laporan hasil investigasi klb keracunan makanan.ppt

19
 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN DI KABUPATEN JENEPONTO

Upload: salchaakbar

Post on 09-Oct-2015

309 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    1/19

    LAPORAN HASIL INVESTIGASI

    KLB KERACUNAN MAKANAN

    DI KABUPATEN JENEPONTO

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    2/19

    Tamalatea

    8 Kasus

    41 Kasus

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    3/19

    KRONOLOGI AWAL KASUS

    KASUS KLB DI KEDUA KECAMATAN TERSEBUT

    TERLAMBAT DIKETAHUI OLEH PIHAK DINAS

    KESEHATAN KARENA TIDAK DIKONFIRMASI

    OLEH PETUGAS KESEHATAN DITINGKAT

    PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT TEMPATPASIEN DIRAWAT

    PASIEN TIDAK BEROBAT DI PUSKESMAS TAPI

    LANGSUNG KE RUMAH SAKIT SEHINGGAPIHAK PUSKESMAS JUGA TERLAMBAT

    MENGKONFIRMASI

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    4/19

    LATAR BELAKANG

    Salah satu penyebab utama kematian dan

    kesakitan di Indonesia adalah penyakit yang

    disebabkan oleh pangan. Pangan merupakan

    jalur utama penyebaran patogen dan toksin yang

    diproduksi oleh mikroba patogen. Pangan jugadapat menimbulkan masalah serius jika

    mengandung racun akibat cemaran kimia, bahan

    berbahaya maupun racun alami yang terkandung

    dalam pangan, yang sebagian diantaranyamenimbulkan KLB keracunan pangan.

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    5/19

    Beberapa laporan keracunan pangan yang terjadi

    sebelumnya di Kabupaten Jeneponto , sebagian

    besar disebabkan karena kesalahan dalam proses

    pengolahan sehingga terkontaminasi bakteri (kuman)dan umumnya diderita oleh anak sekolah dan

    Masyarakat Umum

    KLB keracunan pangan adalah suatu kejadiandimana terdapat dua orang atau lebih yang menderita

    sakit dengan gejala-gejala yang sama atau hampir

    sama setelah mengkonsumsi sesuatu dan

    berdasarkan analisis epidemiologi terbukti makanantersebut sumber keracunan.

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    6/19

    INVESTIGASI

    Pada tanggal 13 Oktober 2014 Dinas Kesehatan

    Kabupaten Jeneponto menerima laporan bahwatelah terjadi kejadian luar biasa (KLB) keracunanpangan di Desa Bontosunggu KecamatanTamalatea yang merupakan wilayah PuskesmasTamalatea Dengan Jumlah Penderita 8 Orang tanpadisertai kasus kematian ( CFR = 0 % )

    Desa Allu Tarowang Kecamatan Tarowang yangmerupakan wilayah kerja Puskesmas Tarowang.Jumlah penderita sebanyak 41 orang di tanpa

    disertai kasus kematian (CFR = 0 %), dengan gejalamual, muntah, sakit perut dan pusing. Semua kasustelah mendapatkan pengobatan di Rumah SakitLanto Dg Pasewang Jeneponto

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    7/19

    Dari hasilinvestigasi

    diketahui bahwakasus di Tamalatea

    mengkonsumsiMakanan di Pesta

    berupa dagingayam Sayur Kacang

    Panjang acar

    sehingga besardugaan penyebab

    keracunan adalahmakanan ayam yangkemungkinan sudah

    basi

    Untuk Kasus di

    Taroang MenkonsumsiDaging

    Kambing Sate Sayur

    Acar sehingga besar

    kemungkinan penyebabkeracunannya adalah

    Sate dan bumbunya

    yang diperoleh dari

    Pesta sunatan di

    Kabupaten Bulukumba

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    8/19

    Berdasarkan wawancara petugaskesehatan dan pemeriksaan fisik

    penderita, maka gambaran klinis kasus-

    kasus adalah sebagai berikut : sakit

    perut,mual,muntah,sakitkepala,pusing,

    dan diare.

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    9/19

    NOGejala dan

    TandaJumlah Kasus %

    1 Mual 41 100 %

    2 Muntah 41 100 %

    3 Diare 23 56 %

    4 Nyeri Perut/

    sakit perut 32 78 %

    5 Sakit Kepala 24 58 %

    6 Lemah 41 100 %

    7 Pusing 27 65 %

    8 Penuruna

    Kesadaran5 12 %

    9 Badan panas

    (demam) 0 0

    NOGejala dan

    TandaJumlah Kasus %

    1 Mual 8 100 %

    2 Muntah 8 100 %

    3 Diare 5 62 %

    4 Nyeri Perut/

    sakit perut8 100 %

    5 Sakit Kepala6 75 %

    6 Lemah 8 100 %7 Pusing 4 50 %

    8 Penurunan

    Kesadaran1 12 %

    9 Badan panas

    (demam)

    0 0

    Kec. Tamalatea Kec. Tarowang

    Tabel : Distribusi Gejala KLB Keracunan Kabupaten Jeneponto tanggal 8 dan 9

    Oktober 2014

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    10/19

    Dengan membandingkan kedua hasil

    wawancara (pengolah makanan dan

    petugas kesehatan termasuk pemeriksaankepada penderita) dan mengingat masa

    paparan dan inkubasi maka diperkirakan

    etiologi keracunan berdasarkan wawancaratersebut adalah kuman bakteri :

    Baccilur cereus,Staphylococcus,dan

    Vibrio parahaemolyticus.

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    11/19

    Baccilur cereus menunjukan gejala nyeri

    perut, mual, muntah, dan kadang diare.

    Staphylococcus aereus menunjukan gejala

    mual, muntah, sakit perut, diare

    dan prostration (muntah menyembur).

    Vibrio hemolitikus menunjukan gejala

    nyeri,perut,mual,muntah,diare,menggigil,sa

    kit kepala, dan kadang-kadang badanpanas (demam).

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    12/19

    KURVAEPIDEMIKKERACUNANMAKANAN

    Kecamatan Tamalatea Kecamatan Tarowang

    0 0

    5

    3

    0 00

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    05.00 05.30 06.00 06.30 07.00 07.30 08.00

    0

    5

    13

    109

    4

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    04.00 04.30 05.00 05.30 06.00 06.30 07.00 07.30

    Berdasarkan kurva epidemiologi diperoleh

    gambaran periode KLB adalah Jam 06.00

    dan berakhir pada jam 06.30 Wita

    Berdasarkan kurva epidemiologi diperoleh

    gambaran periode KLB adalah Jam 04.00 dan

    berakhir pada jam 06.30 Wita

    GAMBARAN EPIDEMIOLOGI

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    13/19

    GAMBARAN EPIDEMIOLOGI

    TABELDISTRIBUSIPENDERITAKERACUNANMAKANANBERDASARKANGOLONGANUMUR

    NO

    Gol.

    Um

    ur

    Jlh Penduduk

    yang Makan

    Jumlah

    Penderita

    Attack Rate

    (%)

    1 < 5 Tahun 1 1 100

    259

    Tahun0 0 0

    310 14

    Tahun0 0 0

    4 > 15 Tahun 7 7 100

    Jumlah 8 8 100

    Tamalatea Tarowang

    N

    O

    Gol.

    Umur

    Jlh Penduduk

    yang Makan

    Jumlah

    Penderita

    Attack Rate

    (%)

    1 < 5 Tahun 3 3 100

    259

    Tahun3 3 100

    3 10 14 Tahun 4 4 100

    4 > 15 Tahun 31 31 110

    Jumlah 41 41 100

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    14/19

    TABEL

    DISTRIBUSIPENDERITA KERACUNAN PANGANBERDASARKANJENIS KELAMIN

    WILAYAH LAKI-LAKI PEREMPUAN

    TAMALATEA

    TAROANG

    3 Orang

    18 Orang

    5 Orang

    23 Orang

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    15/19

    DISTRIBUSIPENDERITAKLB KERACUNANPANGAN

    BERDASARKANJENISKELAMIN

    37%

    63%

    L P

    44%

    56%

    Tamalatea Taroang

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    16/19

    PEMERIKSAAN LABORATORIUM

    UNTUK PEMERIKSAAN SAMPLE MAKANAN TIDAK

    DILAKUKAN KARENA KEJADIAN SUDAH

    BERLANGSUNG SELAMA 2 HARI BARU

    DIKONFIRMASI SEHINGGA SAMPLE MAKANAN TIDAK

    ADA LAGI

    TAPI UNTUK YANG DI WILAYAH TAROANG SAMPLE

    MAKANAN TELAH DIKIRIM KE LABORATORIUM

    MELALUI DINAS KESEHATAN BULUKUMBA ( KASUS

    DAN TEMPAT KEJADIAN AWAL )

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    17/19

    KESIMPULAN

    Penyebab Keracunan Pangan di Kab Jeneponto pada

    tanggal 8 dan 9 Oktober 2014 adalah karenamengkonsumsi Makanan di Pesta yang karena proses

    pembuatan dan penyimpanan yang kurang baik sehingga

    terkontaminasi kuman/bakteri yang diduga adalah

    Baccilus cereus dan atau staphylococcus aereus.

    Kebiasaan menggunakan bahan makanan yang

    merupakan sisa sehari atau beberapa hari sebelumnya

    merupakan faktor yang sangat berperan terhadap

    terjadinya KLB keracunan pangan.

    Pemberian insektisida pada sayuran dengan alasan awet

    menjadi salah satu faktor keracunan pangan

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    18/19

    SARAN DAN REKOMENDASI

    Menghimbau kepada Masyarakat untuk mengolah

    makanan secara higienis

    Petugas Puskesmas diharapkan agar ikut

    melakukan pengawasan dan penyuluhan terhadap

    pengolahan makanan jajanan oleh masyarakat

    Semua pihak yang terkait agar dapat melakukan

    pengawasan terhadap masyarakat khususnya

    mengenai pengolahan makanan yang baik dan

    benar

  • 5/19/2018 LAPORAN HASIL INVESTIGASI KLB KERACUNAN MAKANAN.ppt

    19/19

    TERIMAKASIH