03. isi majalah.pdf

38
“Rumah Sakit Kita Semua” 1 PERDARAHAN POST PARTUM Oleh : Dr. Yandi Zulkarnaen, SpOG A. K.I – PERDARAHAN PASCASALIN Tahun Negara maju Negara berkembang 1930 1:3000 kelahiran data (-) 1950 1:20.000 data (-) 1980 1:60.000 1:1000 2000 1:100.000 1:5000 Persalinan adalah proses yang selalu disertai kehilangan darah (blood loss) Ibu hamil dengan kadar Hb normal umumnya dapat mengkompensi dengan baik kondisi kehilangan darah saat persalinan Sedangkan: Ibu hamil dengan anemia dapat mengalami kondisi yang fatal akibat kehilangan darah saat persalinan Ibu hamil yang sehat dan tidak enamis pun dapat mengalami kehilangan darah yang berat dan fatal pada saat persalinan Dalam prakteknya tidak mudah menaksir jumlah perdarahan dalam persalinan Estimasi jumlah perdarahan hanya mengandalkan visul belaka (sangat subyektif dan tidak akurat) Darah tercampur cairan ketuban/urin Darah terserak di alas partus/kain kassa/pakaian Ibu/sprei Darah bercecer di lantai Lebih sering : Underestimation ! Klasifikasi & Defenisi WHO : 1. Perdarahan Post Partum Primer : Perdarahan dari jalan lahir > 500 ml dalam 24 jam pertama setelah anak lahir 2. Perdarahan Post Partum Sekunder : Perdarahan abnormal dari jalan lahir setelah lebih dari 24 jam hingga 6 minggu pascasalin Perdarahan Post Partum dapat terjadi perlahan-lahan dan tidak segera disadari oleh penolong, sampai si ibu berada dalam kondisi pre-syok/syok. 1. Kenali tanda/gejala klinis syok haemoragik 2. Kenali sebab/sumber perdarahan Mengenali tanda/gejala klinis syok hipovolemik Parameter : Nadi Sirkulasi kulit (capillary refill time) Tekanan darah Tingkat kesadaran Respirasi Mengenali sebab/sumber perdarahan post partum (primer) 1. Atonia uteri 2. Retensi plasenta/sisa plasenta 3. Trauma jalan lahir : Laserasi vulva/vagina Luka episiotomi meluas (ekstensi) Hematoma vulva/vagina Robekan serviks Rupture uteri Hematoma ligamentum latum, dsb 4. Gangguan pembekuan darah Kehilangan Darah Tekanan Darah Sistolik Tanda & Gejala 10-15 % masih normal hipotensi postural 15-30 % Sedikit turun Respirasi meningkat, merasa haus, lemah dan lelah 30-40 % Pucat, tampak bingung & gelisah, oliguri Pucat, tampak bingung & gelisah, oliguri 40 % + 40-60 mmHg Anuria, respirasi cepat & dalam (”air hunger”), kesadaran berkabut s/d koma - kematian Gejala & tanda yang selalu ada Tanda & gejala yang kadan-kadang ada Diagnosa kerja Fundus diatas pusat, uterus teraba lembek tidak berkontraksi Perdarahan banyak segera setelah plasenta lahir K.U. ibu segera memburuk : presyok s/d syok Atonia uteri Perdarahan segera setelah bayi lahir Darah segar Uterus berkontraksi baik Plasenta lengkap Pucat lemah Menggigil Robekan jalan lahir Plasenta belum lahir setelah 30 menit, disertai perdarahan pervaginaan Uterus berkontraksi Tali pusat bisa putus akibat traksi berlebih Inversio uteri akibat tarikan tali pusat + dorongan fundus Perdarahan lanjutan Retensio plasenta Plasenta atau sebagian selaput tidak lengkap Perdarahan segera Uterus berkontraksi tetpi tinggi fundus tidak berkurang Sisa plasenta atau selaput Fundus tak teraba Lumen vagian terisi masa Tanpak tali pusat (bila plasenta belum lahir) Nyeri ringan s/d berat Syok neurogenik Pucat dan limbung Inversio uteri Kontraksi uterus kurang tegas, nyeri pada palpasi Perdarahan pervaginaan bisa Ibu kesakitan, lekas prosyok – syok Abdomen cembung Reptura uteri

Upload: suyatno-hendro

Post on 02-Jan-2016

292 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

majalah

TRANSCRIPT

Page 1: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 1

PERDARAHAN POST PARTUMOleh : Dr. Yandi Zulkarnaen, SpOG

A. K.I – PERDARAHAN PASCASALINTahun Negara maju Negara berkembang1930 1:3000 kelahiran data (-)1950 1:20.000 data (-)1980 1:60.000 1:10002000 1:100.000 1:5000Persalinan adalah proses yang selalu disertai kehilangan darah

(blood loss)Ibu hamil dengan kadar Hb normal umumnya dapat

mengkompensi dengan baik kondisi kehilangan darah saatpersalinanSedangkan: Ibu hamil dengan anemia dapat mengalami kondisiyang fatal akibat kehilangan darah saat persalinan

Ibu hamil yang sseehhaatt dan ttiiddaakk eennaammiiss pun dapatmengalami kehilangan darah yang bbeerraatt dan ffaattaall pada saatpersalinan• Dalam prakteknya tidak mudah menaksir jumlah

perdarahan dalam persalinan• Estimasi jumlah perdarahan hanya mengandalkan visul

belaka (sangat subyektif dan tidak akurat)Ø Darah tercampur cairan ketuban/urinØ Darah terserak di alas partus/kain kassa/pakaian

Ibu/spreiØ Darah bercecer di lantai

Lebih sering : Underestimation !Klasifikasi & DefenisiWHO :1. Perdarahan Post Partum Primer :

Perdarahan dari jalan lahir > 500 ml dalam 24 jampertama setelah anak lahir

2. Perdarahan Post Partum Sekunder :Perdarahan abnormal dari jalan lahir setelah lebih dari 24jam hingga 6 minggu pascasalin

Perdarahan Post Partum dapat terjadi perlahan-lahan dan tidaksegera disadari oleh penolong, sampai si ibu berada dalamkondisi pre-syok/syok.1. Kenali tanda/gejala klinis syok haemoragik2. Kenali sebab/sumber perdarahanMengenali tanda/gejala klinis syok hipovolemikParameter :• Nadi• Sirkulasi kulit (capillary refill time)• Tekanan darah• Tingkat kesadaran• Respirasi

Mengenali sebab/sumber perdarahan post partum (primer)1. Atonia uteri2. Retensi plasenta/sisa plasenta3. Trauma jalan lahir :

Ø Laserasi vulva/vaginaØ Luka episiotomi meluas (ekstensi)Ø Hematoma vulva/vaginaØ Robekan serviksØ Rupture uteriØ Hematoma ligamentum latum, dsb

4. Gangguan pembekuan darahKehilangan

DarahTekanan

Darah Sistolik Tanda & Gejala

10-15 % masih normal hipotensi postural

15-30 % Sedikit turun Respirasi meningkat, merasahaus, lemah dan lelah

30-40 % Pucat, tampakbingung &gelisah, oliguri

Pucat, tampak bingung & gelisah,oliguri

40 % + 40-60 mmHg Anuria, respirasi cepat & dalam(”air hunger”), kesadaranberkabut s/d koma - kematian

Gejala & tanda yangselalu ada

Tanda & gejala yangkadan-kadang ada

Diagnosakerja

• Fundus diatas pusat,uterus teraba lembek tidakberkontraksi

• Perdarahan banyak segerasetelah plasenta lahir

• K.U. ibu segeramemburuk : presyok s/dsyok

Atoniauteri

• Perdarahan segerasetelah bayi lahir

• Darah segar• Uterus berkontraksi baik• Plasenta lengkap

• Pucat• lemah• Menggigil

Robekanjalan lahir

• Plasenta belum lahirsetelah 30 menit, disertaiperdarahan pervaginaan

• Uterus berkontraksi

• Tali pusat bisa putusakibat traksi berlebih

• Inversio uteri akibattarikan tali pusat +dorongan fundus

• Perdarahan lanjutan

Retensioplasenta

• Plasenta atau sebagianselaput tidak lengkap

• Perdarahan segera

• Uterus berkontraksi tetpitinggi fundus tidakberkurang

Sisaplasentaatauselaput

• Fundus tak teraba• Lumen vagian terisi

masa• Tanpak tali pusat (bila

plasenta belum lahir)• Nyeri ringan s/d berat

• Syok neurogenik• Pucat dan limbung

Inversiouteri

• Kontraksi uterus kurangtegas, nyeri pada palpasi

• Perdarahan pervaginaanbisa

• Ibu kesakitan, lekasprosyok – syok

• Abdomen cembung

Repturauteri

Page 2: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 2

UPAYA AWAL1. Masase uterus

Gosok daerah fundus uteri secara sirkuler menggunakanbagian palmar 4 jari tangan kiri hingga terasa rahim mengeras

2. Kompresi Bimanual Internal3. Uterotonik:

Oksitosin/ergometrin/misoprostolOksitosin Ergometrin Misoprostol

Dosis & carapemberianawal

I.V. (infus): 20IUdalam 1000 mlNaCI fisilogis,60gtt/mntI.M.: 10 IU

I.M. atau I.V.pelan-pelan 0,2mg

per oral 600mcgatau per rectal400 mcg

Dosis lanjut I.V. (infus): 20IUDalam 1000mlNaClfisiologis, 40Gtt/ mnt

ulangi 0.2 mgI.M. setelah 15menitjika masihperlu berikan

I.M./I.V. setiap2-4 jam

400 mcg 2-4jamsetelah dosisawal

Dosis maksimalharian

tidak lebih dari3liter larutanNaCIfisiologisdenganoksitosin

total 1 mg atau5dosis

total 1200 mcgatau 3 dosis

kontraindikasiatau ’hati-hati’padaefikasi

tidak bolehdiberikanI.V.scrcepat/bolus

Preeklamasi,vitium cordis,hipertensi

nyerikontraksi,asma

Efikasi - obat pilihan- sangat efektif

efektif kurang efektifdibandingoisitosin,penelitianmasihberjalan

waktu respon 2-3 menit 6-7 menitCara pemberian Injeksi - injeksi

- oral- oral- rektal

Efek samping minimal mual dan /atauMuntah

mengigil, suhutubuhmeningkat

CaraPenyimpanan

suhu dingin(2-8 derajatcelcius)

suhu dingin,terlindung daricahaya(sensitif)

suhu kamar(stabil)

Harga Tidak mahal Tidak mahal Tidak mahal

RETENSI PLASENTA- Plasenta adhesiva (simple adhesion)- Morbid adhesion :à Plasenta akretaà Palsenta inkretaà Plasenta perkreta

- Placenta incarcereta

Evaluasirutin

Uterus

Massase fundus uteri segera sesudahplasenta lahir (maksimal 15 detik)

tidak

- evaluasi/bersihkan bekuandarah/selaput ketuban

- kompresi bimanual interna (KBI)– maks. 5 menit

tidak

- Ajarkan keluarga melakukan kompresibimanual eksterna (KBE)

- Keluarkan tnagan (KBI) secara hati-hati- Suntikan mathyl ergometrin 0.2 mg i.m- Pasang infus RL + 20 IU oksitosin, guyur- Lakukan lagi KBI

Ya

- Pertahankan KBI selama 1-2menit

- Keluarkan tangan secara hati-hati- Lakukan pengawasan kala IV

Uterus kontraksi ? Ya

Uterus kontraksi ?

tidak

Ya Pengawasan kelas IV

- Rujukan ke RS (disiapkan laporotomi)- Lanjutkan pemberian infus + 20 IU oksitosin

minimal 500 cc/jam hingga mencapai tempatrujukan

- Selama perjalanan dapat silakukan kompresiaorta abdominalis atau kompresi bimanualeksternal

Ligasi arteri uterina dan/atauhipogastrika B-Lynch method

Perdarahan berlanjut

histerektomi

Perdarahanberhenti

PertahankanUterus

Page 3: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 3

PENILAIAN KLINIK RETENSIO PLASENTA

Gejala separasi/akretaparsial

plasentainkarserata

plasentaakreta

Konsistenrahim

Kenyal keras cukup

Tinggifundus

Sepusat 2 jr dibawahpusat

Sepusat

Bentukrahim

Diskoid agak globuler diskoid

Perdarahan Sedang s/dbanyak

sedang sedikit atautidak ada

Tali pusat Terjulur terjulur tidak terjulurOstiumuteri

Sebagian terbuka konstriksi Terbuka

Separasiplasenta

Lepas bagian sudah lepas melekatseluruhnya

Syok Sering terjadi jarang terjadi jarangterjadi

PALSENTA MANUALDilakukan bila plasenta masih belum lahir setelah lebih dari

30 menit= bayi lahir, dan telah diterapkan manajemen aktif kalaIII- Informed consent- Berikan sedativa dan / atau analgetika- Infus jaga terpasang- Terapkan prinsip P.I.Teknik Plasenta Manual1. Tangan kanan mesuk secara obsetetrik ke dalam lahir

menyusuri tali pusat yang diregangkan dari luar2. Tangan kiri menhana fundus selagi tangan dalam menuju ke

ostium uteri dan masuk kedalam kavum uteri hingga mencapailokasi plasenta

3. Tentukan tempat implantasi plasenta dan cari tepi plasentadan/atau bagian plasenta yang sudah terlepas

4. Tangan obsetetrik dibuja menjadi posisi seperti hendakmemberi salam dan jari-jari tangan harus tertutup

5. Dengan bagian lateral jari-jari tangan dan sisi ulur telapaktangan dan sisi ulnar telapak tangan, placenta dilepaskanbertahap seperti membuka halaman buku

6. Estela plasenta terlepas seluruhnya, pegang plasenta denganseluruh tangan dalam dibawa keluar pelan-pelan

7. Pada saat bersamaan, tangan luar (kiri) pindah ke suprasimfisisuntuk menahan uterus

Setelah plasenta berhasil dilahirkan :• Cek kelengkapan plaseta, lakukan eksplorasi kavum uteri

sekali lagi bila dirasa perlu• Masase uterus• Berikan uterotonik• Cek robekan/laserasi lain-lain• Lanjutkan pengawasan

Trauma Jalan Lahir• Robek / laserasi perineum, vagian atau serviks• Episiotomi lebar atau ekstensi luka episiotomi• Hematoma vulva/vagina, hematoma ligamentum latum

• Ruptura uteriMengatasi Perdarahan Post Partum Akibat Robekan Serviks- Informed consent- Umumnya tidak membutuhkan anestesi- Terapkan prinsip umum P.I.

Teknik :1. Minta bantuan asisten memasase uterus dan memberikan

sedikit tekanan ringan pada fundus.2. Pasang spekulum sims, gunakan 2 buah klem oval untuk

menjepit bibir serviks dan menelusuri kelilng serviks untukmencari robekan.

3. Bisa ditemukan robekan di beberapa tempat – cari robekanyang merupakan sumber utama perdarahan saja

4. Jepitkan klem oval pada kedua tepi robekan. Tarik sedikitserviks ke arah luar agar dapat mengidentifikasi puncakrobekan

5. Aprosimasikan tepi robekan. Buat jahitan kontinyu denganbenang kromik no 0, mulai dari puncak robekan

6. Jika puncak robekan sulit dicapai dan dijahit – jepit lokasirobekan dengan klem oval dan biarkan ditempatnya. Segeratransport pasien ke RS rujukan terdekat

KOAGULOPATI (Gangguan pembekuan darah)Dapat dipicu oleh :• Solusio plasenta• IUFD• Preeklamsi berat/eklamsia• Emboli cairan ketuban• Sepsis – KPSW, kehamilan dengan IUD• Penyakit-penyakit tertentu spt hepatitis• Kehilangan darah masif• Transfusi darah masif• Gambaran klinis koagulopati bervariasi, mulai dari

perdarahan hebat, dengan atau tanpa komplikasi trombosis,sampai keadaan klinis yang stabil yang hanya terdeteksi olehtes laboratorium

• Pada kasus kehilangan darah akut & masif, upayapertolongan ditujukan agar jangan sampai terjadiperkembangan/perburukan menuju koagulopati.- Memulihkan volume intravaskuler yang hilang dengan

resusitasi cairan yang adekuat- Menghentikan sumber perdarahan- Mengganti darah yang hilang dengan transfusi

Tes Pembekuan (Clotting Time Sederhana)• Ambil 2 ml darah kedalam tabung reaksi kaca yang bersih

dan kering• Pegang tabung dalam genggaman tangan agar etrjaga tetap

hangat• Setelah 4 menit ketuk tabung perlahan untuk emlihat apakah

pembeku seluruhnya dan tabung dapat dibalik.• Kegagalan pembentukan bekuan setelah 7 menit, atau tanpak

adanya bekuan lunak yang mudah pecah (lisis) menunjukanpasien memiliki kelainan pembekuan (koagulopati)

Pencegahan & Antisipasi Perdarahan Post PartumDalam Kehamilan :1. ANC rutin2. Cegah anemia pada ibu hamil

Page 4: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 4

3. Kenali faktor - Faktor resiko = IDENTIFIKASI KELOMPOKRESIKO TINGGI (KRT), misalnya :

- Rahim sangat terengang (over-distensi)- Multiparitas grande- Hipertensi dalam kehamilan

- Riwayat perdarahan pascasalin sebelumnya- Perdarahan atepartum pada kehamilan sekarang

Dalam Persalinan :1. Kenali faktor-faktor, mis: Partus lama, partus presipitatus,

partus dengan induksi, partus dengan alat (UV/EF),pemberian anestesi, pemberian tokolitik, dsb

2. Manajemen aktif kala III3. Pengawasan ketat kala IV4. Kenali tanda/gejala umum syok hemoragik5. Kenali/identifikasi sumber perdarahan6. Pertolongan pertama7. Siagakan sistem rujukan.

DIAREOleh : Dr. Hj. Lisnur, Sp.PD.

Diare menjadi penyakit yangselalu ada sepanjang tahun diKabupaten Kerinci ini dan akanmeningkat pada saat terjadinya musimhujan yang terus menerus serta saatmusim banjir. Sehingga diaremerupakan sepuluh penyakit terbanyakyang ditemukan pada pasien rawat jalandan rawat inap dibagian penyakitDalam Rumah Sakit Umum MayjenH.A. Thalib Kerinci.

Diare adalah suatu keadaandimana frekuensi dari buang air besarseseorang lebih besar dari 4 x sehari

atau konsistensi buang air besar itulebih encer dari biasanya jugadinamakan dengan diare.

Diare dibagi atas dua yaitudiare akut dan diare kronik :

Diare akut biasa disebabkanoleh masuknya kuman kedalam ususmelalui makanan atau minuman yangtidak bersih, atau karena makanan yangsudah basi, makanan yang sangatberlemak, atau obat-obatan tertentuseperti antibiotic. Diare akut ini yangterbanyak kita temukan sehari-hari baikyang berobat ke Rumah Sakit atau

ketempat-tempat pelayanan kesehatanlainya. Adapun diare kronik adalahdiare yang berlangsung lebih dari 15hari. Penyebab diare kronik adapenyakit-penyakit kronik seperti :Diabetes, Gondok beracun, adanyainfeksi pada usus dan adanya kankerpada usus.

Adapun pengobatan dari diareyang sangat penting adalah pemberiancairan yang cukup kepada pasien baikdalam bentuk minum banyak ataudalam bentuk pemberian infuse yangdiberikan di rumah sakit.

Untuk itu masyarakat dapat memberikan pertolongan pertama di rumah dalam bentuk larutan gula garam yaitu satu gelas airmendidik ditambah satu sendok makan gula pasir dan seujung sendok garam. Larutan gula garam ini dapat diberikan kepada yang sakitsebanyak mungkin sepanjang yang sakit tidak muntah namun jika yang sakit sudah muntah barulah yang sakit dianjurkan dirawat dirumah sakit atau puskesmas rawatan.

Penanganan dengan pemberian cairan ini saja sudah cukup pada pasien diare tanpa perlu memakan obat-obat yang menghentikandiare seperti diapet dan lain-lain. Untuk pencegahan mesyaratkan penderita diare adalah dengan menjaga kebersihan makanan yang kitamakan, memasak makanan secara sempurna, mencuci tangan sebelum memegang makanan dan minuman, membeli makanan yang bersihdan tertutup rapi.

HIPERTENSIOleh: Dr. Riza Firmansyah, Sp.S.M.KesDokter Spesialis Syaraf / Neurologi RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci

Hipertensi merupakan kelainanKardiovaskular yang masihbanyak dijumpai dalammasyarakat, PrevalensiHipertensi dalam masyarakatIndonesia cukup tinggimeskipun tidak setinggi diNegara Negara yang sudah majuyaitu sekitar 10%. Penanganan penderitaHipertensi di Indonesia masihbelum baik dan Drop-Out terapimasih cukup tinggi, sehingga

tidak mengherankan bilakomplikasi Hipertensi masihsering dijumpai dalam prakteksehari-hari. Komplikasi Hipertensi dapatmengenai target Organ Jantung,Otak (serebrovaskular), matadan Ginjal. KomplikasiHipertensi pada Otak dapatberupa Ensefalopati Hipertensi,Hipertensi maligna, Strokehemorhagik dan stroke nonhemorhagik. Penanganan

penderita Hipertensi dengankomplikasi Otak dibedakanmenjadi dua kelompok yaitu :Keadaan bukan krisis hipertensiyang terjadi pada stroke nonhemorhagik dan keadaan krisishipertensi yang didapatkan padaEnsefalopati Hipertensi,Hipertensi maligna, Strokehemorhagik. The Sixth Joint NationalCommitte on Prevation,Detection, Evaluation, and

Page 5: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 5

treatmen Of high Blood Pressure(1997) mendefinisikanHipertensi sebagai tekanandarah Sistolik 140mmhg ataulebih atau tekanan darahDiastolic 90 mmhg atau lebihatau sedang, dalam pengobatananti Hipertensi. Tekanan darah dipengaruhioleh curah Jantung dan tahananperiper berbagai faktor yangmempengaruhi curah jantungdan tahanan perifer akanmempengaruhi tekanan darah,tekanan darah membutuhkanaliran darah melalui pembuluhdarah yang ditentukan oleh

kekuatan pompa Jantung dantahanan perifer. Hipertensi yang tidak diobatidengan baik akhirnyamenyebapkan komplikasi padatarget Organ yaitu Jantung,Mata, Ginjal, dan Otak.Komplikasi Hipertensi pada Otakdapat bersipat akut atau kronik,penanganan penderitaHipertensi dengan komplikasiSerebrovaskular dapatdibedakan menjadi dua macamyaitu :1. Keadaan bukan krisis

hipertensi pada strok nonHemorhagik

2. Keadaan krisis Hipertensipada Ensefalopati Hipertensi,Hipertensi maligna danStroke Hemorhagik.

Pengelolaan setelah krisisHipertensi dimana penderitaterbebas dari krisis, selanjutnyadianjurkan mencari EtiologiHipertensi. Umumnya Hipertensiberat adalah akibat Hipertensisekunder Renovaskular,Selanjutnya penderita akanmendapat terapi Hipertensisecara teratur yang padaumumnya merupakan kombinasibeberapa obat anti Hipertensi.

***

POLIFARMASIoleh : H A R L I S, S. Farm, Apt

Instalasi Farmasi RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci

Polifarmasidiartikan sebagai

penggunaanberbagai obat yangbersamaan olehseorang individuyang ditulis terpisah

oleh dua orang atau lebih dokteruntuk gangguan yang berbeda ataudapat juga diartikan sebagaipemakaian banyak obat sekaliguspada seorang pasien, lebih dariyang dibutuhkan secara logis -rasional dihubungkan dengandiagnosis yang diperkirakan.Namun, beberapa penggunaanpengobatan sekaligus juga ada yangpenting dan merupakan perawatanterbaik bagi pasien.

Istilah ini mengandungkonotasi yang berlebihan, tidakdiperlukan, dan sebagian besardapat dihilangkan tanpamempengaruhi outcome penderitadalam hasil pengobatannya. Iamengandung juga pengertianmubazir, sehingga meninggikanbiaya pengobatan , tanpa justifikasiprofesional. Yang lebih penting lagiialah bahwa diantara demikianbanyak obat yang ditelan pasti

terjadi interaksi obat (druginteraction ) baik interaksi secarafarmakokinetika maupunfarmakodinamika yang sebagiandapat bersifat serius dan seringmenyebabkan hospitalisasi ataukematian.

Sistem memberi obat dirumah sakit sekarang ini cenderungliberal, setiap dokter / konsultanmemeriksa pasien dan menuliskanpendapatnya di status sertapengobatannya. Bila ada 3 orangkonsultan yang memeriksanya,

maka setidaknya ada tiga resepdengan obat yang berbeda - beda

Kejadian ini lebih seringterjadi pada pasien yang sudahberusia lanjut (geriatric ) yangbiasanya menderita lebih dari satupenyakit. Penyakit utama yangmenyerang lansia ialah hipertensi,

gagal jantung dan infark sertagangguan ritme jantung, diabetesmellitus, gangguan fungsi ginjal danhati. Juga terdapat berbagaikeadaan yang khas dan seringmengganggu lansia sepertigangguan fungsi kognitif,keseimbangan badan, penglihatandan pendengaran. Semua keadaanini menyebabkan lansiamemperoleh pengobatan yangbanyak jenisnya. Bila semua obatmemang benar dibutuhkan, hal initidak digolongkan sebagai

polifarmasi,walaupun berbedaanantara memakaibanyak obatbersamaan (multiplemedications) danpolifarmasi tidakselalu jelas.

Timbulnyapolifarmasi sebagian

besar diawali oleh goyahnyaevaluasi klinis terhadap pengobatanseorang penderita berawal darimasalah diagnosis sehinggamemakai semua obat untuk segalakemungkinan diagnosa dan gejalayang ditemukan (defensive

Page 6: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 6

therapy). Bayangkan saja biladiagnosis pasti penyebab demamtidak diketahui, berapakemungkinan bisa ditafsirkansebagai penyebabnya ? .Bayangkanberapa banyak antibiotik dan obatlain atau tindakan bisa diberikanbila ada 2 - 3 kemungkinan sebagaiworking diagnosis ? Contoh inimembawa kita ke problematic :apakah semua gejala dankemungkinan diagnosis perludiobati ?

Faktor penyebab daripemberian obat secara polifarmasitidak saja terletak pada doktersebagai pemberi obat, tapi jugapada sediaan obat yang ada, yangmemang sudah dalam bentukpolifarmasi. Sediaan obat dalambentuk polifarmasi masih banyakdipasarkan di Indonesia, sepertisirup obat batuk, sirup obat flu,juga ada dalam bentuk tablet yangmengandung 4 sampai 6 bahanaktif.

Di samping penyebab diatas, penggunaan polifarmasi jugabisa disebabkan oleh faktor pasien.Beberapa pasien kadang-kadangminta supaya setiap gejala yangdirasakannya diberikan obat secaratersendiri, misalnya pasien mintaobat sakit kepala, obat nyeri badan,atau obat demam. Padahal,sebenarnya semua gejala tersebutdapat diatasi dengan satu jenis obat

karena semua gejala yangdideritanya merupakan kumpulangejala dari suatu penyakit.

Strategi pengobatanhendaknya diarahkan padakemungkinan diagnosis terbesar,kecuali hal ini tidak dapat dilakukankarena kondisi pelik yang dihadapi,seperti tidak dapat menentukandengan educated guess kuman apayang biasanya menghinggapi infeksitertentu. Dengan demikianmengobati influenza tidak perludiberi antibiotika dan hanya obat-obat simtomatik karenakemungkinan terbesar 90 % tidakterkena infeksi bakterial sekunder.Selain itu masih cukup waktu bilatidak ada tanda-tanda yang lebihgawat yang membutuhkanantibiotik dan demam flu akansembuh dalam waktu 1-5 haridengan tindakan sederhana saja.

Pemakaian obat harustetap berpegang pada paling sedikit4 faktor, yaitu efficacy 'khasiatobat', safety 'keamanan obat',suitability 'kesesuaian obat padapasien', dan cost 'harga obat'sehingga dapat dipilih obat yangefektif, aman, tidak ada indikasikontra, serta harganya dapatdijangkau masyarakat.

Dalam hal ini farmasisharus berperan aktif untukmemberikan informasi yanglengkap tentang obat yang

diserahkan kepada pasien.Informasi meliputi carapenggunaan obat, dosis danfrekuensi pemakaian, lamanya obatdigunakan indikasi, kontra indikasi,kemungkinan efek samping dan hal-hal lain. Selain itu harus adakomunikasi yang baik antarafarmasis dengan dokter.

Kesimpulan1. Pemberian obat secara

polifarmasi lebih banyakruginya daripada untungnyabagi pasien.

2. Banyak bahan obat aktif yangmubazir sehingga timbulpemborosan obat dan uang.

3. Kemungkinan timbulnyainteraksi obat semakin besar.

4. Kemungkinan timbulnya efektoksik dan efek samping sertapenyakit karena obat semakinmeningkat.

Daftar Bacaan :1. Siregar, Charles, Farmasi Klinik Teori

dan Penerapan, Penerbit BukuKedoktean, Jakarta, 2004.

2. Modul Pelatihan, Penggunaan ObatRasional, Ditjen Bina Kefarmasian danAlat Kesehatan Depkes RI, Jakarta,2006

3. Darmansjah, Iwan, Polifarmasi4. Aman, G.M, Masalah Pemberian

Polifarmasi, Lab. Farmakologi FakultasKedokteran Universitas Udayana,Denpasar

5. Harkness, Richard, Interaksi Obat,Diterjemahkan oleh Agus, Goeswin,Penerbit ITB, Bandung, 1989

Page 7: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 7

Sebelum tahun 1951, Bapak H.Mukhtaruddin yang pada saat itu menjabat sebagaiketua DPRGR, mencetuskan bahwa di Kabupaten

Kerinci sudah saatnya didirikan sebuah RumahSakit untuk menangani masalah kesehatan yangdihadapi saat itu seperti wabah cacar yangmenewaskan ratusan warga setempat. Dengansegala keterbatasan, tenaga kesehatan berupayamengobati warga, sampai terjadi perawat harusmemanjat pohon kelapa untuk mengambil buahkelapa dan membawanya turun dan menggigitbuah kelapa tersebut kemudian dipergunakansebagai cairan infus. Sangat memprihatinkansekali pada saat itu. Pada tahun 1951 sewaktuBung Hatta datang berkunjung ke Kerinci beliaumeresmikan pembangunan 3 (tiga) buah gedungyaitu :§ Gedung SD Negeri Koto Keras§ Gedung SMP Negeri 1 Sungaipenuh§ Gedung RSUD Kabupaten Kerinci

Sejak tahun 1951 mulailah dibangungedung RSUD Kabupaten Kerinci yang kemudianselesai pada tahun 1953. Sebelumnya gedung RSUMayjen H.A. Thakib Kabupaten Kerinci menempatisebuah rumah yang merupakan gedung AkademiAdministrasi Negara (AAN) yang mempunyaikapasitas 30 tempat tidur dan 2 bangsal yaitubangsal laki-laki dan perempuan yang dilengkapidengan sebuah mobil ambulance yang multiguna.Ambulance digunakan untuk perjalanan dinas,merujuk pasien, menjeput gaji dan lain-lain. Saat

itu jumlah pegawai RSUD Kabupaten Kerinciberjumlah ± 18 orang.

Rumah Sakit Umum Mayjen H.A. ThalibKabupaten Kerinci adalah Rumah Sakit milikPemerintah Kabupaten Kerinci dengan kualifikasikelas/type C (Unit Sawadana Daerah) yangberalamat di jalan Basuki Rahmat SungaipenuhKerinci.

RSU Mayjen H.A. Thalib Kabupaten Kerincididirikan pada tahun 1953 dengan jumlah tempattidur pada awalnya sebanyak 20 buah dankemudian berkembang sampai saat ini menjadi117 tempat tidur. Bangunan gedung berdiri di ataslahan seluas 2,5 Ha. Berdasarkan Perda KabupatenKerinci Nomor 4 tahun 1995, RSUD KabupatenKerinci secara teknis operasional bertanggungjawab kepada Pemerintah Kabupaten Kerinci dansecara teknis fungsional berkoordinasi denganDinas Kesehatan Kabupaten Kerinci.

Melalui Keputusan Bupati Kerinci Nomor

228 tahun 2003 RSU Mayjen H.A. ThalibKabupaten Kerinci dikonversikan menjadi Unit

Swadana Daerah. Dengan Perda No 2Tahun 2005 RSUD Kabupaten Kerinci bergantinama menjadi Rumah Sakit Umum Mayjen H.A.Thalib Kabupaten Kerinci.

Rumah Sakit Umum Mayjen H.A. ThalibKabupaten Kerinci merupakan RS rujukan bagi :§ Puskesmas perawatan sejumlah 4§ Puskesmas non perawatan sejumlah 14§ Unit pelayanan Kesehatan lainnya.

SEJARAHRSU MAYJEN H.A.THALIB KERINCI

Page 8: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 8

MMEERREETTAASS MMAANNAAJJEEMMEENN PPEERRUUBBAAHHAANN PPAADDAA BBUUDDAAYYAA OORRGGAANNIISSAASSIIDDII RRUUMMAAHH SSAAKKIITT KKIITTAA SSEEMMUUAA

MMEENNUUJJUU HHOOSSPPIITTAALL RREESSOORRTT BBEERRNNUUAANNSSAA WWIISSAATTAA MMEEDDIISSDDEENNGGAANN PPEELLAAYYAANNAANN CCEEPPAATT,, NNYYAAMMAANN DDAANN TTEERRJJAANNGGKKAAUU

DDrrss.. NNoovviiaarr ZZeenn,, AApptt,, MMMM..DDiirreekkttuurr RRSSUU MMaayyjjeenn HH..AA.. TThhaalliibb KKeerriinnccii

RSU Mayjen H.A. ThalibKerinci, merupakan RS milikPemerintah Daerah Kerinci yangpada saat ini sudah memasuki usiayang ke 55 tahun. Dalam usia yanglebih setengah abad ini RSU MayjenH.A. Thalib Kerinci terus berupayamemberikan pelayanan yangterbaik kepada pasien khususnya,dan masyarakat Kabupaten Kerincipada umumnya.

Sebagai daerah tujuanwisata utama di Provinsi Jambi,Kabupaten Kerinci

memprogramkan danmengembangkan wisata budaya,wisata religius dan wisata alam,berdasarkan potensi yang dimilikipemerintah Kabupaten KabupatenKerinci menetapkan visi yaitu :Mewujudkan Masyarakat Madani,Berbasis Agribisnis yang Tangguhdan Pariwisata yang Unggul.

Merujuk dari pada visiKabupaten Kerinci, maka pihakManajemen RS Mayjen H.A. ThalibKerinci melihat peluang yang besaruntuk menjadikan Rumah SakitUmum Mayjen H.A. ThalibKabupaten Kerinci menjadi suaturumah sakit umum daerah yang

berorientasi wisata pertama diPropinsi Jambi bahkan di Indonesia.

Perkembangan RSU MayjenH.A. Thalib Kerinci mulai berdiripada tahun 1953 sampai dengankemajuan yang dirasakan sekarangmerupakan wujud keseriusanPemerintah Daerah KabupatenKerinci dan komitmen seluruhkaryawan/I RSU Mayjen H.A. Thalibdalam usaha untuk meningkatkankualitas pelayanan kesehatanmasyarakat Kabupaten Kerinci.Perkembangan RSU Mayjen H.A.

Thalib KabupatenKerinci dirasakanmulai pada tahun2005 sampaisekarang mulai daripenggantian namaRSUD kabupatenKerinci menjadiRumah Sakit UmumMayjen H.A. Thalib

Kerinci, persiapan menjadi BLUD,Akreditasi dan peningkatan kelasrumah sakit dari type C ke type Byang sekarang dalam prosespersiapan.

Perubahan demi perubahanterus dilakukan oleh pihakmanajemen berserta dengankomitmen bersama seluruh elemendalam rumah sakit mulai dari lowmanagement sampai topmanagement. Walau dalammelakukan perubahan (change ofmanagement) pihak manejemenmenemui berbagai kendala danhambatan namun tidakmenyurutkan niat yang tulus dari

pihak manajemen untuk terusmelakukan perubahan ke arah yanglebih baik.

Dalam melakukanperubahan (change ofmanagement) konsep yang dipakaiadalah 5 komitmen yaitu: 1. Disiplinprofesionalisme, 2. Sense ofBelonging and sense ofResponsibity, 3. Kualitas pelayanan,5 Membangun Citra, 5 CorporateCulture and Legal Culture. Jugaadanya reward and Punishmentyang sangat membantu dalammelakukan perubahan.

Tahapan perubahan yangdilakukan mulai dari perubahankebijakan antara lain menciptakankomunikasi/sosialisasi baik internalmaupun ekstrenal tentang visi, misidan cita-cita besar RSU Mayjen H.A.Thalib Kerinci, menciptakan goodgovernance dan clinicalgovernance. Perubahan operasionalpengelolaan serta perubahanbudaya atau nilai.

Manajemen perubahanadalah suatu tantangan, dansekaligus suatu keharusan bagikelangsungan suatu organisasi.Maka untuk mengatasi perubahanorganisasi harus senatiasa belajar.Adapun langkah-langkah yangdapat kita lakukan dalammenghadapi perubahan suatuorganisasi antara lain: 1. Kenaliperubahan yang terjadi, baik didalam organisasi maupun dilingkungannya, 2. Nilai seberapabesar kesenjangan kinerja yang adadengan adanya perubahan itu, 3.

Page 9: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 9

Tentukan masalah-masalahorganisasi dalam menghadapi

perubahan, 4. Kenali alasan dankemungkinan resistance to changeyang ada dalam organisasi, 5.Tentukan tujuan yang akan dicapaidalam menghadapi perubahan, 6.Tentukan pendekatan manajemenperubahan yang akan dilakukan, 7.Implementasikan manajemenperubahan secara utuh denganmelibatkan semua pihak terkait, 8.Lakukan monitoring dan evaluasiterhadap proses manajemenperubahan.

Salah satu faktor pentingdalam memanajeri perubahanadalah profil dan kemampuanpimpinan organisasi, dalam hal iniadalah Pimpinan rumah sakit(Direktur). Pemimpin sejati padamasa datang adalah seorangpemimpin strategis, yang selalumelihat ke depan dan siapmenghadapi , serta membuatperubahan untuk kesehatanorganisasi rumah sakitnya. Tentusaja perubahan perilaku berbagai

Stakeholders di rumah sakit jugaharus ditangani dengan baik.

Tentu saja tidak semuaorang senang dan siap denganadanya perubahan. Resistance toChange merupakan masalah sehari-hari dalam pengelolaan perubahandi organisasi. Untuk mengantisipasiperubahan dalam lingkunganrumah sakit ada beberapa hal yangperlu dipakai antara lain yaitu 1.Tunjukan komitmen secara nyata,2. Evaluasi komitmen dari karyawan

dan mencari tahu alasan penolakanpada perubahan, 3. Tangani alasanpenolakan perubahan satu persatudan memberikan pengertian ataubahkan bila perlu pelatihan, 4.Tawarkan dukungan dan beridorongan, 5. Berikan informasisebanyak mungkin selama masaperalihan, 6. Libatkan para stafdalam meningkatkan komitmenserta, 7. Lakukan Negosiasi dalammenetapkan sasaran untukmengevaluasi komitmen. Untuk mendukung pelaksa-naan implementasi pelayanan diRSU Mayjen H.A. Thalib diterapkan8 etos kerja. Dengan diterapkannya8 etos kerja ini dalam usahamemberikan pelayanan kepadapasien/masyarakat/pelanggan,Insya Allah RSU Mayjen H.A. ThalibKerinci akan mendapat tempat dihati masyarakat sehingga visi, misi,motto dan filosofi RSU Mayjen H.A.Thalib dapat kita wujudkan.

RUMAH SAKIT KITA SEMUA1. RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara merata tanpa

membeda-bedakan derajat, ekonomi, agama, social budaya ataupun etnis.

2. RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci mendukung program pemerintah Kabupaten Kerinci menuju Kerinci sehat 2010

yaitu kerja sama antara rumah sakit dengan pasien baik secara individu, kelompok ataupun masyarakat.

3. Penamaan ruangan di Lingkungan RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci memakai nama Kecamatan dan Objek Wisata

yang ada di Kabupaten Kerinci diharapkan RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci sebagai alat pemersatu.

Gambar Bulan Sabit Warna Hijau : Melambangkan Berpikir Visioner (berwawasan jauh kedepan),dinamis dan global

Gambar Gunung Warna Biru Melambangkan Gunung Kerinci (Kuat, Kokoh dan Kompak)

Gambar Palang Warna Putih Melambangkan Memberikan Pelayanan Kesehatan dengan Hatiyang Suci dan Ikhlas

Kalimat:RSU MAYJEN H.A. THALIBKERINCI

MelambangkanNama Instansi

Page 10: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 10

PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN(SIM) DI RUMAH SAKIT

IL.AFRA, SKM. M.KesKa. Instalasi SIM RS KPK

Dewasa ini suatu organisasimenghasilkan dan menyimpan sejumlah besardata, yang oleh pihak menajemen harusdiubah menjadi informasi yang berguna. Istilahdata dan informasi harus dibedakan ataudengan yang lainnya. Hellriegel dan Slocum(1992) menyatakan bahwa data adalahgambaran kasar dari fakta dan gambar (factsand figure). Informasi adalah pengetahuanyang berguna, yang bahannya di dapat daridata yang ada.

Berbagai tingkatan manajemenmembutuhkan informasi yang berbeda

cakupan dan kedalamannya. Agar informasi mempunyai nilai yang baik,maka ada 4 faktor yang berperan, yaitu kualitas, relevansi, kuantitas dankesesuaian waktu. Kualitas ditentukan dengan seberapa akuratnyainformasi itu menggambarkan keadaan sebenarnya. Relevansimenunjukkan seberapa bergunanya informasi itu untuk pengambilankeputusan. Kuantitas dinilai dalam seberapa besar informasi yangtersedia bila dibutuhkan. Kesesuaian waktu diartikan sebagai informasiyang tersedia tepat waktu sesuai kebutuhan.

Sistem informasi manajemen rumah sakit merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari pelayanan rumah sakit secara keseluruhandan bahkan merupakan sendi utama dalam kegiatan sehari-hari.Kesalahan manajemen sitem informasi akan berdampak besar terhadappenampilan rumah sakit.

Pelayanan rumah sakit mengandalkan informasi secaraintensif. Informasi memainkan peranan vital dalam pengambilankeputusan. Sistem informasi dapat digunakan sebagai sarana strategisuntuk memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasanpelanggan. Dalam hal ini perlu disadari bahwa pelanggan rumahsakitdapat berupa pelanggan internal dan juga pelanggan eksternal.Pelanggan internal adalah pemilik, pimpinan dan seluruh karyawanrumah sakit itu sendiri. Sementara itu pelanggan eksternal adalah pasiendan keluarganya, rekanan pemasok dan masyarakat luas.

Sistem informasi rumah sakit amat berperan dalammemadukan berbagai kepentingan dari berbagai pelanggan rumah sakit.SIM RS dapat berfungsi memadukan berbagai kepentingan pelanggandalam derap bersama mencapai visi dan misi rumah sakit. Informasimerupakan sarana potensial untuk memberdayakan pelanggan internaldan ekstrernal suatu rumah sakit.

Peran SIM di rumah sakit dapat berfungsi medikal maupunbisnis. Untuk setiap fungsi, SIM dapat berperan baik dalam sistemtransaksi, perencanaan operasional, sistem pengawasan sertaperencanaan strategis. Bahwa belum banyak dijumpai informasi tentangmutu pelayanan rumah sakit di Indonesia. Hal ini terjadi karena di rumahsakit ternyata masih kurang seriusnya pengelolaan sistem informasimanajemen rumah sakit.

Rekam medis merupakan salah satu bentuk SIM RS berperanpenting dalam peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dalam berbagaiaspek, antara laian : (a) Aspek administrasi; (b) Aspek hukum; (c) Aspekkeuangan; (d) Aspek riset dan edukasi; serta (e) Aspek dokumentasi.

Menurut Hari Kusnanto beberapa alasan mengapa SIM RSbelum berkembang pesat, diantaranya:1. Konsep ekonomi informai kesehatan belum dirumuskan secara

jelas;2. Manajer belum betul-betul memahami perlunya SIM RS;3. Keasingan terhadap teknologi informasi4. Kesulitan dalam menghadapi perubahan budaya dan perilaku

dengan diterapkanya SIM RS5. Kurangnya saling pengertian antara klinisi, manajer, dan pengelola

SIM RS.J.R. Griffith menyatakan bahwa SIM RS amat berperan dalam

akutansi manajemen dan juga audit medik. Akutansi manajemenmeliputi; (a) pengihan pembayaran pasien; (b) pembayaran gaji daninsentif sesuai beban kerja; (c) pemesanan logistik rumah sakit; (d)penguruan dengan pihak ketiga dalam asuransi; dan (e) perencanaankeuangan.

Dalam hal audit medik, SIM RS amat diperlukan mengingatterjadinya tiga hal penting di rumah sakit.1. Teknologi kedokteran kini makin berkembang, makin kompleks,

makin kuat, makin punya resiko bahaya dan makin mahal, karenaitu memerlukan pengawasan yang ketat.

2. Teknologi sistem informasi kian canggih sehingga memungkinkanmelakukan pengawasan ketat dengan biaya yang wajar.

3. Situasi lingkungan yang mengharuskan pelayanan kesehatan dirumah sakit dilakukan secara seefektif mungkin dan seefesienmungkin.Sistem informasi mempunyai peran penting dalam sistem

pengawasan melalui tiga pendekatan.1. SIM akan mempercepat dan meningkatkan akurasi transaksi karena

semuanya terekam dan terkomunikasikan antar beberapa unit.2. SIM dapat menyajikan data muthakir yang ada, dan

membandingkannya dengan ekpektasi/rencana/standar.3. SIM dapat merekam data yang besar sehingga memungkinkan

pemahaman yang menyeluruh untuk penyesuaian bila diperlukan.Sistem informasi manajemen rumah sakit perlu dikenal, dikuasai,

disadarinya serta dihayatinya oleh para manajer rumah sakit, salah satuusaha yang harus dilakukan adalah penggunaan internet dalammanejemen rumah sakit. Tiga kata penting dalam pemanfaatan duniamaya dalam bidang kesehatan, yang dikenal sebagai e-health, adalahazas privacy, convidentiality, dan security, yang masing-masing punyaarti berbeda satu sama lainnya. Privacy dihubungkan dengan hak setiapindividu untuk merahasiakan informasi tentang dirinya untuk tidakdisebarluaskan, atau memilih informasi mana yang dapat diketahui oranglain dan mana yang tidak. Confidentiality berarti tanggung jawab untukhanya memberikan informasi tentang seseorang bila diizinkan oleh yangbersangkutan. Sementara security menjelaskan proedur, teknik danteknologi yang diterapkan untuk menjaga kerahasiaan suatu informasiagar tidak bocor ke luar, artinya segala mekanisme untuk menjaminterjaganya privacy dan convidentiality.Sumber: Bambang Hartono Reksodiharjo, Hari Kusnanto, Hellriegel and Slocum,J.R. Griffith

Page 11: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 11

Bapak Gubernur Jambi Zulkifli Nurdinmenandatangani prasasti pengesahan nama RSU

Oleh : Jumlizar, SKMKaur Anggaran & Program

umah Sakit Umum Mayjen H.A. Thalib Kabupaten Kerincipada awalnya bernama Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) yang didirikan pada tahun 1953 dengan fasilitas tempattidur saat itu sebanyak 20 buah dan memiliki karyawan 18orang.

ada awal berdirinya hanya menjalankan fungsinya sebagaipusat layanan masyarakat dibidang pelayanan medis,

perawatan dan penunjang medis. Pada tahun 1972 RSUDKabupaten Kerinci mengalami perkembangan yang cukup baikpada masa itu sehingga diresmikan RSUD Kabupaten Kerincimenjadi RSUD dengan Klasifikasi / type D . Seiringperkembangan zaman dan dalam usaha memenuhi tuntutanmasyarakat terhadap layanan Rumah Sakit, maka pada Tahun1999 dinaikkan klasifikasdi / type menjadi RSUD denganKlasifikasi / Type C dengan fasilitas tempat tidur sebanyak 70Tempat Tidur. Namun sejak tahun 1999 RSUD KabupatenKerinci mengalami perkembangan yang sangat lamban.

engingat RSUD Kabupaten Kerinci merupakan salah satuinstansi milik Pemerintah Daerah, maka untuk menyokong

kemajuan RSUD Kabupaten Kerinci, pada tahun 2003 melaluiKeputusan Bupati Kerinci Nomor 228 RSUD KabupatenKerinci dikonversikan menjadi Unit Swadana Daerah denganstatus dalam tahap Uji Coba Swadana.

ada tanggal 11 Nopember 2005, RSUD Kabupaten Kerinciberubah nama menjadi RSU Mayjen H.A. Thalib Kabupaten

Kerinci yang diresmikan oleh bapak Gubernur Profinsi Jambi .Kondisi fasilitas Tempat Tidur saat itu berjumlah 102 buah.

elalui Top Manajemen yang baru RSU Mayjen H.A. Thalibtelah mencoba menerapkan manajemen perubahan

(Change Of Management) sehingga saat ini telah menampakkanpeningkatan yang signifikan, baik dalam hal pelayanan maupundalam hal penampilan fsik rumah sakit.

elalui manajemen saat ini pembangunan rumah sakit telahdiarahkan kepada peningkatan dan pemanfaatan semua

sektor yang dapat menyokong peningkatan kualitas pelayananrumah sakit. Dengan arah yang jelas semua lini mulaimenampakkan partisipasinya dalam upaya mencapai tujuandengan nuansa kebersamaan.

ecara manajemen RSU Mayjen H.A. Thalib telahmenerapkan manajemen perubahan (Change of

Management ) dalam sistem pengelolaan Rumah Sakit sehinggadirumuskan arah pembangunan RSU Mayjen H.A. Thalib yangjelas dengan mengusung sebuah Visi yakni Menuju HospitalResort Bernuansa Wisata Medis dengan Pelayanan Cepat,Nyaman dan Terjangkau “

ntuk mencapai Visi tersebut dirumuskan tahap-tahap yangharus dilalui berupa Misi yang terdiri dari :

1. Memberikan layanan dengan mengutamakan kepuasanpelanggan

2. Mewujudkan profesionalisme SDM RS yang sejahtera3. Mengembangkan peralatan RS yang ideal dan canggih4. Mengembangkan bangunan RS dengan nuansa resort yang

asri5. Menciptakan suasana kerja yang harmonis dalam

kebersamaan6. Berperan aktif mendukung peningkatan derajat kesehatan

masyarakat dan pariwisata Kerinci.

R

P

M

P

M

M

S

U

Page 12: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 12

KUNJUNGAN ANGGOTA PANITIA AD-HOC III DPD RIKE RSU MAYJEN H.A. THALIB

KABUPATEN KERINCI

Oleh: H. Asnadi Anas. SE

Kunjungan kerjaanggota Panitia Ad-Hoc III

DPD RI dalam rangka melaksanakan fungsipertimbangan dan pengawasan untukmenghimpun, menampung dan merumuskanpandangan serta pendapat masyarakat terhadappersoalan-persoalan dibidang agama, pendidikandan kesehatan di Kabupaten Kerinci. Dalamkunjungannya tersebut Panitia Ad-Hock III DPDRI tersebut melakukan peninjauan langsung keRSU Mayjen H.A. Thalib kerinci yang dilaksanakanpada tanggal 30 Januari 2008 yang terdiri dari :Prof. Dr. Nanituloli, H. Nuzran Joher, S. Ag danDrs. Ramli.

Dalam kunjungan kerja Panitia Ad-Hoc IIIDPD RI ini ke RSU Mayjen H.A. Thalib KerinciNoviar Zen, selaku Direktur dalam sambutannyamengatakan mengucapkan rasa terima kasihkepada panitia Ad-Hoc III DPD RI atasperhatiannya serta kunjungannya ke RSU MayjenH.A. Thalib, selain itu direktur jugamenyampaikan permasalahan klaim dari PT.Askes ke rumah sakit yang tersendatpembayarannya dan dengan harapan masalah inidapat diselesaikan secepat mungkin. Kemudiandirektur juga menyampaikan semoga denganadanya kunjungan ini dapat membangkitkansemangat seluruh elemen dalam RS untuk selaluberusaha memberikan pelayanan yang terbaikkepada masyarakat

Dalam sambutannya untuk bidangkesehatan terutama di RSU Mayjen H.A. ThalibKetua Panitia Ad-Hoc III Drs. Ramlimenyampaikan ucapan terima kasih kepada pihakManajemen serta seluruh karyawan/i RSU MayjenH.A. Thalib atas kerja keras selama ini yang ikutmembantu pemerintah dalam bidang kesehatandan selalu berusaha memberikan pelayanan yangterbaik kepada masyarakat. Pendapat senada jugadisampaikan oleh Prof. DR. Nanituloli tentang

perkembangan RSU Mayjen H.A. ThalibKabupaten Kerinci yang dalam kurun waktu 3tahun kemajuan rumah sakit sudah sangat baikini terlihat dari jumlah kunjungan pasien yangselalu meningkat yang mana selama inimasyarakat lebih cenderung berobat ke luardaerah. Namun Nanituloli juga berpesanhendaknya pihak manajemen beserta denganseluruh karyawannya juga harus selalumeningkatkan pelayanan kepada masyarakat danprestasi ini hendaknya harus dipertahankan danditingkatkan pada masa-masa mendatang.

Pada kesempatan ini H. Nuzran Joher.S.Ag selalu mengingatkan bahwa kita harus terusmemberikan pelayanan yang terbaik kepadamasyarakat dengan tidak membeda-bedakanstatus dan derajat pasien baik itu pasien umum,Askes maupun pasien peserta Jamkesmas (pasienmiskin), harus kita layani dengan sebaik-baiknyasesuai dengan visi, misi dan motto RSU MayjenH.A. Thalib Kerinci. Kemudian mengenai Klaimdari PT. Askes kami dari panitia Ad-Hock III akanberusaha secepat mungkin menyelesaikanmasalah ini di Depkes Pusat (Jakarta, red).Namun Nuzran mengingatkan untuk selalumemberikan pelayanan yang terbaik kepadamasyarakat.

Pada kesempatan ini rombongan PanitiaAd-Hoc III DPD RI juga menyempatkanmelakukan kunjungan ke instalasi pelayanandalam lingkungan rumah sakit, dan akan selaluberusaha memperhatikan RSU Mayjen H.A. Thalibbaik dalam pengembangan fisik maupun SDMrumah sakit.di akhir kunjungan ketua panitia Ad-hoc IIImengatakan sangat kagum atas kemajuan yangdi raih oleh RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci.

Semoga prestasi ini terus dapatdipertahankan dan ditingkatkan di masamendatang.

Page 13: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 13

PIALA PENGHARGAAN CITRA PELAYANAN PRIMAUNTUK RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A. THALIB KERINCI

DARI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTRIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARAPENGUMUMAN HASIL PENILAIAN CALON PENERIMA PIALA CITRA PELAYANAN PRIMA

Nomor : 31/ D. V.PAN/9/2008

Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara(Kementerian Negara PAN) bekerja sama dengan perguruan tinggi ,Lembaga Swadaya Masyrakat, dan Media Massa, atas usul InstansiPusat, Pemerintah Provinsi dan Badan Usaha Milik Negara, telahmelakukan penilaian terhadap 251 Unit Pelayanan Publik (UPP) yang

mempunyai kinerja baik dalam pelayanan kepada masyarakat. Daripenilaian tersebut telah menghasilkan 80 UPP sebagai calon penerimaPiala Penghargaan Citra Pelayanan Prima yang akan diberikan olehPresiden Republik Indonesia.

Dep. Luar Negeri :1. KBRI Sungapura2. KBRI Kuala LumpurDep. Hukum dan HAM :3. Kantor Imigrasi Khusus

Kelas I SurabayaDep. Keuangan :4. Kantor pelayanan pajak

Madya Kota Denpasar5. Kantor Pelayanan

Perbendaharaan NegaraMakasar II

Dep. Perindustrian :6. Balai Besar Bahan dan

Barang Tekhnik BandungDep. Perindustrian.

7. Sekolah menengah analisisKimia Padang.

Dep. Perdagangan :8. Balai Besar Pendidikan dan

Pelatihan Ekspor IndonesiaDep. Perdagangan.

Dep. Pendidikan Nasional :9. Direktorat Pembinaan

Pendidikan dan PelatihanDep. Kesehatan :10. RSUP Hasan Sadikin

Bandung.11. Politeknik Kesehatan

Semarang.Badan pertanahan Nasional :12. Kantor Pertanahan Karang

Anyar.13. Kantor Pertanahan Kota

MalangPOLRI :14. SAMSAT Jakarta Pusatdan

Utara.15. Unit Pelayanan STNK

SAMSAT Jakarta Timur.16. Unit Pelayanan SATPAS

Jakarta Timur.17. Unit Pelayanan STNK

Samsat Kota Bandung Timurditlanatanas Polda JawaBarat.

18. Kantor SAMSAT KotaJambi.

19. Kantor SAMSAT KotaPalembang Ditlantas PoldaSumsel

Kejaksaan Agung RI :20. Kejaksaan Negeri Tanjung

Pinang

PT. PLN Persero :21. UPJ Surakarta Kota.22. PT. PLN Area Pelayanan

Sungaraja Bali.23. PT PLN Cabang Birma.PT TASPEN :24. Kantor Cabang Utama

Jakarta.PT TELKOM :25. Plasa Telkom Kandatel

Palembang.PT Pelindo III :26. Unit Pelayanan Peti Kemas

Tanjung emas Semarang.27. Terminal Penumpang Jana

Segara Sang GrahaPelabuhan Benoa Bali.

Prov. NAD :28. Badan Layanan Umum

Rumah Sakit dr. FauziahBireun.

29. Puskesmas Baktiya Kab.Aceh Utara.

Prov. Sumatera Utara :30. Bank Sumut Cab, Utama

Medan.31. Kantor Pelayanan Terpadu

Kab. Sergel.32. Kantor bersama SAMSAT

Medan Selatan.Prov. Riau :33. Balai Laboratoriuam

Kesehatan Provinsi Riau.Prov. Sumatera Barat :34. Kecamatan IV / Angkat

Candung Agam.35. Puskesmas Pakan Kamis

Kec. Titalang Agam.Provinsi Jambi :36. RSU Mayjen H.A. Thalib

Kab. KerinciProv. Bengkulu :37. Puskesmas Sukamerindu

Kota Bengkulu.Prov. Lampung :38. RSUD A. Yani Kota MetroProv. Banten :39. Puskesmas Pamulang Kab.

Tangerang.Prov. DKI Jakarta :40. Suku Dinas Penataan dan

Pengawasan BangunanJakarta Pusat.

Prov. Jawa Barat :41. Puskesmas Tanah Sereal

Kota Bogor.42. PDAM Tirta Kahuripan

Kab. Bogor.43. Kantor Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kota Cimahi.44. Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan HortikulturaCiganitri.

45. Balai pengembanganLaboratorium KesehatnaProvinsi.

46. Puskesmas Larangan KotaCirebon

47. SMP Negeri 1 CikarangKab. Bekasi.

48. SMA Negeri 1 Kota Bekasi.Prov. Jawa Tengah :49. UPPD Wil. III Semarang

Dispenda Prov. JawaTengah.

50. RS Pandan Arang Boyolali.51. Puskesmas Jenggot Kota

Pekalongan.52. Puskesmas Salam Kab.

Magelang.53. SMKN 2 Kota Surakarta.54. Unit PKB Sragen.55. Puskesmas Ungaran Kab.

Semarang.56. Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi KotaSemarang.

57. Kantor Pelayanan Perijinandan Investasi Purbalingga.

Prov. Jawa Timur :58. Puskesmas Pandaan Kab.

Pasuruan59. Kantor Bersama SAMSAT

Manyar Surabaya Timur.60. Puskesmas Sobo

Banyuwangi.61. RSUD Caruban Kab.

Madiun.62. Dinas Perijinan Kota

Malang.63. Kantor bersama SAMSAT

Malang Kota.64. RSUD Kanjuruhan Kab.

Malang.

Prov. D.I. Yogyakarta :65. Dinas Perijinan Kota

Yogyakarta.66. Puskesmas Depok II

Sleman.Prov. Kalimantan Barat :67. Bank Kalbar Cab.

Sanggau.68. Puskesmas Tanjung Puri

Sintang.Prov. Kalimantan Timur :69. Kelurahan Gunung

Bahagia Balikpapan70. RSUD Kota Bontang.71. BKD Kota Tarakan.Prov. Sulawesi Utara :72. Puskesmas Ulu Siau Kec.

Siau Timur Kab. KepulauanSiau.

73. Kecamatan TabukanSelatan Tenggara Kab.Sangihe.

Prov. Gorontalo :74. RSUD Tani dan Nelayan

Kab. Boalemo.Prov. Sulawesi Selatan :75. RSUD Lamadukalleng Kab.

Wajo.Prov. Sulawesi Tenggara :76. Puskesmas Poasia Kota

KendariProv. Bali :77. PDAM Kab. Bandung.78. Kantor Bersama Samsat

Klungkung.Prov. Nusa Tenggara Barat :79. Puskesmas Dompu Barat.80. Puskesmas Sape Selatan

Kab. Birna.

Page 14: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 14

ELFINA YENTI, AMKPerawat Terbaik III Tahun 2007

YEFI AFRINAL, AMKPerawat Terbaik II Tahun 2007

LINA MARFENI, AMKPerawat Terbaik I Tahun 2007

PEMILIHAN PERAWAT TERBAIKTAHUN 2007

Sistem pelayanan kesehatan meliputi antara lain sistem pemberian asuhan keperawatanyang diberikan secara terus menerus sejak pertama kali pasien mengalami masalah kesehatansampai kepada ketika status kesehatan pasien dinyatakan pulih kembali. Proses untuk memberikanpelayanan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu aksesibilitas terhadap pelayanan, kualitaspemberian pelayanan, dan sistem pembayaran yang ditetapkan.

Profesionalisme keperawatan merupakan kontrak sosial antara elite profesi keperawatandengan masyarakat. Masyarakat telah memberikan kepercayaan kepada perawat, maka perawatharus menjawab dengan memberikan standar kompetensi yang tinggi ,dan tanggungjawab moralyang baik. Profesi keperawatan harus selalu berfokus pada klien / pasien (client oriented),mengedepankan sifat mementingkan klien dan merasa lebih bertanggungjawab dalam pelayanankeperawatan. Bukan hanya perjuangan untuk mempertahankan eksistensi, hak-hak dankepentingan kelompok perawat.

Salah satu upaya untukmeningkatkan Kinerja danProfesionalisme Perawat serta MutuAsuhan Keperawatan di RSU MayjenH.A. Thalib Kabupaten Kerinci yaitupemilihan perawat terbaik oleh pihakmanajemen melalui Kasi Perawatan.Ikhsan, Amk. S.Pd Kasi Perawatan,mengungkapkan bahwa penilaian inidilakukan untuk meningkatkan Kinerja,Profesionalisme Perawat, menambahmotivasi bagi perawat untukmeningkatkan disiplin, dan juga sebagaisuatu penghargaan bagi mereka yangmemenuhi kriteria yang telahditentukan. Penilaian ini pun dilakukansecara intern dan dalam jangka waktuyang lama yaitu selama satu tahun2007 sedangkan hasil penilaiandilakukan pada bulan Maret 2008berdasarkan SK Direktur RSU MayjenH.A. Thalib Kerinci Nomor : 45 Tahun2008 tentang penetapan pemenangpemilihan perawat terbaik RSU MayjenH.A. Thalib Kerinci tahun 2007.

Penilaian perawat terbaik inidilakukan tidaklah berdasarkan imajinasiataupun secara makro saja tetapi

mempunyai kriteria tersendiri yangmeliputi : 1). Keramah Tamahan, 2).Ketaatan, 3). Tanggung Jawab, 4).Kebersamaan, 5). Keterampilan, 6).Disiplin, 7). Kerapian / Kebersihan dan8). Kejujuran.

Berdasarkan SK Direktur yangtersebut diatas dari 13 (tigas belas)nominasi perawat terbaik di RSU MayjenH.A. Thalib Kerinci hanya 3 (tiga) orangyang dipilih sebagai pemenang :

Daftar nama Perawat terbaikTahun 2007

Nama Peringkat

Ruangan

Lina Marfeni, Amk IRuang

Anak

Yefi Afrinal, Amk IIRuang

PRT/NICU

Elfina Yenti, Amk IIIRuang

VIP/KU

Pemenang perawat terbaiktahun 2007 ini akan memperebutkanpiala bergilir setiap tahunnya disamping

itu juga diberikan piagam penghargaansebagai ucapan terima kasih atasloyalitasnya dengan harapan semogadapat meningkatkan pelayanan kepadamasyarakat atau pelanggan khususnyapasien yang berkunjung ke RSU MayjenH.A. Thalib Kerinci. Sedangkan perawatterbaik tahun 2008 akan dipilih padaawal tahun 2009.

Kegiatan ini merupakankegiatan rutin setiap tahun yangdilakukan semata-mata untukmeningkatkan motivasi perawat yangada di RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci,bukan berarti bahwa perawat yanglainnya tidak baik. Secara umumperawat di RSU Mayjen H.A. ThalibKerinci adalah terbaik, mempunyaidisiplin yang tinggi, etika profesi dansebagainya, namun diantara yangterbaik tersebut tentunya harus dipilihyang terbaik lagi yang sebenarnya tidakmemberikan perbedaan yang terlalumendalam. Untuk itu kebersamaan danprofesionalisme tetap kita jaga dantingkatkan dalam memberikanpelayanan kesehatan kepadamasyarakat (Ikhsan, Amk, S.Pd).

Page 15: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 15

KIPRAH DHARMA WANITA PERSATUAN (DWP)RSU MAYJEN H.A. THALIB KERINCI IKUTMENOPANG KEMAJUANRSU MAYJEN H.A. THALIB KERINCI

embaiknya kepercayaan masyarakat akan pelayanankesehatan yang diberikan oleh RSU Mayjen H.A.

Thalib Kerinci tidak terlepas dari upaya serius darimanajemen dan seluruh karyawan RSU Mayjen H.A.Thalib Kerinci untuk tetap komit memberikan layananyang terbaik kepada pasien.

omitmen dalam bentuk kebersamaan tertanam dalamdiri semua karyawan yang hampir lebih separuhnya

adalah kaum perempuan yang dalam hal ini kiprah DWPRSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci di bawahkepemimpinan Ibu Sri Ariyanti Noviar, SE sangat banyakmembantu dalam upaya manajemen menata hubunganantar karyawan. Hal ini sesuai dengan tujuan organisasiDharma Wanita Persatuan yakni mewujudkankesejahteraan anggota dan keluarganya melaluipeningkatan kualitas sumber daya anggota guna

mendukung tercapainya tujuan nasional, yang kegiatannyadiarahkan pada upaya meningkatkan kualitas kehidupandan sumber daya anggota beserta keluarga agar semakinbaik dan mandiri dalam menghadapi kehidupan eraglobalisasi ini.

egiatan pertemuan/arisan bulanan ibu-ibu dankaryawati RSU Mayjen H.A. Thalib sangat

bermanfaat dalam lebih meningkatkan jalinan talisilaturrahim keluarga besar RSU Mayjen H.A. ThalibKerinci. Kegiatan-kegiatan DWP RSU Mayjen H.A.Thalib Kerinci :§ Pertemuan bulanan§ Peringatan hari besar Islam§ Sosial anggota§ Lomba kebaya kartini bagi karyawati§ Malam keakraban keluarga besar RSU Mayjen H.A.

Thalib Kerinci.

Paduan Suara Anggota DWPRSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci

M

KK

Lomba Kebaya Kartini Lomba Kebaya Kartini Tingkat Anak-Anakdalam memperingati Hari Kartini

Lomba Mewarnai Tingkat SDSe-Kecamatan Sungai Penuh

Page 16: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 16

Tahun perolehan, jenis keberhasilan dan penghargaan yang diperoleh RSUMayjen H.A. Thalib Kerinci adalah sebagai berikut :

No Tahun Asal penghargaan Nama dan jenis penghargaan Tingkat

1 2002 Gubernur Propinsi Jambi Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Propinsi Jambi

2 2003 Gubernur Propinsi Jambi Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Propinsi Jambi

3 2004 Gubernur Propinsi Jambi Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Propinsi Jambi

4 2005 Gubernur Propinsi Jambi Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Propinsi Jambi

5 2006 Bupati Kerinci Juara I Kebersihan Antar Instansi Kabupaten Kerinci

6 2006 Bupati Kerinci Juara Umum Lomba lagu antar Instansi Kabupaten Kerinci

7 2006 Gubernur Propinsi Jambi RSUD Berpenampilan Kinerja Terbaik Propinsi Jambi

8 2006 Universitas Sriwijaya

Palembang

RSU Satelit Pendididkan Dokter Spesialis

Dan Dokter Umum FK UNSRI

REGIONAL

9 2006 Bupati Kerinci Juara II Sepak Bola Bupati CUP Kabupaten Kerinci

10 2006 Bupati Kerinci Instansi yang mengalami peningkatan PAD Kabupaten Kerinci

11 2006 Gubernur Propinsi Jambi RSUD Berpenampilan Kinerja Terbaik Propinsi Jambi

12 2006 Gubernur Propinsi Jambi Pengelola terbaik RSU Sayang Ibu dan Bayi Propinsi Jambi

13 2006 Menteri Pemberdayaan

Perempuan RI

Pengelola terbaik RSU Sayang Ibu dan Bayi Nasional

14 2007 Gubernur Propinsi Jambi RSU Terbersih Se-Propinsi Jambi Propinsi Jambi

15 2007 Gubernur Propinsi Jambi Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Propinsi Jambi

16 2007 Gubernur Propinsi Jambi RSU Berpenampilan Kinerja Terbaik Propinsi Jambi

17 2008 Gubernur Propinsi Jambi RSU Terbaik I dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup

Propinsi Jambi

18. 2008 Presiden RI Piala Citra Pelayanan Prima Nasional

Page 17: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 17

INDEKS KEPUASAN PELANGGAN / PASIENDrs. Noviar Zen, Apt, MM.

Direktur RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era persaingan khususnya dalampelayanan perumahsakitan hal utama yang perludiperhatikan oleh rumah sakit adalah kepuasanpasien/pelanggan agar dapat bertahan, bersaing,mempertahankan pasar yang sudah ada. Untukmemenangkan persaingan rumah sakit harus dapatmenanamkan kepercayaan pelanggan/pasien sertaloyalitas pelanggan. Kepercaayaan pelanggan/pasien jugadapat menambah kepercayaan masyarakat luas terhadaprumah sakit sebagai tempat penyelenggara layanankesehatan.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitaspelayanan publik, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang nomor 25 Tahun 2000 tentang ProgramPembangunan Nasional, serta melalui Mentri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia(Menpan) telah Mengeluarkan Pedoman UmumPenyelenggaraan Pelayanan Publik Melalui SuratKeputusan Mentri Pendayagunaan Aparatur NegaraNomor 63 Tahun 2003 .

Rumah sakit umum merupakan salah satupenyelenggara pelayanan public yang bersifat kompleksyang memiliki tujuan utama melayanai kebutuhan manusiadan memberikan pelayanan kesehatan dari yang bersifatdasar sampai spesialistik. Sejalan dengan perkembanganekonomi dan serta tututan masyarakat akan kualitaspelayanan kesehatan yang bermutu maka RSU MayjenH.A.Thalib perlu melakukan pengukuran kualitaspelayanan masyarakat melalui pengukuran indekskepuasan pelanggan/pasien baik pelayanan di rawat jalanmaupun di rawat inap.

B. Maksud dan TujuanKonsep pengukuran indeks kepuasan

pasien/pelanggan dimaksudkan sebagai acuan bagirumah sakit dalam menyususn indeks kepuasanmasyrakat, dengan tujuan mengetahui tingkat kinerjarumah sakit secara berkala, sebagai bahan untukmenetapakan kebijakan dalam rangka peningkatankualitas pelayanan kesehatan selanjutnya. Bagimasyarakat, pengukuran indeks kepuasan dapatdigunakan sebagai gambaran tentang kinerja danpelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit.

Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkatkepuasan pasien / pelanggan terhadap kualitas pelayanankesehatan pada RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci, sertauntuk mengetahui langkah- langkah apa yang dapatdiambil dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada

RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci terhadap kepuasanpasiennya.

C. Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakukan meliputi kualitaspelayanan di rawat jalan dan rawat Inap di RSU MayjenH.A.Thalib Kerinci.

D. ManfaatHasil akhir yang diharapkan dari pengukuran

indeks kepuasan pasien/pelanggan ini adalah beruparekomendasi yang bermanfaat bagi rumah sakit sendirimaupun bagi pemerintah daerah dalam hal merumuskankebijakan yang lebih baik dibidang pelayanan public sertatersedianya data hasil pengukuran indeks secar periodic.

E. Bahan dan Metode Penelitian ini merupakan survey denganmenggunakan pendekatan croos sectional yaitu penelitiandiarahakan untuk menjelaskan suatu keadaan atausituasi. Pendekatan cross sectional berarti melakukanpengamatan atas variable bebas dan terikat pada saatyang bersamaan. Disebut survey karena penelitian inimengambil sample dari suatu populasi dan mengunakankuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.Sampel yang diambil denga menggunakan metodeincidental sampling karena anggota populasi yang diambilsebagai sample tidak dapat diidentifikasi. Pengolahan data dilakukan dengan metodetabulasi silang, untuk mengetahui hubunganketergantungan antara cluster dengan data pasien. Datayang di peroleh dari pengukuran yang menggunakankuesioner, dilakukan koding atau pemberian kode ,rekapitulasi, tabulasi secara deskriptif.

GAMBARAN UMUM

A. Letak wilayahLetak wilayah Kabupaten Kerinci secara geografis

adalah diantara 01°41’ sampai 02°26’ lintang selatan dan101°08’ sampai 101°40’ bujur timur dengan ibu kotaSungaipenuh yang berjarak 418 km dari ibu kota provinsiJambi, dengan batas-batas sebagai berikut :E Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Solok

Selatan Provinsi Sumatera Barat.E Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten

MeranginE Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bungo

dan Kabupaten Merangin.

Page 18: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 18

E Sebelah Barat berbatasan dengan KabupatenBengkulu Utara Propinsi Bengkulu dan PesisirSelatan Propinsi Sumatera Barat

B. Luas WilayahLuas wilayah Kabupaten Kerinci adalah 420.000 Ha

dan merupakan Kabupaten terkecil kedua diantaraKabupaten/Kota yang ada di Propinsi Jambi (atau seluas± 7,86 % dari total propinsi Jambi). Dari wilayah Kerincikeseluruhan 52,2 persen merupakan wilayah TamanNasional Kerinci Seblat, hanya sekitar 48,8 % yangmerupakan kawasan budi daya atau kurang dari 4 % dariseluruh wilayah propinsi Jambi.

Secara administratif, Kabupaten Kerinci dibagidalam 11 (sebelas) Kecamatan dengan berbagaiperkembangannya masing-masing, baik karena potensigeografis, sumber daya alam, sumber daya manusia,maupun karena pembangunan prasarana pada masing-masing wilayah.

kemudian selesai pada tahun 1953.Sebelumnya gedung RSU Mayjen H.A. Thakib KabupatenKerinci menempati sebuah rumah yang merupakangedung Akademi Administrasi Negara (AAN) yangmempunyai kapasitas 30 tempat tidur dan 2 bangsal yaitubangsal laki-laki dan perempuan yang dilengkapi dengansebuah mobil ambulance yang multiguna. Ambulancedigunakan untuk perjalanan dinas, merujuk pasien,menjeput gaji dan lain-lain. Saat itu jumlah pegawai RSUDKabupaten Kerinci berjumlah ± 18 orang.

Rumah Sakit Umum Mayjen H.A. ThalibKabupaten Kerinci adalah Rumah Sakit milikPemerintah Kabupaten Kerinci dengan kualifikasikelas/type C (Unit Sawadana Daerah) yang beralamat dijalan Basuki Rahmat Sungaipenuh Kerinci.

secara teknis operasional bertanggung jawabkepada Pemerintah Kabupaten Kerinci dan secarateknis fungsional berkoordinasi dengan DinasKesehatan Kabupaten Kerinci.

Melalui Keputusan Bupati Kerinci Nomor 228tahun 2003 RSU Mayjen H.A. Thalib Kabupaten Kerincidikonversikan menjadi Unit Swadana Daerah. DenganPerda No 2 Tahun 2005 RSUD Kabupaten Kerinciberganti nama menjadi Rumah Sakit Umum MayjenH.A. Thalib Kabupaten Kerinci.

Rumah Sakit Umum Mayjen H. A. ThalibKabupaten Kerinci merupakan RS rujukan bagi :1. Puskesmas perawatan sejumlah 42. Puskesmas non perawatan sejumlah 143. Unit pelayanan Kesehatan lainnya.

D. Unsur Indeks KepuasanKonsep Service Qualitas merupakan suatu alat

untuk mengukur kualitas layanan jasa dalam bentukmetodologi dan dibagi menjadi 2 bagian yakni : harapandan persepsi. Metode ini dapat mengukur kualitas layananjasa melalui beberapa dimensi sehingga dapat diperolehkesimpulan atas diskonfirmasi antara harapan konsumenatas jasa (expected service) dengan jasa yang dirasakan(perceived service).

Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur kualitaslayanan jasa ini adalah dimensi kualitas layanan jasa yangterdiri dari :

1. Reliability (kehandalan) yakni kehandalan daripemberi jasa di dalam memberikan layanan sesuaidengan yang dijanjikan.

2. Responsiveness (daya tanggap) yakni rasa tanggungjawab dari pemberi jasa untuk membantu pelaangganmenyelesaikan layanan dengan segera danmemuaskan.

3. Assuarance (jaminan) yakni yang mencakupkemampuan, kesopanan, dan sifat yang dapatdipercaya dari petugas.

4. Emphaty (empat) yakni meliputi kenudahan atasakses informasi dan komunikasi tentang keadaansakit dari pasien.

5. Tangible (bukti langsung) yakni menggambarkanpenampilan dari fasilitas fisik, peralatan, personil danalat kominikasi.

LANGKAH LANGKAHPENGUKURAN INDEKS KEPUASAN

A. Persiapan1. Penyiapan Bahan

a. KuesionerDalam pengukuran indeks kepuasan digunakankuesioner sebagai Alat Bantu pengumpulan datakepuasan pasien/pelanggan. Kuesioner disusunberdasarkan tujuan survey terhadap tingkatkepuasan pasien/ pelanggan melalui beberapadimensi kepuasan. Bentuk kuesionersebagaimana terlampir .

b. Bagian dari kuesionerKuesioner dibagi atas 2 (dua) yaitu.§ Kuesioner Rawat Jalan§ Kuesioner Rawat Inap

Setiap jenis Kuesioner dibagi atas 2 (dua) Bagianyaitu :

Bagian I : Profil Pasien/pelanggan yang meliputijenis kelamin, kategori umur, statusperkawinan, Pendidikan, Pekerjaan,besar pendapatan dan sumber biayapengobatan.

Bagian II : Dimensi Kualitas Jasa yang terdiri dariReliability,Responsiveness, Assuarance,Emphaty dan Tangible.

c. Bentuk Jawaban.Bentuk Jawaban pertanyaan secara umummencerminkan tingkat kualitas pelayanan yaitusangat baik dan Baik Mencerminkan kepuasan(Puas) sedangkan Kurang Baik dan tidak baikmencerminkan ketidak puasan (Tidak Puas).

2. Jumlah Responden dan waktu Pengumpulan dataJumlah kunjungan pasien Rawat Jalan tahun 2006rata-rata perhari 105 orang dan pasien rawat inaprata-rata perbulan 555 orang.Sampel pasien Rawat Jalan adalah sebanyak 20orang dan sampel pasien Rawat Inap adalahsebanyak 55 orang, survey dilakukan pada bulannovember 2007.

Page 19: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 19

B. Pelaksanaan Pengumpulan Data1. Pengumpulan data. Untuk memperoleh data yang akurat dan objektif

perlu dijelaskan sistematika pengisian agardidapat data yang benar – benar valid.

2. Pengisian Kuesioner. Pengisian Kuesioner dapat dilakukan dengan

salah satu dari dua cara sebagai berikut.

a. Dilakukan sendiri oleh penerima layanan ataupasien / pelanggan RSU yang keadaanyamemungkinkan untuk mengisi kuesioner

b. Dilakuakan oleh Keluarga dari pasien/pelanggan RSU.

Nilai Persepsi, Interval IK, Interval Konversi IK, Mutu Pelayanan,Kinerja Unit Pelayanan

NilaiPersepsi

Nilai IntervalKepuasan

Nilai IntervalKonversi

MutuPelayanan

Kinerja UnitPelayanan

1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak Baik

2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C KurangBaik

3 2,51- 3,25 62,51 – 81,25 B Baik

4 3,26- 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat Baik

PENGOLAHAN DATAINDEKS KEPUASAN PASIEN / PELANGGAN

A. Indeks Kepuasan Pasien/pelanggan di RawatJalan.

Karakteristik responden sebanyak 20orang sampel, diukur dalam berbagai kategoridapat terlihat pada tabel 2. Berdasarkan tabel 2

dari 20 orang sampel yang diukur, jenis kelaminresponden perempuan yang paling banyak(60%). Adapun pekerjaan responden yang palingbanyak adalah PNS/TNI/POLRI (45%). Sumberbiaya yang dipergunakan oleh pelanggan yangberkunjung dengan menggunakan asuransi yangpaling banyak yaitu 45%,sedangkan pendapatanresponden yang terbanyak adalah Pendapatankurang dari Rp.1000.000 sebanyak 45%.

Page 20: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 20

KARAKTERISTIK RESPONDEN PADA BERBAGAI KATEGORI

NO KARAKTERISTIK FREKWENSI PERSENTASE (%)

1 Jenis Kelamin a. Laki-laki 8 40 b. Perempuan 12 602 Kategori Umur a.< 20 Th 1 5 b. 20 s/d 35 Th 8 40 c. 35 s/d 49 Th 5 25 d. > 50 6 303 Status Perkawinan a. kawin 17 85 b. Tidak Kawin 3 154 Pendidikan Terakhir a. Tidak Sekolah 1 5 b. Dibawah Sekolah Lanjutan 5 25 c. Sekolah Lanjutan 4 20 d. Diploma/Sarjana 7 35

e. Diatas D3/S1 Master/Phd 3 155 Pekerjaan

a. PNS/TNI/Ppolri 9 45 b. BUMN/BUMD c. Wiraswasta 3 15 d. Pelajar/mahasiswa 1 5 e. Swasta f. Lain-lain 7 356 Pendapatan a. < 1.000.000 9 45 b. 1.000.000-1.500.000 2 10 c. 1.500.000-2.000.000 4 20 d. 2.500.000-3.000.000 2 10 e. > 3.000.0007 Sumber Biaya Pengobatan a. Sendiri 5 25 b. Suami/Isteri 3 15 c. Organisasi d. Keluarga/Famili 2 10 e. Asuransi 9 45 f. Perusahaan 1 5

Page 21: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 21

KEPUASAN PASIENTERHADAP JASA PELAYANAN KESEHATAN

PENDAHULUAN

Institusi kesehatan seperti rumah sakit, klinik 24 jam atau praktek dokter pada waktu ini dan mendatang akan terustumbuh dan bersaing satu dengan yang lainnya. Di dalam menghadapi persaingan maka nama besar seorang dokter tidakcukup lagi untuk menjaga kesetiaan pasien (customer), sehingga diperlukan strategi dan upaya peningkatan yang terus-menerus untuk memperbaiki diri (Hafizurrachman, 2004).

MUTU LAYANAN

Mutu pelayanan kesehatan selalu merupakan bahan kajian dan perhatian para ahlidi banyak negara. Di Indonesia, dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 1982disebutkan mengenai penyelenggaraan kesehatan yang bermutu, terjangkau olehmasyarakat, dan peran aktif masyarakat. Sedangkan pada SKN tahun 2004, mempertegasmakna pembangunan kesehatan dalam rangka pemenuhan hak azasi manusia,memperjelas penyelenggaraan pembangunan kesehatan sesuai dengan visi dan misinya,memantapkan kemitraan dan kepemimpinan yang transformatif, meningkatkanpemerataan upaya kesehatan yang terjangkau dan bermutu serta meningkatkan investasikesehatan untuk keberhasilan pembangunan Nasional. Dalam Undang-undang No. 23tahun 1992 tentang kesehatan, mulai diperhatikan mutu pelayanan kesehatan antara lainmeliputi arah pembangunan kesehatan, peningkatan perbaikan kesehatan masyarakat,serta kualitas pelayanan kesehatan (Wijono, 2003).

Dalam Program Pembangunan Nasional (PROPENAS)Indonesia, tujuan pembangunan kesehatan adalah mewujudkanIndonesia sehat pada tahun 2010 melalui kerjasama lintas sektoral,kemandirian masyarakat dan kemitraan swasta, perilaku hidupsehat, lingkungan sehat, upaya kesehatan, manajemenpembangunan kesehatan dan derajat kesehatan. Dalam bidangkebijakan kesehatan peningkatan dan pemeliharaan mutu lembagadan pelayanan kesehatan dilaksanakan melalui pemberdayaansumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana prasaranadalam bidang medis, termasuk ketersediaan obat yang dapatdijangkau oleh masyarakat (Wijono, 2003).

Mutu produk dan jasa menurut Feigenbaum adalah seluruhgabungan sifat produk atau jasa pelayanan mulai dari pemasaran,

engineering, manufaktur dan pemeliharaan produk atau jasa pelayanan dalam penggunaannya akan bertemu dengan harapanpelanggan. Manajer sarana kesehatannya sesuai dengan standar dan memenuhi kebutuhan pelanggan (quality of design).Dengan demikian manajer sarana kesehatan dalam paradigma baru berorientasi mutu layanan sebagai suatu elemen pentinguntuk formulasi dan perencanaan, penetapan pasar usaha yang dimasuki, dan bagaimana menyediakan pelayanan yangbernilai bagi pelanggannya. Manajemen strategi harus berorientasi pada mutu, pangsa pasar dan kepuasan pelanggan(Fegenbaum, 2003).

Untuk dapat menyelenggarakan program menjaga mutu, banyak hal yang perlu kita pahami. Salah satu di antaranyayang dinilai mempunyai peranan yang amat penting adalah tentang apa yang dimaksud dengan mutu pelayanan. Untuk inibanyak batasan yang dikenal. Beberapa di antaranya yang dipandang cukup penting adalah (Azwar, 1996) :

1. Mutu adalah tingkat kesempurnaan dari penampilan sesuatu yang sedang diamati2. Mutu adalah sifat yang dimiliki oleh suatu program

PPeellaayyaannaann AAsskkeesskkiinn

PPeerraawwaattaann IInntteennssiiff

Page 22: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 22

3. Mutu adalah totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang dan jasa yang di dalamnya terkandung sekaligus pengertianrasa aman atau pemenuhan kebutuhan para pengguna

4. Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan.

Dari batasan ini, segeralah mudah dipahami bahwa mutu pelayanan kesehatan dapat diketahui sebelumnya telah dilakukanpenilaian, baik terhadap tingkat kesempurnaan, sifat, wujud, serta ciri-ciri pelayanan kesehatan, dan ataupun terhadapkepatuhan terhadap standar pelayanan kesehatan (Azwar, 1996).

Selain itu, perlu diketahui dengan jelas pengertian mutu pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan kesehatan adalah yangmenunjuk pada tingkat kesempurnaan kepuasaan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, sertadi pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan(Azwar, 1996).

KEPUASAN PASIEN

Kepuasan pasien seringkali dipandang sebagai suatu komponen yang penting dalam pelayanan kesehatan. Kepuasanberkaitan dengan kesembuhan pasien dari sakit atau luka. Hal itu lebih berkaitan dengan konsekuensi sifat pelayanankesehatan itu sendiri, berkaitan pula dengan sasaran dan outcome pelayanan. Kepuasan pasien dalam penilaian mutudihubungkan juga dengan ketetapan pasien terhadap mutu atau kebagusan pelayanan, dan merupakan pengukuran penting

penting yang mendasar bagi mutu pelayanan. Hal ini karena memberikaninformasi terhadap suksesnya provider bertemu dengan nilai dan harapanpasien mempunyai wewenang sendiri untuk menetapkan standar mutupelayanan yang dikehendaki (Wijono, 2003).

Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yangmerupakan hasil membandingkan penampilan atau outcome produk yangdirasakan dalam hubungannya dengan seseorang. Kepuasan pelangganrumah sakit atau organisasi pelayanan kesehatan lainnya dipengaruhioleh banyak faktor, antara lain dengan pendekatan dan perilaku petugas

serta mutu informasi yang diterima, prosedur perjanjian, waktu tunggu, fasilitas umum yang tersedia, mutu makanan,pengaturan kunjungan, outcome terapi, dan perawatan yang diterima (Wijono, 2003).

Pasien awam pada umumnya jarang berpikir tentang arti mutu pelayanan medis yang menyangkut penyakit yangdideritanya. Pertanyaan hatinya adalah apakah dokternya baik, perawatnya tidak galak, tarifnya mahal, obatnya manjur?Untuk pasien dan masyarakat mutu berarti suatu perasaan emphaty, respek dan tanggap akan kebutuhannya, pelayanan yangharus sesuai dengan kebutuhan mereka. Keramahan atau kenikmatan berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidakberhubungan langsung dengan klinis dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan kebersediaannya untuk kembali ke fasilitaskesehatan untuk mendapat pelayanan berikutnya (Wijono, 2003).

Tjiptono menyatakan dalam pasar globalyang hiperkompetitif ini tidak ada satu bisnis punyang dapat bertahan tanpa adanya pelanggan yangpuas. Perusahaan yang gagal memuaskanpelanggannya akan menghadapi masalah yanglebih kompleks, karena pengaruh bad word ofmouth. Umumnya pasien yang tidak puas akanmenyampaikan pengalaman buruknya kepada 11orang lain. Bila setiap hari dari 11 orang itumeneruskan informasi tersebut kepada orang lain,maka berita buruk itu akan berkembang secaraeksponensial (Tjiptono, 2000).

Menurut Tjiptono, beberapa unsurpenting dalam kualitas yang ditetapkan pelangganantara lain pelanggan harus merupakan prioritas

Page 23: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 23

utama organisasi. Pelanggan yang dapat diandalkan adalah pelanggan yang membeli berkali-kali dari organisasi yang sama,karena pelanggan tersebut merasa puas. Oleh karena itu kepuasan pelanggan sangat penting dan harus dijamin denganmenghasilkan produk berkualitas tinggi. Kepuasan berimplikasi pada perbaikan terus-menerus sehingga kualitas harusdiperbaharui setiap saat agar pelanggan tetap puas dan loyal. Kunci untuk membentuk fokus pada pasien adalahmenempatkan para karyawan untuk berhubungan dengan pasien dan memberdayakan mereka untuk mengambil tindakanyang diperlukan dalam rangka memuaskan pasien. Jadi unsur yang paling penting dalam pembentukan fokus pada pasienadalah interaksi antara karyawan dan pasien (Tjiptono, 2000).

KESENJANGAN DALAM KUALITAS JASA

@ Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. Kesenjangan ini muncul sebagai akibat dariketidaktahuan manajemen tentang kualitas apa yang sebenarnya diharapkan konsumen. Kesenjangan ini merupakansumber kesenjangan lainnya.

@ Kesenjangan antara persepsi manajemen tentang harapan konsumen dan spesifikasi kualitas jasa. Pengertiankesenjangan antara manajemen dan konsumen mengenai kualitas jasa, meliputi semua pihak yang bertanggung jawab danmempunyai otoritas untuk menciptakan atau mengubah kebijaksanaan, prosedur dan standar jasa. Kesenjangan inimuncul karena para manajer menetapkan spesifikasi kualitas berdasarkan apa yang mereka percayai sebagai yangdiinginkan konsumen, sedangkan pendapat mereka belum tentu akurat. Akibatnya, banyak organisasi jasa yang telahmemfokuskan tekanan mereka kepada kualitas teknis, sementara pada kenyataannya hal yang dianggap lebih penting olehkonsumen adalah kualitas yang berkaitan dengan penyajian jasa. Hal itu terjadi karena tidak ada interaksi langsung antaramanajemen dengan konsumen, keengganan untuk menanyakan konsumen, dan atau ketidakpastian manajemen dalammengkomunikasikan keduanya.

@ Kesenjangan antara spesifikasi jasa dan jasa yang disajikan. Kesenjangan ini muncul pada jasa yang sistempenyampaiannya sangat tergantung pada karyawan. Para manajer mengalami kesulitan dalam menterjemahkanpemahaman mereka terhadap harapan konsumen ke dalam spesifikasi kualitas jasa. Kesenjangan ini mengidentifikasiperlunya standar jasa yang ditetapkan sesuai dengan harapan dan prioritas konsumen, tidak dari sudut kepentinganperusahaan seperti efisiensi dan efektifitas.

PENGUKURAN KEPUASAN PASIEN

Dimensi kualitas dibagi dalam lima dimensi yaitu:(Wijono, 2003)1. Sarana fisik (tangible)

Pelanggan akan menggunakan indrapenglihatan untuk menilai kualitas pelayanan, sepertimenilai gedung, peralatan, seragam, yaitu hal-hal yangmenimbulkan kenikmatan bila dilihat.

2. Kehandalan (reliability)Dimensi yang mengukur kehandalan

perusahaan dalam memberikan pelayanan kepadapelanggannya. Pertama, kemampuan perusahaanuntuk memberikan pelayanan seperti yang dijanjikan.Kedua, seberapa jauh suatu perusahaan mampumemberikan pelayanan yang akurat atau tidak adakesalahan.

3. Ketanggapan (Responsiveness)Dimensi ketanggapan merupakan dimensi

yang paling dinamis. Harapan pelanggan akankecepatan pelayanan hampir dapat dipastikan akanberubah dengan kecenderungan naik dari waktu kewaktu.

4. Jaminan/keyakinan (assurance)Dimensi jaminan/keyakinan merupakan

dimensi yang berhubungan dengan kemampuanperusahaan dan perilaku front line staff dalammenanamkan rasa percaya dan keyakinan kepada parapelanggannya. Keramahan adalah salah satu aspekkualitas yang paling mudah diukur. Keramahan ataukenikmatan (amenities) berkaitan dengan pelayanankesehatan yang tidak berhubungan langsung denganefektivitas klinik, tetapi dapat mempengaruhikepuasan pasien dan kebersediaannya untuk kembalike fasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayananberikutnya.

5. Kepedulian (emphaty)Perlakuan yang bersifat pribadi pada tiap

pelanggan seperti kemudahan dalam menghubungiperusahaan, kemampuan karyawan untukberkomunikasi dengan pelanggan, dan usahaperusahaan untuk memahami keinginan dankebutuhan pelanggannya.

Page 24: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 24

Beberapa macam metode dalam pengukuran kepuasanpelanggan adalah: (Kottler, 1993) :1. Sistem keluhan dan saran

Organisasi yang berorientasi pada pelanggan(customer oriented) memberikan kesempatan yangluas kepada para pelanggannya untuk menyampaikansaran dan keluhan. Misalnya dengan menyediakankotak saran, kartu komentar dan customer hotline.

2. Ghost shopingMempekerjakan beberapa orang untuk

berperan dan bersikap sebagai pembeli potensial,kemudian melaporkan temuannya mengenai kekuatandan kelemahan produk perusahaan dan pesaingberdasarkan pengalaman mereka.

3. Lost customer analysisPerusahaan seyogyanya menghubungi para

pelanggan yang telah berhenti membeli agar dapatmemahami mengapa hal itu terjadi.

4. Survei kepuasan pelangganPenelitian survei dapat melalui pos, telepon,

wawancara langsung. Responden juga dapat dimintauntuk mengurutkan berbagai elemen penawaranberdasarkan derajat pentingnya setiap elemen danseberapa baik perusahaan dalam masing-masingelemen (importance/performance rating). Melaluisurvei, perusahaan akan memperoleh tanggapan danumpan balik secara langsung dari pelanggan dan jugamemberikan tanda positif bahwa perusahaan menaruhperhatian terhadap para pelanggannya.

Instrumen pengukuran dapat membantu untukmemahami dan meramalkan dunia kita secara lebih baik,misalnya kalau ternyata hasil penelitian pasarmenunjukkan bahwa lebih dari 90% pelanggan puas, kitalebih yakin untuk meramalkan bahwa hasil penjualan yangakan datang meningkat. Pelanggan harus dipuaskan sebabkalau tidak puas akan menjadi pelanggan pesaing.(Supranto, 1997).

LOYALITAS KONSUMEN

Kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya: (Tjiptono, 2003)1. Hubungan antara perusahaan dan para pelangganan menjadi harmonis2. Memberikan dasar yang bagi pembeli ulang3. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan4. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan.5. Reputasi perusahaan menjadi baik di mata pelanggan6. Laba yang diperoleh dapat meningkat

Hubungan antara kepuasan dan loyalitas pelangganLoyalitas PelangganKepuasan

Pelanggan Rendah TinggiRendah Failures

Tidak puas dan tidak loyal

Forces Loyality

Tidak puas, namun terikat padaprogram promosi loyalitasperusahaan

Tinggi Defector

Puas tapi tidak loyal

Successes

Puas, loyal, dan paling mungkinmemberikan word of mouthpositif

Sumber : Hafizurrachman (2004) Pengukuran kepuasan suatu institusi kesehatan.Maj Kedokt Indo, vol 54, nomor 7, Juli. Hal 283-8

Pemanfaatan suatu pelayanan kesehatan tidak hanya dipengaruhi oleh kepuasan pelanggan atau pasien tapidipertahankan dengan menciptakan loyalitas pelanggan. Ada empat macam kemungkinan hubungan antara kepuasan danloyalitas pelanggan: failures, forces loyality, defectors dan successes.

Page 25: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 25

PROGRAM KERJARSU MAYJEN H.A.THALIB KERINCI TAHUN 2008

• Persiapan menjadikan RSU Mayjen H.A.Thalib Kabupaten Kerinci sebagai HospitalResort bernuansa wisata medis dengan produk layanan unggulan sentra pelayananpenyakit stroke dan sentra rehabilitasi/intoksifikasi pasien pecandu narkoba.

• Persiapan menaikkan kelas RSU Mayjen H.A.Thalib Kerinci menjadi RSU Kelas B NonPendidikan

I. Program Kerja1. Peningkatan mutu pelayanan disegala sektor dengan

pelayanan excellent service2. Peningkatan jumlah dan mutu sdm3. Peningkatan jumlah dan kwalitas sarana fisik (peralatan

dan gedung)4. Adanya peraturan perundang-undangan dan

perlindungan hukum yang jelas dalam pengelolaanRSU Mayjen H.A.Thalib.

5. Peningkatan tipe RS menjadi RS tipe B denganpengelolaan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (RS-BLUD)

II. Kegiatan1. Penataan waktu pelayanan2. Penambahan dan penataan tata ruang kantor dan

ruangan poliklinik3. Penerapan retribusi sesuai Perda Tahun 20074. Pemasangan instalasi SIM RS5. Pengadaan pusat informasi dan pelayanan keluhan

konsumen6. Tersedianya jumlah OBHP yang cukup7. Penambahan tenaga medis (dokter spesialis, dokter

umum), tenaga perawat/bidan dan tenaga lainnya8. Pembangunan amdal RS9. Pembangunan gedung rawat inap kelas III, kelas II,

kelas I10. Pembangunan gedung rawat inap Kelas utama, VIP

dan Super Vip11. Pembangunan Gedung Unit Transfusi Darah

12. Melengkapi peralatan IGD13. Pembangunan bertahap rumah dinas dokter spesialis14. Penataan lobby resepsionis15. Penambahan tempat tidur dan kelengkapan rawat inap

pasien16. Pengadaan ambulance17. Akreditasi RS18. Pelatihan manajemen dan mutu pelayanan medis19. Renovasi selasar20. studi banding manajemen dan pelayanan medis21. Pengadaan peralatan canggih CT-SCAN22. Penataan instalasi air dan listrik23. Pembentukan teambuilding RS-BLUD24. Pengaktifan tim akreditasi RS25. Advokasi dengan PEMDA menyamakan persepsi

system penatausahaan keuangan RSU MHAT26. Fungsi marketing dan survey kepuasan pelanggan27. Mini shop, restoran, guest house keluarga pasien28. senam ibu hamil, senam jantung, otak dan stroke29. peresmian gedung IGD (Gedung Kerinci), kantor/komite

medis, garbarata, isolasi, dan jembatan refleksi30. program tayangan TV RS dan sound sistem RS

III. Pendanaan1. APBD II Subsidi2. APBD Swadana RS3. APBN

NAMA-NAMA RUANGAN RSU MAYJEN H.A. THALIB KERINCIUNIT GAWAT DARURAT GEDUNG KERINCI

RUANG RAWAT INAP KELAS III (k) RUANG AIR HANGATRUANG RAWAT INAP KELAS III (b) RUANG AIR HANGAT TIMURRUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RUANG DEPATI VIIRUANG RAWAT INAP BEDAH RUANG SIULAKRUANG RAWAT INAP ANAK RUANG GUNUNG TUJUHRUANG RAWAT INAP KEBIDANAN RUANG SITINJAU LAUTRUANG RAWAT INAP THT/MATA RUANG KUMUN DEBAIRUANG RAWAT INAP PERINATOLOGI RUANG DANAU KACARUANG RAWAT INAP KELAS UTAMA NEUROLOGI RUANG KELILING DANAURUANG RAWAT INAP KELAS UTAMA RUANG DANAU KERINCIRUANG RAWAT INAP KELAS UTAMA RUANG DANAU GUNUNG TUJUHRUANG RAWAT INAP VIP I RUANG GUNUNG KERINCIRUANG RAWAT INAP VIP II RUANG GUNUNG RAYARUANG RAWAT INAP SUPER VIP RUANG BUKIT KHAYANGANRUANG RAWAT INAP SUITE ROOM RUANG SUNGAI PENUHRUANG RAWAT INAP ICU RUANG KAYU ARORUANG RAWAT INAP NICU/PICU RUANG TANAH KAMPUNGRUANG OK (KAMAR OPERASI) RUANG BATANG MERANGINUTDRS RUANG HAMPARAN RAWANGFISIOTHERAPI RUANG PESISIR BUKITLABORATORIUM RUANG AIR TERJUN TELUN BERASAPRADIOLOGI RUANG GOA KASAHGIZI RUANG AIR HANGATPOLIKLINIK RUANG TAMAN BUNGA ASRI MURNI

Page 26: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 26

Peningkatan Jumlah Kunjungan Pasien

11,933

2,1152,3542742,1875,324

15,050

247

Rawat JalanRawat InapI G DKamar OperasiRadiologiLaboratoriumInstalasi FarmasiFisioterapi

Gambaran Umum§ Didirikan Sejak Tahun 1951, Saat ini Sebagai RS Milik Pemerintah yang di Konversikan Menjadi Unit Swadana Melalui

Keputusan Bupati Kerinci Nomor 228 Th. 2003.§ Pada Tahun 2005 Rsud Kerinci Berubah Nama Menjadi Rsu Mayjen H.A.Thalib Kerinci§ Luas Lahanà29.234, 25 M²§ Luas Bangunanà 8.284,81 M²§ Jumlah Tempat Tidur (TT)à117§ Melalui Top Manajemen Mencoba Menerapkan Manajemen Perubahan Sehingga Terjadi Peningkatan Signifikan Baik

Pelayanan Maupun Penampilan RS.

Tujuan1. Meningkatkan, Memantapakan dan Mempertahan Jangkauan dan Pemerataan Setara Mutu Pelayanan Rujukan

Menuju Peningkatan Pelayanan yang Optimal.2. Menyelenggarakan Pelayanan Secara Profesional, Bermutu dan Manusiawi Sesuai Dengan Kode Etik Kedokteran

dan Standar Operasional Prosedur.3. Meningkatkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.4. Meningkatkan Profesionalisme dan Kesejahteraan Aparatur Tenaga Kesehatan RS Dalam Rangka Mewujudkan

Pelayanan Prima Kepada Masyarakat.5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif yang Efektif dan Efisien.6. Menyelenggarakan Penerimaan Rujukan dari Unit Pelayanan Kesehatan Lain dan Memberikan Jawaban Rujukan.

Kunjungan Pasien

Menurut Gunardi, SKM Kaur Medical Record (MR) & Pelaporan RSU Mayjen H.A. Thalib Kerincimenyatakan bahwa jumlah kunjungan Pasien dari tahun 2002 s/d 2007 terus meningkat, hal ini dapatterlihat dari hasil pencatatan dan pelaporan yang dilakukan yaitu :

Gunardi, SKMKuar Instalasi MR

Page 27: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 27

IIGGDD ((GGeedduunngg KKeerriinnccii)) FFRROONNTT OOFFFFIICCEE

Peningkatan BOR (Bed Occupancy Rate) yang merupakanindikator penilaian Kenerja RS

7% 8%

10%

17%19%

19%

20% 2002200320042005200620072008 (target )

Peningkatan Jumlah Tempat Tidur

35

35

35

3539

36

60 2002200320042005200620072008 (target)

Sarana dan prasarana Medis

Insatalasi Gawat Darurat (Gedung Kerinci)

Instalasi Laboratorium (24 Jam)Instalasi RadiologiInstalasi FarmasiInstalasi GiziInstalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.

• Instalasi fisiotherapi dilengkapi dengan peralatan :1. Infra red2. Paraler bar3. Topra Wave4. Tread Miil5. Traksi Cervical Lumbal6. Ultra Sound7. SWD/MWD

• Instalasi Kamar Operasi- Mesin Anestesi- Mikroskop mata- Counter- Suction pump

• Instalasi Radiology- USG Dopler- Pesawat Rongen Shimatzu- Pesawat Ronten Gigi- USG Aloka- USG Logiq LX 200- Prosessing Manual dan otomatic

• Intensif Care Unit- EKG monitor- DC Shock

IInnssttaallaassii KKaammaarr OOppeerraassii((RRuuaanngg BBaattaanngg

MMeerraannggiinn))

Page 28: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 28

LLOOBBBBYY UUTTAAMMAA

- Emergensi set- Nebulizer- infusion & syringe Pump- Ventilator

• Konseling Gizi• Farmasi• Fasilitas Bedah : 1 Kamar Operasi

10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap Bangsal Penyakit Dalam1. GASTRO ENTERITIS 19 %2. GASTRITIS 17 %3. FERBRIS 13 %4. DISPEPSIA 8 %5. HIPERTENSI 8 %6. KP 6 %7. ASTMA 4 %8. ANEMIA 3 %9. COPD 3 %10. STROKE 2 %

10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap Bangsal Bedah1. CIDERA KEPALA RINGAN 27%2. APENDISITIS 10%3. HERNIA 8 %4. GASTRITIS 5 %5. KATARAK 5 %6. VULNUS LASERATUM 4%7. FAM 3 %8. BPH/PROSTAT 3%9. KOLIK GINJAL 3 %10. LIMFOMA 2 %

Kesiapan RS mayjen H.A. Thalib Kerinci menuju RS. Tipe B-Non PendidikanI. ANALISIS KELAYAKAN

1. Kemampuan pelayanan RSU melalui optimalisasi potensi yang ada memungkinkan RSU ditingkatkan menjadi kelasB non pendidikan , karena jangkauan pelayanan yang luas dan meningkat dari tahun ketahun

2. RSU Mayjen H.A. Thalib kerinci merupakan Rumah Sakit rujukan bagi• Puskesmas Perawatan sejumlah• Puskesmas Non Perawatan• Poliklinik• Rumah sakit Swasta

3. Perkembangan kemampuan keuangan, dimana pendapatan fungsional RSU makin meningkat dari tahun ketahunsehingga dapat mendukung langkah langkah program dalam rangka menjadi RS Kelas B Non pendidikan.

II. KETENAGAAN1. Dr. Umum minimal > 7 orang.2. Dr. Gigi3. Dr. Spesialis 8 orang

1. Dr. Bedah 9. Dr. Syaraf2. Dr. Peny. Dalam 10. Dr. Jantung3. Dr. Anak 11. Dr. Bedah Tulang4. Dr. Kebidanan 12. Dr. Paru5. Dr. Mata 13. Dr. Radiologi6. Dr. THT (Referal) 14. Dr.Pathologi Klinik7. Dr. Anaesthesi8. Dr. Kulit & Kelamin

Page 29: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 29

RRUUAANNGG TTUUNNGGGGUU

3. TENAGA KEPERAWATAN.NO JENIS TENAGA PNS KONTRAK

1. S1 Keperawatan 1 -2. D IV Kebidanan 1 13. DIII Keperawatan 78 234. DIII Kesehatan Gigi 2 -5. DIII Kebidanan 5 26. Perawat Kesehatan(SPK) 23 27. Bidan (P2B) 6

Jumlah 116 28

4. TENAGA – TENAGA YANG LAIN :• Tenaga Kefarmasian à 12 org.• Tenaga Kes. Masyarakat à 13 org.• Tenaga Gizi à 7 org.• Tenaga Keteknisan Medis à 36 org.• Tenaga Umum à 84 org

Total karyawan à 341 org

Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit1. FASILITAS MEDIS

Umum Spesialistik§ Spesialis Anak§ Spesialis Pernyakit Dalam§ Spesialis Kebidanan dan Kandungan§ Spesialis Bedah§ Spesialis Penyakit Mata§ Spesialis Penyakit THT (Referal)§ Sepsialis Radiologi§ Spesialis Syaraf

2. FASILITAS RAWAT JALANØ Poliklinik UmumØ Poliklinik SpesialisØ I G DØ Konseling GiziØ Poli Gigi dan Mulut

3. FASILITAS RAWAT INAPv 117 TT Terdiri :

6 TT VIP 2 TT VVIP 14 TT Ruang Utama 14 TT Kelas I 18 TT Kelas II 36 TT Kelas III 7 TT PICUv Fasilitas Pelayanan Rawat Intensive (ICU)

Terdiri : 2 TT dg peralatan sesuai standar

4. FASILITAS PENUNJANG NON MEDIS1. Alat Penerangan

a. PLNb. Generator / Genset

2. Alat Komunikasia. Internet speedyb. Telep onc. Faximiled. PABXe. Laptopf. Infocusg. OHP

3. Penyediaan Air Bersiha. PDAMb. Sumur Bor

4. Sound SystemOrgan

5. Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL)6. Mushala7. Wartel/Waserda8. Alat Transportasi

a. Kendaraan operasional Pegawaiü Operasional Direktur 1 Unitü Operasional RSU 1 Unitü Operasional Kantor 1 Unit

b. Kendaraan Operasional Pasienü Ambulance 5 Unitü Kereta Jenazah

Pengembangan Fasilitas RS Tahun20081. Pengembangan Ruangan Rawat Inap Kelas III2. Pembangunan Gedung Perawatan VIP/Suite room dan

Kelas Utama 2 Lantai3. Pembangunan Gedung Perawatan Vvip4. Pembangunan Gedung Genset5. Pembangunan Gedung Instalasi Gizi6. Pembangunan Rumah Dokter Spesialis7. Unit Transfusi Darah RSU Lengkap

Page 30: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 30

KUNJUNGAN DIREKTURBESERTA PEJABAT STRUKTURAL KE RUANGAN

RSU MAYJEN H.A. THALIB KERINCI

Direktur RSU Mayjen H.A.

Thalib Kabupaten Kerinci

Drs. Noviar Zen, Apt. MM

melakukan inspeksi disetiap

ruangan dalam lingkungan rumah

sakit pada hari Rabu (18/09/2008).

Yang ikut dalam inspeksi tersebut

pejabat struktural dan fungsional.

Dalam inspeksinya direktur

meminta kepada seluruh elemen

rumah sakit untuk selalu

meningkatkan pelayanan kepada

pasien. Dalam inspeksi tersebut

direktur mengatakan untuk

mengantisipasi jumlah pasien

menjelang Lebaran dan Pilkada

Kabupaten Kerinci maka diminta

Instalasi atau seksi yang

berwewenang untuk menyediakan

ruangan sebagai antisipasi bila

terjadi peningkatan jumlah pasien

terutama pasien rawat Inap. (red)

Kasi Pelayanan Dr. Ikhwan Damruhi, SpB..M.Kes sedang berdiskusitentang penambahan tempat tidur untuk persiapan pasca lebaran

Kunjungan Bapak Direktur dan Pejabat Struktural ke Instalasi GawatDarurat (IGD)

Kasi Pelayanan sedang berdialog dengan Kepala Ruangan InstalasiGawat Darurat (IGD)

Salah satu persiapan yang dilakukan K3 adalah kebersihanlingkungan RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci

Page 31: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 31

GIZI PADA LANJUT USIASIAPAKAH LANSIA ?Lansia adalah orang yang berumur 55 tahun keatas,walaupun batasan dari WHO yaitu lebih dari 60 tahun keatas.

APA YANG TERJADI PADA LANSIA ?Pada saat lansia, seseorang mulai menjadi sakit,

kehilangan gigi sehingga sulit mengunyah, gangguan perutdan saluran pencernaa, rasa haus dan selera makanberkurang, penurunan daya cita rasa, penurunan koordinasiotot dan syaraf, faktor psikosis dan depresi, sehinggaseringkali lansia tidak mampu mengatasi masalahnyasendiri.

Beberapa penyakit lebih banyak ditemukan padalansia misalnya :Ø Penyakit gangguan gizi seperti gizi lebih, gizi kurang

termasuk anemia gizi.Ø Osteoporosis yaitu karena berkurangnya massa tulang,

seingga tulang menjadi lebih rapuh dan mudah patah.Ø Penyakit rematik.Ø Penyakit degeratif seperti hipertensi.Ø Penyakit keganasan (kanker)Ø Penyakit infeksi, paru-paru menahun,

bronchopneymonia.GIZI PADA LANSIAKeadaan gizi yang baik pada lansia sangat diperlukan agar tetapsehat, produktif dan ceria dihari tua.@ Makanlah aneka ragam bahan makanan :

- Hidangan yang beraneka ragam adalah hidangansehari-hari yang minimal terdiri dari 4 jenis bahanmakanan yaitu makanan pokok (nasi ataupenggantinya), lauk pauk, sayuran dan buah.

- Dianjurkan untuk makan dari hidangan yang terdiridari campuran berbagai bahan makana, karena dapatmemberi manfaat yang besar bagi kesehatan sesuaidengan slogan Makin beragam hidangan yangdimakan makin baik mutu makanannya >

@ Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi(tenaga).• Pada lansia zat gizi tidak diperlukan untuk

pertumbuhan fisik, tetapi lebih banyak untukmengganti jaringan tubuh yang rusak danmempertahankan derajat kesehata.

• Semua ekgiatna fisik misalnya membaca, berolahraga,berekreasi dan aktivitas lainnya yang bisa dilakukanmemerlukan energi yang diperoleh dari makanan.

• Karbohidrat diperlukan guna memenuhi kebutuhanenergi, karbohidrat diperoleh dari makanan pokokseperti nasi, roti, mie, ubi jalar, jagung dan singkong.

Dianjurkan porsi nasi yang dikonsumsi tidak lebih dari1 piring (200 gram) setiap kali makan.

• Makan makanan yang terlalu manis juga tidakdianjurkan karena gula tidak mengandung zat-zat gizilain serta cepat menimbulkan rasa kenyang, akibatnyadapat mengurangi peluang terpenuhinya kebutuhan zatgizi lain.

• Untuk mengetahui apakah telah mencukupi kebutuhanenergi dapat dilihat dari berat badan :- Gemuk : Konsumsi energi terlalu banyak.- Kurus : konsumsi energi kurang.

• Konsumsi energi yang terbaik bagi lansia adalahkonsumsi energi yang tidak berlebihan tetapi jugatidka kekurangan. Hal tersebut ditandai denganmengetahui berat badan usia lanjut. Cara mengetahuiberat badan yang normal dengna menggunakanperhitungan indeks masa tubuh (IMT).

@ Batasi konsumsi lemak dan minyak.• Konsumsi lemak yang berlebihan pada lansia tidak

dianjurkan karena dapat menignkatkan kadar lemakdalam tubuh, khususnya kadar cholesterol darah.

• Hindari makanan yang mengandung banyak kolesterolterutama bahan makanan berasal dari hewan, otak,kuning telur, ginjal, hati, limpa, jantung daging, jeniskerang (udang, kepiting), susu penuh dan hasil-hasilsusu (mentega, keju dll).

• Batasi penggunaan kelapa, minyak kelapa, minyakkelapa sawit, margarine.

• Gunakan minyak berasal dari tumbuh-tumbuhanminyak kacang tanah, minyak biji bunga matahari,minyak jagung, minyak kacang kedelai.

@ Makanlah sumber zat besar dan kalsium.• Zat besi

Zat besi berasal dari satu unsur penting dalam prosespembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besidalam makanan sehari-hari dapat menimbulkanpenyakit kurang darah (Anemia Gizi). Sumber utamazat besi adalah bahan makanan yang berasald arihewani, tempe, tahu, kacang hijau dan syuran yangberwarna hijau.

• KalsiumKebutuhan kalsium yang dianjurkan adalah 500mg/orang/hari/ untuk yang menderita osteoporosispemberian kalsium dianjurkan sejumlah 800mg/orang/hari. Bahan makanan sumber kalsium antaralain ikan teri, tahu, daun katuk, keju dan susu rendahlemak .

@ Kurangi penggunaan garam dapur Dan makanan yangdiawetkan

@ Batasi makanan yang mengandung banyak garam atau yangdiawetkan seperti :

Page 32: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 32

• Roti, biskuit, kraker, cake dan kue lain yang dimasakdengan garam dapur / soda.

• Dendeng, abon, cornet beef, daging asap, ikan asin,ikan asin, telur pindang.

• Keju, margarin, mentega yang beragam.• Acar, asinan sayuran, sayuran dalam kaleng.• Asinan buah, manisan buah, buah dalam kaleng.• Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, maggi, terasi,

petis, taoco ketcup, bumbu kaldu.@ Banyak makan sayuran dan buah sebagai sumber vitamin

dan serat.@ Konsumsi vitamin dan serat dalam jumlah yang cukup

dibtuuhkan guna pemeliharaan dan mendukugn kelancaranproses dalam tubuh agar berjalan secara normal.• Vitamin yang dibutuhkan antara lain vitamin A, B1, B6,

B12, C, D dan K.

• Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin danserat adalah sayuran yang berwarna dan buah-buahanmatang dan segar.

Contoh menu sehat bagi lansia.Pagi Bubur ayam 1 mangkukJam 10.00 Puding pisang 1 potongSiang Nasi 1 piring

Lapis daging cincang 1 potongPepes tahu 1 buahSup kimlo 1 MangkukSemangka 1 potong

Jam 16.00 Bubur kacang hijau 1 mangkokMalam Nasi 1 piring

Ikan bakar 1 ekorTempe bacem 1 potongSoto Bandung 1 mangkukPepaya 1 potong

Jam 21.00 Susu rendah lemak 1 gelas

Page 33: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 33

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh pihakmanajemen untuk meningkatkan rasakebersamaan, disertai dengan upayamembangun semangat etos kerja yang baik dilingkungan suatu organisasi, salah satunyaupaya yang dilakukan Manajemen RSUMHAT yang menggelar upacara bersamasetiap bulannya dilanjutkan dengan acaraCeramah agama, pembacaan doa yang disertaidengan acara ramah tamah terlihat jelaskesannya dapat merobah suasana menjadisemakin akrab.

Pada upacara bulanan kali ini RSU MHAT majuselangkah dengan diberikannya brosur, dan bukupanduan bagi karyawan rumah sakit dan masyarakat yangberobat ke Rumah Sakit, adapun maksud dan tujuandiberikannya buku panduan dan brosur kepada seluruhkaryawan Rumah Sakit dan masyarakat yang berobat kerumah sakit dimaksud untuk memberikan informasi yangsebaik baiknya tentang rumah sakit. Pada Upacara kali iniDirektur RSU MHAT dan Ustad Edi Saputra memompasemangat Karyawan RSU MHAT agar menjaga persatuandan kesatuan di lingkungan rumah sakit denganmemberikan pelayanan yang sebaik baiknya, disertaidengan rasa tulus dan iklas, serta propesional dalammelakukan pelayanan kepada seluruh pasien yang masukke RSU MHAT. menurut Ustad Edi Saputra dalam hidup

ini kita harusbanyak berbuat baik, bertutur katalembut, tidakmenyakiti sesamamenjaga rasapersatuan dankesatuan, iklasdalam pengabdiankepada masyarakatkarena apa yang

kita tanam kelaknya kita juga yang akan memetik hasilnyabaik atau buruk tergantung perbuatan kita, bila kitaperbuat itu baik semuanya akan menjadi ladang amalsaleh yang akan mendampingi kita di akhirat kelak.

Page 34: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 34

Oleh : Iswardani

ederetan lagu assalammualaikum, aku anak sehatserta tingkah laku yang

ceria, tawa, canda, selalumengiringi kunjungan anak -anak dari TK PembinaSungai penuh ke RumahSakit Umum Mayjen H. A.Thalib kerinci, sekali sekaliterdengar arahan dari buGuru TK Pembina sambilmengawasi anak anakmuridnya.

unjungan dari anakanak Tk Pembina pertama kali ini berlangsung

secara spontan murni dari kemauan anak anak katabuguru Tk Pembina.

ingkah laku mereka yang lucu - lucu serba rasa ingintau dengan lingkungan Rumah Sakit menarik

perhatian Manajemen Rumah Sakit serta segenapkaryawan Rumah Sakit Mayjen H. A Thalib Kerincimereka semua mendapat sambutan hangat dariManajemen Rumah Sakit, terlihat pada kunjunganpertama kali ini mereka diiringi oleh Bapak DirekturRumah Sakit beserta jajarannyat yang turut ikutmemberikan penjelasan tentang lingkungan RumahSakit dan pasilitas yang ada di Rumah Sakit.

ekali - sekali terdengar penjelasan tentangpentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar kitasemua sehat, semua anak-anak TK Pembina terlihat

antusias melihat lingkungan rumah sakit yang megahyang dapat mereka rasakan sebagai kunjungan wisatamedis kali ini apalagi sewaktu mereka melewatijembatan refleksi, garbarata, serta pada acara photobersama sambil melihat pemandangan yang asri darilantai tiga IGD Rumah Sakit membuat mereka betah dilingkungan Rumah Sakit.

enurut. dr. Reza Firmansyah Sp.S. MKes dokterahli spesialis Syaraf RSU Mayjen H. A ThalibKerinci mengomentari kunjungan anak-anak dari TK

Pembina pertama kali ini sangat mendukungperkembangan pisik dan mental anak, disampingmerangsang daya ingat anak, yang paling pentingdibenak anak anak tertanam rasa aman, rasa tidak takutlagi dengan Rumah Sakit khususnya dan kesehatan padaumumnya sehingga akan menimbulkan motivasi bagianak bila sakit ingin selalu ke Rumah Sakit, danmengetahui tentang arti sehat, disamping Motivasikunjungan anak kali ini memberikan tarap Educationdalam arti kata memberikan proses pembelajaranbagaimana cara cara, menjaga kesehatan sejak dini,menjaga kebersihan diri sendiri seperti cuci tangansebelum makan, tidak meludah sembarangan, memungutsampah dan meletakkannya kedalam keranjang sampah,mempelajari pola makan yang baik dan banyak lagimanpaatnya bagi perkembangan anak dimasa depankarena anak adalah aset yang tak ternilai harganya jadipandai pandailah kita memberikan yang terbaik bagianak.

FILOSOFI PELAYANAN

LAYANAN SELEMBUT SUTERASEBENING EMBUN INIMEMPUNYAI MAKNA YAITU :Memberikan pelayanan yang baikdengan penuh kelembutan, melayanipasien dengan ramah dan penuh kasihsayang disertai dengan hati yang ikhlastanpa pamrih, agar tercapainya rasanyaman dan aman serta mengerti danmemahami keadaan pasien.

S

K

T

SS

M

Page 35: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 35

MENCEGAH VIRUS MENYERANG /MASUK KOMPUTER

Oleh : E-One ZayVirus komputer hampir

sama dengan virus atau bakteri yangmenyerang atau yang ada dalamtubuh manusia. Yang sifatnyamerusak system lainnya yang dapatmengakibatkan kurang atau tidakberfungsi secara optimal systemtersebut. Dalam kehidupan sehari-hari penularan virus dapat menularmelalui perantara seperti udara,cairan, sentuhan dan lain-lain samahalnya dengan komputer virus dapatmenyebar/menular juga denganperantara seperti disket, USB,flashdisk, CD atau yang lainnya.

Dengan penggunaan flashdisk yang sudah umum dimana-mana, menjadi salah satu sebab menjamurnya virus, terutama viruslokal. Ini terlihat sejak masa jayanya virus brontok. Sampai saat ini,sering sekali melihat hampir setiap komputer/laptop di perkantoranterkena virus, yang terkadang kita tidak menyadari. Selain Antivirusyang seharusnya senantiasa diupdate minimal seminggu sekali,sebenarnya ada tips yang sangat bermanfaat untuk mencegahmenularnya virus dari media seperti flashdisk tanpa kita sadari.

Sebaik apapun antivirus yang kita gunakan Update terbarupun tidak menjamin komputer bebas dari virus, karena virus terlebihdahulu diciptakan kemudian baru penawarnya dan juga virus selaluberkembang dan update anti virus (sebagian besar) hanya mengikutiperkembangan virus itu sendiri (jadi ketika virus sudah menyebar,kemungkinan anti virus bisa mendeteksi baru beberapa hari kemudian).

Mengingat perkembangan virus dalam negeri yang begitupesat. Hal ini mungkin karena banyaknya source code yangmenjelaskan cara pembuatan virus yang dipublikasikan secara umum,yang mungkin maksudnya sekedar tukar informasi saja, tetapi diluar itukemungkinan banyak yang mengembangkan sendiri untuk membuatvirus dan memancing programmer untuk mencoba-coba ataupundisengaja untuk keperluan bisnis.

Beberapa hal yang perlu di persiapkan untuk mencegah virusmasuk/menular ke komputer kita adalah:Ø Gunakan antivirus yang senantiasa di update, paling tidak

seminggu sekali, jika online maka aktifkan auto update padaantivirus.

Ø Non aktifkan fasilitas autorun pada komputer kita, sehingga CD-ROM maupun flashdisk yang kita masukkan ke komputer tidaklangsung menjalankan file yang ada di dalamnya. Caranya sebagaiberikut :1. Buka Registry Editor, dengan cara klik Start Menu > Run dan

ketik regedit dan klik OK.2. Cari Lokasi : .

KEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer

3. Buat key baru ( Klik kanan > New > DWORD Value) berinama : NoDriveAutoRun

4. Double klik untuk mengisi nilai ( data ). Pilih Base : Decimaldan isikan Value data dengan nilai 67108863.

5. Jika diperlukan, dapat juga menambahkan nilai yang sama diHKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer

6. Restart Komputer.

Tampilkan semua ekstensi file windows, termasuk file systemwindows. Caranya : Di windows explorer buka menu Tools > FolderOptions… kemudian pilih tab view Kemudian pilih (aktifkan) opsi

show hidden files and folder , hilangkan check pada pilihan Hideextensions for known file types juga hilangkan tanda check pada

Hide protected operating system files (Recommended) .

Ø Periksa setiap flashdisk yang dimasukkan apakah ada fileautorun.inf, jika ada coba dilihat isinya, jika mengacu ke sebuahfile .exe, .dll atau .scr yang aneh / hidden, segera hapus file-nyaatau scan dengan antivirus

Ø Ini yang mungkin sangat penting : Jika komputer digunakan olehbanyak orang, minta agar pengguna berhati-hati sebelummenjalankan sebuah file, jangan hanya melihat icon-nya, tapimelihat ekstensinya. Misalnya file itu dengan icon ms word, excel,gambar, mp3 dsb tetapi kok berekstensi .exe, .scr, .vbs, .bat atautidak sesuai dengan iconnya, atau type Aplication maka disarankandari pada menyebar lebih baik dihapus atau dibersihkan denganantivirus yang cocok.

Ø Jika menemukan data yang sudah terinfeksi virus seperti filems.word bereksistensi.exe atau bertype application maka ada duapilihan yang pertama tidak perlu dibuka secara paksa karenaapabila sudah terbuka maka dalam waktu singkat virus menyebar.Untuk sebaiknya bila data tidak terlalu penting di scan denganantivirus yang cocok, ternyata data hilang, coba lakukan “Hiddenrevealer” seperti pada antivirus ansav atau antivirus lainnya kalaumemang tidak mampu membersihkan maka di delete saja secaramanual.

Ø Untuk pilihan kedua apabila file tersebut sangat penting makabukalah file itu kemudian simpan kembali dengan nama file yangberbeda dengan type yang berbeda contoh file pada ms. Wordyaitu :

- Simpan kembali file yang terkena virusà Save As- Ganti nama filenya- Ganti type pada kolom save as type seperti pada gambar

berikut :

- Dengan type *.rtf kemungkinan sukar terkena virus, namunkapasitas penyimpanan lebih besar.

- Setelah data tersebut aman maka computer bersiap untukdibersihkan secara keseluruhan atau,…

- Instal ulang, diharapkan file-file sebelumnya tersimpan padapartisi selain C (tempat penginstalan).

- Setelah melakukan instal langsung discan denganmenggunakan antivirus up date terbaru tanpa mengganggudata yang ada terlebih dahulu.

- Setelah selesai lakukan restart dan lanjutkan pengintalanprogram lain yang dirasa perlu dan bebas dari virus.

Page 36: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 36

REFLEKSI & TINDAKANto reflect & to act

Pesan ini saya terjemahkan dari suatu tulisan berbahasa inggrisyang saya terima melalui email dari seorang kawan.

Maaf bila kurang tepat menerjemahkannyaIL. Afra, SKM, M.Kes, 2008

Perbedaan antara negara berkembang (miskin) dan negara maju(kaya) tidak tergantung pada umur negara itu

Contohnya negara India dan Mesir, yang umurnyalebih dari 2000 tahun, tetapi mereka tetapterbelakang (miskin)

Di sisi lain Singapura, Kanada, Australia & New Zealandnegara yang umurnya kurang dari 150 tahun dalammembangun, saat ini mereka adalah bagian dari negara maju didunia, dan penduduknya tidak lagi miskinKetersediaan sumber daya alam dari suatu negara juga tidakmenjamin negara itu menjadi kaya atau miskin

Jepang mempunyai area yang sangat terbatas.Daratannya, 80% berupa pegunungan dan tidak cukupuntuk meningkatkan pertanian & peternakanTetapi, saat ini Jepang menjadi raksasa ekonomi nomordua di dunia.Jepang laksana suatu negara industri terapung yangbesar sekali, mengimpor bahan baku dari semua negara didunia dan mengekspor barang jadinya

Swiss tidak mempunyai perkebunan coklat tetapi sebagai negara pembuat coklat terbaik di dunia. Negara Swisssangat kecil, hanya 11% daratannya yang bisa ditanami.

Para eksekutif dari negara maju yang berkomunikasi dengan temannya dari negara terbelakang akan sependapatbahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal kecerdasan

Page 37: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 37

Perbedaannya adalah pada sikap/perilaku masyarakatnya, yangtelah dibentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan danpendidikan.

Page 38: 03. ISI MAJALAH.pdf

“Rumah Sakit Kita Semua” 38

Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di negara maju, ternyata bahwa mayoritas penduduknya sehari-harinya

mengikuti/mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan sebagai berikut :

Prinsip Dasar Kehidupan1.Etika, sebagai prinsip dasar dalam

kehidupan sehari-hari2.Kejujuran dan integritas3.Bertanggung jawab4.Hormat pada aturan & hukum

masyarakat5.Hormat pada hak orang/warga lain6.Cinta pada pekerjaan7.Berusaha keras untuk menabung &

investasi8.Mau bekerja keras9.Tepat waktu

Di negara terbelakang/miskin/ berkembang,

hanya sebagian kecil masyarakatnya mematuhi prinsip

dasar kehidupan tersebut.

Kita terbelakang/lemah/miskin karena perilaku

kita yang kurang/tidak baik.

Kita kekurangan kemauan untuk mematuhi dan

mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang akan

memungkinkan masyarakat kita pantas membangun

masyarakat, ekonomi, dan negara.

Jika Anda tidak meneruskan pesan ini, tidak akan

terjadi apa-apa pada diri Anda!!!

Hewan peliharaan Anda tidak akan mati, Anda tidak

akan kehilangan pekerjaan, Anda tidak akan mendapat

kesialan dalam 7 tahun, juga Anda tidak akan sakit.

TETAPI .. jika Anda tidak meneruskan pesan ini,

tidak akan terjadi perubahan apa-apa dalam negara

kita. Negara kita akan tetap berlanjut dalam

kemiskinan ... dan akan menjadi lebih miskin lagi.

Jika Anda mencintai negara kita, teruskan pesan ini

kepada teman-teman Anda. Biarlah mereka

merefleksikan hal ini.

Kita harus mulai dari mana saja. Kita ingin

BERUBAH dan BERTINDAK! dan . Perubahan

Dimulai Dari Diri Kita Sendiri.