format lopran lengkap kristal & mineral

35
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI DISUSUN OLEH : NAMA : MEGI INDRA LANIENGKA STAMBUK : 13 31 1 122 KELOMPOK : 8 KELAS : B LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA

Upload: fridolin-bin-stefanus

Post on 28-Jul-2015

82 views

Category:

Data & Analytics


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Format lopran lengkap kristal & mineral

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM

KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

DISUSUN OLEH :

NAMA : MEGI INDRA LANIENGKA

STAMBUK : 13 31 1 122

KELOMPOK : 8

KELAS : B

LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA

MAKASSAR

2013

Page 2: Format lopran lengkap kristal & mineral

UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIAFAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGANJln. Baruga Raya Antang, Tlp: (0411) 492009 / (0411) 492008- Pos: ( 90234 )

HALAMAN PENGESAHAN

Diberikan Kepada Laboraturium Kristalografi dan Mineralogi

Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik

UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA MAKASSAR

Sebagai Syarat Untuk Mengikuti Ujian Praktikum Kristalografi dan Mineralogi

Disetujui oleh :

NO. NAMA ASISTEN PARAF

1. ANDI SEBRAHIM, ST 1.

2. HELMI A.S, ST 2.

3. DONI REY LUDEN, ST 3.

4. ARIANTO MANGUNDUN 4.

5. MUH. AIDUL 5.

6. NASRIJAL 6.

7. MUH. AYUB 7.

8. HARVICHA DELMI T. 8.

Page 3: Format lopran lengkap kristal & mineral

9. STEVEN ANRIANO 9.

10. ALPIUS BOROALLO 10.

11. MUHAMMAD MUSRIADI 11.

12. DWI KOMARANI 12.

13. CALVIN S. PODDALA 13.

14. MYLL GIBZHOND 14.

15. RANNU DONGKE 15.

16. LORIA PARERUNGAN.T 16.

17. MIFTAHUL ALAM .B 17.

18. TRI SAPUTRA RAHMAN 18.

Mengetahui

Kordinator Laboratorium

Kristalografi & Mineralogi

( Ir. H. Baso Djunain, MM )

Page 4: Format lopran lengkap kristal & mineral

PRAKTIKUM I

“MENGGAMBAR SALIB SUMBU”

OLEH :

NAMA : MEGI INDRA LANIENGKA

STAMBUK : 13.31.1.122

KELAS : B1

KELOMPOK : 8

MENGETAHUI,

ASISTEN

( HARVICHA DELMI T. )

LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA

MAKASSAR

2014

Page 5: Format lopran lengkap kristal & mineral

PRAKTIKUM II

MENGGAMBAR BENTUK KRISTAL, STEREOGRAM DAN

MENENTUKAN UNSUR-UNSUR SIMETRI

OLEH :

NAMA : MEGI INDRA LANIENGKA

STAMBUK : 13.31.1.122

KELAS : B1

KELOMPOK : 8

MENGETAHUI,

ASISTEN

( LORIA PARERUNGAN )

LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA

MAKASSAR

2014

Page 6: Format lopran lengkap kristal & mineral

PRAKTIKUM III

MENGGAMBAR BENTUK KRISTAL KOMBINASI, STEREOGRAM DAN

MENENTUKAN UNSUR-UNSUR SIMETRI

OLEH :

NAMA : MEGI INDRA LANIENGKA

STAMBUK : 13.31.1.122

KELAS : B1

KELOMPOK : 8

MENGETAHUI,

ASISTEN

( NASRIJAL )

LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA

MAKASSAR

2014

Page 7: Format lopran lengkap kristal & mineral

PRAKTIKUM IV

“MENGGAMBAR BSU DAN BST”

OLEH :

NAMA : MEGI INDRA LANIENGKA

STAMBUK : 13.31.1.122

KELAS : B1

KELOMPOK : 8

MENGETAHUI,

ASISTEN

( ALPIUS BOROALLO )

LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA

MAKASSAR

2014

Page 8: Format lopran lengkap kristal & mineral

PRAKTIKUM VI

“DETERMINASI MINERAL 1”

OLEH :

NAMA : MEGI INDRA LANIENGKA

STAMBUK : 13.31.1.122

KELAS : B1

KELOMPOK : 8

MENGETAHUI,

ASISTEN

( MUH. AYUB )

LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA

MAKASSAR

2014

Page 9: Format lopran lengkap kristal & mineral

PRAKTIKUM VII

“DETERMINASI MINERAL 2”

OLEH :

NAMA : MEGI INDRA LANIENGKA

STAMBUK : 13.31.1.122

KELAS : B1

KELOMPOK : 8

MENGETAHUI,

ASISTEN

( CALFIN S. PODDALA )

LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA

MAKASSAR

2014

Page 10: Format lopran lengkap kristal & mineral

DAFTAR PUSTAKA

Junain,Baso,MM.2012.PENUNTUN KRISTALOGRAFI.Makassar : UVRI

Junain,Baso,MM.2012.PENUNTUN MINERALOGI.Makassar : UVRI

Graha,Doddy Setya.1987.BATUAN DAN MINERAL.Bandung : Penerbit

Nova

Page 11: Format lopran lengkap kristal & mineral

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas berkatNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan

lengkap “ Praktikum Kristalografi dan Mineralogi “ ini tepat pada waktunya.

Dalam menyelesaikan laporan ini saya banyak mendapat bimbingan

dan bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini penyusun

ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Baso Djunain, MM. selaku dosen dan koordinator

laboratorium Kristalografi dan Mineralogi.

2. Kakak–kakak asisten selaku pembimbing dalam praktikum

Kristalografi dan Mineralogi.

3. Teman–teman kelompok dan semua pihak yang selalu mendukung

dan membantu.

Penyusun menyadari bahwa Laporan Lengkap Kristalografi dan

Mineralogi ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari

kesempurnaan, karena itu penyusun sangat berterima kasih apabila ada

yang ingin memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun guna

perbaikan laporan yang akan dating.

Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amin.

Makassar, Desember 2013

Megi Indra Laniengka

Page 12: Format lopran lengkap kristal & mineral

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................

KARTU KONTROL LABORATORIUM ...................................................

KARTU KONTROL ASISTENSI ............................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................

1.2 Maksud dan Tujuan ...........................................................

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kristalografi ........................................................................

2.2 Mineralogi ..........................................................................

BAB III HASIL PERCOBAAN

3.1 Menggambar Salib Sumbu .................................................

3.2 Menggambar bentuk Kristal, Stereogram,

Menggambar dan Menentukan unsur simetri

(Bidang Simetri) BSU + BST...............................................

3.3 Menggambar bentuk Kristal kombinasi,

Stereogram, Menggambar dan Menentukan unsur

simetri (Bidang simetri) BSU+BST......................................

3.4 Determinasi Mineral 1 ........................................................

3.5 Determinasi Mineral 2..........................................................

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan .......................................................................

4.2 Saran ................................................................................

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: Format lopran lengkap kristal & mineral

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kristal dan mineral merupakan mineral yang sedikit

kekecualian,dimana proses penempatan atom-atom dalam kleadaan

padat. Bila mana kondisi memungkinkan,mereka dapat membentuk

permukaan yang halus secara beraturan dan dalam bentuk geometri

dikenal sebagai Kristal. Pada saat ini banyak sekali prosesyang telah

diketahui dalam terbentuknya Kristal. Proses tersebut terdiri dari proses

buatan manusia dilaboratorium atau proses alami seperti proses

pendinginan magma, proses evaporit, proses hidrotermal dll. Bentuk

Kristal yang terdapat dalam bumi sangatlah banyak sekali ragamnya,dari

bentukyang paling sederhana sampai paling rumit. Bentuk-bentuk Kristal

yang terdapat di bumi dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok

dasar.Pembagian ini berdasarkan Sistim sumbu dari Kristal-kristal

tersebut.

Mineral mempunyai pengertian yang berlainan dikalangan orang

awam. Sering diartikan sebagai bahan yang bukan organic atau zat-zat

anorganik dalam obat,misalnya dibedakan antara vitamin dan

mineral,mineral juga sering diartikan sebagai cebakan bijih (ore).

Sebenarnya mineral adalah partikel-partikel terkecil yang diskrit yang

menyusun batuan. Kulit bumi bagian terluar atau kerak bumi disusun

oleh zat padat yang sehari-hari kita sebut batuan,sedangkan batuan

meliputi segala macam materi yang menyusun kerak bumi,baik yang

lepas seperti pasir dan debu. Umumnya batuan merupakan ramuan

beberapa jenis mineral,mineral adalah suatu zat padat dari unsur kimia

yang dibentuk oleh proses-proses organic,dan mempunyaio susunan

kimiawi tertentu dan suatu penempatan atom-atom secara beraturan di

dalamnya atau dikenal dengan struktur Kristal.

Page 14: Format lopran lengkap kristal & mineral

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan diadakannya praktikum Kristalografi

dan Mineralogi adalah sebagai berikut:

1. Mempelajari dan menetukan Sistim Kristalografi dan Mineralogi dari

bermacam-macam bentuk Kristal baik bentuk dasar, kombinasi,

kembar, letak posisi dan panjang sumbu Kristalografi.

2. Mempelajari dan menetukan kelas simetri dari bermacam-macam

bentuk Kristal berdasarkan jumlah unsur-unsur simetri yang

dimilikinya.

3. Mencari hubungan dalam proyeksi streografis.

4. Mengetahui sifat fisik dari mineral itu sendiri.

5. Menentukan hubungan antara Kristal dan mineral.

Page 15: Format lopran lengkap kristal & mineral

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1. KRISTALOGRAFI

Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang Kristal.

Sedangkan Kristal itu sendiri adalah benda padat homogen yang

memiliki bidang datar yang merupakan pencerminan dari atom-

atomnya.

a. Sistim Kristalografi

1. Sumbu Kristalografi

Sumbu Kristalografi adalah suatu garis yang dimuat

melalui pusat kristal.

2. Parameter dan Parametral ratio

Untuk mengetahui posisi bidang kristal, ialah dengan cara

mencari perpotongan antara bidang kristal tersebut dengan

sumbu-sumbu kristalografi yang disebut parameter.

3. Penentuan Sistim Kristalografi

Didasarkan pada letak/posisi dan panjang kristalografi,

disamping itu pula dapat ditambahkan tergantung pada jumlah

sumbuh kristalografi dan nilai sumbu C ( vertical

axis atau principle axis ).

Dalam mempelajari Kristalografi kita mengenal 7 Sistim

kristalografi sebagai berikut:

1. Sistim Reguler (Cubic = Isometric = Tesseral = Tessural)

Dengan syarat :

Mempunyai 3 buah sumbu utama (a,b,dan c)

Sudut sumbu a⏊b⏊c

Panjang sumbu a=b=c

Sudut antara a⁺dan b⁻ dibuat 30⁰

Page 16: Format lopran lengkap kristal & mineral

Perbandingan antara sumbu a : b : c = 1 : 3 : 3

2. Sistim Tetragonal

Dengan syarat :

Mempunyai 3 buah sumbu utama (a,b,dan c)

Sudut sumbu a⏊b⏊c

Panjang sumbu a=b=c

Sudut antara a⁺dan b⁻ dibuat 30⁰

Perbandingan antara sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6

3. Sistim Orthorhombic/Rhombik

Dengan syarat :

Mempunyai 3 buah sumbu utama (a,b,dan c)

Sudut sumbu a⏊b⏊c

Panjang sumbu a=b=c

Sudut antara a⁺dan b⁻ dibuat 30⁰

Perbandingan antara sumbu a : b : c = 1 : 3 : 2

4. Sistim Monoklin

Dengan syarat :

Mempunyai 3 buah sumbu utama (a,b,dan c)

Sudut sumbu (a ʌ c)⏊b

Panjang sumbu a ҂ b ҂ c

Sudut antara a⁺dan b⁻ dibuat 45⁰

Perbandingan antara sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6

5. Sistim Triklin ( Anorthic )

Dengan syarat :

Mempunyai 3 buah sumbu utama (a,b,dan c)

Sudut sumbu (a ʌ b ʌ c)

Panjang sumbu a ҂ b ҂ c

Sudut antara a⁺dan c⁻ dibuat 45⁰

Page 17: Format lopran lengkap kristal & mineral

Sudut antara b⁺dan c⁻ dibuat 80⁰

Perbandingan antara sumbu a : b : c = 1 : 2 : 3

6. Sistim Trigonal (Rhombohedral)

Dengan syarat :

Mempunyai 4 buah sumbu utama (a,b,c dan d)

Sudut sumbu (a ʌ b ʌ d)⏊c

Panjang sumbu (a = b = d) ҂ c

Sudut antara a⁺dan b⁻ dibuat 20⁰

Sudut antara b⁺dan d⁻ dibuat 40⁰

Perbandingan antara sumbu a : b : c : d = 1 : 3 : 3 : 1

7. Sistim Hexagonal

Dengan syarat :

Mempunyai 4 buah sumbu utama (a,b,c dan d)

Sudut sumbu (a ʌ b ʌ d)⏊c

Panjang sumbu (a = b = d) ҂ c

Sudut antara a⁺dan b⁻ dibuat 20⁰

Sudut antara b⁺dan d⁻ dibuat 40⁰

Perbandingan antara sumbu a : b : c : d = 1 : 3 : 6 : 1

b. Klas Simetri

Unsur-unsur simetri dari kristal terdiri dari:

1) Sumbu simetri

Sumbu semetri adalah suatu garis lurus yang dibuat

melalui pusat kristal, dimana apabila kristal tersebut diputar

360º dengan garis tersebut sebagai sumbu perputaran, maka

pada kedudukan-kedudukan tersebut akan menunjukan

kenampakan-kenampakan yang sama dengan semula.

2)  Bidang simetri

Bidang simetri adalah bidang yang melalui pusat kristal

dan membelah kristal menjadi dua bagian yang sama, dimana

Page 18: Format lopran lengkap kristal & mineral

bagian yang satu merupakan pencerminan dati bagian belahan

yang lain.

3) Pusat simetri

Pusat simetri adalah titik dalam kristal dimana

melaluinya dapat ditulis garis sedemikian rupa, sehingga pada

sisi yang satu dengan yang lain pada jarak yang sama tetdapat

wajah yang sama (tepi, sudut, bidang kristal, dsb).

     

c. Bentuk-Bentuk Kristal

Yang dimaksud dengan bentuk atau form adalah semua

bidang kristal yang mempunyai letak relatif sama terhadap bidang-

bidang simetri atau simbu-sumbu simetri.

Selanjutnya bentuk kristal dapat dibedakan menjadi bentuk

dasar, bentuk kombinasi yang terdiri dari dua atau lebih bentuk-

bentuk dasar dan bentuk kembar yang terdiri dari dua atau lebih

bentuk-bentuk dasar yang sama atau bentuk-bentuk kombinasi yang

sama. Suatu kristal disebut berbentuk dasar bila semua bidang

kristal yang ada mempunyai indeks bidang yang sama. Perkcualian

pada prisma-prisma dimana bidang-bidang tegak lurus sumbu c,

yaitu bidang basis tidak diperhitungkan.

PROYEKSI STEREOGRAM

Penggambaran Kristal dengan dengan proyeksi stereogram yaitu

penggambaran Kristal yang diliat dari arah sumbu c dimana bidang yang

tampak diberi symbol (X) sedangkan yang tidak tampak diberi symbol

lingkaran (O). Penggambaran sumbu dibuat dengan garis bersilang

antara sumbu a,b, dan d sedangkan sumbu c digambarkan dalam bentuk

titik sebagai pertemuan persilangan antara sumbu.

Page 19: Format lopran lengkap kristal & mineral

1.2. MINERALOGI

Mineral adalah suatu senyawa anorganik yang terbentuk di alam

(secara alamiah) bersifat homogen, dengan komposisi kimia terbatas

dan sifat fisika tertentu.

1. Sifat Fisik Mineral

Warna Mineral

Warna pada mineral adalah warna yang kita tangkap

dengan mata bila mana mineral tersebut terkena sinar.

Sebab-sebab yang menimbulkan warna di dalam mineral

bergantung pada bagian hal antara lain:

a. Komposisi kimia

b. Srtuktur kristal dan Ikatan atom

c. Pengotoran pada mineral

Kilap (Luster)

Kilap merupakan suatu sifat optis yang mempunyai

hubungan yang erat dengan peristiwa pemantulan dan

pembiasan.

Jenis-jenis kilap pada mineral:

a. Kilap logam (luster metalic)

b. Kilap setengah logam (luster sub metalic)

c. Kilap bukan Logam

Kilap kaca ( Vitreous luster)

Kilap intan (Diamond luster)

Kilap lemak (Greasy luster)

Kilap lilin ( Waxy luster)

Kilap sutera (Silky luster)

Kilap mutiara (Pearly luster)

Kilap damar ( Resineous luster)

Page 20: Format lopran lengkap kristal & mineral

Cerat (Sreak)

Cerat atau warna gores, adalah warna yang kita dapatkan

bilamana mineral digoreskan pada keping porselin yang kasar

permukaannya atau warna mineral bila ditumbuk halus.

Belahan (Cleavage)

Belahan adalah kecenderungan suatu kristal/ mineral

yang karena pengaruh mekanis, seperti pemukulan atau

penekanan akan terbelah-belah dan tidak hancur pada arah

tertentu, sehingga didapatkan permukaan yang rata dan licin.

Berdasarkan kualitas belahan, maka belahan mineral dapat

dikelompokan menjadi sbb :

- Belahan sempurna (Perfect)

- Belahan bagus (Good)

- Belahan tertentu (Distinct)

- Belahan tidak jelas (Indistinct)

Berdasarkan arah belahannya terdapat kedudukan

kristalografinya, maka dapat dibagi atas:

a. Belahan satu arah dijumpai pada mineral yang berbentuk

pipih.

Contoh: Mika Group

b. Belahan dua arah dijumpai pada mineral yang berbentuk

prismatik.

Contoh: Pyroksin Group, Feldspar Group, Amphibol Group.

c. Belahan tiga arah dijumpai pada mineral yang berbentuk

Rhombohedral dan Orthorohombik. 

Contoh:     - Mineral Orthorohombik : Barite ( BaSO4)

               - Mineral Rhombohedral  : Calsite ( CaCO3)

Page 21: Format lopran lengkap kristal & mineral

d. Belahan empat arah dijumpai pada mineral-mineral Isometric

dan Tetragonal.

Contoh:  - Mineral Isometrik :   Fluorite (CaFe2), Diamond (C)

                - Mineral Tetragonal : Scapolite

e. Belahan enam arah dijumpai pada mineral-mineral Isometrik

Contoh: Sphalerite (ZnS)

Pecahan (Fracture)

Pecahan adalah keretakan mineral yang didapat tidak

melalui suatu bidang tertentu, sehingga arah pecahan tidak

teratur dan tidak rata.

Pecahan dari mineral dapat dibedakan atas:

a. Concoidal Fracture ( Pecahan melengkung)

b. Hackeys Fracture (Pecahan tajam-tajam dan tidak teratur)

c. Even Fracture (Pecahan rata)

d. Uneven Fracture (Pecahan kasar dan tidak teratur)

Kekerasan ( Hardnes)

Kekerasan pada umumnya didefenisikan sebagai daya

tahan suatu mineral terhadap goresan.

Urutan tingkat kekerasan suatu mineral:

1. Talk                       Kekerasan = 1

2. Gypsum             Kekerasan = 2

3. Kalsit                     Kekerasan = 3

4. Flourit                    Kekerasan = 4

5. Apatit                     Kekerasan = 5

6. Ortoklas                 Kekerasan = 6

7. Kuarsa                    Kekerasan = 7

8.  Topas                     Kekerasan = 8

9. Korundum               Kekerasan = 9

Page 22: Format lopran lengkap kristal & mineral

10. Intan                       Kekerasan = 10

Kekenyalan ( Tenacity)

Kekenyalan merupakan sifat dalam dari suatu mineral

yang merupakan daya tahan mineral terhadap usaha

pemecahan, penghancuran, pemotongan, dan lengkungan atau

sobekan pendek.

Kekenyalan dapat dibedakan menjadi :

1. Brittle, yaitu mineral dapat hancur atau menjadi seperti

tepung.

2. Sectile, yaitu mineral dapat dipotong menjadi lembaran

tipis pisau lipat.

3. Malleable, yaitu mineral dapat ditempa menjadi lembaran

atau lempengan tipis.

4. Fleksible,yaitu mineral dapat dibengkokkan/dilengkingkan,

tetapi bila gaya yang bekerja pada mineral tersebut tidak

dapat kembali pada keadaan semula.

5. Elastic, yaitu mineral bila dibengkokkan dapat kembali pada

keadaan semula bila gaya yang bekerja sudah tidak ada.

6. Ductile, yaitu mineral dapat digores dengan kawat.      

      

Diaphanety

Diaphanety merupakan sifat yang dimiliki beberapa

mineral, yaitu kemampuan suatu mineral untuk memindahkan

cahaya.

Diapaneaty dapat dikelompokan menjadi:

a. Transparant : apabila benda diletakan di bawah

suatu mineral, maka benda tersebut dapat dilihat dengan

jelas.

b.   Translucent : suatu mineral dapat memindahkan

cahaya, tetapi benda yang berada di bawahnya tidak dapat

dilihat dengan jelas.

Page 23: Format lopran lengkap kristal & mineral

c. Opaque : sifat suatu mineral yang tidak dapat memindahkan

cahaya.

Berat jenis (Density )

Berat jenis mineral merupakan perbandingan antara berat

mineral di udara terhadap volumenya didalam air. Yang

dimaksud dengan volumenya di dalam air adalah berat volume

air yang sama dengan berat mineral tersebut.

Berat jenis suatu mineral tergantung pada dua faktor yaitu:

a. Jenis atom penyusunnya

b. Variasi atom yang dapat bersenyawa

Sifat-sifat Magnit

Sifat Listrik

Sifat Permukaan

Sifat Radioaktif

Sifat-sifat yang lain:

a. Rasa

Mineral-mineral yang dapat larut dalam air dapat

memberikan rasa yang khas bagi mineral-mineral

yang bersangkutan, antara lain:

-  Asin seperti pada Halite (NaCL)

-     Pahit seperti pada Ensonit (MgSO4 7H2 O)

-     Dingin seperti pada Tawas (KAl3(OH)6(SO)4)2

b. Bau

Kebanyakan meneral dalam keadaan kering atau

baru/segar tidak memberikan bau, tetapi pada

beberapa mineral akan memberikan bau khususnya

kalau mineral itu digosok, dibasahi, direaksikan

dengan asam-asam, dll seperti:

-      Bau bawang putih pada mineral arsen (AS)

-      Bau belerang pada mineral Belerang (S)

-      Bau arang seperti pada batu bara dan aspal.

Page 24: Format lopran lengkap kristal & mineral

c.       Rabaan

-        Rabaan seprti lemak pada mineral Talk

-        Rabaan kasar pada kapur

-        Rabaan licin pada sepioli

-        Melekat kalau diraba seperti pada mineral Kaolin

d. Struktur Mineral

Pada umumnya struktur mineral dapat digolongkan sebagai

berikut:

- Kristaloid : struktur kristalin. Kelompok kristal seperti pada

kalsit, kelompok butir yang tidak teratur, seperti pada  marmer.

- Kalloid dan Gel : disini strukturnya amorf.

Page 25: Format lopran lengkap kristal & mineral

BAB III

HASIL PERCOBAAN

A. MENGGAMBAR SALIB SUMBU

B. MENGGAMBAR BENTUK KRISTAL, MENGGAMBAR BENTUK

KRISTAL KOMBINASI, MENGGAMBAR STEREOGRAM,

MENGGAMBAR DAN MENENTUKAN UNSUR SIMETRI (BIDANG

SIMETRI) BSU+BST

C. DETERMINASI MINERAL

Page 26: Format lopran lengkap kristal & mineral

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang

Kristal.Sedangkan Kristal itu sendiri adalah benda padat homogen yang

memiliki bidang datar yang merupakan pencerminan dari atom-atomnya.

Sistem Kristalografi ada 7 yaitu :

1. Reguler

2. Tetragonal

3. Orthorombic/Rhombik

4. Monoklin

5. Triklin

6. Trigonal

7. Hexagonal

Ada 3 unsur simetri dalam kristalografi antara lain :

1. Bidang Simetri

2. Sumbu Simetri

3. Pusat Simetri

Mineral adalah suatu senyawa anorganik yang terbentuk di alam

(secara alamiah) bersifat homogen, dengan komposisi kimia terbatas dan

sifat fisika tertentu.

Adapun sifat fisik dari suatu mineral adalah sebagai berikut :

Warna

Kilap

Cerat

Belahan

Pecah

Page 27: Format lopran lengkap kristal & mineral

Kekerasan

1. Talk

2. Gypsum

3. Kalsit

4. Flourit

5. Apatit

6. Orthoklas

7. Kuarsa

8. Topas

9. Korundum

10. Intan

Kekenyalan

Diphanety

Berat Jenis

B. SARAN

Pada kesempatan kali ini saya selaku penyusun ingin

menyampaikan beberapa saran yang bersifat membangun antara asisten

dengan praktikan,antara lain :

1. Diharapkan kepada semua asisten agar pada saat pelaksanaan

praktikum semua asisten hadir, agar praktikum dapat berjalan lancar

dengan bimbingan dari asisten.

2. Diharapkan agar semua asisten memiliki pendapat yang sama baik

dalam hal penggambaran Kristal maupun Determinasi Mineral, agar

praktikan tidak bingung dalam menggambar dan praktikan mudah

memahaminya.