manusia dan kegelisahan

22
Tugas ISBD MANUSIA DAN KEGELISAHAN D I S U S U N OLEH : KELOMPOK 10 NAMA NIM 1. M. HATTA 1006104020116 2. T KAMARUZZAMAN 1204102010034 3. KHAIRIL MUNAWIR 1204102010007 UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Upload: hatta-ata-coy

Post on 09-Feb-2016

1.005 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

TUGAS ISBD

TRANSCRIPT

Tugas ISBD

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

DISUSUN

OLEH :KELOMPOK 10

NAMA NIM

1. M. HATTA 1006104020116

2. T KAMARUZZAMAN 1204102010034

3. KHAIRIL MUNAWIR 1204102010007

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH

2013

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala pujian bagi Allah Yang Maha Dipuji atas limpahan

nikmat kasih sayang-Nya Kami masih mampu menimba sedikit ilmu yang telah

menetes ke dunia ini. Semoga Kami termasuk ke dalam firman-Nya; yarfa’illahu al-

ladzina amanu minkum walladzina utul ‘ilma darajat. Amin.

Muara rahmat kasih-Nya mudah-mudahan senantiasa tercurah ke pangkuan

Nabi Muhammad SAW -Sang Pembebas Kebodohan-. Dengan selalu mengikuti dan

menjalankan ajaran beliau, semoga kita termasuk umatnya yang kelak mendapatkan

syafa’atul ‘udzma fi yaum al makhsyar.

Makalah ini berisikan tentang Manusia dan Kegelisahan, mudah-mudahan

dengan makalah ini dapat memberikan informasi yang berguna kepada kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga apa yang kami susun ini bisa memberikan manfaat dan

inspirasi bagi kita semua. Amin.

Wallahul Muwafiq Ila Aqwamit Thariq Wassalamualaikum Wr. Wb.

Banda Aceh, 14 Maret 2013

Penyusun

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kegelisahan............................................................................. 3

B. Faktor-Faktor Terjadinya Kegelisahan...................................................... 6

C. Mengapa Bisa Terjadi Kegelisahan........................................................... 6

D. Bentuk-Bentuk Kegelisahan...................................................................... 7

E. Hubungan Manusia Dan Kegelisahan....................................................... 8

F. Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan....................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................ 10

B. Saran.......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegelisahan merupakan salah satu bagian kehidupan manusia yang sering

dialami karena beban psikologis, yang biasanya diiringi dengan rasa khawatir atau

rasa takut pada suatu hal. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan segala sifat yang

paling sempurna diantara makhluk yang ada di bumi ini, sifat tersebut adalah cipta,

rasa dan karsa. Tetapi dengan adanya ketiga sifat tersebut manusia menjadi tamak,

kikir, iri, dengki, dan sebagainya, apabila manusia tidak dapat mengatur, menguasai,

atau mengekang hawa nafsunya ataupun bertindak yang negatif.

Kegelisahan dalam diri manusia dapat timbul sewaktu-waktu tanpa atau

dengan diharapkan kehadirannya. Banyak faktor yang mempengaruhi dan

menimbulkan kegelisahan dalam diri manusia. Adanya rasa gelisah yang dirasakan

dan dialami oleh manusia pada dasarnya disebabkan oleh manusianya itu sendiri

karena semua manusia memiliki hati, perasaan dan pikiran.

Kegelisahan yang terlalu lama dipendam akan menyebabkan manusia

tersebut mengalami frustasi sehingga menyebabkan manusia tersebut terkena

berbagai macam penyakit di antara lain stress atau gangguan kejiwaan, penyakit

kronis, serangan jantung dan banyak hal lain lagi yang akan timbul jika manusia

tersebut memendam kegelisahan tersebut terlalu lama. Kegelisahan juga dapat

menghambat keberhasilan seseorang apabila hal tersebut tidak segera kita atasi, hal

ini hanya akan merugikan manusia itu sendiri.

Namun dari segala kekurang yang kita rasakan jika kita mengalami

kegelisahan ada pula kegelisahan-kegelisahan yang positif seperti kegelisahan yang

menjadikan motivasi atau semangat dalam menghadapi permasalah atau rasa takut

dan khawatir yang manusia alami.

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-

gerik seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi

dari kecemasan, Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga

macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif),

1

kecemasan neorotik dan kecemasan moril. Dalam hal ini sering kali kita jumpai

manusia yang mengalami kecemasan neorotik namun tidak jarang pula kita temui

orang-orang yang memiliki kegeisahan atau kecemasan yang obyektif maupun moril,

kenapa begitu? Hal ini disebabkan sering atau banyak nya manusia yang memiliki

rasa takut akan sesuatu secara berlebihan atau bisa disebut dengan phobia, phobia

disini juga banyak sekali jenis-jenisnya diantara lain yang sering kita jumpai ialah

phobia akan binatang, atau darah dan banyak hal yang sering kali di alami akan

menyebabkan dampak negative untuk manusia itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kegelisahan?

2. Apa saja faktor-faktor terjadinya kegelisahan?

3. Mengapa bisa terjadi kegelisahan?

4. Apakah bentuk-bentuk kegelisahan?

5. Bagaimanakah hubungan manusia dan kegelisahan?

6. Apa usaha-usaha mengatasi kegelisahan?

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak

tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar

lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak

tentram hati maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah, kahwatir, cemas atau

takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan

bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut.

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik

seseorang dalam situasi tertentu.Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari

kecemasan, Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam

kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif),

kecemasan neorotik dan kecemasan moril. Banyak yang menilai kegelisahan ada

macam-macam diantaranya adalah kegelisahan negatif dan positif yang di artikan

sebagai berikut :

“Kegelisahan negatif” adalah kegelisahan yang berlebih-lebihan, atau yang

melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di

mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif

atau langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan,

yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada.

Tentu saja hal ini merupakan ancaman bagi eksistensi manusia sebagai kesatuan

yang integral.

“Kegelisahan positif” merupakan dasar kehidupan atau sebagai kesadaran

yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, atau sebagai

tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-

hal yang datang secara tiba-tiba dan tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam

menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi.

Singkatnya, ia merupakan faktor penting yang dibutuhkan manusia. Sedangkan

3

“kegelisahan negatif” jelas sangat membahayakan, seperti gula pada darah; ketika

ketinggian kadarnya membahayakan kesehatan manusia.

Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam

kecemasan yang menimpa manusia, yaitu kecemasan kenyataan (obyektif),

kecemasan neorotik, dan kecemasan moril.

1. Kecemasan Obyektif (Kenyataan)

Pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau bahaya dunia

luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang

mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya

kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, bahwa seseorang mewarisi

kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-

benda atau keadaan tertentu dari lingkungannya.

Contoh :

Tini seorang ibu muda, mempunyai anak berumur dua tahun, Tina

namanya. Tina tumbuh sehat, montok, lucu, lincah, dan sangat akrab dengan

ibunya. Hampir seluruh waktu Tini tercurahkan untuk Tina. Ia keluar kerja

demi Tina, anak yang baru seorang itu. Sekonyong-konyong Tina sakit;

muntah-muntah disertai buang air. Tini bingung, anaknya segera dibawa

kerumah sakit. Kata dokter, Tina harus dirawat di rumah sakit dan tidak

boleh ditunggui. Tina menangis terus, tetapi ibunya harus meninggalkannya.

Tini gelisah, cemas, khawatir, memikirkan nasib anaknya.

Pada contoh tersebut jelas bagi kita, bahwa kecemasan yang diderita

oleh ibu Tini adalah karena adanya bahaya dari luar yang mengancam

anaknya.

2. Kecemasan Neurotik (Syaraf)

Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah.

Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni:

a. Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan,

dan orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya

sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.

4

Contoh :

Ujang anak laki-laki berumur 10 tahun, duduk di kelas 4 SD. Pada

suatu hari ia diberi tahu ayahnya bahwa bulan depan ayahnya pindah ke

kota lain. Mereka sekeluarga harus pindah. Sudah tentu ia harus ikut.

Jadi, ia harus pindah sekolah ke kota tempat ayahnya bertugas.  Ibunya

tampak gelisah, karena ia telah merasa betah tinggal di tempat itu berkat

adanya seorang ibu yang aktif mengumpulkan dan memajukan  ibu-ibu.

Lebih-lebih Ujang, karena baik di kampung maupun di sekolah ia

memiliki banyak kawan. Ia takut kalau di tempat baru kelak ia tidak

merasa betah. Namun bila tidak ikut pindah, ia akan ikut siapa?. Bila

ikut pindah, bagaimana suasana di tempat baru nanti?  Ia takut pada

bayangannya sendiri.

b. Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus

dari phobia adalah intensitet ketakutan melebihi proporsi yang

sebenarnya dari obyek yang ditakutkannya.

Contoh :

Orang takut ular, binatang berbulu, atau takut lintah. Rasa takut seperti

ini dapat kita tekan, sehingga berkurang, atau hilang sama sekali.

Pengalaman ketika kecil dapat menjadikan anak takut akan sesuatu,

seperti benda tajam, takut darah, dan sebagainya.

c. Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini

munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi

gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk

membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat

menyakitkan dengan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id,

meskipun ego dan superego melarangnya.

Contoh :

Seseorang yang tidak bisa menyanyi atau bicara di depan umum,

sekonyong-konyong diminta untuk menyanyi atau berpidato, ia akan

gelisah, gemetar, dan hilang keseimbangan, sehingga sulit berbicara

atau bernyanyi.

5

3. Kecemasan Moral

Kecemasan moral disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi

memiliki bermacam-macam emosi, antara lain iri, benci, dendam, dengki,

marah, gelisah, cinta, dan rasa kurang.

Rasa iri, benci, dengki, dendam merupakan sebagian dari pernyataan

individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh

karena itu, sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami

orang lain. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan

mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah, dan

putus asa.

B. Faktor-faktor Terjadinya Kegelisahan

Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kegelisahan :

1. Ketidakmampuan seorang dalam menghadapi kenyataan hidup.

2. Munculnya rasa takut tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.

3. Situasi budaya kita yang belum mapan betul.

4. Adanya dorongan kegelisahan dari dalam hati nuraninya sendiri.

5. Adanya perasaan takut kehilangan hak maupun nama baiknya.

6. Karena sedang menunggu sesuatu.

7. Faktor dari luar yang terjadi karena lingkungan dimana ia tinggal dan

masyarakat sekitarnya.

C. Mengapa Bisa Terjadi Kegelisahan

Secara lentur, kegelisahan dapat dikatakan sebagai rasa tidak tentram, rasa

selalu khawatir, rasa tidak tenang, rasa tidak sabar, cemas, dan semacamnya. Yang

jelas kegelisahan berkaitan dengan rasa yang berkembang dalam diri manusia.

Kegelisahan tidak jarang bersahabat dengan umumnya kita. Ada yang gelisah

karena faktor-faktor materi, ada juga yang bukan karena hal-hal yang material.

Mungkin kegelisahan itu disebabkan antara lain:

1. Kesulitan ekonomi

2. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas

6

3. Penyakit yang menahun

4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal

5. Takut kehilangan pasangan hidup

6. Khawatir gagal dalam berkarier 

D. Bentuk-bentuk Kegelisahan

1. Keterasingan

Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan sudah ada sejak

puluhan bahkan ribuan tahun lamanya. Dimana terasing pada dasarnya dapat

didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang disebabkan tidak

adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara hakikat” atau dengan kata lain

merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri dan orang lain dalam

pergaulan atau mayarakat.  

Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu :

a. Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri sendiri seperti

merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan

lingkungan.

b. Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Faktor ini pun

biasanya bersumber pada faktor yang pertama.

2. Kesepian

Aplikasi dan perwujudan dari terasing adalah kesepian. Jika seseorang

sudah merasa diasingkan maka orang tersebut akan mengalami kesepian dalam

diri dan lingkungan sehingga merasa kesepian. Jika hal ini terus dibiarkan maka

orang tersebut akan kehilangan unsur dan karakter unik dalam dirinya senhingga

dia pun sulit untuk mengenali dirinya.

3. Ketidakpastian

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak

dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal usul yang jelas. Itu

semua disebabkan oleh pikiran yang tidak dapat berkonsentrasi yang

mengacaukan pikirannya.

7

E. Hubungan Manusia dan Kegelisahan

Gelisah tergolong penyakit batin, istimewanya penyakit ini dapat

menyerangsiapa saja, dari golongan apa, dan bangsa apapun. Bila dibandingkan

dengan rasa takut, daerah operasinya lebih luas. Sebab orang yang pemberani, tak

mungkin diserang oleh rasa takut. Atau orang yang mempunyai obat penangkal takut

juga tidak akan dijamahnya. Umpama orang yang pernah mengerjakan perbuatan

salah sudah pasti tidak akan takut untuk dituntut. Begitu pula seorang yang kaya,

pasti tidak akan takut kelaparan, dan sebagainya. Tetapi walaupun benar, kaya,

pandai, jujur, dan sebagainya pasti akan dilanda perasaan gelisah.

F. Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan

Dalam mengatasi kegelisahan diperlukan nilai-nilai agama seperti bersifat

qana’ah (berpikir positif). pertama–tama harus dimulai dari diri  sendiri, yaitu

bersikap tenang. Dengan bersikap tenang, sehingga ketidaksabaran atau

kecemasnnya dapat dikurangi dengan berdo’a kepada Tuhan serta berusaha keras

untuk mengatasi hal yang membuatnya menjadi gelisah dan mungkin segala

kesulitan dapat diatasi.

Manusia diperintahkan untuk meningkatkan iman, takwa, dan amal shaleh.

Seperti firman Allah SWT yang artinya : “sesungguhnya manusia diciptakan bersifat

keluh kesah lagi kikir, apabila ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah, tetapi bila

mendapat kebaikan, ia amat kikir, kecuali orang–orang yang mengerjakan shalat,

mereka yang tetap mengerjakan shalatnya, dan orang–orang yang dalam hartanya

tersedia bagian tertentu bagi orang miskin (yang tidak dapat meminta), dan orang–

orang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang–orang yang takut terhadap

adzab Tuhannya ”. (Q.S. Al-Ma’aarij : 19-27)

Ada suatu cara lain yang mungkin juga baik untruk digunakan dalam

mengatasi kecemasan tersebut dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu, pertama

kita menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi), akibat yang paling buruk yang

bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu

terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat

yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat

8

mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena tidak

semua pengalaman di dunia ini menyenangkan.Yang kedua, kita bersedia menerima

akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna

dari jiwa kita.dan yang ketiga, dengan bersamaan berjalannya waktu kita dapat

mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat

timbulnya kecemasan tersebut dalam jiwa kita.

Ada suatu cara paling ampuh dalam menghadapi segala situasi dan kondisi

yang bagaimanapun termasuk kecemasan ini yaitu kita berdoa kepada tuhan dengan

sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas,sehingga ia mau mengabulkan

permhonan kita dari perasaan kecemasan ini, sebab tuhan adalah yang paling Maha

Pemurah, Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya

yang mau berdoa dan memohon kepadanya.

Dalam kehidupan ini setiap manusia mempunyai harapan-harapan dan setiap

manusia mempunyai hak untuk itu,tidak seorang pun dapat menghalanginya.Untuk

mencapai harapan-harapan itu manusia berusaha,yang mungkin usahanya itu dengan

mengorbankan apa saja dengan kata lain manusia berusaha dengan sekuat

tenaga,setelah berusaha maka orang-orang itu dengan gelisah menunggu dan menanti

bagaimana hasil usaha mereka, sesuaikah dengan apa yang mereka korbankan,

berhasilkah atau mereka harus kecewa karena gagal.

OPINI

Kegelisahan sebenarnya bisa diatasi tetapi terkadang manusia sulit untuk

mengatasinya. kegelisahan dapat di lawan  dengan ketenangan, tetapi itu sulit diatasi

oleh manusia. Dalam keadaan tertekan manusia sering mengalami

kegelisahan, kegelisahan selalu menyelimuti manusia salah satu cobaan pada diri

manusia adalah kegelisahan dan bedanya kegelisahan ini dengan cobaan yang lain

adalah kita dapat merasakannya walaupun tak ada yang menyakiti kita. kegelisahan

dapat terjadi saat diri kita berada dalam situasi ketidakpastian, kesepian, ataupun

keterasingan. bahkan kita tidak mengetahui penyebab kita gelisah. dan memang

hidup itu penuh misteri. manusia tidak akan pernah terlepas dari hal semacam

kegelisahan yang menjadi misteri hidup selama manusia hidup

9

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian mengenai Manusia dan Kegelisahan, maka kami dapat

menyimpulkan bahwa kegelisahan merupakan bagian hidup manusia. Tiap manusia,

dengan tidak memperdulikan segala latar belakang dan kemampuannya, pasti akan

mengalami kegelisahan, entah sebentar atau lama, relative ringan ataupun berat.

Apabila manusia tidak bisa menjaga hakikat dirinya dan hakikat hidupnya maka yang

timbul adalah kegelisahan. Sumber dari kegelisahan adalah hawa nafsu dan sikap

pamrih (tidak ikhlas). Kedua hal ini akan menyebabkan munculnya sikap

keserakahan dan konflik yang juga memunculkan ketakutan, kekecewaan, dan pada

akhirnya adalah kegelisahan. Adapun bentuk-bentuk kegelisahan berupa

keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian mempunyai hubungan yang erat dan

mempengaruhi satu sama lain. Untuk mengatasi kegelisahan diperlukan nilai-nilai

agama seperti bersikap Qana’ah (berpikir positif) sehingga ketidaktenangan dan

ketidaksabaran alias kecemasannya dapat dikurangi dengan berdo’a kepadaTuhan

serta berusaha keras untuk mengatasi hal-hal yang membuatnya menjadi gelisah.

B. Saran

Dari pembahasan mengenai manusia dan kegelisahan tersebut, kami dapat

menyarankan kepada pembaca agar terhindar dari rasa kegelisahan itu. Walaupun

kita ketahui bahwa manusia tidak akan pernah lepas dari rasa kegelisahan, karena

kegelisahan itu merupakan sesuatu yang manusiawi. Namun sebagai manusia

hendaknya kita selalu berusaha dalam segala hal termasuk untuk menghidarkan diri

dari perasaan gelisah kita perlu bersikap lebih tenang, sabar, selalu berpikir positif

dan yang terpenting adalah selalu berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang

Maha Esa agar tercapai ketenangan dalam berpikir dan melakukan sesuatu, sehingga

kegelisahan dapat terhindarkan.

10

DAFTAR PUSTAKA

Antonio. 2010. Manusia dan Kegelisahan. diakses di Banda Aceh. Tanggal 11 Maret

2013. http://wandiapr.wordpress.com/2012/04/20/manusia-dan-kegelisahan/.

Iwan Dzaza. 2012. Makalah Manusia dan Kegelisahan. diakses di Banda Aceh.

Tanggal 11 Maret 2013. http://www.sarjanaku.com/2010/01/makalah-manusia-

dan-kegelisahan.html.

Kenya Kumala. 2010. Cara Mengatasi Kegelisahan atau Kecemasan. diakses di

Banda Aceh. Tanggal 11 Maret 2013. http:// aguspranata. wordpress.com/

2011/11/27/ cara-mengatasi-kegelisahan-atau-kecemasan/.

11