hikayat
Post on 11-Jan-2016
219 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
HIKAYAT PAK PANDIR
Maka Pak Pandir pun pergilah menarik keri itu hendak memulangkan kepada tuannya.
Selang tiada berapa lamanya sampailah ia kepada orang tua itu. Maka kata Pak Pandir, hai
emak tua, ambillah balik kerbau ini. Kata Andeh , ia suruh minta kerbau yang bertanduk dan
berkaki lagi hidup. Maka orang tua itu pun tercengang seraya berfikir didalam hatinya, Pak
Pandir rupanya orang ini. Maka kata orang tua itu, hai Pak Pandir nantilah di sini dahulu
supaya aku ambilkan kerbauku di kampung.
Maka Pak Pandir pun berhentilah disitu menanti-nantikan orang tua itu kembali. Ada
seketika orang tua itu pun datanglah membawa kerbau lalu diserahkannya kepada Pak
Pandir. Maka Pak Pandir pun berjalanlah menarik kerbau itu. Tetapi sampai kerumah, maka
ia pun menyeru Mak Andeh, katanya Andeh marilah lihat kerbaukah ini atau bukan?
Maka Mak Andeh pun keluar. Katanya itulah kerbau yang betul. Tambatlah ia kepada
rumput yang muda itu. Telah sudah ditambat oleh Pak Pandir , ia pun naik kerumah lalu
makan nasi. Ada sekejap lagi, hari pun malam. Pak Pandir laki isteri pun mesyuarat hendak
kenduri pada esok hari. Telah tetap kira-kira keduanya pun tidur.
Hatta pada pagi-pagi esoknya, Pak Pandir pun merapus kerbau lalu disembelihnya. Telah
matilah sudah, Pak Pandir pun tampillah melapah kerbau itu berdua dengan Mak Andeh.
Telah siap lalu dibawa kerumah serta di masaki oleh Mak Andeh segala lauk-lauk dan nasi
berpuluh-puluh kawah dan kancah.
Setelah selesai sekaliannya, maka kata Mak Andeh, pergilah awak segera menjemput haji
dan lebai, kita berkenduri. Maka kata Pak Pandir, bagaimana rupa haji dan lebai itu, Andeh?
Maka jawab isterinya. Ada pun haji itu berserban di atas kepalanya dan lebai itu berjanggut-
janggut di bawah dagunya itu. Maka ujar Pak Pandir baiklah Andeh. Maka ia pun mengambil
goloknya lalu turun berjalan mencari haji lebai yang seperti pesan Mak Andeh itu, masuk
hutan rimba keluar kepadang lalu kesebuah kampung orang.
Maka dilihat oleh Pak Pandir disisi kampung itu adalah beberapa ekor kawan kambing
sedang makan rumput. Semuanya berjanggut. Maka Pak Pandir pun hampirlah kepada
kawan kambing itu serta berkata, Hai Pak Lebai, andeh mengajak kerumah hendak kenduri.
Maka kambing itu pun berbunyilah oleh ketakutan melihat Pak Pandir itu, lalu ia lari tiada
berketahuan lagi seraya berbunyi ‘ Bek! Bek!' kata Pak Pandir, apa sebenarnya Pak Lebai
mengata nasi Andeh lembek?
Tidak lembek, keraslah betul.
Maka kambing itu pun lari juga hendak pulang kekampung. Maka kata Pak Pandir, aku itulah
yang terlalu panas rasa hatiku. Andeh sudah penat bertanak nasi dikatanya pula nasi
lembek. Maka Pak Pandir pun berselampitkaan kainnya berlari mengejar kawan kambing itu
dengan bersungguh-sungguh hatinya serta ditangkapnya. Dapat seekor bapa kambing
jantan, langsung dipikul dibawanya pulang.
Maka pada pertengahan jalan itu bertemulah ia dengan sekawan burung pipit uban sedang
merayap diatas rumput. Maka kata Pak Pandir, Hai Haji, mari kita pergi kerumahku. Andeh
menyuruh ajak, kami hendak kenduri. Maka burung itu pun berbunyi, ‘Pit! Pit!' Maka kata
Pak Pandir, rumah kami tidak sempit, haji luas dan besar. Jangan kita lambat lagi, Andeh
sudah lama menanti.
Setelah itu pipit tu pun terbang lari. Maka diusir juga oleh Pak Pandir sambil berkata, Nanti,
nanti kita pergi bersama-sama. Hingga penatlah ia mengikut burung itu, hampir-hampir
lelah. Maka naiklah berang Pak Pandir seraya mengambil kayu lalu dilemparnya. Maka
dengan takdir Allah kena dua ekor burung itu lalu jatuh ketanah. Maka segeralah diambil
oleh Pak Pandir seraya katanya, tadi aku ajak benar-benar, tiada mahu sekarang baharu
hendak pula, sahajakan haji buta perut.
Maka ia pun berjalan. Seketika lamanya sampailah kerumah. Hari pun hampir petang. Maka
didapatinya Mak Andeh masih bersiap menyajikan hidangan sudah teratur sahaja
sekadarkan menanti datang orang jemputan. Maka Pak Pandir pun naiklah membawa bapa
kambing serta dengan burung pipit ituseraya katanya. Nah Andeh Pak Haji dengan Pak
Lebai, bagaikan nak mati aku mengejar. Hendak mengajak makan kenduri seorang pun
tiada yang mahu.
top related