adsorpsi pada larutan
DESCRIPTION
ini laporan adsorpsi pada larutanTRANSCRIPT
ADSORPSI PADA LARUTAN
ADSORPSI PADA LARUTANTujuan Percobaan.
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menentukan besarnya tetapan adsorpsi isotherm freundlich
2. Mempraktekkan konsep mol.
Dasar Teori.
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan suatu zat pada permukaan zat lain. Zat yang diserap disebut fasa terserap (adsorbat) sedangkan zat yang menyerap disebut adsorben. Kecuali zat padat, adsorben dapat berupa zat cair. Karena itu adsorpsi dapat terjadi antara zat padat dan zat cair, zat padat dan gas, dan zat cair atau gas dan zat cair.Peristiwa adsorpsi ini disebabkan oleh gaya tarik molekul molekul dipermukaan adsorben. Adsorpsi ini berbeda dengan absorbsi, karena pada absorbsi zat yang diserap masuk ke dalam absorben, misalnya absorbsi air oleh sponge atau uap air oleh CaCl2 anhidrous.Misalnya zat padat akan menarik molekul-molekul gas atau zat cair pada permukaannya. Hal ini disebabkan karena zat padat yang terdiri dari molekul-molekul tidak menarik dengan gaya Van Der Walls. Jika ditinjau dari satu molekul, maka molekul ini akan dikelilingi molekul yang lain yang tidak mempunyaii gaya tarik yang seimbang. Karena salah satu arah tidak ada molekul lain yang menarik, akibatnya pada permukaan itu akan menarik molekul disekitarnya.
Adsorpsi dipengaruhi oleh :
1. Jenis adsorben.2. Jenis zat yang diadsorpsi.3. Konsentrasi.4. Luas permukaan adsorben.5. Temperatur.
Pengaruh konsentrasi larutan terhadap adsorpsidapat dinyatakan oleh persamaan Freundlich. = k c1/n
c = konsentrasi zat dalam larutan
x = jumlah zat yang teradsorpsi oleh m gram adsorben
k & n = tetapan adsorpsi
Jika ditulis dalam logaritma :
Log k + 1/n Log c
Untuk menentukan harga n & k, dibuat grafik fungsi dari log c, yang mana slope (kemiringan) adalah harga 1/n dan intersepnya harga k.
ALAT DAN BAHAN.1. ALAT
1 buah buret 50 ml (berikut statif dan klem). 8 buah labu Erlenmeyer 250 ml. 1 buah corong gelas. Kertas saring ( kasar ).
2 buah pipet seukuran 25 ml. 2 buah gelas ukur 100 ml. 2 buah labu takar 100 ml. Botol semprot dan spatula. Gelas kimia 50 ml. Gelas kimia 250 ml. 2 Penangas listrik. 4 buah magnet2. BAHAN
Larutan NaOH 1,0 N. Kristal asam oksalat C2H2O4.2H2O. Larutan asam asetat 1,0 N. Arang ( karbon ) aktif. Aquades. Larutan indikator phenophetalein.SKEMA KERJA.
1. Penentuan konsentrasi awal dari asam asetat.
2. Penentuan adsorpsi isotherm.
3. Standarisasi NaOH dengan oksalat.
DATA PERCOBAAN
A. Penentuan konsentrasi larutan NaOH.
Berat kristal asam oksalat
= 0,63 gram
Volume labu takar
= 100 ml
Volume larutan NaOH yang diperlukan= 2,8 ml ( rata-rata )
B.Penentuan Konsentrasi larutan asam asetat mula-mula.
Kons. Asam asetat (N)Volume NaOH (ml)
1,039
0,821
0,616
0,411
C.Penentuan konsentrasi larutan asam asetat setelah terjadi keseimbangan (setelah adsorpsi).Kons. Asam asetat (N)Vol.as.Asetat (ml)Volume NaOH (ml)
1,02319
0,82315
0,62311
0,4239,5
PENGOLAHAN DATA.A. Penentuan konsentrasi larutan NaOH.
Mr oksalat (C2H2O4.2H2O) = 126
BE Oksalat = ekivalen /mol
Normalitas oksalat =
=
V NaOH x N NaOH= V oksalat x N oksalat
2,8 ml x N NaOH = 25 ml x 0,100 N
N NaOH=
N NaOH= 0,8928 NB. Penentuan konsentrasi larutan asetat.
N asetat mula-mula :
1) V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
25 ml x N asetat = 39 x 0,8928 N asetat
=
2) V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
25 ml x N asetat = 21 x 0,8928
N asetat
=
3) V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
25 ml x N asetat = 16 X 0,8928
N asetat
=
4) V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
25 ml x N asetat = 11 x 0,8928
N asetat
=
N asetat sisa :1) V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
23 ml x N asetat = 19,5 x 0,8928N asetat
=
2) V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
23 ml x N asetat = 15 X 0,8928 N asetat
=
3) V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
23 ml x N asetat = 11 X 0,8928 N asetat
=
4) V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
23 ml x N asetat = 9,5 x 0,8928
N asetat
=
C.Penentuan Jumlah Zat yang teradsorpsi. Jumlah zat mula-mula :1) 1,0 N=
=
2) 0,8 N=
= 3) 0,6 N=
= 4) 0,4 N=
=
EMBED Equation.3 Jumlah zat sisa :1) 1,0 N=
=
EMBED Equation.3 2) 0,8 N=
=
EMBED Equation.3 3) 0,6 N=
=
EMBED Equation.3 4) 0,4 N=
=
EMBED Equation.3 TABEL PENGOLAHAN DATA.
a. Sebelum adsorpsi.Kons. asetat (N)Vol. NaOH (ml)N asetat Berat asetat (gr)
1,0 391,39272,089
0,8 210,74991,1248
0,6 160,57140,8571
0,4 110,39280,5892
b. Setelah adsorpsi.Kons.asetat (N)Vol. NaOH (ml)N asetat sisaBerat asetat sisa (g)
2319,50,75691,0445
23150,58230,8036
23110,4270,5893
239,50,36880,5089
c. Persamaan Isoterm Freundlich. Log k + 1/n Log c
X (gram)m (gram)
cLog c
1,04450,52.0890,320,7569-0,121
0,32120,50,6424-0,1920,5823-0,2348
0,26780,50,5356-0,2710,427-0,3696
0,08030,50,1606-0,7940,3688-0,4332
DAFTAR PUSTAKA.1. Yahya, utoro dkk, (1982), Petunjuk Praktikum Kimia Fisika, Laboratorium Kimia Fisika FMIPA, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
2. Bird, Tony (1987), Penuntun Praktikum Kimia Fisik Untuk Universitas, PT Gramedia, Jakarta.
3. Bassett, Jet all, (1987), Textbook of Quantitative Inorganic Analysis, 4th edition, John Wiley & Sons, New York.
4. Hulupi, Mentik dkk, (1996), Petunjuk Praktikum Kimia Fisika, Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, Bandung.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK
ADSORPSI ISOTHERM
Nama anggota kelompok 2 :
1) Dyah Ayu. S (08414005)
2) Elsa Listya. I (08414006)
3) Erickson. H (08414007)
4) Fadillah Sukri. P (08414008)
Pembimbing : Ari Marlina
Politeknik Negeri Bandung
Teknik Kimia Produksi Bersih 2008
Berdasarkan kurva adsorpsi ishoterm freundlich di atas, didapatkan persamaan sebagai berikut :
Y
= 3,0639x + 0,6532
Sehingga,
x/m
= kc1/nLog c
= x dan log x/m = y
Log x/m = log k + 1/n log c
y
= log k + 1/n x
y
= 3,0639x + 0,6532
1/n = 3,0639
n
= 0,3264
Log k= 0,6532
k
= 4,4999
PEMBAHASAN.OLEH : Erickson. H
Adsorpsi adalah penyerapan suatu zat pada permukaan zat lain. Pada praktikum ini dilakukan penentuan besarnya tetapan adsorpsi isotherm dari suatu adsorben (zat yang menyerap) berupa arang aktif dengan adsorbat (fasa terserap) berupa CH3COOH (asam asetat). Pengolahan data pada praktikum ini dilakukan dengan menggunakan persamaan freundlich.
Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam praktikum ini terdiri dari 3 tahap pengerjaan. Tahap pertama adalah penentuan konsentrasi awal CH3COOH (asam asetat), dicari dengan melakukan titrasi CH3COOH yang berbeda konsentrasi dalam sebuah labu erlenmeyer dengan larutan NaOH 1,0 N. Dimana sebelumnya asam asetat ditambahkan indikator phenophtalein. Dari volum NaOH yang diperoleh saat titik akhir titrasi, kita dapat menentukan konsentrasi awal CH3COOH.
Tahap selanjutnya yaitu penentuan konsentrasi akhir CH3COOH (asam asetat). Proses yang dilakukan sama dengan tahap pertama. Perbedaanya hanya sebelum dititrasi, asam asetat ditambah dengan 0,5 gram arang aktif, kemudian diaduk dengan pengaduk magnet selama 45 menit. Setelah itu, larutan tersebut disaring dan ukur volum filtratnya. Masing-masing filtrat ditanbah 3 tetes indikator phenophtalein dan titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Dari volum NaOH yang diperoleh saat titik akhir titrasi, kita dapat menentukan konsentrasi akhir CH3COOH. Adsorpsi antara arang aktif dengan larutan CH3COOH ini merupakan adsorpsi antara zat padat dengan zat cair yang bersifat isotherm, artinya adsorpsi ini berlangsung pada suhu yang konstan.
Tahap yang ketiga adalah penentuan konsentrasi NaOH yang sebenarnya. Dilakukan dengan cara, menimbang 0,63 gram kristal asam oksalat kemudian dilarutkan dengan sedikit aquades. Setelah itu, dititrasi dengan larutan NaOH 1,0 N. Dari volume rata-rata NaOH yang diperoleh saat titik akhir titrasi, kita dapat menentukan konsentrasi NaOH,
Tetapan adsorpsi isotherm freundlich dapat diperoleh dengan cara menghitung slope dari grafik persamaan adsorpsi isotherm freundlich, dan diperoleh tetapan empiris (harga slope) sebesar n = 0,28025 dan harga intersepnya adalah k = 5,6234. KESIMPULAN.
1) Untuk menentukan adsorpsi ishoterm dapat digunakan persamaan freundlich.
2) Berdasarkan hasil pengolahan data dan grafik yang telah dibuat, diperoleh harga slope sebesar n = 0,28025 dan harga intersepnya adalah k = 5,6234. Siapkan 4 buah labu erlenmeyer
Masukkan ke dalamnya 25 ml asam asetat dengan
konsentrasi 1,0 N, 0,8 N, 0,6 N, dan 0,4 N
Masing-masing erlenmeyer
ditambah 3 tetes phenophtalein
Titrasi dengan larutan NaOH 1,0 N
Catat volume NaOH yang diperlukan
pada saat titik akhir titrasi
Siapkan 4 buah labu erlenmeyer
Masukkan ke dalamnya 0,5 gram garam aktif
Tambahkan 25 ml asam asetat dengan
konsentrasi 1,0 N, 0,8 N, 0,6 N, dan 0,4 N
Aduk dengan pengaduk magnet dan diamkan selama 45 menit. Lalu, disaring dan ukur volum filtratnya.
Masing-masing filtrate ditambah 3 tetes
indikator phenophtalein dan titrasi dengan
larutan NaOH 1,0 N
Catat volume NaOH yang diperlukan
pada saat titikl akhir titrasi
Timbang 0,63 gram kristal asam oksalat
Larutkan dengan sedikit aquades
Pindahkan ke dalam labu takar
100 ml
Pipet 25 ml asam oksalat dan pindahkan
ke dalam labu erlenmeyer
Tambahkan 3 tetes phenophtalein
Titrasi dengan larutan NaOH
Catat volume NaOH yang diperlukan
Grafik Persamaan Adsorpsi Isoterm Freundlich
y = 3.0639x + 0.6532
R
2
= 0.8798
-1.00000
-0.80000
-0.60000
-0.40000
-0.20000
0.00000
0.20000
0.40000
-0.50000
-0.40000
-0.30000
-0.20000
-0.10000
0.00000
log C
log x/m
log x/m
Linear (log x/m)
1`
_1285972424.unknown
_1288461514.unknown
_1288461638.unknown
_1288461657.unknown
_1288461701.unknown
_1288461709.unknown
_1288461648.unknown
_1288461624.unknown
_1288461629.unknown
_1288461537.unknown
_1288461621.unknown
_1285973484.unknown
_1285974665.unknown
_1285982672.unknown
_1285982848.unknown
_1285974667.unknown
_1285974661.unknown
_1285974664.unknown
_1285973513.unknown
_1285973315.unknown
_1285973353.unknown
_1285972473.unknown
_1285966789.unknown
_1285972252.unknown
_1285972371.unknown
_1285971462.unknown
_1285748850.unknown
_1285752037.unknown
_1285752121.unknown
_1285754482.unknown
_1285748950.unknown
_1285741550.unknown
_1285742086.unknown
_1285741514.unknown