plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · kompetensi dasar mendiskripsikan...
Post on 10-May-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL
KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI NGAWU
SEMESTER II 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Di susun oleh
Nama : Hendri Bekti Sulistyo
NIM : 091134199
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL
KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI NGAWU
SEMESTER II 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Di susun oleh
Nama : Hendri Bekti Sulistyo
NIM : 091134199
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN Karya sederhana ini aku persembahkan untuk :
1. Bapak dan Ibu tercinta, yang selama ini memberi
dukungan finansial maupun spiritual yang snantiasa
mengiringi langkah saya.
2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd, M.Si yang selalu membimbing
saya dalam penyusunan skripsi ini.
3. Kedua kakak saya, yang selalu menghibur saya ketika
dalam kepenatan
4. Teman – teman PGSD kelas A angkatan 2009, yang
selalu memotivasi saya sehingga skripsi ini cepat
selesai.
5. Seluruh pihak yang telah membantu sehingga tugas
akhir ini dapat selesai sesuai yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTO
Orang yang yang tidak pernah membuat kesalahan, ia tidak
pernah membangun rumah kebahagiaan - Gede Prama
Lebih baik mati muda dari pada hidup tiada guna - Make
Sinoda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 26 Juli 2011
Penulis
( Hendri Bekti Sulistyo )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEGIATAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Hendri Bekti Sulistyo
NIM : 091134199
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI NGAWU SEMESTER II 2010/2011” Beserta perangkat yang diperlukan. Demikian saya memberitahukan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 26 Juli 2011
Yang menyatakan
Hendri Bekti Sulistyo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI NGAWU
SEMESTER II 2010/2011.
Hendri Bekti Sulistyo Universitas Sanata Dharma
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan model pembelajaran kooperatif tipe students teams achievement division dalam meningkatkan prestasi hasil belajar siswa khususnya pada materi perjuangan para tokoh pejuang pada masa Belanda dan Jepang siswa kelas V SD Negeri Ngawu tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan prestasi belajar dapat meningkat.
Dalam metode ini siswa dibagi dalam suatu kelompok-kelompok kecil yang setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Cara diskusi kelompok menggunakan media puzzle pahlawan dan mengerjakan lembar kerja siswa. Nilainya diambil dari soal-soal evaluasi.. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan silabus, RPP dan LKS. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengkaji data dengan cara mengumpulkan hasil tes pilihan ganda, mengubah skor mentah menjadi nilai jadi, mencari rata-rata kemudian membandingkannya dengan keadaan pada kondisi awal.
Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pengunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Ngawu semester II tahun pelajaran 2010/2011 kecamatan Playen kabupaten Gunungkidul. khususnya pada kompetensi dasar Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Dari hasil analisis data yang diperoleh sebelum tindakan penelitian nilai rata-ratanya 48.12. Pada siklus 1 adalah 53.75 sedangkan siklus 2 adalah 66.87. Jumlah siswa yang lulus Kriteria Ketuntasan Minimal sebelum tindakan sebanyak 4 siswa (25%), siklus I sebanyak 8 siswa (50%). sedangkan siklus II sebanyak 10 siswa (62%).
Kata kunci: prestasi belajar, model pembelajaran kooperatif tipe STAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
ENHANCING LEARNING WITH COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE STUDEN TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION AT SOCIAL
STUDIES CLASS V SDN NGAWU SEMESTER II ACADEMIC YEAR 2010/2011
Hendri Bekti Sulistyo
Universitas Sanata Dharma 2011
This study aimed to determine whether using the cooperative learning
model type students teams achievement division in improving students achievement result, especially on the material struggles of the hero during the Dutch and Japanese students' class V Elementary School Ngawu in the academic year 2010/2011. This study also aimed to determine how the progress in learning achievement could increase.
This method divided students in to a team of small groups consisting of four or five students. The group discussions is using puzzle hero and doing worksheets students as the media. The value is taken from the evaluation questions. The method learning is implemented in accordance with the syllabus, lesson plans and worksheets. Data analysis techniques is used to assess the data that is by collecting the results of multiple-choice test, change the raw score into a value so, find the average and compares the situation to the initial conditions.
Based on the results achieved in this study, it can be concluded that the use of model type STAD cooperative learning can improve the student achievement grade V elementary school Ngawu in the academic year 2010/2011 at Playen, one of district in Gunungkidul. Especially the basic competencies describe the struggle of the heros in the Dutch and Japanese colonial period. From the analysis of data obtained that before the study measures the average value is 48,12. In the first cycle is 53,75 while the second cycle is 66,87. The number of students who completed kriteria ketuntasan minimal before the researching is 4 students (25%), the first cycle of 8 students (50%). Whereas the second cycle as many as 10 students (62%)
Key words: prestasi belajar, model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENINGKATAN PRESTASI
BELAJARDENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD
NEGERI NGAWU SEMESTER II 2010/2011” sesuai pada waktu yang
diharapakan.
Adapun tujuan penulisan skripsi adalah untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan program studi S-I PGSD Universitas Sanata Dharma. Selain itu, skripsi
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Pada kesempatan ini pula penulis hendak menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Drs. T. Sarkim, M. ED, Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Drs. Puji Purnomo, M. Si., selaku Ketua Program Studi S-I PGSD
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan motivasi dalam
penyusunan skripsi.
3. Y. Harsoyo S.Pd, M. Si. selaku dosen pembimbing skripsi, yang dengan
sabar membimbing dan memberikan banyak saran bagi penulis selama
penyusunan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Para staf sekertariat PGSD yang secara tidak langsung telah memberikan
kontribusi yang berarti sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.
6. Bapak Slamet selaku kepala sekolah SD Ngawu yang telah memberikan
peneliti ijin untuk melakukan penelitian.
7. Bapak Suwasno, S.Pd selaku wali kelas V SD Ngawu yang telah bersedia
menjadi kolabolator dalam penelitian ini.
9. Siswa-siswi kelas V SD Ngawu terima kasih atas kerjasamanya.
10. Bapak, ibu dan kakakku yang selalu memberiku semangat dan yang selalu
membawaku dalam setiap doanya.
11. Teman-teman mahasiswa S-I PGSD Universitas Sanata Dharma angkatan
2009 yang sudah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun sebagai penyempurnaan skripsi ini. Semoga karya ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 26 Juli 2011
Penyusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEGIATAN AKADEMIS ........................ vii
ABSTRAK ............................................................................................. viii
ABSTRACT ........................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................... xii
DARTAR TABEL ................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Pembatasan Masalah ...................................................... 2
C. Rumusan masalah ........................................................... 2
D. Batasan Pengertian ......................................................... 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Tujuan Penelitian ............................................................ 3
F. Manfaat Penelitian .......................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................... 5
A. Prestasi Belajar ............................................................... 5
B. Pembelajaran kooperatif ................................................. 6
1. Pengertian Cooperatif Learning ................................. 6
2. Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif .................... 8
3. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ........................ 11
C. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar .............................. 14
1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ..................... 14
2. Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ............... 16
D. Kerangka Berpikir .......................................................... 17
F. Hipotesis Tindakan ......................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 20
A. Setting Penelitian ............................................................ 20
B. Prosedur Penelitian ......................................................... 20
C. Pengumpulan Data dan Instrumennya ............................ 26
D. Analisa Data ................................................................... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 32
A. Hasil Penelitian .............................................................. 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Pembahasan .................................................................... 39
BAB V PENUTUP ........................................................................... 45
A. Kesimpulan ..................................................................... 45
B. Saran ............................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 47
LAMPIRAN ........................................................................................ 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1.Instrumen Penelitian ............................................................ 26
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Siklus 1 ......................................................... 27
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Soal Siklus 2 ........................................................ 28
Tabel 3.4 Analisa Data Prestasi Belajar Siswa .................................... 30
Tabel 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I ......................................................... 34
Tabel 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II ........................................................ 37
Tabel 4.3 Hasil Penelitian .................................................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus .............................................................................. 49
Lampiran 2 RPP Siklus 1 ...................................................................... 51
Lampiran 3 LKS Siklus 1 ..................................................................... 55
Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus 1 ...................................................... 57
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus 1 ............................ 61
Lampiran 6 RPP Siklus 2 ..................................................................... 62
Lampiran 7 LKS Siklus 2 .................................................................... 66
Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus 2 ...................................................... 68
Lampiran 9 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus 2 .................................... 72
Lampiran 10 Kondisi Awal Nilai Siswa kelas V ................................. 73
Lampiran 11 Surat Ijin Penelitian ........................................................ 74
Lampiran 12 Surat Bukti Penelitian .................................................... 75
Lampiran 13 Foto Penelitian ................................................................ 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan dalam dunia pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Salah satu faktor itu adalah guru. Guru bertugas sebagai pendidik, pengajar,
dan pelatih. Sebagai seorang pengajar, guru bertugas mentrasfer ilmu
pengetahuan melalui sejumlah materi pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa.
Salah satu pelajaran yang harus dikuasai siswa adalah IPS.
IPS merupakan ilmu sosial yang penting untuk dipahami dan dikuasai
siswa. Materi IPS harus dikuasai siswa karena sangat berguna untuk kehidupan
siswa sehari – hari. IPS mengajarkan tentang banyak pengetahuan, baik yang
berhubungan dengan SDA, masyarakat, bangsa, dan negara. Salah satu tujuan
dari pembelajaran IPS adalah untuk menjadi manusia yang baik dalam
masyarakat dan juga menajamkan penalaran siswa untuk pemecahan masalah.
Tetapi kenyataanya terjadi penurunan prestasi belajar pada materi
pembelajaran tertentu salah satunya pada kompetensi dasar mendeskripsikan
perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
Rendahnya pencapaian prestasi belajar dapat dilihat dari nilai hasil ulangan
siswa, yaitu KKM yang ditentukan 70 tetapi rata-rata kelas yang dicapai hanya
48,12. Dengan kata lain bahwa siswa yang mencapai KKM hanya 4 siswa dari
16 siswa atau 25%. Pencapaian hasil belajar ini menurun karena kurang
pemahaman dalam diri siswa. Hal ini disebabkan karena guru hanya
menyampaikan materi yang bersifat hafalan sehingga kurang pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dalam diri siswa. Kurangnya kerjasama dalam pembelajaran dikelas juga
diduga menjadi salah satu faktor penurunan prestasi belajar. Oleh karena itu
perlu adanya model pembelajaran yang mampu meningkatkan pemahaman dan
peningkatan kerjasama siswa sehingga pencapaian hasil belajar menjadi
maksimal.
Dengan demikian peneliti melakukkan penelitian yang mengacu pada
model pembelajaran kooperatif tpie STAD yang diharapkan mampu
meningkatkan prestasi hasil belajar siswa. Peneliti berpandangan bahwa
pembelajaran model STAD akan sangat efektif untuk peningkatan pemahaman
siswa. Model pembelajaran ini menekankan bahwa belajar memahami makna
bukan hafalan. Siswa dituntut untuk memahami konsep-konsep secara mandiri
dengan difasilitasi oleh guru sehingga hasil belajar pun lebih bermakna.
B. Pembatasan Masalah
Agar PTK ini mempunyai ruang lingkup dan arah yang jelas, maka
perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam PTK ini adalah
mengenai peningkatan prestasi belajar IPS pada materi perjuangan melawan
penjajahan Belanda dan Jepang kelas V SD Negeri Ngawu kecamatan Playen
Kabupaten Gunungkidul.
C.Rumusan Masalah
Dari identifikasi dan batasan masalah tersebut maka masalah yang
diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
prestasi belajar mata pelajaran IPS
2. Jika dapat seberapa besar peningkatan dapat dilakukan?
D. Batasan Pengertian
1. Prestasi Belajar
Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran
terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor
setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan
instrumen tes atau instrumen yang relevan.
2. Pembelajaran kooperatif tipe STAD
Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan suatu kelompok kecil
siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah,
menyelesakan suatu tugas, atau untuk mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan
bersama lainnya. Karakteristik pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah :
adanya presentasi kelas, adanya belajar dalam tim, adanya tes individu, adanya
skor pengembangan individu, dan penghargaan tim.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
Untuk mengetahuai apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dapat meningkatkan prestasi balajar siswa kelas V SD Negeri Ngawu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kecamatan Playen kabupaten Gunungkidul, khususnya pada materi
mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan
Belanda dan Jepang
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru , siswa , dan sekolah .
1. Bagi peneliti :
Menambah wawasan peneliti dalam model pembelajaran STAD.
2. Bagi siswa :
Pengalaman belajar bagi siswa dengan model pembelajaran STAD.
3. Bagi sekolah :
Sebagai inspirasi untuk peningkatan mutu pendidikan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993 : 700) dijelaskan bahwa
prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dsb.). Prestasi
merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau
periode tertentu. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari
pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan
psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan
menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan.
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa
dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam
belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi
yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Adapun mengenai belajar ada dua pandangan tentang belajar ( Wina S :
2005:87):
1. Belajar sering dianggap sama dengan menghafal. Kalau oarng tua
menyuruh anaknya belajar, maka pada dasarnya ia menyuruh anaknya
untuk menghafal, yaitu menghafalpelajaran yang akan diujikan. Dalam
konteks ini belajar adalah mengingat sejumlah fakta atau konsep.
2. Belajar dianggap sebagai perubahan perilaku sebagai akibat dari
pengalaman dan latihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan
hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar
harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Suharsimi Arikunto
(1990:20) mengatakan ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu
faktor yang bersumber dalam diri manusia (internal) dan faktor yan diluar diri
manusia (eksternal):
1. Faktor yang bersumber dari dalam diri manusia dapat diklasifikasikan
menjadi dua, yakni faktor biologis dan faktor psikologis. Yang dapat
dikategorikan sebagai faktor biologis antara lain usia, kematangan, dan
kesehatan, sedangkan yang dikategorikan sebagai faktor psikologis
adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar.
2. Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar dapat
diklasifikasikan menjadi dua juga, yakni faktor manusia (human)
seperti keluarga, teman di sekolah masyarakat, sedangkan faktor non
manusia seperti alam benda, dan lingkungan fisik.
B. Pembelajaran kooperatif (cooperatif learning)
1. Pengertian Cooperatif Learning
Menurut Slavin (1995:60) mengatakan bahwa cooperative learning adalah
suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang,
dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
pula, keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan
aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok.
Slavin (1995:70) menyatakan bahwa pada teknik STAD siswa
ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan
campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyampaikan
materi pelajaran lalu siswa bekerja dalam tim dan mereka memastikan bahwa
seluruh anggota tim telah menguasai meteri pelajaran tersebut. Saat seluruh siswa
diberi tes tentang materi tersebut, maka tes ini mereka kerjakan secara individu
tanpa saling membantu. Etin solihatin (2007:4) belajar kooperatif adalah
pelaksanaan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa bekerja
bersama dalam kelompok tersebut
Jadi dapat peneliti dapat menyimpulkan bahwa model cooperative
learning adalah suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam
mengembangkan kemampuan yang dimiliki melalui belajar dan bekerjasama
dalam kelompok heterogen untuk mencapai hasil yang optimal dalam belajar
sesuai dengan kemampuan siswa dalam kelompok itu.
Cooperative learning mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja
sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesakan suatu
tugas, atau untuk mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya.
Bukanlah cooperative learning jika siswa duduk bersama dalam kelompok-
kelompok kecil dan mempersilahkan salah seorang diantaranya untuk
menyelesaikan pekerjaan seluruh kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Cooperatif learning merupakan model pembelajaran yang akan membantu
siswa untuk mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan
nyata dimasyarakat, bekerja sesama anggota kelompok akan meningkatkan
motivasi dan perolehan belajar. Cooperatif learning juga mendorong peningkatan
kemampuan memecahkan masalah yang ditemui selama proses pembelajaran
karena akan berinteraksi dengan siswa lain untuk merumuskan alternatif
pemecahan masalah materi pelajran.
2. Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif (cooperatif learning)
Ada beberapa konsep mendasar yang perlu diperhatikan dan diupayakan
oleh guru. Guru sebagai perancang dan pelaksana pembelajaran harus harus
memperhatikan beberapa konsep dasar dalam penggunaan cooperatif learning.
Prinsip-prinsip dasar tersebut menurut Stahl (1994) dalam Etin Solihatin (2007:6)
adalah :
a. Perumusan tujuan belajar siswa harus jelas
Perumusan tujuan adalah apa yang diinginkan guru untuk
dilakukan oleh siswa dalam kegiatan belajarnya. Perumusan tujuan
harus disesuaikan dengan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran.
b. Penerimaan yang menyeluruh oleh mahasiswa tentang tujuan belajar
Guru harus mampu mengkondisikan kelas agar setiap siswa
menerima tujuan pembelajaran dari sudut kepentingan diri dan
kepentingan kelas. Siswa harus dikondisikan mengetahui dan
menerima kenyataan bahwa setiap orang dalam kelompoknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
menerima dirinya untuk bekerjasama mempelajari materi yang telah
ditetapkan.
c. Ketergantungan yang bersifat positif
Guru harus merancang struktur kelompok dan tugas-tugas
kelompok yang memungkinkan setiap siswauntuk belajar dan
mengevaluasi dirinya dan teman kelompoknya. Kondisi ini akan
memungkinkan siswa merasa tergantung secara positif antar anggota
kelompok dalam memmpelajari dan menyelesaikan tugas-tugas dari
guru.
d. Interaksi yang bersifat terbuka
Dalam belajar kelompok terjadi interaksi yang bersifat langsung
dan terbuka. Hal ini menumbuhkan sikap ketergantungan yang positif
dan keterbukaan dikalangan siswa, yang akan memberi dan menerima
masukan, ide, saran, dan kritik dari temannya secara terbuka dan
positif.
e. Tanggung jawab individu
Keberhasilan belajar dalam strategi ini dipengaruhi oleh
kemempuan individu siswa dalam memberi dan menerima apa yang
telah dipelajarinya diantara siswa lain. Jadi secara individu siswa
mempunyai dua tanggung jawab, yaitu mengerjakan dan memahami
tugas untuk keberhasilan dirinya sendiri dan mengerjakan dan
memahami tugas untuk keberhasilan untuk anggota kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
f. Kelompok bersifat heterogen
Keanggotaan kolompok harus bersifat heterogen, sehingga terjadi
hubungan kerjasama dari berbagai karakteristik siswa yang berbeda.
Kondisi yang demikian aka sangat baik dalam melatih siswa dalam
suasana belajar yang terbuka dan demokratis.
g. Interaksi sikap dan perilaku sosial yang positif
Dalam berinteraksi antara siswa dengan siswa lainnya, siswa
belajar mengenai memimpinan, berdiskusi, dan bernegosiasi dalam
menyelesaikan tugas-tugas kelompok. Dalam hal ini guru hendaknya
membantu siswa menjelaskan bagimana berperilaku yang baik, seperti
kepemimpinan, penegmbangan kepercayaan, berkomunikasi,
peneyelesaian masalah dll. Dengan hal ini siswa dapat mempelajari
dan mempraktikkan berbagai sikap dan perilaku sosial dalam suasana
kelompok belajarnya.
h. Tindak lanjut (follow up)
Setelah masing-masing kelompok belajar menyelesaikan tugas dan
pekerjaanya, perlu adanya analisis bagaimana penampilan dan hasil
keja siswa dalam kelompok. Ada beberapa aspek yang perlu
diperhatikan misalnya :
(a) Bagaimana hasil kerja yang dihasilkan
(b) Bagaimana mereka membantu anggota kelompoknya dalam
memahami masalah yang dibahas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
(c) Bagaimana sikap dan perilaku mereka dalam interaksi
kelompok belajar bagi keberhasilan kelompok
(d) Apa yang mereka butuhkan untuk meningkatkan keberhasilan
kelompok belajarnya dikemudian hari.
i. Kepuasan dalam belajar
Setiap siswa dan kelompok harus memperoleh waktu yang cukup
untuk belajar dalam mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilannya. Jika ini tidak terpenuhi maka keuntungan akademis
dari cooperatif learning menjadi sangat terbatas.
3. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di
Universitas John Hopkin, dan merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif
yang paling sederhana. Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada
belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap
minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Guru membagi siswa menjadi
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang dan terdiri laki-laki dan
perempuan yang berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang,
rendah. Komponen STAD menurut Slavin (1995:71) adalah sebagai berikut:
a. Presentasi kelas
Presentasi kelas dalam STAD berbeda dari cara pengajaran yang biasa.
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
mereka. Siswa harus betul-betul memperhatikan presentasi ini karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dalam presentasi terdapat materi yang dapat membantu untuk mengerjakan
kuis yang diadakan setelah pembelajaran.
b. Belajar dalam tim
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5
orang dimana mereka mengerjakan tugas yang diberikan. Jika ada
kesulitan siswa yang merasa mampu membantu siswa yang kesulitan.
c. Tes individu
Setelah pembelajaran selesai ada tes individu. Siswa tidak dibenarkan
saling membantu selama tes berlangsung. Hal ini menjamin agar siswa
secara individual bertanggung jawab untuk memahami materi ajar
tersebut.
d. Skor pengembangan individu
Skor yang didapatkan dari hasil tes selanjutnya dicatat oleh guru untuk
dibandingkan dengan hasil prestasi sebelumnya. Skor tim diperoleh
dengan menambahkan skor peningkatan semua anggota dalam 1 tim. Nilai
rata-rata diperoleh dengan membagi jumlah skor penambahan dibagi
jumlah anggota tim.
e. Penghargaan tim
Penghargaan didasarkan nilai rata-rata tim dimana dapat memotivasi
mereka. Tim dapat memperoleh sertifikat atau penghargaan lain apabila
skor rata-rata mereka melampaui kriteria tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan model
pembelajaran ini. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan.
Langkah-langkah model cooperative learning menurut Ibrahim, dkk (2000)
adalah:
a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
Guru menyampaikan tujuan belajar yang ingin dicapai melelui
meteri tersebut dan memoivasi siswanya.
b. Menyampaikan informasi.
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan demonstrasi atau
melalui bahan bacaan.
c. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok cooperative.
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana membentuk kelompok
belajar dan membantu setiap anggota kelompok melakukan
perubahan secara efisien.
d. Membimbing kelompok bekerja dan belajar.
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas.
e. Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari dan
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
f. Memberikan penghargaan
Guru mencari cara untuk menghargai hasil kerja siswa baik secara
individu maupun secara kelompok.
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan model pemelajaran kooperatif
diantaranya adalah:
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai berikut:
a) Mengembangkan serta menggunakan keterampilan berpikir kritis
dan kerjasama kelompok.
b) Menyuburkan hubungan antar pribadi yang positif diantara siswa
yang berasal dari ras yang berbeda.
c) Menerapkan bimbingan oleh teman.
d) Menciptakan lingkungan yang menghargai nilai-nilai ilmiah.
Kelemahan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
adalah sebagai berikut:
a) Sejumlah siswa mungkin bingung karena belum terbiasa dengan
perlakuan seperti ini.
b) Guru pada permulaan akan membuat kesalahan-kesalahan dalam
pengelolaan kelas. Akan tetapi usaha sungguh-sungguh yang terus
menerus akan dapat terampil menerapkan model ini.
C. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Pendidikan IPS di Indonesia telah diterapkan mulai dari
pendidkan dasar sampai pendidikan tinggi yang idealnya lebih
menekankan mengkaji gejala-gejala yang terjadi dalam masalah
kehidupan sosial dan lebih utama lagi jika siswa mampu belajar
langsung bukan “transfer konsep” dari guru. Ada beberapa
pengertian menurut para ahli mengenai IPS, antara lain : Hamid
Hasan (1990) dalam Etin Solihatin (2007:14) menjelaskan
Pendidikan IPS merupakan fusi dari berbagai disiplin ilmu.
Soemantri (2001) dalam Supriyo (2009:11) pendidkan IPS adalah
penyerderhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan
humaniora, serta kegiatan dasar nmanusia yang diorganoisasikan
dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan
pendidikan. Nursid Sumaatmadja (1984:11) hakekat IPS adalah
mempelajari, menelaah, mengkaji sistem kehidupan manusia di
permukaan bumi.
Jadi IPS merupakan ilmu yang mempelajari gambungan
ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang berkaitan dengan kehidupan
manusia. Dalam tingkat Sekolah Dasar hannya mempelajari
geografi dan sejarah. Terutama pada masalah-masalah sehari-hari
yang dialami siswa, tentunya sesuai perkembangan siswa SD.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia sebagai anggota
masyarakat dapat dijadikan sebagai materi ajar dan sumber belajar.
Oleh karena itu sumber belajar IPS sangat tidak terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Tujuan Pembelajran IPS di Sekolah Dasar
Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
(2006 : 575), tujuan pembelajaran IPS di SD adalah sebagai
berikut:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis,
rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan
ketrampilan dalam kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai
sosial dan kemanusiaan.
d. Memiliki kemempuan berkomunikasi, bekerja sama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat
lokal, nasional, dan global.
Sedangkan menurut beberapa ahli mempelajari IPS
bertujuan sebagai berikut : Gross (1978) dalam Etin Solihatin
(2007:14) tujuan pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan
siswa menjadi warga negara yang baik, Kosasih (1994) dalam Etin
Solihatin (2007:15) juga menyebutkan bahawa pendidikan IPS
berusaha membantu siswa dalam mememcahkan masalah yang
dihadapi sehingga akan menjadikannya semakin mengerti dan
memahami lingkungan mmasyarakatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah mendidik
dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan
lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melajutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinngi Etin Solihatin (2007:15).
Berdasarkan pengertian dan tujuan IPS, maka perlu seorang guru
untuk menyapaikan materi menggunakan metode, model, maupun
strategi dalam melakukan pengajaran agar tujuan pembelajaran IPS
dapat tercapai. Aziz Wahab (1986) dalam Etin Solihatin (2007:15)
mengatakan bahwa pengkondisian ilkim belajar merupakan aspek
penting bagi tercapainya tujuan pendidikan.
Pola pembelajaran IPS bukan menjejali siswa dengan
konsep-konsep bersifat hafalan belaka, tetapi membuat apa yang
dipelajari oleh siswa dan dipahami menjadi bekal dalam menjalani
kehidupan bermasyarakat serta untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu rancangan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru hendaknya mampu memfasilitasi siswa
agar mencapai tujuan pembelajaran IPS.
D. KERANGKA BERPIKIR
Penelitian Tindakan Kelas ini berawal dari rendahnya prestasi belajar IPS
pada materi mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang Oleh karena itu peneliti mencoba melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
sebuah penelitian tindakan kelas dengan kerangka berpikir sebagai berikut :
penelitian ini berawal dari kondisi awal pemahaman siswa terhadap mata
pelajaran IPS yang masih rendah.
Melihat prestasi belajar siswa yang dicapai masih rendah mendorong guru
untuk berusaha meningkatkan prestasi belajar siswa dengan memperbaiki proses
kegiatan belajar mengajar . Perbaikan proses kegiatan belajar mengajar yang akan
dilaksanakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Pembelajaran STAD disini siswa bekerja dalam kelompok
kecil dan merangkai puzzle pahlawan kemudian mengisi lembar LKS. Dengan
kegiatan ini diharapkan akan mamapu meningkatkan kerjasama sisw dalam kelas.
Berikut ini bagan keranka berpikir dalam pelaksanaan penelitian
tindakan kelas :
Gambar 3.1 Bagan Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
E. HIPOTESIS TINDAKAN
Penelitian ini diajukan rumusan hipotesis “Pembelajaran menggunakan
model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa SD
Negeri Ngawu”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. SETTING PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
PTK ini dilakukan di SD Negeri Ngawu Kecamatan Playen Kabupaten
Gunungkidul Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Ngawu Kecamatan
Playen Kabupaten Gunungkidul Semester Genap Tahun Pelajaran
2010/2011 yang berjumlah 16 siswa.
3. Objek Penelitian :
Objek penelitian dalam PTK ini adalah prestasi belajar IPS terutama
prestasi belajar siswa pada materi mendeskripsikan perjuangan para tokoh
pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
4. Waktu Pelaksanaan :
Penelitian dilaksanakan pada awal semester II tahun pelajaran 2010/2011,
pada bulan April 2011.
B. PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus masing-masing siklus
terdiri dari dua jam pembelajaran (2 x 35 menit). Proses penelitian masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
masing meliputi empat tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi.
1. Persiapan
Yang perlu dipersiapkan pada tahap persiapan adalah mengidentifikasi
masalah, mengkaji kompetensi dasar, mempersiapkan silabus, menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan menyiapkan instrument
penelitian.
a. Identifikasi masalah
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengidentifikasi masalah
tentang prestasi belajar siswa tentang materi pokok “menghargai peranan
tokoh perjuangan dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indnesia”. Hasil ulangan pada kondisi awal,
sebelum pelaksanaan tindakan kelas dari 16 siswa yang memperoleh nilai 70
ke atas hanya 4 siswa, selebihnya kurang dari 70 dengan nilai rata-rata kelas
48,12. Untuk memecahkan permasalahan tersebut peneliti merencanakan
sebuah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD
b. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok pembelajaran
Kompetensi dasar yang mengalami permasalahan adalah
mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan
Belanda dan Jepang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c. Mempersiapkan silabus
Silabus disusun dengan mengambil satu kompetensi dasar dari dua
kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum kelas V semester II yang sesuai
dengan permasalahan yang diteliti.
d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Langkah berikutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). RPP dibuat tiap siklus.
e. Menyiapkan instrumen penelitian mencari validitas dan reliabilitas
Langkah terakhir dalam tahap persiapan adalah menyiapkan instrument
penelitian.
2. Rencana Tindakan Tiap Siklus
Kegiatan penelitian ini dimulai dari :
1) melakukan kajian pendahuluan tentang kondisi di lapangan.
2) melakukan kegiatan perencanaan,
3) pelaksanaan tindakan,
4) observasi
5) refleksi.
Kegiatan ini dimungkinkan ada perencanaan ulang, tindakan ulang,
pengamatan ulang, dan refleksi ulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Siklus I
1) Rencana Tindakan
Proses pembelajaran siklus I terdiri dari dua jam pelajaran. Adapun
rencana tindakan siklus I adalah sebagai berikut :
a) Kelas dibagi menjadi 3 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 dan 6
siswa.
b) Tiap kelompok diberi materi pembelajaran.
c) Tiap kelompok membaca materi atau
d) Tiap kelompok diberikan permasalahan yang harus diselesaikan
berkaitan dengan materi, dala hal ini puzzle pahlawan
e) Tiap kelompok diskusi sesuai lembar kerja.
f) Tiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
g) Kelompok lain memperhatikan dan memberi tanggapan atas presentasi
yang dilakukan.
h) Guru melakukan revisi hasil kerja kelompok.
i) Melaksanakan tes untuk mengukur keberhasilan siswa.
2) Pelaksanaan Tindakan
Melakukan pembelajaran sesuai dengan dengan perencanaan tindakan.
3) Observasi
Pada tahap ini guru melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut .
a) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran
secara keseluruhan.
b) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
c) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam melakukan diskusi
kelompok.
d) Melakukan pengamatan terhadap kegiatan presentasi.
e) Melakukan penilaian hasil dan membuat laporan
f) Melakukan pengumpulan data dan menghitung prosentase keberhasilan
belajar.
4) Refleksi
Lembar observasi dan catatan selama kegiatan kemudian dipelajari. Hal
ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan, dan digunakan sebagai perbaikan
pada siklus selanjutnya.
a. Siklus II
1) Rencana Tindakan
Proses pembelajaran siklus II terdiri dari dua jam pelajaran. Adapun rencana
tindakan siklus II adalah sebagai berikut :
a) Kelas dibagi menjadi empat kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 4
siswa.
b) Tiap kelompok diberi materi pembelajaran.
c) Tiap kelompok membaca materi.
d) Tiap kelompok diberi permasalahan yang harus diselesaikan berkaitan
dengan materi, dalam hal ini puzzle tokoh pahlawan.
e) Tiap kelompok melakukan diskusi sesuai lembar kerja.
f) Tiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
g) Kelompok lain memperhatikan dan memberi tanggapan atas
presentasi yang dilakukan.
h) Guru melakukan revisi hasil kerja kelompok.
i) Melaksanakan tes untuk mengukur keberhasilan siswa.
2) Pelaksanaan Tindakan
Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan.
3) Observasi
Pada tahap ini guru melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut .
a) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran
secara keseluruhan.
b) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam mengerjakan
tugas.
c) Melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam melakukan
percobaan.
d) Melakukan pengamatan terhadap kegiatan presentasi.
e) Melakukan penilaian hasil dan membuat laporan
f) Melakukan pengumpulan data dan menghitung prosentase
keberhasilan belajar.
4) Refleksi
Pada refleksi ini digunakan untuk mengetahuia apakah masih ada
permasalahan yang terjadi pada siklus II. Jika tidak terjadi masalah maka
penelitian akan dilanjutkan atau dinyatakan berhasil. Namun jika belum maka
perlu adanya perubahan tindakan pada siklus berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN
1. Peubah
Peubah dalam PTK ini yaitu prestasi belajar pada mata pelajaran IPS pada
kompetensi dasar menghargai peranan tokoh perjuangan dan masyarakat
dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indnesia
2. Indikator
Indikator dalam penelitian ini adalah nilai siswa pada tes di akhir siklus .
3. Jenis Data
Data yang dipakai pada penelitian ini adalah nilai ulangan, yaitu nilai ulangan
pada setiap akhir siklus.
4. Cara Pengumpulan Data
Data diperoleh dari ulangan siswa pada akhir siklus atau akhir pembelajaran.
Data tersebut dikumpulkan kemudian dianalisa.
5. Instrumen
Instrumen dalam PTK ini adalah soal-soal tes yang terdiri dari soal pilihan
ganda dan soal isian singkat
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian
Peubah Indikator Data Pengumpulan
Data
Instrumen
Prestasi
belajar
Rata-rata kelas
ulangan harian
Skor nilai
tes
Tes Lembar tes
untuk siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Validitas instrument pada penelitian ini menggunakan expert judgment,
penyusunan sesuai dengan kisi-kisi soal, standar kompetensi dan kompetensi
dasar serta kurikulum sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Expert judgment dalam penelitian ini adalah guru kelas IV SDN Ngawu dan
dosen pembimbing.
Tablel 3.2 Kisi- kisi soal siklus 1
Indikator
Jenis Penilaian
Non Tes Tes
Kinerja
Portofolio
Produk
Bentuk soal Aspek dan No Soal
Pilihan
ganda
Isian
singkat
Pengetahuan
Pemaham
an
Penerapan
o Mengidentifikasi
kedudukan Belanda pada
abad 17 dan 18
o Mengidentifikasi peranan
Patimura dalam mengusir
penjajah
o Mengidentifikasi peranan
Tuanku Imam Bonjol
dalam mengusir penjajah
o Mengidentifikasi peranan
Pangeran Diponegoro
dalam mengusir penjajah
o Mengidentifikasi peranan
Pangeran Antasari dalam
mengusir penjajah
-
- - - -
-
- -
- -
-
- - - -
√
√
√
√
√
-
- -
-
-
1, 2, 4,
12, 16
5
13, 14
15
18
3
6
5, 17
8
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
o Mengidentifikasi peranan
kerajaan Buleleng dalam
mengusir penjajah
o Mengidentifikasi peranan
rakyat Aceh dalam
mengusir penjajah
- -
- -
- -
√
√
-
-
9, 19, 20
11
10
Tabel 3.3 Kisi- kisi soal siklus 2
Indikator
Jenis Penilaian
Non Tes Tes
Kinerja
Portofolio
Produk
Bentuk soal Aspek dan No Soal
Pilihan
ganda
Isian
singkat
Pengetahuan
Pemaham
an
Penerapan
o Mengidentifikasi
kedudukan Belanda pada
abad 20
o Mengidentifikasi peranan
R.A Kartini dalam
melawan penjajah.
o Mengidentifikasi peranan
Dewi Sartika dalam
melawan penjajah.
o Mengidentifikasi peranan
Ki Hadjar Dewantara
dalam melawan penjajah.
-
-
- -
-
-
- -
- - -
√
√
√
√
-
- - -
1
3, 12
-
-
-
-
4
5
-
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
o Mengidentifikasi peranan
Danudirja Setiabudi
dalam melawan penjajah.
o Mengidentifikasi peranan
Haji Samanhudi dalam
melawan penjajah.
o Mengidentifikasi peranan
M. Husni Tamrin dalam
melawan penjajah.
o Mengidentifikasi peranan
Otto Iskandadinata dalam
melawan penjajah.
o Mengidentifikasi masa pendudukan Jepang
-
- - -
-
-
-
-
-
-
-
- - -
-
√
√
√
√
√
-
- - -
-
- -
-
9, 16 10, 11, 19, 20
6 7, 15
8, 17
18
D. ANALISA DATA
Berdasarkan instrumen penelitian diatas, pengumpulan data data yang
digunakan berupa tes. Tes dilaksanakan setiap selesai pebelajaran. Hal ini
dimaksudkan agar memperoleh data yang akurat tentang pemahaman siswa.
Tahap analisis data adalah sebagai berikut :
1. Mengklasifikasi sesuai kelompok tertentu
2. Penyajian data dilakukan dengan menyusun sekumpulan informasi
yang diperoleh yaitu data hasil observasi pelaksanaan pembelajaran
dengan metode STAD dengan data nilai hasil belajar siswa
3. Penyimpulan data dilakukan diklasifikasi dan penyajian data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang diharapkan
sebagai berikut :
Table 3.4 Analisis Data Prestasi Belajar Siswa
Peubah Indikator Situasi
Awal
Harapa n
akhir
Siklus
Deskriptor Instrumen
Prestasi
belajar
siswa
Jumlah
siswa
lulus
KKM
25 % 60 % Jumlah siswa lulus
KKM dibagi jumlah
seluruh siswa dikali
seratus
Tes
Penyekoran
1. Pemberian dan penilaian siklus 1
Pemberian skor
Soal no.1 sampai 20 : skor 1 x 20 = 20
Penilaian
Mengubah skor menjadi nilai
NILAI = x 100
2. Pemberian dan penilaian siklus 2
Pemberian skor
Soal no.1 sampai 20 : skor 1 x 20 = 20
Jumlah skor perolehan 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Penilaian
Mengubah skor menjadi nilai
NILAI = x 100
3. Presentase siswa yang lulus KKM
Dengan rumus :
Presentase siswa yang lulus KKM : x 100%
N= Jumlah siswa
Jumlah skor perolehan 20
Jumlah skor perolehan N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang berjudul “Peningkatan
Prestasi Belajar Dengan Model Koopeatif Tipe Student Teams Achievement
Division Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SD Negeri Ngawu Semester II
2010/2011” yang dilaksanakan kurang lebih selama dua minggu. Dimulai
tanggal 20 April 2011 – 26 April 2011.
1. Siklus 1
Penelitian ini terbagi dalam 2 (dua) siklus, tiap siklus terdiri dari satu
pertemuan, setiap pertemuan melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
rencana kegiatan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
a. Rencana Kegiatan
Pada rencana kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I
terdiri dari satu pertemuan sebelum melakukan penelitian peneliti
terlebih dahulu menyiapkan silabus, RPP, LKS, serta soal-soal yang
akan diujikan pada akhir siklus 1.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan yaitu pada hari Rabu tanggal 20 April 2011 di kelas V
dengan jumlah siswa 16 orang. Pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan metode kooperatif tipe STAD dan berpedoman pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pada pertemuan
pertama membahas mengenai tokoh- tokoh perjuangan pada abad 17
dan 18. Pada akhir siklus pertama diadakan evaluasi pertemuan
pertama dan kedua dengan bentuk soal pilihan ganda yang bertujuan
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa setelah menerima
pembelajaran.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh guru pendamping. Pelaksanaan
pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung.
Pengamatan yang dilakukan guru pendamping adalah memantau
apakah peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran atau tidak, mengamati siswa ikut
serta dalam pembelajaran atau tidak.
Adapun hal yang didapat oleh peneliti ketika pembelajaran
berlangsung, siswa tidak mampu bekerja kelompok dengan kondusif,
siswa menjadi gaduh dalam kegiatan belajar kelompok. Kelompok
yang masing-masing terdiri dari 5 sampai 6 orang, tidak semua siswa
saling bekerjasama, hal ini disebabkan karena banyaknya anggota
kelompok. Peneliti telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pada akhir
siklus pertama dilaksanakan evaluasi yang bertujuan untuk
mengetahui peningkatkan prestasi belajar siswa. Sehingga siswa
kurang bisa mengerjakan soal evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Hasil dari ulangan harian yang didapat oleh siswa kelas V pada
siklus I ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Nilai Evaluasi IPS Siklus 1 Kelas V SD N Ngawu
Tahun Pelajaran 2010/2011
No Nama Siswa Skor Nilai
1 Wahyu Indra Rukmana
7 35
2 Anisa Nurhidayah 8 40 3 Anna Fitri Lestari 16 80 4 Desi Astria 15 75 5 Dimas Yogi
Presetyo 9 45
6 Dyah Khairunisa 8 40 7 Indra setiawan 8 40 8 Kresdianto 10 50 9 Mahmudi 7 35 10 Mega Ria Pertiwi 16 80 11 Nanda Restu Kurnia 14 70 12 Putri Della Agustin 15 70 13 Risa Nurhidayah 15 75 14 Tia Nur Azizah 7 35 15 Melinda Riswati 14 70 16 Vira Sitya Bakhli 14 70
Jumlah Nilai 860 Rata-rata 53.75
Dari tabel ulangan siswa diperoleh nilai rata-rata kelas mencapai
53.75 melebihi nilai rata-rata kondisi awal yaitu 48.12. Melihat nilai
rata-rata kelas pada siklus I belum memenuhi target, maka penelitian
ini dilanjutkan pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
d. Refleksi
Ada beberapa fakta yang ditemukan oleh peneliti penyebab tidak
tercapainya target penelitian tidak tercapai, yaitu :
1) Kelas saat kegiatan kerja kelompok sangat gaduh
2) Kerjasama antar siswa dalam kelompok tidak terjadi, hanya
beberapa siswa saja yang bekerja.
Penyebab dari hal diatas disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah :
1) Jumlah siswa dalam kelompok yang terlalu banyak
2) Pengawasan guru yang kurang ketika kegiatan belajar
kelompok berlangsung.
Oleh karena itu, maka perbaikan yang harus dilakukan pada siklus 2
supaya kegiatan pembelajaran tercapai adalah:
1) Pembagian jumlah anggota kelompok diperkecil, agar setiap anak
bekerja maksimal.
2) Guru harus mengawasi dengan cermat dan menegur siswa yang
tidak belajar dengan baik (siswa yan berbuat gaduh)
1. Siklus II
a. Rencana Kegiatan
Pada rencana kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II
dilaksanakan satu kali pertemuan. Sebelum melakukan penelitian
peneliti menyiapkan silabus, RPP, LKS, serta soal-soal yang akan
diujikan pada akhir siklus II (dua).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
yaitu pada hari Selasa tanggal 26 April 2011, di kelas V dengan
jumlah siswa 16 siswa. Pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan metode kooperatif tipe STAD serta dilaksanakan sesuai
dengan pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pada siklus II ini
membahas mengenai tokoh-tokoh perjuangan pada abad ke 20. Pada
akhir siklus kedua diadakan evaluasi dengan bentuk soal pilihan
ganda dengan tujuan untuk mengetahui peningkatkan prestasi belajar
siswa setelah menerima pembelajaran apakah ada peningkatan atau
tidak dan jika ada seberapa besar peningkatannya. Pembelajaran
dilaksanakan dengan memperhatikan kekurangan pada siklus I
kemudian diperbaiki agar kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi
pada siklus II.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh guru. Pelaksanaan pengamatan dilakukan
oleh guru pamong selama pembelajaran berlangsung dengan mengisi
lembar pengamatan serta memantau apakah peneliti telah
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran atau tidak, mengamati siswa ikut serta dalam
pembelajaran atau tidak.
Pada siklus II kesulitan siswa sudah berkurang, siswa mampu
mmengerjakan soal mengenai tokoh-tokoh perjuangan pada abad 20,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
walaupun belum semuanya dan masih ada beberapa siswa yang masih
melakukan kesalahan dalam mengerjakan tentang tokoh-tokoh
perjuangan pada abad 20 karena belum jelas mengenai materi serta
kurang teliti. Selain itu, siswa dapat saling bekerjasama karena
anggota kelompok pada siklus II tidak sama dengan siklus I. Dalam
siklus II jumlah anggota kelompok 4 siswa yang berbeda dari siklus 1.
Sehingga dimungkinkan siswa dapat bekerjasama dengan baik dalam
kelompok dan meningkatkan prestasi belajarnya.
Pada akhir siklus II diadakan evaluasi dengan tujuan untuk
mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah menerima
pembelajaran dan jika ada peningkatan seberapa besar peningkatan
itu. Setelah itu, membandingkan hasil dari siklus pertama dengan
siklus kedua apakah terjadi peningkatan atau tidak dan jika terjadi
peningkatan seberapa besar peningkatan tersebut. Tabel dapat dilihat
sebagai berikut :
Table 4.2 Nilai Evaluasi IPS Siklus II Siswa Kelas V Tahun
Pelajaran 2010/ 2011
No Nama Siswa Skor Nilai
1 Wahyu Indra Rukmana 7 45 2 Anisa Nurhidayah 11 55 3 Anna Fitri Lestari 18 90 4 Desi Astria 17 85 5 Dimas Yogi Presetyo 8 45 6 Dyah Khairunisa 14 70 7 Indra Setiawan 7 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
8 Kresdianto 15 75 9 Mahmudi 7 45 10 Mega Ria Pertiwi 15 75 11 Nanda Restu Kurnia 12 70 12 Putri Della Agustin 16 80 13 Risa Nurhidayah 16 80 14 Tia Nur Azizah 11 55 15 Melinda Riswati 17 85 16 Vira Sitya Bakhli 14 70
Jumlah Nilai 1070 Rata-rata 66.87
Dari tabel tersebut diperoleh nilai rata-rata kelas mencapai 66.87.
Meningkat dari nilai rata-rata pada siklus I yaitu 53.75. Karena rata-
rata nilai ulangan kelas telah memenuhi indikator keberhasilan siklus
II yaitu 65, maka penelitian sudah dinyatakan berhasil sehingga
penelitian ini tidak perlu dilanjutkan.
d. Refleksi
1) Prestasi siswa meningkat yaitu terbukti dari hasil ulangan pada
siklus II nilai rata-rata siswa mencapai lebih dari 65 yaitu 62.5%,
ini berati target akhir yang diharapkan tercapai.
2) Kesulitan siswa pada siklus II sudah berkurang, siswa mampu
menyelesaikan soal megenai tokoh-tokoh perjuangan pada abad
20 sehingga memudahkan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi.
3) Dalam kelompok siswa sudah banyak bekerjasama serta aktif
berdiskusi dalam kelompok karena anggota dalam kelompok tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
sama pada siklus sebelumnya serta anggota kelompoknya tidak
banyak.
4) Siswa senang dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Peningkatan prestasi belajar siswa dari sebelum dilakukan penelitian
sampai dengan hasil akhir pelaksanaan tindakan siklus II dapat dilihat
pada lampiran 12. Berdasarkan data tabel lampiran tersebut terdapat
kenaikan rata-rata nilai ulangan sampai akhir sikus II. Data awal sebelum
adanya tindakan nilai rata-rata hasil ulangan siswa adalah 48.12 dan pada
akhir siklus II rata-rata nilai ulangan siswa mencapai 66.87. Dari siklus
kondisi awal dengan rata-rata nilai 48.12 sedangkan siklus I dengan rata-
rata nilai 53.75 berarti terjadi peningkatan sebesar 5.63. Dari siklus I rata-
ratanya 53.75 menuju siklus II dengan rata-rata 66.87 terjadi peningkatan
sebesar 13.12. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas
meningkat dan sudah melebihi indikator keberhasilan penelitian sehingga
dapat ditarik kesimpulan pembelajaran dengan menggunakan metode
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, sehingga
penelitian ini tidak perlu dilanjutkan lagi.
B. Pembahasan
Untuk memperjelas hasil penelitian yang telah dilakukan, maka
diperlihatkan ringkasan hasil penelitian pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 4.3 Hasil Penelitian
No Nama
Ketuntasan
Sebelum tindakan Siklus I Siklus II
Nilai Ketuntasan
Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Wahyu Indra Rukmana 35 - √ 35 - √ 45 - √
2. Annisa Nur Hidayah
40 - √ 40 - √ 55 - √
3. Anna Fitri Lestari
80 √ - 80 √ - 90 √ -
4. Desi Astria 70 √ - 75 √ - 85 √ - 5. Dimas Yogi
Prasetyo 45 - √ 45 - √ 45 - √
6. Dyah Khairunisa 40 - √ 40 - √ 70 √ - 7. Indra Setiawan 20 - √ 40 - √ 45 - √ 8. Kresdianto 45 - √ 50 - √ 75 √ - 9. Mahmudi 30 - √ 35 - √ 45 - √ 10. Mega Ria
Pertiwi 65 - √ 80 √ - 75 √ -
11. Nanda Restu Kurnia
25 - √ 70 √ - 70 √ -
12. Putri Della Agustin
75 √ - 70 √ - 80 √ -
13. Risa Nurhidayah 80 √ - 75 √ - 80 √ - 14. Tia Nur Azizah 20 - √ 35 - √ 55 - √ 15. Melinda Riswati 50 - √ 70 √ - 85 √ - 16 Vira Sitya
Bakhli 50 - √ 70 √ - 70 √ -
Jumlah 770 4 12 860 8 8 1070 10 6 Rata-rata 48.1
2 53.75 66.87
Prosentase 25% 75% 50% 50% 62% 38%
Berdasarkan data tabel 4.3 terdapat kenaikan rata-rata nilai ulangan
sampai dengan siklus yang kedua. Data awal sebelum diadakannya tidakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
nilai rata-rata siswa adalah 48.12, pada siklus I mencapai 53.75 dan pada
siklus II mencapai 66.87. Hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata yang
diperoleh siswa mengalami peningkatan disetiap siklusnya
Pada siklus I penelitian telah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Dalam pembelajaran siswa
dibagi menjadi tiga kelompok tiap kelompok beranggota 5 (lima) sampai 6
(enam) siswa. Pada pertemuan pertama pembelajaran diikuti oleh 16 siswa
yang membahas mengenai tokoh-tokoh perjuangan pada abad 17 dan 18.
Pada evaluasi siklus I, dua siswa mendapat nilai 80, dua siswa mendapat nilai
75, empat siswa mendapat nilao 70, satu siswa mendapat nilai 50, satu siswa
mendapat nilai 45, tiga siswa mendapat nilai 40,dan tiga siswa mendapat nilai
35. Dari data tersebut yang memperoleh nilai ulangan harian di atas kriteria
ketuntasan minimal (KKM) pada siklus I sebanyak 8 siswa atau mencapai 50
% dari 16 siswa. Sebanyak 8 siswa masih memperoleh nilai ulangan di bawah
kriteria kentuntasan minimal (KKM) atau 50 %. Ketidaktuntasan ini dapat
disebabkan oleh terlalu gaduh dalam melakukan kegiatan kelompok,
sehingga tujuan pembelajaran kurang tercapai secara maksimal. Sedangkan
dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD salah satu komponen utama ialah
kerja tim. Fungsi utama dari tim adalah memastikan bahwa semua anggota
tim benar-benar belajar dan lebih khususnya lagi adalah untuk
mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik
(Slavin, 2005:144). Karena kerjasama tim kurang berjalan dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
akibatnya beberapa siswa kesulitan dalam mengerjakan tokoh-tokoh
perjuangan pada abad ke 17 dan 18.
Disamping itu pengawasan terhadap setiap individu pada saat kegiatan
belajar kelompok harus diperhatikan. Guru harus mengawasi dan
membimbing agar kegiatan belajar kelompok berjalan sesuai dengan rencana.
Menegur siswa yang kurang berperan atau gaduh juga bisa membantu agar
kegiatan belaar kelompok berjalan dengan baik.
Hasil tes (kuis) pada siklus I rata-rata kelas yang diperoleh mencapai
53.75, hal tersebut menunjukkan bahwa siklus I belum mencapai indikator
keberhasilan, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus dua
ini, peneliti merubah tim kerja kelompok belajar dengan melihat hasil nilai
kuis di siklus pertama. Di siklus ke dua ini yang semula pada siklus I terdiri
dari 5 sampai 6 siswa , pada siklus II menjadi 4 siswa dalam satu kelompok.
Hal ini dimaksudkan agar setiap siswa dalam kelompok benar-benar belajar
dan tidak tergantung hanya pada satu siswa saja. Dalam STAD tiap siswa
dalam satu kelompok dituntut untuk melakukan yang terbaik untuk
kelompoknya dan kelompok pun harus melakukan yang tebaik untuk setiap
anggotanya. Sehingga ada hubungan yang saling menguntungkan diantara
siswa, dengan demikian tujuan pembelajaran tercapai.
Pada siklus dua ini membahas mengenai tokoh-tokoh perjuagan pada
abad ke 20, yang diikuti oleh 16 siswa. Pada ulangan siklus II satu siswa
mendapat nilai 90, dua siswa mendapat nilai 85, dua siswa mendapat nilai 80,
dua siswa mendapat nilai 75, tiga siswa mendapat nilai 70, dua siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
mendapat nilai 55,dan empat siswa mendapat nilai 45. Dari data tersebut
yang memperoleh nilai ulangan harian di atas kriteria ketuntasan minimal
(KKM) pada siklus II sebanyak 10 siswa atau mencapai 62 % dari 16 siswa.
Sebanyak 6 siswa yang masih memperoleh nilai rata-rata di bawah kriteria
ketuntasan minimal (KKM) atau 38 %. Penelitian pada siklus II ini nilai rata-
rata kelas yang diperoleh telah mencapai indikator keberhasilan akhir siklus
II, maka siklus II tidak perlu dilanjutkan.
Dari pelaksanaan siklus kedua terdapat 14 siswa mengalami
peningkatan. Hal ini disebabkan karena pada waktu proses pembelajaran
mereka aktif bertanya kepada teman kelompoknya dan bekerja sama dengan
kelompoknya baik. Selain itu ada juga 2 siswa yang tidak mengalami
kenaikan atau penurunan nilai (stabil) hal tersebut dikarenakan cara belajar
siklus kedua sama dengan cara belajar pada siklus pertama. Artinya kedua
siswa ini kurang berkontribusi terhadap kelompok dan cenderung pasif.
Setelah pemebelajaran selesai, peneliti juga meminta pandangan
terhadap guru pendamping dan juga beberapa siswa. Suwasno S.pd selaku
guru pendamping menyatakan bahwa penelitian yang telah dilakukan pada
siklus kedua jauh lebih baik. Siswa lebih aktif pada siklus kedua
dibandingkan pada siklus pertama. Pada siklus pertama banyak siswa yang
cuma main-main dan tidak serius, sedangkan pada siklus kedua siswa lebih
antusias. Hal ini dikarenakan jumlah anggota kelompok lebih sedikit
sehingga semua siswa dapat terlibat dalam kelompok. Juga pengawasan yang
lebih dilakukan oleh guru ketika diskusi kelompok berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Dari beberapa siswa yang ditanya seusai pembelajaran mereka
berpendapat sama dengan yang dikemukakan guru pendamping. Mereka
lebih menikmati pembelajaran pada siklus kedua dibandingkan pada siklus
pertama. Pada siklus kedua siswa tidak merasa kebingungan dengan metode
pembelajaran yang dilakukan dan dapat bekerja secara baik.
Pada penelitian tersebut dapat disimpulkan, bahwa hipotesis pengunaan
pembelajaran model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Hal ini dibuktikan dengan
meningkatnya nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I dan siklus II.
Pada kondisi awal nilai rata-rata kelas 48.12 menjadi 53.75 pada siklus satu,
berati ada peningkatan nilai sebesar 5.63 dan siklus II memperoleh nilai rata-
rata kelas 66.87 berati dihitung dari nilai rata-rata siklus 1 ada peningkatan
nilai sebesar 13.12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada siklus I terjadi peningkatan kelulusan KKM siswa, yang
semula sebelum tindakan 25% menjadi 50% siswa yang lulus
KKM. Tetapi pada siklus ini belum mencapai target penelitian.
2. Pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 62% siswa yang lulus
KKM, hal ini berarti sudah mencapai target penelitian.
3. Dari peningkatan kelulusan KKM yang terjadi pada siswa SD
Negeri Ngawu membuktikan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan prestasi belajar.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, ada beberapa saran
yang dapat dikemukakan antara lain:
1. Bagi guru, dalam melaksanaan kegiatan pembelajaran cooperative
learning tipe STAD, maka yang harus dilakukan adalah memenuhi
kelima komponen STAD (presentasi kelas, belajar dalm tim, tes
individu, skor pengembangan individu, dan penghargaan tim).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Bagi guru, jika melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe STAD
harus mengawasi dengan cermat ketika kegiatan belajar kelompok
berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar setiap individu berperan
dalam kelompok.
3. Bagi guru, dalam membagi jumlah kelompok jangan terlalu besar,
kami menyarankan empat siswa dalam setiap kelompok.
4. Bagi guru, harus memperhatikan pengelolaan kelas, agar tidak
siswa tidak gaduh and tujuan belajar dapat dicapai.
5. Bagi kepala sekolah, hendaknya menyediakan alat peraga puzzle
pahlawan, bila model pembelajaran ini hendak diterapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi Instruksional Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi.1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Dimyanti dan Mujiono. 1997. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: PT.Rineka
Cipta. Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press. Munandar, Utami.2004. Penegmbangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. Samiawi, Faqih dan Bunyamin Maftuh.2001. Konsep Dasar IPS. Bandung: CV.
Maulana. Sanjaya, Wina.2006. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi.Jakarta: Prenada Media Group. Sapriya.2009. Pendidikan IPS. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya. Singer, Kurt. 1987. Membina Hasrat Belajar Di Sekolah. Bandung: Remadja
Karya Slavin, Robert E. 1995. Cooperative Learning Theory, Research, and Practice. USA:
The Jhons Hopkins University. Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007.Cooperatif Learning (Analisis Model Pembelajaran
IPS). Jakarta: Bmi Aksara. Sumaatmadja, Nursid. 1980. Metodelogi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Bandung: Alumni. Wardani, IGAK.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Lampiran 1 SILABUS
Satuan pendidikan : SD Negeri Ngawu Playen Gunungkidul
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 4 X 35 menit ( 4 jp )
Standar Kompetensi : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
Perjuangan melawan penjajahan Belanda dan Jepang
Pertemuan I o Siswa membaca buku
tentang perjuangan tokoh daerah pada masa penjajahan Belanda abad 17 dan abad 18
o Siswa menyusun puzzle pahlawan dan mempresentasikan didepan kelas oleh salah atau wakil kelompok.
o Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I
o Mengidentifikasi kedudukan Belanda pada abad 17 dan 18
o Mengidentifikasi peranan Patimura dalam mengusir penjajah
o Mengidentifikasi peranan Tuanku Imam Bonjol dalam mengusir penjajah
o Mengidentifikasi peranan Pangeran Diponegoro dalam mengusir penjajah
o Mengidentifikasi peranan Pangeran Antasari dalam mengusir penjajah
o Mengidentifikasi peranan kerajaan Buleleng dalam mengusir penjajah
o Mengidentifikasi peranan rakyat Aceh dalam mengusir penjajah
Tes Tertulis (soal terdiri dari 20 nomer)
4 jam pelajaran (2 kali pertemuan)
-Buku BSE IPS kelas V - Peta Indonesia - LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Pertemuan ke II o Siswa membaca buku
tentang perjuangan tokoh daerah pada masa penjajahan Belanda abad 20 dan masa penjajahan Jepang.
o Siswa menyusun puzzle pahlawani dan mempresentasikan didepan kelas oleh salah atu wakil kelompok.
o Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II
o Mengidentifikasi kedudukan Belanda pada abad 20
o Mengidentifikasi peranan R.A Kartini dalam melawan penjajah.
o Mengidentifikasi peranan Dewi Sartika dalam melawan penjajah.
o Mengidentifikasi peranan Ki Hadjar Dewantara dalam melawan penjajah.
o Mengidentifikasi peranan Danudirja Setiabudi dalam melawan penjajah.
o Mengidentifikasi peranan Haji Samanhudi dalam melawan penjajah.
o Mengidentifikasi peranan M. Husni Tamrin dalam melawan penjajah.
o Mengidentifikasi peranan Otto Iskandadinata dalam melawan penjajah.
o Mengidentifikasi masa pendudukan Jepang.
Tes Tertulis (soal terdiri dari 20 nomer)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1
Satuan Pendidikan : SD Negeri Ngawu Playen Gunungkidul
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu
Kelas : V (lima)
Semester : 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
I. Sandar Kompetensi
1. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
II. Kompetensi Dasar
1. Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang
III. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi kedudukan Belanda pada abad 17 dan 18
2. Mengidentifikasi peranan Patimura dalam mengusir penjajah
3. Mengidentifikasi peranan Tuanku Imam Bonjol dalam mengusir
penjajah
4. Mengidentifikasi peranan Pangeran Diponegoro dalam mengusir
penjajah
5. Mengidentifikasi peranan Pangeran Antasari dalam mengusir
penjajah
6. Mengidentifikasi peranan kerajaan Buleleng dalam mengusir
penjajah
7. Mengidentifikasi peranan rakyat Aceh dalam mengusir penjajah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi kedudukan Belanda pada abad 17
dan 18
2. Siswa mampu mengidentifikasi peranan Patimura dalam mengusir
penjajah
3. Siswa mampu mengidentifikasi peranan Tuanku Imam Bonjol
dalam mengusir penjajah
4. Siswa mampu mengidentifikasi peranan Pangeran Diponegoro
dalam mengusir penjajah
5. Siswa mampu mengidentifikasi peranan Pangeran Antasari dalam
mengusir penjajah
6. Siswa mampu mengidentifikasi peranan kerajaan Buleleng dalam
mengusir penjajah
7. Siswa mampu mengidentifikasi peranan rakyat Aceh dalam
mengusir penjajah
V. Materi Ajar (Materi Pokok)
1. Perjuangan melawan penjajahan Belanda dan Jepang
VI. Metode Pembelajaran
a. Diskusi kelompok
b. Tanya jawab
c. Penugasan
VII. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan doa.
b.Guru menggali kemampuan awal yang dimiliki siswa tentang
perjaungan bangsa Indonesia melawan penjajah.
B. Kegiatan Inti
a. Siswa dibagi kedalam lima kelompok dengan anggota 5 orang
secara heterogen dan 1 siswa ditunjuk sebagai center dari
kelompok tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Siswa masuk ke dalam kelompok dan mendengarkan materi
tentang pejuang di abad 17 dan 18 yang diberikan oleh guru.
c. Siswa secara berkelompok menyusun puzzle yang ada dalam LKS
dan menceritakan puzzle tersebut.
d. Center dalam kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya dilanjutkan pembahasan umum yang dilakukan oleh
guru.
e. Siswa kembali ke tempat duduk dan mengerjakan tugas secara
individu (soal evaluasi).
f. Kesimpulan
C. Penutup
a. Refleksi
b. Guru menberi penghargaan bagi siswa yang aktif dalam
kelompok, sesuai kriteria penilaian. (rubrik penilaian terlampir)
c. Guru menutup pelajaran dengan doa
VIII. Penilaian Hasil Belajar
a. Pengamatan individu dalam kelompok
b. Tugas kelompok
c. Tes tertulis
d. Penilaian Tertulis
Kinerja Pedoman Penskoran Individu
No Nama Kelompok
Aspek yang dinilai Total Skor
Kerjasama Keaktifan Menghargai pendapat orang lain
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Skor tiap aspek = 1-3
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
Nilai = Total skor + 1
IX. Sumber Belajar
Buku BSE IPS kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Lampiran 3
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 1
Satuan Pendidikan : SD Negeri Ngawu Playen Gunungkidul
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu
Kelas : V (lima)
Semester : 2 (dua)
Hari/Tanggal : Rabu/20 April 2011
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
I. Sandar Kompetensi
1. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
II. Kompetensi Dasar
1. Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang
III. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi kedudukan Belanda pada abad 17 dan 18
2. Mengidentifikasi peranan Patimura dalam mengusir penjajah
3. Mengidentifikasi peranan Tuanku Imam Bonjol dalam mengusir
penjajah
4. Mengidentifikasi peranan Pangeran Diponegoro dalam mengusir
penjajah
5. Mengidentifikasi peranan Pangeran Antasari dalam mengusir
penjajah
6. Mengidentifikasi peranan kerajaan Buleleng dalam mengusir
penjajah
7. Mengidentifikasi peranan rakyat Aceh dalam mengusir penjajah
IV. Petunjuk Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
1. Susunlah gambar puzzle pahlawan berikut kemudian ceritakan kisah pahlawan itu didepan kelas!
2. Kerjakan soal di bawah ini! a. Siapakah nama tokoh pahlawan tersebut? b. Dari manakah tokoh tersebut berasal? c. Apa sajakah peranan / jasa tokoh tersebut dalam mengusir penjajah
? V. Kegiatan Belajar
A. Kegiatan Belajar I Susunlah gambar puzzle pahlawan pada masa penjajahan kemudian jawab soal LKS dan ceritakan kisah pahlawan itu didepan kelas!
B. Kegiatan Belajar II Siswa mengerjakan soal evaluasi.
VI. Refleksi
• Apa perasaan kalian setelah selesai pelajaran hari hari ini? • Apa yang akan kalaian lakukan selanjutnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lampiran 4 SOAL EVALUASI SIKLUS I 1. Dua negara yang datang untuk berdagang ke wilayahNusantara pertama kali
adalah . . . .
a. Portugis dan Italia c. Portugis dan Belanda
b. Portugis dan Spanyol d. Portugis dan Inggris
2. Bangsa Belanda ke Nusantara dimulai pada tahun . . .
a. 1586 c. 1596
b. 1590 d. 1598
3. Pada tahun 1602 VOC didirikan, pemimpin VOC waktu itu adalah . . . .
a. Pieter Both c. Dr. Snouck Hurgronje
b. Jenderal de Kock d. Jenderal Daendels
4. Berikut ini alasan didirikannya VOC yang paling tepat adalah . . . .
a. mencegah adanya persaingan dagang antara pedagangBelanda dan
pedagang asing lainnya
b. menutup jalan dagang negara lain, selain Belanda
c. mengeruk keuntungan sebesar-besarnya bagi pedagangPortugis
d. menjalin kerja sama dagang dengan pedagang pribumi
5. Pahlawan asal Maluku yang berjasa dalam perlawanan terhadap Belanda adalah
. . . .
a. Pangeran Antasari c. Pangeran Diponegoro
b. Tuanku Imam Bonjol d. Kapitan Pattimura
6. Perang Padri tahun 1821-1837 disebabkan oleh . . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
a. Belanda menyerang kaum adat
b. adanya pertentangan antara kaum Islam dan kaum adat
c. adanya kerja sama antara kaum Padri dan kaum adat
d. Belanda mengingkari perjanjian dengan kaum Padri
7. Berikut ini adalah pahlawan-pahlawan yang membantu perlawanan
Pangeran Diponegoro, kecuali . . . .
a. Patih Danureja IV c. Kiai Maja
b. Pangeran Mangkubumi d. Sentot Alibasya
8. Setelah Pangeran Hidayat ditangkap, perlawanan terhadap Belanda di Banjar
dilanjutkan oleh . . . .
a. Pangeran Tamjidillah c. Pangeran Diponegoro
b. Pangeran Antasari d. Pangeran Mangkubumi
9. Kerajaan-kerajaan yang ada di Bali, kecuali . . . .
a. Karang Asem c. Gianjar
b. Buleleng d. Banjar
10. Tokoh pahlawan yang memimpin perlawanan rakyat Aceh didaerah Pidie
adalah . . . .
a. Cut Nyak Din c. Teuku Umar
b. Teungku Cik Di Tiro d. Panglima Polim
11. Misionaris Belanda yang dikirim untuk mempelajari adat istiadat rakyat Aceh
adalah . . .
a. Dr. Snouck Hurgronje c. Raffles
b. Jenderal Kohler d. Jan Pieterszoon Coen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
12. Reaksi ketidaksukaan bangsa Indonesia terhadap Belanda adalah sejak
diterapkannya sistem........
a. monopoli c. kolonial
b. tanam paksa d. Perdagangan
13. Pengikut kaum Wahabi disebut.......
a. Kaum putih c. Kaum Padri
b. Para ulama d. Para sultan
14. Siasat Belanda dalam Perang Padri adalah ........
a. Perang saudara c. Gencatan Senjata
b. Perang Dingin d. Romusa
15. Nama kecil Pangeran Diponegoro adalah........
a. Pawiro c. Ontowijoyo
b. Ontopawiro d. Ontowiryo
16. Campur tangan Belanda mengakibatkan Kerajaan Mataram
menjadi.......kerajaan kecil
a. 4 c. 2
b. 3 d. 1
17. Di daerah mana Daendles memasang tonggak-tonggak di atas tanah milik
Pangeran Diponegoro.........
a. Selarong c. Tegal
b. Tegalrejo d. Pekalongan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
18. Pangeran Antasari tidak berdiam diri di istana kerajaan tetapi memilih tinggal
di.....
a. pedesaan c. Kota
b. hutan-hutan d. Kerajaan
19. Hak raja Bali merampas perahu yang terdampar di wilayahnya disebut......
a. Hak milik Karang c. Hak Tawan Karang
b. Hak Pribadi d. Hak Kepemilikan
20. Perang sampai titik darah penghabisan di Bali di sebut.......
a. Perang Tanding c. Perang Puputan
b. Perang Jagaraga d. Perang Saudara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 5 KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS 1
1. B
2. C
3. A
4. A
5. D
6. B
7. A
8. B
9. D
10. B
11. A
12. C
13. C
14. A
15. D
16. A
17. B
18. A
19. C
20. C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2
Satuan Pendidikan : SD Negeri Ngawu Playen Gunungkidul
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu
Kelas : V (lima)
Semester : 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
I. Sandar Kompetensi
1. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
II. Kompetensi Dasar
1. Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang
III. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi kedudukan Belanda pada abad 20
2. Mengidentifikasi peranan R.A Kartini dalam melawan penjajah.
3. Mengidentifikasi peranan Dewi Sartika dalam melawan penjajah.
4. Mengidentifikasi peranan Ki Hadjar Dewantara dalam melawan
penjajah.
5. Mengidentifikasi peranan Danudirja Setiabudi dalam melawan
penjajah.
6. Mengidentifikasi peranan Haji Samanhudi dalam melawan
penjajah.
7. Mengidentifikasi peranan M. Husni Tamrin dalam melawan
penjajah.
8. Mengidentifikasi peranan Otto Iskandadinata dalam melawan
penjajah.
9. Mengidentifikasi masa pendudukan Jepang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi kedudukan Belanda pada abad 20
2. Siswa mampu mengidentifikasi peranan R.A Kartini dalam
melawan penjajah.
3. Siswa mampu mengidentifikasi peranan Dewi Sartika dalam
melawan penjajah.
4. Siswa mampu mengidentifikasi peranan Ki Hadjar Dewantara
dalam melawan penjajah.
5. Siswa mampu mengidentifikasi peranan Danudirja Setiabudi dalam
melawan penjajah.
6. Siswa mampu mengidentifikasi peranan Haji Samanhudi dalam
melawan penjajah.
7. Siswa mampu mengidentifikasi peranan M. Husni Tamrin dalam
melawan penjajah.
8. Siswa mampu mengidentifikasi peranan Otto Iskandadinata dalam
melawan penjajah.
9. Siswa mampu mengidentifikasi masa pendudukan Jepang.
V. Materi Ajar (Materi Pokok)
1. Perjuangan melawan penjajahan Belanda dan Jepang
VI. Metode Pembelajaran
a. Diskusi kelompok
b. Tanya jawab
c. Penugasan
VII. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan doa.
b.Guru menggali kemampuan awal yang dimiliki siswa tentang
perjaungan bangsa Indonesia melawan penjajah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
B. Kegiatan Inti
a. Siswa dibagi kedalam lima kelompok dengan anggota 4 orang
secara heterogen dan 1 siswa ditunjuk sebagai center dari
kelompok tersebut.
b. Siswa masuk ke dalam kelompok dan mendengarkan materi
tentang pejuang di abad 20 yang diberikan oleh guru.
c. Siswa secara berkelompok menyusun puzzle yang ada dalam LKS
dan menceritakan puzzle tersebut.
d. Center dalam kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya dilanjutkan pembahasan umum yang dilakukan oleh
guru.
e. Siswa kembali ke tempat duduk dan mengerjakan tugas secara
individu (soal evaluasi).
f. Kesimpulan
C. Penutup
a. Refleksi
b. Guru menberi penghargaan bagi siswa yang aktif dalam kelompok,
sesuai kriteria penilaian. (rubrik penilaian terlampir)
c. Guru menutup pelajaran dengan doa
VIII. Penilaian Hasil Belajar
a. Pengamatan individu dalam kelompok
b. Tugas kelompok
c. Tes tertulis
d. Penilaian Tertulis
Kinerja Pedoman Penskoran Individu
No Nama Kelompok
Aspek yang dinilai Total Skor
Kerjasama Keaktifan Menghargai pendapat orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Keterangan:
Skor tiap aspek = 1-3
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
Nilai = Total skor + 1
IX. Sumber Belajar
Buku BSE IPS kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 7
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 2
Satuan Pendidikan : SD Negeri Ngawu Playen Gunungkidul
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu
Kelas : V (lima)
Semester : 2 (dua)
Hari/Tanggal : Selasa/26 April 2011
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
I. Sandar Kompetensi
1. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
II. Kompetensi Dasar
1. Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang
III. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi kedudukan Belanda pada abad 20
2. Mengidentifikasi peranan R.A Kartini dalam melawan penjajah.
3. Mengidentifikasi peranan Dewi Sartika dalam melawan penjajah.
4. Mengidentifikasi peranan Ki Hadjar Dewantara dalam melawan
penjajah.
5. Mengidentifikasi peranan Danudirja Setiabudi dalam melawan
penjajah.
6. Mengidentifikasi peranan Haji Samanhudi dalam melawan penjajah.
7. Mengidentifikasi peranan M. Husni Tamrin dalam melawan penjajah.
8. Mengidentifikasi peranan Otto Iskandadinata dalam melawan
penjajah.
9. Mengidentifikasi masa pendudukan Jepang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
IV. Petunjuk Siswa
1. Susunlah gambar puzzle pahlawan berikut kemudian ceritakan kisah
pahlawan itu didepan kelas!
2. Kerjakan soal di bawah ini!
a. Siapakah nama tokoh pahlawan tersebut? b. Dari manakah tokoh tersebut berasal? c. Apa sajakah peranan / jasa tokoh tersebut dalam mengusir
penjajah ?
V. Kegiatan Belajar
A. Kegiatan Belajar I
Susunlah gambar puzzle pahlawan pada masa penjajahan kemudian jawab soal LKS dan ceritakan kisah pahlawan itu didepan kelas!
B. Kegiatan Belajar II
Siswa mengerjakan soal evaluasi.
VI. Refleksi
• Apa perasaan kalian setelah selesai pelajaran hari hari ini?
• Apa yang akan kalaian lakukan selanjutnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 8 SOAL EVALUASI SIKLUS II
1. Sikap tokoh perjuang bangsa yang patut dicontoh adalah. . . .
a. mementingkan diri sendiri
b. membela rakyat demi jabatan
c. merelakan berbagai kepentingan pribadi untuk membela rakyat
d. cepat menyerah
2. Tokoh perintis emansipasi wanita dari Jepara adalah . . . .
a. Dewi Sartika b. Martha Khristina Tiahahu
c. R.A. Kartini d. Cut Nyak Dien
3. Sebagai penghargaan kepada R.A. Kartini, setiap tanggal . . .
diperingati sebagai hari Kartini.
a. 4 Desember c. 17 Agustus
b. 21 April d. 10 November
4. Sakolah Istri di Bandung didirikan oleh seorang tokoh perempuan yang
bernama. . . .
a. Cut Nyak Dien c. R.A. Kartini
b. Dewi Sartika d. Inggit Garnasih
5.Kemunduran dan kemerosotan rakyat Indonesia Menurut Ki Hajar Dewantara
disebabkan oleh . . . .
a. agama yang berbeda-beda
b. suku bangsa yang terlalu banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
c. masalah pendidikan yang belum ditangani dengan baik
d. ekonomi yang merosot
6. Keturunan campuran Belanda-Indonesia yang menentang penjajahan Belanda
dan mendirikan Partai Indische Partij adalah . . . .
a. Danudirdja Setiabudhi c. Dr. Cipto Mangunkusumo
b. Ki Hajar Dewantara d. Husni Thamrin
7. Tokoh dari Kota Solo yang memperjuangkan pedagang pribumi
dari tekanan Belanda adalah . . . .
a. Dr. Sutomo c. Husni Thamrin
b. Haji Samanhudi d. Douwes Dekker
8. Tokoh nasionalis yang mengajukan mosi agar istilah Nederlands Indie diganti
menjadi Indonesia adalah . . . .
a. Husni Thamrin c. Haji Samanhudi
b. Otto Iskandardinata d. Ir. Soekarno
9. Otto Iskandadinata adalah tokoh pendiri . . . .
a. Paguyuban Pekalongan c. Paguyuban Bandung
b. Paguyuban Betawi d. Paguyuban Pasundan
10. Kedatangan Jepang ke Indonesia semula disambut gembira oleh bangsa
Indonesia sebagai . . . .
a. pedagang besar di Asia c. pembebas penjajahan Portugis
b. pelindung Asia d. pembebas penjajahan Belanda
11. Tujuan Jepang menerapkan sistem romusa adalah untuk . . . .
a. memenuhi kebutuhan hidup dan perang dengan Sekutu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
b. meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia
c. meningkatkan pertahanan Indonesia
d. mendidik rakyat Indonesia untuk bekerja keras
12. Judul buku terbitan R.A Kartini adalah....
a. Habis gelap terbitlah terang b. Panggil aku kartini
c. Cerita Kartini d. Habis gelap datanglah terang
13. Nama sekolah yang didirikan oleh Dewi Sartika adalah.....
a. Kautaman c.Sakolah Kautaman
b. Sakolah Kautaman Istri d. Sakolah Istri
14. Berikut pendiri Indische Partij, kecuali........
a. Douwes Dekker c. Haji Sammanhudi
b. Dr Cipto Mangun Kusumo d.Ki Hajar Dewantara
15. Ketua dari Serikat Dagang Islam adalah.....
a. Ki hajar Dewantara c. M Husni Tamrin
b. Haji Sammanhudi d. Douwes Dekker
16. Pada saat di Pekalongan Otto Iskandardinata aktif dalam organisasi........
a.Koperasi c. Budi Mulia
c. PETA d. Budi Utomo
17. Yang mengajukan mosi di Volstraad agar istilah Nederlans Indie diganti
dengan istilah Indonesia adalah.......
a. Pangeran Diponegoro c. Dewi Sartika
b. Otto Iskandardinata d. M Husni Tamrin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
18. Tokoh yang mengusulkan pembentukan PETA (Pembela Tanah Air)
adalah.......
a. Gatot Mangkupraja c. Soekarno
b. Moh Hatta d. Ki Hajar Dewantara
19. Sebutan sistem kerja paksa pada masa kedudukan Jepang adalah.....
a. rodi c. Pemerasan
b. kuli d. Romusa
20. Perlawanan rakyat Indonesia pada masa penjajahan Jepang dibagi
menjadi.......bagian
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 9 KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS 2
1. C
2. C
3. B
4. B
5. C
6. A
7. B
8. A
9. D
10. D
11. A
12. A
13. D
14. C
15. B
16. D
17. D
18. A
19. D
20. C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 10
Kondisi Awal Nilai IPS Siswa Kelas V Tahun Pelajaran 2010/ 2011
No Nama Siswa Skor Nilai
1 Wahyu Indra Rukmana 7 35 2 Anisa Nurhidayah 8 40 3 Anna Fitri Lestari 16 80 4 Desi Astria 14 70 5 Dimas Yogi Presetyo 9 45 6 Dyah Khairunisa 8 40 7 Indra setiawan 4 20 8 Kresdianto 9 45 9 Mahmudi 6 30 10 Mega Ria Pertiwi 13 65 11 Nanda Restu Kurnia 5 25 12 Putri Della Agustin 15 75 13 Risa Nurhidayah 16 80 14 Tia Nur Azizah 4 20 15 Melinda Riswati 10 50 16 Vira Sitya Bakhli 10 50
Jumlah Nilai 770 Rata-rata 48.12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
FOTO PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related