peran & fungsi masjid di masa rasulullah saw

Post on 22-Jun-2015

8.992 Views

Category:

Documents

8 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Srengseng, 13 Rajab 1433 2 Juni 2012

MAJELIS HIKMAH, DZIKIR & DO’AMA’HAD DAARUL MUWAHHID

FUNGSI & PERAN MASJIDDI MASA RASULULLAH SAW

Disampaikan oleh :Khuwaidimul Ma’had Daarul Muwahhid

KEUTAMAAN MEMBANGUN

MASJID

“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat,

menunaikan zakat dan tidak takut selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan

termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”(QS.9. At-Taubah : 18)

“Baransiapa yang membangun masjid karena Allah, Maka Allah bangunkan untuknya rumah di syurga”

(HR. Muslim)

KEDUDUKAN SHOLAT & MASJID

DALAM PERADABAN ISLAM

Kitab Ash-Sholat : 381-388(Abu Muhammad Abdullah Bin Muhammad Bin Ahmad Ath-Thoyyar)

Makna Ibadah

“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, Kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku”

(QS. Adz-Dzariyaat : 56)

Sholat adalah Awal Eksistensi Umat Islam dan asas berdirinya Peradaban Islam

“Yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan

mencegah dari perbuatan yang mungkar. Dan kepada Allah-lah kembali segala urusan”

(QS.22. Al-Haj : 41)

Masjid adalah buah pertama eksistensi Umat Islam di bumi dan

Permulaan sejarah Peradabannya

Rasulullah SAW pertama kali membangun Masjid Quba’ agar menjadi pelajaran nyata

tentang Wajibnya Mendirikan Sholat &Tekad untuk Melaksanakan apa saja

Yang diwajibkan Allah SWT

FUNGSI DAN PERAN MASJID

DI MASA RASULULLAH SAW

1. Masjid Tempat Ibadah

Masjid adalah Tempat Bersujud, yaitu Sikap seorang hamba yang sedang berada di dalam

puncak ketundukannya di hadapan Allah SWT

2. Masjid adalah Urat Nadi Daulah Islam

Masjid adalah “Urat Nadi” pembangunan “MASYARAKAT ISLAM”

3. Masjid tempat pemberangkatan dakwah kepada tauhiid. Sumber penyebaran pemikiran, akhlaq, pendidikan, adab & kemasyarakatan Islam. Tempat kaum muslimin mempelajari agama dan mendiskusikan kesulitan-kesulitan mereka. Dari Masjid keluar batalion-batalion orang beriman dan kelompok orang-orang shalih setelah mereka meresapi Al-Qur’an dan belajar kepada “Khoirul Anam SAW”

4. Masjid tempat memperkuat ukhuwah, silaturahim serta penyebaran ilmu dan pemahaman dalam agama

“Barangsiapa yang masuk masjidku ini untuk mempelajari atau mengajarkan kebaikan, maka ia seperti orang yang berjihad di Jalan Allah.

Dan barangsiapa yang masuk untuk selain itu, maka ia seperti orang yang memandang kepada sesuatu yang tidak ada faidah baginya”

(HR. Ahmad)

“Tidaklah satu kaum di dalam satu rumah dari rumah-rumah Allah, yang mereka membaca Kitab Allah dan mempelajarinya diantara mereka kecuali ketenangan turun atas mereka,

rahmat Allah meliputi mereka, malaikat mengelilingi mereka dan Allah menyebutkan mereka di sisi orang yang di sisi-Nya”

(HR. Muslim)

5. Masjid tempat latihan berbagai macam siasat perang

(4)(HR. Bukhari)

Agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW mengajarkan

kepada umat manusia untuk hidup damai & sejahtera.

Rasulullah SAW pada dasarnya sangat mendambakan perdamaian

& tidak menyukai peperangan. Namun mengingat adanya bahaya agresi & ancaman serangan yang

mengganggu kedaulatan Daulah Islam & eksistensi Da’wah Islam,

maka Rasulullah SAW sebagai Kepala Pemerintahan membentuk pasukan tentara, mengatur siasat

& mengirim ekspedisi ke luar kota baik yang dipimpin langsung oleh

Beliau atau oleh Sahabat. Ekspedisi yang dipimpin langsung

oleh Rasulullah SAW disebut “Ghazwah”, jumlahnya ada 27 kali.

Yang dipimpin sahabat disebut “Sariyyah”, jumlahnya 47 kali.

6. Masjid tempat pengobatan orang-orang yang terluka dan tertimpa musibah

(1)(HR. Bukhari)

7. Masjid tempat didirikan Majlis Syura dalam keadaan damai maupun perang

8. Masjid tempat Rasulullah SAW menghukumi diantara orang yang bersengketa, mendamaikan manusia dan memutuskan pertentangan mereka.

9. Masjid tempat berteduh orang yang tidak memiliki rumah. Tempat berlindung orang asing dan yang dalam perjalanan.

(2)((HR. Bukhari)

10. Masjid tempat menghormati tamu & menerima delegasi berbagai negara.

(1)((HR. Baihaqi)

Ruang Masjid dibuka seluas-luasnya untuk Kaum Wanita untuk Sholat Berjama’ah & Mengikuti Kajian Ilmu, di masa

yang kala itu hidup wanita tidak diberi hak sama sekali dalam ilmu & interaksi dengan kaum pria

• PPP

ALUMNI MADRASAH MASJIDDI MASA RASULULLAH SAW & SAHABAT

Para Khalifah Para Panglima Perang Para Qori’ Para Ulama Para Tokoh Wanita Mulia

• PPP

FUNGSI & PERAN MASJID MENURUT TELADAN RASULULLAH SAW

Ibadah Mahdhoh & Ghoiru Mahdhoh Pendidikan & Dakwah Ekonomi , Sosial & Budaya Idiologi, Politik, Pertahanan & Keamanan

Tempat Umat Islam memenuhi hajat & kebutuhannyadalam bidang :

MEMPERHATIKAN : Pendapat Sidang Komisi C Bidang Fatwa pada Munas VII MUI 2005. Dengan bertawakal kepada Allah SWT. MEMUTUSKAN / MENETAPKAN : FATWA TENTANG PLURALISME AGAMA DALAM PANDANGAN ISLAM

Pertama : Ketentuan UmumDalam Fatwa ini, yang dimaksud dengan1. Pluralisme Agama adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap

agama adalah relative; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga.

2. Pluralitas Agama adalah sebuah kenyataan bahwa di negara atau daerah tertentu terdapat berbagai pemeluk agama yang hidup secara berdampingan.

3. Liberalisme adalah memahami nash-nash agama (Al-Qur’an & Sunnaah) dengan menggunakan akal pikiran yang bebas; dan hanya menerima doktrin-doktrin agama yang sesuai dengan akal pikiran semata.

4. Sekularisme adalah memisahkan urusan dunia dari agama. Agama hanya digunakan untuk mengatur hubungan pribadi dengan Tuhan, sedangkan hubungan sesama manusia diatur hanya dengan berdasarkan kesepakatan sosial.

Kedua : Ketentuan Hukum5. Pluralisme, Sekularisme dan Liberalisme Agama sebagaimana dimaksud pada bagian pertama adalah paham yang bertentangan

dengan ajaran agama Islam. 6. Umat Islam haram mengikuti paham Pluralisme, Sekularisme dan Liberalisme Agama. 7. Dalam masalah Aqidah dan Ibadah, umat Islam wajib bersikap ekseklusif, dalam arti haram mencampur adukan aqidah dan ibadah

umat islam dengan aqidah dan ibadah pemeluk agama lain. 8. Bagi masyarakat muslim yang tinggal bersama pemeluk agama lain (pluralitas agama), dalam masalah sosial yang tidak berkaitan

dengan Aqidah dan Ibadah, umat Islam bersikap inklusif, dalam arti tetap melakukan pergaulan sosial dengan pemeluk agama lain sepanjang tidak saling merugikan.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 22 Jumadil Akhir 1426 H / 29 Juli 2005 M

MUSYAWARAH NASIONAL VII MAJELIS ULAMA INDONESIA

Pimpinan Sidang Komisi C Bidang Fatwa Ketua, Sekretaris,

K.H. MA’RUF AMIN HASANUDIN

• PPP

top related