kesederhanaan rasulullah saw

27
Kesederhanaan Rasulullah SAW Kisah Add comments Nov142010 Suatu hari ‘Umar bin Khaththab r.a. menemui Rasulullah SAW di kamar beliau, lalu ‘Umar mendapati beliau tengah berbaring di atas sebuah tikar usang yang pinggirnya telah lapuk. Jejak tikar itu membekas di belikat beliau, sebuah bantal yang keras membekas di bawah kepala beliau, dan jalur kulit samakan membekas di kepala beliau. Di salah satu sudut kamar itu terdapat gandum sekitar satu gantang. Di bawah dinding terdapat qarzh (semacam tumbuhan untuk menyamak kulit). Air mata ‘Umar bin Khaththab r.a. meleleh. Ia tidak kuasa menahan tangis karena iba dengan kondisi pimpinan tertinggi umat Islam itu. Rasulullah SAW melihat air mata ‘Umar r.a. yang berjatuhan, lalu bertanya “Apa yang membuatmu menangis, Ibnu Khaththab?” ‘Umar r.a. menjawab dengan kata-kata yang bercampur-aduk dengan air mata dan perasaannya yang terbakar, “Wahai Nabi Allah, bagaimana aku tidak menangis, sedangkan tikar ini membekas di belikat Anda, sedangkan aku tidak melihat apa-apa di lemari Anda? Kisra dan Kaisar duduk di atas tilam dari emas dan kasur dari beludru dan sutera, dan dikelilingi buah-buahan dan sungai-sungai, sementara Anda adalah Nabi dan manusia pilihan Allah!” Lalu Rasulullah SAW menjawab dengan senyum tersungging di bibir beliau, “Wahai Ibnu Khaththab, kebaikan mereka dipercepat datangnya, dan kebaikan itu pasti terputus. Sementara kita adalah kaum yang kebaikannya ditunda hingga hari akhir. Tidakkah engkau rela jika akhirat untuk kita dan dunia untuk mereka?” ‘Umar menjawab, “Aku rela.” (HR. Hakim, Ibnu Hibban dan Ahmad) Dalam riwayat lain disebutkan: ‘Umar berkata, “Wahai Rasulullah, sebaiknya Anda memakai tikar yang lebih lembut dari tikar ini.”

Upload: hadiyan-rosyidi

Post on 24-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

rasul

TRANSCRIPT

Page 1: Kesederhanaan Rasulullah SAW

Kesederhanaan Rasulullah SAWKisah Add comments

Nov142010

Suatu hari ‘Umar bin Khaththab r.a. menemui Rasulullah SAW di kamar beliau, lalu

‘Umar mendapati beliau tengah berbaring di atas sebuah tikar usang yang

pinggirnya telah lapuk. Jejak tikar itu membekas di belikat beliau, sebuah bantal

yang keras membekas di bawah kepala beliau, dan jalur kulit samakan membekas di

kepala beliau. Di salah satu sudut kamar itu terdapat gandum sekitar satu gantang.

Di bawah dinding terdapat qarzh (semacam tumbuhan untuk menyamak kulit).

Air mata ‘Umar bin Khaththab r.a. meleleh. Ia tidak kuasa menahan tangis karena

iba dengan kondisi pimpinan tertinggi umat Islam itu. Rasulullah SAW melihat air

mata ‘Umar r.a. yang berjatuhan, lalu bertanya “Apa yang membuatmu menangis,

Ibnu Khaththab?”

‘Umar r.a. menjawab dengan kata-kata yang bercampur-aduk dengan air mata dan

perasaannya yang terbakar, “Wahai Nabi Allah, bagaimana aku tidak menangis,

sedangkan tikar ini membekas di belikat Anda, sedangkan aku tidak melihat apa-apa

di lemari Anda? Kisra dan Kaisar duduk di atas tilam dari emas dan kasur dari

beludru dan sutera, dan dikelilingi buah-buahan dan sungai-sungai, sementara Anda

adalah Nabi dan manusia pilihan Allah!”

Lalu Rasulullah SAW menjawab dengan senyum tersungging di bibir beliau, “Wahai

Ibnu Khaththab, kebaikan mereka dipercepat datangnya, dan kebaikan itu pasti

terputus. Sementara kita adalah kaum yang kebaikannya ditunda hingga hari

akhir. Tidakkah engkau rela jika akhirat untuk kita dan dunia untuk

mereka?”

‘Umar menjawab, “Aku rela.” (HR. Hakim, Ibnu Hibban dan Ahmad)

Dalam riwayat lain disebutkan: ‘Umar berkata, “Wahai Rasulullah, sebaiknya Anda

memakai tikar yang lebih lembut dari tikar ini.”

Lalu, Rasulullah SAW menjawab dengan khusyuk dan merendah diri, “Apa urusanku

dengan dunia? Perumpamaan diriku dengan dunia itu tidak lain seperti orang

Page 2: Kesederhanaan Rasulullah SAW

yang berkendara di suatu hari di musim panas, lalu ia berteduh di bawah

sebuah pohon, kemudian ia pergi dan meninggalkannya.” (HR. Tirmidzi)

Betapa Rasulullah SAW sangat sederhana. Ia menyadari bahwa akhirat jauh lebih

berharga daripada dunia dan seisinya.

Referensi:

1. Hadits Riwayat Hakim, Ibnu Hibban dan Ahmad (dialog ‘Umar versi pertama)

2. Hadits Riwayat Tirmidzi (dialog ‘Umar versi kedua)

3. http://www.jafarsoddik.com/cerita/07/Salah-satu-kisah-kesederhanaan-

Rasulullah-saw

Istri-istri Rasulullah SAWSahabat Add comments

Dec082010

Pada awalnya, keluarga Rasulullah SAW tidak jauh berbeda dengan yang lain. Beliau

menikah dengan Khadijah binti Khuwaylid, seorang saudagar kaya yang saat itu

telah menjadi janda. Rasulullah telah bekerja sebagai manager ekspedisi perniagaan

Khadijah sebelum beliau mengawininya.

Beliau sangat mencintai dan menyayangi Khadijah sampai akhir hayatnya, dan

hanya menikah lagi sepeninggal Khadijah. Ada banyak kisah yang menceritakan

betapa cinta dan sayangnya Rasulullah SAW kepada istrinya ini. Perkawinan-

perkawinan Rasulullah SAW berikutnya dilatarbelakangi oleh beberapa hal namun

tidak ada yang didasarkan pada hawa nafsu belaka. Berikut ini nama-nama

“Ummahatul-Mu’minin” menurut kronologi pernikahan mereka dengan Rasulullah

SAW:

1. Khodijah binti Khuwailid RA. (556-619 M)

Status ketika menikah: Janda karena ditinggal wafat oleh 2 suami terdahulu,

yaitu Abi Haleh Al Tamimy dan Oteaq Almakzomy

Page 3: Kesederhanaan Rasulullah SAW

Periode menikah: Tahun 595M di Mekkah ketika usia Rasulullah SAW 25 tahun

dan Khodijah 40 tahun.

Anak: Dari pernikahannya dengan Khodijah, Rasulullah SAW memiliki sejumlah

anak laki-laki dan perempuan. Akan tetapi semua anak laki-laki beliau (Al-Qosim

dan Abdullah) meninggal. Sedangkan yang anak-anak perempuan beliau adalah:

Zainab, Ruqoyyah, Ummu Kultsum dan Fatimah.

Fakta penting: Khodijah RA adalah orang pertama yang mengakui kerasulan

suaminya. Rasulullah SAW tidak menikah dengan wanita lain selama Khodijah

masih hidup. Khodijah adalah istri yang paling dicintai Rasulullah SAW.

2. Saudah binti Zam’a RA. (596 – 674 M)

Status ketika menikah: Janda dari Sakran bin ‘Amr bin Abdi Syams yang turut

berhijrah ke Habsyah (Abyssinia, Ethiopia)

Periode menikah: Tahun 631M ketika Saudah berusia 35 tahun.

Anak: tidak ada.

Fakta penting: Tujuan Rasulullah SAW menikahinya adalah untuk

menyelamatkannya dari kekafiran akibat menjanda. Keluarga Saudah RA masih

kafir dan dipastikan akan mempengaruhi kembali Saudah jika tidak

diselamatkan.

3. Aisyah binti Abu Bakar RA. (614-678 M)

Status ketika menikah: Gadis. Aisyah RA berumur antara 6 hingga 9 tahun ketika

Rasulullah menikahinya. Tetapi mereka baru bercampur setelah Aisyah cukup

umur.

Periode menikah: bulan Syawal tahun kesebelas dari kenabian, setahun setelah

beliau menikahi Saudah atau dua tahun dan lima bulan sebelum Hijrah.

Anak: tidak ada.

Fakta penting: Rasulullah SAW tidak pernah menikahi seorang gadis selain

Aisyah. Tujuan Rasulullah SAW menikahinya adalah untuk mendekatkan

hubungan dengan keluarga Abu Bakar (yang merupakan sahabat utama

Rasulullah SAW dan merupakan khalifah pertama setelah Rasulullah SAW

meninggal).

4. Hafsoh binti Umar bin Khatab RA. (607-antara 648 dan 665 M)

Status ketika menikah: Janda dari Khunais bin Hudzaifah yang gugur sebagai

syahid dalam Perang Badar.

Periode menikah: tidak lama setelah Perang Badar usai, tahun ke-3 Hijriyah

Anak: tidak ada.

Fakta penting: Rasulullah SAW menikahinya untuk menghormati ayah Hafsoh,

Page 4: Kesederhanaan Rasulullah SAW

yaitu Umar bin Khatab RA yang kelak menjadi khalifah kedua setelah Rasulullah

SAW meninggal.

5. Zainab binti Khuzaimah RA. (595-626 M)

Status ketika menikah: Janda dari Abdullah bin Jahsi yang gugur sebagai syahid di

Perang Uhud.

Periode menikah: tahun ke-4 Hijriyah

Anak: tidak ada.

Fakta penting: Zainab RA meninggal dunia 2-3 bulan setelah menikah dengan

Rasulullah SAW.

6. Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah RA. (599–683 M)

Status ketika menikah:  Janda dari Abu Salamah dengan meninggalkan 2 anak

laki-laki dan 2 anak perempuan.

Periode menikah: bulan Syawal tahun ke-4 Hijriyah.

Anak: tidak ada.

Fakta penting: Rasulullah SAW menikahinya dengan tujuan menjaga keluarga

dan anak-anak Ummu Salamah.

7. Zainab binti Jahsyi bin Royab RA. (588/561 – 641 M)

Status ketika menikah: Janda cerai dari Zaid bin Haritsah, anak angkat Rasulullah

SAW.

Periode menikah:  bulan Dzulqoidah tahun ke-5 Hijriyah.

Anak: tidak ada.

Fakta penting: Zainab adalah putri bibi Rasulullah SAW. Rasulullah SAW

menikahinya atas perintah Allah SWT (QS: 33:37)

8. Juwairiyah binti Al-Harits RA. (605-670 M)

Status ketika menikah: Janda dari Masafeah Ibn Safuan.

Periode menikah: bulan Sya’ban tahun ke-6 Hijriyah.

Anak: tidak ada.

Fakta penting: Juwairiyah RA adalah putri dari al-Harits bin Dhirar, pemimpin Bani

Mustalik yang pernah berkomplot untuk membunuh Rasulullah SAW, namun

berhasil ditaklukan. Juwairiyah kemudian menjadi tawanan perang yang dimiliki

oleh Tsabit bin Qais bin Syimas, kemudian ditebus oleh Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW kemudian menikahinya untuk melunakkan hati sukunya kepada

Islam.

9. Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan RA (591-665 M)

Status ketika menikah: Janda dari Ubaidillah bin Jahsy yang hijrah bersamanya ke

Habsyah.

Page 5: Kesederhanaan Rasulullah SAW

Periode menikah: bulan Muharrom tahun ke-7 Hijriyah lewat khitbah melalui raja

Najasy.

Anak: tidak ada.

Fakta penting: suami Ummu Habibah pertama (Ubaidillah) tersebut murtad dan

menjadi nasrani dan meninggal di Habsyah. Ummu Habibbah tetap istiqomah

terhadap agamanya. Alasan Rasulullah SAW menikahinya adalah untuk

menghibur beliau dan memberikan sosok pengganti yang lebih baik baginya.

Selain itu sebagai penghargaan kepada mereka yang hijrah ke Habasyah karena

mereka sebelumnya telah mengalami siksaan dan tekanan yang berat di Mekkah.

10. Shofiyyah binti Huyay bin Akhtob RA. (628–672 M)

Status ketika menikah: Janda dari Kinanah, salah seorang tokoh Yahudi yang

terbunuh dalam perang Khaibar.

Periode menikah: 628 M, tahun ke-7 Hijriyah.

Anak: tidak ada.

Fakta penting: Shafiyah adalah istri Rasulullah SAW yang berlatarbelakang etnis

Yahudi. Sukunya diserang karena telah melanggar perjanjian yang sudah mereka

sepakati dengan kaum Muslimin. Shafiyyah termasuk salah seorang tawanan

saat itu. Nabi berjanji menikahinya jika ia masuk Islam. Maka masuklah ia dalam

Islam.

11. Maimunah binti Al- Harits RA. (602- 681 M)

Status ketika menikah: Janda dari Abd al-Rahman bin Abdil-Uzza.

Periode menikah: Dzulqoidah tahun ke-7 Hijriyah.

Anak: tidak ada.

Fakta penting: Rasulullah SAW menikahinya sebagai penghormatan bagi

keluarganya yang telah saling tolong menolong dengannya. Maimunah sendirilah

yang datang menemui Rasulullah SAW dan meminta agar menikahinya.

12. Mariah Al-Qibthiyah RA.

Status ketika menikah: Hamba sahaya Rasulullah SAW sebagai hadiah dari

Muqauqis, seorang penguasa Mesir.

Periode menikah: 3 tahun sebelum Rasulullah SAW wafat.

Anak: Ibrahim (meninggal dunia pada usia 18 bulan).

Demikianlah sekilas mengenai istri-istri Rasulullah SAW yang luar biasa. Jelaslah

bahwa Rasulullah SAW memiliki alasan yang kuat dalam setiap pernikahannya.

Semua dilandasi atas kecintaan pada Allah SWT dan umatnya. Semoga kita semua

terbebas dari pikiran-pikiran buruk dan hasutan kaum kafir mengenai beliau. Amin.

Page 6: Kesederhanaan Rasulullah SAW

Referensi:

1. Al-Quran Surah 33, ayat 37.

2. Ismail bin Abu Khalid dari Abu Aufan ra mendengar Rasulullah saw bersabda:

“Berbahagialah Khadijah karena ia akan menerima surga dan permata yang

indah, tiada pernah terdengar pertengkaran atau kesulitan di sana”. Rasulullah

juga pernah menyebutkan bahwa sebaik-baik perempuan adalah Maryam binti

Imran dan Khadijah binti Khuwailid. Begitulah sehingga Aisyah ra seringkali

cemburu setiap kali Rasulullah saw menyebut-nyebut nama Khadijah.

3. Pernah suatu kali karena tidak tahan mendengar Rasulullah menyanjung

mendiang Khadijah, Aisyah berkata: “Wahai Rasulullah…mengapa engkau selalu

mengingat-ingat dia. Bukankah Allah telah menggantikannya dengan yang lebih

baik dan lebih muda.” Mendengar demikian, Rasulullah menjawab: “Demi Allah…

tidak demikian halnya! Allah tidak pernah memberikan pengganti yang lebih

mulia darinya. Dialah yang beriman satu-satunya ketika semua orang

mendustakanku. Dia yang menerima, dan membenarkan aku ketika semua orang

mendustakanku. Dia pula yang melindungiku dengan hartanya di saat semua

orang menyisihkan aku. Dia pulalah yang memberiku beberapa putra, sedang

dari yang lain tidak mendapatkannya”. Sejak itu Aisyah ra berjanji untuk tidak

lagi menyebut-nyebut Khadijah kecuali dalam kebaikan.

4. http://inci73.multiply.com/journal/item/20/

Mengenal_Keluarga_Rasulullah_SAW

5. http://cokiehti.wordpress.com/2008/08/08/jumlah-dan-nama-nama-istri-nabi-

muhammad-saw/

Cinta Rasulullah SAW pada IstriKarakter Add comments

Nov022010

Rasulullah SAW sangat mencintai dan lembut pada istri-istrinya. Berikut adalah

contoh sikap luar biasa beliau yang harus diteladani oleh setiap suami:

Page 7: Kesederhanaan Rasulullah SAW

1. Rasulullah SAW tidak pernah menyusahkan istrinya. Jika pakaiannya

koyak, Rasulullah SAW menampalnya sendiri tanpa menyuruh isterinya.

2. Rasulullah SAW selalu bertanggung jawab mencari nafkah untuk

keluarganya. Contoh: Rasulullah SAW memerah sendiri susu kambing untuk

keperluan keluarga maupun untuk dijual.

3. Rasulullah SAW tidak segan membantu istrinya di dapur. Contoh:

Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap dimasak

untuk dimakan, sambil tersenyum Rasulullah SAW  menyingsingkan lengan

bajunya untuk membantu isterinya di dapur.

4. Rasulullah SAW sering memanggil istrinya dengan panggilan

mesra. Contoh: Aisyah r.a. dipanggil dengan panggilan Khumaira (yang

kemerah-merahan) oleh beliau.

5. Rasulullah SAW tidak pernah mendesak istrinya menyediakan

makanan. Contoh: suatu ketika, Rasulullah SAW pulang pada waktu pagi. Beliau

pasti sangat lapar saat itu. Tetapi dilihatnya tidak ada apapun untuk sarapan,

bahkan yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina ‘Aisyah belum ke pasar.

Maka beliau bertanya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?” Aisyah menjawab

dengan agak serba salah, “Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW

lantas berkata, “Jika begitu aku puasa saja hari ini.” tanpa sedikit pun tergambar

raut kesal di muka beliau.

6. Rasulullah SAW sangat marah ketika melihat seorang suami sedang

memukul istrinya. Contoh: suatu saat beliau melihat seseorang memukul

istrinya. Beliau menegur, “Mengapa engkau memukul istrimu?” Orang itu

menjawab, “Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap bandel

juga, jadi aku pukul dia.” Rasulullah SAW berkata lagi, “Aku tidak menanyakan

alasanmu, aku bertanya mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu dari

anak-anakmu?”

7. Rasulullah SAW tetap lembut dan santun kepada istri. Rasulullah selalu

memperlakukan istrinya sangat istimewa sekalipun beliau adalah pemimpin umat

Islam tertinggi, bahkan saat itu adalah pemimpin terbesar di dunia.

Referensi:

1. http://uchihajaka.blogspot.com/2010/02/cara-rasulullah-melayani-istrinya.html

2. Sayidatina ‘Aisyah menceritakan “Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu

membantu urusan rumahtangga. Jika mendengar adzan, beliau cepat-cepat

Page 8: Kesederhanaan Rasulullah SAW

berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai

sembahyang.”

3. Rasulullah SAW bersabda, “sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik, kasih

dan lemah lembut terhadap isterinya.”

Tips Agar Segera Naik HajiTips Add comments

Dec182010

Haji, rukun islam kelima kita, adalah salah satu ibadah yang menjadi impian banyak

muslim. Ibadah yang begitu membekas dan bermakna bagi mukmin yang

bersungguh-sungguh menjalankannya. Nilai pahalanya pun juga luar biasa besar di

sisi Allah. Wajar jika tidak semua orang mampu segera melaksanakannya. Berikut

adalah tips-tips agar insya Allah dapat segera naik haji berdasarkan beberapa

sumber dari ustadz kita.

1. Berniat kuat (ber-azzam) untuk melaksanakan haji. Azzam berarti kebulatan

tekad, tidak hanya sekedar niat yang diucapkan di mulut atau ‘numpang’ lewat di

pikiran atau hati saja.

2. Pelajari cara-cara melakukan ibadah haji (manasik haji). Pengetahuan yang

benar akan memperkuat niat dan keinginan kita untuk segera melaksanakannya.

3. Perbanyak berdoa dan panjatkanlah secara rutin setiap saat, misalkan setiap

selesai sholat fardhu maupun sunnah.

4. Jangan lupa doakan selalu orang tua kita. Ingatlah bahwa anak yang sholeh

sangat dicintai Allah sehingga insya Allah akan dimudahkan-Nya dalam mencapai

segala keinginan kita.

5. Selalu berbaik sangka-lah (ber-husnudzon) kepada Allah SWT. Jangan mudah

putus asa. Jalanilah kehidupan dengan sabar dan yakinlah bahwa Allah SWT akan

selalu memberikan pertolongan

6. Mulailah menabung sekarang juga, berapapun juga! Buktikan pada Allah SWT

bahwa kita bersungguh-sungguh ingin menjalankan perintahnya. Insya Allah,

Allah SWT akan menolong kita dari arah yang tak terduga. Gunakan jasa

tabungan haji di bank Syariah atau lembaga haji lainnya. Pilihlah tabungan haji

Page 9: Kesederhanaan Rasulullah SAW

yang tidak mudah dicairkan dan memiliki target minimum pendaftaran haji, agar

niat kita terjaga.

7. Perbanyaklah beramal. Jangan hanya menabung di bank syariah, tapi

‘tabunglah’ amal kita kepada anak-anak yatim, fakir miskin, baitul mal,

gelandangan dan mesjid-mesjid.

8. Jalankanlah sebaik mungkin segala perintah-Nya dalam Islam dan jauhi

maksiat. Jika kita meminta sesuatu pada seseorang, kita akan berusaha

menyenangkannya, bukan? Begitu juga jika kita meminta sesuatu pada Allah

SWT, kita harus menyenangkan-Nya dengan menjalankan apa yang disukai-Nya

dan menjauhi segala yang dibenci-Nya.

Semoga kita dimudahkan-Nya untuk melaksanakan ibadah haji dan mampu

mendapatkan gelar haji mabrur. Gelar yang akan selalu kita sandang di dunia dan di

akhirat. Amin yaa rabbal ‘alamiin.

Referensi:

1. “Berdoa itu bermanfaat bagi sesuatu yang sudah terjadi maupun yang belum

terjadi. Maka hendaklah kalian banyak berdoa.” (al Hadits)

2. Rasulullah SAW bersabda, “tidak ada satu doa pun yang dipanjatkan kecuali

ia menjadi simpanan kebaikan bagi yang berdoa.”

3. http://sya2.multiply.com/journal/item/41/Tips_Agar_bisa_segera_Naik_Haji

4. http://umrohnaikhaji.blogspot.com/2010/07/tips-ustadz-yusuf-mansur-agar-

bisa.html

Tips Mendidik AnakTips Add comments

Nov232010

Salah satu amal yang tidak pernah terputus pahalanya sekalipun kita telah

meninggalkan dunia ini adalah “anak yang sholeh/sholehah”. Doa anak yang sholeh

juga merupakan salah satu doa yang insya Allah dikabulkan oleh-Nya. Bagaimana

cara untuk mendidik anak kita menjadi anak yang sholeh? Didiklah ia dengan cara

yang islami, seperti beberapa tips berikut ini:

Page 10: Kesederhanaan Rasulullah SAW

1. Biasakan anak kita bangun pada waktu shubuh. Contoh: sejak usia dini,

ajaklah ia sholat shubuh bersama atau berjamaah di mesjid.

2. Berikan ia lingkungan pergaulan dan pendidikan yang islami. Contoh:

sejak dini ikutkan anak kita dalam TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), mengikuti

kursus di mesjid, dsb.

3. Berikan teladan, bukan hanya perintah yang egois. Contoh: jangan

hanya menyuruh ia belajar mengaji atau sholat, namun kita sendiri tidak

melakukannya.

4. Ajak anak kita untuk mengunjungi mesijd secara rutin. Contoh: secara

rutin, ajaklah anak kita untuk berjamaah di mesjid.

5. Perkenalkan batasan aurat sejak dini. Contoh: jika sejak dini kita

biasakan anak perempuan kita menggunakan jilbab, maka saat dewasa ia justru

akan merasa tidak nyaman jika memperlihatkan auratnya.

6. Biasakan anak kita untuk selalu membawa perlengkapan sholat,

terutama untuk anak perempuan.

7. Minimalkan anak kita dalam mendengar musik-musik non islami.

Sebaliknya, maksimalkan anak kita untuk mendengar ayat-ayat Al-Qur’an atau

nasyid.

8. Buatlah jadwal menonton TV dan dampingi anak ketika menonton.

Jauhkan anak dari tontonan yang tidak mengandung unsur pendidikan, seperti:

sinetron, film horor, film cengeng, dan lain-lain.

9. Ajarkan nilai-nilai Islam secara langsung. Sampaikan nilai-nilai Islam

yang kita kuasai kepada anak kita. Akan lebih baik jika dalam bentuk cerita yang

menarik.

10. Jadilah sahabat setia baginya. Jadikan ia nyaman untuk menjadikan kita

tempat curhat yang utama sehingga kita akan selalu mengetahui masalahnya.

11. Ciptakan suasana hangat dan harmonis dalam keluarga. Jika keluarga

tidak lagi terasa hangat baginya, anak akan mencari pelampiasan di tempat lain.

12. Lakukan semua tips di atas dengan bijak, sabar dan konsisten. Jangan

pernah menggunakan kekerasan dan hindari sikap emosional yang dapat

membuatnya sakit hati.

Semoga tips-tips ini dapat membantu kita menjadi orang tua yang baik bagi anak

kita dan mengajaknya bersama-sama masuk ke dalam surga-Nya yang kekal. Amin.

Page 11: Kesederhanaan Rasulullah SAW

Referensi:

1. “Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah seluruh

amalannya, kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah (yang mengalir pahalanya),

ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shaleh yang mendo’akan kebaikan baginya“.

[HR. Muslim dalam Kitab Al-Washiyyah (4199)]

2. http://auliyaa.blogdetik.com/2008/12/01/kiat-mendidik-anak-agar-sholeh-

sholehah

Tips Menghafal Al-Qur’anTips Add comments

Dec202010

Al-Qur’an, sumber dari segala sumber hukum umat Islam. Panduan langsung dari

Allah SWT untuk kita agar selamat di dunia dan di akhirat. Allah SWT menjanjikan

pahala besar bagi yang membacanya, memahaminya, dan melaksanakannya.

Adalah impian setiap muslim untuk bisa menghafalkan Al-Qur’an.

Secara umum, berikut adalah beberapa tips untuk dapat menghafal Al-Qur’an dari

seorang hafiz juara lomba menghafal qur’an di tingkat nasional maupun

internasional, Mudhawi Ma’arif (semoga Allah merahmati beliau):

Untuk memudahkan kita dalam menghafal, ada syarat-syarat yang harus kita

pegang kuat-kuat, yaitu:

1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

2. Berniat mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menjadi hamba-hamba

pilihan-Nya yang menjaga Al-Qur’an

3. Istiqomah (teguh hati).

4. Menguasai bacaan al-qur’an dengan benar, baik tajwid maupun makharij

setiap huruf.

5. Adanya seorang pembimbing dari ustad/ustadzah (al-hafidz/al-hafidzah).

Page 12: Kesederhanaan Rasulullah SAW

6. Minimal sudah pernah khatam Al-Qur’an 20 kali (dengan membaca setiap

ayat 5 kali).

7. Konsisten menggunakan satu jenis mushaf al-qur’an (al-qur’an pojok).

8. Konsisten menggunakan pensil/bolpen/stabilo sebagai pembantu.

9. Memahami ayat yang akan dihafal

Ada tiga tahap utama yang harus dilakukan seorang penghafal Al-Qur’an, yaitu:

1. Persiapan (isti’dad)

Kewajiban utama penghafal al-qur’an adalah harus menghafalkan setiap harinya

minimal satu halaman dengan tepat dan benar dengan memilih waktu yang tepat

untuk menghafal. Contohnya:

1. Sebelum tidur malam, lakukan persiapan terlebih dahulu dengan

membaca dan menghafal satu halaman secara cepat (jangan langsung dihafal

secara mendalam).

2. Setelah bangun tidur hafalkan satu halaman tersebut dengan hafalan

yang mendalam dengan tenang lagi konsentrasi.

3. Ulangi terus hafalan tersebut (satu halaman) sampai benar-benar hafal

diluar kepala.

2. Pengesahan (tashih/setor)

Setelah melakukan persiapan secara matang dengan selalu mengingat-ingat

suatu halaman tertentu, berikutnya tashihkan (setorkan) hafalan kita kepada

ustad/ustadzah. Setiap kesalahan yang telah ditunjukkan oleh ustad, lakukan hal-

hal berikut:

1. Berikan tanda kesalahan dengan mencatatnya (dibawah atau diatas

huruf yang lupa)

2. Ulangi setoran sampai dianggap benar oleh ustad.

3. Bersabarlah untuk tidak menambah materi dan hafalan baru kecuali

materi dan hafalan lama benar-benar sudah dikuasai dan disahkan.

3. Pengulangan (muroja’ah/penjagaan)

Setelah setor, jangan meninggalkan tempat (majelis) untuk pulang sebelum

hafalan yang telah disetorkan diulangi lagi beberapa kali terlebih dahulu (sesuai

dengan anjuran ustad/ustadzah) sampai ustad benar-benar mengijinkan kita

untuk pulang.

Memang luar biasa perjuangan seorang penghafal Al-Qur’an. Wajarlah jika Allah

menjanjikan pahala besar bagi siapapun yang sanggup menghafalkan Al-Qur’an.

Page 13: Kesederhanaan Rasulullah SAW

Semoga tips di atas bisa membantu kita untuk menghafalkan kitab suci kita tercinta.

Wallahu’alam bisshawab.

Referensi:

1. Mudhawi Ma’arif.

Tips BerdoaTips Add comments

Nov192010

Setiap manusia pasti membutuhkan pertolongan. Bagi seorang muslim, pertolongan

yang terbaik hanyalah datang dari sang Pencipta, Allah SWT. Pertolongan itu akan

datang jika kita meminta kepada-Nya. Inilah yang disebut berdoa. Namun, seringkali

cara kita salah ketika melakukannya sehingga doa kita tidak diijabah oleh-Nya.

Berikut beberapa tips yang insya Allah berguna bagi kita dalam berdoa yang

diangkat dari Al-Qur’an dan Hadits.

Sebelum berdoa, siapkan diri kita dalam hal-hal berikut:

1. Hadapkan hati kita langsung kepada Allah SWT. Jangan lewat siapapun atau

sesuatupun. Waspadai sikap syirik, dosa yang paling besar.

2. Siapkan hati untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa. Camkan bahwa kita

sangat membutuhkan pertolongan-Nya.

3. Hadirkan hati kita kepada Allah SWT dengan penuh kekhusyukan.

4. Yakinkan selalu harta, makanan, minuman dan pakaian kita didapatkan

dengan cara yang halal.

5. Luruskan niat berdoa. Jangan berdoa untuk melakukan dosa, khianat atau

memutuskan silaturahim.

6. Berpikirkan positif. Yakinlah bahwa Allah SWT akan mendengar doa kita dan

akan mengabulkannya.

7. Jika memungkinkan, usahakan mengambil air wudhu terlebih dahulu.

Page 14: Kesederhanaan Rasulullah SAW

Cara berdoa yang -insya Allah- baik adalah sebagai berikut. Ini adalah urutan

langkah paling minimal dalam berdoa:

1. Mulailah dengan basmalah.

2. Memujilah kepada Allah SWT. Minimal sekali ucapkan “Alhamdulillahi robbil

‘aalamiin”.

3. Bersholawatlah untuk Rasulullah SAW.

4. Sebutlah salah satu atau beberapa nama Allah SWT (asmaul husna) dengan

santun dan penuh kerendahan hati.

5. Lanjutkan asmaul husna tadi dengan isi permintaan kita. Akan lebih baik jika

arti asmaul husna-Nya sesuai dengan isi permintaan kita. Pada langkah ini,

sebaiknya juga menggunakan doa yang ada dalam Al-Qur’an atau dicontohkan

Rasulullah SAW, namun jika kita tidak hafal, bisa dengan bahasa sendiri.

6. Tutup doa dengan sholawat kembali untuk Rasulullah SAW, memuji Allah SWT

sekali lagi, lalu ucapkan Amin.

Berdasarkan urutan di atas, berikut adalah contoh urutan doa paling minimal:

1. “Bismillahirrahmaanirrohiim” (dengan nama Allah yang Maha Pemurah

lagi Penyayang)

2. “Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin” (segala puji bagi Allah, Rabb semesta

alam)

3. “Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad” (ya Allah, berilah

keselamatan pada Rasulullah Muhammad SAW)

4. “Ya Allah ya Rozak” (ya Allah ya Maha Pemberi Rezeki)

5. “Hari ini hamba akan berdagang, mohon berilah hamba rizki yang

halal dan melimpah“

6. “Washollallahi ala sayyidina Muhammad, walhamdulillahi robbil

‘aalamiin, Amiin.”  (dan limpahkan keselamatan dari sisiMu pada Rasulullah

Muhammad SAW, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, perkenankanlah

doa hamba)

Ada yang berpendapat bahwa ketika doa kita benar dan insya Allah makbul, kita

akan merasakan minimal salah satu hal ini. Wallahu’alam bisshawab:

1. Ingin menangis atau bahkan menangis ketika berdoa.

2. Dada terasa bergetar dengan rasa hangat.

3. Terasa ada sesuatu yang menakutkan dalam hati kita.

Page 15: Kesederhanaan Rasulullah SAW

Ada beberapa jenis doa yang sangat makbul, yaitu:

1. Doa orang yang sedang dalam kondisi terdesak.

2. Doa orang yang teraniaya atau terzalimi.

3. Doa anak yang sholeh dan berbuat baik pada ibu bapaknya.

4. Doa seorang muslim yang tidak (jarang sekali) berbuat zalim dan tidak pernah

memutuskan silaturahim.

Semoga kita semua bisa berdoa dengan baik dan selalu dikabulkan oleh Allah SWT.

Amin ya Rabb.

Wallahu’alam bisshawab.

Referensi:

1. “Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-

Nya” (An Nashr:3)

2. “Dan Allah memiliki asmaul husna, maka berdoalah dengan menyebut asmaa-

ul husna itu “(QS Al Araf : 180)

3. Rasulullah s.a.w pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah amat menyukai

orang yang bersungguh-sungguh ketika ia berdoa”.

4. Dari Annas bin Malik: “Tidaklah seseorang berdoa, kecuali antara dia dan

langit ada hijab, sampai dia bershalawat kepada nabi”.

5. Contoh doa yang ada dalam Al-Quran: Rabbij’alnii muqiima shalaati wamin

dzurriyaatii (QS Ibrahim). Ya Allah jadikanlah saya dan keturunan saya sebagai

orang yang dapat menegakkan shalat.

6. Contoh doa yang dicontohkan Rasulullah SAW: Allahummakfinii bihalaallika an

haraamika wa aghninii bi fadhlika ‘amman siwaak (HR Tirmidzi). Ya Allah berilah

saya rizki yang halal, bukan yang haram. Dan kekayaan (rizki yang melimpah)

yang Engkau ridhai, bukan yang engkau murkai.

7. http://petanidakwahmenulis.blogspot.com/2010/01/cara-berdoa-dan-doa-

yang.html

8. http://www.akhmadtefur.com/doa-sholat-2/mau-doa-maqbul-perbaiki-cara-

berdoa/

Sikap Rasulullah SAWPenampilan Add comments

Page 16: Kesederhanaan Rasulullah SAW

Sep132010

Sikap dan bahasa tubuh mencerminkan akhlak yang

dimiliki seseorang. Begitupun dengan Rasulullah Muhammad SAW. Tidak heran jika

Aisyah r.a menyebut beliau sebagai Qur’an berjalan. Berikut adalah beberapa contoh

sikap dan bahasa tubuh beliau tersebut:

1. Jika berjalan, gerakannya gesit;

2. Jika melangkah, tubuhnya sedikit condong ke depan, namun tetap terkesan

anggun;

3. Jika beliau sedang berhadapan dengan seseorang, maka beliau memandang

orang itu dengan penuh perhatian;

4. Pandangan beliau selalu ditundukkan sesuai aturan (dalam Alquran), dan

lebih sering melihat ke bawah dari pada ke atas;

5. Beliau tidak pernah memelototi seseorang;

6. Pandangan mata beliau selalu menyejukkan;

7. Beliau juga selalu berjalan agak di belakang, terutama saat melakukan

perjalanan jauh;

8. Beliau selalu lebih dulu menyapa orang yang ditemuinya di jalan.

Referensi:

1. Hind bin Abi Halah (ra) menceritakan sebagai berikut: “Rasulullah (saw)

memiliki pribadi mulia dan diakui sangat agung dalam pandangan orang yang

melihatnya. Wajah beliau bercahaya seterang bulan purnama. Beliau sedikit lebih

tinggi dari rata-rata kami tapi lebih pendek dari orang yang jangkung. Kepala

beliau lebih besar dari rata-rata, dan rambut beliau agak keriting (berombak). Jika

dapat dikuakan (dibelah), maka beliau kuakan, Jika tidak dapat maka beliau

biarkan saja. Saat rambut beliau agak panjang, akan mencapai kuping telinga

beliau. Kulit beliau berwarna cerah dan dahi beliau lebar. Alis mata beliau

lengkung hitam dan tebal, diantara alisnya nampak urat darah halus yang

berdenyut bila beliau emosi atau bergairah. Hidung beliau agak melengkung dan

mengkilap jika terkena cahaya serta tampak agak menonjol jika kita pertama kali

melihatnya, padahal tidak demikian sebenarnya. Beliau berjanggut tipis tapi

penuh rata sampai di pipi. Mulut beliau sedang, gigi beliau putih cemerlang dan

agak renggang. Pundak beliau bagus dan terpasang kokoh, seperti di cor dengan

perak. Anggota tubuh beliau yang lain serba normal dan proporsional. Dada dan

Page 17: Kesederhanaan Rasulullah SAW

pinggang beliau seimbang ukurannya. Daerah di sekitar tulang belikat beliau

cukup lebar, dan terpasang dengan baik. Bagian-bagian tubuh beliau yang tidak

tertutup bulu lebat satupun nampak bersih dan bercahaya. Kecuali bulu-bulu

halus yang tumbuh dari dada dan tumbuh sampai ke pusar. Lengan dan dada

bagian atas beliau berbulu. Pergelangan tangan beliau cukup panjang, telapak

tangan beliau agak lebar serta baik telapak tangan maupun kaki beliau padat

berisi, jari-jari tangan dan kaki beliau cukup langsing. Telapak kaki beliau cukup

lengkungannya dan atasnya halus serta bagus bentuknya, sehingga saat beliau

mencucinya, maka air akan meluncur dengan cepat ke bawah. Jika beliau

berjalan, beliau melangkah dengan posisi badan agak condong ke depan, tapi

beliau melangkah dengan anggun. Langkah beliau panjang dan cepat serta

terlihat seperti turun (loncat) dari suatu ketinggian. Jika beliau sedang

berhadapan dengan seseorang, maka beliau memandang orang itu dengan

penuh perhatian. Pandangan beliau selalu ditundukkan sesuai aturan (dalam

Alquran), dan lebih sering melihat ke bawah dari pada ke atas. Beliau tidak

pernah memelototi seseorang, pandangan mata beliau selalu menyejukkan.

Beliau juga selalu berjalan agak di belakang, terutama saat melakukan

perjalanan jauh dan beliau selalu lebih dulu menyapa orang yang ditemuinya di

jalan.” (Hind bin Abi Halah (ra) telah diceritakan oleh Hasan bin Ali).

2. Anas bin Malik meriwayatkan: “Rasulullah (saw) tingginya sedang; tidak tinggi

benar maupun pendek; beliau tegap. Rambut beliau tidak keriting namun tidak

pula lurus sama sekali. Warna kulit beliau sedang, tapi cerah. beliau berjalan

dengan gesit. Melangkah dengan tubuh sedikit condong ke depan.”

(Diriwayatkan oleh Anas bin Malik).

Cara Rasulullah SAW BertetanggaPerilaku Add comments

Oct312010

Banyak diantara kita yang mungkin meremehkan adab bertetangga. Kita tidak

menyadari bahwa Islam sangat memperhatikan masalah tersebut. Berikut ada cara-

cara yang diajarkan Rasulullah SAW dalam bersikap kepada tetangga:

1. Tidak menyakitinya dengan ucapan atau perbuatan

2. Berbuat baik kepadanya

Page 18: Kesederhanaan Rasulullah SAW

3. Membantunya jika ia meminta bantuan

4. Menjenguknya jika ia sakit

5. Mengucapkan selamat kepadanya jika ia bahagia

6. Menghiburnya jika ia mendapat musibah

7. Memulai ucapan salam untuknya

8. Berkata kepadanya dengan lemah lembut

9. Santun ketika berbicara dengannya

10. Membimbingnya kepada apa yang di dalamnya terdapat kebaikan agama dan

dunianya

11. Melindungi area tanahnya

12. Memaafkan kesalahannya

13. Tidak mengintip auratnya

14. Tidak menyusahkannya dengan bangunan rumah atau jalannya

15. Tidak menyakiti dengan air yang mengenainya, atau kotoran yang dibuang di

depan rumahnya

16. Bersikap dermawan dengan memberikan kebaikan kepadanya

Bacalah referensi-referensi hadits di bawah ini yang merupakan bukti betapa

Rasulullah SAW sangat memperhatikan masalah bertetangga.

Referensi:

1. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Jibril tidak henti-hentinya

berwasiat kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga, hingga aku

beranggapan bahwa ia akan mewarisi” ( Mutafaq Alaih) Sabda Rasulullah

Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir,

hendaklah memuliakan tetangganya.”(Mutafaq Alaih)”"

2. Seorang Muslim diajarkan oleh Syariat Islam yang sempurna ini untuk

meyakini dan mengamalkan bahwa tetangga mempunyai hak-hak atas dirinya,

dan etika-etika yang harus dijalankan seseorang terhadap tetangga mereka

dengan sempurna, berdasarkan dalil-dalail berikut; Firman Allah Ta’ala: “Dan

berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang

miskin, tetangga dekat den tetangga yang jauh” (An Nisa’:36)

3. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Jibril tidak henti-hentinya

berwasiat kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga, hingga aku

Page 19: Kesederhanaan Rasulullah SAW

beranggapan bahwa ia akan mewarisi” ( Mutafaq Alaih) Sabda Rasulullah

Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir,

hendaklah memuliakan tetangganya.”(Mutafaq Alaih)

4. Sabda-sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berikut: Sabda

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan

hari AKhir, maka janngan menyakiti tetangganya” (Mutafaq Alaih)

5. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Demi Allah, tidak beriman.

Ditanyakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam , Siapakah orang

yang tidak beriman, wahai Rasulullah ? Beliau bersabda, Yaitu orang yang

tetangganya tidak aman dari gangguannya” (Mutafaq Alaih)

6. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Wanita tersebut masuk

neraka”. Sabda di atas ditujukan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada

wanita yang konon berpuasa di siang hari dan qiyamul lail di malam hari, namun

menyakiti tetangganya.

7. Itu semua perbuatan baik yang diperintahkan dalam firman Allah Ta’ala,

Tetangga dekat dan tetangga yang jauh. (An Nisa:36).

8. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsipa beriman

kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya”

(Diriwayatkan Al-Bukhari)

9. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Hai wanita-wanita Muslimah,

janganlah seorang tetangga meremehkan tetangganya yang lain, kendati hanya

dengan ujung kuku kambing” (Diriwayatkan Al Bukhari)

10. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada Abu Dzar Radhiyallahu

‘anhu: “Hai Abu Dzar, jika engkau memasak kuah maka perbanyaklah airnya,

kemudia berikan kepada tetanggamu” (Diriwayatkan Al Bukhari)

11. http://www.amaliah-astra.com/news_room/artikel/20091201143448/Tata-

Cara-Bertetangga-Dalam-Islam.html

Cinta Rasulullah SAW pada IstriKarakter Add comments

Nov022010

Rasulullah SAW sangat mencintai dan lembut pada istri-istrinya. Berikut adalah

contoh sikap luar biasa beliau yang harus diteladani oleh setiap suami:

Page 20: Kesederhanaan Rasulullah SAW

1. Rasulullah SAW tidak pernah menyusahkan istrinya. Jika pakaiannya

koyak, Rasulullah SAW menampalnya sendiri tanpa menyuruh isterinya.

2. Rasulullah SAW selalu bertanggung jawab mencari nafkah untuk

keluarganya. Contoh: Rasulullah SAW memerah sendiri susu kambing untuk

keperluan keluarga maupun untuk dijual.

3. Rasulullah SAW tidak segan membantu istrinya di dapur. Contoh:

Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap dimasak

untuk dimakan, sambil tersenyum Rasulullah SAW  menyingsingkan lengan

bajunya untuk membantu isterinya di dapur.

4. Rasulullah SAW sering memanggil istrinya dengan panggilan

mesra. Contoh: Aisyah r.a. dipanggil dengan panggilan Khumaira (yang

kemerah-merahan) oleh beliau.

5. Rasulullah SAW tidak pernah mendesak istrinya menyediakan

makanan. Contoh: suatu ketika, Rasulullah SAW pulang pada waktu pagi. Beliau

pasti sangat lapar saat itu. Tetapi dilihatnya tidak ada apapun untuk sarapan,

bahkan yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina ‘Aisyah belum ke pasar.

Maka beliau bertanya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?” Aisyah menjawab

dengan agak serba salah, “Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW

lantas berkata, “Jika begitu aku puasa saja hari ini.” tanpa sedikit pun tergambar

raut kesal di muka beliau.

6. Rasulullah SAW sangat marah ketika melihat seorang suami sedang

memukul istrinya. Contoh: suatu saat beliau melihat seseorang memukul

istrinya. Beliau menegur, “Mengapa engkau memukul istrimu?” Orang itu

menjawab, “Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap bandel

juga, jadi aku pukul dia.” Rasulullah SAW berkata lagi, “Aku tidak menanyakan

alasanmu, aku bertanya mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu dari

anak-anakmu?”

7. Rasulullah SAW tetap lembut dan santun kepada istri. Rasulullah selalu

memperlakukan istrinya sangat istimewa sekalipun beliau adalah pemimpin umat

Islam tertinggi, bahkan saat itu adalah pemimpin terbesar di dunia.

Referensi:

1. http://uchihajaka.blogspot.com/2010/02/cara-rasulullah-melayani-istrinya.html

2. Sayidatina ‘Aisyah menceritakan “Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu

membantu urusan rumahtangga. Jika mendengar adzan, beliau cepat-cepat

Page 21: Kesederhanaan Rasulullah SAW

berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai

sembahyang.”

3. Rasulullah SAW bersabda, “sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik, kasih

dan lemah lembut terhadap isterinya.”

Rasulullah SAW mencintai Anak KecilKarakter Add comments

Oct302010

Rasulullah SAW sangat mencintai anak kecil. Beliau sangat lembut dan memahami

perilaku mereka. Berikut adalah contoh sikap Rasulullah SAW pada anak kecil yang

patut kita teladani.

1. Rasulullah SAW senang bermain-main (menghibur) anak-anak dan

kadang-kadang memangku mereka. Contoh: Beliau menyuruh Abdullah,

Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas r.a. untuk berbaris

lalu berkata, “ Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku beri

sesuatu (hadiah).” Merekapun berlomba-lomba menuju beliau, kemudian duduk

di pangkuannya lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya.

2. Rasulullah SAW sangat lembut dan berempati ketika anak-anak

mengalami penderitaan. Contoh: Ketika Ja’far bin Abu Tholib r.a, terbunuh

dalam peperangan mut’ah, Nabi Muhammad SAW sangat sedih. Beliau segera

datang ke rumah Ja’far dan menjumpai isterinya Asma bin Umais, yang sedang

membuat roti, memandikan anak-anaknya dan memakaikan bajunya. Beliau

berkata, “Suruh kemarilah anak-anak Ja’far. Ketika mereka datang, beliau

menciuminya.”

3. Rasulullah SAW tidak menyukai orang yang tidak memiliki kasih

sayang pada anak kecil. Contoh: Al-Aqraa bin harits melihat Rasulullah SAW.

mencium Al-Hasan r.a. lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai sepuluh

orang anak, tetapi aku belum pernah mencium mereka.” Rasulullah bersabda,

“Aku tidak akan mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin apabila Allah

telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barang siapa yang tidak memiliki

rasa kasih sayang, niscaya dia tidak akan di sayangi.”

Page 22: Kesederhanaan Rasulullah SAW

4. Rasulullah SAW sangat memahami ketidaktahuan anak. Contoh:

Seorang anak kecil dibawa kepada Rasulullah SAW untuk didoakan dimohonkan

berkah dan diberi nama. Anak tersebut dipangku oleh beliau. Tiba-tiba anak itu

kencing di pangkuan beliau, orang-orang yang melihatnya kaget dan berteriak.

Beliau berkata, “Jangan di putuskan anak yang sedang kencing, buarkanlah dia

sampai selesai dahulu kencingnya.” Beliau pun berdoa dan memberi nama anak

itu. Ketika mereka telah pergi, beliau mencuci sendiri pakaian yang terkena

kencing tadi.

5. Rasulullah SAW sangat memahami perilaku anak yang senang

bermain. Contoh: Ummu Kholid binti Kholid bin Sa’ad Al-Amawiyah berkata,

“Aku beserta ayahku menghadap Rasululloh dan aku memakai baju kurung

(gamis) berwarna kuning. Ketika aku bermain-main dengan cincin Rasulullah

SAW, ayahku membentakku, tapi Rasulullah berkata, “Biarkanlah dia.” Kemudian

beliau pun berkata kepadaku, “Bermainlah sepuas hatimu, Nak!

6. Rasulullah SAW sering menyapa anak kecil dengan hangat. Contoh:

Dari Anas, mengatakan “Rasulullah SAW selalu bergaul kami. Beliau berkata

kepada saudara lelakiku yang kecil, ‘Wahai Abu Umair, mengerjakan apa si

nugair (nama burung kecil).’”

7. Rasulullah SAW tidak terganggu sholatnya walau sambil

menggendong anak. Contoh: suatu Rasulullah SAW melakukan shalat,

sedangkan Umamah binti Zainab diletakkan di leher beliau. Ketika beliau sujud,

Umamah diletakkannya di lantai, dan ketika berdiri, Umamah  diletakkan lagi di

leher beliau. Umamah adalah anak kecil dari Abu Ash bin Rabigh bin

Abdusysyam.

8. Rasulullah SAW sangat lembut pada anak yang mengganggu

sholatnya. Contoh: Rasulullah pernah lama sekali sujud dalam shalatnya, maka

salah seorang sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda lama

sekali sujud, hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau anda sedang

menerima wahyu. Rasulullah SAW, menjawab, “Tidak ada apa-apa, tetaplah aku

ditunggangi oleh cucuku, maka aku tidak mau tergesa-gesa sampai dia puas.”

Adapun anak yang di maksud ialah Al-Hasan atau Al-Husain Radhiyallahu

Anhuma

9. Rasulullah SAW sangat berempati pada anak kecil yang

menangis. Contoh: Ketika Nabi Muhammad SAW melewati rumah putrinya, yaitu

sayyidah Fatimah r.a., beliau mendengar Al-Husain sedang menangis, maka

beliau berkata kepada Fatimah, “Apakah engkau belum mengerti bahwa

Page 23: Kesederhanaan Rasulullah SAW

menangisnya anak itu menggangguku.” Lalu beliau memangku Al-Husain di atas

lehernya dan berkata, “Ya Allah, sesungguhnya aku cinta kepadanya, maka

cintailah dia.”

10. Rasulullah SAW sangat mencintai anak yatim. Baca kisah Rasulullah dan

Bocah Malang

Referensi:

http://radensomad.com/14-cara-nabi-muhammad-mendidik-anak.html

Rasulullah dan Bocah MalangKisah Add comments

Sep172010

Hari raya Idul Fitri telah tiba. Sejak pagi-pagi sekali, semua orang sibuk

mempersiapkan pesta menyambut lebaran. Kota Madinah dipenuhi suasana

gembira. Waktu pelaksanaan shalat Id semakin dekat. Tua-muda dengan

mengenakan pakaian terbaru mereka pergi menuju lapangan. Anak-anak turut

beserta orangtua mereka, bermain dan bercanda di tempat yang agak jauh dari

orang dewasa. Suasana di sekitar lapangan semakin semarak dengan aroma

wewangian yang melenakan dari pakaian yang melambai-lambai serta saputangan

yang berkibar-kibar ditimpa riuh-rendah suara anak-anak yang tiada henti.

Usai shalat Id anak-anak tampak sibuk mengucapkan selamat lebaran. Ketika

Rasulullah SAW hendak pulang, beliau melihat seorang bocah bertubuh kurus

memakai baju compang-camping, duduk sendirian di salah satu sudut lapangan

sembari melelehkan air mata.

Rasulullah berjalan menghampiri anak tersebut, dengan penuh kasih sayang

mengusap pundaknya dan bertanya, “Mengapa menangis, Nak?”

Si anak dengan marah menyingkirkan tangan Rasulullah dan berkata, “Tinggalkan

aku sendiri! Aku sedang berdoa.”

Page 24: Kesederhanaan Rasulullah SAW

Rasulullah membelai rambut bocah itu dan dengan suara yang penuh kelembutan

beliau bertanya kembali, “Katakan padaku, Nak! Apa yang terjadi padamu?”

Bocah itu menyembunyikan wajah di antara kedua lututnya, lalu berkata,” Ayahku

terbunuh dalam peperangan melawan Muhammad. Ibuku sudah kawin lagi dengan

orang lain. Harta benda milikku dijarah orang. Aku hidup bersama dengan ibuku,

tetapi suaminya yang baru telah mengusirku pergi. Hari ini semua anak-anak

sebayaku bercanda dan menari-nari dengan mengenakan pakaian barunya, tetapi

diriku? Aku tidak punya makanan yang kumakan dan tidak pula atap yang

melindungiku.”

Air mata Rasulullah mulai menetes. Tetapi beliau mencoba untuk tetap tersenyum

sembari bertanya, “Jangan bersedih anakku! Aku juga kehilangan ayah dan ibu saat

aku masih kecil.”

Si anak menengadahkan kepalanya dan menatap Rasulullah, ia segera mengenali

wajah itu dan ia pun merasa sangat malu. Dengan nada penuh kasih Rasulullah

berkata, ” Jika aku menjadi ayahmu dan Aisyah menjadi ibumu, dan Fatimah

saudaramu, apakah kamu akan merasa bahagia, anakku?” Si anak mengangguk,

“Tentu.”

Rasulullah menggandeng tangan anak malang itu dan membawanya ke rumah.

Beliau memanggil Aisyah, “Terimalah anak ini sebagai anakmu.” Aisyah

memandikan anak itu dengan tangannya sendiri dan memperlakukannya dengan

penuh kasih sayang. Setelah memakaikan pakaian padanya, Aisyah berkata,

“Sekarang pergilah Nak. Kamu bisa bermain dengan teman-temanmu, dan bila

sudah kau rasa cukup, pulanglah.”

Si anak kembali ke lapangan seraya menari kegirangan. Teman-teman sebayanya

keheranan melihat perubahan yang tiba-tiba pada dirinya. Mereka menghampirinya

dan menanyakan kisahnya. Si anak malang itu menceritakan semua detail peristiwa

yang barusan dialaminya bersama Nabi. Mendengar ceritanya, salah seorang

temannya berkata dengan wajah cemberut, “Alangkah bahagianya hari ini bila ayah-

ayah kita telah meninggal seperti ayahnya.”

Page 25: Kesederhanaan Rasulullah SAW

Referensi:

Ditulis oleh Misykat dalam Hirak Har, diadopsi dalam buku Kisah-Kisah Teladan oleh

M.Ebrahim Khan, dan diunduh darihttp://argatikel.blogspot.com

Info Kebun Durian Temu Konco :Jl. MR. Koesbiyono Tjondro Wibowo, Sumur Jurang, Sumurejo, Gunung Pati,

SemarangNo Telp : 024-7691723 / 8509881

WATU SIMBAR, WISATA KEBUN DURIAN DI GUNUNGPATI

Wigyati

28 Nop 2014, 17:23:02 WIB

dibaca 724 kali

Semarang - Kebun Durian Watu Simbar di Kelurahan Pakintelan, Gunungpati, Semarang menyimpan berbagai keunggulan. Selain lokasinya tinggi 527 dpl, juga memiliki panorama yang indah, nyaman dan sejuk. Pas untuk berlibur. Namun yang

Page 26: Kesederhanaan Rasulullah SAW

menonjol di objek wisata ini adalah buah durian. Ketika musim durian tiba, tempat ini diserbu oleh wisatawan.

Dinamakan Watu Simbar karena terletak di dukuh Watu Simbar, luasnya 13 ha. Pemilik kebun tersebut Karyadi asli Blora. “Lahan ini juga digunakan pelajar dan mahasiswa sebagai tempat out bound. Disediakan pula gazebo gazebo di sana dan tempat peristirahatan berupa rumah Kudus,” kata Yaeni, pegawai Kebun Durian Watu Simbar kepada detakjateng, Jumat (28/11).