kehidupan politik ekonomi sosial dan agama masyarakat kerajaan mataram kuno

7
KEHIDUPAN POLITIK EKONOMI SOSIAL DAN AGAMA MASYARAKAT KERAJAAN MATARAM KUNO  Nama : Andreas Wahy u Nugroho Kelas : X MIA 1  No. : 01

Upload: andreaswahyunugraha

Post on 09-Oct-2015

290 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

tugas sejarah Indonesia

TRANSCRIPT

KEHIDUPAN POLITIK EKONOMI SOSIAL DAN AGAMA MASYARAKAT KERAJAAN MATARAM KUNO

Nama: Andreas Wahyu NugrohoKelas: X MIA 1No.: 01

KATA PENGANTARAssalamualaikum Wr. Wb.Puji syukur senantiasa sayapanjatkankehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,berkat rahmat beserta hidayah-Nyasaya dapat menyelesaikanmakalah yangberjudul KEHIDUPAN POLITIK EKONOMI SOSIAL DAN AGAMA MASYARAKAT KERAJAAN MATARAM KUNO ini.Makalah ini menjadi salah satu tugas terstruktur dalam mata pelajaran Sejarah Indonesia. Oleh karena itu, penyusunan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca tentang kehidupan sosial, ekonomi, agama masyarakat Mataram Kuno.Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada guru pembimbing yang selalu memberi banyak masukan dan juga kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan hasil makalah ini.Saya menyadari bahwa hasil makalah ini belum sempurna, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan saya. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan pada hasil makalah ini.Wassalamualaikum. Wr. Wb

Wonosari, 13 Februari 2014Penyusun

Andreas Wahyu N

PENDAHULUAN Latar BelakangKerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang berkembang di Jawa Tengah pada abad VIII masehi. Kerajaan ini didirikan oleh Sanaha Galuh, Jawa Barat. Dalam sejarah kerajaan Mataram kuno terdapat perpindahan pusat pemerintahan yang disebabkan oleh beberapa hal. Sehingga terdapat kerajaan Mataram Kuno Jawa Tengah dan Mataram Kuno Jawa Timur. Dan di masing-masing masa pemerintahan terdapat beberapa Dinasti.Kerajaan Mataram kuno Jawa Tengah terdapat dua wangsa, yaitu wangsa Sanjaya(agama Hindu) dan wangsa Syailendra(agama Buddha). Wangsa Sanjaya adalah pendiri dari kerajaan Mataram Jawa Tengah oleh Raja Sanjaya. Kerajaan Mataram di Jawa Timur ditandai dengan munculnya wangsa Isyana yang dipelopori oleh Mpu Sindok.Dari kedua kerajaan tersebut telah melahirkan banyak sumber sejarah yang sangat penting bagi pendidikan masyarakat. Keadaan masyarakat kala masa kerajaan Mataram sangat beragam, Raja Sanjaya yang terkenal kemakmurannya, juga ada seorang raja perempuan yang terkenal bijak, adil, tegas dan baik yang memerintah Mataram Jawa Tengah.Sumber sejarah Kerajaan Mataram Kuno yaitu:a. Prasasti Canggal tahun 732 M.Dibuat pada masa pemerintahan Raja Sanjaya berkaitan dengan pendirian lingga,yang berarti mendirikan kerajaan.b. Prasasti Balitung atau prasasti Mantyasih tahun 907 M.Dikeluarkan oleh raja Balitung.Isinya terdapat raja-raja Mataram dari dinasti Sanjaya dan menyebutkan bahwa Sanjaya adalah raja pertama yang memerintah di Mataram.c. Prasasti Kalasan tahun 776 M.yang berisi Raja Panangkaran mendirikan bangunan suci Ummat Buddha untuk Dewi Tara dan pendeta yang sekarang dikenal dengan nama Candi Kalasan.d. Prasasti Kekurak tahun 782 M. berisi dewa Indra mendirikan bangunan suci dan arca Manjusri yang sekarang dikenal dengan nama candi Sewu.e. Prasasti Karang Tengah tahun 824 M.berisi Raja Samaratungga mendirikan bangunan suci di Wanuwana(Candi Ngawen).Selain itu Pramowardani membebaskan pajak tanah disekitar bangunan suci untuk pemeliharaan Kamulan di bumi Shambara ( Borobudur)

Rumusan MasalahBagaimana kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan agama masyarakat Mataram Kuno?

TujuanTujuan pembuatan laporan ini adalah untuk mempermudah pembelajaran dan kita bisa lebih mengetahui tentang kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan agama masyarakat Mataram Kuno.

PEMBAHASAN Kehidupan PolitikUntuk mempertahankan wilayah kekuasaannya, Mataram Kuno menjalin kerjasama dengan kerajaan tetangga, misalnya Sriwijaya, Siam dan India. Selain itu, Mataram Kuno juga menggunakan sistem perkawinan politik. Misalnya pada masa pemerintahan Samaratungga yang berusaha menyatukan kembali Wangsa Sailendra dan Wangsa Sanjaya dengan cara anaknya yang bernama Pramodyawardhani (Wangsa Sailendra) dinikahkan dengan Rakai Pikatan (Wangsa Sanjaya). Wangsa Sanjaya merupakan penguasa awal di Kerajaan Mataram Kuno, sedangkan Wangsa Sailendra muncul setelahnya yaitu mulai akhir abad ke-8 M. Dengan adanya perkawinan politik ini, maka jalinan kerukunan beragama antara Hindu (Wangsa Sanjaya) dan Buddha (Wangsa Sailendra) semakin erat.

Kehidupan Sosial Kerajaan Mataram Kuno meskipun dalam praktik keagamaannya terdiri atas agama Hindu dan agama Buddha, masyarakatnya tetap hdup rukun dan saling bertoleransi. Sikap itu dibuktikan ketika mereka bergotong royong dalam membangun Candi Borobudur. Masyarakat Hindu yang sebenarnya tidak ada kepentingan dalam membangun Candi Borobudur, tetapi karena sikap toleransi dan gotong royong yang telah mendarah daging turut juga dalam pembangunan tersebut.Keteraturan kehidupan sosial di Kerajaan Mataram Kuno juga dibuktikan adanya kepatuhan hukum pada semua pihak. Peraturan hukum yang dibuat oleh penduduk desa ternyata juga di hormati dan dijalankan oleh para pegawai istana. Semua itu bisa berlangsung karena adanya hubungan erat antara rakyat dan kalangan istana. Kehidupan sosial Kerajaan Syailendra tidak diketahui secara pasti. Namun, melalui bukti-bukti peninggalan berupa candi-candi, para ahli menafsirkan bahwa kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Syailendra sudah teratur. Hal ini dilihat melalui cara pembuatan candi yang menggunakan tenaga rakyat secara bergotong-royong. Di samping itu, pembuatan candi ini menunjukkan betapa rakyat taat dan mengkultuskan rajanya.

Kehidupan EkonomiPusat Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan terletak di Lembah Sungai Progo, meliputi daratan Magelang, Muntilan, Sleman, dan Yogyakarta. Daerah tersebut sangat subur sehingga rakyat menggantungkan kehidupannya pada sektor agraris(hasil pertanian). Hal ini mengakibatkan banyak kerajaan-kerajaan serta daerah lain yang saling mengekspor dan mengimpor hasil pertaniannya. Usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan hasil pertanian telah dilakukan sejak masa pemerintahan Rakai Kayuwangi. Usaha perdagangan juga mulai mendapat perhatian ketika Raja Balitung berkuasa. Raja telah memerintahkan untuk membuat pusat-pusat perdagangan serta penduduk disekitar kanan-kiri aliran Sungai Bengawan Solo diperintahkan untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas perdagangan melalui aliran sungai tersebut. Sebagai imbalannya, penduduk desa di bantaran sungai tersebut dibebaskan dari pungutan pajak. Lancarya pengangkutan perdagangan melalui sungai tersebut dengan sendirinya akan menigkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat Mataram Kuno.

Kehidupan AgamaKerajaan Mataram pernah diperintah oleh Dinasti Sanjaya dan Dinasti Sailendra. Dinasti Sanjaya beragama Hindu dengan pusat kekuasaannya di utara. Hasil budayanya berupa candi-candi, seperti Gedong Sanga dan Kompleks Candi Dieng. Sebaliknya, Dinasti Sailendra beragama Bundha dengan pusat kekuasaannya di daerah selatan. Hasil budayanya , seperti Candi Borobudur, Mendut, dan Pawon.Semula terjadi perebutan kekuasan, namun kemudian terjalin persatuan ketika terjadi perkawinan antara Pikatan (Sanjaya) beragama Hindu dengan Pramodhawardhani (Sailendra) beragama Buddha. Sejak itu agama Hindu dan Buddha hidup berdampingan secara damai. Hal ini menunjukkan betapa besar jiwa toleransi bangsa Indonesia. Toleransi ini merupakan salah sifat kepribadian bangsa Indonesia yang wajib kita lestarikan agar tercipta kedamaian, ketenteraman dan kesejahteraan.

PENUTUP KESIMPULANKerajaan Mataram Kuno( Jawa Tengah) terdiri dari dua dinasti. Yaitu dinasti Sanjaya dan dinasti Syailendra. Keadaan masyarakat saat masa awal kerajaan Mataram di Jawa Tengah dapat dikatakan makmur, karena pengaruh dari peran seorang raja yang juga sangat arif bijaksana. Terdapat berbagai aspek, yaitu aspek sosial, aspek keagamaan, aspek ekonomi dan aspek politik. Kehidupan agama di kerajaan ini penuh dengan toleransi beragama.Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, penyebab perpindahan ibu kota yang mulanya di Jawa Tengah menjadi Jawa Timur ada beberapa hal, salah satunya adalah alasan ekonomi dan pengalihan perhatian ke Jawa Timur sehingga Jawa Tengah ditinggalkan.Dari segi sumber-sumber sejarah, terdapat banyak prasasti yang ditulis pada masa kekuasaan raja-raja Mataram Jawa Tengah. Ditemukan juga candi-candi yang dapat menjadi bukti dari kejayaan kerajaan Mataram Jawa Tengah. Lampiran foto

(Prasasti Canggal) (Prasasti Balitung)

(Prasasti Kalasan) (Prasasti Karang Tengah)

SUMBER http://pendidikpembebas.wordpress.com/2013/04/23/pendidikan-zaman-syailendra-sriwijaya-dan-majapahit-yang-menjadikan-mereka-super-power/ http://historyendamoia.wordpress.com/2011/10/30/dinasty-sailendra-2/ http://nikmatul-sejarah-indonesia.blogspot.com/ http://dwirumah.wordpress.com/2012/03/10/kerajaan-mataram-kuno/ http://mataramkunojawabarat.blogspot.com/ http://stiebanten.blogspot.com/2011/10/makalah-kerajaan-mataram-kuno-dan.html http://tulastulispratama.blogspot.com/2012/08/kerajaan-mataram-hindu-budha.html http://pakjokosaputro.blogspot.com/2013/09/aspek-aspek-politik-sosial-ekonomi-dan_4.html http://moehamadie.blogspot.com/2012/04/kerajaan-mataram-kuno-periode-jawa.html LKS Sejarah Indonesia Kelas X Semester Ganjil Buku Cetak Sejarah Indonesia kelas X