analisa air kristal

3
V. DASAR TEORI : Air kristal merupakan air yang dapat diikat oleh molekul suatu senyawa hidrat dimana air yang terperangkap dalam kisi kristal ini dapat kita lepaskan dengan jalan melakukan proses pemanasan terhadap senyawa hidrat ini, tetapi senyawa hidrat mempunyai kemampuan untuk kembali mencukupkan air kristalnya apabila dibiarkan berada di udara bebas, dimana banyaknya air kristal yang kembali tergantung dari kelembaban udara pada saat itu dan lamanya waktu yang diberikan untuk berada diudara bebas. Ada senyawa hidrat yang bila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan air. Banyaknya air yang dilepaskan bergantung pada kelembaban udara disekitarnya, makin besar kelembaban udara maka makin sedikit air yang dilepaskan, proses pelepasan air ini disebut efflorecence. Tetapi ada juga senyawa yang bila diletakkan diudara terbuka akan menyerap air dan apabila diletakkan lebih lama lagi maka akan mencair. Senyawa yang demikian disebut Hydrokopis dan prosesnya disebut deliquecence. Tidak hanya air di udara, tetapi dapat juga menyerap air dari larutan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air. Senyawa yang demikian disebut Desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap air tidak hanya dari udara tetapi dari larutan juga. Beberapa senyawa menghasilkan air juga pada pemanasan, tetapi senyawa tersebut bukan termasuk senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang dihasilkan tersebut merupakan proses penguraian dan bukan proses penghilangan air melalui dehidrasi. Seanyawa-senya organik, terutama bersifat seperti tersebut diatas. Penguraian dengan menghasilakn air, bukan merupakan proses reversibel. Penambahan air kedalam senyawa yang terurai tersebut, tidak akan megembalikan senyawa ke bentuk asalnya. Senyawa yang merupakan senyawa hidrat yang

Upload: muhammadrickykb

Post on 24-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kimia

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Air Kristal

V.       DASAR TEORI :

Air kristal merupakan air yang dapat diikat oleh molekul suatu senyawa hidrat dimana

air yang terperangkap dalam kisi kristal ini dapat kita lepaskan dengan jalan melakukan

proses pemanasan terhadap senyawa hidrat ini, tetapi senyawa hidrat mempunyai

kemampuan untuk kembali mencukupkan air kristalnya apabila dibiarkan berada di udara

bebas, dimana banyaknya air kristal yang kembali tergantung dari kelembaban udara pada

saat itu dan lamanya waktu yang diberikan untuk berada diudara bebas.

Ada senyawa hidrat yang bila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan air.

Banyaknya air yang dilepaskan bergantung pada kelembaban udara disekitarnya, makin besar

kelembaban udara maka makin sedikit air yang dilepaskan, proses pelepasan air ini disebut

efflorecence. Tetapi ada juga senyawa yang bila diletakkan diudara terbuka akan menyerap

air dan apabila diletakkan lebih lama lagi maka akan mencair. Senyawa yang demikian

disebut Hydrokopis dan prosesnya disebut deliquecence. Tidak hanya air di udara, tetapi

dapat juga menyerap air dari larutan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air.

Senyawa yang demikian disebut Desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap air

tidak hanya dari udara tetapi dari larutan juga.

Beberapa senyawa menghasilkan air juga pada pemanasan, tetapi senyawa tersebut

bukan termasuk senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang dihasilkan tersebut merupakan

proses penguraian dan bukan proses penghilangan air melalui dehidrasi. Seanyawa-senya

organik, terutama bersifat seperti tersebut diatas. Penguraian dengan menghasilakn air, bukan

merupakan proses reversibel. Penambahan air kedalam senyawa yang terurai tersebut, tidak

akan megembalikan senyawa ke bentuk asalnya. Senyawa yang merupakan senyawa hidrat

yang sebenarnya, akan mengalami dihidrasi secara reversibel. Penambahan air ke dalam

CuCl2 anhidrida, akan menghasilkan  CuCl2·2H2O. Bila cukup air yang ditambahkan, maka

akan diperoleh larutan yang mengandung hidrat ion Cu2+. Semua hidrat ionik larut dalam air

dan dapat diperoleh kembali dengan jalan kristalisasi dari larutannya. Jumlah air yang terikat

bergantung pada cara pembuatan hidrat tersebut.

Page 2: Analisa Air Kristal

VI.     PEMBAHASAN :       

? Pada saat NiSO4 dipanaskan terjadi perubahan warna, dimana perubahan warna ini disebabkan

karena NiSO4 mengalami proses kehilangan air kristalnya sehingga warnanya berubah, akan

tetapi warna ini akan kembali jika dibiarkan diudara bebas.

? Dari percobaan tersebut didapatkan jumlah air Kristal adalah 6 berarti percobaan tersebut telah

sesuai dengan teori yang ada.

-   Senyawa K2Cr2O7

Tidak ada H2O didinding tabung, larut dalam air dan bukan air   Kristal

-          Senyawa BaCl2

Ada H2O didinding tabung, larut dalam air dan ada air Kristal

-          Senyawa Boraks (Na2B4O7)

Terdapat H2O pada dinding tabung, larut dalam air panas tetapi tidak larut dalam air dingin

dan mempunyai air Kristal

-          Senyawa NiSO4.xH2O

Mengalami reaksi reversibel / bolak-balik

-          Senyawa Na2CO3  dan  KAl(SO4)2

                        Mengalami pengurangan massa (Efflorescence)

-         Senyawa CuSO4 dan CaCl2

Mengalami penambahan massa karena mencair (Deliquescence)

KESIMPULAN :        

? Ternyata air kristal yang dimiliki oleh NiSO4 adalah 6 molekul air, sehingga untuk rumus

sampel yang tidak diketahui air kristalnya adalah NiSO4·6H2O

? Deliquescence adalah senyawa yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair

bila diletakkan lebih lama lagi

? Efflorescence adalah larutan atau senyawa yang melepaskan air, dengan ditandai dengan

pengurangan berat (KAl(SO4)2 dan Na2CO3)

? Larutan Reversibel adalah larutan yang dapat berubah kembali dari produk menjadi reaktan.

? Jumlah air Kristal                      = 6

? Rumus molekul dari hidrat         = NiSO4 . 6H2O

Page 3: Analisa Air Kristal