adln-perpustakaan universitas airlanggarepository.unair.ac.id/57487/2/pkl pk bp 121-16 rah t.pdf ·...

64
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG MENGGUNAKAN METODE CONBLOK DI WILAYAH PERAIRAN PULAU PRAMUKA BALAI TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU DKI JAKARTA PRAKTEK KERJA LAPANG PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN Oleh : NINDITA AYU RAHMANIA NGANJUK JAWA TIMUR FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

Upload: nguyenxuyen

Post on 28-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG MENGGUNAKAN METODE

CONBLOK DI WILAYAH PERAIRAN PULAU PRAMUKA

BALAI TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU

DKI JAKARTA

PRAKTEK KERJA LAPANG

PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN

Oleh :

NINDITA AYU RAHMANIA

NGANJUK – JAWA TIMUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016

Page 2: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama : NINDITA AYU RAHMANIA

Nim : 141311133171

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan PKL yang berjudul:

TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG MENGGUNAKAN METODE

CONBLOK DI WILAYAH PERAIRAN PULAU PRAMUKA BALAI

TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU DKI JAKARTA adalah benar

hasil karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam laporan PKL

tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik yang berlaku di Universitas Airlangga,

termasuk berupa pembatalan nilai yang telah saya peroleh pada saat ujian dan

mengulang pelaksanaan PKL.

Demikian surat pernyataan yang saya buat ini tanpa ada unsur paksaan dari

siapapun dan dipergunakan sebagaimana semestinya.

Surabaya, 27 Agustus 2016

Yang membuat pernyataan,

Nindita Ayu Rahmania

NIM. 141311133171

Page 3: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG MENGGUNAKAN METODE

CONBLOK DI WILAYAH PERAIRAN PULAU PRAMUKA

BALAI TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU

DKI JAKARTA

Praktek Kerja Lapang sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Perikanan pada Program Studi S-1 Budidaya Perairan

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Oleh :

NINDITA AYU RAHMANIA

NIM. 141311133171

Mengetahui , Menyetujui,

Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Dosen Pembimbing

Universitas Airlangga

Dr. Mirni Lamid, drh., MP

Putri Desi Wulansari, S.Pi., M.Si

NIP. 19620116 199203 2 001 NIP. 19861208 201404 2 001

Page 4: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG MENGGUNAKAN METODE

CONBLOK DI WILAYAH PERAIRAN PULAU PRAMUKA

BALAI TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU

DKI JAKARTA

Oleh:

NINDITA AYU RAHMANIA

NIM. 141311133171

Setelah mempelajari dan menguji dengan sungguh-sungguh, kami berpendapat

bahwa Praktek Kerja Lapang (PKL) ini baik ruang lingkup maupun kualitasnya

dapat diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Perikanan.

Telah diujikan pada

Tanggal: 06 September 2016

KOMISI PENGUJI

Ketua : Putri Desi Wulansari, S.Pi., M.Si.

Anggota : Sudarno, Ir., M.Kes.

: Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, DEA., drh.

Surabaya, 27 September 2016

Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Airlangga

Dekan,

Dr. Mirni Lamid, drh., MP.

NIP. 19620116 199203 2 001

Page 5: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

iv

RINGKASAN

NINDITA AYU RAHMANIA. TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG

MENGGUNAKAN METODE CONBLOCK DI WILAYAH PERAIRAN

PULAU PRAMUKA, BALAI TAMAN NASIONAL LAUT, KEPULAUAN

SERIBU, DKI JAKARTA. Dosen pembimbing Putri Desi Wulan Sari, S.Pi.,

M.Si.

Terumbu karang merupakan salah satu kekayaan alam yang memiliki peran

utama sebagai habitat tempat pencari makan, tempat asupan dan pembesaran bagi

berbagai biota laut yang hidup berdampingan dengan terumbu karang. Terumbu

karang di Indonesia menurut beberapa literature telah mengalami degradasi yang

cukup tinggi yang di sebabkan oleh faktor manusia dan faktor alam, sehingga di

perlukan upaya rehabilitasi terumbu karang. Upaya rehabilitasi terumbu karang

salah satunya dilakukan dengan cara transplantasi karang. Maka tujuan dari

praktek kerja lapang ini adalah mengetahui proses transplantasi terumbu karang

dengan metode conblok dan laju pertumbuhan terumbu karang di wilayah perairan

Pulau Pramuka Kepulauan Seribu.

Transplantasi terumbu karang dengan metode conblok meliputi beberapa

tahapan yaitu penentuan lokasi, persiapan alat dan bahan, persiapan bibit karang,

penanaman karang, pemeliharaan transplantasi terumbu karang, dan pengukuran

kualitas air. Metode ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu lebih kokoh dan

kuat, cocok untuk karang yang bercabang, ekonomis dan efektif, serta tahan lama.

Transplantasi karang dilakukan di tiga titik. Lokasi yang dipilih berdasarkan

pada kondisi kedalaman perairan yang tidak terlalu dalam, dasar perairan stabil,

salinitas yang baik, bebas dari arus yang kuat dan hempasan gelombang. Salah

satu factor yang penting dalam transplantasi terumbu karang adalah pemilihan

bibit karang yang baik, bibit yang digunakan minimal memiliki tinggi lima

centimeter dan maksimal lima belas centimeter. Selain itu factor penentu

keberhasilan transplantasi karang adalah kualitas air yang meliputi suhu 28-30˚C,

salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, dan kecerahan perairan. Jenis karang yang

digunakan dalam transplantasi hanya ada empat jenis Acropora.

Page 6: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

v

SUMMARY

NINDITA AYU RAHMANIA. CORAL TRANSPLANTATION BY USING

CONBLOK METHOD IN PRAMUKA ISLAND, CENTER OF SERIBU

ISLAND NATIONAL PARK, DKI JAKARTA. Lecture Advisor Putri Desi

Wulan Sari, S.Pi., M.Si.

A coral reef is one of the natural wealth that has a primary role as a habitat

place seekers packed, nutrion station and enlargement for a variety of marine biota

that lives side by side with coral reefs. Coral reefs in Indonesia according to some

literature has a high degradation that caused by the human and nature, so

rehabilitation of coral reefs are needed. Coral transplantation is the one of the

coral reef rehabilitation efforts. Hence the purpose of this aim of this job field

practice knowing the process of transplantation of coral reefs by the conblok

method and the rate of growth of coral reefs in the territorial waters Pramuka

Island, Kepulauan Seribu.

The transplantation of coral reefs by the conblok method includes several

stages, which are namely the determination of the station and materials

preparation, preparation of seed, planting of coral reefs, coral transplantation,

maintenance and measurements of water quality. This method has several

advantages such as more sturdy and robust, suitable for coral branching, effective,

as well as durable.

Coral transplantation is done in three stations. The station was choosen

based on the conditions of the depth of the waters that are not too deep, the stable

waters, has a good salinity, free of strong currents and crashing waves. One factor

that is important in transplantation of coral reefs is a good coral seed selection.

Seed that is used has a high minimum of five and a maximum of fifteen

centimeter. In addition, the factors determining the success of coral

transplantation is the quality of the water, include the temperature of 28-30 ˚ C,

27-40 ppt in salinity, pH 7-7.5, and the brightness of the waters. The only

Acropora was used in the coral transplantation.

Page 7: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek

Kerja Lapang (PKL) tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

Metode Conblok di Wilayah Perairan Pulau Pramuka Balai Taman Nasional Laut

Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Karya ilmiah Praktek Kerja Lapang (PKL) ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada

program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas

Airlangga.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah Praktek Kerja Lapang (PKL) ini

masih belum sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan demi perbaikan dan kesempurnaan karya ilmiah ini. Penulis berharap

semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan dapat memberikan informasi kepada

semua pihak, khususnya bagi Mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan,

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya guna kemajuan

serta perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang perikanan, terutama

budidaya perairan.

Surabaya, 06 September 2016

Penulis

Page 8: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Praktek Kerja Lapang ini

banyak melibatkan orang-orang yang sangat berarti bagi penulis. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat serta ucapan terima kasih

kepada :

1. Ibu Dr. Mirni Lamid, M., drh, selaku Dekan Fakultas Perikanan dan

Kelautan Universitas Airlangga.

2. Ibu Putri Desi Wulan Sari, S.Pi., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan bimbingan sejak penyusunan usulan hingga

penyelesaian Laporan Praktek Kerja Lapang ini dengan penuh kesabaran.

3. Agustono, Ir., M.Kes. selaku Dosen Wali yang telah memberikan saran

dan nasehat dan menjadi orang tua kedua saya.

4. Ibu Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, DEA., drh. dan Bapak Sudarno, Ir., M.Kes.

selaku Dosen Penguji sidang Praktek Kerja Lapang yang telah

memberikan banyak masukan dan saran.

5. Seluruh staf pengajar dan staf kependidikan Fakultas Perikanan dan

Kelautan.

6. Kedua orang tua tercinta dan kakakku Nikita tercinta yang selalu

mendoakan terbaiknya dari awal hingga akhir penyusunan.

7. Bapak Wahyu selaku kepala Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu dan

Pak Untung selaku kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III

Pulau Pramuka yang telah memberi izin untuk dapat melakukan Praktek

Kerja Lapang di Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Page 9: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

viii

8. Abah Sairan, Pak Suwarna, Pak Trisna, Pak Wira, Pak Agus, Pak Haji,

Mbak Niar, dan Bang Maidi selaku pembimbing lapang yang telah

membimbing dengan penuh kesabaran.

9. Fransisca Maya (bunda), Valentina Galih (adek), Abid Naufaldin (abah),

Anggie Anggraini (kijoks), Alvianita Aulia (tumo suwal), Andrea

Sandriani (kriwul), Amrullah Rizkiawan (pak kumis), Oryzza Sativa (adek

kecil), Nabila Tribuana (istri pak kumis), dan Erlin Inggrid (princess)

sebagai teman seperjuangan Praktek Kerja Lapang.

10. M. Yusuf Eka PP (Yus), mas catur dan mbak Reni yang memberikan

semangat serta motivasinya untuk menyelesaikan Laporan Praktek Kerja

Lapang.

11. Konco Seduluran (Eni, Abid, Alvi, Belle, Usi) teman seperjuangan se-visi

yang memberikan doa dan semangat selama revisi laporan Praktek Kerja

Lapang ini.

12. Teman-teman Jellyfish angkatan 2013 yang selalu saling support dalam

kegiatan apapun.

13. Semua pihak yang telah membantu kelancaran dan doa selama penyusunan

Laporan Praktek Kerja Lapang.

Page 10: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

ix

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ....................................................................................................... iv

SUMMARY .......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Tujuan ....................................................................................................... 3

1.3 Manfaat ..................................................................................................... 3

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Umum Terumbu Karang .............................................................. 4

2.1.1 Klasifikasi Terumbu Karang .......................................................... 4

2.1.2 Morfologi Terumbu Karang ............................................................ 4

2.2 Habitat dan Penyebaran............................................................................. 5

2.3 Reproduksi Terumbu Karang .................................................................... 7

2.4 Jenis Termbu Karang ................................................................................ 9

2.5 Parameter Lingkungan

2.5.1 Cahaya Matahari ............................................................................. 10

2.5.2 Suhu ... ............................................................................................ 11

2.5.3 Salinitas ........................................................................................... 11

2.5.4 Arus .... ............................................................................................ 12

2.5.5 Pengendapan ................................................................................... 12

2.6 Transplantasi Karang

2.6.1 Definisi dan Manfaat Transplantasi Karang ................................... 13

2.6.2 Tahapan Transplantasi Terumbu Karang ........................................ 13

Page 11: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

x

2.6.3 Metode Transplantasi Terumbu Karang.......................................... 15

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Tempat Dan Waktu ................................................................................... 17

3.2 Metode Kerja . ............................................................................................ 17

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Data Primer

A. Observasi. .................................................................................. 18

B. Wawancara. ............................................................................... 18

C. Partisipasi .................................................................................. 19

3.3.2 Data Sekunder ................................................................................. 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum Praktek Kerja Lapang

4.1.1 Sejarah Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS) . .. 20

4.1.2 Letak dan Luas Kawasan Pulau Pramuka ....................................... 21

4.1.3 Topografi, Tanah, Geologi, dan Iklim. ........................................... 22

4.1.4 Visi dan Misi. .................................................................................. 23

4.1.5 Struktur Organisasi.......................................................................... 24

4.1.5 Ruang Lingkup Konservasi di Kawasan Taman Nasional

Kepulauan Seribu

A. Flora. .......................................................................................... 26

B. Fauna. ......................................................................................... 27

4.1.6 Sarana dan Prasarana Seksi Pengelolaan Taman Nasional

(SPTN) III

A. Kantor. ....................................................................................... 28

B. Mess. .......................................................................................... 28

C. Perpustakaan .............................................................................. 29

D. Lain-lain .................................................................................... 29

4.2 Kegiatan Transplantasi Karang

4.2.1 Penentuan Lokasi ............................................................................ 29

4.2.2 Persiapan Alat dan Bahan ............................................................... 31

4.2.3 Persiapan Bibit Karang ................................................................... 32

4.2.4 Penanaman Karang.......................................................................... 33

4.2.5 Pemeliharaan Transplantasi Terumbu Karang ................................ 34

4.2.6 Pengukuran Parameter Kualitas Air ................................................ 35

4.2.7 Pengamatan Pertumbuhan Karang .................................................. 36

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 39

5.2 Saran .......................................................................................................... 39

Page 12: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

xi

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 40

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ 42

Page 13: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Terumbu Karang ............................................................................................... 4

2. Siklus Reproduksi Terumbu Karang ................................................................. 8

3. Tipe-tipe Terumbu Karang ................................................................................ 10

4. Alur Transplantasi Terumbu Karang ................................................................ 15

5. Struktur Organisasi ........................................................................................... 25

6. Peta Lokasi Penanaman Karang ........................................................................ 30

7. Metode Conblok di Pulau Pramuka .................................................................. 31

8. Bibit Karang ...................................................................................................... 33

9. Jenis-jenis Acropora ......................................................................................... 34

Page 14: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat dan Fungsinya ........................................................................................... 32

Page 15: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Peta Lokasi Praktek Kerja Lapang ................................................................... 42

2. Peta Lokasi Penanaman Karang ....................................................................... 43

3. Rekapitulasi Sebaran Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan .......................... 44

4. Sarana dan Prasarana di Pulau Pramuka .......................................................... 45

5. Kegiatan Transplantasi Karang ........................................................................ 47

6. Pertumbuhan Karang Acropora formosa ......................................................... 48

7. Parameter Kualitas Air selama 4 minggu. ....................................................... 49

Page 16: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terumbu karang salah satu komponen utama sumberdaya pesisir laut, di

samping hutan mangrove dan padang lamun. Terumbu karang dan segala

kehidupan yang ada di dalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang

dimiliki bangsa Indonesia dan tidak ternilai harganya. Luas terumbu karang yang

terdapat di perairan Indonesia adalah lebih dari 60.000 km² yang tersebar luas dari

perairan kawasan Barat Indonesia sampai dengan kawasan Timur Indonesia.

Terumbu karang memiliki peran utama sebagai habitat, tempat mencari pakan,

tempat asuhan dan pembesaran, melindungi pantai dari hempasan ombak, tempat

pemijahan bagi berbagai jenis biota laut yang hidup di terumbu karang atau

sekitarnya, serta sebagai salah satu sumber obat-obatan untuk berbagai macam

penyakit dan penghasil oksigen. Oleh sebab itu terumbu karang harus dilestarikan

agar dapat memberikan manfaat yang maksimal pada kehidupan yang terdapat di

laut (Soesilo dkk., 2003).

Saat ini kondisi terumbu karang di Indonesia telah mengalami degradasi

yang cukup tinggi. Rusaknya terumbu karang ini lebih banyak disebabkan oleh

faktor manusia dibandingkan faktor alam. Kegiatan yang merusak antara lain

berupa penangkapan ikan dengan bom. Berita detik.com tahun 2008 menyatakan

14 orang tertangkap karena aksi pengeboman ikan di Kepulauan Kangean,

Sumenep, Madura yang mengakibatkan terumbu karang di kawasan tersebut

menjadi rusak, serta eksploitasi karang yang berlebihan. Berita tempo.co tahun

Page 17: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

2015 juga menyatakan bahwa seorang pelaku tertangkap karena mencuri karang,

karang tersebut dipotong sepanjang 5 cm kemudian disimpan dalam kantung

plastik beroksigen dan karang tersebut dijual seharga Rp 5000,- sampai Rp.

15.000,-. Padahal proses perbaikan secara alami pada terumbu karang yang

kondisinya sudah rusak relatif lama. Pemulihan kondisi terumbu karang secara

normal dibutuhkan waktu yang sangat lama. Namun, saat ini telah dikenal banyak

metode untuk rehabilitas terumbu karang salah satunya adalah metode

transplantasi karang (Lindahl, 2003).

Transplantasi karang salah satu upaya rehabilitasi terumbu karang melalui

pencangkokan atau pemotongan karang hidup, selanjutnya ditanam di tempat lain

yang mengalami kerusakan atau menciptakan habitat yang baru pada lahan yang

kosong. Manfaat dari transplantasi karang mempercepat proses regenerasi

terumbu karang yang telah rusak dan rehabilitasi lahan kritis atau rusak, sehingga

dapat mendukung ketersediaan jumlah populasi (Clark, 2002). Metode

transplantasi terumbu karang ada beberapa metode: metode patok, metode jaring,

metode jaring dan substrat, metode jaring dan rangka, dan metode jaring, rangka

dan substrat (Yayasan Lanra Link Makassar, 2006).

Metode substrat semen atau conblok merupakan metode yang digunakan

dalam upaya melestarikan dan memperbaiki terumbu karang, pada metode ini

menggunakan media substrat semen dan pipa paralon untuk meletakkan bibit

terumbu karang yang akan ditransplantasi. Berdasarkan laporan kegiatan Terumbu

Karang DKI Jakarta “Pengamatan Jangka Panjang Terumbu Karang Kepulauan

Page 18: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

3

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Seribu (2003-2007)”, pengelolaan yang sudah pernah dilakukan adalah

rehabilitasi terumbu karang secara berkala dengan pembuatan rumah-rumah ikan

yang terbuat dari substrat semen atau beton (Kardono, 2008).

1.2 Tujuan

Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini adalah :

1. Mengetahui, memahami dan mempraktekkan secara langsung proses

Transplantasi Terumbu Karang di wilayah perairan Pulau Pramuka,

Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

2. Mengetahui laju pertumbuhan Transplantasi Terumbu Karang di wilayah

perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

1.3 Manfaat

Manfaat dari Praktek Kerja Lapang ini diharapkan mahasiswa dapat

menambah pengetahuan, keterampilan serta wawasan dalam transplantasi terumbu

karang di wilayah perairan Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. Memperluas

pengetahuan tentang pentingnya ekosistem terumbu karang sebagai tempat hidup

biota laut. Serta melatih mahasiswa bekerja secara mandiri di lapangan sehingga

mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan kondisi di lapangan.

Page 19: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Umum Terumbu Karang

2.1.1 Klasifikasi Terumbu Karang

Klasifikasi Acropora sp. menurut Suharsono (2008) :

Kingdom : Animalia

Phyllum : Cnidaria

Kelas : Anthozoa

Ordo : Scleractinia

Famili : Acroporidae

Genus : Acroporidea

Spesies : Acropora sp.

Gambar 2.1. Karang jenis Acropora sp

(sumber: Suharsono, 2008)

2.1.2 Morfologi Terumbu Karang

Veron (1986) mendefinisikan terumbu karang sebagai sekumpulan

individu karang atau yang dikenal dengan polip karang. Ukuran polip karang

bervariasi di setiap jenis terumbu karang, mulai dengan diameter 1-3 mm sampai

dengan diameter 25 cm misalnya fungia (Suharsono, 2008). Antara satu polip

karang dengan polip karang lainnya saling terhubung melalui jaringan yang

disebut dengan coenosarcs. Jaringan tersebut berfungsi untuk membagi setiap

Page 20: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

5

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

nutrien yang diperoleh polip karang. Jaringan coenosarcs itu sendiri terletak di

atas material kapur atau disebut dengan coenosteum. Rangka kapur dari setiap

jenis karang keras memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga

karakteristik tersebut dapat dijadikan salah satu metode identifikasi karang keras.

Suharsono (2008) mendefinisikan terumbu karang jenis Acropora sp.

bentuk koloni korimbosa, cabang dengan ukuran yang sedang. Ukuran cabang

bervariasi tergantung dari tempat hidupnya. Axial koralit kecil, bercampur dengan

bentuk seperti sisik.

2.2 Habitat dan Penyebaran

Karang di Indonesia tersebar mulai dari Sabang hingga utara Jayapura.

Sebaran karang tidak merata di seluruh perairan Indonesia, ada daerah tertentu

dimana karang tidak dapat tumbuh dengan baik dan pada daerah lainnya tumbuh

sangat baik. Daerah sekitar Sulawesi, Maluku, Sorong, NTB, dan NTT merupakan

daerah yang sangat baik untuk pertumbuhan karang. Karang tumbuh dengan baik

pada pulau-pulau yang agak jauh dari pantai utara Jawa seperti di sekitar selat

Sunda, Pulau-pulau Seribu, Pulau-pulau Karimun Jawa, Pulau-pulau Bawean, dan

pulau-pulau Kangean. Selatan pantai Jawa karang hanya tumbuh di tempat-tempat

tertentu seperti sekitar pantai Carita, Pelabuhan Ratu, Pangandaran,

Nusakambangan, Pantai Krakal, Kukup, Pacitan, Watu Ulo, dan pantai

Blambangan. Indonesia dikenal sebagai pusat keanekaragaman jenis karang dan

tempat asal-usul karang. Jenis-jenis karang yang ditemukan di Indonesia

diperkirakan sebanyak 590 jenis (Veron, 2002).

Page 21: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

6

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Sahri dan Muktar (2008) menjelaskan bahwa kebanyakan karang laut yang

membentuk terumbu karang dijumpai pada kedalaman kurang daripada 46 meter,

yang boleh ditembusi cahaya matahari. Cahaya matahari penting di dalam

ekosistem terumbu karang bagi menjamin pertumbuhan karang laut dan alga

mikroskopik (hidup dalam tisu-tisu polip) yang bersimbiosis. Jenis karang keras

hadir di kebanyakan jaringan karang laut dan tugasnya adalah menyediakan

makanan kepada karang melalui hasil fotosintesis, membersihkan karang dari

pengumpulan bahan kimia dan sebagian nitrat. Terumbu karang membesar dengan

cepat didalam air yang jernih dan ditembusi oleh cahaya matahari. Selain

mendapatkan makanan melalui hasil fotosintesis, zooxanthella dan karang laut

juga menangkap zooplankton dengan menggunakan tentakel polip dan ia juga bisa

menyerap sebagian organik yang larut didalam air sebagai sumber makanannya.

Kebanyakan karang laut makan pada waktu malam karena zooplankton bergerak

pada waktu malam. Hal ini juga karena adanya tentakel polip yang tersembunyi

pada siang hari dapat menjadikan karang laut menjadi mangsa kepada hewan lain,

dan melindungi diri dari ultra-violet matahari. Terumbu karang juga dapat tumbuh

dengan cepat di kawasan berarus. Ombak membawa makanan, nutrien,

menyebarkan larva karang laut, dan menghalangi pengendapan sedimen pada

terumbu karang. Presipitasi kalsium sangat penting dalam membentuk rangka

polip karang keras. Proses ini berlangsung pada suhu dan salinitas air laut yang

tinggi dan kepekatan karbon dioksida yang rendah.

Page 22: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

7

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

2.3 Reproduksi Terumbu Karang

Timotius (2003) menyatakan reproduksi pada terumbu karang sama seperti

hewan dari phylum cnidaria lainnya yaitu dapat bereproduksi secara aseksual dan

seksual.

2.3.1 Reproduksi Aseksual

Reproduksi aseksual adalah reproduksi yang tidak melibatkan peleburan

gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum). Pada reproduksi ini, polip atau

koloni karang membentuk polip atau koloni baru melalui pemisahan potongan-

potongan tubuh atau rangka. Ada pertumbuhan koloni dan ada pembentukan

koloni baru. Koloni baru terbentuk oleh patahan karang. Terjadi terutama pada

karang bercabang, karena cabang mudah sekali patah oleh faktor fisik (seperti

ombak atau badai) atau faktor biologi (predasi oleh ikan). Patahan (koloni) karang

yang lepas dari koloni induk, dapat saja menempel kembali di dasaran dan

membentuk tunas serta koloni baru. Hal itu hanya dapat terjadi jika patahan

karang masih memiliki jaringan hidup (Timotius, 2003).

2.3.2 Reproduksi seksual

Reproduksi seksual adalah reproduksi yang melibatkan peleburan sperma

dan ovum (fertilisasi). Sifat reproduksi ini lebih komplek karena selain terjadi

fertilisasi, juga melalui sejumlah tahap lanjutan (pembentukan larva, penempelan

baru kemudian pertumbuhan dan pematangan) (Wijgerde, 2009). Telur dan

sperma yang dihasilkan, tidak dilepaskan ke kolom air sehingga fertilisasi secara

Page 23: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

8

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

internal. Zigot berkembang menjadi larva planula di dalam polip, untuk kemudian

planula dilepaskan ke air. Planula ini langsung memiliki kemampun untuk

melekat di dasar perairan untuk melanjutkan proses pertumbuhan. Melepas telur

dan sperma ke air sehingga fertilisasi secara eksternal. Pembuahan telur terjadi

setelah beberapa jam berada di air. Dari sebagian besar jenis karang yang telah

dipelajari proses reproduksinya, 85% di antaranya menunjukkan mekanisme

spawning. Waktu pelepasan telur secara masal, berbeda waktu tergantung kondisi

lingkungannya (Richmond, 1991).

Berikut adalah siklus reproduksi seksual

Gambar 2.2. Siklus reproduksi aseksual (sumber: Timotius, 2003)

Siklus reproduksi karang secara seksual adalah sebagai berikut:

Telur dan spema dilepaskan ke kolom air. Dalam kolom air terjadi fertilisasi

antara sperma dan ovum menjadi zigot. Zigot berkembang menjadi larva planula

a b

c

d e

f

Page 24: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

9

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

yang kemudian mengikuti pergerakan air. Bila menemukan dasaran yang sesuai,

maka planula akan menempel di dasar perairan. Planula akan tumbuh menjadi

polip dan pada tahap polip ini akan terjadi kalsifikasi yang dapat membedakan

antara spesies satu dengan spesies yang lain.

2.4 Jenis Terumbu Karang

Menurut Subekti (2014), terumbu karang di bagi menjadi beberapa tipe,

yaitu terumbu karang tepi (fringing reef), terumbu karang pagar/penghalang

(barrier reef) dan terumbu karang cincin (atoll). Terumbu karang pinggir

(fringing reef) merupakan terumbu karang yang meluas dari tepi pantai dibatasi

oleh laguna, tidak dapat dilalui oleh kapal. Terumbu ini berbentuk melingkar yang

ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang

mengelilingi pulau (Subekti, 2014).

Terumbu karang pagar (barrier reef) merupakan terumbu karang yang

memanjang seperti pagar, terpisah jauh dari pantai oleh suatu laguna dengan lebar

beberapa kilometer dan dalam sampai 55m. Umumnya karang pagar tumbuh

disekitar pulau yang sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau

karang yang terputus-putus (Krupp, 2001).

Terumbu karang cincin (atoll) merupakan gugus kepulauan karang yang

tersusun seperti lingkaran yang mengitari suatu laguna. Terumbu ini tumbuh dari

bawah ke atas sampai ke permukaan dan dalam kurun waktu ekologis, membantu

pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal

atau vertical dengan kedalaman relative dangkal (Krupp, 2001).

Page 25: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

10

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Berikut adalah gambaran tipe-tipe terumbu karang

Gambar 2.3. Tipe-tipe Terumbu Karang

(sumber: www.wordpress., 2007)

2.5 Parameter Lingkungan

Pertumbuhan karang dan penyebaran terumbu karang tergantung pada

kondisi lingkungannya (Dahuri dkk, 2004). Kondisi ini pada kenyataannya tidak

selalu tetap tetapi seringkali berubah karena adanya gangguan baik yang berasal

dari alam atau aktifitas manusia. Faktor kimia dan fisik yang diketahui dapat

mempengaruhi pertumbuhan karang antara lain cahaya matahari. suhu, salinitas

dan sedimen, sedangkan faktor biologis biasanya berupa predator atau pemangsa

(Supriharyono, 2000).

2.5.1 Cahaya Matahari

Intensitas dan kualitas cahaya yang dapat menembus air laut sangat

penting dalam menentukan sebaran vertikal karang batu yang mengandungnya.

Page 26: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

11

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Semakin dalam laut, semakin kurang intensitas cahaya yang didapat atau dicapai

yang berarti semakin berkurang populasi terumbu karang di daerah tersebut.

Berkaitan dengan pengaruh cahaya terhadap karang, maka faktor

kedalaman juga membatasi kehidupan binatang karang. Pada perairan yang jernih

mungkin penetrasi cahaya bisa sampai pada lapisan yang sangat dalam, namum

secara umum karang tumbuh lebih baik pada kedalaman kurang dari 20m

(Kinsman, 1964 dalam supriharyono, 2000).

2.5.2 Suhu

Suhu merupakan faktor penting yang menetukan kehidupan karang,

(Supriharyono, 2000). Suhu terendah dimana karang dapat hidup yaitu 15°C,

tetapi kebanyakan ditemukan pada suhu air diatas 18°C dan tumbuh sangat baik

antara 25°C-29°C. Temperatur maksimum dimana terumbu karang masih hidup

adalah 36°C. Menurut Suharsono 1998, suhu terbaik untuk pertumbuhan karang

batu adalah 25°C-31°C . Dan masih dapat hidup pada suhu 15°C, tetapi

perkembangbiakan, metabolisme dan pengapurannya akan terganggu.

2.5.3 Salinitas

Salinitas karang batu dapat hidup yaitu 27-40 ppt, tetapi mereka hidup

paling baik pada salinitas normal air laut yakni 36 ppt. Perairan pantai akan terus

menerus mengalami pemasukan air tawar secara teratur dari aliran sungai,

sehingga salinitasnya berkurang yang akan mengakibatkan kematian terumbu

Page 27: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

12

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

karang yang juga membatasi sebaran karang secara lokal (Santoso dan Kardono,

2008).

2.5.4 Arus

Pergerakan air atau arus diperlukan untuk tersedianya aliran suplai

makanan jasad renik dan oksigen maupun terhindarnya karang dari timbunan

endapan. Daerah terumbu karang saat siang hari oksigen banyak diperoleh dari

hasil fotosintesa zoonxanthella dan dari kandungan oksigen yang ada di dalam

massa air itu sendiri, sedangkan di malam hari sangat diperlukan arus yang kuat

yang dapat memberi suplai oksigen yang cukup bagi fauna di terumbu karang.

Laut terbuka suplai oksigen selalu mencukupi, tetapi di perairan yang agak

tertutup pertumbuhan karang batu lebih dihalangi oleh kekurangan makanan. Oleh

karena itu, pertumbuhan terumbu karang ditempat yang airnya selalu teraduk oleh

angin, arus dan ombak lebih baik dari pada yang tenang dan terlindung (Santoso

dan Kardono, 2008).

2.5.5 Pengendapan

Endapan yang berada di dalam air maupun di atas karang mempunyai

pengaruh negatif terhadap terumbu karang. Endapan yang berat akan menutupi

dan menyumbat struktur pemberi makanan yang ada dalam terumbu karang.

Endapan di air mengakibatkan cahaya untuk fotosintesis berkurang sehingga

pertumbuhan terumbu karang berkurang atau menghilang (Santoso dan Kardono,

2008).

Page 28: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

13

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

2.6 Tranplantasi Karang

2.6.1 Definisi dan manfaat tranplantasi terumbu karang

Transplantasi karang merupakan salah satu upaya rehabilitas terumbu

karang melalui pencangkokan atau pemotongan karang hidup yang selanjutnya

ditanam di tempat lain yang mengalami kerusakan atau menciptakan habitat yang

baru pada lahan yang kosong. Manfaat dari transplantasi karang yaitu berperan

dalam mempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak, dan dapat pula

dipakai untuk membangun daerah terumbu karang baru yang sebelumnya tidak

ada. Salah satu kegunaan transplantasi karang yang cukup penting adalah dapat

menambah karang dewasa ke dalam suatu populasi sehingga dapat meningkatkan

produksi larva di ekosistem terumbu karang yang rusak (Clark, 2002).

Beberapa ketentuan untuk transplantasi karang yaitu diperlukan suatu

wadah beton sebagai substrat karang yang akan ditanamkan, jenis karang

bercabang lebih cepat pertumbuhannya dan lebih mampu menyesuaikan

dibandingkan karang masif, lokasi perairan pada dasarnya dapat dilakukan

transplantasi dengan syarat kondisi hidrolik masih dalam batas toleransi

pertumbuhan karang, wadah karang yang ditransplantasi tidak menghalangi aerasi

oleh arus (Yayasan Lanra Link Makassar, 2006).

2.6.2 Tahapan transplantasi terumbu karang

Menurut Yayasan Lanra Link Makassar (2006) tahapan transplantasi

karang meliputi sebagai berikut :

Page 29: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

14

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

1. Penentuan Lokasi

Penentuan Lokasi transplantasi untuk mengetahui koordinat lokasi dapat

digunakan GPS (Global Positioning System).

2. Persiapan Alat-alat

Mempersiapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan pada

transplantasi.

3. Pemberian Tanda

Memberi tanda (rambu apung) pada lokasi transplantasi.

4. Pencarian Karang

Mencari karang yang akan di transplantasi. Fragmen karang diambil dari

induk koloni yang masih hidup berdiameter >25 cm menggunakan gunting

dengan ukuran fragmen sekitar 10 cm dan dikumpulkan di keranjang

berlubang dan dibawa ke lokasi transplantasi.

5. Proses pengangkutan harus dilakukan di bawah air dengan hati-hati.

6. Pemasangan Rangka

Memasang rangka besi atau patok pada lokasi transplantasi sejajar garis

pantai. Pemasangan rangka transplantasi dapat dilakukan pada kedalaman

1,3 atau 10 cm.

7. Pengikatan Fragmen karang

Mengikat fragmen karang ke substrat dengan pengikat kabel yang telah

disiapkan.

Page 30: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

15

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

8. Pengukuran Laju Pertumbuhan

Untuk mengukur laju pertumbuhan koloni karang serta parameter fisika-

kimia perairan dapat dilakukan setiap dua minggu atau setiap bulan.

9. Tahapan transplantasi karang.

Gambar 2.4. Alur transplantasi Terumbu Karang

(Sumber: Kordi, 2010)

2.6.3 Metode Transplantasi terumbu karang

Metode transplantasi karang terdapat berbagai model dan saat ini yang

sudah berkembang dan umum dilaksanakan adalah melalui metode yang

menggunakan meja besi, jaring dan substrat sebagai media transplantasi, dan

metode modifikasi penggabungan transplantasi karang sebagai sumber benih

dengan terumbu buatan sebagai media tumbuh. Beberapa metode alternatif yang

dapat dipilih dalam melakukan transplantasi (Yayasan Lanra Link Makassar,

2006) adalah metode patok, metode jaring, metode jaring dan substrat, metode

jaring dan rangka, metode jaring rangka dan substrat.

Page 31: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

16

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Metode patok menggunakan bahan patok kayu tahan air atau besi yang

dicat anti karat dan ditancapkan pada dasar perairan. Metode jaring menggunakan

bahan yang berupa jaring atau waring bekas dan tali ris yang ukurannya

disesuaikan dengan ukuran. Metode jaring dan substrat menggunakan bahan yang

terdiri dari jaring yang dilengkapi dengan substrat yang terbuat dari semen,

keramik atau gerabah dengan diameter ±1 cm dan jarak antara substrat sekitar ±25

cm. Metode jaring dan rangka terbuat dari rangka besi yang dicat anti karat dan di

atasnya ditutupi dengan jaring yang diikat secara kuat dan rapih. Metode jaring,

rangka dan substrat merupakan perpaduan antara metode 3 dan metode 4

(Yayasan Lanra Link Makassar, 2006).

Metode substrat semen atau conblock merupakan salah satu metode yang

digunakan dalam upaya melestarikan dan memperbaiki terumbu karang, pada

metode ini menggunakan media substrat semen dan pipa paralon untuk

meletakkan bibit terumbu karang yang akan ditransplantasi (Kardono, 2008).

Beberapa alternatif metode transplantasi terumbu karang yang ada, metode

conblock mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan metode lainnya,

yaitu : lebih kokoh dan kuat, cocok untuk karang bercabang (dimana di

Kepulauan Seribu lebih mendominasi jenis terumbu karang bercabang/Acropora),

lebih ekonomis dan efektif, serta tahan lama dan ramah lingkungan (Estradivari,

2009).

Page 32: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

17

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

III PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Tempat dan Waktu

Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di Balai Taman

Nasional Laut Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Kegiatan Praktek Kerja Lapang

dilaksanakan mulai 15 Januari sampai dengan 15 Februari 2016.

3.2 Metode Kerja

Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode

partisipasi aktif. Partisipasi aktif merupakan metode kegiatan yang dilakukan di

lapangan untuk dapat memecahkan masalah dengan jalan mengumpulkan data,

menyusun atau mengklasifikasi, menganalisis dan menginterprestasikannya.

Penerapan metode ini dalam kegiatan praktek kerja lapang yang dilaksanakan di

Pulau Pramuka, Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu, antara lain:

transplantasi terumbu karang dan mengukur faktor fisik perairan pantai kemudian

mencatat data-data tersebut sebagai data untuk menyusun laporan Praktek Kerja

Lapang.

3.3 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dari Praktikum Kerja Lapang (PKL) ini meliputi data

primer dan data sekunder.

3.3.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya,

diamati dan dicatat untuk pertama kalinya melalui prosedur dan teknik

Page 33: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

18

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

pengambilan data yang berupa observasi, wawancara, partisipasi, maupun

memakai instrument pengukuran yang khusus sesuai tujuannya (Azwar, 1998).

Data yang diambil pada Praktek Kerja Lapang ini meliputi kegiatan transplantasi

karang dengan metode conblok seperti penentuan lokasi, persiapan alat dan bahan,

persiapan bibit karang, penanaman karang, pemeliharaan transplantasi terumbu

karang.

A. Observasi

Metode observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subyek (orang),

obyek (benda) atau kejadian yang sistematis tanpa adanya pertanyaan atau

komunikasi individu yang diteliti. Kelebihan metode observasi dibandingkan

dengan metode survey adalah data yang dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi,

lebih akurat dan bebas dari respon biasa. (Sangadji dan Sopiah,. 2010). Pada

Praktek Kerja Lapang ini, observasi dilakukan dengan berbagai kegiatan yang

berhubungan langsung dengan transplantasi karang yang meliputi penentuan

lokasi, persiapan alat dan bahan, persiapan bibit karang, penanaman karang,

pemeliharaan transplantasi terumbu karang dan kegiatan lainnya.

B. Wawancara

Wawancara adalah percakapan secara langsung dan tatap muka dengan

maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas

pertanyaan tersebut (Suprayogo dan Tobroni,. 2001). Wawancara dilakukan

Page 34: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

19

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

dengan tanya jawab dengan tenaga kerja mengenai latar belakang berdirinya

usaha, struktur organisasi, tenaga kerja, pemodalan, produksi, permasalahan serta

hambatan yang dihadapi dalam menjalankan usaha transplantasi terumbu karang.

C. Partisipasi

Partisipasi adalah keterlibatan dalam suatu kegiatan yang dilakukan secara

langsung di lapangan (Azwar, 1998). Kegiatan yang dilakukan dalam hal ini

adalah transplantasi terumbu karang meliputi penentuan lokasi transplantasi,

persiapan alat dan bahan, penanaman, pemeliharaan transplantasi terumbu karang

serta kegiatan lainnya.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tidak langsung dan

telah dikumpulkan (Azwar, 1998). Data ini dapat diperoleh dari data dokumentasi,

laporan-laporan, buku, pustaka yang menunjang dengan kegiatan transplantasi

karang dengan metode conblok di Balai Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu,

DKI Jakarta.

Page 35: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

20

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum Lokasi Praktek Kerja Lapang

4.1.1 Sejarah Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS)

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu berdiri sejak keluarnya

pernyataan Menteri Pertanian dengan keputusan Nomor 527/Kpts/Um/7/1982

tanggal 21 Juli 1982 menetapkan pembagian wilayah seluas sekitar 108.000 Ha

sebagai Cagar Alam dengan nama Cagar Alam Laut Pulau Seribu. Bertepatan

dengan diadakannya Kongres Taman Nasional Se-Dunia ke-III di Bali, Menteri

Pertanian melalui Pernyataan Nomor 736/Mentan/X/1982 tanggal 10 Oktober

1982, yang menyatakan Cagar Alam Laut Pulau Seribu seluas 108.000 Ha sebagai

Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Berdasarkan pernyataan ini, pengelolaan

kawasan Cagar Alam Laut Pulau Seribu Mulai didirikan di bawah Balai

Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta.

Menteri Kehutanan merubah fungsi Cagar Alam Laut menjadi Taman

Nasional Kepulauan Seribu pada tahun 1995 melalui keputusan Menteri

Kehutanan Nomor 162/Kpts-II/1995 tanggal 21 Maret 1995 dan pengelolaannya

mulai berdiri sendiri. Pemasangan pelampung suar dilakukan tahun 1999, titik

referensi dan papan nama Taman Nasional Kepulauan Seribu sesuai berita acara

serah terima Nomor 39/VI-Sek/TURT/1999 pada tanggal 9 Juni 1999. Selanjutnya

eksistensi Taman Nasional Kepulauan Seribu semakin kuat dengan adanya

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 220/Kpts-II/2000 tanggal 2 Agustus 2000

tentang penunjukan kawasan hutan dan perairan di wilayah Propinsi Daerah

Khusus Ibukota Jakarta seluas 108.475,45 Ha.

Page 36: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

21

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan kawasan pelestarian alam

yang dikelola dengan sistem zonasi, yang berdasarkan SK Direktorat Jenderal

PHKA No. SK.05/IV-KK/2004 tentang Zonasi Pengelolaan Taman Nasional Laut

Kepulauan Seribu, terdiri dari Zona Inti yang mutlak dilindungi, Zona

Perlindungan sebagai kawasan penyangga zona inti, Zona Pemanfaatan Wisata

untuk menunjang kegiatan wisata dan Zona Pemukiman (BTNKpS, 2012).

Taman Nasional Kepulauan Seribu dibagi menjadi tiga Seksi Pengelolaan

Taman Nasional (SPTN), yaitu SPTN I, SPTN II, SPTN III. Pembagian tersebut

berdasarkan wilayah pemerintahan. Pulau yang termasuk SPTN I terdiri dari 35

pulau dengan kantor administrasi di Pulau Kelapa. Pulau yang termasuk SPTN II

ada 26 pulau dengan kantor administrasi di Pulau Harapan. Pulau yang termasuk

SPTN III terdiri dari 10 pulau dengan kantor administrasi di Pulau Pramuka yang

dijadikan sebagai lokasi Praktek Kerja Lapang.

4.1.2 Letak dan Luas Kawasan Pulau Pramuka

Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS) adalah salah satu kawasan

pelestarian alam yang terletak di Kepulauan Seribu, sebuah gugusan pulau-pulau

kecil di Laut Jawa di sisi utara Jakarta Seluas 107.489 Ha yang secara geografis

terletak pada 5°24’-5°45’ LS dan 106°25’-106°40’ BT. Secara Administrasi

TNKpS berada di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi

Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, yang meliputi tiga Kelurahan yaitu Kelurahan

Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Kelapa, Kelurahan Pulau Harapan.

Kawasan kepulauan seribu tersusun oleh ekosistem pulau-pulau sangat

kecil dan perairan laut dangkal, yang terdiri dari gugus kepulauan dengan 78

Page 37: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

22

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

pulau sangat kecil.

4.1.3 Topografi, Tanah, Geologi, dan Iklim

Ditinjau dan letak kontinental dan oseanografisnya, wilayah Kepulauan

Seribu mempunyai iklim muson laut tropis, yakni adanya pergantian arah angin

setiap setengah tahun yang disebut angin muson. Banyaknya uap air laut yang

berpengaruh terhadap suhu udara. Kepulauan Seribu berada daerah equator yang

mempunyai sistem equator yang dipengaruhi variasi tekanan udara. Dimana

musim basah mencapai kondisi maksimum pada bulan Januari, sedang musim

kering mencapai puncak pada bulan Juni - Agustus. Pengaruh musim terlihat

sebagai tiupan angin Barat Laut - Utara yang kuat seiama musim Barat pada bulan

Oktober - April; serta angin Tenggara - Timur pada musim Tenggara atau Timur

pada bulan Mei - September.

Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu memiliki ekosistem yang

khas dan unik yaitu ekosistem pulau sangat kecil dan perairan laut dangkal. Pulau

berupa hamparan pasir dan miskin unsur hara yang menyebabkan sedikitnya

vegetasi yang mampu bertahan hidup pada kondisi tersebut. Pantai berupa

hamparan pasir dengan pecahan batu karang serta sedikit berlumpur.

Daratan pulau-pulau yang terbentuk oleh endapan alluvial berupa

campuran pasir, kerikil, dan bongkahan karang hasil sedimerntasi. Pengamatan

sumur gali pada beberapa pulau menunjukkan ketebalan materi pasir sekitar 1 m

di bawah permukaan tanah dan di bawahnya terdapat pecahan karang dalam

berbagai ukuran. Di antara gugusan pulau sering dijumpai gosong yang cukup

luas, beberapa diantaranya memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai area

Page 38: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

23

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

pelestarian terumbu karang dan kegiatan wisata alam.

Kondisi iklim di Kepulaun Seribu tidak menunjukkan perbedaan yang

nyata dengan pesisir Teluk Jakarta, dimana termasuk tipe iklim D menurut

Schimidt dan Fergusson dengan nisbah jumlah bulan kering dan bulan basah

antara 60 - 100%. Musim hujan berlangsung pada bulan November - April dengan

jumlah hari hujan antara 10 - 20 hari per bulan dan curah hujan terbesar terjadi

pada bulan Januari. Musim kemarau berlangsung antara bulan Mei - Oktober

dengan hari hujan antara 4 - 10 had per bulandan curah hujan terendah terjadi

pada bulan Agustus. Rata-rata curah hujan bulanan selama 10 tahun terakhir

berkisar antara 43 - 510 mm, dimana curah hujan terbanyak (510 mm) terjadi pada

bulan Januari dan curah hujan terkecil (43 mm) terjadi pada bulan Agustus

(BPLHD DKI Jakarta, 2002).

Suhu udara rata-rata berkisar antara 26,5 °C - 28,5 °C, suhu udara

maksimum berkisar antara 29,5 °C - 32,5 °C, sedangkan suhu udara minimum

berkisar antara 23,4 °C - 23,8 °C. Kelembaban nisbi rata-rata berkisar antara 75 -

85 %, sedangkan tekanan udara rata-rata antara 1009,0 -1011,0 mb (Dinas Tata

Kota DKI Jakarta, 2003).

4.1.4 Visi dan Misi

Balai Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu sebagai kawasan pelestarian

alam mempunyai visi untuk mewujudkan kelestarian dan manfaat Taman

Nasional Kepulauan Seribu bagi masyarakat secara berkesinambungan dan

berkeadilan.

Sedangkan untuk mendukung visi tersebut, Taman Nasional Laut

Page 39: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

24

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Kepulauan Seribu memiliki misi sebagai berikut:

1. Melindungi dan mengamankan ekosistem di kawasan Taman Nasional

Laut Kepulauan Seribu.

2. Mengawetkan dan memelihara keanekaragaman hayati dan ekosistem

Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu.

3. Pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya bagi

kesejahteraan masyarakat.

4. Menguatkan kelembagaan dan tata kelola yang baik dan berkeadilan. Misi

ini bertujuan untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksaan

tugas teknis.

4.1.5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu Menurut

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.03/Mehut-II/2007, tanggal 1 Februari

2007 dapat dilihat pada gambar 4.1.

Page 40: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

25

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Balai Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu

Menurut data rekapitulasi sebaran pegawai berdasarkan tingkat pendidikan

tahun 2011 terdapat 102 pegawai yang mendukung pengelolaan Balai Taman

Nasional Laut Kepulauan Seribu yang terdiri atas; 90 orang PNS, tiga orang

CPNS, tiga orang tenaga honorarium dan enam orang tenaga harian lepas. Semua

jumlah pegawai tersebut 4 orang tenaga struktural, 34 orang tenaga fungsional

umum, 55 pegawai fungsional (42 POLHUT, 2 Penyuluh dan 11 PEH), dan 9

pegawai harian proyek (4 Honorarium dan 5 Harian lepas).

Penempatan personil PNS (Pegawai Negeri Sipil) dibagi menjadi dua

bagian yaitu 36 orang di kantor Balai Konsevasi Sumber Daya Alam yang

bertempat di Jalan Salemba Raya Nomor 9 Lt. III Jakarta Pusat dan 66 orang di

wilayah Kepulauan Seribu untuk terjun langsung di lapangan, dengan perincian

19 orang Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I, 21 orang di wilayah II

dan 26 orang di wilayah III. Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai Balai

Page 41: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

26

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Taman Nasional Kepulauan Seribu tidak terdapat pegawai yang berlatar belakang

S3, dua orang S2, tiga orang Diploma, 63 orang SLTA, empat orang SLTP dan

tujuh orang berpendidikan terakhir SD (Lampiran).

4.1.6 Ruang Lingkup Konservasi di Kawasan Pulau Pramuka (SPTN III)

a. Flora

Hasil pengamatan flora yang terdapat di Pulau Pramuka terdiri dari

ekosistem lamun dan vegetasi hutan pantai. Flora yang paling banyak dijumpai di

Pulau Pramuka adalah vegetasi hutan pantai, yaitu Kelapa (Cocos nucifera),

mengkudu (Morinda citrifolia), cemara laut (Casuarina equesetifolia), pandan

laut (Pandanus tectorius), sentigi (Artocarpus atilis), butun (Baringtonia

asiatica), ketapang (Terminalia catappa), dan sukun (Artocarpus inophylum).

Flora yang terdapat pada TNKpS terdiri dari ekosistem mangrove,

ekosistem lamun dan rumput laut serta vegetasi hutan pantai. Ekosistem

mangrove didominasi oleh Rhizophora stylosa (bakau). Jenis lainnya adalah

Sonneratia alba, Bruguiera exaristata, Avicennia marina, Pemphis acidula,

Sonneratia caseolaris dan Ceriop togal. Vegetasi hutan pantai terdapat 24 jenis

tumbuhan (Pitra, 2013).

Ekosistem lamun dan rumput laut yang telah teridentifikasi sebanyak tiga

belas terdiri dari tujuh jenis lamun (Seagrass) dan delapan belas jenis rumput laut

(Seaweed). Rumput laut yang ada terdiri dari sembilan jenis alga hijau, tiga jenis

alga coklat, dan enam jenis alga merah. Lamun dan rumput laut ini sangat penting

keberadaannya sebagai pelengkap komponen ekosistem laut, sumber nutrien bagi

berbagai jenis ikan herbivore dan penyu. Selain fungsi secara ekologis, lamun

Page 42: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

27

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

(Seagrass) juga memiliki kandungan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak

dan serat sehingga dapat dijadikan sebagai sumber nutrien dan kesehatan dan

obat-obatan (Wakano, 2013).

b. Fauna

Hasil pengamatan fauna yang terdapat di Pulau Pramuka adalah penyu

sisik (Eretmochelys imbricate), karang, ikan hias, mollusca dan biawak (reptile).

Pitra (2013) yang menyatakan bahwa fauna yang terdapat di TNKpS terdiri dari

ikan hias, ikan konsumsi, Echinodermata, mollusca, reptile, mamalia, aves

(burung) dan karang. Potensi laut memiliki 232 jenis ikan dengan rata-rata 36.132

individual/hektar. Jenis ikan hias antara lain kepe-kepe (family Chaetodontide),

ikan serinding (family Apogonidae), ikan betok (family Pomacentride), ikan ekor

merah (family Caesiodidae). Jenis ikan untuk konsumsi antara lain ikan baronang

(Siganus sp.), ikan tenggiri (Sicomberomerus sp.), ikan ekor kuning (Caesio sp.),

ikan kerapu (family Serranidae) dan ikan tongkol (Eutynus sp.). Echinodermata

yang banyak dijumpai antara lain bintang laut, lili laut, teripang dan bulu babi.

Crustacea yang banyak dikonsumsi adalah kepiting, rajungan (Portunus sp.),

udang karang (Spiny lobster). Mollusca (binatang lunak) yang sering dijumpai

adalah Gastropoda.

Fauna perairan lain yang banyak hidup di TNKpS adalah karang. Secara

umum ekosistem terumbu karang dapat dijumpai di sekitar pulau dengan

kedalaman berkisar 0,5-20 m. Gugusan terumbu karang yang didominasi oleh

karang keras (hard coral) dan ada beberapa bagian yang ditumbuhi oleh karang

lunak (soft coral). Tipe terumbu karang merupakan terumbu karang tepi (fringing

Page 43: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

28

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

reef) dengan hamparan terumbu yang mengelilingi pulau-pulau di sekitarnya.

Menurut Sukmara dkk (2001), terumbu karang tepi (fringing reef) terdapat di

sepanjang pantai yang mempunyai kedalaman tidak lebih dari 40 m dan berada di

tepi pantai yang jaraknya kurang dari 100 m kearah laut.

4.1.7 Sarana dan Prasarana Pulau Pramuka (SPTN III)

Kondisi sarana dan prasarana Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu

(BTNKpS) setiap tahun dilaporkan dalam bentuk data Inventaris Kekayaan Milik

Negara (IKMN) sebagai bentuk kewajiban yang tertuang di dalam Tugas Pokok

dan Fungsi BTNKpS. Data yang dilaporkan meliputi jumlah, kondisi, nilai

perolehan dan jumlah barang nilai perolehan satu tahun terakhir. Laporan ini juga

menggambarkan nilai investasi dari asset pemerintah dalam organisasi BTNKpS.

Kebutuhan minimal sarana dan prasarana untuk pengelolaan TNKpS telah

terpenuhi tetapi masih perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Prasarana

Seksi Pengelolaan Taman Nasional III yaitu:

A. Kantor

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu Seksi Pengelolaan III memiliki 3

bangunan kantor, yaitu satu kantor pusat SPTN III di Pulau Pramuka untuk

keperluan administrasi, satu kantor resort di Pulau Kotok dan satu Kantor di Pulau

Panggang.

B. Mess

Mess digunakan sebagai fasilitas untuk tempat tinggal pegawai Balai

Taman Nasional Kepulauan Seribu yang rata-rata berasal dari luar pulau dan

untuk tamu yang ingin sekedar berkunjung atau untuk mahasiswa yang ingin

Page 44: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

29

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

melakukan kegiatan PKL dan penelitian. Mess tersebut meliputi 4 mess, 2 resort

untu pegawai dan 2 wisma tamu.

C. Perpustakaan Perpustakaan

Perpustakaan yang berfungsi sebagai ruang baca. Koleksi buku yang

terdapat di perpustakaan meliputi proposal dan laporan Praktek Kerja Lapang,

laporan penelitian atau skripsi, dan laporan tahunan BTNKpS seksi III.

Perpustakaan terletak tepat diantara kantor pusat dan visitor center SPTN III

Pulau Pramuka.

D. Lain-lain Lain-lain

Prasarana pendukung lain yang terdapat di Seksi Pengelolaan Taman

Nasional III Pulau Pramuka adalah sebuah mushollah untuk ibadah, sebuah dive

shop untuk menyimpan tabung SCUBA, sebuah ruangan penyimpanan peralatan

diving, sebuah gudang untuk menyimpan barang-barang yang sudah tak terpakai

dan sebuah visitor center sebagai pusat informasi.

4.2 Kegiatan Transplantasi Karang

4.2.1 Penentuan Lokasi

Langkah pertama untuk melakukan transplantasi karang yaitu penentuan

lokasi. Lokasi penanaman transplantasi karang dilakukan di zona pemukiman

yaitu di Pulau Pramuka. Di Pulau Pramuka sendiri penanaman transplantasi

karang dilakukan di tiga titik yaitu sebelah barat, barat laut dan utara (Gambar 6).

Pemilihan lokasi transplantasi terumbu karang ini juga didasarkan pada

kondisi terumbu karang di Pulau Pramuka yang kondisi terumbu karangnya tidak

terlalu baik, mengingat bahwa Pulau Pramuka merupakan salah satu pulau yang

Page 45: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

30

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

termasuk dalam Zona Pemukiman. Nugraha (2015) menyatakan bahwa dalam

transplantasi terumbu karang dilakukan pada lokasi dimana kondisi terumbu

karang tersebut dalam kategori buruk sehingga diharapkan akan terbentuk habitat

baru yang akan membantu memulihkan kondisi terumbu karang yang semakin

memburuk. Pemilihan lokasi kegiatan yang dipilih untuk pelaksanaan kegiatan

transplantasi karang dengan metode conblok berdasarkan kedalaman perairan

yang tidak terlalu dalam, dasar perairan stabil, dasar perairan cukup landai (˂30°),

salinitas yang baik, bebas dari arus yang kuat dan hempasan gelombang musim.

Perletakan karang yang ditransplantasi sebaiknya didekatkan disebelah karang

yang besar agar aman dari hempasan gelombang. Berikut adalah gambar peta

lokasi transplantasi terumbu karang.

Gambar 4.2. Peta lokasi penanaman karang di Pulau Pramuka

Page 46: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

31

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

4.2.2 Persiapan Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan transplantasi karang antara

lain tang potong, pisau, ember, cetok, alat snorkeling (snorkel, fin, masker) atau

alat menyelam SCUBA, substrat dari semen, semen dan pasir. Conblok sebagai

substrat terumbu karang dibuat dari bahan dasar semen dan pasir dengan

perbandingan 1:1 yang kemudian dicetak menjadi bentuk conblok piramid.

Pembuatan conblok dibuat dengan ukuran lebar 50cm x 70cm, tinggi 60cm

dengan ketebalan 7-10 cm dan menggunakan 12 batang besi sebagai rangka dari

conblok dengan ukuran yang berbeda. Fungsi dari besi untuk memperkokoh

konstruksi semen. Conblok keempat sisinya diberi pipa untuk meletakkan karang.

Gambar conblok dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3. Metode conblok di Pulau Pramuka (Dokumentasi pribadi, 2016)

Keterangan:

a. Pipa yang berfungsi untuk tempat perlekatan bibit karang

b. Lubang yang berfungsi tempat hidup ikan-ikan hias

60cm

70cm

50cm a

b

Page 47: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

32

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Tabel 4.1. Alat dan Fungsinya

4.2.3 Persiapan Bibit Karang

Bibit karang yang digunakan untuk kegiatan transplantasi berasal dari

kegiatan budidaya PERNITAS yang terdapat di Pulau Panggang (Gambar 4.4).

Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan di lokasi lain yang disebabkan

pengambilan bibit secara teratur. Bibit karang minimal memiliki tinggi 5 cm dan

maksimal 15 cm. Propagasi bibit karang menggunakan tang khusus, satu induk

hanya boleh dipotong satu kali agar tidak mengalami kerusakan karang. Bibit

karang yang ditransplantasi diambil dari lokasi yang berdekatan dengan lokasi

transplantasi dan lokasi pengambilan bibit di sekitar terumbu karang yang telah

rusak dengan kondisi terumbu karang yang masih baik (Firman, 2015). Hal ini

untuk mengantisipasi tingkat stress dari bibit itu sendiri. Pengangkutan bibit

karang dilakukan dengan hati-hati dan keseluruhan proses ini berada dalam air.

Proses pengangkutan bibit karang dari Pulau Panggang ke Pulau Pramuka yaitu

menggunakan perahu ojek, dimana bibit karang diletakkan di ember yang

berisikan air laut agar bibit karang tidak mati.

Alat Fungsi

Tang Potong memotong karang yang akan dijadikan

bibit

Cetok mencampur semen dengan pasir

Besi sebagai kerangka conblock

Alat snorkling sebagai alat bantu pernafasan

Pipa perlekatan dengan bibit karang

Ember untuk menampung bibit karang

Page 48: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

33

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Gambar 4.4. (a) Bibit karang (Dokumentasi pribadi, 2016)

4.2.4 Penanaman Karang

Kegiatan penanaman bibit karang pada conblok dilakukan dekat dengan

conblok pada kondisi air laut sedang surut. Sebelum melakukan transplantasi

karang perlu dilakukan aklimatisasi pada bibit yang bertujuan agar bibit karang

bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Selanjutnya bibit karang ini di

letakkan pada conblok yang ada dan diikatkan menggunakan kabel ties, tujuannya

agar pada saat bibit terkena gelombang atau arus yang kuat tidak akan terlepas

dari substrat tersebut. Proses transplantasi karang mulai dari pengambilan bibit

karang dari laut ke permukaan, hingga proses pelekatan bibit karang dengan

substrat tidak boleh terlalu lama karena dapat mengakibatkan karang stress atau

mati. Karang yang terlalu lama terkena udara akan mengalami stress dan

kemudian akan mengalami bleaching.

Jenis karang yang ditransplantasikan pada kesempatan kali ini hanya ada

empat jenis Acropora yang ditransplantasi dengan metode conblok. Jenis dari

genus ini meliputi A.millepora, A.carduus, A.tenuis, A.humilis. Keempat jenis

Acropora ini dapat dilihat pada gambar 4.5.

a

Page 49: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

34

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 4.5. Acropora carduus (a), Acropora millepora (b), Acropora humilis (c),

dan Acropora tenuis (d) (Sumber: Dokumentasi pribadi, 2016)

4.2.5 Pemeliharaan Transplantasi Terumbu Karang

Pemeliharaan perlu dilakukan untuk mengetahui proses adaptasi karang

yang telah ditransplantasi untuk bertahan hidup, sehingga dapat diketahui karang

tersebut stress atau tidak yang ditandai dengan adanya lendir pada karang

(Ketjulan,2013). Pemeliharaan terumbu karang ini bertujuan untuk menjaga

terumbu karang tetap dapat tumbuh optimal tidak terganggu oleh organisme lain

yang tumbuh sebagi parasit. Apabila parasit yang tumbuh di karang ini dibiarkan,

akan dapat menimbulkan kematian pada karang. Kegiatan pemeliharaan karang di

lokasi praktek kerja lapang meliputi pembersihan conblok transplantasi yang

Page 50: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

35

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

terdapat sedimen, alga dan lumut dengan cara menyikat bagian conblok dan

daerah yang terdapat di sekitar karangnya. Kegiatan pemeliharaan ini dilakukan

bersamaan dengan mengukur kualitas air.

Peraturan Dirjen PHKA SK 09 tahun 2008 tentang Pedoman Transplantasi

Karang Hias menjelaskan bahwa kebersihan karang dan lingkungannya harus

tetap terjaga untuk menekan angka kematian dan karang bebas dari organisme lain

yang menempel untuk mencegah agar biota lain yang tidak diperlukan tidak ikut

terambil.

4.2.6 Pengukuran Parameter Kualitas Air

Kualitas air merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dari

transplantasi karang. Kondisi kualitas perairan yang buruk akan berdampak buruk

bagi karang seperti warna karang memudar, pertumbuhan karang lambat dan

dapat menyebabkan kematian pada karang.

Suhu diperairan Pulau Pramuka berkisar anatar 28-30°C. Karang tumbuh

maksimal pada suhu 23-25°C tetapi karang masih dapat mentolerir suhu hingga

36-40°C (Supriharyono, 2000). Pada temperatur yang rendah mampu

mengakibatkan metabolisme karang terhambat (Supriharyono, 2002). Peningkatan

temperatur juga mengakibatkan karang merespon dengan meningkatkan

metabolisme yang juga akan berdampak pada meningkatnya laju pertumbuhan

karang. Namun apabila terlalu tinggi akan mengakibatkan kematian.

Salinitas mempengaruhi kehidupan hewan karang, baik untuk

kelangsungan hidup maupun pertumbuhannya. Menurut Santoso dan Kardono

(2008) menyatakan salinitas yang optimal untuk pertumbuhan hewan karang yaitu

Page 51: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

36

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

27-40 ppt. Sedangkan di Pulau Pramuka salinitasnya 30 ppt, dengan begitu karang

di Pulau Pramuka masih dalam pertumbuhan yang optimal.

Nilai keasaman perairan laut untuk pertumbuhan karang yang baik

berkisar antara 7,0-7,5 (Nybakken, 1988). Sedangkan pada perairan Pulau

Pramuka 7,29-8,31. Penurunan dan peningkatan nilai keasaman dapat disebabkan

pencemaran air laut oleh limbah industri atau limbah domestik. Perubahan sedikit

saja dari pH akan menimbulkan perubahan dan ketidakseimbangan kadar CO2

yang dapat membahayakan kehidupan biota laut (Rukminasari, 2014).

Kecerahan perairan merupakan ukuran untuk mengetahui daya tembus

cahaya matahari kedalam kolom perairan. Kecerahan perairan sangat ditentukan

oleh padatan tersuspensi dan intensitas cahaya yang masuk keperairan. Semakin

tinggi tingkat kecerahan suatu perairan, maka intensitas cahaya yang masuk juga

semakin baik (Ketjulan, 2013).

4.2.7 Pengamatan Pertumbuhan Karang

Dalam transplantasi terumbu karang tentunya diperlukan pengamatan atau

monitoring pertumbuhan terumbu karang. Hill dan Wilkinson (2004) menyatakan

terdapat tiga tahapan dalam memilih metode pengamatan/monitoring terumbu

karang sesuai dengan tujuan yaitu :

1. Menetapkan “kelompok metode” yang digunakan, misalnya transek,

kuadrat atau timed swim. Penetapan ini akan tergantung pada skala area

monitoring, tingkat ketelitian monitoring dan tipe habitat yang dimonitor.

Page 52: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

37

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

2. Menetapkan “protokol metode” yang digunakan, misalnya manta tow, LIT

(line intercept transect) atau foto kuadrat. Penetapan ini tergantung pada

tingkat keahlian tim monitoring, waktu dan biaya yang tersedia serta

ketepatan data yang ingin diperoleh.

3. Menetapkan ukuran metode yang akan digunakan, misalnya panjang

transek untuk LIT, ukuran kuadrat untuk metode kuadrat atau lamanya

waktu pada timed swim. Hal ini akan tergantung pada tipe habitat

terumbu yang akan dimonitor, ukuran area yang harus terwakili, ukuran

organisme yang diamati, dan tingkat ketepatan yang ingin diperoleh.

Sebagaimana dijelaskan sebelumya, skala monitoring sangat menentukan

metode pengamatan/monitoring yang digunakan serta resolusi data yang

diperoleh. Berkenaan dengan hal tersebut, Hill dan Wilkinson (2004)

mengilustrasikan tiga skala monitoring dan metode yang dapat digunakan, yaitu:

skala luas (broad-scale) melingkupi area yang besar/luas dengan resolusi yang

rendah, contohnya adalah pemakaian metode manta tow; skala sedang (medium-

scale) pada area sedang dengan resolusi lebih tinggi, contohnya adalah metode

line transects, dan; skala kecil (fine-scale) pada area yang sempit/kecil untuk

mendapatkan resolusi lebih tinggi.

Tetapi Pada kegiatan praktek kerja lapang yang dilakukan di Pulau Seribu

tidak dilakukan pengamatan atau monitoring terumbu karang secara langsung

dikarenakan cuaca yang kurang baik sehingga untuk mengetahui data

pertumbuhan karang tersebut menggunakan data sekunder atau data penelitian

yang sudah ada sebelumnya di Pulau Pramuka. Data sekunder pertumbuhan

Page 53: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

38

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

karang menggunakan data yang diambil dari hasil penelitian Tri Bagus

Pamungkas tahun 2009. Data pertumbuhan tersebut merupakan data pertumbuhan

dari karang Acropora formosa selama 4 minggu di kedalaman 4m (Lampiran 5).

Pertumbuhan karang diketahui bahwa rata-rata pertambahan tinggi karang

Acropora formosa, pada minggu pertama 6,9 cm; pada minggu kedua 7,1 cm;

pada minggu ketiga 7,4 cm dan pada minggu keempat 7,5 cm. Jenis karang ini

mengalami pertumbuhan ukuran tinggi yang baik. Hal tersebut karena dipengaruhi

karakteristik dari jenis karang tersebut, antara lain kecepatan tumbuh dari tiap

jenis dan tipe tumbuh karang tersebut. Secara umum keragaman pertumbuhan

berhubungan dengan adanya intensitas cahaya dan tersedianya bahan makanan

secara terus menerus. Pertumbuhan karang yang berbeda dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti umur, bentuk dan ukurannya.

Page 54: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Transplantasi terumbu karang dengan metode conblock meliputi pemilihan

lokasi transplantasi, persiapan transplantasi, perlekatan fragmen sampai

pemeliharaan karang.

Jenis karang yang ditransplantasikan dengan metode conblok adalah

Acropora millepora, Acropora carduus, Acropora tenuis dan Acropora

humilis.

5.2 Saran

Kegiatan transplantasi terumbu karang yang telah dilakukan perlu adanya

pengawasan hama dan kompetitor dengan cara membersihkan kotoran (sedimen,

alga dan lumut) yang mengganggu pertumbuhan karang. Kegiatan pemeliharaan

dan pemantauan terhadap terumbu karang ini sebaiknya dilakukan secara rutin,

setidaknya 2 kali dalam seminggu.

Page 55: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

DAFTAR PUSTAKA

Azwar. 1998. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. hal 146.

Clark, S.2002. Ch. 8. Coral Reefs, pp. 171-196, In: M.R. Perrow and A.J. Davy

(eds.) Handbook of Ecological Restoration. Volume 2. Restoration in

Practice. Cambridge University Press. Cambridge.

Dahuri, R .2003. Keanekragaman Hayati Laut. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta. hal. 29-33.

Edy, Estradivari, Yusri, S. 2009. Status Ekosistem Terumbu Karang di Taman

Nasional Kepulauan Seribu Tahun 2009. Jakarta: Yayasan Terumbu

Karang Indonesia (TERANGI).

Ghufron H. Kordi.K., M. 2010. Ekosistem Teumbu Karang. Jakarta: Rineka

Cipta.

Ketjulan, Romy. 2013. Kelangsungan Hidup Karang (Acropora Formosa) pada

Area yang Telah Mengalami Kerusakan di Perairan Pulau Hari. Fakultas

Perikanan Ilmu Kelautan. Universitas Haluoleo. Kendari.

Krupp, D.A. 2001. Coral Reefs. Biology 200. Lecture Notes and Study Guide.

Windward Community College.

Lindahl, U. 2003. Coral Reef Rehabilitation Through Transplantation of Staghorn

Corals : Effects of Artificial Stabilisation and Mechanical Damages. Coral

Reefs, 22 : 217-223.

Nybakken, J.W. 1988. BiologiLaut :Suatu Pendekatan Ekologi (alih bahasa dari

Marine Biology: An Ecologycal Approach,Oleh: M. Eidman,

Koesoebiono, D.G. Bengen, M.Hutomo, dan S. Sukardjo. PT Gramedia

Pustaka. Jakarta.

Pamungkas, Tri Bagus. 2009. Pertumbuhan Karang Pada Sistem Transplantasi

Rockpile Di Perairan Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. Skripsi. Fakultas

Pertanian Universitas Gadjah Mada.

Richmond, R.H. 2001. Reproduction and Recruitment in Corals: Critical Links in

the Persistence of Reefs. Dalam: Birkeland, C. (ed.) 2001. Life and Death

of Coral Reefs. Chapman & Hall, New York: 175-197.

Page 56: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

41

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Rukminasari, N. Nadiarti., dan A. Khaerul. 2014. Pengaruh Derajat Keasaman

(pH) Air Laut Terhadap Konsentrasi Kalsium dan Laju Pertumbuhan

Halimeda sp. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Unhas.

Sahri, D. dan J. Muktar. 2008. Terumbu Karang. SMK Sandakan. Sabah. 2 hal.

Sangadji, E. M. dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis

dalam Penelitian. Andi. Yogyakarta. hal. 171-172.

Santoso, A. D. dan Kardono. 2008. Teknologi Konservasi dan Rehabilitasi

Terumbu Karang. Peneliti di Pusat Teknologi Lingkungan. Badan

Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jakarta. 9 (3) : 121-226.

Soesilo, Indrayono dan Budiman. 2003. Laut Indonesia Teknologi dan

Pemanfaatannya. Lembaga dan Studi Pembangunan Indonesia (LISPI).

Jakarta. Hal 8-21.

Subekti, Sri. Et al. 2014. Buku Ajar Avertebrata Air Edisi Revisi 2. Surabaya:

Global Persada Press.

Suharsono. 2008. Jenis-jenis Karang Indonesia. LIPI Press, anggota Ikapi. Jakarta.

Suparmoko. 1999. Metode Penelitian Praktis Edisi 4. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Supriharyono. 2000. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang. Jakarta :

Djambatan.

Suryabrata, S. 2011. Metedologi Penelitian. Rajawali Press. Jakarta. hal. 75-194.

Timotius, S. 2003. Karakteristik Biologi Karang. Makalah Trining Course, 7- 12

Juli 2003. Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi). hal 14.

Wijgerde, T. 2009. Coral Reproduction: part 1: Biology.

Yayasan Lanra Link Makassar. 2006. Pelatihan Ekologi Terumbu Karang. Proyek

Coremapfase II Kabupaten Selayar. Makassar. hal 8.

Page 57: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

42

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Lokasi Praktek Kerja Lapang

Page 58: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

43

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Lampiran 2. Peta Lokasi Penanaman Karang

Page 59: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

44

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Lampiran 3. Rekapitulasi Sebaran Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

No

Uraian

Tingkat Pendidikan

SD

Jumlah

S3 S2 Sarjana

Sarjana

Muda SLTA

SLTP

K NK K NK K NK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. PNS / CPNS

a. Struktural

- 2 - 1 - 1 - - - - 4

b. Fungsional

Umum - - 3 5 - 2 3 15 4 3 34

2. Pegawai

Fungsional

a. POLHUT

- - - - - - 3 34 - - 42

b. Penyuluh - - 1 - - - - - - - 2

c. PEH - - 3 - - - 2 1 - - 11

3.

Pegawai

Harian Proyek

a. Honorarium

- - - - - - - 2 - 2 4

b. Harian lepas

- - - - - - - 3 - 2 5

Page 60: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

45

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Lampiran 4. Sarana dan Prasarana Pulau Pramuka (SPTN III)

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

Page 61: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

46

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

(g) (h)

Keterangan:

a. Wisma Tamu

b. Mushola

c. Ruang Penyuluhan

d. Kantor di SPTN III

e. Perpustakaan

f. Mesh Pegawai

g. Dive Shop

h. Dapur

Page 62: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

47

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Lampiran 5. Kegiatan Transplantasi Karang dengan Metode Conblok

(a) (b)

(c) (d)

Keterangan:

a. Bibit Karang yang akan di transplantasi

b. Substrat conblok

c. Proses transplantasi karang

d. Selesai transplantasi

Page 63: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

48

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Lampiran 6. Pertumbuhan karang Acropora formosa

Keterangan:

T1 : Tinggi karang pada minggu pertama

T2 : Tinggi karang pada minggu kedua

T3 : Tinggi karang pada minggu ketiga

T4 : Tinggi karang pada minggi keempat : : Tinggi karang pada minggu keempat

Ulangan T1

(cm)

T2

(cm)

T3

(cm) T4 (cm)

1 9,2 9,5 9,8 9,8

2 6,4 6,7 6,9 7

3 4,6 4,6 5,2 5,3

4 7,1 7,3 7,6 7,7

5 7,6 7,6 7,8 8,1

6 6,8 6,8 7 7,2

7 3,4 3,9 4,5 4,8

8 7,2 7,6 8,2 8,2

9 9,1 9,1 9,3 9,3

10 8,2 8,4 8,5 8,5

Rata-rata 6,9 7,1 7,4 7,5

Page 64: ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGArepository.unair.ac.id/57487/2/PKL PK BP 121-16 Rah t.pdf · salinitas 27-40 ppt, pH 7-7.5, ... tentang Transplantasi Terumbu Karang menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

49

PRAKTEK KERJA LAPANG TRANSPLANTASI KARANG NINDITA AYU R

Lampiran 7. Parameter kualitas air selama 4 minggu

Parameter Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

Suhu (°C) 28 29 30 30

Salinitas 29 30 30 30

Ph 7 8 8 7