1. pemeriksaan faktor rematoid

Upload: nur-hidayat

Post on 14-Apr-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 1. Pemeriksaan Faktor Rematoid

    1/2

    Pemeriksaan Faktor Rematoid - Reumatoid Factor (RF)

    Antigen X yang masuk kedalam sendi akan diproses oleh beberapa sel immunokompeten dari sinovia sendi sehingga

    merangsang pembentukan antibody terhadap antigen tersebut. Antibodi yang dibentuk dalam beberepa sendi ini terutama

    adalah dari kelas IgG walaupun kelas antibody yang lain juga terbentuk. Pada beberapa penderita dengan arthritisrheumatoid, secara genetic didapatkan adanya kelainan dari sel limposit T-supresornya sehingga tidak dapat menekan sel

    limposit T-helper dengan akibat timbulnya rangsangan berlebihan pada sel plasma sehingga terjadi pembentukan antibody

    yang berlebihan pula.

    Dalam jangka waktu yang lama hal ini dapat menyebabkan gangguan glikosilasi IgG sehingga terbentuk IgG yang abnormal,

    dan menimbulkan pembentukan oto antibody yang dikenal sebagai factor rematoid (IgG,IgA,IgE, dan IgM anti-IgG). IgG

    yang abnormal tersebut akan difagositosis oleh magrofag atau APC yang lain. Di dalam APC, IgG tersebut akan dproses

    namun pada orang normal tidak menimbulkan respons imun sebab bahan yang berasal dari tubuh sendiri tidak dapat

    membangkitkan molekul konstimulatoris B7 pada permukaan APC sehingga tak dapat terikat pada molekul konstimulatoris

    CD28.

    Pada penderita RA, oleh karena HLA-nya, terjadi peningkatan kadar molekul B7-1 dan B7-2, sehingga dapat mengikat

    molekul CD28, dan menimbulkan respons imun CD4 Th2 yang menghasilkan otoantibodi, yaitu IgG atau factor rheumatoid.

    Umunya FR baru terbentuk setelah panderita menderita penyakit lebih dari 6 bulan, tetapi dapt pule terjadi lebih awal atau

    sesudah waktu yang lama. Dalam tahap selanjutnya antibody tersebut (terutama IgG) akan mengadakan ikatan dengan

    antigen X dalam bentuk kompleks IgG-antigen X atau dengan IgG sendiri dalam bentuk kompleks IgG-IgG. Kompleks imun

    yang terjadi akan mengaktifkan komplemen , dan menimbulkan kemotaksin yang menarik lekosit PMN ketempat proses.

    PMN ini akan mengadakan fagositosis kompleks imun tersebut, dan mengalami kerusakan atau mati dengan akibat

    pengeluaran enzim lysosin yang dapat merusak tulang rawan sendi.

    Pengendapan kompleks imun yang disertai komplemen pada dinding sendi juga dapat menyebabkan kerusakan sendi.

    Beberapa peneliti melaporkan bahwa jaringan sinovia sendi (sel dendritik abnormal) yang mengalami arthritis rematoid

    mengeluarkan enzim collagenase dalam jumalah yang cukup banyak sehingga dapat menyebabkan tulang rawan sendi yang

    tak dapat pulih lagi (irreversible).

    Reumatoid Factor (Humaterx RF)

    Tes Slide Aglutinasi Lateks untuk menentukan FR dalam serum yang tidak diencerkan secara kualitatif dan semi kuantitatif.

    Metode : Tes Humatex RF berdasarkan atas reaksi aglutinasi antara FR pada pasien atau serum kontrol dengan IgG manusia

    yang dilekatkan pada partikel lateks polistyrene.

    Reaksi positif ditunjukkan dengan adanya aglutinasi partikel lateks pada petak-petak slide yang dapat dilihat dengan jelas.

    Isi Kit : LR 40 atau 100 ml Reagen Lateks RF (tutup putih)

    Suspensi partikel lateks Polistirene putih yang diikatklan pada IgG manusia 1.0%

    PC 0.5 ml atau 1,0 ml serum kontrol positif (tutup merah).

    Serum kontrol dari domba, siap pakai, menghasilkan aglutinasi anti-human IgG yang jelas

    NC 1,0 ml Serum kontrol negatif (tutup hijau)

    Siap pakai, Tidak reaktif terhadap LR

    GBS 100 ml Glicyne-NaCl Buffer pH 8,2 0,2

    Glisine 100 mmol/l

    NaCl 1 g/l

    Slide dengan 6 petak

  • 7/30/2019 1. Pemeriksaan Faktor Rematoid

    2/2

    LR, PC, NC & GBS mengandung 0,095% Na.Azide

    Spesimen : Serum, Stabil 24 jam suhu 2-8oC, 4 minggu suhu -20 oC

    Prosedur

    Kualitatif (tes Penyaring)

    Bawa LR, PC, NC & GBS dan sampel serum kesuhu ruangan, campur LR dengan hati-hati

    Pipet kedalam petak-petak pada slide :

    Sampel serum 40 ul

    PC 1 tetes

    NC 1 tetes

    LR , Keatas sampel dan kontrol masing-masing 1 tetes

    Campur dengan batang pengaduk dan lebarkan cairan keseluruh area dari petakan

    Miringkan slide pulang balik selama 2 menit atau di rotator 100 rpm

    Setelah 2 menit baca hasil dibawah sinar terang

    Interpretasi Hasil : Aglutinasi yang tampak menunjukkan RF yang terkandung lebih dari 20 IU/ml dalam serum spesimen

    yang tidak diencerkan.

    Cat : 1 tetes = 40 ul

    Tes Semikuantitatif

    Encerkan spesimen dengan GBS :

    Dilution Nilai RF(IU/ml)

    1+1 1:2 24

    1+3 1:4 48

    1+7 1:8 96

    1+15 1:16 192

    1+31 1:32 384

    Kemudian lanjutkan tes seperti pada bagian A

    Interpretasi Hasil

    Pengenceran terakhir yang masih positif aglutinasi dikalikann dengan factor konversi 12. Mis : titer 1:16 = 16 x 12 (IU/ml) =

    192 (IU/ml)

    Cat: Sensitivitas Produk ini adalah 12 IU/ml ketika sampel diencerkan.