muhhamad ihsan rasyid 02
Post on 09-Jul-2016
13 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MAKALAH KEPERAWATAN ANAK
FENOMENA TIDAK MEMAKAI HELM DIJALAN PADA ANAK KECIL
Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak
Pembimbing : Sunarsih Rahayu,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Disusun oleh :
Muh. Ihsan Rasyid (P27220014078)
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
2015/2016
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Keperawatan Anak yang berjudul “FENOMENA TIDAK MEMAKAI
HELM DIJALAN PADA ANAK KECIL“ telah disahkan dan disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Disetujui oleh :
Pembimbing
Sunarsih Rahayu,S.Kep.,Ns.,M.Kep
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Helm pelindung adalah bagian dari perlengkapan kendaraan bermotor
berbentuk topi pelindung kepala yang berfungsi melindungi kepala
pemakainya apabila terjadi benturan. Helm pengendara kendaraan
bermotor roda dua, ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN),
Jakarta.
Pada tanggal 25 Juni 2008, telah dikeluarkan Peraturan Menteri
Perindustrian No. 40/M-Ind/Per/6/2008 tentang Pemberlakuan Standar
Nasional Indonesia (SNI) Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda
Dua secara Wajib. Selain itu, diterbitkan juga Peraturan Menteri No.
40/M-IND/PER/IV/2009 tentang Penundaan pemberlakukan SNI helm
secara wajib, dimana pelaksanaannya untuk produksi sebelum 1 April
2010 tanpa SNI tidak masalah beredar dan untuk produk setelah 1 April
2010 harus melalui sertifikasi SNI. (Puslitbang, 2010).
Angka kecelakaan sepeda motor di tanah air, kian tahun kian
meningkat. Salah satu alasan mengapa banyak pengendara sepeda motor
yang meninggal atau mengalami luka parah, karena sepeda motor hanya
memberikan perlindungan yang sangat minimal terhadap pengendaranya.
Sehingga saat ini mode dan kesadaran pengendara roda dua mengenai
pentingnya alat keselamatan berkendara sudah sedemikian dikembangkan.
Wujudnya berupa digunakannya berbagai atribut keselamatan berkendara,
baik pada kendaraan maupun pada pengendara itu sendiri. Tidak kurang
dana yang dikucurkan mencapai ratusan hingga jutaan rupiah hanya untuk
menebus sebuah helm, misalnya. Pada kendaraan, alat-alat yang terpasang
lebih sering kita sebut sebagai asesori dan alat bantu berkendara.
Dijaman era globalisasi sekarang para orang tua lalai akan keselamatan
anak-anaknya, tidak dipungkiri sekarang banyak orang tua yang
berkendara dengan anaknya , anaknya tidak dipakaikan helm, sangatlah
miris sekali.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapat rumusan masalah
sebagai berikut:
a. Pengertian memakai helm
b. Mengapa pengendara motor harus memakai helm?
c. Menjelaskan manfaat memakai helm pada anak-anak?
d. Menerapkan kebiasaan Anak memakai helm?
e. Peran perawat?
1.3. TujuanAdapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui apa itu kegunaan helm
b. Mengetahui pentingnya memakai helm
c. Mengetahui manfaat memakai helm pada anak-anak
d. Mengetahui cara-cara menerapkan kebiasaan anak memakai helm.
e. Mengetahui peran perawat dalam hal memakai helm.
1.4. Manfaat
Makalah yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat,
baik itu untuk masyarakat pada umumnya dan pengguna kendaraan beroda
dua pada khususnya. Manfaat yang diharapkan tersebut antara lain :
1.4.1 Agar pengendara bermotor tahu bahaya tidak memakai helm
terutama pada anak kecil
1.4.2 Menyadarkan orang tua memakaikan helm pada anaknya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Helm (bahasa Belanda: Helm) adalah bentuk perlindungan tubuh yang
dikenakan di kepala dan biasanya dibuat dari metal atau bahan keras lainnya
seperti kevlar, serat resin, atau plastik.
Helm biasanya digunakan sebagai perlindungan kepala untuk berbagai
aktivitas pertempuran (militer), atau aktivitas sipil seperti olahraga, pertambangan,
atau berkendara. Helm dapat memberi perlindungan tambahan pada sebagian
dari kepala (bergantung pada strukturnya) dari benda jatuh atau berkecepatan
tinggi.
Di beberapa negara, helm wajib digunakan bagi pengendara sepeda motor, bahkan
ada yang mewajibkannya bagi pengendara sepeda tak bermotor. Di Inggris hanya
penganut Sikh yang diperbolehkan tidak memakai helm karena harus memakai
turban.
2.2 Pengendara Sepeda Motor Harus Memakai Helm pada Saat Berkendara
Guna melindungi pengendara sepeda motor, di Indonesia telah dibuat
undang-undang tentang kewajiban memakai helm bagi pengendara sepeda motor.
Undang-undang No. 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
pasal 106 ayat 8 mensyaratkan bagi semua pengendara sepeda motor dan
penumpangnya untuk memakai helm yang memenuhi standar nasional Indonesia.
Pengendara dan atau penumpang yang tidak memakai helm dikenakan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) bulan, atau denda sebesar Rp. 250.000 (dua ratus
lima puluh ribu rupiah).
Untuk meminimalisir dampak kecelakaan sepeda motor (terutama pada
bagian kepala), mengenakan helm yang memenuhi Standar Nasional Indonesia
saat berkendara merupakan hal yang wajib mendapat perhatian khusus.
Pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm atau hanya
menggunakan helm plastik/topi proyek (tidak memiliki pelindung dalam), jika
kecelakaan akan mempunyai peluang luka otak tiga kali lebih parah dibanding
mereka yang memakai helm yang memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia).
Permen Perindustrian RI No. 40/M-IND/PER/4/2009 tentang Perubahan
Atas Permen Perindustrian Nomor 40/M-IND/PER/6/2008 tentang Pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia (SNI) Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda
Dua Secara Wajib. Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2010
Pasal 2
(1) Memberlakukan secara wajib Standar Nasional Indonesia (SNI) atau revisinya
terhadap Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua SNI 1811-2007
dengan pos tarif HS 6506.10.10.00.
(2) Pemberlakuan secara wajib SNI Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda
Dua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku pula bagi helm yang
digunakan pengendara kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang tidak
dilengkapi dengan rumah-rumah (terbuka).
Peraturan ini mewajibkan Perusahaan dan Importir yang memproduksi dan
memperdagangkan helm di dalam negeri untuk memenuhi persyaratan SNI.
Pasal 3
Perusahaan yang memproduksi Helm Pengendara Kendaraan Bermotor
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 wajib :
(1) menerapkan dan memiliki SPPT-SNI Helm Pengendara Kendaraan Bermotor
Roda Dua sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan
(2) membubuhkan tanda SNI Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua
pada setiap produk sesuai ketentuan yang berlaku
Pasal 4
Setiap Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 yang diperdagangkan di dalam negeri, yang berasal dari hasil
produksi dalam negeri dan atau impor wajib memenuhi persyaratan SNI
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
2.3 Manfaat kegunaan Helm bagi anak anak
a. Untuk melindungi kepala dari kemungkinan terjadi benturan akibat kecelakaan
lalu lintas .
Helm melindungi kepala sebagai bagian vital manusia yang rentan
mengalami cedera dan terutama membahayakan nyaa saat terjadi kecelakaan ,
selain melindungi kepala anak saat cuaca hujan dan panas , helm juga berperan
penting mengamankan otak dan bagian kepala lainnya jika sewaktu-waktu terjadi
kecelakaan
b. Melindungi penglihatan dan pernafasan.
Berkendara di jalan berdebu dapat mengganggu penglihatan dan
pernafasan terutama bagi anak-anak yang nyatanya memiliki ketahanan fisik lebih
lemah dibandingkan orang dewasa. Helm dengan penutup wajah trasparan yang
dapat mengurangi resiki gangguan pada mata,hidung , dan mulut. Selain saat
dibonceng di kendaraan bermotor , anak sebaiknya juga mengenakan helm saat
bersepeda untuk melindungi dari cedera serius jika jatuh.
c. Mengajari anak mengenakan helm .
Mengenakan alat pengaman saat berkendara sebaiknya menjadi bagian
dari kebiasaan keluarga yang sehat.
2.4 Menerapkan Kebiasaan Anak Memakai Helm
a. Pilih helm standar yang aman dan sesuai kenyamanan anak.
Pilih helm dengan label SNI , helm yang baik adalah yang menutup bagian
dahi dan penutup trasparan pada wajah . Terdapat bantalan pada bagian dalam
sehingga helm terasa nyaman dan terpasang dengan baik padda kepala. Pilih helm
yang tidak terlalu besar maupun tidak terlalu kecil sehingga tidak mudah terlepas
atau membuat kepala sakit.Selain itu, pastikan pengait pada dagu juga terpasang
dengan sepurna , saat ini banyak tersedia helm anak standar dengan aneka warna
dan gambar. Ajak anak untuk memilih helm yang disukai agar dia senang
mengenakannya.
b. Jadikan sebagai kebiasaan sehari-hari
Biasakan anak anda untuk mengenakan helm saat berkendara seperti dia
mengenakan sepatu atau jaket.Berikan pujian ketika si kecil ingat dan berhasil
memakai dan memasang pengait pada helmnya sendiri.
c. Selalu kenakan helm anda sendiri
Anak adalah peniru yang ulung si kecil akan mudah mencontoh ketika
anda sendiri terlihat menggunakan helm saat menaiki sepeda motor , meski saat
hanya berkendara dalam jarak dekat.
d.Informasikan manfaat mengenakan helm
Anak akan menyadari pentingnya mengenakan helm saat dia mengetahui
resiko tidak memakai alat pengaman tersebut. Beritahu anak bahwa helm dapat
melindungi diri cedera kepala yang mengancam nyawa, selain dapat melindungi
dari panas, debu dan hujan.
Biasakan anak anda untuk mengenakan helm tiap kali berkendara dengan motor
mencegah selalu lebih baik dari pada mengobati. Membersihkan helm dengan
memcuci dan menjemurnya secara teratur juga penting untuk menjaga kesehatan
kulit kepala dan rambutnya
2.5 Peran Perawat
Dalam hal ini peran perawat tidak terlalu terlihat apalagi ini adalah
pengunan helm pada anak kecil, peran perawat terlihat ketika si kecil sakit terkena
paparan debu , asap ,dll. Hingga menyebabkan sakit, disitulah peran perawat akan
terlihat , dalam membuat makalah ini hanyalah preventif yang ditekankan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Guna melindungi pengendara sepeda motor, di Indonesia telah dibuat
undang-undang tentang kewajiban memakai helm bagi pengendara sepeda motor.
Undang-undang No. 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
pasal 106 ayat 8 mensyaratkan bagi semua pengendara sepeda motor dan
penumpangnya untuk memakai helm yang memenuhi standar nasional Indonesia
Pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm atau hanya
menggunakan helm plastik/topi proyek (tidak memiliki pelindung dalam), jika
kecelakaan akan mempunyai peluang luka otak tiga kali lebih parah dibanding
mereka yang memakai helm yang memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia)
3.2 Saran
Untuk lebih meningkatkan kesadaran para pengendara sepeda motor
diperlukan sosialisasi berkesinambungan tentang penggunaan helm ber-SNI oleh
para institusi terkait terkoordinasi. Badan Standardisasi Nasional perlu melakukan
peninjauan ulang (review) yang berkelanjutan khususnya dalam hal spesifikasi
dan bentuk (mode) helm yang diminati para pengendara sepeda motor. Selain itu ,
orang tua juga harus memperhatikan aspek aspek berkendara yang benar ,
terutama saat berkendera dengan si kecil, jangan sampai lupa menggunakan helm
yang berstandart nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional. 2010. Informasi Penerapan Standar Wajib Helm ber-SNI, Jakarta, diakses tanggal 11 Februari 2012
Badan Standardisasi Nasional. 2010. SNI 1811-2007/Amd1:2010, Helm pengendara kendaraan bermotor roda dua, Amandemen 1. Jakarta
Fonseka, CP. 1969. The Injuries to Road Users, Causes and Effects of Road Accidents, Universitas Birmingham. http://onlinelibrary.wiley.com
GRSP, Helmet – Global Road Safety Partnership. http://www.grsproadsafety.org
GRSP, Road Safety Situation in ASEAN. http://www.grsproadsafety.org
H.P, Endi. 2010. Kajian Standar Helm Sepeda Motor, Puslitbang BSN. Jakarta
Kementerian Perhubungan. 2009. Statistik Perhubungan – Tabel A.1.4.01 – Jumlah Kecelakaan dan Korban Kendaraan Bermotor Berdasar Tingkat Kecelakaan 2004 – 2009. Jakarta
http://www.mascayo.com/untuk-apa-anda-memakai-helm.html
top related