power point khairul rijal.ppt

Post on 17-Jan-2016

219 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Dosen Pembimbing:Yusnidaryani, FKM,

M.KesZulkarnaini, S.Kep

KHAIRUL RIJAL NIM : 111101174

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUAMI TERHADAP PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DI DESA BUGAK KRUENG MATE KECAMATAN JANGKA KABUPATEN

BIREUEN TAHUN 2014

KB

Kabupaten Bireuen

Kecamatan Jangka

Hasil SDKI

PendahuluanKB merupakan salah satu pelayanan kesehatan reproduksi

esensial yang perlu mendapatkan perhatian yang serius. Karena dengan mutu pelayanan KB berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan

Hasil Survey Demokrafi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 yang menunjukkan total fertiliti rate (TFR) masih sama dengan kondisi Tahun 2002/2003 yaitu 2,6 %. Sedangkan Contraseptive Prevalensy Rate (CPR) mengalami kenaikan sedikit 5,67 % pada tahun 2002/2003 menjadi sebesar 57,4 % Pada tahun 2007

Dalam wilayah Kabupaten Bireuen sepanjang tahun 2013 berjumlah 67,46 % yaitu aseptor Intra Uterine Devices (IUD) 4,46% . Metode Operatif Pria (MOP) 0,75%. Metode Operatif Wanita (MOW) 0,07 %, Implan 0,29 %, Suntik 19,62%, Pil 39,48%, Kondom 2,78 %

Di Kecamatan Jangka peserta KB aktif sebesar 59,88% dari jumlah pasangan usia subur, dengan rincian aseptor IUD 2,13%, MOP 1,23%, MOW 0,25%, Implan 0,83%, Suntik 19,92%, Pil 31,5%, dan 3,97% aseptor Kondom

Desa

Desa Bugak Krueng Mate Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 217 KK dan terdapat sebanyak 72,8% laki-laki yang berpartisipasi rendah dalam menggunakan alat kontrasepsi. Berdasarkan hasil Studi awal dilakukan pada Desember 2012 bahwa pengguna KB sebanyak 110 orang, sedangkan pengguna KB aktif sebanyak 72 orang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan karakteristik suami dengan pemakaian alat kontrasepsi di Desa Bugak Krueng Mate Kecamatan Jangka Kabupaten BireuenUntuk mengetahui pengetahauan suami tentang keberhasialn KB di Desa Bugak Krueng Mate Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen

Untuk mengetahui pendidikan suami tentang keberhasilan KB di Desa Bugak Krueng Mate Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen

Untuk mengetahui pendapatan suami tentang keberhasilan KB di Desa Bugak Krueng Mate Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen

Manfaat Penelitian

1. Bagi Penelitiuntuk meningkatkan pengetahuan peneliti dan dapat mengaplikasikan yang telah didapatkan

2. Bagi Institusi PendidikanUntuk mengetahui tentang pentingnya program KB pada masyarakat terhadap pengembangan kurikulum pendidikan sebagaimana yang dibutuhkan oleh masyarakat

3. Bagi Institusin Pelayanan KesUntuk mengetahui sejauh mana efektifitas, penggunaan KB terhadap penurunan fertilitas.

4. Bagi RespondenAgar masarakat mengetahui sejauh mana program KB untuk meningkatkan kesehatan keluarga

TINJAUAN PUSTAKA

1.Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. (Notoatmodjo, 2007).

2. Definisi KB

Pengertian KB secara umum adalah suatu usaha yang mengatur banyak jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya dan bagi ayah serta kelurganya atau masyarakat yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut (Hartanto, 2003)

3. Pendidikan

Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kea rah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau manyarakat (Notoatmodjo,2003).

4. Pendapatan

• Menurut suparti (2009), bahwa pendapatan sangat erat hubungannya dengan penggunaan alat kontrasepsi pada suami, karena dengan pendapatan yang lebih baik maka partisipasi suami dalam ber KB pun akan meningkat, sebaliknya jika pendapatan sebuah keluarga kurang baik maka partisipasi suami dalam menggunakan alat kontrasepsi pun semakin berkurang.

5. Karakteristik Suami

• Suami adalah pasangan hidup istri (ayah dari anak-anak), suami mempunyai suatu tanggung jawab yang penuh dalam suatu keluarga tersebut dan suami mempunyai peranan yang penting, dimana suami sangat dituntut bukan hanya sebagai pencari nafkah akan tetapi suami sebagai motivator dalam berbagai kebijakan yang akan di putuskan termasuk merencanakan keluarga ( chaniago, 2002)

Metode penelitian

Jenis penelitianPopulasi dan Sampel PenelitianTempat dan Waktu PenelitianEtika PenelitianPengumpulan DataAnalisa Data

Bagi Fakultasmenjadi masukan untuk memperluas wawasan mahasiswa khususnya program studi Diploma lll Kebidanan Almuslim.

Bagi Staf Pengajar MAN Peusanganmemberikan masukan bagi pengelola pendidikan di MAN Peusangan.

Bagi Remaja di MAN PeusanganMenjadi masukan dan tambahan pengetahuan bagi

remaja di MAN Peusangan agar dapat menyadari bahanya jika kita menjadi perokok pasif.

Bagi PenelitiMenambah pengalaman peneliti dan untuk

mengetahui pengetahuan remaja tentang perokok pasif di MAN Peusangan sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta sebagai penerapan ilmu yang

didapat selama pendidikan

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu untuk menggambarkan fenomena sosial tertentu (Machfoedz,

2010)berupa Gambaran pengetahuan remaja tentang perokok pasif di MAN kecamatan peusangan kabupaten bireun tahun 2011.

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh remaja kelas 1 dan 2 MAN peusangan Kabupaten Bireuen tahun 2011 yang berjumlah 550 orang.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan kriteria :1). Bukan perokok aktif2). Duduk dikelas 1 dan 23). Laki-laki dan perempuan4). Bersedia menjadi responden

Setelah dimasukkan kedalam kriteria pengambilan sampel diatas jumlah populasi adalah 173 orang

Berarti jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 63 orang, berdasarkan rumus Notoadmodjo, 2005.

Penelitian ini dilakukan di MAN peusangan kecamatan peusangan kabupaten bireun pada bulan Juli 2011.

Data primer, data yang dikumpulkan dari hasil peneliti itu sendiri yaitu dengan cara memberikan kuesioner yang telah disusun sebelumnya kepada responden.

Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh instansi tertentu kemudian diambil oleh peneliti yaitu jumlah remaja di MAN peusangan yang berjumlah 550 orang.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan remaja tentang perokok pasif.

A. Seluruh remaja yang ada di MAN peusangan telah didata dengan dibantu oleh kepala sekolah dan guru-guru yang

ada di MAN peusangan.B. Seluruh responden dibagikan kuesioner. Setelah dibagikan,

diberi penjelasan terlebih dahulu mengenai cara pengisian dan setiap responden diminta mengisi surat persetujuan bahwa bersedia menjadi responden.

C. Kemudian setelah kuesioner tersebut terisi peneliti kumpulkan, sesuai dengan nomor urut untuk diolah datanya.

No Variabel Penelitian Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil ukur

Pengetahuan

remaja tentang

perokok pasif

Semua yang diketahui

remaja tentang perokok

pasif

Menyebarkan

kuesioner

Kuesioner Ordinal Baik

Cukup

Kurang

1. Pengertian perokok

pasif

Semua yang diketahui

remaja tentang

pengertian perokok pasif

Menyebarkan

kuesioner

Kuesioner Ordinal Baik

Cukup

Kurang

2. Bahaya asap rokok

bagi perokok pasif

Semua yang diketahui

remaja tentang bahaya

rokok bagi perokok pasif

Menyebarkan

kuesioner

Kuesioner Ordinal Baik

Cukup

Kurang

3. Zat yang terkandung

dalam asap rokok

Semua yang diketahui

remaja tentang zat yang

terkandung dalam asap

rokok

Menyebarkan

kuesioner

Kuesioner Ordinal Baik

Cukup

Kurang

4. Cara menghindari

jadi perokok pasif

Semua yang diketahui

remaja tentang cara

menghindari jadi

perokok pasif

Menyebarkan

kuesioner

Kuesioner Ordinal Baik

Cukup

Kurang

Untuk mengukur tingkat pengetahuan remaja MAN peusangan tentang perokok pasif dengan mengajukan 20 pertanyaan dengan kriteria penilaian sebagai berikut :Jika menjawab dengan benar maka skor 1Jika menjawab dengan salah maka skor 0

Kemudian melakukan pengkategorian menurut Arikunto dalam Mahfoedz (2009) adalah sebagai berikut :- Baik, bila responden dapat menjawab dengan benar, 76% - 100% dari seluruh pertanyaan yang diberikan.- Cukup, bila responden dapat menjawab dengan benar, 56% - 75% dari seluruh pertanyaan yang diberikan.- Kurang, bila responden dapat menjawab dengan benar, <56% dari seluruh pertanyaan yang diberikan. 

Penelitian ini bersifat deskriptif, maka dalam analisa datanya hanya

berdasarkan distribusi frekuensi di setiap variabel.Dengan memakai rumus:

P= %100x

n

f

Keterangan:P = persentasef = frekuensin = sampel

top related