struktur sosial kota

Post on 30-Jun-2015

2.665 Views

Category:

Education

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Tujuan: supaya mahasiswa mempunyai pemahaman tatanan sosial masyarakat kota.

Desa KotaKomunitas Non-Komunitas

Primitif Peradaban

Alamiah Palsu

Sederhana Rumit

Provinsial Kosmopolitan

Masyarakat suku Masyarakat Massal

Moral Korup

Desa Kota Stabil Berubah

Human Dehumanisasi

Homogen Heterogen

Personal Impersonal

Terintegrasi Disintegrasi

Sakral Sekuler

Takhayul Rasional

1. Diferensiasi ekonomik yang menjadi landasan terjadinya pengelompokan sosial.

2. Spesialisasi kerja yang menjurus kepada “profesionalisme”.

3. Hubungan sosial yang bersifat kompetitif.

4. Individu mendapat tempat utama karena prestasi yang dicapainya. Orang juga tidak memperdulikan tingkah laku pribadi sesamanya asal tidak merugikan dirinya.

5. Mobilitas yang tinggi untuk mengejar prestasi.

6. Kecendrungan terjadinya pengelompokan lokasi tempat tinggal.

7. Memudarnya perbedaan status kelamin dalam kedudukan, posisi dan status semua aspek kehidupan.

8. Hubungan sosial bersifat sekunder. Orang tinggal berdekatan tetapi secara sosial berjauhan.

9. Heterogenitas sosial: komunitas kota terbentuk dari berbagai macam kelompok suku, ras, agama, dsb.

10.Voluntary association: orang menggabungkan diri ke dalam perkumpulan yang disukainya secara sukarela.

Apakah ada pengaruh terhadap gereja yang berada di kota dengan struktur sosial kota yang baru saja kita bahas?

Berikan beberapa contoh kondisi gereja di daerah perkotaan!

1. Eopolis: kota pusat dari daerah-daerah pertanian dan yang mempunyai adat istiadat yang bercorak pedesaan.

2. Polis: kota yang berpusat dalam kehidupan keagamaan dan pemerintahan. Bentuknya seperti benteng yang kokoh dan di dalamnya terdapat tempat-tempat ibadah, pasar, industri kecil, lembaga pendidikan, tempat hiburan, olah raga, dsb.

3. Metropolis: kota yang memiliki penduduk yang sangat padat yang wilayahnya tidak mencukupi. Terdiri dari berbagai bangsa yang berdagang. Terjadi perkawinan antar bangsa atau ras. Terjadi juga percampuran kepercayaan. Secara fisik terlihat megah tetapi terjadi jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin.

4. Megapolis: kota ini merupakan tingkat lanjutan dari metropolis. Pada tahap perkembangan ini, gejala sosial sangat menonjol. Salah satunya adalah masalah kemiskinan yang dapat membuat terjadinya pemberontakan kaum miskin.

5. Tiranopolis: kota yang mengalami degradasi. Merosotnya moral penduduk, adanya kejahatan dan kemaksiatan yang menguasai penghuni kota.

6. Nekropolis: jenis kota yang sedang mengalami kehancuran menjadi rangka (Yun. nekros: bangkai). Kehidupan masyarakatnya runtuh dan kota menjadi puing-puing reruntuhan.

Carilah di internet sebuah contoh nyata bahwa di beberapa kota di Indonesia (setiap kelompok akan dibagi ke dalam beberapa kota) sudah mulai memasuki tahap Tiranopolis!

top related