02-ekotoksik kelompok 3 udara

38

Upload: muhamad-ibnu-sina

Post on 27-Jan-2016

230 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 2: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

BAHAN TOKSIK DALAM UDARA

Page 3: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 4: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 5: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 6: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 7: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 8: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 9: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 10: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Melalui mulut atau tertelan bisa disebut juga per-oral atau ingesti.

Melalui kulit. Bahan kimia yang dapat dengan mudah terserap kulit ialah aniline, nitrobenzene, dan asam sianida.

Melalui pernapasan (inhalasi). Gas, debu dan uap mudah terserap lewat pernapasan dan saluran ini merupakan sebagian besar dari kasus keracunan yang terjadi.

Page 11: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Carbon monoksida Karbon dan Oksigen dapat bergabung

membentuk senjawa karbon monoksida (CO) sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna dan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil pembakaran sempurna.

sumber utamanya adalah dari kegiatan manusia,

antara lain kendaraan bermotor, terutama yang menggunakan bahan bakar bensin

Page 12: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 13: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3), dan keduanya disebut sulfur oksida (SOx)

karakteristik bau yang tajam dan tidak mudah terbakar diudara

Page 14: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistim pernafasan

SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular

Page 15: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 16: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Oksidan (O3) merupakan senyawa di udara selain oksigen yang memiliki sifat sebagai pengoksidasi.

Yang dimaksud dengan oksidan fotokimia meliputi Ozon, Nitrogen dioksida

Page 17: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 18: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 19: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Hidrokarbon diudara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalulintas.

PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.

Page 20: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 21: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

adalah kelompok gas nitrogen yang terdapat di atmosfir yang terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2)

reaksi pembentukan NO merupakan hasil samping dari proses pembakaran

Page 22: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 23: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Partikulat debu melayang (Suspended Particulate Matter/SPM) merupakan campuran yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara dengan diameter yang sangat kecil, mulai dari < 1 mikron sampai dengan maksimal 500 mikron.

Page 24: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 25: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Pada umunya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang dapat langsung masuk kedalam paru-paru dan mengendap di alveoli.

dapat bersifat akumulatif dan kemungkinan dapat terjadi reaksi sinergistik pada jaringan tubuh.

Page 26: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 27: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 28: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara
Page 29: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1

Page 30: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan

gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan.

Page 31: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Timah hitam ( Pb ) merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan dengan titik leleh pada 327,5°C dan titik didih 1.740°C pada tekanan atmosfer.

Senyawa Pb-organik seperti Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil merupakan senyawa yang penting karena banyak digunakan sebagai zat aditif pada bahan bakar bensin dalam upaya meningkatkan angka oktan secara ekonomi.

Page 32: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Keracunan akibat kontaminasi logam Pb dapat menimbulkan berbagai macam hal :

Meningkatkan kadar ALAD dalam darah dan urine

Meningkatkan kadar protopporhin dlam sel darah merah

Memperpendek umum sel darah merah Menurunkan jumlah sel darah merah dan

kadar sel-sel darah merah yang masih muda Meningkatkan kandungan logam Fe dalam

plasma darah

Page 33: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Gas tidak berwarna, berbau khas amoniak, iritan, mudah larut dalam air.

Efek Jangka Pendek (Akut)Iritasi terhadap saluran pernapasan, hidung, tenggorokan dan mata terjadi pada 400-700 ppm. Sedang pada 5000 ppm menimbulkan kematian. Kontak dengan mata dapat menimbulkan iritasi hingga kebutaan total. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan luka bakar (frostbite).

Page 34: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Efek Jangka Panjang (Kronis)Menghirup uap asam pada jangka panjang mengakibatkan iritasi pada hidung, tenggorokan dan paru-paru. Termasuk bahan teratogenik

Page 35: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Penghijauan usaha pemerintah

Keringanan pajak kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar gas berupa PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaran Bermotor). Ref. PERPU. No.21 tahun 1997.

Pemberian keringanan pajak untuk bea-impor conversion kit, sehingga harga jualnya dapat ditekan dan terjangkau oleh masyarakat.

Peraturan pemerintah yang mewajibkan kepada Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) untuk memasang Catalytic Converter pada setiap kendaraan baru yang sudah diproduksi.

Page 36: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN) Kebijakan pemerintah untuk percepatan pembuatan BBN antara lain: ◦Peraturan Pemerintah (PP) No.5 tahun

2006 tentang kebijakan energi nasional. ◦ Instruksi Presiden (Inpres) No.1 tahun

2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan BBN.

◦Keputusan Presiden (Keppres) No.10 tahun 2006 tentang Tim Nasional

Page 37: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara

Solusi BBN untuk transportasi adalah sebagai pengganti/subtitusi solar atau bensin. Untuk solar digunakan bio-diesel, sedangkan untuk bensin digunakan bio-ethanol. Bio-diesel merupakan bentuk ester dari minyak nabati (sawit, minyak kelapa, jarak pagar,dll). Sedangkan bio-ethanol merupakan anhydrous alkohol berasal dari fermentasi tetes/nira tebu, singkong, jagung atau sagu.

Page 38: 02-Ekotoksik Kelompok 3 Udara