kuliah fkg umi pengantar patologi (1)

Post on 07-Feb-2016

48 Views

Category:

Documents

10 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

fkg

TRANSCRIPT

PENGANTAR ILMU PATOLOGI

(ORAL PATOLOGI)

Sir William Osler : Your practice of medicine will be as good as your

understanding of pathology

DEFENISI PATOLOGI

Pathos = penyakit, kelainan, penderitaan

Logos = Ilmu

Ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi alat tubuh yang mengalami kelainan / penyakit

PATOFISIOLOGI = Ilmu yang mempelajari gangguan fungsi & homeostasis tubuh yang terjadi pada penyakit

DEFENISI PATOLOGI

Pathologist = ahli patologi

Patologi penting untuk seluruh dokter umum & spesialis dalam menentukan penyebab, mekanisme, sifat dan tipe penyakit sehingga dapat memberikan terapi yang tepat & menganjurkan tindakan pencegahan

Patologi Umum & Patologi sistemik

HEALTH & DISEASE

Sehat Vs Sakit

Dis-ease = loss of ease / comfort to the body

Health & disease = relative states

Illness : suatu reaksi seseorang terhadap penyakit dalam bentuk gejala & tanda-tanda fisik.

ISTILAH DALAM PATOLOGI

Pasien : seseorang yang terkena penyakit

Lesi : perubahan khas pada sel & jaringan akibat penyakit

Perubahan patologik / morfologik : perubahan yang ditemukan pada pemeriksaan (Makroskopis & Mikroskopis )

Etiologi : Faktor penyebab terjadinya lesi

Patogenesis : Mekanisme terjadinya lesi

ISTILAH DALAM PATOLOGI

Gejala (Symptoms) : akibat dari suatu lesi / kelainan yang dirasakan seseorang

Tanda fisik / fisik (physical signs) : akibat dari suatu lesi / kelainan yang ditemukan oleh dokter

Jawaban atas pertanyaan kelainan apa yang terjadi (Diagnosis), apa yang akan terjadi (Prognosis), apa yang akan diberikan untuk mengatasinya (Terapi / treatment) dan bagaimana cara menghindari komplikasi dan penyebaran (Prevention / Pencegahan)

SEJARAH ILMU PATOLOGI

Konsep awal terjadinya penyakit (masih ada hingga sekarang) :

Konsep religi : penyakit akibat kutukan Tuhan atau Dewa

Konsep Magic : pengaruh supranatural akibat roh jahat atau setan

Hubungan konsep religi dan medicine sangat erat dengan adanya pemujaan terhadap dewa atau dewi kesehatan yang berbeda di setiap daerah

PRE-HISTORIC TIME & A.D.1500

SEJARAH ILMU PATOLOGI

Berkembang pendekatan rasional & filosopis (metode observasi) terhadap suatu penyakit sebagai suatu fenomena alam : Beberapa filsuf Yunani (Socrates, Plato & Aristoteles)

Hipokrates (460 – 370 B.C.) adalah Bapak Ilmu Kedokteran

• Megikuti pendekatan rasional & etis dalam praktik & pendidikan medis

• Mempelajari gejala2 dari pasien & menerapkan metode diagnosis

• Janji Hipokrates

PRE-HISTORIC TIME & A.D.1500

SEJARAH ILMU PATOLOGI

Ilmu medis Yunani kuno berkembang hingga masa Romawi setelah 146 B.C.

Istilah medis & ilmu pengetahuan bersumber dari bahasa Latin dipakai di seluruh wilayam kekaisaran Romawi

Dokter Romawi : Cornelius Celcus (53 BC – 7 AD) & Claudius Galen (130 – 200 AD)

Kehancuran Romawi diikuti kemunduran bidang ilmu pengetahuan (ilmu medis) : MASA KEGELAPAN

Ilmu pengetahuan (medis) berkembang di belahan dunia timur (Arab = Baghdad & Cordoba & Tiongkok)

PRE-HISTORIC TIME & A.D.1500

SEJARAH ILMU PATOLOGI

Masa Renaisans (akhir abad ke-15) kebangkitan kembali science & arts

Leonardo Da vinci : melukiskan otot & embrio manusia

Vesalius : melakukan autopsi pada kriminal yang dihukum mati

Kedua muridnya Gabriel Fallopius menggambarkan pertama kali Tuba fallopi; Fabricius menggambarkan bursa fabricius pada burung

ERA ANATOMI KE GROSS PATHOLOGY AD 1500-1800

SEJARAH ILMU PATOLOGI

Antonie Van Leeuvenhoek (1632-1723) : menemukan mikroskop & pewarnaan Saffron pada serat otot

Marcello Malphigi : dengan mikroskop melihat kapiler, lapisan malphigi kulit dan jaringan limfoid di limpa

Giovanni B Morgagni : mematahkan teori lama penyakit & menulis laporan 700 autopsi & kelainan klinis

Sir Percival Pott : menemukan kanker pada pembersih cerobong asap & jelaga cerobong asap sebagai bahan karsinogenik

AD 1500-1800

SEJARAH ILMU PATOLOGI

Murid dari Pott (John Hunter & William Hunter) membuka museum terdiri dari 13.000 spesimen bedah selama praktiknya (Royal college of surgeon of London)

Richard Bright : penemu glomerulonefritis (Bright diss)

Thomas Addison : penemu insufisiensi adrenocortical kronik (Addison disease)

Thomas Hodgkin : pembesaran kel limfe + hati & limpa (Hodgkin diss)

R.T.H.Laennec : kelainan paru, hati, penemu stetoskop

AD 1500-1800

SEJARAH ILMU PATOLOGI

Penggunaan bahan-bahan kimia dalam mewarnai sediaan sampel untuk pemeriksaan mikroskopik

Paul Ehrlich : pewarnaan sel & bakteri

Christian Gram : pewarnaan gram untuk bakteri

D.L.Romanowsky : pewarnaan darah

Robert Koch : pewarnaan bakteri TB & vibrio cholera

May Grunwald & Giemsa : teknik perwarnaan sel darah

ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI – PATOLOGI SELULER AD 1800-1950

SEJARAH ILMU PATOLOGI

Robert Feulgen : pewarnaan DNA

Rudolf Virchow : penyakit adalah perubahan struktur & fungsi normal dari sel

Julius Cohnheim : penemu frozen section

Ruska & Lorries : penemu mikroskop elektron

George N papanicolau : pewarnaan sediaan sel dari ca cervix

AD 1800-1950

SEJARAH ILMU PATOLOGI

Perkembangan biologi molekuler & aplikasinya pada diagnosis dan terapi penyakit genetik, imunologik & kanker

Watson & Crick : penemu DNA

Tijo & Levan : identifikasi kromosom & jumlahnya pada manusia

Nowell & Hagerford : kromosom philadelphia pada leukemia

PATOLOGI MODEREN AD 1950-SEKARANG

SEJARAH ILMU PATOLOGI

1969 : penemuan metode in-situ hibridisasi

1972 : penemuan teknik rekombinasi DNA

1983 : PCR

1997 : cloning mamalia

1998 : stem cell

2003 : Human Genome Project selesai

PATOLOGI MODEREN AD 1950-SEKARANG

PEMBAGIAN ILMU PATOLOGI

HISTOPATOLOGY = PAT. ANATOMI

1. SURGICAL PATHOLOGY

2. FORENSIC PATHOLOGY

3. CYTOPATHOLOGY

HEMATOLOGY

CHEMICAL /CLINICAL PATHOLOGY

IMMUNOLOGY

PEMBAGIAN ILMU PATOLOGI

EXPERIMENTAL PATOLOGY

GEOGRAPHIC PATHOLOGY

MEDICAL GENETICS

MOLECULAR PATHOLOGY

ASPEK DASAR PENYAKIT

Penyakit dapat disebabkan faktor lingkungan, faktor genetik atau keduanya.

Faktor lingkungan penyebab penyakit :

1. Agen fisik

2. Bahan kimia

3. Defisiensi & kelebihan gizi

4. Infeksi & infestasi

5. Faktor imunologi

6. Faktor psikis

FAKTOR LINGKUNGAN

Meliputi trauma, radiasi, suhu yang ekstrim dan energi listrik

AGEN FISIK

Banyaknya penggunaan bahan kimia seperti obat-obatan, di industri, dan rumah tangga, jejas akibat bahan kimia menjadi lebih sering

Beberapa bahan kimia bekerja sistemik merusak seluruh sel (ex. Sianida)

Bekerja lokal pada tempat digunakan (ex. Asam kuat dan bahan kaustik)

Beberapa bekerja pada organ tertentu (ex. Parasetamol & alkohol pada hati)

BAHAN KIMIA

FAKTOR LINGKUNGAN

Kekurangan gizi akibat kekurangan bahan makanan, gangguan absorbsi bahan makanan, gangguan transportasi bahan makanan dalam tubuh atau gangguan penggunaan zat-zat gizi

Kekurangan dalam bentuk zat-zat gizi utama seperti protein & energi, vitamin atau mineral penting bagi metabolisme tubuh (ex. Fe)

Defisiensi sering multiple dan kompleks

Kelebihan makanan menimbukan penyakit di negara-negara barat

Contoh obesitas yang disertai bahaya DM tipe 2, hipertensi dan penyakit jantung

DEFISIENSI & KELEBIHAN GIZI

FAKTOR LINGKUNGAN

Virus, bakteri, jamur, protozoa dan metazoa dapat menyebabkan penyakit

Menyebabkan kerusakan sel secara langsung seperti Virus poliomyelitis atau protozoa (Malaria)

Kerusakan sel disebabkan oleh toksin yang dilepaskan agen infeksi seperti difteri dan tetanus

Agen infeksi bisa menimbulkan kerusakan secara sistemik atau pada jaringan tertentu

INFEKSI & INFESTASI

FAKTOR LINGKUNGAN

Sistem imun diperlukan untuk melindungi terhadap kuman infeksi atau parasit

Sistem imun dapat menyebabkan penyakit, melalui :

1. REAKSI HIPERSENSITIF : respon imun yang berlebihan terhadap antigen. (ex. Asma bronkial terhadap serbuk tanaman)

2. IMUNODEFISIENSI : defisiensi sistem imun dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap berbagai penyakit berbeda. (ex. AIDS)

3. AUTOIMUN : reaksi imun terhadap antigen yang berasal dari tubuh sendiri. (ex. DM tipe 1)

FAKTOR IMUNOLOGIK

FAKTOR LINGKUNGAN

Stress kejiwaan yang timbul oleh kondisi hidup, khususnya pada lingkungan yang dipengaruhi teknologi, memiliki kemungkinan sebagai faktor berkontribusi terhadap kelompok-kelompok penyakit

FAKTOR PSIKIS

FAKTOR GENETIK

Faktor genetik adalah faktor-faktor yang diturunkan secara genetik dari orang tuanya.

PERJALANAN PENYAKIT

A. Paparan dari berbagai faktor resiko (agen penyebab)

B. Fase laten, antara paparan & tahap biologik dari penyakit

C. Tahap biologik dari penyakit (fase awal penyakit tanpa gejala & tanda klinis)

D. Periode inkubasi (induksi) lamanya bervariasi tanpa gejala & tanda klinis sejak waktu paparan

E. Tahap klinis penyakit, sudah tampak gejala & tanda klinis. Jenis penyakit bervariasi dalam bentuk & derajat

F. Tahap kerusakan permanen

G. Kematian

HASIL AKHIR & AKIBAT SUATU PENYAKIT

1. Penyembuahan (resolusi) tanpa menyisakan bekas-bekas penyakit (sequelae)

2. Penyakitnya berhenti, tetapi menyisakan suatu sequelae

3. Kematian

ASPEK DASAR PENYAKIT

Mikroorganisme (bakteri, virus, jamur dan parasit) dapat ditemukan di tanah, air, udara dan di permukaan tubuh manusia

Beberapa mikroorganisme tersebar di seluruh belahan dunia sebagian lagi ditemukan di beberapa daerah tertentu

Umumnya beberapa negara tropis dan berkembang lebih sering terkena penyakit infeksi dibanding negara-negara maju

ASPEK DASAR PENYAKIT

Di negara maju lebih banyak ditemukan penyakit-penyakit akibat proses degeneratif (lingkungan)

Penyakit infeksi masih menjadi masalah utama di negara berkembang seperti TBC, lepra, demam tifoid, malaria, dll

Vaksin telah berhasil dalam mengontrol dan mengeliminasi beberapa penyakit seperti cacar, polio, measles, pertusis, dll

Insektisida juga berhasil mengontrol perkembangan malaria

ASPEK DASAR PENYAKIT

Penyakit infeksi masih memberikan angka mortalitas yang tinggi

1. Munculnya mikroorganisme baru dan resisten antibiotik

2. Pemberian obat-obat imunosupresan pada pasien kanker & transplantasi organ sehingga pasien rentan infeksi mikroorganisme opportunistik

3. Banyaknya pasien terinfeksi selama dirawat di rumah sakit (nosokomial)

4. Infeksi HIV yang menyebabkan AIDS

HUBUNGAN ANTARA HOST & ORGANISME

SIMBIOSIS : menguntungkan bagi kedua pihak

KOMENSALISME : menguntungkan salah satu pihak, pihak lain tidak dirugikan

PARASITISME : menguntungkan bagi organisme dan merugikan pihak host

SAPROFITISME : organisme hidup di jaringan mati

PRION : Agen penyebab infeksi berupa protein tanpa asam nukleat yang hidup di susunan saraf pusat menyebabkan penyakit sapi gila

PENYAKIT INFEKSI

Hasil interaksi antara mikroorganisme penyebab penyakit dan pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme yang mengivasi

Ditentukan oleh faktor-faktor yang berasal dari agen infeksius (mikroorganisme) dan faktor host sendiri

FAKTOR-FAKTOR AGEN INFEKSIUS

Ingesti (rute eksternal)

Inokulasi (parenteral)

Inhalasi (respirasi)

Kontak langsung

Kontaminasi makanan, air, tanah, lingkungan atau melalui hewan host (zoonotik infection)

CARA MASUK (PORT D ENTRÉE)

FAKTOR-FAKTOR AGEN INFEKSIUS

Mikroorganisme setelah masuk tubuh akan menyebar melalui sel fagositik, pembuluh darah dan pembuluh limfe

PENYEBARAN INFEKSI

PRODUKSI TOKSIN

Bakteri mengeluarkan toksin yang mempengaruhi metabolisme sel

ENDOTOKSIN : dilepaskan dari lisis sel bakteri

EKSOTOKSIN : disekresikan bakteri dan bekerja di tempat jauh

FAKTOR-FAKTOR AGEN INFEKSIUS

Banyak spesies kuman memiliki virulensi yang berbeda

Strain C. diphteriae (gravis, intermedius, mitis) produksi toksin yang sama tetapi jumlah berbeda

VIRULENSI KUMAN

PRODUKSI KUMAN (ORGANISME)

Kuman menghasilkan enzim yang membantu penyebaran infeksi

Hyaluronidase oleh enzim Clostridium welchii

Streptokinasi oleh streptococcus

Staphylokinase & coagulase oleh staphylococcus

FAKTOR-FAKTOR HOST

Kerusakan pada kulit dan membran mukosa dapat membuat mikroorganisme masuk ke dalam tubuh

PERTAHANAN FISIK

PERTAHANAN KIMIA

Sekresi mukus dari mulut, saluran cerna dan asam lambung dapat mencegah kolonisasi bakteri

FAKTOR-FAKTOR HOST

Perjalanan zat-zat melalui saluran cerna, pernapasan dan saluran urinarius dan genital yang lancar akan menjadi aliran eksresi yang efektif

Bila tersumbat, menimbulkan infeksi

DRAIGNASE YANG LANCAR

PERTAHANAN IMUNITAS

Sel leukosit fagosit (Monosit dan neutrofil)

Sel fagosit di jaringan (Makrofag, histiosit)

Sel imun (limfosit B & T)

METODE IDENTIFIKASI MIKROORGANISME

Bakteri

1. Pewarnaan Gram : semua bakteri

2. Pewarnaan tahan asam : Mycobacteria, Nocardia

3. Giemsa : Helicobacter

Jamur :

1. Pewarnaan Silver : kebanyakan jamur

2. Periodic Acid Schiff (PAS) : kebanyakan jamur

3. Mucicarmin : cryptococcus

METODE IDENTIFIKASI MIKROORGANISME

Parasit

1. Pewarnaan Giemsa : Malaria, Leishmania

2. Pewarnaan PAS : Amuba

3. Pewarnaan Silver : Pneumocystis

Virus :

1. Kultur

2. In-situ hybridization

3. DNA analysis

4. Polymerase chain reaction (PCR)

top related