manusia dan kegelisahan
Post on 09-Feb-2016
1.005 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Tugas ISBD
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
DISUSUN
OLEH :KELOMPOK 10
NAMA NIM
1. M. HATTA 1006104020116
2. T KAMARUZZAMAN 1204102010034
3. KHAIRIL MUNAWIR 1204102010007
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala pujian bagi Allah Yang Maha Dipuji atas limpahan
nikmat kasih sayang-Nya Kami masih mampu menimba sedikit ilmu yang telah
menetes ke dunia ini. Semoga Kami termasuk ke dalam firman-Nya; yarfa’illahu al-
ladzina amanu minkum walladzina utul ‘ilma darajat. Amin.
Muara rahmat kasih-Nya mudah-mudahan senantiasa tercurah ke pangkuan
Nabi Muhammad SAW -Sang Pembebas Kebodohan-. Dengan selalu mengikuti dan
menjalankan ajaran beliau, semoga kita termasuk umatnya yang kelak mendapatkan
syafa’atul ‘udzma fi yaum al makhsyar.
Makalah ini berisikan tentang Manusia dan Kegelisahan, mudah-mudahan
dengan makalah ini dapat memberikan informasi yang berguna kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga apa yang kami susun ini bisa memberikan manfaat dan
inspirasi bagi kita semua. Amin.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamit Thariq Wassalamualaikum Wr. Wb.
Banda Aceh, 14 Maret 2013
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kegelisahan............................................................................. 3
B. Faktor-Faktor Terjadinya Kegelisahan...................................................... 6
C. Mengapa Bisa Terjadi Kegelisahan........................................................... 6
D. Bentuk-Bentuk Kegelisahan...................................................................... 7
E. Hubungan Manusia Dan Kegelisahan....................................................... 8
F. Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan....................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 10
B. Saran.......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegelisahan merupakan salah satu bagian kehidupan manusia yang sering
dialami karena beban psikologis, yang biasanya diiringi dengan rasa khawatir atau
rasa takut pada suatu hal. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan segala sifat yang
paling sempurna diantara makhluk yang ada di bumi ini, sifat tersebut adalah cipta,
rasa dan karsa. Tetapi dengan adanya ketiga sifat tersebut manusia menjadi tamak,
kikir, iri, dengki, dan sebagainya, apabila manusia tidak dapat mengatur, menguasai,
atau mengekang hawa nafsunya ataupun bertindak yang negatif.
Kegelisahan dalam diri manusia dapat timbul sewaktu-waktu tanpa atau
dengan diharapkan kehadirannya. Banyak faktor yang mempengaruhi dan
menimbulkan kegelisahan dalam diri manusia. Adanya rasa gelisah yang dirasakan
dan dialami oleh manusia pada dasarnya disebabkan oleh manusianya itu sendiri
karena semua manusia memiliki hati, perasaan dan pikiran.
Kegelisahan yang terlalu lama dipendam akan menyebabkan manusia
tersebut mengalami frustasi sehingga menyebabkan manusia tersebut terkena
berbagai macam penyakit di antara lain stress atau gangguan kejiwaan, penyakit
kronis, serangan jantung dan banyak hal lain lagi yang akan timbul jika manusia
tersebut memendam kegelisahan tersebut terlalu lama. Kegelisahan juga dapat
menghambat keberhasilan seseorang apabila hal tersebut tidak segera kita atasi, hal
ini hanya akan merugikan manusia itu sendiri.
Namun dari segala kekurang yang kita rasakan jika kita mengalami
kegelisahan ada pula kegelisahan-kegelisahan yang positif seperti kegelisahan yang
menjadikan motivasi atau semangat dalam menghadapi permasalah atau rasa takut
dan khawatir yang manusia alami.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-
gerik seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi
dari kecemasan, Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga
macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif),
1
kecemasan neorotik dan kecemasan moril. Dalam hal ini sering kali kita jumpai
manusia yang mengalami kecemasan neorotik namun tidak jarang pula kita temui
orang-orang yang memiliki kegeisahan atau kecemasan yang obyektif maupun moril,
kenapa begitu? Hal ini disebabkan sering atau banyak nya manusia yang memiliki
rasa takut akan sesuatu secara berlebihan atau bisa disebut dengan phobia, phobia
disini juga banyak sekali jenis-jenisnya diantara lain yang sering kita jumpai ialah
phobia akan binatang, atau darah dan banyak hal yang sering kali di alami akan
menyebabkan dampak negative untuk manusia itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kegelisahan?
2. Apa saja faktor-faktor terjadinya kegelisahan?
3. Mengapa bisa terjadi kegelisahan?
4. Apakah bentuk-bentuk kegelisahan?
5. Bagaimanakah hubungan manusia dan kegelisahan?
6. Apa usaha-usaha mengatasi kegelisahan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak
tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar
lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak
tentram hati maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah, kahwatir, cemas atau
takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan
bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik
seseorang dalam situasi tertentu.Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari
kecemasan, Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam
kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif),
kecemasan neorotik dan kecemasan moril. Banyak yang menilai kegelisahan ada
macam-macam diantaranya adalah kegelisahan negatif dan positif yang di artikan
sebagai berikut :
“Kegelisahan negatif” adalah kegelisahan yang berlebih-lebihan, atau yang
melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di
mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif
atau langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan,
yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada.
Tentu saja hal ini merupakan ancaman bagi eksistensi manusia sebagai kesatuan
yang integral.
“Kegelisahan positif” merupakan dasar kehidupan atau sebagai kesadaran
yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, atau sebagai
tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-
hal yang datang secara tiba-tiba dan tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam
menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi.
Singkatnya, ia merupakan faktor penting yang dibutuhkan manusia. Sedangkan
3
“kegelisahan negatif” jelas sangat membahayakan, seperti gula pada darah; ketika
ketinggian kadarnya membahayakan kesehatan manusia.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam
kecemasan yang menimpa manusia, yaitu kecemasan kenyataan (obyektif),
kecemasan neorotik, dan kecemasan moril.
1. Kecemasan Obyektif (Kenyataan)
Pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau bahaya dunia
luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang
mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya
kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, bahwa seseorang mewarisi
kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-
benda atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
Contoh :
Tini seorang ibu muda, mempunyai anak berumur dua tahun, Tina
namanya. Tina tumbuh sehat, montok, lucu, lincah, dan sangat akrab dengan
ibunya. Hampir seluruh waktu Tini tercurahkan untuk Tina. Ia keluar kerja
demi Tina, anak yang baru seorang itu. Sekonyong-konyong Tina sakit;
muntah-muntah disertai buang air. Tini bingung, anaknya segera dibawa
kerumah sakit. Kata dokter, Tina harus dirawat di rumah sakit dan tidak
boleh ditunggui. Tina menangis terus, tetapi ibunya harus meninggalkannya.
Tini gelisah, cemas, khawatir, memikirkan nasib anaknya.
Pada contoh tersebut jelas bagi kita, bahwa kecemasan yang diderita
oleh ibu Tini adalah karena adanya bahaya dari luar yang mengancam
anaknya.
2. Kecemasan Neurotik (Syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.
Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni:
a. Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan,
dan orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya
sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.
4
Contoh :
Ujang anak laki-laki berumur 10 tahun, duduk di kelas 4 SD. Pada
suatu hari ia diberi tahu ayahnya bahwa bulan depan ayahnya pindah ke
kota lain. Mereka sekeluarga harus pindah. Sudah tentu ia harus ikut.
Jadi, ia harus pindah sekolah ke kota tempat ayahnya bertugas. Ibunya
tampak gelisah, karena ia telah merasa betah tinggal di tempat itu berkat
adanya seorang ibu yang aktif mengumpulkan dan memajukan ibu-ibu.
Lebih-lebih Ujang, karena baik di kampung maupun di sekolah ia
memiliki banyak kawan. Ia takut kalau di tempat baru kelak ia tidak
merasa betah. Namun bila tidak ikut pindah, ia akan ikut siapa?. Bila
ikut pindah, bagaimana suasana di tempat baru nanti? Ia takut pada
bayangannya sendiri.
b. Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus
dari phobia adalah intensitet ketakutan melebihi proporsi yang
sebenarnya dari obyek yang ditakutkannya.
Contoh :
Orang takut ular, binatang berbulu, atau takut lintah. Rasa takut seperti
ini dapat kita tekan, sehingga berkurang, atau hilang sama sekali.
Pengalaman ketika kecil dapat menjadikan anak takut akan sesuatu,
seperti benda tajam, takut darah, dan sebagainya.
c. Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini
munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi
gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk
membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat
menyakitkan dengan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id,
meskipun ego dan superego melarangnya.
Contoh :
Seseorang yang tidak bisa menyanyi atau bicara di depan umum,
sekonyong-konyong diminta untuk menyanyi atau berpidato, ia akan
gelisah, gemetar, dan hilang keseimbangan, sehingga sulit berbicara
atau bernyanyi.
5
3. Kecemasan Moral
Kecemasan moral disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi
memiliki bermacam-macam emosi, antara lain iri, benci, dendam, dengki,
marah, gelisah, cinta, dan rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam merupakan sebagian dari pernyataan
individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh
karena itu, sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami
orang lain. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan
mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah, dan
putus asa.
B. Faktor-faktor Terjadinya Kegelisahan
Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kegelisahan :
1. Ketidakmampuan seorang dalam menghadapi kenyataan hidup.
2. Munculnya rasa takut tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3. Situasi budaya kita yang belum mapan betul.
4. Adanya dorongan kegelisahan dari dalam hati nuraninya sendiri.
5. Adanya perasaan takut kehilangan hak maupun nama baiknya.
6. Karena sedang menunggu sesuatu.
7. Faktor dari luar yang terjadi karena lingkungan dimana ia tinggal dan
masyarakat sekitarnya.
C. Mengapa Bisa Terjadi Kegelisahan
Secara lentur, kegelisahan dapat dikatakan sebagai rasa tidak tentram, rasa
selalu khawatir, rasa tidak tenang, rasa tidak sabar, cemas, dan semacamnya. Yang
jelas kegelisahan berkaitan dengan rasa yang berkembang dalam diri manusia.
Kegelisahan tidak jarang bersahabat dengan umumnya kita. Ada yang gelisah
karena faktor-faktor materi, ada juga yang bukan karena hal-hal yang material.
Mungkin kegelisahan itu disebabkan antara lain:
1. Kesulitan ekonomi
2. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas
6
3. Penyakit yang menahun
4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal
5. Takut kehilangan pasangan hidup
6. Khawatir gagal dalam berkarier
D. Bentuk-bentuk Kegelisahan
1. Keterasingan
Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan sudah ada sejak
puluhan bahkan ribuan tahun lamanya. Dimana terasing pada dasarnya dapat
didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang disebabkan tidak
adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara hakikat” atau dengan kata lain
merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri dan orang lain dalam
pergaulan atau mayarakat.
Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
a. Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri sendiri seperti
merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan
lingkungan.
b. Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Faktor ini pun
biasanya bersumber pada faktor yang pertama.
2. Kesepian
Aplikasi dan perwujudan dari terasing adalah kesepian. Jika seseorang
sudah merasa diasingkan maka orang tersebut akan mengalami kesepian dalam
diri dan lingkungan sehingga merasa kesepian. Jika hal ini terus dibiarkan maka
orang tersebut akan kehilangan unsur dan karakter unik dalam dirinya senhingga
dia pun sulit untuk mengenali dirinya.
3. Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak
dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal usul yang jelas. Itu
semua disebabkan oleh pikiran yang tidak dapat berkonsentrasi yang
mengacaukan pikirannya.
7
E. Hubungan Manusia dan Kegelisahan
Gelisah tergolong penyakit batin, istimewanya penyakit ini dapat
menyerangsiapa saja, dari golongan apa, dan bangsa apapun. Bila dibandingkan
dengan rasa takut, daerah operasinya lebih luas. Sebab orang yang pemberani, tak
mungkin diserang oleh rasa takut. Atau orang yang mempunyai obat penangkal takut
juga tidak akan dijamahnya. Umpama orang yang pernah mengerjakan perbuatan
salah sudah pasti tidak akan takut untuk dituntut. Begitu pula seorang yang kaya,
pasti tidak akan takut kelaparan, dan sebagainya. Tetapi walaupun benar, kaya,
pandai, jujur, dan sebagainya pasti akan dilanda perasaan gelisah.
F. Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Dalam mengatasi kegelisahan diperlukan nilai-nilai agama seperti bersifat
qana’ah (berpikir positif). pertama–tama harus dimulai dari diri sendiri, yaitu
bersikap tenang. Dengan bersikap tenang, sehingga ketidaksabaran atau
kecemasnnya dapat dikurangi dengan berdo’a kepada Tuhan serta berusaha keras
untuk mengatasi hal yang membuatnya menjadi gelisah dan mungkin segala
kesulitan dapat diatasi.
Manusia diperintahkan untuk meningkatkan iman, takwa, dan amal shaleh.
Seperti firman Allah SWT yang artinya : “sesungguhnya manusia diciptakan bersifat
keluh kesah lagi kikir, apabila ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah, tetapi bila
mendapat kebaikan, ia amat kikir, kecuali orang–orang yang mengerjakan shalat,
mereka yang tetap mengerjakan shalatnya, dan orang–orang yang dalam hartanya
tersedia bagian tertentu bagi orang miskin (yang tidak dapat meminta), dan orang–
orang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang–orang yang takut terhadap
adzab Tuhannya ”. (Q.S. Al-Ma’aarij : 19-27)
Ada suatu cara lain yang mungkin juga baik untruk digunakan dalam
mengatasi kecemasan tersebut dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu, pertama
kita menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi), akibat yang paling buruk yang
bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu
terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat
yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat
8
mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena tidak
semua pengalaman di dunia ini menyenangkan.Yang kedua, kita bersedia menerima
akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna
dari jiwa kita.dan yang ketiga, dengan bersamaan berjalannya waktu kita dapat
mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat
timbulnya kecemasan tersebut dalam jiwa kita.
Ada suatu cara paling ampuh dalam menghadapi segala situasi dan kondisi
yang bagaimanapun termasuk kecemasan ini yaitu kita berdoa kepada tuhan dengan
sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas,sehingga ia mau mengabulkan
permhonan kita dari perasaan kecemasan ini, sebab tuhan adalah yang paling Maha
Pemurah, Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya
yang mau berdoa dan memohon kepadanya.
Dalam kehidupan ini setiap manusia mempunyai harapan-harapan dan setiap
manusia mempunyai hak untuk itu,tidak seorang pun dapat menghalanginya.Untuk
mencapai harapan-harapan itu manusia berusaha,yang mungkin usahanya itu dengan
mengorbankan apa saja dengan kata lain manusia berusaha dengan sekuat
tenaga,setelah berusaha maka orang-orang itu dengan gelisah menunggu dan menanti
bagaimana hasil usaha mereka, sesuaikah dengan apa yang mereka korbankan,
berhasilkah atau mereka harus kecewa karena gagal.
OPINI
Kegelisahan sebenarnya bisa diatasi tetapi terkadang manusia sulit untuk
mengatasinya. kegelisahan dapat di lawan dengan ketenangan, tetapi itu sulit diatasi
oleh manusia. Dalam keadaan tertekan manusia sering mengalami
kegelisahan, kegelisahan selalu menyelimuti manusia salah satu cobaan pada diri
manusia adalah kegelisahan dan bedanya kegelisahan ini dengan cobaan yang lain
adalah kita dapat merasakannya walaupun tak ada yang menyakiti kita. kegelisahan
dapat terjadi saat diri kita berada dalam situasi ketidakpastian, kesepian, ataupun
keterasingan. bahkan kita tidak mengetahui penyebab kita gelisah. dan memang
hidup itu penuh misteri. manusia tidak akan pernah terlepas dari hal semacam
kegelisahan yang menjadi misteri hidup selama manusia hidup
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian mengenai Manusia dan Kegelisahan, maka kami dapat
menyimpulkan bahwa kegelisahan merupakan bagian hidup manusia. Tiap manusia,
dengan tidak memperdulikan segala latar belakang dan kemampuannya, pasti akan
mengalami kegelisahan, entah sebentar atau lama, relative ringan ataupun berat.
Apabila manusia tidak bisa menjaga hakikat dirinya dan hakikat hidupnya maka yang
timbul adalah kegelisahan. Sumber dari kegelisahan adalah hawa nafsu dan sikap
pamrih (tidak ikhlas). Kedua hal ini akan menyebabkan munculnya sikap
keserakahan dan konflik yang juga memunculkan ketakutan, kekecewaan, dan pada
akhirnya adalah kegelisahan. Adapun bentuk-bentuk kegelisahan berupa
keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian mempunyai hubungan yang erat dan
mempengaruhi satu sama lain. Untuk mengatasi kegelisahan diperlukan nilai-nilai
agama seperti bersikap Qana’ah (berpikir positif) sehingga ketidaktenangan dan
ketidaksabaran alias kecemasannya dapat dikurangi dengan berdo’a kepadaTuhan
serta berusaha keras untuk mengatasi hal-hal yang membuatnya menjadi gelisah.
B. Saran
Dari pembahasan mengenai manusia dan kegelisahan tersebut, kami dapat
menyarankan kepada pembaca agar terhindar dari rasa kegelisahan itu. Walaupun
kita ketahui bahwa manusia tidak akan pernah lepas dari rasa kegelisahan, karena
kegelisahan itu merupakan sesuatu yang manusiawi. Namun sebagai manusia
hendaknya kita selalu berusaha dalam segala hal termasuk untuk menghidarkan diri
dari perasaan gelisah kita perlu bersikap lebih tenang, sabar, selalu berpikir positif
dan yang terpenting adalah selalu berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang
Maha Esa agar tercapai ketenangan dalam berpikir dan melakukan sesuatu, sehingga
kegelisahan dapat terhindarkan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Antonio. 2010. Manusia dan Kegelisahan. diakses di Banda Aceh. Tanggal 11 Maret
2013. http://wandiapr.wordpress.com/2012/04/20/manusia-dan-kegelisahan/.
Iwan Dzaza. 2012. Makalah Manusia dan Kegelisahan. diakses di Banda Aceh.
Tanggal 11 Maret 2013. http://www.sarjanaku.com/2010/01/makalah-manusia-
dan-kegelisahan.html.
Kenya Kumala. 2010. Cara Mengatasi Kegelisahan atau Kecemasan. diakses di
Banda Aceh. Tanggal 11 Maret 2013. http:// aguspranata. wordpress.com/
2011/11/27/ cara-mengatasi-kegelisahan-atau-kecemasan/.
11
top related