akhlak seorang muslim terhadap allah swt~intrnt

15
 20 Hak-hak manusia seorang Muslim Terhadap Allah SWT Setiap muslim meyakini, bahawa Allah adalah sumber segala sumber dalam kehidupannya. Allah adalah Pencipta dirinya, pencipta jagad raya dengan segala isinya, Allah adalah pengatur alam semesta yang demikian luasnya. Allah adalah pemberi hidayah dan pedoman hidup dalam kehidupan manusia, dan lain sebagainya. Sehingga manakala hal seperti ini mengakar dalam diri setiap muslim, maka akan terimplementasikan dalam realita bahwa Allah lah yang pertama kali harus dijadikan prioritas dalam berakhlak. Jika kita perhatikan, akhlak dan hak-hak terhadap Allah ini merupakan dasar dalam berakhlak terhadap siapapun yang ada di muka bumi ini. Jika seseorang tidak memiliki akhlak positif terhadap Allah, maka ia tidak akan mungkin memiliki akhlak positif terhadap siapapun. Demikian pula sebaliknya, jika ia memiliki akhlak yang karimah terhadap Allah, maka ini merupakan pintu gerbang untuk menuju kesempurnaan akhlak terhadap orang lain. Diantara akhlak terhadap Allah SWT adalah: Pertama yang harus dilakukan seorang muslim dalam berakhlak kepada Allah SWT, adalah dengan mentaati segala perintah-perintah-Nya. Sebab bagaimana mungkin ia tidak mentaati-Nya, padahal Allah lah yang telah memberikan segala-galanya pada dirinya. Allah berfirman (QS. 4 : 65): “Maka demi Rab-mu, mereka pada hakikatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka  perselisihkan, kemdian mrekea tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap  ptutusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”  

Upload: cokelatmanggis

Post on 03-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 1/15

 20

Hak-hak manusia seorang Muslim Terhadap Allah SWT

Setiap muslim meyakini, bahawa Allah adalah

sumber segala sumber dalam kehidupannya. Allah adalah Pencipta dirinya,

pencipta jagad raya dengan segala isinya, Allah adalah pengatur alam semesta

yang demikian luasnya. Allah adalah pemberi hidayah dan pedoman hidup dalam

kehidupan manusia, dan lain sebagainya. Sehingga manakala hal seperti ini

mengakar dalam diri setiap muslim, maka akan terimplementasikan dalam realita

bahwa Allah lah yang pertama kali harus dijadikan prioritas dalam berakhlak.

Jika kita perhatikan, akhlak dan hak-hak terhadap Allah

ini merupakan dasar dalam berakhlak terhadap siapapun yang ada di

muka bumi ini. Jika seseorang tidak memiliki akhlak positif terhadap Allah,

maka ia tidak akan mungkin memiliki akhlak positif terhadap siapapun. Demikian

pula sebaliknya, jika ia memiliki akhlak yang karimah terhadap Allah, maka ini

merupakan pintu gerbang untuk menuju kesempurnaan akhlak terhadap orang lain.

Diantara akhlak terhadap Allah SWT adalah:

Pertama yang harus dilakukan seorang muslim dalam berakhlak kepada Allah SWT,

adalah dengan mentaati segala perintah-perintah-Nya. Sebab bagaimana mungkin ia

tidak mentaati-Nya, padahal Allah lah yang telah memberikan segala-galanya pada

dirinya. Allah berfirman (QS. 4 : 65):

“Maka demi Rab-mu, mereka pada hakikatnya

tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka

 perselisihkan, kemdian mrekea tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap

 ptutusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”  

Page 2: Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 2/15

 21

Karena taat kepada Allah merupakan buktii keimanan seorang muslim kepada Allah

SWT. Tanpa adanya ketaatan, maka ini merupakan salah satu indikasi tidak adanya

keimanan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW juga menguatkan makna ayat di atas

dengan bersabda:

“Tidak beriman salah seorang diantara kalian, 

hingga hawa nafsunya (keinginannya) mengikuti apa yang telah datang dariku

(Al-Qur‟an dan sunnah)." (HR. Abi Ashim al -syaibani). 

Hak

kedua yang harus dilakukan seorang muslim kepada Allah SWT, adalah memiliki

rasa tanggung jawab atas amanah yang diberikan padanya. Kerana pada hakikatnya,

kehidupan inipun merupakan amanah dari Allah SWT. Oleh kerananya, seorang

mukmin senantiasa meyakini, apapun yang Allah berikan padanya, maka itu

merupakan amanah yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban dari Allah. Dalam

sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah bersabda:

Dari

ibnu Umar ra, Rasulullah SAW bersabda,

"Setiapkalian adalah pemimpin, dan setiap kalian bertanggung jawab terhadap apa yang 

dipimpinnya. Seorang amir (presiden/ imam/ ketua) atas manusia, merupakan

 pemimpin, dan ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang suami 

merupakan pemimpin bagi keluarganya, dan ia bertanggung jawab atas apa yang 

Page 3: Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 3/15

 22

dipimpinnya. Seorang wanita juga merupakan pemimpin atas rumah keluarganya dan

uga anak-anaknya, dan ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang 

hamba adalah pemimpin atas harta tuannya, dan ia bertanggung jawab terhadap apa

yang dipimpinnya. Dan setiap kalian adalah pemimpin, dan bertanggung jawab atas

apa yang dipimpinnya." (HR. Muslim) 

Hak

berikutnya yang harus dilakukan seorang muslim terhadap Allah SWT, adalah redha

terhadap segala ketentuan yang telah Allah berikan pada dirinya. Seperti ketika

ia dilahirkan baik oleh keluarga yang berada maupun oleh keluarga yang tidak

mampu, bentuk fisik yang Allah berikan padanya, atau hal-hal lainnya. Karena

pada hakekatnya, sikap seorang muslim senantiasa yakin (baca; tsiqah) terhadapapapun yang Allah berikan pada dirinya. Baik yang berupa kebaikan, atau berupa

keburukan. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:

" sungguh mempesona perkara orang beriman. Karena segala

urusannya adalah dipandang baik bagi dirinya. Jika ia mendapatkan kebaikan, ia

bersyukur, karena ia tahu bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagidirinya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena ia tahu bahwa hal

tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya." (HR. Bukhari)

 Apalagi

terkadang sebagai seorang manusia, pengetahuan atau pandangan kita terhadap

sesuatu sangat terbatas. Sehingga bisa jadi, sesuatu yang kita anggap baik

ustru buruk, sementara sesuatu yang dipandang buruk ternyata malah memiliki

kebaikan bagi diri kita.

Page 4: Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 4/15

 23

Hak seterusnya ialah Senantiasa bertaubat kepada-Nya.

Sebagaiseorang manusia biasa, kita juga tidak akan pernah luput dari sifat lalai dan

lupa. Karena hal ini memang merupakan tabiat manusia. Oleh karena itulah, etika

kita kepada Allah, manakala sedang terjerumus dalam ‘kelupaan’ sehingga berbuat  

kemaksiatan kepada-Nya adalah dengan segera bertaubat kepada Allah SWT. Dalam

 Al-Qur’an Allah berfirman (QS. 3 : 135) : 

"Dan juga

orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri mereka

sendiri, mereka ingat akan Allah,

lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Dan siapakah yang dapat

mengampuni dosa selain Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu

sedang mereka mengetahui."

Obsesinya adalah keredhaan ilahi.

Seseorangyang benar-benar beriman kepada Allah SWT, akan memiliki obsesi dan

orientasi dalam segala aktivitinya, hanya kepada Allah SWT. Dia tidak beramal dan

beraktiviti untuk mencari keredhaan atau pujian atau apapun dari manusia.

Bahkan terkadang, untuk mencapai keredhaan Allah tersebut, harus

mendapatkan ‘ketidaksukaan’ dari para manusia lainnya. Dalam sebuah hadits  

Page 5: Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 5/15

 24

Rasulullah SAW pernah menggambarkan kepada kita:

"Barang siapa yang mencari keridhaan Allah dengan „adanya‟ kemurkaan manusia, maka 

 Allah akan memberikan keridhaan manusia juga. Dan barang siapa yang mencari 

keridhaan manusia dengan cara kemurkaan Allah, maka Allah akan mewakilkan

kebencian-Nya pada manusia." (HR. Tirmidzi, Al-Qadha‟I dan ibnu Asakir). 

Dan hal

seperti ini sekaligus merupakan bukti keimanan yang terdapat dalam dirinya.

Kerana orang yang tidak memiliki kesungguhan iman, otientasi yang dicarinya

tentulah hanya keridhaan manusia. Ia tidak akan perduli, apakah Allah menyukai

tindakannya atau tidak. Yang penting ia dipuji oleh oran lain.

Merealisasikan ibadah kepada-Nya.

Hak

atau akhlak berikutnya yang harus dilakukan seorang muslim terhadap Allah SWT

adalah merealisasikan segala ibadah kepada Allah SWT. Baik ibadah yang bersifat

mahdhah, ataupun ibadah yang ghairu mahdhah. Karena pada

hakekatnya, seluruh aktiivitas sehari-hari adalah ibadah kepada Allah SWT.

Dalam Al-Qur’an Allah berberfirman (QS. 51 : 56): 

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, 

melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”  

Page 6: Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 6/15

 25

Oleh

kerananya, segala aktiviti, gerak geri, kehidupan sosial dan lain sebagainya

merupakan ibadah yang dilakukan seorang muslim terhadap Allah. Sehingga ibadah

tidak hanya yang memiliki skop mahdhah saja, seperti solat, puasa haji dan

sebagainya. Perealisasian ibadah yang paling penting untuk dilakukan pada saat

ini adalah beraktiviti dalam rangkaian tujuan untuk dapat menerakpak hukum

 Allah di muka bumi ini. Sehingga Islam menjadi pedoman hidup yang direalisasikan

oleh masyarakat Islam pada khususnya dan juga oleh masyarakat dunia pada

umumnya.

Banyak membaca al-Qur’an. 

Hak

dan akhlak berikutnya yang harus dilakukan seorang muslim terhadap Allah adalah

dengan memperbanyak membaca dan mentadaburi ayat-ayat, yang merupakan

firman-firman-Nya. Seseeorang yang mencintai sesuatu, tentulah ia akan banyak

dan sering menyebutnya. Demikian juga dengan mukmin, yang mencintai Allah SWT,

tentulah ia akan selalu menyebut-nyebut Asma-Nya dan juga senantiasa akanmembaca firman-firman-Nya. Apalagi menakala kita mengetahui keutamaan membaca

 Al-Qur’an yang demikian besarnya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW

mengatakan kepada kita:

"Bacalah Al-Qur‟an, karena sesungguhnya 

 Al-Qur‟an itu dapat memberikan syafaat di hari kiamat kepada para  

 pembacanya." (HR. Muslim) 

 Adapun

bagi mereka-mereka yang belum bisa atau belum lancar dalam membacanya, maka

hendaknya ia senantiasa mempelajarinya hingga dapat membacanya dengan baik.

Kalaupun seseorang harus terbata-bata dalam membaca Al-Qur’an tersebut, maka 

Page 7: Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 7/15

 26

 Allah pun akan memberikan pahala dua kali lipat bagi dirinya. Dalam hadits

lain, Rasulullah SAW bersabda:

"Orang 

(mu‟min) yang membaca Al -Qur‟an dan ia lancar dalam membacanya, maka ia akan  

bersama para malaikat yang mulia lagi suci. Adapun orang mu‟min yang membaca  

 Al-Qur‟an, sedang ia terbata-bata dalam membacanya, lagi berat (dalam mengucapkan

huruf-hurufnya), ia akan

mendapatkan pahala dua kali lipat." (HR. Bukhori Muslim) 

Page 8: Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 8/15

 27

Waqaf menurut bahasa : Berhenti / Menahan.

Menurut Istilah Ilmu Tajwid : Menghentikan bacaan dengan cara memutuskan suara di

akhir perkataan sekejap untuk bernafas dengan niat akan menyambungkan bacaan

semula.

Berhenti bacaan pada rangkaikata yang bermakna lengkap dan bermula dari

rangkaikata yang sesuai adalah satu tajuk yang penting dalam pengajian Ilmu Tajwid.

Setiap pembaca ayat-ayat suci Al-Quran patut mengetahuinya, kerana demikian secara

tidak langsung ia menunjukkan seseorang pembaca itu mempunyai pengertian terhdap

makna ayat-ayat suci Al-Quran.

Kita tidak dapat membaca habis sesuatu ayat yang terlalu panjang dengan satu nafas,

maka perlu memilih rangkaikata yang sesuai untuk berhenti dan bernafas, kerana kita

tidak mengerti makna ayat-ayat suci Al-Quran, maka kadang-kadang berhenti pada

rangkaikata yang tidak membawa makna yang lengkap atau kurang elok, dan

menimbulkan kesalahan terhadap makna ayat yang berkenaan.

Walaubagaimanapun tidaklah terdapat dalam Al-Quran waqf yang wajib dan tidak pula

ada waqf yang haram melainkan dengan sebab-sebab yang membawa haram, seperti

seorang pembaca yang faham makna ayat yang dibacakan, tiba-tiba dengan sengaja ia

memula serta menghentikan baaan pada ayat:

Maknanya:Sesungguhnya Allah fakir miskin dan kami kya-raya.” Maka sudah tentu

perbuatan seperti ini menjadi haram demikian seterusnya.

Ketika Saidina Ali bin Abi Talib ditanya maksud kalimah Tartil

Page 9: Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 9/15

 28

Pada sural Al-Muzammil ayat 4 maka beliau menjawab :

Mentajwidkan huruf dan mengetahui menghentikan bacaan pada rangkaikata yang

sesuai.

Para Ulama’ tidak sependapat tentang bilangan jenis waqf dan namanya, kerana tidak

sependapat pada maksud ayat-ayat Al-Quran,tetapi apa yang telah mereka bahagikan

tidak terkeluar daripada enam jenis seperti berikut :

1. Waqf Tam ( Berhenti Sempurna )

Menghentikan bacaan pada rangkai kata yang sempurna maknanya ; tidak

terikat lafaz ( dari segi i’rab) dan maksudnya dengan kata-kata yang berikutnya.

Ia juga dinamakan Waqf Lazim Dalam Al-Quran Rasm Uthmani diberi

tanda berhenti ( ) untuk menunjukkan jenis berhentinya adalah Wqaf Tam.

Contoh

Maka boleh menghetikan bacaan pada kalimah Lalu memulakan

bacaan dari kalimah

2. Waqf Kafi ( Berhent Memadai / Mencukupi )

Menghentikan bacaan pada rangkaikata yang sempurna dari segi lafaznya tetapi

maknanya masih terikat dengan kata-kata yang berikutnya.

Dalam Al-Quran Rasm Uthmani ia diberi tanda untuk menunjukkan jenis

berhentinya adalah Waqf Kafi, dengan berhenti bacaan padanya adalah lebih utama .

Page 10: Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 10/15

 29

Contoh :

Maka boleh menghentikan bacaan pada kalimah lalu memulakan

bacaan dari

3. Waqf Hasan ( Berhenti Memadai / Mencukupi )

Menghentikan bacaan pada rangkaikata yang sempurna makna pada dirinya tetapi

makna dan lafaznya masih terikat dengan kata-kata yang berikutnya. Dalam Al-Quran

Rasm Uthmani ia diberi tanda berhenti untuk menunjukkan jenis berhentinya

adalah Waqf Hasan, dengan menyambung bacaan terus adalah lebih utama.

Contoh:

Maka boleh menghentikan bacaan pada kalimah , tetapi ada baiknya

mengulangi bacaan dari kalimah himgga akhir ayat.

4. Waqf Qabih ( Berhenti Tidak Elok )

Menghentikan bacaan pada rangkai kata yang tidak sempura maknanya, kerana makna

dan lafaznya masih terikat dengan kata-kata yang berikutnya. Dalam Al-Quran Rasm

Uthmani ia diberi tanda ( ) untuk menunjukkan jenis berhentinya adalah Waqf Qabih.

Maka tidak elok berhenti bacaan padanya.

Contoh:

Page 11: Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 11/15

 30

Maka menghentikan bacaan pada kalimah tidak elok, kecuali tidak cukup

nafas atau bersin, apabila hendak memulakan bacaan semula hendaklah mengulang

dari kalimah .hingga akhir ayat.

5. Waqf Ja’iz ( Berhenti Harus )

Menghentikan bacaan pada rangkai kata yang tidak sampai merosakkan maknanya.

Jadi seseorang pembaca Al-Quran harus berhenti bacaannya padanya atau pun terus

menyambungkan bacaannya. Dalam Al-Quran Rasm Uthmani ia diberi tanda berhenti

untuk menunjukkan jenis berhentinya adalah Waqf Ja’iz. 

Contoh ;

Maka harus menghentikan bacaan pada kalimah . lalu harus memulakan

bacaannya dari kalimah

6. Waqf Ta’anuq ( Berenti Berikat / Berpeluk )

Sejenis Waqf yang perlu kita perhatikan lebih dahulu di mana kita akan berhenti bacaan

pada satu di antara kedua tempat waqf yang berdekatan. Jenis Waqf ini dalam Al-

Quran Rasm Uthmani diberi tanda waqf berhenti ( ) , ia menunjukkan jika berhenti

bacaan pada tanda pertama ( ), maka tidak boleh berhenti bacaan pada tanda

kedua. Jika berhenti bacaan pada tanda kedua, maka tidak boleh berhenti bacaan pada

Page 12: Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 12/15

 31

tanda pertama. Dan harus bacaannya disambung terus yakni bacaan tidak berhenti

( Berhenti Pemerhatian )

Contoh

Page 13: Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 13/15

 32

Dikirim: [27/06/2009] http://madinatulilmi.com/?prm=posting&kat=1&var=detail&id=79  

Page 14: Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 14/15

 33

Page 15: Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

7/28/2019 Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT~Intrnt

http://slidepdf.com/reader/full/akhlak-seorang-muslim-terhadap-allah-swtintrnt 15/15

 34