ada apa dengan radio rodja?

52
ADA APA DENGAN RADIO RODJA & RODJA TV? (Nasehat Syaikh Al-'Allaamah Sholeh Al-Fauzaan hafizohullah agar para dai ahlus sunnah bersatu) Akhir-akhir ini semakin marak dan tersebar dakwah sunnah di tanah air – dengan semata-mata karunia dan anugrah Allah-, terlebih-lebih dengan kemudahan menangkap siaran Radio Rodja dan RodjaTV di seantero tanah air. Kita hanya bisa memuji Allah atas segalanya…sama sekali tidak ada andil kita dalam tersebarnya dakwah Sunnah…semuanya dari Allah…lisan dan kata-kata tidak mampu untuk mengungkapkan kegembiraan di hati sebagian orang atas masuknya dakwah sunnah sampai di daerah-daerah terpencil. Bahkan beberapa waktu yang lalu saya mendengar kegembiraan salah seorang mahasiswa Universitas Islam Madinah yang berasal dari Sulawesi Utara, yang menceritakan bahwa masyarakat di kampung kelahirannya sangat jauh dari agama. Jika ia pulang kampung dan hendak sholat di masjid kampung, maka ia harus membersihkan terlebih dahulu mesjid yang kotor dan penuh dengan kotoran kambing-kambing yang masuk ke dalam masjid. Masjid ditinggalkan masyarakat. Diapun yang mengumandangkan adzan, lalu yang mengumandangkan iqomat, dan dia hanya bisa sholat sendirian tanpa jama'ah. Dialah sang muadzin, sang imam, dan sang makmum??!! Kepulangan terakhirnya di kampungnya membahwa kebahagiaan tersendiri, tatkala ia melihat masyarakat di kampungnya ternyata menonton RodjaTV… ternyata masjid mulai terisi menjadi bersaf-saf…sungguh kegembiraan yang sulit ia ungkapkan dengan kata-kata. Kisah-kisah yang seperti ini banyak, diantaranya kisah seorang preman yang bertaubat karena Rodja TV, silahkan lihat http://edukasi.kompasiana.com/2012/10/24/preman-yang-taubat-nasuha- karena-stasiun-tv-498065.html , demikian juga pengakuan seorang dai, Al- Ustadz Ja'far Sholeh hafizohullah yang menyebutkan bahwa bibinya mengenal sunnah karena radio rodja. Beliau berkata : "Rodja besar sekali manfaatnya, khususnya di jabotabek dan sekitarnya, menembus setiap lapisan dari tukang ojek sampe istri pejabat, bibi ana juga dapat hidayah melalui Rodja. Jazahumullahukhairan" (lihat : http://www.facebook.com/siregardiapari/posts/135740426439096 ). Demikian pula saya sendiri pernah bertemu dengan seorang bekas pemain sinetron yang sadar karena Radio rodja. Saya juga bertemu dengan seorang sutradara yanga sadar, bahkan saya juga mengenal bos para preman di

Upload: ilham-dp

Post on 23-Oct-2015

67 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Penjelasan tentang Radio Rodja

TRANSCRIPT

Page 1: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

ADA APA DENGAN RADIO RODJA & RODJA TV?(Nasehat Syaikh Al-'Allaamah Sholeh Al-Fauzaan hafizohullah agar para dai ahlus sunnah bersatu)

Akhir-akhir ini semakin marak dan tersebar dakwah sunnah di tanah air –dengan semata-mata karunia dan anugrah Allah-, terlebih-lebih dengan kemudahan menangkap siaran Radio Rodja dan RodjaTV di seantero tanah air. Kita hanya bisa memuji Allah atas segalanya…sama sekali tidak ada andil kita dalam tersebarnya dakwah Sunnah…semuanya dari Allah…lisan dan kata-kata tidak mampu untuk mengungkapkan kegembiraan di hati sebagian orang atas masuknya dakwah sunnah sampai di daerah-daerah terpencil. Bahkan beberapa waktu yang lalu saya mendengar kegembiraan salah seorang mahasiswa Universitas Islam Madinah yang berasal dari Sulawesi Utara, yang menceritakan bahwa masyarakat di kampung kelahirannya sangat jauh dari agama. Jika ia pulang kampung dan hendak sholat di masjid kampung, maka ia harus membersihkan terlebih dahulu mesjid yang kotor dan penuh dengan kotoran kambing-kambing yang masuk ke dalam masjid. Masjid ditinggalkan masyarakat. Diapun yang mengumandangkan adzan, lalu yang mengumandangkan iqomat, dan dia hanya bisa sholat sendirian tanpa jama'ah. Dialah sang muadzin, sang imam, dan sang makmum??!!

Kepulangan terakhirnya di kampungnya membahwa kebahagiaan tersendiri, tatkala ia melihat masyarakat di kampungnya ternyata menonton RodjaTV…ternyata masjid mulai terisi menjadi bersaf-saf…sungguh kegembiraan yang sulit ia ungkapkan dengan kata-kata.

Kisah-kisah yang seperti ini banyak, diantaranya kisah seorang preman yang bertaubat karena Rodja TV, silahkan lihat http://edukasi.kompasiana.com/2012/10/24/preman-yang-taubat-nasuha-karena-stasiun-tv-498065.html, demikian juga pengakuan seorang dai, Al-Ustadz Ja'far Sholeh hafizohullah yang menyebutkan bahwa bibinya mengenal sunnah karena radio rodja. Beliau berkata : "Rodja besar sekali manfaatnya, khususnya di jabotabek dan sekitarnya, menembus setiap lapisan dari tukang ojek sampe istri pejabat, bibi ana juga dapat hidayah melalui Rodja. Jazahumullahukhairan" (lihat : http://www.facebook.com/siregardiapari/posts/135740426439096). Demikian pula saya sendiri pernah bertemu dengan seorang bekas pemain sinetron yang sadar karena Radio rodja. Saya juga bertemu dengan seorang sutradara yanga sadar, bahkan saya juga mengenal bos para preman di salah satu daerah Jadebotabek yang sadar karena Radio Rodja, bahkan –alhamdulillah- sekarang menjadi donatur tetap dakwah. Seseorang tatkala mendengar kisah-kisah yang seperti ini… …maka ia hanya bisa meneteskan air mata kegembiraan.

Tentu…RodjaTV atau Radio rodja hanyalah sebab…Allahlah yang membuka hati-hati mereka....

Namun akhir-akhir ini pula mulai muncul pernyataan-pernyataan kebencian terhadap RodjaTV dan Radio Rodja…

Jikalau para ahlul bid'ah semakin menunjukkan ketidaksukaannya dan kebencian bahkan permusuhan mereka -dan apa yang tersimpan dalam hati-hati mereka mungkin lebih parah-, maka ini adalah hal yang biasa dalam medan dakwah.

Akan tetapi yang menyedihkan jika kebencian dan permusuhan tersebut muncul dari sebagian dai yang dikenal sebagai dai ahlus sunnah ??!!!

Bahkan para ahlul bid'ah dengan serta merta segera mengupload bantahan dan tahdziran para da'i ahlus sunnah terhadap Rodja TV, perkataan para dai tersebut dijadikan dalil dan hujjah oleh musuh-musuh

Page 2: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

sunnah !!!

Kita hanya bisa menarik nafas panjang dan mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi rooji'uun…sungguh suatu musibah.

Sebelum saya lanjutkan, demi Allah tulisan ini bukan semata-mata untuk membela radio dan tv rodja, tetapi membela apa yang di dakwahkan oleh radio dan tv rodja dan yang semisal dengannya, yaitu berupa ajakan kepada mentauhidkan Allah Ta’ala, mendekatkan dengan sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan menjauhkan kaum muslim dari kesyirikan dan bid’ah

Diantara alasan/hujjah para sahabat kita yang mentahdzir Radio/TV Rodja adalah :

PERTAMA : Alasan/hujjah yang menarik dan sepertinya meyakinkan, akan tetapi sesungguhnya merupakan dalil yang sangat aneh.

Dalil tersebut adalah bahwasanya Radiorodja itu jangan cuma bisa menyampaikan rojaa' (harapan) saja, akan tetapi harus diseimbangkan dengan khouf (rasa takut), karena dakwah dan Islam itu dibangun diatas roja' dan khouf. Silahkan dengar di

Ini tentunya dalil sangat lucu, bisa ditinjau dari dua perkara :

Pertama : Rodja itu artinya bukan artinya rojaa' (berharap) akan tetapi singkatan dari RadiO Dakwah ahlus sunnah wal JAmaa'ah. Karenanya saya berhusnudzon bahwa sang ustadz yang berfatwa tentang sesatnya Radiorodja dan bahwasanya para pengisi di Radiorodja adalah para ahlul bid'ah, sang ustadz tersebut sedang bercanda. Tapi anehnya juga ia menukil fatwanya ini dari seorang Syaikh di Madinah. Tentu hal ini sangat aneh luar biasa.

Kedua : Tentunya kaidah yang terkenal bahwasanya yang menjadi penilaian bukanlah nama akan tetapi hakekat sesuatu. Riba dinamakan bunga atau faidah, akan tetapi nama tersebut tidak merubah hakekatnya sebagai riba yang merupakan dosa besar.

Demikian pula halnya, jika memang Radio Rodja artinya adalah Radio "Harapan", maka tentunya kalau seseorang hendak menyesatkan radio ini maka ia harus mengetahui hakekat radio ini, apa yang didakwahkan oleh radio ini. Jangan hanya menilai dari namanya saja. Apakah Radiorodja hanya mendakwahkan rojaa' (harapan) saja???.

Jika penilaian hanya berdasarkan nama, maka semua lembaga/yayasan/pondok, dll yang namanya "Rojaa", atau "Rahmat", atau "Bisyaaroh" dan nama-nama yang sejenis ini, akan dikatakan lembaga murji'ah !!!

KEDUA : Larangan Dai Untuk Muncul Di TV, karena video hukumnya haram

          Permasalahan haram dan tidaknya video adalah permasalahan khilafiyah. Dan kita sekarang tidak sedang membahas tentang khilaf ulama tentang permasalahan ini. Akan tetapi barang siapa yang mengharamkan rekaman video maka silahkan dia tidak berdakwah melalui sarana televisi. Akan tetapi hendaknya dia sadar bahwasanya banyak para ulama yang telah meninggal ataupun yang masih hidup saat ini yang membolehkan berdakwah di televisi bahkan memotivasi hal ini.

Sebuah pertanyaan pernah ditujukan kepada Syaikh Bin Baaz rahimahullah:

كثير الله إلى الدعوة مجال في منها االستفادة صور فيها التي وبخاصة الحديثة اإلعالم وسائل من االستفادةهذا؟ عصرنا في مهما يعتبر الذي الموضوع هذا في رأي لكم فهل استخدامها من يتحرجون العلم أهل من

"Banyak dari ulama yang berat untuk memanfaatkan sarana-sarana komunikasi modern, khususnya yang ada video-video, bila dimanfaatkan untuk lahan-lahan dakwah kepada Allah. Lalu bagaimana pendapat Anda tentang permasalahan ini, yang di zaman kita sekarang ini dipandang penting?

Page 3: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

:الجواب

وهذا التلفاز في العلم نشر ومن التلفاز في المشاركة ألجل يكون الذي التصوير أجل من يتحرج من هناك نعمالعواقب في والنظر والبصيرة واإلدراك العلم من الناس الله أعطى ما بحسب .يختلف

الله عند ثوابه وله أجره فله الله رساالت ويبلغ التلفاز في ليعمل علمه أفق واتسع لذلك صدره الله شرح فمن Q معذورا يكون أن فنرجو لذلك صدره ينشرح ولم األمر عليه اشتبه .ومن

Benar, memang ada orang yang berat (memanfaatkan sarana-sarana tersebut), karena adanya rekaman video yang harus ada untuk partisipasi di televisi, dan menyebarkan ilmu dengan televisi. Hukum masalah ini akan berbeda (antara orang yang satu dengan yang lainnya), berdasarkan ilmu dan pandangan yang diberikan oleh Allah kepada masing-masing, serta pandangannya terhadap efek yang ditimbulkannya.

Barang siapa yang Allah lapangkan dadanya untuk ikut partisipasi, dan luas cakrawala ilmunya untuk berdakwah di televisi dan menyampaikan risalah-risalah Allah, maka baginya pahala dan ganjaran di sisi Allah. Namun bagi orang yang melihat perkara itu masih syubhat dan dadanya tidak lapang untuk berpartisipasi di televisi, maka kami harap ia mendapat udzur"

(Lihat kitab Liqoo'aatii ma'a as-Syaikhoini, karya Prof DR Abdullah bin Muhammad At-Thoyyaar, Terbitan Maktabah Ar-Rusyd, al-Qism al-Awwal, hal 80-81,  Liqoo ke 11, pertanyaan ke 3)

          Bahkan Syaikh Bin Baaz yang memotivasi untuk berdakwah di TV. Beliau pernah ditanya :

العصر؟ هذا في الله إلى بالدعوة للقيام لديكم الناجحة الطرق هي ما

"Apakah metode-metode yang berhasil -menurut Anda-, untuk menegakkan dakwah ke jalan Allah di zaman sekarang ini?"

Beliau –rahimahullah- menjawab :

. استعملت فإذا حدين ذو سالح وهي ناجحة ألنها اإلعالم، وسائل استعمال وأنفعها العصر هذا في الطرق أنجحطريق من وسلم عليه الله صلى الرسول به جاء ما إلى الناس وإرشاد الله إلى الدعوة في الوسائل هذه

حتى Q أيضا المسلمين غير به الله وينفع كانت، أينما األمة به الله ينفع كبير شيء فهذا والتلفاز والصحافة اإلذاعةواآلخرة الدنيا في النجاح طريق أنه ويعرفوا محاسنه ويعرفوا يعقلوه وحتى اإلسالم .يفهموا

"Metode yang paling berhasil dan paling bermanfaat adalah memanfaatkan sarana-sarana komunikasi, karena sarana-sarana tersebut sukses, dan ia adalah senjata yang memiliki dua mata. Jika sarana-sarana tersebut digunakan untuk berdakwah di jalan Allah dan untuk mengarahkan masyarakat kepada ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, baik melalui radio, koran-koran, dan televisi, maka ini merupakan perkara agung yang Allah jadikan bermanfaat bagi umat ini dimanapun mereka berada.

(Bahkan) ia akan memberi manfaat kepada orang-orang non muslim, untuk memahami Agama Islam, memikirkannya, mengetahui keindahan-keindahannya, dan bahwa Islam adalah jalan keselamatan di dunia dan akhirat.

ومن اإلذاعة، طريق من يستطيعون، ما بكل هذا في يساهموا أن المسلمين حكام وعلى الدعاة على والواجبوغير الجمعة في الخطابة طريق ومن المحافل، في الخطابة طريق ومن التلفاز طريق ومن الصحافة، طريق

تصل حتى المستعملة اللغات وبجميع الناس إلى بها الحق إيصال يمكن التي الطرق من ذلك وغير الجمعة،بلغاتهم العالم جميع إلى والنصيحة .الدعوة

Dan wajib bagi para da'i dan para penguasa kaum muslimin untuk berpartisipasi dalam hal ini dengan seluruh kemampuan mereka, baik melalui sarana radio, koran-koran, dan televisi, serta melalui ceramah-ceramah,  baik di acara-acara pertemuan,  khutbah jum'at, maupun ceramah di selain khutbah jum'at.

Page 4: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Demikian juga metode-metode lainnya yang dapat menyampaikan kebenaran kepada seluruh umat, dan dengan semua bahasa yang digunakan, agar dakwah dan nasehat bisa sampai ke seluruh dunia dengan bahasa-bahasa mereka"  (silahkan lihat : http://www.binbaz.org.sa/mat/1678)

Syeikh Muhammad Nashiruddin al Albani berkata :

الله أحاط التي النعم من كغيرها هذه والمسجل، الراديو مثل التلفزيون ألن حرام، أنه شك ال اليوم التلفزيون } { : واللسان، نعمة والشفتان نعمة والبصر نعمة فالسمع ، تحصوها ال الله نعمة تعدوا وإن قال كما عباده بها

فالراديو يستعملوها؛ أن الله أحب فيما يستعملوها لم ألنهم أصحابها على نقما تصبح النعم هذه من كثيرا ولكنلألمة النافعة الوجهة توجه حينما النعم؟ من تكون متى ولكن النعم من أعتبرها والمسجل .والتلفزيون

أشياء يعرض واحد بالمئة آخره، إلى محرمة، أغاني فجور، خالعة، فسق، وتسعون تسعة بالمئة اليوم التلفزيون . لألمة مفيدة علمية مناهج وتضع حقا مسلمة دولة توجد فحينما بالغالب، فالعبرة الناس بعض منه يستفيد قد

واجب : أقول بل جائز، التلفزيون أقول ال .حينئذ

Jawaban beliau, “Tidaklah diragukan bahwa hukum menonton televisi pada masa kini adalah haram. Televisi itu seperti radio dan tape recorder. Benda-benda ini dan yang lainnya adalah di antara limpahan nikmat Allah kepada para hamba-Nya.

Sebagaimana firman Allah yang artinya, “Dan jika kalian menghitung nikmat Allah niscaya kalian tidak bisa menghitungnya”

Pendengaran adalah nikmat Allah. Penglihatan juga merupakan nikmat. Dua bibir dan lidah juga nikmat. Akan tetapi, banyak dari berbagai nikmat yang menjadi sumber bencana bagi orang yang mendapatkan nikmat tersebut karena mereka tidak mempergunakan nikmat dalam perkara yang Allah inginkan.

Radio, televisi dan tape recorder adalah nikmat ketika dipergunakan untuk perkara yang mendatangkan nikmat bagi umat. Isi televisi pada masa kini 99 persen adalah kefasikan, pornografi atau porno aksi, kemaksiatan, nyanyian yang haram dan seterusnya.

Sedangkan hanya 1% saja dari tontonannya yang bisa diambil manfaatnya oleh sebagian orang. Sedangkan kaedah mengatakan bahwa nilai sesuatu itu berdasarkan unsur dominan dalam sesuatu tersebut.

Ketika ada negara Islam yang sesunggunnya lalu negara membuat program acara TV yang ilmiah dan bermanfaat bagi umat maka –pada saat itu- kami tidak hanya mengatakan bahwa hukum menonton TV adalah boleh bahkan akan kami katakan bahwa menonton TV hukumnya wajib" (Silahkan lihat : http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=37470)

Beliau rahimahullah juga berkata :

البيوت في إدخاله بجواز Q بأسا أرى فال Q شرعا الجائز إال فيه lخرجون ي ال التلفاز على القائمين أن  لو

"Kalau seandainya pengurus televisi tidak menayangkan kecuali program yang dibolehkan oleh syari'at maka aku memandang tidak mengapa untuk memasukan televisi di rumah-rumah" (Lihat kitab Al-Imam Al-Albaani, duruus wa mawaaqif wa 'ibar, karya DR Abdul Aziz As-Sadhaan, hal 108, Daar At-Tauhid, kitabnya bisa didownload di disini)

Para ulama kibar yang masih hidup sekarangpun banyak yang berdakwah melalui sarana televisi. Diantaranya adalah Mufti Kerajaan Arab Saudi, Syaikh Abdul Aziz Aalu Syaikh hafizohulloh, beliau berdakwah di TV, dan bisa di searching di youtube. (Diantaranya di http://www.youtube.com/watch?v=hzFWY7XGP-k),

Syaikh Al-'Allaamah Sholeh Al-Fauzaan hafizohulloh, beliau juga berdakwah di TV, diantaranya silahkan lihat di

http://www.youtube.com/watch?v=V2mQv_2HdgU, lihat juga https://www.youtube.com/watch?

Page 5: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

v=vyRVoc1nyRM, lihat juga https://www.youtube.com/watch?v=QQtswcNhEas, dan masih banyak lagi, silahkan searching di youtube)

 

KETIGA : Radio rodja atau Rodja TV dipegang oleh para dai At-Turootsi.

Dalam alasan ini, akan banyak pertanyaan yang timbul:

Apakah maksudnya

(1) para dai yang mengisi di radio rodja menerima bantuan dari Yayasan Ihyaa' At-Turoots??, atau maksudnya

(2) para dai At-Turoots berada di atas manhaj Ihyaa At-Turoots?, ataukah maksudnya

(3) para dai tersebut tidak menyatakan bahwa yayasan Ihyaa At-Turoots sebagai yayasan bid'ah?, ataukah maksudnya

(4) para dai tersebut tidak membid'ahkan orang-orang yang menerima bantuan dari yayasan Ihyaa At-Turoots??

Permasalahan mengenai Ihyaa At-Turoots telah saya bahas dengan panjang lebar, diantara perkataan saya ((…Demikian juga tatkala kita menghadapi permasalahan mengambil dana dari yayasan Ihyaa At-Turoots. Karena inilah yang menjadi permasalahan utama, bukan masalah apakah yayasan Ihyaa At-Turoots ini hizbi atau tidak, karena mayoritas yang ditahdziir dan dikatakan sururi adalah orang-orang yang tidak mengambil dana sama sekali, akan tetapi kena getahnya terseret arus tahdzir gaya MLM, yaitu barang siapa yang tidak mentahdziir si fulan maka dia juga sururi??!!. Jika kita sepakat bahwasanya Ihyaa At-Turoots adalah yayasan hizbi maka apakah yang mengambil dana otomatis menjadi sururi?,inilah permasalahannya.!!. lantas apakah orang yang tidak mengambil dana akan tetapi tidak mentahdzir orang yang mengambil dana juga dihukumi dengan hukum yang sama yaitu sururi??!! Inilah permasalahan kita, tahdzir gaya MLM yang telah dilakukan oleh saudara-saudara kita…)) silahkan baca kembali (Salah Kaprah Tentang Hajr (Boikot) Terhadap Ahlul Bid'ah (Seri 6): Tahdziir dan Tabdii' Berantai Ala MLM (Awas Sururi!!))

Saya juga telah berkata ((Diantara mereka ada yang memvonis saudaranya Sururi, namun tatkala ditanya apakah yang dimaksud dengan Sururiyyah? Bagaimana ciri-cirinya? Maka ia terdiam seribu bahasa; atau ia berkata, “Pokoknya ia adalah Sururi sebagaimana kata ustadz Fulan….” Subhanallah, apakah demikian sikap seorang Ahlus Sunnah dalam membid’ahkan saudaranya tanpa dalil dan bayyinah? Hanya dengan taqlid buta? Bukankah kita mengenal manhaj Salaf karena lari dari taqlid? Lantas kenapa tatkala kita mengenal manhaj Salaf justru mempraktekan taqlid buta? Kalau taqlid dalam perkara hukum yang berkaitan dengan diri sendiri maka perkaranya masih ringan, namun taqlid dalam memvonis dan men-tabdi' orang lain, sementara terdapat hukum-hukum yang berat yang dibangun di balik vonis tersebut, maka perkaranya adalah besar. Apakah yang akan ia katakan di Akhirat kelak jika dimintai pertanggung jawaban oleh Allah? Bagaimana mungkin seseorang memvonis orang lain dengan perkataan yang ia sendiri tidak paham maknanya? Pantaskah seseorang mengatakan orang lain sebagai musyrik jika ia sendiri tidak memahami makna syirik? Pantaskah seseorang mengatakan saudaranya ahli bid'ah, sementara ia sendiri tidak paham makna bid’ah? Dikhawatirkan justru dialah yang merupakan ahli bid'ah dengan pembid'ahan ngawur yang dilakukannya. Pantaskah seseorang mengatakan saudaranya Sururi, padahal ia tidak paham makna Sururiyyah? Jangan-jangan ia sendiri yang terjatuh dalam praktek Sururiyyah sedangkan ia tidak menyadarinya. Yang sangat disesalkan demikianlah kenyataannya, ternyata sebagian mereka justru terjatuh dalam praktek Sururiyyah, seperti melakukan demonstrasi –yang mereka namakan "menampakkan kekuatan", tetapi substansinya sama saja-, mencela pemerintah di hadapan khalayak, dan lain-lain yang merupakan ciri-ciri Sururiyyah.)), silahkan baca di

Page 6: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

(Muwaazanah… Suatu Yang Merupakan Keharusan…? Iya, Dalam Menghukumi Seseorang Bukan Dalam Mentahdzir !!)          Yang menyedihkan adalah sebagian mereka tidak malu-malu untuk berdusta, diantara tuduhan yang tersebar tentang radio rodja dan para dainya :-         Radio rodja dibiyai oleh hizbiyun.-         Radio rodja dibiyai oleh yayasan Ihyaa At-Turoots-         Para dai di Radio rodja setiap bulannya menerima gaji dari luar negeri

Sungguh tuduhan-tuduhan tanpa bukti….kedustaan yang sangat memalukan yang muncul dari sebagian saudara-saudara kita. Sebagian saudara-saudara kita yang mulia dengan mudahnya menjatuhkan Radio rodja dengan perkataan yang singkat tapi sangat pedas.Diantaranya perkataan al-Ustadz Al-Faadil Dzulqornain hafizohulloh. Tentunya kami sangatlah gembira tatkala melihat perubahan Al-Ustadz Dzulqornain semenjak kepulangan beliau dari Arab Saudi, setelah menimba ilmu dari Al-'Allaamah Syaikh Sholeh Al-Fauzan, dimana al-Ustadz lebih banyak menjauh dari permasalahan-permasalahan tahdzir-tahdziran. Akan tetapi akhir-akhir ini –yang sangat menyedihkan- yaitu kami dikagetkan dengan pernyataan-pernyataan beliau yang cukup keras. Entah apa sebab yang menjadikan beliau hafizohulloh keras kembali?

Berikut pertanyaan yang ditujukan kepada beliau dan jawaban beliau hafizohulloh.

Tanya:Bolehkah kita mendengarkan Radio atau melihat TV Rodja, yang mana mereka berdakwah mirip atau sama dengan Ahlussunnah??Jawab:"Saya tidak menasehatkan mendengarkan atau melihat TV Rodja, karena adanya orang-orang didalam radio ini, sebagian manhajnya tidak benar, dan sebagiannya tidak jelas, dan Alhamdulillah fasilitas untuk belajar agama sudah sangat banyak dimasa ini"

Silahkan dengar file suaranya di

Tentunya kita ingin mengetahui perincian dari sang ustadz,

Pertama : Siapa saja dai-dai yang menyimpang tersebut dan apa saja penyimpangan mereka?

Kedua : Siapa saja dai-dai yang tidak jelas manhajnya, dan apakah sebab ketidak jelasannya?

Sang al-Ustadz al-Faadhil Hafizohulloh juga berfatwa tentang Yayasan Ihyaa At-Turoots. Berikut pertanyaan dan jawaban :

Tanya:Ustadz ana punya majalah yang di kelola oleh dai-dai ihya At-Turats, tapi dalam masalah ekonomi saja. Bolehkah mengambil ilmu ekonomi dari mereka?

Jawab:"Ini Masalah mengambil ilmu dari ahlul Bid'ah atau orang-orang yang mendukung  at-Turats, berada diatas pemikiran mereka, ini adalah dai-dai yang tidak berjalan diatas jalan Sunnah, maka tidak boleh seorang mengambil dari ilmu Sunnah dalam bidang apapun dari orang-orang yang tidak berada diatas sunnah, Bukan berartinya seluruh yang disebut ahlul Bid'ah itu pasti salah, tidak, tapi para Ulama Sepakat untuk memboikot ahlul bid'ah dan tidak menganjurkan manusia belajar, sebab mungkin saja ada hal-hal yang mereka masukkan disela-sela pembahasan mereka yang lain dianggap bagus.

Page 7: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Kemudian dari sisi yang kedua mengenai masalah ilmu ekonomi sekarang, semua orang ingin bicara masalah ekonomi, semuanya ngambil dari para ulama ahlussunnah, ngapain ngambil dari orang-orang yang bermasalah, ilmu apa saja ada dari kalangan para ulama ahlussunnah, ada diterangkan dan tidak perlu seseorang menjatuhkan dirinya kedalam bahaya"

Majalah yang dimaksud oleh penanya tentunya majalah yang sudah tersohor, yaitu majalah "Pengusaha Muslim". Apakah majalah tersebut dikelola oleh para dai Ihyaa At-Turoots??, tentunya ini sebuah kebohongan nyata di siang bolong. Majalah ini sama sekali tidak dibantu oleh yayasan Ihyaa At-Turoots, bahkan dibiayai oleh seorang sahabat saya, seorang pengusaha, yang tentu ia tidak ingin disebutkan namanya di sini. –semoga Allah menjaga keikhlasannya-

Sebuah pertanyaan pantas untuk diajukan kepada sang al-Ustadz al-Faadhil, bahwa para penyaji materi di majalah ini adalah para ahul bid'ah??, dimanakah letak bid'ah mereka??, sungguh berbahayakah menimba ilmu dari mereka??

Bukankah al-Ustadz Al-Fadil Dzulqornain hafizohulloh juga mengajarkan buku ahlul bid'ah?. Beliau telah mengajarkan buku al-waroqoot karya  Imamul Haramain Abul Ma’ali Al Juwaini. Padahal kita tahu bersama bahwasanya Al-Juwaini adalah salah seorang ulama besar madzhab Asyaa'iroh !!!

(lihat di http://aboeshafiyyah.wordpress.com/2012/11/21/rekaman-kitab-al-qawaidul-kulliyyah-dan-kitab-al-waraqat-al-ustadz-dzulqarnain/)

Untuk menjawab fatwa al-Ustadz al-Faadil hafizohulloh maka cukup saya menukil fatwa dari guru beliau Al-'Allamah Asy-Syaikh Sholeh Al-Fauzaan hafizohulloh (anggota Kibar Ulama/Ulama Besar Arab saudi dan juga anggota al-Lajnah ad-Daimah/dewan komite fatwa Arab Saudi), yang kebetulan saya bersama teman saya Doktor Hasan Ali dari Somalia sempat mengunjungi beliau di Daarul Iftaa' pada hari Senin 4 Februari 2013.

Berikut Transkrip tanya jawab antara kami dan Syaikh hafizohulloh:

Fatwa Syaikh Sholeh Al-Fauzaan hafizohulloh

- - : والسنة بالكتاب باالعتصام تسمت جماعة الصومال البلد في هناك شيخنا عندنا المشكلة حسن الدكتورلكن والتوحيد العقيدة ينشرون اإلمام جامعة من وبعضهم اإلسالمية، الجامعة طالب من عليها والقائمون

. الجماعات هذه ضد نحن يقولون آخرى جماعة المقابل وفي وكذا لجماعتهم التعصب Q أحيانا منهم يحصلمعهم تتعاملون لماذا نحن ويبدعوننا بل ويبدعونهم عليهم ويشددون !!!والحزبيات

Penanya (DR Hasan Somali) : "Syaikhuna, yang menjadi permasalahan pada kami, adalah di negeri kami -Somalia- ada sebuah jama'ah yang bernama 'Jamaa'ah Al-I'tishoom bil Kitaab was Sunnah'. Yang menjalankan jama'ah tersebut adalah para mahasiswa lulusan Universitas Islam Madinah, dan sebagiannya lagi lulusan Universitas Al-Imaam Muhammad bin Su'ud.

Jama'ah ini menyebarkan Sunnah dan Tauhid, hanya saja terkadang timbul dari mereka fanatik terhadap jama'ahnya. Selain mereka ada jama'ah lain yang mengatakan bahwa kami berlawanan dengan jama'ah-jama'ah dan kelompok-kelompok ini, mereka bersikap keras terhadap jama'ah (yang pertama) dan membid'ahkan mereka, bahkan mereka membid'ah kami, kenapa?, karena kami bermu'amalah dengan mereka (yakni 'Jamaa'ah Al-I'tishoom bil Kitaab was Sunnah')"

: المسلمين بين اآلفة وهذه الشيخ قال

Syaikh Soleh al-Fauzaan berkata : "Ini adalah penyakit yang ada diantara kaum muslimin"

: الساحة؟ إلى نزلنا إذا العلم كطالب نحن موقفنا فما حسن .الدكتور . كل: على nهlمnا، oن nي ب pحlوا صoل

n فnأ lوا nل nت اقoت nينp oمlْؤoمpن ال nنpم pانn pفnت طnائ oنp وnإ المسلمين بين اإلصالح هو الموقف الشيخ

Page 8: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

, على خلونا نجتمع، خلونا اآلن متفق وعدونا االختالف يعني فلماذا واحد هدفنا وكلنا مسلمون كلنا نحن اإلصالح،والسنة .الكتاب

Hasan : "Bagaimana sebaiknya sikap kami -sebagai penuntut ilmu-, jika kami terjun ke medan dakwah?

Syaikh berkata : "Sikap kalian adalah ishlaah (mendamaikan) diantara Kaum Muslimin. Allah berfirman (yang artinya):

"Jika ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang, hendaklah kamu damaikan antara keduanya". (QS Al-Hujuroot : 9)

Bagaimanapun juga (pilih jalan) perdamaian, kita semua adalah muslim, kita semua tujuannya sama, lantas mengapa kita berselisih? Sementara musuh-musuh kita sekarang bersatu?, Hendaknya kita bersatu, hendaknya kita di atas al-Qur'an dan as-Sunnah !!

, - - : : تأسيس جماعة Q مثال إنشاء يجوز هل الوحيد اآلن االختالف بس والسنة الكتاب يقولون هم حسن الدكتورهذا؟ يجوز هل بهذا يهتم حاكم أو دولة هناك ليس أنه بما والسنة الكتاب إلى تدعوا مثال جماعة

, بين: . باالصالح اسعوا العدو يفرح الذي هو واالنقسام التخاذل ترى قلت، ما مثل ولكن االستطاعة حسب الشيخمسلمون، نحن يقولون الذين المسلمين بين يكون  المسلمين، وتعاونوا واحدة، جماعة خلوكم بينكم أصلحوا

بلدكم في دورا الله شاء إن .لكم

Hasan : "Mereka (Jama'ah al-I'tishoom) juga berpegang dengan Qur'an dan Sunnah, hanya saja satu-satunya perselisihan yang ada sekarang adalah "Apakah boleh mendirikan -misalnya- sebuah jama'ah yang menyeru kepada Qur'an dan Sunnah? Karena negara atau penguasa tidak memperhatikan urusan ini, apakah boleh (mendirikan jama'ah)?

Syaikh menjawab : "Itu sesuai kemampuan. Yang jelas sebagaimana yang aku katakan, kamu melihat sendiri adanya sikap saling meninggalkan dan berpecah belah, itulah yang membuat musuh gembira. Berusahalah untuk mendamaikan Kaum Muslimin, yakni mereka yang mengatakan kami muslim. Hendaknya kalian menjadi jama'ah yang satu, saling bekerja samalah kalian! Insyaa Allah hal ini akan menjadikan kalian bermanfaat bagi negeri kalian".

: جماعة؟ أسسوا كونهم بيدع هل شيخ يا الجماعة هذه مثل حسن الدكتور

( المسلمين،: ( بين يصلح ما هذا التفسيق وال التبديع يصلح ما والله واضحة غير كلمة لهم بينوا لهم بينوا الشيخ , وإياه نحن نتعاون أخونا أنه يمنع ما خطأ عنده أو قصور عنده بعضنا كان وإن مسلمون .كلنا

Hasan : "Ya Syaikh, apakah Jama'ah seperti ini bisa dikatakan jama'ah bid'ah, karena telah mendirikan jama'ah?"

Syaikh berkata: "Jelaskan kepada mereka… Jelaskan kepada mereka… (kalimat tidak jelas)… Demi Allah, sikap tabdi' (membid'ahkan), dan tafsiiq (memfasikkan), tidaklah pantas dilakukan diantara Kaum Muslimin. Kita semua kaum muslimin, meskipun ada diantara kita yang memiliki kekurangan, atau memiliki kesalahan, maka itu tidak menghalanginya untuk tetap menjadi saudara kita, kita bisa bekerja sama dengan dia"

: الله؟ إلى الدعوة في معهم نتعامل أن يجوز هل حسن الدكتور

!! ؟: مسلمين هم ما الشيخ

: والطحاوية العقيدة وكتب تيمية وابن عبدالوهاب بن محمد الشيخ عن ينقلون بل مسلمين حسن الدكتور.والواسطية

الحق: يقبل الخير، يقبل المسلم لله الحمد مسلمون .الشيخ

Page 9: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Hasan : "Bolehkan kita bekerja sama dengan mereka ('Jamaa'ah Al-I'tishoom bil Kitaab was Sunnah') dalam rangka berdakwah di jalan Allah?"

Syaikh berkata: "Apakah mereka muslim?"

Hasan : "Mereka muslim, bahkan mereka biasa menukil dari Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab dan Ibnu Taimiiyah, begitu pula dari buku-buku aqidah, seperti At-Thohawiyah dan Al-Washithiyah"

Syaikh berkata : "Alhamdulillah mereka muslim, dan seorang muslim itu menerima kebaikan dan menerima kebenaran"

يشارك : ،Q تقريبا السنة قبل السنة، على تلفيزيونية قناتان اآلن عندنا لله الحمد بإندونيسيا، يتعلق سْؤال السائلمرتين األسبوع كل فيها يلقي البدر، العباد الشيخ شيخي عبدالرزاق الشيخ فيها

إندونيسيا؟ : إلى يروح الشيخ

مائة : تقريبا اجتمع األولى، المرة في له مترجما وكنت مرتين، إندونيسيا إلى ذهب الرزاق عبد الشيخ السائلأدوار، خمسة له المسجد هذا في تجمع أكبر وهذا ألف، وثالثين مائة Q تقريبا الثانية وللمرة الحاضرين، من ألف

فتاواكم Q مثال أيضا وترجمنا كبير، دور لها والقناة لله، الحمد السنة يعرفون اآلن الناس وأن الكثرة، على يدلالله رحمهم العثيمين والشيخ باز ابن الشيخ .وفتاوى

Penanya (Firanda) : Pertanyaan berkaitan dengan Indonesia, Alhamdulillah sekarang kami memiliki dua stasiun televisi yang berada di atas Sunnah, sudah sekitar setahunan. Syaikh Abdur Rozzaq Al-Abbad Al-Badr -guru saya- juga berpartisipasi dalam stasiun televisi tersebut, dan memberi pengajian setiap pekan 2 kali.

Syaikh : Apakah syaikh Abdur Rozzaq selalu pergi ke Indonesia?

Firanda : Syaikh Abdur Rozzaq sudah dua kali pergi ke Indonesia, dan saya yang menjadi penerjemahnya saat kepergiannya yang pertama, dan yang hadir saat itu sekitar 100 ribu orang. Sedang pada kepergian beliau yang ke dua,  ada sekitar 130 ribu orang yang hadir. Dan ini merupakan perkumpulan terbesar di mesjid ini, mesjid ini punya 5 lantai. Ini adalah jumlah yang banyak, yang menunjukkan bahwa masyarakat sekarang mengenal sunnah, Alhamdulillah. Dan stasiun TV ini punya andil yang besar (dalam dakwah ini), kami terjemahkan fatwa-fatwa Anda, fatwa Syaikh Bin Baaz, dan fatwa Syaikh Utsaimin –rahimahumulloh-.

القناة من يحذر بعضهم قسمين، إلى ينقسم مكان كل في حصل كما اإلخوة أن تعرف عندنا اإلشكال ولكن

هذه : مصيبة الشيخ

فيه : قلنا أن مع القناة، في يخرجون الذين الدعاة في يتكلم من وفيه القناة، نفس في يتكلم من فيه السائلأحيانا يشارك أيضا الرحيلي إبراهيم والشيخ الرزاق عبد الشيخ

عامر؟ : بن إبراهيم الشيخ

. الشيخ : طالبك من بأنه مشهور وهو القناة في يتكلم إخواننا من واحد المشكلة، يشارك أحيانا نعم، السائل

هو؟ : من الشيخ

القرنين : ذو اسمه هو السائل

معروف : الشيخ

علم : عنده الله شاء ما رجل وهو السائل

Page 10: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

طيب : رجل الشيخ

Akan tetapi yang menjadi permasalahan pada kami -sebagaimana Anda tahu-; bahwasanya ikhwan sekalian -sebagaimana terjadi di seluruh tempat- terpecah menjadi dua, dan sebagian mereka memperingatkan (masyarakat) dari bahaya Stasiun TV tersebut.

Syaikh : Ini merupakan musibah.

Firanda : Ada yang menjelekan stasiun TV tersebut, dan ada yang membicarakan (mentahdzir) para dai yang muncul di stasiun TV tersebut, padahal sebagaimana yang kami katakan, dalam stasiun tersebut ikut serta Syaikh Abdur Rozzaq, dan sesekali juga Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili.

Syaikh : Ibrahim bin 'Aamir?

Firanda : benar, sesekali beliau berpartisipasi (mengisi pengajian-pen). Yang jadi permasalahan, salah seorang dari saudara-saudara kami yang membicarakan (mentahdzir) stasiun TV tersebut, adalah orang yang terkenal sebagai murid Anda.

Syaikh : Siapa dia?

Firanda : Namanya Dzul Qornain.

Syaikh : Ma'ruuf (saya mengenalnya)

Firanda : Ia adalah seorang yang memiliki ilmu -masyaAllah-.

Syaikh : Ia seorang yang baik.

. من : نأخذ ما جمعية أي من الدعم نأخذ ما اآلن نحن القناة مشاهدة من ويحذر القناة في يتكلم لكنه السائلإندونيسيا من المحسنين السعودية، من نأخذ وال التراث، إحياء جمعية

شوي : متشدد أنه تقول كما كان وإن طيب رجل هو القرنين، ذي مع تعاونوا الشيخ

منه : نحذر ما نحن السائل

القناة : : وتأسيس القنوات؟ في الداعية خروج مثال يجوز هل المسالة معه، ليست القضية حسن الدكتوراإلسالم؟ تنشر اإلسالمية

غيرها : وسيلة معنا ما الشيخ

منها : يستفاد حسن

منها : يستفاد نعم، أي الشيخ

هذا : بزميلنا نفعل ما الشيخ، هذا، مثل السائل

وتألفوا : واستصلحوا أصلحوه الشيخ

: Q مثال الموضوع في صالح الشيخ يكلم له بينوا حسن

عليه : أرد وأنا لي يكتب لي يكتب الشيخ

Firanda : "Akan tetapi ia (Dzulqornain) membicarakan tentang (keburukan) Stasiun TV tersebut, dan memperingatkan masyarakat dari menonton stasiun TV tersebut.

Page 11: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Kami sekarang tidak mengambil bantuan dari yayasan manapun, kami tidak mengambil bantuan dari Yayasan Ihyaa Ut Turoots, dan kami pun tidak mengambil bantuan dari Arab Saudi, para donaturnya dari Indonesia"

Syaikh : "Bekerja-samalah dengan Dzulqornan, ia adalah orang yang baik, meskipun dia agak keras -sebagaimana kau katakan- "

Firanda : "Kami tidak mentahdzirnya"

Hasan : Permasalahannya bukanlah tentang dia, akan tetapi bolehkah -misalnya- seorang dai berdakwah melalui stasiun-stasiun televisi? Bolehkan mendirikan Stasiun Televisi Islami yang menyebarkan Islam?

Syaikh : Kita tidak punya sarana yang lain

Hasan : Sarana televisi itu boleh dimanfaatkan?

Syaikh :  Iya, sarana televisi itu boleh dimanfaatkan.

Firanda : Ya Syeikh, pada kondisi demikian, apa yang harus kami lakukan terhadap sahabat kami ini (Dzulqornain)?

Syaikh : Berdamailah dengannya… Saling berdamailah dan saling bersatulah.

Hasan : Sampaikan kepada Dzulqornain, agar ia berbicara dengan Syaikh tentang permasalahan ini.

Syaikh : Hendaknya ia (Dzulqornain) menulis surat kepadaku, hendaknya ia menulis kepadaku, dan aku akan membalas suratnya.

التراث : إحياء جمعية مسالة اإلخوة، بين الخالف سبب اآلن إلى دائما التراث إحياء جمعية مسألة السائلبالكويت

فيها؟ : أيش بالكويت، الشيخ

. السائل : ياخذون ما غالبنا لكن الجمعية، من المساعدة أخذوا الجمعية، هذه مع تعاونوا قليل ناس فيه الجمعية ويبدعون الجمعية من يحذرون وأصحابه القرنين ذو المشكلة

جمعية؟ : أي الشيخ

بالكويت : التراث إحياء جمعية حسن

به : وانتفعوا مساعدته خذوا يساعدكم الذي الشيخ

يبدعون : أيضا الجمعية في يتكلمون ال الذين المشكلة السائل

الذي : الهدية، يقبل يقبل المقوقس، من قبل الكفار، من الهدايا قبل وسلم عليه الله صلى الرسول الشيخخذوا يعينكم

الدعوة : في ويوجهون وكذا سيشترطون سيقولون السائل

عليه : يقضى االنقسام قضية على يقضى تعاونوا، حال كل على الشيخ

يراسلك : القرنين ذو الشيخ أكلم يعني السائل

Page 12: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

نعم : أي الشيخ

فيك : يبارك الله السائل

Firanda : "Permasalahan Yayasan Ihyaa At-Turoots, selalu menjadi sebab khilaf diantara ikhwan hingga sekarang, (maksudku) permasalahan Yayasan Ihyaa At-Turoots yang di Kuwait"

Syaikh : Yang ada di Kuwait? Ada apa dengan yayasan tersebut?

Firanda : Ada sedikit orang yang bekerja sama dengan yayasan ini, mereka mengambil bantuan dari yayasan ini, akan tetapi mayoritas kami tidak mengambil bantuan. Yang menjadi permasalahan adalah Dzulqornain dan para sahabatnya mentahdzir yayasan itu dan membid'ahkannya.

Syaikh : Yayasan apa?

Hasan : Yayasan Ihyaa At-Turoots dari Kuwait

Syaikh : "Yang membantu kalian, ambillah bantuannya dan manfaatkan bantuan tersebut"

Firanda : Yang menjadi permasalahan; orang-orang yang tidak mentahdzir yayasan itu juga di-tabdi'

Syaikh : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menerima hadiah-hadiah dari orang-orang kafir, beliau menerima dari Raja Muqouqis, beliau menerima hadiah. Yang membantu kalian, maka ambillah (bantuannya)"

Firanda : Mereka akan berkata; "Yayasan akan memberi persyaratan… Akan ikut mengatur dakwah?"

Syaikh : "Bagaimanapun juga, hendaknya kalian saling bekerja sama, hilangkan perpecahan, hilangkanlah perpecahan"

Firanda : "Apa saya menyampaikan ke Syaikh Dzulqornain, agar mengirim surat kepada Anda?"

Syaikh : Iya

Firanda : Baarokallahu fiik"

(Demikian tanya jawab yang berlangsung antara kami dan al-'Allaamah Asy-Syaikh Sholeh Al-Fauzan hafizohulloh pada pagi hari senin tanggal 4 Februari 2013 di kantor kerja beliau di Daarul Iftaa')

Mengingat kedekatan Al-Ustadz Al-Fadil Dzulqornain dengan Asy-Syaikh Sholeh Al-Fauzan maka kami sangat berharap Al-Ustadz Al-Faadil Dzulqornain mau bertanya langsung kepada Asy-Syaikh Sholeh Fauzan perihal berikut ini :

-         Apakah Yayasan Ihyaa At-Turoots Al-Kuwaiti adalah yayasan hizbi dan yayasan mubtadi'ah?. Dan kalau Asy-Syaikh tidak mengetahui hakekat kesesatan Yayasan Ihyaa At-Turoots maka hendaknya Al-Ustadz Al-Fadil menjelaskan kepada beliau agar tidak ada tuduhan bahwasanya Asy-Syaikh berfatwa tanpa ilmu, memuji Ihyaa At-Turots karena Asy-Syaikh jahil tentang yayasan tersebut

-         Jika Ternyata Asy-Syaikh menyatakan yayasan tersebut adalah yayasan Ahlus Sunnah maka selesailah perkaranya, dan tidak perlu kita beranjak kepada pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Akan tetapi jika Asy-Syaikh menyatakan bahwa yayasan tersebut adalah yayasan bid'ah atau yayasan sururi, maka tolong tanyakan lagi apakah boleh menerima bantuan dari yayasan tersebut?. Atau apakah yang menerima bantuan dana dari yayasan tersebut otomatis menjadi ahlul bid'ah, menjadi sururi??

Page 13: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

-         Jika ternyata Asy-Syaikh membolehkan mengambil bantuan dana, maka selesailah perkaranya. Akan tetapi jika Asy-Syaikh mengharamkan mengambil bantuan dana dari yayasan dan menyatakan bahwa yang mengambil dana otomatis menjadi ahlul bid'ah, maka tanyakanlah kepada beliau apakah apakah yang tidak membid'ahkan yayasan juga otomatis menjadi sururi?, yang tidak membid'ahkan yang mengambil dana juga otomatis jadi sururi?

Tolong pertanyaan dan jawaban di transkrip secara lengkap, dan jangan jawabannya saja. Dan kami sangat menantikan hal ini, karena jangan sampai seperti sikap salah seorang dari sebagian antum yang telah bertanya panjang lebar kepada Asy-Syaikh al-'Utsaimin rahimahullah tentang hukum jihad di Ambon lantas pertanyaan dan fatwa Asy-Syaikh disembunyikan dan tidak disebarkan !!!

 

RENUNGAN….

Berikut ini beberapa renungan yang saya tujukan kepada saudara-saudaraku terkhususkan para kawan-kawan yang suka mentahdzir sesama ahlu sunnah hanya karena permasalahan ijtihadiyyah

PERTAMA : Renungkanlah kembali sikap-sikap keras antum selama ini. Ya ikhwati… apakah demikian manhaj yang diajarkan oleh para ulama salafiyin yang telah diakui oleh semua pihak. Dalam hal ini terutama Syaikh Bin Baaz, Syaikh al-Utsaimin, dan Syaikh Al-Albani rahimahullah???

Apakah dakwah mereka seperti cara dakwah kalian??, adakah ceramah-ceramah mereka dan buku-buku mereka seperti gaya ceramah antum saat ini??. Saya mengajak kita bersama untuk bersikap jujur…

Tidak mengapa jika antum menyelisihi metode dakwah mereka bertiga, tidak mengapa juga antum merasa dan meyakini bahwa manhaj yang antum jalani adalah manhaj yang terbenar…, akan tetapi harus diakui bahwasanya metode dakwah mereka ternyata berbeda dengan metode dakwah kalian

KEDUA : Semua orang tahu, bahwasanya "Gaya seorang guru bisa dilihat dari gaya murid-muridnya".

Ternyata yang ada, metode dakwah dari mayoritas murid-murid ketiga ulama besar tersebut, berbeda metode dakwah mereka dengan metode dakwah kalian. Bahkan antum menganggap banyak murid-murid senior ketiga para ulama tersebut adalah ahul bid'ah. Murid-murid senior Syaikh Al-Albani rahimahullah tidak selamat dari tahdziran dan lisan kalian…Terlebih lagi murid-murid syaikh Al-Utsaimin yang ada di kota al-Qosiim ??!!!

KETIGA : Saya juga ingin tahu, sebenarnya ulama/masyaikh salafy yang antum akui -sama diatas gaya dan metode antum dalam hal tahdzir dan tabdi'- yang ada di kerajaan Arab Saudi itu ada berapa?. Coba kita hitung…, (1) Syaikh Robii' Al-Madkholi, (2) Syaikh Muhammad bin Haadi Al-Madkholi, (3) Syaikh Ubaid Al-Jaabiri, (4) Syaikh Abdullah Al-Bukhari, (5) Syaikh Ahmad Bazmuul….hafizohumulloh

Apakah masih ada para ulama atau masyaikh yang lain??, kalau ada berapakah jumlah mereka??, saya berbicara tentang masyaikh yang ma'ruf dan tersohor di Kerajaan Arab Saudi. Meskipun Asy-Syaikh Abdullah al-Bukhari dan Asy-Syaikh Ahmad Bazmuul tidak ma'ruf, akan tetapi tetap saya masukan karena keduanya dijadikan rujukan oleh kalian.

Nah sekarang apakah anggota kibar ulamaa, dan juga anggota lajnah daimah yang lainnya juga adalah salafy menurut kalian? Semanhaj dengan manhaj kalian?, saya ingin kejujuran antum!!!. Syaikh salafy yang ada di Riyadh ada berapa sih??

Apakah hanya syaikh Sholeh al-Fauzaan?? Itupun ternyata manhaj dan metode beliau tidak sama dengan manhaj kalian…

Page 14: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Demian pula, manakah para Imam Masjid Nabawi dan Masjid Haram yang menurut antum salafy (selain Syaikh Al-Hudzaifi hafizohullah)?. Demikian juga manakah dari dari pengajar-pengajar resmi di Masjid Nabawi yang antum anggap salafy 100 persen seperti antum selain Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad??, itupun Syaikh Abdul Muhsin manhajnya tidak sama dengan manhaj guluw antum dalam mentahdzir dan mentabdi'. Ini mau tidak mau harus diakui. Puluhan ulama di Riyaad, puluhan ulama di Madinah, apakah manhaj dan metode dakwah mereka seperti metode dakwah kalian??

Tidaklah mengapa jika antum berkata, "Kebenaran tidak diukur dengan jumlah yang banyak…". Saya hanya sekedar ingin agar antum mengakui bahwasanya manhaj antum tidak sama dengan manhaj Syaikh Bin Baaz, Syaikh Al-Utsaimin, Syaikh Al-Albani dan juga kebanyakan para ulama dan masyayikh di Arab Saudi. Maksud saya dalam hal ini adalah manhaj guluw dalam mentahdzir dan mentabdi' sesama dai ahlus sunnah.

 

KEEMPAT : Ternyata setelah saya dengarkan hujatan-hujatan antum terhadap radiorodja atau rodja TV yang ada bukanlah menyebutkan kesalahan…, akan tetapi hanya karena link-link (kerja sama) serta hubungan-hubungan dengan orang-orang yang dianggap sebagai ahlul bid'ah, yang kebanyakan link-link tersebut hanyalah dugaan dan prasangka. Jika ada link-link tersebut maka kami ingin buktinya, maka tolong sebutkan link-link para ustadz Radiorodja !!

          Sebenarnya hukum bermu'amalah dengan ahlul bid'ah sudah dijelaskan panjang lebar oleh para ulama, diantaranya dijelaskan panjang lebar oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan Ibnul Qoyyim rahimahumallahu. Demikian pula masalah hajr (memboikot) ahlul bid'ah yaitu dengan melihat dan menimbang antara maslahat dan mudhorot (silahkan baca kembali (Salah Kaprah Tentang Hajr (Boikot) terhadap Ahlul Bid'ah (Seri 2): Hajr Bukan Merupakan Ghoyah (Tujuan), Akan Tetapi Merupakan Wasilah)

 

Bahkan terkadang bekerja sama dengan ahlul bid'ah dianjurkan jika memang mendatangkan kemaslahatan

Ibnul Qoyyim rahimahulloh -tatkala menjelaskan faedah dari kisah perjanjian hudaibiyah-, mengatakan:

الله pمات lرlح مpن Qرمةlح فيه nونlمvظnعl ي Q أمرا lوا nب طnل إذا والظwلnمة، lغnاة والب والفجور، pدnع الب nوأهل رpكين، oشlالم أنال تعالى، الله حرمات تعظيم فيه ما على lعاوnنون في غيره، pعوا مlن وإن عليه، lعينوا وأ lعطوه، وأ إليه lوا lجيب أ تعالى،

له، xضoرlم تعالى pلله محبوب على nالمعاونة التمس مnن yلl فك ذلك، سوى مما lمنعون وي nغيهم، وب كفرهم على vأدق مpن وهذا منه، lأعظم pلله zمبغوض pالمحبوب ذلك على إعانته على wب يترت لم ما كان، مnن Q pنا كائ ذلك إلى nجيبl أ

النفوس على وأشقvهnا pهnا، وأصعب المواضع

"Sesungguhnya kaum musyrikin, ahlul bid'ah, dan ahlul fujur, serta para pemberontak dan orang-orang yang zholim, jika mereka menuntut sesuatu untuk mengagungkan salah satu dari syari'at-syari'at Allah, maka permintaan mereka itu dipenuhi dan ditunaikan, serta mereka dibantu, meskipun pada perkara-perkara lain (yang tidak merupakan syari'at Allah-pen) mereka tidak dipenuhi permintaannya. Jelasnya mereka dibantu pada perkara-perkara yang padanya ada pengagungan terhadap syari'at Allah, bukan ditolong dalam kekufuran dan kezoliman mereka, dan tidak dibantu pada perkara-perkara yang lain.

Maka setiap orang yang meminta pertolongan dalam perkara yang dicintai oleh Allah dan mendatangkan keridoannya maka permohonan bantuannya boleh dipenuhi siapapun orangnya. Selama tidak menimbulkan perkara yang dibenci oleh Allah yang lebih parah. Ini termasuk pembahasan yang paling detail, paling sulit, dan paling berat bagi jiwa" (Zaadul Ma'aad 3/303)

Diantara dalil yang menunjukan perkataan Ibnul Qoyyim ini adalah :

Page 15: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :

wاهnا pي إ oمlهl oت nعoطnي أ pال إ pهw الل pاتnم lرlح فpيهnا nونlمvظnعl ي Qةwطlخ pى lون nل أ oسn ي ال pهpدn pي ب nفoسpى ن wذpى وnال

"Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, tidaklah mereka (kaum musyrikin Arab) meminta kepadaku sesuatu kondisi yang padanya mereka mengagungkan syari'at Allah, kecuali aku akan memberikannya kepada mereka" (HR Al-Bukhari no 2731)

Ini jelas, bahwasanya jika Kaum Musyrikin meminta bantuan Nabi untuk menegakkan hak dan syari'at Allah, maka Nabi akan memenuhi permintaan mereka.

Dalam Hilful Fudhul/Al-Muthoyyabin, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda ;

نقضته كنت vي pن وnإ ، النعم حمر لي nن أ أحب وnمnا ، المطيبين حpلف wالp إ oش ي nرlق حلف oنpم lشهدت مnا

"Aku tidak pernah menghadiri hilf (perjanjian kesepakatan) kaum Quraisy kecuali Hilful Muthoyyabin, dan aku tidak suka jika aku membatalkannya meskipun aku diberi onta merah" (Lihat takhriif hadits ini dalam Al-Badr Al-Muniir, karya Ibnul Mulaqqin 7/325-327).

Perjanjian ini adalah perjanjian yang dilakukan oleh orang-orang Kafir Quraisy dalam rangka untuk menolong seorang yang terzolimi, agar haknya dikembalikan dari orang yang telah menzoliminya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menghadirinya tatkala beliau belum diangkat menjadi seorang Nabi. Akan tetapi Nabi shallallahu 'alaihi mengenang perjanjian ini, bahkan beliau menyatakan jika beliau diajak oleh mereka dan beliau sudah menjadi seorang Nabi, maka beliau tetap akan menghadirinya.

Beliau berkata :

nجnبoت nأل م nال oسp oاإل فpي pهp ب lتo دlعpي nو ل ، حلفا جدعnان بن الله عبد دnار فpي lشهدت لقد

"Sungguh aku telah menghadiri Hilf (Al-Muthoyyabin) di rumah Abdullah bin Jad'aan. Kalau seandainya aku diajak saat sudah ada Islam (yakni setelah aku menjadi Nabi-pen), maka aku akan penuhi ajakan tersebut" (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam shahih fiqh Shiroh, lihat juga penjelasan al-'Umari dalam Shirah An-Nabawiyah As-Shahihah 1/111)

Kedua hadits ini menegaskan pernyataan Ibnul Qoyiim rahimahullah, akan bolehnya bekerja sama/membantu orang-orang yang menyimpang jika tujuannya untuk menegakkan syari'at Allah atau kebenaran. Dengan syarat tidak menimbulkan kemudorotan.

Sekarang marilah kita melihat link-link (kerja sama dengan ahlul bid'ah) yang dilakukan oleh para ulama dan para syaikh salafy, diantaranya :

(1) Bukankah sangat banyak ulama salafy yang memiliki link dengan yayasan Ihyaa At-Turoots di Kuwait. Seperti Syaikh Bin Baaz, Syaikh Utsaimin rahimahumulloh, Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad, dan Syaikh Abdurrozzaq??

Bahkan sebagian mereka mengisi pengajian di yayasan Ihyaa At-Turoots. Lantas apakah mereka ahlul bid'ah??, apakah mereka sururi??. Apalagi sampai memuji yayasan??!!. Bukankah sikap mereka ini "menurut kacamata kalian" menyesatkan umat karena menjalin link dengan yayasan Ihyaa At-Turoots??. Kalau hanya seorang dai tingkat nasional yang berhubungan dengan yayasan Ihyaa At-Turoots sih masih mending, akan tetapi sangatlah berbahaya dan parah kalau yang berhubungan dengan yayasan tersebut para ulama kaliber dunia…sungguh sangat menyesatkan umat "menurut kacamata kalian" (Lihat pujian para ulama Asy-Syaikh Bin Baaz rahimahullah, Asy-Syaikh Utsaimin rahimahullah, Asy-Syaikh Sholeh Al-Fauzan, Asy-Syaikh Al-Mufti Abdul Aziz Alu Syaikh, Mentri Agama Arab Saudi Asy-Syaikh Sholeh Alu

Page 16: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Syaikh, dan Imam Al-Masjid Al-Haroom Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sudais hafzohumulloh di http://www.turathkw.com/topics/current/index.php?cat_id=13)

Al-'Allaamah Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-'Abbad hafizohulloh berkata tentang peran serta Asy-Syaikh Bin Baaz dan Asy-Syaikh Al-'Utsaimin dalam mengisi kajian di yayasan Ihyaa' At-Turoots. Beliau berkata :

في كانت سواء عنها، والبحث األخطاء تتبع الشاغل وشغله ديدنه يكون من العصر هذا في السنة أهل منبها lجرح ي التي األخطاء هذه ومن األخطاء، هذه من zشيء منه حصل ممن التحذير ثم األشرطة، أو المْؤلفات

وهذه الندوات، في المشاركة أو المحاضرات بإلقاء الجمعيات إحدى مع Q مثال تعاونه بسببها منه ويحذر الشخصعن المحاضرات عليها lلقيان ي الله رحمهما عثيمين بن محمد والشيخ باز بن العزيز عبد الشيخ كان قد الجمعيةمن أولى رأيه المرء واتهام الجليالن، العالمان هذان به أفتاها قد أمر في دخولها عليها ويعاب الهاتف، طريق

العلماء كبار به أفتى Q رأيا كان إذا سيما وال غيره، رأي اتهامه

"Diantara ahlus sunnah di zaman ini ada yang kesibukannya -yang selalu menyibukannya- adalah mencari-cari kesalahan, apakah kesalahan-kesalahan yang ada di buku-buku ataupun yang di kaset-kaset. Setelah itu mentahdzir masyarakat akan bahaya orang yang terjerumus dalam sebagian kesalahan-kesalahan tersebut. Dan diantara kesalahan-kesalahan yang menyebabkan seseorang ditahdzir dan dijarh adalah orang tersebut bekerja sama dengan salah satu yayasan yaitu dengan mengisi pengajian atau ikut serta dalam seminar. Padahal yayasan tersebut dahulu Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz dan Asy-Syaikh Muhammad bin Utsaimin rahimahumallahu mengisi pengajian-pengajian melalui telepon. Demikian juga yayasan ini dicela karena ikut serta dalam suatu perkara yang kedua orang alim yang mulia ini berfatwa akan kebolehannya. Dan seseorang mencela pendapatnya sendiri lebih layak daripada mencela pendapat orang lain, terlebih lagi jika pendapat lain tersebut adalah pendapat yang difatwakan oleh para ulama kibar" (Silahkan baca kitab Rifqon Ahlas Sunnah hal 16)

(2) Syaikh Bin Baaz rahimahullah mendirikan lembaga Roobitoh al-'AAlam al-Islaami. Sekarang kalau mau jujur, bukankah lembaga ini beranggotakan banyak dai dari seantero dunia?, lantas apakah semua anggotanya salafy??. Jawabannya : Tentu tidak, justru sebagian kecil saja yang bermanhaj salafy "menurut kacamata kalian", itupun kalau ada??!!. Jika perkaranya demikian, lantas buat apa syaikh Bin Baaz mengumpulkan mereka?, bahkan memfasilitasi mereka???. Apakah syaikh bin Baaz tidak faham manhaj salafy???. Lembaga ini hingga saat ini masih eksis di Arab Saudi, lantas kenapa ia selamat dari tahdziran-tahdziran antum sekalian??

(3) Lembaga al-Majma' Al-Fiqhi Al-Islaami (Komite Fikih Islam), yang beranggotakan banyak ulama dari berbagai negara-negara Islam. Ini adalah lembaga resmi. Lantas apakah seluruh para ulama tersebut bermanhaj salaf "ala salafy kalian"?. Tentu berdasarkan kacamata "salafy" kalian, kebanyakan mereka adalah ahul bid'ah, dan saya tidak tahu apakah ada satu saja yang salafy menurut kacamata kalian??. Lantas kenapa lembaga ini selamat dari tadhziran kalian??

(4) Bukankah Syaikh Muhammad bin Hadi, dan Syaikh Abdullah Al-Bukhari hafizohumallahu mengajar di Universitas Islam Madinah?. Beliau berdua berasal dari fakultas hadits. Coba antum tanyakan kepada mereka berdua, "Siapakah masyaikh salafy yang ada di Universitas Islam Madinah??" berapakah jumlahnya selain mereka berdua??'. Di fakultas hadits sendiri, siapakah syaikh salafy selain mereka berdua??.

Lantas buktinya mereka berdua masih tetap saja bisa satu fakultas dengan dosen-dosen yang bukan salafy (dalam kacamata kalian). Jika ternyata syaikh salafy di Universitas Islam Madinah hanya 3 atau 4 orang (dalam kacamata salafy kalian), lantas kenapa kedua syaikh ini masih betah mengajar di Universitas Islam Madinah??!!!

(5) Kerajaan Arab Saudi -melalui kementrian agama Arab Saudi- memberikan gaji bulanan kepada para dai-dai di seluruh dunia. Diantaranya dai-dai yang ada di Indonesia. Ternyata dai-dai tersebut kebanyakannya bukan dai salafy. Lantas apakah kementerian ini merupakan lembaga hizbi karena memfasilitasi para dai hizbi??, bukankah ini penyesatan yang nyata??, lantas kenapa antum tidak sibuk-

Page 17: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

sibuk menyesat-nyesatkan kementrian agama kerajaan Arab Saudi??. Kenapa antum tidak sibuk mentahdzir dan mentabdi' Sang Menteri Agama Arab Saudi Syaikh Sholeh bin Abdil Aziz Aalu Syaikh??, apalagi beliau sering mencukur pendek janggut beliau hafizohulloh??. Kenapa juga antum tidak mentahdzir para ulama yang tidak mentahdzir beliau, bahkan berhubungan baik dengan beliau??!!. Kenapa hanya sibuk ribut dengan saudara-saudara antum yang tidak mengambil dana dari Ihyaa At-Turoots, hanya saja mereka tidak mau membid'ahkan yayasan itu???

(6) Bukankah kerajaan Arab Saudi juga setiap tahunnya mengadakan lomba hafalan dan tilawah al-Qur'an?.  Bahkan sering lomba-lomba ini disiarkan langsung oleh Radio Al-Qur'an Arab Saudi. Yang jadi pertanyaan, "Dimanakah mereka mengadakan lomba tersebut??, apakah di markaz dan masjid Salafy?". Lantas siapakah yang menjadi panitia lomba tersebut??, apakah salafy atau???, demikian juga para pesertanya???. Dan bisa jadi, atau bahkan banyak diantara antum yang menganggap lomba-lomba seperti ini adalah bid'ah yang menyesatkan??. Lantas kenapa antum tidak sibuk mentahdzir dan mentabdi' mereka??. Lantas juga kenapa antum tidak mentahdzir para ulama kibar di Arab Saudi yang mendukung acara-acara seperti ini???

(7) Bukankah Universitas Islam Madinah setiap tahunnya mengadakan dauroh ilmiyah di Indonesia, bahkan juga di banyak negara-negara Islam. Bahkan di Indonesia selalu acara dauroh tersebut diadakan di markaz-markaz ahlul bid'ah, lantas kenapa antum tidak metahdzir dan mentabdi' para masyayikh yang ikut serta dauroh tersebut??!!. Bukankah ini berarti mendukung markaz ahlul bid'ah??. Bahkan Syaikh Abdullah Al-Bukhari juga ikut serta dalam acara dauroh Universitas Islam Madinah sebagai pemateri??!!.

Sekalian saja antum menyatakan bahwa Universitas Islam Madinah jami'ah sesat dan menyesatkan???.

Masih lebih baik Radiorodja dan RodjaTV yang para da'i nya tidak bercampur dan beraneka ragam!!!

(8) Idzaa'atul Qur'an Al-Kariim yang merupakan radio dakwah Arab Saudi yang sangat didukung oleh para ulama. Cobalah kita renungkan, bukankah kebanyakan para pemateri dalam radio tersebut bukan salafy "menurut kacamata/standar" kalian?.

(9) Coba antum perhatikan link-link ceramah di televisi yang disampaikan oleh Asy-Syaikh Al-Mufti Abdul Aziz Aalu Syaikh dan juga Asy-Syaikh Soleh Al-Fauzaan (yang telah saya cantumkan di atas). Bukankah mereka ceramah di stasiun televisi SaufiTV1 ( األولى القناة السعودية العربية ternyata ,(المملكةstasiun tersebut bukan stasiun TV dakwah murni, akan tetapi stasiun TV umum, dan program-program acaranya pun umum. Sehingga yang muncul di stasiun TV tersebut berbagai macam model. Lantas kenapa bisa kedua syaikh ini mau mengisi ceramah di stasiun TV yang seperti ini modelnya??!!

Jika kami mengikuti manhaj antum "manhaj MLM dalam mentahdzir dan mentabdi" maka kami katakan antum juga sebenarnya ahlul bid'ah, karena tidak membid'ahkan Robithoh al-'Aaalam Al-Islaami, dan juga tidak membid'ahkan pemrakarsanya –yaitu Syaikh Bin Baaz rahimahullah-, antum juga tidak membid'ahkan al-Majma' al-Fiqhi, antum juga tidak membid'ahkan para ulama yang bermu'amalah dengan yayasan Ihyaa At-Turoots, terlebih-lebih lagi para ulama yang memuji yayasan tersebut???.

Akan tetapi tentu kami tidak mau menggunakan manhaj tahdzir dan tabdi' ala MLM antum ini !!!

KELIMA : Ketahuilah bahwa manhaj antum dalam tahdzir dan guluw sangat tipis perbedaannya dengan manhaj haddadiyah yang jika ada seorang yang salah sekali atau dua kali atau 10 kali lantas antum keluarkan dari ahlus sunnah sehingga menjadi ahlul bid'ah yang harus dijauhi.

Padahal para ulama telah menjelaskan dengan panjang lebar bahwasanya untuk menghukumi seseorang keluar dari ahlus sunnah tidaklah mudah, harus dilihat jenis kesalahannya, kemudian apakah kesalahannya banyak atau tidak….?

Page 18: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Karena kalau setiap ada yang salah lantas dikeluarkan dari ahlus sunnah (itupun kalau salah, bahkan bisa jadi merupakan kebenaran…) maka tidak seorangpun yang akan selamat.

(Silahkan baca kembali tulisan : Muwaazanah… Suatu Yang Merupakan Keharusan…? Iya, Dalam Menghukumi Seseorang Bukan Dalam Mentahdzir !!)

Antum tentu bukan bermanhaj haddadiyah yang menyatakan Ibnu Hajar dan An-Nawawi sebagai ahlul bid'ah dan buku-buku mereka hendaknya dibakar. Antum tentu memberi udzur kepada kedua imam ini, karena kebaikan mereka yang begitu banyak. Lantas kenapa antum tidak memberi udzur kepada saudara-saudara antum sebagai sesama dai ahlus sunnah?. Padahal kesalahan para dai tersebut belum tentu salah (karena merupakan permasalahan ijtihadiah), bahkan bisa jadi mereka yang benar. Jika merekapun salah maka bukan dalam permasalahan aqidah. Jika mereka salahpun kesalahan mereka tidak banyak, hanya tentang mengenai cara atau metode bermuamalah dengan orang-orang di luar ahlus sunnah. Kesalahan-kesalahan mereka sangat-sangatlah kecil dibandingkan kesalahan Imam An-Nawawi dan Ibnu Hajar rahimahumallah.  Lantas kenapa antum tidak memberi udzur kepada mereka??

Syaikh al-'Utsaimin telah menegaskan bahwasanya orang yang manhajnya seperti ini, yaitu hanya mengingat satu atau dua kesalahan dan melupakan banyak kebaikan adalah manhajnya para wanita. Beliau rahimahullah  berkata : “Ibnu Rajab berkata dalam muqaddimah kitab Qawaa’id-nya, 'Orang yang adil adalah orang yang memaafkan kesalahan seseorang yang sedikit karena kebenarannya yang banyak.' Tidaklah seorang pun mengambil kesalahan dan lupa dengan kebaikan melainkan ia telah menyerupai para wanita. Sebab jika engkau berbuat baik kepada seorang wanita sepanjang zaman lalu ia melihat satu keburukan padamu niscaya ia akan berkata, 'Aku sama sekali tidak melihat kebaikan pada dirimu.' Tidak seorang lelaki pun ingin kedudukannya seperti ini, yaitu seperti wanita, yang mengambil satu kesalahan kemudian melupakan kebaikan yang banyak.” (Liqaa' al-Baab al-Maftuuh, no (120), side A)

Berikut ini potongan-potongan dari perkataan Syaikh Al-'Utsaimin tentang perselisihan yang terjadi diantara ahlus sunnah

"Apakah engkau Quthbi ataukah Jamiah? Ini semua tidak perlu….

Jika para pemuda dididik di atas manhaj seperti ini maka keesokan hari akan menimbulkan keburukan yang sangat besar….

Apakah termasuk keadilan jika seseorang mencela orang lain dan sama sekali tidak menyebutkan kebaiknnya?, manhaj seperti ini jelas salah" (ini hanya potongan-potongan perkataan syaikh Utsaimin,

KEENAM : Antum tentu sangat paham bahwasanya permasalahan al-jarh wa at-ta'diil terhadap seorang rawi tertentu ternyata sangat banyak pula terjadi perselisihan diantara para ulama hadits. Ternyata permasalahan menta'dil atau menjarh adalah permasalahan ijtihadiah. Demikian pula praktek para ulama zaman sekarang, bisa kita lihat contohnya antara perbedaan pendapat yang terjadi di kalangan para ulama dalam menghukumi seseorang. (silahkan lihat kembali Salah Kaprah Tentang Hajr (Boikot) terhadap Ahlul Bid'ah (Seri 5): Contoh Nyata Khilaf Ijtihadiah Diantara Para Ulama Tentang Menghukumi Seseorang)

Demikian pula bahwasanya permasalahan tentang yayasan Ihyaa At-Turoots juga merupakan permasalahan ijtihadiah. Dan hal ini juga tentu telah diakui oleh sebagian antum (silahkan lihat peryataan Ustadz Muhammad Umar As-Sewed hafizohulloh di

Yang anehnya sebagian orang mengajak untuk bersikap keras dengan berdalil bahwasanya jika seorang berijtihad bisa benar dan bisa salah, bukan benar terus.

Kita katakan, ini merupakan perkara yang telah diketahui oleh orang awam salafy. Akan tetapi yang menjadi permasalahan "Bagaimanakah manhaj Ahlus Sunnah dalam menghadapi permasalahan khilaf

Page 19: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

ijtihadiyah??"

Apakah seseorang yang tidak ikut mentabdi' yayasan Ihyaa At-Turots otomatis menjadi ahlul bid'ah? Apakah jika seseorang tidak setuju dengan hobi antum yang suka mentabdi' maka iapun menjadi ahlul bid'ah??!!

Renungkanlah Fatwa Syaikh Al-'Utsaimin rahimahullah berikut ini:

  األسئلة: بعض nولدي معكم lتكلمت البارحة السائل

: تفضل عثيمين ابن !الشيخ

عندنا: تحوwل األمر وهذا خاصة، البالد هذه في السنة أهل بين فتنة مpن اآلن يجري ماذا تعلم أنت شيخ يا السائلفيها اإلخوة تفرق المساجد من كثيرا إن حتى خطير، xأمر !إلى

:- تجريح - في الدعاة بعض في العلماء بعض اختلف إذا شيخ يا األول السْؤال سْؤال؛ wفلدي.. .. :- إيش؟ - إيش مقاطpعQا عثيمين ابن الشيخ

: هل: ح، wجر اآلخر والبعض عدwل الدعاة بعض يعني تعديله؛ أو xشخص تجريح في الدعاة lبعض اختلف إذا السائلعدwل؟ مnن lتجريح ذلك من يلزم

: يلزم ما ال، عثيمين ابن .الشيخ

Penanya : Kemarin malam aku telah berbicara dengan Anda, dan saya memiliki beberapa pertanyaan. Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah : Silahkan

Penanya : Ya syaikh, engkau tahu apa yang terjadi sekarang tentang fitnah diantara ahlus sunnah di negara ini khususnya. Perkara ini di tempat kami telah menjadi perkara yang berbahaya, bahkan banyak masjid-masjid yang para ikhwah berpecah di dalamnya.

Maka saya memiliki pertanyaan. Pertama ya syaikh, jika sebagian ulama berbeda pendapat tentang (hukum) sebagian dai dalam menjarhnya (atau mentahdzirnya)

Syaikh : Apa? Apa?

Penanya : Jika sebagaian dai berbeda pendapat dalam menjarh (mentahdzir) atau menta'dil (merekomendasi) seseorang?, sebagian dai merekomendasi dan sebagian yang lain menjarh, apakah hal ini mengharuskan untuk menjarh dai yang merekomendasi?

Syaikh : Tidak harus demikian.

ذلك: من يلزم ما ..السائل

: فله أخطأ وإن أجران، فله أصاب فإن اعتقاده، حسب على عدwل عدwل الذي ألن يلزم؛ ما ال، عثيمين ابن الشيخ.أجر

حه؟: vنجر wنا أن يلزم ال عدwل الذي هو ولكن نعم، السائل

: :- يلزم ال ال، nلك lقلت عثيمين ابن الشيخ

شيخ: - نعم .-السائل

Penanya : Tidak harus demikian?

Page 20: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Syaikh : Tidak, tidak harus, karena orang yang merekomendasi, ia merekomendasi berdasarkan keyakinannya, jika ia benar maka ia mendapatkan dua pahala, dan jika ia salah maka ia mendapatkan satu pahala.

Penanya : Iya, akan tetapi apakah kita tidak wajib menjarh orang yang merekomendasi?

Syaikh : Aku telah katakan kepadamu, tidak wajib

Penanya : Iya syaikh.

- - : - - wنا - وأن مبتدpعة wنا أن علينا lطلقوا ي أصبحوا اإلخوة اآلن المساجد من كثير أن بمرحلة نمر شيخنا اآلن نحن طيب؛حوه vجرl ي أن أرادوا مpن ح vنجر أو lبدvعوه، ي أن أرادوا مnن lبدvع ن لم ألننا ل؛ wالlض.

: : أهواءهم wبعوا ات فهْؤالء حقQا nه قلت ما كان إن عثيمين ابن .الشيخ

شيخ: - يا فيك الله بارك .-السائل

: السwلف خالف إذا إال اإلنسان بها ح wجرl ي ما االجتهادية المسائل عثيمين ابن .الشيخ

Baik, ya syaikhunaa, sekarang kami sampai pada suatu tahapan dimana banyak dari masjid-masjid, yang para ikhwahnya sekarang menyebut kami sebagai mubtadi' dan sesat, karena kami tidak membid'ahkan orang yang hendak mereka bid'ahkan, atau kami tidak menjarh orang yang mereka hendak jarh.

Syaikh : Jika apa yang kau katakan benar, maka sesungguhnya mereka telah mengikuti hawa nafsu mereka.

Penanya : Baarokallahu fiik ya syaikh.

Syaikh : Tidak boleh seseorang menjarh yang lain dalam permasalahan ijtihadiah, kecuali jika ia menyelisihi para salaf.

- - - - . عرعورز: عدنان الشيخ تعرفه أتصوvر وهو ، شيخ رجل عnين في مlتعلقة هي القضية نعم السائل

- . : فيك الله بارك أقول أنا نعم عثيمين ابن واالهم،-: - الشيخ مnن نوالي ا Qرموز أشخاصQا نجعل أن لنا يحل ال - lصيب وي lخطئ ي اإلنسان ألن ؛ عاداهم مnن lعادي .ون

- - - - . :pبدعوة تنصحنا فهل عدنان، الشيخ أمثال فيها وندعو wة، علمي Qا أحيان دورات هنا لدينا نحن شيخ؛ نعم السائلعدنان؟ يخ wالش

: عدنان؟ ح vأجر vي إن nلك قال مnن عثيمين ابن الشيخ

تجرvح: أنك lقلت ما أنا ..السائل

: ! : فالن؟ تدعون وال فالن تدعون ال للناس أقول أنا هل منك غلط هذا عثيمين ابن ،الشيخ

الشيطان !! مpن ولو الحق nل الشيطان؟. اقoب تعرف ما وال الشيطان تعرف !!

- هريرة: - أبي حديث نعم، شيخ نعم .السائل

- تنصحون - وال ، nالرجل حون vجرl ت أنكم قالوا أخرى مناطق في اإلخوة بعض ألن السْؤال؛ هذا أسأل أنا شيخ؛صحيح؟ هذا هل ودروس؛ محاضرات إللقاء واستقدامpه باستدعائه

: علينا lكذب ي ما أكثر وما علينا، كذب هذا عثيمين ابن !!الشيخ

- بكم: - ظننا وهذا شيخ يا فيك الله بارك .السائل

Page 21: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Penanya : Iya syaikh, permasalahannya berkaitan dengan individu, saya rasa engkau mengenalnya, beliau Syaikh 'Adnan 'Ar'ur.

Syaikh : Iya (saya mengenalnya), saya katakan -baarokallahu fiik- : Tidak halal bagi kita, menjadikan sebagian orang sebagai simbol dalam berwala (loyal), yaitu loyal kepada orang yang loyal kepadanya, dan memusuhi orang yang memusuhinya, karena seseorang bisa benar dan bisa salah.

Penanya : Iya ya syaikh, kami kadang menyelenggarakan dauroh-dauroh ilmiyah dan kami mengundang dai seperti Syaikh Adnan, maka apakah anda menasehati kami untuk mengundang Syaikh Adnan??

Syaikh : Siapa yang menyampaikan kepadamu bahwa saya menjarh 'Adnan?

Penanya : Saya tidak berkata bahwa engkau menjarhnya…

Syaikh : Ini adalah kesalahan, apakah aku mengatakan kepada masyarakat "Janganlah kalian mengundang si fulan dan sifulan?", terimalah kebenaran meskipun dari syaitan. Apakah engkau tahu syaitan atau tidak?

Penanya : Iya, iya syaikh, hadits Abu Huroiroh. Syaikh, saya bertanya tentang pertanyaan ini karena sebagian ikhwah di daerah-daerah yang lain mengatakan bahwa Anda menjarh Syaikh Adnan, dan engkau tidak menasehatkan untuk mengundang dan mendatangkannya untuk menyampaikan pengajian-pengajian. Apakah ini benar?

Syaikh : Ini adalah dusta, dan betapa banyak kedustaan yang disandarkan atas nama kami.

Penanya : Baarokallahu fiik, itulah anggapan kami terhadap Anda

- - - في - أنتم تحكموا ما شيخ يا لماذا عدنان؛ والشيخ ربيع الشيخ بين lم التحاك مسألة وهو ؛ شيخ الثالث والسْؤالالعظيمة؟ الفتنة هذه من ونرتاح المسألة، هذه

- - : يسهvل أن الله ونسأل هذا، في نسعى اآلن نحن عثيمين ابن .الشيخ

nقبلون: ي المشايخ وهل طيب، ..السائل

:- ييسر - أن الله وأسأل هذا، في دعونا مقاطعQا عثيمين ابن .الشيخ

Pertanyaan ketiga wahai syaikh, tentang permasalahan tahaakum (pengadilan) antara Syaikh Robii' dan Syaikh Adnan. Ya Syaikh, kenapa kalian tidak menghukumi dalam permasalahan ini, sehingga kami bisa bebas dari fitnah yang besar ini.

Syaikh : Kami sekarang sedang berusaha untuk ini, dan kami berdoa semoga Allah memudahkannya.

Penanya : Baik, apakah para masyayikh mau menerima?

Syaikh : Biarkanlah kami dengan usaha kami ini, aku mohon kepada Allah semoga Dia memudahkannya" 

KETUJUH : Coba renungkanlah kembali kondisi antum sekarang ini…sudah menjadi berapakah kelompok antum sekarang ini…??, antum selalu berpecah belah…sahabat menjadi lawan.., guru menjadi musuh…, murid berbalik menyerang…??. Ini adalah hasil dari sikap antum yang ekstrim dalam mentabdi'.

Seorang syaikh yang dahulunya sering ke Indonesia menasehati kalian…bahkan mendamaikan kalian…sekarang harus menjadi mubtadi' di mata sebagian kalian??. Apakah ini ciri ahlus sunnah wal jamaa'ah??

Page 22: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Sehingga akhirnya antum menjadi bahan tertawaan ahlul bid'ah yang mengatakan bahwa ciri alhul bid'ah (khususnya khawarij) adalah senantiasa berpecah belah.

Padahal antum sama-sama sepakat tidak mengambil dana dari yayasan Ihyaa At-Turoots, bahkan antum sepakat membid'ahkan yayasan…, bahkan membid'ahkan orang yang diam dan tidak mentahdziir…!.

Lantas kenapa antum masih terus berselisih dan saling membid'ahkan…

Demi Allah… apa sih permasalahan-permasalahan yang menyebabkan antum saling membid'ahkan??,

apakah permasalahan aqidah?, ataukah permasalahan sepele yang dibesar-besarkan??

Adapun kami, meskipun ada sedikit perselisihan akan tetapi tidak sampai pada tahapan membid'ahkan…, siapa sih yang tidak lepas dari kesalahan??

KEDELAPAN : Orang-orang yang antum tuduh sebagai sururi (Radiorodja, pondok Imam Al-Bukhari, Pondok Jamilurrahman, dll) apakah mereka pernah terjerumus dalam kesalahan-kesalahan sururiyah….setelah sekitar 15 tahun antum mentahdzir dan membid'ahkan…coba sebutkan kepada saya apa saja kesalahan-kesalahan mereka yang merupakan ciri-ciri sururiyah??

Bukankah justru antum yang pernah terjerumus dalam kesalahan-kesalahan sururiyah??, yang anehnya tatkala sementara antum terjerumus dalam kesalahan-kesalahan sururiyah antum masih sempat-sempatnya menuduh kami sururi??, bukankah ini yang disebut dalam pepatah "maling teriak maling.."??

Berikut pengakuan al-Ustadz Al-Fadhil Muhammad As-Sewed hafizohulloh tentang kesalahan-kesalahan kalian…

Beliau –hafizohulloh- berkata :

"Saat kami menjalani jihad di Ambon (Maluku) dan Poso (Sulteng), karena dalam jihad tersebut kami banyak terjatuh pada penyimpangan-penyimpangan lain yang tidak sejalan dengan Manhaj Salaf.

Tanpa terasa kami terjerumus ke dalam berbagai penyimpangan yang bermuara pada satu titik yaitu politik massa atau penggunaan potensi massa dalam perjuangan. Sungguh kesesatan seperti inilah yang terjadi pada Ahlul bid’ah dan hizbiyyun dari kalangan Ikhwanul Muslimin, Quthbiyyin (pengikut Sayyid Quthb) dan Sururiyyin (pengikut Muhammad Surur) dan lain-lain. Dengan penyimpangan yang kami jalani saat itu, muncullah tindakan-tindakan persis seperti yang dilakukan Ikhwanul Muslimin, diantaranya :

1. Sistem komando yang meluas menjadi organisasi yang digerakkan dengan sistim imarah dan bai’at.

2. Lebih mementingkan kuantitas daripada kualitas dalam organisasi3. Demonstrasi, unjuk rasa dan yang sejenisnya menjadi hal yang biasa4. Mencari dukungan politis dari berbagai kelompok dengan tidak memperhatikan apakah

mereka Ahlus Sunnah, orang awam atau Ahlul Bid’ah5. Dari sinilah timbul ide untuk mengadakan Musyawarah Kerja Nasional. (Mukernas) dengan

mengundang tokoh-tokoh politik dan Ahlul Bid’ah6. Mulai menggampangkan dusta dengan dalih bahwa perang adalah tipu daya7. Bermudah-mudahan dalam maksiat seperti fotografi dan ikhtilath

karena mengimbangi orang awam8. Mengingkari kemungkaran dengan menggunakan gerakan massa dan kekerasan dan

seterusnya…"

Demikian cuplikan perkataan Ustadz Muhammad As-Sewed hafizohulloh, sebagaimana bisa dilihat di  (http://www.salafy.or.id/ruju/)

Page 23: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

 

KESEMBILAN : Antum tentu paham bahwasanya bid'ah bertingkat-tingkat, tidaklah sama antara bid'ah dalam permasalahan mu'amalah dengan bid'ah yang berkaitan dengan aqidah. Tidak sama antara bid'ah yang tidak sampai pada kekufuran dengan bid'ah yang sampai pada kekufuran.

Demikian pula mensikapi para pelakunya juga tentu ada perbedaan. Yang jadi masalah, antum mengambil perkataan-perkataan salaf tentang kerasnya mereka terhadap ahlul bid'ah jahmiyah (yang merupakan bid'ah kekufuran) lantas antum terapkan pada orang-orang yang sama sekali tidak melakukan bid'ah… akan tetapi hanya tidak ikut-ikutan gaya antum yang tukang mentahdzir???

 KESEPULUH : Apakah antum tidak bermu'amalah sama sekali dengan ahlul bid'ah??? Ataukah antum menimbang dengan dua timbangan…?, kalau antum yang bermu'amalah maka tidak mengapa??

(1) Apakah antum hanya mengisi pengajian di masjid-masjid salafy saja?. Ternyata banyak kajian antum yang dilaksanakan di masjid-masjid umum?. Bukankah takmir-takmir masjid tersebut tidak semuanya salafy?, lantas kenapa antum masih mau kerjasama untuk meminta izin kepada mereka??. Bukankah ahlul bid'ah juga ikut mengisi di masjid-masjid tersebut??

(2) Tentunya antum tahu, bahwasanya para salaf tatkala menyuruh untuk menghajr mubtadi', adalah dengan menghajrnya secara total, bahkan dalam urusan dunia pun tidak boleh bermu'amalah. Lantas apakah antum sama sekali tidak pernah bermu'amalah dengan ahlul bid'ah??

Apakah antum tatkala belanja di pasar hanya membeli ke toko-toko salafy?, apakah antum tatkala umroh dan haji hanya naik pesawat salafy?

KESEBELAS : Mengingatkan kembali nasehat Syaikh Sholeh Al-Fauzan hafizohulloh agar kita bersatu dan bekerjasama, dan hendaknya adanya kekurangan diantara kita tidak menghalangi kita untuk saling bersaudara, tentu nasehat tetap berjalan diantara kita.

Sementara musuh-musuh kita bersatu….

Kita sekarang bisa melihat di tanah air kita…betapa giatnya dakwah syi'ah…betapa semarak dan berkembangnya dakwal liberal…kaum sufi pun tidak patah semangat untuk terus memfitnah dakwah salafiyah…

Sementara kita …sibuk…sibuk mencari kesalahan saudara-saudara sesama ahlus sunnah, sibuk mentahdzir…

Jikalau seandainya setiap kita memfokuskan energi dan memeras otaknya untuk membantah aliran-aliran sesat yang ada di tanah air maka sungguh akan banyak mendatangkan keberkahan dan perbaikan. Sungguh telah banyak waktu, energi, dan pikiran yang terkuras hanya karena untuk mencari-cari kesalahan saudara sendiri sesama Ahlus Sunnah wal Jamaa'ah.

Syaikh Abdul Muhsin Al-'Abbaad hafizohulloh berkata :

انشغال عليه ترتب مما واختالف، وحشة من السنة أهل بعض من حصل ما الزمان هذا في له يْؤسف مما وإنالكفار من غيرهم إلى موجهة Q جميعا جهودهم تكون أن الواجب وكان ،Q وهجرا Q وتحذيرا Q تجريحا ببعض بعضهم

ولين برفق Q بعضا بعضهم يذكر متراحمين، متآلفين بينهم فيما يكونوا وأن السنة، ألهل المناوئين البدع وأهل

"Sesungguhnya diantara perkara yang menyedihkan di zaman ini adalah pertikaian dan kerenggangan yang terjadi diantara ahlus sunnah. Hal ini menyebabkan sibuk saling mentahdzir, menghajr, dan saling menjatuhkan diantara mereka. Padahal yang wajib adalah memfokuskan energi dan kerja keras mereka

Page 24: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

seluruhnya untuk menghadapi selain mereka, dari kalangan orang-orang kafir dan para ahlul bid'ah yang memusuhi ahlus sunnah. Dan hendaknya mereka (ahlus sunnah) saling bersatu diantara mereka, saling merahmati diantara mereka, saling mengingatkan diantara mereka dengan lembut dan ramah" (lihat muqoddimah kitab Rifqon Ahlas Sunnah bi Ahlis Sunnah)

Syaikh Soleh Al-Fauzaan hafizohullah berkata :

الناس ... ... في الكالم اتركوا كذا فالن حزبي فالن ، الناس في الكالم اتركوا الناس في الكالم اتركوا أقول أناإما ، الصحيحة الدراسة وإلى ، أهله عن العلم تلقي وإلى ، الكلمة اجتماع إلى الناس وادعو النصيحة ابذلوا

فالن ، والقال بالقيل االشتغال أما ، مجمتعك وتنفع نفسك تنفع دنيوية دراسة أو ، أحسن وهذه دينية دراسة ... ... على nرأيت إذا الفتنة ويسبب ، الكلمة ويفرق ، الشر ينشر الذي هو هذا كذا وفالن ، مصيب وفالن ، مخطىء

... فيما .. تناصحه كذا سوى وفالن كذا سوى فالن تقول ، مجلس في تجلس مب وبينه بينك تناصحه خطأ xأحد .. .. هذه .. غيبة هذه فضيحة هذه نصيحة ليست هذه فالن عن المجلس في كالمك أما النصحية هذه وبينه بينك

نعم . شر

"Aku katakan tinggalkan penghujatan kepada manusia, si fulan hizbi.., si fulan demikian dan demikian…, tinggalkanlah penghujatan kepada manusia, berikanlah nasehat, ajak masyarakat kepada persatuan dan menimba ilmu dari ahlinya, kepada belajar yang benar. Apakah belajar agama –dan ini yang terbaik- atau belajar ilmu dunia, memberi manfaat bagi dirimu dan bagi masyarakatmu. Adapun sibuk dengan qiila wa qoola (katanya..dan katanya…), si fulan salah, si fulan benar, si fulan demikian…inilah yang menebarkan keburukan dan memecahkan persatuan, dan menyebabkan fitnah. Jika engkau melihat ada seseorang yang salah maka nasehatilah dia antara engkau dan dia, bukan engkau duduk di majelis lalu engkau berkata, "Si fulan telah melakukan demikian…, si fulan telah melakukan demikian..", engkau menasehatinya antara engkau dan dia. Ini adalah nasehat, adapun engkau membicarakannya di majelis tentang si fulan maka ini bukanlah nasehat, ini adalah pencemaran.., ini adalah gibah, ini adalah keburukan".

KEDUA BELAS : Kita sangat mengkhawatirkan sebagian orang yang ikut-ikutan mentahdzir karena "takut" ditahdzir jika tidak mentahdzir. Atau takut menyapa saudara seberangnya karena "takut ketahuan" dan akhirnya ditahdzir juga.

Jangan sampai kita hanya ikut-ikut mentahdzir dan mentabdi' tanpa ada keyakinan dan kepastian, akan tetapi karena takut dan mencari keridoan sahabat-sahabat kita yang tukang tahdzir dan tukang tabdi'. Atau seseorang ikut-ikutan mentahdzir dan bersikpa keras hanya karena takut ditabdi' dan ditahdzir oleh gurunya jika tidak bersikap keras. Ketahuilah ini semua adalah bentuk beramal karena manusia dan bukan beramal karena Allah. Ini merupakan salah satu bentuk kesyirikan …!!!!

Sungguh kita sangat gembira tatkala mengetahui banyak saudara-saudara kita yang meskipun mengajinya di seberang akan tetapi ternyata juga hobi mendengarkan Radio rodja atau menonton Rodja TV. Mudah-mudahan ini merupakan langkah awal menuju persatuan di kemudian hari.

Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 09-04-1434 H / 19 Februari 2013 MAbu Abdilmuhsin Firanda Andirja

www.firanda.com

Page 25: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Ada Apa Dengan Radio Rodja & Rodja TV (bag 2)? - Surat Al-Ustadz Dzulqornain Kepada Syaikh Sholeh Al-Fauzaan

Al-Ustadz Dzulqornain menulis :

Kepada Guru dan Orang Tua kami yang mulia, Al-'Allaamah Sholeh bin Fauzan Al-Fauzan –semoga Allah menjaganya-

Asslaamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuhu

Aku memohon izin kepada Fadhilatus Syaikh untuk memaparkan sebagian permasalahan dakwah, dan aku memohon kepada Allah untuk memberi ganjaran yang terbaik kepada Fadilatus Syaikh atas kebaikan Anda.

Telah tersebar di internet rekaman suara dan transkripnya yang disebar oleh Saudara Firanda Al-Indonesiy, Mahasiswa di Universitas Islam Madinah. Ia telah mengaku bersama beberapa mahasiswa Universitas Islam Madinah telah mengunjungi Anda dan mereka telah merekam pertemuan bersama Anda tersebut.

Dan transkrip pertemuan tersebut –berdasarkan rekaman yang beredar- adalah sebagai berikut :

Penanya (Firanda) : Pertanyaan berkaitan dengan Indonesia, Alhamdulillah sekarang kami memiliki dua stasiun televisi yang berada di atas Sunnah, sudah sekitar setahunan. Syaikh Abdur Rozzaq Al-Abbad Al-Badr -guru saya- juga berpartisipasi dalam stasiun televisi tersebut, dan memberi pengajian dua kali setiap pekan.

Syaikh : Apakah syaikh Abdur Rozzaq selalu pergi ke Indonesia?

Firanda : Syaikh Abdur Rozzaq sudah dua kali pergi ke Indonesia, dan saya yang menjadi penerjemahnya saat kepergiannya yang pertama, dan yang hadir saat itu sekitar 100 ribu orang. Sedang pada kepergian beliau yang ke dua, ada sekitar 130 ribu orang yang hadir. Dan ini merupakan perkumpulan terbesar di mesjid ini, mesjid ini punya 5 lantai. Ini adalah jumlah yang banyak, yang menunjukkan bahwa masyarakat sekarang mengenal sunnah, Alhamdulillah. Dan stasiun TV ini punya andil yang besar (dalam dakwah ini), kami terjemahkan fatwa-fatwa Anda, fatwa Syaikh Bin Baaz, dan fatwa Syaikh Utsaimin –rahimahumulloh-.

Akan tetapi yang menjadi permasalahan pada kami -sebagaimana Anda tahu-; bahwasanya ikhwan sekalian -sebagaimana terjadi di seluruh tempat- terpecah menjadi dua, dan sebagian mereka memperingatkan (masyarakat) dari bahaya Stasiun TV tersebut.

Syaikh : Ini merupakan musibah.

Firanda : Ada yang menjelekkan stasiun TV tersebut, dan ada yang membicarakan (mentahdzir) para dai yang muncul di stasiun TV tersebut, padahal sebagaimana yang kami katakan, dalam stasiun tersebut ikut serta Syaikh Abdur Rozzaq, dan sesekali juga Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili.

Syaikh : Ibrahim bin 'Aamir?

Firanda : benar, sesekali beliau berpartisipasi (mengisi pengajian-pen). Yang jadi permasalahan, salah seorang dari saudara-saudara kami yang membicarakan (mentahdzir) stasiun TV tersebut, adalah orang yang terkenal sebagai murid Anda.

Syaikh : Siapa dia?

Page 26: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Firanda : Namanya Dzul Qornain.

Syaikh : Ma'ruuf (saya mengenalnya)

Firanda : Ia adalah seorang yang memiliki ilmu -masyaAllah-.

Syaikh : Ia seorang yang baik.

Firanda : "Akan tetapi ia (Dzulqornain) membicarakan tentang (keburukan) Stasiun TV tersebut, dan memperingatkan masyarakat dari menonton stasiun TV tersebut.Kami sekarang tidak mengambil bantuan dari yayasan manapun, kami tidak mengambil bantuan dari Yayasan Ihyaa Ut Turoots, dan kami pun tidak mengambil bantuan dari Arab Saudi, para donaturnya dari Indonesia"

Syaikh : "Bekerja-samalah dengan Dzulqornan, ia adalah orang yang baik, meskipun dia agak keras -sebagaimana kau katakan- "

Firanda : "Kami tidak mentahdzirnya"

Hasan : Permasalahannya bukanlah tentang dia, akan tetapi bolehkah -misalnya- seorang dai berdakwah melalui stasiun-stasiun televisi? Bolehkah mendirikan Stasiun Televisi Islami yang menyebarkan Islam?

Syaikh : Kita tidak punya sarana yang lain

Hasan : Sarana televisi itu boleh dimanfaatkan?

Syaikh : Iya, sarana televisi itu boleh dimanfaatkan.

Firanda : Ya Syeikh, pada kondisi demikian, apa yang harus kami lakukan terhadap sahabat kami ini (Dzulqornain)?

Syaikh : Berdamailah dengannya… Saling berdamailah dan saling bersatulah.

Hasan : Sampaikan kepada Dzulqornain, agar ia berbicara dengan Syaikh tentang permasalahan ini.

Syaikh : Hendaknya ia (Dzulqornain) menulis surat kepadaku, hendaknya ia menulis kepadaku, dan aku akan membalas suratnya.

Firanda : "Permasalahan Yayasan Ihyaa At-Turoots, selalu menjadi sebab khilaf diantara ikhwan hingga sekarang, (maksudku) permasalahan Yayasan Ihyaa At-Turoots yang di Kuwait"

Syaikh : Yang ada di Kuwait? Ada apa dengan yayasan tersebut?

Firanda : Ada sedikit orang yang bekerja sama dengan yayasan ini, mereka mengambil bantuan dari yayasan ini, akan tetapi mayoritas kami tidak mengambil bantuan. Yang menjadi permasalahan adalah Dzulqornain dan para sahabatnya mentahdzir yayasan itu dan membid'ahkannya.

Syaikh : Yayasan apa?

Hasan : Yayasan Ihyaa At-Turoots dari Kuwait

Syaikh : "Yang membantu kalian, ambillah bantuannya dan manfaatkan bantuan tersebut"

Firanda : Yang menjadi permasalahan; orang-orang yang tidak mentahdzir yayasan itu juga di-tabdi'

Page 27: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Syaikh : "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menerima hadiah-hadiah dari orang-orang kafir, beliau menerima dari Raja Muqouqis, beliau menerima hadiah. Yang membantu kalian, maka ambillah (bantuannya)"

Firanda : Mereka akan berkata; "Yayasan akan memberi persyaratan… Akan ikut mengatur dakwah?"

Syaikh : "Bagaimanapun juga, hendaknya kalian saling bekerja sama, hilangkan perpecahan, hilangkanlah perpecahan"

Firanda : "Apa saya menyampaikan ke Syaikh Dzulqornain, agar mengirim surat kepada Anda?"

Syaikh : Iya

Firanda : Baarokallahu fiik" (Selesai…)

Pada kesempatan ini aku akan memaparkan hakekat perkara yang sesungguhnya yang berlaku pada Akh Firanda dan para sahabatnya di Radio dan Televisi Rodja. Dan aku mengharapkan arahan dan petunjuk dari Fadhilatus Syaikh yang mulia :

Saya akan menjelaskan perkara-perkara berikut ini :

Pertama : Kami memuji Allah dan bersyukur kepadaNya bahwasanya dakwah salafiyah di Indonesia di atas kebaikan yang besar. Seseorang akan takjub jika melihat antusias para masyarakat di banyak daerah di Indonesia. Tersebar markas-markas ilmu, pondok-pondok al-Qur'an dan al-Hadits. Ini adalah kenikmatan yang harus disyukuri dan dijaga, karena dakwah salafiyah adalah dakwah yang menjadi target para musuh –sebagaimana yang telah kami dengarkan dari wajangan-wejangan Anda-.

Diantara perkara genting yang terjadi di tanah air kita adalah praktek-praktek terorisme dan pengeboman yang telah dilakukan oleh orang-orang takfiriyin (tukang mengkafirkan) dan juga orang-orang yang terpedaya.

Tokoh-tokoh mereka telah kami ketahui sejak dulu. Sebagian orang-orang yang menyimpang tersebut ada yang memberikan kajian-kajian –yang tersebar dan terekam-, yaitu kajian dari kitab-kitab Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab dan para Imam Dakwah dari Najed. Maka musuh-musuh dakwah –dari kalangan sufiyah dan liberal- menjadikan hal ini sebagai kesempatan untuk menuduh bahwa dakwah tauhid adalah dakwah teroris. Perkaranya sampai-sampai sebagian pejabat besar negara dari para menteri telah mengirimkan kepadaku berkas agar aku menunjukkan pandanganku tentang isi berkas tersebut. Ternyata berkas tersebut berisikan tentang kitab Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab. Dan pejabat tersebut memintaku untuk membantah kitab Tauhid dengan alasan bahwasanya kitab tersebut adalah rujukan utama para teroris. Maka jadilah rancu bagi mereka hakekat dakwah salafiyah dengan fitnahnya mereka (orang-orang yang menyimpang).

Maka kami memandang wajibnya terbedakan dari para penyimpang tersebut untuk menjaga dakwah. Dan sikap mendiamkan mereka para penyimpang (takfiriyin dan tukang bom/teroris-pen) serta sikap memudahkan/menggampangkan terhadap orang yang bermu'amalah dengan para penyimpang tersebut merupakan perkara yang sangat berbahaya.

Dan sungguh Allah telah mewujudkan kebaikan dengan adanya sikap membedakan diri ini. Pada suatu tahun telah terjadi pengeboman di salah satu kantor kedutaan di Jakarta. Para pelaku pengeboman mengakui perbuatan mereka, diantaranya adalah seseorang yang disebut Aman Abdurrahman –yang ia dahulunya adalah salah seorang da'i di yayasan As-Shofwah-. Dahulu ia sering berdakwah dekat dengan markas ikhwan-ikhwan kita di Jakarta. Orang ini telah mengajarkan sejumlah kitab-kitab Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab, dan telah menerjemahkan kitab-kitab Abu Muhammad Al-Maqdisi As-Suri ke bahasa Indonesia. Dan ikhwan-ikhwan kita telah mentahdzir tentang orang ini dan telah menjelaskan palsunya manhajnya beberapa waktu sebelum terjadinya pengeboman. Karenanya tatkala terjadi

Page 28: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

pengeboman maka pihak yang berwajib tidak tersibukkan dengan ikhwan-ikhwan kita dikarenakan sikap "membedakan diri".

Diantara perkara yang menyedihkan dari sejumlah para da'i Radio dan Tv Rodja adalah sikap tasahul mereka terhadap orang-orang yang tidak jelas, yang dengan sebab orang-orang yang tidak jelas tersebut bisa saja dakwah salafiyah dituduh dakwah terorisme.

Kedua : Kami tidak mentahdzir seluruh orang yang bermu'amalah dengan yayasan Ihyaa At-Turoots hanya karena disebabkan mengambil bantuan dan harta dari mereka, akan tetapi kami mentahdzir Yayasan Ihyaa At-Turoots dikarenakan sebab-sebab yang syar'i, diantaranya :

1. Keterkaitan mereka dan bantuan mereka kepada orang-orang takfiri. Orang-orang Radio Rodja dan Tv Rodja mengetahui dan bermu'amalah dengan seseorang yang disebut Abu Nidaa', yaitu pengurus Ma'had Jamilurrahman –yaitu ma'had yang Penanya Akh Firanda keluaran dari ma'had tersebut, dan ini adalah salah satu ma'had yang Syaikh Abdurrozzaq menyampaikan pengajian di situ tatkala kedatangan beliau di Indonesia tahun yang lalu-.

Dan Abu Nidaa' –selain ia bersembunyi dibalik jubah salafiyah-, ia juga memiliki hubungan yang erat dengan orang-orang takfiri. Dan sisi mereka ia adalah termasuk para pembesar mereka.

Yayasan Ihyaa' At-Turoots mengirimkan bantuan dana melalui Abu Nidaa'. Kemudian Abu Nidaa' menyalurkan bantuan dana tersebut ke kota Ambon dan kota Poso –pada saat penyerangan kaum Nasrani terhadap kaum mulsimin- untuk membeli senjata dan yang lainnya. Dan mereka (Yayasan Ihyaa At-Turots atau Abu Nidaa' atau yang lainnya??-pen) bermua'alah dengan Lajnah (lembaga) Bantuan yang di dalam lembaga tersebut ada orang-orang takfiri dan para pengikut Al-Qaeda. Dan berita ini adalah berita yang benar di sisi kami dengan bukti-bukti yang meyakinkan.

Demikian pula ada seseorang yang disebut sebagai Abu Qotadah yang merupakan salah seorang pemateri tetap di Radio dan TV Rodja, ia telah mengirimkan bantuan kepada orang-orang takfiri di Jawa Tengah untuk membangun mesjid.

2. Mereka (Yayasan Ihyaa At-Turrots) berusaha melakukan kerusakan terhadap para dai di Indonesia. Yaitu dengan membantu para hizbiyin yang telah ma'ruf –yang kami dan orang-orang Radio dan TV Rodja tidaklah berselisih akan penyimpangan mereka-. Dan mereka (Yayasan Ihyaa At-Turoots) mengadakan dauroh-dauroh yang dimana mereka mengundang/mendatangkan orang-orang yang membawa pemikiran Salman al-'Audah dan Abdurrahman Abdul Kholiq, serta yang semisal mereka berdua, dan pencelaan terhadap para ulama yang telah ma'ruf.

Yang menyedihkan, kami melihat sejumlah orang-orang Radio dan TV Rodja memiliki sikap fanatisme yang batil dan tercela serta marah terhadap orang-orang yang mentahdzir dan berbicara dengan kebenaran tentang Yayasan Ihyaa At-Turoots Al-Kuwaitiyah. Diantara mereka dalah Penanya al-Akh Firanda, ia telah menulis sebuah buku yang dicetak yang ia dengan semangat dalam buku tersebut membela Yayasan Ihyaa' At-Turoots Al-Kuwaitiyah.

Ketiga : Kami tidak melihat pada mereka (orang-oarng Radio dan TV Rodja) kemurnian dalam menempuh manhaj salaf. Hal ini karena perkara-perkara berikut :

1. Mereka (orang-oang Rodja) telah mengundang Ali Al-Halabi untuk mengisi pengajian/muhadoroh di masjid Al-Istiqlal di Jakarta yang merupakan mesjid terbesar di Asia Tenggara. Dan ini adalah mesjid yang sama yang dimana mereka mengundang Syaikh Abdurrozzaq Al-'Abbad untuk mengisi pengajian di situ.

Ali Hasan dan para sahabatnya (mungkin masudnya para Masyaikh Yordania-pen) sering menunjungi Indonesia beberapa tahun. Setiap kunjungannya adalah kepada orang-orang yang Rodja bermu'malah dengan mereka (mungkin maksudnya ikhwan-ikhwan Surabaya-pen).

Page 29: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Dan perlu untuk diketahui, tatkala Ali Hasan pertama kali datang kepada mereka, ia ditanya tentang kitab "Rof'ul Laa'imah 'An Fatwaa Al-Lajanah Ad-Daaimah" maka iapun menjawab : "Ini adalah kitab yang batil dari Alif sampai Ya" (Dulu aku telah mendengarnya dari rekaman dauroh mereka). Maka ia telah mengacaukan pemikiran para dai dengan penyakitnya tentang permasalahan Iman. Dan Ali Hasan telah memasukkan kepada orang-orang keburukan dan adab yang jelek terhadap fatwa para ulama besar kita.

Tidak cukup hingga di sini saja, Ali Hasan pernah beberapa hari di sebagian dauroh ia mengajarkan kitabnya -yang berisi ajaran-ajaran batil- yang berjudul "Manhaj As-Salaf As-Sholeh fi Tarjiih Al-Mashoolih…" (Ceramah pengajiannya direkam dan tersebar di internet)

Yang mengherankan dari sikap orang-orang Rodja adalah mereka tetap mengundang Ali Hasan setelah jelas perkataan para ulama kibar yang mentahdzir Ali Al-Halabi, wallahul must'aan.

2. Stasiun TV mereka menyebarkan clip clip videonya orang-orang yang dikenal dengan penyimpangan, seperti Muhammad al-'Ariifi, Muhammad Hassaan Al-Mishri dan selain mereka berdua.

3. Beberapa pemateri di Radio dan TV Rodja memiliki hubungan dengan Yayasan As-Sofwah di Jakarta, dan ini adalah yayasan yang dikenal mendukung pemikiran Salman al-'Audah, Muhammad Surur dan selain mereka berdua.

Keempat : Alhamdulillah –dengan taufiq dari Allah- kami telah belajar dari Anda dan para ulama kibar yang lainnya, sikap hikmah dan berakal, memperhatikan maqoshid Syari'ah, dan juga mempertimbangkan antara maslahat dan mudhorot. Meskipun kami mentahdzir mereka (orang-orang Rodja) akan tetapi pembicaraan kami hanyalah pada tempat-tempat yang sesuai di hadapan para penuntut ilmu. Adapun orang-orang awam bisa jadi menurut kami yang lebih baik bagi mereka adalah tidak melarang mereka dari mendengar/menonton Rodja, dalam rangka meminimalkan keburukan, dan termasuk dalam bab "Sesungguhnya Allah akan menolong agama ini dengan orang fajir". Meskipun demikian, di sisi sebagian orang aku dianggap termasuk orang yang keras (mutasyaddid) dan di sisi sebagian yang lain aku dianggap termasuk mumayyi'. Akan tetapi Alhamdulillah dengan taufiq dari Allah kami berusaha membawa kedua golongan tersebut kepada kebaikan dan sunnah.

Kelima : Penanya Firanda dan teman-temannya, bahkan orang-orang yang menyimpang dari kalangan ahlul bid'ah telah mengetahui bahwasanya kesibukan kami adalah mengajarkan kepada masyarakat Al-Qur'an dan Sunnah Nabi serta manhaj salaf. Dan aku tidaklah mentahdzir orang-orang Rodja kecuali di sedikit tempat tatkala dibutuhkan yaitu tatkala menjawab pertanyaan dan yang semisalnya. Alhamdulillah orang-orang mendapatkan manfaat dari tahdziran tersebut.

Inilah yang sebenarnya terjadi, dan kami mengharapkan arahan dari Anda yang mulia, apakah sikap tahdziranku kepada Radio Rodja dan TV Rodja sesuai dengan kebenaran ataukah tidak??

Dan kami mengharapkan dari fadilatus Syaikh untuk memberi nasehat kepada orang-orang Rodja yang telah lalu penjelasan kondisi mereka, seseungguhnya kami mengharpkan kebaikan bagi sebagian mereka yang bersikap tasahul atau tersamarkan perkara baginya.

Demikian pula kami mengharapkan arahan dari fadilatus Syaikh tentang pendirian stasiun Televisi milik kami, karena ikhwan-ikhwan kami dan para pecinta kami memiliki kemampuan untuk mendirikan stasiun televisi.

Jazaakumullahu khoiron dan semoga Allah melanggengkan Anda sebagai kebanggaan bagi Islam dan kaum muslimin.

Ditulis oleh Anak dan Murid Anda

Dzulqornain bin Muhammad Sanusi.

Page 30: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

(silahkan lihat surat tersebut di https://app.box.com/s/l1pclqk0doc2ejf3xrhl)

-----

Jawaban Syaikh Sholeh Al-Fauzan hafizohulloh :

"Wa'alikumus salaam warahmatullahi wa barokaatuh. Dan arahan sebagaimana berikut ini :

Pertama : Hendaknya engkau terus berjalan di atas jalanmu, dan jangan perdulikan kritikan para pengkritik kecuali kritikan yang benar dan berfaedah maka ambilah kritikan tersebut karena kebenaran adalah barang hilang milik orang yang beriman.

Kedua : Janganlah engkau masuk dalam pergulatan dan pertiakaian dengan orang-orang, karena hal ini akan menyibukanmu dari meneruskan jalanmu

Ketiga : Janganlah engkau sibuk mencela orang-orang atau yayasan-yayasan. Engkau mungkin menasehati mereka dengan nasehat yang bertujuan dan hikmah (Allah berfirman : Tolaklah keburukan dengan kebaikan)

Keempat : Jawablah syubhat dengan ilmu dan hikmah serta penjelasan kebenaran karena engkau tidak memiliki kekuatan untuk melarang orang yang menyelisihi.

Semoga Allah memberi taufiq kepadamu dan memberkahi usahamu

Ditulis oleh :

Sholeh bin Fauzan Al-Fauzaan

3 Sya'ban 1434 H (12 Juni 2013)

-----

Sengaja saya posting terjemahan surat Al-Ustadz Dzulqornain ini untuk pembelajaran, kepada saya dan Al-Ustadz Dzulqornain khususnya dan kepada semua da’i dan para penuntut ilmu baik yang mendukung dakwah sunnah melalui sarana radio rodja dan rodjatv atau yang tidak mendukungnya, semodel dengan Al-Ustadz Dzulqornain, Al-Ustadz Askari, Al-Ustadz Muhammad Umar Sewed dan orang-orang semodel mereka. Tentunya sebenarnya yang lebih utama menerjemahkan adalah ustadz Dzulqornain, akan tetapi setelah berbulan-bulan saya menunggu belum juga diterjemahkan, padahal sangat penting fatwa syaikh Sholeh Al-Fauzan tersebut. Namun kemungkinkan besar adalah karena beliau (Ustadz Dzulqornain) sangat sibuk berdakwah –mengingat jam dakwah beliau tinggi- sehingga tidak sempat menterjemahkan. Akan tetapi beliau telah lama mengirimkan surat ini kepada saya melalui email. Dan saya telah mengabarkan kepada beliau insya Allah ada orang lain yang akan menerjemahkan.

KOMENTAR

Pertama : Ustadz Dzulqornain telah berjanji akan melaksanakan washiat Syaikh Sholeh Al-Fauzan hafizohulloh.

Surat dari Al-Ustadz Dzulqornain begitu semangat dan menggebu-gembu dalam membongkar penyimpangan Radio Rodja secara detail yang merupakan hujjah-hujjah yang menurut beliau bisa dipertanggung jawabkan dihadapan Allah. Dan di penghujung surat Ustadz Dzulqornain juga meminta nasehat Syaikh untuk Radio Rodja. Ternyata diantara jawaban syaikh adalah :

Page 31: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Kedua : Janganlah engkau masuk dalam pergulatan dan pertikaian dengan orang-orang, karena hal ini akan menyibukanmu dari meneruskan jalanmu

Ketiga : Janganlah engkau sibuk mencela orang-orang atau yayasan-yayasan. Engkau mungkin menasehati mereka dengan nasehat yang bertujuan dan hikmah (Allah berfirman : Tolaklah keburukan dengan kebaikan)

Harapan kami Al-Ustadz Dzulqornain menjalankan washiat Syaikh Sholeh Al-Fauzan, untuk tidak sibuk mencela para dai dan yayasan-yayasan !! Dan ustadz Dzulqornain hafizohulloh telah mengirim email kepada saya dengan berkata ((Insya Allah saya mengamalkan Nasihat Syaikh Al-Fauzan untuk saya, kalau terjadi kesalahan yang perlu diingatkan, tentu saya akan membantahnya dengan batasan yang dinasihatkan oleh Syaikh)). Semoga Allah memberi kekuatan kepada Al-Ustadz untuk mewujudkan tekad beliau.

Meskipun tentunya jawaban syaikh tersebut dibangun diatas membenarkan seluruh informasi sepihak dari ustadz Dzulqornain. Akan tetapi tentunya seluruh informasi –sepihak- tersebut masih perlu didiskusikan lebih lanjut.

Kedua : Wahai Al-Ustadz Dzulqornain, sebutkanlah juga kebaikan rodja!!!

Al-Ustadz Dzulqornain dalam suratnya kepada Syaikh Sholeh Al-Fauzan sama sekali tidak menyebutkan kebaikan Radio dan TV Rodja. Padahal semua penonton Rodja tahu akan kebaikan dan manfaat TV Rodja di seantero Nusantara. Bukankah apa yang dibanggakan oleh Ustdadz Dzulqornain tentang berkembangnya dakwah salafiyah di Indonesia adalah merupakan peran besar Rodja??, bukan hanya di Indonesia bahkan di dunia??!.

Adapun kalau bicara jumlah salafy yang semodel dengan ustadz Dzulqornain saja saya rasa jumlahnya tidak banyak. Demikian juga pondok-pondoknya tidak banyak, sehingga tidak akan menakjubkan. Meskipun "jumlah banyak" bukanlah ukuran kebenaran, akan tetapi pembicaraan kita tentang Ustadz Dzulqornain yang membanggakan perkembangan dakwah salafiyah di Indonesia !!.

Tentunya Syaikh Sholeh Al-Fauzan membaca surat Al-Ustadz Dzulqornain maka tergambarkan Radio Rodja dan Rodja TV sangatlah buruk !!.

Coba seandainya Ustadz Dzukqornain menjelaskan kebaikan-kebaikan Rodja, yang diantaranya adalah sebagai berikut :

Isi dakwah Radio Rodja terfokus kepada dakwah tauhid dan sunnah, serta memberantas kesyirikan dan bid'ah, tentunya dengan hikmah

Radio Rodja juga sama sekali tidak masuk dalam kancah perpolitikan

Radio Rodja tersebar diseluruh nusantara, sehingga banyak sekali orang yang sadar. Bahkan preman, sutradara, artis, dan lain sebagainya jadi sadar. Demikian pula banyak masyarakat yang akhirnya meninggalkan praktek syirik dan bid'ah

Radio Rodja sangat sering menayangkan ceramah para ulama salafy, seperti Syaikh Bin Baaz, Syaikh Utsaimin, Syaikh Fauzan, Syaikh Abdurrozzaq (Kajian 2 kali dalam sepekan), Syaikh Sa'ad Syatsri, Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili, Syaikh Sholeh As-Suhaimi. –yaitu para masyayikh salafiyin selain syaikh Ali Hasan Al-Halabi-

Radio Rodja banyak menembus kalangan papan atas di masyarakat, bahkan banyak polisi dan ABRI, serta para jendral yang juga ikut pengajian

Page 32: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Bahkan ada menteri yang juga ikut ngaji, dan bahkan berusaha untuk mempromosikan Rodja TV ke kepala negara

Para da'i Radio Rodja sering diundang di instansi-intansi kenegaraan, bahkan diundang untuk memberikan penyuluhan di badan-badan pertahanan dan keamanan negara.

Radio Rodja sangat memerangi pemikiran takfiri dan pemberontakan terhadap pemerintah muslim. Juga sangat memerangi bentuk terorisme. Terlalu banyak dai Radio Rodja yang mengkhususkan bantahan terhadap penyimpangan-penyimpangan tersebut

Radio Rodja sering membantah pemikiran-pemikiran sururiyah yang menyimpang

Dan masih banyak kebaikan-kebaikan yang lainnya

Ketiga : Wahai Al-Ustadz Dzulqornain, Radio Rodja sama sekali tidak ada hubungannya dengan takfiriyuun, bahkan radiorodja membantah pemikiran sesat tersebut!!!

Al-Ustadz membanggakan ikhwan-ikhwannya yang tidak dikaitkan oleh polisi tatkala terjadi pengeboman di Jakarta. Yang menurut ustadz adalah karena sikap "tamayyuz" (membedakan diri). Bahkan tidak ada sikap tamayyuz inilah yang merupakan landasan al-Ustadz untuk selanjutnya berusaha mengkait-kaitkan Radio Rodja dengan takfiriyin !!!

Sanggahan :

Ustadz menyebutkan tokoh takfiriyin diantaranya adalah Aman Abdurrahman. Tahukah ustadz bahwasanya salah satu pemateri tetap yaitu Ustadz Arifin Badri telah membantah pemikiran Aman Abdurrahman sejak sekitar 10 tahun yang silam??, jauh sebelum Ustadz Dzulqornain mengenal Aman Abdurrahman??. Justru sikap tamayyuz telah dimiliki oleh para pemateri Rodja sejak dahulu kala !!

Bukankah Saya (Firanda) telah membantah buku Abduh Akaha Zulfidar yang membantah Ustadz Luqman Baa'abduh sekitar 9 tahun yang lalu??. Yang buku tersebut tentunya mendukung praktek-praktek teroris

Al-Ustadz Dzulqornain membanggakan ikhwan-ikhwannya tidak ditangkap oleh polisi di Jakarta..??. Ngomong-ngomong waktu itu jumlah ikhwan –yang semodel dengan ustadz Dzulqornain- di Jakarta berapa banyak??. Bukankah lebih pantas dan lebih masuk akal jika kita katakan, "Justru ikhwan –semodel Rodja- yang jumlahnya banyak di Jakarta tidak diciduk polisi tatkala terjadi praktek terror. Ini menunjukkan para ikhwan telah memiliki sikap tamayyuz yang dibangga-banggakan al-Usatadz Dzulqrnain.

Kalau ustadz menyebutkan diminta pandangannya oleh pejabat negara tentang terorisme…, maka kami para da'i di rodja dari dulu hingga sekarang telah diminta oleh pihak intel dan polisi. Bukankah para da'i rodja sering mengisi pengajian di markas polisi??, bukankah website polda Jakarta mencantumkan streaming radiorodja??. Bahkan saya juga sempat diminta untuk mengisi di PTIK (klik disini untuk melihatnya ), dan diminta pandangannya oleh Lembaga Ketahanan Nasional, yang dihadiri oleh para jenderal, untuk diinformasikan langsung kepada Presiden??

Bukankah banyak polisi bahkan intel yang akhirnya ikut pengajian??, demikian juga para jenderal??. Lantas bagaimana bisa terbayangkan kalau Radio Rodja tidak memiliki sikap "tamayyuz" yang dibanggakan oleh Al-Ustadz Dzulqornain??. Hendaknya seseorang tidak merasa dia saja yang menjadi pahlawan yang berjasa…, ternyata di dunia dakwah banyak sekali pahlawan yang mungkin ia ketahui dan tidak ia ketahui !!!

Page 33: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Ketiga : Wahai Al-Ustadz Dzulqornain, inilah Ustadz Abu Nidaa’ yang saya kenal

Al-Ustadz menggambarkan bahwa Ustadz Abu Nidaa' punya hubungan dengan takfiriyin (tukang takfir) bahkan termasuk pembesar (gembong) mereka. Demikian juga Ustadz Abu Nida punya hubungan Al-Qaeda bahkan membelikan senjata dengan dana dari At-Turots untuk berperang melawan kaum Nashrani yang menyerang kaum muslimin di Ambon dan Poso.

Adapun tuduhan ustadz Abu Nida sebagai gembong takfiri maka ini akan saya kembalikan kepada Al-Ustadz Abu Nidaa' –semoga berita surat ini sampai ke Al-Ustadz Abu Nida- karena ini berkaitan dengan harga dirinya.

Yang jelas kami –selama hampir 13 tahun bergaul dengan ustadz Abu Nidaa- tidak pernah melihat pemikiran takfiri pada ustadz Abu Nidaa'. Mungkin saja Abu Nidaa' benar-benar gembong takfiri yang pandai bersembunyi dibalik jubah salafy –sebagaimana pernyataan Dzulqornain-, akan tetapi kami hanya bisa menghukum dengan dzohirnya. Jika memang Abu Nidaa' adalah gembong takfiri semoga Allah segera membongkar kedoknya. Akan tetapi tuduhan ini mudah-mudahan bisa ditanggapi dengan serius oleh ustadz Abu Nida, karena buntutnya sangat buruk dan tidak enak.

Justru di pondok Jamilurahman ana mengenal bahayanya pemikiran takfiri !!!

Justru beberapa peristiwa beliau dengan mudahnya memerintahkan kapolda untuk turun tangan. Yang hal ini menunjukkan hubungan erat beliau dengan pihak kepolisian

Justru beliau sering ngisi kajian di kantor kepolisian….

Demikian juga para santri ma'had Jamilurahman sering diminta untuk mengisi pengajian di penjara-penjara. Kalau ternyata pondok ini berpemahaman takfiri maka sangat berbahaya mengundang santri pondok untuk mengisi pengajian di penjara-penjara

Adapun mengenai beliau menyalurkan dana At-Turots untuk membeli senjata untuk Al-Qaeda melawan kaum Nasrani yang membunuh kaum muslimin…, maka inipun akan saya kembalikan kepada Ustadz Abu Nidaa. Akan tetapi jika ternyata informasi ini benar, maka apakah Al-Ustadz Abu Nidaa' salah total??, apakah ia tidak boleh membelikan senjata bagi takfiriyin yang sedang berjihad melawan kebiadaban kaum Nasrani??, ataukah harusnya senjata kaum takfiriyin diambil dan dibuang saja, sehingga berperang tanpa senjata??. Tentu ini perlu pembahasan tentang fikih akan hal ini. Siapa tahu Ustadz Dzulqornain bisa membahas tentang permasalahan ini.

Keempat : Wahai Al-Ustadz Dzulqornain, Ma’had Jamilurrohman tidak seperti yang Anda bayangkan!!!

Al-Ustadz tidak setuju dengan ma'had jamilurahman karena dipegang oleh ustadz Abu Nida. Sehingga tidak setuju Syaikh Abdurrazaq mengisi pengajian di sana (Dan ini telah disampaikan langsung oleh Al-Ustadz Dzulqornain kepada saya). Bahkan Ustadz Dzulqonain juga kecewa dengan Syaikh Sa'ad Asy-Syatsri yang juga akhirnya menurut ustadz Dzulqornain mengisi di Jamilurahman. Ustdaz Dzulqornain berkata kepada saya (melalui email) sebagai berikut : ((Ana telah mengingatkan antum masalah Abu Nida, tapi masih saja hal yang sama berulang dengan keberadaan Syaikh Sa’ad memberi ceramah di Jamilurrahman, seakan-akan tidak ada kecemburuan terhadap suatu hal yang membahayakan dakwah salafiyah. Wallahul Musta’an))

Page 34: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

Sanggahan :

Informasi yang benar adalah adalah Syaikh Abdurazaq belum pernah ceramah di Jamilurahman akan tetapi di pondok Bin Baaz, yang juga milik Abu Nidaa'. Adapun Syaikh Sa'ad Syatsri juga sepertinya tidak ada jadwal ke Jamilurahman. Jadwal yang saya atur untuk beliau adalah ke Masjid Kampus UGM saja. Jadi janganlah al-ustadz menuduh seakan-akan saya yang mengatur di jamilurahman. Adapun Syaikh Sa'ad akhirnya ke pondok Bin Baaz maka itu adalah permintaan Ustadz Abu Nida langsung kepada Syaikh Sa'ad Asy-Syatsri. Ya mungkin saja Syaikh Syatsri dibohongi oleh gembong takfii ??

Adapun Syaikh Abdurozaq mengisi pengajian di Bin Baaz yang menerima dana dari Ihyaa At-Turoots, maka sesungguhnya Syaikh Abdurozaq bukan hanya bermu'amalah dengan At-Turots cabang Indonesia, bahkan beliau memiliki hubungan yang erat dengan At-Turots pusat di Kuwait. Tentunya beliau punya pandangan dan ijtihad sendiri dalam sikap beliau tersebut. Dan Ustadz Dzulqornainpun tahu akan hal ini.

Karenanya sikap Al-ustadz yang berusaha mengait-ngaitkan Radiorodja dengan Abu Nidaa' yang merupakan gembong tukang takfir !!, apalagi Firanda keluaran Ma'had Jamilurahman !!, merupakan perkara yang kurang tepat dan dipaksa-paksakan !!!

Kelima : Wahai Al Ustadz Dzulqornain, Berhusnuzhon lah dengan sikap Ustadz Abu Qotadah…

Al-Ustadz juga mempermasalah Ustadz Abu Qotadah yang telah mengirim bantuan kepada takfiriyin untuk membangun mesjid.

Maka permasalahan ini harus dikembalikan kepada pihak yang bersangkutan yaitu Al-Ustadz Abu Qotadah untuk menjelaskan kebenaran tuduhan ini !!. Akan tetapi saya rasa Al-Ustadz Dzulqornain yakin bahwa Abu Qotadah bukanlah takfiri, karena banyak pengajian dan ceramah beliau yang membantah takfiri dan terorisme. Jika perkaranya demikian maka hendaknya ustadz Dzuqornain berhusnudzon terhadap sikap ustadz Abu Qotadah?? Apa maksud Abu Qotadah memberikan bantuan kepada takfiri??, apakah untuk menarik hati mereka –jika tuduhan ini benar-, ataukah kejadian tersebut ada kesalahpahaman??. Lagi pula apakah kalau ada kaum takfiri minta dibangunkan mesjid maka tidak boleh dibantu sama sekali??, apakah mereka tidak boleh sholat di masjid??. Jika meminta bantuan untuk mengebom tentunya tidak boleh, akan tetapi kalau untuk bangun masjid??, tentu ini butuh pembahasan khusus. Insya Allah mengenai permasalahan ini kita akan berusaha meminta ustadz Abu Qotadah untuk menanggapinya.

Kelima : Wahai Ustadz Dzulqornain, Apakah Syeikh Muhammad Al ‘Arifi seorang Mubtadi’?

Al-Ustadz mempermasalahkan TV Rodja yang menayangkan cuplikan video Syaikh Muhammad al-'Arifi dan syaikh Muhammad Hassaan.

Ini tentu masukan yang baik bagi TV Rodja, dan saya rasa TV Rodja mengambil masukan ini demi kebaikan. Akan tetapi mungkin perlu dicatat sebagai berikut :

Syaikh Muhammad Al-'Arifi apakah seorang mubtadi' menurut para ulama kibar di Arab Saudi??. Kalau tidak, maka siapakah yang mentabdi' beliau??. Tentunya beliau memiliki kesalahan –dan sayapun mengetahui kesalahan beliau-, akan tetapi apakah kesalahan tersebut mengeluarkan beliau dari Ahlus Sunnah dan menjadi mubtadi??. Saya rasa bukanlah manhaj Al-Ustadz Dzulqornain yang jika seorang alim atau ustadz sekali salah lantas dibuang dan jadi mubtadi' dan tidak boleh didengar ceramahanya secara total??. Kita sangat membutuhkan keterangan dari ustadz Dzulqornai tentang mentabdi' Syaikh Muhammad al-'Arifi, mengingat beliau juga memiliki kebaikan yang banyak, seperti membantah kaum syi'ah dan juga kaum liberal. Bahkan beberapa tahun silam pernah pemilik koran-koran di Riyadh –yang menyokong faham Liberal- meminta pemerintah untuk menyikapi Syaikh Muhammad al-'Arifi yang getol membantah pemahaman dan kaum Liberal di mimbar-mimbar dan podium-podium. Jika ada fatwa kibar ulama untuk tidak boleh sama sekali

Page 35: Ada Apa Dengan Radio Rodja?

mendengar ceramah al-'Arifi maka dengan senang hati kru Rodja terima dan membuang Syaikh Muhammad al-'Arifi.

Cuplikan-cuplikan video Syaikh Muhammad al-'Arifi yang ditampilkan oleh TV Rodja apakah isinya kesesatan??, ataukah kebaikan??.

Cuplikan tersebut diputar oleh Rodja sebelum ada tahdziran tentang kesalahan al-'Ariifi

Lagi pula setelah saya bertanya kepada kru Rodja, ternyata hanya dua cuplikan video, itupun diputar di RodjaTV bukan karena saran dari para ustadz, akan tetapi hasil ijtihad sebagian kru Rodja !!!

Sekarang RodjaTV tidak lagi menayangkan dua klip video syaikh Muhammad al-'Arifi tersebut. Ini sangat membuktikan jika kritikan kepada Radio Rodja adalah kritikan yang membangun maka insya Allah segera dilaksanakan oleh pihak Radio Rodja. Adapun kritikan yang dibangun di atas tuduhan yang ngawur dan dipaksa-paksakan maka tentu akan ditolak

Keenam : Wahai Ustadz, berhati-hatilah dalam mencomot informasi tentang Rodja, kawatir antum dituduh berdusta

Adapun pernyataan Al-Ustadz Dzulqornain kepada Syaikh Sholeh Al-Fauzan bahwa Syaikh Muhammad Hassan Al-Mishri dan juga syaikh-syaikh bermasalah lainnya !!!.

Maka sebelumnya saya ingin penjelasan dari Al-Ustadz Dzulqornain apa maksudnya dengan "Syaikh-Syaikh yang tidak jelas lainnya selain al-'Arifi dan Muhammad Hasaan??" Siapa saja mereka??. Agar saya bisa memberi masukan kepada pihak Radio Rodja.

Adapun Syaikh Muhammad Hassan, maka tidak pernah ditayangkan di Rodja TV –demikian informasi yang telah saya tanyakan langsung ke para kru Rodja-. Karenanya informasi ini yang telah disampaikan oleh Al-Ustadz Dzulqornain kepada Syaikh Fauzan merupakan informasi yang bohong. Kami sangat kawatir akan terbayangkan kepada Syaikh Fauzan bahwasanya Radio Rodja ikut politik mengingat Syaikh Muhammad Hassan ikut dalam kancah politik !!

Bersambung….