05-revisi_produk pendanaan dan jasa bank syariah
DESCRIPTION
bank dan lembaga keuangan syariahTRANSCRIPT
3
1. Simpanan Wadiah
Simpanan Wadiah merupakan simpanan yang bersifat dana titipan dari pihak ketiga yang penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya bisa dilakukan sewaktu-waktu.
Dalam simpanan wadiah ini pihak ketiga memperkenankan Bank untuk mengoperasikan tabungannya dan bank diperbolehkan memberikan jasa /bonus kepada pihak ketiga.
WADIAHWADIAH
BARANG TITIPAN
RUKUN WADIAH
IJAB QOBUL
APLIKASI DALAM BANK SYARIAH
APLIKASI DALAM BANK SYARIAH
•Jelas identitasnya
•Bisa DikuasaiAKADAKAD
1. Barang tidak dipelihara semestinya2. Barang dititipkan lagi kepada pihak ketiga3. Barang dimanfaatkan oleh yg dititipi4. Orang yg dititipi mengingkari5. Barang dicampur dg milik pribadi6. Barang titipan dibawa pergi jauh
1. Barang tidak dipelihara semestinya2. Barang dititipkan lagi kepada pihak ketiga3. Barang dimanfaatkan oleh yg dititipi4. Orang yg dititipi mengingkari5. Barang dicampur dg milik pribadi6. Barang titipan dibawa pergi jauh
AMANAH BERUBAH JADI DHAMAN, JIKA
TABUNGAN
DEPOSIT BOX
YANG BERAKAD
Penitip :•Baligh•Berakal •Cerdas•Dhaman
Yg Dititipi•Baligh•Berakal•Cerdas•Amanah
Baligh & Berakal
5
Skema Wadiah Yad Dhamanah di Bank Syariah
Wadiah Yad Dhamanah Penyimpan boleh memanfaatkan
barang/uang titipan. Keuntungan sepenuhnya menjadi milik
penyimpan. Penyimpan dapat memberikan insentif
(bonus) kepada penitip yang tidak boleh dijanjikan dalam akad
Nasabah(Penitip)
Mustawdi
Bank Syariah(Penyimpan)Mustawda’
1. Titip Barang/uang
4. Beri Bonus
PenggunaDana
2. PemanfaatanBarang/uang
3.Bagi Hasil
6
2. Simpanan Mudharabah
Penyerahan dana dari seseorang (shahibul maal) kepada orang lain (mudharib) untuk digunakan dalam usaha halal, dimana keuntungan usaha akan dibagi dengan nisbah yang telah disepakati kedua belah pihak.
Jenis simpanan mudharabah seperti simpanan berjangka, simpanan pendidikan, simpanan kesehatan simpanan walimah, simpanan aqiqah dan qurban.
MUDHARABAH
YANG BERAKAD MODAL KEUNTUNGAN
RUKUN
SYARAT SYARAT SYARAT
Cakap Hukum 1.Berbentuk Uang
2.Tunai (cash)
3.Jumlahnya jelas
4. Diserahkan kepada pengelola
1.Proporsi jelas 2.Keuntungan
harus dibagi utk 2 pihak
3.Bagi hasil jelas (PLS atau RS)
ManajemenMUDHARABAH
Berhak mendapat keuntungan
IJAB QOBUL
BENTUK
MUTHLAQAH MUQAYYADAH
1.Membatalkan Akad
2. Wafat
3. Hilang Kecakapan
4. Rusaknya harta mudharabah
PENYEBAB AKAD BERAKHIR
1. Equity Financing2. Funding (Tabungan, Deposito)
Produk Mudharabah
KETENTUAN KETENTUAN
Terbatas (Bersyarat)
Bebas (Tanpa Syarat)
Amanah
MUDHARABAH
MUQAYYADAH MUTHLAQAH
Off Balance Sheet On Balance sheet
Pada Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet :1. Bank Syariah bertindak sebagai arranger (pelaksana) saja dan mendapat
fee sebagai arranger2. Pencatatan transaksi di Bank Syariah secara off balance sheet3. Bagi hasilnya hanya melibatkan nasabah investor dan debitur saja4. Besar bagi hasil sesuai kesepakatan nasabah investor dan debitur
Pada Mudharabah Muqayyadh on Balance Sheet :1. Nasabah Investor mensyarakatkan sasaran pembiayaan dananya, seperti untuk pertanian tertentu, properti, atau pertambangan saja2. Pencatatan di Bank Syariah secara on balance sheet3. Penentuan nisbah bagi hasil atas kesepakatan Bank Syariah dan nasabah
Nasabah tidak membatasi kemanaSasaran pembiayaan. Ia menye-rahkan sepenuhnya kepada bank
9
Hikmah Mudharabah
Menumbuhkan jiwa wirausaha dan produktivitas Mendorong profesionalisme dalam bisnis Melatih Kejujuran Mengurangi praktek Riba Harta yang tertimbun berputar sehingga menumbuhkan
perekonomian. Melatih mental bahwa dalam meraih keuntungan mesti ada
usaha dan risiko, tidak seperti Riba. Menjembatani dua pihak yang saling membutuhkan, Shahibul
mal (investor) memanfaatkan keahlian mudharib (pengelola). Sedangkan mudharib (pengelola) memanfaatkan harta.
10
Perbedaan Simpanan Bank Konvensional dan Bank Syariah
Bank Konvensional Bank Syariah
Akad Penyimpanan
Akad hutang-piutang - Titipan (wadiah)- Investasi (mudharabah)
Pembagian Risiko Tidak ada pembagian risiko
- Risiko tinggi untuk investasi
Insentif Bunga tetap dan dijamin. BPR harus membayar bunga pada jatuh tempo atau berkala.
- Tidak ada insentif untuk titipan, tetapi Bank Syariah diperbolehkan memberikan bonus
- Bagi hasil untuk investasi
11
Bagi Hasil
Bagi Hasil adalah Keuntungan / Hasil yang diperoleh dari pengelolaan dana baik investasi maupun transaksi jual beli yang diberikan kepada Nasabah dengan persyaratan : Perhitungan Bagi Hasil disepakati menggunakan pendekatan /
pola: Revenue Sharing atau Profit & Loss Sharing Gross Profit / Net Revenue
Pada saat akad terjadi wajib disepakati sistem bagi hasil yang digunakan, apakah RS, PLS atau Gross Profit. Jika tidak disepakati akad itu menjadi gharar.
Waktu dibagikannya bagi hasil harus disepakati oleh kedua belah pihak, misalnya setiap bulan atau waktu yang telah disepakati
Pembagian bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati di awal dan tercantum dalam akad
Bagi hasil
Profit Sharing Revenue Sharing
Pembagian Keuntungan
dilakukansetelah dipotong
biayaOperasional
Pembagian Keuntungan
dilakukanSebelum dipotong
biayaOperasional
Bagi hasil dihitung dariKeuntungan bersih
Bagi hasil dihitung dariKeuntungan kotor/
PENDAPATAN
Gross Profit
13
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nisbah
Besarnya nisbah bagi hasil/ persentase profit loss sharing ditentukan berdasarkan kesepakatan pihak-pihak yang bekerja sama yang dipengaruhi oleh:
1. Kontribusi masing-masing pihak dalam kerja sama (share on partnership)
2. Prospek perolehan keuntungan (expected return) dan Jenis Usaha
3. Perkiraan risiko yang akan dihadapi (expected risk)4. Memperhitungkan biaya dan BEP5. Seberapa besarnya asumsi return yang akan
diberikan kepada nasabah deposan6. Harga Pasar, baik bunga di Bank konvensional atau
bagi hasil di LKS lainnya
14
Angka nisbah bagi hasil merupakan angka hasil negosiasi antara shahibul mal dan mudharib dengan mempertimbangkan potensi dari proyek yang akan dibiayai.
Faktor-faktor penentu tingkat nisbah adalah unsur-unsur 'iwad (countervalue) dari proyek itu sendiri, yaitu risiko (ghurmi), nilai tambah dari kerja dan usaha (kasb), dan tanggungan (daman).
Jadi, angka nisbah bukanlah suatu angka keramat yang tidak diketahui asal usulnya, melainkan suatu angka rasional yang disepakati bersama dengan mempertimbangkan proyek yang akan dibiayai dari berbagai sisi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nisbah (lanjutan)
15
Ketiga sistem ini dapat diterapkan sesuai dengan nilai-nilai keadilan dan kemaslahatan. Dalam kasus tabungan dan deposito sebaiknya digunakan revenue sharing, agar nasabah lebih terlindungi dan tidak selalu curiga dengan biaya operasional.
Tetapi dalam kasus pembiayaan dapat menggunakan profit sharing dan sebaiknya menggunakan gross profit.
Jika sistem ini digunakan, maka prinsip-prinsip dan teori incentive compatible constrains harus ditegakkan [1]
[1]JR Presley & Sessions JG, Islamic Economic The Emergence of a New Paradigm, The Economic Journal, vol 104, hlm. 564
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nisbah (lanjutan)
16
Tetapi, untuk menghindari moral hazard, maka dalam pembiayaan sebaiknya digunakan revenue sharing dengan alasan maslahah atau lebih baik lagi Net Revenue.
Penggunaan sistem net revenue atau gross profit adalah kombinasi antara RS dan PLS
Penggunaan sistem net revenue atau gross profit adalah implementasi ijtihad.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nisbah (lanjutan)
17
Fatwa MUI (DSN)No 15/2000
Ketentuan Umum :
1. Pada dasarnya, LKS boleh menggunakan prinsip Bagi Hasil (Revenue Sharing) maupun Bagi Untung (Profit Sharing) dalam pembagian hasil usaha dengan mitra (nasabah)-nya.
2. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), saat ini, pembagian hasil usaha sebaiknya digunakan prinsip Bagi Hasil (Revenue Sharing).
3. Penetapan prinsip pembagian hasil usaha yang dipilih harus disepakati dalam akad.
18
Deposito Berjangka
simpanan pihak ketiga (deposan) di Bank Syariah
selama 1, 3, 6 atau 12 bulan perorangan atau badan hanya dapat ditarik pada tanggal jatuh tempo
19
Bagaimana jika deposito dicairkan sebelum jatuh tempo
Deposan yang bersangkutan telah melanggar akad.
Dapat dikenakan pinalti => hasil pinalti dimasukkan pada dana kebajikan (ZIS), bukan merupakan pendapatan Bank Syariah
Perbandingan Simpanan Mudharabah dan Wadiah
No. Simpanan Mudharabah Simpanan Wadiah
1. Sifat Dana Investasi Titipan
2. Penarikan Pada dasarnya bisa dilakukan
Penarikan pada waktu tertentu
Dapat dilakukan
Bisa sewaktu-waktu
3. Insentif Bagi hasil Bonus, tidak dijanjikan di awal
4. Pengembalian Tidak dijamin
(not guaranteed)
Dijamin
(guaranteed)
21
N I S B A H+ angka perbandingan (porsi) pembagian
pendapatan antara shahibul mal denganmudharib
Surat Luqman : 34
“.... Dan tiada seorangpun
yang dapat mengetahui(dengan pasti) apa yang akandiusahakannya besok. ...”
Maksudnya : manusia itu tidak dapatmengetahui dengan pasti apa yang akandiusahakannya besok atau yang akandiperolehnya, namun demikian merekawajib berusaha.
PRODUK NISBAH
TABUNGAN WADIAH Bonus
TABUNGAN MUDHARABAH 51 : 49
DEPOSITO1 bulan 52 : 483 bulan 53 : 476 bulan 54 : 4612 bulan 55 : 45
22
HUBUNGAN NISBAH DENGAN BAGI HASIL
• Dipergunakan sebagai dasar pembagian bagi hasil• Dapat dilihat pada Revenue Sharing distribution
NISBAH 51 :49 berarti untuk shahibul mal / nasabah sebesar 51
bagian dan untuk mudharib / Bank Syariah sebesar 49 bagian
23
Neraca: Bank Syariah
PasivaAktiva
Wadiah yad Dhamanah Mudharabah
MurabahahIjarahSalamIstisna’MusyarakahMudharabah
Alur Operasional Bank Syariah
Penghimpunan dana
Wadiah yad dhamanah
Mudharabah Mutlaqah(Investasi Tdk Terikat)
Lainnya (modal dsb)
PO
OLI
NG
DA
NA
Prinsip bagi hasil
Prinsip jual beli
Bagi hasil /Laba rugi
Margin
TabelBagi Hasil
Pendapatan Mdh Mutlaqah(Investasi Tidak Terikat)
Pendapatan berbasis imbalan (fee-based income)
Agen : Mudharabah Muqayyadah / investasi terikat
Jasa keuangan : wakalah, kafalah, sharf
Penyaluran Dana
Laporan Laba Rugi
Pendapatan
Komposisi DPK Bank Syariah 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1. Giro iB – Akad Wadiah
2.048 3.416 3.750 4.238 6.202 9.056 12.006
2. Tabungan iB 4.367 6.430 9.454 12.471 16.475 22.908 32.602
a. Akad Wadiah 183 332 645 958 1.538 3.338 5.394
b. Akad Mudharabah 4.184 6.098 8.809 11.513 14.937 19.570 27.208
3. Deposito iB – Akad Mudharabah
9.169 10.826 14.807 20.143 29.594 44.072 70.802
a. 1 bulan 3.835 5.234 9.309 14.325 19.794 31.873 50.336
b. 3 bulan 2.228 1.973 1.406 1.919 4.544 6.165 10.629
c. 6 bulan 1.480 1.231 1.296 1.827 1.758 2.294 4.186
d. 12 bulan 1.625 2.143 2.787 2.066 3.497 3.738 5.609
e. > 12 bulan 1 245 9 6 1 3 45
Total 15.584 20.672 28.012 36.852 52.271 76.036 115.415
(Statistik Perbankan Syariah, BI, 2011)
26
Produk Jasa pada Bank Syariah
Wakalah Letter of Credit Jasa Wakalah lainnya Kafalah Letter of Guarantee Amanah Safe Deposit Box
27
Wakalah
“Akad wakalah” adalah Akad pemberian kuasa kepada penerima kuasa untuk melaksanakan suatu tugas atas nama pemberi kuasa.
Wakalah berdasar dari akar kata ‘wakala’. Kata ‘wakala’ muncul di Qur’an dengan bermacam makna. Namun demikian, keseluruhannya digunakan untuk menggambarkan “perwakilan seseorang atas nama orang lain untuk suatu perbuatan’”
28
Wakalah Letter of Credit
Merupakan fee-based instrument. Bank dapat memperoleh imbalan/fee/ujrah yang disepakati di awal serta dinyatakan dalam jumlah nominal yang tetap, bukan dalam bentuk persentase
Pembeli (importir) ingin barang diterima sebelum melakukan pembayaran; Penjual (eksportir) ingin pembayaran dilakukan sebelum mengirim barang
Kedua belah pihak memerlukan penengah yang dapat memfasilitasi transaksi mereka sehinggga tidak ada pihak yang dirugikan
29
Wakalah Letter of Credit
Nasabah (importir) menunjuk bank sebagai agen atau wakil dalam rangka pelaksanaan transaksi.
Bank menerbitkan letter of credit (LC) untuk importir. LC ini dikirimkan kepada penjual (eksportir) yang kemudian atas dasar LC tersebut akan mengirimkan barang kepada pembeli
Bank dapat bertindak sebagai wakil dan pemberi jaminan atas pemenuhan kewajiban importir terhadap eksportir dalam melakukan pembayaran (akad wakalah bil ujroh dan kafalah)
Pembeli menyetorkan dana untuk pembayaran transaksi kepada bank
30
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 34/DSN-MUI/IX/2002 tentang L/C Impor Syariah
Letter of Credit (L/C) Impor Syariah adalah surat pernyataan akan membayar kepada Eksportir yang diterbitkan oleh Bank untuk kepentingan Importir dengan pemenuhan persyaratan tertentu sesuai dengan prinsip syariah.
L/C Impor Syariah dalam pelaksanaannya menggunakan akad-akad: Wakalah bil Ujrah, Qardh, Murabahah, Salam/Istishna’, Mudharabah, Musyarakah, dan Hawalah.
Mekanisme Operasional Perbankan: Importir dan Bank melakukan akad Wakalah bil Ujrah
untuk pengurusan dokumen-dokumen transaksi impor; Besar ujrah harus disepakati di awal dan dinyatakan
dalam bentuk nominal, bukan dalam bentuk persentase.
31
Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 35/DSN-MUI/IX/2002 tentang Letter of Credit (L/C) Ekspor Syariah
Letter of Credit (L/C) Ekspor Syariah adalah surat pernyataan akan membayar kepada Eksportir yang diterbitkan oleh Bank untuk memfasilitasi perdagangan ekspor dengan pemenuhan persyaratan tertentu sesuai dengan prinsip syariah.
L/C Ekspor Syariah dalam pelaksanaannya meng-gunakan akad-akad: Wakalah bil Ujrah, Qardh, Mudharabah, Musyarakah dan Al-Bai’.
Mekanisme operasional perbankan Bank melakukan pengurusan dokumen-dokumen ekspor; Bank melakukan penagihan (collection) kepada bank penerbit
L/C (issuing bank), selanjutnya dibayarkan kepada eksportir setelah dikurangi ujrah;
Besar ujrah harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam bentuk nominal, bukan dalam persentase.
32
Letter of Credit Impor
EksportirImportir (Al Muwakkil) Bank (Al Wakil)
Akad Wakalah
Setor dana penuh
Dokumen & pembayaran
Pengiriman barang
Akad Wakalah bil Ujrah dengan ketentuan:1. Importir harus memiliki dana pada bank sebesar harga pembayaran
barang yang diimpor.2. Importir dan Bank melakukan akad Wakalah bil Ujrah untuk pengurusan
dokumen-dokumen transaksi impor.3. Besar ujrah harus disepakati diawal dan dinyatakan dalam bentuk nominal,
bukan dalam bentuk persentase.
1
2
3
4
33
Akad wakalah
Setor dana sebagian
Dokumen dan pembayaran
Pengiriman barang
Akad Wakalah bil Ujrah dan Qard dengan ketentuan:1. Importir tidak memiliki dana cukup pada bank sebesar harga pembayaran
barang yang diimpor.2. Importir dan Bank melakukan akad Wakalah bil Ujrah untuk pengurusan
dokumen-dokumen transaksi impor.3. Besar ujrah harus disepakati diawal dan dinyatakan dalam bentuk nominal,
bukan dalam bentuk persentase.4. Bank memberikan dana talangan (qardh) kepada importir untuk pelunasan
pembayaran barang impor.
Tambahan pembayaran dengan akad qard
EksportirImportir (Al Muwakkil) Bank (Al Wakil)
1
2
3
4
5
34
Eksportir• Importir (Al Muwakkil)
• Mudarib
• Bank (Al Wakil)
• Shahibul mal
Akad Wakalah bil Ujrah
Akad Mudarabah
Dokumen dan pembayaran
Pengiriman barang
Akad Wakalah bil Ujrah dan Mudarabah dengan ketentuan:1. Nasabah melakukan akad wakalah bil ujrah kepada bank untuk melakukan
pengurusan dokumen dan pembayaran.2. Bank dan importir melakukan akad Mudharabah, dimana bank bertindak
selaku shahibul mal menyerahkan modal kepada importir sebesar harga barang yang diimpor.
1
2
3
4
35
Jasa Wakalah Lainnya
Pemberian jasa bank kustodian (safe-keeping) atas surat-surat berharga seperti sukuk dan saham termasuk melakukan pencatatan atas penerimaan penghasilan seperti dividen dan bagi hasil. Kontrak dilakukan dengan konsep wakalah di mana bank bertindak sebagai wakil atau agen.
Transfer Domestik dan Luar Negeri
Proses administrasi properti, waris, wasiat
36
Kafalah Letter of Guarantee
Transaksi penjaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga atau tertanggung (makful lahu) untuk memenuhi kewajibannya kepada pihak kedua (makful ‘anhu/ashil).
Fee based instrument Bank bertindak sebagai pemberi jaminan atas pemenuhan
kewajiban nasabah terhadap pihak ketiga Nasabah dapat diminta untuk menempatkan sejumlah
dana yang diterima oleh bank berdasar prinsip wadiah wad dhamanah.
Bank (Kafil)Pemda (Makful ‘anhu)
Kontraktor mendapat Tender Proyek dari Pemda untuk membangun jembatan, jalan atau gedung, ia harus membuktikan ada dana sebelum dana APBD cair. Pemilik Proyek meminta jaminan dari lembaga Bank.
Mekanisme & Sistem Operasi Kafalah oleh Bank Syariah
3
1
2 Mengajukan kafalah
Memberikan kafalah
4Surat Jaminan BankDiserahkan kepada Pemda
Tender Proyek
Kontraktor (Makful lahu)