teknologi persiapan-moekarto-2009

Post on 26-Jul-2015

117 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PERENCANAAN PERSIAPAN RAJUT BUNDAR

Moekarto Moeliono

Pada umumnya proses persiapan perajutan meliputi :

1. Proses Pengelosan (Winding)2. Proses Perangkapan (Doubling)3. Proses Penggintiran (Twisting)4. Proses Penghanian (Warping)- LUSI5. Proses Pencucukan (Drawing-in)-LUSI

Persiapan Perajutan

Contoh

Urutan Proses PerajutanBahan Baku

Pengelosan Pengelosan

Perangkapan Perangkapan

Penggintiran

Pemantapan

Perajutan

Rajut Pakan Benang Pakan

PenggintiranPemantapan

PenghanianPencucukan

Macam Benang :

1. Benang dari serat alam, seperti kapas, wool, sutera, rami, dll.

2. Benang semi-synthetic, seperti rayon viskosa, rayon acetat, dll.

3. Benang Synthetic, seperti nylon, poliester, acrilyc, polyprophhelene, dll.

BAHAN BAKU (BENANG)

Mutu Benang : Keseragaman Nomor Benang Keseragaman Twist Benang (Twist per

inci) Kekuatan Tarik (g/m) Grade Kerataan (U%)

Bahan Baku (Benang)

Penomoran Benang Penomoran Benang Tidak Langsung

(Makin besar diameter benang/makin kasar, makin kecil nomornya)

Macamnya : Ne1 dan Nm

Ne1 20 artinya benang tersebut tiap pound panjangnya 20 hanks.

Nm 10 artinya benang tersebut 1 gram

panjangnya 20 meter

Bahan Baku (Benang)

Ne1 = Panjang Benang (hanks)/Berat Benang (pound)

Nm = Panjang Benang (meter)/Berat Benang (gram)

Penomoran Benang Penomoran Benang Langsung

(Makin kecil diameter benang/makin halus, makin kecil nomornya)Macamnya : Tex dan Td (D)

100 Tex artinya benang tersebut tiap 1000 meter, beratnya 100 gram.

150 D artinya benang tersebut tiap 9000 meter, beratnya 150 gram.

Bahan Baku (Benang)

Tex = 1000 x Berat (gram)/Panjang (meter)

Td = 9000 x Berat (gram)/Panjang (meter)

Tujuan :

1. Penggulungan Benang dalam bentuk kelosan.

2. Memperbaiki mutu benang yang akan diproses, yang meliputi : kekuatan, kerataan, kebersihan dan sambungan-sambungan yang kurang baik.

3. Memperbaiki gulungan benang.

4. Meningkatkan efesiensi produksi.

PROSES PENGELOSAN

Mesin Kelos (Winding Mc.)

Tujuan :

1. Merangkap benang sesuai dengan kebutuhan proses selanjutnya

2. Mempersiapkan benang yang akan diproses gintir (twisting)

Pada dasarnya dalam proses perangkapan, baik mesin yang digunakan maupun prosesnya sama dengan proses pengelosan. Hanya pada proses perangkapan benang yang disuapkan lebih dari satu helai.

PROSES PERANGKAPAN

Proses penggintiran adalah merangkap beberapa helai benang yang kemudian diberi puntiran (twist) yang tertentu untuk setiap panjang tertentu.TPI : Twist per InchiTPM : Twist per meter

Tujuan dari proses penggintiran adalah untuk meningkatkan mutu dan kenampakan (oerformance) dari benang maupun kain yang ditenun dari benang tersebut, yang meliputi :- Keseimbangan puntiran- Kekuatan tarik- Tahan gosok- Efek hias- Kilau kain- Efek garis keper (pada hasil desain tenun)

PROSES PENGGINTIRAN

Macam Proses Penggintiran :

1. Penggintiran Turun (Down Twisting)

2. Penggintiran Naik (Up Twisting)

Proses Penggintiran

Penggintiran Turun (Down Twisting)

Keterangan :1. Rak kelos2. Bar Penahan3. Rol Penyuap4. Lapet5. Bobbin6. Spindel7. Tin Rol8. Pita Spindel9. Ring Rail10. Traveler

Penggintiran Naik (Up Twisting)

Keterangan :1. Tin Rol2. Pita Spindel3. Spindel4. Bobbin Cakra5. Lapet6. Traverse7. Penggulung Benang

Arah Puntiran pada Benang

S ZPutaran arah S Putaran arah Z

Puntiran benang ada dua macam yaitu : Puntiran arah S dan puntiran arah Z

Skematis Benang Gintir

Z

S

Z S SSS S

Z

KAIN RAJUT PAKAN

TWIST PER INCI

Twist per inch (TPI) = a V Ne1

a untuk benang rajut = 2,75 – 3,25

a untuk benang pakan = 3,50 – 4,00

a untuk benang lusi = 4,00 – 4,75

Terbentuk dari jeratan-jeratan dari satu macam benang atau lebih yang searah dengan lebar kain atau yang searah panjang kain.

Kain Rajut Pakan, yaitu terbentuk dari jeratan-jeratan benang yang memanjang keraah lebar kain atau arah pakan pada pertenunan.

Kain Rajut Lusi, yaitu terbentuk dari jeratan-jeratan benang kearah panjang kain, jadi seperti benang lusi pada kain tenun.

KAIN RAJUT

Kain Rajut

Kain Rajut Lusi Kain Rajut Pakan

Pemakaian nomor benang

• Ms Rajut Datar

Ne1 = Cut2 /14

Ms rajut Bundar

- Plain & Rib 1x1 Ne1 = Cut2 / 6

- Rib 2x2 Ne1 = Cut2 / 8

_ Kaos kaki plain Ne1 = Cut2 / 20

Ms rajut lusi Ne1 = Cut2 / 18

Kehalusan Mesin Rajut

• Untuk MRD & MRL

Jumlah jarum (alur) dlm “needle bed”

Cut ( gauge) =---------------------------------------------

Lebar kerja maksimum ( dalam inch)

Untuk MRB

Jumlah jarum (alur) dalam silinder

Cut ( gauge) = ------------------------------------------

Keliling silinder ( dalam inch)

Catt: Bila ms menggunakan 2 needle bed atau needle bar atau Silinder dan dial kehalusan akan menjadi dua kali

PARAMETER HITUNG

• COURSE• WALE• CPI (CPC)• WPI (WPC)• NOMOR BENANG• LIMBAH BENANG (WASTE)• DIAMETER MESIN• KEHALUSAN MESIN (GAUGE)• GRAMASI

PERHITUNGAN BAHAN BAKU• CPC = 50• WPC = 30• NOMOR BENANG (Ne1 = 30• LIMBAH BENANG (WASTE) = 0.5 %• DIAMETER MESIN = 26 inci• KEHALUSAN MESIN (GAUGE) = 30• PANJANG LOOP = 2,1 mm• Kain yang akan diproduksi 60 meter• BERAPA KG BAHAN YANG HARUS

DISEDIAKAN?

top related