akses9.indd 1 6/19/08 10:23:45 pm - kemlu.go.id vol 9 juni 2008.pdf · akses/edisi-9/2008 i, e x a...

40
AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM

Upload: ngohuong

Post on 03-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM

Page 2: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

� AKSES/EDISI-9/�008

Salam Redaksi 3Surat Pembaca 4Laporan Utama :Menangguk Dollar di Negeri Gurun 6Laporan Utama :Menangkap Peluang di Simpang Dunia 10 Wawancara :Riyal Memang “Real” 12Wawancara :Tak Lekang oleh Panas,Tak Lapuk oleh Hujan 13Wawancara :Kargo Garuda bagi UKM 14Aksesiana 15Apresiasi :Melanglang Buana dengan Batik Tulis 17Siapa Mengapa 18Sorot 20Jalan-Jalan :Warung Indonesia di Balad 22Jalan-Jalan :Menyusuri Sungai Mekong di Laos 23Bursa Kerja 24Kiat-Kiat 26Hukum 28Info Pasar : Meneropong Pasar Afrika Selatan 32Renungan 34Kontak Usaha 35Agenda 37

Daftar Isi

Laporan Utama : Jalan Lain Mengalirkan Riyal dari SaudiProduk makanan dan bahan makanan Indonesia ternyata mempunyai pasar yang sangatmenjanjikan. Sebut saja mie Indomie, krupuk sambal botol ABC sampai biskuit dariIndonesia banyak mengisi sebagian besar dapur rumah tangga penduduk Arab Saudi.

8

1630

Info Pasar : Janji-janji Pak DubesNuradi Noeri melaporkan dialog dengan delapan Duta Besar RI untuk: Jepang, Kanada, United Arab Emirat, Brasil, Uzbekistan, India, Mesir, Jerman dan KUAI KBRI Seoul. Laporan dari Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) awal Juni �008 lalu.

Apresiasi : Cita Rasa Nusantara di Negeri Kurma

Ternyata bisnis memanjakan perut alias bisnis restoran di Saudi tidak pernah surut. Bahkan terus berkembang. Alasannya, sederhana, makanan khas Indonesia telah dikenal dan ter-nyata disukai oleh lidah orang Arab Saudi.Simak reportase Ahmad Syofian langsung dari Jeddah.

AKSES9.indd 2 6/19/08 10:45:17 PM

Page 3: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

�AKSES/EDISI-9/2008

16

SALAM REDAKSI

Rapat redaksi berjalan alot sewaktu membahas topik AKSES edisi ke-9 ini. Berbagai potensi ekonomi di beberapa negara dan kawasan sempat mencuat menjadi bahan perdebatan. Bercangkir-cangkir kopi yang diteguk tidak mampu memunculkan solusi di

benak awak AKSES. Namun demikian, sebagian besar awak berkeras untuk menampilkan potensi kawasan Timur Tengah. Alasan mereka sangat jelas, potensi kawasan yang sangat menjanjikan terutama paska membumbungnya harga minyak bumi. Kawasan Timur Tengah memang akhirnya dipilih sebagai topik laporan utama edisi kali ini. Untuk mendapatkan berita langsung dari sumbernya, AKSES akhirnya memutuskan untuk menerjunkan seorang awaknya ke Jeddah. Ahmad Syofian, kru AKSES yang diutus untuk terbang ke negeri gurun itu, telah menyambangi sejumlah pengusaha lokal serta wiraswastawan Indonesia di kota Jeddah guna meliput peluang yang tersedia di negeri kurma itu. Kawasan pertokoan pun ditelusuri, sejumlah kedai yang menjual produk Indonesia dimasuki termasuk sebuah restoran Indonesia. Berbagai cerita dan kisah mengenai peluang, hambatan dan suka duka mengadu untung di tanah suci itu dituangkan dalam beberapa artikel menarik dalam edisi ini.

Untuk mempersenjatai para awak AKSES agar mampu membuahkan sekumpulan artikel yang sesuai selera pembaca, bulan lalu redaksi juga berbondong-bondong ke Surabaya untuk sekali lagi mengikuti pelatihan jurnalistik. Sejumlah sesepuh kuli tinta dari berbagai harian/tabloid lokal serta dedengkot ilmu komunikasi dan fotografi di Jatim telah menurunkan sejumlah jurus berharga mereka agar AKSES lebih gress di kemudian hari. Para narasumber profesional ini pun diserbu dengan rentetan pertanyaan dari para awak AKSES yang datang dengan

semangat tinggi untuk mempertajam kemampuan jurnalistik mereka. Sejumlah peserta lainnya dari Ditjen Amerika dan Eropa, Dit. Hukum, Dit. Diplomasi Publik, dan Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Deplu juga turut berguru. Selesai pelatihan, peserta beramai-ramai meluncur ke sejumlah obyek lapangan untuk mempraktekkan teknik-teknik fotografi yang baru saja mereka pelajari di kelas.

Pelatihan semacam ini rencananya akan rutin diadakan setiap enam bulan sekali karena awak AKSES silih berganti akibat mutasi penugasan ke luar negeri. Namun jangan khawatir karena tenaga-tenaga baru di AKSES justru diharapkan akan memperkuat cita rasa sehingga AKSES makin mak-nyus !

Namun rasanya belumlah pas jika AKSES tidak terjun langsung untuk bertatap muka dengan para pembaca setianya, yaitu kaum dunia usaha alias UKM. Oleh karenanya, AKSES akan hadir dalam acara temu usaha dengan pengusaha Arab Saudi serta pameran produk Indonesia di Surabaya tanggal 24 Juni 2008 ini. Kegiatan yang diprakarsai oleh Konsulat Jenderal RI di Jeddah akan dihadiri oleh sejumlah pengusaha UKM Indonesia untuk bertemu dan menjalin hubungan dagang dengan pengusaha Arab Saudi. Dalam acara ini AKSES yang nota bene terdiri dari pejabat Departemen Luar Negeri akan berfungsi sebagai salah satu fasilitator dalam memberikan informasi peluang di Timur Tengah.

Nah pembaca, cepat buka halaman berikutnya dan nikmati berbagai kabar dari negeri gurun!

Pembaca yang budiman,

KUSW

AND

I

AKSES9.indd 3 6/19/08 10:24:53 PM

Page 4: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

� AKSES/EDISI-9/2008

AKSES Sebulan SekaliSebagai pelaku bisnis ekspor yang baru,

tentunya masih banyak hal yang harus kami pelajari

dari usaha ini. Setelah membaca AKSES, kami kembali

bersemangat untuk lebih mengembangkan usaha

ini. Selain itu, kami memperoleh banyak sekali

informasi, baik mengenai UKM lain, daftar importir,

serta peraturan-peraturan lain yang berlaku baik di

dalam negeri maupun di luar negeri. Mungkin ada

baiknya penerbitan AKSES bukan setiap 3 bulan

sekali melainkan 1 bulan sekali, sehingga akan sangat

membantu pengembangan UKM di Indonesia.

Yhan Agita

Eunique Craft

Colomadu, Solo

Terima kasih atas saran positif Anda. Mengingat

keterbatasan waktu dan awak, karena pengerjaan

AKSES yang dilakukan di luar jam kerja, saat ini majalah

AKSES masih diterbitkan setiap tiga bulan sekali. Namun,

kami akan selalu berjuang untuk menghadirkan sebuah

majalah dengan isi yang berkualitas-Red.

SURAT PEMBACA

Daftar UKM di Website AKSESKami hendak mendaftarkan perusahaan kami di website AKSES. Perusahaan kami telah mengekspor dan menjalin hubungan bisnis dengan banyak perusahaan di Asia Tenggara, Eropa Timur Eropa Barat, Afrika, dan Timur Tengah. Saat ini produk yang tengah kami ekspor adalah rempah-rempah dan bahan pembuat jamu-jamuan.

Ahmad Yanuardi CV. Indoyaros Mandiri

SemarangKami mendapat informasi dari www.aksesdeplu.com bahwa kami

dapat menjadi anggota situs AKSES. Aktivitas bisnis kami berkisar pada manufaktur dan ekspor produk-produk furniture dari kayu dan rotan.

Yuli IriantoPT. Kharisma Rotan Mandiri

Saya memiliki usaha kecil-kecilan di bidang silver accecories di Bali. Saya selalu mengunjungi web AKSES untuk mengetahui perkembangan terkini dan peluang usaha yang mungkin bisa saya dapatkan untuk memasarkan produksi. Kalau mendaftarkan UKM disini, apakah membayar? Bagaimana cara mendaftar di BPEN?

D. Made SugiyaniUdiana SilverGianyar, BaliPerusahaan-perusahaan Anda sudah kami daftarkan pada direktori

UKM di website AKSES secara gratis. Untuk mendaftarkan perusahaan pada website AKSES, cukup mengirimkan profil perusahaan berupa: nama contact person, nama perusahaan, alamat lengkap perusahaan, nomor telepon, fax, email, website perusahaan, dan jenis usaha yang digeluti/produk perusahaan Anda. Kemudian kirimkan data-data di atas ke email [email protected]. Untuk mendaftarkan perusahaan di BPEN, silahkan kunjungi website www.nafed.go.id atau menghubungi telp. +6221 3190 4554/3190 0569, fax. +6221 3190 1524, atau email [email protected].

Berlangganan AKSESSaya pemerhati politik dan sangat

menginginkan informasi-informasi dari majalah AKSES. Kami juga ingin mendapatkan info bisnis dari Deplu. Mohon dikirimkan majalah AKSES secara rutin ke alamat saya.

Ilmi Ikhsan, M.T. Jl. Muararajeun Lama 21 RT 07/05

Bandung

Majalah AKSES tidak memuat isu-isu politik, melainkan berisikan mengenai informasi seputar peluang bisnis (khususnya UKM) Indonesia di luar negeri. Untuk berlangganan AKSES, silahkan mengirimkan alamat lengkap Anda via email ke [email protected]. Khusus untuk UKM, juga dilengkapi dengan bidang usaha dan produk yang dihasilkan untuk dimuat di direktori UKM di website aksesdeplu.com-Red

Redaksi AKSES Tahun 2008 Volume 9

Pelindung : Dirjen Asia Pasifik dan Afrika

Penasehat :Sekretaris Ditjen Asia Pasifik dan Afrika

Pimpinan Umum danPenanggung Jawab : Garnijanto Bambang W

Pemimpin Redaksi : M. Aji Surya

Dewan Redaksi : Dicky Fabrian Nuradi Noeri

Redaktur Pelaksana : Aji Setiawan

Staf Redaksi : J. Subagia Made Ahmad Syofian Annisa Tyas Purwanti Riyadi Vahd N. A. Mulachela A. Sumartono Gatot Amrih D Cut Dinawati Hidayat Noviyanti Nurmala Imada S. SimbolonMiftah Ariep

Administrasi :Bambang Witjaksono Cahyono Rustam Partinah

Distribusi : Kuswandi IsmundartoAgung YudhonoSukardi Pengelola Website : Nuradi Noeri

AKSES9.indd 4 6/19/08 10:25:23 PM

Page 5: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

�AKSES/EDISI-9/2008

Pasarkan Produk ke Luar NegeriPerusahaan kami memproduksi rantai pendingin, ice jell, cooler bag/vaccine carrier bag, styrofoam box, dan polyurethane box. Mohon bantuannya. Bagaimana caranya untuk memasarkan produk-produk kami ini hingga ke luar negeri? Terima kasih.

Sunmen TinusPT.Karya Indonesia Sukses

Jakarta SelatanSaya punya usaha dibidang asesoris mebel seperti handle pintu, handle

almari, knob laci semua terbuat dari kayu jati dan mahoni. Untuk pasaran lokal produk kami sudah teruji kualitasnya, maksud kami ingin memasarkan produk kami keluar negeri bagaimana caranya? Kiranya website aKSES membantu kami untuk mengenalkan buyer. Terima kasih

Iwan fajar pamungkasInformasi tentang EksportirDi edisi lalu, saya membaca tentang aPEX dalam mencari produk yang mau dipasarkan di Uzbekistan. Saya dari redaksi Perniagaan Riau, KaDIN Magazine, meminta petunjuk tentang para eksportir produk Indonesia yang anda ketahui. agar kami dapat memberikan informasi pada UKM disini untuk memasarkan produknya secara luas, saya sangat mengharapkan bantuan aKSES untuk memberikan informasi tentang alamat yang dapat dihubungi, komoditi yang dipasarkan, dan eksportir yang menampung (beserta alamatnya). atas bantuannya, saya ucapkan terima kasih.

Ogi Permana Putra [email protected] lebih baik jika Anda memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai negara-negara apa yang Anda ingin tuju baik untuk pemasaran produk maupun untuk mengetahui informasi tentang eksportir Indonesia di luar negeri. Kemudian Anda dapat menghubungi Kepala Fungsi Ekonomi di perwakilan RI di negara yang Anda tuju. Alamat dan kontak perwakilan RI di luar negeri dapat dilihat pada website www.deplu.go.id atau www.aksesdeplu.com. Selamat mencoba-Red.

Rubrik ini dari kita untuk kita. Silakan mengirimkan tanggapan, saran, dan kritik serta pertanyaan anda ke redaksi AKSES melalui faksimil: (021) 351 3094 atau e-mail: [email protected]

Pasang Iklan di BruneiDengan ini kami bermaksud untuk

mendaftarkan diri sebagai UKM dari Indonesia untuk memasarkan produk-produk kerajinan kami ke Brunei Darussalam. Kami memerlukan informasi mengenai cara pemasangan iklan produk dan cara menghubungi agen-agen penjualan di Brunei Darussalam? Pasar produk apa saja yang diminati oleh konsumen di Brunei Darussalam? apa saja yang kami perlu lampirkan dalam memasarkan produk kami?

Artista PutraArtista Studio

Depok

Untuk mendapatkan informasi secara detail mengenai pemasangan iklan produk di Brunei Darussalam, Anda dapat menghubungi Sdri. Dyah Lestari Asmarani selaku pejabat fungsi ekonomi KBRI Bandar Seri Begawan di no. telp +673 233 0180/ 233 0358/ 233 0361/ 233 0445 ext. 22, no. fax. +673 233 0646, email [email protected], [email protected], atau website www.indonesia.org.bn-Red.

Peluang Kerja di Australia

Saya sangat tertarik dengan artikel di www.

aksesdeplu.com tentang peluang kerja di australia.

Sebagai informasi saya telah bekerja sebagai chef

lebih dari 9 tahun. Mengetahui adanya peluang

kerja di australia, membuat saya tertantang untuk

mendapatkan pengalaman yang baru di sana.

Mohon bantuan informasi data kontak & alamat

agen resmi (PT. Mega Global Prima) yang melakukan

perekrutan. Terima kasih.

V.Hartono

Administrator website RestoSukses.com

Untuk mendapatkan informasi mengenai

perusahaan perekrutan tenaga kerja tersebut, silahkan

menghubungi Sdri. Dian Nirmalasari selaku pejabat

fungsi protokol dan konsuler Konsulat RI di Perth di

no. telp +61 8 9221 5858 ext. 209, no. fax. +61 8 9221

5688, HP. 043 7317 813, email [email protected].

au, [email protected], atau www. kri-perth.org.

au-Red.

Informasi perusahaan Kami mohon informasi mengenai Perusahaan

Thailand dengan nama VEVa GROUP apakah memang exist dalam daftar perdagangan di Thailand, karena kami akan melakukan kerjasama bisnis di Indonesia, Terimakasih

Asiafri Mulia

Silahkan menghubungi Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Bangkok di nomor telp. +66-02-2523135 ext 144, Faks. +66-02-2551267 Email: [email protected] atau website www.kbri-bangkok.com

AKSES9.indd 5 6/19/08 10:26:17 PM

Page 6: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

AKSES/EDISI-9/2008

arino terlihat sangat serius mempelototi layar monitor komputernya seraya menggerakkan mouse kesana kemari.

Pengusaha kerajinan tangan asal Lampung ini tengah mencari in­formasi mengenai pameran di luar negeri. Kisah sukses seorang rekannya yang berhasil mendapat­kan transaksi belasan ribu dolar setelah mengikuti sebuah pamer­an di Timur Tengah menggugah minatnya untuk mencari peluang serupa. Akhirnya matanya terpaku pada situs Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) yang meng­informasikan berbagai pameran di luar negeri.

Sudah lama Sarino mendengar potensi berbisnis ke Timur Tengah, namun sebagai pengusaha yang tergolong Usaha Kecil dan

Menengah (UKM), nyalinya belum cukup untuk mencoba mengintip pasar luar negeri. Sebenarnya istilah “Arab” atau “ Timur Tengah” sangatlah akrab di telinga Sarino dan sebagian besar orang Indonesia. Wilayah yang terbentang mulai sekitar Teluk Persia sampai Semenanjung Arab itu ternyata menyimpan hampir 60 % cadangan minyak dunia. Dapat dibayangkan banjir likuiditas yang terjadi di negara­negara produsen minyak ini ketika harga minyak dunia terus meroket.

Kesempatan eKsporBerdagang dengan orang Arab bukan­

lah hal yang baru karena konon penye­baran agama Islam di Indonesia berabad­abad yang lalu dilakukan oleh para pedagang Arab. Namun demikian, Timur Tengah bukanlah pasar tradisional bagi Indonesia. “Timur Tengah adalah salah satu pasar baru bagi Indonesia tetapi

prospeknya cukup baik,” ujar Muchtar, mantan Sekretaris Jenderal Departemen Perdagangan dan Perindustrian kepada AKSES. Terlepas dari neraca perdagangan yang sudah tentu ada yang minus bagi Indonesia (terutama dengan Saudi Arabia dan Kuwait) karena Indonesia mengimpor minyak dengan jumlah besar, namun nilai ekspor non migas Indonesia ke sejumlah negara Timur Tengah umumnya mengalami kenaikan yang mencengangkan yaitu sekitar 10% setiap tahun. “Mengingat potensi pasar Timur Tengah, nilai ekspor Indonesia ke wilayah ini akan mengalami peningkatan lebih besar lagi,” papar Muchtar yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Perdagangan RI. Peningkatan ekspor Indonesia ke negara­negara Arab meng­alami peningkatan besar pada tahun 2007 yaitu sekitar 30%.

Muchtar mengatakan bahwa terdapat tiga kunci sukses yang harus diperhatikan untuk melakukan ekspor. “Tingkatkan daya saing, dapatkan akses pasar dan lakukan promosi,” ujar mantan Kepala BPEN ini. Produk yang mempunyai daya saing lemah tidak akan laku dalam arena persaingan yang ketat saat ini. Produk yang berdaya saing tinggi harus mendapatkan akses untuk memasuki pasar, hambatan yang ada harus di­kurangi (tarif atau non­tarif). Kemudian lakukan promosi untuk mengenalkan produk ke pasar. “Tanpa promosi produk kita tidak dikenal, sebab di pasar tidak hanya Indonesia yang memproduksi suatu barang,” jelas Muchtar. Bagaimana dengan UKM yang tidak sanggup me­lakukan pameran apalagi promosi di luar negeri? “Di era teknologi informasi modern ini, promosi dapat dilakukan melalui internet. Selain itu, pelajari seluk beluk ekspor sehingga permintaan yang datang dapat dipenuhi dengan baik,” ungkap pejabat tinggi Departemen Per­dagangan ini.

Sedangkan mengenai pengaruh ke­naikan harga BBM yang tentu akan mempengaruhi biaya produksi, Muchtar mengatakan bahwa upaya keras untuk mempertahankan daya saing dan promosi harus terus dilakukan. “Per­soalan kenaikan harga minyak bukan hanya di Indonesia, negara pesaing lain juga mengalami tekanan peningkatan ongkos produksi akibat harga BBM,” ujar Muchtar. Kegiatan promosi perlu ditingkatkan kualitasnya dan dilakukan secara lebih intensif sehingga produk Indonesia tetap dapat bersaing di pasar internasional.

Jelaslah bahwa pasar Timur Tengah

WW

W.fl

ickr

.co

m

oleh: Nuradi Noeri

Menangguk Dolardi Negeri GurunHarga minyak bumi melesat tanpa ampun. Gudang duit produsen minyak di Timur Tengah semakin penuh sesak. Indonesia ada di antara negara yang diminati para raja minyak untuk dialiri dana petrodolar.

Kuwait Tower

LAPORAN UTAMA

AKSES9.indd 6 6/19/08 10:26:41 PM

Page 7: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

�AKSES/EDISI-9/2008

se­be­narnya cukup “se­ksi” untuk di­lirik. Disamping produk konsumsi, pe­m­bangunan be­rbagai proye­k prope­rti yang be­lakangan se­dang marak di se­jumlah ne­gara pe­nghasil e­mas hitam ini me­m­butuhkan jutaan je­nis bahan kons­truksi dan ke­pe­rluan asse­soris de­ko­rasi ruangan. Pe­rmintaan untuk je­nis produk ini cukup tinggi khususnya di Dubai dan Doha. Pe­se­rta pame­ran inte­rnasional untuk produk de­korasi dan akse­sori biasanya ke­banjiran pe­r­mintaan. Dalam be­be­rapa pame­ran in­te­rnasional di Dubai misalnya, produk me­be­l atau marme­r Indone­sia langsung me­ndapatkan kontrak pe­mbe­lian untuk jumlah be­sar se­kaligus me­ndapatkan age­n di Dubai.

Masih banyak lagi produk Indone­sia yang me­mpunyai pote­nsi be­sar di pasar lokal. Produk makanan halal adalah salah satu se­ktor pe­rdagangan yang be­lum te­rgarap se­cara se­rius ole­h pe­ngusaha Indone­sia. Padahal se­bagai ne­gara be­rpe­nduduk Muslim te­rbe­sar di dunia, Indone­sia me­miliki posisi yang te­pat dan pe­luang be­sar se­bagai pusat halal food untuk me­nyuplai ke­butuhan pasar Timur Te­ngah. Se­lain itu, lidah konsume­n Timur Te­ngah khususnya di Saudi Arabia, Qatar, Kuwait dan Pe­rsatuan Emirat Arab (PEA) te­lah te­rbiasa de­ngan be­be­rapa makanan Indone­sia misalnya mie­ instant. Me­re­ka le­bih me­milih mie­ buatan Indone­sia ke­timbang produk yang sama dari Filipina atau Thailand yang juga te­rdapat di pasar se­te­mpat.

Menarik investasiMe­lambungnya harga minyak dunia

se­karang ini me­nye­babkan makin me­nggu­nungnya tumpukan de­visa ne­gara­ne­gara pe­nghasil e­mas hitam. Para raja minyak ini sudah barang te­ntu paham be­tul bahwa me­re­ka akan rugi kalau tumpukan duit itu disimpan di gudang. Be­rbagai lahan yang mungkin me­nguntungkan se­ge­ra dite­lusuri. Uang tidaklah me­nge­nal ide­o­logi, di mana te­mpat me­ng­untungkan dan aman maka ke­sanalah dana me­ngalir. Pe­numpukan dana milik ne­gara­ne­gara Arab sudah te­rjadi se­jak trage­di 11 Se­pte­mbe­r 2001. Jumlah inve­stasi yang ditarik dari Barat itu konon me­ncapai US$ 1,4 trilyun. Se­bagian dana te­rse­but dilabuhkan di ne­gara­ne­gara Timur Te­ngah se­ndiri se­pe­rti PEA dan Qatar.

Pasar ke­uangan Ame­rika Se­rikat dan Eropa saat ini se­lalu curiga dalam me­ne­rima aliran modal inve­stor Arab kare­na khawatir te­rkait de­ngan ke­giat­

an te­rorisme­. Ne­gara­ne­gara Asia me­­nangguk re­je­ki kare­na se­lain di wilayah Timur Te­ngah, para raja minyak te­rlihat be­rniat me­ngge­re­t pundi­pundi me­re­ka ke­ Asia. Me­re­ka tidak salah pe­rhitungan kare­na pasar finansial Asia me­mang se­dang tumbuh pe­sat. Bidang­bidang yang diminati adalah se­ktor yang se­dang me­laju yakni te­le­komunikasi, pe­rban­kan dan prope­rti. Inve­stor Arab le­bih me­nyukai produk­produk ke­uangan ke­­timbang je­nis inve­stasi lainnya. Me­re­ka tidak mau re­pot me­mbopong be­rbagai dokume­n, proposal pe­ndirian pe­rusahaan dan te­te­k be­nge­k lainnya. Bawa duit dan be­li surat be­rharga, adalah cara yang banyak dilakukan inve­stor Timur Te­ngah. Pe­rangkat hukum yang me­mayungi produk e­konomi syariah se­pe­rti obligasi

syariah (sukuk) se­dang di­tunggu ole­h inve­stor Arab untuk masuk ke­ pasar fi­nansial Indone­sia.

Walaupun tidak se­de­ras pada se­ktor ke­uangan, re­je­ki minyak juga me­ngalir ke­ se­ktor riil me­lalui pe­nanaman modal langsung. Se­jumlah prope­rti di Jakarta te­rnyata milik inve­stor Timur Te­ngah. Se­lain itu, pe­m­bangunan se­buah sarana

wisata bahari di pulau Lombok se­nilai Rp 2 triliun pun akan dilakukan ole­h inve­stor Arab.

Pelaku Bisnis di timur tengahBe­rbisnis de­ngan ne­gara Arab bukan

be­rarti kita akan se­lalu be­rhubungan de­ngan orang Arab. Se­bagian be­sar roda e­konomi di hampir se­mua ne­gara Timur Te­ngah dijalankan ole­h orang asing, umumnya dari ne­gara­ne­gara Asia Se­latan. Pe­nduduk pribumi biasanya duduk se­bagai pe­milik pe­rusahaan. Anda akan te­r­ce­ngang dan tidak pe­rcaya bila me­nge­tahui jumlah pe­nduduk pribumi se­buah ne­gara Arab se­pe­rti PEA hanya se­kitar 20%. Ke­manapun mata me­mandang yang te­rlihat hanya orang India, Pakistan, Banglade­sh, Filipina se­rta e­tnis Arab dari ne­gara se­kitar.

Ole­h se­bab itu, pe­nguasaan bahasa Arab bukanlah suatu ke­harusan untuk me­lakukan transaksi kare­na komunikasi bisnis biasanya me­nggunakan bahasa Inggris. Ke­samaan kultur

atau latar be­lakang agama de­ngan pe­ng­usaha se­te­mpat tidak dapat me­njadi alasan untuk me­njalin ke­rjasama e­ko­nomi yang kuat. Aspe­k profe­sionalitas dan saling me­nguntungkan akan me­njadi acuan dalam se­tiap ke­rjasama.

Se­te­lah me­mpe­lajari se­mua pe­luang dan kondisi pasar Timur Te­ngah itu, Sarino akhirnya me­mutuskan untuk ikut pame­ran Inte­rnational Autumn Trade­ Fair dibawah koordinasi BPEN bulan Nope­mbe­r me­ndatang di Dubai. Pe­ng­usaha ke­rajinan tangan ini be­rharap pro­duknya disukai pasar se­te­mpat, sukur­sukur kalau dapat transaksi. Siapa mau ikut?g

foto

-fo

to W

WW

.go

ogl

e.Co

M

Peta Kawasan Timur Tengah

Riyadh, Ibukota Arab Saudi

Penguasaan bahasa Arab bukanlah suatu keharusan untuk melakukan transaksi karena komunikasi bisnis biasanya menggunakan bahasa Inggris.

AKSES9.indd 7 6/19/08 10:46:33 PM

Page 8: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

UHU udara yang panas di Jeddah membuat banyak orang enggan untuk keluar ruangan ber-AC pada siang hari.

Terik matahari, debu berterbangan dan hingar–bingar bunyi mesin kendaraan roda empat turut me-nambah suasana gersang di se-panjang jalan Khalid bin Walid di kawasan As-Sharafiyah, Jeddah. Dulu kawasan ini dikenal oleh pen-datang-pendatang Indonesia se-bagai ‘Kampoeng Melayoe’, karena banyaknya warga asing terutama yang berasal dari Indonesia, Philipina dan Thailand bermukim di kawasan ini. Ratusan kepala keluarga WNI yang tinggal disini

rata-rata adalah pekerja di bidang formal dan semi formal seperti; perusahaan listrik, guru, pegawai KJRI, sopir dan pekerja-pekerja lainnya. Konsulat RI Jeddah juga pernah berkantor di sekitar kawasan ini.

Toko IndonesiaDi sepanjang kawasan ini, berjejer

lebih kurang 25 toko yang menjual produk-produk Indonesia (jumlah toko serupa di Jeddah berjumlah + 200an). Semua milik warga Arab Saudi, namun para penjaganya adalah orang-orang In-donesia. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan ijin, bisnis tersebut harus menjadi milik warga negara Arab Saudi. Untuk itu, jika pengusaha Indonesia tertarik berbisnis

di Saudi, maka dia harus mendapatkan partner warga negara Saudi dan kemudian ijin pendirian bisnisnya akan diberikan atas nama partner warga negara Saudi ini.

Produk-produk Indonesia me-miliki konsumen yang banyak dan

cenderung meningkat. Tidak hanya karena konsumennya berasal dari

masyarakat Indonesia yang ada di Saudi (+ 600 ribu WNI legal

di Arab Saudi), tetapi juga saat ini, selera dan cita

rasa Indonesia mulai digemari oleh orang-orang asli Saudi. Hal ini berkat hubungan dan ‘kontak-kontak’ kebudayaan antara nenek moyang Indonesia yang pergi haji dengan warga Mekkah dan Madinah. Jemaah haji Indonesia, karena ber-bulan-bulan meninggalkan tanah air, membawa bekal makanan dan bumbu-bumbu asli Indonesia untuk dimasak selama di perantauan. Merekalah yang pertama kali memperkenalkan makanan Indonesia kepada masyarakat Mekkah dan sekitarnya.

Menurut Ridwan, salah seorang penjaga Toko Singaparna yang berlokasi persis di dekat persimpangan masuk Jalan Khalid bin Walid kawasan As-Sharafiyah tersebut, tokonya sangat ramai dikunjungi oleh para pembeli, tidak hanya orang-orang Indonesia, tapi juga warga negara lain termasuk warga negara Saudi. Bagi WNI di sana, ke-datangan mereka ke toko Ridwan tentu saja untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Memang, tidak hanya shampoo, sabun dan perlengkapan mandi lainnya yang berasal dari Indonesia, tetapi juga makanan khas Indonesia mulai dari ber-bagai jenis kerupuk dan emping melinjo, sampai dengan ikan asin, tempe, tahu, mie, bumbu-bumbu rendang, rawon,

soto, aneka minuman ringan (teh kotak, kacang hijau, buavita) dan sarden tersedia di toko tersebut.

Di saat AKSES bertandang ke Toko Singaparna, kelihatan banyak pengunjung yang keluar masuk, baik orang Indonesia maupun Arab. Pengunjung ber-penampilan Arab ini

membeli beberapa bungkus kacang, coklat dan emping melinjo serta sekardus (isi 40 bungkus) mie merek Indonesia. Menurut Ridwan, tokonya memang tidak pernah sepi. Karenanya, jangan heran kalau dalam satu bulan perputaran uang toko tersebut mencapai 300 ribu SR (+ Rp 780 juta) dengan keuntungan berkisar 10 – 15%.

Saingan produk makanan Indonesia ternyata kebanyakan dari Thailand, seperti produk buah olahan, sardines, dan lain-lain. Diakui oleh penjaga be-berapa toko Indonesia di sana, harga produk Thailand murah dan mudah didapat. Sedangkan Indonesia, meski-pun mempunyai banyak macam, tapi kualitas relatif kurang baik dan jaminan kontinuitas/keberlanjutan supply produk kurang stabil. Anehnya pula, beberapa

Produk makanan dan bahan makanan Indonesia ternyata mempunyai pasar yang sangat menjanjikan di Arab Saudi. Indomie, krupuk, sambal ABC sampai biskuit dari Indonesia telah mengisi sebagian besar dapur rumah tangga penduduk Arab Saudi.

Jalan Lain Mengalirkan Riyal dari Saudi

Oleh: Ahmad Syofian

Reportase Khusus dari Jeddah

Faisal Bawazir

FOTO

-FO

TO A

HMAD

SYO

FIAN

LAPORAN UTAMA

Produk Indonesia memiliki banyak konsumen dan terus meningkat

“”

AKSES9.indd 8 6/19/08 10:27:42 PM

Page 9: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

�AKSES/EDISI-�/2008

produk Thailand menggunakan merek asli Indonesia, seperti ‘beras Pandan Wangi’ guna menarik perhatian pembeli yang berminat dengan produk Indonesia.

Produk makananHampir semua toko menyusun produk-

produk mie dan kerupuk dari berbagai merek termasuk emping melinjo dan kerupuk Palembang pada rak barisan depan. “Orang-orang Arab suka beli kerupuk dan segala macam mie,” tutur Fahmie, salah seorang penjaga Toko Rizki yang juga menjual produk Indonesia. “Masing-masing toko, dalam satu bulan bisa menjual kerupuk sebanyak 200 karton (1 karton = 24 paket / 12 kg) dan produk mie (Indomie, Mie Sedap, Supermie, Sarimi, ABC, dll) sebanyak 300 karton,” lanjut Fahmie. Hal yang sama diungkapkan oleh Faisal Bawazier, salah seorang distributor kakap yang mengimpor produk Indonesia dan pemilik SBTC (Saudi Bawazir Trading Coorp), “Kerupuk Indonesia, masih belum bisa disaingi oleh negara lain.

Orang Saudi suka sekali kerupuk. Hal ini terbukti, pasar Saudi dapat menyerap penjualan kerupuk Indonesia sekitar 10-12 kontainer (1300 ton) per tahun dan SBTC menjual 2/3 dari jumlah tersebut. Senada dengan Bawazier, Bambang Gunawan, Manajer Pabrik Pinehill Arabia Food Limited, sebuah pabrik mie yang didirikan secara patungan oleh PT. Indofood-Indonesia dan SBTC-Jeddah milik Bawazier, juga mengungkapkan bahwa pasar Timur Tengah sangat menyukai mie Indonesia. Dalam satu bulan, pabriknya bisa menghasilkan + 50 juta bungkus Indomie. 50-60% mie tersebut dipasarkan di Saudi dan sisanya diekspor ke negara-negara Timur Tengah lainnya (Irak, Aljazair, Yordania, Kuwait, Oman, Bahrain, Mesir dan Sudan).

Tentang harga, produk Indonesia sangat kompetitif. Namun seperti yang dijelaskan oleh Faisal Bawazier, “harga tidak masalah bagi konsumen Arab Saudi, mereka akan beli berapapun itu, asalkan produk tersebut adalah sesuatu yang mereka sukai dan berkualitas baik”. Untuk itu, saran Faisal, “eksportir makanan Indonesia hendaknya dapat mengetahui tuntutan dan selera pasar Arab Saudi, yang antara lain suka kemasan dengan warna-warna cerah dan menarik, berukuran besar/jumbo, dan rasa agak sedikit pedas”.

Konsumen Arab lebih menyukai produk-produk yang menggunakan bahasa mereka. Oleh karena itu, lanjut Faisal, “Kata-kata pada kemasan produk

makanan Indonesia hendaknya tidak hanya sekedar diterjemahkan dalam bahasa Arab atau ditulis dengan huruf Arab, tetapi juga kalau perlu meng-Arab-kan namanya sehingga terasa lebih dekat di telinga konsumen Arab”.

Seperti yang lainnya, Faisal Bawazir optimis pangsa pasar produk makanan Indonesia memiliki harapan yang baik di Arab Saudi. Selain kerupuk dan emping Melinjo, produk Indonesia lainnya seperti santan dan biskuit dipastikan dapat merebut selera pasar Arab Saudi. Namun sayang, saat ini kedua produk terakhir tersebut diimpor dari Thailand dan Malaysia.

Kesempatan juga datang akibat keraguan konsumen terhadap makanan dari China. “Sekarang makanan dan produk lain-lain dari China sedang diragukan oleh konsumen Saudi. Ini kesempatan Indonesia, untuk bersaing lagi seperti dulu,” jelas Bawazir mantap. Namun demikian, dia mengharapkan, upaya menembus pasar Saudi perlu dukungan dari semua pihak termasuk harus lebih gencar lagi melakukan promosi seperti tahun-tahun silam. “Indonesia dulu-dulu masih nampak di pameran, sekarang jarang dan berkurang. Promosi punya pengaruh langsung agar para konsumen dan retailer bisa lihat produk kita,” aku Faisal. Dia juga menyayangkan mengapa sekarang Indonesia tidak punya ITPC (Indonesian Trade Promotion Centre) dan HIP (House of Indonesian Product) di Jeddah yang dulu sempat ada.

Meskipun Indonesia memiliki banyak

peluang dan harga produk makanan Indonesia selalu dapat bersaing, ada beberapa hal yang membuat negara-negara lain enggan mengimpor dari Indonesia. Faisal menambahkan, “jamin-an kontinuitas pasokan, pelayanan, urusan pengapalan, administrasi peme-rintah yang berbelit-belit, dan lain-lain selama ini telah membuat orang tidak yakin untuk mengambil barang dari Indo-nesia”. Lanjut Faisal, “Beruntung pihak saya mempunyai induk perusahaan di Indonesia (Indofood), yang dapat menye-lesaikan semua kendala ini.”

Walau bagaimanapun, masalah ini tentunya akan dapat teratasi jika ada keseriusan dan ketekunan para pelaku-nya. Untuk itu, Faisal Bawazir juga mem-berikan saran kepada UKM yang ber-minat melakukan ekspor ke Arab Saudi, “Yang paling penting adalah siapa yang menjadi distributornya di Saudi. Kalau tidak memiliki distributor, siapa agen penjualannya di sini”. Faisal yakin bahwa keberhasilan para distributor Saudi adalah keberhasilan penjualan eksportir Indonesia. Oleh karena itu, bagi Faisal, “Cari cara agar mendapatkan distributor yang tepat di Saudi. Salah satunya adalah perkenalkan produk anda melalui pameran”.g

Konsumen Arab di Toko Singaparna

Pabrik Indomie di Arab Saudi

AKSES9.indd 9 6/19/08 10:47:11 PM

Page 10: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

10 AKSES/EDISI-9/2008

menyambangi toko itu. Produk yang dijual pun terlihat cukup beragam. Semuanya didatangkan langsung dari Indonesia. Mulai makanan sampai ke­

rajinan tangan khas Indonesia. Tiga bulan berjalan, produk­produk yang terjual diganti dengan produk yang dibeli di pasar setempat, seperti mi instant. Pemilik toko sempat mengeluh terhambatnya pasokan dari Indonesia. Beberapa bulan kemudian, kegembiraan

masyarakat Indonesia atas kehadiran supermarket itu pun sirna. Walaupun patung Bali di depan pintu tetap duduk menyeringai, toko itu akhirnya hanya diisi suara jangkrik sepanjang siang dan malam alias bangkrut.

Salah perhitungan. Mungkin itulah kata yang tepat bagi keputusan sang pengusaha membuka supermarket itu di Dubai. Melihat potensi pasar yang cukup menjanjikan, mungkin yang terjadi adalah salah urus. Peluang emas di depan mata terlepas begitu saja karena hal yang mungkin dianggap sepele, sistem manajemen suplai. Sementara itu, pesaing berlomba mengeruk keuntungan karena potensi pasar memang besar. Se­buah supermarket Thailand yang tidak jauh dari toko itu makin ramai dikunjungi pembeli selama bertahun­tahun, terma­suk orang Indonesia.

PoTenSI PaSar DuBaIBila pemilik toko Indonesia itu menge­

tahui dengan jelas potensi pasar Dubai, mungkin ia tak akan sembarangan meng­urus supermarketnya itu. Prospek Dubai sebagai pusat perdagangan memang meroket seiring dengan pembangunan berbagai sarana serta kebijakan peme­rintah untuk memfasilitasi kegiatan per­dagangan. Sejak ditemukannya ladang minyak empat puluh tahun yang lalu, pemimpin emirat Dubai sudah mem­punyai visi yang jelas tentang masa depan mereka. Menjadi pusat lalu lintas perdagangan terbesar di kawasan, mungkin itulah salah satu imajinasi emir Dubai waktu itu. Kini, Dubai tidak hanya menjadi kota kosmopolitan namun juga menjelma sebagai salah satu pusat perdagangan tersibuk di dunia.

Pemerintah menerapkan sistim pasar bebas guna menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi ke­giatan perdagangan. Hasilnya, sekarang bisa disaksikan berbagai jenis perdagangan yang sedang marak di Dubai. Mulai dari pasar finansial, pasar komoditi sampai pasar tenaga kerja.

“Di samping menjadi pusat perdagangan, per­

mintaan pasar domestik juga sangat tinggi,” ujar Yana rudiyana, pelaksana fungsi ekonomi KJrI Dubai. Menurut laporan Dubai Customs, rata­rata re­ekspor setiap tahun hanya 35% dari total impor. artinya, sekitar 65% dari total impor (sekitar uS$ 40 milyar) di

Oleh: Nuradi Noeri

Persimpangan perdagangan dunia, mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan daya tarik Dubai. Tempat yang tepat untuk berpromosi ke kawasan Timteng, Afrika dan Asia Selatan.

Menangkap Peluang di Simpang Dunia

sebuah pojok jalan di daerah Karama, Dubai, terdapat sebuah toko yang selalu tutup. Kaca

jendela sebagian ditutupi kertas koran, debu dan sampah kering berserakan di sekitar toko itu. Vera berusaha mengusap debu di kaca jendela untuk mengintip ke dalam sambil terbatuk­batuk. “Dulu toko ini barangnya cukup lengkap dan lokasinya cukup strategis,” ujar Vera, TKI yang bekerja di sebuah hotel berbintang lima di Dubai. Papan nama “Indonesian Supermarket” masih tergantung rapi di atas pintu masuk. Termasuk dekorasi patung Bali yang masih teronggok di sekitar toko.

Sewaktu baru dibuka beberapa tahun yang lalu, toko itu terlihat ramai pembeli. Tidak hanya mas­yarakat Indonesia, penduduk Dubai lainnya nampak kerap

FOTO

-FO

TO D

OK.

WW

W.G

OO

GLE.C

OM

Marina Walk, Dubai

LAPORAN UTAMA

Dubai, Persatuan Emirat Arab

AKSES9.indd 10 6/19/08 10:30:04 PM

Page 11: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

11AKSES/EDISI-9/2008

kon­sumsi oleh pasar domestik. Den­gan­ pen­dapatan­ perkapita sekitar US$ 20.000, maka tidaklah men­gheran­kan­ bila sebagian­ besar produk impor diserap oleh pasar lokal. “Produk makan­an­ jadi, tekstil dan­ produk tekstil, produk plastik, mebel dan­ main­an­ an­ak-an­ak adalah di an­tara komoditi yan­g ban­yak diimpor un­tuk kon­sumsi lokal Dubai,” ujar Yan­a. Kon­sumen­ lokal tidaklah seluruhn­ya pen­duduk Dubai. Para wisatawan­ dan­ pen­gun­jun­g lain­n­ya men­yumban­gkan­ kon­tribusi besar dalam pen­yerapan­ pasar lokal.

Jumlah pen­duduk Dubai kuran­g lebih han­ya sebesar 1,2 juta oran­g. Namun­ jumlah wisatawan­ dan­ pebisn­is lima kali lipat yakn­i lebih dari 5,4 juta oran­g pada tahun­ 2007. Den­gan­ kapasitas ban­dara yan­g besar di man­a kegiatan­ pen­erban­gan­ berlan­gsun­g 24 jam, pemerin­tah Dubai meman­g in­gin­ men­datan­gkan­ oran­g se-ban­yak mun­gkin­ ke emirat in­i. Berbagai kegiatan­ dan­ atraksi diselen­ggarakan­ un­tuk men­gun­dan­g wisatawan­. Selain­ pameran­ dagan­g, kegiatan­ wisata belan­ja, Dubai juga men­jadi tempat favorit bagi pen­yelen­ggaraan­ berbagai pertemuan­ dan­ kon­feren­si in­tern­asion­al. Para pen­gun­jun­g in­ilah yan­g melipat-gan­dakan­ daya serap pasar lokal.

Un­tuk produk terten­tu seperti mebel, tekstil, deko-rasi ruan­gan­ dan­ kerajin­an­ tan­gan­ sebagian­ besar di-serap pasar pribumi. Pem-ban­gun­an­ ratusan­ properti di Dubai membutuhkan­ jutaan­ un­it perlen­gkapan­ ban­gun­an­. Bagi produk In­do-n­esia yan­g sudah memiliki daya sain­g tin­ggi, tidak ada salahn­ya men­coba ikut pameran­ di Dubai. Akses ke pasar in­i terbuka luas, tidak ada hambatan­ tarif dan­ n­on­-tarif karen­a pemerin­tah men­erapkan­ kebijakan­ per-dagan­gan­ liberal. Tarif impor semua baran­g yan­g masuk ke PEA han­ya sebesar 5%, kecuali un­tuk tembakau dan­ min­uman­ keras.

Tidak seperti emirat Abu Dhabi (emirat terbesar PEA) yan­g memiliki ketergan­tun­gan­ cukup besar pada pen­jualan­ min­yak bumi, kon­tribusi petrodolar dalam pen­dapatan­ Dubai han­ya sekitar 5%. Sektor jasa dan­ per-dagan­gan­ memegan­g peran­ pen­tin­g dalam pemasukan­ emirat in­i. Namun­ demikian­, booming harga min­yak dun­ia belakan­gan­ in­i sudah ten­tu memper-

besar pen­dapatan­ petrodolar. Adakah pen­garuh ken­aikan­ harga min­yak ter-hadap pen­in­gkatan­ kesempat-an­ ekspor ke n­egara in­i? “Pen­garuhn­ya kuran­g sign­i-fikan­ karen­a kita kuran­g dapat meman­faatkan­ momen­tum dan­ lambat men­jemput bola,” ujar Muchtar, man­tan­ Kon­sul Jen­deral RI Dubai. “Permin­taan­ tidak akan­ datan­g sen­diri, tapi harus diupayakan­ den­gan­ sun­gguh-sun­gguh,” tambah Muchtar. Pen­etrasi pasar harus lebih in­ten­sif den­gan­ men­jalin­ kon­tak dagan­g baru.

PAMERAN DAgANgMun­gkin­ han­ya Dubai yan­g men­ye-

len­ggarakan­ pameran­ in­tern­asion­al tahun­an­ terban­yak di kawasan­ Timur Ten­gah. Setahun­ terdapat sekitar 80 pameran­ in­tern­asion­al di Dubai. “Hampir setiap bulan­ kami men­gurusi peserta pameran­ dari In­don­esia, termasuk pe-n­yelen­ggaraan­ temu usaha den­gan­ pen­g-usaha Dubai,” ujar Yan­a. Men­urut catat-an­ KJRI Dubai, In­don­esia ikut dalam 11 pameran­ setiap tahun­. Jen­is produk yan­g dipamerkan­ sesuai den­gan­ tema pamer-

an­. Mulai dari produk tekstil, mebel, baran­g kesen­ian­ sampai peralatan­ rumah sakit. Namun­ Yan­a berpen­dapat masih ada beberapa jen­is pameran­ tahun­an­ yan­g belum diikuti In­don­esia n­amun­ se-ben­arn­ya cukup poten­sial. “Pameran­ makan­an­ Gulf Food san­gat baik un­tuk mempromosikan­ produk makan­an­ khu-susn­ya halal food buatan­ In­don­esia,” un­gkapn­ya. Pameran­ lain­ yan­g perlu dilirik oleh pen­gusaha In­don­esia adalah pameran­ perhiasan­ men­gin­gat poten­si kita di sektor in­i cukup besar.

Dubai meman­g un­ik, karen­a pen­-jual dan­ pembeli dari kawasan­ Timur

Ten­gah, Afrika dan­ Asia bahkan­ Eropa bertemu disin­i un­tuk men­gikuti berbagai pameran­. Ikut pameran­ di Dubai bukan­ berarti akan­ men­dapat calon­ pembeli han­ya dari Dubai, n­amun­ dari n­egara-n­egara di kawasan­ sekitarn­ya. Tran­saksi biasan­ya ber-lan­gsun­g di Dubai dan­

baran­g lan­gsun­g dikirim ke n­egara pemesan­. Jadi, bila in­gin­ berpromosi di Afrika atau In­dia, cukup datan­g ke Dubai karen­a pen­gusaha dari kelas kakap hin­gga UKM dari n­egara-n­egara di kawasan­ sekitar ada disin­i. Produk yan­g berdaya sain­g tin­ggi biasan­ya men­dapat pesan­an­, umumn­ya sebagian­ besar dari pasar lokal.

Produk In­don­esia yan­g berkualitas yan­g dipamerkan­ di Dubai biasan­ya men­dapat tran­saksi bahkan­ agen­ di Dubai. “Belum sampai pada hari terakhir pameran­, sejumlah produk In­don­esia ban­yak yan­g sudah terpasan­g label sold yan­g disertai sejumlah pesan­an­,”

ujar gun­awan­, pen­gusaha mebel In­don­esia yan­g serin­g ikut pameran­ di Dubai. Produk kita yan­g digemari karen­a kekhasan­n­ya dalam berbagai pameran­ dagan­g adalah furn­itur baik dari kayu maupun­ rotan­, bambu serta variasin­ya, kerajin­an­ tan­gan­, perlen­gkapan­ dekorasi se-perti lampu hias, karya sen­i, produk marmer perlen­g-kapan­ ban­gun­an­ seperti wastafel, ubin­ atau din­din­g marmer. “Den­gan­ men­in­g-katkan­ kualitas dan­ harga yan­g tetap bersain­g, produk-produk kita n­ampakn­ya akan­ tetap men­jadi primadon­a di pasar setempat,” tambah

gun­awan­ yan­g telah mempun­yai agen­ un­tuk pemasaran­ produkn­ya di Dubai. Sedan­gkan­ tekstil dan­ produk tekstil yan­g selama men­jadi komoditi un­ggulan­ ekspor In­don­esia ke Dubai, harus ber-sain­g keras den­gan­ produk Chin­a dan­ In­dia serta Korea Selatan­.

Itulah Dubai, siapa yan­g kuat bersain­g silahkan­ bertarun­g di aren­a yan­g bebas hambatan­. Kalau in­gin­ berhasil, jan­gan­ han­ya men­jadi pedagan­g kelilin­g in­ter-n­asion­al yan­g han­ya men­gharapkan­ uan­g tiket dan­ hotel kembali.g

Jumeirah Beach

Dubai memang unik karena pembeli dari Timur Tengah, Afrika, Asia bahkan Eropabertemu di sini

“”

AKSES9.indd 11 6/19/08 10:30:22 PM

Page 12: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

Riyal Memang “Real”

12

WAWANCARA

Tataan rapih menjadikan ukuran ruangannya terlihat lebih besar. Selain terdapat meja kerja dengan susunan dokumen dan se­

perangkat komputer, kursi tamu tertata apik berjejer di tengah ruangan. Di sudut ruangan, puluhan koleksi majalah dan buku dari berbagai disiplin ilmu tersusun di dalam lemari ukir Jepara. Suasana ruangan lebih nyaman dan hangat setelah sang­empunya ruangan, Konjen RI Jeddah, menyapa AKSES dan memulai pembicaraan. Kali ini, AKSES berkesempatan berbincang­bincang langsung dengan Konjen RI, Gatot Abdullah Mansyur yang didampingi oleh Pejabat Fungsi Ekonomi, Djoko A. Rahardjo, tentang upaya peningkatan hubungan perdagangan dan ekonomi antara Indonesia dan Arab Saudi, utama­nya Jeddah. Berikut petikan wawancara tersebut.

Peluang apa yang dapat Indonesia manfaatkan dari ekonomi Saudi?

Pasar Saudi tentunya memberikan peluang besar bagi ekspor produk non­migas Indonesia. Disamping itu, rencana investasi Saudi di bidang pangan dapat dimanfaatkan Indonesia. Tentang rencana investasi ini, pendekatannya harus sesuai dengan upaya untuk memanfaatkan ke­butuhan Saudi terhadap Pangan. Ini se­buah kesempatan baik bagi Indonesia. Negara lain seperti Thailand, China dan Sudan telah menyanggupi untuk menyiapkan lahan bagi investasi Saudi di bidang pangan.

Bagaimana hubungan dan kerjasama kedua negara di bidang perdagangan dan bagaimana persepsi masyarakat Saudi terhadap Indonesia?

Sejauh ini nilai impor Indonesia lebih besar dari pada angka ekspor ke Saudi. Ditambah kenaikan harga minyak, oto­matis melambungkan angka impor In­donesia tersebut, karena Indonesia banyak mengimpor migas Arab Saudi. Sampai dengan Oktober 2007, total impor Indonesia men­capai 2,7 miliar dolar AS dan ekspor hanya 749 juta dolar. Tentang Indonesia, sejauh ini masih positif. Indo­nesia dianggap sebagai se­

sama saudara Muslim. Leluhur kita yang berangkat haji ratusan tahun silam, ada yang menetap dan menjadi penduduk Mekkah. Bahkan, diperkirakan saat ini 50% penduduk Mekkah adalah keturunan Indonesia. Hal ini bisa diketahui dari nama­nama belakang (family name) mereka yang mengindikasikan asal daerah leluhur, sebut saja misalnya: Al­Banjari (Kalimantan), Al­Ampanani (Ampenan­Lombok), Al­Falemban (Palembang­Sumatera Selatan), Al­Jawi (Jawa) dan Al­Mandurah (Madura). Ikatan batin itu masih ada.

Apakah banyaknya jumlah WNI / TKI di Saudi berpengaruh pada peningkatan permintaan produk Indonesia? Produk apa yang digemari masyarakat Saudi?

Saat ini, terdapat + 600 ribu WNI di Saudi. Banyaknya TKI secara langsung mempengaruhi permintaan produk khususnya makanan asal Indonesia. Di Jeddah, paling sedikit ada sekitar 200 toko milik orang­orang Arab yang menye­diakan produk Indonesia, contohnya: beras, jamu, obat gosok, koran, majalah dan buku­buku Indonesia. Selain itu, saat ini terdapat banyak produk non­migas lainnya yang diimpor Saudi dari Indonesia, antara lain: minyak kelapa sawit, ban mobil, pakaian, kertas, alat­alat listrik, otomotif, dll.

Apa yang dilakukan eksportir China ber­beda sehingga berhasil penetrasi di pasar Saudi?

China itu pedagangnya tekun. Mereka sering datang ke Saudi untuk mengamati potensi pasar. Coba lihat pengusaha Indonesia, meskipun banyak yang umroh ke tanah suci, sedikit sekali yang bisa sambil menilai potensi ekonomi Saudi. Produk China juga luar biasa. Apa saja tersedia. Dari mobil sampai jagung dan peniti, mereka siapkan dengan harga yang sangat kompetitif. Namun yang menonjol dan membuat mereka berbeda adalah, pengusaha China rajin; rajin berkunjung dan berkomunikasi dengan pengusaha Arab Saudi.

Apa yang harus dilakukan UKM baru untuk memulai hubungan perdagangan dengan Saudi?

Di tiap provinsi ada kantor­kantor dinas Kementerian UKM, Kadin Timur Tengah dan lain­lain yang dapat dimintakan informasi. Secara mandiri para pengusaha juga dapat langsung menghubungi KJRI Jeddah untuk mendapatkan informasi dan mohon bantuan fasilitasi penyelenggaraan pameran. Untuk pameran, minimal diperlukan waktu 3 – 4 bulan sebelumnya. Untuk bertemu dengan pejabat Pemerintah Saudi, minimal infor­masi sudah disampaikan 20 (dua puluh) hari sebelumnya kepada Perwakilan RI. Hal penting berikutnya adalah eksportir Indonesia hendaknya menjual produk ber­dasarkan permintaan dan selera pembeli. Mengenai selera pasar di Saudi, KJRI sangat bersedia memberikan masukan dan informasi kepada para pengusaha.

Untuk sukses berbisnis di Saudi, tips apa yang bermanfaat bagi para pebisnis Indonesia?

Pertama, rajin, termasuk rajin memasar­kan, memperkenalkan dan berkunjung. Pesaing kita banyak. Kalau kita tidak rajin, Saudi akan melihat pesaing kita yang relatif menawarkan lebih banyak keunggulan. Kedua, memperhatikan kemasan produk. Buatlah kemasan yang menarik untuk menunjukan kualitas produk. Kemasan harus ditulis lengkap termasuk komposisi produk dengan minimal dua bahasa (Arab dan Inggris) serta expiry date nya sangat ketat. Selanjutnya, membangun trust/ke­percayaan. Hal ini terkait dengan disiplin waktu dan janji. g

oleh: Ahmad Syofian

AHM

AD S

YOFI

AN

Gatot Abdullah Mansyur, Konjen RI di Jeddah

AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 12 6/19/08 10:30:40 PM

Page 13: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

AKSES/EDISI-9/2008

IMAD

A SI

MBO

LON

Untaian kalimat pada judul sangat pas untuk dilekatkan pada rasa persaudaraan antara Indonesia dan Arab Saudi. Sebuah jalinan yang

telah diretas sejak lama oleh para penisepuh kedua bangsa, yang tercermin kuat hingga kini. Kehangatan gahwa (kopi arab) yang disajikan sehangat rasa persaudaraan berlandaskan ikatan emosional yang kuat yang tercermin dalam diri H.E. Abdulrahman Mohammed Amen A. Al Khayyath, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, pada saat kunjungan Tim AKSES ke Kedubes Arab Saudi di Jakarta. Berikut petikan wawancara AKSES dengan sang Duta Besar:

Dalam hubungan bidang ekonomi, apa pendapat anda khususnya dalam bidang perdagangan?

Volume perdagangan RI-KSA tahun 2006 sebesar US$ 2.4 milyar, terkait dengan hal ini kita terus berupaya me-ningkatkan volume tersebut dimana saat ini Arab Saudi memiliki likuiditas keuangan yang berlebih dan Indonesia memiliki banyak sekali potensi investasi yang dapat dikembangkan di berbagai lini seperti sektor perikanan, pariwisata, perindustrian, pertanian, perdagangan. Hal ini dapat kita lakukan dengan me-ningkatkan intensitas kunjungan pejabat dan pengusaha dari kedua negara.

Produk Indonesia apa saja yang telah dan dapat masuk ke pasar KSA?

Indonesia sangat kaya dengan ber-bagai produk hasil alam seperti buah-buahan (nanas, mangga, manggis, rambutan), berbagai jenis hasil laut (ikan, cumi, udang), produk-produk unggulan lainnya yang menjadikan Indonesia terkenal sebagai produsen utama di dunia seperti kelapa sawit, coklat, karet, garmen, pakaian, sepatu, furnitur, alat-alat rumah tangga dan dapur, karena tingkat konsumsi serta daya beli warga KSA dan pendatang yang cukup tinggi dan baik khususnya pada musim haji.

KSA sangat memperhatikan faktor-faktor terkait dengan kualitas dan higieni-tas produk impor melalui mekanisme pengawasan oleh otoritas khusus yang menangani dan menilai serta memberi-kan izin bagi produk impor, tapi secara prinsipil KSA selalu merujuk pada peraturan dan kriteria yang telah di-tetapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia. Khusus untuk produk makanan, KSA sangat menekankan wajibnya produk hasil hewan untuk diolah sesuai

dengan hukum shariah. pada umumnya selalu memberikan kemudahan bagi ber-bagai produk impor.

Apakah di KSA terdapat kebijakan khusus mengenai UKM?

Kita tidak memiliki kebijakan khusus mengenai UKM, namun pada prinsipnya pemerintah KSA memberikan fasilitas yang cukup memadai bagi pengembangan berbagai sektor perekonomian termasuk yang dikategorikan oleh Pemerintah Indonesia sebagai usaha kecil dan me-nengah. KSA saat ini terus mendorong sektor swasta untuk terus ikut serta men-ciptakan dan mengembangkan dunia usaha baik kecil maupun menengah seperti usaha konveksi, retail, produk makanan olahan, dll. dengan memberikan berbagai fasilitas seperti lahan usaha gratis di kawasan industri, fasilitas sewa tempat untuk periode yang cukup lama, kemudahan dalam instalasi listrik, air, pembangunan kawasan industri baru, pendirian berbagai perusahaan dalam skala kecil dan menengah, dll.

Apakah Indonesia merupakan pasar potensial bagi investasi dari KSA?

Investor KSA saat ini telah melirik Asia sebagai lahan potensial termasuk Indonesia, kendala yang ada adalah kurangnya informasi yang utuh tentang potensi pasar di Indonesia, dan hal ini merupakan tugas dan kewajiban Kantor Perwakilan untuk dapat mempromosikan potensi masing-masing negara dan men-jembatani kepentingan para investor ter-sebut, apalagi skala nominal untuk ber-investasi disini sudah sangat beragam dan tidak hanya terbatas pada jenis usaha berskala besar namun juga pada jenis usaha kecil dan menengah.

Sektor apa yang kiranya disukai oleh investor KSA di Indonesia?

Banyak sekali sektor yang memiliki potensi besar dan disukai oleh investor KSA di Indonesia seperti sektor pari-wisata (pembangunan dan akuisisi hotel, pengembangan daerah wisata yang potensial seperti Bali, dll.), sektor properti, pertanian (sawah, kelapa sawit, produk-produk pertanian), perindustrian, dll. Jenis usaha apapun baik skala kecil maupun menengah tidak menjadi masalah bagi para investor KSA, selama jenis usaha tersebut memiliki potensi yang baik untuk dapat dikembangkan. Terkait dengan hal ini, pasar KSA sangat welcome dengan berbagai produk dari negara manapun termasuk Indonesia. Salah contoh produk makanan Indonesia yang berhasil di pasar KSA adalah Indomie, dimana Indofood saat ini telah berhasil mengambil hati warga KSA dengan produk makanan instant ter-sebut. Selain itu, produk-produk hasil per-tanian seperti makanan kaleng, pakaian, barang-barang rumah seperti furnitur dan alat-alat dapur juga sangat mendapat tempat di KSA.

Hal-hal apa saja yang menjadi kendala bagi investor KSA untuk berinvestasi di Indonesia?

Dua hal yang perlu diperhatikan adalah upaya Indonesia

dalam memberikan infor-masi yang utuh dan kom-prehensif tentang iklim dan potensi investasi kepada para investor KSA serta kemudahan dalam birokrasi serta per-lindungan investasi.g

oleh: Miftah Ariep

Tak Lekang oleh PanasTak Lapuk oleh Hujan

H.E. Abdulrahman Mohammed Amen A. Al Khayyath, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia

AKSES9.indd 13 6/19/08 10:31:06 PM

Page 14: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

14

TEROPONG

Siapa yang tidak kenal dengan Garuda Indonesia Airways (GIA). Maskapai Indonesia ini telah dikenal banyak oleh pengguna jasa penerbangan

baik domestik maupun internasional, salah satunya bagi yang sering ke Saudi. Garuda telah menjadi favorit banyak penumpang haji dan umroh. Buktinya, sampai bulan Juli tahun ini, Garuda sudah fully-booked. Ternyata rute Jakarta – Saudi dengan 11 kali/minggu dan 425 penumpang/sekali terbang, saat ini tidak dapat lagi memenuhi permintaan penumpang umroh Indonesia yang men­capai + 100 ribu pertahun dan sejumlah penumpang­penumpang lainnya.

Namun sayangnya, jumlah penumpang kadangkala tidak sebanding dengan jumlah produk Indonesia yang dibawa ke pasar Saudi. Garudapun belum berani membuka layanan pesawat khusus kargo barang. Kargo barang bagi produk­produk dari Indonesia ke Arab Saudi hanya dititipkan pada pesawat angkut penumpang, karenanya jumlah yang bisa diangkut tidak dapat maksimal. Dalam setiap penerbangan, hanya ada 20 ton kargo barang yang dibawa. Jumlah 20 ton juga bisa berkurang tergantung banyaknya penumpang. Artinya, makin

banyak penumpang, maka makin sedikit ‘quota’ untuk barang­barang kargo.

Seperti dijelaskan oleh Nasrizal, Senior General Manajer Garuda Indonesia untuk wilayah Timur Tengah dan Eropa di Jeddah, permintaan pengangkutan produk Indonesia menggunakan kargo Garuda ke Saudi masih kurang. Bahkan, sebagian besar jumlah produk ekspor lewat Garuda berasal dari China. “Penerbangan Garuda Jakarta – Jeddah justru banyak mengangkut barang­barang dari China, karena mereka tidak mempunyai pe­nerbangan langsung ke Jeddah”, aku Nasrizal. Pihak Garuda mengharapkan produk­produk Indonesia dapat lebih banyak diangkut menggunakan jasa kargo Garuda. “Sekarang kita menunggu barang­barang produk ekspor Indonesia nich”, lanjutnya.

Pengusaha kecil mungkin berpikiran bahwa menggunakan jasa pengangkutan kargo udara cukup mahal dan dapat mengurangi margin keuntungan atau bahkan kerugian. Namun jika diperhati­kan, pengangkutan melalui udara sangat efektif untuk menekan kerugian terutama bagi produk yang harus fresh atau segar ketika masuk pasar, seperti kerupuk, buah­buah dan sayur­mayur segar dan biskuit.

Pihak Garuda sangat mendukung upaya para pengusaha kecil di tanah air untuk melakukan ekspor ke luar negeri. Nasrizal juga menjelaskan, “UKM­UKM inilah yang perlu menjadi prioritas. Di­bandingkan dengan perusahaan besar, UKM lebih perlu dibantu karena masih kekurangan modal dan sumber daya lainnya”. Oleh karena itu, bagi UKM yang akan mengekspor produk Indo­nesia ke pasar­pasar internasional yang dilalui oleh rute Garuda, saat ini Garuda mempunyai harga­harga tertentu untuk masing­masing komoditi. Untuk itu, Nasrizal meyakinkan, “Pada prakteknya, Garuda melihat barang mana yang dihasilkan oleh pengusaha besar dan yang kecil. Pemilahan ini untuk mem­berikan perlakuan khusus alias ‘special treatment’ kepada para UKM. Contohnya adalah eksportir bunga dari Sukabumi yang mendapatkan harga khusus dari Garuda untuk membawa produk mereka ke Arab Saudi”.

Selama ini BPEN (Badan Pengem­bangan Ekspor Nasional) juga sering mengikutsertakan Garuda dalam kegiatan pameran di luar negeri. “Kalau mereka berkoordinasi dengan kita, maka kita akan berikan harga khusus” lanjut General Manager Garuda ini di kantornya yang terletak di Gedung City Centre, Madina Road­Jeddah. Biasanya peserta pameran atau instansi terkait mengirimkan surat ke manajemen Garuda agar mendapatkan harga dan perlakuan khusus kepada peserta dan kargo barang yang ikut dalam misi­misi tertentu. Kalau ada rute penerbangan ke wilayah tersebut, Garuda akan selalu membantu.

Tidak hanya itu, Garuda juga giat mempromosikan Indonesia di Saudi. “Garuda disini proaktif membuat brosur, phamplet dan poster tentang Indonesia. Usaha ini paling tidak dapat membuat pembaca atau yang melihat tahu tentang Indonesia”, jelas Nasrizal. Diakui juga bahwa kegiatan ini belum cukup, perlu media lain seperti media cetak dan elek­tronik, karena negara pesaing lain me­lakukan upaya seperti itu.

“Namanya promosi, tentu harus menggunakan segala macam alat. Sama seperti perang, tidak bisa mengandalkan Angkatan Udara saja, tapi perlu yang lain­lain. Jadi, kita perlu juga ‘bombardir’ di media televisi dan cetak Saudi. Hanya dengan begitu, orang bisa merasa promosi kita ada dimana­mana. Pastilah orang akan bilang oh ya... Indonesia punya tempat yang menarik untuk dikunjungi, aman dan memiliki banyak produk andalan” ungkap Senior GM Garuda ini menutup penjelasannya kepada AKSES.g

Oleh: Ahmad Syofian

Kargo Garuda bagi UKMReportase Khusus dari Jeddah

AKSES/EDISI-9/2008

Garuda Indonesia bersedia membantu pengangkutan udara bagi produk ekspor pengusaha kecil Indonesia ke negara-negara yang dilalui-nya, dengan pemberian harga dan pelayanan khusus.

ww

w.G

OO

GLE.c

Om

AKSES9.indd 14 6/19/08 10:31:22 PM

Page 15: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

15

AKSESIANA

Balada Winkie dan Gustavsiapa tak kenal acara Fear Factor,

tayangan televisi yang sarat adegan adu nyali itu? lewat serial yang satu ini, kita akrab dengan aksi-aksi yang membuat banyak orang jiper. tapi apalah arti takut sesaat, toh buat peserta yang lolos semua tahap uji nyali, ada segudang penghargaan dan hadiah yang siap diboyong pulang.

tapi rupanya penghargaan untuk soal keberanian bukan cuma untuk manusia bernyali saja. di kalangan para binatang, ada juga penghargaan serupa. namanya dickin Medals for animal Bravery. Medal ini diciptakan oleh Maria dickin dari inggris pada tahun 1943.

antara tahun 1943-1949, dickin Medals sudah disematkan untuk 32 ekor burung merpati, 8 ekor anjing, 3 ekor kuda, dan seekor kucing. selain itu, belum lama ini dua medali juga dikalungkan untuk 2 ekor anjing yang berjasa mengantar pemilik mereka menuruni tangga setinggi lebih dari 70 lantai di gedung WtC yang nyaris runtuh saat terjadi insiden 11 september 2001 di new York, as.

lantas, mengapa burung merpati memperoleh medali terbanyak? Jawaban-nya adalah karena dalam kurun waktu tersebut, burung merpati paling banyak berjasa ketika mereka bertugas sebagai “tukang pos”. Mereka menerobos hujan peluru di tengah Perang dunia ii yang berkecamuk di eropa. Burung-burung

itu melesat bagaikan pembawa pesan rahasia yang menempuh ratusan kilometer untuk tiba di markas dari medan pertempuran. tak sedikit yang

gagal. tertembak peluru nyasar ataupun mereka terbangnya bener-bener nyasar. Yang jelas, dua di antara burung merpati paling berjasa waktu itu bernama Winkie dan Gustav. Pasangan serasi, ‘kali ya?

ada YanG leBih GaWat dari PeranG...khawatir soal kemungkinan terjadi

perang adalah sah-sah saja. tapi sebaiknya, kalau mau khawatir, gak usah berlebihan. karena ternyata ada yang tiga kali lebih berbahaya – dalam arti lebih banyak memakan korban jiwa – daripada perang. Bukan flu burung, bukan alkohol, bukan juga narkoba.

tapi yang lebih bahaya adalah.... bekerja! tercatat bahwa sebanyak 2 juta orang di dunia meninggal tiap tahun akibat kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan mereka. Coba bandingkan angka tadi (2 juta) dengan 650 ribu korban yang jatuh akibat perang setiap tahunnya. ternyata, secara umum, bekerja memakan korban 3 kali lipat lebih banyak daripada

berperang.

Pekerjaan yang dicap paling dangerous adalah penebang pohon. Profesi ini menelan 122 korban jiwa dari tiap 100 ribu pekerja. Posisi kedua diisi oleh profesi penangkap ikan alias nelayan. ketiga, pilot – yang kebanyakan tewas saat menerbangkan pesawat berukuran kecil (bukan pesawat jet pembawa penumpang). urutan keempat dan kelima, masing-masing ditempati oleh profesi buruh konstruksi bangunan dan buruh pertambangan atau pengeboran.

‘Pembunuhan’ menempati urutan ketiga penyebab kematian dalam bekerja. korbannya mencapai 677 orang per tahun, di antaranya adalah 50 polisi, dan 205 salespeople. Menakutkan, ya? urutan kedua penyebab kematian saat bekerja adalah ‘terjatuh’, yang kebanyakan dialami oleh para buruh konstruksi.

sementara ‘kecelakaan di jalan raya’ adalah penyebab kematian nomor satu, yang mencapai 23 persen dari seluruh kemungkinan penyebab kematian di saat bekerja.

tingkat bahaya dalam suatu pekerjaan bisa diukur menggunakan skala duckworth. Penemunya alat ukur ini adalah dr. Frank duckworth, seorang editor dari majalah Royal Statistical Society. skala ini dapat mengukur tingkat bahaya dari suatu aktivitas pekerjaan dalam rentang 0 (nol, paling aman) dan 8 (delapan, paling berbahaya).

Permainan judi russian roulette, misalnya, memiliki resiko kematian sebesar 7,2. Memanjat tebing selama 20 tahun memiliki tingkat bahaya 6,2. sedangkan mengendarai mobil sejauh 100 mil (161 km) dinilai memiliki tingkat bahaya 1,9. tapi sejauh ini belum diketahui berapa skala bahaya yang diberikan untuk profesi sebagai pengusaha kecil dan menengah ataupun diplomat...

inGat Pesan OMa!rhoma irama, alias Bang Oma, lewat

lagunya Begadang, berpesan agar kita jangan terlalu sering begadang. alasannya, tentu adalah supaya segala penyakit tak mudah datang. entah dari mana raja dangdut ini mendapat inspirasi menulis lagu yang tak lekang oleh zaman tersebut. Bisa jadi, ide itu datang setelah Bang Oma mendengar kisah sukses orang-orang jenius yang menghabiskan banyak waktu dalam hidup mereka untuk tidur. leonardo da vinci, misalnya, menghabiskan hampir setengah umurnya untuk tidur. einstein dan da vinci adalah dua contoh legenda manusia berotak tokcer yang gemar tidur siang. lima belas menit tiap empat jam.

nah, apakah anda termasuk orang yang suka ngantuk sewaktu di kantor? Mungkin itu berarti anda super jenius juga... g

Oleh: Vahd Nabyl Mulachela

FOTO

-FO

TO D

OK.

ww

w.G

OO

GLE.c

Om

AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 15 6/19/08 10:31:45 PM

Page 16: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

APRESIASI

Matahari baru saja meng­hilang­ dari lang­it Jeddah. Sayup-sayup terdeng­ar lafaz-lafaz wirid dari

masjid terdekat, pertanda para jemaah baru saja selesai menjalankan Shalat Mag­rib. Greg..greg...greg.., terdeng­ar suara tirai penutup pintu sebuah bang­un-an mulai terbuka. Di balik pintu, terlihat seorang­ pekerja berserag­am sedang­ ber-g­eg­as membukakan pintu dan kemudian menyapa AKSES deng­an sopan. Di bag­ian depan sebelah atas pintu bang­unan ini, terpasang­ tulisan indah berbahasa Arab dan Indonesia deng­an warna kuning­ ke-emasan dan latar warna merah. Tulisan tersebut sama-sama berbunyi “PUTRI SRIWIJAYA, Indonesian Restaurant.”

Memang­ banyak restoran yang­ menya-jikan makanan Indonesia di Arab Saudi. Namun, yang­ bisa dikateg­orikan restoran berbintang­ tidak banyak. Minimal ada dua restoran seperti itu di Jeddah; Jakarta Oriental dan Restoran Putri Sriwijaya. Putri Sriwijaya dikelola lang­sung­ oleh pemilik-

nya, Raden Bakri Aminuddin, seorang­ WNI asal kota pempek, Palembang­. Bersama istri dan 2 anaknya, Bakrie Aminuddin ting­g­al di Arab Saudi sejak tahun 1984. Ia merintis usaha di bidang­ restoran sejak pertama kali datang­ ke Arab Saudi dan pada awalnya hanya bekerja sebag­ai tukang­ masak di restoran milik abang­nya yang­ bernama Restoran Sumatera. Lambat laun, setelah merasa cukup modal dan peng­alaman, Bakrie membuka Restoran Putri Sriwijaya ini pada tahun 2006 deng­an ijin pendirian meng­g­unakan nama abang­nya yang­ telah mendapatkan kewarg­aneg­araan Saudi.

Restoran yang­ setiap harinya buka setelah Shalat Zuhur sampai jam 1 teng­ah malam ini, menawarkan aneka makanan Indonesia dari berbag­ai daerah seperti pempek Palembang­, Sate Padang­ dan Madura, nasi g­oreng­, sup buntut, g­ulai kepala ikan, rawon, nasi rames, nasi campur, rendang­, dll.

Meskipun jauh di tanah Arab, soal rasa

tidak perlu dirag­ukan lag­i. “Saya buat ma-sakan di sini tidak menyesuaikan selera siapa-siapa, tapi berdasarkan standar masakan Indonesia. Kalau mestinya pakai leng­kuas, maka harus pakai leng­ku-as. Jang­an sampai, g­ara-g­ara Saudi g­ak mau pedas, leng­kuasnya saya kurang­i, karena bag­i yang­ suka pedas bisa ambil sambal sendiri”, jelas Bakrie sambil me-nawarkan satu porsi Sate Padang­ dan pempek kepada AKSES. Mmm... Ueenak tenan, cita rasa yang­ disajikan restoran ini persis sama seperti restoran di Indonesia. Karena meskipun sebag­ian bahan baku-nya dari Jeddah, tapi juru masak dan bumbu-bumbu utamanya didatang­kan dari Indonesia. Bahkan untuk sate, arang­-nya dibawa dari Indonesia, karena lebih bag­us dan memiliki aroma bakar yang­ khas.

Selain bercerita tentang­ makanan favorite tamu-tamu VIP tersebut, Bakrie jug­a menjelaskan bahwa orang­-orang­ Arab ketika datang­ ke tempatnya suka memesan sate, dendeng­, nasi campur, nasi g­oreng­ dan rendang­. Kebiasaan konsumen Saudi lainnya terutama yang­ datang­ bersama keluarg­a adalah mereka meng­ing­inkan ruang­an khusus tertutup. Untuk itu, restoran Putri Sriwijaya menye-diakan ruang­an yang­ bersekat khusus memenuhi permintaan tersebut di lantai 2. Konsumen Saudi jug­a terkenal sang­at peka dan lebih percaya pada cerita yang­ dideng­arnya lang­sung­ dari peng­alaman sahabat-sahabat mereka. Oleh karenanya, “Selain promosi restoran lewat koran Arab, yang­ lebih utama promosi dilakukan dari mulut ke mulut. Untuk itu, saya servis para peng­unjung­ semaksimal mung­kin ag­ar mereka dapat cerita kepada temannya, Alhamdulillah berhasil” ujar Bakrie.

Tentang­ pendapatan, omzet restoran Bakrie terus mening­kat sejak dibuka. Deng­an penjualan sekarang­ perhari yang­ bisa mencapai 5 – 6 ribu SR (Rp. 13 juta – 16 juta), Bakrie mampu meng­g­aji 16 orang­ karyawan antara 1400 – 2000 SR (Rp.3,5 juta – 5 juta) belum termasuk service / tip charge perbulan.

Ditanya tentang­ kendala, Bakrie yakin belum menemukan kendala yang­ berarti. “Asal kita menjag­a kebersihan, menjag­a mutu masakan yang­ harus selalu baru maka kita selamat”, jelas Bakrie. Selain itu, Bakrie jug­a memuji kinerja para pejabat kesehatan Jeddah. “Kotapraja disini lang­sung­ memeriksa hig­ienitas makanan; dari dapur, membuka kulkas dan melihat tang­g­al kadarluarsa bahan makanan, dll”, ujar Bakrie. Nah, inilah lang­kah sukses yang­ patut direnung­kan, apalag­i di tanah suci yang­ sudah tentu mempunyai berkah.g

Oleh: Ahmad Syofian

Reportase Khusus dari Jeddah

Cita Rasa Nusantara

di Negeri KurmaBisnis restoran makanan Indonesia di Saudi tidak pernah surut dan terus berkembang. Alasannya sederhana, makanan khas Indonesia telah dikenal dan disukai oleh lidah orang Arab Saudi.

AHM

AD S

YOFI

AN

Bakrie dan staf di depan restorannya

AKSES/EDISI-9/200816

AKSES9.indd 16 6/19/08 10:32:01 PM

Page 17: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

AKSES/EDISI-9/2008 17

Berawal dari keinginan meles­­ta­rikan budaya dan tradis­­i Batik Yogyakarta pada khus­­us­­nya, Wiwin Fitriana dan s­­uaminya RM. Sinarbiyatnujanat, SE

mendirikan perus­­ahaan Mataram Rumah Batik pada tahun 2000. Dibantu tiga orang pekerja, ia memulai us­­ahanya dengan menjual barang­barang yang dipinjamkan oleh rekan dagangannya. Namun s­­ayang, ternyata tanggapan kon­s­­umen kurang memuas­­kan s­­aat meng­ikuti pameran lokal.

Untuk menyias­­atinya, ia memutus­­kan untuk memproduks­­i batik s­­endiri berupa s­­arung s­­elendang, s­­arimbit (bahan batik

untuk pas­­angan dengan motif dan warna s­­ama), bahan kemeja, s­­elendang, dan motif lainnya.

Dari produks­­i awal inilah perlahan­lahan Wiwin menemukan ciri khas­­ Mataram Rumah Batik dengan warna­warna tanah s­­ehingga menimbulkan kes­­an batik yang unik dan eks­­lus­­if. Dengan berbekal tanggapan pos­­itif dari kons­­umen lokal, ibu dari 2 anak ini pun mantap memproduks­­i kurang lebih 1250 pcs­­/ bulan.

Tak puas­­ s­­ampai dis­­itu, untuk me­ningkatkan penjualan Wiwin mengikuti pameran­pameran baik nas­­ional maupun internas­­onal. Ia pun tanpa ragu memenuhi

undangan antara lain dari BKPM, BPEN dan KBRI di berbagai negara untuk turut s­­erta dalam beberapa pameran. Ajang promos­­i yang pernah diikuti antara lain INACRAFT, Pekan Produk Budaya, Woman International Club, Tokyo Gift Show, dll.

Hampir s­­etiap dua bulan s­­ekali Wiwin mengikuti pameran di dalam maupun di luar negeri. Negara­negara yang pernah dis­­inggahi antara lain Singapura, Malays­­ia, Thailand, Jepang, Belanda, Perancis­­, Spanyol, Ceko, dll. Wiwin nampak bers­­emangat menceritakan pengalaman­nya ikut pameran di Jepang. “Saya nekat membawa batik dengan warna yang cenderung gelap yang menurut arahan panitia, orang Jepang lebih menyukai warna lembut. Ternyata has­­ilnya diluar dugaan hampir s­­emua dagangannya di­minati banyak pengunjung,” ujar wanita jebolan D3 jurus­­an Manajemen ini yang hobinya traveling.

Mengenai s­­trategi penjualan, pengus­­aha muda yang rendah hati ini mengungkapkan peluang bis­­nis­­ di bidang eceran ketimbang partai bes­­ar. “Sekarang s­­aya jus­­tru fokus­­ ke eceran dan membidik kons­­umen menengah ke atas­­ dengan membuat batik yang eks­­­klus­­if. Dengan begitu s­­aya bis­­a mem­berikan produk yang berkualitas­­ tinggi,” jelas­­nya. Tetapi Wiwin juga tidak menutup kemungkinan menerima pes­­anan dalam partai bes­­ar.

Ketika ditanya pangs­­a pas­­ar eks­­por batik yang potens­­ial, wanita s­­emampai ini tanpa ragu menjawab Perancis­­ dan Jepang. Lho, ternyata bule s­­uka batik tulis­­ juga? “Kes­­empatan menjual produk Mataram Batik ke kons­­umen as­­ing mulai terbuka s­­aat ada s­­eorang buyer Perancis­­ datang ke s­­howroom Mataram Batik di kota Yogyakarta. Tidak tanggung­tanggung, bule Perancis­­ itu langs­­ung memes­­an 1000 helai batik tulis­­,” tutur Wiwin.

Menyinggung peran pemerintah dalam memajukan UKM, Wiwin berpendapat mas­­ih perlu ditingkatkan untuk fas­­ilitas­­­fas­­ilitas­­ kegiatan promos­­i. Dengan begitu para pengus­­aha UKM dapat terbantu untuk mengaks­­es­­ pas­­ar luar negeri. Wiwin memang yakin bahwa bila UKM ingin bis­­a menembus­­ pas­­ar luar negeri harus­­ aktif berpromos­­i.

Untuk mendukung us­­ahanya Wiwin pun mulai membangun webs­­ite Mataram rumah Batik pada tahun 2000. “Harapan s­­aya dengan webs­­ite ini nantinya s­­emakin banyak calon kons­­umen yang tertarik membeli, baik pembeli lokal maupun as­­ing,” katanya menutup pembicaraan dengan AKSES.g

Oleh: Noviyanti Nurmala

dengan Batik Tulis Walaupun corak warna batiknya yang berbeda dengan selera konsumen Jepang, seorang pengusaha batik Indonesia nekat memasarkan batiknya di negeri sakura itu. Siapa nyana kerja keras berbuah antusiasme pengunjung terhadap produknya dalam beberapa pameran di Jepang.

wiw

in f

itri

ana

Batik Mataram

Melanglang Buana

AKSES9.indd 17 6/19/08 10:32:24 PM

Page 18: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

18

siapmengapa

ORANGNYA kalem dan banyak senyum. Hobbynya “balap” Mercedes kuno. Tidak heran ketika ditempakan di perwakilan RI Jenewa pada kisaran tahun 1993, ia memilih Mercedes 190E vintage 2,6 liter. Sesuai adrenalinnnya saat itu, mobil sempat digeber hingga 220 km perjam dan mampu menempuh jarak 600 km dari Jenewa ke Monaco dalam waktu 5 jam saja. “Itu dulu, sekarang sudah sepuh,” ujar Arief Havas Oegroseno.

Indahnya naik Mercedes mulai dirasakan sejak ia kecil ketika sang ortu memiliki Mercedes 220 S tahun 1963. Hatinya sempat pilu manakala mobil itu harus dilego karena butuh uang alias BU. Sejak itu, lulusan Harvard University ini terus ternginang-ngiang empuknya menunggang Mercedes. Itulah sebabnya, saat ini Direktur Perjanjian Politik Keamanan dan Kewilayahan Deplu ini tetap setia memacu Mercedes dengan seri Sport 300 CE, dua pintu tahun 1984.

Pilihan Mercedes bukan untuk gagah-gagahan, tapi lebih pada kenyamanan. “Harganya jauh di bawah Avanza, lho mas,” celotehnya. Tidak hanya itu, harga suku cadangnya juga bisa lebih murah

dari Kijang Innova. Ada banyak pilihan, mulai buatan Jerman, Ceko, Polandia, Taiwan, Malaysia atau China. “Shock breaker saja cuma 750 ribu rupiah,” tuturnya fasih.

Meski dikenal sering membuat lawan negosiasi keder, pecinta olahraga badminton ini tetap kelihatan tidak angker. Sifat “macan”nya baru nongol manakala wilayah Indonesia akan diserobot musuh. “Salah satu cita-cita saya yang belum kesampaian adalah memiliki Mercedes Pagoda 300 SEL, Cabriolet, 2 pintu, tahun 1969,” ujarnya mengakhiri pembicaraan sambil menunjukkan foto Mercedes Pagoda di komputernya. Ck ck ck.

MuNGkiN pepatah kuno yang berbunyi, ”If you don’t use it, you will lose it” bisa menggambarkan keseriusan Benny Bahanadewa dalam asah otak alias belajar. “Untuk pengembangan diri, pada setiap tugas penempatan di luar negeri saya selalu menyempatkan untuk bersekolah” ungkap pria yang pernah menjalankan tugas di benua Amerika dan Eropa ini.

Bekerja sekaligus menimba ilmu bukanlah perkara mudah. Bisa-bisa urusan pekerjaan malah jadi amburadul. Tapi tidak demikian bagi lulusan S-2 Ekonomi Manajemen, Vrije Universiteit Brussel ini. Jabatannya sebagai Sekretaris Ditjen Amerika dan Eropa (Amerop) dengan segudang aktivitas tidak menghalangi tekadnya meneruskan ke jenjang S-3 Kajian Wilayah Eropa di Universitas Indonesia. ”Niat saya kuliah bukan untuk karir, tapi lebih ke arah intellectual exercise supaya nantinya tidak pikun”, ujarnya dengan mimik serius.

Tak puas ’makan bangku kuliah’, kegiatan belajarnya pun diteruskan di kantor. Disela-sela kesibukannya berkutat dibidang koordinasi substansi, perencanaan dan keuangan, pria yang hobi fotografi dan jalan-jalan ini melahap banyak literatur. ”Sekarang dengan agak terpaksa saya memang harus banyak membaca”, jelasnya sambil tertawa. Mungkin itu sebabnya pria kelahiran Yogyakarta ini selalu sediakan waktu untuk menjambangi perpustakaan kecil di lingkungan Sekretariat Amerop. ”Bukunya banyak sekali, lho. Mulai dari sejarah perang Eropa hingga Pasifik lengkap tersedia. Soalnya saya suka sekali membaca buku sejarah perang”, imbuhnya dengan semangat menutup pembicaraan. Benar-benar suri tauladan yang patut ditiru....

Havas Oegroseno & Mercedes Tuaoleh : M. Aji Surya

Oleh: Noviyanti Nurmala

Asah Otak Ala Benny Bahanadewa

AKSES/EDISI-9/2008

M. A

JI SU

RYA

IMAd

A SI

Mbo

lon

AKSES9.indd 18 6/19/08 10:32:58 PM

Page 19: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

19

PERHELATAN seputar goyang lidah, Umar Hadi bisa dibilang Suhu-nya. Hampir semua masakan dinikmatinya, tanpa reserve. Dari masakan tradisional Indonesia sampai manca negara disikat tanpa ampun. Baginya, semua masakan hanya ada dua istilah, enak atau enak sekali. “Bahkan masakan tradisionil, Kazahstan, berupa campuran daging kuda dan rempah-rempah lokal, juga mak nyus di lidah saya,” ujarnya serius.

Disebutkan, masakan akan menjadi enak bila memenuhi 3 syarat utama, yakni “locally produced, locally prepared and locally enjoyed,” tambah Direktur Diplomasi Publik Deplu ini mantap. Jadi, bila berada di Jogja makanlah gudeg, di Paris ada foigras serta di Rusia ada caviar. Jangan lupa kalau ke Bali menyantap nasi ayam Kadewatan dan di Stasiun Bandung melahap sate kambing Mang Hudori.

Masalah harga, bisa dibilang relatif. Tapi enaknya suatu masakan juga sangat tergantung pada kualitas bahan, kelihaian koki dan tempat menikmati hidangan. Apabila tiga aspek tersebut terpenuhi dengan baik, bisa dijamin lidah tidak capek bergoyang. “Saya sedia menempuh jarak jauh dan bersusah payah hanya untuk mengulang makanan enak di suatu tempat,” kata pria bertubuh subur ini.

Meskipun doyan makan tapi bukan berarti semuanya harus diembat. Harus dipilih yang menyehatkan dan tidak membawa penyakit. Untuk usia tertentu, kepiting dan cumi-cumi harus dikurangi. “Demi kesehatan, sesekali boleh saja. Asalkan tidak keseringan,” pesan pria yang mengaku bisa menghabiskan dua porsi bebek bengil ini sambil terkekeh-kekeh.

TUGAS sebagai Direktur Timur Tengah, Deplu, tentunya sangat menyita waktu Drs. Aidil Chandra Salim, M.Com. Mulai dari hubungan bilateral Indonesia dengan negara–negara di kawasan tersebut hingga keterlibatannya dalam penyelenggaraan konferensi Capacity Building for Palestine pada pertengahan Juli mendatang. “Indonesia sekarang mulai diperhitungkan oleh banyak negara untuk berperan pada proses perdamaian Timur Tengah,” ujarnya. Bulan lalu misalnya, pria kelahiran Roma ini nyaris beredar dimana-mana, alias di Jakarta hanya 10 hari saja. “Akhir bulan Mei ini saya juga akan terbang menjadi delegasi RI (Delri) pada pertemuan International Conference on Iraq di Stockholm, Swedia,” imbuhnya sangat serius.

Meskipun sangat sibuk dengan urusan pekerjaan, ternyata bapak tiga anak ini menyimpan resep rahasia menjaga keharmonisan keluarga. “Kalo pas di Jakarta, sesibuk apapun saya selalu menyempatkan waktu berkomunikasi dengan keluarga, terutama pada waktu sarapan,” ungkap pria lulusan S2 Ekonomi Internasional Wollongong University, New South Wales, Australia ini. Baginya teknologi komunikasi canggih seperti telepon ataupun email tetap tidak bisa menggantikan kehebatan tatap muka. “Dengan mengobrol langsung, saya bisa melihat secara jelas ekspresi anak-anak dan istri. Rasanya lebih puas daripada lewat telepon atau email,” ujarnya sambil terkekeh.

Figur kebapakannya semakin menonjol saat bercerita tentang rutinitasnya di pagi hari. Pria yang memiliki motto work hard, work smart dan working together in a team ini selalu berusaha mengantarkan anak-anaknya sekolah sebelum berangkat kerja. “Karena jam masuk sekolah 7.00 pagi, maka saya selalu berangkat pagi-pagi dari rumah. Keuntungannya selain bisa lebih lama bercengkerama dengan anak-anak, saya pun bisa mulai beraktifitas di kantor jam 7.30 pagi,” tuturnya sambil tersenyum menutup pembicaraan dengan AKSES.

Resep Harmonis Keluarga AidilOleh: Noviyanti Nurmala

oleh : M. Aji Surya

Wisata Kuliner Umar Hadi

AKSES/EDISI-9/2008

M. A

JI SU

RYA

GARN

IJANT

O B

. WAH

JUD

I

AKSES9.indd 19 6/19/08 10:33:26 PM

Page 20: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

SOROT

20

Bentangan lautan Atlantik yang biru cerah terlihat indah dari pantai Casablanca. Ditengah angin pantai yang menderu, serombongan wisatawan

asing tampak berjalan perlahan me­nyusuri pantai kota dagang terbesar di Maroko itu. Casablanca adalah salah satu daya tarik wisata di wilayah Afrika Utara. Bila memasuki pusat kota, beragam gedung putih ala Hispano­Mauresque dan Art Deco di zaman Perancis, mesjid dengan minaret tertinggi di dunia, dan menara jam di Old Medina berpadu dengan manis. Terletak di barat Maroko, Casablanca mempunyai populasi sekitar 4 juta jiwa. Maroko adalah salah satu negara di deretan kawasan Afrika Utara atau juga dikenal dengan Maghribi.

Kawasan Maghribi memiliki budaya dan penduduk yang berbeda dengan daerah lainnya di Afrika. Dalam bahasa Arab, Maghrib (al-Marib al-Arabi) memiliki arti “tempat matahari terbenam” (place

of sunset) atau “barat”. “Maghrib” adalah konsep yang dibuat oleh kaum Muslim yang berada di tengah­tengah peradaban

Islam klasik untuk menandakan perbeda­an Islam di jazirah Arab dengan Islam di Maghrib. Penguasaan kaum Muslim di akhir abad ke­7 SM, yang diikuti dengan proses Islamisasi dan Arabisasi di kawasan, telah membuat wilayah ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Timur Tengah, meskipun tetap memiliki kekhasannya tersendiri. Penga­laman kolonialisme Perancis pada abad ke­19 juga telah menambah keunikan yang dimiliki kawasan ini.

Menurut definisi PBB, yang termasuk dalam negara­negara Maghribi adalah Aljazair, Libya, Maroko, Mesir, Sahara Barat, Tunisia, Sudan dan kadangkala juga Mauritania, Ethiopia, dan Eritrea. Namun menurut definisi secara umum, Maghribi hanya mencakup tiga negara “inti” yang terletak di antara Pegunungan Atlas dan Laut Mediterania, yaitu Maroko, Ajazair dan Tunisia. Mayoritas penduduk Maghribi termasuk dalam ras kulit putih dan merupakan penutur bahasa Afro­Asia, yang sebagian besar juga beragama Islam dan menganggap dirinya sebagai orang Arab, terlepas dari warisan etnik dan bahasa mereka yang sudah bercampur baur. Populasi non­Arab yang terbesar di Maghribi adalah orang Berber, yang banyak mendiami Maroko dan Aljazair.

Di bidang ekonomi, secara umum negara­negara Maghribi memiliki produk atau sektor unggulannya masing­masing. Perekonomian Aljazair, dan juga Libya, selama ini berkembang melalui hasil penjualan gas dan minyak di kawasan gurun mereka, sementara ekspor utama Maroko adalah fosfat dan produk­produk pertanian. Tunisia mengekspor tekstil, fosfat, dan produk pertanian. Perbedaan struktural yang paling mencolok antara

tiga negara inti Maghribi adalah bahwa Aljazair me­rupakan negara pengekspor hidrokarbon utama di dunia, sementara Maroko dan Tunisia memiliki perekonomian yang lebih terdiversifikasi dan menyerap banyak tenaga kerja. Mesir sendiri meru­pakan salah satu negara Maghribi yang memiliki basis industri yang paling bervariasi, mengimpor teknologi untuk mengembangkan industri elektronik dan permesinan, dan mempertahankan reputasi tekstil kapas yang berkualitas tinggi. Sektor pariwisata juga menyumbangkan kontribusi besar dalam perkembangan ekonomi kawasan ini.

Oleh: Imada S. Simbolon

Matahari Terbit di MaghribiMinyak bumi dan hasil pertanian merupakan pemacu perekonomian negara-negara Maghribi. Letaknya yang strategis di antara jantung Afrika dan benua Eropa menjadikan wilayah ini sebagai pasar yang potensial untuk dimanfaatkan.

Casablanca saat fajar

ww

w.fl

ickr

.co

m

Kota Tunis

ww

w.ih

o-o

hi.o

rg

AKSES/EDISI-9/2008

AKSES9.indd 20 6/19/08 10:33:40 PM

Page 21: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

21

Mungkin karena kedekatan letak geo­grafis, hubungan perdagangan negara-negara Maghribi dengan Uni Ero­pa cukup erat. Partner dagang utama Maghribi adalah Perancis, Itali, Jerman dan Spanyo­l, disamping mitra dagang lainnya seperti Amerika Serikat, Inggris, China, Arab Saudi dan India. Persetujuan-persetujuan dagang yang ada dengan Uni Ero­pa dapat memberikan kesempatan bagi Maghribi untuk meniti basis-basis spesialisasi ekspo­rnya ke berbagai negara di dunia. Namun hingga kini, pemerintah masih mendo­minasi pereko­no­mian pada tingkatan yang berlainan dan perjanjian dagang eksternal masih restriktif, walau-pun sudah lebih menerapkan perda-gangan bebas dengan Uni Ero­pa.

KoNdISI PASArLambannya pro­ses pembukaan eko­-

no­mi negara Maghribi terhadap perda-gangan multilateral dan investasi adalah hambatan utama pertumbuhan eko­no­mi dan mengurangi tingkat penganggur-an yang tinggi di wilayah ini. Pasar negara-negara Maghribi relatif kecil. Padahal kesempatan untuk melakukan pembangunan terletak pada keterbukaan dan integrasi eko­no­mi. Lebih jauh lagi, pro­teksi perdagangan dalam kawas-an Maghribi hingga kini tetap tinggi, khususnya untuk pro­duk-pro­duk pertani-an. Ada dua jenis pro­teksi yang diterap-

kan di Maghribi. Pertama, mo­del Tunisia yang memiliki tingkat pro­teksi yang tinggi untuk pro­duk pertanian. Kedua, mo­del Maro­ko­ yang lebih mempro­teksi sekto­r manufakturnya. Tingkat tarif juga termasuk tinggi untuk sekto­r manufaktur dan industri bertekno­lo­gi tinggi. Pada intinya, kedua mo­del ini digerakkan o­leh kebutuhan-kebutuhan po­litis dan spesialisasi ekspo­r dari setiap pereko­-no­mian Maghribi untuk mempro­teksi sekto­r-sekto­r mereka yang paling sensitif.

Namun demikian, beberapa tahun be-

lakangan, negara-negara Maghribi telah membuat langkah-langkah penting untuk mencapai kemakmuran eko­no­mi. Ko­ndisi makro­eko­no­mi yang stabil, kemaju-an-kemajuan dalam refo­rmasi eko­no­mi, dan integrasi perdagangan yang berlangsung dengan Uni Ero­pa, telah meningkatkan jumlah investasi asing di kawasan, sehingga mampu menyumbang bagi peningkatan pen-dapatan perkapita. Sayangnya, perjanjian dagang intra-kawasan tersebut belum mak-simal, karena hingga kini hanya mampu me-nyumbang sekitar 2% dari nilai to­tal perdagangan tiap negara.

PErdAGANGAN INdoNESIA-MAGhrIbI

hubungan bilateral antara Indo­nesia dengan negara-negara Maghribi telah terjalin sejak lama. Negara-negara Maghribi kerap menjadikan Arab Islam se-bagai identitas bangsa, sedangkan Indo­-nesia adalah negara yang mayo­ritas pen-duduknya beragama Islam. Kesamaan latar belakang kultur ini nampaknya menjadi salah satu landasan dalam mem-

perkuat kerjasama. Indo­nesia dan Maghribi kerap kali saling mendukung di berbagai fo­ra in-ternasio­nal.

di bidang perdagangan, Indo­nesia telah memiliki hu-bungan kerjasama eko­no­mi yang baik dengan negara-negara Maghribi. Kawas-an Maghribi adalah pasar yang cukup po­tensial bagi ko­mo­diti ekspo­r Indo­nesia. Menurut data departemen Perdagangan rI, nilai per-dagangan Indo­nesia dengan lima negara-negara Maghribi

tersebut mencapai US$ 1,7 milyar pada tahun 2007.

bagi Indo­nesia, negara-negara Maghribi merupakan sebuah kawasan strategis yang po­tensial untuk mening-katkan ekspo­r ke Afrika sekaligus batu lo­ncatan ke Ero­pa. Namun jauhnya jarak masih menghambat baik para pengusaha Indo­nesia maupun Maghribi untuk men-jual pro­duknya diantara mereka. orien-tasi pengusaha Maghribi hingga kini lebih terfo­kus pada Ero­pa atau Amerika karena lebih dekat, sedangkan o­rientasi pengusaha Indo­nesia lebih ke Asia atau

Peluang di Maghribi

Perdagangan Indonesia dengan be­berapa negara Maghribi terus meningkat. Perdagangan Indonesia dan Maroko ditandai dengan surplus di pihak Indonesia. Jenis komoditi ekspor utama Indonesia ke Maroko terdiri dari kopi, karet alam, minyak nabati, barang­barang dari gelas, rempah­rempah, teh, dan lain­lain. Dengan Tunisia, nilai perdagangan terus melonjak. Departemen Perdagangan RI mencatat total ekspor­impor Tunisia­Indonesia di tahun 2007 mencapai US$ 51,5 juta. Produk utama ekspor Indonesia ke Tunisia antara lain adalah kopi, kayu manis, biji pala dan rempah­rempah lainnya, kerajinan tangan, produk elektronika, baterai kering, suku cadang, kendaraan bermotor, aneka produk plastik (mulai dari karung hingga peralatan rumah tangga), makanan dalam kaleng (ikan, buah­buahan, dll), rotan, tekstil, palm oil, coconut oil, alat­alat listrik dan elektronik, produk plastik dan houseware.

Sementara itu, Algeria yang dijuluki “gudang minyak Afrika Utara” juga memiliki prospek bagus bagi produk Indonesia. Beberapa komoditi Indonesia yang belum masuk ke Aljazair adalah produk­produk perikanan, makanan, obat­obatan, pakaian, produk otomotif, kosmetika, perhiasan, bahan bangunan, produk kayu dan plastik, sabun/deterjen, dan stationery. Nilai perdagangan Indonesia dengan Aljazair telah mencapai US$ 332 juta lebih. Sedangkan dengan Mesir nilai ekspor non migas Indonesia mencapai US$ 589,5 juta, dengan peningkatan sekitar 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Gudang minyak lainnya adalah Libya. Namun nilai ekspor Indonesia ke negara ini belumlah besar, dan terdapat defisit dipihak Indonesia karena impor minyak. Namun demikian pasar inipun berpotensi untuk dikembangkan.

Penghibur jalanan di Marrakech, Maroko

ww

w.G

OO

GLE.c

Om

AKSES/EDISI­9/2008

Ero­pa. Padahal pro­duk kerajinan dan furniture Indo­nesia di kawasan ini sangat dinantikan.

Pengusaha Indo­nesia harus jeli-jeli dalam memanfaatkan peluang bisnis yang besar di kawasan Maghribi. Latar belakang sejarah dan budaya sebagai sesama negara Muslim dan minat yang tinggi dari pengusaha Maghribi atas pro­duk-pro­duk Indo­ne-sia dapat menjadi salah satu pelicin dalam mengintensif-kan kerjasama UKM. bahkan beberapa negara Maghribi hanya membuka perwakilan di Indo­nesia saja untuk kawasan Asia Tenggara.g

Latar belakang sejarah dan budaya sebagai sesama negara Muslim dan minat yang tinggi dari pengusaha Maghribi atas produk-produk Indonesia dapat menjadi salah satu pelicin dalam mengintensifkan kerjasama UKM.

AKSES9.indd 21 6/19/08 10:33:56 PM

Page 22: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

pinggir laut Merah sebagai kota nelayan yang berusia 2500 tahun. Sampai saat ini di Balad, masih banyak dijumpai bangunan-bangunan antik dengan ciri-ciri khas yang tidak dijumpai di kota-kota lainnya. Kondisi dan bentuk bangunan di wilayah Balad ini, oleh pemerintah Saudi Arabia tetap dipertahankan seperti apa adanya.

Dinding bangunannya tidak tegak lurus, seperti kebanyakan bangunan modern. Kemungkinan orang yang mem-bangunnya tempo dulu tidak mengenal dan menggunakan bandul, sehingga bentuknya tidak beraturan. Ada yang miring ke kanan dan ada yang miring ke kiri. Kekhasan lainnya adalah jendela dan balkon yang terbuat dari kayu dan tertutup sekat berlobang selain sebagai ventilasi juga untuk melihat. Balkon ini seolah-olah menyatu dari lantai bawah sampai atas. Jalan antara rumah satu dengan lainnya juga sempit bahkan ada yang lebarnya seperti gang-gang di kampung.

Kini Balad berkembang menjadi pusat kota Jeddah dan sebagai pusat

perdagangan, baik untuk kebutuhan se-hari-hari rumah tangga maupun barang-barang lainnya. Banyak perusahaan besar berkantor pusat di Balad, demikian juga toko-toko yang menjual pakaian atau barang fashion dengan merk ternama dapat dijumpai. Silakan buktikan sendiri.g

* Konsul ekonomi KJRI Jeddah

22

JALAN-JALANFO

TO-F

OTO

DJO

KO A

GOEN

G RA

HARD

JO

Salah satu bangunan tua di Balad

Pemandangan di daerah Chorniche - Balad, Jeddah

AKSES/EDISI-9/2008

“Barang bagus barang murah, silakan mampir”. Demikian terdengar sapaan penjaga toko ketika melihat orang Indonesia yang berbelanja di daerah

pertokoan kota Al-Balad. Pak Mansyur, salah satu jemaah umrah dari Jakarta yang sering bolak-balik ke Tanah Suci, sambil bercanda mengatakan “rasanya nggak afdhol kalau nggak tawaf ke Balad”.

Karena banyak warga Indonesia yang senang berbelanja, maka ada beberapa pengusaha setempat asal Bangladesh yang pandai melihat peluang dan ke-sempatan untuk meraup rejeki dari kocek “wisatawan religi” Indonesia ini. Tengok saja di dekat Chorniche Commercial

Center yang juga jadi salah satu pusat keramaian di wilayah Balad. Ada Toko Ali Murah, Toko Kurma Gani Murah, Toko Karpet Noor Murah dan kios-kios lainnya yang memakai nama depannya Toko dan di belakangnya kata Murah. Untuk menarik pelanggan penjaga toko juga menawarkan kemudahan kepada calon pembeli dapat membayar dengan rupiah. Sehingga orang yang tadinya tidak ingin membeli, akhirnya merogoh sakunya.

Namun tidak banyak “wisatawan religi” Indonesia mengetahui latar belakang Balad yang merupakan cikal bakal berdirinya kota Jeddah. Al Balad kalau diterjemahkan artinya “kota”. Al Balad adalah kota tua di distrik Al Ammariyah, Jeddah yang di bangun di

oleh : Djoko Agoeng Rahardjo*

di Balad Indonesia

Warung

Bagi jamaah haji atau umrah Indonesia, nama Balad tidaklah asing. Tempat ini menjadi salah satu tujuan kunjungan wajib mereka yang ingin membeli oleh-oleh buat sanak saudara dan tetangga di tanah air.

AKSES9.indd 22 6/19/08 10:34:19 PM

Page 23: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

letih setelah bekerja di ladang-ladang daerah pegunungan. Klinik khmu ini sangat populer dan begitu menjamur di

pusat-pusat atraksi turis, khususnya di pinggiran Sungai Mekong.

Selain berjalan-jalan menyusuri sungai Mekong dan menikmati khmu, cobalah juga untuk mengitari kota Vientiane yang hampir seluruh bangunan tuanya – baik yang peninggalan Perancis maupun kuil-kuil Budha berusia ratusan tahun – terawat dengan apik. Di kala malam, nuansa tradisional dan keindahan di kota ini pun masih begitu terasa.

Keramaian pengunjung tidak hanya

23

Kuil That Luang di Laos

AKSES/EDISI-9/2008

DI Tepian Sungai Mekong, sudah menjadi ritual tahunan masyarakat Laos khususnya di ibu kota Vientiane untuk

menggelar serangkaian kegiatan festival. Salah satunya yang paling besar adalah Mekong River Festival di tiap bulan Oktober bersamaan dengan datangnya musim dingin di negeri seribu gajah ini. Festival yang berupa pertandingan balap perahu ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat Laos, yang mayoritas ber-agama Budha, kepada Sang Maha Pen-cipta karena telah memberikan mereka Sungai Mekong atau juga disebut dengan “Great River” atau “Khong, Mother of Waters”.

Sungai yang terbesar di Asia Tenggara ini memiliki panjang total 4200 km. Laos yang mendapatkan bagian terbesar dari keseluruhan Sungai Mekong sangat memandang penting sungai ini dan ter-ekspresikan dari gambar strip biru pada bendera nasional mereka. Sungai Mekong yang juga mengaliri China, Myanmar, Thailand, Kamboja dan Vietnam telah menjadi jantung kehidupan penduduk Laos, selain juga sumber transportasi dan komunikasi. Oleh karenanya, Mekong disebut dengan ‘Laut Laos’, walaupun negara ini land-locked.

Di samping festival di atas, di tiap bulan November juga diselenggarakan That Luang Fair di sekitar kuil That Luang di pinggiran Sungai Mekong. Yang paling menarik untuk ditonton adalah festival lampion lai heua fai (festival terang bulan) yang digelar di sekitar kuil Budha yang berumur 500 tahun ini. Selama festival berlangsung, rumah-rumah dan kuil-kuil disemarakkan dengan kerlap kerlip dari hiasan-hiasan lampion (atau khom fai). Pengunjung dapat menyaksikan lampion-lampion dihanyutkan ke sungai.

BeRLAYAR DI SuNGAIMau menjajal atraksi lainnya di Sungai

Mekong? Cobalah menyusuri sungai dengan kapal-kapal pesiar kayu yang khusus disediakan untuk para pelancong. Kapal ini melayani rute berlayar dari Huai Say (perbatasan Laos dan Thailand) melewati Luang Say di dekat kota kecil Pakbeng hingga ke kota kuno Luang Prabang.

Jika merasa penat setelah berlayar, maka tersedia sarana pijat tradisional khmu yang berguna untuk memulihkan kesegaran badan. Khmu adalah teknik pijat warisan dari suku Khmu – salah satu etnis terbesar di Laos – yang berdiam di daerah perbukitan sebelah utara. Cara memijatnya dipusatkan pada bagian punggung yang biasanya terasa

terpusat pada festival di sungai. Di sekitar area kuil That Luang diselenggarakan se-macam bazaar atau pasar malam selama tiga hari berturut-turut di bulan November. Para wisatawan sangat menyukai aneka cinderamata khas Laos yang dijual di pasar malam ini. Khom fai adalah yang paling diminati di antaranya. Pasar malam yang lebih meriah juga dapat ditemukan di kota Luang Prabang yang terletak di muara Sungai Mekong.

Sambil menyusuri sungai dan ber-belanja di pasar malam, pengunjung dapat berwisata kuliner di pinggir jalan sekitar kuil, khususnya di dekat gedung parlemen Laos. Berbagai makanan khas Laos dijajakan sedemikian rupa di talat laeng alias kedai petang hari. Mulai dari aneka ikan sungai (jeun pa atau ping pa), panggang ayam (ping kai), panggang hati, hingga krupuk kulit kerbau (nang nyam), dendeng kerbau, dan tumis sayuran (khua pak baw).

Jika melancong ke Laos, jangan me-lewatkan kesempatan untuk menyusuri Sungai Mekong. Masih banyak lagi ke-unikan dan keindahannya yang dapat di-temukan dan layak untuk dinikmati.g

oleh: Kuswandi

Menyusuri Sungai Mekong di LaosSebagai sungai terbesar yang membelah negara Laos, Sungai Mekong juga menjadi sumber inspirasi bagi kegiatan kebudayaan dan kerohanian yang unik.

ww

w.fl

ickr

.co

m

Festival Balap Perahu

AKSES9.indd 23 6/19/08 10:34:41 PM

Page 24: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

24

FOTO

-FO

TO d

OK.

Fli

cKr.

cOm

BURSA KERJA

Mendengar istilah pijat, sebagian dari kita mungkin masih teringat dengan kasus menggelikan, ”pad lock”, yang wajib dipakai para

gadis pemijat di daerah Batu, Jawa Timur, demi untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Pijat refleksi, adalah pijat kesehatan yang jauh dari konotasi negatif. Pijat refleksi bahkan lazim dilakukan di tempat-tempat terbuka di depan lalu lalang para pejalan kaki dan pengunjung mal.

Jika anda pernah singgah di kota Bangkok, atau melancong di berbagai tempat di Thailand, entah pantai Pattaya, pantai Phuket, di Chiang Mai, atau tempat lainnya, Anda akan mendapati banyak gerai-gerai pijat refleksi di

deretan pertokoan, atau pojok-pojok pusat belanja.

Turis seBAgAi TArgeTBisnis pijat refleksi di Thailand adalah

bisnis yang sangat menggiurkan. Betapa tidak, setiap bulan, seorang pemijat dapat memperoleh penghasilan minimal 2 juta rupiah (Bath 8000). Padahal rata-rata sebuah gerai pijat mempekerjakan 5 sampai 8 juru pijat. Dapat dibayangkan bila terdapat ribuan gerai pijat refleksi di negeri gajah Putih tersebut.

Mengapa bisnis pijat refleksi di Thailand sangat menjanjikan? Hal ini tidak terlepas dari keberadaan para turis yang berdatangan ke Thailand. Menurut Prapan, seorang pengamat pariwisata Thailand, hal ini tak lepas dari konsep pemerintah yang memberi prioritas tinggi untuk pariwisata. Pernah

konon, mantan PM Thaksin sinawatra, mengatakan, apabila setiap orang dari 15 juta wisatawan yang mengunjungi Thailand setiap tahun menyantap se-tengah kilogram beras, maka Thailand tidak perlu bersusah payah mencari pangsa ekspor beras, karena konsumsi wisatawan tersebut praktis menyerap 7,5 juta ton dari total 1 juta ton produksi beras

Thailand. Belum terhitung konsumsi buah-buahan, sayur, daging, ikan, dan be-lanja pakaian, perhiasan, alas kaki, dll.

Dengan pemikiran demikian itu,

Menikmati Pijat Refleksi di PattayaPijat refleksi tidak saja dianggap sebagai sarana kesehatan. Dengan strategi yang tepat, yaitu menjadikan turis sebagai targetnya, Thailand telah mampu mendorong bisnis ini untuk meraup banyak keuntungan.

AKSES/EDISI-9/2008

Pijat refleksi di Pattaya

Pijat Gajah di Thailand

AKSES9.indd 24 6/19/08 10:34:59 PM

Page 25: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

wajar saja bila pemerintah Thailand berupaya keras mengedepankan pari­wisata. Semua pihak didorong agar terjadi sinergi antara sektor­sektor yang berkepentingan terhadap pariwisata, di antaranya mall­mall, sistem trotoar, angkutan, pertamanan, hotel, dll.

Salah satu sisi Thailand boleh ber­bangga menjadi negeri sorganya pejalan kaki. Orang asing di Thailand sangat menikmati jalan kaki di seluruh pelosok negeri. Tidak hanya di jalan­jalan trotoar kota, orang asing sangat aman berjalan­jalan di pantai. Berjalan kaki memung­kinkan wisatawan menikmati obyek­obyek wisata seperti puluhan ribu kuil Budha, museum, mall, keraton, dll.

Dengan momentum yang tepat dan keberadaan yang mudah dijangkau, maka pijat refleksi kemudian ditawarkan kepada para turis tersebut sebagai tempat untuk berisitirahat sekaligus me­mulihkan kepenatan mereka setelah ber­jalan melihat berbagai objek turisme.

Bukan SemBarang pijaTpijat refleksi di Thailand, ternyata

25

Oleh: J. Subagia Made

Menikmati Pijat Refleksi di Pattaya

bukanlah sembarang pijat. pijat refleksi memakai teori yang cukup ilmiah. Seorang pemilik panti pijat di bilangan pattaya, Suthai Chulangorn, mengatakan bahwa orang cenderung kurang mem­perhatikan kesehatan kaki karena kaki, atau jari­jari kaki adalah ujung terjauh dari tubuh manusia. padahal, menurut Suthai, kelancaran peredaran darah ke seluruh tubuh sangat tergantung pada kelancaran per­edaran di jari­jari kaki yang memutar balik peredaran darah. pertanda ketidak­lancaran peredaran darah adalah apabila terasa sakit bila jari­jari kaki dipijit. Bagi orang yang belum pernah dipijit jari kakinya, akan terasa cukup sakit. namun jika dilakukan beberapa kali, maka rasa sakit itu akan hilang. Demikian juga pegal­pegal di bagian tubuh lainnya akan berkurang, sehingga tubuh terasa akan segar kembali.

Suasana Pantai Pattaya

AKSES/EDISI-9/2008

Bisnis panti pijat refleksi di Thailand terus berkembang dan berhasil menyerap ribu­an tenaga kerja setiap tahunnya. untuk dapat menjadi pemijat refleksi, rata­rata seseorang harus belajar dan praktek selama 2 bulan dengan bimbingan seorang ahli. Setelah lulus, siswa akan diberikan sertifikat dan siap untuk melakukan praktek.

Bagaimana Di inDOneSia?Dewasa ini, sudah banyak cukup

panti pijat refleksi di jakarta dan kota­kota besar lainnya di indonesia. namun, peluang bisnis pijat refleksi sebenarnya masih sangat terbuka. kemampuan tenaga kerja di indonesia untuk terjun di bidang usaha pijat refleksi juga cukup baik. Dengan tarif yang lebih merakyat, pijat refleksi merupakan peluang bisnis yang cukup menguntungkan.g

“”

Untuk dapat menjadi pemijat refleksi, rata-rata seseorang harus belajar dan praktek selama 2 bulan dengan bimbingan seorang ahli.

AKSES9.indd 25 6/19/08 10:35:18 PM

Page 26: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

Negeri Gajah Putih

26 AKSES/EDISI-8/2008

KIAT-KIAT

Pepatah diatas telah sering kali terdengar. Memang, setiap tempat baru pastilah memiliki ciri yang berbeda dengan budaya Indonesia.

Untuk itu, ada baiknya bila seseorang bisa cepat beradaptasi dan memahami budaya setempat sehingga kita tidak salah langkah dalam bertindak. Dalam bisnis, sikap ini tepat karena akan melapangkan jalan pertemanan dan itu berarti jejaring dan peluang berbisnis.

Tulisan ini akan sedikit mengulas etika berbisnis yang lazim berlaku di Thailand. Mengapa Thailand? Thailand adalah salah satu negara tetangga kita, yang meskipun kecil namun tetap bukan negara yang bisa dipandang sebelah mata. Survei Japan External Trade Organization (JETRO) tahun 2006 menyatakan bahwa Thailand merupakan

lokasi yang optimal bagi pengembangan production base maupun sales base dalam waktu 5-10 tahun mendatang.

Bagi masyarakat Indonesia, Thailand lebih dikenal sebagai tempat wisata. Bangkok, Chiang Mai, Chiang Rai, pantai Phuket dan Pattaya, adalah lokasi-lokasi eksotis yang senantiasa menarik hati wisatawan. Thailand adalah juga salah satu pilihan surga untuk berbelanja dengan barang-barangnya yang variatif dan relatif murah.

Namun, tentunya bukan saatnya lagi hanya menjadikan Thailand sebagai tujuan wisata dan belanja. Sebab se-karanglah waktunya mencari peluang bisnis dan investasi di negeri Hajah Putih ini. Untuk itu, berikut adalah beberapa hal sederhana yang dapat diperhatikan untuk mengoptimalkan upaya bisnis di Thailand.

MENgERTI BUDaya SETEMPaTPebisnis Thailand lebih menyukai

berbisnis dengan orang yang mereka hormati. artinya, membangun hubungan bisnis memerlukan proses berkelanjutan, yang tidak bisa berhenti pada pertemuan pertama. Selain itu, pemberian suvenir biasanya tidak dilakukan pada pertemuan pertama. Tetapi, pada pertemuan kedua, boleh saja bila kita ingin memberi suvenir, terutama barang-barang khas dari tempat kita berasal. Dalam membungkus barang pemberian hindari warna hijau, hitam dan biru karena warna ini berasosiasi dengan kesedihan. Pembungkus warna merah cocok sekali diberikan untuk orang Chinese Thai.

Peringkat bagi masyarakat Thailand memiliki arti yang penting. Penghormatan mereka pada orang-orang yang lebih tua membuat tata urutan atau hierarki sangatlah layak untuk diperhatikan.

Sulit bagi orang Thailand untuk berkata tidak. Oleh karenanya, kita harus memper-hatikan bahasa non verbal mereka untuk menghindari kesalahpahaman penafsir-an. gerak tubuh dan ekspresi lainnya juga penting mengingat acapkali bahasa non verbal ini lebih bermakna ketimbang bahasa verbal. Perlu juga dipahami bahwa senyum bagi orang Thailand bisa mengandung beragam arti mulai dari yang paling positif sampai yang negatif.

Perihal nama, masyarakat Thailand biasanya menggunakan artikel Khun saat memanggil lawan bicara. artikel Khun ini digunakan di depan nama orang tersebut (baik pria maupun wanita). Penggunaan Khun adalah cara yang dianggap sopan untuk menyapa, khususnya dalam suasana formal. Contohnya Mr. Thomas, maka ia akan disapa dengan sebutan Khun Thomas.

Dalam membuka percakapan, orang Thailand, secara tradisional, tidak biasa berjabat tangan. Mereka

diLain padang lain ilalangLain tempat berdagang lain pula kebiasaan

oleh: Theodora Elfani P.

26 AKSES/EDISI-9/2008

foto

-fo

to w

ww

.Go

oGL

E.Co

M

Kota Bangkok

Trik Jalin Bisnis

AKSES9.indd 26 6/19/08 10:35:42 PM

Page 27: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

27AKSES/EDISI-9/2008

cenderung untuk mengatupkan telapak tangan seperti pada posisi berdoa dan mengangkatnya sampai ke depan muka, sambil menundukkan kepala. Ini disebut wai, dan diyakini sebagai cara yang lebih sopan untuk memberi salam sekaligus penghormatan. Wai biasanya dilakukan oleh mereka yang lebih muda, baik dari segi usia maupun posisi, kepada mereka yang lebih tua atau pun sangat dihormati. Sebaliknya, mereka bisa mem­balas dengan menganggukkan kepala. Orang Thai menggunakan wai untuk mengatakan halo, terima kasih dan se­lamat tinggal.

Setelah memberi salam dan atau berjabat tangan, maka saatnya untuk memberikan kartu nama. Dalam hal ini, sebaiknya kartu nama diberikan kepada orang yang lebih senior terlebih dahulu. Cara memberikan kartu nama adalah dengan tangan kanan serta dengan arah tulisan yang menghadap si penerima. Mungkin sama dengan kebiasaan di beberapa negara Asia lainnya, adalah sopan bila saat menerima kartu nama, kita tidak langsung memasukkannya ke dalam dompet atau tas melainkan dibaca atau dilihat selama beberapa saat untuk kemudian sedikit memberikan komentar. Ini akan memberikan kesan personal dan penghargaan terhadap lawan bicara.

MengerTI peluAng pASAr Thailand adalah negara pengekspor

beras terbesar serta pengimpor udang terbesar. Jenis­jenis produk pertanian lainnya antara lain kelapa, jagung, karet, kedelai dan tapioka. pada tahun 2006, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan hanya menyumbang 10% terhadap produk Domestik Bruto (pDB) namun menyerap 39% tenaga kerja. Hal ini terbalik dengan sektor industri di mana menyumbang 44.9% terhadap gDp namun hanya menyerap 23% tenaga kerja. Thailand juga merupakan pusat dari industri manufaktur otomotif untuk pasar ASeAn. ekspansi dari industri ini memberikan banyak keuntungan bagi industri baja domestik mereka.

Selain itu, industri pariwisata juga memberikan kontribusi yang besar bagi ekonomi Thailand (6% dari gDp). Sumber pendapatan berasal antara lain dari pertukaran valuta asing serta ber­kembangnya industri kerajinan tangan karena hasil­hasilnya merupakan suvenir yang siap jual untuk para wisatawan.

Industri yang tengah berkembang di Thailand saat ini adalah tekstil dan

garmen, pemrosesan hasil pertanian, sayuran, rokok, semen, manufaktur ringan seperti perhiasan, barang­barang elektronik dan komponen­nya, komputer dan suku cadangnya, furnitur, plastik. Thailand juga terkenal sebagai salah satu produsen terbesar beras, wolfram, dan kaleng di dunia.

Hal lain yang layak diperhatikan adalah perihal jam kerja dan hari libur. Hari kerja di Thailand adalah Senin sampai Jumat, dengan beberapa kantor yang buka setengah hari pada hari Sabtu. Meskipun begitu, tidak lazim bagi orang Thailand untuk melakukan business meeting pada hari Sabtu. Juga, ada beberapa hari yang sebaiknya dihindari bila ingin melakukan business visit / meeting ke Thailand, seperti misalnya awal bulan April, antara lain tanggal 6 April yang merupakan Chakri Days serta 13­15 April yang merupakan Tahun Baru Thai (Songkran). Selain itu, minggu pertama Mei juga sebaiknya dihindari karena pada tanggal 1 dan 5 Mei adalah hari libur bagi masyarakat Thailand.

Sebagai informasi tambahan, ada beberapa tempat berbelanja sekaligus mungkin juga peluang yang patut untuk dicermati, antara lain Chatuchak (atau Jatujak) weekend market yang merupakan pasar terbesar di Thailand, yang terletak di Bangkok, dan mungkin saja terbesar di dunia. Dalam pasar ini

terdiri dari 15.000 kios. Diperkirakan di pasar ini terdapat 200.000­300.000 pengunjung setiap harinya. Sesuai

dengan namanya weekend market, maka sebagian besar kios hanya buka pada Sabtu dan Minggu. pasar ini menjual berbagai macam barang termasuk pakaian, alat rumah tangga, barang kerajinan khas, barang­barang koleksi, makanan sampai pada binatang. Selain pasar Chatuchak ini terdapat banyak lagi

pasar yang potensial di Bangkok antara lain Suan lum night Bazaar, pratunam Market dan patpong night Market yang merupakan daerah tujuan turis, dan lain sebagainya.

Mencari peluang bisnis di Thailand memang mudah­mudah sulit. Tetapi, yakinlah bahwa semua akan terasa lebih mudah bila kita mampu memahami budaya dan kebutuhan mereka. Keserius­an dalam upaya memahami budaya dan peluang pasar ini hendaknya ditindak­lanjuti dalam bentuk­bentuk kerja­sama riil. Keuletan dalam bekerja dan faktor kedekatan (baik dari segi lokasi maupun budaya sebagai sesama orang Asia) adalah faktor­faktor kunci yang dapat dimaksimalkan untuk menggapai sukses di tanah negeri gajah putih, Thailand. Siapa tahu Anda dapat me­masok maupun menjual produk­produk kita untuk dipasarkan di Thailand. Semoga sukses.g

Pasar Terapung di Bangkok

Pemahaman atas peluang pasar dan budaya setempat adalah kunci sukses berbisnis di Thailand

“”

AKSES9.indd 27 6/19/08 10:36:04 PM

Page 28: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

28 AKSES/EDISI-9/2008

HUKUMnu

rad

i no

eri

Kisah seorang insinyur bernama Juwono Saroso, bertempat tinggal di daerah Rungkut, Surabaya, yang dimuat oleh Tabloid Nyata edisi III

November 2006 lalu, menyelipkan kekaguman para pembaca terhadap usaha keras dan kedermawanannya. Berbekal gaji dan pengalaman dari tempat kerja sebelumnya, Juwono membuka usaha sendiri membuat produk-produk shampoo, kosmetik, lulur, sabun, lilin aroma terapi dan semir rambut. Tidak hanya sibuk menjalankan usahanya, pendiri CV Tristar Chemical ini juga tekun mengembangkan sekitar 70 jenis produk makanan dan mesin. Rakitan mesin-mesin Juwono merupakan kreatifitas dan ide-ide yang diperoleh dari pelatihan yang diikutinya baik di dalam maupun luar negeri. Namun yang menarik adalah pada penggalan akhir cerita Tabloid tersebut, Juwono tidak mengajukan hak-

hak cipta atas semua hasil karya dan ide-ide kreatifnya, ”karena tujuan saya murni untuk kepuasan diri dan membantu orang lain,” aku Juwono.

Kisah Insinyur Juwono mungkin mewakili para penemu dan pengusaha lainnya di bumi pertiwi ini, yang memiliki motivasi mulia dan berprasangka baik terhadap pesaingnya. Tetapi di balik itu semua, realitanya adalah bahwa para penemu tersebut terkesan ’melupakan’ potensi kerugian yang dapat dialami akibat ketiadaan perlindungan terhadap Hak-Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas produk yang telah mereka temukan. Apakah kekhawatiran tersebut berlebihan? Mari amati beberapa perkembangan akhir-akhir ini.

Di awal tahun 2008, sebagian masyarakat Aceh dikejutkan dengan berita bahwa para pengusaha Belanda telah mendaftarkan merek ‘Kopi Gayo’ menjadi merek dagang di negaranya.

Kabarnya pula, ’Kopi Toraja’ sudah didaftarkan sebagai merek dagang oleh pengusaha di Jepang. Hal ini berarti, meskipun kata ’Kopi Gayo’ dan ’Kopi Toraja’ adalah hak eksklusif dari masyarakat Gayo dan Tana Toraja, yang secara geografis mendiami kedua wilayah tersebut, namun para eksportir kopi Indonesia tidak boleh mengekspor komoditas kopi dengan menggunakan kedua merek itu. Ibarat pepatah, ’sapi punya susu, lembu punya nama’, kini para petani, pengusaha dan masyarakat Aceh Tengah dan Makassar harus berkecil hati dengan kebijakan yang ditempuh oleh para pengusaha luar negeri tersebut. Sebagai pihak pertama yang mendaftarkan merek dagang dimaksud, pengusaha asal Belanda dan Jepang secara hukum berhak menggunakan nama Kopi Gayo dan Kopi Toraja.

Cerita sama juga berulang pada batik dan tempe, yang telah dipatenkan oleh pengusaha Malaysia, Jepang dan Amerika Serikat. Lambat laun, kisah serupa bisa jadi terulang pada hasil-hasil penemuan atau pada produk-produk khas Indonesia lainnya seperti busana (kebaya, songket dan lain-lain), lagu-lagu dan makanan daerah yang setiap hari menjadi menu tradisional.

Siapa yang tidak kenal ‘tempe’ misalnya. Makanan ini telah lama akrab di lidah masyarakat Indonesia. Walaupun saat ini, tempe dapat dijual dengan bebas dan mudah oleh pedagang kaki lima, namun, entah kapan tapi pasti - satu, lima atau sepuluh tahun lagi, jika tidak diantisipasi, kemungkinan besar produk ini menjadi langka dan sulit dijumpai dalam ’bakul’ dan meja para pedagang kaki lima. Lho, kok bisa? Tentu saja, karena alasan telah dipatenkan oleh orang lain, para pedagang dan produsen Indonesia tidak dapat menjual produk tersebut, kecuali setelah memperoleh ijin dari pemegang paten dan merek dagangnya. Dengan alasan yang sama pula, para eksportir Indonesia akan sulit memasok tempe dengan merek Indonesia ke supermarket-supermarket di dalam dan luar negeri. Konsekuensi lainnya, para pembeli harus merogoh ’kocek’ lebih dalam untuk membeli produk lokal yang ’diimpor’ tersebut.

PeRLINDANGAN HKIContoh-contoh sederhana di atas

menggambarkan pentingnya melindungi kelangsungan bisnis dengan mendaftar-kan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Chandra Darusman dari WIPO (World Intellectual Property Organization /

Selain memberikan perlindungan hukum, Hak-hak Kekayaan Intelektual adalah bagian dari strategi marketing untuk memenangkan persaingan pasar. Namun karena pertimbangan biaya dan anggapan tentang proses yang rumit, banyak pengusaha melupakannya.

oleh: Ahmad Syofian

Tetap Bernapas dengan Hak Paten

AKSES9.indd 28 6/19/08 10:36:20 PM

Page 29: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

29AKSES/EDISI-9/2008

sebuah lembaga dunia yang menangani upaya peningkatan perlindungan ter­hadap Hak­hak Kekayaan Intelektual) menyampaikan, ”Tanpa HKI, sebuah produk hasil temuan ataupun suatu merek dagang, ibarat padi tidak berpagar di tengah rimba raya tak bertuan. Siapa saja yang merasa tertarik dengan mudah dapat mengambil dan mencurinya”. Chandra mengingatkan, sebuah produk dapat saja ’dibajak’ dan dipergunakan oleh orang lain, yang kemudian lebih dahulu mematenkannya. Setelah terdaftar, pe­megang hak paten dapat secara leluasa mengeksploitasi segala keuntungan ter­kait dengan hak menggunakan produk tersebut. Ironisnya, ’pembajak’ yang telah memiliki hak paten ini secara hukum dapat melarang pe­nemu / pemilik aslinya untuk menggunakan atau menjual barang ter­sebut dengan nama dan desain yang sama.

Di Indonesia, ke­seriusan Pemerintah dalam melindungi HKI dapat dilihat pada banyaknya Undang­undang yang dikeluar­kan secara khusus untuk masing­masing jenis HKI. Perangkat hukum tersebut antara lain; UU No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, UU No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta, UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek, UU No. 14 tahun 2001 tentang Hak Paten dan lain­lain. Secara umum, UU dimaksud mengenal 2 (dua) jenis Hak­Hak Kekayaan Intelektual; Hak Cipta (Copy Right / Author Right) dan Industrial Property.

Seperti yang dijelaskan oleh Andy Noorsamman Sommeng, Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual – De­partemen Hukum dan HAM (Dirjen. HKI – Depkumham), “Perlindungan hukum terhadap HKI khususnya Industrial Property (seperti; paten, merek, rahasia dagang, desain industri dan desain tata letak sirkuit terpadu), timbul melalui pendaftaran ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Departemen Hukum dan HAM (Ditjen HKI, Depkumham)”. Sedangkan, “Karya­karya baru yang tergolong hak cipta (seperti; artistic works, karya tulis, dan performing works) akan langsung dilindungi oleh hukum pada saat disampaikan atau diumumkan kepada masyarakat tanpa harus di­daftarkan terlebih dahulu,” tuturnya.

Dalam hal ini, pendaftaran hanya sebuah pilihan dan tidak merupakan kewajiban.

DATABASE MERKPara pengusaha kecil sepertinya

belum terbiasa dengan HKI. Hal tersebut turut diakui oleh Djimanto, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bahwa pembuatan merek dinilai masih memberatkan para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). ”Biaya pendaftaran masih terlalu mahal dan data-base merek juga belum memadai” ungkapnya. Dijelaskan, untuk mendapatkan merek produk, sebelumnya pengusaha harus mengajukan merek yang akan digunakan kepada Direktorat Merek Ditjen HKI Depkumham.

Djumanto juga menyayangkan tidak adanya database merek yang bisa diakses dengan mudah melalui internet. Padahal, database itu dapat menghindarkan pemohon mengajukan merek yang telah dipatenkan. ”Kalau saya mengajukan merek, saya pilih 10 nama, saya mesti bayar dulu setiap nama Rp 100 ribu, jadi totalnya Rp 1 juta. Kalau nanti namanya sudah dipakai orang, kita tidak bisa pakai dan uangnya hilang. Untuk kami (pengusaha) yang besar tidak apa­apa, tapi untuk pengusaha kecil bagaimana?” jelasnya. Karena itu, Djimanto meminta pemerintah untuk menyediakan data-base paten merek yang mudah diakses, sehingga pemohon bisa memastikan apakah merek yang diajukan telah terdaftar oleh pihak lain atau belum.

Andy Noorsamman sependapat dan mengakui perlunya data-base guna mempermudah proses pengajuan merek baru dan untuk itu, pihaknya sedang dan akan terus memperbaiki sistem data-base ini. Selain itu, Andy juga menekankan bahwa tidak hanya memberikan perlindungan hukum, merek yang telah terdaftar akan melekat pada produk itu dan dapat menjadi alat yang membedakannya dengan produk lain. Merek dagang/jasa akan menanamkan kesan kepada konsumen tentang kua­litas suatu produk, sedangkan desain industrinya akan menarik konsumen untuk membelinya. Merek dagang/jasa tidak lagi hanya dilihat sebagai pembeda antara produk yang satu

dengan lainnya. Tapi, sudah menjadi bagian dari strategi marketing untuk memenangkan per­saingan pasar.

Andy Noorsamman juga menghimbau para pelaku usaha kecil dan Menengah (UKM) untuk segera mendaftarkan HKI produk­produk mereka, karena pendaftaran HKI sudah bisa dilakukan melalui Kanwil Depkumham di daerah, tidak harus ke Jakarta. Tapi, tegasnya, proses pemeriksaan terhadap merek dagang/jasa, desain industri, paten dan rahasia dagang tetap dilakukan di

Jakarta. Kebijakan itu ditempuh, katanya, untuk meringankan beban pengusaha, terutama usaha kecil dan menengah yang tinggal di daerah. Bahkan dengan kemajuan dunia informasi dan teknologi saat ini, info tentang pendaftaran HKI dapat diakses secara online pada website

Ditjen. HKI (http://www.dgip.go.id). Ter­kait pendaftaran Dirjen HKI juga mengingatkan, ‘hukum HKI’ di Indonesia menganut sistem first to file. Artinya, siapa yang lebih dahulu mendaftarkan merek dagang, desain industri atau paten, maka dialah yang memiliki hak eksklusif untuk mengeksploitasinya.g

(Dari berbagai sumber)

foto

-fo

to w

ww

.Go

oGL

E.co

m

Tanpa HKI, sebuah produk hasil temuan ataupun suatu merk dagang, ibarat padi tidak berpagar di tengah hutan rimba raya tak bertuan

“”

AKSES9.indd 29 6/19/08 10:36:49 PM

Page 30: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

30 AKSES/EDISI-9/2008

khar

iri m

a’m

unINFO PASAR

DI Tengah hiruk pikuk pa­meran Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) di Balai Sidang Jakarta awal Juni 2008 lalu,

sebuah kamar di pojok lantai bawah gedung itu terlihat ramai. Ruangan itu ternyata penuh sesak oleh pengusaha, akademisi, pejabat pemerintah dan pe­merhati masalah sosial yang terlihat antusias menatap ke arah panggung di ujung ruangan. Panitia harus menambah puluhan kursi untuk menampung pengunjung yang terus berdatangan. Sebuah spanduk besar bertuliskan “Dialog dengan para Duta Besar” ter­pampang di atas panggung.

Pagi itu, delapan orang Duta Besar RI untuk sejumlah negara berbagi pengalam­an mengenai peluang di negara akreditasi masing­masing. Kedelapan Duta Besar itu adalah Jusuf Anwar (Jepang), Djoko Hardono (Kanada), M Wahid Supriyadi (UAE), Bali Moniaga (Brasil), Sjahril Sabaruddin (Uzbekistan), Andi M Ghalib (India), A.M. Fachir (Mesir), Makmur

Widodo (Jerman) dan Foster Gultom (KUAI KBRI Seoul). Acara ini merupakan rangkaian kegiatan seminar, lokakarya dan dialog dalam rangka PPBI 2008.

“Warisan budaya sebagai inspirasi kebangkitan ekonomi kreatif” merupakan tema dari PPBI 2008. Istilah ekonomi kreatif atau industri kreatif memang sering disebut­sebut belakangan ini. Indo­nesia bahkan telah memiliki cetak biru pengembangan ekonomi kreatif yang segera akan dilaksanakan. Pereko­nomian yang mengandalkan kreatifi­tas individu ini meru­pakan salah satu teroboson dalam menjawab tantangan krisis ekonomi yang berke­panjangan. Pilar ekonomi kreatif antara lain adalah arsitektur, barang seni, kerajinan tangan, desain, fashion, fi­lm, musik, radio dan pertelevisian serta industri berbasis budaya.

Nah, dalam kerangka mencari pasar bagi produk industri kreatif Indonesia di

luar negeri, masing­masing Duta Besar memaparkan peluang­peluang yang dapat direbut oleh dunia usaha Indonesia. cerita­cerita tersebut tersembul sejumlah peluang bagi ekonomi kreatif Indonesia.

JepangDi Jepang, produk budaya Indonesia

seperti batik dan perhiasan telah dikenal luas. Seni budaya Indonesia pun digemari, bahkan terdapat sejumlah kelompok seni musik dan tarian Indonesia yang dibentuk dan dimainkan oleh orang Jepang. “Tidaklah mengherankan bila ekspor produk budaya Indonesia ke Jepang seperti produk kerajinan dan per­hiasan mengalami kenaikan pesat setiap tahunnya. Tahun 2007 ekspor produk kerajinan Indonesia mencapai US$ 10,82 juta naik 28,4% dibandingkan tahun sebelumnya”, ujar Duta Besar RI Tokyo Jusuf Anwar.

Peningkatan ekspor produk perhiasan Indonesia ke Jepang merupakan cerminan dari minat konsumen yang meningkat terhadap keunikan produk budaya In­donesia. “Produk perhiasan Indonesia seperti milik Yayasan Mutumanikam Nusantara yang dipamerkan secara ber­kala di Jepang selalu mendapat sambut­an positif oleh pasar setempat”, ungkap Jusuf Anwar. Pak Dubes Jusuf berjanji untuk membantu dunia usaha Indonesia memasuki pasar Jepang. Produk industri kreatif lainnya yang mendapat perhatian besar dari penghuni negeri matahari terbit ini adalah produk kerajinan kulit, produk budaya dengan inovasi baru menggunakan bahan ikan pari, akar­akaran dan produk eceng gondok. Ekspor non migas Indonesia ke Jepang mencapai US$ 13,1 milyar pada tahun 2007 naik 7,3 % dibandingkan tahun sebelumnya.

Beberapa bulan lalu, dalam rangka promosi Indonesia di Jepang, pernah dilakukan penjualan produk budaya Indonesia melalui televisi (Jupiter Shop channel) secara langsung. Hanya dalam waktu sekitar empat menit sebanyak 300 item produk kerajinan dan perhiasan Indonesia ludes terjual!

Korea SelatanKalau di Jepang banyak orang yang

tidak asing lagi dengan seni budaya In­donesia, maka di Korea Selatan sejumlah masakan Indonesia mulai disukai oleh lidah masyarakat negeri ginseng itu. “Dalam beberapa acara promosi Indonesia, produk makanan terutama

Produk industri kreatif dan produk budaya Indonesia telah dikenal di pasar internasional. Upaya promosi perlu ditingkatkan agar potensi dapat termanfaatkan secara optimal. Para Dubes pun berjanji untuk membantu.

Janji-janji

Pak Dubesoleh: Nuradi Noeri

Dialog dengan para Dubes saat PPBI 2008

Produk budaya Indonesia cukup dikenal oleh pasar dunia

“”

AKSES9.indd 30 6/19/08 10:37:34 PM

Page 31: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

membanjiri negeri Firaun itu. “Bila kita melihat produk kayu seperti mebel ataupun tripleks di Mesir maka hampir bisa dipastikan berasal dari Indonesia”, ungkap A.M. Fachir, Duta Besar RI Cairo. Pendapat Pak Dubes Fachir sangat beralasan mengingat pangsa pasar produk kayu Indonesia di Mesir mencapai

40%! “Pasar Mesir cukup potensial untuk produk budaya Indonesia dan KBRI Cairo siap membantu dunia usaha Indonesia

untuk berbisnis di Mesir”, janji Fachir.

Produk industri kreatif Indonesia lainnya yang telah merambah pasar negeri pirmaid ini antara lain kerajin­an tangan, produk perak dan produk

kulit. Produk dengan mudah ditemukan

di pusat­pusat per­tokoan terutama di

kawasan wisata.

Perserikatan emirat arabMasih di kawasan gurun pasir,

pasar Perserikatan Emirat Arab (PEA) menyimpan potensi besar bagi produk Indonesia. “ Disamping permintaan pasar lokal yang besar, Indonesia harus dapat memanfaatkan posisi Perserikatan Emirat Arab (PEA) sebagai hub perdagangan di kawasan Timur Tengah”, ujar M. Wahid Supriyadi, Duta Besar RI Abu Dhabi. Produk Indonesia yang sudah masuk ke pasar PEA antara lain tekstil dan produk

tekstil, elektronik, plywood, kertas, ban mobil, alas kaki dan kakao. Sebagian besar dikonsumsi oleh pasar lokal dan sedikit sekali yang di re­ekspor ke negara lain.

Sebagai salah satu produsen minyak bumi, meroketnya harga minyak seka­rang ini menyebabkan PEA kebanjiran likuiditas. Minat investasi pun meningkat termasuk untuk ditanamkan di Indonesia. Sejumlah investasi PEA sudah masuk termasuk pembangunan kawasan wisata di Lombok. “Keinginan investor PEA untuk menanamkan modal di Indonesia harus dilayani dengan sungguh­sungguh, kalau tidak uang itu akan beralih ke negara lain”, ujar Wahid berapi­api.

brasilDari daratan benua Amerika, Duta

Besar RI Brasil Bali Moniaga mengatakan bahwa kuliner Indonesia cukup diminati di negeri Pele itu. “Masyarakat Brasil sangat konsumtif dan gemar mengoleksi produk­produk asing terutama untuk dekorasi”, ujar Bali Moniaga. Produk budaya Indonesia adalah diantara produk kerajinan yang disukai pasar Brasil. Produk industri kreatif Indonesia lainnya yang disukai konsumen Brasil adalah perhiasan, asesoris wanita serta barang kerajinan dekoratif yang memberi kesan eksotis dari Timur. Produk mebel, ukiran Jepara, kursi rotan serta produk herbal, kecantikan dan kesehatan juga diminati pasar setempat.

Jerman dan kanadaSedangkan dari dunia “Barat”, Duta

Besar RI untuk Kanada dan Jerman mengungkapkan bahwa produk budaya Indonesia telah dikenal luas oleh pasar kedua negara itu. “Semua produk yang masuk ke Jerman harus berkualitas tinggi”, ujar Makmur Widodo, Duta Besar RI Berlin. Produk budaya Indonesia yang diminati antara lain produk tekstil dan furniture. Sedangkan untuk pasar Kanada, konsumen menyukai produk kerajinan, dekorasi, perhiasan, produk kosmetik, produk kulit dan tekstil serta makanan olahan.

Semua Duta Besar itu meminta dunia usaha Indonesia untuk tidak ragu mengontak mereka bila membutuhkan bantuan untuk berpromosi atau meng­adakan transaksi dagang di negera akre­ditasi mereka. “Selain mengikuti ber­bagai ajang pameran, promosi juga dapat dilakukan melalui website”, ujar Djoko Hardono, Duta Besar RI Ottawa. Baik Pak Dubes! Janji­janji Pak Dubes adalah piutang UKM Indonesia.g

31AKSES/EDISI-9/2008

sate sangat disukai pengunjung”, ujar Foster Gultom, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Seoul. Konsumen Korea juga menunjukkan minat yang besar pada produk industri kreatif Indonesia lainnya seperti kerajinan tangan, perhiasan dan mebel. Produk herbal Indonesia juga mempunyai peminat besar seperti buah merah dan produk air embun.

Kegiatan promosi KBRI Seoul dilaku­kan dalam berbagai bentuk, mulai dari olah raga yaitu jalan sehat Indonesia Run 2007, festival film, perlombaan kuliner sampai lomba pidato bahasa Indonesia untuk orang Korea. Selain itu banyak sekali kegiatan pameran yang dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan produk Indonesia. “Dengan GDP per­kapita sebesar US$ 20.000 dan jumlah penduduk sekitar 48 juta jiwa, Korea Selatan adalah pasar yang potensial untuk produk budaya Indonesia”, ungkap Foster Gultom. Menurut data Departemen Perdagangan RI, ekspor non migas Indonesia ke negeri kimchi ini mencapai US$ 3,4 milyar pada tahun 2007 naik 9,7% dibandingkan tahun 2006.

indiaLain lagi kisah Pak Duta Besar RI dari

India. “Kalau orang India menggeleng itu artinya setuju” ujar Andi M Ghalib, Duta Besar RI New Delhi. Oleh sebab itu jangan buru­buru kecewa bila partner dagang Anda di India menggeleng ketika ditawari kerjasama bisnis. Disamping salah pengertian, peluang masuk pasar India akan terlewatkan. India adalah pasar yang sangat besar. “Dengan jumlah penduduk sebesar 1,2 milyar jiwa, India merupakan pasar yang massif untuk pro­duk­produk yang masuk kesana”, ungkap Andi M Ghalib. Nilai ekspor non migas Indonesia ke India mencapai US$ 4,9 milyar pada tahun 2007 naik 47% dibandingkan tahun 2006.

Rencana pembukaan jalur penerbangan langsung Garuda Indonesia dari Medan ke kota Chennai akan mendorong arus wisatawan maupun pengusaha India ke Indonesia. Selain itu, pemberian visa on arrival kepada orang India telah mempermudah kedatangan penduduk negeri Taj Mahal itu ke Indonesia.

mesirBila arus orang India masuk ke

Indonesia bertambah deras, di Mesir arus produk kayu Indonesia semakin kencang

Produk budaya Indonesia

foto

-fo

to f

lick

r.co

m

AKSES9.indd 31 6/19/08 10:51:14 PM

Page 32: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

32 AKSES/EDISI-9/2008

INFO PASAR

ika bicara tentang pasar ekspor Indonesia, nama Afrika Selatan mungkin terdengar asing. Padahal secara tradisional, hubungan antara masyarakat Indonesia dan

Afrika Selatan sudah berlangsung sejak abad ke-17 Masehi. Tepatnya pada saat Syekh Yusuf al-Macassari bersama keluarga dan sejumlah pengikutnya asal Makassar diasingkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda ke Tanjung Harapan di Afrika Selatan pada tahun 1694. Tapi kalau dilihat dari sudut politik, memang hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan Republik Afrika Selatan baru terjalin jauh sesudah kedua negeri itu merdeka. Tepatnya pada bulan

September 1994, setelah Republik Afrika Selatan terbebas dari sistem apartheid yang diterapkan oleh pemerintah dan masyarakat kulit putih (Afrikaner).

Kini negara Nelson Mandela ini me-rupakan kekuatan ekonomi terbesar di kawasan Afrika, mewakili 25% dari ke-seluruhan GNP dan memproduksi sekitar 50% tenaga listrik di benua tersebut. Tahun 2006 IMF menempatkan Afrika Selatan sebagai ekonomi menengah dengan ranking ke-29 setelah Denmark dan sebelum Irlandia dan Argentina. Sekedar diketahui, negara ini juga ter-gabung dalam Southern Africa Customs Union (SACU) yang mendapat perlakuan bebas pajak antar anggotanya, serta The

Common market for Eastern and Southern Africa (COMESA).

Lebih dari itu negara dengan jumlah penduduk sebesar 47,4 juta jiwa (2007) ini berada di urutan ketiga dari 14 negara anggota The Southern Africa Development Community (SADC) yang mempunyai pendapatan perkapita tertinggi di atas 5000 dolar AS setelah Mauritius dan Botswana. Itu sebabnya ia memegang peranan penting dalam perdagangan dunia, termasuk antar kawasan regional dan sub-regional. Negeri ini merupakan motor penggerak dan pintu masuk bagi aktivitas ekonomi dan perdagangan di Afrika, khususnya bagian selatan.

Dengan memasuki pasar Afrika Selatan, Indonesia dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang diperoleh Afrika Selatan untuk menerobos pasar negara-negara SACU dan COMESA. Tidak hanya itu, Afrika Selatan yang memiliki fasilitas infrastruktur modern dapat dimanfaatkan Indonesia untuk mendukung distribusi barang ke sentra ekonomi utama di seluruh Afrika Selatan maupun negara-negara tetangganya.

Dalam kunjungannya ke negara peng-hasil emas terbesar di dunia ini bulan Maret 2008 silam, Presiden SBY pun mengakui potensi ekonominya. “Afrika Selatan adalah negara dengan pereko-nomian yang sedang tumbuh, sedangkan Indonesia adalah negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Bila kedua potensi itu disatukan dalam kerjasama, dipastikan akan membawa manfaat yang nyata,” kata SBY.

Sementara itu Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki bahwa baik Afrika Selatan maupun Indonesia telah melihat adanya peluang di sektor perdagangan, investasi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan. “Pemerintah Afrika Selatan akan mem-

Ekspansi ke pasar Afrika Selatan ternyata kebijakan yang menguntungkan karena sekitar 1 juta jiwa penduduk keturunan Indonesia, yang merupakan pasar potensial untuk batik dan produk muslim,telah bermukim di negara ini.

Meneropong Pasar Afrika Selatan

ww

w.B

UGBO

G.cO

m

oleh : Cut Dinawati & Noviyanti Nurmala

Wilayah Afrika Selatan

J

AKSES9.indd 32 6/19/08 10:38:12 PM

Page 33: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

33AKSES/EDISI-9/2008

fasilitasi untuk memanfaatkan peluang itu,” kata Thabo Mbeki.

Menurut data pada tahun 2006, nilai ekspor Indonesia ke Afrika Selatan tercatat 423,25 juta dollar AS atau meningkat 32,5 % dibandingkan dengan 2005. Adapun prosentase produk UKM masih terbilang yakni hanya sekitar 2,5 %.

EMpAT KATEgorI pASAr Menurut Sugeng rahardjo,

Dubes rI untuk Afrika Selatan, Kerajaan Lesotho dan Kerajaan Swaziland, pasar Afrika Selatan dapat dibedakan ke dalam empat kategori. Yang pertama adalah Pasar Kulit Putih yang jumlahnya 9,2% dari penduduk Afrika Selatan. Jenis produk yang dapat dipasarkan adalah yang berkualitas tinggi dan unik seperti furniture ukiran, kemeja batik sutera, kosmetik tradisional ternama, terutama untuk spa. Kedua, Pasar Kulit Hitam yang me­rupakan pasar terbesar di Afrika Selatan dengan jumlah penduduk 37,5 juta jiwa, tapi memiliki daya beli yang relatif rendah. peluang pasar untuk kategori ini adalah furnitur dan kemeja batik.

Ketiga, Pasar Keturunan India yang tercatat mencakup 2,5% dari total jumlah penduduk Afrika Selatan. Mereka memiliki daya beli yang relatif cukup tinggi karena sebagian besar bergerak di sektor swasta. Adapun jenis produk yang potensial dipasarkan dikalangan ini adalah produk garmen dan tekstil, makanan (halal dan oriental food) dan produk­produk ukiran. Keempat adalah Pasar keturunan Indonesia (Cape Malay). produk yang bisa dikembangkan untuk masyarakat yang berjumlah 1 juta jiwa ini adalah produk­produk batik, halal and oriented food dan produk budaya yang bernafaskan Islam (ukiran ayat al Quran dari kayu, gypsum dan aksesori muslim).

pEnggALAngAn JArIngAnUntuk menggarap pasar Afrika Selatan

dibutuhkan penggalangan jaringan. Dubes rI mengatakan bahwa produk Indonesia dikenal dengan kualitasnya yang terjamin dibandingkan dengan produk sejenis buatan China atau dengan India dan harganya lebih terjangkau daripada buatan Eropa. “produk ukiran kayu tak menghadapi persaingan berarti dari negara lain. Furnitur Indonesia juga telah menciptakan trademark serta kelas

tersendiri.Meski bersaing dengan negara­

negara lain khususnya ASEAn (Malaysia, Vietnam dan Filipina) dan China, pe­masaran produk Indonesia di pasaran Afrika Selatan cukup terbuka lebar. produk budaya Indonesia yang sudah mulai beredar di Afrika Selatan adalah kursi bambu, osier dan cane, kursi

dengan frame kayu, funitur dan produk kayu lainnya, tikar anyaman, patung dan ornamen lain yang terbuat dari keramik, ukiran tangan yang terbuat dari lilin, tambang, resin dan lilin model, lukisan tangan dan ukiran pahatan. Untuk itu, diperlukan upaya yang lebih giat lagi dari para pengusaha Indonesia untuk membangun jejaring kerja dengan pihak Afrika Selatan.

pIALA DUnIA 2010piala Dunia 2010 di Afrika Selatan

memang masih 2 tahun lagi. Tapi perhelatan sepakbola akbar ini merupakan peluang bisnis yang tidak dapat dilewatkan begitu saja untuk memasarkan produk unggulan Indonesia seperti produk kerajinan tangan dan cinderamata. Memang salah satu masalah serius yang menghambat upaya produk ekspor Indonesia tersebut ke

Afrika Selatan adalah tidak adanya akses transportasi langsung. Nah, kiat menjalin joint production dan joint marketing nampaknya merupakan jalan keluar yang tepat, guna mem­perlancar pengiriman barang dan akses produk Indonesia ke ajang piala Dunia 2010 mendatang.

Kiat tersebut nampaknya paling cepat dan yang paling memungkinkan. Selain me­mudahkan produk Indonesia masuk ke pasar Afsel, kerjasama ini bersifat win-win solution (sama­sama menguntungkan) karena memberikan peluang kerja bagi warga Afrika Selatan sekaligus menjamin pasar bagi bahan baku produk yang dihasilkan di Afrika Selatan. Sejumlah pengusaha Indonesia yang bergerak dibidang furnitur, kerajinan/cinderamata, batik, tekstil dan peralatan pertanian (traktor), yang berada dibawah koordinasi KADIn Indonesia ka­wasan Selatan Afrika dan g­15, telah menandatangani kerjasama produksi dan pemasaran dengan Eastern Cape Development Cooperation (ECDC/Kantor BUMn) Afrika Selatan.

Bahkan dalam suatu kesempatan, Sekjen Komite

Kawasan Selatan Afrika dan g­15, Auliya Martam mengatakan, “pengusaha Indonesia tidak boleh lagi memandang sebelah mata potensi pasar di Afrika Selatan dan inilah saat yang tepat (piala Dunia 2010) bagi produk Indonesia melakukan penetrasi pasar sekaligus menggarap kawasan Selatan Afrika sebagai pasar baru, selain pasar tradisional (AS dan

Uni Eropa)”. Mengingat prospek Afrika Selatan

yang begitu menjanjikan, rasanya para UKM nasional perlu jeli memanfaatkan peluang yang ada, khususnya menjelang piala Dunia 2010 ataupun dalam per­dagangan umum lainnya.g

Suasana Pasar di Cape Town

ww

w.FL

ICKR

.Co

m

Pemerintah Afsel akan memfasilitasi peningkatan ekspor Indonesia ke negara itu

“”

AKSES9.indd 33 6/19/08 10:38:27 PM

Page 34: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

34 AKSES/EDISI-9/2008

RENUNGAN

Ketika mata terbuka pertama kali di pagi hari, rasa tidak percaya diri seringkali menyerigai. Angin

pagi nan semilir dan bersih seolah tak berarti. Kokok ayam di sebelah rumah dan nyanyian burung-burung kecil seolah ternafikan. Matahari dengan sinarnya yang lembut dan bersahabat juga terabaikan. Konsentrasi lebih ter-tuju pada: Tragedi apa hari ini? Apa yang akan terjadi dalam perjalanan ke kantor? Dimana dan jam berapakah demo-demo akan marak? Bagaimana menghindari aneka kerawanan jalanan? Jalan tikus mana lagi yang akan dilewati? Dan lain sebagainya. Itulah gambaran umum pikiran orang ibukota di pagi hari. Sumpeg, ruwet bin kusut.

Kekerasan campur kekesalan adalah hantu yang tidak pernah absen meski di siang bolong. Ia hidup bukan di kuburan kuno nan kumuh. Ia membesar bukan di pohon beringin yang rimbun. Ia menjadi dewasa bukan di pinggiran sungai nan sepi. Kekerasan justru sering lahir di era demokrasi, merebak di perumahan-perumahan elit, membesar di jalan-jalan protokol dan kampus, serta mencapai akil balig di dekat pusat-pusat kekuasaan.

Berita televisi di pagi buta, tanpa mengucap salam langsung menyuguhkan aneka kekerasan yang terjadi dalam 24 jam terakhir. Kegiatan transendental yang mestinya penuh kekhusuan terusik aneka gambar pemerkosaan dan pembunuhan yang sadis. Bahkan, saat kaki baru melangkah beberapa meter keluar dari rumah, para penjaja koran sudah siap mengucapkan selamat pagi di muka kita dengan headline yang menakutkan: demo yang rusuh, penangkapan hingga perceraian selebritis.

Media massa yang menjadi salah satu alat penegakan demokrasi, telah berperan penting dalam mentransformasikan kebe-ringasan tersebut. Sesuai dengan konsep “ bad news is a good news”, melelehlah di layar kaca aneka macam darah

akibat pembunuhan, penganiayaan, de-monstrasi. Bahkan, terdengar setiap hari aneka umpatan dan penistaan terhadap manusia lain dengan kata-kata yang kasar, sadis dan menjijikkan. Anehnya juga, sang nara sumber dengan bangganya ketika di close up berteriak: tulis pernyataan saya itu…, saya tidak takut…., ini menyangkut prinsip dan harga diri, dan seabreg kata keras lainnya.

Tawuran sering terjadi sehabis per-helatan layar tancap dan pertunjukan dangdut. Itu jelas cerita jadul. Kini, hajat-an demokrasi banyak yang menyisakan residu mulai silat lidah, kemarahan, teriakan, umpatan, adu jotos, tinju sampai full body contact. Pemilu dari yang level nasional, pilkada propinsi, kabupaten hingga kelurahan, tidak seru kalau tidak diakhiri dengan aneka “silat”. Kegiatan

saling tuding dan merasa benar sendiri menjadi hal yang lumrah. Sementara lembaga pelerai kadang dibuat tidak berdaya.

Kekerasan dalam arti yang lebih sempit juga menjadi lahapan media massa. Korupsi misal-nya, senantiasa meng-hiasi halaman depan. Ter-pampang, para pengawal penegak hukum senan-tiasa terlihat mantap mengiringi para pe-

sakitan yang digiring ke hotel prodeo. Di hari lain, ada mantan penegak hukum yang juga disorong menuju meja hijau. Adapula bos yang kelihatannya membela kepentingan rakyat, kemudian terbukti menunggangi rakyat.

Semua rekaman kehidupan itu, secara sengaja atau tidak, menjadi lauk pauk kita saat makan pagi, makan siang dan makan malam, bahkan sewaktu sahur. Kemanapun pergi, kita akan bertemu dengan kekerasan tanpa kecuali, karena ratusan media elektronik (televisi, radio, internet, email) dan ribuan media cetak ada dimana mana. Bahkan saat kita bermacet ria-pun masih disuguhi gambar adu jotos yang dijajakan para pengecer koran dan berkumandang diantara radio

yang kita pilih. Belum lagi kalau bicara tentang

kekerasan yang sudah jamak. Naik kereta kecopetan. Naik bus kota dijambret. Bahkan, di tempat suci seperti masjid pun banyak maling yang terus mengintip sepatu dan sandal bermerek. Sekali sholat terlalu khusu’, wes….sepatu menghilang. Harus direlakan biar jadi pahala.

Jujur saja, kita semua terlalu sulit untuk mencari ruang untuk bisa damai. Kecemasan dan kekerasan terus meng-hantui setiap langkah, berada di depan mata kita, bergaung keras di telinga kita dan siap muncul di setiap sudut kehidupan.

Terlepas promosi Indonesia sebagai salah satu negara demokratis terbesar di dunia, apabila setiap hari kekerasan itu selalu muncul di media massa, perlu ditanyakan dimana kesantunan bangsa ini. Apakah demokrasi mengesahkan kekerasan atas nama rakyat? Apakah kekerasan harus dijalankan sebagai kon-sekuensi vox populi vox dei? Apakah ke-kerasan diajarkan untuk membela sebuah keyakinan? Bukankah kita punya budaya musyawarah? Apakah kekerasan harus dilakukan bila akhirnya menyengsarakan rakyat? Apakah kekerasan ini ekses atau habit? Masih banyak pertanyaan yang bisa dilontarkan tanpa ada jawaban yang kongkrit.

Karena demokrasi pula, akhirnya kekerasan bisa disulap menjadi komoditi yang lain. Salah satu stasiun televisi menghadirkan parodi plesetan demokrasi menjadi democrazy. Sang Wapres, Kelik, sungguh mahir memutarbalikkan kata kepada kenyataan yang riil. Kekuatan penayangan guyonan politik ini pada galibnya memang didukung oleh sebuah kenyataan sosial tentang mulai pudarnya nilai santun. Akibatnya, para pemirsa yang budiman menjadi muak terhadap idealita dan lebih suka memparodikannya. Ini juga yang menyebabkan si Tukul dengan four eyes-nya sempat nongkrong di rating tertinggi selama berbulan-bulan. Apa boleh buat, plesetan demokrasi bisa lebih populer dibanding pelaksanaan demokrasi. Orangpun dengan sinis bilang: “Inilah demokrasi weleh-weleh”. g

oleh: M. Aji Surya

Demokrasi Weleh-WelehKita semua tengah dikepung. Kemanapun kaki melangkah akan menghadapinya. Kapanpun kita hadir, ia bak siluman akan muncul serta merta. Walaupun begitu, siapapapun harus kuat dan tahu cara menyiasatinya.

Kekerasan justru sering lahir di era demokrasi, merebak di perumahan-perumahan elit, membesar di jalan-jalan protokol dan kampus, serta mencapai akil balig di dekat pusat-pusat kekuasaan.

AKSES9.indd 34 6/19/08 10:38:42 PM

Page 35: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

[email protected]. Website : www.adhban-group.com;wAl Garash for Trading.

Alamat : Al-Garash Building 72, Al-Zubairy Str., PO Box 3160, Sana’a, Yemen. Produk Indonesia yang diminati : Suku cadang, asesoris dan ban kendaraan bermotor. Kontak General Manager. Telp. (0967.1) 270063, (0967.1) 275390, (0967.1) 272781/2. Faks. (0967.1) 274191, (0967.1) 272784. e-mail : [email protected]. Website : www.algarash.com.

PAKISTAN

Berikut ini adalah perusahaan setempat yang bergerak dibidang import produk tertentu berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Islamabad. Alamat : Indonesian Embassy, Diplomatic Enclave I Street 5, Ramna G-5/4, Islamabad, Pakistan 44000. Telp. (92-51) 2832017 s/d 20 dan (92-51) 2880067 – 8. Fax. (92-51) 2831010, 2832013.wMs Zaren Corporation.

Alamat 47, Brandreth Toad, Lahore, Pakistan. Jenis usaha Importer of day light tubes. Kontak Tel. (042) 7655905, 7626297. Fax. (042) 7653048. e-mail : [email protected]. Hafiz Mazhar-ud-Din.

Alamat 2nd floor, Hahnaz Shopping Centre, 14-Y, Main Johar Road, F-8, Markaz, Islamabad, Pakistan. Jenis usaha Importer of building material. Kontak Mr. Hafiz Mazhar-ud-Din. Tel. (051) 2253061/ 2502338. Fax (051) 2854275.wM/s House of Habib.

Alamat 2nd floor, Siddiqsons Tower, 3-Jinnah C.H. Socity, Shahrah-e-Faisal, Karachi, Pakistan. Jenis usaha Coal mining & coal-fired Power Generator. Kontak Tel. (021) 4312030, Fax. (021) 4312316. e-mail [email protected]/s Razzak Chemical

35AKSES/EDISI-9/2008

KONTAK USAHA

Rubrik ini merupakan hasil kompilasi data-data permintaan kontak dagang dari pihak asing yang diterima oleh Perwakilan RI di wilayah Asia, Pasifik dan Afrika. Selamat mencari mitra bisnis yang potensial bagi usaha Anda.

YEMEN

Berikut ini adalah perusahaan setempat yang meminati produk asal Indonesia berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sana’a, Yemen. Alamat : Indonesian Embassy, Beirut Street Faj Attan, PO Box 19873 Hadda, Sana’a, Republic of Yemen. Telp. (0967.1) 427210/ 427211.

Fax. (097) 427212.wAdhban Group of

Companies. Alamat Al Zubairi St. Adhban Commercial Centre, PO Box 1105, Sana’a, Yemen. Produk Indonesia yang diminati : Suku cadang dan asesoris kendaraan bermotor. Kontak General Manager. Telp. (0967.1) 206492/6, (0967.1) 203154/8 (0967.1) 216873. Faks. (0967.1) 209557. e-mail :

Company. Alamat 35/155, Circular Road, O/S Shahalam, Lahore, Pakistan. Jenis usaha importer of palm oil. Kontak Tel. (042) 7227389/ 7225861. Fax. (042) 5834569. e-mail [email protected] Chamber

of Commerce and Industry. Alamat 39-Civil Lines, Mayo Road, Rawalpindi, Pakistan. Jenis usaha importer of chemical (Paint industry) Kontak Mr. Kashif Shabbir Tel. (051) 5111051-5. Fax. (051) 5111055. e-mail [email protected]/s Prime Polymer.

Alamat Plot 08, Sector CV, KEPZ, Lite Extention, Karachi, Pakistan. Jenis usaha importer of plastic products Kontak Tel. (021) 5085232/ 5085578. Fax. (021) 5085231.

SRI LANKA

Berikut ini adalah perusahaan setempat yang meminati produk asal Indonesia berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kolombo. Alamat : Embassy of the Republic of Indonesia, 400/50 Sarana Road, Off Bauddha Loka Mawatha, Colombo-7, Sri Lanka. Telp. (94-11) 267 43 37. Fax (94-11) 267 86 68wLanka Mineral Samds

Limited Alamat 9th floor, See Building No. 130, WAD Ramanayake Mawatha, Colombo – 02, Sri Lanka. Produk yang diminati Semen. Kontak MD Bandusena (SLAS) General Manager. Tel. (94-11) 2393716, (94-11) 2393714 – 7. Fax. (94-11) 2393806. e-mail [email protected] Trading

Meadeos International (PVT) Ltd. Alamat No. 10th, 16th Lane, Colombo – 03, Sri Lanka. Produk yang diminati Garvanize Steel, Aluminium Zinc. Kontak WK Kang. Tel. (94-11) 2575509. Fax. (94-11) 2573186. e-mail : [email protected].

AKSES9.indd 35 6/19/08 10:39:01 PM

Page 36: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

36 AKSES/EDISI-9/2008

KONTAK USAHA

wSena Motor Stores (Pvt) Ltd. Alamat 205, Panchikawatha road, Colombo-10, Sri Lanka. Produk yang diminati Spareparts. Kontak AA Piyasena/ Managing Director. Tel. (94-11) 2430288, (94-11) 2448036. Fax. (94-11) 2437549. e-mail : [email protected] (Pvt) Ltd.

Association Company of Nawaloka Group. Alamat 55, Negombo Road, Piliyanggoda, Sri Lanka. Produk yang diminati Living room furniture, dinning room furniture, hospital furniture, handicrafts, pharmaceuticals, medical equipments. Kontak Mahesh Premaratne/ General Manager. Tel. (94) 777 846891, (94-11) 5323066. Fax. (94-11) 5344400/ 2913910. e-mail : [email protected] Packaging

Co Ltd. Alamat 257, Union Place, , Colombo-2, Sri Lanka. Produk yang diminati Duplex Board. Kontak Mr Perera AJGC/ Chief Executive Officer. Tel. (94-11) 4724602. Fax. (94-11) 2314216. e-mail : [email protected] Lee Trading

Co (PVT) Ltd). Alamat 173, Dutugamunu Street, Kohuwala, Nugegoda, Sri Lanka. Produk yang diminati Packaging materials, machinery, stationery paper. Kontak Mr. BG Jayasinghe/ Director. Tel. (94-11) 2810000. Fax. (94-11) 2810108. e-mail [email protected]. Website : www.meadlee.comwSuriya House. Alamat

61, 5th Lane, Colombo-03, Sri Lanka. Produk yang diminati furniture. Kontak Mr. Ruwanmali Jayasinghe. Tel. (94-11) 4736459. Fax. (94-11) 4736460. e-mail [email protected], [email protected].

SAUDI ARABIA

Berikut ini adalah perusahaan importir setempat berdasarkan

informasi dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah. Alamat : Indonesian Consulate General, Al Mualifin Street, Al Rehab, District / 5, Kingdom of Saudi Arabia. Telp. (966-2) 6711271 (Hunting). Fax. (9662) 6730205.wBinzagr Company (Said

MO Binzagr & Partners Co. Ltd.). Alamat : PO Box 45, Jeddah 21411, Saudi Arabia. Bidang usaha importir foodstuff – dairy goods. Kontak Wahib Said Binzagr/ Director. Telp. (9662) 6470000. Fax. (9662) 6475856. Website : www.binzagr.com.sa.wArabian Trading

Corporation (ATRACO). Alamat : PO Box 22670, Jeddah 21416, Kingdom of Saudi Arabia. Bidang usaha importir foodstuff – dairy goods. Kontak Amiji SG/ Manager. Tel. (9662) 6475254. Fax (9662) 6482246.wAl-Shahini Cold Store.

Alamat : PO Box 9132 Jeddah 21413, Kingdom of Saudi Arabia. Bidang usaha foodstuff – fisheries & shrimps. Kontak Shahinini Osama A Azis/ Manager. Tel. (9662) 6519485. Fax (9662) 6531696.wAbdulkarim Elkhereiji

Group. Alamat : PO Box 276, Dammam 31411, Kingdom of Saudi Arabia. Bidang usaha importir produk makanan olahan. Tel. (9663) 8324441, 8329080. Fax. (9663) 8349389.wAbdullah A. Al-Munajem

Sons Co. Alamat : PO Box 2395, Riyadh 11451, Kingdom of Saudi Arabia. Bidang usaha importir produk makanan olahan. Tel. (9661) 4787933. Fax. (9661) 4764318.wAl-Amudi, Ahmed Said

B. Alamat : PO Box 589, Jeddah 21421, Kingdom of Saudi Arabia. Bidang usaha foodstuff – oil, butter & ghee. Kontak Al-Amoudi, Said B. Tel. (9662) 6430079. Fax (9662) 6425076.wBahareth Organization

Foodstuff Dept. Alamat : PO Box 404, Jeddah 21411, Kingdom of Saudi Arabia. Bidang usaha foodstuff – oil, butter & ghee. Kontak Bahareth., Mohd. S. Tel. (9662) 6423644, 6500810. Fax (9662) 6519066. e-mail : [email protected].

MESIR

Berikut ini adalah perusahaan setempat yang meminati produk asal Indonesia berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo. Alamat : Embassy of the Republic of Indonesia, 13 Aisha Taimouria Street, Garden City, Cairo, Arab Republic of Egypt. Telp. (202) 27947200, 27947209, 27925451, 27925452, 27947356. Fax (202) 27962495. e-mail : [email protected] for Import &

Export. Alamat : 23 Talaat Harb St. Mansheyeat El Zahraa El Mahlla El Kubra City, Egypt. Bidang usaha dental, surgical & medical instrument, gloves. Kontak Mr. Mohamed Ibrahim. Tel. (2040) 2220584. Fax. (2040) 2220584. E-mail [email protected] Taiba Pack. Alamat

: 15 Abbas Aqad St. Nasr City, Cairo, Egypt. Produk yang diminati papers & papers products. Kontak Ashraf Darmaly. Tel. (2010) 3465749.wAl Hussein Trading Co.

Alamat : 12 Sezotris St., Raml Station Alex., Egypt. Produk yang diminati printing paper, bupolex cartoon, coating paper, carbonized paper. Kontak Mr/ Ragy Hussein (Director). Tel. (203) 4832244. Fax. (203) 4863388. e-mail : [email protected] Egyptian

Distribution Center. Alamat : 33 Abdel-Khalek Sharwat St., Cairo, Egypt. Produk yang diminati pencil (graphic and colored pencils), exercises book, carbon paper, paper.

Kontak Mr. SI Saad. Tel. (202) 23935856, 26999009. Fax. (202) 23936334, 26999966. E-mail [email protected].

SYRIA

Berikut ini adalah perusahaan setempat yang meminati produk asal Indonesia berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus.Alamat : Embassy of the Republic of Indonesia, Mazzeh, Eastern Villas, Madina al-Munawwara Str.132, Block No. 270/A, Building No. 26, Damascus, Syria. PO Box 3530. Telp. (963.11) 6119630, 6119631. Fax (963.11) 6119632. e-mail : [email protected] Sleiman Co.

Alamat: PO Box 189, Berzeh, Damascus, Syria. Produk yang diminati Komputer, monitor dan printer. Kontak Mr. Anis Sleiman (General Manager). Tel. (963.11) 4418509. Fax. (963.11) 4440403. e-mail : [email protected] Center

for Import/Export. Alamat : PO Box 1204, Damascus, Syria. Produk yang diminati Tarpaulin, PVC & PU Artificial leather, interlining, embroidery. Kontak Mr. Akid M Akid (General Manager). Tel. (963.11) 4419790. Fax. (963.11) 3322906. e-mail : [email protected] Co. Alamat : PO

Box 3237, Damascus, Syria. Produk yang diminati Car Battery separators. Kontak Mr. Ali Ghabich (General Manager). Tel. (963.11) 4315244. Fax. (963.11) 2210286. e-mail : [email protected]. Bittar Co. Alamat

: PO Box 2685, Damascus, Syria. Produk yang diminati Enamel ware and kitchen ware. Kontak Mr. Pierre Joseph Bittar (General Manager). Tel. (963.11) 2224038. Fax. (963.11) 2249002. e-mail : [email protected]

AKSES9.indd 36 6/19/08 10:51:47 PM

Page 37: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

37AKSES/EDISI-9/2008

&Agenda

Pameran

Setiap tahunnya, ratusan pameran dagang internasional dalam bermacam-macam produk dan sektor diselenggarakan khususnya

untuk memfasilitasi kepentingan kaum dunia usaha. Pameran semacam ini telah mampu menghadirkan keuntungan-keuntungan tersendiri bagi para peserta dan pengunjung yang datang. Setidaknya, interaksi yang terjadi antara para pembeli dan penjual saat pameran berlangsung dapat menjadi sumber informasi dan referensi yang bernilai untuk mengembangkan bisnis baik di tanah air masing-masing maupun di negeri seberang. Berikut ini merupakan jadwal pameran internasional di wilayah Asia-Pasifik dan Afrika untuk selama beberapa bulan ke depan yang dihimpun dari berbagai sumber di internet dan Perwakilan RI di luar negeri. Semoga bermanfaat.

AFRIKA SELATAN* Decorex Joburg 2008, tanggal 31

Juli – 3 Agustus 2008, di Gallagher Estate, Midrand, Afrika Selatan.

Pameran tahunan ini berfokus pada produk-produk dekorasi. Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi Thebe Exhibition (South Africa RAI) di telp. +27 11 5498300, fax. +27 11 5498500, email [email protected], atau website www.thebeexhibitions.co.za. Anda juga dapat menghubungi Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), Jalan Kramat Raya No.172, Jakarta Pusat. Silahkan hubungi telp. +62 21 3190 4554/3190 0569/3190 7664, fax. +62 21 3190 1524/3190 1548/3190 7664, email [email protected], atau situs www.nafed.go.id.

AUSTRALIA* FINE FOOD AUSTRALIA 2008,

tanggal 22-25 September 2008, di Melbourne Exhibition and Convention Centre, Melbourne, Australia. Pameran ini memasarkan produk-produk pengolahan makanan dan mesin-mesin pengemasan, serta hospitality industries. Untuk mendaftarkan diri dalam pameran, silahkan hubungi Australian Exhibition Services (AES) di telp/ +61 3 9261 4500 atau fax. +61 3

9261 4545. Selain itu, anda juga dapat menghubungi Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), Jalan Kramat Raya No.172, Jakarta Pusat. Silahkan hubungi telp. +62 21 3190 4554/3190 0569/3190 7664, fax. +62 21 3190 1524/3190 1548/3190 7664, email [email protected], atau situs www.nafed.go.id.

BRUNEI DARUSSALAM* IHPE 2008 (International Halal

Product Expo), bulan Agustus 2008, di International Convention Centre, Berakas, Brunei Darussalam. Pameran tahunan ini akan berfokus pada sektor makanan halal, seperti jus minuman, pengolahan makanan, makanan kaleng, sereal dan makanan bayi, makanan organik, permen dan cokelat, produk vegetarian, makanan beku, dan lain-lain; dan sektor jasa sertifikasi halal, seperti hotel dan restoran, katering, rumah sakit, dan lain-lain. Pameran juga akan memasarkan produk-produk non-makanan, seperti parfum, kosmetik, dan fashion; badan dan asosiasi pemberi sertifikasi halal, dan jasa finansial, asuransi, dan investasi Islam. Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi Mr. Jackson Ting (Sunlit Advertising) di telp. +673 245 3666 / 245 2577, fax. +673 245 3777 / 245 2595.

CHINA* HONG KONG FASHION WEEK FOR

SPRING/SUMMER 2008, tanggal 8-11 Juli 2008, di Hong Kong Convention & Exhibition Centre. Fokus pameran ini adalah produk-produk fashion untuk musim semi dan musim panas, aksesoris pakaian, produk-produk garmen, antara lain pakaian bayi dan anak, pakaian wanita dan pria, pakaian olahraga, perhiasan, tas tangan, sepatu, kancing, bahan pakaian, dan lain-lainnya. Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi Exhibitions Department, Hong Kong Trade Development Council di telp. +852 1830 668, fax. +852 2824 0026, email [email protected], atau situs www.hktdc.com/about/offices.htm.

* Pameran Pertekstilan Internasional China 2008, tanggal 26-28 Agustus 2008, di Pusat Pameran Internasional Baru Shanghai, China. Pameran akan berfokus pada produk-produk pakaian dalam, sweater, pakaian olahraga/rekreasi/kaos, pakaian rumah tangga/tidur/renang/pantai, kaus kaki, kaus tangan, syal, topi, kain tekstil, dan

asia

wo

rld

-exp

o.co

m

AsiaWorld Expo di Hong Kong

AKSES9.indd 37 6/19/08 10:39:39 PM

Page 38: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

38 AKSES/EDISI-9/2008

lain-lain. Untuk mendaftarkan diri, silahkan hubungi Mr. Cheng Jun (Kantor Komersial Pameran Pertekstilan Internasional China 2008) di telp. +6221 5499 5114, fax. +6221 5499 3541, email [email protected], atau situs www.cic.mofcom.gov.cn atau www.baidu.com.

FILIPINA* WOODMACH CEBU 2008, tanggal

26-28 Juli 2008, di Grand Convention Centre of Cebu, Filipina. Pameran akan berfokus pada produk-produk furniture, disain rumah dan kantor, lampu, alat-alat permesinan, dan industri kayu. Untuk mendaftarkan diri dalam pameran ini, silahkan kunjungi Global-Link di telp. +63 2750 8588, fax. +63 2750 8585, email [email protected], atau situs www.eventseye.com dan www.globallinkph.com.

INDIA* AUTOMATION 2008 (4th

International Exhibition and Conference), tanggal 25-28 September 2008, di Bombai Exhibition Centre, Goregaon, Bombai, India. Pameran ini akan berkisar pada industri-industri berikut: refining, petrochemicals, chemicals, polyester, power, life sciences, food & pharmaceutical, oil & gas businesses, steel and mining and other process industries, terminal automation, tank farm automation, retail outlet automation. Produk-produk yang difokuskan antara lain factory automation, robotics, power plant automation, bus and wireless technology, pumps and valves, hydraulic and pneumatics. Untuk mendaftarkan diri dalam pameran tersebut, silahkan kunjungi situs http://www.automation2008.com, atau hubungi IED Communications Ltd. di telp. +91 22 2207 9567 / 3370 atau fax: +91 22 2207 4516.

JEPANG* GIFTEX (3rd International

Variety-Gift Expo Tokyo), OFMEX (6th International Office Machines & Equipment Expo Tokyo), dan International Furniture and Woodworking Machinery Exhibition 2008, tanggal 9-11 Juli 2008, di Tokyo Big Sight, Jepang. Pameran ini akan diikuti setidaknya oleh 20 negara yang akan berfokus

pada gift products, peralatan elektronik dan kelistrikan, dan furniture. Untuk mengikuti pameran, silahkan hubungi Reed Exhibition Japan Ltd. di telp. +81 3 3349 8505, fax. +81 3 3344 2411, email [email protected] atau situs http://www.giftex.jp/english/.

MALAYSIA* Franchise International Malaysia

2008 – Exhibition & Conference, tanggal 31 Juli – 3 Agustus 2008, di Putra World Trade Centre (PWTC), Kuala Lumpur, Malaysia. Pameran ini berupa konferensi dan pameran industri produk-produk franchise lokal. Untuk berpartisipasi dalam pameran, silahkan hubungi Mohd. Rozandy Abdullah (Malaysian Franchise Association / MFA) di telp. +03 2697 1557, fax. +03 2697 1559, email [email protected], [email protected], atau situs www.mfa.org.my.

* ASEANWOOD WOODTECH MALAYSIA (WTM) 2008, tanggal 24-28 September 2008, di Putra World Trade Centre (PWTC), Kuala Lumpur, Malaysia. Pameran akan berfokus pada industri bangunan dan konstruksi, furniture, disain rumah dan kantor, dan industri kayu. Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi Trade-Link Exhibition Services di telp. +60 3 5635 6086, fax. +60 3 5635 6199, atau situs www.eventseye.com.

MESIR* TEXT MEET, tanggal 26-29 Juni

2008, di Cairo International Convention Centre, Mesir. Pameran ini adalah wadah promosi produk-produk dekorasi untuk disain rumah dan kantor, dan furniture, seperti lampu, bahan pakaian, tekstil, industri katering, tempat tidur, sprai, korden, karpet, aksesoris rumah dan hotel, alas dinding, dan lain-lainnya. Selain itu, pada 3-6 Juli 2008 di tempat yang sama, akan diselenggarakan CAIRO FOOD yang merupakan pameran makanan dan minuman, serta industri pengolahan makanan. Untuk mengikuti pameran-pameran tersebut, silahkan menghubungi pihak penyelenggara Pyramids International Group di telp. +202 2455 1177, fax. +202 2455 1188, email [email protected], atau situs www.pyramids-intl-group.com.

* FLOOREX 2008, tanggal 24-27 Juli 2008, di Cairo International Convention Centre, Mesir. Pameran ini merupakan pameran internasional Arab dan Afrika

yang pertama untuk produk-produk karpet dan alas lantai, dekorasi, disain untuk rumah dan kantor, furniture, dan lampu. Untuk pendaftaran pameran, silahkan hubungi Nile Trade Fairs di telp. +202 227 37 495, fax. +202 267 12 287, email [email protected], atau situs www.nilefairs.com.

QATAR* International Trade Fair, tanggal

5-15 Agustus 2008, di Doha, Qatar. Pameran produk dagang bertaraf internasional ini merupakan salah satu yang direkomendasikan oleh KBRI Doha bagi para pengusaha UKM Indonesia. Untuk mengikuti pameran, silahkan menghubungi Qatar International Exhibition Centre di telp. +974 4954 888, fax. +974 483 4480, email [email protected], atau situs www.qiec.com.qa.

THAILAND* BIFF 2008, tanggal 27-31 Agustus

2008, di Bangkok International Trade and Exhibition Centre (BITEC), Bangkok, Thailand. Pameran ini berfokus pada produk-produk fashion dan industri tekstil. Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi thai Trade Fair di telp. +66 02 511 6020 atau fax. +66 02 511 6008.

VIETNAM* MTA VIETNAM 2008 (The 4th

International Vietnam Precision Engineering, Machine Tools, and Metalworking Exhibition and Conference), tanggal 9-12 Juli 2008, di Giang Vo Exhibition Centre (VEFAC), Hanoi, Vietnam. Pameran ini akan difokuskan pada industri manufaktur khususnya metalworking, machine tools, and precision engineering. Selain pameran, juga diselenggarakan konferensi yang berfokus pada perkembangan termuktahir dalam bidang otomotif dan manufaktur elektronik. Untuk ikut serta dalam pameran dan konferensi, silahkan hubungi Vietnam Singapore Exhibition Services di telp. +65 6738 6776, email [email protected], atau situs http://www.mtavietnam.com.

Selengkapnya mengenai jadwal berbagai pameran dagang internasional, silahkan kunjungi situs Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) di www.nafed.go.id.

AKSES9.indd 38 6/19/08 10:39:54 PM

Page 39: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

AKSES9.indd 39 6/19/08 10:40:24 PM

Page 40: AKSES9.indd 1 6/19/08 10:23:45 PM - kemlu.go.id Vol 9 Juni 2008.pdf · AKSES/EDISI-9/2008 i, e x a a . s s n b e o e l k a r K S i h s r a g K a g n a N a k a i S . a t. a m i n n

AKSES9.indd 40 6/19/08 10:40:50 PM