“muhammad rasulullah saw nabi akhir zaman (1)”

Download “MUHAMMAD RASULULLAH SAW NABI AKHIR ZAMAN (1)”

If you can't read please download the document

Upload: fakhrun-nisa

Post on 26-Jun-2015

289 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

MUHAMMAD RASULULLAH SAW NABI AKHIR ZAMAN (1)

Diriwayatkan dari Ibn Mas`ud RA, Berkata Jabir kepada Nabi SAW : Wahai Baginda Nabi SAW, kabarkan kepada kami sesuatu sebelum terjadinya sesuatu, Berkata Nabi SAW : "Wahai Jabir, Ketahuilah sesuatu sebelum dijadikannya sesuatu, maka Allah SWT menjadikan cahaya aku dari cahaya Allah SWT, Maka dari cahaya itu Allah menjadikannya seluruh alam semesta beserta isinya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Maka bersabda Nabi SAW :Aku yang pertama diciptakan dan aku yang terakhir dibangkitkan di alam dunia.

Turunlah cahaya tersebut melalui terwujudnya Nabi Allah Adam AS sampai kepada para Anbiya dan Rasul yang menyambungkan keturunan dari Nabi Ismail AS, anak dari Nabi Ibrahim AS yang keturunannya menyampaikannya kepada Sayyid Abdillah, maka cahayanya terlihat pada Sayyid Abdillah dan beliaupun menikah dengan Siti Aminah, begitupun turun cahaya tersebut kepada Ibunda Nabi Muhammad SAW, maka beliaupun mengandung Nabi Muhammad SAW dengan kasih sayang Allah SWT.

Sebelum detik-detik kelahiran Nabi Muhammad SAW, ada kejadian besar sehingga tahun itu dinamakan Tahun Gajah dikarenakan Raja Abraha ingin menyerang Ka`bah dengan tentara gajah, tetapi kuasa Allah SWT Yang Maha Agung tidak diizinkannya tentara tersebut memasuki Kota Mekkah yang akhirnya Allah SWT mengirim balik tentara tersebut dengan tentara burung ababil dan telah jelas dikabarkan di dalam surat AL-Fiil yang menewaskan semua tentara bergajah bagaikan daun di makan ulat, begitulah penjagaan Allah SWT sebelum dilahirkan Nabi Muhammad SAW. Tepat matahari pagi bersinar di bulan Rabiul Awwal pada tanggal 12 hari Senin, terwujudlah sosok yang mulia, anak yatim yang akan menggetarkan dunia, yang dikala ingin dilahirkan Allah mengirim dua suster atau bidan yang bernama Sayyidatina Mariyam dan Sayyidatina Assiyah yang untuk melayani kelahiran Nabi Muhammad SAW, maka terbukalah pintu-pintu surga dan tertutuplah pintu-pintu neraka serta turunlah milyaran bidadari dan malaikat yang bertahlil, bertahmid dan bertasbih kepada Allah SWT karena bersyukur atas lahirnya Nabi Muhammad SAW. Maka bergetarlah kerajaan Allah SWT seraya suaranya Yang Maha Mulia untuk memuliakan Kekasih-Nya, maka lahirlah Beliau SAW yang bukan lahir dari kemaluan Ibunya dan tanpa setetes darahpun dan telah dikhitan, begitu pula matanya bagaikan dipakaikan sifat dan beliau dalam keadaan bersujud. Bergembiralah ahli dunia, padang pasir yang tandus berubah menjadi hijau dan berlipat-lipat buah-buahan , air dan makanan yang sebelumnya belum pernah terjadi di kota itu dan padamlah api majusi yang disembah oleh orang-orang durhaka selama ribuan tahun menandakan telah lahirnya Baginda Al-Musthofa Muhammad SAW.

Didalam satu syair yang menjelaskan tentang kepribadian Rasulullah SAW :

Allah sempurnakan kanjeng Nabi Tak ada tubuh ilmu perangai

Tubuh dan ilmu serta perangai Terlebih sempurna dari Nabi

Tubuh Nabi terbaik dengarlah Wajahnya cantik tingginya sedang

Putih dan bersih bercampur merah Mulutnya manis di pandang orang

Giginya rata putih bersinar Lidahnya pasih terang dan nyata

Bagai mutiara sungguhlah benar Kata-katanya bagai permata

Matanya terang sungguh umpama Alisnya terang jika di sifat

Mamakai sifat selama-lama Umpama bulan pertama tepat

Jidatnya bercahaya-cahaya luas Jenggotnya tebal hitam rupanya

Sebagai bulan malam empat belas Tubuhnya sangat harum baunya

Jika dilihat pertama kali Tapi jika terus di ikuti

Terasa seram haibah sekali Terasa cinta di dalam hati

Tangannya lemas di kata orang Jika memegang tubuh seorang

Sebagai bunga jika dipandang Tercium bau bukan kepalang

Sehingga dapat diketahui Rambutnya ikal bukan keriting

Orang tersebut di sentuh Nabi Kata-katanya wahyu dan penting

Cahayanya Nabi terang sekali Maka tak terlihat bayangan

Dan terlebih dari matahari Dicahayanya matahari dan bulan

Hati Nabi pun sepanjang umur

Tak ngantuk meskipun mata tidur

Dan pula Nabi tak pernah mimpi

Dan tak menguap sama sekali

Dan tubuh Nabi tak dihinggapi Jika berjalan enteng badannya

Nyamuk lalat karena harum suci Duduk dimajlis tinggi pundaknya

Dan sangat halus sebagai kapas Tatapi jika jalan di batu

Jalan di pasir tidak berbekas Terlihat bekas sudah lah tentu

Dan sungguh Nabi jika di pandang Maka dari jauh sungguh nyata

Umpama matahari yang terang Tampaknya kecil dipandang orang

Allah jadikan Nabi terlepas Seakan-akan Nabi yang suci

Dari apapun yang kurang pantas Dijadikan sekehendak Nabi

Ilmu Nabi luas sekali Karena diberi ilmu awwalin

Tak seorang yang mengatasi Demikianlah ilmu akhirin

Adalah Nabi sangat pemalu Pula sangat merendah diri

Bagaikan gadis zaman dahulu Pada sesama mahluknya Rabbi

Jika berjumpa Nabi selalu Duduk berjalan bersama fakir

Memberi salam lebih dahulu Miskin dan hamba tidak diusir

Jika bergurau niscaya benar Tangannya murah tidak menggenggam

Sedap di hati asik di dengar Dadanya luas tidak mengancam

Ceramah Al Habib Hasan Bin Ja'far Assegaf

"Kasih sayang Allah untuk umat Nabi Muhammad SAW"

Bukti kebesaran Allah SWT atas umat Nabi Muhammad SAW sangatlah jelas dan nyata, di zaman sebelum datangnya Nabi Muhammad SAW bila satu kaum pengikut para Nabi berbuat dosa kepada Allah SWT (maksiat) maka Allah akan menulis dikeningnya umat yang bertulis hamba ini berdosa dan tidak bisa ditutupi umat tersebut atas diri mereka masing-masing bahwa mereka berbuat dosa dan begitu banyak pula azab Allah yang diturunkan sebelum datangnya Nabi Muhammad SAW, sala satu kaum yang di tenggelamkan beserta bumi ini adalah kaum Nabi Nuh as dan kaum yang dihujankan batu serta dibalikannya bumi adalah kaum Nabi Luth as dan masih banyak kaum para Nabi lainnya yang Allah SWT turunkan azab. Betapa beruntunglah umat Nabi Muhamad SAW atas kasih sayang Allah SWT yang begitu sayang terhadap umat Nabi Muhammad SAW, walaupun begitu banyak dosa dan kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat umatnya tetapi Allah SWT masih membuka pintu ampunan selagi ruh masih berada dijasadnya dan sebelum sampai di tenggorokkannya, Allah SWT masih mengampuni dosanya selagi ia tidak menyekutukan Allah SWT. Semua ini bertanda Allah SWT menjaga umat Nabi Muhammad SAW dengan Allah SWT membuktikan kebesaran-Nya, kasih sayang-Nya dengan Allah SWT menurunkan mujizat yang abadi berupa Al-Quran dan shalat 5 waktu dan mengagungkan bulan-bulan dengan ganda pahala yang berlipat ganda untuk umat Nabi Muhammad SAW di antaranya bulan Rajab ini yang begitu banyak fadhilah-fadhilahnya yang bepuasa maupun yang berdzikir, Allah SWT akan membukakan pintu tobat yang sebesar-besarnya dari mulai hari pertama sampai hari terakhir bulan Rajab dan Allah SWT memuliakan bulan Syaban untuk orang yang mencintai Nabi Muhammad SAW agar bershalawat kepadanya sebanyak-banyaknya karena Allah SWT yang memberikan wewenang penuh kepada Nabi Muhammad SAW untuk menolong umatnya dan bershalawat kepadanya di hari kiamat dan bulan ramadhan bagi manusia yang bertaqwa, taat dan bakti kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, Allah SWT akan akan memberikan derajat yang tinggi untuk umat Nabi Muhammad SAW maka bulan ini dinamakan bulan umat Nabi Muhammad SAW karena Allah SWT menurunkan di bulan ini malam Laillatul Qadar sehingga Allah SWT akan mencintai hambanya yang betul-betul mencintainya.. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penting untuk umat Nabi Muhammad SAW karena disinilah bagi hamba yang menginginkan kasih sayang Allah SWT di bulan mulia ini, di zaman Nabi Muhammad SAW para sahabat menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah SWT dan para Aulia di zaman terdahulu ada yang sampai menghatamkan Al-Quran 1 hari 20 kali khatam Al-Quran, karena mereka semua mengetahui betapa mulia bulan

Ramadhan sehingga mereka tidak pernah berkurang rasa cinta mereka kepada Allah SWT sampai akhir hayat mereka, salah satu kemuliaan umat Nabi Muhammad SAW di bulan ini yang membedakan dengan umat-umat yang lain mereka berlomba-lomba merebut ridho Allah SWT, tidak ada yang kaya dan yang miskin semua wajib berpuasa menunaikan perintah Allah SWT tanpa ada yang memaksa hati-hati mereka, oleh karena itulah jangan sia-sia kan kasih sayang Allah SWT dari rahmatnya yang besar. Wahai umat segeralah tinggalkan segala hal yang tidak di ridhoi oleh Allah SWT dan sambutlah bulan ramadhan dengan berdekatan kepada Allah SWT, basahkan lidahmu dengan berdzikir dan lapangkan dadamu dengan dating ke majelis-majelis dzikir, mudahkan tubuhmu untuk berdekatan kepada Allah SWT agar umurmu tidak sia-sia hidup di alam dunia ini sehingga wajahmu berseri-seri dikala malaikat ijroil mendatangimu karenakamu rindu ke[ada Allah SWT maka Allah SWT akan rindu pula kepadamu.

RATIB AL-IMAM AL-QUTHUB AL-HABIB UMAR BIN ABDURRAHMAN AL-ATTHOS

Wahai orang-orang yang beriman perbanyaklah ingatan kamu kepada Allah SWT dan pujilah Dia pagi dan petang (Al-Ahzab : 41 )

Makna RatibKata Ratib diambil dari kata Rotaba Yartubu Rotban Rutuuban atau Tarottaba Yatarottabu Tarottuban, yang berarti tetap atau tidak bergerak. Jadi kata Ratib menurut Lughot (bahasa) artinya kokoh atau yang tetap. Sedangkan menurut istilah, Ratib diambil dari kata Tartiibul-Harsi Lil-Himaayah ( penjagaan secara rutin untuk melindungi sesuatu atau seseorang ). Apabila disebuah tempat ada bala tentara yang berjaga guna melindungi masyarakat, maka mereka disebut Rutbah, dan jika yang berjaga satu orang maka disebut Ratib, para ulama berpendapat makna Ratib adalah kumpulan atau himpunan ayat-ayat Al-quran dan untaian kalimat-kailmat dzikir yang lazim diamalkan atau dibaca secara berulang-ulang sebagai salah satu cara untuk bertaqorrub (mendekatkan diri kepada Allah SWT)

Keberkatan Ratib Al-Habib Umar Bin Abdurrahman AlAtthos.Ratib Habib Umar yang dibari nama Azizul Manl Wafathul Babil Wisol seperti dikatakan oleh Al-Habib Ali bin Hasan AL-Atthos di dalam kitab AlQirthos bagian kedua juz pertama : Ratib Habib Umar merupakan hadiah yang tertinggi dari Allah bagi umat Islam melalui Habib Umar .ketahuilah bahwa Ratib yang besar dan Hizib yang kokoh dan sumber yang murni ini, yaitu Ratib Habib Umar Al-Atthos terkandung didalamnya rahasia-rahasia dan NurNur, manfaat yang besar, faedah-faedah yang luar biasa tinggi nilainya, dan tak dapat diperkirakan batas kekuatan pemeliharaanya. Al-Habib Ali bin Hasan Al-Atthos mengatakan sepengetahuan kami Al-Habib Umar tidak ada sesuatu yang di tinggalkannya berupa bekas peninggalan ( seperti kitab atau masjid terkecuali Ratib ini ) maka dengan jelas Ratib ini diintisabkan kepada pribadinya langsung.

Bidadari SyurgaDalam suatu kisah yang dipaparkan Al Yafii dari Syeikh Abdul Wahid bin Zahid, dikatakan: Suatu hari ketika kami sedang bersiap-siap hendak berangkat perang, aku meminta beberapa teman untuk membaca sebuah ayat. Salah seorang lelaki tampil sambil membaca ayat Surah At Taubah ayat 111, yang artinya sebagai berikut : "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mumin, diri dan harta mereka dengan memberikan sorga untuk mereka" Selesai ayat itu dibaca, seorang anak muda yang berusia 15 tahun atau lebih bangkit dari tempat duduknya. Ia mendapat harta warisan cukup besar dari ayahnya yang telah meninggal. Ia berkata:"Wahai Abdul Wahid, benarkah Allah membeli dari orang-orang mumin diri dan harta mereka dengan sorga untuk mereka?" "Ya, benar, anak muda" kata Abdul Wahid. Anak muda itu melanjutkan:"Kalau begitu saksikanlah, bahwa diriku dan hartaku mulai sekarang aku jual dengan sorga."

Anak muda itu kemudian mengeluarkan semua hartanya untuk disedekahkan bagi perjuangan. Hanya kuda dan pedangnya saja yang tidak. Sampai tiba waktu pemberangkatan pasukan, ternyata pemuda itu datang lebih awal. Dialah orang yang pertama kali kulihat. Dalam perjalanan ke medan perang pemuda itu kuperhatikan siang berpuasa dan malamnya dia bangun untuk beribadah. Dia rajin mengurus unta-unta dan kuda tunggangan pasukan serta sering menjaga kami bila sedang tidur. Sewaktu sampai di daerah Romawi dan kami sedang mengatur siasat pertempuran, tiba-tiba dia maju ke depan medan dan berteriak:"Hai, aku ingin segera bertemu dengan Ainul Mardhiyah . ." Kami menduga dia mulai ragu dan pikirannya kacau, kudekati dan kutanyakan siapakah Ainul Mardiyah itu. Ia menjawab: "Tadi sewaktu aku sedang kantuk, selintas aku bermimpi. Seseorang datang kepadaku seraya berkata: "Pergilah kepada Ainul Mardiyah." Ia juga mengajakku memasuki taman yang di bawahnya terdapat sungai dengan air yang jernih dan dipinggirnya nampak para bidadari duduk berhias dengan mengenakan perhiasan-perhiasan yang indah. Manakala melihat kedatanganku , mereka bergembira seraya berkata: "Inilah suami Ainul Mardhiyah . . . . ." "Assalamualaikum" kataku bersalam kepada mereka. "Adakah di antara kalian yang bernama Ainul Mardhiyah?" Mereka menjawab salamku dan berkata: "Tidak, kami ini adalah pembantunya. Teruskanlah langkahmu" Beberapa kali aku sampai pada taman-taman yang lebih indah dengan bidadari yang lebih cantik, tapi jawaban mereka sama, mereka adalah pembantunya dan menyuruh aku meneruskan langkah. Akhirnya aku sampai pada kemah yang terbuat dari mutiara berwarna putih. Di pintu kemah terdapat seorang bidadari yang sewaktu melihat kehadiranku dia nampak sangat gembira dan memanggil-manggil yang ada di dalam: "Hai Ainul Mardhiyah, ini suamimu datang . ..." Ketika aku dipersilahkan masuk kulihat bidadari yang sangat cantik duduk di atas sofa emas yang ditaburi permata dan yaqut. Waktu aku mendekat dia berkata: "Bersabarlah, kamu belum diijinkan lebih dekat kepadaku, karena ruh kehidupan dunia masih ada dalam dirimu." Anak muda melanjutkan kisah mimpinya: "Lalu aku terbangun, wahai Abdul Hamid. Aku tidak sabar lagi menanti terlalu lama". Belum lagi percakapan kami selesai, tiba-tiba sekelompok pasukan musuh

terdiri sembilan orang menyerbu kami. Pemuda itu segera bangkit dan melabrak mereka. Selesai pertempuran aku mencoba meneliti, kulihat anak muda itu penuh luka ditubuhnya dan berlumuran darah. Ia nampak tersenyum gembira, senyum penuh kebahagiaan, hingga ruhnya berpisah dari badannya untuk meninggalkan dunia. ( Irsyadul Ibad ).

MAULID TANDA KEGEMBIRAAN UMATDan ketika hampir tiba saatnya kelahiran insan tercinta ini, gema ucapan selamat datang yang hangat berkumandang di langit dan bumi. Hujan kemurahan Ilahi tercurah atas penghuni alam dengan lebatnya, Lidah malaikat bergemuruh mengumumkan kabar gembira kuasa Alloh menyingkap tabir rahasia tersembunyi, membuat cahaya Nur-Nya terbit sempurna di alam nyata; " CAHAYA MENGUNGGULI SEGENAP CAHAYA " Ketetapan-Nya pun terlaksana atas orang pilihan yang ni'mat-Nya disempurnakan bagi mereka; yang menunggu detik-detik kelahirannya; sebagai penghibur pribadinya yang beruntung; dan ikut bergembira mereguk ni'mat berlimpah ini. Maka hadirlah dengan taufik Alloh; As-Sayyidah Maryam dan As-sayyidah Asiah, bersama sejumlah bidadari surga yang beroleh kemuliaan agung yang di bagi-bagikan oleh Alloh atas mereka yang di kehendaki. Dan tibalah saat yang telah di atur Alloh bagi kelahiran (maulud) ini. Maka menyingsinglah fajar keutamaan nan cerah terang benderang menjulang tinggi...... .Dan lahirlah insan pemuji dan terpuji_tunduk khusyu' di hadapan Alloh,dengan segala penghormatan tulus dan sembah sujud. demikianlah syair yang ditujukan atas peristiwa di detik-detik kelahiran Nabi Saw yang di gubah oleh Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi. Imam Nawawy Al-Banteny Al-Jawy didalam kitabnya yang berjudul Madaarij menyatakan : bahwa orang yang mementingkan aktif didalam peringatan maulid Nabi Muhammad S.a.w. itu adalah dari pada sebesarbesarnya ibadah dengan diisi pembacaan Al-Quran, bersedekah, dan menerangkan sejarah kelahiran Nabi S.a.w.

Sabda Nabi S.a.w. :

Barang siapa yang membesarkan mauledku akan aku tolong baginya di hari kiamat dan barang siapa yang membelanjakan satu dirham buat peringatan mauledku seolah-olah membelanjakan satu gunung emas untuk sabilillah. Sayyidina Abu Bakar A-Shiddiq R.a. berkata : Barang siapa yang membelanjakan uang satu dirham buat maulid Nabi maka aku sahabatnya di hari kiamat". Sayidina Umar Bin Khattab R.a. berkata : Barang siapa yang membesarkan mauled Nabi Muhammad S.a.w sesungguhnya orang itu menghidupkan agama Islam". Sayidina Ustman Bin Affan R.a. : Barang siapa yang membelanjakan uang satu dirham buat maulid Nabi S.a.w. maka sesungguhnya orang tersebut seperti hadir di perang Badar dan Hunain. Sayidina Ali bin Abi Tholib K.w.h. : barang siapa yang membesarkan mauled Nabi Muhammad S.a.w maka apabila mati masuk sorga. Imam SyafiI r.h.m. : siapa yang mengumpulkan saudaranya buat hadir di tempat mauled Nabi S.a.w. lalu menyediakan makanan serta berbuat baik di dalamnya maka orang tersebut di hari kiamat akan di bangkitkan bersama para shidiqin, Syuhada dan Sholihin dan berada di surga An-Naim. Namun apa penertian maulid itu ?". Maulid secara bahasa berarti adalah hari kelahiran adapun maulid yang biasa kita kenal adalah suatu perayaan/peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad S.a.w. yang di selenggarakan secara berjamaah dibacakan ayatayat Alqur'an dan riwayat hidup kekasih Alloh Nabi Muhammad Saw serta sholawat dan pujian-pujian kepada beliau Saw, dengan maksud mengagungkan martabat Nabi Muhammad SAW dan memperlihatkan kegembiraan Kaum muslimin menyambut kelahiran beliau S.a.w. Assayid Al-Hafizd Al-musnid Prof.Dr. Muhammad Bin Alwy Al-Maliky AlHasaniy mufti Mekkah mengutarakan tentang ja'iznya/bolehnya perayaan atau peringatan maulid Nabi SAW didalam kitabnya yang berjudul "Mafahim Yajibu An Tusahhah , yang kita sebutkan beberapa diantaranya: a) peringatan maulid memantulkan kegembiraan kaum muslimin menyambut

junjungan mereka, Nabi Muhammad SAW. bahkan orang kafir pun beroleh manfaat dari sikapnya yang menyambut gembira kelahiran beliau seperti Abu Lahab, misalnya. sebuah hadist didalam Shohih Bukhori menerangkankan, bahwa tiap hari senin Abu Lahab diringankan adzabnya, karena memerdekakan budak perempuannya, tsuwaibah, sebagai tanda kegembiraannya menyambut kelahiran putera saudaranya. 'abdulloh bin abdulmutholib, yaitu Nabi Muhammad Saw, jadi jika orang kafir saja beroleh manfaat dari kegembiraannya menyambut kelahiran Nabi Muhammad Saw apalagi orang beriman. b) Rosululloh S.a.w. sendiri menghormati hari kelahiran beliau, dan bersyukur kepada Alloh S.W.T. atas karunia nimat-Nya yang besar itu. Beliau dilahirkan di alam wujud sebagai hamba Alloh yang paling mulia dan sebagai rahmat bagi seluruh wajud. Cara beliau menghormati hari kelahirannya ialah dengan berpuasa. Sebuah Hadist dari Abu Qotadah menuturkan, bahwa ketika Rosululloh S.a.w. ditanya oleh beberapa orang sahabat mengenai puasa beliau tiap hari senin, beliau menjawab: pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu juga Alloh menurunkan wahyu kepadaku ( diriwayatkan oleh Muslim didalam Shahih_nya ). Puasa yang beliau lakukan itu merupakan cara beliau memperingati hari maulidnya sendiri. Memang tidak berupa perayaan, tetapi makna dan tujuannya adalah sama, yaitu peringatan. Peringatan dapat dilakukan dengan cara berpuasa, dengan memberi makan kepada fihak yang membutuhkan, dengan berkumpul untuk berzikir dan bersholawat, atau dengan menguraikan keagungan perilaku beliau sebagai manusia termulia. C) pernyataan senang dan gembira menyambut kelahiran Nabi S.a.w. merupakan tuntunan Al_Quran. Alloh berfirman: Muhammad

Katakanlah : dengan karunia Alloh dan rahmat_Nya, hendaklah (dengan itu ) mereka bergembira . (S. Yunus:58) Alloh S.W.T memerintahkan kita bergembira atas rahmat_Nya, dan Nabi Muhammad S.a.w. jelas merupakan rahmat terbesar bagi kita dan alam semesta :

Dan kami tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta . (S. Al_Anbiya : 107).

D) Memuliakan Rosululloh S.a.w. adalah ketentuan syariat yang wajib dipenuhi. Memperingati ulang tahun kelahiran beliau dengan memperlihatkan kegembiraan, menyelenggarakan walimah, mengumpulkan jamaah untuk berzikir mengingat beliau, menyantuni kaum fakir miskin dan amal-amal kebajikan lainnya adalah bagian dari cara kita menghormati dan memuliakan beliau. Itu semua menunjukan pula betapa betapa besar kegembiraan dan perasaan syukur kita kepada Alloh atas hidayat yang dilimpahkan kepada kita melalui seorang Nabi dan Rosul pilihan-Nya. E) Perayaan atau peringatan maulid Nabi dipandang baik oleh para ulama dan kaum muslimin di semua negri, dan diadakan oleh mereka. Menurut kaidah hukum syara kegiatan demikian itu adalah Mathlub syaran ( menjadi tuntutan syara ). Hadist mauquf dari Ibnu Masud R.a. megaskan : apa yang di pandang baik oleh kaum muslimin, di sisi Alloh itu adalah baik, dan apa yang di pandang buruk oleh kaum muslimin, disisi Alloh itu adalah buruk (Hadist di keluarkan oleh Imam Ahmad). BEBERAPA PANDANGAN PARA ULAMA MENGENAI MAULID. Telah berkata Sulthanul-'Arifin Jalaluddin as-Sayuthi dalam kitabnya berjudul "al-Wasaail fi syarhisy Syamaail":- "Tidak ada sebuah rumah atau masjid atau tempat yang dibacakan padanya Mawlidin Nabi s.a.w. melainkan akan dikitari/dikelilingi/diselubungi tempat itu oleh para malaikat akan ahli yang hadir di tempat tersebut serta dirantai mereka oleh Allah dengan rahmat. Para malaikat yang diselubungi/diliputi/dikalungi cahaya yaitu Jibril, Mikail, Israfil, Qarbail, 'Aynail, ash-Shaafun, al-Haafun dan al-Karubiyyun, maka bahwasanya mereka berdoa bagi siapa-siapa yang menjadi sebab untuk pembacaan Mawlidin Nabi s.a.w. " Imam as-Sayuthi berkata: "Tidak ada seseorang Islam yang diperbacakan dalam rumahnya akan Mawlidin Nabi s.a.w. melainkan diangkat Allah kemarau, wabah, kebakaran, malapetaka, bala bencana, kesengsaraan, permusuhan, hasad dengki, kejahatan 'ain (sihir pandangan) dan kecurian daripada ahli rumah tersebut, maka apabila dia mati, Allah akan mempermudahkan atasnya menjawab soal Munkar dan Nakir dan adalah dia ditempatkan pada kedudukan as-Shidq di sisi Allah Raja yang Maha Berkuasa." Mungkin ada yang bertanya kenapa ada orang baca mawlid tetapi masih menerima malapetaka dan bencana. Apa mau dikata, bahkan para Nabi pun mendapat musibah duniawi sebagai ujian daripada Allah s.w.t., karena semuanya berlaku atas kehendak Allah semata-mata. namun musibah duniawi adalah ringan dibanding musibah berbentuk maknawi. Keselamatan dari

musibah maknawi ini yang diutamakan, biar rumah kita dicuri asalkan iman dan kesabaran serta tawakkal kita pada Allah tidak turut dicuri . Mungkin juga Allah belum menerima amalan kita, sehingga tidak menjadi sebab mendapat rahmat Allah tersebut, oleh itu teruskan usaha dan tingkatkan amal. Yakin kepada kemurahan Allah yang tiada terbatas dan carilah syafaat daripada Junjungan s.a.w. Lebih lanjut Imam jalaluddin As-suyuty menjelaskan dalam risalahnya yang berjudul "Husnul-Maqosid fi A'malil-Maulid : "orang pertama yang menyelenggarakan peringatan maulid Nabi SAW ialah Sultan Al-Mudzaffar, penguasa arbil (suatu tempat di Iraq sebelah timur / selatan kota mausil).peringatan tersebut dihadiri oleh para ulama terkemuka dan orangorang sholeh dari kaum sufi. tiap tahun Al-Mudzaffar mengeluarkan biaya sebesar 300.000 dinar untuk peringatan maulid, dengan niat semata-mata untuk taqorrub kepada Alloh SWT Menurut kenyataan, tak seorang pun dari ulama dan orang-orang saleh yang hadir dalam peringatan itu mengingkari kebajikan dan fadilah peringatan maulid, bahkan semua merestui dan memuji prakarsa Sultan Mudzaffar, atas permintaan Sultan Mudzaffar, Ibnu Dahyah menulis sebuah kitab khusus mengenai maulid Nabi SAW dengan judul: "At-Tanwir fi Maulid Al-Basyir An-Nazdir". kitab itu ditulis pada tahun 604 H. dan ternyata diakui kebaikannya oleh para ulama pada masa itu. Syaikh DhiyaUddin Ahmad bin Sa`id ad-Darini dalam kitabnya " Thaharatul Qulub wal Khudu' li Allamil Ghuyub " menulis antara lain:Mengingat atau memuji-muji Junjungan Nabi s.a.w. akan menambahkan keimanan, menerangi hati dan menyingkap rahasia kebijaksanaan Tuhan. Allah s.w.t. telah menetapkan cinta kepada Junjungan Nabi s.a.w. sebagai syarat untuk mencintai-Nya dan taat kepada-Nya sebagai ukuran kepatuhan kepadaNya. Mengingat Junjungan Nabi s.a.w. juga berhubungan dengan mengingat Allah s.w.t. sebagaimana bai'ah kepada Junjungan Nabi s.a.w. juga berkait dengan bai'ah kepada-Nya. Sayyidisy-Syaikh Abu Bakar Syatha ad-Dimyathi dalam kitabnya "I`anatuth-Tholibin" jilid 3 halaman 414 menyatakan antara lain:Telah berkata Imam al-Hasan al-Bashri qaddasaAllahu sirrah: "Aku berikan jika ada padaku seumpama gunung Uhud emas untuk kunafkahkan atas pembacaan mawlid ar-Rasul." Telah berkata Imam al-Junaidi al-Baghdadi rhm.: "barang siapa yang hadir mawlid ar-Rasul dan membesarkan derajat baginda, maka telah sempurna imannya."

Telah berkata Syaikh Ma'ruuf al-Karkhi qds.: "barang siapa yang menyediakan untuk pembacaan mawlid ar-Rasul akan makanan, menghimpunkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu-lampu, berpakaian baru, berwangi-wangian, berhias-hias, demi membesarkan mawlid Junjungan s.a.w., niscaya dia akan dihimpunkan oleh Allah ta`ala pada hari kiamat bersama-sama kumpulan pertama daripada para nabi dan jadilah dia berada pada derajat yang tinggi di syurga. Dan barang siapa yang telah membaca mawlid ar-Rasul s.a.w. di atas dirham-dirham perak atau emas, dan mencampurkannya bersama dirham-dirham lain, maka akan turun keberkahan dan tidaklah akan miskin pemiliknya serta tidak akan kosong tangannya dengan berkah mawlid ar-Rasul s.a.w." Seterusnya Sidi Syatha dalam "I`anatuthTholibin" menyambung:Dan telah berkata al-Imam al-Yafi`i al-Yamani (sesetengah kitab tersilap cetak di mana huruf "ya" berubah kepada "syin" menyebabkan perkataan ini dinisbahkan kepada Imam asy-Syafi`i):- "barang siapa yang menghimpunkan untuk Mawlidin Nabi s.a.w. saudara-saudaranya, menyediakan makanan dan tempat serta berbuat ihsan sehingga menjadi sebab untuk pembacaan Mawlidir Rasul s.a.w., dia akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat berserta dengan para shiddiqin, syuhada` dan sholihin serta dimasukkan dia ke dalam syurgasyurga yang penuh keni'matan." Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitabnya "al-Mawlid asy-Syarif alMu`adzdzham", Syaikh Ibnu Zahira al-Hanafi dalam "al-Jami' al-Lathif fi Fasl Makkah wa ahliha", ad-Diyabakri dalam "Tarikh al-Khamis" dan Syaikh anNahrawali dalam "al-I'lam bi a'lami Bait Allah al-haram", menulis senario sambutan Mawlid Nabi s.a.w. di Makkah seperti berikut:Setiap tahun tanggal 12 Rabi`ul Awwal, selepas sembahyang Maghrib, keempatempat qadhi Makkah (yang mewakili mazhab yang empat) bersama-sama orang banyak termasuk segala fuqaha, fudhala` (orang kenamaan) Makkah, syaikhsyaikh, guru-guru zawiyah dan murid-murid mereka, ru`asa' (penguasapenguasa), muta`ammamin (ulama-ulama) keluar meninggalkan Masjidil Haram untuk pergi bersama-sama menziarahi tempat Junjungan Nabi s.a.w. dilahirkan. Mereka berarak dengan maelantunkan zikir dan tahlil. Rumahrumah di Makkah diterangi cahaya pelita dan lilin. Orang yang turut serta amat banyak dengan berpakaian indah serta membawa anak-anak mereka. Setiba di tempat kelahiran tersebut, ceramah yang berkaitan Mawlidin Nabi disampaikan, serta kebesaran, kemuliaan dan mu'jizat Junjungan diceritakan. Setelah itu, doa untuk Sultan, Amir Makkah dan Qadhi Syafi`i dibacakan dengan penuh khusyu' dan khudu`. Setelah hampir waktu Isya`, barulah mereka berarak semula pulang ke Masjidil Haram untuk menunaikan sholat Isya`.

Imamul Mujtahiddin Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan : kemulian hari mauled Nabi Muhammad S.a.w. dan diperingatinya secara berkala (berlanjut) sebagaimana yang di lakukan kaum muslimin tentu mendatangkan pahala besar, mengingat maksud dan tujuannya yang sangat baik, yaitu menghormati dan memuliakan kebesaran Nabi dan Rosul pembawa hidayat bagi semua ummat manusia.

Ringkasannya peringatan maulid Nabi adalah kegiatan yang sangat baik dan bermanfaat, karena itu kesempatan itu wajib digunakan untuk tujuan-tujuan yang baik. Lalu penyelenggaraan peringatan maulid tidak harus tepat pada tanggal 12 Rabiul awal dan tidak harus tepat pada hari senin, meskipun tanggal dan hari itu lebih afdhol. peringatan maulid dapat di lakukan kapan saja mengingat syariat islam sama sekali tidak melarang bahkan menganjurkan serta memandangnya sebagai kebajikan yang perlu dilestarikan pengamalannya, karena besarnya manfaat yang dapat diambil dari kegiatan tersebut, baik bagi kepentingan agama islam maupun bagi kepentingan kaum muslimin. Wallohu Alam Bi As-Shoab. Sumber : Al-Bayan Asyaafii Fi Mafahim Al-Khilaafii As-Sayyid Muhammad bin Husein Al-Hamid Al-Husaini.

ILMUIlmu terbagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1. 2. 3. = Ailiyin = Latief = Malik

Ailiyin artinya Tinggi Latief artinya Lembut Malik artinya Raja

Bila dijadikan satu berarti Raja yang tertinggi dan lembut. Ilmu menjadikan manusia tinggi di sisi Allah SWT, sebagaimana Firman Allah SWT : Maka Allah SWT mengangkat orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Semua ilmu berada di dalam Al-Quran dan Hadist Nabi Muhammad SAW.

Ilmu Dunia dan Ilmu AkhiratNabi Bersabda : Barang siapa yang menginginkan dunia harus dengan ilmu, barang siapa yang menginginkan akhirat harus dengan ilmunya, barang siapa yang menginginkan keduanya harus dengan ilmunya. Contoh ilmu dunia : Bila mana ia belajar ilmu tentang politik, ekonomi, kedokteran, insinyur, dll dari ilmu dunia dia harus belajar ilmu tersebut bila ia ingin sukses. Lain dengan ilmu agama. Ilmu agama adalah ilmu tentang pendekatan diri kepada Allah dan cara-caranya : 1. Bagaimana ia membaca Al-Quran dengan baik 2. 3. Bagaimana ia berwudhu dengan baik Bagaimana ia shalat dengan baik

Dan masih banyak lagi tentang ilmu agama, ada diantaranya : 1. 2. 3. Ilmu Tafsir Ilmu Fiqih Ilmu Tasawuf

Dan masih banyak yang lainnya. Dalam ilmu agama kita perlu guru khusus untuk membimbing Ruh kita kepada Allah karena Nabi Muhammad SAW bersaba : Barang siapa yang belajar tanpa guru, maka gurunya adalah syaiton. Wajibnya berguru, agar kita tidak tertipu syaiton dan ada pembimbing kita.

Ilmu agama itu sangat banyak dan luas. Allah SWT berfirman di dalam surat Al Kahfi : Walaupun seluruh pohon didunia ini menjadi pena dan air laut menjadi tintanya sesungguhnya ilmu Allah itu tidak akan pernah habis.

ILMU & ADABKetahuilah bila seseorang berilmu, penyakit ilmu itu adalah sombong. Berhatihatilah dengan penyakit ini karena penyakit ini menular dan berbahaya bila seseorang yang berilmu mempunyai kesombongan di dalam hatinya, bagaimana agar supaya tidak sombong? Maka ilmu itu butuh adab dan adab itu berada di dalam hati, adab adalah budi pekerti atau etika, tidak akan seseorang mendapatkan cahaya kehormatan bila ia tidak beradab.

Apa yang disebut dengan Hijrah ?Hijrah adalah perpindahan dari tempat yang satu ketempat yang baru, hijrah didalam islam bermacam-macam akan tetapi hijrah yang didalam sejarah dihitung dari hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah, disinilah dihitung Tahun Barunya Islam dimana kejahatan orang-orang jahiliyah pada saat itu yang membuat baginda Nabi Muhammad SAW berhijrah, yang dengan hijrah tersebut Nabi Muhammad SAW dapat mengembangkan Syiar Islamnya. Pentingnya Berhijrah Bila kita melihat contoh diatas bagaimana Rasulullah SAW merebut keberhasilan dengan berhijrah maka kita sebagai umatnya harus berhijrah dari kejelekan-kejelekan kita menuju kebaikan, dari kesombongan, bangga diri, riya, hijrah kepada ketawadhuan (merendah diri), dari pelit, mengadu domba hijrah menuju ketawadhuan (merendah diri) dengan kita berhijrah dari penyakit-penyakit hati dan racun-racunnya yang diatas maka kita akan mendapatkan ketenangan jiwa dan jiwa yang tenang adalah tempatnya cahaya Allah dan cahaya Allah tidak masuk kepada hati yang ada racunnya dan penyakit-penyakitnya. Apa yang disebut dengan Tawadhu ?

Tawadhu adalah merendahkan diri , tidak sombong, tidak bangga diri atau sebaliknya seperti contoh di atas. Tawadhu kepada Allah menjadikan semua amalnya yang dia lakukan karena mengharap ridho Allah dan Rasul-Nya, tawadhu kepada Nabi Muhammad SAW menjadikan sunnah-sunnahnya manjadikan ia bertambah dekat kepada Allah, tawadhu kepada manusia saling menyayangi, menghormati dan tidak saling mengadu domba dan bermusuhan. Tawadhu adalah derajat yang tinggi dan berada didalam hati yang paling dalam, tidak dijadikan sebagai kekasih Allah bila ia tidak bertawadhu karena semua kekasih-kekasih Allah adalah orang yang bertawadhu dan tawadhu adalah kunci manusia berdekatan dengan Allah dan Nabi Muhammad SAW dan dari sebagian ahklak yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Apa yang disebut dengan Ahklak ? Ahklak artinya budi pekerti dan tempatnya dihati, semua kunci ilmu harus dengan ahklak karena ilmu tanpa akhlak bagaikan pohon tanpa buah, bagaimana ahklak kita kepada Allah, kepada Rasulullah, kepada wali-walinya Allah, kepada ulama, kepada orangtua dan kepada muslimina wal muslimat, Nabi bersabda : Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan ahklak manusia. Kekurangan manusia akan terlihat dari akhlaknya walaupun ia banyak ilmunya dan amalnya, bila dia tidak berahklak maka dia masih kurang didalam menjalankan ilmunya dan amalya karena banyaknya kejelekan orang jahiliyah dikarenakan buruk ahklaknya, maka berhijrahlah dari semua kejelekankejelekan menuju kebaikan yang diajarkan Rasulullah SAW.

Ceramah singkat Al-Habib Hasan Bin Jafar Assegaf "Tentang Kemuliaan Berjamaah"Allah SWT berfirman: Berpegang teguhlah kalian dijalan Allah SWT dan jangan Kalian berpecah belah Allah SWT mengingatkan kepada kita agar setiap orang islam yang mengaku tuhannya Allah SWT & Nabinya Muhammad SAW senantiasa mempunyai persatuan yang kuat, Karena Allah berfirman: Bahwa sesungguhnya orang mumin itu bersaudara

Orang mumin diumpamakan tubuh yang satu, bila yang satu sakit maka sakitlah semua tubuhnya. Jadi kita harus merasakan saudara-saudara kita senang maupun susah, bila senang kita merasa senang, bila susahpun kita merasakan susah, tidak saling mencaci maki, menghasut, menjelekkan, memfitnah, mengadu domba, karena semua ini bukan ajaran Nabi Muhammad SAW. Ajaran Nabi Muhammad SAW adalah ajaran kasih sayang, saling mencintai karena Nabi Muhammad SAW bersabda : Tidak diterima iman seseorang selagi engkau tidak mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.

ISLAM DAN IMANKetahuilah islam adalah agama yang di bawa Nabi Muhammad SAW Untuk keselamatan Manusia di dunia dan di akhirat, Di dalam islam mempunyai rukun, Yaitu: 1. Bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah, Bersaksi Nabi Muhammad utusan Allah. 2. Mendirikan Shalat 3. Berpuasa di bulan Ramadhan. 4. Mengeluarkan Zakat. 5. Pergi Haji jika mampu. Selain Rukun Islam diatas Islam mempunyai 6 Rukun Iman. 1. Percaya kepada Allah SWT. 2. Percaya kepada Nabi-Nabi Allah yang 25 (Nabi yang terakhir Nabi Muhammad SAW yang ke 25) 3. Percaya kepada Malaikat-Malaikat Allah SWT. 4. Percaya kepada Kitab-Kitab Allah SWT. 5. Percaya kepada Hari Kiamat. 6. Percaya kepada ketentuan Allah SWT yang baik dan yang buruk.

Tidak di terima Islam Seseorang dan Iman Seseorang bila dia tidak percaya kepada satu di antaranya yang tersebut di atas. Di zaman yang modern ini telah banyak penyimpangan-penyimpangan aqidah yang telah jauh dari ajaran Allah SWT yang di bawa Rasul-Rasulnya, ada yang mengaku Nabi, ada yang mengaku Malaikat, ada pula yang tidak percaya kepada Nabi Muhammad SAW, Mereka ini semua adalah musuh-musuh Allah SWT yang wajib kita tidak tertipu daya dari ajakan-ajakan mereka dan ilmuilmu mereka yang mereka akan sampaikan kepada kita sekalian. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran: Berhati-hatilah kamu kepada orang-orang Munafik dari golongan Laki-laki maupun Perempuan, mereka berkata beriman kepada mu yaa Muhammad akan tetapi mereka membeci mu". Sungguh benar ucapan Allah SWT bahwa Allah berfirman dalam Al-Quran : Jagalah diri-diri kalian, keluarga-keluarga kalian dari api neraka. Api neraka disini para Ulama terdahulu menggambarkan atau menjelaskan bahwa akan datang manusia-manusia baru yang akan merusak Aqidah Nabi Muhammad SAW, bahwa mereka semua membakar hati umat Islam supaya umat Islam menjadi bimbang dan ragu. Oleh karena itu kenalkan Keluarga kita untuk mengenal Rukun-Rukun Islam di atas dan Rukun-Rukun Iman di atas, agar kita tidak tertipu dari ajaran-ajaran yang bukan sesungguhnya ajaran Islam. Kita bertanya? Apakah kita mau keluarga kita masuk kedalam Api Neraka? Jawabnya sungguh tidak,Oleh karena itu kenalkan, kenalkan, kenalkan, Ibu, Ayah, Anak, Istri, Suami, Saudara-saudara kita kepada Rukun Islam dan Rukun Iman, karena orang pintar banyak akan tetapi orang sholeh itu sedikit. Apakah kita akan membawa kepintaran kita dihadapan Allah ? Atau kesholehan kita dihadapan Allah ? Bila kepintaran kita apakah kita lebih pintar dari Allah ? Sungguh siapa yang memberi akal mereka ? Tidak ada satu manusia pun didunia ini lebih besar kepintarannya kecuali

semua ciptaan Allah SWT, maka Allah tidak meminta apapun dari kalian selain ketaatan dan kesholehan kalian, maka waspadalah bahwa iblis dan syaiton tak akan membiarkan orang-orang yang sholeh dan taat untuk bertakwa kepada Allah SWT dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir maka dia adalah orang-orang yang bertakwa dan orang yang ingkar kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW mereka bersama iblis dan syaiton didalam api neraka.

Oleh Al Habib Hasan Bin Jafar Assegaf

Fadilah DzikirAllah SWT Berfirman Dalam surat Al ahzab 41- 42 yang Artinya : "Wahai Orang-oran gyang beriman sebut-sebutlah nama Allah SWT sebanyakbanyaknya. Sucikanlah nama tuhannya pagi maupun sore hari. Dalam Ayat lain Q.S Al Anfal 45 yang artinya : "Maka sebutlah nama Allah SWT sebanyak banyaknya demikian itu akan melembutkan dirimu. " Q.S Al Imran 141 yang artinya : " Dan mereka yang menyebut-nyebut nama Allah dalam keadaan berdiri dan duduk mengharap ampunan dari Allah SWT." Bersabda Nabi Muhammad SAW yang diwahyukan dari Abu Darda, berkata Rasullah SAW : " Maka Ketahuilah amalan yang paling terbaik dari amal kalian & mengangkat derajat kalian setelah kalian mendirikan sholat, berzakat, berpuasa dan berhaji ada yang lebih dari pada itu. Berkata Sahabat :"Apa itu yaa Rasulullah SAW..? " FENOMENA GAHRU Allah SWT berfirman : Alladzina yadzkuruunalloh qiyaaman wa quudan wa alaa junuubihim wa yatafakkaruuna fii kholqissamaawati wal ardhi Robbana maa kholaqta hadza baathilaa subhaanaka fa qina adzabannar. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit

dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tiada yang kau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka pelihara kami dari api Neraka.) (Al Imron 191.)

Maha Benar Allah SWT Yang Maha Agung, mudah-mudahan kita tergolong orang-orang yang selalu mengingat Allah didalam situasi apapun. Ayat yang diatas memberikan isyarat bahwasanya setiap apa pun yang di ciptakan oleh Allah SWT, mengandung hikmah atau pelajaran bagi orang-orang yang mau memikirkannya (Al Imron 190.) sebagimana yang telah diisyaratkan Habibana Ali Al Habsyi di dalam kitab maulidnya Kholaqol kholqo li hikmah ( di ciptakan segalanya dengan hikmah.) Berbicara tentang ciptaan Allah, diantara ciptaanNya yang memiliki keistimewaan adalah pohon gahru, salah satu keistimewaannya adalah apabila kayu gahru itu telah kering maka tatkala kita bakar akan menghasilkan bau yang sangat harum, karena aroma harum yamg keluar dari gahru yang dibakar itulah yang menyebabkan kayu gahru banyak di cari orang sehingga harga kayu tersebut mencapai jutaan, tetapi bukan itu pokok permasalahannya melainkan ada sebagian orang yang mempertanyakan bagaimana hukum membakar gahru tersebut menurut kacamata agama, sementara banyak orang, apabila mereka melakukan satu kegiatan keagaman atau katakanlah acara maulid maka tak jarang ditemui ditempat itu terdapat gahru yang di bakar.

Pertama, perlu kita ketahui didalam sejarah dikatakan bahwa tradisi bangsa arab sejak dahulu apabila melakukan pertemuan maka di bakarlah gahru/luban untuk mengharumkan ruangan serta menghormati tetamu, kalo kita simak pada hari ini banyak ditemukan produk-produk pengharum ruangan, bedanya kalo sekarang cukup kita letakan pengharum ruangan di AC maka tersebarlah aroma wangi keseluruh ruangan.

Kedua, di riwayatkan bahwasannya Rosululloh SAW senang terhadap wangiwangian baik berupa minyak maupun gahru yang di bakar Imam Haddad di dalam kitab risalatul muawanah mengatakan diriwayatkan bahwa Rosululloh Saw bercelak tiap malam hari. Demikian pula hendaknya memakai minyak wangi secukupnya guna menutupi bau badan yang tidak sedap, terlebih lagi pada waktu menghadiri sholat jumat dan hari-hari raya serta setiap menghadiri

pertemuan orang ramai. Rosululloh Saw. Menyukainya dan sering-sering menggunakannya sedemikian sehingga kadang-kadang tampak belahan rambut beliau berkilat karenanya. Tentunya hal ini semata-mata agar di contoh umatnya. Seandainya tidak demikian, niscaya beliau tidak perlu memakinya, sebab tubuh beliau selalu berbau sedap dari asalnya sedemikian sehingga diriwayatkan bahwa para sahabat menyimpan tetesan keringatnya untuk dijadikan pewangi tubuh mereka. Dan diriwatkan pula didalam kitab shohih bukhori bab III yang akhir sanadnya dari amru bin sulaim bahwa Rosululloh Saw mensunatkan memakai wangi-wangian pada hari jumat. Ketiga, hukum dari membakar gahru asalnya adalah mubah, kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Maksudnya adalah kembali kepada niat orang tersebut Innamal amalu binniyat Dan apabila kita memanfatkan wangi-wangian tersebut untuk hal yang yang berguna, sebagimana Rosululloh Saw menggunakannya maka hal tersebut adalah Sunnah.

Mudah-mudahan dari penjelasan yang singkat ini membawa manfaat bagi kita semua. Amiin, Wallohu Tala Alam.