agama dalam masyarakat yang multi religius.pdf

9
AGAMA DALAM MASYARAKAT YANG MULTI RELIGIUS Oleh: Bikkhu K. Sri Dhammananda Judul asli : Religion in a multi Religious Society Diterbitkan oleh :Buddhist Missionary Society – Kualalumpur-Malaysia. Diterjemahkan oleh: Wartono Dibantu oleh Bapak Budhiarta, B. Sc. Dalam rangka Peringatan Hari Waisak 2532/1988 KATA PENGANTAR Namo Buddhaya, Dalam rangka menambah kepustakaan literatur Agama Buddha berbahasa Indonesia, maka kami berusaha menterjemahkan dua buah artikel karangan seorang Bikkhu yang bernama Dr. K. Sri Dhammananda. Beliau adalah seorang Bikkhu yang sangat produktif. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa tulisannya yang secara mudah dapat dipahami dan dirasakan oleh para pembaca. Banyak tulisan berbahasa Inggris yang beliau hasilkan, dan isinya pun menarik untuk disimak. Oleh sebab itulah, maka pada kesempatan yang baik ini kami berusaha menterjemahkannya dua buah artikel beliau masing-masing berjudul : What this Religion?, dan Religion in a Multi Religious Society. Kedua artikel ini telah diterbitkan oleh Buddhis Missionary Society, Kuala Lumpur – Malaysia. Usaha penterjemahan dua buah artikel tersebut di atas sebagai kegiatan kami dalam mengisi waktu luang dan sekaligus sebagai latihan praktis penggunaan bahasa Inggris kami yang sangat minim sekali. Berbagai kesulitan telah kami alami dalam usaha penterjemahan dua buah artikel singkat ini. Namun berkat bantuan dan bimbingan dari Bapak Budhiarta, B.Sc.S.H., maka terwujudlah sumbangan karya nyata yang kecil ini. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Budhiarta, B.Sc.,S.H. atas segala bantuannya. Ucapan terima kasih pula kami sampaikan kepada semua pihak yang telah mendorong dan membantu demi tercapainya upaya ini. Semoga sumbangan kecil ini bermanfaat bagi umat Buddha khususnya dan masyarakat umumnya dalam mempelajari dan mendalami ajaran agamanya sehingga tercapai kehidupan beragama yang rukun dan penuh toleransi. Sehingga akan dapat mendorong timbulnya kerjasama antar pemeluk agama tanpa memandang merek agama masing-masing. Semoga kita selalu dalam lindungan Sang Tiratana. Sadhu. Jakarta, 25 Agustus 1988 Penterjemah

Upload: izhamrashid

Post on 01-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

t

TRANSCRIPT

Page 1: AGAMA DALAM MASYARAKAT YANG MULTI RELIGIUS.pdf

AGAMA DALAM MASYARAKAT YANG MULTI RELIGIUS

Oleh: Bikkhu K. Sri Dhammananda

Judul asli : Religion in a multi Religious Society

Diterbitkan oleh :Buddhist Missionary Society – Kualalumpur-Malaysia.

Diterjemahkan oleh: Wartono

Dibantu oleh Bapak Budhiarta, B. Sc.

Dalam rangka Peringatan Hari Waisak 2532/1988

KATA PENGANTAR

Namo Buddhaya,

Dalam rangka menambah kepustakaan literatur Agama Buddha berbahasa Indonesia,

maka kami berusaha menterjemahkan dua buah artikel karangan seorang Bikkhu yang bernama

Dr. K. Sri Dhammananda. Beliau adalah seorang Bikkhu yang sangat produktif. Hal ini dapat kita

lihat dari beberapa tulisannya yang secara mudah dapat dipahami dan dirasakan oleh para

pembaca. Banyak tulisan berbahasa Inggris yang beliau hasilkan, dan isinya pun menarik untuk

disimak. Oleh sebab itulah, maka pada kesempatan yang baik ini kami berusaha

menterjemahkannya dua buah artikel beliau masing-masing berjudul : What this Religion?, dan

Religion in a Multi Religious Society. Kedua artikel ini telah diterbitkan oleh Buddhis Missionary

Society, Kuala Lumpur – Malaysia.

Usaha penterjemahan dua buah artikel tersebut di atas sebagai kegiatan kami dalam

mengisi waktu luang dan sekaligus sebagai latihan praktis penggunaan bahasa Inggris kami yang

sangat minim sekali. Berbagai kesulitan telah kami alami dalam usaha penterjemahan dua buah

artikel singkat ini. Namun berkat bantuan dan bimbingan dari Bapak Budhiarta, B.Sc.S.H., maka

terwujudlah sumbangan karya nyata yang kecil ini. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak

Budhiarta, B.Sc.,S.H. atas segala bantuannya.

Ucapan terima kasih pula kami sampaikan kepada semua pihak yang telah mendorong

dan membantu demi tercapainya upaya ini.

Semoga sumbangan kecil ini bermanfaat bagi umat Buddha khususnya dan masyarakat

umumnya dalam mempelajari dan mendalami ajaran agamanya sehingga tercapai kehidupan

beragama yang rukun dan penuh toleransi. Sehingga akan dapat mendorong timbulnya

kerjasama antar pemeluk agama tanpa memandang merek agama masing-masing.

Semoga kita selalu dalam lindungan Sang Tiratana. Sadhu.

Jakarta, 25 Agustus 1988

Penterjemah

Page 2: AGAMA DALAM MASYARAKAT YANG MULTI RELIGIUS.pdf

Ajaran dan pesan-pesan yang disampaikan oleh para pendiri agama, yang merupakan

pendiri agama-agama di dunia, terutama bertujuan meringankan penderitaan dan membawa

kedamaian serta kebahagiaan bagi seluruh umat manusia melalui pelaksanaan etika moral

sesuai dengan cara hidup yang benar. Namun dewasa ini agama-agama di dunia telah

berkembang menjadi lembaga-lembaga yang terorganisasi secara besar-besaran tanpa

mencerminkan keterlibatan perasaan manusia di dalamnya, dengan akibat bahwa ajaran-ajaran

asli dari para pendiri agama masing-masing telah terkikis atau terabaikan sehingga hampir tidak

meninggalkan pengaruh pada para pengikutnya terutama dalam hal kesederhanaan,

pengendalian diri, kebenaran dan sifat tidak mementingkan diri sendiri. Isi moral dari suatu

agama dan nilai-nilai rohaniahnya yang mendorong kehidupan damai diselimuti oleh nilai-nilai

lahiriah yang tampak lebih menarik. Banyak pemeluk agama yang telah mengabaikan atau

meremehkan pesan-pesan pemimpin agama mereka hanya untuk mencari kekuasaan,

ketenaran, dan keuntungan lahiriah lainnya guna kepentingan pribadi. Penyalahgunaan

semacam ini cenderung menodai pikiran para penganut agama modern dan menyebabkan

persaingan-pesaingan tak sehat dan menimbulkan hambatan-hambatan diantara berbagai

kelompok agama maupun di dalam kelompok agama yang sama.

SIKAP TANPA TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA

Bila kita mempelajari sejarah berbagai agama di dunia dan pengaruhnya yang besar atas

manusia selama jangka waktu yang panjang, maka kita akan menemukan bahwa kesalahan-

kesalahan yang parah telah dilakukan sebagai akibat adanya sikap tanpa toleransi dalam

kehidupan beragama. Kata-kata seperti `penyiksaan`, `pengingkar agama`, `atheis`, `penyembah

berhala` dan benyak istilah lain yang senada, telah masuk ke dalam perbendaharaan kata dalam

buku-buku keagamaan untuk menggambarkan adanya keganasan, kekejaman, prasangka buruk,

dan diskriminasi yang dilakukan atas nama agama sebagai hasil dari sikap tanpa toleransi.

Kejadian-kejadian yang patut disayangkan ini telah meninggalkan noda pada agama, yang

sedemikian rupa sehingga banyak pemikir condong menolak agama yang terorganisasi atau kata

`agama` itu sendiri. Nilai-nilai agama yang sebenarnya sedang merosot dengan cepat dan

menghilang dari pikiran orang, bahkan dari mereka yang disebut kaum beragama. Guna

mengatasi kecenderungan yang tak menguntungkan ini, maka perlu dan penting bagi semua

pihak yang bersangkutan untuk mengadakan suatu pengkajian dan penelitian tentang

pelaksanaan prinsip-prinsip agama agar tercapai pemahaman dan kesadaran yang lebih baik

mengenai nilai-nilai rohaniah dari suatu agama agar terhindar dari kesalahan-kesalahan masa

lampau yang amat disayangkan.

Page 3: AGAMA DALAM MASYARAKAT YANG MULTI RELIGIUS.pdf

PENDIDIKAN AGAMA

Agar dapat hidup berdampingan secara damai dan serasi dalam suatu masyarakat yang

menganut berbagai agama, seseorang harus memperoleh pendidikan agama yang mantap

dengan menitikberatkan pada nilai-nilai etika moral sebagai langkah positif yang pertama ke arah

saling pengertian dan kerjasama yang lebih baik di antara semua pemeluk agama. Seluruh umat

beragama harus bersatu dan saling membantu guna meningkatkan dan menetapkan pendidikan

agama yang sesuai dan sistematis, bukan hanya mengenai agama tertentu, tetapi berkenaan

dengan pokok-pokok dari semua ajaran agama yang akan memberikan penerangan maupun

pandangan yang mendalam tentang sifat nilai-nilai rohaniah yang lebih tinggi dalam kehidupan,

terutama nilai-nilai etika moral.

Langkah seperti ini pasti akan membantu mengurangi atau setidak-tidaknya

menghilangkan fanatisme agama yang keras dan prasangka buruk secara turun-temurun, yang

telah menjadi biang keladi perselisihan antar agama. Tindakan-tindakan lain yang dapat

membantu terciptanya saling pengertian dan saling menghormati antar agama yang lebih baik

adalah pendirian organisasi antar agama yang mengatur penyelenggaraan ceramah, tukar

pendapat, pembahasan, seminar, dan forum tentang agama serta masalah yang bertalian

dengannya secara teratur. Dalam pelaksanaannya, yang selalu menjadi motivasi adalah usaha

untuk mencari persamaan ke arah perdamaian dan keharmonisan, bukannya sikap supremasi

atau dominasi oleh satu agama atas agama lainnya.

KEGIATAN-KEGIATAN UNTUK KESEJAHTERAAN

Penyelenggaraan berbagai pertemuan persahabatan, berbagai program pengabdian

masyarakat, dan kegiatan sosial serta kesejahteraan yang melibatkan semua umat beragama

bekerjasama guna meningkatkan kehidupan mereka yang kurang beruntung dalam masyarakat,

dapat dijadikan alat pengikat persahabatan yang melampaui segala perbedaan agama serta

menciptakan semangat saling menghargai dan menghormati, menuju tercapainya kehidupan

yang damai dan harmonis antar agama.

ORGANISASI-ORGANISASI PEMUDA

Suatu bidang penting lainnya yang perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh oleh

para pemeluk agama yaitu organisasi pemuda dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengannya.

Kaum remaja masa kini akan menjadi angkatan dewasa masa depan. Mereka tidak boleh

tersesat ke dalam perangkap zaman ini. Seluruh energi dan sumber-sumber potensi remaja

harus dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan diarahkan pada tujuan yang bersifat

Page 4: AGAMA DALAM MASYARAKAT YANG MULTI RELIGIUS.pdf

membangun. Mereka harus diberitahu tentang semua ajaran dasar agama dalam usaha

mengembangkan masyarakat yang damai dan harmonis, dan tidak dicekoki dengan racun yang

mencela satu agama terhadap agama yang lainnya. Bila mereka mendapat tujuan semestinya

melalui prinsip-prinsip agama seperti kesabaran, sikap tenggang rasa dan pengertian, maka

pemuda masa kini akan menjadi modal yang paling berharga dalam peningkatan keserasian

hidup beragama dan kerjasama di antara para penganut agama pada masa-masa mendatang.

TOLERANSI DAN RASA HORMAT

Toleransi dan rasa hormat merupakan dua kata yang amat penting, yang harus diingat

dalam suatu masyarakat yang multi religius. Seseorang tidak boleh hanya mengkhotbahkan

sikap tenggang rasa, tetapi harus berusaha, pada setiap kesempatan yang memungkinkan, untuk

selalu melaksanakan semangat keramahan, toleransi, sebab semangat itu akan amat membantu

menciptakan suasana yang mengarah pada kehidupan damai dan serasi. Kita mungkin tidak

dapat memahami atau menghargai nilai-nilai intrinsik dari upacara atau kebiasaan tertentu yang

dilakukan oleh kelompok agama tertentu. Demikian pula orang lain, mungkin tidak bisa

memahami atau menghargai upacara atau kebiasaan kita sendiri. Jika kita tak menghendaki

orang lain menertawakan perbuatan kita, janganlah kita menertawakan orang lain. Kita harus

berusaha mencari arti atau memahami kebiasaan-kebiasaan yang asing bagi kita karena hal ini

akan membantu menimbulkan pengertian yang lebih baik, sehingga kita dapat meningkatkan

semangat toleransi di antara para penganut agama yang bermacam-macam.

Telah disebutkan bahwa rasa hormat menimbulkan rasa hormat pula. Jika kita

mengharap pemeluk agama lain menghormati ibadah agama kita, maka pada gilirannya kita juga

tidak boleh ragu-ragu untuk menunjukan rasa hormat kepada mereka pada saat mereka

melakukan ibadah mereka. Sikap ini pasti akan mendukung hubungan yang lancar dan ramah

dalam suatu masyarakat yang menganut berbagai agama masyarakat multi religius.

Tanpa melaksanakan semangat toleransi dan saling menghormati, maka racun

diskriminasi, ejekan, dan kebencian yang berbahaya itu akan menyembur menghancurkan

kedamaian dan ketentraman masyarakat dan negara kita. Suatu kenyataan bahwa di negara-

negara tertentu yang tidak terdapat semangat toleransi dan saling hormat antar agama, maka

pembunuhan, pembakaran dan penghancuran milik yang berharga telah terjadi. Tindakan tak

berguna seperti itu, yang menyebabkan hilangnya nyawa yang sangat berharga dan harta benda

yang tak dapat ditebus, seharusnya membuka mata semua orang yang mendambakan

kehidupan damai dan serasi. Semua umat yang beragama harus bersatu dalam persahabatan

dan hubungan baik serta dengan kehendak baik antara satu sama lain guna mencapai harapan

semua orang yang cinta damai dalam membangun masyarakat yang serasi, aman dan tentram.

Page 5: AGAMA DALAM MASYARAKAT YANG MULTI RELIGIUS.pdf

SEGI ROHANIAH DARI KEHIDUPAN

Kehidupan di dunia ini hanyalah suatu masa yang singkat dalam ruang lingkup waktu.

Kita selalu mengejar keuntungan lahiriah, namun kita tidak boleh mengabaikan segi-segi

rohaniah dari kehidupan sebagaimana telah diajarkan oleh nenek moyang kita yang religius

kepada kita. Kita harus memperkaya kehidupan kita dengan melaksanakan ajaran murni dan

luhur dari pemimpin agama kita untuk hidup secara terhormat, sopan dan berguna, berbuat

kebajikan bila mungkin dan selalu menjauhkan diri dari perbuatan jahat. Ajaran yang sama-sama

diutarakan oleh para pemimpin agama seluruh umat manusia hidup dalam kasih sayang dan

mendukung segi-segi rohaniah ajaran agama mereka masing-masing, sehingga dapat

memberikan sumbangan demi terciptanya suasana yang damai dan serasi.

PENYEBARAN AGAMA

Untuk menyebarkan suatu agama tertentu, maka segi-segi terbaik atau terpenting dari

agama tersebut perlu dikemukakan. Penampilan demikian memang diharapkan, sebab wajah

yang menarik yang menimbulkan minat harus dimantapkan agar memperoleh perhatian.

Menampilkan yang terbaik merupakan suatu pengutaraan yang cukup jujur, sebab semua

pemeluk agama dalam menjual barang dagangan religius mereka, akan selalu bertindak

demikian. Namun dalam masyarakat multi religius, persaingan keras untuk mendapatkan

penganut baru atau mereka yang pindah agama, haruslah ada saling pengertian di antara para

pemuka agama agar terhindar dari perbuatan saling meremehkan, mengkritik, atau menjelek-

jelekkan keyakinan dan kebiasaan penganut agama lainnya. Adalah pantas bahwa sesuatu yang

bagus, menarik, dan berguna dalam suatu agama tertentu dikemukakan oleh pendukungnya,

tetapi seseorang tidak boleh melangkahi penganut agama lainnya untuk memberitahu kepada

dunia luar bahwa agamanya sendirilah yang terbaik, paling benar, sedangkan agama serta tata

upacara keagamaan lainnya adalah palsu. Sikap demikian cenderung untuk menimbulkan rasa

dengki dan bahkan rasa permusuhan di antara sesama pemeluk agama, dengan akibat saling

balas dendam dan saling memaki, yang pasti tidak dikehendaki oleh agama terhormat manapun

yang layak disebut agama.

Satu kenyataan pula bahwa semua agama hadir demi kebaikan umat manusia. Semua

pendiri agama di dunia mengkhotbahkan perdamaian dan keserasian untuk seluruh umat

manusia. Para pemimpin agama yang dihormati di dunia itu melalui kebijaksanaannya

mengutarakan semua hal yang baik, kelembutan hati dan etika untuk pembebasan dan

keikutsertaan umat manusia. Para pemuka agama yang berjiwa luhur itu tidak saling mencela

atau menghina sehingga menimbulkan kekacauan, salah pengertian dan perselisihan dalam

masyarakat. Hati mereka menghendaki keselamatan dan kesejahteraan umat manusia. Tujuan

Page 6: AGAMA DALAM MASYARAKAT YANG MULTI RELIGIUS.pdf

satu-satunya adalah menciptakan dunia ini lebih baik agar setiap orang dapat hidup dalam

persahabatan dan keharmonisan.

Kenyataannya bahwa banyak pemimpin agama bermunculan di dunia ini pada masa dan

di tempat yang berbeda-beda, cenderung menimbulkan perbedaan dan keanekaragaman

keyakinan dan tata cara agama di berbagai lingkungan dan bagian dunia. Setiap pemimpin

agama memiliki konsep, jalan, dan caranya sendiri untuk menyampaikan ajaran agamanya

kepada sejumlah besar pengikutnya, maka terdapatlah keserbaragaman keyakinan dan tata cara

agama tersebut.

KORBAN KEADAAN

Jika seorang anak kebetulan dilahirkan dalam keluarga Kristen, tidak ada pilihan lain

kecuali bahwa anak tersebut akan dibesarkan menurut keyakinan dan cara-cara keagamaan

orang tuanya dalam keluarga Kristen. Demikian pula anak yang dilahirkan dalam keluarga

Muslim akan dididik menurut keyakinan dan tata cara Islam, dan anak dari keluarga Buddhis

akan selalu mengikuti cara hidup Buddhis. Anak yang dilahirkan dalam keluarga Hindu akan

dibesarkan sebagai orang Hindu. Kita semua terikat oleh keadaan di sekitar kita, lingkungan,

agama, ras, dan kebudayaan, yang tidak dapat kita elakkan. Sebagai anak dalam keluarga

religius tertentu, kita akan dididik menurut petunjuk dan latar belakang keagamaan orang tua.

Keyakinan agama orang tua kita selalu menjadi keyakinan kita sendiri dan latar belakang budaya

menjadi cara hidup kita.

Setiap penganut agama harus berusaha memahami lingkungan dan kebudayaan yang

diwarisi masing-masing serta menghormati orang yang menurut apa adanya dan apa yang

diyakininya sebagai jalan hidupnya, bukannya memaksakan pada orang lain suatu keyakinan lain

dengan menyatakan secara berlagak bahwa “agama saya adalah agama yang benar, anda harus

memeluk agama saya – agama anda adalah agama yang salah”. Daging milik seseorang bisa

berarti racun bagi orang lain. Tidak boleh menggunakan tekanan, kekerasan atau paksaan dalam

suatu masyarakat yang menganut berbagai agama, bila kita ingin hidup secara damai dan

harmonis.

KEBEBASAN MELAKUKAN IBADAH

Meskipun Islam merupakan agama resmi di Malaysia, (dan juga di Indonesia, Red) tetapi

kebebasan beribadah dan menganut keyakinan agama terdapat dalam Undang-undang

(demikian pula di Indonesia, Red). Kita bebas berpikir atau menganut keyakinan agama apapun.

Kita tidak diharuskan untuk mengikuti suatu ibadah atau keyakinan agama tertentu. Kita pelihara

kebebasan itu. Sangatlah diharapkan bahwa kebebasan yang kita pupuk ini akan dipertahankan

Page 7: AGAMA DALAM MASYARAKAT YANG MULTI RELIGIUS.pdf

dan diteruskan untuk selamanya dan bahwa kebebasan tersebut tidak akan dinodai atau

dihancurkan oleh tindakan-tindakan fanatik yang dilakukan oleh kelompok atau organisasi agama

fanatik. Fanatisme dalam bentuk apapun atau dari kalangan manapun bertentangan dengan

perdamaian dan keserasian dalam setiap masyarakat.

KESABARAN, TOLERANSI DAN SALING PENGERTIAN

Kita semua tak henti-hentinya mencari kedamaian dan keserasian. Kita menghendaki

suasana damai dan serasi untuk keluarga kita. Kita menginginkan suasana damai dan serasi

dalam masyarakat dan negara kita. Kita tidak menghendaki bentrokan antar agama, kitapun tak

menyetujui pertentangan antar agama dengan ras. Kita ingin hidup saling tenggang rasa. Kita

harus mendukung semua yang bersifat etis. Kita harus bertindak sabar, toleransi dan

menunjukkan saling pengertian. Kita harus berlaku sebagai sahabat terhadap yang lainnya,

saling menolong dimana saja dan kapan saja diperlukan. Kita harus menyingkirkan diskriminasi

ras dan agama. Tanpa memandang ras dan agama, tetapi kita harus menganggap bahwa satu

sama lain sebagai saudara dalam keluarga yang bahagia dan sebagai warga negara yang tekun

dalam mencari perdamaian dan keserasian bagi Yang Dipertuan Agung dan negara kita. Hal ini

harus menjadi ketetapan tekad bagi semua pemeluk agama dalam masyarakat yang multi

religius.

PIKIRKAN KEPENTINGAN ORANG LAIN

Sementara kita hargai kenyataan bahwa di Malysia kita mendapat kehormatan untuk

melaksanakan upacara dan kebiasaan agama kita masing-masing tanpa rintangan apapun. Kita

harus menyadari bahwa kita hidup dalam masyarakat yang multi religius dan multi rasial, oleh

karena itu berusahalah untuk selalu memikirkan kepentingan orang lain dalam melakukan

apapun. Kita tidak boleh melupakan perasaan kekeluargaan kita kepada mereka yang kebetulan

menganut agama lain yang mungkin tidak dapat menghargai upacara tertentu yang asing bagi

mereka. Kita harus memikirkan kepentingan orang lain. Kita tidak boleh mementingkan diri

sendiri dan kebutuhan kita sendiri. Kita mungkin merasa bahwa ada suatu peringatan atau

kejadian istimewa di rumah, yang menyedihkan atau sebaliknya, kita harus mengadakan upacara

keagamaan tertentu menurut kebiasaan dan latar belakang budaya kita, kalaupun demikian kita

harus bertindak adil dan memperhatikan orang lain, dalam arti bahwa kita tidak berbuat terlalu

berlebihan sehingga menimbulkan kesulitan dan gangguan pada tetangga kita. Tata cara agama

apapun yang kita lakukan, harus dilaksanakan dalam batas-batas yang wajar dan dalam

lingkungan rumah kita, tanpa menyebabkan gangguan yang tak selayaknya pada kedamaian dan

ketentraman tetangga kita. Jika kita secara dogmatis mendesak bahwa kita berhak melakukan

Page 8: AGAMA DALAM MASYARAKAT YANG MULTI RELIGIUS.pdf

upacara-upacara agama kita, betapapun ributnya, merepotkannya atau menjengkelkannya, tanpa

memikirkan perasaan tetangga kita, pasti kita akan mengundang kesulitan terutama dalam

lingkungan yang multi religius. Kita tidak hanya harus memikirkan kepentingan orang lain, tetapi

juga harus bersikap realistis dalam perbuatan apapun yang kita lakukan, terutama dalam

pelaksanaan ibadah agama kita yang kadang kala kita cenderung bertindak ekstrim dan bahkan

menjadi fanatik. Memikirkan kesejahteraan orang lain, sekalipun dalam keadaan yang sulit dan

berat, merupakan kunci tercapainya kehidupan yang damai dan serasi dalam masyarakat yang

menganut berbagai agama.

PENJUAL BARANG KELILING

Seringkali penghuni rumah mempunyai alasan untuk mengeluh bahwa ketentramannya

dan ketenangan rumah tangganya telah diganggu oleh kehadiran penjual keliling yang

menjajakan barang-barang religiusnya yang tidak cocok untuk diperdagangkan, baik berguna

atau tidak, kepada penghuni rumah yang tak menaruh curiga. Pembicaraan yang ngotot dari

penjaja keliling yang tak berpengalaman, namun kelewat bersemangat itu dapat benar-benar

menyusahkan pemilik rumah. Mereka para penjaja itu tidak mau mendengar tolakan yang sopan

sebagai jawaban dari penghuni rumah, tetapi mereka terus mendesak bahwa barang-barang itu,

biasanya berbentuk buku-buku keagamaan, bermutu terbaik dan dengan membelinya anggota

rumah tersebut akan melangkah menuju surga. Mereka tidak pernah peduli agama apa yang

dianut oleh penghuni rumah tersebut, mereka tidak pernah merasa khawatir kalau-kalau

bujukannya akan dianggap sebagai penghinaan terhadap kecerdasan atau kepekaan religius

pemilik rumah itu. Patut disayangkan bahwa golongan tertentu memiliki cara pengiriman penjaja

yang kelewat bersemangat itu untuk menjual barang-barang religius mereka. Tindakan seperti ini

cenderung untuk merendahkan agama yang bersangkutan, dan bukannya menjujungnya. Tak

seorang pun senang diberitahu agar ia memeluk agama tertentu dengan mengikuti buku-buku

keagamaan tertentu secara teratur, kalau tidak ia akan terjerumus ke neraka abadi. Setiap orang

harus dihormati sebagai manusia yang bebas berpikir, mampu memutuskan sendiri kebajikan

agama tertentu dan apakah agama tersebut membawanya ke surga atau ke neraka.

Hal ini merupakan pilihan kita masing-masing, pilihan sepenuhnya tertuang dalam

Undang-undang Malaysia (demikian pula di Indonesia, Red) tentang kebebasan beribadah.

Dalam masyarakat yang multi religius dan multi rasial seperti Malaysia (ataupun

Indonesia, Red), para pemeluk agama tidak boleh merendahkan diri sendiri dengan menyalahkan

atau menjelekkan penganut agama lainnya yang telah disusun oleh para pemimpin agama

termashur berabad-abad yang lampau. Lebih baik bagi pengikut agama tertentu untuk

menyanyikan pujian-pujian agamanya di mimbarnya dan tidak menodai usaha-usaha pemeluk

Page 9: AGAMA DALAM MASYARAKAT YANG MULTI RELIGIUS.pdf

agama lainnya, sementara itu memungkinkan orang lain untuk memilih sifat dan jenis agama

yang ingin dianutnya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa “Anggur yang baik tak perlu dihias”.

Bila anggur itu baik, tentu saja orang akan mencarinya. Seseorang harus bebas untuk memilih

agama apapun yang baik baginya tanpa usaha yang memalukan oleh penjual keliling yang

berusaha menjajakan “barang-barang” religiusnya dan mendesak orang lain untuk memeluk

agama tertentu. Guna mencapai keadaan damai dan serasi yang sulit itu, dalam masyarakat

yang multi religius, maka setiap orang harus bebas melagukan pujian-pujian agamanya sendiri,

tetapi bagaimanapun juga mereka harus menghindari perbuatan saling menjelekkan. Hinaan

seperti itu akan melampaui batas dan akibatnya bisa membawa malapetaka.

POLITIK DAN AGAMA

Suatu segi lain yang perlu diperhatikan dalam usaha mencari kedamaian dan

ketentraman dalam masyarakat muti religius bahwa masalah politik dan rasial tidak boleh

dimasukkan ke dalam mimbar agama. Dapat kita pahami bahwa dalam dunia politik dewasa ini

dan bahkan pada masa lampau, para politisi ingin mempengaruhi semua lembaga termasuk

lembaga keagamaan guna meningkatkan tujuan politik mereka. Segala cara merupakan

permainan yang jujur dalam politik, tetapi agama harus menjauhkan diri dari politik dan politisi.

Mimbar rohaniah memenuhi kebutuhan-kebutuhan rohaniah mereka yang berpikir religius,

termasuk politisi yang religius, namun mimbar tersebut tidak boleh dipakai oleh politisi yang

mungkin dapat merusak kedamaian dan ketentraman tempat ibadah melalui naungan politik

mereka. Agama meliputi segalanya dengan demikian tidak boleh terdapat kendala rasial apapun.

Kita semua, sementara menghormati dan menjunjung tinggi agama kita masing-masing,

dan dalam keadaan apapun tidak diperkenankan mencela atau memandang rendah ajaran

agama yang dianut oleh orang lain. Kita harus berusaha untuk mempelajari dan memahami

dasar-dasar semua agama dan memilih apa yang terbaik dan dapat dipraktekkan, serta

menyampaikannya yang bersifat kontroversial. Singkatnya, junjung tinggi agama anda sendiri

tetapi hormatilah agama orang lain. Hal ini pasti akan membantu terpeliharanya suasana damai

dan serasi dalam masyarakat yang multi religius.