new plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 2015. 11. 11. · dengan pendekatan saintifik...

155
i ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DI KELAS 8E SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika oleh Giovannia Esya Nirmala Bestari 101414065 PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013

    DI KELAS 8E SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

    PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

    skripsi

    disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Matematika

    oleh

    Giovannia Esya Nirmala Bestari 101414065

    PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2015

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    “Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat serta

    keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan . Dan pengetahuan adalah

    hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai

    cinta”

    Kahlil Gibran

    Kupersembahkan karya ini untuk:

    Allah Bapa di surga, Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Santo Giovanni yang telah

    memberikan berkat dan penyertaan-Nya kepada penulis.

    Mama dan Papa tercinta yang dengan semangat membantu, tak pernah lupa mendoakan,

    dan senantiasa memberi dukungan moril dan materil.

    Anak tercintaku yang menjadi semangat bagi penulis menyelesaikan skripsi ini.

    Adikku tersayang yang dengan setia mendukung dan memberikan banyak bantuan dan

    doa bagi penulis.

    Sahabat serta teman-temanku, terima kasih atas kebersamaan, dukungan serta doanya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRAK

    Giovannia Esya Nirmala Bestari. 2015. ANALISIS PELAKSANAAN

    PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013

    DI KELAS 8E SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA PADA MATERI

    BANGUN RUANG SISI DATAR. Skripsi. Program Studi Pendidikan

    Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.

    Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui sejauh mana kegiatan

    pembelajaran di kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dilaksanakan sesuai

    dengan Kurikulum 2013 yakni dengan menggunakan pendekatan saintifik, (2)

    mengetahui apakah Buku Teks Matematika SMP Kelas VIII Pegangan Guru

    Kurikulum 2013 dapat mendukung pelaksanan proses pembelajaran saintifik di kelas 8E

    SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang

    berupa studi kasus tentang pembelajaran yang berlangsung di kelas 8E SMP Pangudi

    Luhur 1 Yogyakarta pada materi Bangun Ruang Sisi Datar dan penggunaan Buku

    Matematika Kelas VIII Pegangan Guru Kurikulum 2013. Data dalam penelitian ini

    berupa dokumentasi hasil observasi kegiatan pembelajaran, hasil wawancara dengan

    guru mata pelajaran, dan hasil wawancara dengan beberapa peserta didik. Hasil

    penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di

    kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta materi Bangun Ruang Sisi Datar kurang

    sesuai dengan yang diidealkan dalam Kurikulum 2013 dengan persentasi 55,6%

    berdasarkan MPG Matematika SMP Tahun 2013. Kegiatan pembelajaran dibagi

    menjadi 3 tahap yaitu, (a) tahap pendahuluan pembelajaran yang dilaksanakan kurang

    sesuai dengan Kurikulum 2013 dengan persentase 55,6%, (b) tahap inti pembelajaran

    yang dilaksanakan cukup sesuai dengan Kurikulum 2013 dengan persentase 61,1%, dan

    (c) tahap penutup pembelajaran yang dilaksanakan kurang sesuai dengan Kurikulum

    2013 dengan persentase 50,0%. (2) Rumusan masalah pada nomor 2 tidak dapat dijawab

    karena intensitas penggunaan Buku Matematika Kelas VIII Pegangan Guru Kurikulum

    2013 sangat minim pada saat proses pembelajaran di kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1

    Yogyakarta pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Faktor-faktor penyebab penggunaan

    buku minim yaitu (a) peserta didik mengalami kesulitan memahami materi yang ada di

    dalam buku, (b) tingkat kesulitan soal dalam buku cukup tinggi, (c) terdapat banyak

    kesalahan cetak, (d) guru menggunakan sumber belajar lain, (e) waktu yang disediakan

    guru kurang mencukupi untuk melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan langkah-

    langkah yang ada di dalam buku, (f) keterlambatan pendistribusian buku ke sekolah-

    sekolah, dan (f) guru memilih menggunakan modul pribadi untuk melaksanakan

    kegiatan pembelajaran.

    Kata kunci: Analisis Kegiatan Pembelajaran. Pendekatan Saintifik. Buku Matematika

    Kelas VIII Pegangan Guru.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRACT

    Giovannia Esya Nirmala Bestari. 2015. ANALYZE OF IMPLEMENTATION

    LEARNING WITH SCIENTIFIC APPROACH CURRICULUM 2013 IN 8E

    CLASS OF PANGUDI LUHUR 1 JUNIOR HIGH SCHOOL IN GEOMETRY

    FLAT SIDE TOPIC. Skrips. Matehmatic Education Courses. Departement of

    Mathematic Education and Science. Faculty of Teacher Training and Education.

    Sanata Dharma University. Yogyakarta. The research aims to (1) determine the

    extent of learning activities in 8E class of Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High

    School are carried out in accordance with Curriculum 2013 with scientific approach, (2)

    determine whether the Mathematic 8th Grade teacher’s textbook Curriculum 2013 can

    support the learning process of scientific approach in 8E claas of Pangudi Luhur 1

    Junior High School. This research is qualitative resear in the foem of case stidies about

    the learning that takes place in 8E class of Pangudi Luhur 1 Junior High School in

    Geometry Flat Side Topic and use of Mathematic 8th Grade teacher’s textbook

    Curriculum 2013. Datas in this research are documentation of the observation of

    learning activities, interviews with teachers, and interviews with several students. This

    result of research indicate that (1) learning activities carried out in 8E class of Pangudi

    Luhur 1 Yogyakarta Junior High School in Geometry Flat Side topic less according to

    the Curriculum 2013 with a percentage of 56,6% based MPG Matematika SMP 2013.

    Learning activities are devided into three phases, (1) the preliminary stage of learning

    that was carried out less accordanced with Curriculum 2013 with a percentage 55,6%,

    (2) the core stage of learning that was carried out sufficient accordanced with scientific

    approach Curriculum 2013 with a percentage 61,1%, and (3) the closing atge of learning

    that was carried out out less accordanced with Curriculum 2013 with a percentage

    50,0%, (2) the problem number 2 can not be answered because of the intensity of the

    use of Mathematic 8th Grade teacher’s textbook Curriculum 2013 is very minimal

    during the learning process in 8E class of Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High

    School in Geometry Flat Side topic. Factors causing the intensity of use is minimal are

    (a) students have difficult to understand material in the book, (b) the difficulty level of

    the questions in the book is quite high , (c) there are a lot of typographical errors, (d)

    teachers use the other books, (e) there is insufficient time to carry out the study in

    accordance with the scientific approach, (f) overdue books distributed to schools, and (f)

    theachers chose to use handouts for learning process.

    Key word: Analyze of learning implementation. Scientific approach Curriculum 2013.

    Mathematic 8th Grade teacher’s textbook Curriculum 2013.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat

    dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

    Pelaksanaan Pembelajaran dan Penggunaan Buku Matematika Pegangan Guru kelas

    VIII Kurikulum 2013 Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1

    Yogyakarta”.

    Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

    Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan

    Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, bantuan, dan dukungan dari

    berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis

    mengucapkan terima kasih kepada

    1. Robertus Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Hongki Julie, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika,

    Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    3. Chatarina Enny Murwaningtyas, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik

    yang telah membimbing penulis selama penulis menempuh pendidikan di

    Universitas Sanatha Dharma Yogyakarta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    4. Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah

    berkenan menyediakan waktu, tenaga, pikiran, dan kesabaran untuk

    membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik..

    5. Yosep Anton Utmiyadi, FIC, S.Pd., selaku Kepala SMP Pangudi Luhur 1

    Yogyakarta yang berkenan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

    penelitian.

    6. C. Peni Suryaningtyas, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

    yang telah membantu penulis dalam mengurus izin penelitian.

    7. Fransiska Anggar Cahyanti, S.Pd., selaku Guru Mata Pelajaran Matematika

    SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah membantu penulis selama

    melakukan penelitian.

    8. Peserta didik kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, yang telah membantu

    penulis selama melakukan penelitian, terutama Ferdianus David Jevon, Guido

    Seno Danardanto, Glorika Hasiana, Marcel Ave Tetuko, dan Anja Harsanto

    yang telah bersedia diwawancarai penulis untuk kepentingan penelitian.

    9. Segenap dosen JPMIPA, khususnya dosen-dosen Program Studi Pendidikan

    Matematika, yang telah mendidik dan membagi pengetahuan serta pengalaman

    yang sangat bermanfaat kepada penulis.

    10. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA, atas segala bantuan, keramahan, dan

    kerja sama yang baik selama penulis menempuh pendidikan hingga selesainya

    skripsi ini.

    11. Mama dan Papa tersayang, Justinus Sakti Hernawan dan Vincentia Endah

    Tursilowati atas segala bantuan, doa, cinta, perhatian, nasihat, dan semangat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    yang diberikan selama ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi hadiah kecil yang

    membanggakan.

    12. Adik tersayang, Theodorus Cagar Binara Betananda dan sepupu tersayang,

    Yuliana Triwardhani, serta keluarga besar penulis, atas doa dan dukungan yang

    diberikan.

    13. Anakku tercinta, Hillarius Rakabuming Arsenio Pratama, yang telah menjadi

    semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    14. Sahabat-sahabatku, Claudia Meta H., Desianty Natalia, Dewi Kartika S., Istri

    Candra W. yang selalu memberikan bantuan, dukungan, dan semangat selama

    penulis menempuh perkuliahan dan menyusun skripsi ini.

    15. Semua teman Pendidikan Matematika angkatan 2010 dan semua pihak yang

    tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu penulis dalam

    menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

    segala saran dan kritik yang membangun selalu penulis harapkan demi perbaikan skripsi

    ini pada masa yang akan datang. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca

    dan bagi perkembangan serta kemajuan pendidikan.

    Yogyakarta, 13 Agustus 2015

    Penulis,

    Giovannia Esya Nirmala Bestari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii

    HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN...............................................................iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. ii

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…..............................................................v

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ....................................................... vi

    ABSTRAK ............................................................................................................ vii

    ABSTRACT..........................................................................................................viii

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

    BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1

    1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6

    1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

    1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

    1.5. Batasan Istilah ........................................................................................... 8

    1.5.1. Analisis. ............................................................................................. 8

    1.5.2. Pendekatan Saintifik .......................................................................... 8

    1.5.3. Buku Teks Matematika Pegangan Guru ............................................ 9

    1.5.4. Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII Semester 2. ................. 9

    1.6. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................................... 9

    1.6.1. Bagian Awal ...................................................................................... 9

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    1.6.2. Bagian Isi ......................................................................................... 10

    1.6.3. Bagian Penutup ................................................................................ 10

    BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................ 11

    2.1. Analisis ................................................................................................... 11

    2.2. Belajar dan Pembelajaran ....................................................................... 11

    2.3. Pendekatan Saintifik ................................................................................ 13

    2.4. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran .............................................. 17

    2.5. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran ................ 20

    2.4.1. Mengamati (Observing) ................................................................... 20

    2.4.2. Menanya (Questioning) ................................................................... 22

    2.4.3. Melakukan Eksperimen dan Mengumpulkan Informasi ................. 25

    2.4.4. Mengasosiasikan/Mengolah Informasi/Menalar(Associating) ........ 27

    2.4.5. Mengomunikasikan dan Membentuk Jejaring ................................. 29

    2.6. Buku Matematika Kelas VIII Pegangan Guru Kurikulum 2013 ............ 30

    2.5.1. Buku Teks Kurikulum 2013 ............................................................ 31

    2.5.2. Identitas Buku Teks Matematika Pegangan Guru ........................... 33

    2.7. Silabus Matematika Kelas VIII ............................................................... 35

    2.8. Kerangka Berpikir ................................................................................... 35

    BAB 3 METODE PENELITIAN .......................................................................... 38

    3.1. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 38

    3.2. Subjek Penelitian .................................................................................... 38

    3.3. Data dan Sumber Data ............................................................................ 39

    3.4. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 40

    3.5. Instrumen Penelitian ............................................................................... 41

    3.5.1. Instrumen Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran Saintifik ................ 42

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    3.5.2. Pertanyaan Pedoman Wawancara Guru dan Siswa ......................... 44

    3.5.2.1. Pedoman Wawancara Guru ...................................................... 44

    3.5.2.2. Pedoman Wawancara Siswa..................................................... 46

    3.6. Metode Analisis Data .............................................................................. 46

    BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ......................................... 50

    4.1. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 50

    4.2. Data Penelitian ........................................................................................ 55

    4.2.1. Data Hasil Observasi ....................................................................... 56

    4.2.2. Data Hasil Wawancara .................................................................... 60

    4.3.1. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran .............................................. 65

    4.3.2. Kegiatan Inti .................................................................................... 68

    4.3.3. Kegiatan Penutup ............................................................................. 74

    4.3.4. Analisis Penggunaan Buku Pegangan Guru Kurikulum 2013 ........ 76

    4.4. Pembahasan ............................................................................................ 78

    4.4.1. Pembahasan Hasil Analisis Setiap Tahapan Pembelajaran ............. 79

    4.4.1.1. Tahap Pendahuluan Pembelajaran ........................................... 79

    4.4.1.2. Tahap Inti Pembelajaran........................................................... 81

    4.4.1.3. Tahap Penutup Pembelajaran ................................................... 95

    4.4.2. Pembahasan Hasil Analisis Keseluruhan Tahapan Pembelajaran ... 96

    4.4.3. Pembahasan Hasil Analisis Penggunaan Buku ............................. 102

    BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 105

    5.1. Simpulan ............................................................................................... 105

    5.2. Saran ..................................................................................................... 106

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 107

    LAMPIRAN ........................................................................................................ 111

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Pedoman Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Saintifik…………. 38

    Tabel 3.2 Kriteria Hasil Persentase……………………………………….. 44

    Tabel 4.1 Tahap Pembelajaran Pertemuan 1……………………………… 51

    Tabel 4.2 Aspek Apersepsi dan Motivasi…………………………………. 61

    Tabel 4.3 Aspek Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan……… 61

    Tabel 4.4 Perolehan Skor Kegiatan Pendahuluan………………………… 62

    Tabel 4.5 Aspek Penguasaan Materi Pelajaran…………………………… 63

    Tabel 4.6

    Tabel 4.7

    Aspek Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik………

    Aspek Penerapan Pendekatan Saintifik………………………...

    63

    64

    Tabel 4.8 Aspek Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam

    Pembelajaran…………………………………………………… 64

    Tabel 4.9 Aspek Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran…………… 65

    Tabel 4.10 Aspek Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam

    Pembelajaran……………………………………………………

    65

    Tabel 4.11 Perolehan Skor Kegiatan Inti Pembelajaran……………………. 66

    Tabel 4.12 Aspek Kegiatan Penutup Pembelajaran………………………… 67

    Tabel 4.13 Perolehan Skor Kegiatan Penutup Pembelajaran………………. 67

    Tabel 4.14 Persentase Tahap Pembelajaran………………………………… 68

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia

    seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Tujuan tersebut dapat

    dicapai melalui terselenggaranya pendidikan bermutu yang diatur dalam

    sistem pendidikan nasional. Semua kegiatan pendidikan baik di jalur

    pendidikan formal, nonformal, dan informal diarahkan untuk mencapai

    tujuan pendidikan nasional.

    Pemerintah dengan persetujuan DPR mulai melaksanakan Kurikulum

    2013 pada bulan Juli tahun 2013. Pelaksanaan Kurikulum 2013 oleh

    pemerintah dipandang sebagai hal yang mendesak walaupun ditilik dari segi

    persiapan pelaksanaan Kurikulum 2013 masih belum sempurna bahkan

    dapat dikatakan mengkhawatirkan. Kurikulum 2013 didefinisikan sebagai

    seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran,

    dan cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

    pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian

    dengan kekhasan, kondisi, dan potensi daerah, satuan pendidikan,

    kompetensi lulusan pada satuan pendidikan dan peserta didik.

    Perubahan yang diinginkan dengan diberlakukannya Kurikulum 2013

    adalah sekolah sebagai keluarga dan tempat pergaulan sosial, perubahan

    dari kebiasaan menghafal menjadi kebiasaan berfikir, dari pasif menjadi

    aktif, dari IQ Fixed Mindset menjadi Growth Mindset, dari pengaruh

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    wibawa guru menjadi fun and enjoyment, dari paper based menjadi

    attitude and activity based, dari parsial sales menjadi integrated

    convergence, dan dari “what we have” menjadi “what we develop” (MPG

    SMP Matematika, 2013). Bagaimana mencapai perubahan tersebut? Hal ini

    menjadi pertanyaan banyak pihak yang terkait dengan diberlakukannya

    Kurikulum 2013 ini.

    Kurikulum 2013 identik dengan pelaksanaan pendekatan ilmiah

    (pendekatan saintifik) dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran

    dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Oleh karena itu, Kurikulum

    2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran.

    Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan

    pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam

    pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuwan

    lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning) daripada

    penalaran deduktif (deductive reasoning).

    Disebutkan dalam Materi Pelatihan Guru (MPG) Matematika 2013,

    proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah harus dipandu dengan

    kaida-kaidah pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikan penonjolan

    dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan

    tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus

    dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria

    ilmiah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Pendekatan ilmiah (scientific approac) dalam pembelajaran semua

    mata pelajaran meliputi menggali informasi melaui pengamatan, bertanya,

    percobaan, mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi,

    dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, menyimpulkan, dan mencipta.

    Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu pendekatan ilmiah ini

    tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini,

    proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat

    ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah.

    Proses belajar mengajar dalam Kurikulum 2013 merupakan inti dari

    pendidikan. Komponennya adalah guru, siswa, media pembelajaran dan

    sumber belajar. Semua komponen tersebut memiliki kaitan yang erat karena

    suksesnya pendidikan tergantung dari perpaduan komponen-komponen

    tersebut. Salah satu komponen penunjang keberhasilan proses pembelajaran

    adalah sumber belajar atau buku teks yang digunakan oleh siswa dan guru.

    Keberadaan buku teks memberikan pengaruh yang besar karena Kurikulum

    2013 menggunakan pendekatan ilmiah pada setiap proses pembelajarannya.

    Kesulitan yang dialami oleh guru adalah banyaknya materi pembelajaran.

    Hal ini menyebabkan siswa tidak bisa meyerap dengan baik materi yang

    disampaikan guru. Dalam proses pembelajaran guru memiliki keterbatasan

    waktu dalam menyampaikan materi. Salah satu strategi dalam mengatasi

    masalah tersebut adalah memilih dan memfasilitasi peserta didik dengan

    buku teks yang memadai agar hasil belajar menjadi optimal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    Buku teks yang benar adalah buku teks yang dapat membantu siswa

    untuk memecahkan masalah yang sederhana maupun rumit, tidak

    menimbulkan persepsi yang salah, serta dapat dipertanggungjawabkan

    kebenarannya sesuai dengan kaidah keilmuan (Pusat Perbukuan, 2005).

    Saat ini buku teks yang dijadikan sebagai sumber belajar siswa dan buku

    pegangan guru adalah Buku Sekolah Elektronik (BSE) yang diterbitkan oleh

    pemerintah yang dianggap telah menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran

    Kurikulum 2013.

    Penulis melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP

    Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Sekolah ini telah menerapkan Kurikulum

    2013. Buku teks yang digunakan belum mencukupi bahkan buku-buku

    tersebut baru diterima pihak sekolah setelah 1 bulan proses pembelajaran

    berlangsung. Keterlambatan pengadaan buku teks siswa dan guru

    mengakibatkan persiapan pembelajaran guru mengalami kekacauan. Materi

    yang dirasa terlalu dipaksakan juga mengakibatkan guru terburu-buru dalam

    mengajar. Guru juga mengeluhkan sulit merancang proses pembelajaran

    Kurikulum 2013 yakni pembelajaran ilmiah atau pembelajaran saintifik.

    Persiapan pembelajaran erat kaitannya dengan tingkat kemampuan

    dan pengetahuan guru tentang Kurikulum 2013. Sebenarnya para guru telah

    diberi pelatihan Kurikulum 2013, namun pemahaman terhadap Kurikulum

    2013 dianggap kurang memadai karena waktu pelaksanaan pelatihan juga

    agak terlambat. Para guru masih mengalami kesulitan dalam menyusun

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ). Guru juga mengalami kesulitan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    dalam mencari sumber belajar lain di luar buku teks. Siswa juga sulit

    memahami alur pembelajaran yang terdapat dalam buku siswa maupun

    langkah-langkah yang diterapkan oleh guru. Kadang-kadang guru harus

    menafsirkan sendiri materi dan pendekatan ilmiah yang harus diberikan

    kepada siswa karena kurangnya pelatihan dan sosialisai yang diberikan oleh

    pemerintah.

    Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat dan menentukan hasil yang

    telah dicapai dalam kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan pendekatan

    saintifik sesuai dengan Kurikulum 2013. Evalusi sebagai tujuan utama

    dalam setiap pelaksanaan kegiatan menjadi dasar pelaksanaan penelitian ini.

    hasil evalusi menunjukkan ketercapaian tujuan pembelajaran dengan

    melihat efektivitas pelaksanaan kurikulum dan melihat efektivitas

    penggunaan sarana penunjang dalam penelitian ini buku sumber belajar

    dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum 2013.

    Materi yang menjadi dasar penelitian dalam skripsi ini adalah

    Bangun Ruang Sisi Datar. Materi Bangun Ruang Sisi Datar adalah materi

    Semester 2 bab keempat dengan 7 sub bab. Isi sub bab pertama sampai

    ketujuh adalah menentukan luas permukaan kubus dan balok, menentukan

    luas permukaan prisma, menentukan luas permukaan limas, menentukan

    volume kubus dan balok, menentukan volume prisma, menentukan volume

    limas, dan menafsir luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar

    tidak beraturan. Alasan utama penulis memillih materi ini adalah ketika

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    penulis melakukan penelitian, materi inilah yang sedang diajarkan di SMP

    Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

    1.2. Rumusan Masalah

    Menurut Kurikulum 2013 peran guru adalah sebagai fasilitator

    pembelajaran, pelatih kolaborator, navigator pengetahuan, mitra belajar, dan

    pembimbing atau konselor. Guru dituntut memberikan lebih banyak

    alternatif dan tanggung jawab kepada siswa dalam proses pembelajaran.

    Hal yang mendukung agar peran guru tersebut dapat tercapai adalah

    adanya proses yang mendukung kreativitas guru dalam pembelajaran

    dengan menggunakan pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik yaitu

    adanya proses mengamati, menanya, menalar, mencoba, menarik

    kesimpulan, dan membentuk jejaring. Dalam hal ini guru berperan penting

    dalam perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian.

    Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut :

    (1) Sejauh mana kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas 8E

    SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta sesuai dengan Kurikulum 2013

    yakni dengan menggunakan pendekatan saintifik?

    (2) Apakah Buku Teks Matematika SMP Kelas VIII Pegangan Guru

    Kurikulum 2013 dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran di

    kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta agar sesuai dengan

    pendekatan saintifik?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    1.3. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, dapat diketahui

    tujuan dalam penelitian ini, yaitu :

    (1) Untuk mengetahui sejauh mana kegiatan pembelajaran di kelas 8E

    SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dilaksanakan sesuai dengan

    Kurikulum 2013 yakni dengan pendekatan saintifik.

    (2) Untuk mengetahui apakah Buku Teks Matematika SMP Kelas VIII

    Pegangan Guru Kurikulum 2013 dapat mendukung pelaksanan

    pembelajaran di kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta sesuai

    dengan pendekatan saintifik.

    1.4. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa

    pihak. Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut.

    (1) Bagi guru, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi terhadap

    kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan Kurikulum 2013.

    (2) Bagi guru, penelitian ini membantu dalam memahami peran Buku

    Teks Matematika Kelas VIII Pegangan Guru terhadap pembelajaran

    dengan pendekatan saintifik.

    (3) Bagi sekolah, penelitian ini memberikan masukan dalam kegiatan

    pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan memberikan informasi

    tentang peran Buku Teks Matematika Kelas VIII Pegangan Guru

    dalam pembelajaran Kurikulum 2013.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    (4) Bagi Dinas Pendidikan, penelitian ini memberikan masukan mengenai

    manfaat Buku Teks Matematika Kelas VIII Pegangan Guru dalam

    penyusunan pembelajaran yang sesuai dengan Pendekatan Saintifik

    Kurikulum 2013.

    (5) Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan masukan

    dalam menggunakan Buku Teks Matematika Kelas VIII Pegangan

    Guru, khususnya pada saat penulis telah menjadi guru dan harus

    mengajar dengan menggunakan pendekatan saintifik.

    1.5. Batasan Istilah

    Penegasan istilah dilakukan untuk memperoleh pengertian yang sama

    tentang istilah dan membatasi ruang lingkup permasalahan sesuai dengan

    tujuan dalam penelitian. Istilah-istilah yang perlu diberi penegasan dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut.

    1.5.1. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya

    dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk

    memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

    1.5.2. Pendekatan Saintifik adalah proses kerja yang memenuhi kriteria

    ilmiah yang lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning)

    daripada penalaran deduktif (deductive reasoning), diperlukan adanya

    penalaran dan sikap kritis siswa dalam rangka pencarian (penemuan), harus

    berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan

    terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    1.5.3. Buku Teks Matematika Pegangan Guru adalah buku yang

    dijadikan pegangan guru pada jenjang tertentu, berisi bahan yang telah

    terseleksi, dan berkaitan dengan bidang studi tertentu. Buku teks merupakan

    buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidangnya, biasanya dilengkapi

    sarana pembelajaran (seperti pita rekaman), dan digunakan sebagai

    penunjang program pembelajaran. Buku teks matematika pegangan guru

    tersebut harus memiliki kelayakan isi, bahasa, penyajian dan kegrafikan

    pada setiap jenjang pendidikan.

    1.5.4. Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII Semester 2 meliputi

    tujuh sub bab yang akan dipelajari oleh siswa. Bagian pertama adalah

    menentukan luas permukaan kubus dan balok, kedua menentukan luas

    permukaan prisma, ketiga menentukan luas permukaan limas, keempat

    menentukan volume kubus dan balok, kelima menentukan volume prisma,

    keenam menentukan volume limas, dan terakhir menaksir luas permukaan

    dan volume bidang sisi datar tidak beraturan.

    1.6. Sistematika Penulisan Skripsi

    Secara garis besar penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu

    bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.

    1.6.1. Bagian Awal

    Bagian awal memuat halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan,

    motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan

    daftar lampiran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    1.6.2. Bagian Isi

    Bagian isi terdiri dari 5 bab, yaitu:

    BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan

    masalah, tujuan, manfaat, penegasan istilah, dan sistematika penulisan

    skripsi.

    BAB II : Landasan teori, berisi teori-teori yang mendukung

    pelaksanaan penelitian dan kerangka berfikir.

    BAB III : Metode penelitian, berisi pendekatan penelitian,

    subjek penelitian, desain penelitian, metode pengumpulan data,

    instrumen penelitian, dan analisis data.

    BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan, berisi deskripsi

    subjek penelitian dan data hasil penelitian serta pembahasannya.

    BAB V : Penutup, berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran

    peneliti.

    1.6.3. Bagian Penutup

    Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan,

    lampiran-lampiran yang melengkapi uraian pada bagian isi dan tabel-tabel

    yang digunakan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1. Analisis

    Pusat Bahasa Depdiknas (2008: 60) menyebutkan bahwa analisis

    adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan

    bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian

    yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Sedangkan analisis dalam

    Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penguraian suatu pokok atas

    berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan

    antarbagian untuk memperoleh pengertian yg tepat dan pemahaman arti

    keseluruhan.

    Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan

    penelaahaan dan penilaian kegiatan pembelajaran di kelas 8E SMP Pangusi

    Luhur 1 Yogyakarta materi Bangun Ruang Sisi Datar dan Buku Teks

    Matematika Pegangan Guru Kelas VIII implementasi Kurikulum 2013

    terbitan Dinas Pendidikan Nasional.

    2.2. Belajar dan Pembelajaran

    Belajar merupakan proses yang dilakukan manusia sepanjang

    hayatnya. Dengan potensi yang dimilikinya, manusia belajar untuk

    memperbaiki kualitas hidupnya supaya menjadi lebih baik. Hal ini senada

    dengan pendapat Darsono (2000 : 4) yang menyatakan bahwa belajar

    merupakan suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan

    pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap.

    Perubahan perilaku tersebut merupakan hasil interaksi berbagai

    macam unsur dalam belajar. Dalam hal ini belajar dipandang sebagai suatu

    sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yaitu:

    (1) pembelajar, yakni peserta didik, warga belajar, atau siswa;

    (2) rangsangan (stimulus) indera pembelajar, dapat berupa warna atau

    suara, di mana pembelajar harus fokus pada stimulus tertentu agar

    dapat belajar dengan optimal;

    (3) memori pembelajar, yakni berisi kemampuan seperti pengetahuan

    keterampilan, sikap, dan tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi

    memori.

    Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik yang

    secara implisit terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan

    mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan

    (Uno, 2006 : 2). Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung

    serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal

    balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan

    tertentu. Proses pembelajaran adalah proses yang bersifat eksternal yang

    sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku.

    Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

    Pendidikan Nasional, pembelajaran merupakan proses interaksi peserta

    didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 juga disebutkan bahwa pembelajaran

    merupakan usaha sengaja, terarah, dan bertujuan oleh seseorang atau

    sekelompok orang (termasuk guru dan penulis buku pelajaran) agar orang

    lain (termasuk peserta didik), dapat memperoleh pengalaman yang

    bermakna. Usaha ini merupakan kegiatan yang berpusat pada kepentingan

    peserta didik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

    merupakan proses yang mengandung serangkaian perbuatan antara guru,

    peserta didik, dan sumber belajar pada suatu lingkungan yang berlangsung

    dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu dan memperoleh

    pengalaman yang bermakna.

    2.3. Pendekatan Saintifik

    Pada Materi Pelatihan Guru Matematika SMP Tahun 2013 (2013:185)

    disebutkan pendekatan saintifik adalah proses kerja yang memenuhi kriteria

    ilmiah yang lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning)

    daripada penalaran deduktif (deductive reasoning). Penalaran deduktif

    melihat fenomena umum untuk menarik kesimpulan yang spesifik.

    Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik

    untuk menarik kesimpulan secara keseluruhan. Dengan kata lain, penalaran

    induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam hubungan ide yang

    lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan

    kajian spesifik dan detail untuk merumuskan kesimpulan umum.

    Untuk memperkuat pendekatan saintifik diperlukan adanya penalaran

    dan sikap kritis peserta didik dalam rangka pencarian (penemuan). Agar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis

    pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur

    dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Oleh karena itu, metode

    ilmiah atau saintifik pada umumnya memuat rangkaian kegiatan koleksi

    data atau fakta melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi

    dan menguji hipotesis. Sebenarnya metode ilmiah merujuk pada: (1) adanya

    fakta, (2) sifat bebas prasangka, (3) sifat objektif, dan (4) adanya analisis.

    Dengan metode ilmiah ini diharapkan kita mempunyai sifat kecintaan pada

    kebenaran yang objektif, tidak mudah percaya pada hal-hal yang tidak

    rasional, ingin tahu, tidak mudah membuat prasangka, selalu optimis

    (Kemendikbud, 2013: 141).

    Menurut Annas (2014), proses pembelajaran berbasis pendekatan

    ilmiah harus dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan ilmiah. Pendekatan

    ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran penemuan,

    pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian,

    proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-

    prinsip, dan kriteria ilmiah.

    Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti

    berikut ini.

    1. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau

    fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran

    tertentu, bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng

    semata.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-

    peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran

    subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

    3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis,

    analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,

    memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi

    pembelajaran.

    4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir

    hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu

    dengan yang lain dari substansi atau materi pembelajaran.

    5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik agar mampu

    memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang

    rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi

    pembelajaran.

    6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat

    dipertanggungjawabkan.

    7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan

    menarik sistem penyajiannya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai

    nonilmiah yang meliputi intuisi, akal sehat, prasangka, penemuan melalui

    coba-coba, dan asal berpikir kritis seperti dituliskan dalam MPG SMP

    Matematika 2013 (2013:185).

    1. Intuisi

    Istilah ini sering dipahami sebagai penilaian terhadap sikap

    pengetahuan, dan keterampilan secara cepat dan berjalan dengan

    sendirinya. Kemampuan intuitif biasanya didapat secara cepat tanpa

    melalui proses panjang dan tanpa disadari.

    2. Akal sehat

    Guru dan peserta didik harus menggunakan akal sehat selama

    proses pembelajaran karena hal itu dapat menunjukkan ranah sikap

    keterampilan, dan pengetahuan yang benar.

    3. Prasangka

    Sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh semata-mata

    atas dasar akal sehat (comon sense) yang umumnya sangat kuat dan

    dipandu oleh kepentingan seseorang (guru, peserta didik, dan

    sejenisnya) yang menjadi pelakunya.

    4. Penemuan coba-coba

    Tindakan atau aksi coba-coba seringkali melahirkan wujud atau

    temuan yang bermakna. Namun demikian, keterampilan dan

    pengetahuan yang ditemukan dengan cara coba-coba selalu bersifat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    tidak terkontrol, tidak memiliki kepastian, dan tidak bersistematika

    baku.

    5. Berpikir kritis

    Kemampuan berpikir kritis ada pada semua orang, khususnya

    mereka yang normal hingga jenius. Secara akademik diyakini

    bahwa pemikiran kritis pada umumnya dimiliki oleh orang yang

    bependidikan tinggi.

    2.4. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

    Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang

    dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Model ini

    menekankan pada proses pencarian pengetahuan daripada transfer

    pengetahuan. Peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu

    dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru hanyalah seorang

    fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar.

    Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian

    pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas

    proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan

    penyelidikan ilmiah.

    Menurut Hosnan (2014 : 34) pendekatan saintifik adalah proses

    pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara

    aktif mengkonstruk konsep, hokum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan

    mengamati (untuk mengidentifikasi dan menemukan masalah), merumuskan

    masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    teknik, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep, hukum atau

    prinsip yang ditemukan. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk

    memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal dan

    memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah. Informasi

    dapat berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi

    searah dari guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan

    tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari

    berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberi tahu.

    Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memfasilitasi peserta didik

    agar memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan Sikap

    diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai,

    menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas

    mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan

    mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya,

    mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karakteristik kompetensi beserta

    perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar

    proses (Permen Nomor 65 Tahun 2013). Sehingga dari pendekatan saintifik

    tersebut diharapkan siswa dapat membangun kompetensi sikap,

    pengetahuan, dan ketrampilan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Karakteristik pembelajaran dengan metode saintifik menurut Hosnan

    (2014 : 36) adalah sebagai berikut :

    1. Berpusat pada siswa

    2. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi

    konsep hukum, atau prinsip

    3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam

    merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan

    berpikir siswa.

    4. Dapat mengembangkan karakter siswa

    Berikut beberapa prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik

    menurut Hosnan (2014: 37).

    1. Pembelajaran berpusat pada siswa.

    2. Pembelajaran membentuk student self concept.

    3. Pembelajaran terhindar dari verbalisme.

    4. Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk

    mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.

    5. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan

    berpikir siswa.

    6. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi

    mengajar guru.

    7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan

    dalam komunikasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    8. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang

    dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.

    Langkah-langkah pendekatan ilmiah (saintific appoach) dalam

    proses pembelajaran meliputi menggali informasi melaui pengamatan,

    bertanya percobaan, mengolah data atau informasi, menyajikan data atau

    informasi dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, menyimpulkan, dan

    mencipta. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu pendekatan

    ilmiah tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi ini

    proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat

    ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Dalam

    melaksanakan proses-proses tersebut bantuan guru diperlukan. Akan tetapi

    bantuan guru harus semakin berkurang dengan semakin bertambah

    dewasanya peserta didik atau semakin tingginya kelas.

    2.5. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

    Langkah-langkah pendekatan saintifik menurut MPG SMP

    Matematika Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81A tahun 2013, dan

    menurut Hosnan diuraikan sebagai berikut :

    2.4.1. Mengamati (Observing)

    Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses

    pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki

    keunggulan tertentu, seperti : menyajikan media obyek secara nyata,

    peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya.

    Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    tahu peserta didik sehingga proses pembelajaran memiliki

    kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran

    sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81 A Tahun

    2013, hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi

    kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui

    kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca sehingga

    meniscayakan keterlibatan peserta didik secara langsung.

    Pengamatan dalam pendekatan saintifik, khususnya

    pembelajaran matematika menurut MPG SMP Matematika tahun 2013

    (2013: 188) adalah mengamati fakta matematika. Mengamati dapat

    dibagi menjadi dua pengertian:

    i. Pengamatan nyata fenomena alam atau lingkungan. Pengamatan

    ini cocok untuk pemahaman konsep yang akan diturunkan dari

    suatu proses induktif.

    ii. Pengamatan objek matematika. Pengamatan ini sangat cocok

    untuk peserta didik yang mulai menerima kebenaran logis

    sehingga mereka tidak mempermasalahkan suatu rangkaian

    kebenaran sebelumnya yang didapatkan dari penalaran yang

    benar walaupun objeknya tidak nyata.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://ruangkreasikita.blogspot.com/2014/03/permendikbud-81a2013-tentang.htmlhttp://ruangkreasikita.blogspot.com/2014/03/permendikbud-81a2013-tentang.html

  • 22

    2.4.2. Menanya (Questioning)

    Langkah kedua dalam pendekatan ilmiah atau scientific

    approach adalah questioning atau menanya. Menurut Hosnan (48:

    2014), kegiatan pembelajarannya adalah mengajukan pertanyaan

    tentang informasi yang tidak dipahami dari hal yang diamati atau

    pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang hal yang

    diamati. Kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan menanya

    menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 adalah

    mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan

    merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu

    untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

    Dalam kegiatan mengamati guru membuka kesempatan secara

    luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai hal yang sudah

    dilihat, disimak, dibaca, atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta

    didik untuk dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang yang

    hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak

    berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang

    lebih abstrak (MPG SMP Matematika 2013, 2013: 189).

    Fungsi bertanya dalam kegiatan pembelajaran menurut Hosnan

    (2014 : 50) adalah sebagai berikut :

    1. Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta

    didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    2. Mendorong dan mengapreasi peserta didik untuk aktif belajar

    serta mengembangkan pertanyaaan dari dan untuk dirinya

    sendiri.

    3. Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus

    menyampaikan rancangan untuk mencari solusinya.

    4. Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan

    kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan,

    dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang

    diberikan.

    5. Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara,

    mengajukan pertanyaan, dan memberikan jawaban yang logis,

    sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

    6. Mendorong pertisipasi peserta didik dalam berdiskusi,

    berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan

    menarik kesimpulan.

    7. Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan

    menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosakata, serta

    mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

    8. Membiasakan peserta didik berpikir spontan, cepat, dan sigap

    dalam merespon pertanyaan yang tiba-tiba muncul.

    9. Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan

    kemampuan berempati satu sama lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Dalam kegiatan menanya, beberapa hal perlu diperhatikan.

    Salah satunya adalah kriteria pertanyaan yang baik. Ada 9 kriteria

    pertanyaan yang baik seperti diungkapkan Hosnan (2014: 51-56) :

    singkat dan jelas, menginspirasi jawaban, memiliki fokus, bersifat

    probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi

    kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang, merangsang

    peningkatan tuntutan kemampuan kognitif, dan merangsang proses

    interaksi. Sedangkan tingkatan pertanyaan dapat dibagi menjadi dua

    yakni tingkat kognitif lebih rendah yang terdiri dari pengetahuan,

    pemahaman, dan penerapan serta tingkat kognitif lebih tinggi yang

    mengandung analisis, sintesis, dan evaluasi.

    Kelebihan dan kekurangan pertanyaan dari peserta didik adalah

    dapat mengaktifkan peserta didik secara penuh, melatih rasa percaya

    diri, melatih peserta didik untuk berbicara jujur, meningkatkan

    kreativitas, memperdalam penguasaan materi pelajaran, dan dapat

    digunakan untuk semua mata pelajaran. Kekurangannya adalah

    memakan waktu lama jika digunakan dalam kelas besar dan

    pertanyaan siswa sering tidak sesuai dengan topik yang dibahas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    2.4.3. Melakukan Eksperimen atau Percobaaan dan

    Mengumpulkan Informasi

    Langkah ketiga dalam pendekatan ilmiah atau scientific

    approach adalah mengumpulkan informasi atau melakukan

    eksperimen. MPG SMP Matematika Tahun 2103 (2013: 197)

    menyebutkan, kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak

    lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan

    mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara.

    Dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 disebutkan

    aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen,

    membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek, kejadian,

    atau aktivitas wawancara dengan narasumber. Adapun kompetensi

    yang diharapkan adalah peserta didik mempunyai sikap teliti, jujur,

    sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,

    menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai

    cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar, dan belajar

    sepanjang hayat.

    Terdapat beberapa karakteristik mengajar dalam menggunakan

    metode percobaan atau eksperimen serta hubungannya dengan

    pengalaman belajar siswa, seperti yang dikemukakan oleh

    Winataputra dalam MPG SMP Matematika tahun 2013, berikut ini :

    ada alat bantu yang digunakan, peserta didik aktif melakukan

    percobaan, guru membimbing, tempat dikondisikan, ada pedoman

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    untuk siswa, ada topik yang dieksperimenkan, dan ada temuan-

    temuan. Pengalaman belajar siswa yang diharapkan dari percobaan

    atau eksperimen tersebut adalah mengamati suatu hal, menguji

    hipotesis, menemukan hasil percobaan, membuat kesimpulan,

    membangkitkan rasa ingin tahu, dan menerapkan konsep informasi

    dari eksperimen.

    Penerapan kegiatan eksperimen dalam pembelajaran di sekolah

    memiliki kelebihan dan manfaat. Kelebihan tersebut berorientasi pada

    optimalnya kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode

    eksperimen seperti mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan

    beberapa materi Matematika. Kekurangan dari metode ini adalah tidak

    dapat digunakan untuk semua mata pelajaran. Penyesuaian yang

    mungkin dilakukan adalah dengan mengaplikasikannya pada kegiatan

    observasi yang melibatkan pengumpulan data dan wawancara.

    Diungkapkan Hosnan (2014: 67), dengan melakukan

    eksperimen peserta didik menjadi lebih yakin atas suatu hal daripada

    hanya menerima dari pendidik dan buku, dapat memperkaya

    pengalaman, mengembangkan sifat ilmiah, dan hasil belajar akan

    bertahan lebih lama dalam ingatan peserta didik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    2.4.4. Mengasosiasikan/Mengolah Informasi/Menalar(Associating)

    Langkah keempat pendekatan saintifik yakni kegiatan

    “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar”. Sebagaimana

    disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, kegiatan

    tersebut adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik

    informasi dari kegiatan eksperimen, mengamati, maupun dari kegiatan

    mengumpulkan informasi.

    Menurut Mulyasa (2014: 66), kemampuan mengolah informasi

    melalui penalaran dan berpikir rasional merupakan kompetensi

    penting yang harus dimiliki oleh peserta didik. Informasi yang

    diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang dilakukan harus

    diproses untuk menemukan katerkaitan suatu informasi dengan

    informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi, dan

    mengambil kesimpulan dari pola yang ditemukan.

    Pengolahan informasi yang dilakukan meliputi pengolahan

    informasi yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman

    pemahaman materi sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat

    mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda

    dan bertentangan. Kompetensi yang diharapkan dari kegiatan

    pengolahan informasi adalah peserta didik memiliki sikap jujur, teliti,

    disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur,

    dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Kemampuan berpikir deduktif berbeda dengan induktif.

    Menurut Hosnan (2014: 73) penalaran induktif adalah cara menalar

    dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat nyata secara

    individual atau spesifik menjadi kesimpulan yang bersifat umum.

    Sedangkan penalaran deduktif adalah penalaran yang dimulai dari

    menerapkan hal-hal yang umum untuk dihubungkan ke dalam bagian-

    bagian yang khusus.

    Aktivitas mengumpulkan informasi menurut MPG SMP

    Matematika Tahun 2013 (2013: 199) juga diistilahkan sebagai

    kegiatan menalar, yaitu proses berpikir yang logis dan sistematis atas

    fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh

    simpulan berupa pengetahuan. Aktivitas menalar dalam konteks

    pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak

    merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.

    Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan

    mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam

    peristiwa untuk dimasukkan menjadi penggalan memori. Selama

    mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman

    tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-

    pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan

    berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    2.4.5. Mengomunikasikan dan Membentuk Jejaring

    Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan

    kepada peserta didik untuk mengomunikasikan hal yang telah

    dipelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau

    menceritakan hal yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,

    mengasosiasikan, dan menalar. Hasil tersebut disampaikan di kelas

    dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik secara

    individu maupun kelompok.

    Membentuk jejaring atau networking menurut Permendikbud

    Nomor 81A Tahun 2013 adalah kegiatan peserta didik untuk

    membentuk jejaring di kelas. Kegiatan belajarnya adalah

    menyampaikan hasil pengamatan atau menyampaikan kesimpulan

    berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.

    Kompetensi yang dikembangkan adalah sikap jujur, toleransi,

    kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan

    singkat dan jelas, serta mengembangkan kemampuan berbahasa yang

    baik dan benar.

    Pada tahap ini menurut Hosnan (2014: 77), peserta didik

    mempresentasikan kemampuan mereka mengenai hal yang telah

    dipelajari dan peserta didik yang lain menanggapi. Tanggapan peserta

    didik lain bisa berupa pertanyaan, sanggahan, atau dukungan tentang

    materi presentasi. Ada empat sifat kelas dalam metode networking

    atau pembelajaran kolaboratif, yaitu : guru dan peserta didik saling

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    berbagi informasi, guru dan peserta didik berbagi kewenangan, guru

    sebagai mediator, dan menumbuhkan kelompok peserta didik yang

    heterogen.

    Pendekatan saintifik adalah proses kerja yang memenuhi kriteria

    ilmiah yang lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning)

    daripada penalaran deduktif (deductive reasoning). Dalam pendekatan

    saintifik diperlukan adanya penalaran dan sikap kritis siswa dalam rangka

    pencarian (penemuan). Agar dapat disebut ilmiah, metode pencarian

    (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat

    diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang

    spesifik. Karena itu metode ilmiah atau saintifik umumnya memuat

    rangkaian kegiatan koleksi data atau fakta melalui observasi dan

    eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis.

    2.6. Buku Matematika Kelas VIII Pegangan Guru Kurikulum 2013

    Jenis buku yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sangat

    beragam. Menurut Muslich (2010: 24), dilihat dari segi isi dan fungsinya

    buku pendidikan dapat dibedakan menjadi tujuh jenis. Salah satunya yaitu

    buku yang berisi uraian rinci dan teknis tentang bidang tertentu. Buku ini

    dipakai sebagai pegangan guru untuk memecahkan, menganalisis, dan

    menyikapi permasalahan yang diajarkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    2.5.1. Buku Teks Kurikulum 2013

    Salah satu kelebihan Kurikulum 2013 adalah adanya buku teks.

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun buku pegangan

    untuk Kurikulum 2013. Buku tersebut disusun oleh tim yang dibentuk oleh

    Kemendikbud. Kebijakan penyediaan buku pegangan guru dan siswa

    dilakukan untuk menanggulangi kesalahan penerbit-penerbit buku pelajaran.

    Menurut Bambang (2013), meskipun buku teks Kurikulum 2013

    diterbitkan oleh pemerintah, tetap saja banyak dikeluhkan tentang isi,

    bahasa, dan penyajiannya. Keluhan tersebut antara lain dalam buku teks

    mata pelajaran Matematika SMP materinya terlalu tinggi, kurang sesuai

    dengan kemampuan anak-anak yang baru lulus sekolah dasar. Berdasarkan

    daftar pustaka yang disajikan, buku teks mata pelajaran Matematika

    menggunakan buku-buku referensi untuk konsumsi mahasiswa Jurusan

    Matematika. Contoh soal yang disajikan pun tidak berjenjang dari mudah ke

    sukar, namun langsung ke persoalan yang sukar dipahami oleh peserta

    didik. Bahkan, banyak soal latihan yang bobotnya setara dengan soal-soal

    untuk Olimpiade Sains Nasional (OSN). Penulis buku mestinya menyadari

    bahwa tidak semua siswa memiliki kemampuan matematika di atas rata-rata.

    Materi yang sangat sukar bisa membuat anak-anak frustasi sehingga tidak

    suka belajar Matematika. Jika dibandingkan dengan buku teks mata

    pelajaran lain, buku teks Matematika memiliki jumlah halaman paling

    banyak, yaitu sekitar 440 halaman. Jika materi ini mampu diselesaikan

    dalam waktu dua semester, ini sesuatu yang luar biasa. Dalam buku teks

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Matematika juga dijumpai banyak salah ketik, khususnya dalam penulisan

    simbol-simbol Matematika. Buku teks pegangan guru memiliki kesamaan

    dengan buku teks pegangan siswa. Di buku pegangan guru terdapat

    tambahan berupa deskripsi mengenai kegiatan yang akan dilakukan pada

    suatu materi pembelajaran. Kesalahan yang terdapat pada buku teks siswa

    dan buku teks pegangan guru sama.

    Menurut Kemendikbud, sedikitnya ada dua faktor besar dalam

    keberhasilan Kurikulum 2013. Pertama, faktor penentu, yaitu kesesuaian

    kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan

    buku teks. Kedua, faktor pendukung yang terdiri dari tiga unsure, yaitu : (i)

    ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang

    mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum; (ii) penguatan peran

    pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan; dan (iii) penguatan

    manajemen dan budaya sekolah.

    Buku Teks Matematika Pegangan Guru adalah buku yang dijadikan

    pegangan guru pada jenjang tertentu, berisi bahan yang telah terseleksi, dan

    berkaitan dengan bidang studi tertentu. Buku teks merupakan buku standar

    yang disusun oleh pakar dalam bidangnya, biasanya dilengkapi sarana

    pembelajaran (seperti pita rekaman), dan digunakan sebagai penunjang

    program pembelajaran. Buku teks matematika pegangan guru tersebut harus

    memiliki kelayakan isi, bahasa, penyajian dan kegrafikan pada setiap

    jenjang pendidikan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    2.5.2. Identitas Buku Teks Matematika Pegangan Guru Kelas VIII

    Kurikulum 2013

    Judul Buku : Buku Guru Matematika

    Kontributor Naskah : Abdur Rahman As’ari, Mohammad Tohir,

    Erik Valentino, Zainul Imron, Ibnu Taufiq,

    Nuniek Slamet Hariarti, dan Dana Arief

    Lukmana.

    Penelaah : Agung Lukito, Turmudi, dan Dadang

    Juandi.

    Tahun Terbit : 2014

    Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang

    Kemdikbud

    Tebal Buku : vii, 415 halaman

    Ukuran Buku : 25 cm

    Buku Matematika Kelas VIII SMP/MTs Kurikulum 2013 ini ditulis

    dengan berdasarkan pada materi dan kompetensi yang disesuaikan dengan

    standar internasonal. Terkait materi misalnya, sebagai tambahan, sejak kelas

    VII telah diajarkan tentang data dan peluang; pola dan barisan bilangan,

    aljabar, bangun; serta transformasi geometri. Keseimbangan antara

    matematika angka dan matematika pola dan bangun selalu dijaga.

    Kompetensi pengetahuan bukan hanya sampai memahami secara

    konseptual tetapi sampai kepada penerapan melalui pengetahuan prosedural

    dalam pemecahan masalah matematika.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Kompetensi keterampilan berpikir juga diasah untuk dapat

    memecahkan masalah yang membutuhkan pemikiran tingkat tinggi seperti

    menalar, pemecahan masalah melalui permodelan, pembuktian, dan

    perkiraan/pendekatan. Walaupun demikian, pembahasan materi selalu

    didahului dengan pengetahuan konkret yang dijumpai peserta didik dalam

    kehidupan sehari-hari. Permasalahan konkret tersebut digunakan sebagai

    jembatan untuk menuju ke dunia matematika abstrak melalui pemanfaatan

    simbol-simbol matekatika yang sesuai melalui permodelan. Sesampainya

    pada ranah abstrak, metode-metode matematika diperkenalkan untuk

    menyelesaikan model permasalahan yang diperoleh dan mengembalikan

    hasilnya pada ranah konkret.

    Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa

    untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan

    yang digunakan dalam Kurikulum 2013, peserta didik diberanikan untuk

    mencari dari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di

    sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan

    menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersedian kegiatan pada buku ini.

    Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan

    lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan

    alam.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    2.7. Silabus Matematika Kelas VIII Semester Ganjil Tahun Pelajaran

    2014/2015

    Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar

    mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu sebagai hasil dari

    seleksi, pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum yang

    dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan masing-masing sekolah

    (Abdul, 2008).

    Silabus dalam Kurikulum 2013 menurut Permendikbud Nomor 58

    merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang mencakup

    Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Materi Pembelajaran, Kegiatan

    Pembelajaran, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber Belajar. Kompetensi

    dasar yang diharapkan dapat dicapai siswa adalah (1) menunjukkan perilaku

    ingin tahu dalam melakukan aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat

    sebagai wujud implementasi penyelidikan sifat-sifat kubus, balok, prisma

    dan limas serta bagian-bagiannya melalui alat peraga, (2) menentukan luas

    permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas, dan (3) menaksir

    dan menghitung volume permukaan bangun ruang yang tidak beraturan

    dengan menerapkan geometri dasarnya.

    2.8. Kerangka Berpikir

    Pendekatan saintifik sebagai inti dari Kurikulum 2013 belum

    diterapkan dengan maksimal di sekolah. Peneliti melaksanakan observasi di

    SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang merupakan sekolah yang masih

    melaksanakan Kurikulum 2013. Masalah yang timbul adalah guru kesulitan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran mengingat buku teks

    Kurikulum 2013 merupakan komponen yang penting dalam pembelajaran

    agar sesuai dengan pendekatan saintifik. Guru melaksanakan pembelajaran

    di kelas tidak sesuai dengan Buku Matematika Pegangan Guru Kurikulum

    2013. Buku tersebut merupakan buku yang diterbitkan dan didistribusikan

    oleh pemerintah, dan diharapkan menjadi pedoman pelaksanaan

    pembelajaran saintifik.

    Pendekatan saintifik adalah proses kerja yang berbasis pada bukti-

    bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan

    prinsip-prinsip penalaran yang spesifik, termasuk di dalamnya makna,

    tujuan, dan komponen pendukung, serta peran guru. Tujuan kurikulum 2013

    dicerminkan dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran di kelas dan buku

    matematika Kurikulum 2013 menjabarkan usaha minimal yang harus

    dilaksanakan guru untuk mencapai pembelajaran yang sesuai dengan

    Kurikulum 2013.

    Pengamatan dan penelitian terhadap kegiatan pembelajaran yang

    dilaksanakan oleh guru melalui dokumentasi video yang telah

    dideskripsikan akan menghasilkan data untuk dianalisis berdasarkan Rubrik

    penilaian. Rubrik tersebut digunakan untuk melihat dan menghitung

    kesesuaian tahap pembelajaran dan sejauh mana pembelajaran yang

    dilaksnakan sesuai dengan Kurikulum 2013, dilihat dari nilai hasil penilaian

    dan kriteria hasilnya. Selain itu, analisis hasil wawancara dengan guru dan

    siswa membantu dalam melihat bagaimana kegiatan pembelajaran dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    penggunaan buku dalam pembelajaran dilakukan. Hasil pengamatan

    dirujukkkan pada tabel kriteria pelaksanaan pembelajaran apakan sudah

    sesuai dengan pendekaatan saintifik atau masih kurang sesuai. Dengan

    memperhatikan hasil wawancara, dapat diketahui faktor-faktor pendukung

    dan faktor-faktor yang melemahkan dalam kegiatan pembelajaran.

    Hasil analisis yang telah didapat akan menunjukkan sejauh mana

    pembelajaran yang dilaksanakan di kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1

    Yogyakarta sesuai dengan pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013 dan

    menjadi evaluasi untuk perbaikan kedepan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    BAB 3

    METODE PENELITIAN

    3.1. Pendekatan Penelitian

    Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

    kualitatif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian

    deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan

    informasi mengenai status suatu gejala menurut apa adanya pada saat

    penelitian dilakukan (Arikunto, 2006: 10). Analisis terhadap buku teks

    Matematika Pegangan Guru SMP Kelas VIII Kurikulum 2013 di SMP

    Pangudi Luhur 1 Yogyakarta meliputi dua hal. Pertama, peran buku

    pegangan guru dalam mendukung perencanaan pembelajaran dengan

    pendekatan saintifik dan yang kedua, mengenai pelaksanaan pembelajaran

    di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dan kesesuaiannya dengan Kurikulum

    2013.

    Teknik kualitatif dipakai sebagai pendekatan dalam penelitian ini.

    Teknik ini digunakan untuk memahami realitas rasional sebagai realitas

    subjektif. Proses observasi dan wawancara mendalam diutamakan dalam

    pengumpulan data.

    3.2. Subjek Penelitian

    Dalam penelitian ini tidak dikenal istilah populasi dan sampel

    karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berupa studi kasus

    tentang pembelajaran yang berlangsung di kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1

    Yogyakarta pada materi Bangun Ruang Sisi Datar dan penggunaan Buku

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Matematika Kelas VIII Pegangan Guru Kurikulum 2013. Dijelaskan oleh

    Sugiyono (2010: 298) bahwa dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan

    populasi karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada

    pada situasi sosial dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi,

    tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki

    kesamaaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari.

    Selain analisis terhadap penggunaan buku teks, penelitian ini juga

    menganalisis pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013 yakni

    pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Pada penelitian kualitatif

    responden atau subjek disebut dengan istilah informan, yaitu orang yang

    memberi informasi tentang data yang diinginkan berkaitan dengan

    penelitian yang sedang dilaksanakan.

    3.3. Data dan Sumber Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer karena

    data-data yang ada diperoleh secara langsung melalui pengamatan,

    wawancara, dan dokumentasi. Sumber data utama dalam penelitian ini

    berupa dokumentasi kegiatan pembelajaran dengan materi Bangun Ruang

    Sisi Datar di kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, hasil wawancara

    dengan guru mata pelajaran, dan hasil wawancara dengan beberapa siswa.

    Sumber lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah contoh

    kerangka pembelajaran saintifik dari Materi Pelatihan Guru (MPG) tentang

    Implementasi Kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan

    Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2013. Materi

    pelatihan ini relevan dengan masalah yang sedang diteliti, lembaga yang

    menerbitkan merupakan lembaga yang terjamin keabsahannya dan materi

    pelatihan yang diterbitkan dapat dipertanggungjawabkan.

    3.4. Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    dengan mendokumentasikan kegiatan pembelajaran kelas 8E SMP Pangudi

    Luhur 1 Yogyakarta dan metode wawancara. Dokumentasi digunakan untuk

    memperoleh data di lapangan. Deskripsi data yang diperoleh dibandingkan

    dengan panduan kegiatan pembelajaran menurut MPG Matematika SMP

    Tahun 2013. Data yang diperoleh kemudian diberi persentase skor pada

    setiap tahap pembelajaran yang diamati.

    Analisis dilakukan dengan memberikan skor pada setiap indikator

    untuk setiap tahapan pembelajaran yang dilaksanakan. Kriteria skor yang

    digunakan untuk memberikan penilaian disesuaikan dengan jumlah tahapan

    pembelajaran sehingga diperoleh persentase untuk melihat sejauh mana

    buku pegangan guru membantu persiapan dan kegiatan pembelajaran di

    SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

    Kegiatan wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran

    Matematika sebagai narasumber. Wawancara ini dilakukan untuk

    memperoleh gambaran yang jelas tentang pembelajaran yang berlangsung,

    tentang penggunaan buku Matematika pegangan guru, dan tentang

    kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik Kurikulum

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    2013 di Kelas 8E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Untuk melengkapi

    data yang diperoleh dilakukan pula wawancara dengan beberapa peserta

    didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas 8E.

    3.5. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian yang digunakan adalah rubrik penialaian tahapan

    pembelajaran yang diterbitkan MPG SMP Matematika Tahun 2013 dan

    panduan pertanyaan wawancara. Instrumen yang berupa rubrik penilaian

    digunakan untuk menilai tahapan pembelajaran yang dilaksanakan guru.

    Instrumen rubrik penilaian yang digunakan adalah panduan pelaksanaan

    kegiatan pembelajaran saintifik yang terdapat dalam Materi Pelatihan Guru

    (MPG) Implementasi Kurikulum 2013 SMP Matematika yang diterbitkan

    oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan

    Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan Tahun 2013.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    3.5.1. Instrumen Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran Saintifik

    Tabel 3.1

    Rubrik Penilaian Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Saintifik

    Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

    Kegiatan Pendahuluan

    Apersepsi dan Motivasi

    1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang

    dengan pengalaman peserta didik atau

    pembelajaran sebelumnya.

    2 Mengajukan pertanyaan menantang.

    3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran.

    4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait

    dengan materi pembelajaran.

    Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan

    1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai

    peserta didik.

    2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya,

    individual, kerja kelompok, dan melakukan

    observasi.

    Kegiatan Inti

    Penguasaan Materi Pelajaran

    1 Kemampuan menyesuiakan materi dengan

    tujuan pembelajaran.

    2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan

    pengetahuan lain yang relevan, perkembangan

    Iptek , dan kehidupan nyata.

    3 Menyajikan pembahasan materi

    pembelajaran dengan tepat.

    4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah

    ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

    Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik

    1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

    kompetensi yang akan dicapai.

    2 Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen

    eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

    3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut.

    4 Menguasai kelas.

    5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

    kontekstual.

    6 Melaksanakan pembelajaran yang

    memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif

    (nurturant effect).

    7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

    alokasi waktu yang direncanakan.

    Penerapan Pendekatan scientific

    1 Memberikan pertanyaan mengapa dan

    bagaimana.

    2 Memancing peserta didik untuk bertanya.

    3 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba.

    4 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati.

    5 Memfasilitasi peserta didik untuk

    menganalisis.

    6 Memberikan pertanyaan peserta didik untuk

    menalar (proses berfikir yang logis dan

    sistematis).

    7 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk

    berkomunikasi.

    Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam

    Pembelajaran

    1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan

    sumber belajar pembelajaran.

    2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan

    media pembelajaran.

    3 Menghasilkan pesan yang menarik.

    4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan

    sumber belajar pembelajaran.

    5 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan

    media pembelajaran.

    Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran

    1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik

    melalui interaksi guru, peserta didik, sumber

    belajar.

    2 Merespon positif partisipasi peserta didik.

    3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons

    peserta didik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan

    4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang

    kondusif.

    5 Menumbuhkan keceriaan atau antuisme peserta

    didik dalam belajar.

    Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam

    Pembelajaran

    1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan

    lancar.

    2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan

    benar.

    Kegiatan Penutup

    Penutup pembelajaran

    1 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman

    dengan melibatkan peserta didik.

    2 Memberihan tes lisan atau tulisan .

    3 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan

    portofolio.

    4 Melaksanakan tindak lanjut dengan

    memberikan arahan kegiatan berikutnya dan

    tugas pengayaan.

    Jumlah

    3.5.2. Pertanyaan Pedoman Wawancara Guru dan Siswa SMP Pangudi

    Luhur 1 Yogyakarta

    3.5.2.1. Pedoman Wawancara Guru

    1. Sejak kapan Ibu melaksanakan kegiatan pemb