10 mei 2013

40

Upload: rakyat-bengkulu-rb

Post on 24-Mar-2016

231 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Rakyat Bengkulu Digital Version

TRANSCRIPT

Page 1: 10 Mei 2013
Page 2: 10 Mei 2013
Page 3: 10 Mei 2013
Page 4: 10 Mei 2013
Page 5: 10 Mei 2013
Page 6: 10 Mei 2013
Page 7: 10 Mei 2013
Page 8: 10 Mei 2013
Page 9: 10 Mei 2013
Page 10: 10 Mei 2013
Page 11: 10 Mei 2013
Page 12: 10 Mei 2013
Page 13: 10 Mei 2013
Page 14: 10 Mei 2013
Page 15: 10 Mei 2013
Page 16: 10 Mei 2013
Page 17: 10 Mei 2013
Page 18: 10 Mei 2013
Page 19: 10 Mei 2013
Page 20: 10 Mei 2013
Page 21: 10 Mei 2013
Page 22: 10 Mei 2013
Page 23: 10 Mei 2013
Page 24: 10 Mei 2013
Page 25: 10 Mei 2013
Page 26: 10 Mei 2013
Page 27: 10 Mei 2013
Page 28: 10 Mei 2013
Page 29: 10 Mei 2013
Page 30: 10 Mei 2013
Page 31: 10 Mei 2013

31Rakyat Bengkulu Jumat, 1 Maret 2013 SAMBUNGAN OTONOMIPro

Bangunan Mirip Kandang, Sambungan dari halaman 21

Penarikan PBB Rawan Bocor...

174 CJH RL Terancam Gagal ke Tanah Suci

Sambungan dari halaman 21

Sambungan dari halaman 21

Keajaiban Segitiga BermudaSambungan dari halaman 21

Pelajar SMAN 1 Nyaris... Sambungan dari halaman 22

SAMBUNGANPRO OTONOMI

Untuk menuju ke lokasi, menempuh perjalanan men-gendarai sepeda motor den-gan medan yang terbilang berat. Jalan berupa tanah dan batu koral lepas. Butuh waktu 2 jam lebih bersepeda motor hingga sampai di loka-si. Untungnya situasi panas, sehingga jalan tak licin. Da-lam situasi hujan atau jalan habis diguyur hujan, medan akan semakin berat dan wak-tu tempuh bisa 4 jam.

Cukup memprihatinkan ketika RB melihat langsung kondisi sekolah tersebut. Berdiri di atas tanah kun-

ing yang berdebu di musim panas dan berubah menjadi Lumpur di musim hujan, sekolah hanya dibangun dengan papan yang reng-gang layaknya bangunan rumah singgah darurat dan tak lebih bagus dari kandang ternak. Selain itu, di dalam, nampak menggunakan meja dan kursi darurat untuk bela-jar siswa.

Kursi hanya menggunakan sekeping papan yang dipaku ke kayu penyangga. Begitu-pun bangunan meja yang dibuat dari sekeping papan dengan ukuran lebar tak leb-ih dari 40 cm.

Fasilitas di ruang kelas

juga sangat minim, hanya ada satu papan tulis ukuran kecil untuk murid be Talang Tirta Desa Simpang Batu Ke-camatan Ketahun Bengkulu Utara (BU) belajar. Tak ada juga hiasan layak melainkan hanya tulisan dari karton yang mungkin dibuat para murid

Sunaryo warga setempat mengungkapkan jika ada sekitar 40 murid yang ber-sekolah di bangunan terse-but yang merupakan murid kelas VI. Sedangkan sekolah induknya ada di Pusat Keca-matan Ketahun. Yang lebih memprihatinkan jika hujan deras datang, beberapa ba-

ngunan sekolah juga bocor dan air masuk dari sela atap yang memang renggang.

“Sekolah itu juga belum ada lampu, jadi benar-benar gelap kalau waktu hujan. Ya begitulah kondisinya,” ujar Sunaryo yang tinggal tak jauh dari sekolah.

Sedangkan murid yang ber-sekolah di sekolah tersebut rata-rata warga setempat yang sehari-hari orangtuan-ya bekerja sebagai buruh tani atau tenaga lepas harian PT Sandabi.

Terkait kondisi tersebut, Kadis Pendidikan dan Kebu-dayaan Haryadi, S.Pd, MM berjanji akan langsung turun dan memantau lokasi terse-but. Ia berjanji akan mem-berikan bantuan fasilitas jika memang kondisi di sekolah dinilai sangat memprihatink-an.

“Mungkin karena statusnya kelas jauh. Tapi saya berjanji akan memberikan bantuan. Kita juga akan berk0oordi-nasi dengan perusahaan jika memang sekolah berada di lokasi perusahaan,” demikian Haryadi.(qia)

Diterangkannya, diantara langkah yang mungkin bakal ditempuh memperkecil pe-luang kebocoran, masyarakat diarahkan membayar PBB langsung melalui bank.

“Ini sebenarnya tantan-gan, kemungkinan diantara upaya nanti pembayaran pa-jak melalui bank bisa secara online. Juga Tidak menutup kemungkinan nanti via kan-tor pos. Untuk teknis pemba-yaran tersebut akan kita ba-has lebih lanjut,” ujarnya.

Upaya lain, Pemda Seluma akan melatih petugas pe-narikan PBB sehingga memi-liki dedidikasi dan integritas yang tinggi dalam melak-sanakan tugasnya, tak tergiur menyelewengkan hasil pa-jak. Termasuk dalam hal ini kepala desa dan camat seba-gai ujung tombak.

“Yang terpenting integri-tas dari SDM yang ada. Agar sama-sama, memaksimal-kan penarikan pajak demi mensejahterakan daerah dan

masyarakat,” jelasnya. Sementara itu, kemarin

(28/2) Kabupaten Seluma dikunjungi anggota DPR RI dari Komisi XI yakni Masi-ta. Ikut bersamanya, Lenny Mardiyati dari Direktorat Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Dirjen Perimban-gan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kakanwil DJB Lampung dan Bengkulu, Ali Wa�a.

Kedatangan rombongan tersebut dalam rangka men-sosialisasikan pelaksanaan pengalihan PBB-P2 menjadi pajak daerah. Acara yang berlangsung di aula DPPKAD Kabupaten Seluma, di ikuti ratusan kepala desa, camat termasuk pimpinan bank.

Anggota Komisi XI DPR RI, Masita dalam kesempatan itu mengatakan, dengan penari-kan pajak oleh daerah, ke de-pannya diharapkan satu daer-ah akan lebih besar pendapa-tannya agar bisa lebih maksi-mal membangun daerah.

Dan dikatakannya, penari-kan pajak dan diserahkan

pengelolaannya ke daerah sebagai implementasi Un-dang-Undang (UU) nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah yang di dalamnya menjelaskan, berdasarkan otonomi daerah, maka pen-gelolaan PBB dikembalikan kepada daerah masing-mas-ing. “Kemudian sepenuhnya dikelola dan digunakan un-tuk kebutuhan daerah dalam rangka pembangunan. Ini berbeda jauh dari tahun-tahun sebelumnya yang PBB dipungut dan disetorkan ke pusat,” terangnya.

Ia menyakini, jika pajak ini dikelola dengan benar, di-pastikan satu daerah itu akan menjadi kaya PAD nya. Dan itu akan membantu pemban-gunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat-nya. “Jika pengelolaannya dilakukan dengan baik dan benar, kami menyakini daer-ah di Indonesia ini termasuk Kabupaten Seluma, akan bertambah PAD nya dan ber-tambah kaya,” pungkasnya. (hue)

“Saat ini mereka hanya me-miliki KK yang lama. Tetapi saat akan membuat KK na-sional, blanko KK tersebut malah tidak tersedia di Duk-capil kita. Jadi hingga saat ini hal tersebut juga masih men-jadi kendala untuk mem-berangkatkan mereka,” ujar Yamin.

Yamin berharap agar pe-merintah pusat dan daerah

dapat memberikan kebijakan terhadap kendala tersebut. “Kendala ini harus kita sikapi bersama. Mereka sudah ter-daftar untuk dapat berangkat pada tahun ini. Saat ini, baru 56 CJH yang bisa dinyatakan lengkap persyaratannya dan siap untuk diberangkatkan,” demikian Yamin.

Sementara itu, Kepala Dukcapil RL, Santoso, SH membantah jika blanko KK nasional tidak ada di Duk-

capil. Bahkan santoso mene-gaskan, pihaknya akan mem-prioritaskan pembuatan KK bagi CJH yang akan berang-kat pada tahun ini. “Balanko KK itu ada. Jumlahnya cukup banyak untuk mengakomodir JCH yang akan berangkat ta-hun ini,” kata Santoso.

Santoso mengaku, sebagai upaya pihaknya juga akan membentuk tim khusus guna membantu pengurusan penerbitan KK nasional yang

dibutuhkan secara kolektif. “Kami minta agar Keme-

nag RL segera mengajukan nama-nama CJH yang belum diterbitkan KK nya. Sehingga nanti oleh tim khusus kita akan dibuat secara kolektif. Bagi mereka yang telah me-menuhi persyaratan akan segera diterbitkan, tetapi bagi mereka yang belum jelas maka akan kami telusuri kekerungannya ada dimana,” tegas Santoso.(cuy)

Segitiga Bermuda hingga saat ini masih menyimpan misteri yang tak terpecah-kan. Konon, banyak pesawat atau kapal laut yang melin-tasi daerah ini menghilang secara tiba-tiba. Tak ada satu orang-pun yang tahu kemana pesawat dan kapal laut terse-but menghilang.

Kebanyakan para ahli-ahli, pakar-pakar, atau orang-orang biasa seperti kita ha-

nya menerka-nerka kemana dan bagaimana kapal laut atau pesawat itu bisa meng-hilang. Pakar Fisika menga-takan, pesawat dan kapal laut itu terhisap oleh sebuah pusaran lautan yang sangat deras dan kencang. Mereka semua hilang ditelan laut.

Ahli cuaca mengatakan, mereka hilang karena di-sambar petir atau diterjang badai dan akhirnya tengge-lam ke laut, karena di daerah Segitiga Bermuda (menurut

mereka), cuacanya tidak me-nentu.

Lain lagi penerawangan dukun atau paranormal. Mengatakan, mereka hilang karena ditelan oleh setan-setan dan iblis-iblis yang ter-kutuk. Ada juga yang meye-butkan mereka hilang diba-wa atau diculik oleh Dajjal. Konon kabarnya, Dajjal telah muncul di bumi ini, dan ke-muculan pertamanya yaitu di Segitiga Bermuda ini. (**/net)

SMKN 1 BS Diteror SantetSambungan dari halaman 21

Tak menunggu lama, pihak sekolah bergerak menga-mankan benda aneh itu yang selanjutnya dibakar. Sejauh ini belum diketahui siapa yang meletakan sesajen yang diduga kuat diletakkan men-jelang subuh atau dini hari kemarin. Namun ada yang menduga-duga kalau hal tersebut ada kaitannya den-gan dikeluarnya 3 pelajar SMKN 1 belum lama ini.

Hamid (45) warga yang ru-mahnya berada di dekat pe-nemuan kain kafan itu me-ngatakan, warga mendapati itu ketika bangun tidur dan membuka pintu. Kebetulan karena posisi rumah di de-pan pintu gerbang SMKN 1, maka kain putih disertai ada bunga berbagai macam war-na terlihat terbentang di ba-dan jalan menuju pintu ger-bang sekolah. Awalnya warga menduga kalau kain putih itu mainan anak-anak. Ternyata setelah dilihat lebih dekat ditemukan ada jeruk nipis serta berbagai kembang.

Yang membuat warga me-rinding itu, ada tiga tali kain putih. Lalu bentuk kain kapan itu juga dibentuk ada kepala-nya. Oleh waga akhirnya

temuan itu dilaporkan ke pihak sekolah.

‘’Kita tidak tahu apa maksud orang yang meletakkan bunga dan kain kafan itu. Apakah ada kaitannya dengan sekolah ini, atau tidak. Sebab akhir-akhir ini memang ada tiga siswa yang dikeluarkan. Yang pasti meletakan kain kafan de-mikian adalah perbuatan sirik, jahat, dimungkinkan hendak mengguna-guna pihak seko-lah,’’ terang Hamid didampingi warga lainnya.

Sementara Kepala SMKN 1 BS Elmiza Martafani,M.Pd

mengatakan pihaknya tidak takut dengan teror demikian, sekalipun diancam akan di-santet. Sebab ditegaskannya, perbuatan seperti itu jelas sirik, bertentangan dengan ajaran agama.

Namun ia tak membantah, teror itu ditujukan kepada dirinya, yang bertujuan ingin menurunkannya dari jabatan kepala sekolah. Mestinya, menurut Elmiza orang yang merasa ada yang tersakiti atau dirugikan oleh dirinya dapat menemuinya dan me-nyampaikan secara langsung

keinginannya tanpa main belakang dan berbuat sirik yang di-larang agama.

Sedangkan ber-kaitan dengan adanya tiga siswa yang dike-luarkan, ditegaskan Elmiza sudah sesuai dengan aturan yang ada. Sebelum dike-luarkannya siswa itu sudah lebih dahulu dilayangkannya tegu-ran juga sudah mem-buat surat perjan-jian. Dimana mereka didapati melakukan perbuatan tidak baik yakni mencuri di da-lam kelas. Selama ini sudah ber-

ulang kali diperingatkan. Na-mun masih juga melakukan. ‘’Saya tidak takut dipindah-kan. Karena saya hanya men-jalankan amanaj. Jadi cukup dengan disampaikan dengan baik-baik saya akan mundur. Nah untuk ketiga siswa itu sudah diberikan arahan akan diterima lagi tahun depan jika ingin ujian. Sekarang diberikan pembinaan dulu ke orang tuanya. Sehingga ini menjadi perhatian bagi siswa lainnya,’’ pungkas Elmiza.(che)

IRPANADI/RB

HEBOH: Warga yang menyaksikan kain kapan yang dibenteng di jalan masuk SMKN I BS, di atasnya ditaburan kembang layaknya pusaran kuburan.

“Tidak usah dipoto..tidak usah dipoto…malu-malukan saja,” ujar istri pejabat tersebut. Belum diketahui pasti pemicu aksi tersebut. Sebab, saat ang-gota polisi dan Satpol PP tiba di lokasi rombongan pelajar telah membubarkan diri, dan sem-pat terdengar akan membuat janji bertemu dengan lawan-nya di Kelurahan Pensiunan.

“Dio nunggu di pensiunan, ka-tanya mau bawa bantuan lagi,” celetuk salah seorang siswa diantara kerumunan itu.

Sementara anggota Polsek Kepahiang yang mendapat-kan informasi akan terjadinya aksi tawuran sesama pelajar langsung melakukan patroli di sejumlah lokasi. Tak terke-cuali di Kelurahan Pensiunan, namun tak ditemukan pelajar bergerombol di kawasan itu.

“Sebelumnya perkelahian itu teradi di depan gerbang sekolah, terus berpindah ke tempat lain. Tadi anggota su-dah melakukan patroli ke beberapa lokasi, untuk meng-antisipasi terjadi tawuran antar pelajar,” ujar Kapolres Kepahiang, AKBP. Sudarno, S.Sos, MH melalui Kapolsek Kepahiang, Iptu Tatar Insani, SH sat dikonfirmasi kemarin. (fiz)

CURUP – Tertangkap tangan memba-wa senjata tajam (sajam), tiga pemuda diamankan ke Mapolres Rejang Lebong (RL). Mereka adalah Tg (22) dan NG (19), keduanya warga Desa Talang Blitar Kecamatan Sindang Dataran, serta AP (19) warga Desa Kayu Manis Kecamatan Selupu Rejang.

Ketiga pemuda asal Lembak ini di-tangkap di jalan umum Desa Sambi-reji Kecamatan Selupu Rejang, Rabu malam (28/2) sekitar pukul 23.00 WIB. Sebagaimana dikemukakan Kapolres RL, AKBP. Edi Suroso, SH melalui Kasat Reskrim, AKP. Margopo, SH.

Menurutnya, dari pemeriksaan se-mentara, ketiga pemuda yang dicuri-gai sebagai pelaku kejahatan ini baru ditetapkan sebagai tersangka kepemilik-an senjata tajam (sajam).

“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Ada dugaan mereka terlibat di sejumlah TKP curat dan curas. Na-mun masih dalam pengembangan dan pengumpulan alat bukti,” ujar Margopo.

Margopo menjelaskan, kronologis penangkapan terhadap ketiga pemuda ini bermula dari upaya tim buser Polres RL melakukan pengejaran target opera-si (TO) penjambretan. Sempat terjadi

kejar-kejaran dengan TO, setibanya di Desa Sambirejo, petugas melihat ketiga pemuda ini karena menunjukkan gela-gat mencurigakan. Tak ingin berspeku-lasi dengan pikiran, petugas menghen-tikan motor yang ditunggangi Tg, NG dan AP. Benar saja, meski berupaya mengelak, petugas menemukan sajam jenis pisau dan sewar di masing-masing pinggang ketiga pemuda tersebut.

“Saat menemukan sajam, mereka lang-sung digelandang ke POlres RL. Kami juga mengamankan dua motor yang di-gunakan, Honda Supra Fit dan Yamaha Jupiter,” pungkas Margopo.(cuy)

Tiga Pemuda Lembak Ditangkap Polres RL

AIR NIPIS - Tabarakan maut menelan nya-wa manusia kembali terjadi di wilayah hu-kum Polres Bengkulu Selatan (BS). Korbanya Januar (15) pelajar SMP, warga Desa Palak Bengkrung, Kecamatan Air Nipis.

Korban tewas setelah sepeda motor sepe-da motor Honda Supra X dengan nopol BD 3784 BV yang dikendarainya adu kambing dengan Toyota Kijang Super nopol BD 1501 B yang dikemudikan Ja (37) warga Pasar Baru,Kecamatan Seginim. Korban tewas set-elah kondisi kepalanya mengalami memar.

Korban juga diduga mengalami geger otak, menghembuskan napas terakhir di lokasi ke-jadian. Sedangkan sopir mobil mengalami luka lecet dan memar di kepala dan tangan. Tabrakan tersebut terjadi jalan Desa Suka Negeri, Kecamatan Air Nipis.

Data diperoleh, kecelakaan maut itu terjadi ketika korban melaju dari arah Desa Sukara-mi ke Kecamatan Manna. Naasnya di per-jalanan, sepeda motor korban yang melintasi

jalan di Desa Suka Negeri tabrakan dengan mobil dari arah berlawanan. Tragisnya, wak-tu jatuh kepala korban terbentur aspal. Tak hanya itu korban juga sempat terseret bebe-rapa meter di jalan. Saking kerasnya benturan itu membuat nyawa korban tak terselamat-kan. “Olah TKP sudah dilakukan. Kini sopir mobil sudah diamankan. Untuk penyebab kecelakaan masih dilakukan penyelidikan. Namun diduga kuat kalau korban meninggal karena mengalami benturan di kepala,” kata Kapolres BS AKBP Y Hernowo,SIK.MH mela-lui Kasat Lantas Iptu Septa Firmansyah,SH didampingi Kanit Laka Ipda Sugiyo kepada RB kemarin.

Dikatakan Sugio, sopir masih dilakukan pe-meriksaan. Dia terancam dijerat UU RI No 22 tahun 2009 pasal 310 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Darat. Kemudian saksi-saksi juga masih akan dipanggil. Tujuannya untuk mengetahui siapa yang salah dalam kecela-kaan ini. (che)

Supra Vs Kijang, 1 Pelajar Tewas

31Rakyat Bengkulu Jumat, 1 Maret 2013 SAMBUNGAN OTONOMIPro

Bangunan Mirip Kandang, Sambungan dari halaman 21

Penarikan PBB Rawan Bocor...

174 CJH RL Terancam Gagal ke Tanah Suci

Sambungan dari halaman 21

Sambungan dari halaman 21

Keajaiban Segitiga BermudaSambungan dari halaman 21

Pelajar SMAN 1 Nyaris... Sambungan dari halaman 22

SAMBUNGANPRO OTONOMI

Untuk menuju ke lokasi, menempuh perjalanan men-gendarai sepeda motor den-gan medan yang terbilang berat. Jalan berupa tanah dan batu koral lepas. Butuh waktu 2 jam lebih bersepeda motor hingga sampai di loka-si. Untungnya situasi panas, sehingga jalan tak licin. Da-lam situasi hujan atau jalan habis diguyur hujan, medan akan semakin berat dan wak-tu tempuh bisa 4 jam.

Cukup memprihatinkan ketika RB melihat langsung kondisi sekolah tersebut. Berdiri di atas tanah kun-

ing yang berdebu di musim panas dan berubah menjadi Lumpur di musim hujan, sekolah hanya dibangun dengan papan yang reng-gang layaknya bangunan rumah singgah darurat dan tak lebih bagus dari kandang ternak. Selain itu, di dalam, nampak menggunakan meja dan kursi darurat untuk bela-jar siswa.

Kursi hanya menggunakan sekeping papan yang dipaku ke kayu penyangga. Begitu-pun bangunan meja yang dibuat dari sekeping papan dengan ukuran lebar tak leb-ih dari 40 cm.

Fasilitas di ruang kelas

juga sangat minim, hanya ada satu papan tulis ukuran kecil untuk murid be Talang Tirta Desa Simpang Batu Ke-camatan Ketahun Bengkulu Utara (BU) belajar. Tak ada juga hiasan layak melainkan hanya tulisan dari karton yang mungkin dibuat para murid

Sunaryo warga setempat mengungkapkan jika ada sekitar 40 murid yang ber-sekolah di bangunan terse-but yang merupakan murid kelas VI. Sedangkan sekolah induknya ada di Pusat Keca-matan Ketahun. Yang lebih memprihatinkan jika hujan deras datang, beberapa ba-

ngunan sekolah juga bocor dan air masuk dari sela atap yang memang renggang.

“Sekolah itu juga belum ada lampu, jadi benar-benar gelap kalau waktu hujan. Ya begitulah kondisinya,” ujar Sunaryo yang tinggal tak jauh dari sekolah.

Sedangkan murid yang ber-sekolah di sekolah tersebut rata-rata warga setempat yang sehari-hari orangtuan-ya bekerja sebagai buruh tani atau tenaga lepas harian PT Sandabi.

Terkait kondisi tersebut, Kadis Pendidikan dan Kebu-dayaan Haryadi, S.Pd, MM berjanji akan langsung turun dan memantau lokasi terse-but. Ia berjanji akan mem-berikan bantuan fasilitas jika memang kondisi di sekolah dinilai sangat memprihatink-an.

“Mungkin karena statusnya kelas jauh. Tapi saya berjanji akan memberikan bantuan. Kita juga akan berk0oordi-nasi dengan perusahaan jika memang sekolah berada di lokasi perusahaan,” demikian Haryadi.(qia)

Diterangkannya, diantara langkah yang mungkin bakal ditempuh memperkecil pe-luang kebocoran, masyarakat diarahkan membayar PBB langsung melalui bank.

“Ini sebenarnya tantan-gan, kemungkinan diantara upaya nanti pembayaran pa-jak melalui bank bisa secara online. Juga Tidak menutup kemungkinan nanti via kan-tor pos. Untuk teknis pemba-yaran tersebut akan kita ba-has lebih lanjut,” ujarnya.

Upaya lain, Pemda Seluma akan melatih petugas pe-narikan PBB sehingga memi-liki dedidikasi dan integritas yang tinggi dalam melak-sanakan tugasnya, tak tergiur menyelewengkan hasil pa-jak. Termasuk dalam hal ini kepala desa dan camat seba-gai ujung tombak.

“Yang terpenting integri-tas dari SDM yang ada. Agar sama-sama, memaksimal-kan penarikan pajak demi mensejahterakan daerah dan

masyarakat,” jelasnya. Sementara itu, kemarin

(28/2) Kabupaten Seluma dikunjungi anggota DPR RI dari Komisi XI yakni Masi-ta. Ikut bersamanya, Lenny Mardiyati dari Direktorat Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Dirjen Perimban-gan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kakanwil DJB Lampung dan Bengkulu, Ali Wa�a.

Kedatangan rombongan tersebut dalam rangka men-sosialisasikan pelaksanaan pengalihan PBB-P2 menjadi pajak daerah. Acara yang berlangsung di aula DPPKAD Kabupaten Seluma, di ikuti ratusan kepala desa, camat termasuk pimpinan bank.

Anggota Komisi XI DPR RI, Masita dalam kesempatan itu mengatakan, dengan penari-kan pajak oleh daerah, ke de-pannya diharapkan satu daer-ah akan lebih besar pendapa-tannya agar bisa lebih maksi-mal membangun daerah.

Dan dikatakannya, penari-kan pajak dan diserahkan

pengelolaannya ke daerah sebagai implementasi Un-dang-Undang (UU) nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah yang di dalamnya menjelaskan, berdasarkan otonomi daerah, maka pen-gelolaan PBB dikembalikan kepada daerah masing-mas-ing. “Kemudian sepenuhnya dikelola dan digunakan un-tuk kebutuhan daerah dalam rangka pembangunan. Ini berbeda jauh dari tahun-tahun sebelumnya yang PBB dipungut dan disetorkan ke pusat,” terangnya.

Ia menyakini, jika pajak ini dikelola dengan benar, di-pastikan satu daerah itu akan menjadi kaya PAD nya. Dan itu akan membantu pemban-gunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat-nya. “Jika pengelolaannya dilakukan dengan baik dan benar, kami menyakini daer-ah di Indonesia ini termasuk Kabupaten Seluma, akan bertambah PAD nya dan ber-tambah kaya,” pungkasnya. (hue)

“Saat ini mereka hanya me-miliki KK yang lama. Tetapi saat akan membuat KK na-sional, blanko KK tersebut malah tidak tersedia di Duk-capil kita. Jadi hingga saat ini hal tersebut juga masih men-jadi kendala untuk mem-berangkatkan mereka,” ujar Yamin.

Yamin berharap agar pe-merintah pusat dan daerah

dapat memberikan kebijakan terhadap kendala tersebut. “Kendala ini harus kita sikapi bersama. Mereka sudah ter-daftar untuk dapat berangkat pada tahun ini. Saat ini, baru 56 CJH yang bisa dinyatakan lengkap persyaratannya dan siap untuk diberangkatkan,” demikian Yamin.

Sementara itu, Kepala Dukcapil RL, Santoso, SH membantah jika blanko KK nasional tidak ada di Duk-

capil. Bahkan santoso mene-gaskan, pihaknya akan mem-prioritaskan pembuatan KK bagi CJH yang akan berang-kat pada tahun ini. “Balanko KK itu ada. Jumlahnya cukup banyak untuk mengakomodir JCH yang akan berangkat ta-hun ini,” kata Santoso.

Santoso mengaku, sebagai upaya pihaknya juga akan membentuk tim khusus guna membantu pengurusan penerbitan KK nasional yang

dibutuhkan secara kolektif. “Kami minta agar Keme-

nag RL segera mengajukan nama-nama CJH yang belum diterbitkan KK nya. Sehingga nanti oleh tim khusus kita akan dibuat secara kolektif. Bagi mereka yang telah me-menuhi persyaratan akan segera diterbitkan, tetapi bagi mereka yang belum jelas maka akan kami telusuri kekerungannya ada dimana,” tegas Santoso.(cuy)

Segitiga Bermuda hingga saat ini masih menyimpan misteri yang tak terpecah-kan. Konon, banyak pesawat atau kapal laut yang melin-tasi daerah ini menghilang secara tiba-tiba. Tak ada satu orang-pun yang tahu kemana pesawat dan kapal laut terse-but menghilang.

Kebanyakan para ahli-ahli, pakar-pakar, atau orang-orang biasa seperti kita ha-

nya menerka-nerka kemana dan bagaimana kapal laut atau pesawat itu bisa meng-hilang. Pakar Fisika menga-takan, pesawat dan kapal laut itu terhisap oleh sebuah pusaran lautan yang sangat deras dan kencang. Mereka semua hilang ditelan laut.

Ahli cuaca mengatakan, mereka hilang karena di-sambar petir atau diterjang badai dan akhirnya tengge-lam ke laut, karena di daerah Segitiga Bermuda (menurut

mereka), cuacanya tidak me-nentu.

Lain lagi penerawangan dukun atau paranormal. Mengatakan, mereka hilang karena ditelan oleh setan-setan dan iblis-iblis yang ter-kutuk. Ada juga yang meye-butkan mereka hilang diba-wa atau diculik oleh Dajjal. Konon kabarnya, Dajjal telah muncul di bumi ini, dan ke-muculan pertamanya yaitu di Segitiga Bermuda ini. (**/net)

SMKN 1 BS Diteror SantetSambungan dari halaman 21

Tak menunggu lama, pihak sekolah bergerak menga-mankan benda aneh itu yang selanjutnya dibakar. Sejauh ini belum diketahui siapa yang meletakan sesajen yang diduga kuat diletakkan men-jelang subuh atau dini hari kemarin. Namun ada yang menduga-duga kalau hal tersebut ada kaitannya den-gan dikeluarnya 3 pelajar SMKN 1 belum lama ini.

Hamid (45) warga yang ru-mahnya berada di dekat pe-nemuan kain kafan itu me-ngatakan, warga mendapati itu ketika bangun tidur dan membuka pintu. Kebetulan karena posisi rumah di de-pan pintu gerbang SMKN 1, maka kain putih disertai ada bunga berbagai macam war-na terlihat terbentang di ba-dan jalan menuju pintu ger-bang sekolah. Awalnya warga menduga kalau kain putih itu mainan anak-anak. Ternyata setelah dilihat lebih dekat ditemukan ada jeruk nipis serta berbagai kembang.

Yang membuat warga me-rinding itu, ada tiga tali kain putih. Lalu bentuk kain kapan itu juga dibentuk ada kepala-nya. Oleh waga akhirnya

temuan itu dilaporkan ke pihak sekolah.

‘’Kita tidak tahu apa maksud orang yang meletakkan bunga dan kain kafan itu. Apakah ada kaitannya dengan sekolah ini, atau tidak. Sebab akhir-akhir ini memang ada tiga siswa yang dikeluarkan. Yang pasti meletakan kain kafan de-mikian adalah perbuatan sirik, jahat, dimungkinkan hendak mengguna-guna pihak seko-lah,’’ terang Hamid didampingi warga lainnya.

Sementara Kepala SMKN 1 BS Elmiza Martafani,M.Pd

mengatakan pihaknya tidak takut dengan teror demikian, sekalipun diancam akan di-santet. Sebab ditegaskannya, perbuatan seperti itu jelas sirik, bertentangan dengan ajaran agama.

Namun ia tak membantah, teror itu ditujukan kepada dirinya, yang bertujuan ingin menurunkannya dari jabatan kepala sekolah. Mestinya, menurut Elmiza orang yang merasa ada yang tersakiti atau dirugikan oleh dirinya dapat menemuinya dan me-nyampaikan secara langsung

keinginannya tanpa main belakang dan berbuat sirik yang di-larang agama.

Sedangkan ber-kaitan dengan adanya tiga siswa yang dike-luarkan, ditegaskan Elmiza sudah sesuai dengan aturan yang ada. Sebelum dike-luarkannya siswa itu sudah lebih dahulu dilayangkannya tegu-ran juga sudah mem-buat surat perjan-jian. Dimana mereka didapati melakukan perbuatan tidak baik yakni mencuri di da-lam kelas. Selama ini sudah ber-

ulang kali diperingatkan. Na-mun masih juga melakukan. ‘’Saya tidak takut dipindah-kan. Karena saya hanya men-jalankan amanaj. Jadi cukup dengan disampaikan dengan baik-baik saya akan mundur. Nah untuk ketiga siswa itu sudah diberikan arahan akan diterima lagi tahun depan jika ingin ujian. Sekarang diberikan pembinaan dulu ke orang tuanya. Sehingga ini menjadi perhatian bagi siswa lainnya,’’ pungkas Elmiza.(che)

IRPANADI/RB

HEBOH: Warga yang menyaksikan kain kapan yang dibenteng di jalan masuk SMKN I BS, di atasnya ditaburan kembang layaknya pusaran kuburan.

“Tidak usah dipoto..tidak usah dipoto…malu-malukan saja,” ujar istri pejabat tersebut. Belum diketahui pasti pemicu aksi tersebut. Sebab, saat ang-gota polisi dan Satpol PP tiba di lokasi rombongan pelajar telah membubarkan diri, dan sem-pat terdengar akan membuat janji bertemu dengan lawan-nya di Kelurahan Pensiunan.

“Dio nunggu di pensiunan, ka-tanya mau bawa bantuan lagi,” celetuk salah seorang siswa diantara kerumunan itu.

Sementara anggota Polsek Kepahiang yang mendapat-kan informasi akan terjadinya aksi tawuran sesama pelajar langsung melakukan patroli di sejumlah lokasi. Tak terke-cuali di Kelurahan Pensiunan, namun tak ditemukan pelajar bergerombol di kawasan itu.

“Sebelumnya perkelahian itu teradi di depan gerbang sekolah, terus berpindah ke tempat lain. Tadi anggota su-dah melakukan patroli ke beberapa lokasi, untuk meng-antisipasi terjadi tawuran antar pelajar,” ujar Kapolres Kepahiang, AKBP. Sudarno, S.Sos, MH melalui Kapolsek Kepahiang, Iptu Tatar Insani, SH sat dikonfirmasi kemarin. (fiz)

CURUP – Tertangkap tangan memba-wa senjata tajam (sajam), tiga pemuda diamankan ke Mapolres Rejang Lebong (RL). Mereka adalah Tg (22) dan NG (19), keduanya warga Desa Talang Blitar Kecamatan Sindang Dataran, serta AP (19) warga Desa Kayu Manis Kecamatan Selupu Rejang.

Ketiga pemuda asal Lembak ini di-tangkap di jalan umum Desa Sambi-reji Kecamatan Selupu Rejang, Rabu malam (28/2) sekitar pukul 23.00 WIB. Sebagaimana dikemukakan Kapolres RL, AKBP. Edi Suroso, SH melalui Kasat Reskrim, AKP. Margopo, SH.

Menurutnya, dari pemeriksaan se-mentara, ketiga pemuda yang dicuri-gai sebagai pelaku kejahatan ini baru ditetapkan sebagai tersangka kepemilik-an senjata tajam (sajam).

“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Ada dugaan mereka terlibat di sejumlah TKP curat dan curas. Na-mun masih dalam pengembangan dan pengumpulan alat bukti,” ujar Margopo.

Margopo menjelaskan, kronologis penangkapan terhadap ketiga pemuda ini bermula dari upaya tim buser Polres RL melakukan pengejaran target opera-si (TO) penjambretan. Sempat terjadi

kejar-kejaran dengan TO, setibanya di Desa Sambirejo, petugas melihat ketiga pemuda ini karena menunjukkan gela-gat mencurigakan. Tak ingin berspeku-lasi dengan pikiran, petugas menghen-tikan motor yang ditunggangi Tg, NG dan AP. Benar saja, meski berupaya mengelak, petugas menemukan sajam jenis pisau dan sewar di masing-masing pinggang ketiga pemuda tersebut.

“Saat menemukan sajam, mereka lang-sung digelandang ke POlres RL. Kami juga mengamankan dua motor yang di-gunakan, Honda Supra Fit dan Yamaha Jupiter,” pungkas Margopo.(cuy)

Tiga Pemuda Lembak Ditangkap Polres RL

AIR NIPIS - Tabarakan maut menelan nya-wa manusia kembali terjadi di wilayah hu-kum Polres Bengkulu Selatan (BS). Korbanya Januar (15) pelajar SMP, warga Desa Palak Bengkrung, Kecamatan Air Nipis.

Korban tewas setelah sepeda motor sepe-da motor Honda Supra X dengan nopol BD 3784 BV yang dikendarainya adu kambing dengan Toyota Kijang Super nopol BD 1501 B yang dikemudikan Ja (37) warga Pasar Baru,Kecamatan Seginim. Korban tewas set-elah kondisi kepalanya mengalami memar.

Korban juga diduga mengalami geger otak, menghembuskan napas terakhir di lokasi ke-jadian. Sedangkan sopir mobil mengalami luka lecet dan memar di kepala dan tangan. Tabrakan tersebut terjadi jalan Desa Suka Negeri, Kecamatan Air Nipis.

Data diperoleh, kecelakaan maut itu terjadi ketika korban melaju dari arah Desa Sukara-mi ke Kecamatan Manna. Naasnya di per-jalanan, sepeda motor korban yang melintasi

jalan di Desa Suka Negeri tabrakan dengan mobil dari arah berlawanan. Tragisnya, wak-tu jatuh kepala korban terbentur aspal. Tak hanya itu korban juga sempat terseret bebe-rapa meter di jalan. Saking kerasnya benturan itu membuat nyawa korban tak terselamat-kan. “Olah TKP sudah dilakukan. Kini sopir mobil sudah diamankan. Untuk penyebab kecelakaan masih dilakukan penyelidikan. Namun diduga kuat kalau korban meninggal karena mengalami benturan di kepala,” kata Kapolres BS AKBP Y Hernowo,SIK.MH mela-lui Kasat Lantas Iptu Septa Firmansyah,SH didampingi Kanit Laka Ipda Sugiyo kepada RB kemarin.

Dikatakan Sugio, sopir masih dilakukan pe-meriksaan. Dia terancam dijerat UU RI No 22 tahun 2009 pasal 310 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Darat. Kemudian saksi-saksi juga masih akan dipanggil. Tujuannya untuk mengetahui siapa yang salah dalam kecela-kaan ini. (che)

Supra Vs Kijang, 1 Pelajar Tewas

Page 32: 10 Mei 2013
Page 33: 10 Mei 2013
Page 34: 10 Mei 2013
Page 35: 10 Mei 2013
Page 36: 10 Mei 2013
Page 37: 10 Mei 2013
Page 38: 10 Mei 2013
Page 39: 10 Mei 2013
Page 40: 10 Mei 2013