new plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 2015. 11. 11. · dengan pendekatan saintifik...
Post on 21-Oct-2020
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
i
ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013
DI KELAS 8E SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR
skripsi
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
oleh
Giovannia Esya Nirmala Bestari 101414065
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat serta
keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan . Dan pengetahuan adalah
hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai
cinta”
Kahlil Gibran
Kupersembahkan karya ini untuk:
Allah Bapa di surga, Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Santo Giovanni yang telah
memberikan berkat dan penyertaan-Nya kepada penulis.
Mama dan Papa tercinta yang dengan semangat membantu, tak pernah lupa mendoakan,
dan senantiasa memberi dukungan moril dan materil.
Anak tercintaku yang menjadi semangat bagi penulis menyelesaikan skripsi ini.
Adikku tersayang yang dengan setia mendukung dan memberikan banyak bantuan dan
doa bagi penulis.
Sahabat serta teman-temanku, terima kasih atas kebersamaan, dukungan serta doanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
ABSTRAK
Giovannia Esya Nirmala Bestari. 2015. ANALISIS PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013
DI KELAS 8E SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA PADA MATERI
BANGUN RUANG SISI DATAR. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.
Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui sejauh mana kegiatan
pembelajaran di kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dilaksanakan sesuai
dengan Kurikulum 2013 yakni dengan menggunakan pendekatan saintifik, (2)
mengetahui apakah Buku Teks Matematika SMP Kelas VIII Pegangan Guru
Kurikulum 2013 dapat mendukung pelaksanan proses pembelajaran saintifik di kelas 8E
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
berupa studi kasus tentang pembelajaran yang berlangsung di kelas 8E SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta pada materi Bangun Ruang Sisi Datar dan penggunaan Buku
Matematika Kelas VIII Pegangan Guru Kurikulum 2013. Data dalam penelitian ini
berupa dokumentasi hasil observasi kegiatan pembelajaran, hasil wawancara dengan
guru mata pelajaran, dan hasil wawancara dengan beberapa peserta didik. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di
kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta materi Bangun Ruang Sisi Datar kurang
sesuai dengan yang diidealkan dalam Kurikulum 2013 dengan persentasi 55,6%
berdasarkan MPG Matematika SMP Tahun 2013. Kegiatan pembelajaran dibagi
menjadi 3 tahap yaitu, (a) tahap pendahuluan pembelajaran yang dilaksanakan kurang
sesuai dengan Kurikulum 2013 dengan persentase 55,6%, (b) tahap inti pembelajaran
yang dilaksanakan cukup sesuai dengan Kurikulum 2013 dengan persentase 61,1%, dan
(c) tahap penutup pembelajaran yang dilaksanakan kurang sesuai dengan Kurikulum
2013 dengan persentase 50,0%. (2) Rumusan masalah pada nomor 2 tidak dapat dijawab
karena intensitas penggunaan Buku Matematika Kelas VIII Pegangan Guru Kurikulum
2013 sangat minim pada saat proses pembelajaran di kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Faktor-faktor penyebab penggunaan
buku minim yaitu (a) peserta didik mengalami kesulitan memahami materi yang ada di
dalam buku, (b) tingkat kesulitan soal dalam buku cukup tinggi, (c) terdapat banyak
kesalahan cetak, (d) guru menggunakan sumber belajar lain, (e) waktu yang disediakan
guru kurang mencukupi untuk melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-
langkah yang ada di dalam buku, (f) keterlambatan pendistribusian buku ke sekolah-
sekolah, dan (f) guru memilih menggunakan modul pribadi untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
Kata kunci: Analisis Kegiatan Pembelajaran. Pendekatan Saintifik. Buku Matematika
Kelas VIII Pegangan Guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRACT
Giovannia Esya Nirmala Bestari. 2015. ANALYZE OF IMPLEMENTATION
LEARNING WITH SCIENTIFIC APPROACH CURRICULUM 2013 IN 8E
CLASS OF PANGUDI LUHUR 1 JUNIOR HIGH SCHOOL IN GEOMETRY
FLAT SIDE TOPIC. Skrips. Matehmatic Education Courses. Departement of
Mathematic Education and Science. Faculty of Teacher Training and Education.
Sanata Dharma University. Yogyakarta. The research aims to (1) determine the
extent of learning activities in 8E class of Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High
School are carried out in accordance with Curriculum 2013 with scientific approach, (2)
determine whether the Mathematic 8th Grade teacher’s textbook Curriculum 2013 can
support the learning process of scientific approach in 8E claas of Pangudi Luhur 1
Junior High School. This research is qualitative resear in the foem of case stidies about
the learning that takes place in 8E class of Pangudi Luhur 1 Junior High School in
Geometry Flat Side Topic and use of Mathematic 8th Grade teacher’s textbook
Curriculum 2013. Datas in this research are documentation of the observation of
learning activities, interviews with teachers, and interviews with several students. This
result of research indicate that (1) learning activities carried out in 8E class of Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta Junior High School in Geometry Flat Side topic less according to
the Curriculum 2013 with a percentage of 56,6% based MPG Matematika SMP 2013.
Learning activities are devided into three phases, (1) the preliminary stage of learning
that was carried out less accordanced with Curriculum 2013 with a percentage 55,6%,
(2) the core stage of learning that was carried out sufficient accordanced with scientific
approach Curriculum 2013 with a percentage 61,1%, and (3) the closing atge of learning
that was carried out out less accordanced with Curriculum 2013 with a percentage
50,0%, (2) the problem number 2 can not be answered because of the intensity of the
use of Mathematic 8th Grade teacher’s textbook Curriculum 2013 is very minimal
during the learning process in 8E class of Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High
School in Geometry Flat Side topic. Factors causing the intensity of use is minimal are
(a) students have difficult to understand material in the book, (b) the difficulty level of
the questions in the book is quite high , (c) there are a lot of typographical errors, (d)
teachers use the other books, (e) there is insufficient time to carry out the study in
accordance with the scientific approach, (f) overdue books distributed to schools, and (f)
theachers chose to use handouts for learning process.
Key word: Analyze of learning implementation. Scientific approach Curriculum 2013.
Mathematic 8th Grade teacher’s textbook Curriculum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis
Pelaksanaan Pembelajaran dan Penggunaan Buku Matematika Pegangan Guru kelas
VIII Kurikulum 2013 Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, bantuan, dan dukungan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada
1. Robertus Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Hongki Julie, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika,
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Chatarina Enny Murwaningtyas, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing penulis selama penulis menempuh pendidikan di
Universitas Sanatha Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
4. Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan menyediakan waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran untuk
membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik..
5. Yosep Anton Utmiyadi, FIC, S.Pd., selaku Kepala SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta yang berkenan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
6. C. Peni Suryaningtyas, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
yang telah membantu penulis dalam mengurus izin penelitian.
7. Fransiska Anggar Cahyanti, S.Pd., selaku Guru Mata Pelajaran Matematika
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah membantu penulis selama
melakukan penelitian.
8. Peserta didik kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, yang telah membantu
penulis selama melakukan penelitian, terutama Ferdianus David Jevon, Guido
Seno Danardanto, Glorika Hasiana, Marcel Ave Tetuko, dan Anja Harsanto
yang telah bersedia diwawancarai penulis untuk kepentingan penelitian.
9. Segenap dosen JPMIPA, khususnya dosen-dosen Program Studi Pendidikan
Matematika, yang telah mendidik dan membagi pengetahuan serta pengalaman
yang sangat bermanfaat kepada penulis.
10. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA, atas segala bantuan, keramahan, dan
kerja sama yang baik selama penulis menempuh pendidikan hingga selesainya
skripsi ini.
11. Mama dan Papa tersayang, Justinus Sakti Hernawan dan Vincentia Endah
Tursilowati atas segala bantuan, doa, cinta, perhatian, nasihat, dan semangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
yang diberikan selama ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi hadiah kecil yang
membanggakan.
12. Adik tersayang, Theodorus Cagar Binara Betananda dan sepupu tersayang,
Yuliana Triwardhani, serta keluarga besar penulis, atas doa dan dukungan yang
diberikan.
13. Anakku tercinta, Hillarius Rakabuming Arsenio Pratama, yang telah menjadi
semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Sahabat-sahabatku, Claudia Meta H., Desianty Natalia, Dewi Kartika S., Istri
Candra W. yang selalu memberikan bantuan, dukungan, dan semangat selama
penulis menempuh perkuliahan dan menyusun skripsi ini.
15. Semua teman Pendidikan Matematika angkatan 2010 dan semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
segala saran dan kritik yang membangun selalu penulis harapkan demi perbaikan skripsi
ini pada masa yang akan datang. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca
dan bagi perkembangan serta kemajuan pendidikan.
Yogyakarta, 13 Agustus 2015
Penulis,
Giovannia Esya Nirmala Bestari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN...............................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…..............................................................v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ....................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT..........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
1.5. Batasan Istilah ........................................................................................... 8
1.5.1. Analisis. ............................................................................................. 8
1.5.2. Pendekatan Saintifik .......................................................................... 8
1.5.3. Buku Teks Matematika Pegangan Guru ............................................ 9
1.5.4. Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII Semester 2. ................. 9
1.6. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................................... 9
1.6.1. Bagian Awal ...................................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
1.6.2. Bagian Isi ......................................................................................... 10
1.6.3. Bagian Penutup ................................................................................ 10
BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................ 11
2.1. Analisis ................................................................................................... 11
2.2. Belajar dan Pembelajaran ....................................................................... 11
2.3. Pendekatan Saintifik ................................................................................ 13
2.4. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran .............................................. 17
2.5. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran ................ 20
2.4.1. Mengamati (Observing) ................................................................... 20
2.4.2. Menanya (Questioning) ................................................................... 22
2.4.3. Melakukan Eksperimen dan Mengumpulkan Informasi ................. 25
2.4.4. Mengasosiasikan/Mengolah Informasi/Menalar(Associating) ........ 27
2.4.5. Mengomunikasikan dan Membentuk Jejaring ................................. 29
2.6. Buku Matematika Kelas VIII Pegangan Guru Kurikulum 2013 ............ 30
2.5.1. Buku Teks Kurikulum 2013 ............................................................ 31
2.5.2. Identitas Buku Teks Matematika Pegangan Guru ........................... 33
2.7. Silabus Matematika Kelas VIII ............................................................... 35
2.8. Kerangka Berpikir ................................................................................... 35
BAB 3 METODE PENELITIAN .......................................................................... 38
3.1. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 38
3.2. Subjek Penelitian .................................................................................... 38
3.3. Data dan Sumber Data ............................................................................ 39
3.4. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 40
3.5. Instrumen Penelitian ............................................................................... 41
3.5.1. Instrumen Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran Saintifik ................ 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
3.5.2. Pertanyaan Pedoman Wawancara Guru dan Siswa ......................... 44
3.5.2.1. Pedoman Wawancara Guru ...................................................... 44
3.5.2.2. Pedoman Wawancara Siswa..................................................... 46
3.6. Metode Analisis Data .............................................................................. 46
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ......................................... 50
4.1. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 50
4.2. Data Penelitian ........................................................................................ 55
4.2.1. Data Hasil Observasi ....................................................................... 56
4.2.2. Data Hasil Wawancara .................................................................... 60
4.3.1. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran .............................................. 65
4.3.2. Kegiatan Inti .................................................................................... 68
4.3.3. Kegiatan Penutup ............................................................................. 74
4.3.4. Analisis Penggunaan Buku Pegangan Guru Kurikulum 2013 ........ 76
4.4. Pembahasan ............................................................................................ 78
4.4.1. Pembahasan Hasil Analisis Setiap Tahapan Pembelajaran ............. 79
4.4.1.1. Tahap Pendahuluan Pembelajaran ........................................... 79
4.4.1.2. Tahap Inti Pembelajaran........................................................... 81
4.4.1.3. Tahap Penutup Pembelajaran ................................................... 95
4.4.2. Pembahasan Hasil Analisis Keseluruhan Tahapan Pembelajaran ... 96
4.4.3. Pembahasan Hasil Analisis Penggunaan Buku ............................. 102
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 105
5.1. Simpulan ............................................................................................... 105
5.2. Saran ..................................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 107
LAMPIRAN ........................................................................................................ 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Saintifik…………. 38
Tabel 3.2 Kriteria Hasil Persentase……………………………………….. 44
Tabel 4.1 Tahap Pembelajaran Pertemuan 1……………………………… 51
Tabel 4.2 Aspek Apersepsi dan Motivasi…………………………………. 61
Tabel 4.3 Aspek Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan……… 61
Tabel 4.4 Perolehan Skor Kegiatan Pendahuluan………………………… 62
Tabel 4.5 Aspek Penguasaan Materi Pelajaran…………………………… 63
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Aspek Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik………
Aspek Penerapan Pendekatan Saintifik………………………...
63
64
Tabel 4.8 Aspek Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam
Pembelajaran…………………………………………………… 64
Tabel 4.9 Aspek Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran…………… 65
Tabel 4.10 Aspek Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam
Pembelajaran……………………………………………………
65
Tabel 4.11 Perolehan Skor Kegiatan Inti Pembelajaran……………………. 66
Tabel 4.12 Aspek Kegiatan Penutup Pembelajaran………………………… 67
Tabel 4.13 Perolehan Skor Kegiatan Penutup Pembelajaran………………. 67
Tabel 4.14 Persentase Tahap Pembelajaran………………………………… 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia
seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Tujuan tersebut dapat
dicapai melalui terselenggaranya pendidikan bermutu yang diatur dalam
sistem pendidikan nasional. Semua kegiatan pendidikan baik di jalur
pendidikan formal, nonformal, dan informal diarahkan untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Pemerintah dengan persetujuan DPR mulai melaksanakan Kurikulum
2013 pada bulan Juli tahun 2013. Pelaksanaan Kurikulum 2013 oleh
pemerintah dipandang sebagai hal yang mendesak walaupun ditilik dari segi
persiapan pelaksanaan Kurikulum 2013 masih belum sempurna bahkan
dapat dikatakan mengkhawatirkan. Kurikulum 2013 didefinisikan sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran,
dan cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi, dan potensi daerah, satuan pendidikan,
kompetensi lulusan pada satuan pendidikan dan peserta didik.
Perubahan yang diinginkan dengan diberlakukannya Kurikulum 2013
adalah sekolah sebagai keluarga dan tempat pergaulan sosial, perubahan
dari kebiasaan menghafal menjadi kebiasaan berfikir, dari pasif menjadi
aktif, dari IQ Fixed Mindset menjadi Growth Mindset, dari pengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
wibawa guru menjadi fun and enjoyment, dari paper based menjadi
attitude and activity based, dari parsial sales menjadi integrated
convergence, dan dari “what we have” menjadi “what we develop” (MPG
SMP Matematika, 2013). Bagaimana mencapai perubahan tersebut? Hal ini
menjadi pertanyaan banyak pihak yang terkait dengan diberlakukannya
Kurikulum 2013 ini.
Kurikulum 2013 identik dengan pelaksanaan pendekatan ilmiah
(pendekatan saintifik) dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran
dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Oleh karena itu, Kurikulum
2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran.
Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam
pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuwan
lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning) daripada
penalaran deduktif (deductive reasoning).
Disebutkan dalam Materi Pelatihan Guru (MPG) Matematika 2013,
proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah harus dipandu dengan
kaida-kaidah pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikan penonjolan
dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan
tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus
dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria
ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
Pendekatan ilmiah (scientific approac) dalam pembelajaran semua
mata pelajaran meliputi menggali informasi melaui pengamatan, bertanya,
percobaan, mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi,
dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, menyimpulkan, dan mencipta.
Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu pendekatan ilmiah ini
tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini,
proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat
ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah.
Proses belajar mengajar dalam Kurikulum 2013 merupakan inti dari
pendidikan. Komponennya adalah guru, siswa, media pembelajaran dan
sumber belajar. Semua komponen tersebut memiliki kaitan yang erat karena
suksesnya pendidikan tergantung dari perpaduan komponen-komponen
tersebut. Salah satu komponen penunjang keberhasilan proses pembelajaran
adalah sumber belajar atau buku teks yang digunakan oleh siswa dan guru.
Keberadaan buku teks memberikan pengaruh yang besar karena Kurikulum
2013 menggunakan pendekatan ilmiah pada setiap proses pembelajarannya.
Kesulitan yang dialami oleh guru adalah banyaknya materi pembelajaran.
Hal ini menyebabkan siswa tidak bisa meyerap dengan baik materi yang
disampaikan guru. Dalam proses pembelajaran guru memiliki keterbatasan
waktu dalam menyampaikan materi. Salah satu strategi dalam mengatasi
masalah tersebut adalah memilih dan memfasilitasi peserta didik dengan
buku teks yang memadai agar hasil belajar menjadi optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
Buku teks yang benar adalah buku teks yang dapat membantu siswa
untuk memecahkan masalah yang sederhana maupun rumit, tidak
menimbulkan persepsi yang salah, serta dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya sesuai dengan kaidah keilmuan (Pusat Perbukuan, 2005).
Saat ini buku teks yang dijadikan sebagai sumber belajar siswa dan buku
pegangan guru adalah Buku Sekolah Elektronik (BSE) yang diterbitkan oleh
pemerintah yang dianggap telah menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran
Kurikulum 2013.
Penulis melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Sekolah ini telah menerapkan Kurikulum
2013. Buku teks yang digunakan belum mencukupi bahkan buku-buku
tersebut baru diterima pihak sekolah setelah 1 bulan proses pembelajaran
berlangsung. Keterlambatan pengadaan buku teks siswa dan guru
mengakibatkan persiapan pembelajaran guru mengalami kekacauan. Materi
yang dirasa terlalu dipaksakan juga mengakibatkan guru terburu-buru dalam
mengajar. Guru juga mengeluhkan sulit merancang proses pembelajaran
Kurikulum 2013 yakni pembelajaran ilmiah atau pembelajaran saintifik.
Persiapan pembelajaran erat kaitannya dengan tingkat kemampuan
dan pengetahuan guru tentang Kurikulum 2013. Sebenarnya para guru telah
diberi pelatihan Kurikulum 2013, namun pemahaman terhadap Kurikulum
2013 dianggap kurang memadai karena waktu pelaksanaan pelatihan juga
agak terlambat. Para guru masih mengalami kesulitan dalam menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ). Guru juga mengalami kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
dalam mencari sumber belajar lain di luar buku teks. Siswa juga sulit
memahami alur pembelajaran yang terdapat dalam buku siswa maupun
langkah-langkah yang diterapkan oleh guru. Kadang-kadang guru harus
menafsirkan sendiri materi dan pendekatan ilmiah yang harus diberikan
kepada siswa karena kurangnya pelatihan dan sosialisai yang diberikan oleh
pemerintah.
Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat dan menentukan hasil yang
telah dicapai dalam kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan pendekatan
saintifik sesuai dengan Kurikulum 2013. Evalusi sebagai tujuan utama
dalam setiap pelaksanaan kegiatan menjadi dasar pelaksanaan penelitian ini.
hasil evalusi menunjukkan ketercapaian tujuan pembelajaran dengan
melihat efektivitas pelaksanaan kurikulum dan melihat efektivitas
penggunaan sarana penunjang dalam penelitian ini buku sumber belajar
dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum 2013.
Materi yang menjadi dasar penelitian dalam skripsi ini adalah
Bangun Ruang Sisi Datar. Materi Bangun Ruang Sisi Datar adalah materi
Semester 2 bab keempat dengan 7 sub bab. Isi sub bab pertama sampai
ketujuh adalah menentukan luas permukaan kubus dan balok, menentukan
luas permukaan prisma, menentukan luas permukaan limas, menentukan
volume kubus dan balok, menentukan volume prisma, menentukan volume
limas, dan menafsir luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar
tidak beraturan. Alasan utama penulis memillih materi ini adalah ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
penulis melakukan penelitian, materi inilah yang sedang diajarkan di SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
1.2. Rumusan Masalah
Menurut Kurikulum 2013 peran guru adalah sebagai fasilitator
pembelajaran, pelatih kolaborator, navigator pengetahuan, mitra belajar, dan
pembimbing atau konselor. Guru dituntut memberikan lebih banyak
alternatif dan tanggung jawab kepada siswa dalam proses pembelajaran.
Hal yang mendukung agar peran guru tersebut dapat tercapai adalah
adanya proses yang mendukung kreativitas guru dalam pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik yaitu
adanya proses mengamati, menanya, menalar, mencoba, menarik
kesimpulan, dan membentuk jejaring. Dalam hal ini guru berperan penting
dalam perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian.
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
(1) Sejauh mana kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas 8E
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta sesuai dengan Kurikulum 2013
yakni dengan menggunakan pendekatan saintifik?
(2) Apakah Buku Teks Matematika SMP Kelas VIII Pegangan Guru
Kurikulum 2013 dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran di
kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta agar sesuai dengan
pendekatan saintifik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, dapat diketahui
tujuan dalam penelitian ini, yaitu :
(1) Untuk mengetahui sejauh mana kegiatan pembelajaran di kelas 8E
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dilaksanakan sesuai dengan
Kurikulum 2013 yakni dengan pendekatan saintifik.
(2) Untuk mengetahui apakah Buku Teks Matematika SMP Kelas VIII
Pegangan Guru Kurikulum 2013 dapat mendukung pelaksanan
pembelajaran di kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta sesuai
dengan pendekatan saintifik.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa
pihak. Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
(1) Bagi guru, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi terhadap
kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan Kurikulum 2013.
(2) Bagi guru, penelitian ini membantu dalam memahami peran Buku
Teks Matematika Kelas VIII Pegangan Guru terhadap pembelajaran
dengan pendekatan saintifik.
(3) Bagi sekolah, penelitian ini memberikan masukan dalam kegiatan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan memberikan informasi
tentang peran Buku Teks Matematika Kelas VIII Pegangan Guru
dalam pembelajaran Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
(4) Bagi Dinas Pendidikan, penelitian ini memberikan masukan mengenai
manfaat Buku Teks Matematika Kelas VIII Pegangan Guru dalam
penyusunan pembelajaran yang sesuai dengan Pendekatan Saintifik
Kurikulum 2013.
(5) Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan masukan
dalam menggunakan Buku Teks Matematika Kelas VIII Pegangan
Guru, khususnya pada saat penulis telah menjadi guru dan harus
mengajar dengan menggunakan pendekatan saintifik.
1.5. Batasan Istilah
Penegasan istilah dilakukan untuk memperoleh pengertian yang sama
tentang istilah dan membatasi ruang lingkup permasalahan sesuai dengan
tujuan dalam penelitian. Istilah-istilah yang perlu diberi penegasan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.5.1. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya
dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
1.5.2. Pendekatan Saintifik adalah proses kerja yang memenuhi kriteria
ilmiah yang lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning)
daripada penalaran deduktif (deductive reasoning), diperlukan adanya
penalaran dan sikap kritis siswa dalam rangka pencarian (penemuan), harus
berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan
terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
1.5.3. Buku Teks Matematika Pegangan Guru adalah buku yang
dijadikan pegangan guru pada jenjang tertentu, berisi bahan yang telah
terseleksi, dan berkaitan dengan bidang studi tertentu. Buku teks merupakan
buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidangnya, biasanya dilengkapi
sarana pembelajaran (seperti pita rekaman), dan digunakan sebagai
penunjang program pembelajaran. Buku teks matematika pegangan guru
tersebut harus memiliki kelayakan isi, bahasa, penyajian dan kegrafikan
pada setiap jenjang pendidikan.
1.5.4. Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII Semester 2 meliputi
tujuh sub bab yang akan dipelajari oleh siswa. Bagian pertama adalah
menentukan luas permukaan kubus dan balok, kedua menentukan luas
permukaan prisma, ketiga menentukan luas permukaan limas, keempat
menentukan volume kubus dan balok, kelima menentukan volume prisma,
keenam menentukan volume limas, dan terakhir menaksir luas permukaan
dan volume bidang sisi datar tidak beraturan.
1.6. Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu
bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
1.6.1. Bagian Awal
Bagian awal memuat halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan,
motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan
daftar lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
1.6.2. Bagian Isi
Bagian isi terdiri dari 5 bab, yaitu:
BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan
masalah, tujuan, manfaat, penegasan istilah, dan sistematika penulisan
skripsi.
BAB II : Landasan teori, berisi teori-teori yang mendukung
pelaksanaan penelitian dan kerangka berfikir.
BAB III : Metode penelitian, berisi pendekatan penelitian,
subjek penelitian, desain penelitian, metode pengumpulan data,
instrumen penelitian, dan analisis data.
BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan, berisi deskripsi
subjek penelitian dan data hasil penelitian serta pembahasannya.
BAB V : Penutup, berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran
peneliti.
1.6.3. Bagian Penutup
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan,
lampiran-lampiran yang melengkapi uraian pada bagian isi dan tabel-tabel
yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Analisis
Pusat Bahasa Depdiknas (2008: 60) menyebutkan bahwa analisis
adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan
bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian
yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Sedangkan analisis dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penguraian suatu pokok atas
berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan
antarbagian untuk memperoleh pengertian yg tepat dan pemahaman arti
keseluruhan.
Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan
penelaahaan dan penilaian kegiatan pembelajaran di kelas 8E SMP Pangusi
Luhur 1 Yogyakarta materi Bangun Ruang Sisi Datar dan Buku Teks
Matematika Pegangan Guru Kelas VIII implementasi Kurikulum 2013
terbitan Dinas Pendidikan Nasional.
2.2. Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan proses yang dilakukan manusia sepanjang
hayatnya. Dengan potensi yang dimilikinya, manusia belajar untuk
memperbaiki kualitas hidupnya supaya menjadi lebih baik. Hal ini senada
dengan pendapat Darsono (2000 : 4) yang menyatakan bahwa belajar
merupakan suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan
pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap.
Perubahan perilaku tersebut merupakan hasil interaksi berbagai
macam unsur dalam belajar. Dalam hal ini belajar dipandang sebagai suatu
sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yaitu:
(1) pembelajar, yakni peserta didik, warga belajar, atau siswa;
(2) rangsangan (stimulus) indera pembelajar, dapat berupa warna atau
suara, di mana pembelajar harus fokus pada stimulus tertentu agar
dapat belajar dengan optimal;
(3) memori pembelajar, yakni berisi kemampuan seperti pengetahuan
keterampilan, sikap, dan tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi
memori.
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik yang
secara implisit terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan
(Uno, 2006 : 2). Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal
balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu. Proses pembelajaran adalah proses yang bersifat eksternal yang
sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pembelajaran merupakan proses interaksi peserta
didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 juga disebutkan bahwa pembelajaran
merupakan usaha sengaja, terarah, dan bertujuan oleh seseorang atau
sekelompok orang (termasuk guru dan penulis buku pelajaran) agar orang
lain (termasuk peserta didik), dapat memperoleh pengalaman yang
bermakna. Usaha ini merupakan kegiatan yang berpusat pada kepentingan
peserta didik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
merupakan proses yang mengandung serangkaian perbuatan antara guru,
peserta didik, dan sumber belajar pada suatu lingkungan yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu dan memperoleh
pengalaman yang bermakna.
2.3. Pendekatan Saintifik
Pada Materi Pelatihan Guru Matematika SMP Tahun 2013 (2013:185)
disebutkan pendekatan saintifik adalah proses kerja yang memenuhi kriteria
ilmiah yang lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning)
daripada penalaran deduktif (deductive reasoning). Penalaran deduktif
melihat fenomena umum untuk menarik kesimpulan yang spesifik.
Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik
untuk menarik kesimpulan secara keseluruhan. Dengan kata lain, penalaran
induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam hubungan ide yang
lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan
kajian spesifik dan detail untuk merumuskan kesimpulan umum.
Untuk memperkuat pendekatan saintifik diperlukan adanya penalaran
dan sikap kritis peserta didik dalam rangka pencarian (penemuan). Agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis
pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur
dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Oleh karena itu, metode
ilmiah atau saintifik pada umumnya memuat rangkaian kegiatan koleksi
data atau fakta melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi
dan menguji hipotesis. Sebenarnya metode ilmiah merujuk pada: (1) adanya
fakta, (2) sifat bebas prasangka, (3) sifat objektif, dan (4) adanya analisis.
Dengan metode ilmiah ini diharapkan kita mempunyai sifat kecintaan pada
kebenaran yang objektif, tidak mudah percaya pada hal-hal yang tidak
rasional, ingin tahu, tidak mudah membuat prasangka, selalu optimis
(Kemendikbud, 2013: 141).
Menurut Annas (2014), proses pembelajaran berbasis pendekatan
ilmiah harus dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan ilmiah. Pendekatan
ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran penemuan,
pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian,
proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-
prinsip, dan kriteria ilmiah.
Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti
berikut ini.
1. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau
fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran
tertentu, bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng
semata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-
peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran
subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis,
analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,
memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi
pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir
hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu
dengan yang lain dari substansi atau materi pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik agar mampu
memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang
rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi
pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan
menarik sistem penyajiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai
nonilmiah yang meliputi intuisi, akal sehat, prasangka, penemuan melalui
coba-coba, dan asal berpikir kritis seperti dituliskan dalam MPG SMP
Matematika 2013 (2013:185).
1. Intuisi
Istilah ini sering dipahami sebagai penilaian terhadap sikap
pengetahuan, dan keterampilan secara cepat dan berjalan dengan
sendirinya. Kemampuan intuitif biasanya didapat secara cepat tanpa
melalui proses panjang dan tanpa disadari.
2. Akal sehat
Guru dan peserta didik harus menggunakan akal sehat selama
proses pembelajaran karena hal itu dapat menunjukkan ranah sikap
keterampilan, dan pengetahuan yang benar.
3. Prasangka
Sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh semata-mata
atas dasar akal sehat (comon sense) yang umumnya sangat kuat dan
dipandu oleh kepentingan seseorang (guru, peserta didik, dan
sejenisnya) yang menjadi pelakunya.
4. Penemuan coba-coba
Tindakan atau aksi coba-coba seringkali melahirkan wujud atau
temuan yang bermakna. Namun demikian, keterampilan dan
pengetahuan yang ditemukan dengan cara coba-coba selalu bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
tidak terkontrol, tidak memiliki kepastian, dan tidak bersistematika
baku.
5. Berpikir kritis
Kemampuan berpikir kritis ada pada semua orang, khususnya
mereka yang normal hingga jenius. Secara akademik diyakini
bahwa pemikiran kritis pada umumnya dimiliki oleh orang yang
bependidikan tinggi.
2.4. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Model ini
menekankan pada proses pencarian pengetahuan daripada transfer
pengetahuan. Peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu
dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru hanyalah seorang
fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar.
Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian
pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas
proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan
penyelidikan ilmiah.
Menurut Hosnan (2014 : 34) pendekatan saintifik adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara
aktif mengkonstruk konsep, hokum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati (untuk mengidentifikasi dan menemukan masalah), merumuskan
masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
teknik, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep, hukum atau
prinsip yang ditemukan. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk
memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal dan
memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah. Informasi
dapat berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi
searah dari guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan
tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari
berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberi tahu.
Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memfasilitasi peserta didik
agar memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan Sikap
diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karakteristik kompetensi beserta
perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar
proses (Permen Nomor 65 Tahun 2013). Sehingga dari pendekatan saintifik
tersebut diharapkan siswa dapat membangun kompetensi sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
Karakteristik pembelajaran dengan metode saintifik menurut Hosnan
(2014 : 36) adalah sebagai berikut :
1. Berpusat pada siswa
2. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi
konsep hukum, atau prinsip
3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam
merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan
berpikir siswa.
4. Dapat mengembangkan karakter siswa
Berikut beberapa prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik
menurut Hosnan (2014: 37).
1. Pembelajaran berpusat pada siswa.
2. Pembelajaran membentuk student self concept.
3. Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
4. Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
5. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan
berpikir siswa.
6. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi
mengajar guru.
7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan
dalam komunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
8. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang
dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
Langkah-langkah pendekatan ilmiah (saintific appoach) dalam
proses pembelajaran meliputi menggali informasi melaui pengamatan,
bertanya percobaan, mengolah data atau informasi, menyajikan data atau
informasi dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, menyimpulkan, dan
mencipta. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu pendekatan
ilmiah tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi ini
proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat
ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Dalam
melaksanakan proses-proses tersebut bantuan guru diperlukan. Akan tetapi
bantuan guru harus semakin berkurang dengan semakin bertambah
dewasanya peserta didik atau semakin tingginya kelas.
2.5. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Langkah-langkah pendekatan saintifik menurut MPG SMP
Matematika Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81A tahun 2013, dan
menurut Hosnan diuraikan sebagai berikut :
2.4.1. Mengamati (Observing)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki
keunggulan tertentu, seperti : menyajikan media obyek secara nyata,
peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya.
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
tahu peserta didik sehingga proses pembelajaran memiliki
kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran
sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81 A Tahun
2013, hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi
kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui
kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca sehingga
meniscayakan keterlibatan peserta didik secara langsung.
Pengamatan dalam pendekatan saintifik, khususnya
pembelajaran matematika menurut MPG SMP Matematika tahun 2013
(2013: 188) adalah mengamati fakta matematika. Mengamati dapat
dibagi menjadi dua pengertian:
i. Pengamatan nyata fenomena alam atau lingkungan. Pengamatan
ini cocok untuk pemahaman konsep yang akan diturunkan dari
suatu proses induktif.
ii. Pengamatan objek matematika. Pengamatan ini sangat cocok
untuk peserta didik yang mulai menerima kebenaran logis
sehingga mereka tidak mempermasalahkan suatu rangkaian
kebenaran sebelumnya yang didapatkan dari penalaran yang
benar walaupun objeknya tidak nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://ruangkreasikita.blogspot.com/2014/03/permendikbud-81a2013-tentang.htmlhttp://ruangkreasikita.blogspot.com/2014/03/permendikbud-81a2013-tentang.html
-
22
2.4.2. Menanya (Questioning)
Langkah kedua dalam pendekatan ilmiah atau scientific
approach adalah questioning atau menanya. Menurut Hosnan (48:
2014), kegiatan pembelajarannya adalah mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak dipahami dari hal yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang hal yang
diamati. Kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan menanya
menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 adalah
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Dalam kegiatan mengamati guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai hal yang sudah
dilihat, disimak, dibaca, atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta
didik untuk dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang yang
hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak
berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang
lebih abstrak (MPG SMP Matematika 2013, 2013: 189).
Fungsi bertanya dalam kegiatan pembelajaran menurut Hosnan
(2014 : 50) adalah sebagai berikut :
1. Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta
didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
2. Mendorong dan mengapreasi peserta didik untuk aktif belajar
serta mengembangkan pertanyaaan dari dan untuk dirinya
sendiri.
3. Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus
menyampaikan rancangan untuk mencari solusinya.
4. Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan,
dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang
diberikan.
5. Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara,
mengajukan pertanyaan, dan memberikan jawaban yang logis,
sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6. Mendorong pertisipasi peserta didik dalam berdiskusi,
berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan
menarik kesimpulan.
7. Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan
menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosakata, serta
mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8. Membiasakan peserta didik berpikir spontan, cepat, dan sigap
dalam merespon pertanyaan yang tiba-tiba muncul.
9. Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan
kemampuan berempati satu sama lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
Dalam kegiatan menanya, beberapa hal perlu diperhatikan.
Salah satunya adalah kriteria pertanyaan yang baik. Ada 9 kriteria
pertanyaan yang baik seperti diungkapkan Hosnan (2014: 51-56) :
singkat dan jelas, menginspirasi jawaban, memiliki fokus, bersifat
probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi
kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang, merangsang
peningkatan tuntutan kemampuan kognitif, dan merangsang proses
interaksi. Sedangkan tingkatan pertanyaan dapat dibagi menjadi dua
yakni tingkat kognitif lebih rendah yang terdiri dari pengetahuan,
pemahaman, dan penerapan serta tingkat kognitif lebih tinggi yang
mengandung analisis, sintesis, dan evaluasi.
Kelebihan dan kekurangan pertanyaan dari peserta didik adalah
dapat mengaktifkan peserta didik secara penuh, melatih rasa percaya
diri, melatih peserta didik untuk berbicara jujur, meningkatkan
kreativitas, memperdalam penguasaan materi pelajaran, dan dapat
digunakan untuk semua mata pelajaran. Kekurangannya adalah
memakan waktu lama jika digunakan dalam kelas besar dan
pertanyaan siswa sering tidak sesuai dengan topik yang dibahas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
2.4.3. Melakukan Eksperimen atau Percobaaan dan
Mengumpulkan Informasi
Langkah ketiga dalam pendekatan ilmiah atau scientific
approach adalah mengumpulkan informasi atau melakukan
eksperimen. MPG SMP Matematika Tahun 2103 (2013: 197)
menyebutkan, kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak
lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara.
Dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 disebutkan
aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen,
membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek, kejadian,
atau aktivitas wawancara dengan narasumber. Adapun kompetensi
yang diharapkan adalah peserta didik mempunyai sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar, dan belajar
sepanjang hayat.
Terdapat beberapa karakteristik mengajar dalam menggunakan
metode percobaan atau eksperimen serta hubungannya dengan
pengalaman belajar siswa, seperti yang dikemukakan oleh
Winataputra dalam MPG SMP Matematika tahun 2013, berikut ini :
ada alat bantu yang digunakan, peserta didik aktif melakukan
percobaan, guru membimbing, tempat dikondisikan, ada pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
untuk siswa, ada topik yang dieksperimenkan, dan ada temuan-
temuan. Pengalaman belajar siswa yang diharapkan dari percobaan
atau eksperimen tersebut adalah mengamati suatu hal, menguji
hipotesis, menemukan hasil percobaan, membuat kesimpulan,
membangkitkan rasa ingin tahu, dan menerapkan konsep informasi
dari eksperimen.
Penerapan kegiatan eksperimen dalam pembelajaran di sekolah
memiliki kelebihan dan manfaat. Kelebihan tersebut berorientasi pada
optimalnya kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode
eksperimen seperti mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan
beberapa materi Matematika. Kekurangan dari metode ini adalah tidak
dapat digunakan untuk semua mata pelajaran. Penyesuaian yang
mungkin dilakukan adalah dengan mengaplikasikannya pada kegiatan
observasi yang melibatkan pengumpulan data dan wawancara.
Diungkapkan Hosnan (2014: 67), dengan melakukan
eksperimen peserta didik menjadi lebih yakin atas suatu hal daripada
hanya menerima dari pendidik dan buku, dapat memperkaya
pengalaman, mengembangkan sifat ilmiah, dan hasil belajar akan
bertahan lebih lama dalam ingatan peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
2.4.4. Mengasosiasikan/Mengolah Informasi/Menalar(Associating)
Langkah keempat pendekatan saintifik yakni kegiatan
“mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar”. Sebagaimana
disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, kegiatan
tersebut adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik
informasi dari kegiatan eksperimen, mengamati, maupun dari kegiatan
mengumpulkan informasi.
Menurut Mulyasa (2014: 66), kemampuan mengolah informasi
melalui penalaran dan berpikir rasional merupakan kompetensi
penting yang harus dimiliki oleh peserta didik. Informasi yang
diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang dilakukan harus
diproses untuk menemukan katerkaitan suatu informasi dengan
informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi, dan
mengambil kesimpulan dari pola yang ditemukan.
Pengolahan informasi yang dilakukan meliputi pengolahan
informasi yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman
pemahaman materi sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda
dan bertentangan. Kompetensi yang diharapkan dari kegiatan
pengolahan informasi adalah peserta didik memiliki sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur,
dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
Kemampuan berpikir deduktif berbeda dengan induktif.
Menurut Hosnan (2014: 73) penalaran induktif adalah cara menalar
dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat nyata secara
individual atau spesifik menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
Sedangkan penalaran deduktif adalah penalaran yang dimulai dari
menerapkan hal-hal yang umum untuk dihubungkan ke dalam bagian-
bagian yang khusus.
Aktivitas mengumpulkan informasi menurut MPG SMP
Matematika Tahun 2013 (2013: 199) juga diistilahkan sebagai
kegiatan menalar, yaitu proses berpikir yang logis dan sistematis atas
fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh
simpulan berupa pengetahuan. Aktivitas menalar dalam konteks
pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak
merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.
Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan
mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam
peristiwa untuk dimasukkan menjadi penggalan memori. Selama
mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman
tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-
pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan
berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
2.4.5. Mengomunikasikan dan Membentuk Jejaring
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengomunikasikan hal yang telah
dipelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau
menceritakan hal yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan, dan menalar. Hasil tersebut disampaikan di kelas
dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik secara
individu maupun kelompok.
Membentuk jejaring atau networking menurut Permendikbud
Nomor 81A Tahun 2013 adalah kegiatan peserta didik untuk
membentuk jejaring di kelas. Kegiatan belajarnya adalah
menyampaikan hasil pengamatan atau menyampaikan kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Kompetensi yang dikembangkan adalah sikap jujur, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
singkat dan jelas, serta mengembangkan kemampuan berbahasa yang
baik dan benar.
Pada tahap ini menurut Hosnan (2014: 77), peserta didik
mempresentasikan kemampuan mereka mengenai hal yang telah
dipelajari dan peserta didik yang lain menanggapi. Tanggapan peserta
didik lain bisa berupa pertanyaan, sanggahan, atau dukungan tentang
materi presentasi. Ada empat sifat kelas dalam metode networking
atau pembelajaran kolaboratif, yaitu : guru dan peserta didik saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
berbagi informasi, guru dan peserta didik berbagi kewenangan, guru
sebagai mediator, dan menumbuhkan kelompok peserta didik yang
heterogen.
Pendekatan saintifik adalah proses kerja yang memenuhi kriteria
ilmiah yang lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning)
daripada penalaran deduktif (deductive reasoning). Dalam pendekatan
saintifik diperlukan adanya penalaran dan sikap kritis siswa dalam rangka
pencarian (penemuan). Agar dapat disebut ilmiah, metode pencarian
(method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat
diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang
spesifik. Karena itu metode ilmiah atau saintifik umumnya memuat
rangkaian kegiatan koleksi data atau fakta melalui observasi dan
eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis.
2.6. Buku Matematika Kelas VIII Pegangan Guru Kurikulum 2013
Jenis buku yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sangat
beragam. Menurut Muslich (2010: 24), dilihat dari segi isi dan fungsinya
buku pendidikan dapat dibedakan menjadi tujuh jenis. Salah satunya yaitu
buku yang berisi uraian rinci dan teknis tentang bidang tertentu. Buku ini
dipakai sebagai pegangan guru untuk memecahkan, menganalisis, dan
menyikapi permasalahan yang diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
2.5.1. Buku Teks Kurikulum 2013
Salah satu kelebihan Kurikulum 2013 adalah adanya buku teks.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun buku pegangan
untuk Kurikulum 2013. Buku tersebut disusun oleh tim yang dibentuk oleh
Kemendikbud. Kebijakan penyediaan buku pegangan guru dan siswa
dilakukan untuk menanggulangi kesalahan penerbit-penerbit buku pelajaran.
Menurut Bambang (2013), meskipun buku teks Kurikulum 2013
diterbitkan oleh pemerintah, tetap saja banyak dikeluhkan tentang isi,
bahasa, dan penyajiannya. Keluhan tersebut antara lain dalam buku teks
mata pelajaran Matematika SMP materinya terlalu tinggi, kurang sesuai
dengan kemampuan anak-anak yang baru lulus sekolah dasar. Berdasarkan
daftar pustaka yang disajikan, buku teks mata pelajaran Matematika
menggunakan buku-buku referensi untuk konsumsi mahasiswa Jurusan
Matematika. Contoh soal yang disajikan pun tidak berjenjang dari mudah ke
sukar, namun langsung ke persoalan yang sukar dipahami oleh peserta
didik. Bahkan, banyak soal latihan yang bobotnya setara dengan soal-soal
untuk Olimpiade Sains Nasional (OSN). Penulis buku mestinya menyadari
bahwa tidak semua siswa memiliki kemampuan matematika di atas rata-rata.
Materi yang sangat sukar bisa membuat anak-anak frustasi sehingga tidak
suka belajar Matematika. Jika dibandingkan dengan buku teks mata
pelajaran lain, buku teks Matematika memiliki jumlah halaman paling
banyak, yaitu sekitar 440 halaman. Jika materi ini mampu diselesaikan
dalam waktu dua semester, ini sesuatu yang luar biasa. Dalam buku teks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
Matematika juga dijumpai banyak salah ketik, khususnya dalam penulisan
simbol-simbol Matematika. Buku teks pegangan guru memiliki kesamaan
dengan buku teks pegangan siswa. Di buku pegangan guru terdapat
tambahan berupa deskripsi mengenai kegiatan yang akan dilakukan pada
suatu materi pembelajaran. Kesalahan yang terdapat pada buku teks siswa
dan buku teks pegangan guru sama.
Menurut Kemendikbud, sedikitnya ada dua faktor besar dalam
keberhasilan Kurikulum 2013. Pertama, faktor penentu, yaitu kesesuaian
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan
buku teks. Kedua, faktor pendukung yang terdiri dari tiga unsure, yaitu : (i)
ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang
mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum; (ii) penguatan peran
pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan; dan (iii) penguatan
manajemen dan budaya sekolah.
Buku Teks Matematika Pegangan Guru adalah buku yang dijadikan
pegangan guru pada jenjang tertentu, berisi bahan yang telah terseleksi, dan
berkaitan dengan bidang studi tertentu. Buku teks merupakan buku standar
yang disusun oleh pakar dalam bidangnya, biasanya dilengkapi sarana
pembelajaran (seperti pita rekaman), dan digunakan sebagai penunjang
program pembelajaran. Buku teks matematika pegangan guru tersebut harus
memiliki kelayakan isi, bahasa, penyajian dan kegrafikan pada setiap
jenjang pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
2.5.2. Identitas Buku Teks Matematika Pegangan Guru Kelas VIII
Kurikulum 2013
Judul Buku : Buku Guru Matematika
Kontributor Naskah : Abdur Rahman As’ari, Mohammad Tohir,
Erik Valentino, Zainul Imron, Ibnu Taufiq,
Nuniek Slamet Hariarti, dan Dana Arief
Lukmana.
Penelaah : Agung Lukito, Turmudi, dan Dadang
Juandi.
Tahun Terbit : 2014
Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang
Kemdikbud
Tebal Buku : vii, 415 halaman
Ukuran Buku : 25 cm
Buku Matematika Kelas VIII SMP/MTs Kurikulum 2013 ini ditulis
dengan berdasarkan pada materi dan kompetensi yang disesuaikan dengan
standar internasonal. Terkait materi misalnya, sebagai tambahan, sejak kelas
VII telah diajarkan tentang data dan peluang; pola dan barisan bilangan,
aljabar, bangun; serta transformasi geometri. Keseimbangan antara
matematika angka dan matematika pola dan bangun selalu dijaga.
Kompetensi pengetahuan bukan hanya sampai memahami secara
konseptual tetapi sampai kepada penerapan melalui pengetahuan prosedural
dalam pemecahan masalah matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
Kompetensi keterampilan berpikir juga diasah untuk dapat
memecahkan masalah yang membutuhkan pemikiran tingkat tinggi seperti
menalar, pemecahan masalah melalui permodelan, pembuktian, dan
perkiraan/pendekatan. Walaupun demikian, pembahasan materi selalu
didahului dengan pengetahuan konkret yang dijumpai peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari. Permasalahan konkret tersebut digunakan sebagai
jembatan untuk menuju ke dunia matematika abstrak melalui pemanfaatan
simbol-simbol matekatika yang sesuai melalui permodelan. Sesampainya
pada ranah abstrak, metode-metode matematika diperkenalkan untuk
menyelesaikan model permasalahan yang diperoleh dan mengembalikan
hasilnya pada ranah konkret.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan
yang digunakan dalam Kurikulum 2013, peserta didik diberanikan untuk
mencari dari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di
sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan
menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersedian kegiatan pada buku ini.
Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan
lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan
alam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
2.7. Silabus Matematika Kelas VIII Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2014/2015
Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar
mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu sebagai hasil dari
seleksi, pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum yang
dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan masing-masing sekolah
(Abdul, 2008).
Silabus dalam Kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor 58
merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang mencakup
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Materi Pembelajaran, Kegiatan
Pembelajaran, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber Belajar. Kompetensi
dasar yang diharapkan dapat dicapai siswa adalah (1) menunjukkan perilaku
ingin tahu dalam melakukan aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat
sebagai wujud implementasi penyelidikan sifat-sifat kubus, balok, prisma
dan limas serta bagian-bagiannya melalui alat peraga, (2) menentukan luas
permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas, dan (3) menaksir
dan menghitung volume permukaan bangun ruang yang tidak beraturan
dengan menerapkan geometri dasarnya.
2.8. Kerangka Berpikir
Pendekatan saintifik sebagai inti dari Kurikulum 2013 belum
diterapkan dengan maksimal di sekolah. Peneliti melaksanakan observasi di
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang merupakan sekolah yang masih
melaksanakan Kurikulum 2013. Masalah yang timbul adalah guru kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran mengingat buku teks
Kurikulum 2013 merupakan komponen yang penting dalam pembelajaran
agar sesuai dengan pendekatan saintifik. Guru melaksanakan pembelajaran
di kelas tidak sesuai dengan Buku Matematika Pegangan Guru Kurikulum
2013. Buku tersebut merupakan buku yang diterbitkan dan didistribusikan
oleh pemerintah, dan diharapkan menjadi pedoman pelaksanaan
pembelajaran saintifik.
Pendekatan saintifik adalah proses kerja yang berbasis pada bukti-
bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan
prinsip-prinsip penalaran yang spesifik, termasuk di dalamnya makna,
tujuan, dan komponen pendukung, serta peran guru. Tujuan kurikulum 2013
dicerminkan dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran di kelas dan buku
matematika Kurikulum 2013 menjabarkan usaha minimal yang harus
dilaksanakan guru untuk mencapai pembelajaran yang sesuai dengan
Kurikulum 2013.
Pengamatan dan penelitian terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru melalui dokumentasi video yang telah
dideskripsikan akan menghasilkan data untuk dianalisis berdasarkan Rubrik
penilaian. Rubrik tersebut digunakan untuk melihat dan menghitung
kesesuaian tahap pembelajaran dan sejauh mana pembelajaran yang
dilaksnakan sesuai dengan Kurikulum 2013, dilihat dari nilai hasil penilaian
dan kriteria hasilnya. Selain itu, analisis hasil wawancara dengan guru dan
siswa membantu dalam melihat bagaimana kegiatan pembelajaran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
penggunaan buku dalam pembelajaran dilakukan. Hasil pengamatan
dirujukkkan pada tabel kriteria pelaksanaan pembelajaran apakan sudah
sesuai dengan pendekaatan saintifik atau masih kurang sesuai. Dengan
memperhatikan hasil wawancara, dapat diketahui faktor-faktor pendukung
dan faktor-faktor yang melemahkan dalam kegiatan pembelajaran.
Hasil analisis yang telah didapat akan menunjukkan sejauh mana
pembelajaran yang dilaksanakan di kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta sesuai dengan pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013 dan
menjadi evaluasi untuk perbaikan kedepan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan
informasi mengenai status suatu gejala menurut apa adanya pada saat
penelitian dilakukan (Arikunto, 2006: 10). Analisis terhadap buku teks
Matematika Pegangan Guru SMP Kelas VIII Kurikulum 2013 di SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta meliputi dua hal. Pertama, peran buku
pegangan guru dalam mendukung perencanaan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik dan yang kedua, mengenai pelaksanaan pembelajaran
di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dan kesesuaiannya dengan Kurikulum
2013.
Teknik kualitatif dipakai sebagai pendekatan dalam penelitian ini.
Teknik ini digunakan untuk memahami realitas rasional sebagai realitas
subjektif. Proses observasi dan wawancara mendalam diutamakan dalam
pengumpulan data.
3.2. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini tidak dikenal istilah populasi dan sampel
karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berupa studi kasus
tentang pembelajaran yang berlangsung di kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta pada materi Bangun Ruang Sisi Datar dan penggunaan Buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
Matematika Kelas VIII Pegangan Guru Kurikulum 2013. Dijelaskan oleh
Sugiyono (2010: 298) bahwa dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan
populasi karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada
pada situasi sosial dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi,
tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki
kesamaaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari.
Selain analisis terhadap penggunaan buku teks, penelitian ini juga
menganalisis pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013 yakni
pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Pada penelitian kualitatif
responden atau subjek disebut dengan istilah informan, yaitu orang yang
memberi informasi tentang data yang diinginkan berkaitan dengan
penelitian yang sedang dilaksanakan.
3.3. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer karena
data-data yang ada diperoleh secara langsung melalui pengamatan,
wawancara, dan dokumentasi. Sumber data utama dalam penelitian ini
berupa dokumentasi kegiatan pembelajaran dengan materi Bangun Ruang
Sisi Datar di kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, hasil wawancara
dengan guru mata pelajaran, dan hasil wawancara dengan beberapa siswa.
Sumber lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah contoh
kerangka pembelajaran saintifik dari Materi Pelatihan Guru (MPG) tentang
Implementasi Kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2013. Materi
pelatihan ini relevan dengan masalah yang sedang diteliti, lembaga yang
menerbitkan merupakan lembaga yang terjamin keabsahannya dan materi
pelatihan yang diterbitkan dapat dipertanggungjawabkan.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan mendokumentasikan kegiatan pembelajaran kelas 8E SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta dan metode wawancara. Dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data di lapangan. Deskripsi data yang diperoleh dibandingkan
dengan panduan kegiatan pembelajaran menurut MPG Matematika SMP
Tahun 2013. Data yang diperoleh kemudian diberi persentase skor pada
setiap tahap pembelajaran yang diamati.
Analisis dilakukan dengan memberikan skor pada setiap indikator
untuk setiap tahapan pembelajaran yang dilaksanakan. Kriteria skor yang
digunakan untuk memberikan penilaian disesuaikan dengan jumlah tahapan
pembelajaran sehingga diperoleh persentase untuk melihat sejauh mana
buku pegangan guru membantu persiapan dan kegiatan pembelajaran di
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
Kegiatan wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran
Matematika sebagai narasumber. Wawancara ini dilakukan untuk
memperoleh gambaran yang jelas tentang pembelajaran yang berlangsung,
tentang penggunaan buku Matematika pegangan guru, dan tentang
kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik Kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
2013 di Kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Untuk melengkapi
data yang diperoleh dilakukan pula wawancara dengan beberapa peserta
didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas 8E.
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah rubrik penialaian tahapan
pembelajaran yang diterbitkan MPG SMP Matematika Tahun 2013 dan
panduan pertanyaan wawancara. Instrumen yang berupa rubrik penilaian
digunakan untuk menilai tahapan pembelajaran yang dilaksanakan guru.
Instrumen rubrik penilaian yang digunakan adalah panduan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran saintifik yang terdapat dalam Materi Pelatihan Guru
(MPG) Implementasi Kurikulum 2013 SMP Matematika yang diterbitkan
oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
3.5.1. Instrumen Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran Saintifik
Tabel 3.1
Rubrik Penilaian Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Saintifik
Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang
dengan pengalaman peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya.
2 Mengajukan pertanyaan menantang.
3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran.
4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait
dengan materi pembelajaran.
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan
1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai
peserta didik.
2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya,
individual, kerja kelompok, dan melakukan
observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan Materi Pelajaran
1 Kemampuan menyesuiakan materi dengan
tujuan pembelajaran.
2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan, perkembangan
Iptek , dan kehidupan nyata.
3 Menyajikan pembahasan materi
pembelajaran dengan tepat.
4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah
ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai.
2 Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut.
4 Menguasai kelas.
5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan
kontekstual.
6 Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
(nurturant effect).
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan.
Penerapan Pendekatan scientific
1 Memberikan pertanyaan mengapa dan
bagaimana.
2 Memancing peserta didik untuk bertanya.
3 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba.
4 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati.
5 Memfasilitasi peserta didik untuk
menganalisis.
6 Memberikan pertanyaan peserta didik untuk
menalar (proses berfikir yang logis dan
sistematis).
7 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk
berkomunikasi.
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam
Pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
sumber belajar pembelajaran.
2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
media pembelajaran.
3 Menghasilkan pesan yang menarik.
4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
sumber belajar pembelajaran.
5 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
media pembelajaran.
Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik
melalui interaksi guru, peserta didik, sumber
belajar.
2 Merespon positif partisipasi peserta didik.
3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons
peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan
4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif.
5 Menumbuhkan keceriaan atau antuisme peserta
didik dalam belajar.
Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam
Pembelajaran
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
lancar.
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar.
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan peserta didik.
2 Memberihan tes lisan atau tulisan .
3 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan
portofolio.
4 Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan kegiatan berikutnya dan
tugas pengayaan.
Jumlah
3.5.2. Pertanyaan Pedoman Wawancara Guru dan Siswa SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta
3.5.2.1. Pedoman Wawancara Guru
1. Sejak kapan Ibu melaksanakan kegiatan pemb
top related