(8).penaggulangan klb
TRANSCRIPT
LATAR BELAKANG
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DAN PEMERINTAH DLM BID KES (UU no 23/1992)
1. SETIAP ORG HAK YG SAMA DLM MEMPEROLEH
DERAJAT KES YG OPTIMAL (Ps 4)
2. SETIAP ORG BERKEWAJIBAN UTK IKUT SERTA DLM
MEMELIHARA & MENINGKATKAN DERAJAT KES
PERSEORANGAN, KELUARGA & LINGKUNGAN (Ps 5)
3. PEMERINTAH BERTANGGUNGJAWAB UNTUK
MENINGKATKAN DERAJAT KES MASY (Ps 9)
DASAR HUKUM
1. UU No 4 TH 1984 WABAH
2. PP 40 TH 1991 WABAH PENY MENULAR
3. KEP. DIRJEN PPM & PLP 451-I/PD.03.04-IF/1991
TENTANG KLB
4. UU No 23/1992 TTG HAK DAN KEWAJIBAN
WARGA NEGARA DAN PEMERINTAH DLM
BID KES
5. PP 25 TH 2000KEWENANGAN PEM DAN
KEWENANGAN PROP.SEBAGAI DAERAH
OTONOMI :
- Ps 3 AYAT 5 BID KES POIN D SE SERTA
PENANGGULANGAN WABAH PENY & KLB
DASAR HUKUM
Melindungi penduduk dari malapetaka yang di timbulkan wabah sedini mungkin.
(Kasus kesakitan dan kematian)
• Menghentikan atau membatasi penyebar luasan penyakit diwilayah yang terjangkit wabah/KLB
( memperpendek periode KLB/wabah)
• Menentukan jenis penyakit yang menimbulkan KLB/Wabah serta upaya pencegahan dan pembe- rantasannya
TUJUAN :
PENANGGULANGANKLB/WABAH
PENGERTIAN :
1. KLB : SUATU KEJADIAN TIMBULNYA / MENINGKATNYA KESAKITAN/KEMATIAN YANG BERMAKNA SECARA EPIDEMIOLOGI DLM WAKTU TERTENTU DIBANDING
KAN KURUN WAKTU SEBELUMNYA. (Kep.DIRJEN .PPM & PLP. 451-I/PD.03.04-IF/1991)
2. WABAH : PADA DASARNYA = KLB, TETAPI WABAH DITE - RAPKAN UNTUK WILAYAH YANG LEBIH LUAS DAN HARUS DITETAPKAN OLEH MENTERI.
Kriteria kerja KLB: (Kep.Dir.Jen PPM & PLP no.451 th 1991)
Suatu kejadian penyakit atau keracunan dapat dikatakan KLB apabila memenuhi kriteria sbb:
1. Timbul suatu penyakit menular yang sebelumnya tdk ada/
tak dikenal.
2. Peningkatan suatu kejadian penyakit/kematian terus mene-
rus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis pe -
nyakitnya (jam,hari,minggu)
3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian, 2 kali atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam,hari, minggu
bulan, tahun)
4. Jumlah penderita baru dalam 1 bualan menunjukan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata - rata perbulan tahun sebelumnya.
5. Angka rata-rata perbeluan selama 1 tahun menunjukan kenaikan 2 kali atau lebih dibandingkan dengan rata- rata perbulan tahun sebelumnya.
6. Case fatality rate dari suatu penyakit dari satu kurun waktu tertentu menunjukan kenaikan 50 % atau lebih, dibandingkan CFR dari periode sebelumnya.
7. Proporsional rate(PR) penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukan kenaikan dua kali atau lebih dibanding periode yg sama dan kurun waktu tahun sebelumnya.
8. Beberapa penyakit khusus : “Kholera, DHF/DSS”. - Setiap peningkatan 1 kasus dari periode sebelumnya (pada da- erah endemis. - terdapat 1 atau lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu sebelumnya daerah tsb bebas dari peny. Bersangkutan
9. Beberapa penyakit yang dialami 1 atau lebih penderita - Keracunan makanan - Keracunan pestisida - Tet.Neonatorum.
00.10.20.30.40.50.60.70.80.91
MG/BL MG/BL
KS
TIDAK ADA MENJADI ADA
00.51
1.52
2.53
3.54
4.55
KS KS
MG/BL 1MG/BL 2
DUA KALI ATAU LEBIH
0
1
2
3
4
5
6
MG/BL 1 MG/BL 2 MG/BL 3 MG/BL 4
KS
TREN MENINGKAT
BAGAIMANA JIKA TAHU KEJADIAN KLB ?
LANGKAH SELANJUTNYA :
1. KONFIRMASI KEJADIAN PENYAKIT
2. MELAPORKAN DG FORM W-1 KE PROP.
(KURUN WAKTU 24 JAM)
3. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
4. PENANGGULANGAN
5. PENGAMATAN 2 X MASA INKUBASI
6. PENCATATAN PELAPORAN KINERJA
UPAYA PENANGGULANGAN WABAH
(BAB V, ps.5 ,UU .4 th 1984)
a Penyelidikan Epidemiologi
b. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi
penderita termasuk tindakan karantina
c. Pencegahan dan Pengebalan
d. Pemusnahan Penyebab penyakit
e. Penanganan jenazah akibat wabah
f. Penyuluhan kesehatan masyarakat
g. Upaya penanggulangan lainnya
PENYELIDIDKAN EPIDEMIOLOGI:
Tujuan : Menentuakan jenis penyakit yang menimbulkan wabah dan penyebabnya, faktor- faktor resiko
terjadianya KLB dan penularannya, cara pence- gahan dan penanggulangannya serta cara pem
berantasannya.
Langkah - Langkah penyelidikan Epidemiologi
1 . Konfirmasi/ menegakkan diagnosa : a. Ananmnesis (quesioner) b. Pemeriksaan fisik c. Pemeriksaan Laboratorium 2. Memastikan kejadian KLB/bukan 3. Mengambarkan hubungan antara kejadian dengan faktor tempat, waktu dan orang 4. Menghubungkan kejadian dengan faktor- faktor resiko lainnya 5. Merumuskan hipotesa sementara 6. Penentuan tindakan penanggulangan 7. Evaluasi hasil penanggulangan.
1. DASAR2. TUJUAN3. HASIL : - Variabel epidemiologi :
Tempat Orang Waktu
- Ukuran epedemiologi : AR CFR OR
PENULISAN LAPORAN HASIL PE/PENANGGULANGAN KLB
PENULISAN LAPORAN HASIL PE/PENANGGULANGAN KLB
4. TINDAKAN YANG TELAH DILAKUKAN KABUPATEN PUSKESMAS
5. RENCANA YG AKAN DILAKSANAKAN
STRATEGI PENANGGULANGAN KLB
1. SKD – KLB DAN DETEKSI DINI SERTA RESPON
CEPAT
2. UPAYA PERBAIKAN/PENINGKATAN KONDISI
RENTAN
3. PENYELIDIKAN & PENANGGULANGAN KLB
4. KAJIAN KLB
Tahap Pra KLB Tahap KLB Tahap Pasca KLB
Kewaspadaan - Inventarisasi kemungkinan jenis KLB - Peta rawan KLB - Persiapan sumber daya. - Koordinasi LP/LS - Monitoring
Penanggulangan- Pengobatan- Penyelidikan- Laboratorium- Isolasi- Out breaks respon 1. Desinfeksi. 2. Vaksinasi 3. Pemusnahan
- Penyuluhan
Pemulihan :- Pengamatan 2 x masa inkubasi- Perbaikan sarana/ kondisi(recovery)- Promosi kesehatan
Pentahapan KLB
Organisasi
Dep. Kes.RI
Puskesmas
Dinas KesehatanKab./ kota
Dinas Kesehatan Propinsi
Men.Kes
Gubernur
Bupati
Camat
Lintas SektorLintas ProgramLSM
Lintas SektorLintas ProgramLSM
Lintas SektorLintas ProgramLSM
Lintas SektorLintas ProgramLSM
Petugas Pusk. MasyarakatKLB
PEMASALAHAN KEJADIAN LUAR BIASA
1. TIDAK SEMUA KAB KOTA MELAPORKAN KLB
KERENA : a. Surveilans kurang aktif yang disebabkan pergantian Petugas dan perubahan SOT Kab/kota b. Sistem kewaspadaan dini terhadap KLB tidak berjalan dengan baik c. Menyangkut kredibilitas Kab/kota.
2. Pelaporan KLB Sering terdahului oleh wartawan/ Pers.
3. Penanggulangan KLB diperlukan dana dan sarana yang cukup namun tidak semua Kab/Kota mengalokasikan dana untuk penanggulangan KLB.
INGAT :UNIT TERKECIL KLB ADALAH DESA