ppt
Post on 15-Dec-2015
216 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Tutorial II Present…
Penyakit Degeneratif Rongga Mulut
Blok DMF IIYogi Wiranggi (13-08)
Eni Ilmiatin H. (13-10)
Farah Adibah (13-14)
Richa Arum W. S. (13-15)
Fitriana Wadianur (13-17)
Rada Kusnadi (13-21)
Inda Syifa F. (13-22)
Yoan Ayung S. (13-23)
Vita Lukita (13-24)
Meirisa Yuniastia (13-89)
Ahmad Yusuf S. (13-92)
Nurinta Virgiani A. (13-95)
Seorang wanita berusia 65 tahun mengeluh sejak 1 tahun yang lalu mulutnya terasa kering, beberapa gigi goyang, kadang-kadang gigi terasa ngilu bila minum air dingin dan persendian rahangnya terasa sakit bila digunakan untuk mengunyah. Hasil pemeriksaan intraoral menunjukkan menunjukkan tidak ada gigi yang berlubang dan keparahan inflamasi ginggivanya tipe mild gingivitis. Terdapat resesi gingiva rata-rata sebesar 2mm hampir disemua gigi. Gigi 15, 26, 36, 37, 45 dan 46 goyang o2. Temporomandibular joint tidak bisa digerakkan maksimal, sudah terasa sakit untuk membuka mulut sebesar 9mm dan pergerakan ke lateral sebesar 7mm. Palpasi di area TMJ kanan dan kiri terasa sakit. Pemeriksaan radiografi menunjukkan gambaran kehilangan lamina dura di area apical dan furkasi gigi, pelebaran periodontal ligament space, resorpsi tulang alveolar tipe angular. Kondisi umum penderita baik dan tidak terdapat adanya kelainan sistemik.
Learning Object
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan etiologi penyakit degeneratif rongga mulut meliputi usia, jenis kelamin, dan hormon.
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan degenerasi jaringan lunak dan jaringan keras rongga mulut.
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan patogenesis penyakit degeneratif rongga mulut.
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tanda dan gejala klinis yang ditimbulkan akibat penyakit degeneratif rongga mulut. (kerusakan TMJ, resesi gingiva, hiposalivasi)
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan pemeriksaan HPA dan radiografi penyakit degeneratif rongga mulut.
Etiologi Penyakit Degeneratif RM
Faktor Umum
a. Usia
b. Jenis Kelamin
c. Hormon
Faktor Lokal
a. Kebiasaan buruk
b. Lingkungan
Degenerasi pada Jaringan Lunak dan Keras RM
Jaringan Lunak
a. Degenerasi Kelenjar Saliva >> Xerostomia
b. Degenerasi Mukosa
c. Degenerasi Lidah
d. Degenerasi Pulpa
Jaringan Keras
a. Degenerasi tulang alveolar >> Osteoporosis
b. TMJ >> Osteoatritis
Degenerasi Kelenjar Saliva
Terjadi perubahan patologis pada kelenjar saliva:
– sel parenkim digantikan oleh sel lemak
– perubahan struktur sel tu pada inti dan sitoplasma
– metaplasia pada duktus kecil
– akumulasi jaringan limfoid
Pmx
Klinis : Nyeri tenggorokan, plak meningkat, gangguan proses
menguyah dan menelan, kesulitan berbicara, halitosis, rasa
seperti terbakar.
HPA : Atropi kelenjar saliva major dan minor, infiltrasi limfosit
dan sel plasma.
Degenerasi Mukosa
Gambaran klinis :
- Atrofi mukosa dan warna yang lebih pucat
- Lapisan epitel tipis
Patogenesa : Penurunan proloferasi epitel , menyebabkan penipisan mukosa, pengasaran serabut kolagen
Pmx : HPA
- Pada lamina Propria dan lapisan submukosa terjadi perubahan yang mirip dengan lapisan dermis.
- Pada lapisan epitel, kemampuan mitosis berkurang disertai pergantian epitel yang lambat
- Serat elastin dan kolagen bertambah tebal dan memadat
Degenerasi Lidah
Etiologi :
Gangguan regenerasi ujung syaraf, xerostomia.
Gambaran Klinis :
- Mengalami penurunan tonus otot
- Atrophy papilla
- Taste buds berkurang (penurunan sensitifitas/taste
disorder)
Patogenesis:
Usia Lanjut
Penurunan fungsi secara alamiah
Atropi
fungsi dari reseptor-reseptor mikrofili pada lidah menurun
Taste disorder
Atrophy papilla Sudiono, Janti, dkk. 2003. Ilmu Patologi. Jakarta: EGC
Degenerasi Pulpa
Macam-macam degenerasi Pulpa :
1. Degenerasi Kalsifik (pengapuran, terjadi pada kamar
pulpa)
2. Degenerasi Atrofik
3. Degenerasi Fibrous
4. Artifak Pulpa (Tanda ruang kosong, saluran akar yang
menyempit akibat vakuolisasi odontoblas, adanya
degenerasi lemak )
Degenerasi Tulang (Osteoporosis)
Osteoporosis merupakan penyakit gangguan
metabolisme, dimana tubuh tidak mampu menyerap
dan menggunakan bahan-bahan untuk proses normal,
seperti zat kapur = Kalk (calsium), phosphat, dan
bahan-bahan lain. Pada keadaan ini terjadi
pengurangan masa atau jaringan tulang per unit
volume tulang dibandingkan dengan keadaan normal.
Pmx
Klinis : Palpasi >> krepitasi, kliking, Alveolar ridge
flat.
Terlihat berkurangnya kepadatan tulang. Yatim, Faisal. 2000. Osteoporosis (Penyakit Kerapuhan Tulang) pada Manula. Ed.1. Jakarta : Pustaka Populer Obor
Lapisan keras tulang (korteks) tampak menipis, lapisan keras bagian luar tulang (periosteum) lebih halus dan rongga tulang (trabekula) mengalami perluasan. Yatim, Faisal. 2000. Osteoporosis (Penyakit Kerapuhan Tulang) pada Manula. Ed.1. Jakarta : Pustaka Populer Obor
Patogenesis
Usia Lanjut
Remodelling (tdk seimbang)
Osteoclast Osteoblast
Osteoporosis
Degenerasi TMJ (Osteoartritis)
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi dengan
karakteristik menipisnya tulang rawan sendi secara
progresif.
Pmx
Klinis : Nyeri pada pergerakan akibat iritasi kapsul sendi,
sakit kepala, keterbatasan gerakan, pusing, kliking,
krepitasi
a). Permukaan articular halus. b). fibrilasi, fissuring dari permukaan articular dan juga menunjukkan pengelempokan sel dalam zona dangkal tulang rawan. Penetrasi dari pembuluh kapiler. Tambayong, Jan. 2006. Praktikum Histologi: Sediaan Fotografi. Editor; Huriawati Hartanto. Jakarta: EGC
a) Osteophyte. b) Kerusakan kartilago hyalin. c) Peningkatan ringan sel radang. (soroso, 2006)
a
b
c
a). Membran sinovial masih normal. b). Membran sinovial berkurang, terjadi penyempitan celah sendi dan osteofit. Yatim, Faisal. 2000. Osteoporosis (Penyakit Kerapuhan Tulang) pada Manula. Ed.1. Jakarta : Pustaka Populer Obor
top related