laporan praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Post on 17-Jul-2016
73 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PERCOBAAN II
I. Judul Percobaan : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
II. Hari/Tanggal Percobaan : Senin, 24 Oktober 2011 pada pukul 10.00 pagi
III. Selesai Percobaan : Senin, 24 Oktober 2011 pada pukul 12.30 siang
IV. Tujuan Percobaan : Menguji faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
yaitu konsentrasi zat pereaksi, luas permukaan sentuhan,
temperatur dan katalis.
V. Tinjauan Pustaka :
VI. Cara Kerja :
1. Pengaruh Konsentrasi pada Laju Reaksi
Gelas A
- Dimasukkan ke dalam gelas kimia
- Ditambahkan 5 ml HCl 3M
- Di kocok hingga homogen
- Dinyalakan stopwatch dah hentikan bila terjadi kekeruhan
5 ml Na2S2O3
Waktu yang Dibutuhkan Untuk Larutan Keruh
Gelas B
- Dimasukkan ke dalam gelas kimia
- Ditambahkan 10 ml air
- Ditambahkan 5 ml HCl 3M
- Di kocok hingga homogen
- Dinyalakan stopwatch dah hentikan bila terjadi kekeruhan
Gelas C
- Dimasukkan ke dalam gelas kimia
- Ditambahkan 15 ml air
- Ditambahkan 5 ml HCl 3M
- Di kocok hingga homogen
- Dinyalakan stopwatch dah hentikan bila terjadi kekeruhan
Gelas D
- Dimasukkan ke dalam gelas kimia
- Ditambahkan 25 ml air
- Ditambahkan 5 ml HCl 3M
- Di kocok hingga homogen
- Dinyalakan stopwatch dah hentikan bila terjadi kekeruhan
5 ml Na2S2O3
5 ml Na2S2O3
Waktu yang Dibutuhkan Untuk Larutan Keruh
5 ml Na2S2O3
Waktu yang Dibutuhkan Untuk Larutan Keruh
Waktu yang Dibutuhkan Untuk Larutan Keruh
2. Pengaruh Luas Permukaan pada Laju Reaksi
- Diisi ke dalam balon
- Di isi 10 ml HCl 1M pada labu
- Dipasangkan balon dan labu
- Di ukur waktu yang diperlukan saat balon terisi dengan gas CO2
- Dihaluskan
- Diisi ke dalam balon
- Di isi 10 ml HCl 1M pada labu
- Dipasangkan balon dan labu
- Di ukur waktu yang diperlukan saat balon terisi dengan gas CO2
- Dibandingkan dengan waktu yang pertama
3. Pengaruh Temperatur pada Laju Reaksi
- Diencerkan dengan air hingga volumenya 5 ml (Larutan A)
- Diencerkan larutan kalim permanganat dengan air hingga volumenya 5
ml(Larutan B)
- Disiapkan tabung reaksi dan letakkan pada rak
25 ml CuSO4 0,2M
10 tetes asam oksalat
Waktu yang Dipelukan Untuk Balon Berdiri Tegak
25 ml CuSO4 0,2M
Waktu yang Dipelukan Untuk Balon Berdiri Tegak
- Dimasukkan 2 tetes larutan A, 2 tetes asam sulfat 0,5 M, dicatat
suhunya (suhu awal)
- Ditambahkan 1 tetes larutan B
- Dinyalakan stopwatch saat tetes terakhir
- Di ukur waktunya sampai warna larutan hilang
- Diencerkan dengan air hingga volumenya 5 ml (Larutan A)
- Diencerkan larutan kalim permanganat dengan air hingga volumenya 5
ml(Larutan B)
- Dipanaskan tabung reaksi yang berisi 2 tetes larutan A dan 2 tetes
larutan asam sulfat 0,5 M dalam penangas air sampai mencapai suhu
350, 400, 450, 500 C
- Ditambahkan 1 tetes larutan B
- Dinyalakan stopwatch saat tetes terakhir
- Di ukur waktunya sampai warna larutan hilang
4. Pengaruh Katalis pada Laju Reaksi
- Diencerkan dengan air sampai volume 10 ml
- Dimasukkan 2 tetes asam oksalat , 2 asam sulfat , 1 tetes larutan encer
KMnO4 pada tabung reaksi
- Dinyalakan stopwatch saat penambahan terakhir dan dihentikan saat
warna KMnO4 hilang
Waktu yang Diperlukan Untuk Warna Laruatn Menghilang
Waktu yang Diperlukan Untuk Warna Laruatn Menghilang
10 tetes asam oksalat
10 tetes KMnO4
- Dicatat waktunya
- Diteruskan penambahan tetesan larutan encer KMnO4 sampai warna
permanganat menghilang segera
- Dimasukkan 2 tetes asam oksalat , 2 asam sulfat , dan 1 tetes mangan
(II) sulfat pada tabung reaksi yang lain
- Terakhir ditambahkan 1 tetes larutan encer KMnO4
- Dinyalakan stopwatch saat penambahan KMnO4 dan dihentikan saat
warna permangant menghilang segera
- Dibuat grafik hubungan antara jumlah tetesan permanganat terhadap
waktu.
VII. Hasil Pengamatan :
No. Prosedur Kerja Hasil
Pengamatan
Dugaan /
Reaksi
Kesimpulan
06. 1. Pengaruh Konsentrasi pada Laju Reaksi
Gelas A
-Dimasukkan ke dalam gelas kimia
-Ditambahkan 5 ml HCl 3M
-Di kocok hingga homogen-Dinyalakan stopwatch dah hentikan
bila terjadi kekeruhan
tA=6,7 detiktB=15,3 detiktC=17,6 detiktD=29,8 detik
Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + S(s) + SO2(g)
+ H2O(l)
Semakin besar konsentrasi maka semakin cepat waktunya. Sedangkan semakin kecil konsentrasi larutan maka semakin lama waktunya. Dan semakin pekat larutan larutan maka semakin
Waktu yang Diperlukan Untuk Warna Laruatn Menghilang
5 ml Na2S2O3
Waktu yang Dibutuhkan Untuk Larutan Keruh
Gelas B
-Dimasukkan ke dalam gelas kimia
-Ditambahkan 10 ml air
-Ditambahkan 5 ml HCl 3M
-Di kocok hingga homogen-Dinyalakan stopwatch dan hentikan
bila terjadi kekeruhan
Gelas C
- Dimasukkan ke dalam gelas kimia
- Ditambahkan 15 ml air
- Ditambahkan 5 ml HCl 3M
- Di kocok hingga homogen- Dinyalakan stopwatch dan hentikan
bila terjadi kekeruhan
Gelas D
- Dimasukkan ke dalam gelas kimia
- Ditambahkan 25 ml air
- Ditambahkan 5 ml HCl 3M
- Di kocok hingga homogen- Dinyalakan stopwatch dah hentikan
bila terjadi kekeruhan
Warna larutan sebelum di tambah HCl:A: tidak bewarnaB: tidak bewarnaC: tidak bewarnaD: tidak bewarna
Warna larutan sesudah di tambah HCl:A : kuning tuaB: kuning mudaC: kuning kemudaanD : kuning pudar
besar konsentrasi. Warna larutan memudar dengan berkurangnya konsentrasi.
5 ml Na2S2O3
5 ml Na2S2O3
Waktu yang Dibutuhkan Untuk Larutan Keruh
5 ml Na2S2O3
Waktu yang Dibutuhkan Untuk Larutan Keruh
Waktu yang Dibutuhkan Untuk Larutan Keruh
2. Pengaruh Luas Permukaan pada Laju Reaksi
- Diisi ke dalam balon
- Di isi 10 ml HCl 1M pada labu
- Dipasangkan balon dan labu
- Di ukur waktu yang diperlukan saat
balon terisi dengan gas CO2
- Dihaluskan
- Diisi ke dalam balon
- Di isi 10 ml HCl 1M pada labu
- Dipasangkan balon dan labu
- Di ukur waktu yang diperlukan saat
balon terisi dengan gas CO2
- Dibandingkan dengan waktu yang
pertama
3. Pengaruh Temperatur pada Laju Reaksi
- Diencerkan dengan air hingga
volumenya 5 ml (Larutan A)
- Diencerkan larutan kalim
permanganat dengan air hingga
volumenya 5 ml(Larutan B)
- Disiapkan tabung reaksi dan letakkan
pada rak
- Dimasukkan 2 tetes larutan A, 2 tetes
asam sulfat 0,5 M, dicatat suhunya (suhu
awal)
tB = 12 menit 10 detik tS = 5 detik
T1=340Ct1 = 5 detik
CaCO3(s) + 2HCl(aq) CaCl3(aq) + H2O(l) + CO2(g).
2KMnO4(aq)
+ 5H2C2O4(aq) + 3H2SO4(aq)
2MnSO4(aq)
+ 10CO2(g) + K2SO4 + 8H2O(l)
Semakin luas permukaan sentuhan (pada serbuk) maka waktunya semakin cepat . Sedangkan pada bongkahan waktunya sangat lama .
Semakin tinggi suhu larutan maka semakin cepat waktunya
Marmer
10 tetes asam oksalat
Waktu yang Dipelukan Untuk Balon Berdiri Tegak
Marmer
Waktu yang Dipelukan Untuk Balon Berdiri Tegak
- Ditambahkan 1 tetes larutan B
- Dinyalakan stopwatch saat tetes
terakhir
- Di ukur waktunya sampai warna
larutan hilang
- Diencerkan dengan air hingga
volumenya 5 ml (Larutan A)
- Diencerkan larutan kalim
permanganat dengan air hingga
volumenya 5 ml(Larutan B)
- Dipanaskan tabung reaksi yang berisi
2 tetes larutan A dan 2 tetes larutan asam
sulfat 0,5 M dalam penangas air sampai
mencapai suhu 350, 400, 450, 500 C
- Ditambahkan 1 tetes larutan B
- Dinyalakan stopwatch saat tetes terakhir
- Di ukur waktunya sampai warna
larutan hilang
4. Pengaruh Katalis pada Laju Reaksi
- Diencerkan dengan air sampai volume
10 ml
- Dimasukkan 2 tetes asam oksalat , 2
asam sulfat , 1 tetes larutan encer KMnO4
pada tabung reaksi
- Dinyalakan stopwatch saat
penambahan terakhir dan dihentikan saat
T2=350Ct2= 12 detik
T3=400Ct3 = 5detik
T4=450Ct4 = 4 detik
T5=500Ct5 = 3 detik
Tanpa Katalis
t1 = 6 detikt2 = 9 detikt3 = 17 detikt4 = 20 detikt5 = 22 detik
2KMnO4(aq)
+ 5H2C2O4(aq) + 3H2SO4(aq) 2MnSO4(aq)
+ 10CO2(g) + K2SO4 + 8H2O(l)
Penambahan
katalis
mempercepat
waktunya
dan semakin
bertambah
tetesan
KMnO4
Waktu yang Diperlukan Untuk Warna Laruatn Menghilang
Waktu yang Diperlukan Untuk Warna Laruatn Menghilang
10 tetes asam oksalat
10 tetes KMnO4
warna KMnO4 hilang
- Dicatat waktunya
- Diteruskan penambahan tetesan
larutan encer KMnO4 sampai warna
permanganat menghilang segera
- Dimasukkan 2 tetes asam oksalat , 2
asam sulfat , dan 1 tetes mangan (II)
sulfat pada tabung reaksi yang lain
- Terakhir ditambahkan 1 tetes larutan
encer KMnO4
- Dinyalakan stopwatch saat
penambahan KMnO4 dan dihentikan saat
warna permangant menghilang segera
- Dibuat grafik hubungan antara jumlah
tetesan permanganat terhadap waktu.
Dengan Katalist1 = 5 detikt2 = 6 detikt3 = 7 detikt4 = 9 detikt5 = 12 detik
maka
semakin
lama
waktunya
VIII. Analisis Data/ Perhitungan :
1. Pengaruh konsentrasi pada Laju Reaksi
Diketahui:[HCl]=3M
[Na2S2O3]=1M
V HCl = 5 ml
V Na2S2O3=5ml
Gelas A→[ Na2S2O3]= 1M, karena tidak diencerkan. Jadi yang dipakai
adalah konsentrasi Na2S2O3 pekat.
Gelas B→ Na2S2O3 diencerkan dengan air 10 ml.
M1= konsentrasi Na2S2O3 sebelum diencerkan= 1M
V1 = volume Na2S2O3 sebelum diencerkan = 5 ml
M2 = konsentrasi Na2S2O3 sesudah diencerkan= ?
V2 = volume Na2S2O3 sesudah diencerkan = 5 ml+ 10 ml= 15 ml
M1V1=M2V2
Waktu yang Diperlukan Untuk Warna Laruatn Menghilang
(1) (5)=M2 (15)
M2= = =0,3 M
Gelas C→ Na2S2O3 diencerkan dengan air 15 ml.
V3= 5 ml + 15 ml= 20 ml
M1V1=M3V3
(1)(5)= M320
M3= = =0,25 M
Gelas D→ Na2S2O3 diencerkan dengan air 25 ml
V4= 5 ml + 25 ml= 30 ml
M1V1=M4V4
(1) (5)= M4 (30)
M4= = = 0,16m M
Gelas Waktu larutan keruh
(t)
A
B
C
D
6,7 detik
15,3 detik
17,6 detik
29,8 detik
0,14
0,06
0,05
0,03
2. Pengaruh luas permukaan pada Laju Reaksi
Marmer Waktu yang diperlukan saat
balon berdiri tegak
Bongkahan 12 menit 10 detik
Serbuk 5 detik
3. Pengaruh temperatur pada laju reaksi
Suhu ( 0C) Waktu yang
diperlukan saat warna
hilang
34 ( suhu
awal)
5 detik 0,20
35 12 detik 0,08
40 5 detik 0,20
45 4 detik 0,25
50 3 detik 0,30
4. Pengaruh katalis pada Laju Reaksi
Tetes Waktu
dengan
katalis
1 5 detik 0,2 detik
2 6 detik 0,16 detik
3 7 detik 0,14 detik
4 9 detik 0,11 detik
5 12 detik 0,08 detik11
Tetes Waktu tanpa katalis
1 6 detik 0,16 detik
2 9 detik 0,11 detik
3 17 detik 0,06 detik
4 20 detik 0,05 detik
5 22 detik 0,04 detik
IX. Pembahasan :
Pada percobaan pertama, kami memasukkan Na2S2O3 1M ke dalam gelas A,B,C dan D
masing-masing 5 ml. Untuk gelas B, C,D ditambahkan air berturut-turut 10 ml, 15 ml,
25 ml. Setelah itu kami mengaduknya hingga tercampur rata. Kemudian kami
menambahkan 5 ml HCl 3M pada setiap gelas. Pada gelas A, mula-mula tak bewarna.
Namun ketika ditambahkan HCl terjadi kekeruhan pada detik ke 6,7. Sedangkan pada
gelas B, C dan D terjadi kekeruhan pada berturut-turut detik ke 15,3 , 17,6 , dan 29,8.
Reaksi yang terjadi pada percobaan pertama ini adalah sebagai berikut :
Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + S(s) + SO2(g) + H2O(l)
Untuk menghitung konsentrasi Na2S2O3 pada gelas A, tetap. Karena tidak terjadi
pengenceran. Sedangkan pada gelas B,C dan D terjadi pengenceran. Sehingga
konsentrasinya berubah. Untuk menghitungnya kami gunakan rumus mol sebelum
pengenceran sama dengan mol sesudah pengenceran. Yang artinya adalah konsentasi
Na2S2O3 sebelum reaksi dikalikan dengan volumenya sama dengan Na2S2O3 sesudah
reaksi dikalikan dengan volume total ( volume air ditambah volume Na2S2O3). Grafik
yang kami buat pada percobaan pertama adalah grafik antara konsentrasi Na2S2O3
dengan 1/t. 1/t menunjukkan bahwa laju reaksi berbanding terbalik dengan waktu.
Warna larutan sebelum diberi HCl yaitu tak bewarna. Sedangkan setelah dikasih HCl,
larutan berubah menjadi warna kuning. Namun warna kuningnya berbeda-beda, dari
gelas A sampai gelas D, warna kuningnya bertambah pudar.
Pada percobaan kedua, terlebih dahulu kami mengambil marmer. Sebagian langsung
dimasukkan ke dalam balon dan sebagian lagi dihaluskan dahulu baru kemudian
dimasukkan ke dalam balon. Pada labu erlenmeyer kami memasukkan 10 ml HCl 1M.
Lalu kami pasangkan balon dengan labu tersebut. Waktu yang dibutuhkan hingga
balon berdiri tegak adalah 12 menit 10 detik. Reaksi pada percobaan kedua adalah
sebagai berikut :
CaCO3(s) + 2HCl(aq) CaCl3(aq) + H2O(l) + CO2(g).
Sedangkan untuk marmer yang dihaluskan membutuhkan waktu 5 detik untuk balon
dapat berdiri tegak. Balon dapat berdiri tegak karena terisi gas CO2. Karbon
dioksida(CO2) yang masuk/mengisi balon merupakan hasil reaksi dari marmer dengan
HCl.
Untuk warna larutan sebelum bereaksi tak bewarna. Sedangkan pada waktu reaksi
berlangsung, larutan agak keruh. Ini dikarenakan adanya pencampuran marmer pada
HCl. Dan yang terakhir setelah reaksi selesai, warna larutan kembali seperti keadaan
awal yaitu tidak bewarna. Hal itu disebabkan karena marmer yang menyebabkan
perubahan warna pada saat bereaksi, sudah habis bereaksi.
Pada percobaan ketiga, kami mengamati tentang pengaruh temperatur pada laju reaksi.
Untuk langkah awal kami mengencerkan 10 tetes asam oksalat dengan air dan kami
namai dengan larutan A. Setelah itu kami memasukkan 2 tetes larutan A dan 2 tetes
larutan asam sulfat 0,5 M dalam tabung reaksi. Lalu kami catat suhunya yaitu sebesar
340C. Dan yang terakhir ditambahkan 1 tetes larutan kalium permanganat sambil kami
nyalakan stopwatch saat tetes terakhir ditambahkan. Kami ukur waktunya sampai
warna larutan hilang.
Untuk langkah selanjutnya sama dengan langkah awal, namun sebelum kami
tambahkan kalium permanganat,kami panaskan larutan terlebih dahulu campuran 2
tetes larutan A dan 2 tetes larutan asam sulfat 0,5 M sampai suhu 350C, 400C, 450C dan
500C. Untuk memanaskan langkah awalnya adalah memanaskannya smapai dengan
suhu 500C kemudian kami turunkan suhunya sampai berturut-turut 450C, 400C,dan
350C kemudian dicatat sampai warna Kalium Permanganat menghilang.
Pada suhu awal yaitu 340C, waktu yang diperlukan untuk warna larutan yang
menghilang adalah 5 detik sedangkan pada suhu 350C, 400C, 450C, 500C berturut-turut
adalah 12 detik,5 detik, 4 detik, dan 3 detik. Pada suhu 340C waktunya sama dengan
pada saat suhu 400C. Hal itu disebabkan karena mungkin penambahan Kalium
Permanganat pada suhu awal terlalu banyak. Reaksi yang terjadi pada percobaan
ketiga ini adalah sebagai berikut :
2KMnO4(aq) + 5H2C2O4(aq) + 3H2SO4(aq) 2MnSO4(aq) + 10CO2(g) + K2SO4 + 8H2O(l)
Pada percobaan keempat,mula-mula kami mengambil KMnO4 10 tetes. Kemudian
kami masukkan 2 tetes Asam Oksalat, 2 tetes Asam Sulfat, 1 tetes larutan KMnO4
pada tabung reaksi. Setelah itu kami nyalakan stopwatch saat penambahan terakhir dan
dihentikan saat warna KMnO4 hilang, lalu kami catat waktunya. Kemudian kami
teruskan penambahan tetesan larutan KMnO4 sampai warnanya menghilang segera.
Pada tetesan pertama waktu yang dibutuhkan untuk warna larutan menghilang adalah
6 detik. Sedangkan untuk tetesan kedua, ketiga, keempat dan kelima berturut-turut
yaitu 9 detik, 17 detik, 20 detik, dan 22 detik.
Untuk langkah kedua sebenarnya sama dengan langkah awal, hanya saja pada saat
memasukkan 2 tetes Asam Oksalat, 2 tetes Asam Sulfat, 1 tetes larutan KMnO4
ditambah dengan mangan (II) sulfat. Mangan (II) sulfat disini berperan sebagai katalis.
Pada tetesan pertama waktu yang dibutuhkan untuk warna larutan menghilang adalah
5 detik. Sedangkan untuk tetesan kedua, ketiga, keempat dan kelima berturut-turut
yaitu 6 detik, 7 detik, 9 detik, dan 12 detik. Reaksi yang terjadi pada percobaan
keempat ini adalah sebagai berikut :
2KMnO4(aq) + 5H2C2O4(aq) + 3H2SO4(aq) 2MnSO4(aq) + 10CO2(g) + K2SO4 + 8H2O(l)
Meskipun hasil reaksinya adalah katalis itu sendiri, namun semakin bertambah
tetesannya semakin lama waktunya. Hal ini dikarenakan mungkin penambahan Asam
Oksalat yang terlalu banyak atau bisa juga dalam tabung reaksinya terdapat air.
X. Kesimpulan :
Pada percobaan 1 : Semakin besar konsentrasi maka semakin cepat waktunya. Sedangkan semakin kecil konsentrasi larutan maka semakin lama waktunya. Dan semakin pekat larutan larutan maka semakin besar konsentrasi. Warna larutan memudar dengan berkurangnya konsentrasi.
Pada percobaan 2 : Semakin luas permukaan sentuhan (pada serbuk) maka waktunya semakin cepat . Sedangkan pada bongkahan waktunya sangat lama .
Pada percobaan 3 : Semakin tinggi suhu larutan maka semakin cepat waktunya
Pada percobaan 4 : Penambahan katalis mempercepat waktunya dan semakin bertambah tetesan KMnO4 maka semakin lama waktunya
XI. Jawaban Pertanyaan :
Pertanyaan:
1. Tulis semua persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan diatas!2. Tulislah persamaan laju untuk reaksi berorde satu dan dua jika konsentrasi masing-
masing zat berbeda dan jika kedua zat memiliki konsentrasi yang sama.3. Gas apa yang terbentuk pada percobaan reaksi antara kalsium karbonat dan asam
klorida. Tulliskan persamaan reaksinya!4. Apakah fungsi penambahan asam sulfat pada reaksi antara asam oksalat dengan
kalium permanganat?5. Jelaskan mengapa pada percobaan pengaruh temperatur pada laju reaksi warna
larutan KMnO4 tidak nampak seiring bertambahnya waktu?
Jawaban :1. Reaksi antara natrium tiosulfat dan asam klorida
Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + S(s) + SO2(g) + H2O(l)
Reaksi antara kalsium karbonat dan asam kloridaCaCO3(s) + 2HCl(aq) CaCl3(aq) + H2O(l) + CO2(g).
Reaksi antara kalium permanganat dan asam oksalat2KMnO4(aq) + 5H2C2O4(aq) + 3H2SO4(aq) 2MnSO4(aq) + 10CO2(g) + K2SO4 + 8H2O(l)
Reaksi karena pengaruh katalis2KMnO4(aq) + 5H2C2O4(aq) + 3H2SO4(aq) 2MnSO4(aq) + 10CO2(g) + K2SO4 + 8H2O(l)
2. Persamaan laju reaksi berorde satu:
V = k[Na2S2O3][ HCl]
Persamaan laju reaksi berorde dua
V = k[Na2S2O3]2[HCl]2
3. Reaksi: CaCO3(s) + 2HCl(aq) CaCl3(aq) + H2O(l) + CO2(g).
Gas yang terbentuk adalah CO2(karbon dioksida). Gas inilah yang menyebabkan balon dapat berdiri tegak.
4. Asam sulfat berperan untuk mempertahankan warna dari asam oksalat itu sendiri.
5. Sesuai dengan reaksi: 2KMnO4(aq) + 5H2C2O4(aq) + 3H2SO4(aq) 2MnSO4(aq) + 10CO2(g) + K2SO4 + 8H2O(l)
Karena jika KMnO4 direaksikan dengan asam oksalat (H2C2O4), maka asam oksalat tersebut mempengaruhi warna larutan.
XII. Daftar Pustaka :
Tim Kimia Dasar. 2011. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I. Surabaya :Jurusan
Kimia FMIPA UNESA
Tim Kimia Dasar I.2007. Kimia Dasar I . Surabaya :Unesa University Press
http://www.google.com(tgl akses : 18 Oktober 2011; pukul: 18.00 dan 26 Oktober
2011 pukul: 18:00)
Surabaya, 21-10-2011
Mengetahui, Praktikan
Dosen/Asisten Pembimbing
(………………………………) (………………………………)
top related