kata pengantar - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakip setban 2014...
Post on 27-Feb-2018
224 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 20141
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T sehingga Laporan KinerjaSekretariat Badan Karantina Pertanian Tahun 2014 telah diselesaikan denganbaik.Laporan Kinerja ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pengelolaananggaran Sekretariat Badan Karantina Pertanian tahun 2013. Dalam rangkamendukung kinerja Badan Karantina Pertanian, Sekretariat Badan KarantinaPertanian telah melakukan kinerjanya dari aspek keuangan, sumber daya,perencanaan, evaluasi/pelaporan serta penyelesaian peraturan perundanganperkarantinaan dan keamanan hayati, kehumasan serta dukungan teknislainnyaSebagai laporan hasil Penetapan Kinerja Sekretariat Badan KarantinaPertanian, Laporan Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian berisikanrealisasi target dari penetapan kinerja berikut evaluasi dan analisis akuntabilitaskinerjanya.Upaya peningkatan kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian telahdilakukan secara berkesinambungan. Berbagai hambatan dan tantangan yangmuncul memicu Sekretariat Badan Karantina Pertanian untuk selalumeningkatkan kinerja sesuai dengan target. Sebagai suatu unit kerja yangmemberikan pelayanan dan fasilitasi ingin melakukan kinerja yang lebih terukursehingga pelayanan kepada publik dapat lebih optimal.Dengan berakhirnya pelaksanaan kegiatan pada Tahun 2013 berarti SekretariatBadan Karantina Pertanian telah menyelesaikan kegiatan untuk tahun terakhirdari Rencana Strategis Sekretariat Badan Karantian Pertanian tahun 2010 -2014 sebagai acuan bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan untuk mencapai Visidan Misi.Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja Sekretariat Badan ini masih adakekurangan, sehingga saran dan masukan demi perbaikan laporan sangatdiperlukan. Saran dan masukan dari semua pihak diharapkan dapatmemberikan manfaat pengelolaan pemanfaatan anggaran yang lebih akuntabeldimasa mendatang.
Jakarta, Januari 2015Sekretaris Badan Karantina Pertanian
drh. Mulyanto, MM.NIP 19580212 198303 1 002
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 20142
Hal
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
IKHTISAR EKSEKUTIF ......................................................................... 1
I PENDAHULUAN .......................................................................... 5
1.1. Latar Belakang................................................................... 5
1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan kewenangan ................... 6
1.3. Organisasi dan Tata Kerja ................................................. 6
1.4. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas.............................. 7
II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA........................... 8
III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................... 15
3.1. Pengukuran Kinerja............................................................ 15
3.2 Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja........................ 16
IV PENUTUP .................................................................................... 24
LAMPIRAN .
1. PENETAPAN KINERJA2. PENGUKURAN KINERJA
DAFTAR ISI
Laporan Kinerja Sekterariat Badan Karantina Pertanian 2014 1
Sesuai dengan Rencana Strategis Sekretariat Badan Karantina Pertanian,bahwa tujuan Sekretariat Badan Karantina Pertanian adalah :1) Mewujudkan fasilitasi penyelenggaraan koordinasi, penyusunan rencana,
program, evaluasi dan pelaporan dibidang perkarantinaan hewan dantumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati
2) Mewujudkan pengelolaan keuangan dan perlengkapan yang akuntabel3) Meningkatkan evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan tatalaksana,
serta pengelolaan urusan kepegawaian4) Mewujudkan rancangan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan
hubungan masyarakat dan informasi publik yang transparan danakuntabel
5) Mewujudkan pengelolaan urusan tata usaha Badan Karantina Pertanianyang efektif
Terkait dengan tujuan tersebut di atas, maka pada tahun 2013 telahdilakukan Penetapan Kinerja antara Sekretaris Badan Karantina Pertaniandengan Kepala Badan Karantina Pertanian dengan sasaran” Meningkatnya kualitas manajemen kinerja penyelenggaraankarantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati” yangmenyangkut aspek kualifikasi SAKIP, kompetensi pegawai, budaya kerja,kinerja penyelesaian peraturan perundangan perkarantinaan dankeamanan hayati serta kehumasan sebagai indikator kinerja.
Hasil capaian kinerja tahun 2013 menunjukkan bahwa Sekretariat BadanKarantina Pertanian umumnya telah memenuhi sasaran strategisnya yangditargetkan. Realisasi pencapaian sasaran Sekretariat Badan KarantinaPertanian yang diukur dengan menggunakan indikator kinerja yang telahditetapkan sebagai berikut :
Sasaran Indikator Target Realisasi %Meningkatnyakualitas manajemenkinerjapenyelenggaraankarantina pertaniandan pengawasankeamanan hayati
Kualifikasi SistemAkuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah(SAKIP) baik
100 % 100 % 100
Terpenuhinya SDMyang sesuai denganstandar kompetensiBadan KarantinaPertanian
5 % 11,31 % 226,2
Indeks Budaya Kerja ≥3,1(Baik)
4,16(Sangat
Baik)
100
Tingkat penyelesaianrancangan peraturanperundang-undanganperkarantinaan danpengawasan keamananhayati
100 % 100 % 100
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Sekterariat Badan Karantina Pertanian 2014 2
Tingkat kepedulianmasyarakat terhadapperkarantinaan dankeamanan hayati
15 % 0 % 0
Apabila dilihat dari kualifikasi capaian sasaran yang mendasarkan padarata-rata capaian indikator kinerja dengan hasil skor 105,24 % ataumenurun bila dibandingkan dengan tahun 2013 dengan skor 138,35 %.Namun masih melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu ≥ 96 (SangatBerhasil).Beberapa keberhasilan capaian manajerial telah didapatkan antara lain :Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) : 82,62 (Sangat Baik), IndeksPenerapan Nilai-Nilai Dasar Budaya Kerja (IPNBK) : 83,30 (Sangat Baik),Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Eselon IBarantan : 82,47 (Sangat Baik), Website Badan Karantina Pertanianmendapatkan peringkat 1 lingkup Kementerian Pertanian, Anugerah SPIEselon I Barantan dengan predikat terbaik ke-3 lingkup KementerianPertanian, bertambahnya UPT yang mendapatkan Sertifikat ISO9001:2008 (Mutu Pelayanan) dimana tahun 2014 terdapat 32 UPT(sebelumnya tahun 2013: 30 UPT).
Dari beberapa keberhasilan capaian majerial, masih terdapat beberapakendala/hambatan/masalah yang perlu dilakukan tindak lanjut sebagaiberikut :1) Pada tahun 2012 - 2013 Badan Karantina Pertanian sama sekali tidak
mendapatkan tambahan SDM dimana sampai dengan tahun 2013cenderung mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya Berkurangnya SDM karena pensiun, meninggaldunia maupun terkena punishment. Permasalahan ini telahdisampaikan pada LAKIP tahun 2013. Pada tahun 2014 telahmendapatkan tambahan CPNS sebanyak 234 orang sehingga totalpegawai Barantan menjadi 3.678 orang atau lebih banyak dibandingkantahun 2013 sejumlah 3.466 orang. Namun demikian jumlah SDMsenantiasa menjadi permasalahan disebagian besar satker BadanKarantina Pertanian dari tahun ke tahun baik dari aspek kualitas dankuantitas. Secara kuantitas jumlah SDM Badan Karantina Pertaniantahun 2014 bertambah bila dibandingkan dengan tahun sebelumnyatermasuk khusus petugas karantina dari 1.750 orang menjadi 1.948orang. Namun khusus untuk POPT terampil dalam 5 (lima) tahunterakhir cenderung jumlahnya lebih rendah dibanding POPT ahli yangseharusnya lebih banyak. Sehingga ke depan perlu pelatihan dasarcalon POPT terampil dapat lebih diprioritaskan. Hal ini sebagaidukungan dalam mengoptimalkan tindakan karantina tumbuhan dilapangan.
2) Dalam rangka implementasi budaya kerja pegawai Badan KarantinaPertanian terkait dengan tunjangan kinerja yang telah diberikan danefektif diterima sejak tahun 2013. Pada umumnya kinerja pegawaimasih direpresentasikan dengan absensi dan belum berorientasi
Laporan Kinerja Sekterariat Badan Karantina Pertanian 2014 3
dengan peningkatan output kinerja individu pegawai. SehinggaSasaran Kerja Pegawai (SKP) ke depan agar dijadikan tolok ukurkinerja individu pegawai dan benar-benar mendapatkan pengawalansecara berjenjang. Untuk mendukung kinerja Badan KarantinaPertanian tidak terlepas dari adanya SDM yang dapat melaksanakanbudaya kerja yang diharapkan dari tahun mengalami peningkatan,sehingga diperlukan upaya-upaya :a) Peningkatan disiplin pegawai terutama terhadap ketepatan jam kerjab) Mengoptimalkan implementasi terhadap uraian tugas pegawaic) Mengoptimalkan implementasi terhadap SOP yang telah adad) Peningkatan penanaman loyalitas pegawai terhadap pimpinane) Peningkatan kedisiplinan terhadap waktu/jadual palang kegiatan
sehingga selesai sesuai rencana
3) Dalam rangka dukungan legal drafting terhadap rancangan peraturanperkarantinaan dan keamanan hayati, Sekretariat Badan menerimabahan rancangan peraturan perundangan karantina hewan maupunkarantina tumbuhan yang terkadang substansi teknisnya belummemperoleh kesepakatan/kebulatan di internal Pusat-Pusat teknistersebut. Hal ini tampak pada saat telah dilakukan pembahasan di birohukum Setjen, Kementan. Khusus untuk penyiapan kebijakan karantinahewan masih sering terbentur atau bertabrakan dengan kebijakanDitjenak dan Kesehatan Hewan dengan substansi teknis yang sama,sehingga diperlukan penyisiran terhadap pembagian kewenangan dankajian lebih mendalam apakah substansi tersebut akan disatukan ataudibuat masing-masing. Tentunya hal ini akan memperlama prosespenyelesaiannya. Oleh karena itu diperlukan peningkatan komunikasidan koordinasi dalam perencanaan penyiapan bahan.
4) Telah 138 tahun Karantina Pertanian telah lahir namun sampaisekarang kondisi pengetahuan masyakat terhadap eksistensi karantinapertanian masih cukup rendah. Apalagi berdasarkan hasil surveyterhadap masyarakat tentang eksistensi Badan Karantina Pertanianmenurun. Dalam aktivitas sosialisasi, perlu diikuti dengan kemudahanlayanan, mulai dari petunjuk (signed) keberadaan kantor karantina,penyiapan kantor yang representatif dengan peralatan yang memadai,penyiapan petugas lapangan, yang memahami nilai layanan (servicevalue). Terkait dengan nilai layanan ini ada tiga hal yang dapatdisampaikan yakni; (1) memahami arti karantina, prosesnya, sertakomoditas yang menjadi fokus pengawasan, (2) memahami artilayanan, dan (3) memahami bagaimana menyampaikan suatu layanan.Terakhir adalah menyampaikan manfaat dari keberadaan karantina bagikepentingan nasional yang lebih luas.
Laporan Kinerja Sekterariat Badan Karantina Pertanian 2014 4
Gambar 1. Senantiasa Berkoordinasi dengan awak media dalam rangkamembantu penyebarluasan tentang eksistensi Badan KarantinaPertanian terus dilakukan
Gambar 2. Peningkatan Kualitas SDM Badan Karantina Pertanian MelaluiBeberapa Diklat Teknis
Laporan Kinerja Sekterariat Badan Karantina Pertanian 2014 5
Gambar 3. Penyiapan sarana dan prasarana sebagai salah satu upayapeningkatan pelayanan
Laporan Kinerja Sekterariat Badan Karantina Pertanian 2014 6
1.1. Latar Belakang
Pembangunan perkarantinaan ditempatkan pada upaya melindungipertanian Indonesia untuk mewujudkan pelestarian ketahanan dankeamanan pangan serta sumber daya hayati. Terkait dengan upaya inimaka peranan karantina meliputi aspek pengamanan pelestarian sumberdaya hayati, pencegahan masuk/tersebarnya HPHK/OPTK, kelestarianlingkungan, keamanan pangan yang sehat, utuh, dan halal.
Sekretariat Badan Karantina Pertanian merupakan unit kerja yangmenjadi fasilitator terhadap kinerja Badan Karantina Pertanian terutamatugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada semuaunsur di lingkungan Badan Karantina Pertanian.
Dalam upaya mendukung program Badan Karantina Pertanian diIndonesia, Sekretariat Badan Karantina Pertanian senantiasa melakukanpembenahan secara internal (lingkup Sekretariat Badan KarantinaPertanian) maupun eksternal (kerja sama dengan instansi terkait baiksecara nasional maupun internasional) dalam rangka optimalisasitupoksi. Pembenahan-pembenahan tersebut erat kaitannya dengan yangsudah dilakukan Sekretariat Badan Karantina Pertanian yang terangkumdalam kegiatan tahun 2014
Kinerja yang optimal dari Unit Kerja Sekretariat Badan KarantinaPertanian dapat diukur dengan indikator kinerja, yaitu :1. Kualifikasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Badan Karantina Pertanian minimal baik2. Terpenuhinya SDM yang sesuai dengan standar kompetensi Badan
Karantina Pertanian3. Indeks Budaya Kerja4. Tingkat penyelesaian rancangan peraturan perundang-undangan
perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati5. Tingkat kepedulian masyarakat terhadap perkarantinaan dan
keamanan hayati
Untuk mewujudkan kinerja yang optimal tersebut di atas, maka peranSekretariat Badan Karantina Pertanian adalah menumbuhkan iklimkondusif bagi terselenggaranya misi Sekretariat Badan KarantinaPertanian berdasarkan peraturan perundangan serta ketentuan yangberlaku, baik yang diselenggarakan oleh Kantor Pusat maupun UPTyang ada di daerah. Namun demikian kinerja Sekretariat BadanKarantina Pertanian tidak mungkin dicapai secara optimal tanpadukungan dan koordinasi yang serasi dengan unit kerja lain dilingkup
BAB IPENDAHULUAN
Laporan Kinerja Sekterariat Badan Karantina Pertanian 2014 7
internal Badan Karantina Pertanian dan Kementerian Pertanian, institusi-institusi tingkat internasional serta pengguna jasa karantina.
1.2. Kedudukan tugas dan fungsi
TugasSekretariat Badan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis danadministrasi kepada semua unsur di lingkungan Badan KarantinaPertanian.
KedudukanSekretariat Badan Karantina Pertanian dipimpin oleh seorang SekretarisBadan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepadaKepala Badan Karantina Pertanian
Tugas PokokSesuai dengan Peraturan Menteri PertanianNo. 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Pertanian bahwa Sekretariat Badan Karantina Pertanianmempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasikepada seluruh unit organisasi di lingkup Badan Karantina Pertanian,sebagai berikut :
FungsiDalam melaksanakan tugas, Sekretariat Badan Karantina Pertanianmenyelenggarakan fungsi :a. koordinasi dan penyusunan rencana dan program di bidang
perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamananhayati
b. pengelolaan urusan keuangan, rumah tangga dan perlengkapan;c. evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan tata laksana, serta
pengelolaan urusan kepegawaiand. penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan
hubungan masyarakat dan informasi publik; dane. pelaksanaan urusan tata usaha Badan Karantina Pertanian
1.3. Organisasi dan Tata KerjaUntuk membatu kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi SekretariatBadan Karantina terdiri dari 4 Bagian :
1) Bagian Perencanaan, yang terdiri dari :a) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporanb) Sub Bagian Anggaranc) Sub Bagian Program
2) Bagian Keuangan dan Perlengkapan, yang terdiri dari :a) Sub Bagian Perbendaharaanb) Sub Bagian Akutansi dan Verifikasic) Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan
Laporan Kinerja Sekterariat Badan Karantina Pertanian 2014 8
3) Bagian Umum, yang terdiri dari :a) Sub Bagian Kepegawaianb) Sub Bagian TU dan Rumah Tanggac) Sub Bagian Organisasi dan Tata Laksana
4) Bagian Hukum dan Humas, yang terdiri dari :a) Sub Bagian Peraturan Perkarantinaan Hewamb) Sub Bagian Peraturan Perkarantinaan Tumbuhanc) Sub Bagian Hubungan Masyarakat
1.4. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas UU No. 28 / 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotismo (Lembaran Negara Tahun1999 No. 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851)
UU No. 16 / 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan PP No. 82 / 2000 tentang Karantina Hewan PP No 14 / 2002 tentang Karantina Tumbuhan PP No. 28 /2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
Laporan Kinerja Sekterariat Badan Karantina Pertanian 2014 9
Rencana Strategis (RENSTRA) Sekretariat Badan Karantina Pertanian padadasarnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upayaterencana dan sistimatis untuk meningkatkan kinerja serta pencapaiannyamelalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban, penyempurnaan danpembaharuan terhadap sistem, kebijakan perkarantinaan hewan dantumbuhan serta pengawasan keamanan hayati serta pembinaan terhadapakhlak dan perilaku aparatur karantina dengan terus menerus melakukanpengawasan dan pengendalian manajemen agar tercapainya efektifitas,efisiensi dan produktifitas dalam penyelenggaraan perkarantinaan hewan dantumbuhan serta pengawasan keamanan hayatiDalam rangka memberi arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedomandan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan dukungan pembangunan dibidangperkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati yang selaras dengan arahkebijakan strategis Kementerian Pertanian, maka Sekretaris Badan KarantinaPertanian menetapkan RENSTRA Sekretariat Badan Karantina Pertanian2010 – 2014 sebagai dasar acuan dalam pelaksanaan dukungan manajemendan teknis kinerja Badan Karantina Pertanian serta sebagai pedomanpengendalian kinerja pada tahun 2010 – 2014.
2.1. Visi dan MisiVisi”Visi dari Sekretriat Badan Karantina Pertanian adalah : “KesekretariatanBadan Karantina Pertanian Yang Profesional dan Amanah
MisiUntuk mencapai VISI tersebut, ditetapkan Misi Sekretariat BadanKarantina Pertanian yang menggambarkan ruang lingkup hal yang harusdilaksanakan, yaitu: Mewujudkan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah sangat baik Mewujudkan laporan keuangan yang memenuhi opini WTP Melaksanakan tertib administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan,
ketatausahaan dan kerumahtanggaan berdasarkan prinsip-prinsipmanajemen modern, serta meningkatkan SDM yang kompeten danprofesional dalam mendukung kepemerintahan yang baik
Mewujudkan kepastian hukum penyelenggaraan perkarantinaanpertanian dan pengawasan keamanan hayati, terbentuknya sistemjaringan dokumentasi dan informasi hukum serta informasi publikyang cepat, tepat,lengkap dan akurat.
Mewujudkan kepedulian masyarakat terhadap penyelenggaraanperkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati
BAB IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Laporan Kinerja Sekterariat Badan Karantina Pertanian 2014 10
2.2. Tujuan dan Sasaran
TujuanSesuai dengan tugas pokok dan fungsi Sekretariat yaitu memberikandukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya seluruh unitorganisasi di lingkup Badan Karantina Pertanian, maka tujuan SekretariatBadan Karantina Pertanian sebagai berikut :1) Mewujudkan fasilitasi penyelenggaraan koordinasi, penyusunan
rencana, program, evaluasi dan pelaporan dibidang perkarantinaanhewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati
2) Mewujudkan pengelolaan keuangan dan perlengkapan yang akuntabel3) Meningkatkan evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan
tatalaksana, serta pengelolaan urusan kepegawaian4) Mewujudkan rancangan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan
hubungan masyarakat dan informasi publik yang transparan danakuntabel
5) Mewujudkan pengelolaan urusan tata usaha Badan KarantinaPertanian yang efektif
SasaranSasaran strategis Sekretariat Badan Karantina Pertanian adalahmeningkatnya kualitas kinerja manajemen dalam mendukungpenyelenggaraan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayatidengan rincian sebagai berikut :1) Tersusunnya konsep kebijakan administratif Badan Karantina
Pertanian2) Terwujudnya peningkatan kualitas,kompetensi dan distribusi SDM
serta pengelolaan kepegawaian secara proporsional3) Terfasilitasinya penyelenggaraan koordinasi, penyusunan rencana,
program, evaluasi dan pelaporan di bidang perkarantinaan hewan dantumbuhan serta pengawasan keamanan hayati
4) Terwujudnya pengelolaan keuangan dan perlengkapan dan akuntabel5) Terwujudnya rancangan peraturan perundangan-undangan,
pelaksnaan hubungan masyarakat dan informasi publik yangtransparan dan akuntabel
6) Terwujudnya pengelolaan urusan tata usaha Badan KarantinaPertanian yang efektif
7) Terwujudnya pengelolaan urusan tata usaha Badan KarantinaPertanian yang efektif
8) Terwujudnya Sistem Pengendalian Intern yang efektif
Adapun Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah SekretariatBadan Karantina Pertanian terlihat pada Tabel berikut :
Laporan Kinerja Sekterariat Badan Karantina Pertanian 2014 11
Tabel 1. Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah Sekretariat Badan Karantina Pertanian 2010 - 2014
No. PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR TARGET2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 912 Peningkatan Kualitas
Pengkarantinaan Pertaniandan PengawasanKeamanan Hayati
12.6 Dukungan manajemen dantugas-tugas teknis BadanKarantina Pertanian
Meningkatnya kualitasmana-jemen kinerjapenyelenggara-ankarantina pertanian danpengawasan keamananhayati
Kualifikasi SistemAkuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (SAKIP) baik
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Terpenuhinya SDM yangsesuai dengan standarkompetensi Badan KarantinaPertanian
5 % 25 % 5 % 5 % 5 %
Indeks Budaya Kerja ≥ 3,5 ≥ 3,5 ≥ 3,5 ≥ 3,5 ≥ 3,5Tingkat penyelesaianrancangan peraturanperundang-undanganperkarantinaan danpengawasan keamanan hayati
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Tingkat kepedulianmasyarakat terhadapperkarantinaan dan keamananhayati
- 5 % 7,5 % 10 % 15 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201412
2.3. Program dan Kegiatan
Sekretariat Badan Karantina Pertanian yang secara organisasi terdiri dari4 (empat) unit Eselon III di kantor pusat yaitu Bagian Perencanaan,Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Bagian Hukum dan Humas sertaBagian Umum.Sesuai dengan Rencana Strategis Sekretariat Badan KarantinaPertanian, dalam Kegiatan Dukungan manajemen dan tugas-tugasteknis Badan Karantina Pertanian maka beberapa indikator di atasakan didukung oleh beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Indikator Kinerja “Kualifikasi Sistem Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (SAKIP) baik”, beberapa rencana kegiatan penting yangmendukung yaitu :
a. Penyusunan dokumen rencana kerja Barantan (update RenstraBarantan 2010 – 2014, RKT, PK)
b. Penyusunan dokumen rencana kerja Anggaranc. Penyusunan dokumen DIPA Barantand. Penyusunan evaluasi Kinerja Barantane. Penyusunan Laporan Kinerja Barantan
2. Indikator Kinerja “Terpenuhinya SDM yang sesuai dengan standarkompetensi Badan Karantina Pertanian” dengan rencana kegiatanpenting yang mendukungnya adalah :
a. Pelatihan Dasar Calon POPTb. Pelatihan Dasar Calon MV/PMV
3. indikator Kinerja “Indeks Budaya Kerja”, beberapa kegiatan yangmendukung yaitu:a. Pembinaan pegawaib. Pengembangan dan peningkatan kapasitas SDMc. Apresiasi kepegawaian Badan Karantina Pertaniand. Pengembangan organisasi dan ketatalaksanaane. Arsip ketatausahaan
4. Indikator Kinerja “Tingkat penyelesaian rancangan peraturanperundang-undangan perkarantinaan dan pengawasan keamananhayati” dengan beberapa rencana kegiatan yang mendukung yaitu :
a. Tinjauan peraturan perundang-undanganb. Penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan karantina
pertanianc. Pertimbangan dan bantuan hukumd. Publikasi peraturan-peraturan
5. Indikator Kinerja “tingkat kepedulian masyarakat terhadapperkarantinaan dan keamanan hayati” dengan beberapa kegiatanpenting yang mendukung, yaitu :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201413
a. Penyebaran Informasib. Pengembangan Sistem Public Awareness
Pada tahun 2014 telah ditandatangani Penetapan Kinerja SekretariatBadan Karantina Pertanian oleh Sekretaris Badan Karantina Pertaniandengan Kepala Badan Karantina Pertanian, dengan sasaranmeningkatnya kualitas kinerja manajemen dalam mendukungpenyelenggaraan karantina dan pengawasan keamanan hayati, dengan 5indikator sebagai berikut :1) Kualifikasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
baik2) Terpenuhinya SDM yang sesuai dengan standar kompetensi Badan
Karantina Pertanian3) Indeks Budaya Kerja4) Tingkat penyelesaian rancangan peraturan perundang-undangan
perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati5) Tingkat kepedulian masyarakat terhadap perkarantinaan dan
keamanan hayati
2.4. Analisis Lingkungan StrategikPerubahan lingkungan strategis yang sangat cepat dan pesat akanmempengaruhi kinerja penyelenggaraan perkarantinaan pertanian.Pengaruh lingkungan strategis tersebut berhubungan dengan kondisiinternal Badan Karantina Pertanian dan pengaruh lingkungan eksternalsebagai tantangan yang dihadapi serta peluang yang dapat diraih dalammenyusun rencana strategis Badan Karantina Pertanian
a). Faktor Internal
Kekuatan :
Beberapa kekuatan yang dimiliki Barantan untuk mewujudkan visi,misi,tujuan dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1) Karantina merupakan salah satu dari 3 (tiga) unsur teknis(Customs, Imigration and Quarantine – CIQ) yang berdasarkanketentuan internasional harus ada di tempat pemasukan danpengeluaran suatu Negara.
2) Keanggotaan Indonesia dalam organisasi internasional yaituOrganisasi Perdagangan Dunia (WTO), Organisasi Pangan danPertanian (FAO), Organisasi Kesehatan Hewan Sedunia (OIE),Konvensi Perlindungan Tanaman (IPPC) dan Komisi KesehatanPangan Sedunia (CODEX).
3) Berdasarkan peraturan perundangan Barantan mempunyai tugaspokok dan fungsi melaksanakan perkarantinaan hewan dantumbuhan serta pengawasan keamanan hayati.
4) Karantina Pertanian memiliki landasan hukum yang kuat dalamoperasionalnya, yang terdiri dari Undang-Undang (UU), PeraturanPemerintah (PP), Keputusan/Peraturan Menteri serta Juklak/Juknisdan Manual;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201414
5) Barantan telah memiliki SDM yang berkompeten dalampenyelenggaraaan perkarantinaan dan pengawasan keamananhayati, yang terdiri dari tenaga fungsional hewan (Medik Veterinerdan Paramedik Veteriner), tenaga fungsional karantina tumbuhan(Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan-POPT), PenyidikPegawai Negeri Sipil (PPNS), POLSUS dan Intelijen Karantina;
6) Mempunyai Sarana dan Prasarana Operasional pokok diseluruhprovinsi di Indonesia yang mendukung terlaksananya operasionalpengawasan dan pelayanan karantina.
7) Dari aspek pendanaan, selain APBN Rupiah Murni, Barantanmempunyai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yangsampai saat ini merupakan PNBP terbesar dilingkunganKementerian Pertanian
Kelemahan :
Berdasarkan hasil evaluasi dan kondisi Barantan saat ini terdapatbeberapa permasalahan yang setelah dianalisis merupakan faktorkelemahan Barantan yang mungkin akan mempengaruhi kinerja limatahunan mendatang. Beberapa kelemahan yang dapat diidentifikasiadalah sebagai berikut :
1) Kebijakan teknis operasional, standar teknik dan metode masihperlu dilengkapi untuk meningkatkan cakupan pengendalian resikodan akuntabilitas pelaksanaan pengawasan dan pelayanan.
2) Kualitas, kompetensi dan jumlah SDM masih memerlukanpeningkatan mengikuti meningkatnya beban kerja operasional.
3) Sistem dan mekanisme pelayanan dan pengawasan perluditingkatkan untuk memenuhi semakin tingginya harapan publik.
4) Belum semua UPT Karantina Hewan/Karantina Tumbuhan danwilayah kerjanya didukung dengan petugas, sarana dan prasaranayang memadai;
5) Sistem operasional Karantina Hewan/Karantina Tumbuhan dilapangan dengan instansi terkait belum optimal;
6) Belum optimalnya sistem akses data dan informasi tentang arusbarang komoditas wajib periksa karantina, di pintu keluar danmasuk pelabuhan/bandara yang mengakibatkan tidak dilaporkandan tidak diketahui oleh petugas karantina, sehingga menyebabkanlolosnya media pembawa HPHK/OPTK tanpa melalui tindakanpemeriksaan
7) Belum optimalnya sanksi bagi masyarakat yang melanggarperaturan perundang-undangan tentang perkarantinaan hewan.
b) Faktor Eksternal
Peluang :
1) Persyaratan teknis (persyaratan karantina) dipergunakan sebagaiinstrumen teknis perdagangan dunia.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201415
2) Adanya fokus pemerintah pada rencana pembangunan jangkamenengah (RPJM 2010 – 2014) untuk mengatasi krisis pangan dantarget swasembada pangan strategis.
3) Sistem pengawasan pangan yang tidak sehat (mengandungcemaran kimia, cemaran fisik dan cemaran biologi).
4) Kebijakan akses pasar ekspor komoditas unggulan (terutama hasiltanaman hortikultura)
5) Dalam era otonomi fungsi penyelenggaraan karantina masihkewenangan pemerintah pusat
Tantangan :
1) Meningkatnya volume dan kompleksitas perdagangan.2) Meningkatnya ancaman kelestarian sumberdaya alam hayati
hewan dan tumbuhan selain HPHK dan OPTK, seperti InvasifAliens Spesies (IAS) dan GMO serta ancaman terhadapkeanekaragaman hayati
3) Target implementasi penyelenggaraan tata kepemerintahan yangbaik (Good Govrenance), terbinya SPI, Undang-Undangadministrasi Negara, UU pelayanan publik
4) Tuntutan terhadap kualitas pelayanan (transparansi dan efisiensi)5) Pemberantasan korupsi.6) Fungsi otonomi daerah.7) Adanya kebijakan zonning dalam importasi produk hewan (daging)8) Kebijakan global “Climate Change”9) Berlakunya kebijakan perjanjian perdagangan bebas (Free Trade
Agreement-FTA). Antara lain yaitu Indonesia – China; IndonesiaKorea; Indonesia – Jepang yang telah dan akan diberlakukan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201416
3.1. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja kegiatan dilingkup Sekretariat Badan KarantinaPertanian Tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antaratarget dengan realisasi masing masing indikator kinerja sasaran.
Keberhasilan dan ketidak berhasilan sasaran ditentukan denganpersentase pencapaian target yang telah ditetapkan, adapun kisarannyaseperti berikut :
A. Sangat Berhasil : ≥ 96 %B. Berhasil : 76 – 95 %C. Cukup Berhasil : 61 – 75 %D. Kurang Berhasil : ≤ 60 %
SasaranSasaran dari kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian yang telahditetapkan adalah ”Meningkatnya kualitas kinerja manajemen dalammendukung penyelenggaraan karantina pertanian dan pengawasankeamanan hayati”
Indikator KinerjaA. Kualifikasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
baik (100%)B. Terpenuhinya SDM yang sesuai dengan standar kompetensi Badan
Karantina Pertanian (5 %)C. Indeks Budaya Kerja (≥ 3,5)D.Tingkat penyelesaian rancangan peraturan perundang-undangan
perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati (100 %)E. Tingkat kepedulian masyarakat terhadap perkarantinaan dan
keamanan hayati (10 %)
Berikut akan diuraikan realisasi pencapaian sasaran Sekretariat BadanKarantina Pertanian Tahun 2013, yang diukur menggunakan indikatorkinerja sebagai berikut :
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201417
Hasil Pengukuran Kinerja
Sasaran Indikator Target Realisasi %Meningkatnyakualitas manajemenkinerjapenyelenggaraankarantina pertaniandan pengawasankeamanan hayati
Kualifikasi SistemAkuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah(SAKIP) baik
100 % 100 % 100
Terpenuhinya SDMyang sesuai denganstandar kompetensiBadan KarantinaPertanian
5 % 11,31 % 226,2
Indeks Budaya Kerja ≥3,1(Baik)
4,16(Sangat
Baik)
100
Tingkat penyelesaianrancangan peraturanperundang-undanganperkarantinaan danpengawasan keamananhayati
100 % 100 % 100
Tingkat kepedulianmasyarakat terhadapperkarantinaan dankeamanan hayati
15 % 0 % 0
Apabila dilihat dari kualifikasi capaian sasaran yang mendasarkan padarata-rata capaian indikator kinerja dengan hasil skor 105,24 % ataumenurun bila dibandingkan dengan tahun 2013 dengan skor 138,35 %.Namun masih melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu ≥ 96 (SangatBerhasil).
3.2. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
A. Tingkat capaian hasil penilaian SAKIP dengan kualifikasi baikPengukuran dengan menggunakan indikator ini secara outputdengan cara melakukan pemenuhan dokumen-dokumen dalamSistem AKIP (Renstra, RKT, PK dan LAKIP) dan outcome denganmenggunakan hasil penilaian Tim Inspektorat Jenderal sebagaiberikut :
No. Indikator Kinerja Ouput KetUraian Target Realisasi %
1 Tersedianya LAKIP Barantan 1 Lap 1 Lap 1002. Tersedianya LAKIP Eselon II 4 Lap 4 Lap 1003. Tersedianya Renstra Barantan 1 Dok 1 Dok 1004. Tersedianya Renstra Es II 4 Dok 4 Dok 1005. Tersedianya RKT 5 Dok 5 Dok 1006. Tersedianya PK 5 PK 5 PK 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201418
No. Indikator Kinerja Outcome KetUraian Target Realisasi %
1 Kualifikasi SistemAkuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah(SAKIP) baik
Baik Sangat Baik 100
Laporan Kinerja (LAKIP) Badan Karantina Pertanian TA 2013 yangtelah dinilai oleh Tim Inspektorat Jenderal pada tahun 2014 denganhasil A (Sangat Baik) yang berarti memenuhi target bahkanmelampaui target.
Kualifikasi Laporan Kinerja diketahui dengan melihat Skor SAKIP TA2013 yang diterbitkan oleh Tim Itjen tahun 2014. Hasil evaluasi TimItjen Kementerian Pertanian bahwa skor SAKIP Badan KarantinaPertanian adalah 82,47 dengan kategori Sangat Baik (A). Hal inimeningkat apabila dibanding dengan skor SAKIP tahun 2012 yaitusebesar 78,00.
Beberapa hal yang menyebabkan kualifikasi SAKIP sangat baiktercapai pada tahun 2013 antara lain telah dilakukan pemenuhanterhadap catatan atau rekomendasi penilaian Inspektorat Jenderalpada LHP SAKIP Barantan Tahun 2012
B.Terpenuhinya SDM yang sesuai dengan standar kompetensi BadanKarantina Pertanian (5 %)
Pengukuran dengan menggunakan indikator ini secara outputdengan cara mengetahui hasil kelulusan calon pejabat fungsionalkarantina dan outcome dengan mengetahui prosentase peningkatanjumlah pejabat fungsional karantina sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja OutputUraian Target Realisasi %
1 Terselenggaranyapelatihan dasar karantinaCalon PMV
40 orangLulus
40 orangLulus
100
2 Terselenggaranyapelatihan dasar karantinaCalon POPT Terampil
23 orangLulus
23 orangLulus
100
Sedangkan untuk mengetahui peningkatan SDM yang sesuai standarkompetensi Badan Karantina Pertanian dengan membandingkanjumlah pejabat fungsional karantina tahun 2013 dan tahun 2014sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Outcome KetUraian Target Realisasi %
1 Terpenuhinya SDMyang sesuai dengan
5 % 11,31 % 226,2 JumlahPejabat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201419
standar kompetensiBadan KarantinaPertanian, denganmelihatPeningkatan SDMpetugas karantina(Jumlah pejabatFungsionalKarantina Hewandan KarantinaTumbuhan TA 2012dan TA 2013)
Fungsional :Tahun 20131750 orangTahun 20131948 orang
Jumlah pejabat fungsional karantina pada tahun 2013 sebesar :1.750 orang (Medik Veteriner : 319 orang, Paramedik Veteriner : 553orang, POPT Ahli : 489 orang dan POPT Terampil : 389 orang) danpada tahun 2014 sebesar : 1.948 orang. Bertambahnya pejabatfungsional tersebut berdasarkan calon-calon pejabat fungsional yangmenjadi pejabat fungsional dari hasil mengikuti pelatihan dasarkarantina. Apabila kita ukur peningkatannya sebesar : 1948-1750/1750 x 100 % = 198/1750 x 100 % = 11,31 %
Jumlah Peserta Pelatihan Dasar Karantina Tahun 2009 – 2013sebagai berikut :
No. Jenis Calon PejabatFungsional
Jumlah (Orang)2010 2011 2012 2013 2014
1. Medik Veteriner 30 80 80 66 02. Paramedik Veteriner 30 80 80 80 403. POPT Ahli 30 80 80 76 04. POPT Terampil 30 80 80 58 23
TOTAL 120 320 320 280 63Sumber : data kepegawaian, Setban
Sedangkan data jumlah pejabat fungsional karantina hewan dankarantina tumbuhan sebagai berikut :
No. Jenis PejabatFungsional
Jumlah (Orang)2010 2011 2012 2013 2014
1. Medik Veteriner 122 140 227 319 3572. Paramedik Veteriner 373 391 471 553 6193. POPT Ahli 265 295 382 489 5104. POPT Terampil 259 287 378 389 462
TOTAL 1.019 1.113 1.458 1.750 1.948Sumber : Data SIMPEG
Apabila dilihat dari Tabel di atas maka kecenderungan pertambahanpejabat fungsional secara drastis mulai terjadi pada tahun 2012dengan melihat calon pejabat fungsional yang telah terdidik ditahun2011 dan 2012 masing-masing sebanyak 320 orang. Prosentasepeningkatan jumlah fungsional dari tahun 2012 ke tahun 2013 adalah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201420
20,03 % atau melampaui target yang ditetapkan sebesar 5 %. Namunterjadi penurunan capaian peningkatan petugas karantina pada tahun2014, yaitu hanya 11,31 %. Salah satu sebab penurunan ini karenajumlah pegawai yang mengikuti pelatihan dasar pada tahun 2013menurun sehingga calon-calon petugas karantina (MV, PMV danPOPT) turun. Ditambah lagi adanya penurunan di tahun 2014 yanghanya menghasilkan petugas karantina sebanyak 63 orang karenaada penghematan anggaran sekitar Rp 44 Milyar.
C. Indeks Budaya Kerja (≥3,1)
Pengukuran dengan menggunakan indikator ini secara outcomedengan mengetahui hasil olahan kuesioner IPNBK pegawai BadanKarantina Pertanian, sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja OutcomeUraian Target Realisasi %
1 Hasil perhitunganIndeks Penerapan Nilai-Nilai Dasar BudayaKerja (IPNBK)
≥3,1 4,16 100
Berdasarkan pada tabel di atas tercapai target yang diharapkan yaitu≥3,1.
Apabila dibandingkan dengan tahun 2013 indeksnya meningkat dari3,19 menjadi 4,16. Walaupun demikian beberapa hal yang perlumendapatkan perhatian antara lain adalah :a) Karena sudah menerima tunjangan kinerja, maka tidak cukup
hanya meningkatkan disiplin jam kerja akan tetapi juga terhadappengawalan sasaran kerja pegawai
b) Perlu mengoptimalkan implementasi terhadap uraian tugaspegawai
c) Perlu mengoptimalkan implementasi terhadap SOP yang telah adad) Perlu peningkatan penanaman loyalitas pegawai terhadap
pimpinane) Perlu peningkatan kedisiplinan terhadap waktu/jadual palang
kegiatan sehingga selesai sesuai rencana
D.Tingkat penyelesaian rancangan peraturan perundang-undanganperkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati (100 %)
Pengukuran dengan menggunakan indikator ini secara outputdengan mengetahui terutama kebijakan yang berasal dari PusatKarantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani serta PusatKarantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati yang telahmendapatkan tindak lanjut legal drafting. Jadi sudah dipastikansetiap tahunnya tercapai 100 %.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201421
Jumlah rancangan peraturan yang diselesaikan/disempurnakanberdasarkan rumusan kebijakan teknis pada tahun 2014 terdapat 5(dua) yang telah menjadi Permentan, yaitu :
1) Permentan No. 44/Permentan/OT.140/3/2014 (Perubahan AtasPeraturan Menteri Pertanian Nomor94/Permentan/OT.140/12/2011 Tentang Tempat Pemasukandan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantinadan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina)
2) Permentan No. 38/Permentan/OT.140/3/2014 tentang TindakanKarantina Tumbuhan Di Luar Tempat Pemasukan danPengeluaran
3) Permentan No. 37/Permentan/OT.140/3/2014 Tentang TindakanKarantina Hewan Terhadap Pemasukan dan PengeluaranUnggas
4) Permentan Nomor 69/Permentan/OT.140/5/2014 (PerubahanPeraturan Menteri Pertanian Nomor44/Permentan/Ot.140/3/2013 Tentang Penghentian PemasukanUnggas Dan/Atau Produk Unggas Dari Negara Republik RakyatChina Ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia)
5) Permentan Nomor: 65/Permentan/PD.410/5/2014 TentangTindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan DanPengeluaran Hasil Bahan Asal Hewan Konsumsi
E. Tingkat kepedulian masyarakat terhadap perkarantinaan dankeamanan hayati (10 %)
Pengukuran dengan menggunakan indikator ini dengan caramelakukan pengolahan data hasil dari kuesioner tingkat awarenessyang didapat dari hasil survey terhadap beberapa kelompokmasyarakat sebagai berikut :
No. Indikator Kinerja Outcome KetUraian Target Realisasi %
1 Tingkat kepedulianmasyarakatterhadapperkarantinaandan keamananhayati, denganmelihatpeningkatannya
15 % 0 0 Terjadi penurun-an (skor Tahun2013 : 51,4 %dan tahun 2014 :48 %
Indikator ini dapat dijelaskan bahwa tingkat kepedulian masyarakatpada fase kenal untuk tahun 2014 ditargetkan meningkat 15 %.
Hasil dari pengolahan kuesioner terhadap beberapa kelompokmasyarakat di Indonesia Wilayah Barat, Indonesia Wilayah Timur danWilayah Perbatasan pada tahun 2010 menghasilkan skor 59 %,sedangkan hasil pengolahan kuesioner pada tahun 2011menghasilkan skor 69 % , pada tahun 2012 menghasilkan skor 66,5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201422
%, pada tahun 2013 menghasilkan skor 51,4 % dan pada tahun2014 menghasilkan skor 48 %. Jadi capaian pada tahun 2014terjadi penurunan. Sehingga tidak mencapai target yang diinginkan.
Adapun kesimpulan hasil survey, sesuai dengan tujuan dalampenelitian ini serta hasil yang telah diperoleh, maka dapatlahdisimpulkan sebagai berikut:1. Secara umum yang awareness responden yang mengetahui
Barantan sebagai lembaga yang bertugas atau berwenangmengawasi keluar masuknya tanaman dan hewan, tahun inimencapai 48,0% menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai51.4%.
2. Sumber informasi masyarakat dalam mengenal Barantanmayoritas berasal dari media informal yakni informasi lisan dariindividu ke individu lainnya. Sementara itu media yang digunakanoleh Barantan dalam sosialisasi kepada khalayak ramai, sepertispandek, leaflet, majalah dan koran baru berperan sekitar 26%sebagai sumber informasi mengenai Barantan terkait tupoksinya
3. Pengetahuan masyarakat terkait dengan tugas dan fungsiBarantan masih beragam. Hal serupa dijumpai pada berbagaiwilayah. Hal ini menandakan bahwa informasi yangdisosialisaskanterkait tupoksi Barantan masih belum seragamdipahami oleh masyarakat. Hal ini bisa disebabkan, informasi yangdisosialisasikan oleh Barantan belum fokus dan intensitasnyamasih belum mencukupi, demikian juga dengan media yangdigunakan masih perlu divariasikan sesuai dengan habit targetaudiens .
4. Masih lemahnya awareness dan pengetahuan masyarakatterhadap pentingnya pencegahan menyebarnya OPTK, makaminat melaporkan barang bawaannyapun masih rendah. Hal inimerupakan suatu rangakaian permasalahan yang perluditanggulangi segera.
5. Persepsi masyarakat terhadap Barantan cukup beragam, hal inisejalan dengan pengetahuan yang mereka miliki. Persepsi yangmenonjol ada dibenak masyarakat mengenai Barantan lebihmengarah pada aktivitas yang dilakukan Barantan seperti; “tempatpemeriksaan tanaman dan hewan”, sementara konteks yangmenjadi inti tugas Barantan yakni “mencegah atau melindunginegeri.....”, masih belum dipahami oleh masyarakat.
6. Pemilahan wilayah menjadi tiga bagian, barat, timur danperbatasan menunjukkan adanya perbedaan pada beberapa aspekterkait dengan persepsi masyarakat. Dimana di wilayah perbatasankecenderungan ketaksetujuan adanya kewajiban melapor padapelintas batas terkait dengan barang bawaan baik tanamanmaupun hewan.
7. Pengetahuan Stakeholder atau kelompok pengguna jasa Barantancukup baik terhadap tugas dan fungsi Barantan. Hanya sajakonteks utama yang menjadi tupoksi Barantan masih beragam.
8. Secara umum tingkat kepuasan stakeholder terhadap layanankepuasan petugas Barantan meningkat yakni 94%, dimana tahun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201423
lalu 88%. hal ini disebabkan oleh kemudahan proses danlayanannya yang baik. Sementara hanya 1% menyatakan kurangatau tidak puas. Kekurangan puasan ini dipicu oleh dua hal utamayakni, prosesnya dianggap lama.
9. Tingginya kepuasan stakeholder sayangnya belum diikuti olehkepuasan staff Barantan, dimana baru 60% meski meningkat dari56% tahun lalu. Sementara 20% menyatakan kurang atau tidakpuas terhadap tunjangan dan fasilitas yang digunakan dalammendukung pekerjaannya, serta tidak updatenya informasimengenai jenis komoditas yang menjadi fokus pengawasan.Tahun lalu ada 28% yang kurang atau tidak puas.
10. Upaya untuk meningkatkan kinerja staf Barantan, secara internalbanyak hal yang perlu segera dibenahi, seperti fasilitaspendukung, pelatihan internal guna meningkatkan kapasitas,adanya dukungan teknologi informasi (fasilitas internet), sertapenambahan SDM, hal ini sejalan dengan semakin tingginyafrekuensi masyarakat yang melaporkan barang bawaannya.
11. Sementara itu dari sisi ekseternal, upaya untuk meningkatkankesadaran masyarakat perlu terus dilakukan, melalui sosialisasiyang efektif dan berkesinambungan, disertai penerapan aturanyang tegas.
Adapun rekomendasi Hasil Survey, antara lain sebagai berikut :1. Upaya untuk meningkatkan kinerja Barantan dalam mencegah
menyebarnya OPTK perlu dilakukan secara komprehensif.Pendekatan awal yang perlu dilakukan adalah memahamiperilaku masyarakat yang berpotensi membawa komoditas yangmenjadi target pengawasan. Dimana saat ini ditemukan faktabahwa pengenalan masyarakat terhadap Barantan masihtergolong rendah, sejalan dengan hal ini minat masyarakat untukmelaporpun juga tergolong rendah apalagi mereka tidak ingindirepotkan dengan keharusan melaporkan barang bawaannya.
2. Fakta kedua adalah perlunya pembedaan antara masyarakatyang tinggal diwilayah perbatasan, dimana frekuensi keluar-masuknya masyarakat di wilayah ini didasari oleh berbagai faktor,dimana faktor utamanya adalah untuk mendapatkan barangkebutuhan sehari-hari atau keperluan pekerjaan di wilayah negaratetangga. Seingga aturan yang diterapkan di wilayah ini perluadanya perkecualian, namun tetap menjaga kewaspadaanterhadap penyalahgunaan peraturan yang berlaku.
3. Berangkat dari pemahaman perilaku masyarakat ini, peningkatanterhadap kesadaran akan bahaya yang ditimbulkan olehmenyebarnya OPTK melalui tanaman atau hewan besertaproduk-prosuk turunannya perlu disosialissasikan secara masifpada lokasi-lokasi yang strategis dan berkelanjutan denganpemilihan program kegiatan yang efektif serta pemilihan topikyang menarik perhatian sekaligus mampu membangkitkan minatmasyarakat target sesuai dengan perilaku komunikasimasyarakat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201424
4. Seiring dengan aktivitas sosialisasi tersebut, perlu diikuti dengankemudahan layanan, mulai dari petunjuk (signed) keberadaankantor karantina, penyiapan kantor yang representatif denganperalatan yang memadai, penyiapan petugas lapangan, yangmemahami nilai layanan (service value). Terkait dengan niailayanan ini ada tiga hal yang dapat disampaikan yakni; (1)memahami arti karantina, prosesnya, serta komoditas yangmenjadi fokus pengawasan, (2) memahami arti layanan, dan (3)memahami bagaimana menyampaikan suatu layanan. Terakhiradalah menyampaikan manfaat dari keberadaan karantina bagikepentingan nasional yang lebih luas.
PerilakuMasyarakat
AwarenessBarantan
MenarikPerhatian
Membangkitkan Minat
TaatAturan
Sosialisasi Kemudahanlayanan
KapasitasPetugas
KonsistensiAturan
Tagline PersepsiPeningkatanPengetahuan
EvaluasiLayanan
Gambar 4. Tahapan Strategi Peningkatan Awareness
Akuntabilitas Keuangan
Anggaran Tahun 2013 yang ada di Sekretariat Badan KarantinaPertanian beserta realisasinya sebagai berikut :
Kegiatan Utama Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %Dukungan manajemendan dukungan teknislainnya
63.319.378.000 58,735,771,630 92.76
Berdasarkan tabel di atas bahwa kegiatan ”Dukungan manajemendan dukungan teknis lainnya” melekat pada Sekretariat BadanKarantina Pertanian. Dari pagu sebesar Rp. 63.319.378.000,-digunakan untuk :
No. Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %1 Dokumen Perencanaan
dan PelaksanaanAnggaran (Dokumen)
13,862,461,000 12,448,053,900 89.79
2 DokumenPengembanganKepegawaian,Organisasi dan
9,806,017,000 8,400,981,613 85.68
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201425
Ketatalaksanaan3 Layanan Diklat
Teknis/Fungsional6,328,500,000 6,152,248,600 97.21
4 Layanan Kehumasan 3,971,162,000 3,642,180,891 92.945 Dokumen Peraturan
Karantina danPengawasan KeamananHayati
3,238,492,000 2,939,386,500 90.76
6 Layanan Perkantoran 25,159,102,000 24,245,470,542 96.36Perangkat PengolahData dan Komunikasi
278,246,000 247,710,000 89.02
Peralatan dan FasilitasPerkantoran
675,398,000 659,739,584 97.68
TOTAL 63,319,378,000 58,735,771,630 92.76
Apabila dilihat dari kecukupan anggaran untuk pemenuhan RealisasiPenetapan Kinerja Sekretariat Badan Karanatina Pertanian Tahun2014 berupa kontrak kinerja Sekretaris Badan dengan Kepala BadanKarantina Pertanian telah cukup.
Hambatan/Kendala dan SolusinyaSeiring dengan kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian dalamrangka dukungan teknis dan manajemen di Badan Karantina Pertanianmasih ditemukan hambatan/kendala dalam rangka mengoptimalkankinerjanya, antara lain sebagai berikut :
5) Pada tahun 2012 - 2013 Badan Karantina Pertanian sama sekali tidakmendapatkan tambahan SDM dimana sampai dengan tahun 2013cenderung mengalami penurunan apabila dibandingkan dengantahun tahun sebelumnya Berkurangnya SDM karena pensiun,meninggal dunia maupun terkena punishment. Permasalahan ini telahdisampaikan pada LAKIP tahun 2013. Pada tahun 2014 telahmendapatkan tambahan CPNS sebanyak 234 orang sehingga totalpegawai Barantan menjadi 3.678 orang atau lebih banyakdibandingkan tahun 2013 sejumlah 3.466 orang. Namun demikianjumlah SDM senantiasa menjadi permasalahan disebagian besarsatker Badan Karantina Pertanian dari tahun ke tahun baik dari aspekkualitas dan kuantitas. Secara kuantitas jumlah SDM Badan KarantinaPertanian tahun 2014 bertambah bila dibandingkan dengan tahunsebelumnya termasuk khusus petugas karantina dari 1.750 orangmenjadi 1.948 orang. Namun khusus untuk POPT terampil dalam 5(lima) tahun terakhir cenderung jumlahnya lebih rendah dibandingPOPT ahli yang seharusnya lebih banyak. Sehingga ke depan perlupelatihan dasar calon POPT terampil dapat lebih diprioritaskan. Halini sebagai dukungan dalam mengoptimalkan tindakan karantinatumbuhan di lapangan.
6) Dalam rangka implementasi budaya kerja pegawai Badan KarantinaPertanian terkait dengan tunjangan kinerja yang telah diberikan danefektif diterima sejak tahun 2013. Pada umumnya kinerja pegawaimasih direpresentasikan dengan absensi dan belum berorientasidengan peningkatan output kinerja individu pegawai. Sehingga
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201426
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) ke depan agar dijadikan tolok ukurkinerja individu pegawai dan benar-benar mendapatkan pengawalansecara berjenjang. Untuk mendukung kinerja Badan KarantinaPertanian tidak terlepas dari adanya SDM yang dapat melaksanakanbudaya kerja yang diharapkan dari tahun mengalami peningkatan,sehingga diperlukan upaya-upaya :f) Peningkatan disiplin pegawai terutama terhadap ketepatan jam
kerjag) Mengoptimalkan implementasi terhadap uraian tugas pegawaih) Mengoptimalkan implementasi terhadap SOP yang telah adai) Peningkatan penanaman loyalitas pegawai terhadap pimpinanj) Peningkatan kedisiplinan terhadap waktu/jadual palang kegiatan
sehingga selesai sesuai rencana
7) Dalam rangka dukungan legal drafting terhadap rancanganperaturan perkarantinaan dan keamanan hayati, Sekretariat Badanmenerima bahan rancangan peraturan perundangan karantina hewanmaupun karantina tumbuhan yang terkadang substansi teknisnyabelum memperoleh kesepakatan/kebulatan di internal Pusat-Pusatteknis tersebut. Hal ini tampak pada saat telah dilakukan pembahasandi biro hukum Setjen, Kementan. Khusus untuk penyiapan kebijakankarantina hewan masih sering terbentur atau bertabrakan dengankebijakan Ditjenak dan Kesehatan Hewan dengan substansi teknisyang sama, sehingga diperlukan penyisiran terhadap pembagiankewenangan dan kajian lebih mendalam apakah substansi tersebutakan disatukan atau dibuat masing-masing. Tentunya hal ini akanmemperlama proses penyelesaiannya. Oleh karena itu diperlukanpeningkatan komunikasi dan koordinasi dalam perencanaanpenyiapan bahan.
8) Telah 138 tahun Karantina Pertanian telah lahir namun sampaisekarang kondisi pengetahuan masyakat terhadap eksistensikarantina pertanian masih cukup rendah. Apalagi berdasarkan hasilsurvey terhadap masyarakat tentang eksistensi Badan KarantinaPertanian menurun. Dalam aktivitas sosialisasi, perlu diikuti dengankemudahan layanan, mulai dari petunjuk (signed) keberadaan kantorkarantina, penyiapan kantor yang representatif dengan peralatanyang memadai, penyiapan petugas lapangan, yang memahami nilailayanan (service value). Terkait dengan nilai layanan ini ada tiga halyang dapat disampaikan yakni; (1) memahami arti karantina,prosesnya, serta komoditas yang menjadi fokus pengawasan, (2)memahami arti layanan, dan (3) memahami bagaimanamenyampaikan suatu layanan. Terakhir adalah menyampaikanmanfaat dari keberadaan karantina bagi kepentingan nasional yanglebih luas.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201427
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 2014 inimemberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja terkait dengandukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya. Laporan ini merupakanwujud dari transparansi dan akuntabilitas Sekretariat Badan KarantinaPertanian dalam melaksanakan berbagai kewajiban dalam rangka dukungankinerja Badan Karantina Pertanian.Apabila dilihat capaian kinerja sasaran yang ada dan telah dilakukanperhitungan secara kuantitatif maka pencapaiannya dalam kualifikasi sangatberhasil. Namun demikian permasalahan dan kendala secara umum yangmenghambat kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian masih selaludijumpai. Beberapa permasalahan/hambatan serta strategi pemecahanmasalah, antara lain :
1) Pada tahun 2012 - 2013 Badan Karantina Pertanian sama sekali tidakmendapatkan tambahan SDM dimana sampai dengan tahun 2013cenderung mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya Berkurangnya SDM karena pensiun, meninggal duniamaupun terkena punishment. Permasalahan ini telah disampaikan padaLAKIP tahun 2013. Pada tahun 2014 telah mendapatkan tambahanCPNS sebanyak 234 orang sehingga total pegawai Barantan menjadi3.678 orang atau lebih banyak dibandingkan tahun 2013 sejumlah 3.466orang. Namun demikian jumlah SDM senantiasa menjadi permasalahandisebagian besar satker Badan Karantina Pertanian dari tahun ke tahunbaik dari aspek kualitas dan kuantitas. Secara kuantitas jumlah SDMBadan Karantina Pertanian tahun 2014 bertambah bila dibandingkandengan tahun sebelumnya termasuk khusus petugas karantina dari 1.750orang menjadi 1.948 orang. Namun khusus untuk POPT terampil dalam5 (lima) tahun terakhir cenderung jumlahnya lebih rendah dibandingPOPT ahli yang seharusnya lebih banyak. Sehingga ke depan perlupelatihan dasar calon POPT terampil dapat lebih diprioritaskan. Hal inisebagai dukungan dalam mengoptimalkan tindakan karantina tumbuhandi lapangan.
2) Dalam rangka implementasi budaya kerja pegawai Badan KarantinaPertanian terkait dengan tunjangan kinerja yang telah diberikan danefektif diterima sejak tahun 2013. Pada umumnya kinerja pegawai masihdirepresentasikan dengan absensi dan belum berorientasi denganpeningkatan output kinerja individu pegawai. Sehingga Sasaran KerjaPegawai (SKP) ke depan agar dijadikan tolok ukur kinerja individupegawai dan benar-benar mendapatkan pengawalan secara berjenjang.Untuk mendukung kinerja Badan Karantina Pertanian tidak terlepas dariadanya SDM yang dapat melaksanakan budaya kerja yang diharapkandari tahun mengalami peningkatan, sehingga diperlukan upaya-upaya :
a) Peningkatan disiplin pegawai terutama terhadap ketepatan jam kerjab) Mengoptimalkan implementasi terhadap uraian tugas pegawai
BAB IVPENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 201428
c) Mengoptimalkan implementasi terhadap SOP yang telah adad) Peningkatan penanaman loyalitas pegawai terhadap pimpinane) Peningkatan kedisiplinan terhadap waktu/jadual palang kegiatan
sehingga selesai sesuai rencana
3) Dalam rangka dukungan legal drafting terhadap rancangan peraturanperkarantinaan dan keamanan hayati, Sekretariat Badan menerimabahan rancangan peraturan perundangan karantina hewan maupunkarantina tumbuhan yang terkadang substansi teknisnya belummemperoleh kesepakatan/kebulatan di internal Pusat-Pusat teknistersebut. Hal ini tampak pada saat telah dilakukan pembahasan di birohukum Setjen, Kementan. Khusus untuk penyiapan kebijakan karantinahewan masih sering terbentur atau bertabrakan dengan kebijakanDitjenak dan Kesehatan Hewan dengan substansi teknis yang sama,sehingga diperlukan penyisiran terhadap pembagian kewenangan dankajian lebih mendalam apakah substansi tersebut akan disatukan ataudibuat masing-masing. Tentunya hal ini akan memperlama prosespenyelesaiannya. Oleh karena itu diperlukan peningkatan komunikasi dankoordinasi dalam perencanaan penyiapan bahan.
4) Telah 138 tahun Karantina Pertanian telah lahir namun sampai sekarangkondisi pengetahuan masyakat terhadap eksistensi karantina pertanianmasih cukup rendah. Apalagi berdasarkan hasil survey terhadapmasyarakat tentang eksistensi Badan Karantina Pertanian menurun.Dalam aktivitas sosialisasi, perlu diikuti dengan kemudahan layanan,mulai dari petunjuk (signed) keberadaan kantor karantina, penyiapankantor yang representatif dengan peralatan yang memadai, penyiapanpetugas lapangan, yang memahami nilai layanan (service value). Terkaitdengan nilai layanan ini ada tiga hal yang dapat disampaikan yakni; (1)memahami arti karantina, prosesnya, serta komoditas yang menjadi fokuspengawasan, (2) memahami arti layanan, dan (3) memahami bagaimanamenyampaikan suatu layanan. Terakhir adalah menyampaikan manfaatdari keberadaan karantina bagi kepentingan nasional yang lebih luas.
Laporan Kinerja Sekretariat Badan Karantina Pertanian 20141
Lampiran 2.PENGUKURAN KINERJA
Unit Eselon II K/L : Sekretariat Badan Karantina PertanianKementerian Pertanian
Tahun : 2014
Sasaran Indikator Target Realisasi %Meningkatnyakualitas manajemenkinerjapenyelenggaraankarantina pertaniandan pengawasankeamanan hayati
Kualifikasi SistemAkuntabilitasKinerja InstansiPemerintah(SAKIP) baik
100 % 100 % 100
Terpenuhinya SDMyang sesuaidengan standarkompetensi BadanKarantinaPertanian
5 % 11,31 % 226,2
Indeks BudayaKerja
≥3,1(Baik)
4,16(Sangat
Baik)
100
Tingkatpenyelesaianrancanganperaturanperundang-undanganperkarantinaan danpengawasankeamanan hayati
100 % 100 % 100
Tingkat kepedulianmasyarakatterhadapperkarantinaan dankeamanan hayati
15 % 0 % 0
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp 63.319.378.000,-Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan 2014 : Rp 58.786.339.389,-
,-
top related