0 modul sesak

70
MODUL SESAK NAFAS dr. TRI ARIGUNTAR Kelompok 5 Novaldi P H (2012730069) Amalia Grahani Prasetyo (2014730006) Azkia Rizka Hakim (2014730014) Desti Oki Lestari (2014730017) Frylie Fremiati (2014730034) Hasanah Suci Indriani (2014730040) Irmalita (2014730042) Khaerunnisa Muflihatul M (2014730046) Muhammad Jihaad Ramadhan (2014730063) Rizti Rachmawati (2014730083) Yasmin Kamila Manan (20147300100)

Upload: ahmad-abqari

Post on 13-Apr-2017

91 views

Category:

Healthcare


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 0 modul sesak

MODUL SESAK NAFASdr. TRI ARIGUNTAR

Kelompok 5

Novaldi P H (2012730069)Amalia Grahani Prasetyo (2014730006)Azkia Rizka Hakim (2014730014)Desti Oki Lestari (2014730017)Frylie Fremiati (2014730034)Hasanah Suci Indriani (2014730040)Irmalita (2014730042)Khaerunnisa Muflihatul M (2014730046)Muhammad Jihaad Ramadhan (2014730063)Rizti Rachmawati (2014730083)Yasmin Kamila Manan (20147300100)

Page 2: 0 modul sesak

SKENARIOSeorang laki-laki usia 60 tahun datang dengan keluhan sesak nafas yang semakin memberat sejak 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Sesak disertai dengan keluhan batuk berdahak dengan jumlah dahak yang bertambah.Riwayat merokok, merokok dengan indeks Brinkman sedang dan terdapat riwayat asma dalam keluarga yaitu ayah pasien.Pada catatan medis sebelumnya di dapatkan hasil spirometri VEP₁ 40%Pada pemeriksaan fisik di dapatkan suara vesikuler melemah, inspirasi terdengar lebih panjang dibanding ekspirasi dan terdapat suara nafas tambahan ronki.

Page 3: 0 modul sesak

MIND MAP

SESAK NAFAS

Definisi

Komplikasi

Pemeriksaan fisik

Prognosis

WD

Anamnesis

Tatalaksana

Mekanisme

Gambaran klinik yang menyertai

sesak nafas

Penyakit dengan KU sesak nafas

Etiologi

Pemeriksaan penunjang

DD

Alur diagnosis

Page 4: 0 modul sesak

ANALISIS MASALAH1. Jelaskan definisi sesak nafas 2. Jelaskan etiologi sesak nafas3. Jelaskan patomekanisme sesak nafas4. Jelaskan klasifikasi sesak nafas berdasarkan skala5. Sebutkan apa saja penyakit-penyakit yang menimbulkan gejala sesak nafas6. Sebutkan gejala klinis pada penyakit yang ada diskenario7. Jelaskan faktor resiko 8. Jelaskan pembagian indeks Brinkman9. Jelaskan hubungan riwayat merokok dengan keluhan pasien10. Jelaskan hubungan riwayat asma pada keluarga dengan pasien11. Jelaskan hubungan sesak nafas dengan batuk berdahak12. Jelaskan patomekanisme suara nafas tabahan ronki, sebutkan suara nafas tambahan lain dan

jelaskan13. Jelaskan hubungan suara nafas vesikuler melemah dengan scenario14. Jelaskan mengapa pada kasus inspirasi terdengar lebih panjang dibanding ekspirasi15. Jelaskan alur diagnosis pada skenario16. Jelaskan DD pada skenario

Page 5: 0 modul sesak

SESAK NAPASDispnea atau sesak napas adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas yang pendek dan penggunaan otot-otot pernapasan. Dispnea ditemukan pada penyakit kardiovaskular, emboli paru, gangguan dinding dada, penyakit obstruksi paru (bronkitis, asma)

Page 6: 0 modul sesak

ETIOLOGI PENYAKIT SESAK

Nama penyakit EtiologiPenyakit Saluran Napas1. Asma Inhalasi paparan allergen ( kutu debu

rumah, serbuk sari, kecoo, kotoran hewan), iritasi pekerjaan, asap tembakau, infeksi respirasi (virus), aktifitas fisik, ekspresi emosi, iritasi kimia, dan obat (aspirin dan penyekat beta).

2. Bronkitis kronis Parainfluenza, influenza, adenovirus, dan rhinovirus

3. Emfisema Pneumokokokus, Eschericia coli, Klebsiela pseudomonas, Enterobacter

4. Sumbatan laring Adanya sumbatan yang masukPenyakit parenkimal1. Pneumonia Staphylococcus aureus, Haemophilus

influenza, Enterobacteriacae, Basilus catarrhalis,

Page 7: 0 modul sesak

ETIOLOGI PENYAKIT SESAKPenyakit Pleura

1. Pneumotoraks Psp (pneumotoraks spontan primer): tidak ada penyakit paru, karena perokokSsp (pneumotoraks spontan sekunder: laki-laki, perokok, riwayat keluarga, penyakit paruPneumotoraks trauma: kedua trauma tumpul dan luka tembus sampai ke dinding dada

2. Efusi pleura, hemotoraks • Virus: echo virus, Coxsackie group, chlamdia, rickettsia, dan mikoplasma

• Bakteri: Anaerob: Bakterioides spp, Peptostreptokokus, Fusobacterium,.Aerob: Streptokokus pneumonia, Streptokokus mileri, Stafilokokus aureus, Hemofilus spp, Echericia coli, Klebsiella, Pseudomonas spp.• Jamur: aktinomikosis, koksidioimikosis,

aspergilus, kriptokokus, histoplasmolisis, blastomikosis, dll

Page 8: 0 modul sesak

PATOMEKANISME SESAK NAFAS

Page 9: 0 modul sesak

KLASIFIKASI BERDASARKAN SKALASkala Dispnea

Tingkat Derajat Kreteria

0 NormalTidak ada kesulitan bernapas kecuali pada aktivitas

berat

1 RinganTerdapat kesulitan bernapas, napas pendek ketika terburu-buru atau ketika berjalan menuju puncak

landai

2 SedangBerjalan lebih lambat daripada kebanyakan orang

berusia sama karena sulit bernapas atau harus berhenti berjalan untuk sekedar bernapas

3 BeratBerhenti berjalan setelah 90 meter (100 yard) untuk

bernapas

4 Sangat BeratTerlalu sulit untuk bernapas saat beraktivitas

memakai dan membuka pakaian

Price, Sylvia Aderson. 2015. Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit. Ed.6. Jakarta: EGC, 2005

Page 10: 0 modul sesak

PENYAKIT-PENYAKIT YANG MENIMBULKAN GEJALA SESAK NAFAS

Kelompok PenyakitPenyakit Saluran Napas 1. Asma

2. Bronkitis Kronik 3. Emfisema4. Sumbatan Laring 5. Benda Asing

Penyakit Parenkimal  1. Pneumonia2. Gagal Jantung Kongestif 3. Adult Respiratory Distress Syndrome

(ARDS) 4. Pulmonary Infiltrates With Eosinophilia

(PIE)Penyakit Vaskular Paru 1. Emboli Paru

2. Kor Pulmonal Penyakit Pleura 1. Pneumotoraks

2. Efusi Pleura Penyakit Dinding Paru 1. Trauma

Page 11: 0 modul sesak

1. Sesak napas2. Batuk kronik3. Produksi sputum 4. Terdengar suara ronki kasar saat inspirasi dan ekspirasi5. Ekspirasi terdengar lebih panjang dari inspirasi

Setiap gejala diatas disebutkan atau dirasakan oleh pasien yang terdapat pada skenario. Tergantung penyakit yang diderita pasien, dispnea yang dialami pasien akan disertai gejala-gejala tambahan

Keluhan awal dispnea biasanya disebabkan karna adanya gangguan fisiologis akut, berdasarkan penyakit, otot otot nafas menjadi lelah dan terjadi gagal nafas.

Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II Edisi VI.Jakarta. Interna Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam

Gejala Klinis Penyakit Pada Skenario

Page 12: 0 modul sesak

FAKTOR RESIKO

Asap rokok

Polusi udara

Stres oksidatif

Gen Sosial ekonomi

Tumbuh kembang

paru

Page 13: 0 modul sesak

INDEKS BRINKMAN Derajat berat merokok dengan indeks Brinkman (IB), yaitu perkalian jumlah

rata-rata batang rokok dihisap sekali dikalikan lama merokok dalam tahun :- ringan : 0-200- sedang : 200-600- berat : >600

Page 14: 0 modul sesak

HUBUNGAN RIWAYAT MEROKOK DENGAN KELUHAN PASIEN

Keluhan

Pasien

Asap Rokok sebagai

Faktor resiko

Indeks Brikmen

BeratKerusakan

pada bagian-bagian dan

organ pernafasan

Page 15: 0 modul sesak

HUBUNGAN RIWAYAT ASMA

KELUARGA DENGAN PASIEN

Genetik merupakan predisposisi Asthma yang terjadi pada pasien.

Fenotip yang berkaitan dengan asma, dikaitkan dengan ukuran subjektif (gejala) dan objektif (hipereaktif bronkus, kadar IgE serum) dan atau keduanya.

CD28, IGPB5, CCR4, CD22, IL9R,NOS1, reseptor agonis beta2, GSTP1

Banyak studi populasi mengamati hubungan antara respons IgE terhadap alergen spesifik dan gen HLA kelas II dan reseptor sel T yang di dapat dari keluarga, didapatkan hubungan kuat antara HLA alel DRB1*15 dengan respons terhadap alergen.

Page 16: 0 modul sesak

HUBUNGAN BATUK BERDAHAK DENGAN

SESAKSel goblet

memproduksi mukus

Nervus vagus ke medulla

Gagal Refleks

batuk dan pengeluaran

sekret

Sesak

Benda asing (debu, bakteri,

virus, etc)

Page 17: 0 modul sesak

No1 Anamnesis • Identitas

• Keluhan Utama• waktu terjadi• Keluhan tambahan (demam, batuk, dll)• Riwayat pengobatan dan hasilnya• Pernah merasakan keluhan yang sama/tidak• Riwayat keluarga• Di lingkungan ada yng menderita penyakit dengan

keluhan yang sama/tidak• Psikososisal• Riwayat alergi

2 Pemeriksaan Fisik • Inspeksi : memperhatikan bentuk dada• Palpasi : fokus pada nyeri tekan dan abnormalitas

kulit yang di palpasi, ekspansi respiratorius dan fremitus

• Perkusi : untuk menentukan apakah jaringan yang ada di bawah dinding dada berisi udara, cairan atau padat

• Auskultasi : dengan mendengarkan bunyi yang dihasilkan pernapasan dan bunyi tambahan

3 Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan fungsi paru dengan spirometri• Foto polos• CT-Scan• Tes Laboratorium

ALUR DIAGNOSIS

Page 18: 0 modul sesak

13.

Page 19: 0 modul sesak

INSPRASI TERDENGAR LEBIH PANJANG DARI PADA EKSPIRASI

KESULITAN BERNAFAS

Page 20: 0 modul sesak

LANJUTAN…

Kerusakan pada

saluran nafas

Peningkatan

resistensi saluran nafas

Ekspirasi mejadi sulit

Tekanan intrapleura lebih tinggi daripada normal

kerusakan jaringan

paru

Kolpas saluran nafas secara

pematur saat

ekspirasi

Inspirasi terdengar lebih lama

dari ekspirasi

Page 21: 0 modul sesak

SUARA NAPAS VESIKULER MELEMAH DENGAN KELUHAN UTAMA

Suara napas vesikuler terdapat pada paru normal , dimana suara inspirasi lebih keras dan lebih tinggi nadanya 3 kali lebih panjang dari pada ekspirasi . Suara vesikuler diproduksi oleh udara jalan napas di alveoal

PPOK inhalasi asap rokok dan partikel berbahaya lainnya menyebabkan inflamasi di saluran napas dan paru. Perubahan patologis menyebabkan udara perangkap dan keterbatasan aliran udara progresif. Udara yang terperangkap dan keterbatasan aliran udara menyebabkan suara vesikuler melemah .

Page 22: 0 modul sesak

Bronchial

Broncho vesikular

suara ini dihasilkan oleh udara yang melalui suatu tube (pipa), suaranya terdengar keras, nyaring, dengan hembusan yang lembut. Fase ekspirasinya lebih panjang daripada inspirasi.

gabungan dari suara nafas bronchial dan vesikuler. Suaranya terdengar nyaring dan dengan intensitas yang sedang. Inspirasi sama panjang dengan ekspirasi.

Vesikular

terdengar lembut, halus, seperti angin sepoi-sepoi. Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi, ekspirasi terdengar sperti tiupan.

Suara Napas Normal

Djojodibroto, Dramato.2013.Respirologi(ResiratoryMedicine).Jakarta;EGC. Hlm.65

Page 23: 0 modul sesak

Stridor

Rhonki basah

yaitu suara yang terdengar kontinu (tidak terputus – putus), bernada tinggi yang terjadi baik pada saat inspirasi maupun pada saaat ekspirasi, dapat terdengar tanpa menggunakan stetoskop. Bunyinya ditemukan pada lokasi saluran napas atas (laring) atau trakea, yang disebabkan karena adanya penyempitan pada saluran napaas tersebut.

yaitu suara yang terdengar kontinu. Rhonki adalah suatu napas tambahan bernada rendah sehingga bersifat sonor, , terdengar tidak mengenakkan (raspy), terjadi pada saluran napas besar seperti trakea bagian bawah dan bronkus utama. Disebabkan karena udara melewati penyempitan, dapat terjadi pada inspirasi maupun ekspirasi.

Mengi (wheezing)

Yaitu suara yang terdengar kontinu, nadanya lebih tinggi dibandingkan suara napas lainnya, sifatnya musikal. Yang disebabkan adanya penyempitan. Terjadi baik secara inspirasi maupun ekspirasi. Penyempitan jalan napas dapat disebabkan oleh kontriksi otot polos, edema mukosa, tumor maupun benda asing.

Suara Napas Tambahan

Page 24: 0 modul sesak

Rhonki kering

Pleural friction rub

yang terdengar diskontinu, ditimbulkan karena ada cairan di dalam saluran napas dan kolapsnya saluran udara bagian distal dan alveoli.

bunyi tambahan yang timbul akibat terjadinya peradangan pada pleura sehingga permukaan pleura menjadi kasar. Karkter suara : kasar, berciut, disertai keluhan nyeri pleura.

Bronchophoni

Eugophoni

Vocal sound (suara biasa) bila didengarkan pada dinding thorax (lapangan paru) akanterdengar kurang keras dan kurang jelas dan terdengar jauh.

yaitu bronchophoni yang terdengar nasal, biasanya disebabkan oleh kompresif atelektasis akibat dorongan efusi pleura pada parenkim paru terdengar pada perbatasan cairan dengan parenkim paru.

Page 25: 0 modul sesak

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Page 26: 0 modul sesak

1. PPOK ( PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK )

A. DefinisiPenyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang

ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif non reversibel atau reversibel parsial.

B. EpidemiologiPerkembangan PPOK terkait dengan usia dan kebiasaan merokok.

Biasanya lebih cenderung diderita oleh laki-laki usia lanjut dengan kebiasaan merokok yang sering.

Page 27: 0 modul sesak

PATOGENESIS PPOKPejamu

Inflamasi Paru

Partikel dan gas beracun

PPOK

Stress Oksidatif Protease

Page 28: 0 modul sesak

C. Gejala Klinis Sesak napas Batuk kronik Produksi sputum Terdengar suara ronki kasar saat

inspirasi dan ekspirasi Ekspirasi terdengar lebih panjang

dari inspirasi Penrunan berat badan Mudah lelah Barrel chest

D. Faktor Resiko Faktor genetik Umur dan jenis kelamin Pertumbuhan dan perkembangan

paru Paparan partikel Status sosial-ekonomi Hiperaktivitas bronkus/asma Bronkitis kronik Infeksi

Page 29: 0 modul sesak

E. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan fungsi paru Foto toraks CT Scan Pemeriksaan laboratorium

D. Penatalaksanaan Terapi farmakologik Terapi non-farmakologik Pembedahan

Page 30: 0 modul sesak

PENATALAKSANAAN1. Farmakologi Bronkodilator

Page 31: 0 modul sesak

FARMAKOLOGI NON FARMAKOLOGI Vaksin influenza Terapi Augmentasi Antitripsin

Alpha-1 Antibiotik Mukolitik (mukokinetik dan

mukoregulator) Imunoregulator Antitusif Vasodilator Morfin

Rehabilitasi paru (latihan fisik, motivasi, status merokok, edukasi, gizi yang bak)

Terapi oksigen Ventilator non-invasif

Page 32: 0 modul sesak

Pembedahan

Operasi pengurangan volume paru

Transplantasi paru Bulektomi

Komplikasi

Pneumotoraks Kor pulmonal Pneumonia Gangguan tidur Bullae

Page 33: 0 modul sesak

PENCEGAHAN Pencegahan pada PPOK terbagi menjadi 2, yaitu : Pencegahan terjadinya PPOK Hindari asap rokok Hindari polusi udara Hindari infeksi saluran napas berulang Pencegahan perburukan PPOK Berhenti merokok Penggunaan obat-obatan adekuat Pencegahan eksaserbasi berulang

Page 34: 0 modul sesak

2. ASMA Definisi Asma adalah gangguan inflamasi kronik seluran pernapasan yang melibatkan banyak sel dan elemenya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yaang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesk napas, dada terasa berat dan batuk, terutama pada malam hari atau dini hari

Gejala episodik tersebut berhubungan dengan obrtuksi jalan napas yang luas, bervariasi dan seringkali reversibel dengan atau tanpa pengobatan

Page 35: 0 modul sesak

PATOGENESIS ASMA Perubahan yang terjadi :Hipertrofi dan hiperplasia otot polosHipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukusPenebalan membran basal

FAKTOR RESIKO ASMA

Faktor pejamuGenetik

Faktor lingkunganAlergen

Page 36: 0 modul sesak

DIAGNOSIS ASMAAnamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan

penunjangRiwayat gejala yg diderita

Mengi Spirometri

Memburuk malam hri Inspirasi > ekspirasi Uji provokasi bronkusAda alergi terhadap lingkungan

Respirasi cepat APE

Riwayat keluargaPerkembangan setelah pengobatan

Page 37: 0 modul sesak

KLASIFIKASI ASMA Intermiten Persistenn ringan Persisten sedang Persisten berat

Page 38: 0 modul sesak

PENATALAKSANAAN ASMABerat asma Medikasi pengontrol harian Alternatif/pilihan

lainAlternatif lain

intermiten Tidak perlu - -Persisten ringan Glukokortikosteroid 200-400 ug Teofilin lepas

lambatkromolin

-

Persisten sedang

Kombinasi inhalasiGlukokorotikosteroid dan agonis beta 2

Kombinasi glukokortikostroid dan teofilin

Ditambah agonis beta 2 kerja lama oral

Persisten berat Kombinasi inhalasi gukokortikosteroid >800 ug dan agonis beta 2 kerja lama ditambah Teofilin lepas lambatLeukotrin Glukokortikosteroid oral

Prednisolon oral selang sehari 10 mg ditambah agnosi beta 2 kerja lama oral ditambah teofilin lepas lambat

Page 39: 0 modul sesak

PELANGI ASMA Hijau

Kondisi baik, asma terkontrolTidak ada / minim gejala

Kuning Berarti hati-hati, asma tdk terkontrol, dapat terjadi serangan akutDengan gejala asma

Merah BerbahayaGejala terus menerus dan membatasi aktifitas

Page 40: 0 modul sesak

3. TUBERCULOSIS Definisi : Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi

Mycobacterium tuberculosis complex.

Epidemiologi :Perkiraan kasus TB secara global pada tahun 2009 adalah:1. Insidens kasus : 9.4 juta (8.9 – 9.9 juta)2. Prevalens kasus : 14 juta (12 – 16 juta)3. Kasus meninggal (HIV negatif) : 1.3 juta (1.2 – 1.5 juta)4. Kasus meninggal (HIV positif) : 0.38 juta (0.32 – 0.45 juta)

Referensi : Guideline TB PDPI

Page 41: 0 modul sesak

KLASIFIKASI TB1. Berdasarkan letak anatomi penyakit : TB paru dan TB ekstraparu2. Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak atau bakteriologi : Tb paru BTA

positif, Tb paru BTA negatif, dan Kasus bekas Tb3. Berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya : Pasien baru dan pasien

dengan riwayat pengobatan sebelumnya4. Status HIV

Page 42: 0 modul sesak

GAMBARAN KLINIS1. Gejala Respiratory : Batuk 2 minggu, Batuk darah, Sesak napas, Nyeri

dada2. Gejala Sistemik : Demam, Malaise, Keringat Malam, Anoreksia, Berat

badan menurun3. Gejala Tb dan ekstraparu : Gejala tergantung organ yang terlibat

Page 43: 0 modul sesak

PEMFIS TBTb paru :1. Kelainan pada lobus superior -> apeks dan segmen posterior2. Suara napas bronkial, amfori3. Suara napas melemah, ronki basah4. Tanda-tanda penarikan paru, difragma, dan mediastinumPleuritis Tb :1. Pemeriksaan fisis tergantung dari banyaknya cairan di rongga

pleura2. Perkusi : redup atau pekak3. Auskultasi suara napas yang melemah sampai tidak

terdengar pada sisi yang terdapat cairanLimfadenitis Tb :1. Terlihat pembesaran kelenjar getah bening, terserimg di daerah

leher

Page 44: 0 modul sesak

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaanbakteriologi

Biakan Kuman

PemeriksaanRadiologi

PemeriksaanPenunjang

lain

Page 45: 0 modul sesak

PENGOBATAN TBPengobatan Tb terbagi menjadi 2 fase yaitu intensif dan fase lanjutan. Pada

umumnya lama pengobatan adalah 6-8 bulan.A. Obat Anti Tuberculosis (OAT)

Jenis obat lini pertama

• INH• Rifampisin• Pirazinamid• Etambutol• Streptomisin

Jenis obat lini kedua

• Kanamisin• Kapreomisin• Amikasin• Kuinolon• Sikloserin• Etionamid atau

protinamid

Page 46: 0 modul sesak

PENCEGAHAN6 elemen dalam strategi stop TB yang direkomendasi oleh WHO :1. Peningkatan dan ekspansi DOTS yang bermutu, meningkatkan penemuan kasus dan

penyembuhan melalui pendekatan yang efektif terhadap seluruh pasien terutama pasien tidak mampu.

2. Memberikan perhatian pada kasus TB-HIV, MDR-TB, dengan aktivitas gabungan TB-HIV, DOTS-PLUS dan pendekatanpendekatan lain yang relevan

3. Kontribusi pada sistem kesehatan, dengan kolaborasi bersama program kesehatan yang lain dan pelayanan umum

4. Melibatkan seluruh praktisi kesehatan, masyarakat, swasta dan non pemerintah dengan pendekatan berdasarkan Public-Private Mix (PPM) untuh mematuhi Internasional standars of TB Care

5. Mengikut sertakan pasien dan masyarakat yang berpengaruh untuk berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan yang efektif

6. Memungkinkan dan meningkatkan penelitian untuk pengembangan obat baru, alat diagnostik dan vaksin. Penelitian jug dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan program.

Page 47: 0 modul sesak

PROGNOSISHampir semua pasien tuberculosis dengan perawatan yang baik dapat disembuhkan. Penyebab gagalnya pengobatan adalah karena ketidakpatuhan pasien terhadap terapi yang diberikan.

Page 48: 0 modul sesak

BRONKITISPenyakit yang ditandai oleh inflamasi pada bronkus

Gejala: Batuk Adanya dahak Napas pendek Napas sesak Lelah Demam ringan dan menggigil Rasa tidak nyaman pada dada

Page 49: 0 modul sesak

Penyebab Bronkitis : Infeksi virus Infeksi bakteri Jamur Merokok Polutan udara, misalnya sulfur dioksida dan nitrogen dioksida

Page 50: 0 modul sesak

PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium: leukosit meningkat Foto toraks Pada pemeriksaan foto toraks didapatkan gambaran dari bronkitis kronik

dan emfisema. Gambaran dari bronkitis berupa penipisan dinding bronkus dan penebalan paru, dan tanda-tanda peningkatan bronkitis kronik berupa “dirty chest”

Pemeriksaan sputum Pada bronkitis stabil, sputum yang dihasilkan bersifat mukoid, ditemukan

dominasi makrofag dan sedikit bakteri.

Page 51: 0 modul sesak

5. PNEUMONIA DefinisiPneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.

EPIDEMIOLOGISekitar 80% dari seluruh kasus baru praktek umum berhubungan dengan infeksi saluran napas yang terjadi di masyarakat (PK) atau dalam rumah sakit (PN). Pneumonia yang merupakan bentuk infeksi saluran napas bawah akut di parenkim paru yang serius dijumpai sekitar 15-20%.

Page 52: 0 modul sesak

PATOGENESISDipengaruhi oleh: Keadaan (imunitas) inang, Lingkungan, Mikroorganisme yang menyerang pasien.

Mikroorganisme

Kolonisasi

Melewati hambatan

mekanisme pertahanan inang

Inhalasi langsung dari udara

Infeksi pada saluran napas bagian bawah

Page 53: 0 modul sesak

ETIOLOGI

Cara terjadinya penularan berkaitan dengan jenis kumannya. Etiologi pneumonia berbeda-beda pada berbagai tipe dari pneumonia. Mikroorganisme penyebab yang tersering adalah bakteri (Chlamidya, Mycoplasma, dll) yang jenisnya berbeda dari satu tempat dengan tempat-tempat lainnya.

Page 54: 0 modul sesak

ALUR DIAGNOSISAnamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan PenunjangDitujukan untuk mengetahui kemungkinan kuman penyebab yang berhubungan dengan faktor infeksi.- Tanda-tanda infeksi saluran napas akut - Demam, suhu tubuh meninggi - Nyeri otot, sendi - Batuk, sputum purulen/mukoid kadang-kadang ada darah

Perhatikan gejala klinis yang mengarah pada tipe kuman dan tingkat berat penyakit.- Dada sakit seperti tertinggal waktu bernapas - Suara napas bronkial- Ronki basah halus - ronki basah kasar

• Pemeriksaan Radiologis• Pemeriksaan

Laboratorium• Pemeriksaan

Bakteriologis• Pemeriksaan Khusus

Page 55: 0 modul sesak

PENATALAKSANAAN Antibiotik: Sebaiknya sesuai dgn kuman penyebab dan uji resistensi. Terapi suportif:

- Terapi Oksigen- Humidifikasi dengan nebulizer- Fisioterapi dada- Pengaturan cairan- Pemberian kortikosteroid

Page 56: 0 modul sesak

KOMPLIKASI Abses paru Empiema Perikarditis Meningitis

PROGNOSISPada umumnya baik tergantung : Faktor penderita Kuman penyebab Pemberian antibiotika tepat dan

adekuat Perawatan yang baik/intensif

Page 57: 0 modul sesak

definisi Abses paru adalah infeksi destruktif berupa lesi nekrotik pada jaringan paru yang terlokalisir sehingga membentuk kavitas yang berisi nanah (pus/nekrotik debris) dalam parenkim paru pada suatu lobus atau lebih yang disebabkan oleh infeksi mikroba.

epidemiologi Paling sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan, umumnya pada umur tua

6. ABSES PARU

Page 58: 0 modul sesak

etiologi 1. jamur: histoplasma, coccidioides, blastomyces, mucoraceae, aspergilus spesies, cryptococcus, zygomycetes, pneumocydtitis.

2. Parasit: paragoimus westermani, entamuba histolytica, echinococcu

3. Bacteri• Anaerob: Bacteriodes

melaniogenus, Bacteriodes fragilis, Peptostreptococcus sp, Bacillus intermedius, Fusobacterium nucleatum, Microaerophilic streptococcus, Clostridium perifringes, Clostridium barati

• Aerob: gram positif: Streptococcus

pyogenes, streptococcus pneumonia, Streptococcus viridans, Staphylococcus aureus.

Gram negatif: Klebsiella pneumonia

ABSES PARU

Page 59: 0 modul sesak

Gejala dan tanda Onset penyakit bisa berjalan lambat atau mendadak/akutAbses akut: <4-6mingguGejala awal : 1-3minggu:1. Badan terasa lelah2. Tidak nasu makan3. Penurunan berat badan4. Batuk kering5. Keringat malam6. Demam intermitten bisa disertai menggigil, shu : >39,4

C7. Dahak purulen bercampur darah8. Sputum berbau amis bewarna anchovy

Pemeriksaan penunjang 1. Laboratorium• Pemeriksaan darah• Pemeriksaan sputum• Pewarnaan BTA• Kultur jaringan• Pemeriksaan serologi2. Bronskopi3. Aspirasi jarum perkutan4. radiologi

ABSES PARU

Page 60: 0 modul sesak

ABSES PARUPenatalaksanaan

farmakologi Non farmakologiKlindamisin Dosis mula-mula: 3x600mg IV(sampai membaik)4x300mg oral perhari Atau diberikan akmosisilin-asam klavulanat 2x875mg.Regimen alternatif: penisilin G 2-10 jt/hari atau lebih/hari dikombinasikan streptomisin.Dilanjutkan penisilin oral 4x500-750mg/hari

Istirahat yang cukupPosisi berbaring hendaknya miring dengan paru yang terkena abses berada di atas supaya gravitasi drainase lebih baikDiet biasanya bubur biasa dengan tinggi kalori tinggi protein

komplikasi Abses otakHemoptisis masifRuptur pleura viseralis hingga piopneumotoraks

prognosis 33-34% pasien bisa bertahan hidup dengan komplikasi paenyakit paru10-15% pasien memerlukan oprasi

Page 61: 0 modul sesak

7. BRONKIEKSTASISDefinisi Bronkiektasis : suatu penyakit yang ditandai dengan adanya dilatasi

(ektasis) dan distorsi bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik, persisten, atau irreversibel

Disebabkan oleh perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen elastis, otot-otot polos bronkus, tulang rawan, dan pembuluh darah

Page 62: 0 modul sesak

ETIOLOGI 1. Infeksi primer2. Obstruksi bronkial3. Aspirasi4. Fibrosis kistik 5. Diskinesia silier primer6. Allergic bronchopulmonary aspergillosis7. Immunodefisiensi8. Kelainan anatomi kongenital9. Gangguan jaringan ikat10. Defisiensi Alpha1-antitrypsin (AAT)11. Autoimmune diseases12. Gangguan inflamasi idiopatik13. Penyakit ginjal polikistik autosomal dominant 14. Traction bronkiektasis15. Terpapar gas beracun

Page 63: 0 modul sesak

PATOFISIOLOGI Kerusakan

langsung atau tidak langsung

kerusakan dinding bronkus

tempat berkembang bakteri

menumpuk dan memenuhi jalan nafas

sekresi mukus ↑ Inflamasi membentuk balon kecil

bronkus lebar dan lembek

keelastisitasan bronkus ↓

dinding bronkus mengalami inflamasi

kronis→ → →→→

→ →

Page 64: 0 modul sesak

PATOGENESIS Kongenital → patogenesisnya tidak diketahui, → berhubungan dengan faktor

genetik, pertumbuhan dan perkembangan fetus dalam kandungan. Bronkiektasis yang didapat, patogenesisnya diduga beberapa mekanisme. Faktor yang diduga ikut berperan pada bronkiektasis didapat , yaitu : Faktor obstruksi bronkus Faktor infeksi pada bronkus dan paru Faktor adanya beberapa penyakit tertentu seperti fibrosis paru, asthmatic

pulmonary eosinophilia Faktor intrinsik dalam bronkus atau paru

Page 65: 0 modul sesak

Gambaran klinis :a. Batukb. Hemoptisisc. Sesak Nafasd. Demam Berulang

Pem. Fisika. Sianosisb. Jari tabuhc. Retraksi dinding dada d. Berkurangnya gerakan dinding dadae. Ronki basah pada basal paru

f. Wheezing sering ditemukan apabila terjadi obtruksi bronkus

Pemeriksaan Laboratoriuma. Anemia → infeksi kronisb. Leukositosis → infeksi supuratifc. Urin dbn, kecuali komplikasi amiloidosis → proteinuria d. Pem.sputum → menentukan jenis kuman

Page 66: 0 modul sesak

Pemeriksaan Radiologisa. Foto Thorax

Corakan bronkovaskuler kasar dilapangan bawah paru Gambaran translusen yang panjang menuju hilus dengan bayangan konsolidasi disekitar Bulatan translusen yang khas → gambaran sarang tawon ( honey comp appereance) Dapat berukuran besar berupa kista translusen dan kadang berupa air fluid level

b. Bronkografi→ Adanya gambaran bronkus yang mendadak hilang pada bagian distalnyac. CT-scan Memperlihatkan dilatasi bronkus dan penebalan dinding bronkus Mampu mengetahui lobus yang terkena, penting untuk pembedahan

Page 67: 0 modul sesak

KOMPLIKASI Kelainan dalam paru : Pneumonia Efusi pleura atau empyema

(jarang)Kelainan diluar paru : Abses metastasis diotak Sinusitis

PENGOBATAN

Pengobatan konservatif. Pengobatan konservatif terdiri atas :

a.Pengelolaan umumb.Pengelolaan khususc.Pengobatan simtomatik

Pengobatan pembedahan

Page 68: 0 modul sesak

Pencegahan Pengobatan terhadap pneumonia yang timbul pada anak-anak, akan dapat

mencegah (mengurangi) timbulnya bronkiektasisTindakan vaksinasi terhadap pertussis dan lain-lain (influenza, pneumonia)

pada anak

PrognosisTergantung berat-ringannya serta luasnya penyakit waktu pasien berobat

pertama kali

Page 69: 0 modul sesak

SIMPULAN

Page 70: 0 modul sesak

TERIMA KASIH