resume riskesdas 2013

Post on 18-Jan-2016

20 Views

Category:

Documents

10 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

gizi 1

TRANSCRIPT

RESUME RISKESDAS 2013

KELOMPOK 2DIENI WULANDARI

IFTAH NURDIANATUL WAHIDAHMEDIKA GUSTI RAMADHANI

NURIYATUL MILLAHKELAS / SEMESTER : DIV / 6

Penyakit Yang Ditularkan Melalui Udara

1. ISPA(Infeksi Saluran Pernapasan Atas)

Period prevalence ISPA Indonesia menurut Riskesdas 2013 (25,0%) tidak jauh berbeda dengan 2007 (25,5%). Lima provinsi dengan ISPA tertinggi, yaitu:

1. Nusa Tenggara Timur (41,7%)2. Papua (31,1%)3. Aceh (30,0%)4. Nusa Tenggara Barat (28,3%)5. Jawa Timur (28,3%)

2. PNEUMONIA

Period prevalence dan prevalensi tahun 2013 sebesar 1,8% dan 4,5%. Lima provinsi yang mempunyai insiden dan prevalensi pneumonia tertinggi yaitu:

1. Nusa Tenggara Timur (4,6% dan 10,3%),2. Papua (2,6% dan 8,2%)3. Sulawesi Tengah (2,3% dan 5,7%)4. Sulawesi Barat (3,1% dan 6,1%)5. Sulawesi Selatan (2,4% dan 4,8%).

Berdasarkan kelompok umur penduduk, Period prevalence pneumonia yang tinggi terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun, kemudian mulai meningkat pada umur 45-54 tahun dan terus meninggi pada kelompok umur berikutnya.

Lima provinsi yang mempunyai insiden pneumonia balita tertinggi yaitu:

1. Nusa Tenggara Timur (38,5%)2. Aceh (35,6%)3. Bangka Belitung (34,8%)4. Sulawesi Barat (34,8%)5. Kalimantan Tengah (32,7%)

3. TB PARU

Prevalensi penduduk Indonesia yang didiagnosis TB paru oleh tenaga kesehatan tahun 2013 adalah 0.4 persen, tidak berbeda dengan 2007. Lima provinsi dengan TB paru tertinggi adalah Jawa Barat (0.7%), Papua (0.6%), DKI Jakarta (0.6%), Gorontalo (0.5%), Banten (0.4%) dan Papua Barat (0.4%).

Dari seluruh penduduk yang didiagnosis TB paru oleh tenaga kesehatan, hanya 44.4% diobati dengan obat program. Lima provinsi terbanyak yang mengobati TB dengan obat program adalah DKI Jakarta (68.9%). DI Yogyakarta (67,3%), Jawa Barat (56,2%), Sulawesi Barat (54,2%) dan Jawa Tengah (50.4%) (Buku Riskesdas 2013 dalam angka).

Penyakit Yang Ditularkan Melalui Makanan, Air Dan Lainnya.

1. HEPATITIS

• Prevalensi hepatitis 2013 adalah 1,2%, dua kali lebih tinggi dibandingkan 2007.

• Lima provinsi dengan prevalensi hepatitis tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur (4,3%), Papua (2,9%), Sulawesi Selatan (2,5%), Sulawesi Tengah (2,3%) dan Maluku (2,3%). Bila dibandingkan dengan Riskesdas 2007, Nusa Tenggara Timur masih merupakan provinsi dengan prevalensi hepatitis tertinggi.

2. DIARE

• Insiden dan period prevalen diare tertinggi adalah Papua (6,3% dan 14,7%), Sulawesi Selatan (5,2% dan 10,2%), Aceh (5,0% dan 9,3%), Sulawesi Barat (4,7% dan 10,1%), dan Sulawesi Tengah (4,4% dan 8,8%).

• Insiden diare balita di Indonesia 6,7 persen.• Insiden diare tertinggi adalah Aceh (10,2%),

Papua (9,6%), DKI Jakarta (8,9%), Sulawesi Selatan (8,1%), dan Banten (8,0%).

• Insiden diare balita tertinggi terjadi pada kelompok umur 12-23 bulan (7,6%), laki-laki (5,5%),tinggal di daerah perdesaan (5,3%), dan kelompok kuintil indeks kepemilikan terbawah (6,2%).

• Pengobatan dengan pemberian oralit dan zinc terbukti efektif dalam menurunkan tingginya angka kematian akibat diare sampai 40%.

• Pemakaian oralit dalam mengelola diare pada penduduk Indonesia adalah 33,3%.

• Lima provinsi tertinggi penggunaan oralit adalah Papua (59,5%), Nusa Tenggara Barat (52,5%), Papua Barat (51,6%), Nusa Tenggara Timur (51,5%), dan Jambi (51,1%).

• Pengobatan diare dengan menggunakan zinc pada penduduk Indonesia adalah 16,9 persen.

• Lima provinsi tertinggi pemakaian zinc pada pengobatan diare adalah Riau (32,4%), Lampung (31,3%), Nusa Tenggara Barat (25,8%), Bali (23,6%), dan Kalimantan Barat (23,6%).

Penyakit Yang Ditularkan Oleh Vektor (Malaria)

• Insiden Malaria pada penduduk Indonesia tahun 2013 adalah 1,9 persen menurun dibanding tahun 2007 (2,9%), dengan pengecualian Papua Barat di mana mengalami peningkatan tajam jumlah penderita malaria.

• Prevalensi malaria tahun 2013 adalah 6,0 persen. • Lima provinsi dengan insiden dan prevalensi tertinggi

adalah Papua (9,8% dan 28,6%), Nusa Tenggara Timur (6,8% dan 23,3%),Papua Barat (6,7% dan 19,4%), Sulawesi Tengah (5,1% dan 12,5%), dan Maluku (3,8% dan 10,7%), sebagian besar berada di Indonesia Timur.

• Prevalensi malaria pada anak kurang dari 15 tahun relatif lebih rendah dibanding pada orang dewasa, Keadaan ini menunjukkan kewaspadaan dan kepedulian penanganan penyakit malaria pada anak sudah baik.

• Prevalensi malaria lebih besar terjadi pada laki-laki (6,2%) daripada perempuan (5,8%)

• Semakin tinggi tingkat pendidikan sesorang, maka semakin rendah persentase insiden dan prevalensi malaria

• Insiden dan prevalensi malaria tertinggi dialami oleh penduduk yang bekerja sebagai petani/nelayan/buruh (2,5% dan 7,8%)

• Insiden dan Prevalensi malaria lebih besar terjadi di pedesaan (2,3% dan 7,1%) daripada di perkotaan (1,5% dan 5,0%)

• Lima provinsi yang tertinggi dalam mengobati malaria secara efektif adalah Bangka Belitung (59,2%), Sumatera Utara (55,7%), Bengkulu (53,6%), Kalimantan Tengah (50,5%) dan Papua (50,0%).

• Lima provinsi tertinggi yang penduduknya mengobati sendiri penyakit malaria adalah Papua Barat (5,1%), Papua (4,1%), Sulawesi Tengah (2,8%), Nusa Tenggara Timur (2,7%) dan Maluku Utara (2,3%).

• Proporsi tertinggi penderita malaria yang diobati dengan pengobatan sesuai program terdapat pada anak di bawah 15 tahun

top related