anak mencintai al quran
DESCRIPTION
Tarbiyah AuladTRANSCRIPT
Anak Mencintai al-Quran, Ini Caranya !Author by Alfathun NisaaPosted on January 13, 2014
Sebelum kita memberi tugas kepada anak-anak kita untuk belajar al-Quran, maka terlebih dahulu membuat bagaiman agar anak mencintai al-Quran. Sebab, belajar al-Quran tanpa disertai rasa cinta tidak akan memberi faedah dan manfaat. Bahkan, mungkin jika kita memaksa anak untuk itu tanpa menanamkan rasa cinta terlebih dahulu, justru akan memberi dampak negatif bagi anak.
Mengajarkan al-Quran kepada anak jauh lebih mudah dibanding membuat anak mencintai al-Quran. Padahal dengan mencintai al-Quran, seorang anak pastinya akan udah mempelajari al-Quran karena motivasi melakukan jauh lebih besar.
Berkaca dari cara Nabi saw mengajarkan al-Quran kepada sahabatnya, itu dimulai dengan bagaimana sahabat mencintai al-Quran. Ketika, para sahabat benar-benar mengetahui pentingnya al-Quran dan pengaruhnya yang nyata dalam diri anak. Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk mengajarkan al-Quran kepada anak-anaknya sebagai pelaksanaan atas saran yang diberikan Rosul saw.
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Pertama, tanamkan rasa cinta al-Quran terhadap anak dengan metode keteladanan. Menjadilah seorang yang bisa diteladani, misalnya memilih tempat paling mulia dan paling tinggi untuk meletakkan mushaf al-Quran, tidak menaruh barang apapun di atasnya dan tidak meletakkannya di tempat yang tidak layak, bahkan membawanya dengan penuh kehormatan dan rasa cinta, sehingga hal tersebut akan merasuk ke dalam alam bawah sadar anak bahwa mushaf al-Quran adalah sesuatu yang agung, suci, mulia, dan harus dihormati, dicintai, dan disucikan.
Kedua, sering memperdengarkan al-Quran di rumah dengan suara merdu dan syahdu, tidak memperdengarkan dengan suara keras agar tidak mengganggu pendengarannya. Memperlihatkan pada anak kecintaan kita pada al-Quran, misalnya dengan cara rutin membacanya.
Ketiga, bercerita kepada anak dengan kisah-kisah yang diambil dari al-Quran. Kisah itu diambil dari al-Quran secara langsung, seperti kisah tentang tentara gajah yang menghancurkan Ka’bah, kisah perjalanan nabi Musa dan nabi Khidir, kisah Qarun, kisah nabi Sulaiman bersama ratu Bilqis dan burung Hud-hud, kisah tentang Ashabul Kahfi, dan lain-lain.
Keempat atau yang terakhir yang tidak kalah penting agar anak mencintai al-Quran adalah dengan membuat anak-anak kita mencintai kita, karena ketika kita mencintai al-Quran, maka anak-anak pun akan mencintai al-Quran, karena mereka mengikuti orang yang dicintai.
Itulah beberapa poin cara agar anak mencintai al-Quran. Semoga kegiatan mempelajarai al-Quran menjadi hal yang menyenangkan bagi anak-anak, sehingga kita akan mendapat hasil sesuai yang kita harapkan.
http://muslimah-id.com/anak-mencintai-al-quran-ini-caranya/
MENDIDIK ANAK MENCINTAI AL – QUR’AN
MENDIDIK ANAK MENCINTAI AL – QUR’AN
Oleh : Yuni Isnaini Barokah, S.Sos
MUQODDIMAH
Menanamkan rasa cinta pada al - Qur’an hendaklah dimulai sejak dini (masa kanak -
kanak) karena masa kanak - kanak adalah masa pembentukan watak yang utama. Bila
sejak dini telah ditanamkan kecintaan terhadap al - Qur’an maka benih - benih kecintaan itu
akan mudah membekas pada jiwa sang anak dan kelak akan berpengaruh pada
perilakunya sehari - hari. Berbeda bila kecintaan itu ditanamkan secara terlambat di masa
dewasa tentu akan mengalami banyak kesulitan dan membutuhkan tenaga yang ekstra.
Pepatah mengatakan :
“Belajar di waktu kecil laksana mengukir di atas batu dan belajar di waktu besar
laksana melukis di atas air.”
Dalam makalah ini akan kami bahas mengenai tanda - tanda kecintaan pada al -
Qur’an, tahapan mendidik anak mencintai al - Qur’an, media pendukung dan kendala dalam
menumbuhkan cinta anak pada al - Qur’an, dan pahala bagi orang tua yang mendidik
anaknya mencitai al – Qur’an.
TANDA – TANDA KECINTAAN PADA AL – QUR’AN
Kecintaan kita pada al – Qur’an tidak hanya sekedar membacanya namun mencakup
semua hal yakni membacanya dengan tartil, menghafalnya, memahami dan
mentadabburinya, mengamalkan dan mengajarkannya pada orang lain.
Untuk mengetahui bahwa seseorang telah mencintai al - Qur’an maka dapat dilihat dari
tanda - tanda berikut :
1. Senang ketika bertemu dengannya.
2. Duduk bersamanya dalam waktu yang cukup lama tanpa merasa jenuh.
3. Rindu kepadanya ketika lama tidak bertemu dan terhalang beberapa rintangan yang
menghadangnya. Dan ia sangat berharap untuk bertemu dengannya dan menelaahnya
sambil berusaha menghilangkan rintangan - rintangan yang menghadangnya tersebut..
4. Sering berdialog dengannya, percaya dengan arahan - arahannya dan selalu merujuk
kepadanya berkaitan dengan masalah - masalah kehidupannya baik yang kecil maupun
yang besar.
5. Taat kepadanya baik dalam perintah maupun larangan.
Jika tidak ada tanda - tanda tersebut pada diri kita maka perlulah dipertanyakan
pada diri kita
“Sungguhkah kita telah mencintai al - Qur’an?”
TAHAPAN MENDIDIK ANAK MENCINTAI AL – QUR’AN
1. Pada anak usia 2 tahun.
Pada usia ini anak tidak mungkin bisa menghafal al - Qur’an tetapi langkah - langkah untuk
membuat anak jatuh hati pada al - Qur’an harus segera dimulai. Pada usia ini peran orang
tua sebagai teladan menjadi sangat penting dan utama dalam mengarahkan perilaku anak.
Untuk itu, hendaklah orang tua senantiasa melakukan aktivitas yang menunjukkan
kecintaan pada al - Qur’an sehingga sang anak pun turut mencintai al - Qur’an.
2. Pada anak usia 3 - 5 tahun.
Pada usia ini sangat penting untuk membentuk emosi manusia, menanamkan nilai, dan
norma kehidupan. Pada usia ini anak harus diajarkan etika memperlakukan al - Qur’an,
tidak boleh merobeknya, tidak boleh meletakkannya di lantai, tidak boleh meletakkan
sesuatu di atasnya, tidak membawanya ke kamar kecil, tidak boleh menuliskan sesuatu
dalam al - Qur’an, dan harus mendengarkan jika dibacakan al - Qur’an. Pada usia ini pula
kita bisa memulai mengajarkan membaca al - Qur’an dengan benar.
3. Pada anak usia 6 - 10 tahun.
Pada usia ini anak - anak masih di bawah perlindungan kaidah syariah “Perintahlah mereka
pada usia 7 tahun dan pukullah mereka pada usia 10 tahun”. Pada tenggang waktu 7
sampai dengan 10 tahun, anak membutuhkan pendidikan, motivasi, pengajaran, dan bukan
pemukulan atau hukuman.
4. Pada anak usia 11 - 12 tahun.
Pada usia ini, kemampuan bersosial anak semakin luas dan hubungan antar anak semakin
kuat dengan anggota masyarakat lain terutama dengan anak - anak sebaya. Dengan
demikian, anak sudah siap bergabung bersama mereka di sekolah dan taman pendidikan al
- Qur’an untuk belajar ilmu al - Qur’an.
MEDIA PENDUKUNG UNTUK MENANAMKAN CINTA ANAK PADA AL – QUR’AN
Beberapa media pendukung yang harus diperhatikan oleh para pendidik dalam
menanamkan cinta anak pada al – Qur’an, antara lain :
1. Kisah yang sesuai dengan anak dan mengandung pendidikan dan kejadian yang menarik
dan membuat anak terpengaruh, sehingga akan membangun loyalitas mereka kepada al –
Qur’an dan menimbulkan hubungan yang erat dengan al – Qur’an.
2. Memberikan apresiasi kepada anak atas jerih payah yang telah mereka lakukan dalam
menghafal al – Qur’an seperti : memberikan ucapan selamat, memberikan hadiah,
mengajak refreshing, dan lain – lainnya,
3. Anak – anak yang menghafalkan al – Qur’an sebaiknya mendapatkan perhatian yang lebih
dari keluarga dari pada yang lain, sehingga mereka yang menghafal al – Qur’an merasa
bahwa orang yang menghafal al – Qur’an mempunyai nilai tersendiri disbanding orang lain.
4. Mengadakan musabaqoh atau perlombaan, dan lain – lainnya.
KENDALA DALAM MENANAMKAN CINTA ANAK PADA AL – QUR’AN
Beberapa kendala yang sering kali muncul dalam upaya menanamkan cinta anak
pada al – Qur’an, yakni :
1. Kesalahan yang terjadi karena tidak memahami karakteristik pertumbuhan anak.
2. Kurangnya metode dan model pembelajaran yang dilakukan pendidik sehingga
membosankan.
3. Pengaruh budaya dan informasi seperti TV sehingga melupakan kecintaan pada al –
Qur’an.
4. Paham dan aliran yang tidak benar pada sebagian pendidik, misalnya pemaksan,
kekerasan dalam menghukum anak, akan mengganggu cinta anak pada al – Qur’an.
5. Teman yang tidak baik sehingga merusak kepribadian anak.
6. Tidak konsisten dalam perintah dan arahan menimbulkan cacat pada perasaan anak.
PAHALA MENDIDIK ANAK MENCINTAI AL – QUR’AN
Hadits Rasulullah SAW,
“Tidaklah seseorang mengajarkan al – Quran kepada anaknya di dunia kecuali ayahnya
pada hari kiamat dipakaikan mahkota surga. Ahli surga mengenalinya dikarenakan dia
mengajari anaknya al – Qur’an sewaktu di dunia.” (HR. Thabrani dari Abu Hurairah r.a .
Majma’uz –Zawaid jilid 4 hal 166).
PENUTUP
Mengingat begitu pentingnya menanamkan kecintaan anak pada al – Qur’an maka
tidak ada pilihan lain bagi kita selaku orang tua ataupun pendidik kecuali untuk bersegera
mendidik mereka mencintai al – Qur’an. Semoga generasi penerus kita mampu menjadi
genersi Qur’ani sehinga mampu menghadapi segala tantangan zaman seberat apapun.
Amiin.
MAROJI’
Ahmad Syarifuddin, 2005, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al – Qur’an,
Gema Insani: Jakarta.
Khalid bin Abdul Karim, Kunci – Kunci Tadabbur Al – Qur’an, Pustaka An-Naba’: Surakarta
Sa’ad Riyadh, DR, 2007, Mengajarkan Al – Qur’an pada Anak, Ziyad: Surakarta.
http://barokahyuni.blogspot.com/2013/07/mendidik-anak-mencintai-al-quran.html