bab ii tinjauan pustaka a. hipertensirepository.ump.ac.id/4428/3/dias nur priadi bab ii.pdf ·...
Post on 02-Mar-2019
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah arteri
sistemik yang menetap di atas batas normal yang telas disepakati, dengan
Nilai sistolik 140 mmHg dan diastolic 90 mmHg dan salah satu pencetus
terjadinya penyakit jantung, ginjal, stroke (Elokdiyah,M,2007)
Menurut WHO, hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik
besar atau sama dengan 160 mmHg atau tekanan diastolic sama atau lebih
besar dari 95 mmHg (Kodim Nasrin,2003)
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan darah abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan
jantung dan kerusakan ginjala. Hipertensi didefinisikan olej Joint National
Committee on detecsion evaluation and treatment of high blood preassure
(JIVC) sebagai tekanan yang lebih dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan
sesuai derajat keparahanya, mempunyai rentang tekanan darah normal
tinggi sampai hipertensi maligna. Keadaan ini dikategorikan sebagai
primer atau sekunder, terjadi sebagai akibat dari kondisi patologo yang
dapat dikenali, seringkali dapat diperbaiki (Faqih,2006)
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
2. Klasifikasi Hipertensi
Secara klinis hipertensi dapat dikelompokan yaitu :
a. Berdasarkan penyebabnya
1) Hipertensi Esensial (Primer)
Hipertensi primer adalah tekanan darah 140/90 mmHg atau
lebih, pada usia 18 tahun keatas dengan penyebab yang tidak di
ketahui. Pengukuran dilakukan 2 kali atau lebih dengan posisi
duduk, kemudian diambil rerataanya, pada duakali atau lebih
kunjungan ( Chandra,2014)
2) Hipertensi sekunder
Hipertensi Sekunder adalah hipertensi atau tekanan darah
tinggi yang disebabkan oleh kondisi medis lain (misalnya penyakit
ginjal) atau reaksi terhadap obat – obatan tertentu (misalnya pil KB )
(Palmer & Williams,2007)
b. Berdasarkan Bentuk Hipertensi (Gunawan,2001)
1.) Hipertensi Sistolik
Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension) yaitu
hipertensi yang biasanya ditemukan pada usia lanjut, yang ditandai
dengan peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan
tekanan darah diastolic.
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
2.) Hipertensi Diastolic
Hipertensi diastolic (diastolic hypertension) yaitu peningkatan
tekanan diastolic tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik, biasanya
ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda.
3.) Hipertensi Campuran
Hipertensi campuran yaitu peningkatan tekanan sistolik dan
diikuti peningkatan tekanan diastolic
Table 2.1 klasifikasi derajat hipertensi menurut WHO
3. Patofisiologi Hipertensi
Tekanan darah arteri merupakan produk total resistensi parifer dan
curah jantung. Curah jantung meningkat karena keadaan meningkat
frekuensi jantung volume secungkup atau keduanya. Resistensi parifer
meningkat karena factor-faktor yang meningkat viskositas darah atau yang
menurunkan ukuran lumen pembuluh darah. Khususnya pembuluh darah
arteriol.
Hipertensi yang berlangsung lama akan meningkatkan beban kerja
jantung karena terjadi peningkatan resistensi terhadap injeksi vertikel kiri.
No Kategori Sistolik
(mmHg)
Diastolik
(mmHg)
1 Optimal <120 <80
2 Normal 120-129 80-84
3 High normal 130-139 85-89
4 Hipertensi
Grade 1 (ringan) 140-159 90-99
Grade 2 (sedang) 160-179 100-109
Grade 3 (berat) 180-209 110-119
Grade 4 (sangat berat) >210 >120
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
Untuk meningkatkan kekuatan kontraksinya, vertikel kiri mengalami
hipertropi sehingga kebutuhan jantung akan oksigen dan beban jantung
meningkat. Dilatasi dan kegagalan jantung dapat terjadi ketika keadaan
hipertrofi tidak lagi mampu mempertahankan curah jantung yang
memadai. Karena hipertensi memicuaterosklerosis arteri koronaria, maka
jantung ganguan lebih lanjut akibat penurunan aliran darah ke dalam
miokardium sehingga timbul angina pectoris atau infark miokard.
Hipertensi juga mengakibatkan kerusakan pembuluh darah yang semakin
mempercepat proses arteosklerosis serta kerusakan organ, seperti cidera
retina, gagal ginjal, stroke, dan aneurisma serta diseksi aorta
(kowalak,2011)
4. Tanda dan gejala
Gejal-gejala yang sering terjadi pada penderita hipertensi meskipun
secara tidak sengaja muncul secara bersamaan antara lain sakit kepala,
pendarahan dihidung, wajah kemerahan serta cepat capai (ridwan,2009)
Menurut Sustrani (2004) gejala-gejala hipertensi antara lain sakit
kepala, jantung berdebar-debar, sulit bernafas setelah bekerja keras atau
mengangkat beban kerja, mudah lelah , penglihatan kabur, wajah merah ,
hidung berdarah , sering buang air kecil dimalam hari, telinga berdenging
dan dunia terasa berputar.
Menurut Palmer & Williams (2007), bila tekanan darah tidak
terkontrol dan menjadi sangat tinggi atu bisa disebut hipertensi berat maka
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
akan timbul gejala-gejala seperti pusing, pandangan kabur, sakit kepala,
kebingungan , mengantuk dan sesak nafas.
5. Factor-faktor resiko hipertensi
Faktor resiko hipertensi yang tidak dapat diubah menurut Perry &
Potter (2005) yaitu:
a. Usia
Tingkat normal tekanan darah bervariasi sepanjang kehidupan.
Tekanan darah orang dewasa cenderung meningkat seiring dengan
pertumbuhan usia. Standar normal untuk remaja yang tinggi dan usia
baya adalah 120/80 mmHg. Tekanan sistolik lansia akan meningkat
sehubungan dengan penurunan elastisitas pembuluh, tekanan darah
normalnya 140/90 mmHg.
b. Stress
Ansietas, takut, nyeri dan stess emosi mengakibatkan stimulasi
simpatik, yang meningkatkan frekuensi darah, curah jantung, dan
tekanan vaskuler perifer. Efek stimulasi simpatik akan meningkatkan
tekanan darah.
c. Ras
Frekuensi orang Afrika Amerika lebih tinggi dari pada orang
Eropa Amerika. Populasi hipertensi diyakini berhubungan dengan
faktor genetik dan lingkungan.
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
d. Jenis kelamin
Setelah pubertas, pria cenderung memiliki bacaan tekanan darah
yang lebih tinggi dan setelah manaupose wanita cenderung memiliki
tekanan darah yang lebih tinggi dari pada pria tersebut. 12
6. Komplikasi Hipertensi
Komplikasi akobat hipertensi menurut Anna & Bryan (2007) antara
lain :
a. Jantung
Menyebabkan penyakit gagal jantung, angina dan serangan
jantung. Penyakit hipertensi mengakibatkan gangguan pada jantung
sehingga tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh secara efisien
dan kurangnya pasokan oksigen ke dalam pembuluh darah jantung.
b. Ginjal
Menyebabkan gagal ginjal yang mana disebabkan kemampuan
ginjal yang berkurang dalam membuang zat sisa dan kebihan air. Jika
bertambah buruk maka akan menyebabkan gagal ginjal kronik.
c. Alat gerak
Menyebabkan penyakit arteri perifer. Timbul jika pembuluh arteri
berada dalam keadaan stress berat akibat peningkatan tekanan darah
dan penyempitan arteri tersebut menyebabkan aliran darah berkurang.
Hal ini mengakibatkan nyeri pada tungkai dan kaki saat berjalan.
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
d. Otak
Mengakibatkan penyakit stroke iskemik dan stroke hemorogik.
Pada stroke iskemik terjadi karena aliran darah yang membawa oksigen
dan nutrisi ke otak terganggu. Stroke hemorogik terjadi karena
pecahnya pembuluh darah di otak yang diakibatkan oleh tekanan darah
tinggi yang paristen.
e. Mata
Mengakibatkan penyakit kerusakan mata (vascular retina), yang
terjadi karena adanya penyempitan atau penyumbatan pembuluh arteri
dimata.
7. Terapi hipertensi
Tujuan penatalaksaan hipertensi adalah menurunkan morbiditas dan
mortalitas kardiovaskuler, mencegah organ dan mencapai target tekanan
daeah < 130/80 mmHg dan 140/90 mmHg untuk individu beresiko tinggi
dengan diabetes atau gagal ginjal (Yugiantoro, 2006).
a. Penatalaksanaan Farmakologis
Seberapapun tingkat kegawatan hipertensi semua pasien harus
mendapatkan nasehat/anjuran yang berkaitan dengan pengaturan gaya
hidup untuk menurunkan hipertensi salah satunya pengobatan (Gormer,
2007). Golongan obat antihipertensi yang banyak digunakan yaitu:
1) Diuretik tiazid
Diuretik tiazid adalah diuretik dengan potensi menurunkan
tekanan darah dengan cara menghambat reabsobsi sodium pada
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
daerah awal tubulus distal ginjal, meningkatkan ekskresi sodium dan
volume urin. Efek samping dari pemberian diuretik tiazid yaitu
peningkatan ekskresi urin, sehingga dapat menimbulkan
hipokalemia, hiponatremia, dan hipomagnesiemi.
2) Beta-blocker
Beta blocker memblok beta-adrenoseptor. Reseptor ini
diklasifikasikan menjadi reseotor beta-1 dan beta-2. Reseptor beta-1
terutama terdapat pada jantung, sedangkan beta-2 banyak ditemukan
di paru-paru. Beta-blocker diekskresikan lewat hati atau ginjal
tergantung sifat kelarutan obat dalam air atau lipid. Efek samping
beta-blocker adalah bradikardi, gangguan kontraktil miokard,
tangan-kaki terasa dingin.
3) ACE inhibitor
ACE inhibitor akan menghambat secara kompetitif
pembentukan angiostensin II dari preskursor angiontensin I yang
inaktif, yang terdapat pada darah, pembuluh darah, ginjal, jantung,
kelenjar adrenal, dan otak. Efek samping ACE inhibitor adalah dapat
menyebabakan hiperkalemia karena menurunkan produksi
aldosteron, sehingga suplementasi kalium dan penggunaan diuretik
hemat kalium harus dhindari.
4) Calcium Channel Blocker
Calcium Channel Blocker (CCB) menurunkan influks ion
kalsium ke dalam sel miokard, sel-sel dalam sistem konduksi
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
jantung, dan sel-sel otot polos pembuluh darah. Efek ini akan
menurunkan kontraktilitas jantung, menekan pembentukan dan
propagasi implus elektrik dalam jantung dan memacu aktivitas
vasodilatasi pembuluh darah. Efek samping Calcium Channel
Blocker (CCB) adalah terjadi kemerahan pada wajah, pusing dan
pembengkakakn pergelangan kaki sering dijumpai.
5) Alpha-blocker
Alpha-blocker (penghambat adreno-septor alfa-1) memblok
adrenoseptor alfa-1 perifer, mengakibatkan efek vasodilatsi karena
merelaksasi otot polos pembuluh darah. Efek samping dapat
menyebabkan hipotensi postural, yang sering terjadi pada pemberian
pertama kali.
6) Golongan lain
Antihipertensi vasodilator menurunkan tekanan darah dengan
cara merelaksasi otot polos pembuluh darah. Antihipertensi kerja
sentral bekerja pada adrenoreseptor alpha-2 atau reseptor lain pada
batang otak, menurunkan aliran simpatik ke jantung, pembuluh
darah dan ginjal, sehingga efek akhirnya menurunkan tekanan darah.
Efek samping dapat menyebabkan retensi cairan (Gormer, 2007).
b. Penatalaksanaan Non-Farmakologis
Penatalaksanaan non- farmakologis hipertensi menurut Lenny dan
Danang (2008) yaitu
1) Diet rendah garam atau kolesterol atau lemak jenuh
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
2) Mengurangi berat badan agar mengurangi beban kerja jantung
sehingga kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup juga
berkurang.
3) Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh
Menurut Masjoer (2001) yang dikutip Danang (2008) mengatakan
bahwa sebaiknya mengurangi asupan natrium <100
4) Ciptakan keadaan rileks. Berbagai cara relaksasi seperti meditasi,
yoga atau hypnosis dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya
dapat menurunkan tekanan darah.
5) Melakukan olahraga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama
30-40 menit sebanyak 3-4 kali seminggu. Olahraga, terutama bila
disertai penurunana berat badan. Olahraga meningkatkan kadar
High Density Lipoprotein (HDL), yang dapat mengurangi hipertensi
yang terkait aterosklerosis.
6) Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol. Berhenti
merokok penting untuk mengurangi efek jangka panjang hipertensi
karena asap rokok diketahui menurunkan aliran darah ke berbagai
organ dan dapat meningkatkan kerja jantung.
7) Terapi komplementer juga termasuk penatalaksanaan secara non
farmakologis, bersifat terapi pengobatan alamiah diantaranya
menurut Sustrani, (2005) yang dikutip Widaswara (2011) adalah
dengan:
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
a) Terapi herbal: obat-obatan untuk menangani hipertensi antara lain
bawang putih atau garlic (Allium sativum), seledri atau celery
(Apium gravolens), bawang merah atau onion (Allium cepa),
tomat ( Lyocopercison lycopersium), semangka (Citrullus
vulgaris).
b) Terapi nutrisi
(1) Makakanan yang kaya potassium, seperti: apicot, pisang,
waluh, ikan lele, bayam, tomat, kacang-kacangan, kentang ,
susu, yoghurt
(2) Makanan kaya magnesium, seperti : kacang-kacangan,
polong-polongan dan hasil olahannya (kacang merah,
kedelai, tahu), bahan makanan dari ikan laut (ikan, kerang,
cumi-cumi).
(3) Makanan yang banyak mengandung kalsium, seperti:
polong-polongan dan hasil olahannya, sayur-sayuran hijau,
daging sapi dan ayam rendah lemak.
(4) Makanan yang banyak mengandung asam lemak esensial
seperti: ikan laut (salmon, tuna, makeral), aneka kacang-
kacangan (kenari, kacang mete, wulnut).
(5) Makanan yang kaya vitamin C seperti: beragam buah-
buahan (jambu biji, jeruk, mangga, pepaya, rambutan), aneka
sayuran yang disantap mentah (kol, kacang panjang, daun
katuk, cabai rawit, cabai merah).
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
(6) Makanan yang banyak mengandung seng adalah daging
rendah lemak, kerang, polong-polongan, beras merah.
a) Relaksasi progresif.
b) Meditasi.
c) Akupuntur: cara penyembuhan Tiongkok kuno dengan
cara menusukkan jarum ke titik-titik tertentu di tubuh
pasien.
d) Akupresur: cara penyembuhan Tiongkok yang
mengaktifkan neuron pada sistem saraf, yang dapat
merangsang kelenjar-kelenjar endokrin dan hasilnya
mengaktifkan orang yang bermasalah.
e) Aromaterapi: cara penyembuhan dengan menggunakan
konsentrasi minyak essensial yang sangat aromatik, dan
diekstraksi dari tumbuh-tumbuhan.
f) Terapi Bach Flower Remedy: penanganan terdiri dari 38
tumbuhan dan bunga yan digunakan untuk mengobati
gangguan emosi yang berbeda-beda.
g) Refleksiologi: cara penanganana dengan merangsang
berbagai daerah refleks (zona atau mikrosistem) di kaki,
tangan, dan telinga yang ada
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
B. Terapi Non Farmakologis
1. Tomat
a. Pengertian
Tomat (Lycopersicum esculantum Mill.) berasal dari daerah
tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia
pertama kali berasal dari Amerika Latin yang dibawa oleh orang
Spanyol dan Portugis pada abah ke-16. Saat ini, budidaya tomat modern
dan tomat hibrida dapat tumbuh dengan baik pada iklim yang berbeda
dari daerah asalnya (Villareal & Moomaw, 1979). Klasifikasi botani
tomat memiliki sejarah yang menarik, pertama kali tomat ditempatkan
pada genus Solanum dan diidentifikasikan sebagai Solanum
lycopersicon. Walaupun telah diubah menjadi Lycopersicum
esculentum, hal ini memiliki arti sederhana “dapat dimakan”.
Secara lengkap ahli-ahli botani mengklasifikasikan tanaman
tomat secara sistemik sebagai berikut (Tugiyono, 2005).
Tabel 2.2 Taksonomi Tomat
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Dicotylodonnae
Ordo Tubiflorae
Famili Solanaceae
Genus Solanum
Spesies Lycopersicum esculentum
Mill
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
b. Kandungan
Kandungan yang terdapat dalam buah tomat meliputi alkaloid
solanin (0,007%), saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat,
biflavonoid, protein, lemak, gula (fruktosa, glukosa), adenine, trigonelin,
kolin, tomatin, mineral (Ca, Mg, P, K, Na, Fe, sulfur, klorin), vitamin
(B1, B2, B6, C, E, niasin), histamin, dan likopen (Dalimartha, 2007).
Sebagai sumber vitamin, buah tomat sangat baik untuk mencegah
dan mengobati berbagai macam penyakit, seperti sariawan karena
kekurangan vitamin C, xeropthalmia pada mata akibat kekurangan
vitamin A, beri-beri, radang syaraf, lemahnya otot-otot, dermatitis, bibir
menjadi merah dan radang lidah akibat kekurangan vitamin B. Sebagai
sumber mineral, buah tomat dapat bermanfaat untuk pembentukan tulang
dan gigi (zat kapur dan fosfor), sedangkan zat besi (Fe) yang terkandung
didalam buah tomat dapat berfungsi untuk pembentukan sel darah merah
atau hemoglobin. Buah tomat juga mengandung serat yang berfungsi
memperlancar proses pencernaan makanan didalam perut dan membantu
memudahkan buang kotoran. Selain itu, tomat mengandung zat kalium
yang sangat bermanfaat untuk menurunkan gejala tekanan darah tinggi.
Kan(Firmanto, 2011).
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
Table 2.3 Kandungan Tomat
Informasi gizi Kandungan per 100 gram
Air (g)
Energi (kkal)
Total lemak (g)
Karbohidrat (g)
Protein (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Kalium (mg)
Magnesium (mg)
Seng (mg)
Zat besi (mg)
Vit. A (IU)
93,76
21
0,33
4,64
0,85
5
24
222
11
0,09
0,45
623
Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) mengandung flavonoid
dan kalium. Flavonoid mempunyai efek hipotensif, yang bekerja
sebagai ACE inhibitor dengan cara menghambat Angiotensin
Converting Enzym (ACE) yang mengubah angiotensin I menjadi
angiotensin II, sehingga terjadi vasodilatasi (Guyton & Hall,
2008).Kalium dapat mengurangi sekresi renin yang menyebabkan
penurunan angiotensin II sehingga vasokonstriksi pembuluh darah
berkurang dan menurunnya aldosterone berkurang. Kalium juga
mempunyai efek dalam pompa Na-K yaitu kalium dipompa dari cairan
ekstra selular ke dalam sel, dan natrium dipompa keluar.Sehingga
kalium dapat menurunkan tekanan darah (Guyton, 2008).
Menurut Prio Raharjo (2007) menyatakan bahwa pemberian jus
buah tomat dapat menurunkan tekanan darah tinggi di desa wonorejo
kecamatan Lawang kabupaten Malang, terdapat hubungan yang
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
bermakna antara pemberian jus tomat dengan penurunan hipertensi
dengan Nilai p value sebesar 0,05. Dengan cara meminum jus tomat
merah sebantak 150 gram tanpa ditambah gula maupun air, kemudian
dihancurkan dengan menggunakan blender diminum satu hasri satu kali
selama dua hari.
Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh menurut
Marsita Lita , (2010), yang meneliti tentang pengaruh jus buah tomat
terhadap tekanan darah normal pada perempuan dewasa, terdapat
penurunan rata -rata tekanan darah sebelum dilakukan intervensi
sebesar 106/72,5 mmHg menjadi 97/66,5 mmHg setelah dilakukan
intervensi
Hasil penelitian pada tekakanan darah wanita menopause di
semarang menunjukan penurunan tekanan darah sistolik,11,76 mmHg
dan diastolic 8,82 mmHg dengan menggunakan intervensi jus tomat.
(Lestari,2014)
Hasil peneltia yang menyatakan bahwa ada pengaruh pemberian
jus tomat terhadap penurunan darah sistolik dan distolih penderita
hipertensi pada lansia dengan hasil iji statistic menunjukan adanya
perbedaan sistolik dan diastolic sebelum dan sesudah pemberian
perlakuan dengan Nilai selisish penurunan sistolik sebesar8,50 mmHg
dan diastolic sebesar 6,14 mmHg (Nuziati,2016)
Menurut Aiska & Chandra (2014) bahwa dengan mengkonsumsi
jus tomat grm dengan atau tanpa kulit secara rutin selama 7 hari dapat
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di panti
werda kota semarang
2. Wortel
a. Pengertian
Wortel/carrots (Daucus carota L.) bukan tanaman asli
Indonesia, berasal dari negeri yang beriklim sedang (sub-tropis).
Menurut sejarahnya, tanaman wortel berasal dari Asia Timur dan
Asia Tengah. Tanaman ini ditemukan tumbuh liar sekitar 6.500
tahun yang lalu. Rukmana (1995)
Wortel (Daucus carota L.) adalah tumbuhan jenis sayuran
umbi yang biasanya berwarna kuning kemerahan atau jingga
kekuningan dengan tekstur serupa kayu (Malasari 2005). Bagian
yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya.
Cadangan makanan tanaman ini disimpan di dalam umbi. Kulit umbi
wortel tipis dan jika dimakan mentah terasa renyah dan agak manis
(Makmun 2007).
Secara lengkap ahli-ahli botani mengklasifikasikan tanaman
tomat secara sistemik sebagai berikut (Cahyono, 2002 dalam (Pohan,
2008)
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
Tabel 2.4 Taksonomi Wortel
Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Dicotyledon
Ordo Umbelliferales
Famili Umbelliferae
Genus Daucus
Spesies Daucus carota L
b. Kandungan
Salah satu kandungan jus wortel yang baik untuk menurunkan
atau mengendalikan tekanan darah adalah kalium. Kalium brsifat
diuretic yang kuat sehingga membantu menjaga keseimbangan tekanan
darah (Junaidi 2010). Kalium juga memiliki fungsi vasolidasi pada
pembuluh darah dapat menurunkan tahanan parifer dan meningkatkan
curah jantungsehingga tekanan darah dapat normal. Selain itu, kalium
dapat mengjhambat pelepasan renin sehiingga mengubah aktifitas
system reninangiostensin dan kalium juga mampu mempengaruhi
system saraf parifer dan sentral yang mempengaruhi tekanan darah
sehingga tekanan darah dapat terkontrol (Budiman,1999 dan
Wibowo,2010)
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
Tabel 2.5. Kandungani Zat Gizi Wortel Per 100 G Berat Basah
Komposisi Zat Gizi Satuan Jumlah
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
kalium
Fosfor
Zat Besi
Vitamin A
Vitamin B
Vitamin C
Air
Kal
gr
gr
gr
mg
mg
mg
mg
SI
mg
mg
gr
42,00
1,20
0,30
9,30
39,00
320
37,00
0,80
12,000,00
0,06
6,00
88,20
Sumber: USDA National Nutrient Database for Standard Reference
(2007& Rukmana 1995
Wortel (Daucus carota L.) mengandung kalium. Kelebihan ion
kalium dalam cairan ekstrasel akan menurunkan potensial membran
istirahat di dalam serabut-serabut otot jantung. Sehingga intensitas
potensial juga menurun yang selanjutnya membuat kontraksi jantung
secara progresif melemah yang akan berpengaruh terhadap cardiac
output (CO) dan menghambat sekresi renin (Guyton & Hall, 2008).
Salah satu kandungan jus wortel yang baik untuk menurunkan
atau mengendalikan tensi adalah kalium, yang mempunyai sifat diuretic
yang kuat sehingga membantu menjaga keseimbangan tekanan dara
(junaidi,2010). Kalium juga memiliki fungsi sebagai vasolidasi pada
pembuluh darahdapat menurunkan tekanan darah parifer dan
meningkatkan curah jantung sehingga tekanan darah normal, selain itu
kalium dapat menghambat pelepasan renin sehingga mengubah aktifitas
system reninagoitensin dan kalium juga mapu mempengaruhi system
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
saraf parifer dan sentral yang mempengaruhi tekanan darah sehingga
tekanan darah dapat terkontrol (Budiman,1999 dalam Wibowo,2010)
Meurut Nurul Fitriyani Haris (2012), menyatakan bahwa
pemberian jus wortel berpengaruh untuk memurunkan tekanan darah
pada lansia penderita hipertensidi Panti Sosial Tresna Werda unit Budhi
Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta dengan Nilai p value 0,029.
Dengan cara meberikan terapi jus wortel sebanyak 130 cc 1 kali sehari
selama 5 hari berturut – turut dan pada hari kelima dilakukan
pengecekan tekanan darah.
Hal ini diperkuat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fitri
Parwanti (2010) yang menyatakan bahwa jus wortel dapat menurunkan
tekanan darah sisitole dan diastole pada penderita hipertensi di di Dusun
Gedongsari, Wijirejo, Pandak, Bantul, Yogyakarta, dengan hasil p value
sistol sebesar 0.038 dan p value distol sebesar 0.033 yang berarti Nilai
p<0,05.
Hasil penelitian pada tekakanan darah wanita menopause di
semarang menunjukan penurunan tekanan darah sistolik,11,76 mmHg
dan diastolic 8,82 mmHg dengan menggunakan intervensi jus tomat.
(Lestari,2014)
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
C. Kerangka Teori
Keranagka teori penelitian adalah kumpilan teori yang mendasari topic
penelitian yang disusun berdasar teori yang sudah ada dalam tinjauan teori
dan mengikuti kaidah input, proses dan output(saryono,2011). Kerangka teori
penelitian ini akan dijelaskan pada gambar 2.6 sebagai berikut
Dikembangkan berdasarkan Perry & Potter (2005), Yugiantoro (2006), Gormer
(2007), dan Lenny & Danang (2008).
Factor hipertensi
a. Tidak dapat diubah 1.Usia 2.Stress 3.Ras 4.Jenis kelamin
b. Dapat dibah 1.Konsumsi garam
berlebih 2.Pola makan 3.Obesitas 4.Alcohol 5.Merokok 6.stres
Hipertensi
Metode
Pengobatan
Non farmakologis Farmakologis
Komposisi
1. Kalori 2. Protein 3. Lemak 4. Karbohidrat 5. Kalsium 6. Kalium 7. Fosfor 8. Zat besi 9. Vitamin
A,B,C 10. Air
Pemberian jus
wortel
Komposisi
1. Air 2. Energy 3. Lemak 4. Karbohidrat 5. Proyein 6. Kalsium 7. Magnesium 8. Seng 9. Zat besi 10. Vitamin A
Pemberian jus
tomat
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
D. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini diterangkan pada table 2.7
sebagi berikut
Alur penelitian
Gambar 2.7 kerangka konsep penelitian
Tekanan darah sebelum
intervensi
Pemberian jus tomat
Pemberian jus wortel
Perubahan tekanan darah
Variable dependent
Tekanan darah setelah
intervensi
Kelompok yang diberikan
jus tomat
Tekanan darah sebelum
intervensi
Kelompok yang diberikan
jus wortel
Tekanan darah setelah
intervensi
Status perubahan
tekanan darah
1. Menurun 2. Tetap 3. Naik
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
E. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil hipotesis penelitian yaitu :
1. Jus buah tomat dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi
di wilayah kerja Puskesmas Baturaden
2. Jus wortel dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Baturaden
3. Terdapat perbedaan efektifitas jus tomat dan jus wortel terhadap
perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Baturaden
Efektivitas Jus Tomat..., Dias Nur Priadi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017
top related