rencana pembangunan jangka menengah kampung … · kerja pembangunan desa (rpkd) yang diperlukan...
Post on 31-Oct-2020
12 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... i
BAB I .............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 1
Latar Belakang ........................................................................................................................................... 1
Contents
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... i
BAB I .............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................... 1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan merupakan proses multidimensi yang mencakup berbagai perubahan
mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan kelembagaan yang ada. Selain tetap
mengejar laju pertumbuhan ekonomi di tingkat masyarakat, pengelolaan sumber daya yang
berkelanjutan juga dimaksudkan sebagai upaya langsung untuk melakukan pengentasan
kemiskinan. Pembangunan juga dapat bermakna sebagai proses yang berlangsung terus
menerus dalam jangka panjang. Proses tersebut akan terlaksana dengan baik apabila unsur-
unsur pembangunan dapat terpenuhi yaitu dengan partisipasi yang termanfaatkan secara
penuh, setiap pelaku pembangunan mempunyai kemampuan yang sama dan masing-masing
pelaku dapat bertindak secara efisien dan efektif.
Pada dasarnya manfaat sebuah perencanaan dapat disebutkan antara lain sebagai penuntun
arah bagi para pihak dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Perencanaan dimaksudkan sebagai bentuk untuk meminimalisasi ketidakpastian, inefisiensi
dan penetapan standar serta mekanisme pengawasan kualitas terhadap kegiatan-kegiatan
yang telah direncanakan sebelumnya.
Pada konteks perencanaan desa atau sebutan nama lain, mengacu pada PP 72 tahun 2005
tentang Pemerintahan Desa dan Permendagri Nomor 114 tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa dikenal berbagai macam perencanaan desa yakni Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa atau dikenal dengan RPJMD dengan perencanaan 6 tahun dan Rencana
Kerja Pembangunan Desa (RPKD) yang diperlukan oleh pemerintah desa/kampung untuk
jangka satu tahun.
Rencana pembangunan Jangka Menengah merupakan bagian intergral dan tidak terpisahkan
oleh dalam dokumen perencanaan pembangunan desa secara bersama-sama dengan
perencanaan tahunanan desa atau disebut sebagai Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa).
RPJMDesa yang untuk konteks Kabupaten Berau selanjutnya di sebut RPJMKampung
dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan yang memuat arah kebijakan keuangan
kampung, strategi pembangunan kampung, dan program kerja kampung. Adapun tujuan
penyusunan RPJMKampung dimaksudkan untuk mewujudkan perencanaan pembangunan
kampung sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi lokal masing-masing; menciptakan
2
rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap program pembangunan di kampung;
memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di kampung serta menumbuh
kembangkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan di kampung.
RPJMKampung ini merupakan dasar bagi pemerintah kampung dalam menyusun program
kerja di kampung masing-masing. Sedemikian strategisnya, sehingga pemerintah kampung
dituntut untuk memiliki kapasitas dalam memfasilitasi para pihak di kampung sehingga
penyusunan dokumen perencanaan kampung ini mampu memotret kondisi dan kebutuhan
pembangunan di kampung.
Musyawarah perencanaan pembangunan jangka menengah Kampung adalah forum
musyawarah 6 tahunan dari para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menyepakati
kerangka dan rencana kegiatan pembanghunan selama 6 tahun. Musyawarah perencanaan
pembangunan bermakna, untuk membangun kesepahaman tentang kepentingan dan
kemajuan pembangunan di tingkat desa, dengan memotret potensi dan permasalahan yang
ada serta sumber-sumber pembangunan yang tersedia baik dari dalam desa sendiri maupun
dari luar desa.
Kampung Long Duhung yang saat ini berinisiatif terlibat dalam Program Karbon Hutan Berau
(PKHB) telah melakukan beberapa tahapan-tahapan program yang mengarah pada partisipasi
masyarakat dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Salah satu prasyarat penting agar
program ini berjalan dengan optimal adalah mengintegrasikan inisiatif tersebut dalam
kerangka perencanaan kampung menengah dan tahunan yang lebih sistematis dan
komprehensif. Harapannya, RPJMKampung akan menjadi panduan bagi seluruh pihak agar
program pembangunan kampung Long Duhung dapat terarah, terintegrasi dan mengakomodir
aspek-aspek kebutuhan dan pembangunan kampung yang selaras dengan iklim.
Dokumen RPJM Kampung Long Duhung tahun 2018-2023 merupakan penjabaran dari visi, misi
dan program (Rencana Strategis) Kepala Kampung yang tersusun secara sistematis, terarah,
terpadu, dan yang berkelanjutan dengan memperhatikan potensi wilayah dan cakupan
jangkauan pelayanan kepada warga masyarakat pada umumnya.
Musyawarah perencanaan pembangunan jangka menengah Kampung adalah forum
musyawarah 6 tahunan dari para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menyepakati
kerangka dan rencana kegiatan pembanghunan selama 6 tahun. Musyawarah perencanaan
3
pembangunan bermakna untuk membangun kesepahaman tentang kepentingan dan
kemajuan pembangunan di tingkat desa dengan memotret potensi dan permasalahan yang
ada serta sumber-sumber pembangunan yang tersedia baik dari dalam desa sendiri maupun
dari luar desa.
1.2 Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia 4389);
2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas
Undang-undang Nomor 32Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia omor 4844);
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lemabran Negara Republik Idonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2005 Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4587);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah) Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 41 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4090);
4
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2008 tentang kecamatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 40 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4826);
11. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Pengesahan, Pengundangan dan
Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
12. Peraturan Mentri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 Tahun 2007
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan
Masyarakat;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan
dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan;
15. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan
Pembangunan Desa;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007 tentang Pendataan Program
Pembangunan dan kegiatan Desa dan Kelurahan;
17. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
keuangan Desa;
18. Peraturan Mentri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 05
Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa;
5
19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.07/2015 Tentang Tata Cara
Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa;
1.3 Pengertian RPJM
Dalam Naskah Rencana Pembagunan Jangka Menengah Kampung yang Dimaksud
Dengan :
1. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah
Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan
Pemerintahan Desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban Desa tersebut;
3. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh BPK
besama Kepala Desa/Kampung;
4. Pengelolaan keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
Perencanaan, Pelaksanaan, Penata Usahaan, Pelaporan, Pertanggungjawaban, dan
Pengawasan keuangan daerah;
5. Anggaran pendapatan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah
Rencana keuangan Rencana keuangan Tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas
dan disetujui bersama oleh pemerintah dan DPRD dan ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
6. Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang selanjutnya disingkat APBN adalah
Rencana keuangan tahunan pemerintah yang dibahas dan disetujui bersama oleh
Pemerintah dan DPR, dan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Dana APBN
biasa berbentuk Dana Dekosentrasi dan dana Tugas pembantuan.
7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa/Kampungyang selanjutnya
disingkat RPJM Kampung adalah dokumen Perencanaan untuk Periode 6 (Enam)
tahun yang memuat arah kebijakan Pembangunan Desa/Kampung, arah kebijakan
6
Keuangan Desa, kebijakan umum, dan program-program prioritas kewilayaan,
disertai dengan Rencana Kerja.
8. Rencana Kerja Pembangunan Kampung yang selanjutnya disingkat RKP Kampung
adalah dokumen Perencanaan untuk Periode 1 (satu) tahun merupakan
Penjabaran dari RPJM Kampung yang memuat rancangan kerangka Ekonomi Desa,
dengan mempertimbangkan Kerangka Pendanaan yang dimutahirkan, program
Prioritas Pembangunan Desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju,
baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh
dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja
Pemerintah daerah dan RPJM Kampung.
9. Daftar usulan Rencana Kerja Pembangunan Desa/Kampung yang selanjutnya
disingkat (DURKP- Kampung) adalah daftar yang merupakan usulan kegiatan
pembangunan Kampung menggunakan dana yang sudah jelas sumbernya baik dari
APBN, APBD,(Provinsi, Kabupaten/Kota), APB Desa, Swadaya dan Kerjasama
dengan pihak ketiga.
10. Pembangunan Partisipatif adalah suatu sistem pengelolaan pembangunan di desa
bersama-sama secara musyawarah, mufakat, dan gotong royong yang merupakan
cara hidup masyarakat yang telah lama berakar budaya diwilayah Indonesia.
11. Frofil Desa adalah gambaran menyeluruh mengenai karakter desa yang meliputi
data Dasar keluarga, Potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,
kelembagaan, Prasarana dan sarana, serta perkembangan kemajuan dan
permasalahan yang dihadapi Desa.
12. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya
MUSREMBANGKAM) adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara
partisifatif oleh para pemangku kepentingan desa (Pihak berkepentingan untuk
mengatasi permasahan dasa dan pihak yang akan terkena dampak hasil
musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan di Kampung 6 (enam) dan 1
(satu) tahunan.
7
13. Lembaga kemasyarakatan desa atau disebut dengan nama lain adalah lembaga
yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra
pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat.
14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung yang disingkat dengan (APBK) adalah
rencana keuangan tahunan pemerintah desa yang dibahas dan disetujui bersama
oleh pemerintah Kampung dan Badan Permusyawaratan Kampung, dan
ditetapkan dengan Peraturan Kampung.
8
1.4 Tujuan dan Manfaat RPJMK
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMK) Kampung
Long Duhung ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut:
1.4.1 Tujuan RPJ Kampung
1. Agar Desa memiliki dokumen perencanaan Pembangunan Jangka Menengah kampung
(PRJM Kampung) dalam lingkup skala Kampung yang berkesinambuangan dalam waktu
6 tahun dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan kecamatan maupun
kabupaten.
2. Sebagai dasar/pedoman kegiatan pembangunan Kampung Long Duhung.
3. Menyusun Visi dan Misi Pembangunan Kampung, untuk menentukan arah
pembangunan dan langkah strategis untuk mencapainya.
4. Memberikan gambaran umum tentang potensi kampung yang ada di Kampung Long
Duhung serta strategi pelaksanaan pembangunan.
5. Sebagai dasar bagi pemerintah Kampung dalam penyusunan Rencana Kerja dan
Rencana Kegiatan Pembangunan Kampung (RKP-Kamp) yang akan digunkan sebagai
pedoman dalam penyusunan program untuk proses pencairan ADD.
6. Memudahkan proses monitoring dan evaluasi tahunan oleh Badan Permusyawaratan
Kampung dan Pemerintah Kampung serta masyarakat Kampung Long Duhung
1.4.2 Manfaat penyusunan RPJM Kampung :
1. Menerapkan konsep pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan 6 tahun kedepan,
2. Memanfaatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia secara
berkelanjutan,
3. Dapat mengetahui arah pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
keadaan setempat serta memperhatikan aspek prioritas,
4. Adanya rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap program,
5. Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan Kampung,
6. Menumbuhkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan di
tingkat kampung.
9
BAB II
FROFIL DESA
2.1 Kondisi Desa/Kampung 2.1.1 Gambaran Umum
Awalnya, penduduk Kampung Long Duhung berasal dari Muara Sungai Duhung, salah
satu anak Sungai Kelay yang berada hulu kampung (saat ini merupakan administrasi
kampung Long Lamjan). Selang sepuluh tahun setelah Indonesia merdeka, Kampung Long
Duhung dipimpin oleh Kepala Kampung bernama Ding Anyiu. Pada masa tersebut,
kebakaran terjadi di lokasi Long Gahyin menyebabkan masyarakat berpindah ke Muara
Long Duhung. Perpindahan ini tidak menetap karena sebagian masyarakat masih sering
bolak-balik.
Pada tahun 1968, masa Kepala Kampung Lih Awun, misionaris Protestan mulai masuk
ke Long Duhung melalui Pendeta Damus, Singa dan Petrus, yang dilanjutkan pendeta
Samuel Dawat. Perubahan kondisi keagamaan pun secara perlahan dari kepercayaan
nenek moyang menjadi Protestan. Kegiatan-kegiatan adat istiadat masyarakat yang
bertentangan dengan ajaran Protestan lambat laun mulai berkurang.
Empat tahun kemudian kelaparan melanda Kampung Long Duhung akibat bencana banjhir.
Di masa Kepala Kampung yang dipegang oleh Dalay Dai, masyarakat Long Duhung mulai
mengenal berladang yang ditularkan oleh Guru Mincai, seorang yang bersuku Berau. Pada
tahun 1972 inilah titik awal perubahan cara pemenuhan kebutuhan masyarakat dari yang
semula hanya memanfaat hasil hutan yang telah ada untuk pemenuhan kebutuhan dasar
(subsisten) perlahan-lahan memproduksi beras (semi produksi).
Tiga tahun kemudian masyarakat Long Duhung pindah lagi ke Nguik K,Sui, lebih hilir
dari tempat semula, jumlah kepala keluarga yang pindah sebanyak 17 kepala keluarga.
Sampai terjadinya banjir besar yang menghanyutkan lumbung-lumbung padi pada tahun
1979.
Pasca banjir ini tahun 1980, dinas sosial Kabupaten Berau menganjurkan masyarakat Long
Duhung untuk pindah ke Muara Sungai Gie1 dan pada tahun itu pula masyarakat Long
10
Duhung pindah ke Muara Sungai Gie. Dua tahun kemudian mulai dibangun sekolah dasar
di lokasi tersebut dan dimulainya pendidikan formal di Muara Sungai Gie.
Pada tahun yang sama terjadi pula kemarau panjang, kemarau ini tidak hanya lingkup
Kecamatan Kelay saja tetapi merupakan kemarau panjang di Kalimantan. Anehnya setahun
kemudian, tepatnya tahun 1983 musim buah di sekitar daerah tersebut mengalami panen
yang paling besar dan juga kematian penduduk yang cukup banyak akibat malaria.
Tahun 1984 masyarakat Long Duhung pindah ke Muara Sungai Melay dengan alasan
mencari lahan yang lebih subur, lokasi pemukiman di muara Sungai Melay ini dulunya
pernah di tempati oleh Suku Kayan yang sedang singgah dan sekarang sudah menetap di
Kampung Miau Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur. Pada tahun itu Kepala
Kampung bernama Titus dan merupakan saat panen madu yang paling banyak.
Pada tahun 1985 masyarakat Kampung Long Duhung terjangkit penyakit Typhus dan
Malaria, tidak diketahui berapa jumlah penduduk yang terkena penyakit tersebut. Tiga
tahun kemudian Program PMDH2 PT Alas Helau mulai masuk dan pada saat yang sama
dimulainya pembangunan gereja secara swadaya. Pembangunan gereja itu juga dibantu
oleh PT Alas Helau dua tahun kemudian, di samping bantuan untuk pembangunan Sekolah
Dasar pada tahun yang sama.
Dalam rentang waktu 1991 sampai 1999 pendeta di Long Duhung berturut-turut dari
Zenas, Yeheskel sampai dengan Samuel Anom, sedangkan Kepala Kampung dari Marsoni,
Yahya, sampai Misak. Dan pada tahun 1999 inilah mulai masuk program PMDH PT
Mardhika Insan Mulia. Pada saat yang sama dimulainya pembalakan kayu skala besar di
wilayah Kampung Long Duhung.
Pada tahun 2000 Long Duhung mulai memiliki seorang perawat Kesehatan (Paramedis)
program PMDH PT. Mardhika Insan Mulia, dan terjadi penyakit bisul besar-besaran yang
menimpa masyarakat. Dan pada tahun yang sama terjadi pula insiden PT. Aditya Kirana
Mandiri yang masuk di muara sungai Bulu tanpa ijin masyarakat yang berakibat penahanan
alat berat oleh masyarakat dan mulai terbukanya jalan tembus di muara sungai Bulu
tersebut. Pada tahun tersebut pula masyarakat Long Duhung menandai lokasi asal mereka
di sungai Duhung agar perusahaan mengetahui dan tidak menggusurnya. Setahun
11
kemudian masyarakat dikejutkan lagi oleh penggusuran kuburan dan kebun masyarakat
yang dilakukan PT Mardhika Insan Mulia yang berakibat masyarakat mendemo perusahaan
tersebut.
Tahun 2002, banjir melanda ladang-ladang masyarakat di sungai Bulu, sehingga padi
masyarakat banyak yang hanyut, pada saat yang sama pohon-pohon buah mulai
musimnya, tetapi setelah itu ada masyarakat yang terkena cacar. Pada tahun yg sama PT
Aditya Kirana Mandiri datang ke Desa Long Duhung untuk membicarakan janji sewa
basecamp yang dipakai.
Tahun 2004/2005 dari sungai Melay masyarakat Long Duhung pindah ke wilayah
sungai Bulu dengan alasan peningkatan pembangunan infrastruktur kampung.
Pembangunan perumahan dibantu oleh PT. Mardhika Insan Mulia sebagai salah satu dari
program Bina Desa. Pada tahun yang sama masyarakat membangun kebun kakau bagi
setiap kepala keluarga dengan di dampingi lembaga lingkungan (World Education) yang
ada di kecamatan Kelay untuk pengadaan bibit dan peningkatan kapasitas.
Tahun-tahun selanjutnya pembangunan infrastruktur seperti balai serbaguna kampung,
puskesmas pembantu, semenisasi jalan dan pembangunan lainnya dibangun pada
kampung Long Duhung.
Pada tahun 2011 dilakukan pemilihan kepala kampung dari yang sebelumnya adalah Pak
Willem selanjutnya terpilih Pak Misak untuk periode selanjutnya. Dan Pada tahun periode
2018-2023 yang terpilih sebagai Kepala Kampung Long Duhung adalah Pak Wesly.
Tahun Kejadian
1950 Pertemuan antara masyarakat bahwa Indonesia merdeka
1960 Terbentuk Kampung Long Duhung yang memiliki SK atau diakui oleh pemerintah sebagai kampung yang menetap dan terletak di muara sungai Duhung. Ding Anyiu menjadi kepala kampung. Belum ada mesin-mesin seperti chain shaw, ketinting, sepeda motor dan lainnya. Musim kemarau dan hujan masih stabil/ dapat diprediksi, Hasil hutan/ kayu tersedia (masih banyak). Penyakit yang mewabah cacar dan penyakit kulit
1962 Kebakaran di kampung Long Gahyin Dari Long Duhung lama pindah Muara Long Duhung
1968 Lih Awun menjabat sebagai Kepala Kampung. Pendeta Damus Singa dan Vetrus masuk ke Long Duhung.
1972 Kepala desa Lih Awun diganti dengan Kades Dalay Dai.Pernah terjadi kelaparan. Mulai berladang di Muara Duhung dipimpin oleh guru Mincai. Pada tahun ini terjadi banjir besar yang menghancurkan kampong
12
1975
Masyarakat pindah ke Nguik Sui ( Hulu Long Boy ) sebanyak 17 orang Kepala Keluarga.Pendeta yang bertugas adalah Pendeta Luther
1976 Masyarakat Long Duhung sudah mempunyai mesin ketinting milik nenek Harun.Masyarakat Long Duhung mulai mengalami perubahan berladang dan berkebun tapi masih dikuasai oleh pedagang luar.
1978 Pendeta yang bertugas adalah pendeta Antonius
1979 Kampung Ngui K, Sui dilanda banjir
1980 Kampung dilanda banjir besar yang menghanyutkan lumbung-lumbung padi. Masyarakat Long Duhung pindah ke Long Gi atas inisiatif dinas sosial. Pendeta yang bertugas adalah pendeta Daring
1982 Pendidikan mulai masuk Ke desa Long Gie. Terjadi kemarau panjang.
1983 Musim buah yang panennya paling besar tidak seperti biasanya. Masyarakat banyak meninggal karena penyakit malaria
1984 Masyarakat pindah dari Long Gi ke Long Melay yang sekarang namanya Long Duhung. Kepala desa yang menjabat adalah Bapak Titus. Tahun ini musim panen madu paling banyak
1985 Masyarakat terkena penyakit Typhus dan malaria. Pendeta yang bertugas adalah Bp. Jeffry kemudian digantikan oleh Bp. Bilung. Kebun pisang, kakao mulai dibudidayakan oleh sebagian besar masyarakat
1987 PMDH Alas Helau masuk ke desa Long Duhung Gereja dibangun secara swadaya
1988 Perusahaan Alas Helau membantu pembangunan gereja. PT. Alas Helau membangun SD untuk desa Long Duhung
1991 Sebagai gembala adalah Bp. Zenas
1994 Kepala desa Long Duhung adalah Bp. Marsoni
1995 Terjadi kebakaran dapur di rumah Bp. Roben
1996 Kepala desa Long Duhung adalah Bp. Yahya. Sebagai Babinsa Long Duhung adalah Bp. Martin tapi dia menetap desa di Long Gie. Terjadi malapetaka perahu Bp. Roben terbalik di hilir Long Boy
1997 Sebagai Bp. Gembala adalah Bp. Yeheskel
1998 Perahu Bp. Misakh karam di Batu Lubang karena orang kerja kayu. Terjadi kemarau
1999 Sebagai Kepala desa adalah Bp. Misak. PMDH Mahardika masuk ke Kampung Long Duhung. Bp. Gembala Adalah Bp. Samuel Anom
2000 Kepala adat adalah Bp. Samion. Perawat kesehatan yang pertama kali di desa Long Duhung adalah ibu Mariati. Masyarakat terkena penyakit Abses ( bisul ) besar-besaran. Masyarakat menahan alat berat PT. Wana Bhakti karena masuk tanpa izin di Sungai Bulu. PT. Wana Bhakti membangun Base Camp di Sungai Bulu dengan janji menyewa tanah ke masyarakat. Jalan Sungai Bulu sudah tembus oleh PT. Wana Bhakti. Tanah adat di beri tanda kayu ulin (di mana cari makan disana, dia tinggal dan dikuburkan) tanah adat Long Duhung didaerah sungai Lu. di wilayah Administrasi Kampung Long Boy sekarang
2001 Masyarakat mendemo PT. Mardhika karena menggusur kuburan dan kebun masyarakat. Masyarakat desa Long Duhung terkena wabah malaria (99 %). Pertanian dan perkebunan terancam gagal produksinya karena musim yang
13
tidak menentu dan penyakit tanaman pisang. Hama dari binatang pengganggu, babi, monyet, dll. Terbukanya jalan darat melalui jalan logging
2002 Terjadi banjir di Sungai Bulu yang membuat padi masyarakat hanyut. Tanggal 23 Juli dapur Bp. Roben terbakar lagi. Musim buah, semua masyarakat ke hutan mencari buah. Setelah musim buah masyarakat terjangkit wabah penyakit malaria, ada sebagian masyarakat desa Long Duhung terjangkit penyakit masyarakat TBC (penyakit turunan) dan penyakit cacar menyerang pada anak-anak usia 3 s/d 5 tahun. Tanggal 12 Juli 2002 pimpinan PT. Wana Bhakti datang ke Kampung Long Duhung bertemu dengan aparat Kampung membicarakan tentang janji sewa Base Camp di tanah adat kampung Long Duhung yang sampai sekarang belum ada. Lembaga TNC masuk ke Long Duhung
2004 Kampung Long Duhung di muara Sungai Melay pindah ke muara Sungai Bulu
2.1.2 Keadaan Geografis
Secara geografis, Kampung Long Duhung berada pada 116,92⁰ BT & 1,96⁰ LU – 116,92⁰ BT
& 1,80⁰ LU dengan topografi yang datar dan berbukit dalam kawasan hutan dataran
rendah. Kampung Long Duhung memiliki luas 17.420,42 Ha.
Secara administratif Kampung Long Duhung berbatasan dengan:
• Sebelah Utara dengan Kampung Long Beliu/ sungai Gih
• Sebelah Timur dengan Kecamatan Segah/ sungai Siduung
• Sebelah Selatan dengan Kampung Long Beliu
• Sebelah Barat dengan desa Long Boy
2.1.3 Status Kawasan dan Peruntukan lahan
Kawasan Kampung Long Duhung merupakan status kawasan hutan yang berada pada
wilayah Kawasan Budidaya Kehutanan dan hutan lindung. Terdapat 4 IUPHHK-HA pada
kawasan administrasi kampung, yaitu PT Mahardika Insan Mulya, PT Karya Lestari, PT
Wana Bhakti, dan PT. Aditya Kirana Mandiri. Kampung Long Duhung sendiri merupakan
kampung binaan dari PT Mahardika Insan Mulia.
Berdasarkan hasil perencanaan tata guna lahan masyarakat. Secara peruntukan kawasan
kampung Long Duhung juga terdapat peruntukan lahan sebagai ladang dan kebun yang
dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Long Duhung.
14
Berdasarkan Perencanaan Tata ruang kampung Long Duhung tahun 2004, luas administrasi
kampung Long Duhung adalah 17.420, 42 hektar dengan peruntukan 2.571,71 Hektare
untuk pemukiman, lahan perladangan dan kebun. 1.958, 82 Hektar Kawasan Wungun,
124,83 Hektar Kawasan Sumber Air Bersih dan Listrik, selebihnya adalah kawasan hutan
(KBK dan Hutan Lindung).
Dalam hal pemanfaatan Kawasan oleh masyarakat, wilayah Long Duhung di kategorikan
menjadi empat zona pemanfaatan, yaitu;
1) Kawasan untuk pemukiman
2) Kawasan untuk keperluan berburu dan meramu hasil hutan,
3) Kawasan perladangan,
4) Lokasi adat.
Sementara untuk pemanfaatan untuk kepentingan berburu dan meramu tidak dibatasi
lokasi tertentu, pergerakan berburu dan meramu masyarakat Long Duhung sampai juga ke
Hulu Sungai Gie, maupun sungai Kelay. Untuk kawasan perladangan terletak di kanan-kiri
Sungai Kelay dan Sungai Bulu serta untuk lokasi adat terletak di Sungai Lu’ dan Sungai
Duhung. Semua lokasi tersebut berhimpit dengan lokasi-lokasi IUPHHK-HA yang ada
disekitar tersebut.
Lahan perladangan masyarakat berupa ladang gilir balik tebas bakar, khususnya
perladangan untuk pemenuhan kebutuhan karbohidrat/beras guna pemenuhan
kebutuhan sehari-hari. Juga terdapat lahan yang diperuntukkan sebagai kebun dengan
pohon campuran, pohon buah, pohon kayu dan tanaman perkebunan seperti kakao. Jenis
tanah di kampung long Duhung umumnya berwarna kuning kemerahan. Terdapat lahan
berawa yang dapat dimanfaatkan sebagai persawahan untuk pemenuhan kebutuhan beras
masyarakat sebagai sumber karbohidrat.
2.1.4 Kondisi Demografis
a. Jumlah Penduduk menurut umur dan jenis Kelamin
1. Jumlah Penduduk Kampung Long Duhung Menurut Jenis Kelamin adalah sebagai berikut
Jumlah penduduk : 145 jiwa
Jumlah KK : 37 KK
Jumlah laki-laki : 73 jiwa
15
Jumlah perempuan : 72 jiwa
2. Berdasarkan data penduduk tahun 2017 kampung Long Duhung, data kampung dapat dilihat
sebagai berikut:
1. Sebaran penduduk berdasarkankelompok usia :
No Usia L P Jumlah
1 Kurang dari 5 tahun 5 13 18
2 5 sampai dengan < 12 tahun 8 10 18
3 12 sampai dengan <18 tahun 12 10 22
4 18 sampai dengan < 45 tahun 37 31 68
5 45 sampai dengan < 60 tahun 4 4 8
6 Lebih dari 60 tahun 7 4 11
Jumlah 73 72 145
2. Sebaran penduduk berdasarkan tingkat pendidikan :
No Tingkat pendidikan L P Jumlah
1 Belum sekolah 4
4 8
2 Play Group/ \TK 4 12 16
3 Pelajar Sekolah Dasar/MI 11 8 19
4 Tamat Sekolah Dasar 2 2 4
5 Tidak tamat SD/MI 25 16 41
6 Pelajar SMP/MTs 4 10 14
7 Tamat SMP/MTs 2 - 2
8 Tidak tamat SMP/MTs 3 5 8
9 Pelajar SMU 4 1 5
10 Tamat SMA/SMK sederajat 2 4 6
11 Tidak tamat SMA/SMK sederajat 3 3 6
12 Mahasiswa 3 - 3
13 Diploma - - -
14 Sarjana 1 1 2
15 Doktor
16 Tidak tamat kuliah 2 1 3
17 Tidak pernah sekolah 3 5 8
Jumlah 73 72 145
3. Sebaran penduduk berdasarkan pekerjaan
16
2.1.5 Keadaan Prasarana dan Sarana Pembangunan
I. Prasarana dan Sarana Perekonomian Perekonomian
1. Sarana Perhubungan Desa
Kampung Long Duhung saat ini terhubung dengan kampung lain dengan adanya akses
jalan darat yang dibuka oleh perusahaan kayu atau IUPHHK. Meskipun sebagai jalan logging
kampung Long Duhung dan lainnya memanfaatkan jalan ini untuk menuju ke ibukota
kabupaten dan ibukota kecamatan. Dikala musim penghujan jalan menuju kampung Long
No. Pekerjaan L P Jumah
1 Belum bekerja dan tidak sekolah
4 4 8
2 Play Group/TK 4 12 16
3 Pelajar sekolah dasar/sederajat
11 8 19
4 Usia SD tetapi tidak bersekolah
- - -
5 Pelajar SMP/sederajat 4 8 12
6 Usia SMP tetapi tidak bersekolah
7 Pelajar SMA/sederajat 6 3 9
8 Usia SMA/ sederajat tetapi tdk sekolah
2 1 3
9 Mahasiswa 2 - -
10 Petani 21 21 42
11 Nelayan - - -
12 Tukang Kayu - - -
13 Buruh 4 - -
14 Pengusaha - - -
15 Aparat Kampung 10 3 113
16 Wiraswasta 9 9
17 PNS 3 3
18 Ibu Rumah tangga - -
19 Karyawan Swasta 5 1 6
20 TNI/POLRI - - -
21 Pengangguran Usia Produktif
- -
22 Pekerjaan Lainnya 2 2
23 Tidak Bekerja manula
Jumlah 73 72 145
17
Duhung hanya dapat dilewati dengan mobil double karena licin. Tak jarang terdapat jembatan
yang rusak sehingga akses menuju kampung ini terputus dan harus melalui jalan sungai.
2. Sarana Transportasi
a. Sepeda Motor : 37
b. Mobil : 1
c. Perahu : 37
d. Ketinting : 37
3. Pasar/toko/warung
a. Pasar :
b. Toko :
c. Kios : 2
II. Prasarana dan Sarana sosial Budaya
1. Sarana /tempat Ibadah
a. Gereja : 1 unit
b. Balai Pertemuan Umum : 1 Unit
2. Sarana Pendidikan
a. SD : 1 unit
b. Play Grup/Paud : 1 unit
3. Sarana Olaraga
a. Lapangan Bola Volly : 2 Unit
b. Lapangan Bulutangkis : 2 unit
4. Sarana Kesehatan
a. Pustu : 1 Unit
b. Posyandu : 2 Tempat
5. Sarana Kesenian
Tarian Mapnan : 2 Grup
2.1.6 Mata Pencaharian
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, Masyarakat Kampung Long Duhung, melakukan
beberapa kegiatan yang kompleks seperti berladang, berburu, mencari buah, mencari madu,
mencari ikan, bekerja di Perusahaan dan mencari emas.
18
1. Berladang
Berladang ini merupakan pola yang dilakukan oleh masyarakat setiap tahun, dilakukan secara
bergotong royong dengan pengaturan waktu pelaksanaan yang telah ditentukan. Padi yang
ditanam merupakan padi lokal jenis padi gunung. Hasil dari berladang untuk saat ini tidak
dipasarkan tetapi lebih banyak digunakan sebagai persediaan pangan setahun kedepan, tetapi
bila ada yang membeli (tapi kasusnya sangat sedikit) biasa dijual seharga IDR 12.000/kg.
Kegiatan berladang ini dilakukan oleh hampir semua rumah tangga di Kampung Long Duhung.
Di samping menanam padi masyarakat kadang-kadang menanam tanaman sayuran tetapi
dalam jumlah terbatas.
2. Berburu
Aktivitas ini tidak memiliki pola tertentu dan dilakukan pada umumnya masyarakat Kampung
Long Duhung. Aktivitas berburu ini dilakukan masyarakat sesuai keinginan, dan paling lama
untuk berburu itu dalam rentang satu minggu sekali umumnya setiap hari Sabtu. Dari hasil
survey 7 orang responden, binatang yang paling sering didapat di Kampung Long Duhung
adalah babi dan payau, hasil buruan ini semua dimakan sendiri. Dan rata-rata dalam satu bulan
mendapatkan 5 (lima) ekor binatang buruan. Hasil berburu seluruhnya untuk pemenuhan
kebutuhan pangan sehari-hari. Hasil buruan yang didapat akan dibagikan kepada seluruh
masyarakat kampung dengan diolah terlebih dahulu (direbus).
3. Mencari Ikan
Mencari ikan dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Sungai Kelay dan anak
sungainya di sekitar kampung merupakan tempat sehari-hari masyarakat mencari ikan.
Pendapatan Ikan ini rata-rata 80% digunakan sendiri, sisanya dijual kepada pengumpul yang
secara regular ke kampung untuk membeli ikan tangkapan masyarakat. Setiap rumah tangga di
Long Duhung mencari ikan tiga kali dalam seminggu dengan pendapatan 15 ekor ikan setiap
bulan dengan ukuran rata-rata3. Harga jual komoditas sekitar Rp. 20.000, untuk ikan Salap dan
Rp. 30.000,- untuk ikan Patin. Dalam mencari ikan ini masyarakat menggunakan pancing, jala,
pukat dan tombak.
4. Mencari madu
19
Mencari madu ini tidak dilakukan sehari-hari tetapi dilakukan dalam waktu-waktu musimnya
saja. Biasanya madu ada setelah musim buah tiba. Mencari madu ini dilakukan oleh sebagian
masyarakat. Mencari madu dengan berkelompok dengan jumlah 4-5 keluarga dimana hasilnya
akan dibagi secara merata dan terkadang sebagian dibagikan kepada masyarakat yang tidak
ikut mencari agar dapat ikut merasakannya. Madu ini digunakan untuk keperluan sendiri,
tetapi bila ada yang membeli rata-rata seharga Rp. 100.000,- sampai Rp. 150.000,- setiap
liternya. Dalam satu sarang biasanya menghasilkan 10 sampai 20 liter, sementara dalam satu
pohon madu4 terdapat beberapa sarang. Madu ini merupakan alternatif simpanan untuk
mendapatkan uang kontan. Dari beberapa orang pengumpul madu di Long Duhung rata-rata
hasil dari madu setiap orang sekitar 35 liter per tahun5.
5. Bekerja di Perusahaan
Beberapa warga masyarakat ada yang bekerja di PT. Karya Lestari, PT. WSS, PT. MIM dan PT
AKM. Meskipun mereka bekerja di perusahaan bila ada kegiatan-kegiatan kampung selalu
kembali untuk melakukan gotong royong. Ada beberapa keluarga yang bekerja dan anak muda
yang bekerja di perusahaan sebagai chainsaw man, mekanik, penjaga malam dan beberapa
keahlian lainnya.
6. Mencari emas dan gaharu
Emas masih merupakan sumber pendapatan tunai yang cukup dominan di Kecamatan Kelay,
tidak hanya masyarakat Long Duhung tapi juga kampung-kampung lain khususnya yang berada
di hulu Kelay. Setiap musim kemarau masyarakat Long Duhung akan pergi mencari emas di
anak-anak sungai Kelay maupun pinggir sungai Kelay dalam waktu relatif panjang sekitar 2
minggu sampai 1 bulan. Terlebih lagi dengan semakin tingginya harga emas saat ini, aktivitas
ini selalu dilakukan setiap selesai kegiatan rutin di kampung misalnya setelah menebas dan
menebang, nugal, panen, sebelum natal dan waktu lain ketika kemarau panjang. Harga emas
saat ini berkisar IDR 430.000/gram. Selain emas, gaharu masih sering dicari oleh sebagian
masyaraka Long Duhung. Namun saat ini dengan semakin banyak orang mencari dari berbagai
suku, gaharu sangat sulit ditemukan khusunya yang memiliki kualitas baik.
2.1.7 Sistem Perladangan gilir balik
20
Dalam melihat tingkat suksesi hutan, masyarakat mengenal dua tingkatan suksesi yaitu rimba
dan belukar. Kondisi rimba bila hutan tersebut belum pernah dibuka ladang, sedangkan
belukar adalah bila hutan tersebut pernah dibuka ladang. Dalam berladang, masyarakat
menggunakan sistem gilir balik (istilah yang umum: shifting cultivation). Dalam sistem ini
masyarakat membutuhkan tiga sampai lima lokasi ladang yang akan digilir setiap tahunnya.
Biasanya luas ladang sekitar satu hektar.
Walaupun akhir-akhir ini jumlah plot ladang masyarakat dari tahun ke tahun semakin
bertambah. Dari penggalian kepemilikan lahan yang dimiliki oleh masyarakat pada tahun 2010,
beberapa anggota masyarakat mengakui memiliki ladangan sejumlah 30 plot.
Tahapan-tahapan dalam berladang dalam masyarakat Long Duhung tidak jauh berbeda dengan
masyarakat lainnya di Kecamatan Sungai Kelay.
1. Mtau Tana’ (Survey lokasi)
Tahapan ini biasanya dilakukan pada awal sekali, bertujuan untuk mengetahui kesuburan
tanah. Dalam meneliti kesuburan tanah tersebut, masyarakat memiliki pengetahuan
tradisional untuk mengetahuinya. Tanah yang subur ditandai dengan kondisi tanahnya
gembur, selain itu ditumbuhi pula jenis tumbuhan Kembang batu, Lbu Binuang, dan kayu
ketimangar. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh laki-laki. Dan dilakukan oleh masing-masing
keluarga
2. Perencanaan berladang
Sebelum dilakukan kegiatan pembukaan lahan, semua perlengkapan dikumpulkan dan
diadakan doa bersama menurut agama Protestan. Dalam perencanaan ini dilakukan secara
bersama untuk mengatur lokasi berladang, dan menentukan waktu mulai kegiatan serta
menentukan ketua kerja. Perencanaan ini biasanya dilakukan pada bulan April.
3. Menebas (Lemliq)
Menebas bertujuan membersihkan belukar ataupun pohon kecil-pohon kecil agar
memudahkan dalam menebang. Menebas ini biasanya dilakukan pada bulan April, Mei, Juni
dan dilakukan biasanya oleh ibu dan bapak serta anak-anak yang sudah besar. Setelah ditebas
ini dibiarkan kurang lebih seminggu agar mati dan kering. Dalam menebas ini menggunakan
mandau.
21
4. Menebang (Wang)
Setelah menebas maka dilakukan penebangan. Tahapan ini bertujuan untuk menebang pohon-
pohon besar sehingga semua tumbuhan diatas ladang tidak ada yang tegak lagi. Kegiatan ini
biasa dilakukan pada bulan Mei, Juni, Juli, dan biasanya dilakukan oleh laki-laki. Dalam
menebas ini masyarakat menggunakan chainsaw atau kampak.
5. Mencincang (Saw)
Setelah semua pohon besar ditebang, maka dilakukan memotong dahan-dahan atau sering
juga disebut mencincang, agar dapat mudah kering dan mudah dibakar. Tahapan ini dalam
bahasa punan disebut ”Sau”. Biasanya kegiatan ini dilakukan pada bulan Mei, Juni, dan Juli dan
dilakukan bersama-sama oleh perempuan dan laki-laki.
6. Membakar (Tung)
Sekitar bulan Agustus mulai di lakukan kegiatan membakar setelah semuanya kering. Kegiatan
ini dalam bahasa Punan disebut “Tung” dan biasa dilakukan bersama-sama. Dalam membakar
ini, masyarakat selalu memperhatikan keadaan cuaca dan angin. Bila cuaca panas baru dimulai
membakar. Waktu membakar biasanya pada pukul 02.00 siang dilakukan secara serentak,
lama membakar antara 1 sampai 2 jam.
7. Menugal (Kul) dan Menanam (Wus)
Kegiatan ini biasa dilakukan antara bulan Agustus dan September, karena bertepatan dengan
musim hujan. Cara menugal ini dengan memasukkan biji-biji padi ke dalam lubang tanah, yang
dibuat oleh sebilah tongkat. Biasanya bapak yang membuat lubang dan ibu-ibu yang
memasukkan biji padi.
8. Merumput (wat lau)
Kegiatan ini biasa dilakukan ketika padi berumur tiga bulan, dan mulainya tumbuh rerumputan
di sekitar padi, Biasanya merumput ini dilakukan oleh ibu-ibu dengan menggunakan lingga
(skoy).
9. Panen (tam)
Panen ini biasanya dilakukan pada bulan Februari atau Maret. Dalam melakukan panen
dilakukan oleh semua keluarga dengan menggunakan anai-anai. Hasil panen diangkut masih
dengan tangkai padi dimasukkan ke dalam karung dengan perahu.
22
2.1.8 Persepsi Masyarakat Tentang Kecenderungan Perubahan
Dari beberapa topik yang diamati masyarakat telah terjadi dinamika perubahan. Hasil panen
semenjak tahun 1994 hingga 2002 tidak banyak mengalami perubahan artinya hasilnya biasa
saja, hanya saja pada tahun 1998 mengalami penurunan karena kemarau. Tetapi pada tahun
1999 kembali seperti biasa.
Hasil madu tahun 1994 sampai 1997 menghasilkan seperti biasa, tetapi pada tahun 1998 hasil
madu meningkat dari biasanya karena bertepatan dengan musim buah. Setelah tahun 1998
tidak ada musim madu tetapi pada tahun 2001 dan 2002 mulai musim madu tetapi hasilnya
telah berkurang seperti biasanya. Sementara untuk hasil buah yang terbanyak pada tahun
2002 dan tahun 1998 sementara untuk tahun 1999, 2000 tidak ada musim buah.
2.2 Kondisi Pemerintahan Desa
Roda Pemerintahan kampung Long Duhung sampai hari ini berjalan dengan baik dan kondusif,
baik dari internal Pemerintahan Kampung, BPK, LPM, KPM, PKK dan semua lembaga yang ada
di kampung.
2.2.1 Pembagian Wilayah Kampung
Kampung Long Duhung membawahi 1 RT yang terdiri dari 37 KK dan 145 Jumlah Penduduk
2.2.2 Struktur Organisasi Pemerintahan Kampung
Kampung Long Duhung menganut sistem kelembagaan Pemerintahan Kampung dengan pola
sebagai berikut :
23
Struktur Organisasi Pemerintahan Kampung Long Duhung
KEPALA KAMPUNG
WESLY
BPK (5 Orang )
Ketua : MATIAS R
SEKRETARIS KAMPUNG :
JERRY YOTAM
KAUR PEMERINTHAN
AGUSTINUS
KAUR PEMBANGUNAN
SERGIUS
KAUR UMUM
PHILIPUS
STAP ADMIN
LIJUN MAPUN
PENJAGA
MARSITI
KETUA RT
DARING HABEL
KELEMBAGAAN MASYARAKAT DESA
(RT, LPM, KPM, TP.PKK KARANG TARUNA , ADAT DLL)
24
2.3 Dinamika Konflik
Analisis Konflik merupakan Gambaran menyeluruh tentang Keadaan Kampung , Pola
intensitas, dan Karakter masyarakat meliputi kekuatan hubungan antarpemangku kepentingan
yang berpengarauh terhadap pencapaian tujuan pembangunan dan upaya bina damai. Kajian
dinamika konflik adalah serangkaian kegiatan pengumpulan, pengelolaan dan formulasi data
keadaan masyarakat yang meliputi pemahaman konteks, interaksi, intervensi, pelaku masalah
dalam rangka perumusan program Pembangunan Kampung
Salah satu syarat keberhasilan pembangunan adanya kondisi kondusif dan terkendali.
Pemahaman tentang situasi dan dan keadaan suatu masyarakat akan membantu dalam
memetahkan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi. Terutama dalam menyangkut
hubungan sosial. Sumber daya, nilai-nilai yang telah terbangun, pendapatan masyarakat,
sistem distribusi, kebijakan, pengaruh, global dan penyebab ketidakstabilan yang mungkin
terjadi dan dapat menghambat proses pembangunan itu sendiri.
2.3.1 Maksud dan Tujuan
Kanjian terhadap konflik berhubungan erat dengan upaya Pemerintah Daerah dalam
membangun harmonisasi antarpemangku kepentingan dan pencegahan konflik dalam
pelaksanaan Pembangunan. Kajian konflik dimaksudkan untuk menggambarkan secara
keseluruhan pola kekuatan hubungan antarkelompok, kerentanan sosial, kohesivitas
kelompok, serta faktor-faktor pendorong dan penghambat perdamaian sebagai masukan
dalam merumuskan kebijakan dan strategi program. Yang bertujuan untuk :
1. Mengidentifikasi kekuatan hubungan antar pemangku kepentingan yang terlibat dalam
program pembangunan
2. Mengidentifikasi kondisi sosial yang menyebabkan kesenjangan diantara kelompok
atau antarpemangku kepentingan
3. Mengidentifikasi faktor-faktor pendorong dan pemecah perdamaian dalam
masyarakat
4. Merumuskan strategi penanganan dan pencegahan konflik serta bina damai secara
terpadu.
25
2.3.2 hasil yang diharapkan
Kajian konflik dalam perencanaan dapat membantu Tim Perencanaan dalam
pembagunan kampung untuk mengenal kondisi sosiogeografis, budaya, sejarah perkembangan
Kampung (Frofil Kampung) yang berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan
Masyarakat. Yang menghasilkan hal-hal sebagai berikut :
1. Frofil Kampung ( Kekuatan hubungan antarpemangku kepentingan yang terlibat dalam
pembangunan
2. Gambaran kondisi sosial yang menyebabkan kesenjangan diantara kelompok atau
antar pemangku kepentingan.
3. Inventarisasi faktor-faktor pendorong dan pemecah perdamaian dalam masyarakat.
4. Strategi penanganan dan pencegahan konflik secara terpadu.
2.3.3 Pengelolaan sumber daya alam Kampung Long Duhung
Suku masyarakat kampung Long Duhung adalah suku Punan (Mabnan) yang
merupakan salah satu suku Dayak yang tinggal di pedalaman Kalimantan Timur. Menurut
Sitorus (2004) Punan berarti pemburu-peramu. Suku Dayak Punan biasanya hidup dekat
dengan sumber makanan. Mereka baru berpindah bila sumber makanan telah berkurang atau
ada bencana yang menimpanya di daerah itu, seperti penyakit, kematian dan lain-lain.
Masyarakat Punan pada umumnya hidup di wilayah ini sejak ratusan tahun yang lalu. Seperti
suku Dayak Punan pada umumnya, masyarakat kampung Long Duhung berpindah dari satu
wilayah ke wilayah yang lainnya. Menurut penuturan kaum tua suku Dayak Punan Kelay,
nenek moyang mereka berasal dari gunung Kemul (Kung Kemul), sebuah gunung di hulu sungai
Kelay dan berbatasan dengan kabupaten Bulungan di Kalimantan Timur.
Selama ini kehidupan Dayak Punan Long Duhung sangat bergantung pada alam.
Mereka berburu untuk memenuhi kebutuhan protein dan berladang untuk memenuhi
kebutuhan karbohidrat, dan apabila kemarau panjang mengakibatkan kegagalan panen maka
hutan menjadi tempat bergantung untuk mendapatkan buah untuk keberlangsungan hidup.
Selain sebagai wilayah ritual dengan segala nilai-nilai kesejarahan, masyarakat Dayak Punan
Long Duhung juga menjadikan hutan bagi sebagai ruang rekreasi. Pada saat musim buah
26
berlangsung, mereka meninggalkan wilayah kampung mereka dan masuk ke hutan untuk
waktu yang cukup lama, sehingga pada waktu-waktu tertentu kita sulit menemukan
masyarakat di kampung karena mereka sedang berekreasi dengan memanen buah dan hasil
hutan lainnya.
Secara administratif Kampung Long Duhung berada didalam kawasan hutan produksi
yang dikonsesikan kepada dua IUPHHK-HA yakni PT. Mardhika Insan Mulia dan PT. Aditya
Kirana Mandiri. Keberadaan kedua konsesi ini awalnya direspons positif oleh masyarakat
dengan harapan bahwa keberadaan mereka akan memberikan benefit bagi masyarakat Long
Duhung berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat Long Duhung. Dalam perjalanannya
terjadi beberapa dinamika antara masyarakat Long Duhung dengan IUPHHK-HA yang ditandai
dengan konflik antara masyarakat dengan IUPHHK-HA yang berada diwilayah Kampung Long
Duhung.
Tahun 2004, dengan difasilitasi oleh The Nature Conservancy (TNC), Kampung Long Duhung
melakukan kegiatan pemetaan partisipasipatif untuk mengidentifikasi kawasan-kawasan
penting masyarakat yang terkait dengan peruntukan sosial, ekologi dan ekonomi. Dari kegiatan
ini secara garis besar masyarakat Long Duhung mengidentifikasi kawasan untuk pemukiman,
Kawasan untuk keperluan berburu dan meramu hasil hutan, Kawasan perladangan, dan Lokasi
adat.
Melalui proses pemetaan ini dikembangkan penataan wilayah yang
mengakomodasikan kepentingan para pemangku kepentingan agar keseimbangan alam,
produksi kayu, dan perhatian terhadap akses masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam
berjalan seimbang. Dari hasi pemetaan partisipatif ini, selanjutnya masyarakat kampung
menyusun perencanaan tata guna lahan yang terdiri dari peruntukan pengembangan
pemukiman, perlindungan kawasan penting berupa wilayah perburuan dan air bersih serta
wilayah pengembangan perkebunan skala rakyat, perikanan dan lain-lain.
Dari perencanaan tata guna lahan ini, masyarakat kampung membangun komitmen untuk
melakukan pembangunan yang selaras dengan iklim. Komitmen ini dilakukan mengingat
dinamika internasional terkait dengan kecenderungan semakin meningkatnya
suhu/temperatur bumi yang menyebabkan pemanasan global.
27
Beberapa komitmen masyarakat yang selaras dengan iklim adalah membangun kesepakatan
pengurangan jumlah perladangan yang dimiliki oleh masyarakat dengan membatasi
pembukaan perladangan 5-7 lahan setiap KK menjadi upaya dimasa mendatang; memasukkan
program-program terkait pengelolaan sumberdaya alam kedalam Perencanaan Kampung;
mendokumentasikan kawasan penting kampung selanjutnya dikomunikasikan dengan
parapihak; mengaktifkan kembali penjaga lingkungan atau sumberdaya alam; Rencana
pencetakan sawah/ ladang basah untuk mengurangi perladangan sistem tebas gilir balik;
Perencanaan kebun karet skala masyarakat untuk penguatan ekonomi dimasa mendatang;
memastikan IUPHHK melakukan Pengelolaan Hutan Secara Lestari; Pengembangan ekonomi
yang tidak berbasis pada Sumberdaya Alam, seperti: ternak unggas (ayam, bebek), sapi,
kambing, kerbau, kolam ikan, kebun karet dan buah-buahan dan; merencanakan penghijauan
sepadan sungai dengan tanaman buah dan kayu.
28
2.4 POTENSI DAN MASALAH
2.4.1 Potensi
Pada dasarnya proses pemberdayaan dan pembangunan bertujuan membantu
masyarakat untuk mendapatkan kemampuan dalam mengambil keputusan dan menentukan
tindakan yang akan dilakukan yang terkait dengan diri mereka. Kemampuan ini termasuk
mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan
melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang dia
miliki, antara lain melalui transfer daya dari lingkungannya. Pandangan ini menyadari
pentingnya kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan internal,
melalui kesanggupan untuk melakukan kontrol internal atas sumber daya materi dan non
material yang penting melalui redistribusi modal atau kepemilikan.
Proses pembangunan masyarakat membicarakan mengenai bagaimana cara
masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya melalui peningkatan kapasitas dan
kemampuan masyarakat tersebut. Apabila kita melihat proses pemberdayaan masyarakat,
maka tidak hanya berbicara mengenai peningkatan kemampuan atau kapasitas dari
masyarakat tersebut. Tetapi dalam hal ini penting juga melihat aset-aset yang ada di
masyarakat. Aset- aset yang ada di masyarakat juga penting untuk dikembangkan atau
dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Aset komunitas sebagai aset
yang melekat dalam setiap masyarakat yang kadangkala dapat menjadi kelebihan suatu
masyarakat.
Walaupun disadari pula bahwa terkadang aset ini juga secara bersamaan dapat merupakan
kekurangan dari suatu masyarakat yang harus diperbaiki ataupun dikembangkan. Dari sisi ini,
berbagai bentuk modal dalam masyarakat dapat dilihat sebagai suatu potensi dalam
masyarakat dan disisi lain dapat pula diidentifikasi sebagai aspek yang menjadi kelemahan
masyarakat tersebut. Ada beberapa aset komunitas yang perlu untuk dipahami dalam proses
pemberdayaan masyarakat, yaitu:
1. Modal Manusia (Human Capital)
Modal ini mewakili unsur pengetahuan, perspektif, mentalitas, keahlian, pendidikan,
kemampuan kerja, dan kesehatan masyarakat yang berguna untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat.
29
2. Modal Fisik (Physical Capital)
Modal ini mewakili unsur bangunan (seperti : perumahan, pasar, sekolah, rumah sakit, dan
sebagainya) dan infrastruktur dasar (seperti: jalan, jembatan, jaringan air minum, jaringan
telefon, dan sebagainya) yang merupakan sarana yang membantu masyarakat untuk
meningkatkan kualitas hidupnya.
3. Modal Finansial (Financial Capital)
Modal ini mewakili unsur sumber-sumber keuangan yang ada di masyarakat (seperti
penghasilan, tabungan, pendanaan reguler, pinjaman modal usaha, sertifikat surat berharga,
saham, dan sebagainya) yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang derajat kehidupan
masyarakat.
4. Modal Teknologi (Technological Capital)
Modal ini mewakili sistem atau peranti lunak (software) yang melengkapi modal fisik (seperti
teknologi pengairan sawah, teknologi penyaringan air, teknologi pangan, teknologi cetak jarak
jauh dan berbagai teknologi lainnya) yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
5. Modal Lingkungan (Environmental Capital)
Modal ini mewakili sumber daya alam dan sumber daya hayati yang melingkupi suatu
masyarakat.
6. Modal Sosial (Social Capital)
Modal ini mewakili sumber daya sosial (seperti jaringan sosial, kepercayaan masyarakat, ikatan
sosial, dan sebagainya) yang bermanfaat untuk membantu masyarakat memunuhi kebutuhan
hidupnya.
Selain itu, aset juga dijelaskan dalam meningkatkan sumber penghidupan (livelihoods)
masyarakat. Dalam hal ini, United Kingdom Departement for International Development (DFID)
mengidentifikasikan adanya 5 (lima) aset dalam sumber penghidupan (livelihoods) (dalam
Carney et.al, 1999), yaitu:
1. Aset Manusia: keterampilan, pengetahuan, kemampuan untuk bekerja dan pentingnya
kesehatan yang baik agar mampu menerapkan strategi-strategi dalam sumber
penghidupan yang berbeda.
30
2. Aset Fisik: infrastruktur dasar (transportasi, perumahan, air, energi, dan alat-alat
komunikasi) dan alat-alat produksi serta cara yang memampukan masyarakat untuk
meningkatkan sumber penghidupannya.
3. Aset Sosial: sumber daya sosial (jaringan sosial, anggota kelompok, hubungan dan
kepercayaan, akses yang luas terhadap institusi sosial) untuk dapat meningkatkan sumber
penghidupan mereka.
4. Aset Finansial: sumber-sumber keuangan yang digunakan oleh masyarakat (seperti
tabungan, pinjaman atau kredit, pengiriman uang, atau dana pensiun) untuk dapat
memilih sumber penghidupan yang cocok bagi mereka.
5. Aset Natural: persediaan sumber-sumber alam (seperti tanah, air, biodiversifikasi, sumber-
sumber yang berasal dari lingkungan dan dapat digunakan dalam sumber penghidupan
masyarakat.
Aset-aset yang ada di masyarakat atau yang dimiliki oleh masyarakat sangat berperan
dalam proses pemberdayaan dan pembangunan masyarakat. Misalnya, dalam proses
pemberdayaan masyarakat peran aset manusia sangat mendukung keberlangsungan
pengembangan atau pemberdayaan kapasitas atau kemampuan masyarakat. Tetapi dalam hal
ini peran aset yang lain juga sangat berperan. Misalnya, untuk meningkatkan aset manusia
diperlukan aset fisik seperti sekolah atau rumah sakit sebagai sarana untuk mengembangkan
pengetahuan, keahlian, pendidikan, maupun kesehatan masyarakat. Demikian juga dengan
aset keuangan sangat mendukung masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya. Aset
sosial sebagai sarana untuk mengembangkan ikatan sosial atau jaringan sosial dalam
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Selain itu, modal atau aset lingkungan dan teknologi
sangat penting dalam membantu masyarakat untuk mengembangkan sumber daya alam yang
dimiliki dengan dibantu oleh penguasaan teknologi yang dapat meningkatkan penggunaan
sumber daya alam yang ada di masyarakat seperti penggunaan teknologi untuk
pengembangan pertanian masyarakat agar nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat sebagai strategi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat atau meningkatkan kualitas masyarakat harus memperhatikan atau memahami
31
kondisi masyarakat termasuk aset-aset yang ada di dalamnya. Karena aset yang ada di dalam
masyarakat dapat menjadi keunggulan yang dapat dikembangkan untuk kesejahteraan
masyarakat. Tidak adanya aset juga menjadi masalah atau kendala bagi masyarakat untuk
dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Melalui pemberdayaan masyarakat maka aset-aset
yang belum ada dan penting bagi masyarakat penting untuk dikembangkan atau diciptakan
untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Misalnya, di suatu desa
dimana penduduknya mayoritas hidup dari pertanian. Tetapi di desa tersebut modal atau aset
fisik belum memadai seperti jalan atau jembatan sehingga masyarakat sangat susah untuk
memasarkan hasil pertaniannya. Ini adalah salah satu contoh dimana aset tersebut sangatlah
penting.
2. Aset Masyarakat Kampung Long Duhung
Dari hasil diskusi dan pemetaan aset masyarakat, dapat diidentifikasi beberapa aset
masyarakat Kampung Long Duhung yang dapat dioptimalkan dalam pembangunan kampung
Long Duhung. Aset ini terdiri dari aset sumber daya manusia, aset infrastruktur, aset
kemampuan keuangan masyarakat, aset sosial budaya masyarakat dan aset lingkungan dan
sumber daya alam. Berikut aset masyarakat kampung Long Duhung :
No Aset Masyarakat Keterangan
1 Aset Sumber Daya Manusia - Pengetahuan tentang sejarah kampung
- Pengetahuan tentang hubungan masyarakat dengan
SDA
- Komitmen dan keinginan kuat untuk berubah kea
rah yang lebih baik
- Guru pengajar Sekolah Dasar
- Tenaga Kesehatan
- Kader Pos Yandu
- Ada Gembala
- Tenaga Pengajar Paud
- Pemerintah kampung dan aparatnya
- Badan Permusyawaratan Kampung
32
- Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
- Kader Pemberdayaan Masyarakat
- LSM yang memfasilitasi pemberdayaan masyarakat
dan pengelolaan hutan secara lestari
- IUPHHK-HA PT. Mardhika Insan Mulia dan PT. Aditya
Kirana Mandiri
- PKK
2 Aset Infrastruktur - Akses jalan ke kampung yang sudah baik
- Prasarana air bersih
- Sarana pendidikan (Gedung SD, Guru Sddan Guru
Paud Gedung Paud )
- Sarana Kesehatan berupa Gedung Puskesmas
Pembantu
- Gereja
- Penggilingan Padi
- Gedung Pertemuan
- Lapangan Olahraga
- Kantor Kampung
- Kantor BPK, LPM dan PKK
- Rumah Belajar
- Ketersediaan lahan untuk ladang dan perkebunan
skala
masyarakat
- Ternak Ayam
- Perkebunan Sayur
- Prasarana Mikrohidro (rusak)
- Potensi ekowisata
- Areal perburuan
- Wilayah perlindungan air bersih
- Ketinting masyarakat
33
- Persemaian bibit karet
3 Aset Sosial Budaya - Gotong royong yang masih kuat
- Ikatan kekerabatan yang kuat
- Keterkaitan dengan SDA yang masih tinggi
- Nilai-nilai masyarakat yang masih tinggi untuk
melestarikan SDA
- Jaringan dengan LSM
- Kearifan pengelolaan SDA yang masih dipegang oleh
masyarakat
- Pemakaman umum
4 Aset Keuangan Masyaralat - Pembagian saham dengan PT. Mardhika
- Tabungan Credit Union
- Jual hasil ternak ayam
- Kompensasi fee dari kegiatan penebangan IUPHHK-
HA
- Bantuan Keuangan Desa
- Bantuan pihak lain (LSM)
5 Aset Lingkungan dan SDA - Hutan yang ada disekitar kampung yang relative
masih baik
- Pengalokasian kawasan penting masyarakat
- Hewan buruan untuk kepentingan kebutuhan
protein masih tersedia
- Buah-buah hutan yang masih ada
- Madu hutan yang masih tersisa walaupun
produksinya tidak sebesar dimasa lalu
- Sungai untuk kebutuhan transportasi dan air minum
- Sumber air bersih
- Rotan
- Kayu untuk ramuan rumah dan perahu
- Peta tata guna lahan masyarakat
34
- Peta 3 D perencanaan pemanfaatan lahan (sosial,
ekonomi dan ekologi) kampung
- Kelompok pemantau lingkungan
2.4.2 Masalah yang dihadapi Kampung
Berdasarkan Penjaringan Masalah yang dilakukan di Kampung Long Duhung adalah sebagai
berikut :
No Uraian Masalah Lokasi
A Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
1 Penetapan dan Penegasan Batas Desa
Indentitas atau Batas Desa Belum Jelas Kampung
2 Penyusunan tata Ruang Desa
Peta wilayah Desa kampung Long Duhung Belum ada
di Kantor Kepala Desa
Kampung
3 Penyelenggaraan Musyawarah Desa
Kurangnya Komunikasi antara Pemerintah Kampung
Dengan Kelembagaan
Kampung
Kurangnya Komunikasi antara Pemerintah Kampung
dengan BPK
Kampung
4 Pengelolaan Informasi Desa
Tidak jaringan komunikasi dikantor Kampung
Belum adanya Papan informasi di Desa Kampung
Belum mengertinya betapa pentingnya informasi Kampung
5 Pengelolaan Kearsipan
Kurangnya sarana pengelolaan dan Penyimpanan
Arsip Desa
Kampung
Dokumen/arsip banyak yang tercecer Kampung
6 Penyelenggaraan Perencanaan Kampung
35
Perlunya musrembangkam Kampung
Belum tersedianya RPJMK, RKPK, dan APBK Kampung
7 Penyelenggaraan Evaluasi Tingkat Perkembangan
Pemerintah Kampung
Pentingnya ketransparansian Laporan
Pertanggungjawaban Penyelenggara pemerintah
Kampung
Kampung
Capaian Kegiatan Pelaksanaan Pemerintahan
Kampung yang stagnan.
Kampung
8 Pembangunan Sarana Prasarana Kantor
Gedung KantorDesa kurang layak Kampung
Halaman kantor desa kurang bersih Kampung
36
B PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA
1 Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan Infrastruktur dan Lingkungan Desa
Jalan dari simpang Kekampung separuhnya belum disemenisasi
Kampung
Semenisasi jalan yang rusak Kampung
Saluran Air Bersih kurang layak Kampung
Lahan sawah belum jadi sawah Kampung
Balai Pertemuan Umum sudah kurang layak digunakan
Kampung
2 Pembangunan, Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Rumah tidak Layak Huni Kampung
Penerangan Listrik Belum ada Kampung
Tidak punya Bank sampah Kampung
Buang sampah sembarangan Kampung
3 Pembangunan, Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan kebudayaan
Belum ada gedung Perpustakaan Kampung
Belum ada gedung sanggar tari Kampung
4 Pengembangan Usaha Produktif serta Pembangunan, Pemanfaatan dan Pemeliharaan sarana dan Prasarana Ekonomi
Perlunya Pengembangan Ekonomi rakyat Kampung
C Pembinaan Kemasyarakatan
1 Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan
Kurang Optimalnya Kelembagaan kampung Kampung
2 Penyelenggaraan Ketentraman dan ketertiban
Belum ada Gardu siskamling Kampung
3 Pembinaan Kerukunan antar umat beragama
Sarana tempat ibadah kurang Memadai Kampung
Rumah Gembala Kurang Layak Kampung
Pentingnya kerukunan antar umat beragam Kampung
4 Pemeliharaan sarana dan Prasarana Olaraga
Belum ada lapangan takraw Kampung
Belum ada lapangan Batminton Kampung
5 Pembinaan Kesenian dan sosial Budaya
Kurang adanya minat anak muda terhadap budaya asli suku Mapnan
Kampung
37
D PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1 Pelatihan Usaha Ekonomi, Pertanian, Perikanan dan Perdagangan
Ibu rumah tangga banyak yang nganggur Kampung
Banyak Hama Tanaman Pangan Kampung
2 Pelatihan Teknologi tepat Guna
Kualitas SDM Pemuda /angkatan kerja rendah Kampung
3 Pendidikan, Pelatihan, dan penyuluhan bagi Kepala Kampung, Perangkat Desa dan BPK
Sarana Prasarana Aparatur Pemerintah kurang Kampung
Kurang mengertinya aparatur Pemerintah kampung di bidang Keuangan teng administrasi
Kampung
SDM aparatur pengelola Administrasi Kependudukan Kurang Optimal
Kampung
Pelayanan publik dalam bidang kependudukan kurang optimal
Kampung
Kurangnya informasi tentang pengurusan E KTP dan kartu Keluarga
Kampung
SDM aparatur Pemerintah Kampung kurang mampu Kampung
4 Peningkatan Kapasitas Masyarakat
Kurang Optimalnya Peran kelompok Perempuan Kampung
Kurang Optimalnya Kelompok karang taruna Kampung
Belum ada Kelompok tani Kampung
38
BAB III
PROSES PENYUSUNAN RPJM KAMPUNG
3.1 Pengkajian Kampung
Pengkajian keadaan Desa/Kampung PKD/K merupakan tahapan penting dalam
Perencanaan di Desa/Kampung. PKD/K bertujuan untuk mendapatkan data akurat untuk
mendukung program-program pembangunan yang akan diputuskan dalam Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembang).
Kegiatan utama PKK berupa penggalian dan pengumpulan data mengenai keadaan objektif
masyarakat, masalah, potensi, dan beragam informasi yang menggambarkan kondisi secara
jelas dan Lengkap, tak terkecuali dinamika masyarakat Desa/Kampung.
Secara hukum, kegiatan PKD/K telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
(Permendagri) Nomor 114 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa. Dalam
peraturan ini disebutkan, PKD merupakan salah satu tugas dari TIM Penyusunan Rencana
Pembangunan Menengah Desa/Kampung (RPJMDES).
Dalam PKD ada tiga macam kegiatan utama PKD yaitu :
1. Penyelarasan data Desa
Tim Penyusun melakukan Pengambilan data meliputi : data Sumber Daya Alam (SDA),
data Sumber Daya Manusia (SDM), data sumber daya pembangunan, dan sumber
daya sosial budaya. Kemudian, Tim penyusun membandingkan antara data
Desa/Kampung dengan kondisi Desa/Kampung terkini. Apakah ada perbedaan yang
mencolok , mengapa perbedaan itu terjadi, termasuk menyiapkan data yang
ditetapkan menjadi rujukan bersama dalam pengambilan keputusan dalam
musrembangdes/kam.
2. Penggalian gagasan warga
Tim penyusun bekerja keras untuk menemukenali potensi dan peluang
pendayagunaan sumber daya desa dan masalah yang dihadapi desa. Metode yang
digunakan pada fase ini sebaiknya mengutamakan tingkat partisifatif seluruh unsur
masyarakat desa.
3. Penyusunan laporan hasil PKD/K
Tim Penyusun membuat laporan hasil PKD/K berita acarahasil laporan dan
melampirkan dokumen-dokumen pendukung seperti data desa yang sudah
diselaraskan, dokumen data rencana program pembangunan Kabupaten/Kota yang
akan masuk Kedesa, data rencana Program Pembangunan kawasan Perdesaan dan
rekapitulasi usulan pembangunan desa /Kampung dari dusun kelompok masyarakat
yang ada di desa.
39
Setelah semua data tersebut selesai di susun, Tim Penyusun selanjutnya melaporkan
hasil PKD/K kepada Kepala Desa, dan selanjutnya Kepala Desa menyampaikan laporan
itu kepada Badan Permusyawaratan Kampung (BPK)dan masyarakat melalui
musrembangdes/kam.
3.2 Musyawara Desa
Musyawarah Desa selanjutnya disebut Musdes, merupakan forum permusyawaratan
tertinggi ditingkat desa. Musdes sebagai forum yang mempertemukan seluruh elemen
masyarakat, baik berbasis kepentingan maupun kewilayaan, untuk membahas dan mengambil
keputusan atas hal/isu strategis yang terjadi di Desa/Kampung.
Musdes diikuti oleh Badan Permusyawaratan kampung (BPK) Pemerintah Kampung, dan unsur
masyarakat. Hasil Musdes berbentuk kesepakatan-kesepakatan yang dituangkan dalam
keputusan hasil musyawarah. Selanjutnya hasil Musdes menjadi dasar bagi BPK dan
Pemerintah Kampung untuk menetapkan kebijakan Pemerintah Desa
Musdes diselenggarakan selambat-lambatnya satu kali dalam setahun. Bpk menjadi lembaga
yang bertugas menyelenggarakan MusKAM, tentu dengan dukungan dari anggaran
Pendapatan Belanja Kampung (APBK). Sebagai forum permusyawaratan tertinggi didesa,
Musdes musti direncanakan dan dipersiapkan dengan baik agar menghasilkan keputusan-
keputusan yang bermutu dan merakyat.
Dalam penyelenggaraan Musdes menganut prinsip musyawarah untuk mufakat dengan
prosedur penyelenggaraan MusKAM ditetapkan dalam Peraturan Desa (Perdes) sebagai acuan
dan payung hukum .
Secara umum, UUD Nomor 6 Tahun 2014 pasal 54 memberikan Pedoman
Penyelenggaraan Musdes. Pada Pasal 54 disebutkan :
1). Musyawarah Desa Merupakan forum permusyawaratan yang diikuti oleh badan
permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa dan unsur masyarakat Desa untuk
memusyawarakan hal yang bersifat strategis dalam penyelenggaraan Pemerintah
Desa.
2). Hal yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Penataan desa/Kampung ;
b. Perencanaan Desa ;
c. Kerjasama Desa ;
d. rencana investasi yang masuk ke Desa ;
40
e. Pembukaan BUM Des/ Kam
f. Penambahan dan Pelepasan Aset desa ;
g. Kejadian luar biasa.
3). Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling kurang
dalam 1 (satu) Tahun
4). Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibiayai dari anggaran
Pendapatan Belanja Kampung.
Pada bagian penjelasan disebutkan Muskam merupakan forum pertemuan dari seluruh
pemangku kepentingan yang ada di desa, termasuk masyarakat. Unsur masyarakat yang
dimaksud adalah bisa tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh Pendidikan,
Pengrajin, Kelompok Perempuan, Kelompok tani dan kelompok masyarakat miskin.
Kata kunci untuk menentukan peserta Muskam adalah keterwakilan. peserta muskam
merupakan orang yang ditunjuk atau diberi mandat oleh kelompok untuk memperjuangkan
aspirasi/usulan kelompok. Karena itu sebelum Muskam diselenggarakan maka kelompok-
kelompok, baik basis kewilayaan maupun basis kepentingan, sebaikanya sudah melaksanakan
musyawarah kelompok.
Penyelenggaraan musyawarah kelompok penting dilakukan agar Muskam menghasilkan
keputusan bermutu. Keterlibatan masyarakat tidak sekadar mobilisasi, namun sudah pada
tingkat partisipatif aktif. Selain itu, kesepakatan-kesepakatan yang akan dihasilkan oleh
Muskam mampu menjawab isu-isu strategis didesa secara subtansi.
41
BAB IV
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH LONG DUHUNG
4.1.Visi dan Misi
4.1.1 VISI Kampung Long Duhung
Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan
pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang
dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.
Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa Visi yang efektif antara lain harus memiliki
karakteristik dapat dibayangkan, menarik, realistis dan dapat dicapai, jelas dan mudah
dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat dan pihak lainnya.
Untuk masyarakat Kampung Long Duhung, setelah melalui proses partisipasi yang
panjang dan dengan mempertimbangkan karakateristik kampung dan cita-cita masyarakat
dimasa depan, maka visi Kampung Long Duhung adalah sebagai berikut :
Terwujudnya Masyarakat Kampung Long Duhung sejahtera, berpendidikan tinggi, ekonomi dan energi yang mandiri, Damai Kampungnya Alam tetap Lestari *(BEDA)*. Melalui pemerintahan yang bertanggung jawab, dan pengelolaan sumber daya alam
yang ramah lingkungan
4.1.2 MISI Kampung Long Duhung
Untuk menterjemahkan mimpi masyarakat Long Duhung yang telah disampaikan
melalui VISI, maka masyarakat kampung selanjutnya menyusun MISI. MISI adalah pernyataan
tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga, komunitas, kelompok maupun individu
dalam usahanya mencapai VISI.
Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil
kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula
memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi. Pernyataan Misi memberikan
keterangan yang jelas tentang apa yang ingin dituju serta kadangkala memberikan pula
keterangan tentang bagaimana cara lembaga, organisasi, komunitas, kelompok atau
perorangan dalam bekerja. Mengingat demikian pentingnya pernyataan misi maka selama
42
pembentukannya perlu diperhatikan masukan-masukan dari anggota lembaga serta sumber-
sumber lain yang dianggap penting.
Terkait dengan hal tersebut, mengacu dari VISI, Kampung Long Duhung menyusun
MISI sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan Pemerintahan Kampung yang bertanggung jawab
2. Menyelenggarakan pembangunan skala Kampung yang tepat sasaran
3. Membina seluruh masyarakat sesuai kebutahan
4. Meningkatkan Kualitas Pendidikan guna meningkatnya kapasitas
Sumberdaya Manusia masyarakat Kampung Long Duhung
5. Memperkuat gotong royong
6 Mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan
4.1.2 MANTRA Kampung Long Duhung
MANTRA adalah rangkaian kata yang mengandung irama yang dianggap mengandung
kekuatan gaib. Hakikat dari penyusunan mantra itu sendiri adalah doa yang diucapkan
oleh seorang atau komunitas untuk mencapai tujuannya. Di dalam mantra yang penting bukan
makna kata demi kata, melainkan kekuatan bunyi yang bersifat sugestif. Harapannya perafal
Mantra akan tersugesti dengan pengucapan mantranya sehingga baik dialam sadar maupun
dibawah alam sadar senantiasa membaca mantra untuk mencapai hakikat dari tujuan yang
dimimpikan selama ini.
Dalam konteks perencanaan Kampung Long Duhung, masyarakat menyusun Mantra untuk
mensugesti diri sendiri dan masyarakat Kampung yang lebih luas untuk mencapai tujuannya.
Adapun Mantra masyarakat Kampung Long Duhung adalah sebagai berikut :
“Restu dan kemudahan menyertai Masyarakat Long Duhung”
(Ton pli’ Lui In Malun Lodhung Titnah)
43
4.1.3 Strategi Mewujudkan VISI dan MISI
Untuk memastikan bahwa VISI dan MISI yang telah tersusun, masyarakat kampung Long
Duhung menyusun strategi untuk pencapaian VISI dan MISI. Adapun strategi tersebut yakni :
1. Keaktifan dan keterlibatan masyarakat dalam setiap kegiatan
2. Program menggunakan sistem tahapan, dalam arti adanya program jangka
pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
3. Dukungan dan partisipasi lembaga-lembaga terkait
4.2 Kebijakan Pembangunan
4.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan
Untuk menjabarkan strategi dan agenda pembangunan yang telah di tetapkan maka di
perlukan arah kebijakan agar dapat menjadi pedoman bagi Pemerintah maupun stakeholder
dalam melaksanakan pembangunan serta sebagai dasar
4.2.1 Program dan Kegiatan Indikatif
NO URAIAN PROGRAM & KEGIATAN INDIKATIF LOKASI
A PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
1 Penetapan dan Penegasan Batas Desa
Bermitra dengan pihak ketiga dan Pemerintah
Kabupaten untuk menentukan Batas Kampung dan
status Kawasan
Kampung
2 Penyusunan Tata Ruang Desa
Menyimpan Peta Tata Ruang Desa/Kampung Di
kantor Kepala Desa/ Kampung
Kampung
3 Penyelenggaraan Musyawarah Desa
Pemerintah Kampung Membangun Komunikasi
yang lebih baik dengan BPK
Kampung
Pemerintah Kampung Membangun Komunikasi
yang baik dengan semua lembaga yang ada di
Kampung
Kampung
44
Pemerintah Kampung Membangun komunikasi yang
baik dengan RT
Kampung
4 Pengelolaan Informasi Desa
Mengadakan Jaringan wifi di Kantor Kepala
Kampung
Kampung
Memanfaatkan Papan Informasi yang ada Kampung
5 Pengelolaan Kearsifan
Mengadakan Lemari Arsip Kampung
Merapikan dan menyimpan Arsip Yang ada dengan
baik
Kampung
6 Penyelenggaraan Perencanaan Kampung
Pelaksanaan Musrembang kampung Kampung
Menyusun RPJMKampung, RKPKampung, dan
APBKampung
Kampung
7 Penyelenggaraan Evaluasi Tingkat Perkembangan
Pemerintahan Kampung
Melakukan sosialisasi terhadap pelaporan
Pertanggungjawaban keuangan
Kampung
Rapat evaluasi capain kegiatan dan pelaksanaan
Pemerintah Kampung di intenal Pemerintah
Kampung
Kampung
8 Pembangunan sarana Prasarana Kantor
Renovasi Gedung Kantor Desa Kampung
Semenisasi Halaman kantor Desa Kampung
B PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA
1 Pembangunan, Pemanfaatan dan Pemeliharaan
insfratruktur dan Lingkungan Kampung
Pengerasan Jalan/semenisasi dari simpang ke
Kampung
Kampung
45
Perbaikan jalan semenisasi yang rusak Kampung
Pemeliharaan dan Perbaikan jaringan Air Bersih Kampung
Mencetak sawah Kampung
Renovasi Total Gedung Pertemuan Umum Kampung
Pengerasan Jalan menuju Lahan sawah Kampung
2 Pembangunan, Pemanfaatan dan Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Kesehatan
Renovasi rumah tidak Layak Huni Kampung
Membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH)
Kampung
Pengadaan Bank sampah Kampung
Pembuangan sampah sementara Kampung
3 Pembangunan, Pemanfaatan dan Pemeliharaan
sarana dan Prasarana Pendidikan dan Kebudayaan
Membangunn Gedung Perpustakaan Kampung
Membangun Gedung sanggar tari Kampung
Membangun Gedung sekretariat adat Kampung
4 Pembangunan Usaha Produktif serta
Pembangunan, Pemanfaatan dan Pemeliharaan
Sarana Prasarana Ekonomi
Pengembangan dan Pembentukan Bumdes Kampung
Penguatan Permodalan Kampung
Pembangunan Gedung Bumdes Kampung
C PEMBINAAN KEMASYARAKATAN
1 Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan
Pembinaan Kepada RT Kampung
Pembinaan Kepada PKK Kampung
Pembinaan Kepada LPM Kampung
46
Pembinaan Kepada Posyandu Kmapung
2 Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban
Membangun Kardu Siskamling Kampung
Pembinaan Trantibmas bagi linmas Kampung
3 Pembinaan Kerukunan Antar Umat Beragama
Renovasi Sarana Tempat Ibadah Kampung
Renovasi Rumah Gembala/Pastori Kampung
Peringatan Hari Besar Agama Kampung
4 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Olaraga
Membangun Gedung Olaraga Kampung
Semenisasi Lapangan takraw Kampung
5 Pembinaan Kesenian dan Sosial Budaya
Masyarakat
Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah
(menginai)
Kampung
Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah
(nglan)
Kampung
D PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1 Pelatihan Usaha Ekonomi, Pertanian, Perikanan
dan Perdagangan
Menagadakan Pelatiahan bagi ibu Rumah tangga Kampung
Mengadakan Beternak ayam Kampung
Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi Kampung
Pelatihan Pengendalian Hama tanaman pangan Kampung
2 Pelatihan Teknologi tepat Guna
Peningkatan kualitas SDM Pemuda/angkatan kerja Kampung
Pelatihan Perbengkelan Kampung
47
Pelatihan stir dan montir Kampung
Pelatiahan menjahit Kampung
Pelatihan Tata Boga Kampung
Pelatihan Beternak Ayam Kampung
Pelatihan Budidaya Ikan tawar Kampung
3 Pendidikan, Pelatihan, dan penyuluhan Bagi
Kepala Kampung, Perangkat Kampung & BPK
Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Pemerintah
Desa
Kampung
Pelatihan Aparatus Pemerintah Kampung dalam
Bidang Pengelolaan Administrasi Kependudukan
Kampung
Mengoptimalkan SDM Aparatur Pengelola
Administrasi Kependudukan
Kampung
Peningkatan Pelayanan Publik Dalam Bidang
Kependudukan
Kampung
Sosialisasi Kebijakan kependudukan (E KTP, Akte,
dll)
Kampung
4 Peningkatan Kapasitas Masyarakat
Pelatihan kader Pemberdayaan masyarakat Kampung
Pembentukan Kelompok Tani Kampung
Pelatihan Kelompok Perempuan Kampung
Pelatiahan Kelompok Pemuda Kampung
Pelatihan Kelompok Usaha Produktif Kampung
4.2.4 Strategi pencapaian
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMKampung) merupakan
Penjabaran dari visi dan misi Pemerintah kampung yang akan menjadi panduan dan acuan bagi
penyelenggaraan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kampung, yang
ditempuh dengan mendorong pemberdayaan dan partisipasi masyarakat selama kurun waktu
48
6 (enam) tahun ke depan . oleh karena itu, substansi RPJM Daerah mencakupseluruh urusan
yang telah dilimpahkan oleh Bupati kepada Kepala Kampung.
Dalam rangka mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan Kampung, maka
perlu Strategi Pembangunan Kampung Long Duhung Kecamatan Kelay Kabupaten Berau tahun
2018-2023, sebagai berikut:
1. Strategi Peningkatan kapasitas Aparatus Pemerintah Kampung dan Lembaga Kampung
guna menciptakan pelayanan cepat, mudah dan jujur
2. Strategi Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber Daya Manusia/ Masyarakat
kampung Long Duhung melalui peningkatan pelayanan dasar Kesehatan dan
pendidikan serta sarana dan Prasarana penunjang aktivitas ekonomi.
3. Strategi peningkatan Kesejahteraan Masyarakat sejalan dengan Pengembangan
suasana Agamis dan Kekeluargaan yang damai dan sejahtera.
Strategi pertama, dimaksudkan untuk mengembangkan dan peningkatan kapasitas dan
kualitas manausia, serta penguatan ekonomi Daerah yang dipandang sangat penting
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kapasitas dan
kualiatas manusia mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan eksistensi pribadi
seorang manusia, meliputi: Kondisi Jasmani, termasuk kesehatan, kecerdasan,
penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan serta kondisi rohani, yang meliputi
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan meningkatnya kapsitas dan kualitas manusia akan meningkatkan kemampuan
dan daya saing untuk berperan serta dalam berbagai sumber daya dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan. meningkatnya kapasitas dan kualitas
manusia dengan sendirinya jugaakan meningkatkan kemampuan seseorang untuk berinteraksi,
bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya, sehingga diharapkan juga
akan mendorong terwujudnya harmoni kehidupan sosial sekaligus meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
49
BAB V
PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2018-2023 Kampung Long Duhung
Kecamatan Kelay Kabupaten Berau adalah perwujudan rencana pembangunan selama 6 tahun
dan disesuaikan menurut kebutuhan masyarakat termasuk dengan kemampuan pendanaan,
baik yang bersumber dari keswadayaan, ADK, APBN, APBD maupun dari pihak ketiga lainnya.
Harapannya perencanaan pembangunan ini dapat membuat pembangunan di Kampung Long
Duhung dapat lebih terarah, bertahap, berkelanjutan, baik aspek SDM, Infrastruktur, Ekonomi
dan Sosial budaya dan Sumber daya alam. Diharapkan pula dokumen perencanaan ini menjadi
pedoman dari suatu kesatuan pembangunan Kampung Long Duhung.
Rencana pembangunan Jangka Menengah disamping sebagai acuan dan arah pembangunan
kampung, dapat juga dijadikan dokumen bersama seluruh komponen masyarakat, pemerintah
dan swasta sebagai pihak ketiga dalam mendukung semua proses pembangunan yang
dilaksanakan di Kampung Long Duhung.
Kita berharap bahwa RPJM Kampung Long Duhung dapat dijalankan sebaik-baiknya sesuai
rencana dengan tujuan hasil pembangunan yang tepat sasaran, kegunaan dan
pemanfaatannya bisa dirasakan oleh masyarakat dan sangat mengacu pada visi dan misi
kampung yang merupakan sebuah hasil perencanaan secara partisipatif dan melibatkan semua
komponen masyarakat kampung. Upaya tersebut diperlukan agar menjaga hasil
pembangunan dapat dinikmati secara merata dan berkeadilan. Dalam pelaksanaan
pembangunan dan capaian hasil pembangunannya yang memerlukan sebuah proses tambahan
yaitu dengan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah
kampung sendiri dan juga melibatkan seluruh komponen masyarakat agar sesuai dengan
rencana, terarah, dan tidak terjadi penyelewengan.
Akhirnya, terima kasih atas segala dukungan para pihak sehingga perencanaan jangka
menengah ini dapat diselesaikan. Mudah-mudahan dokumen perencanaan ini akan
memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya masyarakat Kampung Long Duhung yang
begitu antusias untuk melakukan banyak perubahan kearah yang lebih baik.
50
Kepala Kampung Long Duhung
W E S L Y
Melestarikan kebiasaan berbagi hewan hasil buruan
1. Membantu para janda, lansia, yatim piatu, orang sakit dan lain-lain
2. Perayaan hari raya besar (Keagamaan dan nasional)
3. Menguarangi perburuan hewan yang dilindungi
4. Mengembangkan tari-tarian daerah
5. Mengembangkan musik dan alat-alatnya
6. Mengembangkan lagu-lagu daerah yang asli (Dayak Mapnan)
7. Pelatihan musik dan tari-tarian daerah
8. Mengembangkan tradisi-tradisi yang sudah ada, misalnya pesta panen,
membuat emping, pesta buah.
0
PRIORITAS PROGRAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KAMPUNG LONG DUHUNG
PERIODE TAHUN 2018-2023
Propinsi : Kalimantan Timur Kabupaten : Berau Kecamatan : Kelay Kampung :Long Duhung
B. Program Prioritas, Pendanaan dan Sumber Pendanaan
Nama Program/Kegiatan
Kategori Skoring Prioritas Program (*)
Total Skoring (Priorita
s Program
) (**)
Prioritas Program
Sumber Pendanaan Mendukun
g Kebutuhan Masyarakat Secara Luas
Dukungan Peningkat
an Pendapat
an Ekonomi
(Langsung/tidak
langsung)
Dukungan
Potensi (internal/ekstern
al)
Kemendesakan
(Waktunya
Butuh Cepat/ti
dak) Swadaya ADK APBN
APBD
Pihak Ke-3
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Aspek Infrastruktur
1 Pembangunan Jembatan Besi Blu Besar
5 4 3 5 17 III X - - X X
2 Pembangunan Rumah Ibadah
6 2 4 6 18 I X X - - X
3 Pembangunan Gedung Sekretariat Adat
6 2 6 3 17 II X X - _ X
4 Penyedian Lahan dan Pemabangunan Tower Telkom
6 3 5 6 20 I - - - X X
5 Pembangunan Pos Kamling 6 1 2 6 15 IV X - _ -
1
6 Pembangunan Gedung Polindes
4 2 3 3 17 II - - - X
7 Semenisasi jalan ke rumah-rumah
3 2 3 2 10 VI - X X _ X
8 Pembangunan Parkiran di Balai Pertemuan umum
1 1 1 2 5 VI - X X - _
9 Pembangunan penginapan kampung
5 4 4 3 16 III - X X - _
10 Pembangunan Gudang Kampung
6 2 4 6 18 I - X X _ '-X
11 Pembangunan sarana wisata di air terjun
5 3 4 5 17 II - X X _ X
12 Pengadaan sarana Bumdes 5 3 4 5 17 II - X X _ X
13 Pembuatan Kolam Ikan 5 5 3 5 18 I - X X _ -
14 Pembangunan Kandang Ternak
3 5 4 4 16 III - X X _ X
15 Pembukaan Lahan Pakan ternak
5 3 4 5 16 II X X X _ X
16 Pengadaan sarana Pengelolaan sampah
6 3 2 6 17 II - X X _ X
17 Pembangunan Sarana sanggar tari
1 1 1 1 4 VI - X _ X
18 Pembangunan dan Pengadaan Mes Kampung di Tanjung redeb
5 3 4 5 17 II - X - - X
19 Pengerasan/Semenisasi Jalan sampai ke simpang
3 3 3 2 11 V - X - - X
20 Pembangunan irigasi atau Parit Jalan
3 3 3 2 11 V X X X _ X
2
21 Pembangunan Pagar Kampung
2 1 2 2 7 VI - X X _ X
22 Pembangunan Pendopo Kantor Kepala Kampung
5 2 4 5 16 III _ X - -
23 Percetakan Sawah Basa/Padi Sawah
6 5 6 6 23 I - X X - X
24 Pembangunan Menara Jaga 4 2 4 15 16 IV - X X - X
25 Renovasi kantor Kepala Kantor Kepala Kampung
3 3 4 4 15 IV X X - - _
26 Pembangunan Sarana Pemeliharaan kearifan Lokal/Pos wungun
5 3 6 3 17 II X X - X
27 Pembangunan Pembangkit Listrik tenaga Mikro Hidro
6 5 4 3 18 I X _ X X
28 Pembangunan Gedung Loka karya PKK
3 4 4 5 16 III - X X - -
29 Renovasi dan pengadaan sarana Gedung Balai pertemuan umum (GPU)
4 4 3 3 14 IV X X X - _
30 Pembuatan Jalan di area Pembuakaan Lahan sawah ke kebun sayur
5 5 5 5 29 I X X X _ -
31 Pembangunan dan pengadaan sarana Gedung Posyandu
5 3 4 5 17 III _ _ X _
32 Renovasi Gedung dan Sarana Ibadah (Gedung Gereja)
5 2 3 4 14 IV _ X X X
33 Penyediaan lokasi untuk fasilitas umum perluasan
3 3 3 3 12 V X X X - X
3
Kampung
34 Pembangunan Gedung Perpustakaan Kampung
5 3 5 5 18 I - - - X -
35 Pembangunan Turap sekolah
4 3 5 5 17 II - - - X -
36 Semenisasi halaman Sekolah
4 3 5 5 17 II - - - X -
37 Pembangunan Gedung Olaraga Kampung Long Duhung
3 2 4 5 14 IV X X X - -
38 Semenisasi Lapangan takraw
4 4 5 5 18 I X X - -
Aspek Ekonomi
1 Kerajinan tangan 5 4 3 4 16 III X X X - -
2 Budidaya beternak Ikan air tawar
5 3 4 5 17 II X X - - -
3 Budidaya buah-buahan 3 4 4 5 16 III X X - ,- X
4 Pengerlolaan Air terjun menjadi tempat wisata
5 4 4 4 17 II X X X - X
5 Pencetakan padi sawah 4 4 4 5 17 II X X X - X
Pengadaan Kendaraan roda 4
4 4 5 4 15 II - X - - -
7 Beternak sapi dan Babi kandang
3 5 2 3 13 IV X X X - X
8 Budidaya Tanaman Karet Hutan
5 4 3 2 11 V - X X - X
9 Menata tempat-tempat penting menjadi tempat wisata
5 3 5 3 16 III - X X - X
10 Pengadaan Mesin Parut Kelapa dan sagu
5 5 5 5 20 I - X X - -
4
11 Pengadaan Mesin Perontok Padi
5 5 5 5 20 I - X - - X
12 Pengadaan gilingan Tepung beras
4 4 3 6 17 II - X - - X
13 Pengadaan Hand Tractor 4 4 4 5 17 II - X X - -
14 Pengembangan Lahan kebun sayur
3 3 5 5 16 III X X - - X
15 Beternak Unggas (Ayam dan Bebek)
4 5 4 4 17 II X X - - X
16 Pengadaan Bibit ( Lada, Sagu, Kakau, Rotan dan Jagung).
5 4 5 5 19 I - X - - X
Aspek SDM
1 Pelatihan memasak (tata boga untuk tujuan desa wisata)
5 3 4 5 17 II - X - - X
2 Pelatihan Budidaya ikan Air tawar
5 2 5 6 18 I X X X
3 Pengadan Kursus tari-tarian Dayak mapnan
6 2 3 2 13 II X X X
4 Pelatihan kualitas kerajinan anyaman
3 4 5 2 14 IV X X - - X
5 Pelatihan Pertukangan 6 3 6 6 21 I X X
6 Pelatihan Petugas posyandu kampung
5 4 6 6 21 I X X - - -
7 Pelatihan tenaga pengajar Paud
5 2 4 5 16 III X - X
8 pelatihan kejar paket B & C 6 2 6 6 20 I X X
9 Pelatihan promosi potensi wisata Long Duhung
4 3 5 6 18 I X X X X
5
10 Pelatihan mekanik ketinting dan motor
6 3 4 6 19 I X X X
11 Pelaithan menjahit 4 5 4 5 18 I X X
12 Pelatihan bercocok tanam padi sawah
3 4 3 2 12 V X X X - X
13 Penguatan lembaga pengelola fasilitas umum (PLTA, air bersih dll)
5 2 5 6 18 I X X
14
Pengadaan perpustakaan :
5 3 5 6 19 I X X
X - pengelola
- bahan bacaan
Aspek Sosial, Budaya & SDA
1 Membuat peraturan kampung tentang pengeloaan SDA
5 5 5 5 20 I X X
3
Peraturan kampung tentang harga kerajinan dan kegiatan ekonomi masyarakat
5 5 5 5 20 I X X
5 Pemeliharaan kawasan air bersih
5 2 5 5 17 II X X
7 Membangun menejemen kolaborasi dengan pengusaha
5 3 4 5 17 II X
9 Mengadakan kegiatan sawah basah
5 5 5 2 17 II X
11 Memonitoring kegiatan pengelolaan SDA
5 4 4 4 17 II X X X
6
12 Mengembangkan budidaya madu hutan, gaharu, rotan dan pohon sagu
4 4 4 3 15 III X X
13 Penghijauan sepadan sungai Kelay dan anak sungai
5 3 4 4 6 III X X X
14 Menanan sayur-sayuran 5 5 4 3 17 II X X
15 Pengembangan ekoswisata 3 4 5 2 14 IV X X
16 Melakukan kegiatan gotong royong minimal 1X sebulan
5 5 5 4 19 I X
17 Mengembangkan kerajinan tangan, membuat anjat dsb
3 4 4 3 14 IV X X
18 Melestarian kebiasaan berbagi buruan
5 1 5 5 16 III X
19 Membantu para janda, lansia, yatim piatu, orang sakit dan lain-lain
3 3 4 4 14 IV X X X
20 Perayaan hari raya besar (Keagamaan dan nasional)
6 1 6 3 16 III X X
21 Menguarangi perbuaruan hewan yang dilindungi
2 2 3 3 10 V X
26
Mengembangkan tradisi-tradisi yang sudah ada, misalnya pesta panen, membuat emping, pesta buah.
3 3 2 3 11 IV X
7
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KAMPUNG (RPJMK) LONG DUHUNG
TAHUN 2018-2023
No Nama
Program/Kegiatan
Lokasi Volume Sasaran Manfaat Perkiraan Dana (Rp)
Sumber Pendanaan
Tahun Pelaksa
naan Swadaya ADK APBN APBD Pihak Ke-3
1 Pembagunan Rumah Ibadah /Pastori
K. Long Duhung
1 Unit Kampung LD Kesejahteran Gembala dan
Jemaat
300.000.000
25.000.000 100.000.000
175.000.000 2018
2 Pembangunan tower telkom
K. Long Duhung
1 unit Masyarakat 5
kampung Hulu Kelay
Untuk meningkatkan
sarana komunikasi
1.000.000.000
membuat surat pengajuan kepada
Perusahaan Telekomsel
1.000.000.000 2018
3 Pembangunan Gudang Kampung
K. Long Duhung
1 Unit
K. Long Duhung
Untuk Penyimpanan Aset Kampung
200.000.000
20.000.000
180.000.000 2018
4 Pembuatan Kolam Ikan
K. Long Duhung
20 KK K. Long Duhung
Untuk Meningkatkan
Ekonomi Masyarakat
300.000.000
10.000.000
100.000.000 2018
5
Pembangunandan Pengadaan Mes kampung di Tanjung Redeb
Tanjung redeb
37 KK Masyarakat 5
kampung Hulu Kelay
Tempat Penginapan
Masyarakat Long Duhung
DiTanjung Redeb
300.000.000 2019
6 Pengadaan dan Pembangunan Sarana Bumdes
K. Long Duhung
1 Unit Kampung
Long Duhung
Meningkatkan Pendapatan
Kampung 300.000.000 2019
7 Pembangunan sarana penerangan (mikrohidro)
K. Long Duhung
I unit Kampung LD
(37 KK)
Untuk penerangan
kampung
2.500.000.000
20.000.000
2018
8 Pembuatan jalan di area pembukaan Lahan Sawah Basah
K. Long Duhung
700 M Kampung
Long Duhung
untuk mempermudah
Akses Ke tempaat Bangunan
Fasilitas Umum
400.000.000
2018
8
9 Pembangunan Gedung Perpustakaan Kampung
K. Long Duhung
1 Unit Kampung
Long Duhung
untuk meningkatkan
ADM Masyarakat
350.000.000
2018
10 Pengadaan Mesin parut Kelapa dan sagu
K. Long Duhung
2 Unit Kampung
Long Duhung
untuk mempermudah
Pengolahan Sagu dan kelapa
10.000.000
2018
11 Pengadaan Mesin PerontokPadi
K. Long Duhung
1 Unit Kampung
Long Duhung
untuk mempermudah pengolahan Padi
10.000.000
2018
12 Pengadaan Bibit (Lada, sagu, Kakau, Rotan dan jagung)
K. Long Duhung
1 paket Kampung
Long Duhung
Untuk Meningkatkan
Ekonomi Masyarakat
100.000.000
2018
13 Pelatihan Budi Daya Ikan Air Tawar
K. Long Duhung
5 Orang Kampung
Long Duhung
untuk meningkatkan keterampilan
budidaya ikan air Tawar
15.000.000
2018
14 Pelatihan Pertukangan K. Long Duhung
4 Orang Kampung
Long Duhung
untuk meningkatkan keterampilan
masyarakat untuk membangun
rumah
30.000.000
2018
15 Pelatihan Petugas Posyandu Kampung
K. Long Duhung
10 Orang Kader
Posyandu
untuk meningkatkan
Pelayanan Kesehatan
10.000.000
2018
16 Pelatihan Kejar Paket B dan C
K. Long Duhung
15 Orang Kampung
Long Duhung
untuk meningkatkan
SDM Masyarakat
45.000.000
2018
17 Pelatihan Promosi Potensi Wisata Long Duhung
K. Long Duhung
5 Orang Kampung
Long Duhung
untuk meningkatkat keterampilan
mempromosikan Wisata yang ada di Kampung Long
Duhung
20.000.000
2018
18 Pelatihan Mekanik Ketinting dan Motor
K. Long Duhung
4 Orang Kampung
Long Duhung
masyarakat bisa memperbaiki
kendaraan Mereka sendiri
yang rusak
20.000.000
2018
9
19 Pelatihan Menjahit K. Long Duhung
Semua PKK Kampung
Long Duhung
untuk meningkatkan Keterampilan
Menjahit PKK dan meningkatkan Pendapatan
Keluarga
15.000.000
2018
20
Penguatan Lembaga Pengelolaan Fasilitas Umum (PLTA, Air Besrsih dll)
K. Long Duhung
4 Orang Kampung
Long Duhung
agar Aset Kampung tetap
terjaga
20.000.000
2018
21 Membuat Peraturan Kampung tentang Pengelolaan SDA
K. Long Duhung
1 Kali Kampung
Long Duhung
untuk mengelola tempat-tempat secara dan baik
10.000.000
2018
22
Peraturan Kampung tentang harga kerajinan dan kegiatan ekonomi masyarakat
K. Long Duhung
1 Kampung Kampung
Long Duhung
untuk menetapkan
Harga standar pada kerajinan
kerajinan di Kampung
15.000.000
2018
23 Melakukan Gotong Royong minimal 1 X sebulan
K. Long Duhung
37 KK Kampung
Long Duhung
untuk melestarikan sikap gotong
Royong dan Kerja sama
24.000.000
2018
24 Pembangunan Gedung Sekretariat Adat
K. Long Duhung
1 Unit Kampung
Long Duhung
untuk melestarikan Budaya Adat
300.000.000
25.000.000
2019
25 Pembangunan Jembatan Besi Blu Besar
K. Long Duhung
5 Kampung Kampung
Long Duhung
Mempermudah Akses
Transportasi untuk 5 Kampung
2.000.000.000
2019
26 Pembangunan Gedung Polindes
K. Long Duhung
1 Unit Kampung
Long Duhung
untuk meningkatkan
Kesehatan Masyarakat
350.000.000
2019
27 Pembangunan sarana wisata di Air Terjun
K. Long Duhung
1 unit Kampung
Long Duhung
untuk menambah pendapatan
Kampung
350.000.000
10.000.000
2019
28 Pembukaan Lahan Pakan Ternak
K. Long Duhung
2 Ha Kampung
Long Duhung untuk makanan
Ternak
100.000.000
5.000.000 2019
29 Pengadaan Sarana Pengelolaan sampah
K. Long Duhung
37 KK Kampung
Long Duhung
untuk mejaga Kebersihan Kampung
50.000.000
2019
10
30
Pembangunan sarana pemeliharaan kearifan lokal / Pos wungun
K. Long Duhung
1 Unit Kampung
Long Duhung
untuk menjaga kelestarian
kearifan Lokal
150.000.000
10.000.000
2019
31 Pembangunan Turap sekolah
K. Long Duhung
50 M Kampung
Long Duhung
supaya gedung sekolah tidak
Runtuh
150.000.000
2019
32 Semenisasi Lapangan Sekolah
K. Long Duhung
100 M Kampung
Long Duhung
supaya Lapangan Sekolah tidak
berlumpur Pada musim Hujan
250.000.000
2019
33 Budidaya beternak Ikan air Tawar
K. Long Duhung
37 KK Kampung
Long Duhung
untuk meningkatkan
Pedapatan Masyarakat
100.000.000
2019
34 Pengeloaan Air Terjun menjadi Tempat usaha
K. Long Duhung
2 Ha Kampung
Long Duhung
untuk menambah pendapatan
Kampung
100.000.000
2019
35 Pencetaka Sawah Basah
K. Long Duhung
4 Ha Kampung
Long Duhung
Untuk Meningkatkan
Ekonomi Masyarakat
300.000.000
2018/2019
36 Pengadaan Kendaraan Roda 4
K. Long Duhung
1 Unit Kampung
Long Duhung Alat Transportasi
Kampung
500.000.000 2019
37 Pengadaan Hand Tractor
K. Long Duhung
1 Unit Kampung
Long Duhung
untuk mempermudah
Pengolahan sawah Basah
20.000.000
2019
38 Pengadaan Penggilan Tepung Beras
K. Long Duhung
1 Unit Kampung
Long Duhung
untuk mempermudah mengolah beras menjadi Tepung
10.000.000
2019
39 Beternak Unggas (ayam dan Bebek)
K. Long Duhung
17 KK Kampung
Long Duhung
untuk meningkatkan Pendapatan
warga
50.000.000
2019
40 Pelatihan memasak ( tata boga untuk tujuan Desa wisata
K. Long Duhung
3 Hari Ibu-ibu Long
Duhung
meningkatakan Keterampilan Rumah tangga
20.000.000
2020
41 Pengadaan Kursus Tari-tarian Dayak mapnan
K. Long Duhung
4 Kali Kampung
Long Duhung
untuk melestarikan tarian Dayak
mapnan
150.000.000
2020
11
42 Pemeliharaan Kawasan air Bersih
K. Long Duhung
12 Kali Kampung
Long Duhung
untuk menjaga Kebersihan Air
yang dikonsumsi Masyarakat
24.000.000
2020
43
Membangun Manajemen Kolaborasi dengan Pengusaha
K. Long Duhung
1 Kali Kampung
Long Duhung
untuk meningkatakan
SDM Masyarakat
20.000.000
2020
44 Mengadakan kegiatan sawah basah
K. Long Duhung
37 KK Kampung
Long Duhung
untuk meningkatakan
Ekonomi Masyarakat
50.000.000
2020
45 Memonitoring kegiatan pengelolaan SDA
K. Long Duhung
12 Kali Kampung
Long Duhung Agar SDA tetap
terjaga dan lestari
24.000.000 2020
46 Menanam sayur-sayuran
K. Long Duhung
37 KK Kampung
Long Duhung
meningkatakan pendapatan
Rumah tangga
30.000.000
2020
47 Pembangunan Penginapan Kampung
K. Long Duhung
1 Unit Kampung
Long Duhung
untuk menarik wisatawan datang
ke Kampung
350.000.000
2020
48 Pembangunan Kandang Ternak
K. Long Duhung
20 Unit Kampung
Long Duhung supaya ternak
terjaga
200.000.000
10.000.000 2020
49 Pembangunan Pendopo Kantor Kepala Kampung
K. Long Duhung
1 Unit Pemerintahan Kampung
sebagai tempat pertemuan Aparatur
Pemerintah Kampung
200.000.000
2020
50 Pembangunan Gedung Lokakarya/Kerajinan
K. Long Duhung
1 Unit Kampung
Long Duhung
untuk Tempat Koleksi hasil
Kerajinan
250.000.000
2020
51 Pembangunan dan Pengadaan Gedung Posyandu
K. Long Duhung
1 Unit Kampung
Long Duhung tempat Pelayanan
Kesehatan
150.000.000 2020
52 Pembuatan Kerajinan tangan
K. Long Duhung
12 Kali Kampung
Long Duhung
untuk menambah pendapatan Masyarakat
15.000.000
2020
53 Budidaya tanaman buah-buahan
K. Long Duhung
37 KK Kampung
Long Duhung
untuk melestarikan buah-buahan
100.000.000
2020
54
Menata tempat-tempat penting menjadi tempat Wisata
K. Long Duhung
Wungun Kampung
Long Duhung
untuk melestarikan
kearifan lokal dan menambah pendapatan
Kampung
300.000.000
2020
12
55 Pengembangan Lahan Kebun Sayur
K. Long Duhung
2 Ha Kampung
Long Duhung
menambah Pendapatan
Warga
50.000.000
2020
56 Pelatihan Tenaga Pengajar Paud
K. Long Duhung
2 Orang Guru Paud
untuk meningkatkan pengetahuan
dalam mendidik anak PAUD
5.000.000
2020
57
Pengembangan budidaya madu Hutan, Gaharu, rotan dan Pohon Sagu
K. Long Duhung
37 Kampung
Long Duhung menambah Pendapatan
50.000.000
2021
58 Penghijauan sepanjang Sungai Kelay dan anak Sungai
K. Long Duhung
1000 Phn Kampung
Long Duhung
menjaga Erosi disepanjang
pinggir sungai
250.000.000
2021
59 Melestarikan Kebiasaan berbagi buruan
K. Long Duhung
37 KK Kampung
Long Duhung melestarikan
Budaya
5.000.000 2021
60
Melestarikan Perayaan Hari Besar keagamaan dan Nasional
K. Long Duhung
37 KK Kampung
Long Duhung
Menjaga Kebersamaan dan
Budaya antar sesama
Masyarakat Kampung
80.000.000
2021
61 Pembangunan Pos Kamling
K. Long Duhung
1 Unit Hansip
tempat meronda untuk menjaga
keamanan Kampung
20.000.000
2021
62 Pembangunan Menara Jaga
K. Long Duhung
1 Unit Hansip untuk Menjaga
Keamanan Kampung
150.000.000
2021
63 Renovasi Kantor Kepala Desa/Kampung
K. Long Duhung
1 Unit Pemerintahan Kampung
kenyamanan Pelayanan
Pemerintah Kampung
15.000.000
2021
64
Renovasi dan pengadaan sarana Gedung Balai pertemuan Umum (GPU)
K. Long Duhung
1 Unit Kampung
Long Duhung
untuk Tempat pertemuan/Rapat
semua warga
350.000.000
2021
65 Renovasi Rumah Ibadah (GedungGereja)
K. Long Duhung
37 KK Kampung
Long Duhung
jemaat merasa nyaman untuk
beribadah
200.000.000
20.000.000
2021
66 Pembangunan Gedung Olaraga Kampung Long Duhung (GOR)
K. Long Duhung
Karang Taruna
Kampung Long Duhung
untuk tempat berolaraga
500.000.000
2021
13
67 Beternak Sapi dan Babi Kandang
K. Long Duhung
20 KK Kampung
Long Duhung
Untuk Meningkatkan
Ekonomi Masyarakat
150.000.000
2021
68 Pelatihan Kualitas Kerajinan Anyaman
K. Long Duhung
5 Orang Kampung
Long Duhung
agar Kualitas Anyaman Terjamin
15.000.000
2021
69 Pengembangan Ekowisata
K. Long Duhung
37 KK Kampung
Long Duhung
untuk mebambah Pendapatan
Kampung
100.000.000
2021
70 Mengembangkan Kerajinan Tangandan Membuat Anjat
K. Long Duhung
5 Orang Ibu PKK Menambah
Pendapatan PKK
20.000.000 2021
71
Membantu Para Janda, Lansia, Pakir Miskin, Orang Sakit dll .
K. Long Duhung
15 Orang Janda, Duda
dan Pakir Miskin
meningkatkan kesejahteraan Janja dan Pakir
miskin
50.000.000
Setiap Tahun
72 Pembuatan sawah basah
K. Long Duhung
37 KK Kampung
Long Duhung
meningkatkan Ekonomi
Masyarakat
100.000.000
2022
73 Pengerasan Semenisasi Jalan Sampai Kesimpang
K. Long Duhung
500 M Kampung
Long Duhung
mempermudah akses
Transportasi dikampung
800.000.000
2022
74 Pembuatan Irigasi/Parit Jalan
K. Long Duhung
700 M Kampung
Long Duhung untuk drainase
Kampung
1.000.000.000 2022
75
Penyediaan Lokasi untuk Fasilitas umum/Perluasan Kampung
K. Long Duhung
2 Ha Kampung
Long Duhung untuk perluasan
kampung
500.000.000 2022
76 BudidayaTanaman Karet Hutan
K. Long Duhung
37 KK Kampung
Long Duhung
Untuk Meningkatkan
Ekonomi Masyarakat
100.000.000
2022
77 Pelatihan Cocok Tanam Padi Sawah
K. Long Duhung
5 Orang Kampung
Long Duhung
Meningkatkan Pengetahuan
bercocok Tanam Padi sawah Basah
20.000.000
2022
78 Mengurangi Perburuan Hewan yang dilindungi
K. Long Duhung
37 KK Kampung
Long Duhung
Agar hewan yang dilindungi tidak
punah
5.000.000
79
Mengembangkan tradisi-tradisi yang sudah ada,misalnya pesta Panen, membuat Emping, dan
K. Long Duhung
37 KK Kampung
Long Duhung
untuk melestarikan tradisi- tradisi
Dayak Mapnap
30.000.000
Setiap tahun
14
Pesta buah
80 Membuat semenisasi Jalan Kerumah-rumah
K. Long Duhung
300 Kampung
Long Duhung
untuk kebersihan dan Keindahan
Kampung
300.000.000
2023
81
Pembangunan Parkiran di Depan Gedung Pertemuan Umum
K. Long Duhung
1 Unit Kampung
Long Duhung supaya kendaraan
tersusun rapi
50.000.000 2023
82 Pembangunan sarana sanggar Tari
K. Long Duhung
1 Unit Kampung
Long Duhung
untuk melestarikan tari-tarian Tradisional
200.000.000
2023
83 Pembangunan Pagar Kampung
K. Long Duhung
1 Kampung Kampung
Long Duhung
Agar kampung tetap terjaga dan
kelihatan Rapi
700.000.000
2023
15
A. BAGAN/KAJIAN KELEMBAGAAN DESA
MASYARAKAT RT KPM
KARANG
TARUNA
POSYANDU
ADAT PEMERINTAH
DESA DAN BPK
LPM PKK
16
B. KAJIAN KALENDER MUSIM
MASALAH JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
Pembuatan
Emping
V
Panen Padi V V
Hari Raya
Paskah
V
Menebas V
Menebang V V V
Bakar/Menug
al
Hari Raya
Natal
V
Pesta Panen V
17
18
0
BAB V
PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2018-2023 Kampung Long Duhung Kecamatan Kelay
Kabupaten Berau adalah perwujudan rencana pembangunan selama 6 tahun dan disesuaikan menurut
kebutuhan masyarakat termasuk dengan kemampuan pendanaan, baik yang bersumber dari
keswadayaan, ADK, APBN, APBD maupun dari pihak ketiga lainnya. Harapannya perencanaan
pembangunan ini dapat membuat pembangunan di Kampung Long Duhung dapat lebih terarah,
bertahap, berkelanjutan, baik aspek SDM, Infrastruktur, Ekonomi dan Sosial budaya dan Sumber daya
alam. Diharapkan pula dokumen perencanaan ini menjadi pedoman dari suatu kesatuan pembangunan
Kampung Long Duhung.
Rencana pembangunan Jangka Menengah disamping sebagai acuan dan arah pembangunan kampung,
dapat juga dijadikan dokumen bersama seluruh komponen masyarakat, pemerintah dan swasta sebagai
pihak ketiga dalam mendukung semua proses pembangunan yang dilaksanakan di Kampung Long
Duhung.
Kita berharap bahwa RPJM Kampung Long Duhung dapat dijalankan sebaik-baiknya sesuai rencana
dengan tujuan hasil pembangunan yang tepat sasaran, kegunaan dan pemanfaatannya bisa dirasakan
oleh masyarakat dan sangat mengacu pada visi dan misi kampung yang merupakan sebuah hasil
perencanaan secara partisipatif dan melibatkan semua komponen masyarakat kampung. Upaya
tersebut diperlukan agar menjaga hasil pembangunan dapat dinikmati secara merata dan berkeadilan.
Dalam pelaksanaan pembangunan dan capaian hasil pembangunannya yang memerlukan sebuah proses
tambahan yaitu dengan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah
kampung sendiri dan juga melibatkan seluruh komponen masyarakat agar sesuai dengan rencana,
terarah, dan tidak terjadi penyelewengan.
Akhirnya, terima kasih atas segala dukungan para pihak sehingga perencanaan jangka menengah ini
dapat diselesaikan. Mudah-mudahan dokumen perencanaan ini akan memberikan manfaat bagi semua
pihak khususnya masyarakat Kampung Long Duhung yang begitu antusias untuk melakukan banyak
perubahan kearah yang lebih baik.
1
Lampiran I
1. Berita acara penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung Long Duhung
BERITA ACARA
PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN KAMPUNG LONG DUHUNG
TAHUN 2018-2023
Berkaitan dengan rencana pelaksanaan Musyawarah Desa, tanggal 19-21 Maret 2018 di Kampung Long
Duhung, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur dalam rangka penyusuan RPJM.
Maka dengan ini menjelaskan bahwa Musyawarah Kampung Long Duhung yang melibatkan seluruh
elemen dan perwakilan masyarakat dalam rangka Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Kampung Long Duhung Tahun 2018-2023, yang telah dilaksanakan selama dua hari, yaitu:
Hari/Tanggal Waktu Tempat
Rabu, 19 April 2018 Pk. 09.00-17.00 Wita Balai Kampung Long Duhung
Kamis, 20 April 2018 Pk. 09.00-17.00 Wita Balai Kampung Long Duhung
Jumat, 21 April 2018
Pk. 09-15.00 Wita Balai Pertemuan Kampung
Long Duhung
Penyelenggaraan Musyawarah Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung Long
Duhung tahun 2018-2023 menghasilkan kesepakatan, antara lain;
1. Visi kampung Long Duhung
2. Misi kampung Long Duhung
3. Prioritas program pengelolaan sumber daya alam yang ramah iklim
4. Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Bahwa hasil Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah tersebut akan menjadi Dokumen
Rencana Induk Kampung dan merupakan Dokumen Resmi Kampung yang menjadi dasar dan pedoman
bagi pemerintah kampung Long Duhung bersama elemen masyarakat dalam melaksanakan prsoses
pembangunan.
2
Demikian berita acara ini dibuat dan disahkan dengan tanggung jawab yang kuat agar dapat
dipergunakan sebagai mestinya.
Kampung Long Duhung, 21 Maret 2018
Ketua LPM Ketua BPK Kepala Kampung
Stapenson D Matias Wesly
3
2. Daftar hadir penyusunan RPJMK Long Duhung
3. Daftar hadir penyelesain RPJMK Long Duhung
4
4. Dokumentasi Kegiatan
1. Sambutan oleh Sekretaris Camat Kelay
2. Peserta Penyusunan RPJM
5
3. Partisipasi perempuan dalam penyusunan RPJMK
4. Presentasi hasil diskusi kelompok
top related