4.indikator capaian kompetensi.docx
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
1/96
I. Kompetensi
A. Defnisi Kompetensi
Sebuah kompetensi adalah adalah sebuah karakteristik yang mendasari
dari seorang individu yang berkaitan secara kausal dengan kinerja efektif
beracuan-kriteria dan/atau kinerja superior dalam sebuah pekerjaan atau
situasi (Spencer & Spencer,1993: 13).
Karakteristik yang mendasari berarti kompetensi adalah sebuah
bagian ang cukup mendalam dan bertahan dari kepribadian seseorang
dan dapat memprediksi perilaku dalam berbagai situasi dan tugas!tugas
pekerjaan. "rinsip ini menghendaki pembelajaran untuk pencapaian
suatu kompetensi harus intensif atau mendalam dan ekstensif melibatkan
berbagai pengalaman belajar, juga diulang!ulang (dapat melalui
kurikulum berorganisasi spiral atau dengan suatu cara pedagogis
lainna). #ika prinsip ini terpenuhi, logisna, para sis$a akan lulus
dengan mutu bagus pada setiap ujian sekolah.
Berkaitan secara kausal artina bah$a sebuah kompetensi
menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja. Suatu kompetensi
murid, misalna, ketika dikuasai secara berhasil dalam pembelajaran di
kelas %%% S, maka ketika dites atau diuji di kelas '% murid ini akan lulus
tesujian dengan berhasil pula (jika tesna sahih dan si murid ini dalamkondisi normal).
Beracuan kriteria artina bah$a sebuah kompetensi memprediksi
secara aktual siapa ang bekerja baik atau buruk, ketika diukur dengan
sebuah kriteria spesik atau standar. alam kasus %* di atas, adalah
sis$a ang berhasil menemutunjukkan si+at benda padat ang keras dan
ang tetap ketika berpindah tempat, dan sis$a ang gagal dalam hal ini.
alam kasus penjaja (salesmen) adalah jumlah rupiah ang diperolehna
atau jumlah klien ang tetap bersih- dari penalahgunaan alkohol bagi
konselor.
Karakteristik-karakteristik yang Mendasari
*ompetensi adalah karakteristik!karakteristik ang mendasari orang!
orang dan mengindikasikan pola perilaku atau pemikiran, berlaku pada
berbagai situasi, dan bertahan selama $aktu ang cukup panjang-
(oat/is, 190 dalam Spencer & Spencer, 1999: 9).
Lima Tipe Karakteristik Kompetensi:
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
1
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
2/96
1. Motif. oti+ adalah hal!hal ang orang secara konsisten pikirkan dan
inginkan ang menebabkan lahirna tindakan. oti+ mendorong,
mengarahkan, dan memilih- perilaku ke arah tindakan!tindakan atautujuan!tujuan tertentu dan menjauhi ang lainna.ontoh: 4rang ang memiliki moti+ berprestasi secara konsisten mengatur
tujuan!tujuan ang menantang untuk dirina sendiri, mengambil tanggung
ja$ab pribadi untuk menelesaikan mereka, dan meman+aatkan umpan!balik
untuk bekerja lebih baik.
. Traits (si+at). Traits adalah karakteristik!karakteristik 5sik dan
respon!respon konsisten terhadap situasi atau in+ormasi.ontoh: 6aktu reaksi dan penglihatan ang baik adalah kompetensi!
kompetensi si+at 5sik dari pilot pesa$at tempur.
*ontrol!diri emosional dan inisiati+ adalah respon!responkonsisten terhadap situasi- ang lebih kompleks-. eberapa
orang tidak mempersalahkan- orang lain dan bertindak di
atas dan melampaui tuntutan tugasna- untuk memecahkan
masalah ang ada. Traits ini adalah karakteristik dari para
pimpinan ang berhasilotiv dan kompetensi adalah operant atau master traits
ang intrinsik ang memprediksi apa ang akan orang lakukan
dalam pekerjaan mereka jangka panjang, tanpa supervisi ang
ketat.
3. Konsep-diri-sendiri. Sikap!sikap, nilai!nilai, atau imaji!diri!sendiri.
ontoh: Keyakinan-diri, kepercaaan seseorang bah$a ia dapat
menjadi e+ekti+ dalam hampir semua situasi adalah bagian dari
konsep seseorang tentang dirina.
7. engetahuan. %n+ormasi ang seseorang miliki dalam bidang
pengetahuan khusus.
ontoh: "engetahuan seorang ahli bedah tentang sara+!sara+ dan
otot!otot pada badan manusia.
"engetahuan adalah sebuah komptensi ang kompleks. Skor!skor
dalam tes pengetahuan sering gagal memprediksi kinerja pekerjaan
karena mereka gagal mengukur pengetahuan dan keterampilan dalam
cara!cara aktual penggunaanna dalam pekerjaan. "ertama, banak
tes pengetahuan mengukur memori dangkal, ketika apa ang
sesungguhna penting adalah kemampuan menemukan in+ormasi.
emori tentang +akta!+akta khusus adalah kurang penting ketimbang
mengetahui +akta!+akta ang mana ang ada ang relevan dengan
sebuah masalah khusus, dan dimana menemukanna ketika
memerlukanna. *e dua, tes!tes pengetahuan ditujukan pada
responden-. 8es!tes ini mengukur kemampuan pnerima tes untuk
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
3/96
memilih respon ang tepat dari beberapa respon ang tersedia, tetapi
bukan berdasarkan apa ang seseorang dapat perbuat berdasarkan
pengetahuanna. isalna, kemampuan memilih dari lima item angmana ang merupakan argumentasi ang e+ekti+ adalah sangat
berbeda dari kemampuan untuk bertahan dalam sebuah situasi konik
dan berargumentasi secara persuasi+. ang terakhir, pengetahuan
ang dimiliki seseorang sebaik!baikna dapat memprediksi apa ang
seseorang dapat lakukan, bukan apa ang ia akan lakukan.
;. Keterampilan. *emampuan melaksanakan sebuah tugas 5sik
atau mental tertentu.
ontoh: *eterampilan 5sik seorang dokter gigi adalah menambal
sebuah gigi tanpa merusak sara+na< kemampuan seorang
pemerogram komputer adalah mengorganisasi ;=.=== lines of code
dalam tatanan runtun logis.
*ompetensi!kompetensi keterampilan mental atau kogniti+
mencakup berpikir analitis (memproses pengetahuan dan data,
menentukan sebab!akibat, mengorganisasi data dan
perencanaan) dan berpikir konseptual (mengenali pola!pola
dalam data kompleks).
8ipe atau tingkatan dari sebuah kompetensi memiliki implikasi!
implikasi praktis untuk pendidikan manusia. Sebagaimana diilustrasikan
dalam iagram 1, kompetensi!kompetensi pengetahuan danketerampilan cenderung terlihat, dan relati+ bersi+at permukaan,
karakteristik dari orang!orang. *ompetensi!kompetensi konsep!diri,
traits, dan moti+ adalah lebih tersembuni, lebih dalam-, dan bersi+at
sentral untuk kepribadian.
*ompetensi!kompetensi pengetahuan dan keterampilan
permukaan adalah relati+ mudah untuk dikembangkan< pelatihan adalah
cara ang paling e+ekti+ untuk pengembangan kemampuan!kemampuan
ini.
*ompetensi!kompetensi moti+ dan trait inti ang berada dipangkalan gunung es kepribadian, bersi+at lebih sulit untuk diakses dan
dikembangkan.
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
3
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
4/96
Diagram 1 Kompetensi-kompetensi Permukaan dan Sentral(Sumber: Spencer & Spencer, 1993: 1)
Model Gunung s
8rait,
oti+
*onsep!diri
Sikap!sikap, >ilai!nilai
"engetahuan
*etrampilan
*onsep!diri
8rait
oti+
*eterampilan
"engetahuan
8eramati
8ersembuni
*ompetensi!kompetensi konsep!diri terletak di suatu tempat di
antara permukaan kepribadian dan inti kepribadian. Sikap!sikap dan
nilai!nilai seperti keakinan!diri (memandang diri sendiri sebagai seorang
manajer- bukan sebagai seorang teknisipro+esional-) dapat diubah
melalui pelatihan, psikoterapi, danatau perkembangan positi+ dari
pengalaman, meskipun membutuhkan lebih banak $aktu dan kesulitan.
anak pendidikan dan persekolahan beroperasi atas dasar
kompetensi!kompetensi keterampilan dan pengetahuan permukaan dankompetensi!komptensi moti+ dan traits ang si+atna mendasari
diabaikan, atau diasumsikan tumbuh melalui pendidikan dan
persekolahan ang baik. 8etapi jika sebalikna barangkali akan lebih
sulit: pendidikan dan persekolahan memilih kompetensi!kompetensi traits
dan moti+ dan mengajarkan pengetahuan dan keterampilan ang
dipersaratkan untuk mengerjakan tugas!tugas khusus.
alam tugas!tugas ang kompleks, kompetensi bersi+at lebih
penting dalam memprediksi kinerja unggulan ketimbang keterampilan!
keterampilan terkait!tugas, kecerdasan, atau credentials (bukti
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
7
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
5/96
*arakteristik
"ribadi "erilaku
*inerja
8ugas
aksud- 8indakan- ampak-
otiv
erprestasi
"enentuan tujuan,
8anggungja$ab "ribadi,
"eman+aatan umpan!balik
"embaikan
8erus!menerus
"engambilan ?esiko ang iperhitungkan
%novasi
*ualitas,
"roduktivitas,
"endapatan,
"enjualanekerja @ebih aik-:*ompetensi dengan standar unggulan
apaian unik
Diagram ! Model Alur Kausal Kompetensi
(Sumber: Spencer & Spencer, 1993: 13)
kemampuan: ija/ah, serti5kat, dan ang sejenis). alam tugas!tugas
tingkat tinggi dalam bidang teknik, pemasaran, pro+esional, dan
manajerial, hampir setiap orang memiliki %A 1= atau lebih dan derajadsarjana dari suatu universitas bagus. Bpa ang membedakan orang
dengan kinerja unggul dalam tugas!tugas ini adalah motivasi,
keterampilan interpersonal, dan keterampilan politis, semuana adalah
kompetensi.
Perhubungan Kausal
*ompetensi!kompetensi motif, traits, dan konsep-diri memprediksi
tindakan!tindakan perilaku keterampilan, ang pada giliran berikutnamemprediksi dampak-dampak (outcomes) kinerja pekerjaan,
sebagaimana diperlihatkan dalam model alur kausal moti+trait
perilaku dampak dalam iagram .
*ompetensi!kompetensi selalu menertakan sebuah maksud !an
intent", ang dituju oleh moti+ dan trait ang menebabkan tindakan ke
arah sebuah dampak. isalna, kompetensi!kompetensi pengetahuan
dan keterampilan selalu menertakan sebuah kompetensi moti+, atau
konsep!diri, ang adalah menediakan dorongan- untuk digunakanna
pengetahuan dan keterampilan.
"erilaku tanpa maksud tidak dide5nisikan sebagai kompetensi.
Sebuah contoh berikut memanajemeni dengan cara berjalan keliling!
keliling-. 8anpa mengetahui mengapa seorang manajer sedang berjalan
keliling, anda tidak dapat mengetahui kompetensi ang mana ang
sedang didemonstrasikan. aksud si manajer dapat berupa rasa kesal,
otot pegal, memantau pekerjaan untuk mengetahui apakah kualitas
tinggi, atau suatu keinginan untuk tampak di mata pasukan-.
8indakan perilaku dapat mencakup pemikiran, dalam mana
pemikiran mendahului dan memprediksi perilaku. ontohna adalahmoti+!moti+ (akni, pemikiran tentang melakukan sesuatu lebih baik),
perencanaan, atau pemikiran tentang pemecahan masalah.
ontoh: oti+ erprestasi
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
;
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
6/96
n memiliki karakteristik ang mendasarina, atau pola!pola dalam drina, terdiri atas:
ni berperanan sebagai maksud (ketertujuan) ang memunculkan tindakan tertentu
8indakan-:
"erilaku
ampak-:
*inerja 8ugas Cnggulan atau D+ekti+ berdasarkan *rite
L u ar an
D al am an
Diagram " Model Kompetensi dan Korelat Pedagogisn#a
Traits dan Moti$
*onsep!diri
Sikap!sikap & >ilai!nilai
"engetahuan
*eterampilan
Potensi Aktual Kontekstual
%TL"engajaran dan "embelajaran *onvensional
Acuan Kriteria
Bcuan kriteria bersi+at kritis untuk de5nisi kompetensi ini. #ebuah
karakteristik adalah bukan sebuah kompetensi kecuali ia memprediksi
sesuatu yang bermakna dalam dunia nyata. "sikologi$an 6illiam #ames
mengatakan prinsip pertama untuk para ilmu$an hendakna bah$a
Sebuah perbedaan ang tidak membuat perbedaan adalah bukan
perbedaan- (dalam Spencer & Spencer, 1993: 13). Sebuah karakteristik
atau credential ang tidak membuat perbedaan kinerja adalah bukan
sebuah kompetensi dan hendakna tidak digunakan untuk menilai orang.
*riteria ang paling sering digunakan dalam studi!studi kompetensiadalah:
• Kinerja $nggulan. Eal ini dide5nisikan secara statistik sebagai
sebuah simpangan baku di atas rerata kinerja, kira!kira tingkatan
ang dicapai oleh 1 orang puncak dari 1= dalam suatu situasi
kerja ang ada.• Kinerja %fektif. Eal ini biasana diartikan sebagai sebuah
tingkatan kerja ang diterima secara minimal-
Clasan Spencer & Spencer tentang apa atau de5nisi kompetensi di
atas, akan diringkas kedalam sebuah rangkuman dalam bentuk diagram
di ba$ah ini, setelah ditambahi korelat!korelat pedagogisna oleh
penulis.
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
F
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
7/96
&. Kompetensi dan Korelat Pedagogisn#a
Kompetensi dan &atar endidikan. "endekatan kompetensi
menghendaki latar (setting) pengajaran dan pembelajaran bukan hana
kelas ang konvensional selama ini terjadi, tetapi ia juga menghendaki
pengajaran dan pembelajaran dalam latar kontekstual. alam kasus
pendidikan shalat ang dilakukan guru "B% ("endidikan Bgama %slam), jika
pendidikanna terbatas pada latar kelas belaka, maka produk pendidikan
shalat terbaik hanalah pengetahuan shalat dan perilaku shalat, tetapi
bagaimana shalat dilaksanakan dalam kehidupan harian tidak mendasari
pendidikan dan asesmen!na. an, sering terjadi perilaku shalatna
bersi+at mekanistis belaka tanpa kekaaan pengalaman konkrit
kehidupan ang penuh tantangan dan godaan seperti dalam kehidupan
konkrit harian.
Sebuah ilustrasi bagus tentang pendidikan shalat pada anak!anak
S kelas ba$ah: subuh hari, Guru si anak tersebut menele+on ke rumah
si anak untuk mengingatkan si anak untuk melaksanakan shalat subuh.Bda lagi kasus lainna, seorang anak dari S ang sama, ketika di rumah,
orang tua belum pulang ke rumah tetapi ada rencang (pembantu) dan
orang lainna, semua orang ini di minta shalat berjamaHah dan si anak
menjadi imamna.
#ika kita petakan, pendekatan kompetensi dalam pendidikan ang
menghendaki implementasi 8@ (conte'tual teaching and learnig), adalah
sebagaimana diagram di ba$ah ini. asalah ang harus dipecahkan oleh
praktisi dan pemikir pendidikan, bagaimana +asilitasina dapat dilakukan
oleh pihak sekolah dan guruI Jasilitasi dan pengalaman belajar sis$a
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
K
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
8/96
"endidikan di sekolah"endidikan di kehidupan harian"endidikan di kelas
Pengalaman empiris
Pengalaman konseptual
Pengalaman a$ekti$
Pengalaman re'ekti$
l u ar an
d al am an
dalam kehidupan harian, dalam contoh di atas adalah kegiatan shalat di
rumah. #uga, barangkali ?"" dan silabus ang selama ini dikerjakan guru
perlu modi5kasi.
Diagram ( Latar-latar Pendidikan Kompetensi
Kompetensi dan engalaman elajar. enjamin S. loom, sebagaimana
ditulis oleh mahasis$a pascasarjanana, mengemukakan bah$a
pengalaman belajar terdiri atas dua bagian: pengalaman empiris danpengalaman konseptual. Sis$a melakukan observasi dan memanipulasi
benda!benda atau kejadian!kejadian dalam rangka pembelajaranna,
adalah pengalaman empiris< dan dilanjutkanatau disertai dengan
penggunaan proses!proses kogniti+ untuk menggeluti pengalaman
empirisna tersebut adalah merupakan pengalaman konseptual. "roses!
proses kogniti+ ini akan dipaparkan pada bagian berikutna.
empertimbangkan paparan tentang kompetensi di atas, dan
tuntutan "edagogi %ndonesia, dua pengalaman belajar di atas tidaklah
cukup. "enulis mengusulkan empat lapis pengalaman belajarsebagaimana diagram di ba$ah ini.
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
0
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
9/96
Diagram ) Pengalaman &ela*ar +ersi Pedagogi Indonesia
"engalaman a+ekti+ dalam belajar adalah dengan mengalami proses!proses a+ekti+ melalui +asilitasi guru. "roses!proses a+ekti+ dalam tulisan
ini akan meman+aatkan teori *rath$ohl dan @ickona, akan dipaparkan di
bagian berikut.
"engalaman reekti+, belum banak ditulis orang. Sebuah
contohna dikemukakan oleh @ickona (1991: 0!9). i sebuah kelas %%
di sebuah S dengan seorang guru %bu 6illiam, sedang mengerjakan
proek inkubasi bersama murid!muridna. Setiap minggu mereka
memecahkan sebutir telur untuk memantau perkembangan embrionik.
*emudian hari, dalam sebuah diskusi kelas, seorang sis$ana >athaniel
berbicara secara pribadi dengan ibu 6illiam: Saa sudah lamamemikirkannaLterlalu biadab rasana membuka telur dan membunuh
anak aam di dalamna-. %bu 6illiam hana mendengarkan tanpa
menanggapi apapun, dan berkata ia akan memba$a masalah ini ke
dalam diskusi kelas. *emudian diskusi kelas dilaksanakan, ada ang pro
dan ada ang kontra, tetapi akhirna diputuskan untuk mengganti telur
aam itu dengan gambar!gambar embrio anak aam.
>athaniel dan teman!teman sekelasna mengalami apa ang
disebut reeksi. Salah satu tujuanna sebagaimana menurut @ickona:
Menyadari secara moral(melihat dimensi!dimensi moral dalam situasikehidupan.
Semua sis$a melihat pembunuhan embrio aam, tapi tidak semua
melihat dimensi moral dalam kejadian ini, sekurang!kurangna pada
a$alna, baru kemudian dengan bantuan diskusi kelas ang di+asilitasi
ibu 6illiam lebih banak sis$a dapat melihat dimensi moral ini. %nilah
salah satu pengertian re)eksi, aitu melihat dengan kesadaran, atau
mata kesadaran. Salah satu tujuan pendidikan adalah mengasah mata
kesadaran agar tajam dalam melihat dimensi!dimensi kehidupan ang
non!empiris. %ndonesia dengan 5lsa+at bangsana, "ancasila, ang
sekaligus juga menjadi 5lsa+at pendidikanna, sudah seharusna tidak
meningkirkan pengalaman reekti+ ini dalam pengajaran dan
pembelajaranna, seperti ang selama ini banak terjadi hana karena
kita mauna hana mengikuti pedagogi arat. *onsep reeksi dalam
dunia pendidikan muncul dan menguat setelah masa kuasa behaviorisme
di dunia pendidikan menusut.
"enulis ingin mengemukakan lagi sebuah ilustrasi ang penulis
temukan dalam simulasi!simulasi pengajaran!pembelajaran bersama
mahasis$a penulis di "rogram Studi "GS. alam %"B S, para sis$a di
kelas diajak mengagumi atau mengapresiasi ciptaan, badan manusia
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
9
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
10/96
dengan susunanna ang canggih, semua komponen dan bagianna
tersusun secara canggih. Guru mendemonstrasikan tulang dahina kena
tamparan, atau mungkin terjatuh ke tanah dengan posisi tulang dahimenghadap tanah, matana tidak rusak. ?asana semuana sudah
disusun teratur dan dengan berbagai kepentingan atau tujuan ang
tertentu. %lustrasi!ilustrasi lainna dimunculkan guru melalui diskusi dan
tana ja$ab, maksudna ingin membangkitkan rasa kagum, apresiasi,
dan respek pada "encipta!na. Semua proses ini dimaksudkan agar
anak!anak melakukan reeksi, melihat dengan mata kesadaranna Sang
"encipta melalui ciptaanna.
"embelajaran di atas membidik dua pengalaman belajar,
pengalaman a+ekti+ dan pengalaman reekti+.
%. Kompetensi dalam dunia Persekola,an Kita
unia persekolahan kita, meskipun sejak tahun ==7 sudah mengadopsi
pendekatan kompetensi dalam pendidikanna, masih bertahan dengan
tradisi pendidikan kogniti+ ang menguat sejak *urikulum 19K;. 8radisi
MK;- ini sangat kuat, tuntutanna: pengukuran hasil belajar hingga terjadi
pelecehan terhadap konsep dan praktik observasi kualitati+ terhadap hasil
belajar< behaviorisme, menghendaki perilaku hasil belajar terobservasi
dan terukur secara radikal, dengan kata lain, menghendaki observasi
oleh mata telanjang- terhadap hasil!hasil belajar seperti orangmengobservasi benda!benda material. Secara ringkasna, behaviorisme
ini menghendaki kaca mata kuda- dalam melakukan observasi (konsep
ini dikemukakan oleh ogdan & iklen N199O) hingga kedalaman dan
kekaaan pemandangan dari observasi tidak diperoleh.
emikianlah, pendidikan persekolahan kita masi+ beroperasi di
$ilaah kogniti+< dan masih menggunakan taksonomi loom ang lama
ang behavioristis. %tupun tidak banak digunakan secara benar oleh
banak guru. ahkan para mahasis$a "GS saat ini, masih banak
menggunakan loom ang lama ini.
"endekatan kompetensi dalam pendidikan akan tidak cukup jika
para guru hana menggunakan taksonomi kogniti+ dalam pengajaran,
pembelajaran, dan peng!ases!an. *ompetensi jauh lebih kaa dan
mendalam. "enulis menarankan agar taksonomi a+ekti+ juga menertai
taksonomi kogniti+.
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
1=
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
11/96
II. Indikator
A. Defnisi indikator
%ndikator lengkapna adalah %ndikator apaian *ompetensi (%*).
%ndikator secara etimologis (kamus umum, Dncarta ictionar, ==0<
saduran penulis) berarti: alat pengukuran atau sesuatu ang memberi
in+ormasi. engan demikian %* adalah hal ang memberikan in+ormasi
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
11
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
12/96
(ang relati+ jelas atau rinci) tentang S*!*, atau bahkan ang
memberikan in+ormasi kuantitati+ tentang S*!* P meskipun tidak harus
dalam bentuk in+ormasi ang merupakan angka!angka atau bilangan!bilangan, tetapi adalah berbentuk narasi atau kata!kata. %ndikator
sebagai alat pengukuran atau alat ukur, implikasina bah$a indikator
harus bersi+at discrete: terpisah secara utuh dan tak!berkaitan, atau
terbatasi, mendeskripsikan unsur!unsur dan variabel!variabel matematis
ang tegas, tak berkaitan, dan memiliki suatu bilangan!nilai!ang!
terbatas (Dncarta ictionar, ==0).
%de bah$a alat ukur bersi+at discrete tersebut, mengimplikasikan
bah$a %* harus menatakanmengukur satu, dan hana satu hal. ang
dimaksud dengan mengukur dalam hal ini adalah mengukur hasil belajar.ontohna sebagaimana diperikan di ba$ah ini:
Tael 1 Penulisan Indikator 1
A. Standar Kompetensi
F. emahami beragam si+at dan perubahan $ujud benda serta berbagai
cara penggunaan benda berdasarkan si+atna.
&. Kompetensi Dasar
F.1. engidenti5kasi $ujud benda padat, cair, dan gas memiliki si+at
tertentu.
%. Indikator
1. enemutunjukkan (mengidenti5kasi) si+at benda padat.
. enemutunjukkan si+at benda cair.
3. enemutunjukkan si+at benda gas.
7. embedakan antara si+at benda padat, cair, dan gas.
#ika .1 di atas kita ganti menjadi enemutunjukkan dan
mengenali ulang si+at $ujud benda padat-, maka ini adalah sebuah
kelemahan, karena tuntutan ide discrete tidak terpenuhi.
*etika kandungan pengetahuan dari si+at benda padat lebih dari
satu, misalna, aitu: bersi+at keras dan tidak mengalami perubahan
bentuk ketika berpindah tempat, maka penulisan lengkap .1 di atas
adalah sebagaimana berikut ini:
Tael ! Penulisan Indikator !
.1.1 enemutunjukkan si+at keras dari benda padat.
.1. enemutunjukkan si+at dari benda padat ang bentukna ang tetap
ketika
berpindah tempat.
Btau ditulis dengan cara lainna adalah sebagai berikut:
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
1
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
13/96
Tael " Penulisan Indikator "
.1.1 enemutunjukkan si+at benda padat:
• *eras• entukna tetap ketika berpindah tempat.
Sebuah lagi karakteristik penting indikator, aitu, bahasa indikator
harus behavioral (tetapi bukan behaviorisme). %ni karena indikator harus
mengimplikasikan observasina. *arena teori indikatorna tidak hana
bertumpu pada behaviorisme, observasina tidak hana dengan teknik
observasi Mkasat mataH, tetapi dari ang tertangkap secara kasat mata
kita bermaksud menangkap proses!proses psikologis ang lebih dalam.
"roses!proses psikologis MdalamanH ini dapat berdimensi kogniti+ dapat
juga berdimensi a+ekti+. Sis$a ang sedang mengelompok!
ngelompokkan daun!daunan berdasarkan ciri masing!masing daun
adalah terobservasi oleh guru secara kasat mata. (%ni %ndikator apaian
*ompetensi Q%*R!na adalah engelompokkan daun!daunan sesuai
dengan ciri masing!masing daun-.) Cntuk lebih akin bah$a kompetensi
klasi5kasi ini bertumpu pada proses kogniti+ ang tepat, seorang guru
menambahi pembelajaran tersebut dengan %* berikut: engeksplanasi
hubungan sebuah daun dengan klasi5kasi ang ada-. "embelajaranna
tertulis atau juga lisan melalui tana!ja$ab: engapa kamu
memasukkan daun ini kedalam kelompok ang iniI- %ni kelompok apa,
dan apa hubunganna dengan daun ang ini-.
&. laorasi Kompetensi men*adi I%K
*ompetensi merupakan sebuah gejala composite, terbentuk oleh
berbagai bagian ang berbeda!beda. alam diri individu, kompetensi
terbentuk oleh berbagai lapisan, dari lapisan dalaman hingga lapisan
luaran atau permukaan: trait dan moti+, konsep!diri, sikap!sikap dan nilai!
nilai, pengetahuan, dan keterampilan. %ni sebagaimana dirumuskan oleh
Spencer & Spencer, versi lainna dapat saja dirumuskan< misalna, guru!
guru agama ingin menempatkan ke dalam posisi dalaman dari diri
manusia adalah keimanan dan keta$aan kepada 8uhan D.
eranan *+K sebagai sarana pengukuran. *ompetensi sebagaimana
sudah diulas di atas, ternata sebuah hal ang besar, banak bagian
pembentukna, bahkan ada bagianna (dalamanna) ang tersembuni.
ahkan bagian luaran (permukaanna), keterampilan dan pengetahuan,
tidak gampang untuk langsung diobservasi atau diukur. Sehubungan
dengan hal ini, kompetensi perlu dirinci menjadi %*!%* untuk
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
13
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
14/96
memudahkan pengukuranna. %* adalah sarana operasionalisasi
observasi atau pengukuran suatu gejala.
Kategori *+K yang harus ada dalam pembelajaran di sekolah.
Sehubungan dengan kompetensi ang composite demikian,
pembelajaran disekolah sudah selaakna jangan hana membidik
lapisan kogniti+ individu. "embelajaran di sekolah sekurang!kurangna
harus juga turut membidik aspek a+ekti+ individu. engan demikian,
diharapkan %*!%* ang kita kembangkan terdiri atas %*!%* untuk
lapisan kogniti+ dan ang untuk lapisan a+ekti+ (sikap!sikap dan nilai!nilai).
anak 5lsu+ menarankan perbedaan antara realitas alam dan
realitas manusia. %mplikasina, tidak semua aspek manusia dapat diukur.
*arena itu, jangan terlalu menuntut adana pengukuran kompetensi.
Sebagian diukur, khususna pengetahuan dan keterampilan, aspek
lainna seperti sikap!sikap dan nilai!nilai barangkali lebih bertumpu pada
observasi kualitati+ dan bukan pengukuran. Btau bisa juga, kombinasi
pengukuran dan observasi kualitati+.
*+K sebagai hasil belajar harus permanen. %* sudah dicapai individu jika
ia bersi+at permanen dalam diri individu, atau bertahan lama.
Sehubungan dengan hal ini, pembelajaran atau pengalaman belajar ang
disediakan pendidik untuk anak didik harus bersi+at intensi+, meaningful
learning (bukan rote learning), dan sesuai dengan perkembangan danminat dan kebutuhan individu. "engalaman belajar reekti+ dapat turut
memperkuat hasil!hasil belajar kogniti+ dan a+ekti+.
perasi elaborasi #K-K menjadi *+K. Serangkaian langkah ang pokok
dalam mengelaborasi S*!* menjadi %* adalah sebagaimana berikut ini:
1. emahami S*!* secara utuh.. enentukan komponen!komponen pengetahuan ang terkandung
dalam S*!*3. enentukan sub!sub!komponen dari tiap komponen pengetahuan,
atau perincian lebih lanjut dari langkah , disebut juga B"(analisis materi pelajaran).
7. enentukan proses kogniti+ dan a+ekti+ ang relevan dengan: (1)
tipe pengetahuan dari pengetahuan!pengetahuan ang dirinci
dalam langkah 3< () S*!*!na< (3) tingkat perkembangan, minat,
dan kebutuhan sis$a< (7) $aktu ang tersedia< dan (;) konteks!
konteks lingkungan 5sik dan sosial ang ada.;. enuliskanna sesuai dengan struktur kogniti+ ang dipaparkan
pada bagian berikut ini.
(1) #K-K secara utuh. %ni dilakukan dengan membaca secara cermat
S*!*. Sering untuk memahami S*!*, buku sis$a pada bagian materi
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
17
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
15/96
ang relevan harus dibaca juga. an, sebaikna jangan satu buku, lebih
banak lebih baik.
() Menentukan komponen-komponen pengetahuan yang terkandung
dalam #K-K. S*!*, rumusanna terdiri atas dua bagian, kata kerja dan
kata benda. ontohna:
Tael ( Seua, SK-KD
Standar *ompetensi *ompetensi asar
1. Memahami sejarah, kenampakan alam,
dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
1.1 Membaca peta lingkungan setempat
(kabupaten/kota, provinsi) dengan
menggunakan skala sederhana
(Sumber: S>", ==F)
*atakata!kata ang diblok dengan $arna abu adalah kata benda,
merujuk pada pengetahuan atau ilmu. ang diblok $arna hitam adalah
kata kerjaverba, dalam kasus ini merujuk pada proses kogniti+. alam
kasus lainna, dapat saja kata kerja ini merujuk pada proses a+ekti+ atau
reekti+.
alam langkah ini, kita harus +okus pada *, S* untuk dipahami
dan digunakan untuk menentukan perincian *. ari * di atas,
diketahui ada dua kata benda atau dua material pengetahuan: peta
lingkungan dan skala sederhana.
alam mata pelajaran lainna, terdapat kasus!kasus dalam mana
pengetahuanna tidak tampak. ontoh, menimak story telling atau
pembacaan dongeng. 4rang ang tidak mengerti perbedaan material
kurikuler dan pengetahuan, dapat saja mengajukan %*!%* ang
tidakkurang relevan. "embacaan dongeng adalah material kurikuler.
Bdapun ang menjadi pengetahuanna adalah antara lain: karakter,
pesan, alur cerita. engan demikian, kita perlu dapat membedakan
material kurikuler dengan pengetahuan, dan selanjutna memahami
pengetahuan lebih lanjut, memahami strukturna.
(3) Menentukan sub-sub-komponen dari tiap komponen pengetahuan,
atau perincian lebih lanjut dari langkah , disebut juga M !analisis
materi pelajaran". B" dilakukan dengan dua cara: cara pakar dan cara
pelajar.
ara pakar dilakukan oleh pakar dalam sebuah lapangan ilmu atau
pekerjaan, ang dilakukan dengan menurunkan sub!sub komponen dari
sebuah komponen. %ni adalah cara deduksi. ara pelajar adalah cara
ang sebaikna dilakukan oleh orang ang tidak terdidik khusus dalam
sebuah lapangan ilmu atau pekerjaan. ara ini dilakukan dengan
mempelajari buku sis$a, sebanak mungkin, dan buku akademik dalam
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
1;
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
16/96
lapangan ilmu ang relevan. engan cara seperti ini seseorang dapat
menentukan sub!sub!komponen ang tercakup dalam sebuah komponen
pengetahuan.
"erlu diketahui bah$a B" dikerjakan guru pada tahapan
penusunan silabus, dan bukan pada tahapan penusunan ?"".
(erdasarkan hal ini, mahasis$a ang akan bimbingan sebuah ?"", harus
menertakan juga silabusna.) ari B" terhadap * %"S di atas, dapat
saja dihasilkan pengetahuan!pengetahuan ang berikut:
Tael ) Perinian &a,an A*ar
"eta
lingkungan:• *ota
• kabupaten
• ibu kota• kota pelajar
• gunung
• bukit
• dataran tinggi
• dataran rendah
• sungai
• anak sungai
• danau• $aduk
• jalan raa
• jalan kereta api
• bandara
• pelabuhan
• perkebunan
• hutan industri
• hutan lindung• daerah industri
• pertambangan
Skala ukur • konsep skala ukur untuk peta TTTTTT..
TTTTTT..
TTTTTT..
asalah ang segera muncul: Bpa semua materi pengetahuan
tersebut harus diajarkan di kelasI %ni karena menurut *!na,
pengetahuan tersebut mengenai kotakabupaten dan provinsi<
kotakabupaten di #a$a arat jumlahna ada dua puluhan lebih.
#a$abanna: bisa semua atau bisa sebagian. Cntuk mengetahuai
ja$abanna ang relati+ pasti, kita harus membuat silabus, ang
didalamna sudah mempertimbangkan *alender "endidikan di suatu S.
(7) Menentukan proses kognitif dan afektif yang rele0an dengan1 !2" tipe
pengetahuan dari pengetahuan-pengetahuan yang dirinci dalam langkah
34 !" #K-K-nya4 !3" tingkat perkembangan, minat, dan kebutuhansis5a4 !6" 5aktu yang tersedia4 dan !7" konteks-konteks lingkungan sik
dan sosial yang ada. @angkah 7 (1) adalah mengenai tipe pengetahuan<
dalam * tersebut semua material pengetahuanna adalah tipe
engetahuan faktual, kecuali skala ukur ang adalah engetahuan
prosedural. 8entang tipe!tipe pengetahuan ini, disajikan secara khusus
pada bagian berikut. Guru harus memahami tipe!tipe pengetahuan ini,
karena berkaitan dengan proses!proses kogniti+ ang relevan, juga
karena guru harus mengupaakan peningkatan pedagogis dari tipe
pengetahuan ang ada. isalna, terhadap tipe engetahuan faktual,
pembelajaranna tidak selamana harus Mengingat. ontohna:
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
1F
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
17/96
Tael / Peningkatan Pedagogis Pengeta,uan
Proses
Kogniti$:
Indikator %apaian
Kompetensi:
Tipe
Pengeta,uan:
Mengingat
ulang(1
engingat)
ampu mengingat!ulang
kata!kata ang terdapat
dalam rumus untuk hukum
4hm
"engetahuan
+actual
Menginterpr
etasi (
emahami)
ampu mende5nisikan
istilah!istilah kunci dengan
kata!kata sendiri.
"engetahuan
+aktual ang
sama
@angkah 7 () adalah memahami S*!* dengan bantuan teori!teori
proses kogniti+ dari 8aksonomi loom 8erevisi (88). S*!na: emahamisejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupatenkota dan provinsi. *ata kerja dalam * ini adalah Memahami.
S*!na: embaca peta lingkungan setempat (kabupatenkota, provinsi) dengan
menggunakan skala sederhana. *ata kerjana adalah Membaca dengan
menggunakan skala sederhana. embaca di sini tidak sama dengan
Membaca-paham seperti ang terdapat dalam mata pelajaran ahasa
%ndonesia< meskipun S*!na Memahami. alam kasus * ini, Membaca
dengan menggunakan skala sederhana, proses kogniti+ ang dituntutna
adalah Menerapkan atau Mengaplikasikan, posisina lebih dari sekedar
Memahami. * ini menuntut sis$a mampu menggunakan skala untukmembaca peta. anak guru di S, dan calon guruna, tidak membaca
S*!* ini dengan tepat.
@angkah 7 (3), (7), dan (;) , adalah menentukan proses!proses
kogniti+ dan a+ekti+ ang sesuai dengan tingkat perkembangan, minat,
dan kebutuhan sis$a< $aktu ang tersedia< dan konteks!konteks
lingkungan 5sik dan sosial ang ada. @angkah 3 ini dilakukan baik pada
tahapan penusunan ?"" maupun implementasina di kelas, bergantung
pada pemahaman guru tentang tingkat perkembangan anak secara
kogniti+, sosial, dan moral. 8entang tingkat perkembangan kogniti+, teoriperkembangan "iaget banak membantu. Eana saja di sini kadang!
kadang muncul mitos- bah$a anak S kognisina hana sampai
tahapan Menerapkan/Mengaplikasikan, belum sampai ke Menganalisis,
Menge0aluasi, dan Mengkreasi. "enulis menebutna mitos, karena
kejelasan teoritis dan empirisna masih samar. runer ada
mengemukakan sebuah ilustrasi anak prasekolah ang menggunakan
kalimat, ternata anak!anak ini sudah menguasai secara kogniti+ pada
tingkatan tertentu konsep!konsep Subjek!"redikat!4bjek ang adalah
struktur tata bahasa. #uga, anak!anak kelas ba$ah S belajar konsep!
konsep dan operasi!operasi mental matematis< memang dengan bantuan
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
1K
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
18/96
didaktis berupa media dan alat peraga. #adi, menurut penulis, dalam hal
ini, ang penting adalah bagaimana guru dapat merancang (dan
mengimplementasikanna) bantuan pedagogis agar tingkatan!tingkatankogniti+ tingkat tinggi dapat dicapai. #adi, hal ini adalah $ilaah
pengemasan materi pelajaran (SS" atau "*).
engenai minat dan kebutuhan sis$a, guru harus mampu
mengemas materi agar sesuai dengan minat dan kebutuhan sis$a. inat
dan kebutuhan sis$a bergantung pada tingkat dan tugas!tugas
perkembangan sis$a. *arena itu, disamping "iaget ang +okus pada
perkembangan kogniti+, guru harus memahami tingkat dan tugas
perkembangan pada dimensi lainna.
"roses kogniti+ dan a+ekti+ ang disediakan di kelas harus sesuai
dengan $aktu ang tersedia. %ni dapat terja$ab jika guru membuat
silabus. Bdapun proses kogniti+ dan a+ekti+ harus sesuai dengan
lingkungan 5sik dan sosial ang tersedia, adalah bagian dari prinsip 8@
(conteUtual teaching and learning) ang merupakan tuntutan dari
pendekatan kompetensi dalam pendidikan. alam Standar %si, konteks
ang demikian sering tidak terbaca. Cntuk membacana guru harus
cerdas dan banak pengetahuan. alam sebuah diskusi dengan para
mahasis$a penulis, penulis mengusulkan agar pengetahuan tentang
tanahlahan di kota dimasukkan kedalam bahan ajar, tujuanna agar
anak menadari bah$a tanahlahan di kota termasuk SB penting. ikota orang miskin tergeser ke $ilaah pinggiran, salah satu sebabna
adalah kesadaran mereka akan tanah masih rendah dan +asilitasi dari
pemerintah dan perbankan hampir tidak ada. %nilah konteks lingkungan
5sik dan sosial ang tidak ditulis di buku!buku ajar S ang bebas nilai.
(;) Menuliskannya sesuai dengan struktur kognitif yang dipaparkan pada
bagian berikut ini. @angkah ini dikaji khusus dalam bagian mengenai %*
(%ndikator apaian *ompetensi).
%. Struktur umum I%K %ndikator capaian kompetensi (%*) untuk lapisan kogniti+ sudah
dirumuskan oleh Bnderson dkk. (==1) dalam bukuna, Ta'onomy for
&earnig, Teaching, and ssessing, re0ision of Bloom8s Ta'onomy of
%ducational bjecti0es. uku ini sama seperti buku loom ang pertama,
mengenai taksonomi tujuan pendidikan kogniti+. alam buku ini, untuk
ang kogniti+, %* memiliki struktur sebagaimana disajikan dalam
diagram ini, dan dalam perbandingan loom terevisi (Bnderson dkk,
==1) dengan loom a$al.
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
10
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
19/96
%ndikatorapaian
kompetensi
'erba: "roses*ogniti+
*ata enda:"engetahuan
%ndikatorapaian
kompetensi
'erba:"erilaku
(ehaviorisme)
*ata enda:"engetahuan
%ndikator)apaian
kompetensi
'erba: "rosesB+ekti+
*ata .enda:
"engetahuan,3akna, >ilai!
nilai
Diagram / Struktur 0mum I%K Kogniti$
%* untuk pendidikan a+ekti+, penulis menarankan sebagaimana
tergambar dalam diagram di ba$ah ini.
Diagram Struktur 0mum I%K A$ekti$
ontoh!contoh:
Tael %onto,-onto, I%K
enimpulkan an+aat tulang dahi I%KKogniti$ 2era: Proses Kogniti$ Kata &enda: Pengeta,uan
engapresiasi tubuh manusia sebagai ciptaan
dengan segala bagian dan
susunanna ang canggihI%K A$ekti$
2era: Proses A$ekti$ Kata &enda: pengeta,uan
iasa menghemat penggunaan SB di rumah setiaphari I%K A$ekti$
2era: Proses A$ekti$ Kata &enda: pengeta,uan
engelompokkan benda!benda di sekitar sekolah ke
dalam benda padat, cair, dan gas.I%K
Kogniti$ 2era: Proses Kogniti$ Kata &enda: Pengeta,uan
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
19
loom a$alloom terevisi
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
20/96
III. I%K Kogniti$
alam buku loom terevisi %* ini disebut tujuan pendidikan. enurut
penulis ini adalah %*< dan untuk selanjutna penulis akan menebutna
sebagai %*. %* sebagaimana dikemukakan di atas, strukturna
terbentuk oleh dua komponen pokok: verba dan kata benda. 'erba untuk
%* kogniti+ adalah proses kogniti+. "roses kogniti+ terdiri atas sejumlah
(dimensi atau) kategori dan subkategori. Bdapun kata bendana, adalah
pengetahuan. "engetahuan terdiri atas sejumlah (dimensi atau) kategori.
Bkan tetapi sebelum bahasan ini berlanjut, perlu dibahas dulu
secara ringkas hubungan antara %* dengan 8ujuan "embelajaran ang
hampir selalu terdapat dalam banak ?"". #ika %* strukturna terbentuk
oleh verba dan kata benda, maka 8ujuan "embelajaran memiliki struktur
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
=
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
21/96
B. B ini sudah ada dalam ?"" sejak *urikulum 19K;, landasan
teorina utamana adalah behaviorisme. %* kogniti+ dari 8aksonomi
loom 8erevisi (88) sudah mengadopsi psikologi kogniti+ dankonstruktivis. #uga, implementasi behaviorisme secara ketat dapat
mematikanmenghambat ekspresi!ekspresi pedagogis. Sebuah contoh,
pengalaman beriman kepada malaikat, akan ditolak oleh sistem
pembelajaran dan sistem asesmen behaviorisme.
"enulis menganjurkan peman+aatan 88 untuk %* kogniti+. *arena
itu rumus B untuk tujuan pembelajaran berubah menjadi Bp.
Tale 3 %onto, Tu*uan Pemela*aran
Setela,melakukan
simulasi dan
diskusi
dengan guru4
sis5a dapatmen#impulkan
seua,kegunaan
tulang
pelipis
: condition B:
audien
ce
p: cognitive
process
: degree
"erhatikan contoh tujuan pembelajaran di atas, menggunakan
rumus Bp.
• adalah audience, dalam hal ini adalah sis$a.
• +p adalah cogniti0e process atau proses kogniti+ ang
diharapkan mampu dilakukan sis$a (hasil belajar), aitu
menyimpulkan atau proses membuat pernataan lain ang
konsisten dengan in+ormasi ang tersedia.
• + adalah condition atau persaratan ang harus dipenuhi sis$a
agar +p tercapai. engan kata lain, condition adalah
pengalaman pembelajaran (learning e'periences) ang harus
diterima sis$a agar +p tercapai.• adalah degree atau derajad atau tingkat penguasaan sis$a
terhadap isi pelajaran. alam hal ini tingkat ang dituntut oleh
guru adalah sebuah kegunaan tulang pelipis.
A. Dimensi dan Sudimensi Pengeta,uan
Setelah pengkajian berbagai +akta spesi5k tentang tipe!tipe
pengetahuan, khususna perkembangan!perkembangan psikologi kogniti+
ang telah terjadi sejak penusunan kara pertama kerangka!kerja ini,
Bnderson dkk. (==1) berketetapan dengan empat tipe umum
pengetahuan: 9aktual, Konseptual, rosedural, dan Metakognitif. 8abel
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
1
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
22/96
3. mengikhtisarkan keempat tipe utama pengetahuan dan subtipe!
subtipena.
engetahuan faktual adalah pengetahuan lainan (discrete), unsur!
unsur isi ang terisolasiLkeping!keping in+ormasi-. %a mencakup
pengetahuan terminologi dan pengetahuan rincian dan unsur spesi5k.
engetahuan konseptual adalah pengetahuan tentang bentuk!
bentuk pengetahuan terorganisasi, lebih kompleks-. %a mencakup
pengetahuan tentang klasi5kasi dan kategori, prinsip dan generalisasi,
dan teori, model, dan struktur.
engetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana
melakukan sesuatu-. %a mencakup pengetahuan tentang keterampilan!keterampilan, logaritme, teknik dan metode, juga pengetahuan tentang
kriteria ang digunakan untuk menetukan danatau menjusti5kasi kapan
melakukan apa- dalam ranah!ranah spesi5k dan disiplin!disiplin.
engetahuan metakognitif adalah pengetahuan tentang kognisi
pada umumna juga kesadaran akan dan pengetahuan tentang kognisi
diri sendiri-. %a mencakup pengetahuan strategis< pengetahuan tentang
tugas!tugas kogniti+, mencakup pengetahuan kontekstual dan
kondisional< dan pengetahuan!diri.
Tale 6 Tipe-tipe 0tama Dimensi Pengeta,uan dan Su-sun#a
TIP-TIP 0TAMA DA7 S0&-S0&
TIP
%87T89-%87T89
A. P7GTA90A7 AKT0AL;0nsur-unsur dasaria, #ang para sis5a ,arus
keta,ui agar
mema,ami seua, disiplin atau memea,kan masala, di dalamn#a
A.1 Pengeta,uan tentang
Terminologi
*osa kata teknis, simbol!simbol musik
A.! Pengeta,uan tentangrinian dan
unsur spesifk
Sumber!sumber alami ang utama, sumber!sumberin+ormasi ang reliabel
&. Pengeta,uan Konseptual;Saling-per,uungan antarunsur dasaria, dalam
seua, struktur
esar #ang memuat mereka er$ungsi seara ersamaan
&.1 Pengeta,uan tentang
Klasifkasi
dan Kategori
"eriode!periode $aktu geologis, bentuk!bentuk
kepemilikan bisnis
&.! Pengeta,uan tentang
Prinsip dan 8eorema "ithagorean, hukum supply and demand
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
23/96
Generalisasi
&." Pengeta,uan tentangTeori4 Model4
dan Struktur
8eori evolusi, struktur *onggres Bmerika Serikat
%. Pengeta,uan Prosedural;&agaimana melakukan sesuatu4 metode-metode
ine$ton kedua, kriteria ang digunakan
untuk men! judge kelaakan penggunaan sebuah
metode tertentu untuk mengestimasi biaa!biaa
bisnis
D. Pengeta,uan Metakogniti$;Pengeta,uan kognisi pada umumn#a *ugakesadaran dan
pengeta,uan tentang kognisi #ang dimiliki diri sendiri
D.1 Pengeta,uan Strategik
"engetahuan tentang kerangka sebagai sebuah
sarana penangkapan struktur dari sebuah unit
materi ajar dalam sebuah buku ajar, pengetahuan
tentang penggunaan heuristics
D.! Pengeta,uan tentang
Tugas-tugas
Kogniti$4 menakup
pengeta,uan
kondisional dan
kontekstual #angsesuai
"engetahuan tentang tipe!tipe tes ang digunakan
para guru, pengetahuan tentang tuntutan!tuntutan
kogniti+ dan tugas!tugas kogniti+
D." Pengeta,uan Diri "engetahuan bah$a pengeritikan esai!esai adalah
sebuah kekuatan pribadi, sedangkan penulisan
esai!esai adalah sebuah kelemahan pribadi<
kesadaran tentang tingkat pengetahuan ang
dimiliki diri sendiri
(Sumber: Bnderson at al, ==1: FK!F0)
&. Kategori-kategori Dimensi Proses Kogniti$
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
3
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
24/96
alam bagian berikut ini akan dide5nisikan proses!proses dalam masing!masing dari enam kategori secara rinci, membandingkanna dengan
proses!proses kogniti+ lainna, kita memungkinkan. #uga, disajikancontoh tujuan!tujuan pendidikan (%*) dan asesmen dalam berbagai mataajar dan versi!versi alternati+ tugas asesmen. asing!masing tujuanilustrati+ dalam material berikut hendakna dibaca sebagai didahului oleh+rasa Sis$a mampudapat . . . atau Sis$a belajar . . .-.
Tale 1= Dimensi Proses Kogniti$ KATG8>I-KATG8>I
? P>8SS-P>8SS
K8G7ITI
7AMA-
7AMA
ALT>7ATI
DI7ISI-DI7ISI DA7 %87T89-%87T89
1. M7GI7GAT;Menari dan menemukan pengeta,uan dari memori *angka-
pan*ang
1.1 Mengenali ulang engidenti5ka
si
enentukan pengetahuan dalam memori
jangka!panjang ang konsisten dengan
material ang tersaji (akni, engenali tahun!
tahun dari kejadian!kejadian penting dalam
sejarah %ndonesia)
1.! Mengingat ulang encari!temu encari!temu pengetahuan relevan dari
memori jangka!panjang (akni, engingat
ulang tahun!tahun kejadian penting dalam
sejarah %ndonesia)
!. Mema,ami;Mengkonstruksi makna dari pesan-pesan instruksional4 menakup
komunikasi lisan4 tertulis4 dan grafs
!.1 Menginterpretasi
@Mena$sir
*lari5kasi,
paraphrasing,
menajikan!
ulang,
translasi
engubah sebuah bentuk sajian (akni, sajian
numerik) ke bentuk lainna (akni, sajian
verbal) (akni, em! paraphrase-kan
pembicaraan!pembicaraan dan dokumen!
dokumen penting)!.!
Mengeksemplifkasi
@Men#onto,kan
engilustrasik
an,
mencontohka
n
enemukan sebuah contoh spesi5k atau
ilustrasi dari sebuah konsep atau prinsip
(akni, emberi contoh!contoh berbagai gaa
lukisan artistik ang penting)
!." Mengklasifkasi *ategorisasi,
subsuming
enentukan bah$a sesuatu termasuk kedalam
sebuah kategori (akni, konsep atau prinsip)
(akni, engklasi5kasi kasus!kasus nirtatanan
mental ang terobservasi atau terdeskripsikan)
!.( Su##ari$ing
@Mengik,tisarkan
engabstraksi
, generalisasi
engabstraksi sebuah tema umum atau poin!
poin pokok (akni, enulis sebuah summary
ringkas tentang kejadian!kejadian ang tersaji
pada sebuah 0ideotape)
!.) Men#impulkan enimpulkan
,
mengekstrapo
lasi,
enggambarkan sebuah simpulan logis dari
in+ormasi ang tersaji (akni, alam
pembelajaran bahasa asing, menimpulkan
prinsip!prinsip gramatis dari contoh!contoh)
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
7
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
25/96
menginterpola
si,
memprediksi
!./ Memandingkan engkontrask
an,
memetakan,
memadankan
endeteksi korespondensi antara dua ide,
objek, dan lain!lain (akni, embandingkan
kejadian!kejadian historis dengan situasi!
situasi kontemporer)
!. Men*elaskan4
mengeksplanasi
engkonstruk
si model!
model
engkonstruksi sebuah model sebab!akibat
dari sebuah sistem (akni, enjelaskan sebab!
sebab dari pentingna kejadian!kejadian abad
ke!10 di "erancis)
". MengaplikasiBMenerapkan;Melaksanakan atau menggunakan seua,
prosedur dalam seua,
situasi #ang ada
".1 Mengeksekusi elaksanakan engaplikasikan sebuah prosedur ke sebuah
tugas akrab (akni, embagi sebuah bilangan
bulat dengan bilangan bulat lainna, keduana
melibatkan bilangan bulat lebih dari satu
digits)".!
Mengimplementasika
n
enggunakan engaplikasikan sebuah prosedur ke sebuah
tugas tak!akrab (akni, enggunakan Eukum
*edua >e$ton dalam situasi!situasi ang
sesuai denganna)
(. Menganalisis;Menguraikan material men*adi agian-agian pementukn#a
dan
menentukan agaimana agian-agian ini saling erkaitan dan dengan
struktur
totaln#a atau tu*uann#a
(.1 Memeda-
edakan
iskriminasi,
membedakan,
mem+okuskan,
memilih
embedakan bagian ang relevan dan ang
tak!relevan atau ang penting dan ang tak!
penting dari material ang tersaji (akni,
embedakan antara bilangan!bilangan ang
relevan dan ang tak!relevan dalam
dalam sebuah masalah kata!kata matematis (a
mathematical 5ord problem)
(.! Mengorganisasi
enemukan
koherensi,
mengintegrasi
kan,
menusun
kerangka,
parsing,
menstrukturka
n
enentukan bagaimana unsur!unsur sesuai
atau ber+ungsi dalam sebuah struktur (akni,
enstrukturkan evidensi dalam sebuah
deskripsi historis menjadi evidensi untuk dan
menentang sebuah eksplanasi historis)
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
;
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
26/96
(." Mengatriusi endekonstru
ksi
enentukan sebuah titik pandang, bias, nilai!
nilai, atau maksud ang mendasari material
ang tersaji (akni, enentukan titik pandangpengarang sebuah esai dalam kaitanna
dengan perspekti+ politisna)
). Menge+aluasi;Memuat judge#ent didasarkan atas kriteria dan standar
).1 Mengeek engkoordina
si,
mendeteksi,
memantau,
mentes
endeteksi inkonsistensi atau kekeliruan
dalam sebuah proses atau produk<
menentukan apakah sebuah proses atau
produk memiliki konsistensi internal<
mendeteksi e+ektivitas sebuah prosedur ketika
ia diimplementasikan (akni, enentukan
apakah simpulan!simpulan seorang ilmu$anberdasarkan data ang terobservasi)
).! Mengkritik en! judge endeteksi inkonsistensi antara sebuah produk
dengan kriteria eksternal, menentukan apakah
sebuah produk memiliki konsistensi eksternal<
mendeteksi kesesuaian sebuah prosedur untuk
sebuah masalah ang ada (akni, en! judge
metode ang mana dari dua metode ang ada
ang bersi+at terbaik untuk memecahkan
sebuah masalah ang ada)
/. Mengkreasi;Men#usun unsur-unsur seara ersamaan untuk mementukseua,
keseluru,an #ang ko,eren atau $ungsionalC mereorganisasi unsur-unsur
men*adi
seua, pola atau struktur aru
/.1 %enerate
@Memunulkan
enghipotesis
kan
emunculkan hipotesis!hipotesis alternati+
didasarkan atas kriteria (akni, en!generate
hipotesis!hipotesis untuk menjelaskan sebuah
+enomena ang terobservasi)
/.! Merenanakan endisain engga$aikan sebuah prosedur untuk
menelesaikan suatu tugas (akni,
erencanakan sebuah research paper tentang
sebuah topik historis ang ada)
/." Memproduksi engkonstruk
si
enciptakan sebuah produk (akni,
embangun lingkungan buatan untuk sebuah
kepentingan spesi5k)
(Sumber: Bnderson at al, ==1: FK!F0)
1. M7GI7GAT @>MM&>
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
F
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
27/96
*etika tujuan pengajaran adalah mempromosikan penimpanan
material ang tersaji dalam bentuk ang sangat sama dengan
ketika ia diajarkan, kategori proses ang relevanna adalahMengingat. "engingatan melibatkan pencari!temuan pengetahuan
ang relevan dari memori jangka panjang. ua proses kogniti+na
ang terkait adalah pengenalan-ulang dan pengingatan!ulang.
"engetahuan ang relevan dengan pengingatan adalah 9aktual,
Konseptual, rosedural, atau Metakognitif, atau suatu kombinasi
dari hal!hal ini.
Cntuk meng!ases pembelajaran sis$a dalam kategori proses
ang paling sederhana ini, sis$a diberi tugas mengenali!ulang atau
mengingat!ulang di ba$ah kondisi ang sangat sama denganketika ia mempelajari material ajarna. "erluasan ang melampaui
kondisi ini, diharapkan terbatas. isalna, jika seorang sis$a
sudah mempelajari padanan bahasa %ndonesia untuk = kata
%nggris, maka tes pengingatanna akan melibatkan permintaan
kepada sis$a untuk untuk memadankan kata!kata %nggris dalam
kolom pertama dengan kata!kata bahasa %ndonesia pada kolom ke
dua (akni, mengenali ulang) atau menuliskan kata!kata bahasa
%ndonesia ang berkaitan dengan kata!kata %nggris ang tersedia
(akni, mengingat-ulang).
:ote learning adalah ketika sis$a diminta hana mengingatpengetahuan. 8etapi meaningful learning terjadi ketika
pengingatan pengetahuan adalah bagian terpadu dari tugas ang
lebih luas untuk pengkonstruksian pengetahuan baru atau
pemecahan masalah baru.
1.1 M7G7ALI-0LA7G
engenalan-ulang melibatkan pencaritemuan pengetahuan relevan
dari memori jangka panjang dalam rangka membandingkanna
dengan in+ormasi ang tersaji. alam pengenalan-ulang, sis$a
mencari dalam memori jangka panjangna sekeping in+ormasi
ang identik atau sangat sama dengan in+ormasi ang tersaji
(sebagaimana tersaji dalam memori kerja). *etika disuguhi
in+ormasi baru, sis$a menentukan apakah in+ormasi ini
berhubungan dengan pengetahuan ang sudah dipelajari
sebelumna, pencarian padanan. %stilah alternati+ untuk
pengenalan-ulang adalah pengidenti5kasian.
%onto, Tu*uan dan Asesmen #ang sesuai alam %"S, sebuah
tujuan pembelajaranna bisa jadi sis$a harus mengenali!ulang
tanggal!tanggal kejadian penting dalam sejarah %ndonesia. %tem
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
K
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
28/96
tesna ang sesuai adalah: enar atau Salah: "roklamasi
*emerdekaan ?% dilakukan pada tanggal 1K Bgustus 197;-. alam
pelajaran Sastra %ndonesia, salah satu tuanna dapat berupa sis$aharus mengenali!ulang penulis!penulis dari kara sastra %ndonesia.
Bsesmenna ang sesuai adalah tes menjodohkan ang terdiri atas
sebuah da+tar sepuluh pengarang (mencakup Bsrul Sani) dan
sebuah da+tar lebih sedikit dari sepuluh novel (mencakup
Benyamin #.). alam matematika, tujuanna bisa jadi agar sis$a
dapat mengenali!ulang jumlah sisi bentuk!bentuk geometri.
Bsesmenna ang sesuai adalah suatu tes pilihan!ganda dengan
item!item sebagai berikut: erapa banak sisi ang dimiliki
sebuah pentagonI (a) empat, (b) lima, (c) enam, (d) tujuh.
ormat Asesmen Sebagaimana diilustrasikan di atas, tiga
metode utama penajian suatu tugas pengenalan!ulang untuk
kepentingan asesmen adalah veri5kasi, menjodohkan, dan pilihan
tertentu. alam tugas!tugas veri5kasi, sis$a diberi suatu
in+ormasi dan harus memilih apakah ia benar atau salah. Jormat
benar!salah adalah contoh ang paling umum. alam
menjodohkan, dua da+tar disajikan, dan sis$a harus memilih
bagaimana masing!masing item dalam sebuah da+tar
berkesesuaian dengan sebuah item dalam da+tar lainna. alam
tugas!tugas pilihan tertentu, sis$a diberi sebuah petunjuk ang
disertai dengan beberapa ja$aban ang mungkin dan harus
memilih ja$aban ang mana ang tepat atau ja$aban terbaik-.
"ilihan!ganda adalah +ormatna ang paling umum.
1.! M7GI7GAT-0LA7G
engingatan-ulang melibatkan pencaritemuan pengetahuan
relevan dari memori jangka panjang ketika diberi petunjuk untukmelakukanna. "etunjukna sering berupa sebuah sebuah
pertanaan. engan pengingatan-ulang, seorang sis$a mencari
sekeping in+ormasi dari memori jangka panjang dan memba$a
in+ormasi ini kedalam memori kerja untuk dapat diproses. Sebuah
istilah alternati+ untuk pengingatan-ulang adalah pencaritemuan.
%onto, Tu*uan dan Asesmen #ang sesuai alam mengingat-
ulang, seorang sis$a mengingat in+ormasi ang sebelumna sudah
dipelajari ketika diberi sebuah petunjuk. alam %"S, salah satu
tujuanna dapat berupa sis$a harus mengingat!ulang ekspor!
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
0
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
29/96
ekspor utama pulau Sumatera. Sebuah item tesna ang sesuai
adalah Bpa ekspor utama "alembangI- alam pembelajaran
sastra %ndonesia, tujuanna dapat berbentuk agar sis$a mampumengingat!ulang sejumlah penair ang menulis berbagai puisi.
Sebuah pertanaan tesna ang sesuai adalah Siapa ang
menulis :embulan i tas KuburanI- alam matematika,
tujuanna dapat berbentuk mengingat!ulang +akta!+akta perkalian
bilangan bulat. Sebuah item tesna meminta sis$a
memperkalikan K V 0 (atau K V 0 W I-).
ormat asesmen 8ugas!tugas asesmen untuk
pengingatan-ulang dapat berbeda!beda dalam jumlah dan kualitas
petunjuk ang disediakan untuk sis$a. engan petunjuk rendah,sis$a tidak diberi petunjuk atau in+ormasi relevan apapun (seperti
Bpa satu meter ituI-). engan petunjuk tinggi, sis$a diberi
beberapa petunjuk (seperti dalam sistem pengukuran, satu meter
adalah sebuah ukuran mengenai XXXXXXXXXXXXXXXXXX-.).
8ugas!tugas asesmen dapat juga berbeda!beda dalam
jumlah atau tingkat ketertanaman item!item ditempatkan dalam
suatu konteks makna ang lebih luas. engan ketertanaman
rendah, tugas pengingatan!ulang disajikan sebagai sebuah hal
tunggal, terisolasi, seperti dalam contoh!contoh di atas. engan
ketertanaman tinggi, tugas pengingatan!ulang tercakup dalamkonteks suatu masalah ang lebih luas, seperti meminta seorang
sis$a mengingat +ormula untuk sebuah bidang dari sebuah
lingkaran ketika memecahkan sebuah masalah kata ang
mempersaratkan +ormula tersebut.
!. MMA9AMI
Sebagaimana sudah ditunjukkan, ketika tujuan utama pengajaran
adalah mempromosikan penimpanan, +okusna adalah padatujuan ang menekankan Mengingat. *etika tujuan pengajaran
mempromosikan trans+er, bagaimanapun, +okusna beralih ke lima
proses kogniti+ lainna, Memahami hingga Kreasi. engenai hal!
hal ini, dapat dipahami jika kategori terbesar dari tujuan!tujuan
pendidikan berbasis!trans+er ang ditekankan di sekolah!sekolah
dan universitas!universitas adalah Memahami. "ara sis$a
dikatakan Memahami ketika mereka mampu mengkonstruksi
makna dari pesan!pesan instruksional, mencakup pesan oral,
tertulis, dan gra5s, bagaimanapun semua pesan ini disajikan pada
sis$a: selama ceramah!ceramah, dalam buku!buku, atau pada
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
9
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
30/96
monitor!monitor komputer. ontoh!contoh dari pesan!pesan
instruksional potensial mencakup suatu demonstrasi 5sika di kelas,
+ormasi geologis ang tampak dalam suatu kara!$isata, suatusimulasi komputer tentang suatu perjalanan mengelilingi sebuah
musium seni, dan suatu kara musik ang dimainkan oleh sebuah
orkestra, sebagaimana juga halna dengan representasi!
representasi verbal, gambar, dan simbolik pada kertas.
"ara sis$a memahami ketika mereka membangun koneksi
antara pengetahuan baru- ang akan diperoleh dengan
pengetahuan mereka sebelumna. Secara lebih spesi5k,
pengetahuan ang masuk diintegrasikan dengan skema!skema
dan kerangka!kerangka!kerja ang ada. *arena konsep!konsepadalah semacam batu!bata untuk skema!skema dan kerangka!
kerangka!kerja ini, engetahuan Konseptual menediakan sebuah
pangkalan untuk pemahaman. "roses!proses kogniti+ dalam
kategori Memahami mencakup interpretasi, eksemplikasi
( pencontohan), klasikasi, summari;ing, penyimpulan,
pembandingan, dan eksplanasi.
!.1 M7GI7T>P>TASI
enginterpretasian terjadi ketika seorang sis$a dapat mengubah
in+ormasi dari sebuah bentuk representasi (gambaran, $akilan) kebentuk lainna. *nterpretasi dapat melibatkan pengubahan kata!
kata ke kata!kata lainna (akni, paraphrasing), gambar!gambar ke
kata!kata, kata!kata ke gambar!gambar, angka!angka ke kata!kata,
kata!kata ke angka!angka, notasi!notasi musik ke nada!nada, dan
ang sejenis.
%stilah!istilah alternati+na adalah translasi (menerjemahkan,
mengalihbentukkan), paraphrasing (menatakan dengan kata!kata
lain, khususna secara singkat), representasi (menggambarkan),
dan klari5kasi (menerangkan, membuat menjadi terang).
%87T89 T00A7 DA7 ASSM7 EA7G SS0AI alam
penginterpretasian, ketika diberi in+ormasi dalam sebuah bentuk
representasi, seorang sis$a dapat mengubahna ke bentuk lain.
alam %"S, misalna, salah satu tujuanna agar sis$a dapat
menatakan dengan kata!kata sendiri atau secara singkat pidato!
pidato dan dokumen!dokumen penting dari periode sejarah sekitar
menjelang kemerdekaan ?%. Salah satu asesmen ang sesuai
adalah meminta seorang sis$a membuat pernataan secara
singkat atau dengan kata!kata sendiri sebuah pidato terkenal,
seperti pidato %r. Soekarno dalam sidang ""*%. alam %"B, sebuah
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
3=
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
31/96
tujuanna dapat agar sis$a mampu merepresentasikan dengan
gambar tentang berbagai +enomena alam. Sebuah item
asesmenna ang sesuai meminta seorang sis$a menggambarsebuah rangkaian diagram!diagram ang mengilustrasikan +oto
sintesis. alam matematika, contoh tujuanna agar sis$a mampu
mengalihbentukkan kalimat!kalimat bilangan dalam kata!kata
kedalam persamaan aljabar ang diungkapkan dalam simbol!
simbol. Sebuah itemasesmenna ang sesuai meminta seorang
sis$a menuliskan sebuah persamaan (menggunakan B untuk
jumlah anak laki!laki dan < untuk jumlah anak perempuan) ang
sesuai dengan pernataan Bda dua kali lebih banak anak
perempuan dibandingkan dengan anak laki!laki di kelas ini-.
8>MAT ASSM7 Jormat!+ormat item tes ang sesuai
mencakup baik respon ang sudah terkonstruksi (akni, berikanlah
sebuah ja$aban) dan respon terpilih (akni, pilih sebuah ja$aban).
%n+ormasi disajikan dalam sebuah bentuk, dan para sis$a diminta
apakah mengkonstruksi atau memilih in+ormasi ang sama dalam
sebuah bentuk ang berbeda. isalna, sebuah tugas dengan
respon terkonstruksi adalah: 8uliskan sebuah persamaan ang
sesuai dengan pernataan berikut, gunakanlah T untuk biaa total
dan K untuk jumlah kilo!graman. iaa total pengiriman sebuah
paket adalah ?p. .===,== untuk satu kilo!gram pertama ditambah
masing!masing ?p. 1.;==,== per kilo!gram untuk tambahan
berikutna. Sebuah versi pemilihan mengenai tugas ini adalah:
"ersamaan mana ang sesuai dengan pernataan berikut, dimana
T me$akili biaa total dan K untuk jumlah kilo!gramanI iaa total
pengiriman sebuah paket adalah ?p. .===,== untuk satu kilogram
pertama ditambah ?p. 1.;==,== untuk tiap satu kilogram
tambahanna.
(a) T = ?p. 3.;== Y
(b) T = ?p. .===,== Y ?p. 1.;==,==(c) T = ?p. .===,== Y ?p. 1.;==,==(-1)
Cntuk meningkatkan peluang bah$a ang diases adalah
penginterpretasian ketimbang hana pengingatan, in+ormasi ang
disertakan dalam asesmen harus bersi+at baru. aru- di sini
artina bah$a para sis$a tidak pernah menjumpaina selama
pengajaran. #ika aturan ini tidak dipatuhi, kita tidak dapat
memastikan bah$a ang kita ases adalah penginterpretasian, dan
bukan pengingatan. #ika tugas asesmen adalah identik dengan
sebuah tugas atau contoh ang digunakan selama pengajaran, kita
barangkali meng!ases pengingatan.
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
31
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
32/96
Bturan tersebut berlaku untuk semua kategori proses dan
proses!proses kogniti+ ang bukan Mengingat. "ada bagian
berikutna hal ini tidak akan diulang lagi. "embaca diharapkandapat mengingat hal ini ke depan. ika tugas-tugas asesmen
adala, untuk memidik proses-proses kogniti$ tingkat
tinggi4 mereka ,arus mempers#aratkan para sis5a tidak
isa men*a5a dengan enar *ika dengan ertumpu pada
memori elaka.
!.! M7%87T89KA7
encontohan atau pemberian contoh terjadi ketika seorang sis$a
memberikan sebuah contoh khusus dari sebuah konsep atau
prinsip umum. encontohan melibatkan pengidenti5kasian ciri!ciri
penentu dari konsep atau prinsip umum (akni, segi tiga sama kaki
harus memiliki dua sisi ang sama) dan menggunakan ciri!ciri ini
untuk memilih atau mengkonstruksi sebuah contoh spesi5k (akni,
menjadi mampu memilih segi!tiga sama sisi dari tiga segi!tiga
ang disajikan). %stilah alternati+na adalah mengilustrasikan.
%87T89 T00A7 DA7 ASSM7 EA7G SS0AI alam
pencontohan, seorang sis$a diberi sebuah konsep atau prinsip dan
harus memilih atau menghasilkan sebuah contoh khusus ang
tidak dijumpai selama pengajaran. alam pendidikan kesenian,salah satu tujuanna adalah agar sis$a dapat memberikan contoh!
contoh berbagai gaa lukisan artistik. Sebuah asesmenna ang
sesuai meminta seorang sis$a memilih memilih gaa
impresionistik dari empat lukisan ang tersedia. alam %"B,
sebuah tujuanna dapat agar sis$a mampu memberikan contoh!
contoh berbagai jenis sena$a kimia. Sebuah tugas asesmenna
ang sesuai meminta sis$a menentukan sebuah sena$a
inorganik dalam sebuah kara!$isata dan mengatakan mengapa ia
adalah inorganik (akni, menspesi5kasi ciri!ciri penentuna).
alam pendidikan sastra, sebuah tujuan dapat agar sis$a mampumencontohkan berbagai genre drama. Bsesmenna dapat dengan
cara memberi sketsa ringkas dari empat drama (hana satu ang
merupakan komedi romantik) dan meminta sis$a menebutkan
drama ang adalah sebuah komedi romantik.
8>MAT-8>MAT ASSM7 8ugas!tugas pencontohan dapat
melibatkan +ormat respon terkonstruksiLdalam mana sis$a harus
menciptakan sebuah contohLatau +ormat respon terpilihLdalam
mana sis$a harus memilih sebuah contoh dari sehimpunan contoh
ang tersedia. ontoh %"B, erikan sebuah sena$a inorganik
dan katakan mengapa ia inorganik-, mempersaratkan sebuah
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
3
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
33/96
respon terkonstruksi. erbeda halna, item ang mana dari
sena$a!sena$a ini ang merupakan sebuah sena$a inorganikI
(a) besi, (b) protein, (c) darah, (d) kompos- mempersaratkansebuah respon terpilih.
!." M7GKLASIIKASI
engklasikasian terjadi ketika seorang sis$a mengenali!ulang
bah$a sesuatu (akni sebuah contoh tertentu) termasuk atau
menjadi milik sebuah kategori tertentu (akni, konsep atau
prinsip). engklasikasian melibatkan pendeteksian ciri!ciri atau
pola!pola relevan ang sesuai- dengan contoh spesi5k dan
konsep atau prinsip. engklasikasian adalah sebuah proses
pelengkap bagi pencontohan. #ika pencontohan dimulai dengan
sebuah konsep atau prinsip umum dan mempersaratkan sis$a
untuk menemukan sebuah contoh khusus, pengklasikasian
dimulai dengan sebuah contoh khusus dan mempersaratkan
sis$a menemukan sebuah konsep atau prinsip umum. %stilah!
istilah alternati+na adalah pengkategorian, ketermasukan
(subsuming), pengelompokkan, penghimpunan, dan
penggolongan.
%87T89 T00A7 DA7 ASSM7 EA7G SS0AI alam %"S,
salah satu tujuanna agar sis$a dapat mengklasi5kasi kasus!kasusdisorder mental ang sudah diobservasi atau sudah dideskripsikan.
Sebuah item asesmenna ang sesuai meminta seorang sis$a
mengamati sebuah video tentang perilaku seseorang dengan
penakit mental dan kemudian menunjukkan disorder mental ang
tampak. alam %"B, salah satu tujuanna agar sis$a dapat
mengkategorikan spesies!spesies dari he$an!he$an prasejarah.
Sebuah asesmenna menediakan sejumlah gambar he$an
prasejarah dengan petunjuk untuk mengelompokkan mereka
kedalam spesies!spesies ang sesuai. alam matematika, sebuah
tujuanna agar sis$a dapat menentukan kategori!kategori untukangka!angka ang tersedia. Sebuah tugas asesmenna
menediakan sebuah contoh dan meminta seorang sis$a
melingkari semua angka dalam sebuah da+tar berdasarkan
kategori ang sesuai.
8>MAT ASSM7 alam tugas!tugas respon terkonstruksi,
seorang sis$a diberi sebuah contoh dan harus memproduksi
konsep atau prinsipna ang terkait. alam tugas!tugas respon
terpilih, seorang sis$a diberi sebuah contoh dan harus memilih
konsep atau prinsipna dari sebuah da+tar. alam tugas
pemilahan, seorang sis$a diberi sehimpunan kejadian dan harus
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
33
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
34/96
menentukan ang mana ang termasuk kedalam sebuah kategori
khusus, atau harus menempatkan masing!masing kejadian
kedalam salah satu dari kategori!kategori ang tersedia.
!.( M7GIK9TISA>KA7
engikhtisaran terjadi ketika seorang sis$a memberikan sebuah
pernataan ang menggambarkan in+ormasi tersaji atau abstraksi
dari sebuah tema umum. engikhtisaran melibatkan
pengkonstruksian sebuah gambaran mengenai sebuah in+ormasi,
seperti arti dari sebuah adegan dalam sebuah drama, dan
mengabstraksi sebuah ikhtisar dari adegan tersebut, seperti
penentuan sebuah tema atau butir!butir utama. %stilah!istilah
alternati+na adalah pengeneralisasian, pengabstraksian.
%87T89 T00A7 DA7 ASSM7 EA7G SS0AI alam
pengikhtisaran, ketika disediakan in+ormasi, seorang sis$a
memberikan sebuah ikhtisar atau abstraksi sebuah tema umum.
Sebuah contoh tujuan dalam pelajaran sejarah adalah agar sis$a
dapat menuliskan ikhtisar!ikhtisar singkat mengenai kejadian!
kejadian ang disajikan melalui gambar!gambar. Sebuah item
asesmenna ang sesuai meminta seorang sis$a menonton
sebuah 0ideotape tentang ?evolusi "erancis dan kemudian menulis
sebuah ikhtisar singkat. Sama halna, sebuah contoh tujuandalam %"B dapat agar sis$a mampu belajar membuat ikhtisar
tentang kontribusi!kontribusi utama para ilmu$an terkenal setelah
membaca beberapa kara tulis mereka. Sebuah item asesmenna
ang sesuai meminta seorang sis$a membaca tulisan!tulisan
terpilih tentang harles ar$in dan mengikhtisarkan butir!butir
pokokna. alam ilmu komputer, sebuah tujuanna dapat agar
sis$a belajar membuat ikhtisar tujuan!tujuan berbagai subroutines
dalam sebuah program. Sebuah item asesmenna ang sesuai
menajikan sebuah program dan meminta seorang sis$a menulis
sebuah kalimat ang mendeskripsikan sub!tujuan ang dicapaioleh masing!masing bagian dari program dalam keseluruhan
program.
8>MAT ASSM7 8ugas!tugas asesmen dapat disajikan
dalam +ormat respon terkonstruksi ataupun respon terpilih,
melibatkan baik tema!tema ataupun ikhtisar!ikhtisar. 8ema
bersi+at lebih abstrak ketimbang ikhtisar. isalna, dalam sebuah
tugas respon terkonstruksi, sis$a dapat diminta membaca sebuah
bacaan tanpa judul tentang sejarah kerajaan Sri$ijaa dan
kemudian menuliskan judul ang sesuai untuk bacaan tersebut.
alam sebuah tugas dengan respon terpilih, seorang sis$a dapat
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
37
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
35/96
diminta membaca sebuah bacaan tentang sejarah kerajaan
Sri$ijaa dan kemudian memilih judul ang palin sesuai dari empat
judul ang mungkin atau menusun judul!judul ini secaraberperingkat berdasarkan tingkat kecocokanna- dengan isi
bacaan.
!.) M7EIMP0LKA7
enyimpulan melibutkan penemuan suatu pola dalam suatu
rangkaian contoh atau kejadian. enyimpulan terjadi ketika
seorang sis$a mampu mengabstraksi sebuah konsep atau prinsip
ang menjelaskan sehimpunan contoh atau kejadian dengan
mendeskripsikan ciri!ciri relevan dari masing!masing kejadian dan,
sangat penting adana, mendeskripsikan perhubungan di antara
mereka. isalna, ketika diberi serangkaian bilangan seperti 1, ,
3, ;, 0, 13, 1, seorang sis$a mampu +okus pada nilai numerik dari
masing!masing digit ketimbang pada ciri!ciri tak!relevan seperti
bentuk dari masing!masing digit atau apakah masing!masing digit
adalah bilangan genap atau ganjil. %a kemudian mampu
membedakan pola dalam rangkaian bilangan!biliangan tersebut
(akni, setelah dua bilangan pertama, masing!masingna adalah
jumlah dari dua bilangan ang mendahuluina).
"roses penyimpulan melibatkan pembuatan perbandingandari kejadian!kejadian dalam konteks keseluruhanna. isalna,
menentukan bilangan apa ang akan muncul dalam rangkaian di
atas, seorang sis$a harus mengidenti5kasi polana. Sebuah
prosesna ang terkait adalah menggunakan pola untuk
menciptakan sebuah kejadian baru (akni, bilangan berikutna
pada rangkaian tersebut adalah 37, jumlah dari 13 dan 1). %ni
adalah sebuah contoh pengeksekusian, ang adalah sebuah proses
kogniti+ ang terkait dengan enerapan. enyimpulan dan
pengeksekusian sering digunakan secara bersamaan pada tugas!
tugas kogniti+.
ang terakhir, penyimpulan adalah berbeda dari
pengatribusian (sebuah proses kogniti+ ang terkait dengan
nalisis). Sebagaimana dibahas pada bagian berikutna,
pengatribusian +okus semata!mata pada isu pragmatik mengenai
penentuan sudut pandang atau maksud penulis, sedangkan
penyimpulan +okus pada isu penginduksian sebuah pola ang
didasarkan atas in+ormasi ang tersedia. ara lainna untuk
membedakan kedua proses ini adalah bah$a pengatribusian
adalah dapat diterapkan secara luas pada situasi!situasi seseorang
harus mendeduksi sesuatu ang implisit-, khususna ketika
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
3;
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
36/96
seseorang sedang berupaa menentukan suatu sudut pandang si
penulis. enyimpulan pada sisi lainna, terjadi dalam sebuah
konteks ang menediakan suatu harapan tentang apa ang akandisimpukan. %stilah!istilah alternati+ untuk penyimpulan adalah
ekstrapolasi, interpolasi, prediksi, dan pengkonklusian.
%87T89 T00A7 DA7 ASSM7 EA7G SS0AI alam
penyimpulan, ketika disediakan sehimpunan atau serangkaian
contoh atau kejadian, seorang sis$a menemukan sebuah konsep
atau prinsip ang menjelaskanna. isalna, dalam pembelajaran
bahasa %ndonesia, sebuah contoh tujuanna ialah sis$a dapat
menimpulkan konsep!konsep tata bahasa dari contoh!contoh
ang tersedia. Cntuk asesmenna, seorang sis$a diberi beberapakata ang didahului oleh di atau ke, seperti dimakam,
dimakamkan, kemakam, orang kedua, kedua orang itu,
dipangkuan, dipangku< kemudian diminta merumuskan konsep!
konsep ang relevan untuk masing!masing di dan ke tersebut.
alam matematika, salah satu tujuanna adalah agar sis$a dapat
menimpulkan perhubungan ang diungkapkan sebagai sebuah
persamaan ang me$akili beberapa observasi dari nilai!nilai untuk
dua variabel. Sebuah item asesmenna meminta seorang sis$a
mendekripsikan perhubungan sebagai sebuah persamaan ang
melibatkan ' dan y untuk situasi!situasi dalam mana jika ' adalah
1, maka y adalah =< jika ' adalah , maka y adalah 3< dan jika '
adalah 3, maka y adalah 0.
8>MAT ASSM7 8iga tugas umum ang mempersaratkan
penyimpulan (sering disertai dengan pengimplementasian) adalah
tugas!tugas melengkapi, tugas!tugas analogi, dan tugas!tugas
keanehan. alam tugas melengkapi, seorang sis$a diberi
serangkaian item dan harus menentukan apa ang akan muncul
berikutna, seperti dalam rangkaian bilangan!bilangan di atas.
alam tugas analogi, seorang sis$a diberi sebuah analogi dengan
bentuk B adalah analogi dengan seperti ke , seperti bangsa-adalah dengan presiden- seperti provinsi- adalah dengan
XXXXXXXXXXXXXXXXX. 8ugas sis$a adalah memproduksi atau memilih
sebuah istilah ang sesuai untuk bagian ang rumpang dan
menuliskan analogina (seperti gubernur-). alam tugas
keanehan, seorang sis$a diberi tiga atau lebih item dan harus
menentukan ang mana ang tidak termasuk. isalna, seorang
sis$a dapat diberi tiga masalah 5sika, ang dua melibatkan
sebuah prinsip dan ang lainna melibatkan prinsip ang berbeda.
Bgar semata!mata +okus pada proses penimpulan, pertanaan
dalam masing!masing tugas asesmen dapat agar sis$a
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
3F
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
37/96
menatakan konsep atau prinsip ang mendasari ang sis$a
gunakan untuk memperoleh ja$aban ang benar.
!./ MM&A7DI7GKA7
embandingan melibatkan pendeteksian kesamaan dan perbedaan
antara dua atau lebih benda, kejadian, ide, masalah, atau situasi,
seperti penentuan bagaimana sebuah kejadian ang terkenal
(akni, skandal politik ang baru terjadi) adalah mirip sebuah
kejadian ang kurang terkenal (akni, skandal politik dalam
sejarah). embandingan mencakup penemuan unsur!unsur dan
pola!pola dalam sebuah objek, kejadian, atau ide ang memiliki
kesesuaian dengan unsur!unsur dan pola!pola dalam objek,
kejadian, atau ide lainna. *etika digunakan bersamaan dengan
penyimpulan (akni, pertama, mengabstraksi sebuah prinsip dari
situasi ang lebih dikenali) dan pengimplementasian (akni, kedua,
menerapkan prinsip tersebut pada situasi ang kurang dikenali),
pembandingan dapat kontributi+ pada penalaran dengan analogi.
%stilah!istilah alternati+na adalah peng!kontras!an, pemadanan,
dan pemetaan.
%87T89 T00A7 DA7 ASSM7 EA7G SS0AI alam
pembandingan, ketika disediakan in+ormasi baru, seorang sis$a
mendeteksi kesesuaian!kesesuaianna dengan pengetahuan anglebih diakrabi. isalna, dalam %"S, sebuah tujuanna ialah agar
sis$a memahami kejadian!kejadian historis dengan
membandingkan mereka dengan situasi!situasi ang akrab.
Sebuah pertanaan asesmenna ang sesuai adalah agaimana
?evolusi Bmerika seperti suatu pertengkaran keluarga atau suatu
perdebatan antartemanI- alam %"B, sebuah contoh tujuanna
agar sis$a belajar membandingkan sebuah sirkuit elektirk dengan
sebuah sistem ang lebih akrab. alam asesmenna, kita
bertana agaimana sebuah sirkuit elektrik seperti air ang
mengalir melalui sebuah pipaI-
embandingan dapat juga melibatkan penentuan
korespondensi antara dua atau lebih objek, kejadian, atau ide ang
tersaji. alam matematika, sebuah contoh tujuanna ialah agar
sis$a belajar membandingkan masalah!masalah kata ang sama
secara struktural. Sebuah pertanaan asesmenna ang sesuai
meminta seorang sis$a mengatakan bagaimana sebuah masalah
campuran tertentu mirip sebuah masalah kerja tertentu.
8>MAT ASSM7 Sebuah teknik utama untuk meng!ases
proses kogniti+ pembandingan adalah pemetaan. alam
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
3K
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
38/96
pemetaan, seorang sis$a harus mempertunjukkan bagaimana
masing!masing bagian dari sebuah objek, ide, masalah, atau
situasi berkesesuaian dengan masing!masing bagian dari objeklainna. isalna, seorang sis$a dapat diminta merinsi
bagaimana batere, kabel, dan resistor dalam sebuah sirkuit elektrik
adalah seperti pompa, pipa, dan konstruksi pipa dalam sebuah
sistem aliran air, begitu juga sebalikna.
!. M7GKSPLA7ASI
engeksplanasian terjadi ketika seorang sis$a mampu
mengkonstruksi dan menggunakan sebuah model sebab!akibat
dari sebuah sistem. odelna dapat diturunkan dari sebuah teori
+ormal (sebagaimana sering dilakukan dalam %"B) atau dapat
dibangun dari ba$ah (grounded) berdasarkan riset atau
pengalaman (sebagaimana sering dilakukan dalam sains sosial dan
humaniora). Sebuah eksplanasi ang lengkap melibatkan
pengkonstruksian sebuah model sebab!akibat, mengikutsertakan
masing!masing bagian utama dalam sebuah sistem atau masing!
masing kejadian utama dalam suatu rangkaian mata!rantai, dan
menggunakan model ini ini untuk menentukan bagaimana sebuah
perubahan atau sebuah link> dalam rantai itu mempengaruhi
sebuah perubahan pada bagian lainna. Sebuah istilah
alternati+na adalah pengkonstruksian sebuah model.
%87T89 T00A7 DA7 ASSM7 EA7G SS0AI alam
pengeksplanasian, ketika diberi sebuah deskripsi tentang sebuah
sistem, seorang sis$a mengembangkan dan menggunakan sebuah
model sebab!akibat tentang sistem tersebut. isalna, dalam %"S,
sebuah tujuanna adalah agar sis$a dapat mengeksplanasi sebab!
sebab dari kejadian!kejadian historis ang penting dalam abad ke!
10. Sebagai sebuah asesmenna, setelah membaca dan diskusi
sebuah unit tentang sejarah %ndonesia, sis$a diminta
mengkonstruksi sebuah rantai sebab!akibat dari kejadian!kejadianang menjelaskan dengan sebaik!baikna mengapa perang terjadi.
alam %"B, sebuah tujuanna adalah agar sis$a dapat
mengeksplanasi bagaimana hukum!hukum dasar 5sika bekerja.
Bsesmenna ang sesuai meminta sis$a ang telah mempelajari
hukum 4hn untuk mengeksplanasi apa ang terjadi pada tingkat
arus ketika sebuah batere ke dua ditambahkan pada sebuah
sirkuit, atau meminta para sis$a ang sudah menaksikan sebuah
video tentang badai kilat untuk mengeksplanasi bagaimana
perbedaan!perbedaan temperatur mempengaruhi pembentukan
kilat.
dharma kesuma jur. pedagogik prodi pgsd p upi 2 SK-KD-ICK-AMP des2010
30
-
8/17/2019 4.Indikator Capaian Kompetensi.docx
39/96
8>MAT ASSM7 eberapa tugas dapat ditujukan untuk
peng!ases!an kemampuan sis$a mengeksplanasi, termasuk
penalaran, pemecahan masalah, perancangan!ulang, danpemrediksian. alam tugas!tugas penalaran, seorang sis$a
diminta untuk memberikan sebuah penalaran tentang sebuah
kejadian ang ada. isalna, engapa udara memasuki sebuah
pompa ban sepeda ketika anda menarik pegangannaI- alam
kasus ini, sebuah ja$aban seperti %a terdorong kedalam karena
tekanan udara adalah rendah di dalam pompa ketikbang di luar-
melibatkan penemuan sebuah prinsip ang menjelaskan sebuah
kejadian ang ada.
alam pemecahan masalah, seorang sis$a dimintamendiagnosis kesalahan apa ang sudah terjadi dalam sebuah
sistem ang mala+ungsi. isalna, Bndaikan anda menarik dan
menekan pegangan sebuah pompa ban sepeda beberapa kali
tetapi tidak ada udara ang keluar. Bpa ang salahI- alam
kasus ini, sis$a harus menemukan sebuah eksplanasi untuk
mala+ungsi tersebut, seperti Silinder pompana bolong- atau
Sebuah katup macet dalam posisi terbuka.-
alam perancangan!ulang, seorang sis$a diminta
mengubah suatu sistem untuk mencapai suatu tujuan. isalna,
agaimana anda dapat meningkatkan sebuah pompa ban sepedaagar ia menjadi lebih e5sienI- Cntuk menja$ab pertanaan ini,
seorang sis$a harus membaangkan perubahan sebuah atau lebih
kom