abs trak

3
ABSTRAK Seorang wanita 74tahun dengan PPOK, Hipertensi stage II, Anemia mikrosititk hipokromik, suspect osteoporosis Seorang wanita berusia 74 tahun datang ke RSUP Dr. Kariadi dengan keluhan sesak nafas hilang timbul ± 2 minggu yang lalu, semakin bertambah dengan aktivitas, tidak berubah dengan perubahan posisi. Saat sesak tidak disertai bunyi mengi saat bernafas. Sesak tidak dipengaruhi cuaca maupun stress. Tidur lebih enak dengan 2-3 bantal. Paroxismal Nocturnal Dyspneu (+), nyeri dada (-). Batuk (+), dahak putih kental, batuk terutama pada malam hari, demam (+), dan tidak menggigil. Tidak ada mual dan muntah, badan ngilu (+), nyeri pinggang (+). Buang air besar tidak ada keluhan, frekuensi, konsistensi, dan warna seperti biasa. Buang air kecil tidak ada keluhan, frekuensi, warna, dan jumlah seperti biasa, tidak ada nyeri ataupun anyang-anyangan. Pasien memilik riwayat darah tinggi 180/60 mmHg, minum obat captopril tiap hari yang di dapat dari puskesmas, pasien menyangkal pernah menjalani pengobatan TB. Riwayat sakit gula, sakit darah tinggi dan sakit jantung disangkal. Keluarga pasien tidak ada yang menderita batuk-batuk lama. Riwayat darah tinggi, sakit gula dan sakit jantung pada keluarga disangkal. Pasien adalah ibu rumah tangga dan tidak bekerja. Suami sudah meninggal. Mempunyai 3 orang anak yang sudah mandiri. Pasien tinggal sendiri di rumah berukuran 20x20 m 2 . Hubungan

Upload: indah

Post on 12-Feb-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

medis

TRANSCRIPT

Page 1: Abs Trak

ABSTRAK

Seorang wanita 74tahun dengan PPOK, Hipertensi stage II, Anemia mikrosititk hipokromik, suspect osteoporosis

Seorang wanita berusia 74 tahun datang ke RSUP Dr. Kariadi dengan keluhan sesak

nafas hilang timbul ± 2 minggu yang lalu, semakin bertambah dengan aktivitas, tidak berubah

dengan perubahan posisi. Saat sesak tidak disertai bunyi mengi saat bernafas. Sesak tidak

dipengaruhi cuaca maupun stress. Tidur lebih enak dengan 2-3 bantal. Paroxismal Nocturnal

Dyspneu (+), nyeri dada (-). Batuk (+), dahak putih kental, batuk terutama pada malam hari,

demam (+), dan tidak menggigil. Tidak ada mual dan muntah, badan ngilu (+), nyeri

pinggang (+). Buang air besar tidak ada keluhan, frekuensi, konsistensi, dan warna seperti

biasa. Buang air kecil tidak ada keluhan, frekuensi, warna, dan jumlah seperti biasa, tidak ada

nyeri ataupun anyang-anyangan.

Pasien memilik riwayat darah tinggi 180/60 mmHg, minum obat captopril tiap hari

yang di dapat dari puskesmas, pasien menyangkal pernah menjalani pengobatan TB. Riwayat

sakit gula, sakit darah tinggi dan sakit jantung disangkal. Keluarga pasien tidak ada yang

menderita batuk-batuk lama. Riwayat darah tinggi, sakit gula dan sakit jantung pada keluarga

disangkal.

Pasien adalah ibu rumah tangga dan tidak bekerja. Suami sudah meninggal.

Mempunyai 3 orang anak yang sudah mandiri. Pasien tinggal sendiri di rumah berukuran

20x20 m2. Hubungan pasien dengan keluarga baik dan selama perawatan pasien ditunggu

oleh anak dan saudara.

Pada pemeriksaan fisik pasien didapatkan keadaan umum tampak lemah, kesadaran

komposmentis. TD : 180/80 mmHg, nadi : frekuensi 96x/menit, reguler, isi dan tegangan

cukup, RR : 24x/menit, suhu 38,2ºC (aksiler). Keadaan kepala, mata dan tenggorok dalam

batas normal. Pada thorax didapatkan bentuk dada emfisematous, sela iga melebar, sudut

sternocostalis >90. Jantung dalam batas normal. Pada palpasi paru didapatkan stem fremitus

paru kanan sama dengan paru kiri. Perkusi didapatkan sonor seluruh lapang paru baik paru

depan maupun belakang. Auskultasi didapatkan suara dasar ronkial dan suara tambahan

ronkhi basah kasar di seluruh lapangan paru. Abdomen dalam batas normal. Ekstremitas

dalam batas normal.

Pemeriksaan foto thorax AP- lateral didapatkan kesan kardiomegali (LV), elongatio

dan kalsifikasi arkus aorta, gambaran bronkopneumonia, fraktur corpus veterbra thorakal

Page 2: Abs Trak

VI-VIII. Pemeriksaan EKG didapatkan Kesan normo sinus ritme dan axis normal. Dari hasil

pemeriksaan laboratorium hematologi di dapatkan nilai MCH ↓ (21.80 pg) ; MCV ↓(73.80

fl) ; RDW ↑(31.10%).

Dari pemeriksaan tentang masalah psikologi dan fungsi didapatkan kemungkinan

besar depresi pada pasien ini dikarenakan penyakit yang dideritanya dan telah ditinggalkan

oleh suaminya. Pasien ini juga mengalami definite gangguan kognitif dan pada skor norton

didapatkan kemungkinan kecil terjadi dekubitus serta pada AKS didapatkan Kats E dimana

dikarenakan pasien di pasang kateter.

Berdasarkan adanya sesak nafas, batuk berdahak warna putih kental, demam, adanya

bentuk dada emfisematous, sela iga melebar, sudut sternocostalis >90, ronkhi basah kasar di

seluruh lapangan paru, gambaran bronkopneumonia pada pemeriksaan x-foto thoraks

disimpulkan pasien menderita PPOK dengan infeksi sekunder. Dari riwayat penyakit dahulu

pasien memilik riwayat darah tinggi 180/60 mmHg, minum obat captopril, sehingga pasien

juga menderita Hipertensi Stage II. Serta dari hasil pemeriksaan laboratorium hematologi di

dapatkan nilai MCH ↓ (21.80 pg) ; MCV ↓(73.80 fl) ; RDW ↑(31.10%), pasien menderita

Anemia mikrositik hipokromik. Pasien juga mengeluh badan ngilu, nyeri pinggang dan pada

pemeriksaan x-foto thoraks fraktur corpus veterbra thorakal VI-VIII, sehingga pasien di

curigai menderita osteoporosi.