508 8,614 8,513 9,033

Perkebunan Cengkeh 4,570 3,752 5,754 6,793 7,581

Perkebunan Lainnya 49,656 78,114 77,868 93,064 112,179

PDB PETERNAKAN 108,400 117,257 130,614 147,982 167,075

Ternak Besar & Kecil 58,023 56,048 63,898 58,258 71,364

Ternak Unggas 40,773 46,435 53,313 60,019 69,177

Susu Segar 9,604 14,773 13,403 29,706 26,534

PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan 740,329 816,923 884,754 975,635 1,068,444

PDB Jasa Pertanian dan perburuhan 14,105 15,591 17,372 19,143 20,501

PDB Pertanian Sempit 754,434 832,514 902,126 994,778 1,088,945

PDB Pertanian Luas 956,120 1,058,245 1,152,262 1,275,048 1,410,657

Sektor Lainnya 5,908,013 6,773,481 7,463,442 8,249,688 9,132,036

PDB Indonesia 6,864,133 7,831,726 8,615,705 9,524,737 10,542,694

Uraian

PDB Atas Harga Berlaku (Miliar Rp)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

68

Lampiran 3. Kontribusi PDB sektor pertanian terhadap PDB Indonesia, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 – 2014

2010 2011 2012 2013 2014

PDB Tanaman Pangan 3.69 3.46 3.55 3.49 3.26

Padi 2.56 2.51 2.65 2.54 2.36

Jagung 0.59 0.52 0.56 0.51 0.50

Kedelai 0.07 0.06 0.06 0.05 0.06

Palawija Lainnya 0.48 0.36 0.28 0.39 0.35

PDB HORTIKULTURA 1.61 1.60 1.45 1.44 1.51

Hortikultura Sayuran 0.88 0.76 0.63 0.71 0.71

- Bawang merah 0.12 0.05 0.05 0.05 0.06

- Cabai 0.22 0.13 0.14 0.14 0.14

- Sayur lainnya 0.54 0.58 0.44 0.52 0.50

Hortikultura Buah 0.73 0.84 0.82 0.73 0.80

PDB Perkebunan 3.91 3.87 3.75 3.76 3.77

Perkebunan Tembakau 0.06 0.10 0.11 0.06 0.06

Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya 0.59 0.49 0.41 0.47 0.49

Perkebunan Kelapa Sawit 2.00 1.81 1.84 1.80 1.72

Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 0.14 0.13 0.14 0.12 0.11

Perkebunan Kelapa 0.18 0.18 0.17 0.15 0.15

Perkebunan Tanaman Kakao 0.03 0.02 0.02 0.02 0.02

Perkebunan Tanaman Teh dan kopi 0.11 0.11 0.10 0.09 0.09

Perkebunan Cengkeh 0.07 0.05 0.07 0.07 0.07

Perkebunan Lainnya 0.72 1.00 0.90 0.98 1.06

PDB PETERNAKAN 1.58 1.50 1.52 1.55 1.58

Ternak Besar & Kecil 0.85 0.72 0.74 0.61 0.68

Ternak Unggas 0.59 0.59 0.62 0.63 0.66

Susu Segar 0.14 0.19 0.16 0.31 0.25

PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan 10.79 10.43 10.27 10.24 10.13

PDB Jasa Pertanian dan perburuhan 0.21 0.20 0.20 0.20 0.19

PDB Pertanian Sempit 10.99 10.63 10.47 10.44 10.33

PDB Pertanian Luas 13.93 13.51 13.37 13.39 13.38

Sektor Lainnya 86.07 86.49 86.63 86.61 86.62

PDB Indonesia 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Uraian

Kontribusi Thd PDB Indonesia (%)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

69

Lampiran 4. Kontribusi PDB sektor pertanian terhadap PDB Pertanian Luas, tahun 2010 – 2014

2010 2011 2012 2013 2014

PDB Tanaman Pangan 26.50 25.61 26.53 26.05 24.38

Padi 18.37 18.61 19.82 19.00 17.65

Jagung 4.22 3.88 4.17 3.80 3.71

Kedelai 0.49 0.45 0.42 0.36 0.43

Palawija Lainnya 3.42 2.67 2.11 2.88 2.59

PDB HORTIKULTURA 11.55 11.84 10.86 10.77 11.31

Hortikultura Sayuran 6.30 5.66 4.73 5.31 5.30

- Bawang merah 0.84 0.38 0.38 0.41 0.48

- Cabai 1.60 1.00 1.07 1.04 1.07

- Sayur lainnya 3.86 4.28 3.28 3.86 3.76

Hortikultura Buah 5.25 6.18 6.13 5.46 6.00

PDB Perkebunan 28.05 28.67 28.06 28.09 28.21

Perkebunan Tembakau 0.46 0.71 0.82 0.48 0.45

Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya 4.23 3.59 3.09 3.54 3.67

Perkebunan Kelapa Sawit 14.34 13.40 13.76 13.44 12.88

Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 1.03 0.98 1.02 0.88 0.83

Perkebunan Kelapa 1.31 1.30 1.24 1.13 1.11

Perkebunan Tanaman Kakao 0.18 0.15 0.13 0.12 0.13

Perkebunan Tanaman Teh dan kopi 0.82 0.80 0.75 0.67 0.64

Perkebunan Cengkeh 0.48 0.35 0.50 0.53 0.54

Perkebunan Lainnya 5.19 7.38 6.76 7.30 7.95

PDB PETERNAKAN 11.34 11.08 11.34 11.61 11.84

Ternak Besar & Kecil 6.07 5.30 5.55 4.57 5.06

Ternak Unggas 4.26 4.39 4.63 4.71 4.90

Susu Segar 1.00 1.40 1.16 2.33 1.88

PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan 77.43 77.20 76.78 76.52 75.74

PDB Jasa Pertanian dan perburuhan 1.48 1.47 1.51 1.50 1.45

PDB Pertanian Sempit 78.91 78.67 78.29 78.02 77.19

PDB Pertanian Luas 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Uraian

Kontribusi Thd PDB Pertanian Luas (%)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

70

Lampiran 5. Kontribusi PDB sektor pertanian terhadap PDB Pertanian Sempit, tahun 2010 – 2014

2010 2011 2012 2013 2014

PDB Tanaman Pangan 33.58 32.55 33.88 33.39 31.59

Padi 23.28 23.65 25.31 24.36 22.86

Jagung 5.35 4.94 5.33 4.86 4.80

Kedelai 0.62 0.57 0.54 0.47 0.56

Palawija Lainnya 4.33 3.39 2.70 3.70 3.36

PDB HORTIKULTURA 14.63 15.05 13.87 13.81 14.65

Hortikultura Sayuran 7.98 7.19 6.04 6.81 6.87

- Bawang merah 1.06 0.49 0.48 0.53 0.62

- Cabai 2.03 1.27 1.37 1.34 1.38

- Sayur lainnya 4.89 5.44 4.18 4.95 4.87

Hortikultura Buah 6.65 7.86 7.83 7.00 7.78

PDB Perkebunan 35.55 36.44 35.84 36.01 36.54

Perkebunan Tembakau 0.59 0.90 1.04 0.61 0.58

Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya 5.36 4.57 3.94 4.54 4.76

Perkebunan Kelapa Sawit 18.17 17.04 17.58 17.22 16.69

Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 1.30 1.25 1.30 1.13 1.08

Perkebunan Kelapa 1.66 1.65 1.59 1.45 1.44

Perkebunan Tanaman Kakao 0.23 0.19 0.17 0.16 0.17

Perkebunan Tanaman Teh dan kopi 1.04 1.02 0.95 0.86 0.83

Perkebunan Cengkeh 0.61 0.45 0.64 0.68 0.70

Perkebunan Lainnya 6.58 9.38 8.63 9.36 10.30

PDB PETERNAKAN 14.37 14.08 14.48 14.88 15.34

Ternak Besar & Kecil 7.69 6.73 7.08 5.86 6.55

Ternak Unggas 5.40 5.58 5.91 6.03 6.35

Susu Segar 1.27 1.77 1.49 2.99 2.44

PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan 98.13 98.13 98.07 98.08 98.12

PDB Jasa Pertanian dan perburuhan 1.87 1.87 1.93 1.92 1.88

PDB Pertanian Sempit 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Kontribusi Thd PDB Pertanian Sempit (%)

Uraian

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

71

Lampiran 6. Kontribusi PDB Kelompok Komoditas terhadap PDB Pertanian Per Sub Sektor, tahun 2010 – 2014

2010 2011 2012 2013 2014

PDB Tanaman Pangan 34.22 33.17 37.42 34.04 32.19

Padi 23.73 24.10 27.96 24.84 23.30

Jagung 5.45 5.03 5.88 4.96 4.90

Kedelai 0.63 0.58 0.60 0.48 0.57

Palawija Lainnya 4.42 3.45 2.98 3.77 3.42

PDB HORTIKULTURA 14.91 15.34 15.31 14.08 14.93

Hortikultura Sayuran 8.13 7.33 6.67 6.94 7.00

- Bawang merah 1.08 0.49 0.53 0.54 0.63

- Cabai 2.06 1.29 1.52 1.36 1.41

- Sayur lainnya 4.99 5.54 4.62 5.04 4.96

Hortikultura Buah 6.78 8.01 8.65 7.14 7.93

PDB Perkebunan 36.23 37.14 39.58 36.71 37.24

Perkebunan Tembakau 0.60 0.92 1.15 0.63 0.59

Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya 5.47 4.66 4.35 4.63 4.85

Perkebunan Kelapa Sawit 18.51 17.36 19.41 17.56 17.01

Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 1.33 1.27 1.44 1.15 1.10

Perkebunan Kelapa 1.70 1.68 1.75 1.48 1.47

Perkebunan Tanaman Kakao 0.24 0.19 0.19 0.16 0.18

Perkebunan Tanaman Teh dan kopi 1.06 1.04 1.05 0.87 0.85

Perkebunan Cengkeh 0.62 0.46 0.70 0.70 0.71

Perkebunan Lainnya 6.71 9.56 9.53 9.54 10.50

PDB PETERNAKAN 14.64 14.35 15.99 15.17 15.64

Ternak Besar & Kecil 7.84 6.86 7.82 5.97 6.68

Ternak Unggas 5.51 5.68 6.53 6.15 6.47

Susu Segar 1.30 1.81 1.64 3.04 2.48

PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Kontribusi Thd PDB Pertanian Sempit sub sektor (%)

Uraian

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

72

Lampiran 7. PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan 2010, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2010 - 2014

2010 2011 2012 2013 2014

1 PDB Tanaman Pangan 253,327 250,787 263,076 268,268 268,918

Padi 175,650 173,768 182,486 188,362 187,217

Jagung 40,329 38,823 42,660 40,734 41,827

Kedelai 4,654 4,368 4,327 4,003 4,901

Palawija Lainnya 32,693 33,829 33,604 35,170 34,974

2 PDB HORTIKULTURA 110,395 120,079 117,425 118,208 123,159

Hortikultura Sayuran 46,549 25,422 27,106 28,152 29,937

- Bawang merah 8,016 3,675 3,968 4,159 5,078

- Cabai 15,287 9,187 10,262 10,694 11,615

- Sayur lainnya 23,246 12,560 12,876 13,299 13,244

Hortikultura Buah 63,846 94,657 90,319 90,056 93,222

3 PDB Perkebunan 268,207 281,465 301,020 319,533 338,155

Perkebunan Tembakau 4,421 6,990 8,499 5,358 5,418

Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya 40,475 44,254 44,581 47,916 46,667

Perkebunan Kelapa Sawit 137,065 144,172 162,392 173,419 183,172

Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 9,833 9,738 11,128 10,954 11,303

Perkebunan Kelapa 12,559 12,590 12,651 12,103 12,022

Perkebunan Tanaman Kakao 1,765 1,500 1,560 1,519 1,494

Perkebunan Tanaman Teh dan kopi 7,862 7,356 7,801 7,657 7,728

Perkebunan Cengkeh 4,570 3,356 4,640 5,096 5,137

Perkebunan Lainnya 49,656 51,509 47,767 55,512 65,214

4 PDB PETERNAKAN 108,400 113,603 119,250 125,302 132,122

Ternak Besar & Kecil 58,023 56,011 60,266 49,753 56,380

Ternak Unggas 39,766 42,480 44,887 47,797 51,922

Susu Segar 10,611 15,113 14,097 27,752 23,819

5 PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan740,329 765,935 800,770 831,311 862,353

6 PDB Jasa Pertanian dan perburuhan 14,105 14,646 15,534 16,453 16,878

7 PDB Pertanian Sempit 754,434 780,581 816,304 847,764 879,231

8 PDB Pertanian Luas 956,120 993,857 1,039,441 1,083,142 1,128,448

9 Sektor Lainnya 5,908,013 6,293,778 6,687,643 7,075,052 7,439,668

PDB Indonesia 6,864,133.1 7,287,635.3 7,727,083.4 8,158,193.7 8,568,115.6

No. Uraian

PDB Atas Harga Berlaku (Miliar Rp)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

73

Lampiran 8. Laju pertumbuhan PDB sektor pertanian atas dasar harga konstan 2010, menurut klasifikasi Kementerian Pertanian, tahun 2011 - 2014

2011 2012 2013 2014

1 PDB Tanaman Pangan 1.00- 4.90 1.97 0.24

Padi 1.07- 5.02 3.22 0.61-

Jagung 3.73- 9.88 4.51- 2.68

Kedelai 6.15- 0.96- 7.49- 22.44

Palawija Lainnya 3.47 0.66- 4.66 0.56-

2 PDB HORTIKULTURA 8.77 2.21- 0.67 4.19

Hortikultura Sayuran 45.39- 6.62 3.86 6.34

- Bawang merah 54.15- 7.96 4.83 22.08

- Cabai 39.90- 11.70 4.21 8.61

- Sayur lainnya 45.97- 2.52 3.28 0.41-

Hortikultura Buah 48.26 4.58- 0.29- 3.52

3 PDB Perkebunan 4.94 6.95 6.15 5.83

Perkebunan Tembakau 58.11 21.58 36.95- 1.10

Perkebunan Karet & Penghasil Getah Lainnya 9.34 0.74 7.48 2.61-

Perkebunan Kelapa Sawit 5.18 12.64 6.79 5.62

Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 0.97- 14.28 1.57- 3.19

Perkebunan Kelapa 0.24 0.49 4.34- 0.66-

Perkebunan Tanaman Kakao 15.00- 3.97 2.65- 1.60-

Perkebunan Tanaman Teh dan kopi 6.43- 6.05 1.85- 0.92

Perkebunan Cengkeh 26.57- 38.26 9.82 0.80

Perkebunan Lainnya 3.73 7.26- 16.21 17.48

4 PDB PETERNAKAN 4.80 4.97 5.08 5.44

Ternak Besar & Kecil 3.47- 7.60 17.44- 13.32

Ternak Unggas 6.82 5.67 6.48 8.63

Susu Segar 42.42 6.72- 96.86 14.17-

5 PDB Pertanian Sempit tanpa jasa pertanian dan perburuhan 3.46 4.55 3.81 3.73

6 PDB Jasa Pertanian dan perburuhan 3.83 6.07 5.91 2.58

7 PDB Pertanian Sempit 3.47 4.58 3.85 3.71

8 PDB Pertanian Luas 3.95 4.59 4.20 4.18

9 Sektor Lainnya 6.53 6.26 5.79 5.15

PDB Indonesia 6.17 6.03 5.58 5.02

No. Uraian

Laju Pertumbuhan (%)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

74

Lampiran 9. PDB sektor industri pengolahan atas harga berlaku berbasis Pertanian, tahun 2010 – 2014 (Miliar Rp)

2010 2011 2012 2013*) 2014**)

Ind. Makanan dan Minuman 360,443 410,387 457,773 489,742 560,620

Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian 346,639 396,003 439,385 470,705 539,262

Ind. Pengolahan Tembakau 67,249 71,735 79,340 82,203 95,509

Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian 64,674 69,221 76,153 79,007 91,870

Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 96,307 108,192 116,558 129,627 138,758

Industri Karung Goni dan Kapuk 112 125 116 134 152

Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional 114,332 124,717 143,460 156,690 179,340

Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian 12,754 13,516 16,381 17,883 20,097

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 66,763 72,006 76,425 76,157 79,926

Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian 7,448 7,803 8,726 8,692 8,956

PDB Industri Pengolahan 1,512,761 1,704,251 1,848,151 1,998,694 2,215,754

PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 431,627 486,668 540,760 576,422 660,337

PDB INDONESIA 6,864,133 7,831,726 8,615,705 9,524,737 10,542,694

UraianPDB atas Harga Berlaku (Miliar Rp.)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

75

Lampiran 10. Kontribusi PDB sektor industri pengolahan berbasis Pertanian, tahun 2010 - 2014 (%)

2010 2011 2012 2013*) 2014**)

Ind. Makanan dan Minuman 5.25 5.24 5.31 5.14 5.32

Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian 5.05 5.06 5.10 4.94 5.12

Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian thd totalnya1) 96.17 96.49 95.98 96.11 96.19

Ind. Pengolahan Tembakau 0.98 0.92 0.92 0.86 0.91

Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian 0.94 0.88 0.88 0.83 0.87

Industri Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian thd totalnya1) 96.17 96.49 95.98 96.11 96.19

Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 1.40 1.38 1.35 1.36 1.32

Industri Karung Goni dan Kapuk 0.002 0.002 0.001 0.001 0.001

Ind. Karung Goni dan Kapuk thd totalnya1) 0.12 0.12 0.10 0.10 0.11

Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional 1.67 1.59 1.67 1.65 1.70

Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian 0.19 0.17 0.19 0.19 0.19

Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian thd totalnya1) 11.16 10.84 11.42 11.41 11.21

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 0.97 0.92 0.89 0.80 0.76

Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian 0.11 0.10 0.10 0.09 0.08

Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian thd totalnya1) 11.16 10.84 11.42 11.41 11.21

PDB Industri Pengolahan 22.04 21.76 21.45 20.98 21.02

PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 6.29 6.21 6.28 6.05 6.26

PDB INDONESIA 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Kontribusi (%)Uraian

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

1) Kontribusi terhadap total masing-masing kelompok

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

76

Lampiran 11. PDB sektor industri pengolahan atas harga konstan (2010), berbasis Pertanian, tahun 2010-2014 (Miliar Rp)

2010 2011 2012 2013*) 2014**)Ind. Makanan dan Minuman 360,443 400,004 441,342 459,283 503,091

Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian 339,472 377,842 415,013 432,088 473,855 Ind. Pengolahan Tembakau 67,249 67,097 73,011 72,814 79,259

Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian 63,337 63,379 68,656 68,503 74,653

Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 96,307 102,561 108,754 115,913 117,682

Industri Karung Goni dan Kapuk 45 48 53 56 56

Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional 114,332 124,231 140,102 147,249 152,973 Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian 10,445 10,799 12,843 13,539 13,840

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 66,763 68,153 73,307 71,946 72,777 Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian 6,099 5,924 6,720 6,615 6,585

PDB Industri Pengolahan 1,512,761 1,607,452 1,697,787 1,774,097 1,856,311 PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 419,398 457,993 503,286 520,800 568,988

PDB INDONESIA 6,864,133 7,287,635 7,727,083 8,158,194 8,568,116

UraianPDB atas Harga Konstan (Miliar Rp.)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

77

Lampiran 12. Laju pertumbuhan PDB sektor industri pengolahan berbasis Pertanian, tahun 2011 - 2014 (%)

2011 2012 2013*) 2014**)

Ind. Makanan dan Minuman 10.98 10.33 4.07 9.54

Ind. Makanan dan Minuman Berbasis Pertanian 11.30 9.84 4.11 9.67

Ind. Pengolahan Tembakau -0.23 8.82 -0.27 8.85

Ind. Pengolahan Tembakau Berbasis Pertanian 0.07 8.33 -0.22 8.98

Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi 6.49 6.04 6.58 1.53

Industri Karung Goni dan Kapuk 7.66 10.28 5.55 -0.27

Industri Kimia Farmasi dan Obat Tradisional 8.66 12.78 5.10 3.89

Ind. Kimia Farmasi dan Obat Tradisional Berbasis Pertanian 3.39 18.93 5.41 2.23

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 2.08 7.56 -1.86 1.16

Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik Berbasis Pertanian -2.87 13.43 -1.56 -0.46

PDB Industri Pengolahan 6.26 5.62 4.49 4.63

PDB Industri Pengolahan Berbasis Pertanian 9.20 9.89 3.48 9.25

PDB INDONESIA 6.17 6.03 5.58 5.02

UraianLaju Pertumbuhan (%)

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

78

Lampiran 13. PDB sektor perdagangan berbasis Pertanian atas dasar harga berlaku, tahun 2010 – 2014 (Miliar Rp)

2010 2011 2012 2013 **) 2014 **)1 Perdagangan Besar dan eceran tanaman pangan 25,136 26,347 28,314 30,640 33,098

Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi 7,265 7,712 8,262 8,884 9,627

Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija 17,871 18,635 20,052 21,756 23,471

2 Perdagangan Besar dan eceran hortikultura 55,108 61,410 65,162 71,137 75,649

Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran 19,634 19,279 20,251 22,154 24,432

Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan 35,474 42,131 44,911 48,983 51,217

3 Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan 7,563 9,226 9,714 10,500 11,051

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau 188 287 292 310 320

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya 1,149 1,331 1,358 1,447 1,585

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit 1,615 1,481 1,634 1,796 1,971

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 283 431 429 447 472

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa 1,645 2,360 2,424 2,638 2,691

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman 1,477 2,108 2,246 2,370 2,433

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh 321 306 328 363 398

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya 885 924 1,006 1,129 1,183

4 Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya 34,104 37,290 40,399 45,024 46,880

Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil 9,481 10,324 11,070 12,279 12,911

Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas 24,136 26,520 28,841 32,178 33,373

perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar 486 446 489 567 597

No UraianPDB Atas Dasar Harga Berlaku

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

79

Lanjutan Lampiran 13

2010 2011 2012 2013 **) 2014 **)5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 169,267 181,743 194,993 214,078 227,542

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging 36,771 34,105 37,567 42,346 45,244

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah-buahan 2,208 2,313 2,506 2,769 2,933

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati dan Hewani26,401 27,622 29,983 33,216 35,091

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu 7,140 7,885 8,501 9,338 9,829

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung 37,982 44,632 47,856 51,550 54,394

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak 8,386 9,781 10,018 10,774 11,665

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya 5,601 5,583 6,057 6,707 7,179

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula 4,973 5,674 6,035 6,520 6,940

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula 2,138 2,518 2,691 2,926 3,069

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya 4,588 4,657 5,071 5,638 5,977

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya 12,517 14,397 15,031 16,502 17,483

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman 875 945 957 1,060 1,151

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau 16,214 17,312 18,183 19,791 21,431

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi 7 11 11 11 12

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk 4 5 5 6 6

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk 1,415 1,538 1,654 1,843 1,929

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk 7 9 10 10 11

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu 298 393 404 428 455

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya 182 250 257 272 287

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet 1,560 2,112 2,197 2,369 2,456

PDB Perdagangan Berbasis Pertanian 291,178 316,016 338,583 371,378 394,221

PDB Perdagangan Besar dan Eceran 741,783 857,148 909,818 1,001,290.5 1,121,378.9

No UraianPDB Atas Dasar Harga Berlaku

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

80

Lampiran 14. Kontribusi PDB sektor perdagangan berbasis Pertanian, tahun

2010 - 2014 (%)

2010 2011 2012 *) 2013 **) 2014 **)

1 Perdagangan Besar dan eceran tanaman pangan 3.39 3.07 3.11 3.06 2.95

Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi 0.98 0.90 0.91 0.89 0.86

Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija 2.41 2.17 2.20 2.17 2.09

2 Perdagangan Besar dan eceran hortikultura 7.43 7.16 7.16 7.10 6.75

Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran 2.65 2.25 2.23 2.21 2.18

Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan 4.78 4.92 4.94 4.89 4.57

3 Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan 1.02 1.08 1.07 1.05 0.99

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya 0.15 0.16 0.15 0.14 0.14

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit 0.22 0.17 0.18 0.18 0.18

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 0.04 0.05 0.05 0.04 0.04

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa 0.22 0.28 0.27 0.26 0.24

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman 0.20 0.25 0.25 0.24 0.22

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya 0.12 0.11 0.11 0.11 0.11

4 Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya 4.60 4.35 4.44 4.50 4.18

Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil 1.28 1.20 1.22 1.23 1.15

Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas 3.25 3.09 3.17 3.21 2.98

perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar 0.07 0.05 0.05 0.06 0.05

No UraianKontribusi )PDb Atas Dasar Harga Berlaku

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

81

Lanjutan Lampiran 14

2010 2011 2012 *) 2013 **) 2014 **)

5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 22.82 21.20 21.43 21.38 20.29

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging 4.96 3.98 4.13 4.23 4.03

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah-buahan 0.30 0.27 0.28 0.28 0.26

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati dan Hewani3.56 3.22 3.30 3.32 3.13

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu 0.96 0.92 0.93 0.93 0.88

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung 5.12 5.21 5.26 5.15 4.85

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak 1.13 1.14 1.10 1.08 1.04

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya 0.76 0.65 0.67 0.67 0.64

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula 0.67 0.66 0.66 0.65 0.62

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula 0.29 0.29 0.30 0.29 0.27

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya 0.62 0.54 0.56 0.56 0.53

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya 1.69 1.68 1.65 1.65 1.56

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman 0.12 0.11 0.11 0.11 0.10

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau 2.19 2.02 2.00 1.98 1.91

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk 0.19 0.18 0.18 0.18 0.17

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu 0.04 0.05 0.04 0.04 0.04

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya 0.02 0.03 0.03 0.03 0.03

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet 0.21 0.25 0.24 0.24 0.22

PDB Perdagangan Berbasis Pertanian 39.25 36.87 37.21 37.09 35.16

PDB Perdagangan Besar dan Eceran 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

No UraianKontribusi )PDb Atas Dasar Harga Berlaku

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

82

Lampiran 15. PDB sektor perdagangan berbasis Pertanian atas dasar harga konstan (2010), tahun 2010 – 2014 (Miliar Rp)

2010 2011 2012 2013 **) 2014 **)1 Perdagangan Besar dan eceran tanaman pangan 14,971 16,484 17,633 17,973 19,387

Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi 4,693.1 5,411 5,757 5,835 6,262

Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija 10,277.4 11,073 11,876 12,138 13,125

2 Perdagangan Besar dan eceran hortikultura 31,935 40,703 42,722 42,911 45,518

Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran 10,883.2 12,265 12,890 13,152 14,215

Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan 21,052.0 28,437 29,832 29,758 31,302

3 Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan 7,012.5 8,703 9,023 9,259 9,834

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau 243.7 360 376 382 391

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya 1,063.7 1,332 1,367 1,383 1,489

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit 665.9 728 758 784 854

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 435.1 597 623 632 659

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa 1,803.6 2,318 2,391 2,446 2,588

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman 1,652.6 2,081 2,142 2,197 2,334

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh 284.9 287 309 318 350

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya 863.1 1,002 1,060 1,119 1,172

4 Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya 21,428.1 25,987 27,572 27,775 29,584

Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil 5,829.1 6,805 7,209 7,294 7,825

Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas 15,312.2 18,888 20,049 20,153 21,405

perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar 286.8 293 314 328 354

No UraianPDB Atas Dasar Harga Konstan 2000

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

83

Lanjutan Lampiran 15

2010 2011 2012 2013 **) 2014 **)5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 125,930.1 156,590 162,039 169,170 178,632

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging 19,509.5 24,502 25,438 26,502 27,913

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah-buahan1,740.0 2,032 2,127 2,240 2,374

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati dan Hewani19,181.6 22,723 23,661 24,799 26,350

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu 5,664.3 7,029 7,281 7,547 8,012

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung 30,990.1 41,053 42,298 43,477 45,832

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak 8,860.4 10,903 11,074 11,671 12,384

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya 4,202.4 5,055 5,319 5,645 5,888

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula 4,554.6 5,566 5,869 6,281 6,478

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula 1,421.6 1,827 1,893 1,946 2,061

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya 3,198.9 4,069 4,208 4,364 4,607

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya 10,526.6 13,057 13,340 13,961 14,819

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman 695.2 851 844 896 958

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau 12,412.4 14,419 14,948 15,809 16,807

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi 6.9 12 11 11 12

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk 1.1 2 2 2 2

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk 878.0 1,068 1,109 1,155 1,227

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk 7.9 10 10 11 11

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu 284.1 394 403 414 433

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya 226.2 283 291 300 320

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet 1,568.3 1,737 1,911 2,136 2,142

PDB Perdagangan Berbasis Pertanian 201,276.4 248,466 258,989 267,088 282,954

PDB Perdagangan Besar dan Eceran 741,783.3 822,321.9 864,480.6 899,915.9 943,180.3

No UraianPDB Atas Dasar Harga Konstan 2000

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

84

Lampiran 16. Laju pertumbuhan PDB sektor perdagangan berbasis Pertanian, tahun 2011 - 2014 (%)

2011 2012 *) 2013 **) 2014 **)

1 Perdagangan Besar dan eceran tanaman pangan 10.1 7.0 1.9 7.9

Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Padi 15.3 6.4 1.4 7.3

Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Palawija 7.7 7.3 2.2 8.1

2 Perdagangan Besar dan eceran hortikultura 27.5 5.0 0.4 6.1

Perdagangan Besar dan Eceran Pertanian Holtikultura Sayuran 12.7 5.1 2.0 8.1

Perdagangan Besar dan Eceran pertanian Holtikultura Buah-buahan 35.1 4.9 -0.2 5.2

3 Perdagangan Besar dan Eceran Tanaman Perkebunan 24.1 3.7 2.6 6.2

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tembakau 47.7 4.4 1.7 2.3

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Karet dan Penghasil Getah lainnya 25.3 2.6 1.1 7.7

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa Sawit 9.3 4.1 3.4 8.9

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 37.3 4.3 1.4 4.3

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Kelapa 28.5 3.2 2.3 5.8

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Tanaman untuk Bahan Minuman 25.9 2.9 2.6 6.3

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Cengkeh 0.9 7.6 2.9 10.0

Perdagangan Besar dan Eceran Perkebunan Lainnya 16.1 5.9 5.5 4.7

4 Perdagangan Besar dan Eceran Peternakan dan Hasil-hasilnya 21.3 6.1 0.7 6.5

Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Besar dan Kecil 16.7 5.9 1.2 7.3

Perdagangan Besar dan Eceran Ternak Unggas 23.4 6.1 0.5 6.2

perdagangan Besar dan Eceran Susu Segar 2.2 7.1 4.5 7.9

UraianPDB Atas Dasar Harga Konstan 2000

No

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Analisis PDB Sektor Pertanian 2015

P u s a t D a t a d a n S i s t e m I n f o r m a s i P e r t a n i a n

85

Lanjutan Lampiran 16.

2011 2012 *) 2013 **) 2014 **)

5 Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Berbasis Komoditi Pertanian 24.3 3.5 4.4 5.6

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging 25.6 3.8 4.2 5.3

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan dan Pengawetan Sayuran dan Buah-buahan 16.8 4.7 5.3 6.0

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minyak Makanan dan Minyak Lemak dari Nabati dan Hewani18.5 4.1 4.8 6.3

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Susu dan Makanan dari Susu 24.1 3.6 3.7 6.2

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Penggilingan Padi-padian dan Tepung 32.5 3.0 2.8 5.4

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Ternak 23.1 1.6 5.4 6.1

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Roti dan Sejenisnya 20.3 5.2 6.1 4.3

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Gula dan Pengolahan Gula 22.2 5.4 7.0 3.1

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Coklat dan Kembang Gula 28.5 3.6 2.8 5.9

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makaroni, Mie, Spagethi, Bihun, So'un, dan Sejenisnya 27.2 3.4 3.7 5.6

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Makanan Lainnya 24.0 2.2 4.7 6.1

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Minuman 22.4 -0.8 6.2 6.9

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pengolahan Tembakau 16.2 3.7 5.8 6.3

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Barang Jadi Tekstil, kecuali untuk Pakaian Jadi 66.4 -5.1 -0.4 6.8

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Kapuk 53.9 7.3 -5.8 6.6

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia Dasar, kecuali Pupuk 21.6 3.9 4.2 6.2

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Pupuk 27.2 3.1 4.6 5.1

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Farmasi dan Jamu 38.6 2.4 2.5 4.8

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Bahan Kimia dan Bahan Kimia Lainnya 25.0 3.0 3.2 6.7

Perdagangan Besar dan Eceran Industri Karet 10.8 10.0 11.8 0.3

PDB Perdagangan Berbasis Pertanian 23.4 4.2 3.1 5.9

PDB Perdagangan Besar dan Eceran 10.9 5.1 4.1 4.8

UraianPDB Atas Dasar Harga Konstan 2000

No

Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara