laporan pencemaran sampah
Post on 01-Jan-2016
184 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN REKAYASA LINGKUNGAN
“PENCEMARAN SUNGAI OLEH SAMPAH DI
SEMARANG”
OLEH :
RENDHITYA BAYU K. 10.12.0028
ANGELICA MEGA NANDA 11.12.0003
EKO PRASETYO 11.12.0017
CRESENTIANA CYTHIA W. 11.12.0028
GRESIKA BELLA P. 11.12.0035
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2013
PENCEMARAN SUNGAI OLEH SAMPAH DI SEMARANG
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi adalah tempat tumbuh dan berkembang berbagai makhluk
hidup termasuk di dalamnya manusia. Alam dan makhluk hidup
membentuk keseimbangan, rantai makanan, daur hidup, tumbuh dari
kecil sampai besar, muda sampai tua, dari anak menjadi dewasa. Semua
diatur sedemikian sempurna agar kita sebagai manusia dapat terus
melestarikannya.
Namun, kita sebagai manusia kadang lalai bahwa bumi ini tidak
kita huni sendiri. Di bumi ini terdapat berbagai jenis hewan dan
tumbuhan yang hidup pula bersama kita. Sering kali kita mengabaikan
hal ini dengan cara membuang sampah ke sungai, membuang limbah ke
laut, pencemaran udara dengan gas hasil pembakaran bahan bakar dari
fosil, perburuan hewan, penebangan hutan, penimbunan sampah di tanah
yang akhirnya dapat merusak lingkungan hidup. Akibatnya
keseimbangan kehidupan di bumi menjadi terganggu. Akhirnya banyak
bencana dan musibah seperti banjir, kebakaran hutan, wabah penyakit,
tanah longsor, cuaca ekstrim yang terjadi akibat keseimbangan yang
terganggu.
Salah satu masalah yang tak kalah krusial adalah persoalan
sampah. Sampah telah menjadi masalah yang serius terutama di kota-
kota besar. Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas
manusia. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di bumi
menyebabkan meningkatnya jumlah kebutuhan. Sebagian manusia masih
belum menyadari akan pentingnya pengolahan sampah yang baik, benar
dan terpadu. Mereka membuang sampah secara sembarangan di banyak
tempat. Salah satunya adalah sungai.
Sungai merupakan salah satu sumber air untuk kehidupan
makhluk hidup. Sungai dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Namun, karena sampah, sungai menjadi kotor dan tak layak untuk
digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan hidup.
Sungai di Semarang di jaman ini banyak mengalami perubahan
dan penurunan kualitas. Banyak sungai di Semarang yang tercemar oleh
sampah dan limbah. Salah satu sungai di dekat Tanah Mas. Sungai ini
sehari-harinya dipenuhi oleh tumpukan sampah yang menggenangi
sungai. Selain itu sungai ini juga terlihat kurang mendapat perhatian dari
masyarakat karena tumpukan sampah tersebut tidak mendapatkan solusi.
Padahal sungai bukanlah tempat untuk membuang sampah.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa masalah yang di bahas dalam hal ini adalah :
- Bagaimana kondisi sungai di Tanah Mas ?
- Apa penyebab terjadinya pencemaran sungai oleh sampah ?
- Apa dampak pencemaran sungai oleh sampah ?
- Bagaimana penyelesaian masalah sampah di sungai ?
- Bagaimana solusi untuk mengurangi volume sampah dan
pencemarannya
1.3 Tujuan
- Mengetahui kondisi terakhir sungai yang tercemar
- Mengetahui penyebab pencemaran sungai oleh sampah
- Mengetahui dampak pencemaran sungai oleh sampah
- Mencari solusi untuk masalah sampah di sungai dan mengurangi
volume sampah serta pencemarannya
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut
derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada
konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah
dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam
kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat
dibagi menurut jenis-jenisnya.
Jenis – jenis sampah berdasarkan sumbernya :
a. sampah alam
b. sampah manusia
c. sampah konsumsi
d. sampah nuklir
e. sampah industri
f. sampah pertambangan
Sedangkan sesuai dengan UU No.18 Tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah, sampah dibedakan menjadi :
a. sampah rumah tangga
Sampah rumah tangga merupakan sampah yang berasal dari
kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja
dan sampah spesifik.
b. sampah sejenis sampah rumah tangga
Sampah sejenis sampah rumah tangga merupakan sampah
yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri,
kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau
fasilitas lainnya.
c. sampah spesifik
Sampah spesifik meliputi:
sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun
sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan
beracun
sampah yang timbul akibat bencana
puing bongkaran bangunan
sampah yang secara teknologi belum dapat diolah
sampah yang timbul secara tidak periodik
Jenis – jenis sampah berdasarkan sifatnya :
a. sampah organik (dapat diurai – degradable)
yaitu sampah yang dapat dengan mudah membusuk dan
terurai seperti sampah daun kering, makanan, sayuran dan
sebagainya. Sampah ini kemudian dapat diolah menjadi
pupuk kompos
b. sampah anorganik ( tidak terurai – undegradable)
yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti sampah
plastik pembungkus, kaleng, botol dan sebagainya. Sampah
ini dapat menjadi sampah komersial yaitu dapat dijual untuk
dijadikan produk lainnya.
Jenis – jenis sampah berdasarkan bentuknya :
a. sampah padat
segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan
sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah
dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain.
b. sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan
tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan
sampah. Contohnya sampah cair dari toilet dan sampah dari
cucian, dapur dan kamar mandi.
III PEMBAHASAN
3.1 Sampah dan Kondisi Sungai di Semarang
Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Sekaligus kota metropolis terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta,
Surabaya, Bandung dan Medan. Sebagai salah satu kota metropolis,
Semarang menjadi magnet bagi para pendatang untuk mengadu nasib.
Para pendatang membuat populasi penduduk di Kota Semarang terus
meningkat. Peningkatan ini berbanding lurus dengan meningkatnya
pemenuhan akan kebutuhan hidup. Bisa dibayangkan dari proses
pemenuhan kebutuhan hidup akan memunculkan banyaknya sampah
yang dihasilkan.
Berdasarkan data – data BPS tahun 2000, dari 384 kota di
Indonesia yang menimbulkan sampah sebesar 80.235,87 ton setiap hari,
penanganan sampah yang diangkut ke dan dibuang ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) adalah sebesar 4,2 %, yang dibakar sebesar
37,6 % , yang dibuang ke sungai 4,9 % dan tidak tertangani sebesar 53,3
%. Dan tentunya di tahun 2013 ini volume sampah akan terus meningkat
dan kemungkinan pembuangan sampah ke sungai juga akan semakin
besar.
Dari data BPS Jateng di tahun 2011, volume sampah di Kota
semarang 4110,37 m3/hari. Sementara volume sampah yang terangkut
hanya 3082,78 m3/hari atau sekitar 75 %-nya saja. Sisanya bisa jadi di
buang ke tempat yang tidak semestinya seperti sungai, di bakar atau di
timbun di tanah.
Grafik 3.1.1 Volume Sampah Kota Semarang
(sumber : BPS tahun 2006 dalam
www.slideshare.net/CEOSemarang/ceo-semarang-profile)
Komposisi sampah yang ada di Kota Semarang menurut hasil
pendataan BPS pada tahun 2011 ada beberapa macam :
a. kertas : 12,26 %
b. kayu : 3,00 %
c. kain : 1,55 %
d. karet dan kulit tiruan : 0,50 %
e. plastik : 13,39 %
f. logam : 1,80 %
g. gelas dan kaca : 1,79 %
h. organik : 61,95 %
i. lain – lain : 3,83 %
Dari data tersebut, dicoba untuk ditelusuri di sungai yang ada di
Semarang. Salah satu yang kondisi sungai yang terlihat cukup parah ada
di Tanah Mas. Di sungai ini terdapat banyak tumpukan sampah yang
tidak hanya mengganggu pemandangan tapi juga memungkinkan
terjadinya banjir akibat penumpukan sampah di sungai.
Gambar 3.1.1 Sungai di Tanah Mas
(sumber : dokumen pribadi)
Gambar 3.1.2 Sisi di Tanah Mas
(sumber : dokumentasi pribadi)
Gambar 3.1.3 Sampah sungai di Tanah Mas
(sumber : dokumen pribadi)
Gambar 3.1.4 Sampah sungai
(sumber : dokumentasi pribadi)
Gambar 3.1.5 Pinggir sungai yang kotor
(sumber : dokumentasi pribadi)
3.2 Penyebab dan Dampak Sampah di Sungai
Munculnya sampah di sungai bisa dikarenakan tidak adanya
sarana yang tersedia untuk membuang sampah. Selain itu, memang
terlihat lebih praktis jika membuang sampah di sungai. Kemungkinan
juga sampah yang tidak terangkut akhirnya dibuang ke sungai.
Dampak dari prmbuangan sampah di sungai adalah sebagai
berikut :
a. sungai menjadi kotor karena tumpukan sampah
b. sungai menjadi bau, sehingga banyak masyarakat yang terganggu
dengan bau sungai yang menyengat. Belum lagi warna sungai
berubah menjadi keruh atau hitam akibat sampah
c. air sungai tidak dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk
pemenuhan kebutuhan hidup akan air seperti air minum
d. banyak hewan air yang mati karena air sungai yang telah tercemar
oleh sampah
e. munculnya berbagai penyakit akibat sungai yang tercemar
f. munculnya banjir akibat aliran sungai yang terhambat oleh tumpukan
sampah di sungai
g. matinya pepohonan di pinggir sungai karena tanah di pinggir sungai
turut tercemar oleh sampah.
3.3 Penanganan Sampah di Semarang
Sampah menjadi patokan dari suatu kota akan keberhasilan
sistem penanganan kebersihan dan keindahan. Untuk itu perlu perhatian
khusus dari seluruh elemen masyarakat. Berikut akan diberikan paparan
bagaimana menangani sampah hingga cara mengurangi volume sampah.
Volume sampah turut mempengaruhi akan tingkat kesulitan
penanganan dari sampah. Perlu dilakukan pula usaha untuk mengurangi
sampah terutama sampah yang berbahaya dan sulit untuk terurai oleh
tanah seperti plastik. Berikut beberapa cara sederhana yang dapat
dilakukan oleh seluruh masyarakat :
a. reduce (pengurangan)
reduce yaitu usaha untuk mengurangi jumlah volume sampah yang
dihasilkan. Caranya adalah dengan mengurangi penggunaan bahan –
bahan seperti plastik sekali pakai dan makanan kaleng yang dapat
membahayakan lingkungan. Lebih memilih menggunakan
pembungkus yang lebih ramah lingkungan seperti daun atau kertas.
Selain itu penggunaan kantong plastik belanja dapat digantikan
dengan tas belanja dari kain.
b. re-use (pemakaian kembali)
re-use adalah usaha untuk mengurangi volume sampah yang
dihasilkan dengan memakai barang yang dapat digunakan berkali-
kali. Seperti memakai botol minum atau kotak makanan yang dapat
digunakan kembali ketimbang membeli botol mineral sekali pakai.
c. recycling (pendaur-ulangan)
recycling adalah usaha untuk mendaur ulang sampah yang telah
dihasilkan. Sampah – sampah plastik dapat didaur ulang untuk
dijadikan barang berguna lainnya yang terkadang dapat memiliki
nilai ekonomis seperti tas dari bungkus makan atau minuman instant,
tempat pensil dari kaleng makanan atau susu.
Hal lain seperti sampah organik dapat dibuat menjadi pupuk kompos
yang berguna sebagai pupuk alamai bagi tanaman. Sehingga dapat
menghemat
Penanganan sampah terpadu harus dilakukan agar sampah dapat
terkelola dengan baik. Sekiranya sistem penanganan sampah terpadu
harus diterapkan di seluruh masyarakat. Berikut adalah komponen teknis
pengelolaan sampah berbasis masyarakat terpadu :
1. penanganan sumber
penanganan dengan meminta masyarakat untuk
mempraktekkan 3R (reduce, re-use dan recycle) di rumahnya
masing – masing guna mengurangi jumlah timbunan sampah.
2. pewadahan sampah
pewadahan baik di rumah maupun komunal di pemukiman
padat. Sebaikanya diterapkan pula sistem pewadahan terpisah
antara sampah basah dengan sampah kering. Pewadahan
khusus juga diperlukan untuk sampah bahan beracun dan
berbahaya, dll.
3. pengumpulan sampah
berfungsi untuk pengumpulan sampah dari tiap wadah dan
membawanya ke tempat pengolahan sampah dari tiap wadah
dan membawanya ke tempat pengolahan sampah.
Pengumpulan sampah dapat menggunakan gerobak sampah,
motor bak atau mobil bak.
4. pengolahan sampah
membuat kompos dari sampah Layak Kompos atau membuat
produk berguna dari sampah Layak Daur Ulang. Jika tidak
membuat produk daur ulang, maka sampah cukup
dibersihkan, dikemas dan dijual ke pihak lainnya. Pengolahan
sampah biasanya dilakukan di suatu fasilitas terpadu yang
juga dapat berfungsi sebagai tempat pengumpulan sampah
sementara.
5. pengangkutan sampah
dilakukan oleh truk pengangkut sampah ke suatu tempat
pengolahan akhir (TPA) atau tempat pemusnahan lainnya.
6. pemusnahan sampah
dapat dilakukan dengan insinerasi dengan menggunakan
oeralatan yang benar. Upaya ini dilakukan terhadap sampah
Layak Bakar.
Untuk mengatasi sampah yang telah menumpuk di sungai,
kiranya pemerintah harus melakukan pengerukan sungai dan
pembersihan kali secara rutin. Hal ini untuk menghindari terjadinya
banjir baik bajir akibat musim hujan maupun banjir akibat rob mengingat
daerah Tanah Mas adalah daerah yang sering mengalami rob.
Pemerintah kota juga perlu mempertegas perda nomor 6 tahun
2012 tentang pengolahan sampah dan menegakkan aturan larangan
pembuangan sampah ke sungai serta secara tegas memberikan sanksi
bagi siapa saja yang ketahuan membuang sampah ke sungai.
Pada dasarnya untuk menanggulangi sampah di sungai yang
paling efektif diperlukannya adanya kesadaran diri sendiri untuk tidak
membuang sampah ke sungai. Karena dengan adanya hal itu, masyarakat
akan berhenti membuang sampah ke sungai sehingga tidak perlu
pemerintah mengeluarkan biaya tambahan untuk membersihkan sungai
dari tumpukan sampah dan tentunya tidak akan terjadi banjir akibat
penyumbatan aliran sungai.
IV PENUTUP
1. Kesimpulan
Sampah yang ada di sungai merupakan tanggungjawab bersama
(pemerintah dan masyarakat) untuk menanggulanginya. Sungai yang
tercemar sampah perlu dibersihkan agar tidak menghambat aliran air
sehingga tidak mengakibatkan banjir.
Untuk tindakan pencegahan membuang sampah sembarangan
perlu dilakukan penegakkan hukuman dan sanksi bagi siapa saja yang
membuang sampah secara sembarang. Selain itu, masyarakat perlu
dihimbau agar tidak mambuang sampah ke sungai. Hal ini perlu
didukung dengan adanya program pembuangan sampah berbasis
masyarakat terpadu yang dapat secara efektif menangani sampah.
2. Saran
Agar sungai tidak tercemar oleh sampah, perlu ditanam kesadaran
diri sendiri akan pentingnya lingkungan bersih dan sehat. Hal ini bisa
dimulai dengan edukasi kepada masyarakat. Hingga pada akhirnya Kota
Semarang memiliki sungai yang bersih, enak dipandang mata dan
mungkin saja dapat menghasilkan peluang sebagai wisata sungai karena
Kota Semarang dikenal sebagai Venesia Van Java. Dengan demikian
akan terhindar pula dari musibah banjir yang selalu membayangi Kota
Semarang.
\
DAFTAR PUSTAKA
B, Kus Dwiyatmo.2007.Pencemaran Lingkungan dan Penanganannya.
Yogyakarta: Citra Aji Parama.
http://www.ilmusipil.com/membuang-sampah-di-sungai diunduh tanggal 15
November 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah di unduh tanggal : 15 November 2013
http://www.slideshare.net/CEOSemarang/ceo-semarang-profile#btnNext
diunduh tanggal : 15 November 2013
Sejati,Kuncoro.2009.Pengolahan Sampah Terpadu.Yogyakarta : Kanisius
top related